DISUSUN OLEH :
NIS/NISN : 5656/0055802858
PEMBIMBING 1 : ULFATUFFAHATIS.Pd.
NITA AULIA
5656/0055802858
XII MIA I
Disetujui oleh :
Mengesahkan, Mengetahui,
ii
ABSTRAK
iii
KATA PENGANTAR
Kami ucapkan puji dan syukur serta nikmat kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
Rahmat-Nya yang melimpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah yang berjudul "Manfaat Ampas Teh Sebagai Pupuk Tanaman" tepat pada
waktunya.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas akhir semester 2 kelas XII dari
ibu Ulfa Tuffahati,S.Pd. pada bidang studi kimia. Selain itu penyusunan karya tulis
ini bertujuan untuk menambah wawasan kepada pembaca tentang pemanfaatan
limbah organik guna mengurangi produksi limbah di masyarakat.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada ibu ulfa Tuffahati,S.Pd. selaku
guru mata pelajaran kimia. Berkas tugas yang diberikan ini dapat menambah
wawasan penulis berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga
mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang membantu
dalam proses penyusunan karya tulis ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih banyak ada
kesalahan. Oleh karena itu, penulis memohon maaf atas kesalahan dan
ketidaksempurnaan yang pembaca temukan pada karya tulis ini. Penulis juga
berharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan
dalam karya tulis ini.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK......................................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................................iv
DAFTAR ISI....................................................................................................................... v
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................................. 2
1.5. Metode Penelitian................................................................................................ 3
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................................. 4
2.1 Pupuk Organik ....................................................................................................... 4
2.5 Bahaya Pupuk Kimia / Anorganik Terhadap Produksi Tanaman ......................... 17
BAB III PEMBAHASAN.................................................................................................... 19
3.1 Kandungan Senyawa Pada Ampas Teh ............................................................... 19
3.2 Pengaruh Pemberian Ampas Teh Terhadap Tanaman Cabai Rawit ................... 20
3.3 Pengaruh Pemberian Ampas Teh Terhadap Tanaman Kacang Panjang ............. 23
3.4 Ciri-Ciri Pupuk Organik Yang Baik Untuk Tanaman ............................................. 25
3.5 Dampak Negatif Penggunaan Pupuk Kimia Terhadap Tanaman ........................ 26
4.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 29
4.2 Saran ................................................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 30
BIOGRAFI PENULIS ........................................................................................................ 31
v
BAB 1 PENDAHULUAN
Pupuk organik atau yang dikenal sebagai pupuk kompos merupakan pupuk
yang berasal dari proses fermentasi atau penguraian (dekomposisi) pada sisa-sisa
makhluk hidup. Seperti, limbah pertanian, limbah ternak, limbah industri yang
menggunakan limbah pertanian, dan limbah kota. Pupuk organik dapat diolah
menjadi berbentuk padat maupun cair tergantung jenis limbah yang digunakan.
Pupuk organik sudah lama di kenal bahkan digunakan oleh para petani
karena pupuk organik dapat dibuat dengan mudah, walaupun membutuhkan waktu
yang cukup lama. Pupuk organik sangat bermanfaat bagi peningakatan produksi
pertanian baik kualitas maupun kuantitas, mengurangi pencemaran lingkungan
dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan (kloepper, 1993).
Akan tetapi, banyak juga para petani yang ingin praktis dan lebih hemat
dengan menggunakan pupuk buatan. Pupuk buatan juga memberikan dampak
1
negatif pada tumbuhan karena penggunaan pupuk kimia dalam waktu yang lama
akan menyebabkan tanah menjadi mati. Selain itu hasil pertanian yang
menggunakan pupuk kimia juga cenderung tidak aman dikonsumsi, karena
kandungan pada pupuk kimia sangat berbahaya terhadap produk yang dihasilkan
oleh petani
Menjadi tugas para petani untuk terus memberikan motivasi dan membangkitkan
kesadaran para petani lainnya untuk selalu menggunakan bahan-bahan organik
dalam melaksanakan usaha pertanian mereka. Sehingga petani mampu
meningkatkan produktivitas hasil pertanian mereka dan yang paling penting
ramah lingkungan serta produk yang dihasilkan dijamin aman dikonsumi
masyarakat Indonesia
4)Bagaimana cara petani memilih kualitas pupuk organik yang baik untuk
tanaman?
3) Menjadikan pupuk organik sebagai solusi pupuk yang baik bagi tanaman
2
1.4 Manfaat Penelitian
3
BAB II LANDASAN TEORI
Pupuk merupakan bahan yang diberikan ke dalam tanah baik yang organik
ataupun anorganik dengan maksud mengganti kehilangan unsur hara dari dalam
tanah yang memiliki tujuan untuk meningkatkan produksi tanaman dalam keadaan
lingkungan yang baik (Sutedjo, 1999).
Pupuk merupakan material yang dicampurkan ke tanah atau tajuk tanaman yang
memiliki tujuan untuk melengkapi ketersediaan unsur hara. Bahan pupuk yang
paling utama digunakan yakni kotoran hewan, sisa pelapukan tanaman, serta kayu
(Novizan, 2005).
Pupuk adalah kunci dari kesuburan tanah karena berisi satu atau lebih unsur
untuk menggantikan unsur yang habis terisap tanaman. Pupuk merupakan material
yang di tambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan
hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik
(Dwicaksono, 2013).
4
Tindakan pengembalian/penambahan zat-zat hara ke dalam tanah ini
disebut pemupukan. Jenis pupuk yang digunakan harus sesuai kebutuhan, sehingga
diperlukan metode diagnosis yang benar agar unsur yang ditambahkan hanya yang
dibutuhkan oleh tanaman dan kurang di dalam tanah (Sugiyanta, 2011).
5
pupuk organik bisa memperbaiki tanah pasir maupun lempung. Pupuk organik
dapat merekatkan butiran-butiran halus pasir sehingga tanah menjadi lebih solid.
Sehingga tanah berpasir bisa menyimpan air. Sedangkan pada tanah liat yang
didominasi oleh lempung, pupuk organik bisa memberikan pori-pori, sehingga
tanah tersebut menjadi gembur.
• Berdasarkan Asalnya
1) Pupuk alam, merupakan pupuk yang tersedia di alam atau dibuat dengan
material alam tanpa proses yang berarti. Contoh pupuk kompos, pupuk
kandang, pupuk guano, pupuk hijau, dan juga pupuk batuan P.
6
2) Pupuk buatan, merupakan pupuk yang dibuat oleh pabrik. Misalnya, TSP,
urea, rustika, dan juga nitrophoska. Pupuk ini dibuat oleh pabrik dengan
mengubah sumber daya alam melewati proses fisika atau proses kimia.
a. Pupuk hijau
b. Pupuk kandang
7
c. Pupuk kompos
Pupuk kompos adalah pupuk yang dihasilkan dari pelapukan bahan organik
melalui proses biologis dengan bantuan organisme pengurai. Organisme pengurai
atau dekomposer bisa berupa mikroorganisme ataupun makroorganisme.
Mikroorganisme dekomposer bisa berupa bakteri, jamur atau kapang. Sedangkan
makroorganisme dekomposer yang paling populer adalah cacing tanah. Dilihat dari
proses pembuatannya, ada dua metode membuat pupuk kompos yaitu proses aerob
(melibatkan udara) dan proses anaerob (tidak melibatkan udara).
Pupuk hayati merupakan pupuk yang terdiri dari organisme hidup yang
memiliki kemampuan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan menghasilkan
nutrisi penting bagi tanaman. Dalam Peraturan Menteri Pertanian pupuk hayati
tidak digolongkan sebagai pupuk organik melainkan sebagai pembenah tanah, lihat
penjelasannya dalam pengertian pupuk hayati. Namun dalam penerapannya di
lapangan seringkali dianggap sebagai pupuk organik.
e. Pupuk Guano
Pupuk guano adalah pupuk alami yang merupakan hasil timbunan kotoran
burung pada suatu tempat (di gua) yang berlangsung dalam waktu lama. Pupuk
guano yang murni sudah mempunyai kualitas cukup baik, namun karena
terletak diatas tanahmaka pada waktu pengambilan kotoran tersebut sering
tercampur dengan tanah. Pupuk guano biasanya digolongkan pada pupuk
fosfat alam, karena mempunyai kadar fosfat cukup tinggi.
8
hidup. Unsur hara makro yang terkandung berupa nitrogen (N), fosfor (F), kalium
(K), kalsium (Ca), magnesium (Mg) dan sulfur (S).
Berkaitan dengan sifat fisik tanah, manfaat pupuk dalam hal ini yaitu
memperbaiki struktur tanah dari padat menjadi gembur. Pemberian pupuk
organik terutama mampu memperbaiki struktur tanah dengan memasok
ruang pada tanah untuk udara dan air. Manfaat lain yaitu mengurangi erosi
pada permukaan tanah, memiliki fungsi sebagai penutup tanah serta
memperkuat struktur tanah di bagian permukaan sehingga tanah tidak
mudah tergerus air. Berkaitan dengan kimia, mnyediakan unsur hara yang
dibutuhkan tanaman untuk membantu mencegah terjadinya kehilangan
unsur hara seperti N, P, K yang sifatnya sangat mudah hilang karena
penguapan.
9
Manfaat pupuk adalah menyediakan unsur hara yang kurang atau
bahkan tidak tersedia di tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman.
Menurut Marsono dan Lingga (2005), terdapat dua manfaat pupuk yaitu
yang berkaitan dengan perbaikan sifat fisik dan kimia tanah. Berkaitan
dengan sifat fisika tanah. Manfaat pupuk dalam hal ini adalah memperbaiki
struktur tanah dari padat menjadi gembur. Pemberian pupuk rganic
terutama dapat memperbaiki struktur tanah dengan menyediakan ruang
pada tanah untuk udara dan air. Manfaat lain adalah mengurangi erosi pada
permukaan tanah, berfungsi sebagai penutup tanah dan memperkuat
struktur tanah di bagian permukaan sehingga tanah tidak mudah tergerus
air. Berkaitan dengan kimia, menyediakan unsur hara yang diperlukan
tanaman untuk membantu mencegah terjadinya kehilangan unsur hara
seperti N, P, K yang sifatnya sangat mudah hilang karena penguapan.
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledone
Ordo : Trantroemiaceae
Famili : Tjeaccae
Genus : Cammellia
10
Salah satu komoditas dunia yang di hasilkan Indonesia adalah the. The
menjadi produk minuman yang memiliki banyak manfaat bagi annin an. Jenis
the yang dikenal ada 2 macam, yaituCamelia sinensis var. sinensis dari Cina dan C.
sinensis var. assamica dari India. Zat aktif yang terdapat dalam the antara lain
katekin epigalokatekin galat, annin, teobromin dan teofilin (Ma’roef, 2010).
Air sisa teh, baik yang berupa teh celup atau teh daun, dapat menjadi sumber
pupuk yang baik bagi tanaman, meskipun tidak dapat di serap langsung. Dalam
penggunaan bekas teh celup sebagai pupuk, maka bungkus teh harus dibuka dan
disebar atau di timbun kedalam pot. Ampas teh tersebut akan menjadi penyedia
hara, melalui proses dekomposisi (Nadya, 2008).
Limbah teh dapat menambah asupan nitrogen, fosfor, dan kalium yang
dibutuhkan oleh tanaman sehingga dapat menyuburkan tanah. Limbah the ini dapat
ditebarkan di taman dan pot sehingga dapat mengeluarkan zat-zatnya secara
pelanpelan. Selain itu Ampas the juga mengandung magnesium, sulfur, dan kalium
yang dapat berguna untuk tanaman.
Ampas teh merupakan salah satu limbah rumah tangga dan limbah padat.
Ampas the juga memiliki kandungan nitrogen yang mudah diserap oleh tanaman
sehingga sangat bagus untuk menyuburkan tanaman. Nitrogen diperlukan untuk
pembentukan dan pertumbuhan bagian egetative tanaman seperti daun, batang,
dan akar (Slamet, 2005). Kandungan yang terdapat didalam ampas the, yang
berfungsi mengusir kehadiran semut pada tanaman dan juga untuk menumbuhkan
tunas yang masih muda (Pambudi, 2008).
11
Menurut Direktorat Departemen Kesehatan RI tahun 1993, manfaat ampas
the bagi pertumbuhan tanaman, yaitu dapat memperbaiki kesuburan tanah,
merangsang pertumbuhan akar, batang dan daun, memperbaiki sifat fisik dan kimia
pada tanah. Limbah rumah tangga ini dapat digunakan langsung tanpa harus diolah
lagi. Ampas the ini lebih praktis dibandingkan penggunaan kompos. Kandungan
yang terdapat di ampas the selain polyhonel juga terdapat sejumlah vitamin B
kompleks kira-kira 10 kali lipat sereal dan sayuran. Ampas the ini biasanya
diberikan pada semua jenis tanaman. Misalnya, tanaman sayuran, tanaman hias,
maupun pada tanaman obat-obatan, hal ini dikarenakan bahwa ampas the tersebut
mengandung senyawa-senyawa bermanfaat bagi polifenol, tehofilin, falavonoid,
anjan, vitamin C dan vitamin E serta jumlah mineral lainnya.
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Angiospermae
Subkelas : Dicotyledonae
Ordo : Rosales
Famili : Leguminoceae
Genus : Vigna
Kacang panjang adalah salah satu jenis sayuran yang sudah sangat populer
di kalangan masyarakat Indonesia maupun dunia. Masyarakat dunia menyebutnya
dengan nama Yardlong Beans/Cow Peas. Plasma nutfah tanaman kacang panjang
berasal dari India dan Cina Adapun yang menduga berasal dari kawasan Afrika.
Plasma nutfah kacang uci (Vigna umbellata) diketemukan tumbuh liar di daerah
12
Himalaya india, sedangkan plasma nutfah kacang tunggak (Vigna unguculata)
merupakan asli dari Afrika. Oleh karena itu, tanaman kacang panjang tipe
merambat berasal dari daerah tropis dan Afrika, terutama Abbisinia dan Ethiopia
(Zaevie dkk, 2014). Panen kacang panjang dilakukan pada panen muda dengan ciri-
ciri ukuran polong telah maksimal, mudah dipatahkan dan biji-bijinya di dalam
polong tidak menonjol (Djatmiko dkk. 2015).
13
2.3.3 Manfaat Tanaman Kacang Panjang
Kingdom : Plantae
Division : Magnoliophyta
14
Class : Magnoliopsida
Order : Solanales
Family : Solanaceae
Genus : Capsicum
Cabai rawit adalah tanaman perdu yang tingginya hanya sekitar 50-135 cm.
Tanaman ini tumbuh tegak lurus ke atas. Akar cabai rawit merupakan akar
tunggang. Akar tanaman ini umumnya berada dekat dengan permukaan tanah dan
melebar sejauh 30-50 cm secara ertical, akar cabai rawit dapat menembus tanah
sampai kedalaman 30-60 cm. Batangnya kaku dan tidak bertrikoma. Daunnya
merupakan daun tunggal yang bertangkai. Helaian daun bulat telur memanjang atau
bulat telur bentuk lanset, dengan pangkal runcing dan ujung yang menyempit
(Gambar 1). Letaknya berselingan pada batang dan membentuk pola spiral
(Tjandra, 2011).
Bunga cabai rawit terletak di ujung atau nampak di ketiak, dengan tangkai
tegak (Steenis et al., 2002). Hal ini juga didukung oleh penyataan Tjandra (2011),
yang mengatakan bahwa bunga cabai rawit keluar dari ketiak daun. Warnanya putih
atau putih kehijauan, ada juga yang berwarna ungu. Mahkota bunga berjumlah 4-7
helal dan berbentuk bintang Bunga dapat berupa bunga tunggal atau 2-3 letaknya
berdekatan. Bunga cabai rawit ini bersifat hermaprodit (berkelamin ganda). Buah
buni bulat telur memanjang, buah warnanya merah, rasanya sangat pedas, dengan
ujung yang mengangguk 1,5-2,5 cm. Buah cabai rawit tumbuh tegak mengarah ke
atas Buah yang masih muda berwarna putih kehijauan atau hijau tua. Ketika sudah
tua menjadi hijau kekuningan, jingga atau merah menyala.
15
2.4.4 Manfaat Tanaman Cabai Rawit
Menurut Setiadi (2006) dalam Arifin (2010) cabai rawit paling banyak
mengandung vitamin A dibandingkan cabai lainnya Cabai rawit segar mengandung
11.050 SI vitamin A, sedangkan cabai rawit kering mengandung. Mengandung
1.000 SI. Sementara itu, cabai hijau segar hanya mengandung 260 vitamin A, cabai
merah segar 470, dan cabai merah kering 576 SI.
Sebagai obat luar, cabai rawit juga dapat digunakan untuk mengobati
penyakit rematik, sakit perut, dan kedinginan. Selain sebagai bahan makanan dan
obat, cabai rawit sering digunakan sebagai tanaman hias disejumlah pekarangan
(Tjandra, 2011). Kapsaisin dikenal memiliki aktivitas anti kanker.
16
rawit sering digunakan sebagai tanaman hias disejumlah pekarangan (Tjandra,
2011).
17
berbagai masalah kesehatan keracunan nitrogen tersebut dapat mengakibatkan
kerusakan DNA dan berbagai penyakit kronis, salah satunya Alzheimer. Dilansir
dari Amos Institute, konsentrasi cadmium dan aluminium akibat penggunaan pupuk
kimia berperan dalam patofisiologi Alzheimer, yang berarti penggunaan pupuk
kimia memicu penyakit Alzheimer.
18
BAB III PEMBAHASAN
Limbah ampas teh mengandung serat kasar, selulosa, dan lignin, berbagai
macam mineral seperti karbon rganic, Tembaga (Cu) 20%, Magnesium (Mg)
10%, dan Kalsium 13%. Ampas the mempunyai kandungan protein kasar yang
cukup tinggi yaitu 27,42%. Namun, kendalanya sebagai pakan broiler adalah
kandungan zat anti nutrisi yang cukup tinggi yaitu tannin 1,35% dan serat kasar
23,01%. Proses fermentasi biasanya menghasilkan produk makanan yang
mempunyai nilai gizi lebih baik dibandingkan dengan bahan makanan asalnya. Hal
ini disebabkan mikroba bersifat memecah komponen kompleks menjadi zat-zat
yang lebih sederhana, sehingga mudah dicerna.
19
tenaga, struktur intraseluler dan pengangkutan membran, 7) Lemak, lipid memiliki
fungsi bagi tumbuhan-tumbuhan yaitu sebagai sumber energi metabolik dan asam
lemak esensial yang berperan dalam struktur seluler, pemeliharaan dan integritas
biomembran, 8) Serat kasar, bagian dari pangan yang tidak dapat dihidrolisis oleh
bahan kimia atau asam kuat dan basa kuat yang digunakan untuk menentukan kadar
serat yaitu asam sulfat dan natrium hidroksida, 9)Mineral, manfaat mineral bagi
tumbuhan(pohon) adalah untuk membantu proses fotosintesis yang terjadi didalam
daun, air merupakan komponen yang paling utama pada proses fotosintesis
tersebut. Pada proses fotosintesis air dibawa oleh akar untuk menuju ke pada batang
agar disampaikan pada daun.
Limbah teh yang digunakan pada penelitian ini berupa ampas. Analisis
kadar nitrogen pada ampas the menggunakan metode kjeldahl sedangkan untuk uji
kandungan senyawa aktif ampas the dilalukan dengan menggunakan uji fotokimia.
Tanaman uji yang digunakan pada penelitian ini adalah tanaman cabai rawit yang
telah dikecambahkan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap
(RAL) dengan perlakuan berupa pemupukan dengan menggunakan ampas the yang
terdiri dari konsentrasi 0g ( ontrol), 40g, 0g, 60g dan 70g. Pemupukan dengan
ampas the dilakukan setiap satu minggu sekali. Pengamatan terhadap pertumbuhan
tanaman cabai rawit dilakukan tujuh hari setelah perlakuan awal berikan, dan
selanjutnya pengamatan dilakukan setiap satu minggu sekali. Respon tumbuhan
yang diamati yaitu tinggi tanaman dan jumlah daun serta waktu munculnya bunga
pada tanaman cabai rawit.
20
1) Tinggi Tanaman
2) Jumlah Daun
2) Waktu Berbunga
Dari hasil analisis tanah, pada ampas teh kandungan nitrogen di tanah tidak
berlebih, yakni hanya mengandung 11,32% sehingga asupan unsur hara
nitrogen pada saat terjadinya fase vegetatif cukup dan menghasilkan
pertumbuhan batang utama yang kuat dan tidak mudah runtuh. Pemberian
ampas teh mampu memperbaiki sifat fisik tanah sehingga semakin
meningkatkan pertumbuhan akar tanaman. Meningkatnya pertumbuhan akar
akan diikuti oleh peningkatan penyerapan unsur hara yang terdapat di dalam
tanah. Peningkatan serapan unsur hara akan berpengaruh terhadap pertumbuhan
21
vegetatif tanaman yang ditunjukan dengan meningkatnya tinggi tanaman (Santi,
1992)
Jumlah daun pada tanaman cabai rawit dengan perlakuan ampas the
menunjukkan adanya peningkatan jumlah daun pada masing-masing
konsentrasi yang diberikan. Jumlah daun dipengaruhi oleh ketersediaan hara
nitrogen di dalam tanah. Selain kemampuan ampas the sebagai penyedia unsur
hara nitrogen juga berfungsi sebagai mulsa di dalam tanah. Mulsa yang berasal
dari ampas the mampu tekstur tanah, memperbaiki aerase, meningkatkan
kapasitas tukar kation serta mampu menjaga ketersediaan air di dalam tanah
pada saat proses fotosintesis berlangsung.
22
makanan yang diperlukan tanaman sebagai proses pembentukan bunga menjadi
terhambat sehingga bunga yang terbentuk sedikit (Hasibuan, 2009).
Pembungaan yang terjadi pada perlakuan ampas teh, tidak terlepas dari kerja
hormon ZPT (Zat Pengatur Tumbuh). Kerja hormon ZPT yaitu hormon auksin
yang berpengaruh langsung didalam proses pembentukan bunga akan berjalan
dengan baik. apabila proses metabolisme didalam tubuh tumbuhan berjalan
dengan lancar, sehingga pemupukan berpengaruh penting didalam kerja
hormon pada fase generatif tanaman dalam pembentukan bunga cabai rawit.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen non
faktorial dan desain yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) non
faktorial. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cetok, gelas ukur, beaker
gelas 100 ml, gelas air mineral, botol 1,5 L, pengaduk, saringan, penggaris,
timbangan/neraca analitik ember, alat hitung, cangkul, baki dan oven serta alat
lainnya yang mendukung penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih kacang panjang,
ampas teh, dan air. Pemberian ampas teh sudah dilakukan satu kali dalam seminggu.
Perlakuannya dimulai pada saat pengolahan lahan. Ampas the yang digunakan
adalah ampas teh yang telah di rendam selama 12 jam. Perlakuan dilakukan pada
sore hari.
23
Tanaman kacang panjang bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium sp yang
dapat membentuk bintil akar Rhizobium sp dapat memfiksasi gas N, yang terdapat
dalam tanah mengkonversinya menjadi amonia (NH). Amonia hasil konversi N,
oleh Rhizobium sp kemudian diangkut melalui xilem menuju kedaun untuk
membentuk klorofil Dengan demikian, tanaman kacang panjang yang memiliki
hasil rata-rata jumlah daun tertinggi adalah tanaman yang diberi perlakuan X. Hal
ini disebab Dari hasil penelitian yang dilakukan, tanaman kacang panjang yang
memiliki jumlah daun tertinggi yaitu tanaman kacang panjang dengan perlakuan X
4.
Dari parameter berat jual buah, terlihat bahwa rata-rata berat buah tertinggi terdapat
pada tanaman dengan perlakuan X 4. Dari parameter jumlah buah, terlihat bahwa
rata-rata buah yang terbentuk dari tanaman terbanyak adalah pada tanaman dengan
perlakuan X 4, Dan untuk parameter panjang buah, rata-rata panjang buah kacang
panjang tertinggi adalah tanaman dengan perlakuan X 4 (40 gr ampas teh).
Hal ini disebabkan karena ampas the mengandung unsur hara kalium (K),
dimana fungsi utama unsur kalium adalah untuk membantu pembentukan protein
dan karbohidrat Kalium juga berperan dalam memperkuat tubuh tanaman agar
daun, bunga dan buah tidak mudah gugur (Lingga dan Marsona, 2000). Kalium
membantu pengangkutan gula dari daun kemudian ke buah Memperkuat jaringan
tanaman serta meningkatkan daya tahan terhadap penyakit Dimana jika tanaman
kekurangan Kalium akan menimbulkan kerusakan pada tanaman, seperti daun
mengerut atau keriting terutama pada daun tua walaupun tidak merata Kemudian
pada daun akan timbul bercak-bercak merah cokelat Selanjutnya, daun akan
ongering lalu mati. Buah tumbuh tidak sempurna mutunya jelek, hasilnya rendah,
dan tidak tahan simpan (Hamidah, 2010).
Dengan demikian, tanah yang diberi ampas teh dengan dosis 40 gr (X)
mengandung lebih banyak unsur hara terutama Kaliun (K), yang baik bagi tanaman
agar daun, bunga dan buah tidak mudah gugur. Sehingga pada perlakuan X.
memberi pengaruh yanng signifikan terhadap hasil tanaman kacang panjang.
Sementara pada tanaman tanpa pemberian ampas teh, terlihat jelas tidak
24
menghasilkan buah yang baik. Hal ini disebabkan oleh tanah pada tanaman tanpa
perlakuan tidak mengandung unsur hara yang baik bagi pembentukan buah.
Pupuk organik adalah pupuk yang bahannya terdiri dari makhluk hidup,
seperti pelapukan sisa tanaman dan juga hewan. Pupuk ini dapat berbentuk cair atau
juga padat. Penggunaan pupuk organik di Indonesia saat ini sangat berkembang
pesat. Pasalnya, pupuk organik dianggap lebih baik dibandingkan pupuk kimia
yang memiliki dampak tidak baik terhadap keseimbangan ekosistem lingkungan.
Pupuk organik memiliki banyak keunggulan karena bisa dibuat sendiri dengan
mudah. Namun, tetap harus ada prosedur serta pemeriksaan lanjutan yang teliti
sebelum pupuk bisa diaplikasikan ke tanah atau tanaman.
• Warna Kehitam-Hitaman
25
lanjut yang dilakukan oleh mikroorganisme pengurai yang ada di dalam
tanah. Karena, mikroorganisme memerlukan oksigen dan juga nitrogen
untuk proses metabolisme. Hal tersebut akan merugikan bagi tanaman
karena bisa saja mikroba yang membawa oksigen dan nitrogen yang
seharusnya dimanfaatkan oleh tanaman.
Suhu rendah yang cukup stabil meski disimpan dalam jangka waktu
yang cukup lama. Cara mengetahuinya adalah dengan memasukkan jari
tangan di sela tumpukan karung pupuk. Pupuk organik yang sudah matang
dengan baik akan terasa dingin di tangan.
• Tanah mengeras
26
Hunker, asam klorida dan asam sulfat dalam tanah melarutkan remah-remah
tanah yang kaya akan mineral. Perusakan mineral tanah oleh asam tersebut
membuat tanah kehilangan porositas. Hal ini berarti tanah akan menjadi
sangat padat sehingga air akan sulit masuk, begitu juga dengan sirkulasi
udara yang berkurang. Pengerasan tanah memicu pada ketidaksuburan
tanah secara keseluruhan. Dalam perjalanan menjadi kering, pengancurhan
mineral memicu penipisan mineral serta unsur hara dalam tanah. Hal
tersebut membuat tumbuhan akan ketergantungan terhadap pupuk, yang
semakin lama akan semakin merusak tanah tempat tumbuhan tersebut
hidup.
• Pemusnahan mikroorganisme.
• Pencemaran air
Konsentrasi nitrogen yang tinggi dari pupuk kimia akan masuk terus
ke dalam tanah hingga batuan akuifer dan mencemari pasokan air bersih di
dalamnya. Selain masuk ke dalam air tanah, nitrogen dapat terbawa pada
tumbuhan atau hewan yang dimakan manusia dan meningbulkan berbagai
27
masalah kesehatan. Keracunan nitrogen tersebut dapat mengakibatkan
kerusakan DNA dan berbagai penyakit kronis, salah satunya Alzheimer.
Dilansir dari Amos Institute, konsentrasi cadmium dan aluminium akibat
penggunaan pupuk kimia berperan dalam patofisiologi Alzheimer. Yang
berarti penggunaan pupuk kimia memicu penyakit Alzheimer.
28
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari karya tulis saya ini, dapat disimpulkan bahwa ampas teh
dapat dijadikan sebagai pupuk organik pada tanaman. Pengaruh Pemberian ampas
teh terhadap tanaman sangat berpengaruh pada tinggi tanaman, jumlah daun, waktu
berbunga, panjang buah, serta berat jual buah. Karena pada ampas teh mengandung
unsur hara kalium yang dapat membantu pembentukan protein dan karbohidrat
pada tanaman. Selain kalium, pada ampas teh juga juga memiliki kandungan
kandungan senyawa bioaktif seperti polifenol, flavonoid, kafein, tannin, protein,
lemak lipid, serat kasar, bahkan mineral. Sehingga jika menggunakan pupuk dari
ampas teh, selain dapat mengurangi limbah di lingkungan sekitar, ampas teh dapat
membantu pada sektor pertanian yang dapat membuat produk yang dihasilkan
petani menjadi lebih berkualitas.
4.2 Saran
Untuk pemilihan pupuk tanaman disarankan agar petani menggunakan pupuk-
pupuk dari bahan organik dan menghindari penggunaan pupuk kimia atau buatan
agar tidak terjadi perusakan mineral pada tanah sehingga dapat membuat tanah
kehilangan pororitas nya dan produk yang dihasilkan menjadi berbahaya untuk di
konsumsi.
29
DAFTAR PUSTAKA
Azis. M. (2021, Agustus 25). Cybex Pertanian : Pupuk Organik. Diakses pada
15Januari2023melalui http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/98675/Pupuk-
Organik/
Indah. N. (2013, Oktober 23). Balittri : Beberapa Pemanfaatan Limbah dari Industri
Teh. Diakses pada 14 Januari 2023. melalui
http://balittri.litbang.pertanian.go.id/index.php/berita/info-teknologi/183-
beberapa-pemanfaatan-limbah-dari-industri-teh
Mukhlis. (2017, Juli 27). Luwuutarakab : Unsur Hara Makro dan Mikro yang
dibutuhkan oleh Tanaman. Diakses pada 29 Januari 2023 melalui
https://dtphp.luwuutarakab.go.id/berita/3/unsur-hara-makro-dan-mikro-yang-
dibutuhkan-oleh-
tanaman.html#:~:text=Magnesium%20adalah%20aktivator%20yang%20berperan,
diperlukan%20untuk%20memperlancar%20proses%20fotosintesis
Sudiartawan. P. (2015, Maret 1). Pemanfaatan Ampas Teh Sebagai Pupuk Organik
untuk Memacu Pertumbuhan Tanaman Cabai Rawit (Capsicum Frutescens L.). Vol.
06 No. 01 Hal 11-15. Diakses pada 7 Februari 2023.
Setyoriani. D. (2021, Juni 24). Cara Mengetahui Pupuk Tanah yang Benar. Diakses
pada 7 Februari 2023.
30
BIOGRAFI PENULIS
Email : nytaulia11@gmail.com
No. HP : 089684346336
31