DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4 :
1. Hafidz Maulana Haq (P27825020019)
2. Laylia Nathasyah Putri (P27825020025)
3. Millatun Hasanah (P27825020028)
4. Ririn Amelia Putri (P27825020038)
5. Rischa Safitri (P27825020039)
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KESEHATAN GIGI
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Perencanaan Program
Promosi Kesehatan Gigi ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari Laporan ini adalah untuk memenuhi
tugas pada Mata Kuliah Promosi Kesehatan Gigi. Selain itu, laporan ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Promosi Kesehatan Gigi bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Terima kasih tak lupa kami ucapkan pada semua pihak yang ikut serta
dalam pembuatan laporan ini sehingga laporan ini dapat selesai tepat pada
waktunya .
Kami menyadari, laporan yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan
demi kesempurnaan makalah ini. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat
kepada kita semua. Aamiin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
PERENCANAAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN GIGI
A. ANALISA SITUASI
1. Letak Wilayah
Secara geografis, Kabupaten Jombang terbentang pada
112° 03’ 46,57” sampai 112° 27’ 21,26” Bujur Timur dan berada
di sebelah selatan garis Khatulistiwa yaitu pada 07° 20’ 37 dan 07°
46’ 45” Lintang Selatan dan terletak pada ketinggian ± 44 m di atas
permukaan laut.
Kabupaten Jombang memiliki letak yang sangat stategis, karena
berada pada bagian tengah Jawa Timur dan dilintasi Jalan Arteri
Surabaya-Mandiun dan Jalan Kolektor Primer Malang-Babat.
Gambar 1.1
Peta Wilayah Administasi Kabupaten Jombang
1
Secara administrasi, Kabupaten Jombang terbagi menjadi 21
kecamatan yaitu Bandar Kedungmulyo, Perak, Gudo, Diwek,
Ngoro, Mojowarno, Bareng, Wonosalam, Mojoagung, Sumobito,
Jogoroto, Peterongan, Jombang, Megaluh, Tembelang, Kesamben,
Kudu, Ngusikan, Ploso, Kabuh dan pandaan. Jumlah desa dan
kelurahan terdiri dari 302 desa dan 4 kelurahan serta meliputi
1.258 dusun. Salah satu Desa yang ada di Kabupaten Jombanng
yaitu Desa Cukir. Desa Cukir terletak ±3,20 km dari pusat
pemerintahan Kecamatan Diwek, dan terletak 10 km dari pusat
pemerintahan Kabupaten Jombang. Secara administrasi batas-batas
desa Cukir adalah sebagai berikut : sebelah utara berbatasan
dengan Desa Kwaron, disebelah selatan berbatasan dengan Desa
Kayangan, kemudian disebelah barat berbatasan dengan 1 Rencana
Pembangunan Jangkan Menengah (RPJM) Desa Cukir Kecamatan
Diwek Kabupaten Jombang, disebelah timur berbatasan dengan
Desa Keras. Desa Cukir terdiri dari 4 dusun 12 RW (Rukun
Warga) dari 27 RT. (Rukun Tetangga)
2. Luas Wilayah
Luas wilayah Kabupaten Jombang 1.159,7 km atau sekitar
2,4 % luas wilayah Provinsi Jawa Timur. Ditinjau dari luas
wilayah, terdapat 3 kecamatan yang memiliki wilayah terluas yaitu
Kecamatan Wonosalam dengan luas 121,6 km , Kecamatan
Plandaan dengan luas 120,4 km2 dan Kecamatan Kabuh dengan
luas 97,4 km2 .
2
Fase 1 : Diagnosa Social
A. Penduduk
Kabupaten Jombang memiliki jumlah penduduk sebesar 1.268.504
jiwa yang terdiri dari laki-laki 631.188 jiwa dan perempuan 637.386 jiwa.
Jumlah penduduk dengan kelompok umur tertinggi yaitu terletak pada
umur 15 – 19 tahun dengan jumlah 102.125 jiwa. Sedangkan jumlah
penduduk paling sedikit berada pada kelompok umur <1 tahun .Jumlah
rumah tangga di Kabupaten Jombang sebanyak 400.081 KK dengan rata-
rata 3,2 jiwa per rumah tangga. Luas wilayah Kabupaten Jombang 1.159,7
sedangkan jumlah penduduk Kabupaten Jombang tahun 2020 sebesar
1.268.504 jiwa, sehingga tingkat kepadatan penduduk mencapai 1093,8/
B. Pendidikan
Pada tahun 2020, di Kabupaten Jombang persentase penduduk laki-laki
dan perempuan berusia 15 tahun ke atas menurut tingkat pendidikan
tertinggi yang ditamatkan di Kabupaten Jombang yaitu tidak memiliki
ijazah SD sebesar 14,6%, yang tamat SD/MI sebesar 23,1%, sedangkan
yang tamat SMP/MTs sebesar 26,0%, dan yang tamat SMA/MA sebesar
36,30%.
3
Fase 2 : Epidemiologi Diagnosis
Penyakit diare ialah penyebab utama kematian pada anak di bawah
usia 5 tahun di dunia dengan angka kematian kurang lebih 525.000 anak
setiap tahunnya. Berdasarkan data Riskesdas 2018 diketahui bahwa
prevalensi diare berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan adalah sebanyak
6,8%. Hal ini menunjukkan kenaikan 2,3%, jika dibandingkan dengan
hasil Riskesdas 2013 yaitu hanya 4,5%. Kelompok umur dengan
prevalensi diare tertinggi yaitu di kelompok umur 1-4 tahun sebesar 11,5%
serta pada balita sebesar 10,7% (Profil Kesehatan Indonesia, 2019).
Berdasarkan data Riskesdas tahun 2019, diare masih menjadi penyumbang
kematian terbanyak pada anak yaitu dengan 746 kasus kematian pada
kelompok usia 29 hari - 11 bulan. Selain itu, dari data Riskesdas tahun
2019 juga ditemukan kasus lain yang menyebabkan kematian pada balita,
yaitu kasus pneumonia dengan prevelansi 9,5% (314 kasus) , kasus
demam dengan prevelansi 7,3% (277 kasus) , kasus malaria dengan
prevelansi 6,2% (215 kasus), kasus Difteri dengan prevelansi 4,5 (190
kasus).
Provinsi Jawa Timur merupakan provinsi yang memberikan
kontribusi terbanyak terhadap jumlah kasus diare pada balita di Indonesia.
Hal ini dikarenakan Jawa Timur ialah provinsi dengan jumlah penduduk
terbanyak kedua di Indonesia dengan presentase kasus diare pada balita
yang cukup tinggi sebesar 9,9% (Profil Kesehatan Indonesia, 2019).
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang tahun 2020
jumlah penderita diare di Kabupaten Jombang adalah 34.250 orang .
Sedangkan jumlah penderita diare terbanyak berada pada daerah kerja
Puskesmas Cukir dengan jumlah penderita sebesar 1.672. Berdasarkan
data dari Puskesmas Cukir tahun 2020, didapatkan bahwa jumlah
penderita diare pada balita paling banyak di desa Cukir yaitu sebesar 778
kasus balita.
4
Fase 3 : Diagnosis perilaku dan lingkungan
Rendahnya cakupan personal hygiene serta sanitasi lingkungan
seringkali menjadi faktor resiko terjadinya diare (Kemenkes RI, 2011
dalam Mokodompit dkk, 2015). Faktor personal hygiene (kebersihan
perorangan) ibu juga sangat berpengaruh terhadap kejadian diare pada
balita. Perilaku ibu yang tidak bersih seperti tidak mencuci tangan di saat
memberi makan anak, tidak mencuci bersih alat-alat masak serta makan,
dapat menyebabkan balita terkena diare. Personal hygiene ibu serta
sanitasi lingkungan perumahan yang baik mampu terwujud jika didukung
oleh perilaku masyarakat yang baik (Depkes RI, 2008 pada Siregar 2016).
Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah penyebaran
penyakit diare ialah dengan menjaga kebersihan perorangan, sebab faktor
kebersihan sebagai faktor yang penting untuk menghindarkan anak dari
penyakit diare.
Fase 4 : Diagnosis pendidikan dan organisasi
Faktor Presdiposisi
Tingkat kesadaran masyarakat yang kurang menjaga
kebersihan
Tingkat kesadaran masyarakat yang jarang mencuci tangan
dengan sabun
Tingkat kesadaran masyarakat yang tidak mencuci tangan
sebelum makan
Faktor Pemungkin
Belum adanya penyuluhan PHBS
Rendahnya mutu pelayanan rumah sakit maupun puskesmas
Terapi atau pengobatan yang kurang tepat
Faktor Penguat
Kurangnya pengetahuan ibu tentang penyebab, akibat, cara
menangani diare yang menyebabkan tingginya kuantitas anak
terkena diare
Kurangnya tenaga kesehatan di wilayah setempat
5
Fase 5 : Diagnosis administrasi dan kebijakan
Meningkatkan penyuluhan tentang PHBS;
KIE pada layanan LROA (Layanan Rehidrasi Oral Aktif).Upaya
ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada ibu atau
masyarakat tentang penyakit diare;
Tata cara perawatan diare di rumah;
Mengingatkan kepada orang tua kapan harus kembali ke Fasilitas
Pelayanan Kesehatan;
Membiasakan perilaku Hidup Berih dan Sehat dengan cara BAB di
jamban yang sehat.
B. PRIORITAS MASALAH
Berdasarkan data yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang
tahun 2020, terdapat 5 Penyakit terbanyak dengan tingkat penderita yang
tinggi. Mengingat keterbatasan kemampuan sumber daya untuk mengatasi
masalah sekaligus, maka masalah-masalah yang sudah diidentifikasi akan
disusun skala prioritasnya dengan pendekatan tertentu.
Terdapat beberapa metode untuk menetapkan prioritas masalah,
seperti kriteria matriks, MCUA, USG, Hanlon, CARL dan lain - lain.
Untuk itu, Tim bersepakat untuk menetapkan prioritas masalah dengan
menggunakan metode USG, yaitu:
6
Keterangan : berdasarkan skala likert 1-5 :
5= sangat besar,
4= besar,
3= sedang,
2= kecil,
1= sangat kecil
Berdasarkan hasil USG Diare merupakan Prioritas Masalah di Kabupaten
Jombang.
D. TUJUAN (SMART)
Tujuan Smart
Pengetahuan dan keterampilan ibu balita di Desa Cukir Kabupaten
Jombang tentang penerapan perilaku hidup bersih dan sehat di
kehidupan sehari hari serta pencegahan, dan pertolongan pertama
penyakit diare pada balita meningkat dari 50% menjadi 85%
setelah dilakukan kegiatan promosi kesehatan selama 1 bulan.
Tujuan Khusus
Menekan angka kasus diare pada balita di Kabupaten Jombang
menurun dari 48,1% menjadi 20%.
7
E. MENENTUKAN SASARAN
1. Sasaran Primer
Ibu balita di Posyandu Mawar desa Cukir Kabupaten
Jombang
2. Sasaran Sekunder
Kader Posyandu Mawar desa Cukir Kabupaten jombang
Bidan Desa Cukir
3. Sasaran Tersier
Kepala Puskesmas Cukir
Kepala Desa Cukir
1. Tujuan
Tujuan Intruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan orang
tua balita dapat memahami tentang pencegahan dan penangan
pertama diare pada balita.
8
Tujuan Intruksional Khusus
Setelah melakukan kegiatan penyuluhan tentang penyakit
diare, tekhnik cara mencuci tangan dengan baik dan benar dan cara
pembuatan oralit di rumah, penderita penyakit diare diharapkan
mampu :
• Menjelaskan Pengertian Penyakit DIARE
• Menjelaskan Penyebab Penyakit DIARE
• Menjelaskan Bahaya Penyakit DIARE
• Menjelaskan Penanganan DIARE Dengan Pembuatan
Oralit Di Rumah
3. Metode
Metode yang akan dilakukan dalam kegiatan promosi kesehatan adalah
ceramah, simulasi, dan demonstrasi
4. Media
Media yang akan dilakukan dalam kegiatan promosi kesehatan
adalah Power Point, Layar Proyektor, LCD, Lembar balik
Alat Peraga : Gelas Plastik, Gelas Ukur, Sendok , Garam, Gula
9
No Waktu Kegiatan Pelaksana Sasaran Sarana Tempat
5. Persiapan
1. Melakukan
-
koordinasi
Puskesmas
dan -Kepala
01/08/22 Desa
perizinan Puskesmas Surat
(09.00 – Mahasiswa Cukir
antara -Kepala izin
11.00) -Balai
mahasiswa Desa
Desa
dengan
Cukir
pihak desa
Melakukan
-Laptop
05/08/22 kerja sama Kader
dan Posyandu
2. (09.00 – dengan Mahasiswa Posyandu
Proyekto mawar
11.00) Posyandu Mawar
r
mawar
Pembuatan
06/08/22 rencana
3. (09.00 – kegiatan Mahasiswa - Laptop -Gmeet
11.00) dan Materi
Kegiatan
Pembuatan
07/08/22 Media
4. (09.00 – Kegiatan Mahasiswa - Laptop -Gmeet
selesai) (lembar
balik&PPT)
Pembuatan
lembar
09/08/22 Kuesionner
5. (09.00 – (Pre test & Mahasiswa - Laptop -Gmeet
selesai) Post test)
dan lembar
penilaian
Membuat
10/08/22 daftar hadir
6. (09.00 – dan Mahasiswa - Laptop -Gmeet
selesai) anggaran
dana
Membuat -Kepala
11/08/22 proposal Desa
7. (09.00 – untuk Mahasiswa -Tokoh Laptop -Gmeet
selesai) penggalang masyaraka
an dana t
Membuat
8. 13/08/22 Jadwal Mahasiswa - Laptop -Gmeet
(09.00 – Kegiatan
10
selesai)
-Kepala
15/08/22 Melakukan Desa
- Desa
9. (09.00 – penggalang Mahasiswa -Tokoh
Proposal Cukir
12.00) an dana masyaraka
t
6. Pelaksanaan
1. Pembukaan
:
27/08/22 -Salam
Balai desa
(08.00 – -Perkenalan Mahasiswa -Ibu balita - Mic
Cukir
08.20) -Tujuan
Kegiatan
2. -
Melakukan
pre-test
pengetahua
n dengan
menggunak
27/08/22 Lembar
an lembar Balai desa
(08.20 – Mahasiswa Ibu balita Kuisione
kuesioner Cukir
08.45) r pre-test
dan pre test
keterampila
n dengan
menggunak
an lembar
checklist
3. -Power
Menjelaska Point
n Materi -Lembar
27/08/22
penyuluhan balik Balai desa
(08.45 – Mahasiswa Ibu balita
secara - Layar Cukir
09. 30)
berurutan Proyekto
dan teratur r
-LCD
4. 27/08/22 Melakukan
Balai desa
(09.30 – sesi tanya Mahasiswa Ibu balita -Mic
Cukir
09.50 ) jawab
5. -
Melakukan
Lembar
27/08/22 post-test
Kuisione Balai desa
(09.50 – pengetahua Mahasiswa Ibu balita
r post- Cukir
10.15) n dengan
test
menggunak
an lembar
11
kuesioner
dan pos test
keterampila
n dengan
menggunak
an lembar
checklist
6. Penutup :
-Pembagian
snack
-
Menyimpul
kan materi
penyuluhan
yang telah
di
27/08/22 sampaikan
Balai desa
(10.15- - Mahasiswa Ibu balita -Mic
Cukir
11.00) Menyampai
kan terima
kasih atas
perhatian
dan waktu
yang telah
diberikan
kepada ibu
balita
-Salam
7. Pembukaan
:
28/08/22 -Salam
Balai desa
(09.00 – -Perkenalan Mahasiswa Ibu balita -Mic
Cukir
09.20) -Tujuan
Kegiatan
8. Melakukan
Simulasi
dan
Demonstras
28/08/22
i: -Alat Balai desa
(09.30 – Mahasiswa Ibu balita
- Peraga Cukir
10.30)
Memperaga
kan cara
pembuatan
oralit
9. 28/08/22 Menjelaska
Balai desa
(10.30 – n tentang Mahasiswa Ibu balita -Mic
Cukir
10.45) lomba
12
masak
untuk
tanggal 29
Agustus
2022 yang
bertema “
Masakan
sehat bagi
balita “
10. Menjelaska
n prosedur
dan kriteria
penilaian
lomba
masak
- .penilaian
berdasarkan
proses
pembuatan
28/08/22
yang benar Balai desa
(10.45 – Mahasiswa Ibu balita -Mic
- penilaian Cukir
11.15)
berdasarkan
kebersihan
dalam
masak
- penilaian
berdasarkan
rasa dan
tampilan
yang
menarik
11. Pembagian
Kelompok
serta sesi
untuk
28/08/22 lomba
Balai desa
(11.15 – masak. Mahasiswa Ibu balita -Mic
Cukir
11.35) -setiap
kelompok 5
orang
- terdapat 2
sesi .
12. Penutup :
-Pembagian
28/08/22
Snack Balai desa
(11.35 – Mahasiswa Ibu balita -Mic
- Cukir
12.00)
Menyampai
kan terima
13
kasih atas
perhatian
dan waktu
yang telah
diberikan
kepada ibu
balita
-Salam
13. Pembukaan
:
29/08/22 -Salam
Balai desa
(08.00 – -Perkenalan Mahasiswa Ibu balita -Mic
Cukir
08.15) -Tujuan
Kegiatan
14. Persiapan
sesi 1 lomba
29/08/22
masak antar Balai desa
(08.20- Mahasiswa Ibu balita
ibu balita Cukir
08.30)
( kelompok
1 ,2, 3,4,5)
15. Pelaksanaan
29/08/22
acara lomba Balai desa
(08.35 – Mahasiswa Ibu balita
masak Sesi Cukir
09.20)
1
16. Penilaian
29/08/22
lomba Balai desa
(09.20 – Mahasiswa Ibu balita
masak sesi Cukir
09.45
1
17. Persiapan
sesi 2 lomba
29/08/22
masak antar Balai desa
(09.55 – Mahasiswa Ibu balita
ibu balita Cukir
10.05)
( kelompok
6 ,7, 8,9,10)
18. Pelaksanaan
29/08/22
acara lomba Balai desa
(10.10- Mahasiswa Ibu balita
masak Sesi Cukir
11.55)
2
19. Penilaian
lomba
29/08/22
masak dan Balai desa
(11.00- Mahasiswa Ibu balita
menentukan Cukir
11.25)
juara 1, 2,
dan 3
20. 29/08/22 Penutup : Balai desa
Mahasiswa Ibu balita
(11.30 – - Cukir
14
12.00 ) Mengumum
kan juara
1,2,dan 3
-Pemberian
Hadiah
-
Menyampai
kan terima
kasih atas
perhatian
dan waktu
yang telah
diberikan
kepada ibu
balita
-Salam
Evaluasi
Menyimpul
30/08/22 kan hasil
Balai desa
1. (08.00 – penyuluhan Mahasiswa Ibu balita
Cukir
10.00) selama 3
hari
ANGGARAN DANA
NO. Sumber Dana Jumlah Total
PEMASUKAN
1. Donatur Rp. 2.000.000 Rp. 2.000.000
2. Dana Desa Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000
3. Iuran Mahasiswa 5 orang @ 50.000 Rp. 250.000
Jumlah Harga
Nama Barang Total
Barang Satuan
PENGELUARAN
15
6. Bolpoint 5 Lusin Rp. 15.000 Rp. 75.000
Transportasi
7. 1 Mobil Rp. 300.000 Rp. 300.000
Panitia
Alat peraga
Konsumsi
Snack peserta 50 orang x 2
13. Rp. 10.000 Rp. 1.000.000
hari pertama hari
Konsumsi Kepala
14. desa dan 2 orang x 2 hari Rp. 15.000 Rp. 60.000
Perangkat
15. Konsumsi Panitia 5 orang x 3hari Rp. 15.000 Rp. 225.000
16. Konsumsi Kader 5 orang x 3 hari Rp. 15.000 Rp. 225.000
17. Air mineral gelas 4 Dus Rp.30.000 Rp. 120.000
Perlengkapan Lomba Masak
18. Bahan masakan 10 kelompok Rp. 75.000 Rp. 750.000
19. Minyak Goreng 3 Liter Rp. 28.000 Rp. 84.000
20. Air Galon 2 galon Rp. 20.000 Rp. 40.000
21. Elpiji 3 kg 5 tabung Rp. 20.000 Rp. 100.000
22. Gula 3kg Rp.12.000 Rp. 36.000
23. Garam 2 pack Rp. 6.000 Rp. 12.000
TOTAL PENGELUARAN Rp. 3.238.000
SISA BIAYA Rp. 12.000
16
LAMPIRAN
Logbook
Uraian Paraf Ket.
No. Tanggal Nama Mahasiswa Jam
Kegiatan Pembimbing
- Mengg
Penjelasan unakan
praktikum google
- Hafidz Maulana H.
- meet
- Laylia Nathasyah P.
Pembentuk https://
14 - Millatun Hasanah
14.20- an meet.go
1. Februari - Ririn Amelia P.
16.10 kelompok ogle.co
2022 - Rischa Safitri
- Diskusi m/ztw-
kelompok pcir-
menetukan wcf
kasus
masalah
Mengg
-Konsultasi unakan
- Hafidz Maulana H. bersama google
- Laylia Nathasyah P. Pak meet
16
- Millatun Hasanah 13.00- Sunomo. https://
2. Februari
- Ririn Amelia P. 14.10 - Diskusi meet.go
2022
- Rischa Safitri kelompok ogle.co
Mengerjaka m/oyk-
n laporan yeug-
mbz
-Diskusi Mengg
kelompok unakan
pembuatan google
proposal meet
- Hafidz Maulana H. -Diskusi https://
- Laylia Nathasyah P. kelompok meet.go
21
- Millatun Hasanah 14.15 - untuk ogle.co
3. Februari
- Ririn Amelia P. 16.00 pembuatan m/zee-
2022
- Rischa Safitri media nqcs-
- htb
pengumpul
an proposal
kepada Pak
Sunomo
- Hafidz Maulana H. - Evaluasi Mengg
- Laylia Nathasyah P. Proposal unakan
23
- Millatun Hasanah 08.00- dari Pak Google
4. Februari
- Ririn Amelia P. 12.30 sunomo meet
2022
- Rischa Safitri - Diskusi https://
kelompok meet.go
17
untuk ogle.co
merevisi m/eyf-
laporan gurc-
yfc
Dokumentasi
Dokumentasikan semua kegiatan yang sudah dilakukan
18
Diskusi Kelompok Pembuatan Proposal dan Media ( 21 Februari 2022 )
19
Materi Penyuluhan
1.1. Pengertian
Menurut World Healt Organization (WHO, 2005), penyakit diare
adalah suatu penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi
tinja yang lembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air
besar yang lebih dari biasa, yaitu 3 kali atau lebih dalam sehari yang mungkin
dapat disertai dengan muntah atau tinja yang berdarah. Penyakit ini paling
sering dijumpai pada anak balita, terutama pada 3 tahun pertama kehidupan,
dimana seorang anak bisa mengalami 1-3 episode diare berat (Simatupang,
2004).
Diare adalah buang air besar pada bayi atau anak lebih dan 3 kali
sehari, disertai konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan
darah yang berlangsung kurang dan satu minggu (Juffrie, dkk, 2010).
Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal
atau tidak seperti biasanya. Dan dapat disimpulkan bahwa diare adalah buang
air besar yang bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari 3 kali perhari dan
konsistensi dari tinja yang melembek sampai mencair.
20
6. Makan jajanan yang tidak bersih
7. Berak disembarang tempat
8. Makan dengan tangan kotor
9. Faktor psikologis. Psikologis ini ternyata juga berpengaruh keada angka
kejadian dari diare. Diantara faktor psikologis yang mempengaruhi
terjadinya diare adalah rasa takut, cemas, dan gelisah.
21
seperempat sendok teh muntung garam, dilarutkan dalam satu gelas air
matang (200cc). Selanjutnya penderita diberi minum.
22
e. Makanan yang menyebabkan gas berlebih : kubis atau kol, kacang-
kacangan, brokoli, dan kembang kol.
1.6. Pencegahan Diare
23
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
24
7. Bersihkan kedua pergelangan tangan secara bergantian dengan cara
memutar, kemudian diakhiri dengan membilas seluruh bagian tangan
dengan air bersih yang mengalir lalu keringkan memakai handuk
bersih atau tisu.
25
Untuk memberian oralit, tentu ada takarannya sehingga tidak terlalu
berlebihan yang malah akan membahayakan. Dan juga jangan terlalu sedikit
sehingga diharapkan dapat memberikan hasil yang optimal. Berikut aturannya
:
Untuk anak di bawah 1 tahun, 3 jam pertama diberikan 1,5 gelas oralit.
Selanjutnya 0,5 gelas setiap kali selesai berak/mencret
Untuk anak di bawah 5 tahun (balita), 2 jam pertama diberikan 3 gelas
oralit. Selanjutnya 1 gelas setiap kali selesai berak/mencret
Untuk anak di atas 5 tahun, 3 jam pertama diberikan 6 gelas oralit.
Selanjutnya 1,5 gelas setiap kali selesai berak/mencret
Untuk anak di atas 12 tahun dan dewasa, 3 jam pertama diberikan 12
gelas oralit. Selanjutnya 2 gelas setiap kali selesai berak/mencret.
26
MEDIA PENYULUHAN
1. Power Point
27
28
29
2. Lembar Balik
30
31
32
KUISIONER PEMBERDAYAAN ORANG TUA DALAM PENCEGAHAN
DAN PENANGANAN DIARE DI POSYANDU CUKIR KABUPATEN
JOMBANG
A. IDENTITAS RESPONDEN
1. No Responden :
2. Nama :
3. Umur :
4. Alamat :
5. Pekerjaan :
6. Jenis Kelamin :
7. Pendidikan Terakhir :
33
b. Tidak boleh makan pada saat diare
7) Mencuci tangan sebelum dan sesudah diare, selalu minum air yang sudah
dimasak adalah cara mencegah diare
a. Benar b. Salah
8) Ada berapa langkah cuci tangan yang benar ?
a. 6 langkah b. 8 langkah
9) Rumah yang memiliki akses air minum, akses jembatan sehat merupakan
kriteria dari ?
a. Rumah sehat b. Rumah bersih
10) Ventilasi dan sirkulasi udara yang baik merupakan salah satu ciri rumah
sehat
a. Benar. b. Salah
34
KUISIONER PEMBERDAYAAN ORANG TUA DALAM PENCEGAHAN
DAN PENANGANAN DIARE DI POSYANDU CUKIR KABUPATEN
JOMBANG
A. IDENTITAS RESPONDEN
1. No Responden :
2. Nama :
3. Umur :
4. Alamat :
5. Pekerjaan :
6. Jenis Kelamin :
7. Pendidikan Terakhir :
Berikan tanda silang (x) pada pilihan jawaban anda !
> Post-test
1. Diare adalah buang air besar degan konsistensi lembek atau cair dengan
frekuensi sebanyak ?
a. 2 kali. b. 3 kali atau lebih
2. Penyebab diare yang paling banyak adalah ?
a. infeksi b. Malabsorbsi
c. alergi. d. semua salah
3. Hal-hal yang dapat menimbulkan diare adalah, kecuali
a. Mencuci tangan sebelum makan c. bab sembarang tempat
b. Makan makanan yang tercema d. semua salah
4. Cara mengatasi diare dirumah adalah ?
a. segera beri banyak minum. c. Teruskan pemberian makan
b. segera bawa ke puskesmas untuk pengobatan d. semua salah
5. bila oralit tidak tersedia di rumah, maka kita boleh memberikan cairan lain
seperti, kecuali?
a. kuah sayur. c. air tajin
b. sirup d. sari buah
6. lama pemberian oralit adalah ?
a. 3 kali sehari. c. sampai diare berhenti
b. setiap BAB d. selama 7 hari
35
LEMBAR PENILAIAN LOMBA MASAK DALAM RANGKA
PEMBERDAYAAN ORANG TUA DI POSYANDU CUKIR KABUPATEN
JOMBANG
Jumlah
Aspek Yang Dinilai Ket
Kelompok Skor
Kelengkapan Kebersihan Rasa Penampilan
1-5 1-5 1-5 1-5
Kelompok
1
Kelompok
2
Kelompok
3
Kelompok
4
Kelompok
5
Jumlah
Aspek Yang Dinilai Ket
Kelompok Skor
Kelengkapan Kebersihan Rasa Penampilan
1-5 1-5 1-5 1-5
Kelompok
6
Kelompok
7
Kelompok
8
Kelompok
9
Kelompok
10
36
DAFTAR PUSTAKA
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2013). Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kementerian RI tahun 2013. Diakses: 21 Februari 2022, dari
http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%20
Anugerah Ayu Sendari. PHBS adalah perilaku hidup bersih dan sehat, ketahui
indikatornya.
https://hot.liputan6.com/read/4672158/phbs-adalah-perilaku-hidup-bersih-dan-
sehat-ketahui-indikatornya (diakses tanggal 30 September 2021)
https://www.alodokter.com/diare
dr. Sienny Agustin. Diare pada anak dan langkah tepat dalam menyikapinya
https://www.alodokter.com/langkah-sigap-orangtua-dalam-menyikapi-diare-pada-
anak
37