Anda di halaman 1dari 7

HALAMAN PENGESAHAN

Pengesahan Laporan Kewirausahaan

1. Judul : Laporan Kewirausahaan “ECOSHINE”


2. Bidang kegiatan : Kewirausahaan
3. Pelaksana : Kelompok 2
4. Alamat : JL. H. A. Bintang, Desa Pattangnga, Kec.Bola Kab. Wajo
5. Nomor telepon : 082353174870
6. Anggota pelaksana : Rindi Yani
Umaerah
Noviandani
Reza Radiatul Ramadhan
Adwan
Egis Saputra
M. Dickey Saputra
7. Biaya kegiatan total : Rp. 400.000,00 (Empat Ratus Ribu Rupiah)
8. Jangka pelaksanaan : 5 Minggu

Pattangnga, 5 Desember 2023

Mengetahui Mengajukan

Pembina

A.Nurlaelah, S.Pd., M.Pd. Kelompok 2


NIP. 19840430 201406 2 001

Mengesahkan Menyetujui
Koordinator P5 Kepala Sekolah

Nurhamika S,E Andi Aliati, S.Pd.


NIP.19801127 20212 1 2 004 NIP. 19730801 200701 2 020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 PROFIL
Nama Usaha : “Ecoshine”
Lokasi Usaha : UPTD SMP NEGERI 3 BOLA
No. Telp/ Wa : 082353174870
Instagram : Eightclass8a

1.2. LATAR BELAKANG


Sabun cuci piring adalah salah satu produk pembersih yang sangat umum digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan tingginya permintaan akan produk ini, terdapat peluang besar
untuk mengembangkan sabun cuci piring yang lebih efektif, ramah lingkungan, dan terjangkau.
Proyek P5 ini bertujuan untuk merancang dan membuat sabun cuci piring yang memenuhi standar
kebersihan, aman digunakan, dan ramah lingkungan.
Sabun cuci piring merupakan produk rumah tangga yang sangat dibutuhkan dan memiliki
permintaan yang stabil. Setiap rumah tangga menggunakan sabun cuci piring secara rutin,
menciptakan pasar yang luas. Dengan adanya usaha atau produk sabun cuci piring ini akan
meningkatkan inovasi dalam formulasi sabun cuci piring dapat menjadi daya tarik tersendiri.
Konsumen sering mencari produk yang tidak hanya efektif membersihkan, tetapi juga
mengandung bahan-bahan yang lebih alami dan aman.
Konsumen semakin peduli dengan kualitas produk yang mereka gunakan, termasuk sabun
cuci piring. Usaha ini memberikan peluang untuk menciptakan formula yang tidak hanya bersih
secara efektif tetapi juga aman dan baik untuk peralatan dapur. Gaya hidup yang sibuk mendorong
kebutuhan akan produk-produk yang mempermudah pekerjaan rumah tangga. Sabun cuci piring
yang efektif dapat membantu menghemat waktu dan tenaga. Usaha pembuatan sabun cuci piring
memiliki potensi keuntungan yang baik. Dengan strategi pemasaran yang tepat dan produk yang
unggul, dapat menarik konsumen dan meningkatkan pangsa pasar.
Usaha pembuatan sabun cuci piring dapat diarahkan untuk memiliki dampak sosial positif,
seperti memberdayakan komunitas lokal atau berpartisipasi dalam inisiatif keberlanjutan
Dengan memahami kewirausahaan ini, pendiri usaha sabun cuci piring dapat
mengidentifikasi peluang, mengatasi tantangan, dan merancang strategi bisnis yang sesuai dengan
tren pasar dan nilai konsumen saat ini.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Perumusan masalah adalah langkah awal yang penting dalam merancang laporan P5 pembuatan sabun
cuci piring. Berikut adalah perumusan masalah yang menjadi dasar laporan:
1. Ketidakpuasan Konsumen Terhadap Produk Sabun Cuci Piring yang Tersedia
Bagaimana tingkat kepuasan konsumen terhadap produk sabun cuci piring yang beredar di
pasaran, dan apakah terdapat aspek-aspek tertentu yang masih menyebabkan ketidakpuasan?
2. Dampak Lingkungan Produk Sabun Cuci Piring yang Umum Digunakan
Sejauh mana produk sabun cuci piring yang umum digunakan berkontribusi terhadap dampak
lingkungan, dan apakah ada kebutuhan untuk menciptakan produk yang lebih ramah
lingkungan?
3. Efektivitas Formula Sabun Cuci Piring yang Ada
Sejauh mana formula sabun cuci piring yang umum digunakan efektif dalam membersihkan
dan menghilangkan lemak dari peralatan dapur?
4. Keamanan Pengguna Terkait Bahan Kimia pada Sabun Cuci Piring
Apakah bahan kimia yang digunakan dalam sabun cuci piring yang umum dijual di pasaran
aman untuk pengguna dan tidak menyebabkan iritasi kulit?
5. Kesadaran Konsumen Terhadap Keberlanjutan
Seberapa tinggi kesadaran konsumen terhadap produk kebersihan rumah tangga yang
berkelanjutan, dan sejauh mana hal ini memengaruhi keputusan pembelian mereka?

1.3 TUJUAN
Tujuan pelaksanaan projek kewirausahaan ini antara lain :
1. Meningkatkan Jumlah Wirausaha Yang Berkualitas.
2. Membudayakan Semangat, Sikap, Perilaku, Dan Kemampuan Berwirausaha Di Kalangan
Masyarakat.
3. Menumbuhkan Kesadaran Dan Orientasi Kewirausahaan Yang Tangguh Dan Kuat Di
Masyarakat.
4. Meningkatkan Kemampuan Para Pelaku Wirausaha Untuk Mencapai Kemajuan Dan
Kesejahteraan.
5. Mendapatkan Pendapatan Dari Keuntungan Usaha Yang Dibuat, Sehingga Usaha Tersebut
Dapat Terus Bersaing.

1.4 KEGUNAAN
Kegunaan dari projek kewirausahaan ini antara lain :
1. Praktek kewirausahaan dapat membuat setiap siswa menuangkan ide-ide yang mereka
miliki. Serta mereka juga dapat terjun langsung untuk mengembangkan potensi masing-
masing sesuai minat dan bakat yang mereka punya sehingga dapat mengembangkan jiwa
berwirausaha
2. Membantu palung untuk menunjukkan potensi
3. Membantu pertumbuhan ekonomi
4. Membantu peluang mendapatkan keuntungan
5. Meningkatkan produktifitas
6. Memperkarya pengetahuan dan pengalaman
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1 Kondisi Lingkungan
Desa Pattangnga adalah desa yang memiliki sumber daya alam yaitu sumber daya rumput laut
dan padi. Kurangnya pengetahuan Masyarakat dalam prose pembuatan sabun cuci piring menyebabkan
dalam proses pembuatan sabun cuci piring menyebabkan tertutupnya peluang bisnis di desa
pattangnga. Jadi kita mempunyai ide untuk membuat sabun pencuci piring
2.2 Lokasi Usaha
Usaha dilakukan di lingkup UPTD SMP Negeri 3 Bola dan Lingkup Masyarakat Desa Pattangnga
2.3 Alat dan Bahan
A. Alat
1. Baskom
2. Wadah
3. Pengaduk Kayu
4. Sendok
5. Gelas Ukur
6. Kain Lap
7. Timbangan Digital
8. Botol Plastik
B. Bahan
1. Texaphone 1 kg
2. Sodium Sulfat 500 gr
3. Soda ASH 300 gr
4. Foom Boster 300 ml
5. Lapza 400 ml
6. DM 5 ml
7. EDTA secukupnya/setengah sendok
8. Fixative 5 ml
9. Parfum lime, strowberry, jeruk nipis 5 ml
10. Air setengah ember bersih
11. Pewarna makanan, orange, pink dan kuning setengah sendok

2.3 langkah-langkah Pembuatan


 Pertama-tama siapkan alat dan bahan yang digunakan.
 Kedua, masukkan texapon ke dalam baskom. Setelah itu, masukkan Sodium Sulfat ke
dalam baskom yang berisi texapon.
 Lalu, masukkan sitrun dan EDTA secukupnya ke dalam baskom berisi texapon dan
campurlah. Kemudian, masukkan sodium ke dalam baskom yang sudah berisi texapon,
camperlan, sitrun, dan EDTA.
 aduk rata hingga semua bahan tersebut tercampur. lalu, masukkan air secara sedikit demi
sedikit ke dalam campuran tersebut, aduklah hingga rata tetapi jangan sampai kental
ataupun terlalu cair. Selanjutnya, masukkan parfum lemon secukupnya tetapi jangan terlalu
banyak karena dapat menghilangkan busa pada sabun, setelah itu aduk hingga rata.
 Kelima, masukkan pewarna bubuk berwarna hijau secukupnya sambil diaduk hingga
merata.
 Keenam, masukkan campuran yang sudah merata ke dalam botol bekas menggunakan
corong lap botol yang suda di masukan sabun lalu diamkan selama 2 malam.
 Setelah 2 malam, campuran sabun akan terbagi menjadi 2 lapisan, yaitu campuran berwarna
hijau yang dapat digunakan dan campuran berwarna kuning yang tidak dapat digunakan.
Kemudian, pisahkan campuran berwarna hijau dari campuran berwarna kuning. Campuran
yang berwarna hijau itu diberi air sedikit agar tidak terlalu kental, setelah itu aduk hingga
merata. Lalu, masukkan ke dalam botol menggunakan corong, diamkan selama beberapa
saat hingga sabun berubah menjadi warna hijau jernih transparan. Sabun siap digunakan.

2.4 Rincian Anggaran

Jumlah Bahan Harga


1 kg Texaphone Rp. 26.000
1 kg Sodium Sulfa Rp. 6.000
1 kg Soda ASH Rp. 10.400
1 kg Foom Boster Rp. 32.000
1 kg Lapza Rp. 37.000
1 kg DM-DM Rp. 33.000
1 kg EDTA Rp. 70.000
1 kg Fixative Rp. 20.000
100 ml Parfum Strowberry Rp. 23.000
100 ml Parfum Jeruk Nipis Rp. 23.500
100 ml Parfum Lemon Rp. 23.500
10 gr Pewarna Orange Rp. 8.000
10 gr Pewarna Strawberry Rp. 8000
10 gr Pewarna Lemon Rp. 8000
Total Rp. 360.900

Modal : Rp. 400.000

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam proyek P5 pembuatan sabun cuci piring, dapat diambil kesimpulan bahwa:
 Permintaan Pasar:
Terdapat permintaan yang stabil untuk sabun cuci piring, dan kesadaran konsumen terhadap
keberlanjutan semakin memengaruhi preferensi pembelian.
 Inovasi Formula dan Kemasan:
Inovasi dalam formula sabun cuci piring dan desain kemasan memiliki potensi untuk
menciptakan produk yang lebih efektif, aman, dan menarik bagi konsumen.
 Kesadaran Lingkungan:
Sabun cuci piring ramah lingkungan semakin diminati, dan konsumen cenderung memilih
produk yang memiliki dampak positif terhadap lingkungan.
 Keamanan dan Efektivitas:
Keamanan pengguna dan efektivitas pembersihan menjadi faktor kritis yang memengaruhi
penerimaan konsumen terhadap sabun cuci piring.
 Potensi Dampak Positif pada Komunitas Lokal:
Pembuatan sabun cuci piring dapat memberdayakan komunitas lokal melalui penciptaan
peluang pekerjaan dan kontribusi positif pada ekonomi lokal.

B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas, berikut adalah beberapa saran untuk pengembangan proyek
ini:
 Penelitian Lanjutan:
Melakukan penelitian lanjutan untuk memahami lebih dalam preferensi konsumen terkait
formula, aroma, dan kemasan sabun cuci piring.
 Uji Lebih Lanjut:
Melakukan uji lebih lanjut terhadap formula sabun cuci piring yang dikembangkan untuk
memastikan keamanan dan efektivitasnya.
 Pemasaran yang Berfokus pada Nilai:
Mengembangkan strategi pemasaran yang menekankan nilai-nilai keberlanjutan, keamanan,
dan inovasi produk.
 Kemitraan dengan Komunitas Lokal:
Mengeksplorasi peluang kemitraan dengan komunitas lokal untuk mendukung produksi dan
mempromosikan produk sabun cuci piring secara lokal.
 Peningkatan Proses Produksi:
Meningkatkan efisiensi dalam proses produksi untuk memastikan produk dapat diproduksi
dengan biaya yang efisien.
 Edukasi Konsumen:
Melakukan kampanye edukasi terhadap konsumen tentang manfaat penggunaan sabun cuci
piring ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan.
 Kerjasama dengan Pihak Terkait:
Membangun kerjasama dengan lembaga riset, organisasi lingkungan, dan pihak-pihak terkait
lainnya untuk mendukung inovasi dan keberlanjutan produk.
 Pantau Dampak Lingkungan:
Mengimplementasikan metode pemantauan dampak lingkungan selama siklus hidup produk
untuk memastikan bahwa produk tetap ramah lingkungan.

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai