Anda di halaman 1dari 10

ANALISA PROSES INTERAKSI

PADA TN. M.I DENGAN HALUSINASI PENDENGARAN


DI RUANG PERAWATAN PALM RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH
PROVINSI SULAWESI SELATAN

NAIMAH HARGIANTI ABDURAHMAN


R014191001

CI INSTITUSI CI LAHAN

[ ] [ ]

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama : Tn. M.I Hari/Tanggal : Rabu, 11 Desember 2019


Usia : 22 Tahun Waktu : 09.30 wita.
Interaksi : Ke ISP 1(Fase orentasi) Tujuan : K dan P dapat membina hubungan saling percaya
Lingkungan : Tenang, posisi duduk berdampingan diruangan pasien Ruang : Palm RSKD
Deskripsi : Penampilan klien terlihat tidak rapi

Komunikasi Verbal Komunikasi Non Verbal Analisa Berfokus Analisa Berfokus pada Rasional
pada Klien Perawat
P: “Selamat pagi !” P: Tersenyum, duduk K nampak menerima Merasa ragu apakah K mau Pada awal interaksi harus
didepan atau berhadapan kehadiran P menerima kehadiran P. didahului atau dimulai dengan
dengan P membina hubungan saling
percaya.
K: “Selamat pagi !” K: Menatap ke arah P
sambil tersenyum.
P: “Perkenalkan nama saya P: Tetap tersenyum dan Merasa senang karena K Perkenalan diharapkan dapat
Ners Naimah, saya berjabat tangan dengan K mau menjawab salam dan meningkatkan hubungan saling
perawat yang dinas di mau berjabat tangan dengan percaya.
ruangan ini. Hari ini saya P
dinas pagi dari pukul
08.00-14.00. Nama ta
siapa? Senangnya
dipanggil apa?”

K: “Nama Saya Irwansah” K: Tersenyum. Merasa lega karena K mau Mengulangi apa yang
merespon stimulus yang diucapkan untuk memvalidasi
disampaikan oleh P dan K atau menegaskan kembali.
mau menyebut namanya.

2
P: “Oh... namata Irwansah, P: duduk didepan Klien
senangnya dipanggil
apa?”

K: “Saya biasa di panggil K: tersenyum dan menatap


Wansah”. ke arah P.

P:“Bagaimana perasaan ta P: Tetap tersenyum, Berpikir apakah K mau Informing : memberikan


hari ini?sudah mandi? memperhatikan K, melanjutkan interaksi, informasi tentang waktu dan
dengan sikap terbuka. berfikir untuk interaksi tujuan P mengadakan interaksi
selanjutnya. dengan K.
K: “baik ji, iye sudah bu” K: Menatap ke arah P . Klien mau menuruti Berharap K mulai mau Kontrak diperlukan untuk
apa yang diminta berinteraksi dengan interaksi selanjutnya.
perawat. Perawat.

P: “Baiklah kita akan P: Tetap tersenyum, dan


berbincang-bincang tetap mempertahankan
sekarang tentang kontak mata.
perasaan ta, apakah kita
bersedia? berapa lama ki
mau? Bagaimana kalau
20 menit? Dimana
enaknya kita berbincang-
bincang?”
K: “iye, bisa. Di sini saja bu, K: Ekspresi tersenyum pada Mau mendengar
terserah kita bum au perawat, kadang melihat dengan serius dan
berapa lama”. kelain tempat. memperhatikan

3
ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama : Tn. M.I Hari/Tanggal : Rabu, 11 Desember 2019


Usia : 22 Tahun Waktu : 09.30 wita.
Interaksi : Ke ISP 1(Fase orentasi) Tujuan : K dan P dapat membina hubungan saling percaya
Lingkungan : Tenang, posisi duduk berdampingan diruangan pasien Ruang : Palm RSKD
Deskripsi : Penampilan klien terlihat tidak rapi

Komunikasi Non Analisa Berfokus Analisa Berfokus


Komunikasi Verbal Rasional
Verbal pada Klien pada Perawat
P : ‘’Apa yang kita rasakan P: Bicara jelas, rileks, Memberi informasi Berusaha menggali Informating:
sekarang?Apakah masih sering pelan dan menatap tentang apa yang informasi sehingga memberikan
mendengar suara-suara?” klien dirasakan klien menceritakan informasi tentang
masalahnya adanya halusinasi
sehingga perawat bisa
mengadakan
intervensi dengan
klien
K : ”masih, tapi jarang kudengar lagi”. K: menatap perawat

P : “Suara apa yang kita dengar? P : mempertahankan Menyakinkan akan Terus menggali Menambah informasi
kontak mata adanya suara yang informasi dan tentang jenis
didengar klien berharap klien mau halusinasi
menceritakan yang
dialami

K : “Itu ji, suara-suara seperti suara naga K : wajah tampak serius Menggali tentang
kudengar, sehingga membuat susah apa isi halusinasi
tidur dan marah” klien
P: “apakah sekarang masih sering kita P: tetap menatap mata Meyakinkan akan Menggali informasi Mengidentifikasi
dengar suara- suara itu?” Klien adanya suara yang tentang adannya halusinasi
sering dilihat klien kemungkinan penglihatan

4
adanya halusinasi
pendengaran pada
klien
K: “kurangmi”. K: wajah tampak serius

P: “kapan terakhir kita dengar suara-suara P : menatap pasien dan Meyakinkan waktu Menggali informasi Mengidentifikasi
itu?” bicara dengn nada pelan halusinasi yang tentang waktu waktu halusinasi
sambil tersenyum dialami oleh klien halusinasi pasien yang dialami oleh
klien
P: “Berapa kali dalam sehari kita dengar P: Nada suara sopan, Meyakinkan Menggali tentang Mengidentifikasi
suara itu pak?” bersahabat dan tetap frekuensi halusinasi apa frekuensi frekuensi halusinasi
tersenyum yang dialami oleh halusinasi klien klien
klien
K: “2-3 kali mungkin dalam satu minggu” K : menatap perawat
dengan serius
P: “Kapan biasanya kita dengar suara P : Menatap klien sambil Mengingat berapa Berusaha Mengidentifikasi
tersebut? Apakah pagi/siang/malam?” memperagakan cara kali suara itu datang mengetahui waktu halusinasi
bicara pada klien frekuensi yang dirasakan klien
dengan nada suara munculnya muncul
yang lembut halusinasi
K: “Saat sendiri dan paling sering tu K : Memperhatikan
malam hari”. perawat dengan
serius
P: “Bagaimana perasaannya kalau setelah P: Menatap kearah klien Mengingat apa yang
mendengar suara tersebut?” sambil memperhatikan dirasakan saat suara
respon yang diberikan itu datang

K: “susah tidur ka dan kadang marah I K : Menatap perawat dan Memberi penguatan Mengidenifikasi
ka”. berusaha meyakinkan agar klien tetap terus perasaan yang
perawat bercerita dirasakan klien saat
Mencari tahu apa halusinasi tiba
yang dirasakan
pasien ketika suara
itu datang
5
P: “Apa yang biasa dilakukan kalau P: Menatap kearah klien
mendengar suara itu ?” sambil memperhatikan
respon yang diberikan

K: “Ku tutup mi telinga ku dan bilang K: menjawab sambil


pergi…pergi… jangan ganggu aku, kau mempraktekkan
suara palsu” secara langsung

P: “Tawwa… luar biasa ki kita. Dari mana P : Tersenyum sambil Berharap klien
kita tau cara itu?” Nah bagaimana memegang bahu K menyetujui topik
kalau sekarang kita belajar cara diskusi yang akan
mencegah atau mengontrol suara- didiskusikan
suaraitu, mau?
K : “Diajar dokter bu” P : memberi perhatian
serius dan rasa
apresiasi pada pada
kemampuan pasien
P: “Sekarang kita belajar cara mencegah P : menatap kearah
atau mengontrol suara-suara itu, pasien
bagaimana mau ki?”

K: “iye, mau.bu” K : menganggukkan Menyetujui topik Berharap klien Menentukan topik


kepala dan tersenyum dalam upaya mengerti dengan pembicaraan hari ini
mengatasi masalah apa yang dijelaskan sesuai kesepakatan
sebelumnya.

P: “Jadi ada empat cara untuk P: berbicara dengan Menunjukkan Berharap klien Memberi informasi
mengontrol suara itu ketika muncul sopan, lambat dan keseriusannya mengerti dengan untuk meningkatkan
yaitu: satu: dengan cara menghardik jelas, mempertahankan mendengarkan apa apa yang dijelaskan pengetahuan klien
seperti tadi yang kita buat dengan kontak mata yang disampaikan dalam upaya
menutup telinga dan bilang pergi..pergi oleh perawat mengatasi halusinasi
kau suara palsu, dua: minum obat secara
teratur, ketiga: bercakap-cakap dengan
orang lain, empat: melakukan kegiatan

6
yang terjadwal

K: mendengar serius penjelasan yang K: menyebutkan kembali Mengulang apa


diberikan cara-cara mengontrol yang dia mengerti
halusinasi
P: Bisa coba sebutkan kembali apa yang
sudah saya katakan tadi?

K: Ada empat cara untuk mengontrol suara K: menyebutkan kembali Merasa senang Berharap klien Memberi dorongan
satu: dengan cara menghardik/mengusir cara-cara mengontrol karena mengetahui mampu dan penguatan
suara, dua: minum obat teratur ketiga: halusinasi bagaimana cara menyebutkan terhadap pernyataan
bercakap-cakap dengan orang lain, mengatasi bisikan kembali yang telah klien
empat: melakukan kegiatan itu dijelaskan

P: Luar biasa.. Nah sekarang kita akan P: Berbicara dengan Menunjukkan Berharap klien Memberi informasi
mencoba mempraktikkan kembali cara pelan agar klien keseriusannya mengerti dengan untuk meningkatkan
yang pertama yaitu dengan cara mudah mengerti. mendengarkan apa apa yang dijelaskan pengetahuan klien
menghardik. Caranya yaitu tutup kedua yang disampaikan dalam upaya
mata ta kemudian katakan “ oleh perawat mengatasi halusinasi
pergi…pergi….saya tidak mendengar
kalian. Kalian tidak nyata” Lakukan
terus berulang-ulang sampai kita ndak
mendengar suara-suara lagi. Mengerti
ki?
K: Iye, mengerti bu. Karena sering ka juga K:menganggukkan Klien tampak serius
diajar sama dokter dan perawat. (sambil kepala
tertawa lagi)
P: OK bagaimana kalau sekarang kita P:mempertahankan K nampak bersiap- Merasa ragu apakah
mencoba melakukan apa yang saya kontak mata dengan siap untuk K dapat
ajarkan tadi? klien mempraktekkan mempraktekkan
dengan benar

7
K: pergi…pergi….saya tidak melihat K mau
kalian. Kalian tidak nyata (Klien mempraktekkan
menutup telinga dengan kedua kembali apa yang
tangannya) disampaikan oleh P
P: Nah, karena kita sudah mampu P: memegang pundak K
melakukannya maka setiap kali
mendengar suara itu praktekkan ki nah
ini
K: baik bu K:menganggukkan Meyakinkan P
kepala sambil bahwa K mau
tersenyum melakukan apa yang
telah diajarkan
P: Bagaiamana kalau latihan menghardik P: Menatap K sambil Berharap klien
ini kita masukkan dalam kegiatan harian tersenyum setuju terhadap
ta? Mau berapa kali sehari pak? tawaran yang
diberikan
K: iye, 2 kali mo bu, siang dan malam ja ki Menatap P K memperhatikan P
bu menulis kegiatan
hariannya pada
secarik kertas
P: iye pak. 2 kali sehari dipraktekkan yah. P: Menatap K sambil
tersenyum

8
ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama : Tn. M.I Hari/Tanggal : Rabu, 11 Desember 2019


Usia : 22 Tahun Waktu : 09.30 wita.
Interaksi : Ke ISP 1(Fase orentasi) Tujuan : K dan P dapat membina hubungan saling percaya
Lingkungan : Tenang, posisi duduk berdampingan diruangan pasien Ruang : Palm RSKD
Deskripsi : Penampilan klien terlihat tidak rapi

Komunikasi Verbal Komunikasi Non Verbal Analisa Berfokus pada Analisa Berfokus pada Rasional
Klien Perawat
P: “Bagaimana perasaan P: Menatap ke arah K Memberikan penguatan
ta setelah kita latihan dengan harapan K terus
menghardik?” mau cerita.

K :“Saya merasakan lebih K: Menatap ke arah P Klien mau melakukan apa


baik, nanti saya latihan yang sudah diajarkan
lagi bu”.

P: “Apakah kita bisa P : Bicara santai tapi jelas. Mengevaluasi kembali


menyebut kembali apa apa yang telah diajarkan.
yang telah kita Evaluasi berguna untuk
bicarakan?” meningkatkan daya ingat
klien
K: “iye, jika saya K : Tampak berpikir K mudah memahami apa
mendengar suara itu sambil yang diajarkan
saya akan menutup menunduk.kemudian K merespon dengan baik

9
telinga dan menjawab apa yang diberikan oleh P
bilang“pergi-pergi
kamu tidak nyata,
jangan ganggu saya?
”.
P:“Bagus sekali, Sampai P: Kontak mata tetap, nada K merespon dengan baik Merasa lega karena K Informing menjelaskan
disini dulu bincang- bersahabat apa yang diberikan oleh P mau merespon apa yang kontrak untuk
bincang kita hari ini y, disampaikan oleh P memudahkan intervensi
bagaimana kalau besok selanjutnya.
setelah mandi sekitar
jam 10.00 kita
berbincang-bincang
lagi ditempat ini? Kita
bincang-bincang
tentang bagaimana
mengontrol halusinasi
dengan cara minum
obat. Mau ki?
K : “Ie mau bu” K : Tersenyum

10

Anda mungkin juga menyukai