Sebelum dilakukan tindakan keperawatan perawat mengkaji kebutuhan pasien dengan tepat. Pasien mengatakan perutnya sakit, mual, dan muntah. pasien mengatakan tidak nafsu makan dan lidah terasa pahit sejak 1 hari yang lalu.
2. Pengkajian fokus tepat
Pada saat pengkajian perawat melakukan pemeriksaan dari ujung kepala hingga kaki/head to toe. Pemeriksaan dilakukan dengan pasien dan wawancara dengan keluarga DS : - pasien mengatakan mual muntah -pasien mengatakan perutnya sakit -pasien mengatakan tidak nafsu makan dan lidah terasa pahit sejak 1 hari yang lalu DO : Pasien tampak pucat dan lemah
3. Diagnosa Keperawatan Hypovolemia berhubungan dengan kekurangan asupan cairan
TINDAKAN
1. Persiapan alat lengkap
Persiapan alat : a. Cairan infus sesuai program b. Jarum / kateter intravena / abbocath (ukuran bervariasi) c. Set infus (selang mikrodrip untuk bayi dan anak dengan tetesan 60 tetes/ml, dewasa selang makrodrip dengan tetesan 15 tetes/ml atau 20 tetes/ml) d. Selang ekstension e. Alkohol atau povidone-iodine swabs atau sticks f. Handschoon disposibel g. Tourniquet h. Spalk untuk tangan i. Kasa dan povidone-iodine salep atau cairan j. Plester/hipavik k. Perlak dan pengalas l. Bengkok m. Tiang infus
2. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
Perawat melakukan cuci tangan 6 langkah dengan benar sebelum dan sesudah melakukan tindakan selama 30 detik dengan menggunakan antiseptik dan 60 detik dengan menggunakan air mengalir.
3. Langkah Prosedur tindakan tepat dan Sistematis
Prosedur yang dilakukan perawat : a. Beri salam, panggil klien dengan namanya b. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan c. Beri kesempatan pada klien untuk bertanya d. Anjurkan pasien memakai baju yang mudah untuk masuk dan keluarnya lengan. e. Buka set steril dengan teknik aseptik. f. Cek cairan dengan menggunakan prinsip 6 benar dalam pemberian obat. g. Buka set infus, letakkan klem 2-4 cm di bawah tabung drip dalam keadaan off / terkunci. h. Buka tutup botol, lakukan desinfeksi tutup botol cairan, dan tusukkan set infus ke botol / kantong cairan dengan benar. i. Gantungkan botol cairan infus pada tiang infus, isi tabung drip infus ⅓-½ penuh. j. Buka penutup jarum dan buka klem untuk mengalirkan cairan sampai ke ujung jarum hingga tidak ada udara dalam selang, klem kembali, dan tutup kembali jarum. k. Pilih jarum intravena / abbocath. l. Atur posisi pasien dan pilih vena. m. Pasang perlak dan pengalas n. Bebaskan daerah yang akan diinsersi, letakkan tourniquet 10-15 cm proksimal tempat insersi. o. Pakai handschoon p. Bersihkan kulit dengan kapas alkohol (melingkar dari dalam ke luar). q. Pertahankan vena pada posisi stabil r. Pegang IV kateter (abbocath) dengan sudut 20-30º, tusuk vena dengan lubang jarum menghadap ke atas, dan pastikan IV kateter masuk intavena dengan tanda darah masuk ke abbocath, kemudian tarik mandrin ± 0.5 cm s. Masukkan IV kateter secara perlahan, tarik mandrin, dan sambungkan IV kateter dengan selang infus t. Lepas tourniquet, kemudian alirkan cairan infus u. Lakukan fiksasi IV kateter, kemudian beri desinfektan daerah tusukan dan tutup dengan kasa v. Atur tetesan sesuai program w. Lepaskan sarung tangan
4. Memperhatikan tehnik septik dan antiseptik
Perawat memperhatikan setiap tindakan yang dilakukan agar tidak terjadi infeksi. Perawat selalu menerapkan teknik septik dan antiseptik dalam melakukan tindakan.
5. Memperhatikan hal-hal yang kritikal
Perawat melihat aman lingkungan, melihat peralatan sudah lengkap dan steril, pastikan bahwa tidak ada udara di dalam selang infus karena dapat menyebabkan emboli.
6. Memperhatikan keselamatan Pasien
Memperhatikan lingkungan pasien, pasien, alat-alat yang digunakan, serta menjelaskan pada pasien dan keluarga tentang tujuan perawat melakukan tindakan pemasangan infus