elompok 2 :
K
1. Anasfauzan Nurrachman
2. Andi Ilya Rufaidah
3. Dwi Asyifa Muchtar
4. Muh. Afriady
5. Nasywa Aqilah Azzahra
6. Siti Nurfadillah Rahmah Tasdir
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan laporan praktikum pembuatan
tapai singkong.
Dalam penulisan praktikum ini, kami mengalami berbagai tantangan danhambatan.
Namun, kami dapat mengatasinya melalui dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang
terkait.Sehubungdenganhaltersebutkamidenganketulusanhatimengucapkanterimakasih
kepada guru pembimbing mata pelajaran biologi yakni Ibu Eva IrawatiS.Si.,M.Pd.Karena
telahmembimbingkamidalamprosespembuatantapaisingkong.Kamijugaberterimakasih
kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu, yang telah membantu
menyelesaikan laporan praktikum ni.
Dalam penyusunan laporan praktikum ini, kami menyadari bahwa setiap kesalahan
dan kegagalan merupakan bagian dari proses pembelajaran. Hal tersebut membantu kami
terus meningkatkan kualitas kinerja dan pemahaman. Kami juga sangat mengharapkan
adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar laporan percobaan ini lebih baik dan
bermanfaat. Terima kasih.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang tertera, dapatdisimpulkantujuandaripenulisan
laporan ini, yaitu:
1. Menjelaskan proses fermentasi yang terjadi pada pembuatan tapai singkong.
2. Menjelaskan penggunaan ragi dalam proses pembuatan tapai singkong.
3. Menjelaskan jamur yang berperan dalam proses pembuatan tapai singkong.
1.4. Manfaat
Adapunmanfaatyangdapatdiambildaripraktikumpembuatantapaisingkong,antara
lain :
1. Bagi penulis, praktikum ini mempunyai manfaat sebagai sarana untuk menambah
wawasan.
2. Bagi guru, praktikum ini dapat menjadi sarana menilai kemampuan siswa dalam
melakukan praktikum.
3. Bagi pembaca, praktikum ini dapat menjadi sumber informasi dan dan referensi.
AB II
B
LANDASAN TEORI
2.2 Singkong
Ketela pohon atau yang biasa dikenal dengan Singkong atau ubi kayu, merupakan pohon
tahunan tropika dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae. Singkong biasanya dijadikan
olahan pangan karena kandungan karbohidratnya yang tinggi, sedangkan daunnya biasa
dijadikansayuran.DiIndonesia,singkongmerupakanproduksihasilpertanianpangankedua
terbesar setelah padi, sehingga singkong mempunyai potensi sebagai bahan baku yang
penting bagi berbagai produk pangan dan industri.
Singkong merupakan umbi atau akar pohon yang panjang dengan fisik rata rata
bergaristengah2-3cmdanpanjang50-80cm,tergantungdarijenissingkongyangditanam.
Daging umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan.
Menurut Steenis (1998), singkong merupakan tanaman yang memiliki klasifikasi
sebagai berikut.
Divisi :Spermatophyta
Sub Divisi :Angiospermae
Kelas :Dicotyledoneae
Ordo :Euphorbiales
Famili :Euphorbiaceae
Genus :Manihot
Umbi singkong merupakansumberenergiyangkayakarbohidrat,tetapimiskinakan
protein. Sumber protein yang bagusterdapatpadadaunsingkongkarenamengandungasam
amino metionin. Selain itu, umbi akar singkong banyak mengandung glukosa dan dapat
dimakanmentah.Rasanyasedikitmanis,tetapiadapulayangpahit.Halinitergantungpada
kandungan racun glukosida yang dapatmembentukasamsianida.Padajenissingkongyang
pahit, proses pemasakan sangat diperlukan untuk menurunkan kadar racunnya.
2.3 Tapai
Tapai merupakan mempunyai tekstur yang lunak, rasa yang bercampur antara asam
danmanis,sertasedikitmengandungalkohol.Selamafermentasi,tapaimengalamiperubahan
biokimia akibat aktivitas mikroorganisme. Tapai ini dibuat dengan cara difermentasikan
selama 2-3 hari, dengan bantuan bakteri Saccharomyces cerevisiae. Mucor chlamidosporus
danEndomycopsis fibuligera.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.2.1.Metode Penelitian
Penelitian biologi ini menggunakan metode:
1. Melakukan pembuktian langsung dengan cara membuat tapai singkong
Pembahasan:
Fermentasitapaipadapercobaaninimenggunakanberasketanhitamkarenamemiliki
kandungan karbohidrat yang tinggi. Terjadi perubahan kimia pada fermentasi yang terjadi
pada tapaiadalahfermentasikarbohidratolehragitapaidanhasilfermentasinyakarbohidrat
berupa asam organik, alkohol, dan gas. Dengan persamaan reaksi :
C6 H12 O6 -> 2 C2 H5 OH + 2 CO2 + 2 ATP
Rasamanispadatapaidipengaruhiolehkadargulayangadadalamsingkongtersebut.
Selainituperubahansifatfisikdarifermentasitapaiiniadalahperubahanpadatekstur,kadar
air, dan aroma. Setelah didiamkan selama 4 hari, teksturnya menjadi lembut dan
menghasilkan air yang lebihbanyaksetelahdifermentasidanjugaterasasedikitmanisserta
agak asam.
Selama proses fermentasi berlangsung, ketan hitam ditempatkan pada suhuruangan
dan disimpan dalam wadah yang tertutup rapat. Hal ini bertujuan agar bakteri pada ragi
tersebut dapat bekerja secara sempurna dan tidak terkontaminasi udaradariluarwadah.Ini
dikarenakan fermentasi harus terjadi secara anaerob atau tidak memerlukan oksigen dalam
prosesnya.
Ketika proses inkubasi berlangsung, mikroorganisme mengeluarkan enzim amilase
yang diperlukan untuk proses penguraian polisakarida berupa amilum menjadi
maltosa,selanjutnya maltosa diputus menjadi glukosa dengan bantuan maltase. Glukosa
menyebabkanrasamanispadatapai.Kemudian,glukosamenjadiasampiruvatdimanaterjadi
reaksi NAD menjadi NADH2 yang akan dioksidasi dan pembentukan alkohol dengan
bantuan enzim yang dihasilkan oleh Saccharomyces cereviceae. Asam piruvat direduksi
menjadi etanol dan NAD yang dihasilkan digunakan untuk menerima hidrogen.
3.4. Dokumentasi Penelitian
Link Youtube:
https://youtu.be/l9AQObsJ828?si=2vxVMVDGXu_-p7mQ
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, kami dapat menyimpulkan bahwa fermentasi yang
terjadipadatapaisingkongterjadiselama4hari.Selainitu,dalamprosespembuatantapai
ini ada hal-hal yang harus diperhatikan supaya proses fermentasi tersebut berlangsung
secara sempurna. Selama proses fermentasi tidak memerlukan oksigen sehingga kami
seteliti mungkin menutup tempat keluar-masuknya oksigen menggunakan selotip.
Pembuatan tapai termasuk dalam bioteknologi konvensional (tradisional) karena
masih menggunakan cara-cara yang terbatasdandapatdilakukandenganmenggunakan
alatdanbahanyangterjangkau.Padaprosespembuatantapai,jamurragiakanmemakan
glukosa yang ada di dalam singkongsebagaimakananuntukpertumbuhannya,sehingga
singkong akan menjadi lunak, jamur tersebut akan merubah glukosa menjadi alkohol.
Dalampembuatantapairagi(Saccharomycescereviceae)mengeluarkanenzimyang
dapat memecah karbohidrat pada singkong menjadi gula yang lebih sederhana. Oleh
karena itu, tapai terasa manis apabila sudah matang walaupun tanpa diberi gula
sebelumnya.
Kegagalan dalam pembuatan tapai biasanya dikarenakan enzim pada ragi
Saccharomyces cereviceae tidak pecah apabilaterdapatudarayangmenggangguproses
pemecahan enzim tersebut. Selain itu, faktor lain sebelum prosespenambahanragijuga
pentingsepertikualitassingkongyangdigunakan,dimanakitadapatmemaksimalkannya
dengan melihat umur singkong, kebersihan singkong, dan kehigienisan dalam proses
pembuatan singkong.
4.2 Saran
Saran yang dapat kami sampaikan untuk praktikum-praktikum selanjutnya yaitu
diharapkan kepada praktikan selanjutnya agar lebih memperhatikan bagaimana
pembuatan tapai tersebut supaya pembuatan tapai tersebut berlangsung sempurna.