Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN PRAKTIKUM

PERENCANAAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN GIGI


Pemberdayaan Orang Tua Dalam Pencegahan Dan Penanganan Diare Di
Posyandu Cukir Kabupaten Jombang

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4 :
1. Hafidz Maulana Haq (P27825020019)
2. Laylia Nathasyah Putri (P27825020025)
3. Millatun Hasanah (P27825020028)
4. Ririn Amelia Putri (P27825020038)
5. Rischa Safitri (P27825020039)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KESEHATAN GIGI
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Perencanaan Program
Promosi Kesehatan Gigi ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari Laporan ini adalah untuk memenuhi
tugas pada Mata Kuliah Promosi Kesehatan Gigi. Selain itu, laporan ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Promosi Kesehatan Gigi bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Terima kasih tak lupa kami ucapkan pada semua pihak yang ikut serta
dalam pembuatan laporan ini sehingga laporan ini dapat selesai tepat pada
waktunya .

Kami menyadari, laporan yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan
demi kesempurnaan makalah ini. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat
kepada kita semua. Aamiin.

Surabaya, 25 Februari 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii


DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
PERENCANAAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN GIGI ..................................... 1
1. LANGKAH – LANGKAH PERENCANAAN PROGRAM PROMOSI
KESEHATAN................................................................................................................. 1
A. ANALISA SITUASI ........................................................................................... 1
B. PRIORITAS MASALAH ................................................................................... 6
C. IDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH TERMASUK KAJIAN
FORMATIF ................................................................................................................ 7
D. TUJUAN (SMART)............................................................................................ 7
E. MENENTUKAN SASARAN ............................................................................. 8
F. MENENTUKAN KEGIATAN PROMKES (5M,T) SATUAN ACARA
PENYULUHAN ......................................................................................................... 8
LAMPIRAN...................................................................................................................... 17
 Logbook ................................................................................................................ 17
 Dokumentasi ......................................................................................................... 18
 Materi Penyuluhan ................................................................................................ 20
 Media Penyuluhan ................................................................................................ 27
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 37

iii
PERENCANAAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN GIGI

1. LANGKAH – LANGKAH PERENCANAAN PROGRAM PROMOSI


KESEHATAN

A. ANALISA SITUASI
1. Letak Wilayah
Secara geografis, Kabupaten Jombang terbentang pada
112° 03’ 46,57” sampai 112° 27’ 21,26” Bujur Timur dan berada
di sebelah selatan garis Khatulistiwa yaitu pada 07° 20’ 37 dan 07°
46’ 45” Lintang Selatan dan terletak pada ketinggian ± 44 m di atas
permukaan laut.
Kabupaten Jombang memiliki letak yang sangat stategis, karena
berada pada bagian tengah Jawa Timur dan dilintasi Jalan Arteri
Surabaya-Mandiun dan Jalan Kolektor Primer Malang-Babat.

Gambar 1.1
Peta Wilayah Administasi Kabupaten Jombang

Adapun batas-batas wilayah kabupaten Jombang, yaitu:


1) Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Lamongan
2) Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto
3) Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Nganjuk
4) Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Malang dan
Kabupaten Kediri

1
Secara administrasi, Kabupaten Jombang terbagi menjadi 21
kecamatan yaitu Bandar Kedungmulyo, Perak, Gudo, Diwek,
Ngoro, Mojowarno, Bareng, Wonosalam, Mojoagung, Sumobito,
Jogoroto, Peterongan, Jombang, Megaluh, Tembelang, Kesamben,
Kudu, Ngusikan, Ploso, Kabuh dan pandaan. Jumlah desa dan
kelurahan terdiri dari 302 desa dan 4 kelurahan serta meliputi
1.258 dusun. Salah satu Desa yang ada di Kabupaten Jombanng
yaitu Desa Cukir. Desa Cukir terletak ±3,20 km dari pusat
pemerintahan Kecamatan Diwek, dan terletak 10 km dari pusat
pemerintahan Kabupaten Jombang. Secara administrasi batas-batas
desa Cukir adalah sebagai berikut : sebelah utara berbatasan
dengan Desa Kwaron, disebelah selatan berbatasan dengan Desa
Kayangan, kemudian disebelah barat berbatasan dengan 1 Rencana
Pembangunan Jangkan Menengah (RPJM) Desa Cukir Kecamatan
Diwek Kabupaten Jombang, disebelah timur berbatasan dengan
Desa Keras. Desa Cukir terdiri dari 4 dusun 12 RW (Rukun
Warga) dari 27 RT. (Rukun Tetangga)
2. Luas Wilayah
Luas wilayah Kabupaten Jombang 1.159,7 km atau sekitar
2,4 % luas wilayah Provinsi Jawa Timur. Ditinjau dari luas
wilayah, terdapat 3 kecamatan yang memiliki wilayah terluas yaitu
Kecamatan Wonosalam dengan luas 121,6 km , Kecamatan
Plandaan dengan luas 120,4 km2 dan Kecamatan Kabuh dengan
luas 97,4 km2 .

2
Fase 1 : Diagnosa Social
A. Penduduk
Kabupaten Jombang memiliki jumlah penduduk sebesar 1.268.504
jiwa yang terdiri dari laki-laki 631.188 jiwa dan perempuan 637.386 jiwa.
Jumlah penduduk dengan kelompok umur tertinggi yaitu terletak pada
umur 15 – 19 tahun dengan jumlah 102.125 jiwa. Sedangkan jumlah
penduduk paling sedikit berada pada kelompok umur <1 tahun .Jumlah
rumah tangga di Kabupaten Jombang sebanyak 400.081 KK dengan rata-
rata 3,2 jiwa per rumah tangga. Luas wilayah Kabupaten Jombang 1.159,7
sedangkan jumlah penduduk Kabupaten Jombang tahun 2020 sebesar
1.268.504 jiwa, sehingga tingkat kepadatan penduduk mencapai 1093,8/

B. Pendidikan
Pada tahun 2020, di Kabupaten Jombang persentase penduduk laki-laki
dan perempuan berusia 15 tahun ke atas menurut tingkat pendidikan
tertinggi yang ditamatkan di Kabupaten Jombang yaitu tidak memiliki
ijazah SD sebesar 14,6%, yang tamat SD/MI sebesar 23,1%, sedangkan
yang tamat SMP/MTs sebesar 26,0%, dan yang tamat SMA/MA sebesar
36,30%.

3
Fase 2 : Epidemiologi Diagnosis
Penyakit diare ialah penyebab utama kematian pada anak di bawah
usia 5 tahun di dunia dengan angka kematian kurang lebih 525.000 anak
setiap tahunnya. Berdasarkan data Riskesdas 2018 diketahui bahwa
prevalensi diare berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan adalah sebanyak
6,8%. Hal ini menunjukkan kenaikan 2,3%, jika dibandingkan dengan
hasil Riskesdas 2013 yaitu hanya 4,5%. Kelompok umur dengan
prevalensi diare tertinggi yaitu di kelompok umur 1-4 tahun sebesar 11,5%
serta pada balita sebesar 10,7% (Profil Kesehatan Indonesia, 2019).
Berdasarkan data Riskesdas tahun 2019, diare masih menjadi penyumbang
kematian terbanyak pada anak yaitu dengan 746 kasus kematian pada
kelompok usia 29 hari - 11 bulan. Selain itu, dari data Riskesdas tahun
2019 juga ditemukan kasus lain yang menyebabkan kematian pada balita,
yaitu kasus pneumonia dengan prevelansi 9,5% (314 kasus) , kasus
demam dengan prevelansi 7,3% (277 kasus) , kasus malaria dengan
prevelansi 6,2% (215 kasus), kasus Difteri dengan prevelansi 4,5 (190
kasus).
Provinsi Jawa Timur merupakan provinsi yang memberikan
kontribusi terbanyak terhadap jumlah kasus diare pada balita di Indonesia.
Hal ini dikarenakan Jawa Timur ialah provinsi dengan jumlah penduduk
terbanyak kedua di Indonesia dengan presentase kasus diare pada balita
yang cukup tinggi sebesar 9,9% (Profil Kesehatan Indonesia, 2019).
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang tahun 2020
jumlah penderita diare di Kabupaten Jombang adalah 34.250 orang .
Sedangkan jumlah penderita diare terbanyak berada pada daerah kerja
Puskesmas Cukir dengan jumlah penderita sebesar 1.672. Berdasarkan
data dari Puskesmas Cukir tahun 2020, didapatkan bahwa jumlah
penderita diare pada balita paling banyak di desa Cukir yaitu sebesar 778
kasus balita.

4
Fase 3 : Diagnosis perilaku dan lingkungan
Rendahnya cakupan personal hygiene serta sanitasi lingkungan
seringkali menjadi faktor resiko terjadinya diare (Kemenkes RI, 2011
dalam Mokodompit dkk, 2015). Faktor personal hygiene (kebersihan
perorangan) ibu juga sangat berpengaruh terhadap kejadian diare pada
balita. Perilaku ibu yang tidak bersih seperti tidak mencuci tangan di saat
memberi makan anak, tidak mencuci bersih alat-alat masak serta makan,
dapat menyebabkan balita terkena diare. Personal hygiene ibu serta
sanitasi lingkungan perumahan yang baik mampu terwujud jika didukung
oleh perilaku masyarakat yang baik (Depkes RI, 2008 pada Siregar 2016).
Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah penyebaran
penyakit diare ialah dengan menjaga kebersihan perorangan, sebab faktor
kebersihan sebagai faktor yang penting untuk menghindarkan anak dari
penyakit diare.
Fase 4 : Diagnosis pendidikan dan organisasi
 Faktor Presdiposisi
Tingkat kesadaran masyarakat yang kurang menjaga
kebersihan
Tingkat kesadaran masyarakat yang jarang mencuci tangan
dengan sabun
Tingkat kesadaran masyarakat yang tidak mencuci tangan
sebelum makan
 Faktor Pemungkin
Belum adanya penyuluhan PHBS
Rendahnya mutu pelayanan rumah sakit maupun puskesmas
Terapi atau pengobatan yang kurang tepat
 Faktor Penguat
Kurangnya pengetahuan ibu tentang penyebab, akibat, cara
menangani diare yang menyebabkan tingginya kuantitas anak
terkena diare
Kurangnya tenaga kesehatan di wilayah setempat

5
Fase 5 : Diagnosis administrasi dan kebijakan
 Meningkatkan penyuluhan tentang PHBS;
 KIE pada layanan LROA (Layanan Rehidrasi Oral Aktif).Upaya
ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada ibu atau
masyarakat tentang penyakit diare;
 Tata cara perawatan diare di rumah;
 Mengingatkan kepada orang tua kapan harus kembali ke Fasilitas
Pelayanan Kesehatan;
 Membiasakan perilaku Hidup Berih dan Sehat dengan cara BAB di
jamban yang sehat.

B. PRIORITAS MASALAH
Berdasarkan data yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang
tahun 2020, terdapat 5 Penyakit terbanyak dengan tingkat penderita yang
tinggi. Mengingat keterbatasan kemampuan sumber daya untuk mengatasi
masalah sekaligus, maka masalah-masalah yang sudah diidentifikasi akan
disusun skala prioritasnya dengan pendekatan tertentu.
Terdapat beberapa metode untuk menetapkan prioritas masalah,
seperti kriteria matriks, MCUA, USG, Hanlon, CARL dan lain - lain.
Untuk itu, Tim bersepakat untuk menetapkan prioritas masalah dengan
menggunakan metode USG, yaitu:

a. Tingkat Urgensi (U)


b. Tingkat Keseriusan (S)
c. Tingkat Perkembangan (G)

NILAI KRITERIA PRIORITAS


NO. MASALAH TOTAL
U S G MASALAH
1. Diare 4 4 5 13 I
2. Pneumonia 2 4 4 10 III
3. Demam 3 4 5 12 II
4. Malaria 2 4 3 9 V
5. Difteri 3 3 4 10 IV

6
Keterangan : berdasarkan skala likert 1-5 :

5= sangat besar,
4= besar,
3= sedang,
2= kecil,
1= sangat kecil
Berdasarkan hasil USG Diare merupakan Prioritas Masalah di Kabupaten
Jombang.

C. IDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH TERMASUK KAJIAN


FORMATIF

D. TUJUAN (SMART)
 Tujuan Smart
Pengetahuan dan keterampilan ibu balita di Desa Cukir Kabupaten
Jombang tentang penerapan perilaku hidup bersih dan sehat di
kehidupan sehari hari serta pencegahan, dan pertolongan pertama
penyakit diare pada balita meningkat dari 50% menjadi 85%
setelah dilakukan kegiatan promosi kesehatan selama 1 bulan.
 Tujuan Khusus
Menekan angka kasus diare pada balita di Kabupaten Jombang
menurun dari 48,1% menjadi 20%.

7
E. MENENTUKAN SASARAN
1. Sasaran Primer
 Ibu balita di Posyandu Mawar desa Cukir Kabupaten
Jombang
2. Sasaran Sekunder
 Kader Posyandu Mawar desa Cukir Kabupaten jombang
 Bidan Desa Cukir
3. Sasaran Tersier
 Kepala Puskesmas Cukir
 Kepala Desa Cukir

F. MENENTUKAN KEGIATAN PROMKES (5M,T) SATUAN


ACARA PENYULUHAN
Pokok Pembahasan : Diare
Sub Pokok Pembahasan : Pemberdayaan Orang tua tentang PHBS
dalam rumah tangga dan pencegahan diare
serta penanganan pertama diare pada balita.
Sasaran : Ibu balita di Posyandu Mawar Desa Cukir
dengan jumlah 50 orang.
Metode : Ceramah , Simulasi , Demonstrasi
Media : Power Point, Poster
Tanggal : 1 s/d 30 Agustus 2022
Waktu : 09.00 WIB – Selesai
Tempat : Balai Desa Cukir Kabupaten Jombang
Penyuluh : Mahasiswa Diploma 3 Semester 4
Kelompok 4 JKG Poltekkes Kemenkes
Surabaya

1. Tujuan
 Tujuan Intruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan orang
tua balita dapat memahami tentang pencegahan dan penangan
pertama diare pada balita.

8
 Tujuan Intruksional Khusus
Setelah melakukan kegiatan penyuluhan tentang penyakit
diare, tekhnik cara mencuci tangan dengan baik dan benar dan cara
pembuatan oralit di rumah, penderita penyakit diare diharapkan
mampu :
• Menjelaskan Pengertian Penyakit DIARE
• Menjelaskan Penyebab Penyakit DIARE
• Menjelaskan Bahaya Penyakit DIARE
• Menjelaskan Penanganan DIARE Dengan Pembuatan
Oralit Di Rumah

2. Isi Materi (uraian materi penyuluhan terlampir/dilampirkan)


- Tatanan PHBS (Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat) Dalam Rumah
Tangga Dan Lingkungan Sekitar
- Pengertian Diare
- Penyebab Diare Pada Balita,
- Tanda Dan Gejala Diare
- Pencegahan Diare Pada Balita,
- Pertolongan Pertama Diare Pada Balita
- Cara Pembuatan Oralit Di Rumah.

3. Metode
Metode yang akan dilakukan dalam kegiatan promosi kesehatan adalah
ceramah, simulasi, dan demonstrasi

4. Media
 Media yang akan dilakukan dalam kegiatan promosi kesehatan
adalah Power Point, Layar Proyektor, LCD, Lembar balik
 Alat Peraga : Gelas Plastik, Gelas Ukur, Sendok , Garam, Gula

9
No Waktu Kegiatan Pelaksana Sasaran Sarana Tempat

5. Persiapan
1. Melakukan
-
koordinasi
Puskesmas
dan -Kepala
01/08/22 Desa
perizinan Puskesmas Surat
(09.00 – Mahasiswa Cukir
antara -Kepala izin
11.00) -Balai
mahasiswa Desa
Desa
dengan
Cukir
pihak desa
Melakukan
-Laptop
05/08/22 kerja sama Kader
dan Posyandu
2. (09.00 – dengan Mahasiswa Posyandu
Proyekto mawar
11.00) Posyandu Mawar
r
mawar
Pembuatan
06/08/22 rencana
3. (09.00 – kegiatan Mahasiswa - Laptop -Gmeet
11.00) dan Materi
Kegiatan
Pembuatan
07/08/22 Media
4. (09.00 – Kegiatan Mahasiswa - Laptop -Gmeet
selesai) (lembar
balik&PPT)
Pembuatan
lembar
09/08/22 Kuesionner
5. (09.00 – (Pre test & Mahasiswa - Laptop -Gmeet
selesai) Post test)
dan lembar
penilaian
Membuat
10/08/22 daftar hadir
6. (09.00 – dan Mahasiswa - Laptop -Gmeet
selesai) anggaran
dana
Membuat -Kepala
11/08/22 proposal Desa
7. (09.00 – untuk Mahasiswa -Tokoh Laptop -Gmeet
selesai) penggalang masyaraka
an dana t
Membuat
8. 13/08/22 Jadwal Mahasiswa - Laptop -Gmeet
(09.00 – Kegiatan

10
selesai)

-Kepala
15/08/22 Melakukan Desa
- Desa
9. (09.00 – penggalang Mahasiswa -Tokoh
Proposal Cukir
12.00) an dana masyaraka
t

6. Pelaksanaan
1. Pembukaan
:
27/08/22 -Salam
Balai desa
(08.00 – -Perkenalan Mahasiswa -Ibu balita - Mic
Cukir
08.20) -Tujuan
Kegiatan

2. -
Melakukan
pre-test
pengetahua
n dengan
menggunak
27/08/22 Lembar
an lembar Balai desa
(08.20 – Mahasiswa Ibu balita Kuisione
kuesioner Cukir
08.45) r pre-test
dan pre test
keterampila
n dengan
menggunak
an lembar
checklist
3. -Power
Menjelaska Point
n Materi -Lembar
27/08/22
penyuluhan balik Balai desa
(08.45 – Mahasiswa Ibu balita
secara - Layar Cukir
09. 30)
berurutan Proyekto
dan teratur r
-LCD
4. 27/08/22 Melakukan
Balai desa
(09.30 – sesi tanya Mahasiswa Ibu balita -Mic
Cukir
09.50 ) jawab
5. -
Melakukan
Lembar
27/08/22 post-test
Kuisione Balai desa
(09.50 – pengetahua Mahasiswa Ibu balita
r post- Cukir
10.15) n dengan
test
menggunak
an lembar

11
kuesioner
dan pos test
keterampila
n dengan
menggunak
an lembar
checklist
6. Penutup :
-Pembagian
snack
-
Menyimpul
kan materi
penyuluhan
yang telah
di
27/08/22 sampaikan
Balai desa
(10.15- - Mahasiswa Ibu balita -Mic
Cukir
11.00) Menyampai
kan terima
kasih atas
perhatian
dan waktu
yang telah
diberikan
kepada ibu
balita
-Salam
7. Pembukaan
:
28/08/22 -Salam
Balai desa
(09.00 – -Perkenalan Mahasiswa Ibu balita -Mic
Cukir
09.20) -Tujuan
Kegiatan

8. Melakukan
Simulasi
dan
Demonstras
28/08/22
i: -Alat Balai desa
(09.30 – Mahasiswa Ibu balita
- Peraga Cukir
10.30)
Memperaga
kan cara
pembuatan
oralit
9. 28/08/22 Menjelaska
Balai desa
(10.30 – n tentang Mahasiswa Ibu balita -Mic
Cukir
10.45) lomba

12
masak
untuk
tanggal 29
Agustus
2022 yang
bertema “
Masakan
sehat bagi
balita “
10. Menjelaska
n prosedur
dan kriteria
penilaian
lomba
masak
- .penilaian
berdasarkan
proses
pembuatan
28/08/22
yang benar Balai desa
(10.45 – Mahasiswa Ibu balita -Mic
- penilaian Cukir
11.15)
berdasarkan
kebersihan
dalam
masak
- penilaian
berdasarkan
rasa dan
tampilan
yang
menarik
11. Pembagian
Kelompok
serta sesi
untuk
28/08/22 lomba
Balai desa
(11.15 – masak. Mahasiswa Ibu balita -Mic
Cukir
11.35) -setiap
kelompok 5
orang
- terdapat 2
sesi .
12. Penutup :
-Pembagian
28/08/22
Snack Balai desa
(11.35 – Mahasiswa Ibu balita -Mic
- Cukir
12.00)
Menyampai
kan terima

13
kasih atas
perhatian
dan waktu
yang telah
diberikan
kepada ibu
balita
-Salam

13. Pembukaan
:
29/08/22 -Salam
Balai desa
(08.00 – -Perkenalan Mahasiswa Ibu balita -Mic
Cukir
08.15) -Tujuan
Kegiatan

14. Persiapan
sesi 1 lomba
29/08/22
masak antar Balai desa
(08.20- Mahasiswa Ibu balita
ibu balita Cukir
08.30)
( kelompok
1 ,2, 3,4,5)
15. Pelaksanaan
29/08/22
acara lomba Balai desa
(08.35 – Mahasiswa Ibu balita
masak Sesi Cukir
09.20)
1
16. Penilaian
29/08/22
lomba Balai desa
(09.20 – Mahasiswa Ibu balita
masak sesi Cukir
09.45
1
17. Persiapan
sesi 2 lomba
29/08/22
masak antar Balai desa
(09.55 – Mahasiswa Ibu balita
ibu balita Cukir
10.05)
( kelompok
6 ,7, 8,9,10)
18. Pelaksanaan
29/08/22
acara lomba Balai desa
(10.10- Mahasiswa Ibu balita
masak Sesi Cukir
11.55)
2
19. Penilaian
lomba
29/08/22
masak dan Balai desa
(11.00- Mahasiswa Ibu balita
menentukan Cukir
11.25)
juara 1, 2,
dan 3
20. 29/08/22 Penutup : Balai desa
Mahasiswa Ibu balita
(11.30 – - Cukir

14
12.00 ) Mengumum
kan juara
1,2,dan 3
-Pemberian
Hadiah
-
Menyampai
kan terima
kasih atas
perhatian
dan waktu
yang telah
diberikan
kepada ibu
balita
-Salam

Evaluasi
Menyimpul
30/08/22 kan hasil
Balai desa
1. (08.00 – penyuluhan Mahasiswa Ibu balita
Cukir
10.00) selama 3
hari

ANGGARAN DANA
NO. Sumber Dana Jumlah Total
PEMASUKAN
1. Donatur Rp. 2.000.000 Rp. 2.000.000
2. Dana Desa Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000
3. Iuran Mahasiswa 5 orang @ 50.000 Rp. 250.000

TOTAL PEMASUKAN Rp. 3.250.000

Jumlah Harga
Nama Barang Total
Barang Satuan

PENGELUARAN

1. Proposal 1 buah Rp. 25.000 Rp. 25.000


2. Poster 2 buah Rp. 30.000 Rp. 60.000
Cetak Kuesioner
3. (Pre-test & Post- 50 lembar Rp. 1.000 Rp. 50.000
Test)
Cetak lembar
4. 2 lembar Rp. 1.000 Rp. 2.000
penilaian lomba
5. Cetak daftar hadir 10 lembar Rp. 1.000 Rp. 10.000

15
6. Bolpoint 5 Lusin Rp. 15.000 Rp. 75.000
Transportasi
7. 1 Mobil Rp. 300.000 Rp. 300.000
Panitia

Alat peraga

8. Gelas Ukur 5 buah Rp. 6.000 Rp. 30.000


9. Gelas Plastik 1 Lusin Rp. 12.000 Rp. 12.000
10. Sendok plastik 1 Lusin Rp. 6.000 Rp. 6.000
11. Gula 1 pack Rp. 12.000 Rp. 12.000
12. Garam 1 pack Rp. 4.000 Rp. 4.000

Konsumsi
Snack peserta 50 orang x 2
13. Rp. 10.000 Rp. 1.000.000
hari pertama hari
Konsumsi Kepala
14. desa dan 2 orang x 2 hari Rp. 15.000 Rp. 60.000
Perangkat
15. Konsumsi Panitia 5 orang x 3hari Rp. 15.000 Rp. 225.000
16. Konsumsi Kader 5 orang x 3 hari Rp. 15.000 Rp. 225.000
17. Air mineral gelas 4 Dus Rp.30.000 Rp. 120.000
Perlengkapan Lomba Masak
18. Bahan masakan 10 kelompok Rp. 75.000 Rp. 750.000
19. Minyak Goreng 3 Liter Rp. 28.000 Rp. 84.000
20. Air Galon 2 galon Rp. 20.000 Rp. 40.000
21. Elpiji 3 kg 5 tabung Rp. 20.000 Rp. 100.000
22. Gula 3kg Rp.12.000 Rp. 36.000
23. Garam 2 pack Rp. 6.000 Rp. 12.000
TOTAL PENGELUARAN Rp. 3.238.000
SISA BIAYA Rp. 12.000

7. Menentukan Monotoring Dan Evaluasi


Penentuan Tolak Ukur dinilai pengetahuan para ibu balita dengan
diadakannnya Pre Test (sebelum materi) dan Post Test (setelah materi)
Untuk Instrument yang digunakan lembar kuesioner

16
LAMPIRAN

 Logbook
Uraian Paraf Ket.
No. Tanggal Nama Mahasiswa Jam
Kegiatan Pembimbing
- Mengg
Penjelasan unakan
praktikum google
- Hafidz Maulana H.
- meet
- Laylia Nathasyah P.
Pembentuk https://
14 - Millatun Hasanah
14.20- an meet.go
1. Februari - Ririn Amelia P.
16.10 kelompok ogle.co
2022 - Rischa Safitri
- Diskusi m/ztw-
kelompok pcir-
menetukan wcf
kasus
masalah
Mengg
-Konsultasi unakan
- Hafidz Maulana H. bersama google
- Laylia Nathasyah P. Pak meet
16
- Millatun Hasanah 13.00- Sunomo. https://
2. Februari
- Ririn Amelia P. 14.10 - Diskusi meet.go
2022
- Rischa Safitri kelompok ogle.co
Mengerjaka m/oyk-
n laporan yeug-
mbz
-Diskusi Mengg
kelompok unakan
pembuatan google
proposal meet
- Hafidz Maulana H. -Diskusi https://
- Laylia Nathasyah P. kelompok meet.go
21
- Millatun Hasanah 14.15 - untuk ogle.co
3. Februari
- Ririn Amelia P. 16.00 pembuatan m/zee-
2022
- Rischa Safitri media nqcs-
- htb
pengumpul
an proposal
kepada Pak
Sunomo
- Hafidz Maulana H. - Evaluasi Mengg
- Laylia Nathasyah P. Proposal unakan
23
- Millatun Hasanah 08.00- dari Pak Google
4. Februari
- Ririn Amelia P. 12.30 sunomo meet
2022
- Rischa Safitri - Diskusi https://
kelompok meet.go

17
untuk ogle.co
merevisi m/eyf-
laporan gurc-
yfc

- Hafidz Maulana H. Mengumpu Mengg


- Laylia Nathasyah P. lkan Hasil unakan
Kamis, 24
- Millatun Hasanah revisi Gmail
5. Februai
- Ririn Amelia P. laporan ke
2022
- Rischa Safitri Pak
Sunomo

 Dokumentasi
Dokumentasikan semua kegiatan yang sudah dilakukan

 Konsul dengan Pak Sunomo ( 16 Februari 2022 )

18
 Diskusi Kelompok Pembuatan Proposal dan Media ( 21 Februari 2022 )

 Diskusi Kelompok Revisian Proposal ( 23 Februari 2022 )

19
 Materi Penyuluhan
1.1. Pengertian
Menurut World Healt Organization (WHO, 2005), penyakit diare
adalah suatu penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi
tinja yang lembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air
besar yang lebih dari biasa, yaitu 3 kali atau lebih dalam sehari yang mungkin
dapat disertai dengan muntah atau tinja yang berdarah. Penyakit ini paling
sering dijumpai pada anak balita, terutama pada 3 tahun pertama kehidupan,
dimana seorang anak bisa mengalami 1-3 episode diare berat (Simatupang,
2004).
Diare adalah buang air besar pada bayi atau anak lebih dan 3 kali
sehari, disertai konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan
darah yang berlangsung kurang dan satu minggu (Juffrie, dkk, 2010).
Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal
atau tidak seperti biasanya. Dan dapat disimpulkan bahwa diare adalah buang
air besar yang bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari 3 kali perhari dan
konsistensi dari tinja yang melembek sampai mencair.

1.2. Penyebab Diare

Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan timbulnya diare


(Simatupang, 2005). Diare disebabkan oleh masuknya kuman kedalam
tubuh melalui perantara hewan, kuman yang berada dalam makanan, air,
melalui tubuh (tidak mencuci tangan waktu makan). Berikut adalah faktor
penyebab lainnya, yaitu :
1. Efek samping obat-obatan tertentu
2. Faktor malabsorbsi. Malabsorbsi ini pada zat yang mengandung
karbohidrat, lemak, dan protein.
3. Konsumsi alkohol dan kopi yang berlebihan
4. Faktor makanan. Faktor makanan ini yang seringkali bisa menyebabkan
terjadinya diare. Diantaranya yaitu akibat dari makanan basi, beracun,
terlalu banyak lemak, sayuran dimasak kurang matang.
5. Minum air tidak masak

20
6. Makan jajanan yang tidak bersih
7. Berak disembarang tempat
8. Makan dengan tangan kotor
9. Faktor psikologis. Psikologis ini ternyata juga berpengaruh keada angka
kejadian dari diare. Diantara faktor psikologis yang mempengaruhi
terjadinya diare adalah rasa takut, cemas, dan gelisah.

1.3. Bahaya Diare

Saat terjadi diare, feses yang dikeluarkan oleh penderita memiliki


kandungan air yang sangat tinggi (sangat encer). Selain itu, frekuensi buang
air besar pun meningkat secara drastis. Dalam sehari penderita bisa
kehilangan lima liter cairan tubuh. Penderita juga dapat kehilangan zat
mineral (elektrolit) yang terlarut dalam cairan tubuh. Padahal bersama cairan
tubuh, elektrolit berperan dalam menjaga agar fungsi tubuh senantiasa
normal.
Karena kehilangan cukup banyak cairan tubuh, penderita bisa
mengalami dehidrasi. Dehidrasi berkelanjutan yang terjadi pada anak-anak
atau balita dapat mengakibatkan kematian. Namun pada orang dewasa,
kematian akibat dehidrasi jarang ditemukan.
Tingkat dehidrasi dapat dilihat dari gejala-gejala yang menunjukkan
hilangnya cairan tubuh. Pada tahap awal dehidrasi, penderita akan merasakan
mulut kering dan rasa haus yang berlebihan. Adapun tanda-tanda dehidrasi
selanjutnya tergantung pada tingkat dehidrasi yang dialami penderita.

1.4. Penanganan Diare


Diare menyebabkan khilangan cairan dan elektrolit sehingga penderita
harus diberi cairan sebanyak mungkin untuk mengganti cairan yang hilang.
Sebagai pertolongan pertama, diberi cairan rumah tangga seperti tajin, air
sayur, air matang, teh. Disamping itu, harus diberi cairan elektrolit berupa
oralit. Jka tidak ada oralit, bisa menggunakan larutan gula garam. Cara
pembuatannya sebagai berikut : satu sendok teh munjung gula pasir,

21
seperempat sendok teh muntung garam, dilarutkan dalam satu gelas air
matang (200cc). Selanjutnya penderita diberi minum.

1.5. Nutrisi bagi penderita Diare


Kondisi peristaltik usus yang tidak memungkinkan, maka perlu
diberi makanan yang lunak untuk membantu peristaltik usus. Bagi bayi
yang menyusui, ASI tetap diberikan dan PASI diencerkan.
Diet BRAT adalah singkatan dari Banana, Rice, Applesuace, and
Toast (pisang, nasi, saus apel, dan roti panggang). Makanan tersebut penting
dikonsumsi terutama 24 jam pertama diare yang dapat membantu
meringankan diare serta memberikan vitamin penting, mineral, dan
karbohidrat yang mudah dicerna (diserap).
Bisa disimpulkan, makanan yang baik dikonsumsi saat diare antara
lain :
a. Pisang
b. Beras
c. Sereal
d. Saus apel
e. Apel
f. Teh
g. Roti dan jelly
h. Yoghurt
i. Kentang rebus
j. Asupan cairan dan elektrolit (LGG / Oralit )
Menu diatas baik dikonsumsi untuk orang dewasa dan anak-anak,
namun mengenai makanan untuk bayi diare dibawah usia 12 bulan harus
berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Hindari makanan berikut ini saat diare, yaitu:
a. Makanan berlemak : gorengan dan makanan yang bersantan kental
b. Susu, mentega, es krim, dan keju
c. Minuman alkohol dan kafein
d. Pemanis buatan

22
e. Makanan yang menyebabkan gas berlebih : kubis atau kol, kacang-
kacangan, brokoli, dan kembang kol.
1.6. Pencegahan Diare

Adapun pencegahan diare adalah :

a) Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan


b) Menutup makanan dan minuman
c) Mencuci buah atau sayuran sebelum dimakan atau dimasak
d) Selalu minum air yang sudah dimasak
e) Menjaga kebersihan lingkungan : rumah, aliran air, sampah di buang
pada tempatnya dan ditutup
f) Makan makanan yang sehat dan bergizi

Bila telah dilakukan upaya pertolongan pertama namun diare masih


terus berlangsung segera bawa penderita ke pusat pelayanan kesehatan
terdekat.

1.7. Teknik cuci tangan

Cuci tangan 7 langkah adalah tata cara mencuci tangan menggunakan


sabun untuk membersihkan jari-jari, telapak dan punggung tangan dari semua
kotoran, kuman serta bakteri jahat penyebab penyakit

Cuci tangan 7 langkah merupakan cara membersihkan tangan sesuai


prosedur yang benar untuk membunuh kuman penyebab penyakit. Dengan
mencuci tangan paki sabun baik sebelum makan ataupun sebelum memuali
pekerjaan, akan menjaga kesehatan tubuh dan mencegah penyebaran penyakit
melalui kuman yang menempel di tangan. Berikut langkah cuci tangan yang
baik dan benar :

1. Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan tangan memakai air


yang mengalir, ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak
tangan secara lembut

23
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian

3. Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga bersih

4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan

5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian

6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan

24
7. Bersihkan kedua pergelangan tangan secara bergantian dengan cara
memutar, kemudian diakhiri dengan membilas seluruh bagian tangan
dengan air bersih yang mengalir lalu keringkan memakai handuk
bersih atau tisu.

1.8. Cara pembuatan dan takaran pemberian oralit


Bahan – bahan yang dibutuhkan untuk membuat oralit adalah :
 1 sendok teh gula
 Seperempat (1/4) sendok teh garam
 1 gelas air putih (200 ml)

Cara membuatnya adalah dengan melarutkan bahan-bahan di atas


yaitu 1 sendok teh gula dan seperempat sendok teh garam ke dalam 1 gelas
air putih (200 ml). Kemudian aduk perlahan hingga semuanya larut lalu bisa
diminum.

25
Untuk memberian oralit, tentu ada takarannya sehingga tidak terlalu
berlebihan yang malah akan membahayakan. Dan juga jangan terlalu sedikit
sehingga diharapkan dapat memberikan hasil yang optimal. Berikut aturannya
:
 Untuk anak di bawah 1 tahun, 3 jam pertama diberikan 1,5 gelas oralit.
Selanjutnya 0,5 gelas setiap kali selesai berak/mencret
 Untuk anak di bawah 5 tahun (balita), 2 jam pertama diberikan 3 gelas
oralit. Selanjutnya 1 gelas setiap kali selesai berak/mencret
 Untuk anak di atas 5 tahun, 3 jam pertama diberikan 6 gelas oralit.
Selanjutnya 1,5 gelas setiap kali selesai berak/mencret
 Untuk anak di atas 12 tahun dan dewasa, 3 jam pertama diberikan 12
gelas oralit. Selanjutnya 2 gelas setiap kali selesai berak/mencret.

Itulah cara pemberian oralit untuk menghindari dari dehidrasi akibat


diare.

26
 MEDIA PENYULUHAN
1. Power Point

27
28
29
2. Lembar Balik

30
31
32
KUISIONER PEMBERDAYAAN ORANG TUA DALAM PENCEGAHAN
DAN PENANGANAN DIARE DI POSYANDU CUKIR KABUPATEN
JOMBANG

A. IDENTITAS RESPONDEN
1. No Responden :
2. Nama :
3. Umur :
4. Alamat :
5. Pekerjaan :
6. Jenis Kelamin :
7. Pendidikan Terakhir :

Berikan tanda silang (x) pada pilihan jawaban anda !


> Pre-tes
1) Apakah yang dimaksut dengan penyakit diare
a. buang air besar yang lebih dari 3 kali perhari.
b. buang air besar kurang dari 2 kali perhari
2) Penyebab penyakit diare salah satunya yaitu jajan yang tidak bersih
a. Benar b. Salah
3) Bahaya dari penyakit diare yaitu akan terjadinya dehidrasi ( kekurangan
cairan )
a. Benar b. Tidak
4) Mengkonsumsi air tajin, kuah sayur dan oralit adalah obat pertolongan
pertama untuk diare
a. Benar b. Tidak
5) Makanan apa yang cocok untuk penderita diare ?
a. Pisang sereal, apel, beras dan kentang rebus
b. Gorengan , rendang dan alcohol
6) Makanan berlemak, produk susu, alcohol, dan kafein merupakan makanan
yang ?
a. Boleh dimakan pada saat diare

33
b. Tidak boleh makan pada saat diare
7) Mencuci tangan sebelum dan sesudah diare, selalu minum air yang sudah
dimasak adalah cara mencegah diare
a. Benar b. Salah
8) Ada berapa langkah cuci tangan yang benar ?
a. 6 langkah b. 8 langkah
9) Rumah yang memiliki akses air minum, akses jembatan sehat merupakan
kriteria dari ?
a. Rumah sehat b. Rumah bersih
10) Ventilasi dan sirkulasi udara yang baik merupakan salah satu ciri rumah
sehat
a. Benar. b. Salah

34
KUISIONER PEMBERDAYAAN ORANG TUA DALAM PENCEGAHAN
DAN PENANGANAN DIARE DI POSYANDU CUKIR KABUPATEN
JOMBANG

A. IDENTITAS RESPONDEN
1. No Responden :
2. Nama :
3. Umur :
4. Alamat :
5. Pekerjaan :
6. Jenis Kelamin :
7. Pendidikan Terakhir :
Berikan tanda silang (x) pada pilihan jawaban anda !
> Post-test
1. Diare adalah buang air besar degan konsistensi lembek atau cair dengan
frekuensi sebanyak ?
a. 2 kali. b. 3 kali atau lebih
2. Penyebab diare yang paling banyak adalah ?
a. infeksi b. Malabsorbsi
c. alergi. d. semua salah
3. Hal-hal yang dapat menimbulkan diare adalah, kecuali
a. Mencuci tangan sebelum makan c. bab sembarang tempat
b. Makan makanan yang tercema d. semua salah
4. Cara mengatasi diare dirumah adalah ?
a. segera beri banyak minum. c. Teruskan pemberian makan
b. segera bawa ke puskesmas untuk pengobatan d. semua salah
5. bila oralit tidak tersedia di rumah, maka kita boleh memberikan cairan lain
seperti, kecuali?
a. kuah sayur. c. air tajin
b. sirup d. sari buah
6. lama pemberian oralit adalah ?
a. 3 kali sehari. c. sampai diare berhenti
b. setiap BAB d. selama 7 hari

35
LEMBAR PENILAIAN LOMBA MASAK DALAM RANGKA
PEMBERDAYAAN ORANG TUA DI POSYANDU CUKIR KABUPATEN
JOMBANG

Jumlah
Aspek Yang Dinilai Ket
Kelompok Skor
Kelengkapan Kebersihan Rasa Penampilan
1-5 1-5 1-5 1-5
Kelompok
1
Kelompok
2
Kelompok
3
Kelompok
4
Kelompok
5

Jumlah
Aspek Yang Dinilai Ket
Kelompok Skor
Kelengkapan Kebersihan Rasa Penampilan
1-5 1-5 1-5 1-5
Kelompok
6
Kelompok
7
Kelompok
8
Kelompok
9
Kelompok
10

36
DAFTAR PUSTAKA
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2013). Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kementerian RI tahun 2013. Diakses: 21 Februari 2022, dari
http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%20

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). 2019. Badan Penelitian dan Pengembangan


Kesehatan RI tahun 2019 dari
https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-
indonesia/Profil-Kesehatan-indonesia-2019.pdf ( diakses tanggal 21 Februari
2022)

Profil Dinas Kesehatan Kabipaten Jombang 2020.


https://dinkes.jombangkab.go.id/profil-kesehatan (diakses tanggal 19 februari
2020

Anugerah Ayu Sendari. PHBS adalah perilaku hidup bersih dan sehat, ketahui
indikatornya.

https://hot.liputan6.com/read/4672158/phbs-adalah-perilaku-hidup-bersih-dan-
sehat-ketahui-indikatornya (diakses tanggal 30 September 2021)

dr. Meva Nareza. Pengertian Diare, Gejala diare, Penyebab Diare,Pengobatan


Diare, Diagnosis ,Pencegahan.

https://www.alodokter.com/diare

dr. Sienny Agustin. Diare pada anak dan langkah tepat dalam menyikapinya

https://www.alodokter.com/langkah-sigap-orangtua-dalam-menyikapi-diare-pada-
anak

37

Anda mungkin juga menyukai