Disusun Oleh :
Pembimbing :
dr. H. Iskandar
dr. Meksimilyan
i
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjakan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan laporan diagnosis komunitas
ini. Penulisan laporan diagnosis komunitas ini dilakukan untuk memenuhi laporan
kegiatan kepaniteraan bagian Ilmu Kedokteran Keluarga dan Komunitas yang
dilakukan di Puskesmas Gebang Kabupaten Cirebon yang telah di tunjuk. Kami
menyadari sangatlah sulit bagi kami untuk menyelesaikan usulan kegiatan ini
tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sejak awal penyusunan usulan
kegiatan ini sampai terselesaikannya usulan kegiatan ini. Bersama ini kami
sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
iii
8. Serta pihak lain yang tidak mungkin kami sebutkan satu-persatu atas
bantuannya serta langsung maupun tidak langsung sehingga laporan ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Akhir kata Tuhan Yang Maha Esa dapat berkenan membalas segala kebaikan
semua pihak yang telah membantu. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................... ii
KATA PENGANTAR............................................................................................... iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................. 1
1.2 Permasalahan................................................................................................... 4
1.3 Tujuan.............................................................................................................. 4
1.4 Manfaat............................................................................................................ 5
v
BAB I
PENDAHULUAN
1. P1 = Perencanaan
Sebagai fungsi perencanaan adalah Perencanaan Tingkat
Puskesmas (PTP).
2. P2 = Pengorganisasian dan Penggerakan
Bentuk pelaksanaan pengorganisasian dan pergerakan di
puskesmas dilakukan melalui suatu pertemuan koordinasi yang
disebut mini loka karya. Hasil pertemuan koordinasi harus
dibuat dalam bentuk notulen yang dapat dipergunakan untuk
pertemuan selanjutnya.
3. P3 = Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian
Hal ini dilakukan melalui supervise, monitoring, evaluasi dan
pengendalian.
Perencanaan secara umum dapat dikatakan sebagai suatu proses
penyusunan yang sistematis mengenai kegiatan yang perlu dilakukan untuk
mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dalam rangka pencapaian tujuan
yang telah ditetapkan. Perencanaan kesehatan diartikan sebagai usaha untuk
merinci kegiatan-kegiatan upaya kesehatan dalam mengatasi alokasi sumber
daya seefisien mungkin dalam rangka mencapai status kesehatan
masyarakat yang dikehendali, dalam periode tertentu pada masa yang akan
datang.(2)
Berkaitan dengan UU pendidikan kedokteran dan Visi dari FK
Unswagati yang bertujuan menghasilkan dokter berkualitas yang mampu
memberikan pelayanan kesehatan primer secara komprehensif dan mampu
menyelesaikan masalah global maka implementasi dari visi tersebut adalah
adanya stase komprehensif di Puskesmas yang tak lain merupakan sarana
kesehatan di PPK 1 setiap wilayah di Indonesia.
1.2 Permasalahan
Pengetahuan tentang kesadaran dan perilaku dalam pola asuh anak akan
berdampak terhadap pertumbuhan anak. Informasi tentang stunting akan
menumbuhkan kesadaran dan perilaku masyarakat akan pentingnya gizi
untuk menuntaskan masalah stunting yang ada. Berdasarkan latar belakang
dan permasalahan yang ada, kami mengangkat masalah stunting untuk
diberikan intervensi dan makalah ini diberikan judul “Terbentuknya
KEMAS (Kesadaran Masyarakat Mencegah Anak Stunting) dalam upaya
pencegahan stunting di Desa Gebang wilayah kerja Puskesmas Gebang.”
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
JUMLAH PERSENTASE
NO VARIABEL PERE
LAKI- PEREMPU LAKI-LAKI+ LAKI- LAKI-LAKI+
MPU
LAKI AN PEREMPUAN LAKI PEREMPUAN
AN
PENDUDUK BERUMUR 10
1 18,130 19,660 37,790
TAHUN KE ATAS
PENDUDUK BERUMUR 10
2 TAHUN KE ATAS YANG 16,384 16,657 33,041 90.37 84.73 87.43
MELEK HURUF
PERSENTASE PENDIDIKAN
3 TERTINGGI YANG
DITAMATKAN:
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH
3,300 3,330
SD 6,630 18.20 16.94 17.54
b. SD/MI 5,465 5,879 11,344 30.14 29.90 30.02
c. SMP/ MTs 3,274 2,975 6,249 18.06 15.13 16.54
d. SMA/ MA 2,250 1,851 4,101 12.41 9.42 10.85
e. SEKOLAH MENENGAH
523 156
KEJURUAN 679 2.88 0.79 1.80
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 45 76 121 0.25 0.39 0.32
g. AKADEMI/DIPLOMA III 283 247 530 1.56 1.26 1.40
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA
120 132
IV 252 0.66 0.67 0.67
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 10 8 18 0.06 0.04 0.05
10. Kesehatan Kerja Jumlah Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK) yang
terbentuk di Wilayah Kerja Puskesmas
Pendataan Perusahaan ( Industri )
11. Kesehatan Lansia Cakupan lansia yang mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar
Jumlah lansia umur ≥ 60 tahun yang dibina /
yang mendapat pelayanan
Jumlah lansia umur ≥ 60 tahun yang dibina /
yang mendapat pelayanan
Jumlah lansia umur ≥ 70 tahun yang dibina /
yang mendapat pelayanan
Jumlah kelompok lansia /posyandu lansia yang
aktif
12. Kesehatan Sekolah Cakupan Sekolah (SD/MI/ sederajat) yang
melaksanakan penjaringan Kesehatan (kelas 1)
Cakupan Sekolah (SMP/MTS/ sederajat) yang
melaksanakan penjaringan Kesehatan ( kelas 7)
Cakupan Anak Usia pendidikan dasar yang
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
13. Kesehatan Gigi Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi di
Masyaakat
Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi dan Mulut
di SD/ MI
Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut
Siswa SD
Cakupan Penanganan Siswa SD yang
Membutuhkan Perawatan Kesehatan Gigi
14. Rawat Jalan Kunjungan rawat jalan :
(Puskesmas Non DTP)
Cakupan rawat jalan peserta JKN
Cakupan kelengkapan pengisian Rekam Medis
pada pasien kunjungan rawat jalan di Puskesmas
Rawat jalan gigi mulut
Ruang Tindakan
15. Pelayanan Puskesmas Dalam Gedung:
Keterangan:
1. Ibu Hamil mendapat Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet
2. Bayi Baru Lahir Mendapatkan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
3. Bayi <6 bulan mendapatkan ASI Eksklusif
4. Bayi umur 6 bulan mendapat ASI Eksklusif
5. Balita yang Ditimbang berat badannya (D/S)
6. Balita di timbang yang Naik berat badannya (N/D)
7. Balita mempunyai buku KIA/KMS
8. Balita 6-59 bulan mendapat Kapsul Vitaim A
9. Remaja putri mendapatkan Tablet Tambah Darah (TTD)
10. Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) mendapat Makanan Tambahan
11. ibu nifas mendapat kapsul vitamin A
12. kasus balita gizi buruk yang mendapat perawatan
13. Balita Kurus mendapat Makanan Tambahan
B. Promosi Kesehatan
Pembinaan PHBS di institusi kesehaatan merupakan cakupan yang
memenuhi 100% target promosi kesehatan, dan cakupan yang belum
memenuhi target yang sangat rendah diantaranya cakupan pembinaan
Posyandu yang ada di wilayah kerja Puskesmas Strata Purnama dan
Mandiri.
Keterangan:
1. Pembinaan PHBS di tatanan Institusi Kesehatan (Puskesmas dan
jaringanya : Puskesmas Pembantu, Polindes, Poskesdes. dll).
2. Pemberdayaan Individu atau Keluarga melalui Kunjungan rumah
3. Pembinaan PHBS di tatanan rumah tangga
4. Cakupan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat dilihat melalui
presentase (%) Strata Desa/Kelurahan Siaga Aktif
5. Cakupan Pembinaan UKBM dilihat melalui presentase (%) Posyandu
strata Purnama dan Mandiri (Prosentase Posyandu yang ada di wilayah
kerja Puskesmas Strata Purnama dan Mandiri)
6. Advokasi Puskesmas kepada Kepala Desa/Kelurahan, Camat dan Lintas
Sektor
7. Penggalangan Kemitraan
8. Orientasi Promosi Kesehatan (Promkes) bagi Kader
9. Penggunaan Media KIE menyebarluasan informasi)
10. Pendampingan Pelaksanaan SMD dan MMD tentang Kesehatan
mendapat pendampingan kegiatan pemberdayaan masyarakat (SMD,
MMD)
C. Penyakit Menular
Penyaki menular pada wialayah kerja puskesmas gebang didapatkan hasil
cakupan yang paling rendah diantaranya penemuan penyakit pneumonia
pada balita dan cakupan pada pemberian pengobatan pada semua kasua
TB.
Keterangan:
1. Cakupan Pengobatan semua kasus TB (case detection rate /CDR) yang
diobati
2. Angka Keberhasilan Pengobatan Pasien TB Semua Kasus
3. Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi HIV
4. Persentase cakupan penemuan penderita pneumonia balita
5. Persentase cakupan pelayanan diare pada kasus semua umur
6. Cakupan Layanan Rehidrasi Oral Aktif (LROA)
7. Persentase cakupan deteksi dini Hepatitis B pada Ibu Hamil
8. Angka kesembuhan / RFT (Release From Treatment) MB
9. Angka kesembuhan / RFT (Release From Treatment) PB
10. Pencegahan DBD dengan penghitungan Angka Bebas Jentik (ABJ)
11. Cakupan tatalaksana kasus Filariasis