Anda di halaman 1dari 23

AKHLAK DALAM IBADAH

(THAHARAH, SHALAT, ZAKAT, PUASA DAN


HAJI)
DAN TUJUAN PRAKTIS IBADAH

KELOMPOK 11
DEDEK RAMAYANTI
SITI ALIA FAHLENA
ULFIA RAHMA
YULIZA ANDARI
A. THAHARAH

Thaharah artinya bersuci. Thaharah menurut syara’


ialah suci dari hadats dan najis. Suci dari hadats ialah
dengan mengerjakan wudhu, mandi, dan tayammum.
Suci dari najis ialah menghilangkan najis yang ada di
badan, tempat dan pakaian
a. Berwudhu c. Tayammum
Wudhu menurut bahasa artinya bersih dan indah. Tayammum ialah mengusap muka dan dua belah
Sedangkan menurut syara’ artinya membersihkan tangan dengan debu yang suci. Pada suaru
anggota wudhu untuk menghilangkan hadats kecil ketika tayammum itu dapat menggantikan
wudhu dan mandi dengan syarat-syarat
tertentu

b. Mandi
Shalat sebagaimana kita ketahui, sahnya juga suci
dari hadats besar. Cara menghilangkan hadats
besar dengan mandi wajib, yaitu membasuh
seluruh tubuh mulai dari puncak kepala hingga
ujung kaki.
B. SHALAT

Shalat ialah berhadap hati kepada Allah sebagai


ibadat, dalam bentuk beberapa perkataan dan
perbuatan. Yang dimulai dengan takbir dan
diakhiri dengan salam serta menurut syara-syarat
yang telah ditentukan syara’.
َ ‫واالصل ٰو َة َوا‬

َ ّ ‫الر ِك ِعيْن َ َم َع ْرك َُع ْو َاواتُواال ّ َزك ٰو َة َوا ٰ ِقيْ ُم‬
ّٰ

Artinya : “ Dan dirikanlah shalat keluarkanlah zakat dan tunduklah/rukuk bersama-sama orang-orang yang
rukuk.”

—Q,S Al-Baqarah ;43


C. ZAKAT

Zakat adalah sejumlah harta yang wajib


dikeluarkan oleh umat Muslim untuk diberikan
kepada golongan yang berhak menerima, seperti
fakir miskin dan semacamnya, sesuai dengan
yang ditetapkan oleh syariah.
Berikut syarat-syarat seseorang yang wajib hukumnya
membayar zakat :

ISLAM BERAKAL DAN BALIGH

HARTANYA
MERDEKA MEMENUHI HISAB
GOLONGAN PENERIMA ZAKAT

1. FAKIR
2. MISKIN
3. AMIL
4. MUALLAF
5. HAMBA
6. Gharimin
7. Fisabilillah
8. IBNU SABIL
D. PUASA
puasa Ramadhan menurut syariat Islam adalah
suatu amalan ibadah yang dilakukan dengan
menahan diri dari segala sesuatu seperti makan,
minum, perbuatan buruk maupun dari yang
membatalkan puasa mulai dari terbitnya fajar
hingga terbenamnya matahari yang disertai
dengan niat karena Allah SWT, dengan syarat
dan rukun tertentu
َ ‫ين ِم ْن َقبْلِك ُْم ل ََعلَّك ُْم تَتّ َ ُق‬
‫ون‬ َ ‫عل َى ال َّ ِذ‬
َ‫ب‬

َ ‫الصيَا ُم ك ََما ك ُ ِت‬
ِّ ‫عل َيْك ُُم‬
َ‫ب‬َ ‫آمنُوا ك ُ ِت‬ َ ‫يَا أَيُّ َها ال َّ ِذ‬
َ ‫ين‬
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas
orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

—Q,S Al-Baqarah ;183


SYARAT WAJIB PUASA
1. Mempunyai keyakinan Islam atau beragama Islam
2. Telah melalui masa baligh atau telah mencapai umur dewasa
3. Mempunyai akal
4. Sehat jasmani dan rohani
5. Bukan seorang musafir atau sedang melakukan perjalanan jauh
6. Suci dari haid dan nifas

Rukun dan Sunnah Puasa Ramadhan

1. NIAT
2. Menahan diri dari kegiatan makan, minum, bersetubuh, maupun hal-hal
lain yang membatalkan puasa.
Berikut beberapa sunnah puasa
Ramadhan.
1. Sahur
2. Segera berbuka saat waktu buka puasa
3. Membaca doa buka puasa
4. Berbuka dengan yang manis-manis
5. Memberi makan pada orang yang berbuka
6. Memperbanyak ibadah dan berderma, dan masih banyak lagi
Hal yang Makruh Saat Berpuasa
HAL HAL MAKRUH YANG TIDAK
BOLEH DILAKUKAN
1. BERBEKAM
2. Mengulum sesuatu di dalam mulut
3. Merasakan makanan dengan lidah, contohnya saat memasak dan mencicipnya
4. Memakai wangi-wangian
5. Bersiwak atau menggosok gigi saat terkena terik matahari
5. Berkumur di luar kumur wudhu
Hal-hal yang Memperbolehkan untuk Tidak
Berpuasa atau Membatalkan Puasa

1. Dalam perjalanan jauh


2. Orang tua berusia lanjut
3. Dalam keadaan sakit
4. Wanita menyusui dan hamil
HIKMAH PUASA RAMADHAN

1. Melatih kesabaran
2. Membentuk akhlaqul karimah
3. Mempengaruhi kondisi fisik menjadi sehat
4. Menimbulkan rasa syukur
5. Meningkatkan ketakwaan dalam diri seseorang
6. Membersihkan diri dari dosa-dosa-d
7. Membiasakan diri hidup hemat
E. HAJI

Haji merupakan sebuah pelaksanaan dari


berbagai rangkaian ibadah yang harus dilakukan,
karenanya setiap jamaah haji diharuskan
menjaga akhlak dan perbuatan, dan sangat
dianjurkan untuk berakhlak yang baik, dari
mulai pra berangkat, selama di Tanah Suci hingga
kembali ke Tanah Air.
َ ‫ع ِن ال َْعال َِم‬
‫ين‬ ٌ ّ ‫غ ِن‬
َ ‫ي‬

َ ‫اع ِإل َيْ ِه َس ِبيل ًا ۚ َو َم ْن كَفَ َر َف ِإ ّ َن الل َّ َه‬
َ ‫استَ َط‬
Artinya :"Mengerjakan haji merupakan kewajiban hamba terhadap Allah yaitu bagi yang mampu mengadakan perjalanan
ِ ْ‫عل َى الن ّ َِاس ِح ُّج ال ْبَي‬
ْ ‫ت َم ِن‬ َ ‫َولِل َّ ِه‬

ke baitullah. Barangsiapa mengingkarinya, maka sesungguhnya Allah Maha kaya tidak memerlukan sesuatu dari semesta
alam.”

—Q,S ALI IMRAN ;97


Tata cara manasik Haji adalah sebagai berikut:

1. Melakukan ihram dari miqat yang telah ditentukan


Ihram dapat dimulai sejak awal bulan Syawal dengan melakukan mandi sunah, berwudhu, memakai
pakaian ihram, dan berniat haji dengan mengucapkan Labbaik Allahumma hajjan, yang artinya: “aku
datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, untuk berhaji.

2. WUKUF DI ARAFAH
Dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, waktunya dimulai setelah matahari tergelincir sampai terbit
fajar pada hari nahar (hari menyembelih kurban) tanggal 10 Dzulhijjah
3. Mabit di Muzdalifah, Mekkah
Waktunya sesaat setelah tengah malam sampai sebelum terbit fajar. Di sini mengambil batu kerikil sejumlah 49
butir atau 70 butir untuk melempar jumroh di Mina, dan melakukan shalat subuh di awal waktu, dilanjutkan
dengan berangkat menuju Mina.

4. Melontar jumroh aqabah


Dilakukan di bukit Aqobah pada tanggal 10 Dzulhijjah dengan 7 butir kerikil, kemudian menyembelih hewan
kurban.

5. TAHALUL
berlepas diri dari ihram haji setelah selesai mengerjakan amalan-amalan haji. Tahalul awal dilaksanakan setelah
selesai melontar jumroh aqobah, dengan cara mencukur/memotong rambut sekurang-kurangnya 3 helai
6.Mabit di mina
Dilaksanakan pada hari tasyrik (hari yang diharamkan untuk berpuasa), yaitu pada tanggal 11,
12 dan 13 Dzulhijjah

7. Thawaf ifadah
Bagi yang belum melaksanakan thawaf ifadhah ketika berada di Mekkah, maka harus
melakukan tawaf ifadhah dan sa’i . Lalu melakukan thawaf wada’ sebelum meninggalkan
Mekkah untuk kembali pulang ke daerah asal.
TUJUAN PRAKTIS IBADAH

Meskipun ibadah yang disyariatkan ajaran Islam memiliki tata cara dan pelaksanaan
berbeda-beda, tapi sasaran dan tujuannya sama, yaitu agar kita menjadi hamba Allah SWT
yang memiliki akhlakul karimah yang mampu menjadi khalifah-Nya dan mampu
memberikan kebaikan bagi kehidupan umat manusia secara menyeluruh

Shalat yang pelaksanaannya termanifestasikan dalam ucapan dan perbuatan


yang diawali dengan 'takbiratul ihram' dan diakhiri dengan 'salam', dengan
syarat dan rukun tertentu, punya tujuan terjaganya pelaksana shalat itu dari
segala perbuatan yang keji, mungkar dan merusak
SARAN


Saran kami sebagai penulis hendaklah kita sebagai umat manusia untuk tetap selalu melakukan ibadah sebagaimana sudah
diperintahkan Allah SWT. dan semoga makalah yang kami susun untuk melengkapi tugas perkuliahan Pendidikan Agama
Islam semoga bermanfaat untuk kita semua.
‫ك‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ر‬‫ك‬‫ش‬

Anda mungkin juga menyukai