Anda di halaman 1dari 10

PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) DARI LIMBAH

CANGKANG TELUR (CALUR) UNTUK MENINGKATKAN KESUBURAN


TANAH

(PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN)

Tim Pengusul :
Ledi Diana Putri Usman ( 613419001 )
Alfia Shalshabila Malatani ( 613419004 )
Puspa Dewi ( 613419006 )
Yusrin N. Hasan ( 613419010 )
Nurul Amalina Hasyyati ( 613419015 )

JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKUTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada masa globalisasi sekarang ini, masyarakat Indonesia dituntut agar
dapat menghasilkan produk yang bernilai tinggi dengan kualitas yang terbaik agar
dapat bersaing dengan produk import yang peredarannya banyak ditemui
dipasaran. Masyarakat harus dapat menciptakan kreasi atau ide-ide baru agar
dapat produk yang diminati oleh orang baik di dalam negeri maupun di luar
negeri. Salah satu produk yang dapat menghasilkan barang yang bernilai tinggi
dan dengan modal yang tidak terlalu banyak namun dengan kuliatas yang baik
yaitu dengan pengolahan limbah yang ada dilingkungan sekitar kita. Dengan
membuat produk yang diperoleh dari pengolahan limbah, dapat mengurangi
pencemaran lingkungan dan juga dapat menghasilkan produk yang bernilai jual
dan dapat menjaga lingkungan dari adanya limbah. (Rahmadina dan Tambunan,
2017).
Salah satu sampah daur ulang yang dapat digunakan dan bernilai tinggi adalah
cangkang telur. Cangkang telur merupakan sampah daur ulang yang sangat
mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari. produksi cangkang telur ayam per
tahun mencapai 150.000 ton (Sitohang dkk., 2016).
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengolahan limbah cangkang telur menjadi Pupuk Organik
Cair (POC)?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengolahan limbah cangkang telur menjadi Pupuk
Organik Cair (POC)
1.4 Manfaat
1. Meningkatkan kualitas tanah pada lahan pertanian
2. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani dalam pembuatan
pupuk organik, sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk
anorganik (urea, TSP/SP6, KCI/Phonska) dll
3. Meningkatkan kepedulian masyarakat untuk mengolah limbah menjadi
produk lain yang bermanfaat kemanusiaan maupun bernilai ekonomi
BAB II
DASAR TEORI

Pupuk organik cair dapat berperan sebagai pengikat agregat primer


menjadi agregat sekunder tanah. Keadaan ini memengaruhi penyimpanan
unsur hara, penyediaan air, aerasi atau udara tanah, dan menstabilkan suhu
tanah tanah. Cangkang telur merupakan sampah daur ulang yang sangat
mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari. produksi cangkang telur ayam
per tahun mencapai 150.000 ton (Sitohang dkk., 2016). Butcher & Miles
(2012) menyatakan bahwa kandungan cangkang telur terdiri atas 97% kalsium
karbonat, sisanya fosfor, magnesium, natrium, kalium, seng, mangan, besi,
dan tembaga. Cangkang telur mengandung hampir 95,1% adalah garamgaram
organik, 3,3% bahan organik (terutama protein), dan 1,6% air (Zulfita &
Raharjo, 2012). Kandungan kalsium pada cangkang telur yang cukup besar
dapat dimanfaatkan sebagai sumber nutrisi bagi tanaman. Kalsium merupakan
suatu zat yang berperan penting dalam pembentukan struktur tubuh, tulang,
dan gigi pada manusia dan hewan serta dinding sel pada tanaman (Noviyanti
dkk., 2017).
Pupuk organik cair selain dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan
biologi tanah, juga membantu meningkatkan produksi tanaman, meningkatkan
kualitas produk tanaman, mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan
sebagai alternatif pengganti pupuk kandang. Pupuk organik cair mempunyai
beberapa manfaat antara lain; dapat mendorong dan meningkatkan
pembentukan klorofil daun dan pembentukan bintil akar pada tanaman
leguminosae sehingga meningkatkan kemampuan fotosintesis tanaman dan
penyerapan nitrogen dari udara; dapat meningkatkan akar tanaman sehingga
tanaman menjadi kokoh dan kuat, meningkatkan daya tahan tanaman terhadap
kekeringan, cekaman cuaca dan serangan patogen penyebab penyakit;
merangsang pertumbuhan cabang produktif; meningkatkan pembentukan
bunga dan bakal buah; serta mengurangi gugurnya daun, bunga, dan bakal
buah. POC yang dibuat melalui proses alami akan menghasilkan tanaman
yang segar dan sehat untuk dikonsumsi dan bebas pestisida.
BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat

 Ember atau tong, lengkap dengan tutup


 Kayu panjang untuk mengaduk
 Selang plastik
 Lakban atau perekat lainnya
 Botol plastik

3.1.2 Bahan

 Limbah Cangkang telur


 Gula pasir/merah
 Air secukupnya
 Mikroba pengurai atau starter SOT, EM4, dan lainnya

3.2 Prosedur Kerja

 Pembuatan ekstrak/bahan pupuk organik cair dari limbah cangkang telur ayam
a. Limbah cangkang telur ayam dikumpulkan dari rumah makan, warung kopi,
restoran dan tempat kuliner lainnya yang menggunakan telur sebagai bahan
baku utama.
b. Cangkang telur ayam yang akan digunakan sebagai bahan pembuatan
pupuk organik cair dicuci terlebih dahulu dan dijemur hingga kering.
c. Cangkang telur ayam yang sudah kering ditumbuk/dihaluskan dengan
menggunakan alat penumbuk dan ditampung dalam wadah/baskom.
d. Cangakang telur ayam yang sudah ditumbuk, selanjutnya ditimbang
sebanyak 2000g (2 kg).

 Pembuatan Molase
Cara membuat cairan molase adalah menambahkan gula pasir ke dalam
aquadest dengan perbandingan 1:1 (1 kg gula pasir dan 1 liter aquadest).
Cairan molase berfungsi sebagai sumber energi/nutrisi bagi bakteri.
 Pembuatan Pupuk Organik Cair
a. Pupuk organik cair dibuat sesuai dengan petunjuk yang tertulis pada
kemasan EM4, yakni 1 L EM4 + 1 L molase + 50 L air kemudian di campur
rata dengan 20 kg bahan pupuk cair. Pembuatan pupuk organik cair dalam
penelitian ini dilakukan dalam skala kecil sehingga pupuk organik cair dibuat
dengan perbandingan 1 : 1: 50 : 20 (100 ml EM4, 100 ml molase, 5000 ml air
sumur, 2000g cangkang telur ayam).
b. Cangkang telur ayam, EM4, cairan molase, dan air sumur, dimasukkan ke
dalam botol/jerigen.
c. Semua bahan yang sudah dimasukkan ke dalam botol/jerigen, kemudian
diaduk rata dan ditutup rapat lalu difermentasikan.
d. Pupuk organik yang telah matang memiliki bau yang khas, yaitu bau asam
atau bau harum fermentasi.
3.3 Rancangan Anggaran Biaya (RAB)

No Jenis Pengeluaran Volume Harga Nilai


Satuan
1. Alat
Ember 1 50.000 50.000
Lakban 1 10.000 10.000
SUB TOTAL 60.000
2. Bahan
Gula Merah 2 12.000 24.000
EM4 1 25.000 25.000
Molase (Tetes tebu) 1 25.000 25.000
Botol 20 40.000 40.000
SUB TOTAL 114.000
TOTAL 174.000
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Cangkang telur sebagai limbah rumah tangga mengandung kalsium karbonat
95%, 3% fosfor dan 3% terdiri atas magnesium, natrium, kalium, seng, mangan, besi,
dan tembaga, yang dapat menyuburkan tanaman sehingga dapat dimanafaatkan
sebagai pupuk organik. Kandungan kalsium pada cangkang telur yang cukup besar
dapat dimanfaatkan sebagai sumber nutrisi bagi tanaman. Kalsium merupakan suatu
zat yang berperan penting dalam pembentukan struktur tubuh, tulang, dan gigi pada
manusia dan hewan serta dinding sel pada tanaman
4.2 Saran
Semoga tugas ini tidak hanya sekedar memenuhi tugas mata kuliah
kewirausahaan akan tetapi diharapkan yang dapat dilakukan secara berkelanjutan
Agar pemanfataan limbah organik bisa dilakukan secara maksimal. dapat
meningkatkan kesuburan tanah serta dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia.
DAFTAR PUSTAKA

Butcher, G. D. & Ricahrd M. (1990). Concepts of eggshell quality. Journal


International IFAS Extenion. Institute Of Food And Agricultural
Sciences. University Florida.Gainesville FL 32611.Sudrajat, 2014.
Mengelola Sampah Kota, Niaga Swadaya, Jakarta.
Rahmadina. 2017. KLOROFIL. Vol 1 No. 1 Pemanfaatan Limbah Cangkang
Telur, Kulit Bawang Daun Kering Melalui Proses Sains dan Teknologi
sebagai Alternatif Penghasil Poduk yang Ramah Lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai