Anda di halaman 1dari 76

FOKUS UTAMA

halo
PERHIMPUNAN
DOKTER SPESIALIS
PENYAKIT DALAM
INDONESIA

NTERNIS Edisi XXXI, September 2019

BERGERAK
BERSAMA
halo
PERHIMPUNAN
DOKTER SPESIALIS
PENYAKIT DALAM
INDONESIA

INTERNIS
berkolaborasi dalam mengatasi
berbagai persoalan dan tantangan SUSUNAN REDAKSI
yang meliputi dunia Spesialis Penyakit
Dalam.
Penanggung Jawab:
Tak luput di Rubrik Jendela Kolegium, dr. Sally Aman Nasution, SpPD, K-KV,
Redaksi menyajikan informasi terkini FINASIM, FACP
tentang regulasi Surat Tanda Registrasi
Kualifikasi Tambahan (STR KT) untuk Pemimpin Redaksi:
subspesialis. KKI melakukan pemutihan dr. Nadia A. Mulansari, SpPD, K-HOM,
dengan membuka pintu bagi seluruh FINASIM
Dokter Subspesialis untuk mengurus Bidang Materi dan Editing:
STR KT dengan persyaratan yang lebih
BERGERAK BERSAMA mudah. Namun ada masa tenggang
dr. Wismandari, SpPD, K-EMD, FINASIM
dr. Arif Mansjoer, SpPD, K-KV, FINASIM,
waktu yang perlu diperhatikan agar KIC, MEpid

E
kesempatan emas ini tidak tersia-sia. dr. Elizabeth Merry Wintery, SpPD, FINASIM
ra Jaminan Kesehatan Nasional Selain itu, pada edisi ini dimuat juga Tim Pendukung:
(JKN) penuh dengan tantangan. kegiatan-kegiatan PB PAPDI dan PAPDI Faizah Fauzan El.M, SPi, MSi, Ari Utari, S. Kom,
PAPDI membutuhkan Cabang, antara lain mengenai serunya M. Nawawi, SE, M. Giavani Budianto
dukungan untuk bisa acara PAPDI Forum, Kursus EIMED, Koresponden PAPDI:
menghadapi dan melewatinya dan Halalbihalal PAPDI. Juga, terdapat
dengan kemenangan. Karena itu, Cabang Jakarta Raya, Cabang Jawa Barat,
ulasan rangkaian pelantikan Pengurus Cabang Surabaya, Cabang Yogyakarta,
di berbagai kesempatan PAPDI PAPDI Cabang oleh PB PAPDI yang Cabang Sumatera Utara, Cabang Semarang,
menggelorakan semangat kolektif terus bergulir hampir setiap minggu. Cabang Sumatera Barat, Cabang Sulawesi
kolegial kepada seluruh stake holder, Utara, Cabang Sumatera Selatan, Cabang
mengajak semua yang berkepentingan Pada Rubrik Sorot Redaksi membahas Makassar, Cabang Bali, Cabang Malang,
untuk terlibat dalam perjuangan PAPDI “Know Your Numbers” yang menjadi Cabang Surakarta, Cabang Riau, Cabang
mewujudkan visi misi organisasi. tema besar peringatan Hari Hipertensi Kalimatan Timur dan Kalimantan Utara,
Sedunia, dan permasalahan “Kelelahan Cabang Kalimantan Barat, Cabang Provinsi
Salah satu stake holder itu adalah yang memicu Petaka” terkait dengan Aceh, Cabang Kalimantan Selatan, Cabang
Perhimpunan Seminat. Kendati meninggalnya ratusan Petugas Pemilu Sulawesi Tengah, Cabang Banten, Cabang
merupakan organisasi yang terpisah, Bogor, Cabang Purwokerto, Cabang
2019. Seperti biasa, pada Rubrik Jeda
antara PAPDI dan Perhimpunan Lampung, Cabang Kupang, Cabang Jambi,
tersaji tulisan-tulisan ringan. Kali ini Cabang Kepulauan Riau, Cabang Gorontalo,
memiliki ikatan yang kuat, karena tentang “Minuman Legendaris” dan
sebagian besar anggota Perhimpunan Cabang Cirebon, Cabang Maluku, Cabang
“Ketika Semua Orang Bisa Berjualan”. Tanah Papua, Cabang Maluku Utara,
Seminat adalah anggota PAPDI juga. Semoga sajian-sajian informasi ini Cabang Nusa Tenggara Barat, Cabang
Pada edisi ini Redaksi mengulas ikatan bermanfaat adanya. Depok, Cabang Bengkulu, Cabang Sulawesi
unik antara PAPDI dan Perhimpunan Tenggara, Cabang Bangka Belitung, Cabang
Seminat, dan bagaimana keduanya Akhir kata, selamat membaca. Kalimantan Tengah

Sekretariat PB PAPDI:
Redaksi menerima masukan dari sejawat, baik
Muhammad Muchtar, Husni Amri,
berupa kritik, saran, kiriman naskah/artikel dan foto- Oke Fitia, Dilla Fitria, Normalita Sari,
foto kegiatan PAPDI di cabang, yang dapat dikirimkan Yunus, Supandi, Rahmi Savila
ke:
REDAKSI HALO INTERNIS Alamat:
SEKRETARIAT PB PAPDI RUMAH PAPDI
Jl. Salemba I No 22 C-D, Senen, Jakarta Pusat - 10430 Jl. Salemba I No 22 C-D, Senen,
Telp: 021-31928025, 31928026 Jakarta Pusat - 10430
Email: pb_papdi@indo.net.id Telp: 021-31928025, 31928026
Website: www.papdi.or.id Email: pb_papdi@indo.net.id
Website: www.papdi.or.id
Email Redaksi: redaksihalointernis@papdi.or.id

@PerhimpunanPAPDI @pbpapdi

Edisi XXXI, September 2019 // HALO INTERNIS 3


FOKUS UTAMA

HAL. 8 - FOKUS UTAMA


BERGERAK
BERSAMA!

Hal. 8-14
FOKUS UTAMA
• Bergerak Bersama
• Pasokan “Amunisi” dari Seminat

Hal. 15-24
SOROT
• Know Your Numbers!
• Waspada Monkeypox!
• Langkah Cepat Cegah Penyebaran Monkeypox

HAL. 24 - KILAS BERITA Hal.24


KILAS BERITA
Hal. 25 - 37
HAL. 25 - JENDELA KOLEGIUM JENDELA KOLEGIUM
• Mengembangkan Ilmu “Travel Medicine”
• Berburu Waktu Mengajukan STR KT Subspesialis
• Fellowship untuk Menambah Kompetensi

Hal. 38
OBITUARI
• Prof. Dr. dr. Hj. Andi Dinajani Setiawati Harijanto Mahdi,
SpPD, K-AI, FINASIM, SpKL, SH

4 HALO INTERNIS // Edisi XXXI, September 2019


FOKUS UTAMA

HAL. 16 - SOROT

Hal. 41-53
KABAR PAPDI
• HALAL BIHALAL PAPDI 2019
• “Bukber” Keluarga Besar PAPDI
• PAPDI Forum, Sehat dan Bugar Saat Berpuasa
• Evaluasi EIMED, Perlu Penambahan Materi
• Vaccinology Training for Adult
• Pendaftaran FINASIM 2019

Hal. 54
AGENDA
Hal. 55-64
INFO CABANG HAL. 55 - INFO CABANG
• Pelantikan Pengurus PAPDI Cabang Periode 2018-2021
• PAPDI Cabang Banten, Bantuan Untuk Korban Banjir
• PAPDI Cabang Bogor, Hidup Sehat Sadar Hipertensi
• PAPDI Cabang Malang, Hypertension in Daily Practice
• PAPDI Cabang Yogyakarta, Edukasi Hipertensi

Hal. 65-73
JEDA
• Minuman Legendaris
• Ketika Semua Orang Bisa Jualan

HAL. 65 - JEDA

Edisi XXXI, September 2019 // HALO INTERNIS 5


FOKUS UTAMA

TATA NILAI PAPDI

Profesional
Amanah
Peduli
Dedikasi
Integritas

SEKRETARIAT PB PAPDI
Jl. Salemba I No 22 C-D, Senen, Jakarta Pusat - 10430
Telp: 021-31928025, 31928026

Email: pb_papdi@indo.net.id
Website: www.papdi.or.id

INTERNIS //
@PerhimpunanPAPDI @pbpapdi
6 HALO
HALO INTERNIS // Edisi XXVIII, April 2018
Edisi XXXI, September 2019
FOKUS UTAMA

FOKUS UTAMA

Edisi XXXI, September 2019 // HALO INTERNIS 7


FOKUS UTAMA

BERGERAK
BERSAMA
Tantangan itu sudah hadir di depan mata. Sebagian sudah
membuncah menjadi persoalan yang menggerogoti kinerja. Tak
ada waktu berpangku tangan. Mari rapatkan barisan, padukan
segala tenaga yang ada. Bergerak bersama-sama, sambil terus
menyusun kekuatan merupakan cara ampuh menaklukkan
tantangan yang menerpa.

P
engurus Besar Perhimpunan 2019 lalu, perwakilan Perhimpunan kedokteran, khususnya bidang Penyakit
Dokter Spesialis Penyakit Seminat mendapatkan tempat yang Dalam, yang kedepannya akan semakin
Dalam Indonesia (PB PAPDI) berdampingan dengan para pengurus berat dan beragam.
kerap melibatkan stakeholder PB PAPDI dan PAPDI Cabang, serta
PAPDI dalam berbagai para perwakilan Program Studi Ilmu Perhimpunan Seminat dan PAPDI
kegiatan penting organisasi. Salah Penyakit Dalam dari 15 institusi merupakan organisasi yang terpisah,
satunya Perhimpunan Seminat. Pada pendidikan di Indonesia. Dalam dan sama-sama bernaung di bawah
Rapat Kerja Nasional (Rakernas) forum tersebut semua bersama- payung Ikatan Dokter Indonesia
Pengurus Besar Perhimpunan Dokter sama menyimak dan membahas (IDI). Masing-masing memiliki ranah
Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PB berbagai persoalan serta langkah- pekerjaan sendiri-sendiri. Namun
PAPDI) dan Seluruh PAPDI Cabang yang langkah strategis yang perlu diambil ada satu hal yang membuat PAPDI
berlangsung di Jakarta pada Februari dalam menghadapi tantangan dunia dan Perhimpunan Seminat memiliki

8 HALO INTERNIS // Edisi XXXI, September 2019


FOKUS UTAMA

keterkaitan satu sama lain, yaitu faktor Perhimpunan Seminat, terutama pelaksanaan kesepakatan bersama
anggota. dalam mengawal implementasi visi dan Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) yang
misi PAPDI sebagai organisasi profesi pelaksanaannya tidak lama lagi.
PAPDI merupakan organisasi profesi Dokter Spesialis Penyakit Dalam di
para Dokter Spesialis Penyakit Dalam. Indonesia. Dalam menghadapi persoalan JKN,
Semua anggotanya berprofesi sebagai eksistensi PAPDI sangat diperlukan
internis. Sedangkan Perhimpunan “Sebenarnya seminat itu organisasi untuk memberi masukan kepada
Seminat merupakan perkumpulan para yang berdiri sendiri. Dia di bawah IDI. Badan Penyelenggara Kesejahteraan
dokter yang ingin memajukan bidang Dengan PAPDI tidak ada hubungan Sosial (BPJS) Kesehatan selaku
ilmu tertentu, seperti bidang jantung, organisasi. Tidak ada misalnya, pelaksana JKN, khususnya berkaitan
ginjal, hati, dan sebagainya. Anggota perintah atau komando. Hanya karena dengan pemberian informasi mengenai
Perhimpunan Seminat berasal dari banyak anggota PAPDI di situ maka kompetensi anggota PAPDI sebagai
latar belakang keahlian atau bidang dikoordinasikan, agar kegiatan-kegiatan profesional di bidang kesehatan.
spesialis yang berbeda-berbeda. yang dilaksanakan sejalan dengan visi Harapannya masukan dari PAPDI dapat
Misalkan dalam satu Perhimpunan misi PAPDI,” tutur Ika. menjadi input yang bermakna bagi
Seminat terdapat anggota yang BPJS Kesehatan dalam memperbaiki
berprofesi sebagai Dokter Spesialis TANTANGAN-TANTANGAN beberapa regulasi yang perlu
Penyakit Dalam, Spesialis Anak, dikoreksi, agar masyarakat betul-betul
Sebagai organisasi profesi yang mendapatkan pelayanan kesehatan
Spesialis Patologi Klinik, dan Dokter
semakin berkembang, PAPDI yang baik dan anggota PAPDI terpenuhi
Umum.
pula haknya sebagaimana mestinya.
Banyak anggota PAPDI karena
pilihan keilmuan yang didalami, PAPDI perlu memiliki posisi tawar
tertarik bergabung dan aktif pada yang kuat dalam mempertahankan
Perhimpunan Seminat. Di sana mereka eksistensi kepakaran anggotanya di
bisa secara kontinu mendapatkan hadapan BPJS maupun pihak-pihak
informasi terbaru mengenai lain sebagai pemangku kebijakan.
perkembangan ilmu dan teknologi Dalam hal ini Perhimpunan Seminat
kedokteran yang diminati. Di sisi lain, membantu memperkuat sisi-sisi
banyak pula Perhimpunan Seminat internal PAPDI. “Seminat dapat
yang anggotanya didominasi oleh para memperkuat keilmuan anggota
Dokter Spesialis Penyakit Dalam yang PAPDI, dan PAPDI bisa menggunakan
merupakan anggota PAPDI, karena kepakaran mereka (Perhimpunan
ilmu yang didalami merupakan bagian Seminat) untuk mengisi acara-
dari bidang Ilmu Penyakit Dalam. acara PAPDI. Sambil tentunya
Contohnya Perhimpunan Nefrologi mengisi kebutuhan PAPDI, misalnya
Indonesia (Pernefri) dan Perhimpunan (menghadirkan) tenaga ahli yang
Peneliti Hati Indonesia (PPHI). dibutuhkan Kemkes (Kementerian
Kesehatan) untuk pembuatan
Dari sekian banyak Perhimpunan pedoman pengobatan atau terapi
Seminat yang dinaungi IDI, sedikitnya yang lain. Juga untuk menyampaikan
ada 14 perhimpunan yang fokus hal-hal yang perlu suara bersama.
mengkaji keilmuan dalam lingkup Misalnya (memberi masukan) terhadap
Penyakit Dalam. Keempat belas dr. Ika Prasetya Wijaya, SpPD, tata laksana pengobatan yang belum
K-KV, FINASIM, FACP, FICA
Perhimpunan Seminat inilah yang selesai dan (aturan) BPJS yang tidak
memiliki keterkaitan dengan PAPDI, beres,” kata Ika.
karena banyak anggota PAPDI ikut menghadapi berbagai tantangan
serta menjadi anggota perhimpunan yang beragam, baik di masa sekarang Pada hakikatnya, PAPDI dan
tersebut. Kuatnya irisan anggota PAPDI maupun yang sudah terbayang di Perhimpunan Seminat perlu bergerak
dan Perhimpunan Seminat ini menjadi waktu yang akan datang. Salah satu bersama menghadapi tantangan yang
salah satu dasar dibentuknya Badan tantangan yang cukup menguras menerpa. Semua dilakukan dengan
Khusus Perwakilan Perhimpunan perhatian PAPDI saat ini saat ini adalah satu tujuan, mewujudkan visi dan
Seminat dalam struktur organisasi pelaksanaan Jaminan Kesehatan misi PAPDI. Muaranya hanya satu,
PAPDI. Nasional (JKN) yang diliputi berbagai terakomodirnya kepentingan dan
persoalan, yang di antaranya kesejahteraan para anggota PAPDI,
Wakil Ketua I PB PAPDI, dr. Ika Prasetya berkenaan dengan kepentingan dan yakni seluruh Dokter Spesialis Penyakit
Wijaya, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP, kesejahteraan anggota PAPDI sendiri. Dalam di Indonesia. INTERNIS
halo

FICA menjelaskan pembentukan Sementara tantangan lain yang sudah


Badan Khusus ini bertujuan untuk membayang di pelupuk mata adalah
mengkoordinasikan para anggota akan ramainya dokter asing berpraktik
PAPDI yang tersebar di berbagai di Indonesia, sebagai implikasi dari

Edisi XXXI, September 2019 // HALO INTERNIS 9


FOKUS UTAMA

PASOKAN “AMUNISI”
DARI SEMINAT

Perhimpunan Seminat telah menjadi bagian


dari kolektif kolegial PAPDI, yang turut memberi
dukungan kepada PB PAPDI dan KIPD dalam
mempertahankan kompetensi kelimuan Penyakit
Dalam serta memperjuangkan kesejahteraan
anggota. Dengan kekuatan yang ada, PAPDI
semakin kokoh melangkah menunjukkan
eksistensinya sebagai organisasi kedokteran yang
profesional dan handal.

K
etua Umum Pengurus dan Seluruh PAPDI Cabang tanggal 3 Sepanjang rakernas dibahas kondisi
Besar Perhimpunan Dokter Februari 2019. Sally menyoal tentang terkini perihal yang sedang dihadapi
Spesialis Penyakit Dalam pentingnya menjaga semangat kolektif PAPDI. Bahwa begitu banyak hal
Indonesia (PB PAPDI), dr. kolegial dari stake holder PAPDI, untuk mendesak yang perlu dituntaskan. Di
Sally Aman Nasution, SpPD, menghadapi berbagai persoalan dan antaranya problema sistem rujukan
K-KV, FINASIM, FACP memberikan tantangan yang terpampang di depan dalam pelaksanaan JKN oleh BPJS
sebuah pesan khusus dalam clossing mata. Perhimpunan Seminat termasuk Kesehatan yang masih terus bergulir
statement-nya pada penutupan Rapat dalam bagian kolektif kolegial ini. dengan menimbulkan persoalan bagi
Kerja Nasional (Rakernas) PB PAPDI Dokter Spesialis Penyakit Dalam,

10 HALO INTERNIS // Edisi XXXI, September 2019


FOKUS UTAMA

kerja serta langkah-langkah strategis medan pertempuran, PAPDI adalah


yang akan dilakukan untuk menjawab pasukan inti yang bergerak ke medan
semua itu. Dalam pelaksanaannya laga dengan memanggul senjata.
dibutuhkan dukungan semua pihak. Perhimpunan Seminat membantu
Karena semua ini merupakan menyiapkan peluru untuk diisikan ke
kepentingan bersama yang hanya dalam senjata tersebut. Senjata dan
dicapai secara maksimal bila peluru adalah benda yang “senyawa”.
diupayakan secara bersama-sama. Satu sama lain harus klop. Senjata yang
digunakan menentukan jenis peluru
“Jadi terima kasih sekali lagi untuk yang diperlukan. Dan senjata baru
semua teman-teman PAPDI Cabang, akan berguna bila pelurunya sudah
dari Prodik Sp1, Sp2, Kolegium, dan tersedia. PB PAPDI dan KIPD bertempur
tentu saja Pengurus PB PAPDI dan di area medan perang yang berbeda,
Seminat. Tidak mungkin kita akan masing-masing memanggul “senjata”
bisa mengeksekusi semua ini kalau dengan jenis yang berbeda pula. Maka,
kita tidak menjaga kolektif kolegialitas Perhimpunan Seminat memberikan
kita bersama. Itu closing remark saya” input “peluru” yang sesuai dengan
tegas Sally. kebutuhan masing-masing PB PAPDI
dan KIPD.
IBARAT MEDAN PERTEMPURAN
PB PAPDI kerap berurusan atau
Secara garis besar, organisasi PAPDI berdiskusi dengan pemangku
terdiri dari dua entitas. kebijakan—dalam
Pertama, Pengurus ini di antaranya
Besar Perhimpunan PB PAPDI dan KIPD
bertempur di area Kementerian
Dokter Spesialis Kesehatan dan
Penyakit Dalam medan perang yang
berbeda, masing- Badan Penyelenggara
Indonesia (PB PAPDI). Kesejahteraan Sosial
Kedua, Kolegium Ilmu masing memanggul
Penyakit Dalam (KIPD). “senjata” dengan jenis (BPJS) Kesehatan—
yang berbeda pula. untuk membahas
PB PAPDI dan KIPD suatu regulasi atau
bersatu padu dalam Maka, Perhimpunan
Seminat memberikan program kesehatan
bendera PAPDI dengan yang berhubungan
wilayah tugas masing- input “peluru”
yang sesuai dengan dengan pelayanan
masing. Dokter Spesialis
kebutuhan masing-
PB PAPDI merupakan masing PB PAPDI dan Penyakit Dalam. Saat
motor penggerak KIPD. berdiskusi mengenai
dalam menjalankan hal teknis, PB PAPDI
visi misi organisasi, perlu didampingi atau
sekaligus garda terdepan dalam diwakili oleh pakar-pakar Penyakit
memperjuangkan kepentingan Dalam dengan keahlian di bidang
anggota. PAPDI berupaya menyatukan tertentu untuk memberikan masukan
dan mempererat kebersamaan dan mempertahankan argumentasi. Di
antaranggota, serta mengayomi sini, Perhimpunan Seminat membantu
cabang-cabang agar secara bersama- memasok informasi dan menghadirkan
sama dapat memajukan organisasi. pakar-pakar yang dibutuhkan PB PAPDI.
Sedangkan KIPD memiliki area tugas Di tengah pesatnya kemajuan
di bidang pendidikan. Tugas pokoknya pengetahuan dan teknologi kesehatan,
dr Sally Aman Nasution, SpPD, K-KV, memastikan semua Program Studi
FINASIM, FACP PB PAPDI berusaha membuka akses
Ilmu Penyakit Dalam di Indonesia seluas-luasnya bagi para anggota
menjalankan standar pendidikan dan untuk meng-update pengetahuan
standar kompetensi yang ditetapkan dan wawasan. Salah satunya dengan
kemudian overlapping kompetensi- KIPD, agar internis yang dihasilkan
kompetensi Subspesialis Penyakit mengadakan kegiatan-kegiatan ilmiah
memiliki kualitas yang sama, handal seperti Petemuan Ilmiah Nasional (PIN)
Dalam dengan bidang spesialis lain, dengan kompetensi terukur dan teruji.
dan kesiapan harus dimiliki dalam PAPDI yang rutin digelar setiap tahun.
menghadapi serbuan dokter asing ke Anggota PAPDI yang aktif di Tahun ini merupakan penyelenggaraan
Indonesia ketika keran Masyarakat Perhimpunan Seminat memiliki peran PIN PAPDI yang ke-17, akan
Ekonomi Asia (MEA) dibuka. khusus dalam mendukung gerak dilangsungkan di Surabaya tanggal
organisasi PAPDI. Bila tantangan 4-6 Oktober 2019. Materi-materi
PAPDI menyusun program-program yang ada diibaratkan sebagai sebuah simposium dan workshop disiapkan

Edisi XXXI, September 2019 // HALO INTERNIS 11


FOKUS UTAMA

menetapkan standar memberikan penilaian kepada perserta


pendidikan dan standar ujian.
kompetensi untuk
jenjang pendidikan “Jadi (Seminat) berperan dalam hal
Dokter Spesialis (Sp1) pembuatan standar pendidikan,
dan Subspeslialis menentukan layak dibuka atau tidak
(Sp2) Penyakit Dalam. sebuah program, dan kemudian kalau
Lingkup Ilmu Penyakit dalam kelulusan nanti kita juga minta
Dalam memiliki 11 dari orang Seminat. Siapa orang yang
bidang subspesialis, mewakilinya. Jadi memang tidak bisa
yang masing-masingnya Kolegium tanpa Seminat,” ungkap
harus memiliki standar Irsan.
pendidikan dan standar
kompetensi, sebagaimana Selama ini, peran Perhimpunan
yang disyaratkan oleh Seminat dalam kegiatan KIPD
Konsil Kedokteran terfokus pada fase persiapan, seperti
Indonesia (KKI) sekarang pengumpulan materi standar standar
ini. Dalam menetapkan pendidikan, standar kompetensi,
standar pendidikan dan dan standar kelayakan pendirian
standar kompetensi untuk program pendidikan spesialis maupun
pendidikan Sp1 maupun subspesialis. Ke depan, kata Irsan,
Sp2 ini, KIPD dibantu Perhimpunan Seminat diharapkan aktif
Perhimpunan Seminat. dalam memantau mutu pendidikan,
Dr. dr. Irsan Hasan, SpPD, K-GEH, FINASIM “Standar Pendidikan khususnya pendidikan subspesialis,
dan standar kompetensi apakah sudah berjalan dengan baik
atau masih ada yang perlu dibenahi,
sedemikian rupa, disesuaikan dengan memang Kolegium yang menyusun, sehingga standar mutu pendidikan
aspek informasi yang dibutuhan tetapi yang menentukan dan menjadi benar-benar tercapai. “Jadi selain
para Dokter Spesialis Penyakit Dalam sumber memberi masukan adalah punya andil dalam menetapkan
di lapangan. Personel-personel di Seminat,” kata Irsan. standar mutu pendidikan, ke depan
Perhimpunan Seminat lah yang punya kita harapkan (Seminat) juga terlibat
andil meramu materi-materi ini, dan Keterkaitan KIPD dengan Perhimpunan
seminat berjalin cukup kuat dan dalam penentuan akreditasi,” tandas
menyampaikannya secara luas dan Irsan yang juga aktif sebagai Ketua
tuntas kepada peserta workshop dan sudah berlangsung lama. KIPD sejak
jauh-jauh hari sudah memasukkan Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia
simposium. (PPHI), salah satu Perhimpunan
perwakilan dalam struktur organisasi
Di samping itu, masing-masing Kolegium. bahkan menurut Irsan, Seminat yang berafiliasi dengan PAPDI.
Perhimpunan Seminat juga memiliki Pleno Kolegium pun melibatkan Tampaknya ke depan, dukungan
agenda kegiatan ilmiah sendiri, yang perwakilan Perhimpunan Seminat, sejawat Perhimpunan Seminat kepada
di antara target pesertanya adalah selain para Koordinator Program Studi PAPDI akan semakin intens. Pada
para Dokter Spesialis Penyakit Ilmu Penyakit Dalam. Rakernas PB PAPDI dan Seluruh PAPDI
Dalam. Kegiatan ilmiah, baik yang Cabang Tahun 2019, Ketua Umum
diselenggarakan PAPDI maupun Ketika sebuah institusi pendidikan
berencana membuka program PAPDI memaparkan akan membentuk
Perhimpunan Seminat merupakan working group yang dinamakan Unit
agenda yang sangat penting diikuti pendidikan subspesialis baru, KIPD
mengikutsertakan perwakilan Kelompok Kerja (UKK). Unit ini terdiri
anggota PAPDI. Ini merupakan wadah dari kelompok-kelompok subspesialis
bagi para anggota agar aktif menjaga Perhimpunan Seminat dalam
melakukan visitasi, karena di lingkup Ilmu Penyakit Dalam. UKK
kualitas ilmu dan memperkuat berfungsi sebagai peer group dari
kompetensi diri, sehingga siap Perhimpunan Seminatlah yang
tahu persyaratan apa saja yang keilmuan dan pelayanan profesi. Setiap
memenangkan persaingan di era JKN UKK akan terhimpun dari Seminat yang
ini dan di masa berlakunya MEA nanti. dibutuhkan agar proses pendidikan
dapat berjalan dengan baik. Dari sama. Pembentukan UUK ini sendiri,
STANDAR PENDIDIKAN DAN visitasi dapat diketahui kelayakan merupakan salah satu amanah Bidang
KOMPETENSI dan kesiapan institusi tersebut dalam Organisasi pada Kongres Nasional
menyelenggarakan pendidikan PAPDI Tahun 2015 di Bandung. INTERNIS
halo

KIPD juga membutuhkan pasokan subspesialis yang dimaksud. Penilaian


“peluru” dari Perhimpunan Seminat, visitasi sangat menentukan apakah
bahkan dengan intensitas yang lebih program Sp2 dapat dibuka atau tidak.
tinggi. Ketua Umum Kolegium Ilmu Dan, dalam ujian untuk menentukan
Penyakit Dalam, Dr. dr. Irsan Hasan, kelulusan peserta didik Sp1 dan
SpPD, K-GEH, FINASIM menjelaskan Sp2, KIPD juga meminta perwakilan
KIPD memiliki tugas antara lain dari Perhimpunan Seminat untuk

12 HALO INTERNIS // Edisi XXXI, September 2019


FOKUS UTAMA

11 Bidang Subspesialis Penyakit Dalam

1. Alergi Imunologi
2. Ginjal Hipertensi
3. Gastroenterologi-Hepatologi
4. Geriatri
5. Hematologi Onkologi Medik
6. Kardiologi
7. Metabolik Endokrin
8. Pulmonologi
9. Psikosomatik
10. Reumatologi
11. Tropik Infeksi

Edisi XXXI, September 2019 // HALO INTERNIS 13


FOKUS UTAMA

KOMUNITAS SEMINAT

14 HALO INTERNIS // Edisi XXXI, September 2019


SOROT

Edisi XXXI, September 2019 // HALO INTERNIS 15


SOROT

KNOW YOUR
NUMBERS!
Hingga saat ini hipertensi masih menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia
setiap tahunnya. WHO mengajak masyarakat dunia untuk rajin memonitor
tekanan darah, agar hipertensi terdeteksi dan tertangani sejak dini.

T
anggal 17 Mei yang
diperingati sebagai Hari
Hipertensi Sedunia (World
Hypertension Day) menjadi
momentum bagi otoritas
kesehatan di berbagai negara untuk
mencermati perkembangan kasus
hipertensi di wilayahnya masing-
masing, termasuk Indonesia.
Hipertensi menjadi sorot perhatian
karena merupakan salah satu penyakit
kardiovaskular yang paling umum dan
paling banyak disandang masyarakat di
dunia, juga Indonesia.
Kementerian Kesehatan, pada
acara Temu Media dalam rangka
peringatan Hari Hipertensi Sedunia
pada tanggal 17 Mei 2019 di Gedung
Kementerian Kesehatan RI di Jakarta,
mengungkapkan informasi yang
memprihatinkan seputar hipertensi.
Disebutkan, data World Health
Organization (WHO) tahun 2015
menunjukkan sekitar 1,13 miliar orang
di dunia menyandang hipertensi.
Ini artinya 1 dari 3 orang di dunia
terdiagnosis hipertensi. Jumlah
penyandang hipertensi ini juga terus
meningkat setiap tahunnya. Bahkan
diperkirakan pada tahun 2025 jumlah
akan mencapai 1,5 miliar orang.
Mirisnya, WHO memperkirakan setiap
tahun sebanyak 9,4 juta orang dari
berbagai belahan dunia meninggal
akibat hipertensi dan komplikasinya.
HIPERTENSI DI INDONESIA
Untuk kasus di Indonesia, Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun

16 HALO INTERNIS // Edisi XXXI, September 2019


SOROT

2018 mengungkapkan bahwa Media di Kementerian Kesehatan


hipertensi sudah terjadi pada usia (17/5).
muda. Prevalensi hipertensi pada
penduduk usia 18 tahun tercatat Konsultan Ginjal Hipertensi dari
sebesar 34,1%. Pada usia 18 tahun ini, Fakultas Kedokteran Universitas
angka tertinggi terdapat di Kalimantan Indonesia, dr. Aida Lydia, PhD, SpPD,
Selatan (44.1%), dan terendah K-GH, FINASIM mengatakan sebetulnya
terendah di Papua sebesar (22,2%). kerusakan organ-organ vital dapat
Pada kelompok umur 31-44 tahun dicegah asalkan tekanan darah dapat
penderita hipertensi mencapai angka dikontrol. Tapi sayangnya sebagian
31,6%. Kelompok umur 45-54 tahun besar penderita hipertensi tidak
jumlah penderita hipertensi 45,3%, mengetahui atau tidak menyadari
dan kelompok umur 55-64 tahun bahwa dirinya mengidap hipertensi,
penderita hipertensinya berjumlah sehingga mereka tidak mendapatkan
55,2%. pengobatan yang benar.

Jumlah penderita hipertensi di HARUS DIUKUR


Indonesia juga terus bertambah.
Data Badan Penyelenggara Jaminan WHO pada peringatan World
Sosial (BPJS) Kesehatan menyebutkan Hypertension Day 2019 ini sengaja
bahwa biaya pelayanan pengobatan mendesain tema “Know Your
hipertensi cenderung mengalami Numbers!” untuk membangkitkan
peningkatan setiap tahunnya. Pada kesadaran masyarakat di berbagai
tahun 2016 dana yang dikeluarkan belahan dunia untuk peduli mau
negara untuk menanggung kasus memeriksa tekanan darah secara
hipertensi mencapai sebesar Rp2,8 rutin ke unit fasilitas kesehatan yang
triliun. Sedangkan pada tahun 2017 tersedia. Kepedulian untuk mau
dan 2018, biaya yang dikeluarkan memeriksa tekanan darah ini, penting
dr. Aida Lydia, PhD, SpPD, K-GH,
untuk menangani kasus hipertensi sekali untuk menegakkan diagnosis
FINASIM apakah seseorang itu termasuk
sudah tembus angka Rp3 triliun.
penderita hipertensi atau tidak.
Tingginya angka kasus hipertensi dan “Tekanan darah itu tidak bisa dikira-
tren yang cenderung meningkatkan kira. Jadi harus diukur,” tegas Aida.
disebabkan karena minimnya
kesadaran dan kepedulian masyarakat Dalam acara PAPDI Forum tanggal 2
tentang bahaya hipertensi. Penyakit Mei 2019 di Jakarta, Aida menjelaskan
ini dijuluki “the silent killer” alias seseorang dikatakan menderita
diam-diam mematikan. Tipikalnya, hipertensi ketika tekanan darahnya
pada tahap awal muncul tanpa gejala. menunjukkan angka 140/90 mmHg
Biasanya penderita hipertensi tidak atau lebih. Angka 140 menunjukkan
merasakan keluhan yang berarti, tingkat tekanan ketika jantung
sehingga tidak sadar penyakit ini sudah memompa darah ke seluruh tubuh
bersarang lama di tubuhnya. Hipertensi atau biasa disebut tekanan sistolik.
Tahun 2017 bisa memicu terjadinya kerusakan Sementara angka 90 berarti tingkat
tekanan saat jantung beristirahat
dan 2018, organ-organ vital. Tahu-tahu saja
sejenak (relaksasi) sebelum kembali
biaya yang terjadi komplikasi yang menyebabkan
penderita meninggal dunia. Beberapa memompa lagi, atau kerap disebut
dikeluarkan komplikasi berat yang dipicu oleh tekanan diastolik. Adapun tekanan
untuk hipertensi antara lain penyakit jantung, darah normal orang dewasa berkisar
pada angka 120/80 mmHg.
menangani gagal ginjal, diabetes, dan stroke.
kasus “Hipertensi sekarang jadi masalah Kerusakan organ target akibat
hipertensi utama kita semua, tidak hanya di komplikasi hipertensi akan tergantung
kepada besarnya peningkatan tekanan
sudah tembus Indonesia tapi di dunia, karena
darah dan lamanya kondisi tekanan
hipertensi ini merupakan salah satu
angka Rp3 pintu masuk atau faktor risiko penyakit darah yang tidak terdiagnosis dan
triliun. seperti jantung, gagal ginjal, diabetes, tidak diobati. Karenanya, semakin
stroke,’’ kata Direktur Pencegahan dan dini hipertensi terdiagnosis dan
Pengendalian Penyakit Tidak Menular diobati, semakin baik bagi kesehatan
(PPTM) Kemenkes RI, dr. Cut Putri penderitanya.
Arianie, M.H.Kes, dalam acara Temu Namun, di perjalanan pengobatan

Edisi XXXI, September 2019 // HALO INTERNIS 17


SOROT

Ketua Umum PB PAPDI dr. Sally Aman Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP dan dr. Lusiani SpPD, K-KV, FINASIM
hadir dalam acara Media Briefing Peringatan Hari Hipertensi Sedunia yang diselenggarakan oleh Direktorat PPTM,
Kemenkes RI tanggal 17 Mei 2019. Pada acara ini, dr. Lusiani SpPD, K-KV, FINASIM bertugas sebagai narasumber
yang diutus PAPDI.

penyakit hipertensi ini, muncul pula mencegah serta mengendalikan


masalah lain. Masyarakat dihantui hipertensi,’’ katanya. ‘’Kita tumbuhkan
oleh persepsi yang keliru tentang obat
hipertensi, yang menyebutkan terlalu MENCEGAH KOMPLIKASI kesadaran diri
sering minum obat hipertensi bisa kita semua untuk
mengakibatkan ginjal menjadi rusak. Sekarang ini, Pemerintah telah melakukan cek
Sehingga banyak penderita hipertensi melakukan berbagai upaya untuk kesehatan, melakukan
yang tidak mau mengonsumsi obat mencegah terjadinya komplikasi pengukuran tekanan
pengontrol tekanan darah secara rutin. akibat hipertensi, seperti dengan darah secara berkala,
meningkatkan akses ke Fasilitas
Selain itu mereka juga berdalih tidak
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP),
dan mencegah serta
mau tergantung pada obat. Sebagian
optimalisasi sistem rujukan, dan mengendalikan
baru mau minum obat kalau tekanan hipertensi,’’
darahnya sudah terlalu tinggi. peningkatan mutu pelayanan.

Aida menegaskan persepsi yang Upaya-upaya yang telah dilakukan


keliru ini justru berdampak buruk dalam pencegahan dan pengendalian Untuk mendukung perwujudan tema
bagi kondisi kesehatan. Semua organ hipertensi diantaranya adalah: Hari Hipertensi Sedunia, Kementerian
yang memiliki pembuluh darah akan Kesehatan menyelenggarakan
• Meningkatkan promosi ‘’Bulan Pengukuran Tekanan Darah’’
dirusak oleh hipertensi. “Yang merusak kesehatan melalui program-
ginjal adalah hipertensi, bukan obat. yang dimulai Mei hingga Juni 2019.
progran Komunikas, Informasi, Pelaksanaannya bekerja sama
Obat diberikan agar tekanan darah dan Edukasi (KIE) dalam
terkontrol sepanjang waktu,” ujarnya. dengan organisasi profesi, antara
pengendalian Hipertensi. lain Perhimpunan Dokter Spesialis
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian • Membiasakan perilaku CERDIK Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI),
Penyakit Kementerian Kesehatan RI, dan PATUH. Perhimpunan Dokter Spesialis
dr. Anung Sugihantono, M.Kes dalam Kardiovaskuler Indonesia (PERKI), dan
acara Temu Media (17/5) mengatakan • meningkatkan pencegahan Perhimpunan Hipertensi Indonesia
bahwa yang penting dilakukan dan pengendalian Hipertensi (PERHI). Selain itu juga dilakukan
sekarang ini adalah bagimana berbasis masyarakat dengan Self sosialisasi dan diseminasi informasi
menumbuhkan kesadaran masyarakat Awareness melalui pengukuran tentang hipertensi melalui berbagai
agar mau mengecek kesehatan secara tekanan darah secara rutin. media cetak, elektronik, dan media
berkala. ‘’Kita tumbuhkan kesadaran tradisional serta pemasangan spanduk,
diri kita semua untuk melakukan cek • Penguatan pelayanan kesehatan umbul-umbul berisi pesan tentang
kesehatan, melakukan pengukuran khususnya Hipertensi. hipertensi.INTERNIS
halo

tekanan darah secara berkala, dan

18 HALO INTERNIS // Edisi XXXI, September 2019


SOROT

8 ALASAN PENDERITA
HIPERTENSI TIDAK
MAU MINUM OBAT PROFIL USIA
PENYANDANG
HIPERTENSI DI
R
iset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2018
yang dilansir Biro Komunikasi dan Pelayanan
Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI,
INDONESIA
mengungkapkan ada 8 alasan mengapa penderita
hipertensi tidak minum obat:

B
erdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
1. Merasa sehat (59,8%) 2018, prevalensi hipertensi berdasarkan
2. Kunjungan tidak teratur ke Fasilitas Pelayanan hasil pengukuran berdasarkan usia penduduk
Kesehatan (31,3%) didapatkan angka prevalensi penderita hipertensi
di Indonesia:
3. Minum obat tradisional (14,5%)
• Prevalensi hipertensi pada penduduk usia 18
4. Menggunakan terapi lain (12,5%) tahun sebesar 34,1%
5. Lupa minum obat (11,5%) • Prevalensi hipertensi pada kelompok umur
6. Tidak mampu beli obat (8,1%) 31-44 tahun sebesar 31,6%
7. Terdapat efek samping obat (4,5%) • Prevalensi hipertensi pada kelompok umur
45-54 tahun sebesar 45,3%
8. Obat hipertensi tidak tersedia di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan (2%). • Prevalensi hipertensi pada kelompok umur
55-64 tahun sebesar 55,2%

CERDIK & PATUH

K
ementerian Kesehatan terus mensosialisasikan
bahwa deteksi dini dan modifikasi gaya hidup
dengan menerapkan perilaku CERDIK dan
PATUH dapat membantu mengendalikan faktor
risiko hipertensi. CERDIK dan PATUH memiliki makna
tersendiri:
PATUH:
CERDIK: • Periksa Kesehatan secara rutin dan ikuti
anjuran dokter.
• Cek kesehatan secara berkala. • Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat
• Enyahkan asap rokok. dan teratur.
• Rajin berolahraga. • Tetap diet dengan gizi seimbang.
• Diet Seimbang. • Upayakan aktivitas fisik dengan aman.
• Istirahat cukup. • Hindari asap rokok, alkohol dan zat
karsinogenik (penyebab kanker) lainnya.
• Kelola Stres.

Edisi XXXI, September 2019 // HALO INTERNIS 19


SOROT

Waspada Monkeypox
Oleh dr. Adityo Susilo, SpPD, K-PTI, FINASIM*)

B
dr. Adityo Susilo, SpPD, K-PTI, FINASIM

eberapa bulan belakangan


ini isu seputar penyakit
monkeypox (cacar monyet)
ramai diperbincangkan.
Namun di antara berita-berita
yang beredar, terselip pula kabar
hoax yang menimbulkan keresahan.
Masyarakat perlu mendapatkan Kondisi tangan seorang penderita Monkeypox.
informasi yang benar tentang penyakit
monkeypox, agar dapat mencegah
diri dan keluarganya dari penyakit dinyatakan tereradikasi di seluruh daging hewan terinfeksi yang tidak
ini. Informasi yang benar juga akan dunia oleh WHO pada tahun 1980. dimasak dengan matang diduga dapat
memandu masyarakat melakukan menjadi metode penularan yang lain.
tindakan yang tepat ketika menemukan Penyakit monkeypox pada awalnya
gejala-gelaja yang mirip dengan teridentifikasi pada tahun 1970 di Adapun penularan antar manusia,
monkeypox, supaya penyakit tidak Zaire dan sejak itu dilaporkan secara diduga dapat terjadi sebagai akibat
bertambah berat dan tidak menular sporadis di 10 negara di Afrika Tengah dari kontak erat dengan pasien yang
kepada orang lain. dan Barat. Pada tahun 2017, Nigeria terinfeksi secara langsung (direct close
mengalami outbreak terbesar yang contact) melalui paparan terhadap
INFEKSI VIRUS pernah dilaporkan, dengan perkiraan sekresi saluran napas yang terinfeksi,
jumlah kasus yang terkonfirmasi sekitar kontak dengan lesi kulit pasien secara
Monkeypox adalah suatu penyakit 40 kasus. langsung, maupun berkontak dengan
infeksi virus, bersifat zoonosis objek yang telah tercemar oleh cairan
(ditularkan melalui hewan) dan jarang PENULARAN tubuh pasien. Selain itu, transmisi
terjadi. Beberapa kasus infeksi pada secara vertikal dari ibu ke janin
manusia (human monkeypox) yang Oleh karena sifatnya yang zoonosis, melalui plasenta (infeksi monkeypox
pernah dilaporkan terjadi secara maka cara penularan utama dari kongenital) juga dimungkinkan.
sporadis di Afrika Tengah dan Afrika monkeypox adalah melalui kontak
Barat, dan umumnya pada lokasi yang manusia dengan darah, cairan tubuh, GEJALA DAN TANDA KLINIS
berdekatan dengan daerah hutan atau lesi pada mukosa maupun kulit
hujan tropis. Virus monkeypox (cacar hewan yang terinfeksi. Di Afrika, kasus Periode inkubasi monkeypox berkisar
monyet) tergolong ke dalam genus infeksi monkeypox pada manusia yang antara 5-21 hari dengan rerata 6-16
orthopoxvirus. Virus lain yang juga pernah dilaporkan, berhubungan hari. Setelah melewati fase inkubasi,
berasal dari genus orthopoxvirus dengan riwayat kontak dengan monyet pasien akan mengalami gejala klinis
adalah virus variola yang menyebabkan yang terinfeksi, tupai,tikus dan rodents berupa demam tinggi dengan nyeri
penyakit smallpox (cacar) dan telah (organ pengerat) lainnya. Memakan kepala hebat, limfadenopati, nyeri

20 HALO INTERNIS // Edisi XXXI, September 2019


SOROT

punggung, nyeri otot dan rasa lemah


yang prominen. Dalam 1-3 hari
setelah demam muncul, pasien akan
mendapati bercak-bercak pada kulit,
dimulai dari wajah dan menyebar
ke seluruh tubuh. Bercak tersebut
terutama akan ditemukan pada wajah,
telapak tangan dan telapak kaki.
Seiring waktu bercak akan berubah
menjadi lesi kulit makulopapuler,
vesikel dan pustule yang dalam 10 hari
akan berubah menjadi koreng.
Beberapa pasien akan mengalami
limfadenopati yang hebat sebelum
timbulnya bercak kulit, sehingga ini
dapat menjadi pembeda dari penyakit
serupa lainnya. Umumnya monkeypox
adalah penyakit yang self limting.
Namun demikian risiko fatalitas lebih
tinggi pada kelompok anak-anak dan
berkaitan dengan derajat pajanan
virus, kondisi status kesehatan, dan
beratnya komplikasi yang terjadi.
DIAGNOSIS
Pendekatan klinis merupakan upaya
penegakkan diagnosis utama pada
monkeypox. Upaya penegakan
diagnosis secara definitif hanya dapat
dilakukan pada laboratorium khusus PENCEGAHAN
yang memiliki berbagai metode
dignostik berbeda untuk menunjang Pemahaman yang baik terhadap infeksi
diagnostic monkeypox. Kendala lain monkeypox dan kewaspadaan dini
berhubungan dengan singkatnya terhadap outbreak, menjadi modal
waktu viremia dan ketepatan waktu utama dalam aspek pencegahan.
pengambilan specimen. Upaya untuk menghindari kontak
dengan pasien yang diduga terinfeksi
PENGOBATAN DAN VAKSINASI merupakan kunci pencegahan
Saat ini tidak terdapat pengobatan yang dinilai paling efektif pada saat Penyakit monkeypox pada
maupun vaksinasi yang spesifik outbreak, diiringi dengan upaya awalnya teridentifikasi
untuk infeksi monkeypox. Di masa surveilans dan deteksi dini kasus aktif pada tahun 1970 di Zaire
lalu, vaksinasi terhadap smallpox guna melakukan karantina untuk dan sejak itu dilaporkan
telah dibuktikan dapat memberikan mencegah penyebaran yang lebih luas. secara sporadis di 10
negara di Afrika Tengah
halo

efektivitas proteksi sebesar 85 persen INTERNIS

terhadap infeksi monkeypox. Hanya


Sumber : Monkeypox: WHO Fact Sheet dan Barat.
saja vaksin smallpox saat ini sudah
details.2018
tidak lagi tersedia oleh karena smallpox
sudah dinyatakan tereradikasi secara *) - Divisi Penyakit Tropik dan Infeksi, IPD,
global pada tahun 1980. FKUI/RSCM
- Wakil Sekretaris Jenderal PB PAPDI

Edisi XXXI, September 2019 // HALO INTERNIS 21


SOROT

LANGKAH
CEPAT CEGAH Singapura bertindak cepat mencegah
penularan virus monkeypox, Indonesia

PENYEBARAN
mengantisipasi dengan memperketat
pengawasan di pelabuhan dan bandara.

MONKEYPOX

A
wal Mei 2019 lalu tersiar demam, nyeri otot, ruang kulit, dan penyebab asal virus monkeypox.
kabar mengejutkan dari mengigil.
negeri tetangga, Singapura. Untuk mencegah terjadinya penularan,
Kementerian Kesehatan Semakin hari keluhan yang dirasakan selama proses pemulihan, Pria Nigeria
atau Ministry of Health semakin berat. Pada hari ketujuh (7 ini dirawat di bangsa isolasi NCID.
(MOH) Singapura mengeluarkan April 2019), ia dibawa dengan ambulan Pihak Singapura juga melakukan
pernyataan resmi tertanggal 9 Mei dari hotel tempatnya menginap ke identifikasi terhadap 23 orang yang
2019 yang kemudian dilansir oleh rumah sakit, dan langsung dirujuk ke telah melakukan kontak dekat dengan
Kementerian Luar Negeri Indonesia National Centre for Infectious Diseases pasien. Ini termasuk 18 peserta dan
melalui kemlu.go.id bahwa seorang (NCID), Tan Tock Seng Hospital (TTSH). pelatih yang menghadiri workshop
warga negara Nigeria berjenis Serangkaian pemeriksaan yang yang sama, satu staf di tempat
kelamin laki-laki (38 tahun) yang dilakukan menunjukkan pria tersebut workshop dan empat staf hotel yang
berada di Singapura positif terjangkit positif mengidap virus cacar monyet sempat melakukan kontak dekat
virus monkeypox (cacar monyet). yang langka. Dididuga ia terinfeksi dengan pasien. Ke-23 orang tersebut
Warga Nigeria ini tiba di Singapura virus monkeypox setelah menyantap telah diberikan vaksinasi, yang dapat
pada tanggal 28 April 2019 untuk hidangan makanan “bush animal” mencegah virus monkeypox atau
mengikuti workshop (lokakarya) yang atau daging hewan semak di saat mengurangi keparahan gejala. Mereka
berlangsung selama 2 hari (29-30 April menghadiri pesta pernikahan beberapa juga dikarantina dan dipantau selama
2019). Namun baru satu hari tiba di hari sebelum terbang ke Singapura. 21 hari sejak tanggal melakukan kontak
Singapura pria Nigeria ini mengalami Bush animal merupakan salah satu dengan pasien.

22 HALO INTERNIS // Edisi XXXI, September 2019


SOROT

tentang Kewaspadaan Importasi thermal detector untuk mendeteksi


Penyakit Monkeypox. Surat edaran peningkatan suhu tubuh pelaku
ini dikeluarkan tanggal 13 Mei perjalanan udara yang di atas normal.
Pemerintah melalui 2019, ditujukan kepada unit-unit di Pemasangan thermal detector tersebut
Kedutaan Besar Republik bawahnya, termasuk Kantor Kesehatan diletakkan di depan pintu kedatangan,
Indonesia (KBRI) pelabuhan (KKP) di seluruh Indonesia. sebelum area pengambilan bagasi. Jika
di Singapura telah Khusus KKP diinstruksikan untuk ada penumpang yang terdeteksi suhu
melakukan koordinasi melakukan pengawasan lebih intensif tubuhnya lebih dari 38 derajat Celsius
dengan Kementerian kepada kru dan pelaku perjalanan dari dan demam, alat ini akan menunjukkan
Kesehatan Singapura, Singapura dan negara-negara Afrika warna merah di gambar tubuhnya.
dan dipastikan tidak Barat serta Afrika Tengah. Petugas akan mengisolasi penumpang
ada warna negara tersebut dan merujuk ke rumah sakit
Indonesia (WNI) yang PT. Angkasa Pura I—yang yang sudah disiapkan. INTERNIS
halo

teridentifikasi di antara merupakan pihak pengelola Bandara


23 orang yang menjalani Internasional—telah memasang
karantina di NCID untuk fasilitas thermo scanner atau
mencegah penularan
virus monkeypox.

MENEPIS KABAR HOAX


KOORDINASI KBRI
Pemerintah melalui Kedutaan Besar
Republik Indonesia (KBRI) di Singapura Sampai saat ini belum ditemukan kasus monkeypox di Indone-
telah melakukan koordinasi dengan sia.
Kementerian Kesehatan Singapura,

D
dan dipastikan tidak ada warna negara irektur Jenderal Pencegahan dan Penyakit, Kementerian Kesehatan
Indonesia (WNI) yang teridentifikasi RI, dr. Anung Sugihantono, MKes menekankan bahwa belum ada
di antara 23 orang yang menjalani pelaporan penemuan kasus monkeypox di Indonesia. Adapun berita
karantina di NCID untuk mencegah yang viral di media sosial tentang anggota Tentara Nasiona Indonesia
penularan virus monkeypox. (TNI) meninggal karena monkeypox, itu adalah kabar bohong alias hoax.

KBRI juga mensosialisasikan dan Pihak TNI juga telah mengklarifikasi. Kepala Penerangan Kodam
menghimbau kepada seluruh WNI (Kapendam) II Sriwijaya, Kolonel Inf Djohan Darmawan, di Markas Kodam
yang berkunjung ke Indonesia agar Sriwijaya Palembang menjelaskan kepada media bahwa sosok anggota
menerapkan standar kebersihan TNI yang berita dan gambarnya viral di media sosial adalah Serda Supran
pribadi yang tinggi, termasuk sering Sidah, bertugas di Kodim 0410 Kota Bandar Lampung—yang termasuk
mencuci tangan setelah pergi ke toilet, dalam jajaran Kodam II/Sriwijaya. Menurut Djohan, yang bersangkutan
menghindari kontak dengan hewan mengalami hipersensitif kulit, masalah paru, dan penyakit lain. “Jadi
liar, serta menjaga stamina tubuh. Dan, bukan cacar monyet,” tegasnya.
sekiranya sepulang berkunjung dari Serda Supran menderita ruam merah-merah dan hitam di kulit lebih dari
daerah yang terkena monkeypox, harus tiga bulan, sementara biasanya penyakit cacar monyet sembuh dalam
mencari pertolongan medis segera waktu 21 hari. Supran sempat dibawa berobat ke Rumah Sakit Pusat
jika mengalami gejala penyakit seperti Angkatan Darat (RSPAD) di Jakarta, namun kemudian meninggal dunia
demam tinggi, pembengkakan kelenjar (17/05/19) karena kondisi penyakitnya sudah berat.
getah bening dan ruam, dalam waktu
tiga minggu setelah kembali ke tanah Sanggahan ini dipertegas pula oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat
air. (KSAD), Jenderal TNI Andika Perkasa dalam jumpa pers di Balai Komando,
Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur (20/5/2019). “Sehubungan
ANTISIPADI DI DALAM NEGERI dengan beredarnya di media sosial tentang adanya anggota TNI
INDONESIA Angkatan Darat yang meninggal di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat
Kementerian Kesehatan RI melalui (RSPAD) karena cacar monyet atau monkeypox, dalam hal ini maka kami
Direktorat Jenderal Pencegahan dan menyatakan bahwa berita itu tidak benar, tidak ada kasus monkeypox di
Pengendalian Penyakit mengeluarkan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat,» ujar Andika.
Surat Edaran Direktorat Jenderal Serda Supran telah dimakamkan di kampung halamannya Krui, Pesisir
Pencegahan dan Pengendalian Barat, Lampung. Semoga berita hoax mengenai dirinya yang meresahkan
Penyakit Kementerian Kesehatan
masyarakat tidak lagi disebarluaskan.INTERNIS
halo

nomor SR.03.04/II/1169/2019

Edisi XXXI, September 2019 // HALO INTERNIS 23


KILAS BERITA

Stand for Lupus,


Together We Can

Fun Walk Peringatan


Hari Hepatitis Sedunia

M H
ari Hepatitis
Sedunia (World
inggu, 28 April 2019, para Dokter Hepatitis Day)
Spesialis Penyakit Dalam, Dokter Umum, yang jatuh pada
dan masyarakat berkumpul bersama di tanggal 28 Juli
kawasan Car Free Day (CFD) Jakarta untuk dimanfaatkan oleh oleh
memperingati Hari Lupus Sedunia (Word Perhimpunan Peneliti Hati
Lupus Day) yang jatuh pada tanggal 10 Mei. Kegiatan Indonesia (PPHI) sebagai
dengan tema “Stand for Lupus, Together We Can” ini momen untuk mengedukasi
diisi dengan acara fun walk, talk show, performance, dan masyarakat tentang penyakit
konsultasi gratis. hepatitis. Salah satu acara
yang digelar berbentuk fun
Lupus merupakan penyakit autoimun yang membuat walk yang dilaksanakan pada hari Minggu 28 Juli 2019 di
sistem imun justru menyerang organ di dalam tubuh. kawasan Car Free Day (CFD) Jakarta.
Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan, asumsi
prevalensi penyakit lupus sebesar 0,5 persen atau sekitar Melihat perkembangan yang ada, diperkirakan di Indonesia
1,25 juta jiwa. Namun, hanya 12 persen dari jumlah itu yang banyak penderita hepatitis yang belum terindentifikasi.
dilaporkan. Edukasi diharapkan dapat menggerakkan masyarakat agar
lebih peduli terhadap hepatitis, dan bisa mencegahnya
Dari tahun ke tahun, jumlah penderita lupus juga cenderung lebih dini. Ketua Pengurus Besar Perhimpunan Peneliti
meningkat. Pada 2014, tercatat hanya 543 rumah sakit Hati Indonesia (PB PPHI), Dr. dr. Irsan Hasan, SpPD, K-GEH,
yang melaporkan menangani lupus. Jumlah itu meningkat FINASIM mengungkapkan penyakit Hepatitis bisa diobati.
menjadi 621 rumah sakit pada 2015 dan 858 rumah sakit Pemerintah Indonesia sendiri menargetkan tahun 2030
pada 2016. Namun kesadaran masyarakat terhadap penyakit nanti, sekitar 90 persen orang yang positif hepatitis bisa
ini masih kurang. Dengan peringatan Hari Lupus Sedunia semua diketahui dan diobati.
ini diharapkan masyarakat lebih peduli dengan penyakit
Lupus dan sekaligus memberikan dukungan moril kepada Sejumlah Dokter Spesialis Penyakit Dalam turut hadir
penderita lupus atau orang dengan lupus (odapus). memeriahkan acara Fun Walk Peringatan Hari Hepatitis
Sedunia ini. Di antaranya Prof. dr. H. Ali Sulaiman, SpPD,
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Perhimpunan K-GEH dan Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD, K-GEH,
Reumatologi Indonesia (IRA) ini turut dihadiri oleh Pengurus FINASIM, MMB, FACP. INTERNIS
halo

Pusat PAPDI. Antara lain Dr. dr. Iris Rengganis, SpPD, K-AI,
FINASIM, dr. Sumariyono, SpPD, K-R, FINASIM dan dr.
Elizabeth Merry Wintery, SpPD, FINASIM. INTERNIS
halo

24 HALO INTERNIS // Edisi XXXI, September 2019


JENDELA KOLEGIUM

KOLEGIUM
ILMU PENYAKIT DALAM

Edisi XXXI, September 2019 // HALO INTERNIS 25


JENDELA KOLEGIUM

Prodi Ilmu Penyakit Dalam, Universitas Udayana

MENGEMBANGKAN ILMU
“Travel Medicine”
Kearifan lokal mendorong Program Studi Ilmu Penyakit
Dalam Universitas Udayana mengembangkan ilmu
Kedokteran Wisata. Prodi mana yang akan menyusul,
mengembangkan keilmuan yang sesuai dengan kekhasan
wilayah masing-masing?

I
ndonesia, khususnya Bali
merupakan salah satu destinasi
wisata terbaik di dunia. Survei
majalah Travel + Leisure
menempatkan Pulau Bali sebagai
pulau ketiga terindah di dunia. Tidak
heran wisatawan dari berbagai belahan
dunia datang ke Pulau Dewata ini
untuk berbagai keperluan, dari berlibur
hingga berbisnis.
Tingginya minat wisatawan ke Bali
terpantau dari data yang dihimpun
Badan Pusat Statistik. Bahwa

buruk, bisa berpotensi terinfeksi


malaria, diare, dan penyakit infeksi
lainnya.
sepanjang Januari hingga Oktober 2018
tercatat sekitar 4 juta lebih wisatawan Menyadari adanya risiko kesehatan
mancanegara yang datang ke pulau bagi para wisatawan, Program
ini. Pada saat yang bersamaan, banyak Studi Ilmu Penyakit Dalam (IPD),
pula masyarakat Indonesia dari daerah- Fakultas Kedokteran Universitas
daerah lain berkunjung ke Bali. Udayana (Unud)  mengembangkan
keilmuan yang disebut Travel
Kegiatan traveling, yang sebagian Medicine (Kedokteran Wisata).  Travel
besar dilakukan untuk mendapatkan Medicine merupakan cabang dari
kesenangan, ternyata juga dibayang- bidang kesehatan yang berfokus
bayangi berbagai risiko. Salah satunya pada pencegahan dan manajemen
adalah risiko kesehatan. Sebagai kesehatan bagi pelaku perjalanan atau
contoh, wisatawan yang datang dari wisatawan. Unud sendiri,” kata Koordinator
negara beriklim yang sangat berbeda Prodi Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas
dengan negara yang ditujunya, “Ini adalah salah satu keunggulan Kedokteran Universitas Udayana, Dr. dr.
akan berisiko mengalami masalah di Unud, ada Travel Medicine. Kita Yenny Kandarini, SpPD, K-GH FINASIM. 
kesehatan. Atau, orang yang terbiasa ada modul Travel Medecine yang
hidup dan dikelilingi sanitasi yang baik, mengkhususkan segala hal kesehatan  Menurut Yenny, modul Travel Medicine
ketika bepergian ke daerah tropis yang yang berhubungan dengan travel, yang atau Kedokteran Wisata ini menjadi
kondisi  kebersihan dan sanitasinya sejalan dengan Fakultas Kedokteran bagian dari materi pengajaran pada

26 HALO INTERNIS // Edisi XXXI, September 2019


JENDELA KOLEGIUM

Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

Divisi Penyakit Tropik dan Infeksi di Prodi IPD FK 1 Oktober 1996 melalui SK Pendirian Program Studi 
Unud. Beberapa topik yang dibahas dalam modul No. 476/DIKTI/Kep/1996. Prodi ini juga sudah
Kedokteran Wisata ini antara lain: mendapatkan akreditasi A sejak 19 Juni 2016.
Bahkan merupakan Prodi Ilmu Penyakit Dalam
• Vaksinasi wisatawan dan profilaksis pertama di Indonesia yang meraih pengakuan
• Penyakit yang berhubungan dengan Excelent versi Lembaga Akreditasi Mandiri
ketinggian Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM–
• Mabuk perjalanan PTKes).   
• Medical evacuation Pengakuan Excelent ini menunjukkan bahwa mutu
• Travel diarrhea pendidikan Prodi IPD Unud ini  sudah memenuhi
• Sengatan matahari  kualitas yang ditentukan sesuai standar yang
ada, baik dari sisi sumberdaya manusia, sarana
• Gigitan ular dan binatang berbisa 
prasarana, mutu penelitian, pendidikan, maupun
Materi yang dipelajari bukan hanya dari sisi proses kurikulumnya. 
pengobatan penyakit, namun juga sisi pencegahan.
Menurut Yenny, hingga saat ini Prodi IPD Unud
Karena bisa dimaklumi bahwa para wisatawan
rata-rata menerima mahasiwa baru sekitar 10-12
dengan kondisi fisik yang berbeda-beda. Tidak
orang per periode, yang dilaksanakan dua kali
tertutup kemungkinan di antara mereka datang
dalam setahun. Untuk diterima di Prodii IPD Unud,
dengan membawa penyakit.
calon peserta didik menjalani serangkaian tes. Pada
“Dulu ada kasus seperti flu burung. Kita harus tahun 2017, terdapat sekitar  74 orang mengikuti
waspada juga. Karena kita daerahnya sangat seleksi, dan yang kita terima 17 orang. Tahun 2018,
terbuka.  Makanya di sini juga ada ruangan khusus pendaftar mencapai jumlah 81 orang, namun yang
flu burung, walaupun belum pernah ada kasus lolos seleksi hanya 20 orang. Dan, di tahun 2019
tersebut di Bali. Jadi kalau ada kasus tersebut, kita ini, peserta yang mendaftar pada Prodi IPD Unud
sudah siap,” ujar Yenny.  berjumlah 90 orang, yang diterima 24 orang. 

Modul Kedokteran Wisata ini menjadi “nilai plus” “Dalam proses penerimaan, biasanya memang kita
bagi Prodi IPD Unud dibandingkan dengan sentra- sesuaikan dengan student body namanya.  Jadi
sentra pendidikan lain. “Inilah keunggulan yang kita dihitung dulu daya tampungnya. Berapa dosen
punya, yang tidak ada di Prodi IPD di tempat lain,” yang aktif, berapa jumlah residen yang ada, dan
tandas Yenny. lain sebagainya. Jadi perbandingannya sekitar 1:5.
Karena memang kapasitas kita tidak terlalu besar,”
HARD SKILL & SOFT SKILL tutur Yenny. 

Program Studi Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Proses seleksi untuk menjadi peserta didik Prodi
Kedokteran, Universitas Udayana Bali berdiri pada IPD UNUD melalui beberapa tahapan. Pertama,

Edisi XXXI, September 2019 // HALO INTERNIS 27


JENDELA KOLEGIUM

dan wawancara. Kemudian ada pula residen dalam meng-handle sebuah


syarat tambahan yang akan menjadi acara. Pihak prodi juga menyediakan
pertimbangan apakah peserta seleksi wadah untuk berekspresi, dalam
diterima atau tidak. Contoh, dari kegiatan olah raga atau seni. Seperti
sisi keaktivan, khususnya dalam belum lama ini Prodi IPD Unud
bidang Penyakit  Dalam. Apakah ada mengadakan kegiatan oleh raga lari
pengalaman proses mengajar, apakah yang dinamakan “Internal Running”.
pernah bertugas di daerah, atau
pernah menjalani Wajib Militer atau “Kita juga ada grup tarinya lho.
utusan daerah. Semua itu memiliki Jadi setelah lulus nanti, mereka tidak
skor atau nilai sendiri-sendiri.  hanya menjadi dokter yang unggul di
akademis, tetapi juga berkemampuan
Dalam proses seleksi juga dilihat soft skill yang lain,” ujar Yenny. 
soft skill peserta. Antara lain, yang
berkaitan dengan hobi dan sebagainya. Satu lagi untuk melatih soft skill,
Dan tentu saja, para peserta seleksi dalam rangka mewujudkan Tri
harus memiliki keterampilan dasar, Dharma Perguruan Tinggi, maka
seperti ACLS (Advanced Cardio Life para mahasiswa Prodi IPD UNUD
Support) dan  ATLS (Advanced Trauma rutin diajak turun ke masyarakat
Life Support).  untuk melakukan berbagai kegiatan.
Salah satunya, bekerja  sama dengan
Hal yang juga menentukan adalah Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit
surat rekomendasi. Tim seleksi akan Dalam Indonesia (PAPDI) Cabang Bali
melihat rekomendasi terkait calon dalam melakukan kegiatan sosial.
peserta didik, apakah relevan yang Setiap tiga bulan sekali mereka turun
Dr. dr. Yenny Kandarini, SpPD, K-GH FINASIM. 
rekomendasikan tersebut. Misal, ke berbagai daerah di Bali untuk
peserta seleksi berasal dari daerah mengadakan pengobatan gratis. Pada
Indonesia bagian timur, atau daerah- waktu-waktu tertentu secara rutin juga
“Kita ada tim seleksi dari daerah yang masih minim tenaga diadakan kegiatan berkunjung ke panti
Dokter Spesalis Penyakit Dalam.  asuhan, dan kegiatan donor darah.INTERNIS
halo

semua (mantan) kepala Biasanya rekomendasi diperoleh dari


departemen. Ada pula rumah sakit yang mengirimnya untuk
mantan-mantan ketua belajar. 
program studi (KPS),
kepala departeman, “Nah, nilai-nilai itu hasilnya akan
para guru besar, kepala digabung dengan nilai potensi
divisi. Kemudian ada akademik (ujian tulis) dan DIVISI PRODI
tambahan dari staf yang wawancara.  Hasilnya kemudian kita ILMU PENYAKIT DALAM
kirim ke pascasarjana. Kemudian FAKULTAS KEDOKTERAN
muda. Semua masuk. Itu di pascasarjana, nilai-nilai itu akan
biasanya bergiliran,” UNIVERSITAS UDAYANA
digabung lagi, hingga keluar hasilnya,”
ujar Yenny. • Divisi Ginjal Dan Hipertensi

seleksi administrasi yang dilakukan di Masa pendidikan di Prodi IPS Unud • Divisi Penyakit Tropik &
Pascasarjana. Peserta yang lolos seleksi berlangsung selama 8 semester, atau Infeksi
administratif  akan dapat panggilan maksimal sesuai dengan rumusan • Divisi Endokrinologi &
untuk tes selanjutnya. Kedua, tes jangka waktu peneriman beasiswa, Metabolik
selanjutnya dilakukan di Prodi Ilmu yakni 1,5 N. Selama proses pendidikan,
Penyakit Dalam sendiri, berupa ujian Prodi IPD Unud tidak hanya fokus • Divisi Gastroenterologi
tulis dan wawancara.  pada pembentukan kompetensi Hepatologi
yang hard skill saja. Selain itu juga
• Divisi Pulmonologi
“Kita ada tim seleksi dari semua mengembangkan aspek soft skill
(mantan) kepala departemen. Ada peserta didik. • Divisi Reumatologi
pula mantan-mantan ketua program
Untuk meningkatkan kompetensi yang • Divisi Alergi- Imunologi
studi (KPS), kepala departeman, para
guru besar, kepala divisi. Kemudian bersifat soft skill, para peserta didik • Divisi Geriatri
ada tambahan dari staf yang muda. atau residen selalu dilibatkan dalam
kegiatan-kegiatan di divisi-divisi • Divisi Hematologi Onkologi
Semua masuk. Itu biasanya bergiliran,”
Ilmu Penyakit Dalam, baik yang Medik
tambah Yenny. 
berskala lokal, nasional, hingga
Dalam proses seleksi, dipertimbangkan internasional. Kegiatan-kegiatan ini
nilai potensi akademik (ujian tulis) akan memberikan pengalaman kepada

28 HALO INTERNIS // Edisi XXXI, September 2019


JENDELA KOLEGIUM

VISI, MISI, & TUJUAN


PRODI ILMU PENYAKIT DALAM UNIVERSITAS UDAYANA

pelayanan sesuai dengan kompetensi dan standar


prosedur operasional di bidang penyakit dalam.
Berbudaya : SDM yang memiliki kepekaan dan
ketajaman nurani serta mampu memanfaatkan
nilai-nilai luhur budaya lokal yang bersifat
universal untuk berinteraksi di masyarakat.

MISI
Memberdayakan Program Pendidikan Dokter Spesialis
Ilmu Penyakit Dalam FK Unud/RSUP Sanglah sebagai
Program Studi yang Melaksanakan Tri Dharma
Perguruan Tinggi Berlandaskan Pengembangan Ipteks
VISI dan Nilai Budaya.

Menjadi lembaga pendidikan dokter spesialis ilmu


penyakit dalam yang mampu menghasilkan lulusan TUJUAN
yang unggul, mandiri, profesional dan berbudaya serta
mempunyai daya saing di tingkat nasional, regional 1. Menghasilkan lulusan bermutu yang memiliki
dan global di tahun 2025. kompetensi tinggi dalam penguasaan IPTEKS.
Berdasarkan visi di atas, yang dimaksud dengan 2. Meningkatkan kapasitas program studi dalam
unggul, mandiri, profesional dan berbudaya adalah memberikan akses pelayanan pendidikan
sebagai berikut. kepada masyarakat.

Unggul : SDM yang memiliki kompetensi 3. Mengembangkan program studi yang sehat
tinggi, daya saing dan bijaksana melalui optimalisasi peran organ-organ
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang organisasi tatakelola sesuai dengan prinsip BLU.
dimilikinya untuk meningkatkan martabat bangsa 4. Menjalin kerjasama di berbagai bidang untuk
dan negara serta kemanusiaan pada umumnya meningkatkan mutu tri dharma perguruan
(cakra widya prawartana). tinggi.
Mandiri : SDM yang memiliki kepribadian 5. Menghasilkan penelitian yang bermutu, relevan
yang tangguh dan kemampuan berinterksi dengan dan berdaya saing sesuai dengan perkembangan
lingkungan yang berkembang secara dinamis. iptek, menghasilkan publikasi ilmiah nasional,
internasional dan paten untuk kepentingan
Profesional : SDM yang mampu memberikan masyarakat.

Edisi XXXI, September 2019 // HALO INTERNIS 29


JENDELA KOLEGIUM

BERBURU WAKTU MENGAJUKAN


STR KT SUBSPESIALIS
Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) melakukan pemutihan dengan memberikan
kesempatan kepada seluruh dokter subspesialis (konsultan) di Indonesia
untuk memiliki STR KT. Ini merupakan bentuk pengakuan resmi terhadap
keahlian seorang subspeslias. Namun waktu yang tersisa untuk mengurus
administrasinya ini tinggal satu tahun lagi. Now or never. Jangan sampai
peluang emas ini tersia-sia.

P
eraturan Konsil Kedokteran Pengakuan ini berupa Surat Tanda semua dokter subspesialis di Indonesia
Indonesia (Perkonsil) Registrasi Kualifikasi Tambahan (STR memiliki ijazah, karena proses
Nomor 54 Tahun 2018 KT) yang dapat digunakan untuk pendidikan yang dilalui menggunakan
tentang Registrasi Kualifikasi memperkuat izin praktik sebagai pendekatan hospital based, bukan
Tambahan Dokter Spesialis dokter spesialis yang memiliki keahlian university based. Sementara ijazah
Dan Dokter Gigi Spesialis memberi khusus di bidang tertentu. hanya dikeluarkan oleh universitas.
ruang bagi para dokter yang telah
menamatkan pendidikan subpesialis STR KT ini seyogyanya diberikan kepada Yang dimaksud dengan university
untuk mendapatkan pengakuan sah para dokter subspesialis yang telah based adalah kegiatan pendidikan
atau tertulis dari Konsil Kedokteran memperoleh ijazah dari universitas dokter subspesialis dilaksanakan
Indonesia (KKI) terkait dengan tempat dirinya menjalani pendidikan. oleh institusi pendidikan (universitas)
kompetensi tambahan yang dimiliki. Namun pada kenyataannya, tidak bekerja sama dengan Kolegium dan

30 HALO INTERNIS // Edisi XXXI, September 2019


JENDELA KOLEGIUM

Rumah Sakit Pendidikan. Sedangkan Dalam, dr. Edy Rizal Wahyudi, SpPD,
pada hospital based pengelolaan K-Ger, FINASIM.
pendidikan dokter subspesialis
diserahkan kepada Rumah Sakit Edy menjelaskan, STR KT ini
Pendidikan berkoordinasi dengan merupakan bagian dari kompetensi
kolegium spesialis terkait. tambahan Sp1 sehingga yang
mengajukannya tetap merupakan
Selama ini sistem pendidikan dokter Dokter Spesialis Penyakit dalam
subspesialis di Indonesia lebih (SpPD). “Jadi selain bisa melakukan
didominasi oleh pendekatakan hospital kompetensi SpPD, juga bisa melakukan
based. Para lulusannya mendapatkan kompetensi sebagai Sp2. Dua-duanya
sertifikat kompetensi dari kolegium bisa dilakukan, tetapi di SIP (surat
masing-masing, namun tidak memiliki Izin Praktik) tetap SIP spesialisnya.
ijazah. Bila aturan memperoleh STR KT Nah, dengan kebijakan ini orang bisa
diberlakukan secara saklek—harus ada mengakui bahwa Sp2 itu mamang ada.
ijazah—maka para dokter subspesialis Levelnya lebih naik lagi, bukan hanya
dari yang muda sampai dokter-dokter peer grup yang mengakui, tetapi juga
senior, selamanya tidak akan bisa Konsil,” ujar Edy.
mendapatkan STR KT dari KKI. Ini sama
artinya KKI tidak mengakui kompetensi Penting dicatat, pemutihan ini
dokter-dokter subspesialis. Padahal, memiliki masa waktu selama dua
kompetensi mereka telah terbukti, tahun, terhitung dari tanggal Perkonsil
teruji, serta dimanfaatkan di pusat- Nomor 54Tahun 2018 diterbitkan,
pusat pelayanan kesehatan di seluruh yakni 21 September 2018. Masa dr. Edy Rizal Wahyudi, SpPD, K-Ger, FINASIM.
wilayah Indonesia dari dulu sampai waktu pemutihan akan berakhir
sekarang. pada tanggal 20 September 2020. Ini subspesialis harus dilengkapi dengan
berarti waktu yang tersisa tinggal satu ijazah. Ini artinya, KKI hanya akan
Setelah melakukan diskusi panjang tahun lagi. Agar kesempatan emas mengakui pendidikan subspesialis yang
dengan berbagai pihak, dengan ini tidak tersia-siakan, Kolegium Ilmu terstruktur atau berbasis universitas.
berbagai pertimbangan yang Penyakit Dalam (KIPD) tertanggal 3 Juli
mengacu pada Perkonsil 54 Tahun Muncul pertanyaan, bagaimana
2019 telah mengirim surat sosialisasi dengan mereka yang saat ini
2018 dan Permenkes Nomor 56 terkait pengurusan pengajuan STR KT
Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan “terlanjur” sedang menjalani
subspesialis ini kepada para dokter pendidikan Sp2 dengan sistem
Perizinan Rumah Sakit, akhirnya KKI subspesialis dari 11 divisi ilmu yang
membuat kebijakan spektakuler hospital based? Besar kemungkinan
berada dalam naungan bidang Ilmu ketika lulus nanti, masa tenggang
melakukan pemutihan syarat Penyakit Dalam, dan menghimbau agar
pengajuan STR KT Subspesialis. pemutihan yang diberikan KKI sudah
segera memanfaatkan momentum ini habis. Dikhawatirkan mereka tidak
Semua dokter subspesialis yang dengan sebaik-baiknya.
tidak memiliki ijazah dari universitas bisa mengajukan STR KT karena hanya
tetap dapat mengajukan pengurusan “Yang masalah kemarin ini memiliki sertifikasi kompetensi dari
STR KT Subspesialis dengan syarat informasinya simpang siur. Akhirnya kolegium tanpa disertai ijazah.
menyertakan surat keterangan dari kita tidak bergerak dengan arah yang Untuk mengantisipasi persoalan
dekan tempat mereka menjalani jelas, dari mulai Perkonsil itu lahir ini, KIPD mendorong agar semua
pendidikan subspesialis, atau surat sampai sampai bulan 7 ini. Kita di sentra pendidikan subspesialis yang
keterangan dari direktur rumah sakit PD (Penyakit Dalam), belum satupun menggunakan pendekatan hospital
tempat mereka bekerja sebagai mengurus STR KT. Ini realita. Dari based agar segera bertransformasi
seorang dokter subspesialis. Adapun kompetensi lain non-PD yang punya menjadi university based. Masa
pengajuan STR KT Subspesialis ini subspesialis sudah ada yang keluar STR tenggang waktu peralihan dari hospital
dapat dilakukan secara online. KT-nya,” ungkap Edy. based menjadi university based ini juga
“Ini kan sebuah kemajuan. Bahwa UNIVERSITY BASED berlaku pula sampai September 2020,
Sp2 kita diakui oleh Konsil. Mereka yaitu terhitung dua tahun dari tanggal
mengeluarkan tanda registrasinya, Dengan adanya pemutihan syarat Perkonsil Nomor 54 Tahun 2018
sebagai STR KT Sp2. Jadi di situ teman- ijazah subspesialis ini, persoalan STR dikeluarkan (21 September 2018).
teman punya legal, punya kualifikasi KT yang selama ini membelenggu
para dokter Subspesialis dapat Realisasi peralihan sangat bergantung
tambahan dan teregistrasi di Konsil. pada kesiapan dan kesigapan
Itu kan lebih maju dibandingkan terselesaikan. Namun masih ada
persoalan terkait STR KT lain Program Studi Ilmu Penyakit Dalam
dengan sebelumnya yang hanya punya di masing-masing sentra pendidikan
sertifikat kompetensi dari kolegium yang mengganjal. Mulai tanggal
20 September 2020 nanti, KKI membentuk program pendidikan
dan peer group,” tutur Sekretaris dokter subspesialis (Sp2). Bagi
Jenderal Kolegium Ilmu Penyakit menghendaki semua pengajuan STR KT
Perguruan Tinggi Negeri yang

Edisi XXXI, September 2019 // HALO INTERNIS 31


JENDELA KOLEGIUM

berbeda-beda dengan kendala yang


beragam pula. Hingga kini di Indonesia
baru ada tiga Program Pendidikan
Dokter Subspesialis Penyakit
Dalam yang sudah terstruktur atau
menggunakan pendekatan university
based, yaitu Universitas Indonesia (UI)
di Jakarta, Universitas Airlangga (Unair)
di Surabaya, dan Universitas Sriwijaya
(Unsri) di Palembang.
Irsan mengungkapkan, beberapa waktu
lalu KIPD mengadakan pertemuan
dengan semua Koordinator Program
Studi Ilmu Penyakit Dalam di Indonesia
dengan agenda pokok membahas
akreditasi program pendidikan
subspesialis. Rencananya, untuk tiga
Program Pendidikan Subspesialis Ilmu
Penyakit Dalam yang sudah terstruktur
(UI, Uniar, Unsri) proses akreditasinya
akan dilakukan oleh Lembaga
Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi
Kesehatan (LAM-PTKes). Sedangkan
bagi program pendidikan Sp2 yang
masih menggunakan hospital based
akan dilakukan akreditasi internal.
Kehadiran LAM-PTKes dalam proses
akreditasi Program Pendidikan
Dokter Subspesialis Penyakit Dalam
di UI, Unair, dan Unsri ini diharapkan
memberi dampak memudahkan
Ketua Umum Kolegium Ilmu Penyakit Dalam (KIPD), Prodi-Prodi Ilmu Penyakit Dalam
Dr. dr. Irsan Hasan, SpPD, K-GEH, FINASIM dalam membuka Program Pendidikan
Dokter Subspesialis, terutama bagi
PTN NonBH yang harus mendapatkan
Berbadan Hukum (PTN BH), pengajuan terdaftar di Kemenkumhan, maka
pengesahan dari Dikti. Akreditasi dari
izin pendirian program pendidikan Standar Pendidikan Dokter Subspesialis
LAM-PTKes akan menguatkan dan
dokter subspesialis cukup disahkan Penyakit Dalam resmi berlaku.
memperjelas kedudukan pendidikan
oleh Rektor. Tetapi bagi PTN nonBH, “Standar Pendidikan Subspesialis
dokter subpesialis dalam struktur
izin pendirian program subspesialis Penyakit Dalam sudah disahkan oleh
pendidikan di perguruan tinggi
diajukan kepada Direktorat Pendidikan KKI. Sekarang ini prosesnya sudah
dihadapan Dikti.
Tinggi (Dikti) dengan menyertakan sampai di Kemenkumham. Mudah-
surat persetujuan dari Rektor. mudahan dalam 1-2 bulan ini selesai” Satu pertanyaan, bagaimana kalau
ungkap Irsan. batas waktu yang ditetapkan oleh
Di sisi lain, program pendidikan dokter
KKI proses perubahan dari hospital
subspesialis dapat disahkan oleh Dikti Menurut Irsan, kebijakan mengubah
based menjadi university based
bila sudah ada standar pendidikan pendekatan pendidikan dokter
masih belum selesai? Solusi apa
dan standar kompetensinya. Menurut subspesialis university based
yang bisa ditempuh? Bila itu terjadi,
Ketua Umum Kolegium Ilmu Penyakit sebetulnya sesuai dengan yang
KIPD tidak akan tinggal diam. Irsan
Dalam (KIPD), Dr. dr. Irsan Hasan, diinginkan KIPD selama ini. KIPD
menggambarkan jalan keluar akan
SpPD, K-GEH, FINASIM, persyaratan ini sudah sejak lama menggaungkan dan
dilakukan KIPD untuk menjaga agar
sudah ditangani oleh KIPD. Beberapa mendorong agar kegiatan pendidikan
tidak ada pihak yang dirugikan dengan
tahun yang lalu KIPD telah mengajukan dokter subspesialis dijalankan
kebijakan ini. “Kita akan bicara dengan
Standar Pendidikan Dokter Subspesialis dengan pendekatan university based
Konsil, bahwa (untuk urusan university
Penyakit Dalam kepada KKI, dan kini agar standar dan mutu pendidikan
based) ini tidak bisa dipatok sampai
telah mendapat pengesahan. Sekarang bisa seragam. Namun diakui tidak
September 2020. Kita akan meminta
ini prosesnya sedang didaftarkan ke mudah mengubah basis pendidikan
perpanjangan waktu,” tandas Irsan
Kementerian Hukum dan Hak Azazi dari hospital based ke university
dengan serius. INTERNIS
halo

Manusia untuk mendapatkan nomor based karena setiap rumah sakit dan
lembaran resmi dari negara. Setelah universitas memiliki kondisi yang

32 HALO INTERNIS // Edisi XXXI, September 2019


JENDELA KOLEGIUM

Syarat Mengajukan
STR KT Subspesialis

Pengajuan STR KT ini dilakukan secara online, dengan menyertakan syarat-syarat berikut:
1. STR Spesialis yang masih berlaku.
2. Ijazah Subspesialis atau Surat Keterangan dari Dekan/Direktur Rumah Sakit Pendidikan tempat yang
bersangkutan menjalani pendidikan Subspesialis, atau Surat Keterangan dari Direktur Rumah Sakit
tempat yang bersangkutan bekerja sebagai Dokter Subspesialis.
3. Sertifikat Subspesialis yang masih berlaku.
4. Pas foto tampak depan dengan latar belakang warna merah dengan ukuran 4x6.
5. Surat keterangan sehat dari dokter yang mempunyai SIP (6 bulan terakhir).
6. Foto copy KTP
7. Biaya STR KT Rp300.000 per orang (setelah proses registrasi online dan mendapatkan kode billing dari
aplikasi registrasi online KKI)

Edisi XXXI, September 2019 // HALO INTERNIS 33


JENDELA KOLEGIUM

FELLOWSHIP
UNTUK MENAMBAH KOMPETENSI
Kolegium Ilmu Penyakit Dalam (KIPD) sedang menyusun pendidikan
Fellowship yang dapat menambah kompetensi Dokter Spesialis
Penyakit Dalam. Sertifikatnya nanti dapat digunakan untuk
mendapatkan STR KT dan bisa pula diperhitungkan sebagai perolehan
RPL untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan subspesialis.

K
onsil Kedokteran Indonesia yang dibutuhkan dalam pelayanan
(KKI) melalui Peraturan kesehatan.
Konsil Kedokteran Indonesia
(Perkonsil) Nomor 54 Tahun Fellowship merupakan program
2018 tentang Registrasi pendidikan atau pelatihan profesi
Kualifikasi Tambahan Dokter Spesialis tambahan bagi dokter spesialis
dan Dokter Gigi Spesialis, telah dengan kurikulum dan pencapaian
memberi ruang bagi kolegium untuk kompetensi sebagian dari subspesialis.
mengadakan program pendidikan KKI menetapkan lama pendidikan
Fellowship. Tujuan utamanya untuk Fellowship ini paling singkat enam
menambah kompetensi para dokter bulan.
spesialis, terutama kompetensi

34 HALO INTERNIS // Edisi XXXI, September 2019


JENDELA KOLEGIUM

Ketua Bidang Sertifikasi Badan kompetensi Dokter Spesialis Penyakit


Pengurus Kolegium Ilmu Penyakit Dalam yang materinya disesuaikan
Dalam, dr. Ida Ayu Made Kshanti, SpPD, dengan dengan kurikulum pendidikan
K-EMD, FINASIM mengatakan sekarang Sp 2 (subspesialis). Namun masa
ini Kolegium Ilmu Penyakit Dalam pelatihannya hanya 3 bulan, sehingga
(KIPD) sedang menyiapkan program walaupun mendapatkan sertifikat dari
Fellowship. Untuk pelaksanaannya Kolegium Ilmu Penyakit Dalam, peserta
dibuat kurikulum dan standar tidak bisa mendapatkan STR KT.
pendidikan yang sesuai dengan
peer group yang akan mempunyai Beberapa pelatihan yang sudah
Fellowship. “Jadi sekarang kita sedang berjalan selama ini, antara lain
menyusun kurikulum pendidikan bidang Nefrologi, Gastro Enterologi
dan standar kompetensi yang harus dan Hematologi Onkologi Medik.
dicapai dalam program fellowship. Menurut Ida, bidang-bidang inilah
Ini yang makan waktu, karena harus yang kini sedang disiapkan Kolegium
disesuaikan dengan template dari KKI,” untuk menjadi program Fellowship
kata Ida yang sesuai dengan ketentuan
KKI. “Sekarang kita sudah punya
Menurut Ida, ada dua hal yang pelatihan-pelatihan yang 3 bulan. Di
ditekankan dalam program Fellowship. bidang Nefrologi kita sudah punya
Pertama soal waktu pendidikannya pelatihan hemodialisis. Di bidang
yang ditetapkan minimal enam bulan. Gastro Enterologi kita punya pelatihan
Kedua, pendidikan yang dijalankan Gastroskopi. Dan bidang Hematologi
harus sesuai dengan kurikulum Ongkologi Medik (HOM) kita punya
tertentu yang telah disahkan oleh KKI, kemoterapi dasar. Untuk yang bidang
sehingga para peserta pendidikan HOM ini, kita sudah punya pelatihan
dapat mencapai kompetensi dari yang lamanya 6 bulan. Bidang-bidang
dr. Ida Ayu Made Kshanti, SpPD, K-EMD,
sebagian pendidikan subspesialis inilah yang paling siap. Hanya sekarang FINASIM
terkait. “Jadi ada dua hal penting di sedang diterjemahkan ke dalam
sini; pencapaian kompetensi sebagian template yang diminta oleh KKI,”
dari Sp2 (subspesialis) terkait, dan tuturnya.
waktu pendidikan 6 bulan,” tutur Ida.
REKOGNISI PEMBELAJARAN “Jadi sekarang kita
Para dokter spesialis yang LAMPAU sedang menyusun
sudah menyelesaikan pelatihan
Fellowship akan mendapatkan Selain bisa menjadi dasar pemberian kurikulum
Sertifikat Kompetensi dari kolegium STR KT bagi, program Fellowship dapat pendidikan dan
terkait sesuai dengan standar diperhitungkan sebagai perolehan standar kompetensi
kompetensi modul pendidikan yang Rekoginisi Pembelajaran Lampau (RPL) yang harus dicapai
diselesaikannya. Karena pendidikan untuk melanjutkan pendidikan ke dalam program
atau pelatihan Fellowship ini mengikuti jenjang subspesialis. KKI menetapkan fellowship. Ini yang
kurikulum yang disahkan oleh hal ini dengan dasar bahwa pendidikan makan waktu,
KKI, maka setelah menyelesaikan subspesialis dapat dilaksanakan secara karena harus
pelatihan Fellowship, peserta bisa bertahap dalam program pendidikan
yang dapat diperhitungkan dalam
disesuaikan dengan
mendapatkan Surat Tanda Registrasi template dari KKI,”
Kompetensi Tambahan (STR KT) dari pemenuhan kompetensi sesuai dengan
Konsil Kedokteran Indonesia. Dan ketentuan peraturan perundang-
dokter spesialis yang bersangkutan undangan.
dapat mengajukan kembali pendidikan
Fellowship di bidang subspesialis yang Secara konsep, ini memudahkan jalan pelatihan Fellowship sebagai RPL untuk
sama setelah melaksanakan praktik bagi para Dokter Spesialis Penyakit melanjutkan ke jenjang pendidikan
Kualifikasi Tambahan paling singkat Dalam untuk mengikuti pendidikan subspesialis akan tergantung pada
selama dua tahun. Subspesialis yang membutuhkan kebijakan institusi penyelenggara
masa pendidikan yang relatif panjang, pendidikan Sp2 yang dituju. Masing-
Bisa mendapatkan STR KT merupakan sekitar 2 tahun. Program Fellowship masing institusi pendidikan Sp2
nilai lebih dari Fellowship dibanding akan dapat “memangkas” waktu untuk memiliki pertimbangan-pertimbangan
dengan pelatihan-pelatihan yang menjalankan pendidikan subspesialis sendiri dalam merumuskan kebijakan
sudah ada. Ida menjelaskan, nantinya.
selama ini Kolegium Ilmu Penyakit Salah satu dasar pertimbangan yang
Dalam sudah mempunyai modul- Namun Ida mengingatkan, pada mungkin digunakan adalah bahwa ilmu
modul pelatihan untuk menambah praktiknya nanti bisa diterimanya kedokteran berkembang dengan pesat.

Edisi XXXI, September 2019 // HALO INTERNIS 35


JENDELA KOLEGIUM

“Bagi SpPD yang sudah


ikut Fellowship satu
kompetensi, kalau
mau ambil Fellowship
lain harus praktik dulu
selama dua tahun. Dan
syaratnya masih dalam
subspesialis yang sama.
Berbeda kalau mau
ambil sekolah Sp2,
Suasana rapat Kolegium IPD Bidang P2KB bersama Seminat IPD tanggal 23 Mei 2019 tentu bisa langsung
membahas tentang sosialisasi STR KT Fellowship.
tanpa perlu menunggu
2 tahun. Karena ini dual
hal yang berbeda,”
yang bersangkutan mengikuti
pendidikan subspesialis.
Ida menjelaskan, pada dasarnya
pendidikan subspesialis dan
Fellowship merupakan dua tertinggi, yang ditetapkan oleh
hal yang berbeda. “Bagi SpPD Kolegium. Khusus di lingkup bidang
yang sudah ikut Fellowship Ilmu Penyakit Dalam, tentunya yang
satu kompetensi, kalau mau boleh menyelenggarakan pendidikan
ambil Fellowship lain harus Fellowship adalah Rumah Sakit
praktik dulu selama dua Pendidikan yang sudah memiliki dan
tahun. Dan syaratnya masih menjalankan program pendidikan
dalam subspesialis yang Subspesialis (Sp2) Penyakit Dalam.
sama. Berbeda kalau mau Mengenai persyaratan peserta
ambil sekolah Sp2, tentu Fellowship, secara garis besar haruslah
bisa langsung tanpa perlu seorang SpPD, dengan menyertakan
menunggu 2 tahun. Karena surat rekomendasi dari tempat bekerja
ini dual hal yang berbeda,” dan dari peer group.
ungkapnya.
Ida memperkirakan program
PENYELENGGARA & Fellowship akan banyak peminat,
PESERTA terutama dari internis di daerah-
Kolegium Ilmu Penyakit daerah. Apalagi dengan mengikuti
Dalam masih merumuskan Fellowship ini terbuka kesempatan
berbagai ketentuan detil untuk mendapatkan STR KT. Berkaca
terkait dengan pelaksanaan pada program pelatihan singkat (3
Perkonsil Nomor 54 Tahun 2018.
program Fellowship, termasuk dalam bulan) yang selama ini diadakan,
menentukan dan menetapkan lembaga pesertanya cukup banyak. “Yang ikut
penyelenggara pendidikan dan (pelatihan) Gastro, HD (hemodialisis)
Misalkan seorang SpPD mengikuti persyaratan peserta, yang semuanya itu banyak sekali dari daerah-daerah.
pendidikan Fellowship tahun 2019, lalu merujuk kepada aturan KKI. Nah, untuk (pelatihan) yang 6 bulan
kemungkinan mengambil pendidikan juga mungkin akan banyak juga ikut,”
Sp2 pada tahun 2023. Bisa saja dalam KKI melalui Perkonsil Nomor 54 tuturnya. INTERNIS
halo

rentang waktu 4 tahun sudah itu Tahun 2018, menegaskan bahwa


terjadi perkembangan ilmu yang luar yang dapat menjadi penyelenggara
biasa, sehingga yang dipelajari di tahun program Fellowship adalah Rumah
2019 perlu diperbaharui sebelum Sakit Pendidikan dengan akreditasi

36 HALO INTERNIS // Edisi XXXI, September 2019


JENDELA KOLEGIUM

PEMBIAYAAN FELLOWSHIP
kebutuhan pelayanan spesialistik dari rumah sakit unit
pelaksana teknis Kementerian Kesehatan, dan atau
rumah sakit daerah.
Program Bantuan diberikan oleh Menteri kepada
peserta Fellowship.
Peserta Fellowship terdiri atas:
a. dokter spesialis dan dokter gigi spesialis yang
berstatus sebagai pegawai negeri sipil;
b. dokter spesialis dan dokter gigi spesialis yang
berstatus sebagai pegawai pada badan layanan
umum dan badan layanan umum daerah.
Calon Peserta penerima bantuan Fellowship harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut:

P
endidikan Fellowship tentu membutuhkan a. Dokter spesialis dan dokter gigi spesialis di
biaya. Ketua Bidang Sertifikasi Badan Pengurus Rumah Sakit Pengusul.
Kolegium Ilmu Penyakit Dalam, dr. Ida Ayu
Kshanti, SpPD, K-EMD, FINASIM menyebutkan ada b. Telah melaksanakan praktik paling sedikit
beberapa sumber pembiayaan yang dapat mendukung 2 (dua) tahun sebagai dokter spesialis
program ini. Khusus bagi Dokter Spesialis Penyakit dan dokter gigi spesialis di Rumah Sakit
Dalam yang bekerja di Rumah Sakit Tipe A dan Tipe Pengusul.
B, ada peluang untuk mendapatkan dukungan dana
pendidikan dari Kementerian Kesehatan. “Karena c. Memiliki STR dan surat ijin praktik dokter
nafasnya kan untuk pemenuhan pelayanan, jadi yang spesialis yang masih berlaku di Rumah Sakit
dari Rumah Sakit Tipe A dan B ini mungkin bisa melalui Pengusul.
Kemenkes. Sudah ada Permenkesnya. Tapi tentu ada
persyaratannya,” ungkapnya. Alternatif pembiayaan d. Aktif mengikuti kegiatan program
lainnya, peserta dapat pendidikan dikirim (dibiayai) pendidikan dan/atau pelatihan
oleh rumah sakit lain, atau bisa juga dengan biaya berkelanjutan di bidang spesialis yang akan
pribadi. diambil.

Kementerian Kesehatan memang telah mengeluarkan e. Tidak menduduki jabatan struktural.


Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia f. Tidak sedang menjalani hukuman disiplin.
(Permenkes) Nomor 35 Tahun 2018 tentang Program
Bantuan Biaya Fellowship Bagi Dokter Spesialis. g. Bersedia mengikuti ketentuan yang
Berikut ini poin-poin penting yang dirangkum dari ditetapkan oleh rumah sakit pendidikan
Permenkes Nomor 35 Tahun 2018 terkait dengan tempat Fellowship dilakukan.
bantuan pembiayaan untuk pendidikan Fellowship
tersebut. h. Bersedia mengurus dan menyerahkan SIP
(Surat Izin Praktik) kepada rumah sakit
Fellowship adalah program pendidikan atau pelatihan tempat penyelenggaraan Fellowship.
profesi tambahan bagi dokter spesialis dan dokter
gigi spesialis dengan kurikulum dan pencapaian i. Izin dari direktur Rumah Sakit Pengusul.
kompetensi sebagian dari subspesialis terkait.
Peserta Program Bantuan yang telah menyelesaikan
Program Bantuan Biaya Fellowship adalah bantuan Fellowship wajib melaksanakan masa pengabdian di
biaya yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan Rumah Sakit Pengusul.
untuk membiayai peserta fellowship.
Masa pengabdian sebagaimana dimaksud dilaksanakan
Program Bantuan dilaksanakan berdasarkan untuk jangka waktu 2 (dua) tahun.INTERNIS
halo

perencanaan yang disusun berdasarkan usulan

Edisi XXXI, September 2019 // HALO INTERNIS 37


OBITUARI

Prof. Dr. dr. Hj. Andi Dinajani Setiawati Harijanto Mahdi,


SpPD, K-AI, FINASIM, SpKL, SH

Mengabdi
Sepanjang Usia

Indonesia (FKUI) tahun 1962. Ibu dari empat anak ini tidak pernah
Suasana politik negeri yang hiruk merasa lelah untuk belajar. Di setiap

M
pikuk membawanya bergabung kesempatan, Dina menambah
dengan organisasi Kesatuan Aksi pengetahuannya. Dina melanjutkan
anusia yang paripurna. Mahasiswa Indonesia (KAMI) dan pendidikan ke jenjang spesialis di
Kata-kata ini mewakili turut serta melakukan aksi turun FKUI, dan berhasil meraih gelar
gambaran sosok Prof. ke jalan bersama para demonstran. SpPD (Spesialis Penyakit Dalam)
Dr. dr. Hj. Andi Dinajani Di sela-sela kesibukannya menjadi pada tahun 1975. Ketika mengikuti
Setiawati Harijanto mahasiswa “plus” aktivis, Dina juga suaminya tugas belajar ke luar negeri,
Mahdi, SpPD, K-AI, FINASIM, SpKL, SH. rajin melakukan bakti sosial bersama Dina turut mengambil kesempatan
Dari gelarnya yang berderet, terbayang teman-temannya, turun ke kampung- untuk mendalami ilmu kedokteran
perjalanan hidupnya yang lengkap. kampung melayani kesehatan di Jerman dan Jepang. Dina memilih
Ya, perempuan kelahiran Jakarta 14 masyarakat. memperdalam bidang Alergi dan
Juni 1943 yang lebih dikenal dengan Imunologi. Ilmu ini dibawanya pulang
Dina berhasil meraih gelar Dokter ke Indonesia dan diterapkan di RSUPN
sapaan Prof. Dina Mahdi ini telah Umum pada tahun 1968. Namun
menjalani hidup yang penuh warna. Ia Cipto Mangunkusumo. Pengetahuan
sebelum resmi menyematkan gelar dan keahliannya membawa Dina diakui
berani mengambil pilihan-pilihan hidup dokter, ia dipinang oleh seniornya di
yang “berbeda” dengan lingkungannya, sebagai Konsultan Alergi Imunologi
FKUI, seorang prajurit TNI Angkatan (K-AI). Selain itu, ia juga mempelajari
tapi sarat dengan makna. Sewaktu Laut yang mendalami ilmu kedokteran.
masih duduk di bangku SMA (tahun bidang Ilmu Kedokteran Kelautan
Mereka menikah tanggal 10 November seperti yang ditekuni sang suami,
1960-an), Dina pernah mengikuti 1968. Di awal-awal pernikahan,
pelatihan militer yang sebetulnya tidak sehingga melekat pula pada namanya
keduanya terpaksa menjalani long gelar Dokter Spesialis Kedokteran
diwajibkan bagi perempuan. Begitu distance relationship (LDR), lantaran
pula setamat SMA, Dina memilih untuk Kelautan (SpKL) tahun 2000.
sang suami—Laksma (Purn) dr.
melanjutkan pendidikan ke Fakultas Harijanto, SpTHT, SpKL—bertugas di Di sela-sela kesibukannya, mantan
Kedokteran, tidak mengikuti jejak sang Surabaya sementara dirinya masih anggota Pengurus Besar PAPDI ini juga
ayah—Andi Zainal Abidin, SH—pakar “terikat” untuk menyelesaikan gigih meniti karir akademisi. Dosen
hukum yang juga pendiri Lembaga studi di Jakarta. Setelah kondisi FKUI ini mengikuti program doktoral
Bantuan Hukum (LBH) di Indonesia. memungkinkan, Dina pun menyusul di Universitas Airlangga, dan meraih
Dina mulai menjadi mahasiswa di sang suami ke Surabaya, menjalani gelar Doktor tahun 1984. Dengan
Fakultas Kedokteran Universitas hidup sebagai istri prajurit TNI. kepakarannya, Dina dikukuhkan

38 HALO INTERNIS // Edisi XXXI, September 2019


OBITUARI

menjadi guru besar pada Departemen Komisi IX DPR RI, dilantik tanggal 18 kabar Dina berpulang ke rahmatullah
Ilmu Penyakit Dalam FKUI. Juni 2014 menggantikan rekannya yang di usia 76 tahun karena menderita
juga sesama anggota partai Demokrat. sakit, banyak yang merasa kehilangan.
TAK ADA ISTILAH “TUA” Karangan bunga dan ungkapan
Di dunia politik, nama Dina mencuat duka memenuhi kediamannya di
Dalam kamus hidup Dina, tidak di ruang publik ketika berlangsung kawasan Menteng Jakarta. Dina
ada istilah “tua” untuk belajar dan Sidang Paripurna DPR tanggal 17 dimakamkan di Pemakaman Umum
mengabdi kepada masyarakat. Walau Februari 2013. Dina terlihat memasuki Karet Bivak, Jakarta. Wanita yang
dulu pernah mengelak untuk menekuni ruang Sidang Paripurna DPR dengan mudah tersenyum ini meninggalkan
bidang hukum, pada akhirnya Dina kursi roda dibantu oleh stafnya. Rasa suami dan empat orang anak (Haridini
menyadari, bahwa ilmu hukum itu sakit pada kaki tidak membuat Dina Intan Setiawati Mahdi, Haridana
penting. Semua orang perlu tahu dan meninggalkan kewajibannya sebagai Indah Setiawati Mahdi, Hariputranto
harus patuh pada hukum. Terlebih lagi, wakil rakyat untuk menghadiri sidang Laksamana Mahdi, dan Fitri Adinda
ilmu hukum berkait dengan banyak sampai selesai. Sementara, saat itu Mahdi), yang semuanya berprofesi
bidang, termasuk bidang kedokteran. di Ruang Sidang Paripurna terlihat sebagai dokter. Seperti ayah dan
Di usianya yang tidak lagi muda, Dina banyak kursi kosong yang menandakan ibunya, anak-anak Dina telah pula
menyempatkan diri mempelajari si empunyanya tidak bisa hadir karena mendalami spesialisasi di bidang
bidang hukum dan meraih gelar berbagai sebab. Waktu itu tercatat pilihannya masing-masing.
seorang sarjana hukum pada tahun sebanyak 235 anggota dewan yang
2000 di usia 57 tahun. tidak mengikuti rapat Paripurna DPR. Dina memberikan keteladan
Media massa memberitakan hal ini, bagaimana memanfaatkan hidup
Di usia 66 tahun ia terjun ke dunia dan Dina pun mendapatkan apresiasi agar menjadi berarti dan bermanfaat
politik. Dina bergabung dengan Partai dari masyarakat. bagi diri sendiri, keluarga, dan orang
Demokrat, dan terpilih menjadi banyak. Bahwa belajar, berkarya, dan
anggota DPR RI periode 2009-2014. UNGKAPAN DUKA mengabdi itu dilakukan sepanjang usia.
Dina ditempatkan di Komisi IX yang
meliputi bidang kependudukan, Pergaulan yang luas dan berkiprah Selamat Jalan Prof. Dina Mahdi,
kesehatan, tenaga kerja dan di berbagai bidang membuat Dina keteladanan dari mu akan selalu
transmigrasi, sehingga klop dengan memiliki banyak teman dan sahabat. menginspirasi. INTERNIS
halo

keahliannya. Di penghujung masa Terlebih lagi sosoknya mudah bergaul


tugasnya, mantan aktivis 1966 ini dan memiliki jiwa sosial yang tinggi.
sempat menjabat sebagai Wakil Ketua Ketika tanggal 27 April 2019 tersiar

Edisi XXXI, September 2019 // HALO INTERNIS 39


NAMA & PERISTIWA

dr. Jan Harry Awaloei, SpPD, K-KV, FINASIM

KUE TAR SPESIAL UNTUK SENIOR AWALOEI


Kampung Cina Manado, bahkan
sekarang ini sedang mendirikan rumah
sakit bernama “RS dr. Awaloei” di
Manado.
Rektor Unsrat Prof Dr.Ellen Joan
Kumaat, MSc, DEA mengungkapkan
kekagumannya terhadap sosok
Awaloei yang sangat menginspirasi.
Meskipun telah berusia 86 tahun,
Alowoei masih membaktikan diri bagi
masyarakat, pemerintah, FK Unsrat.
“Yang pasti senior dr. Awaloei adalah
sosok internis tidak terpisahkan dan
telah berkontribusi positif bagi Fakultas
Kedokteran Unsrat hingga saat ini,”

D
tandas Ellen.
okter senior dr. Jan Harry Awaloei, SpPD, K-KV, Awaloei menuturkan rasa bahagianya melihat
FINASIM mendapatkan kue tar spesial dari Rektor perkembangan FK Unsrat saat ini. Bagaikan langit dan
Universitas Sam Ratulangi, Prof.Dr.Ir Ellen Joan bumi dibandingkan dengan saat Awaloei ketika menjadi
Kumaat, MSc, DEA pada saat acara puncak Dies mahasiswa dulu, dimana semuanya serba terbatas.
Natalis Fakultas Kedokteran Universitas Sam “Jika dibandingkan kondisi puluhan tahun sebelumnya
Ratulangi (KF Unsrat) ke 60 pada tanggal 28 Mei 2019 lalu di maka jaraknya antara langit dan bumi,” ungkapnya
Auditorium Universitas Sam Ratulangi, Manado. sembari menyampaikan pesan agar FK Unsrat selain
mempertahankan mempertahankan kondisi yang ada juga
Jan Harry Awaloei merupakan dokter paling senior di terus mengupayakan peningkatan kemampuan SDM dan
Sulawesi Utara. Di usianya yang sudah memasuki 86 tahun, sarana prasarana yang lebih lengkap serta memadai.INTERNIS
halo

dosen FK Unsrat ini masih aktif berpraktik di Kawasan

dr. Putu Arya Nugraha, SpPD

MERAYAKAN INGATAN
P
engalaman memberikan kenangan yang berharga.
Kenangan itu pun semakin bermakna ketika
tuangkan dalam bentuk tulisan yang dapat
menginspirasi banyak orang. Itulah yang dilakukan
oleh dr. Putu Arya Nugaraha, SpPDI, seorang Dokter
Spesialis Penyakit Dalam yang bertugas di RSUD Buleleng,
Bali. Lulusan Fakultas Kedokteran Universita Udayana ini
baru-baru ini meluncurkan bukunya berjudul “Merayakan “Saya kebetulan punya pengalaman di pedalaman, dan saya
Ingatan”. ingin berbagi pada dokter atau calon dokter. Bahwa kita
sudah seharusnya kembali menjadi pelayan rakyat,” kata
Buku yang setebal 107 halaman ini mengisahkan Arya dalam acara bedah buku “Merayakan Ingatan” pada
pengalaman Putu Arya Nugraha ketika berjuang tanggal 26 Maret 2019 di Fakultas Kedokteran Universitas
memberikan pelayanan kesehatan selama lima tahun di Pendidikan Ganesha (Undiksha), Kampus Jinengdalem,
Desa Long Pujungan, sebuah desa di pedalaman Kabupaten Singaraja, Bali.
Malinau, Provinsi Kalimantan Utara. Melalui buku ini Putu
Arya Nugraha berharap sedikit banyaknya dapat mengubah Sastrawan sekaligus dosen sastra Undiksha, Kadek Sonia
kesan dan pandangan negatif masyarakat terhadap profesi Piscayanti, mengapresiasi karya Putu Arya Nugraha ini.
dokter ini yang muncul karena adanya segelintir dokter Menurutnya buku tersebut sangat kreatif dan bergaya
melakukan pelayanan tidak sesuai dengan hakekat profesi sastra, serta menghidupkan istilah-istilah kedokteran
dokter. sehingga mudah dipahami pembaca. INTERNIS
halo

40 HALO INTERNIS // Edisi XXXI, September 2019


KABAR PAPDI

Edisi XXXI, September 2019 // HALO INTERNIS 41


KABAR PAPDI

HALALBIHALAL PAPDI 2019

AJANG SILATURAHMI
DAN KONSOLIDASI
M
asih dalam bulan Syawal dan Badan Pengurus Harian Kolegium
selepas Hari Raya Idul Ilmu Penyakit Dalam (BP KIPD) dengan
Fitri 1440 H, pada suasana penuh kekeluargaan dan
tanggal 23 Juni 2019 keakraban. Hadir pula mantan Ketua
Perhimpuan Dokter Umum PB PAPDI, Prof. dr. Slamet
Spesialis Penyakit Dalam Indonesia Suyono, SpPD, K-EMD, FINASIM
(PAPDI) mengadakan halalbihalal beserta Ibu.
di Hotel Mandari Oriental Jakarta.
Acara ini dihadiri oleh para Pengurus Acara dipandu oleh Sekjen PB PAPDI,
Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Dr. dr. Eka Ginanjar, SpPD, K-KV,
Penyakit Dalam Indonesia (PB PAPDI) FINASIM, FACP, FICA. Ketua Umum PB
PAPDI, dr. Sally Aman Nasution, SpPD,

42 HALO INTERNIS // Edisi XXXI, September 2019


KABAR PAPDI

K-KV, FINASIM, FACP menyampaikan sambutannya, diawali Sally mengungkapkan harapannya agar ke depan agar
dengan mengucapkan “Mohon maaf lahir batin” kepada PAPDI mengalami perubahan ke arah yang lebih baik, dan
segenap keluarga besar PAPDI, tak terkecuali kepada “Tim menyemangati para pengurus untuk tetap bersemangat
Hore” Sekretariat PB PAPDI dan Sekretariat BP KIPD yang menjalankan tugas. “Kita menunaikan tugas-tugas yang
telah mendukung para pengurus dalam menjalankan tugas mulia. Hal-hal yang kita urus itu hasilnya untuk mengubah
dan amanah organisasi. banyak orang. Tugas utama pengurus pusat adalah untuk

Edisi XXXI, September 2019 // HALO INTERNIS 43


KABAR PAPDI

kesejahteran anggota,” ujar Sally.


Ketua Umum KIPD Dr. dr. Irsan Hasan, SpPD, K-GEH, FINASIM
dalam sambutannya mengatakan bahwa halalbihalal dapat
diartikan sebagai ajang konsolidasi. Setidaknya ada dua
manfaat yang diperoleh dengan menghadiri halalbihalal.
Pertama, berkesempatan bersilaturahmi dengan sesama
pengurus PAPDI. Dalam silaturami tersimpan hikmah “umur
panjang”. Kemudian, dalam momen halalbihalal semua
yang hadir bisa saling berjabat tangan. “Hadist mengatakan,
terhapus dosa dua orang muslim yang bersalam-salaman,”
tutur Irsan. Di penghujung uraiannya, Hasan menyampaikan
harapan, “Semoga kita bersama dapat melaksanakan tugas
dengan lebih baik lagi.”INTERNIS
halo

44 HALO INTERNIS // Edisi XXXI, September 2019


KABAR PAPDI

“BUKBER” KELUARGA BESAR


PAPDI
P
ada Ramadhan 1440 H yang lalu, bertepatan K-KV, FINASIM, FACC, FESC, FAPSIC, FACP, serta Dewan
dengan tanggal 17 Mei 2019, PAPDI mengadakan Pertimbangan BP KIPD, Dr. dr. Imam Subekti, SpPD, K-EMD,
acara “bukber” alias buka puasa bersama. Bukber FINASIM.
ini dihadiri oleh Pengurus Besar PAPDI, Bdan
Pengurus Kolegium Ilmu Penyakit Dalam (KIPD), Acara berlangsung di “Rumah PAPDI” di kawasan
Perhimpunan Seminat di lingkup Ilmu Penyakit Dalam, serta Salemba Jakarta Pusat. Sebelum berbuka puasa, hadirin
Panitia PIN PAPDI ke XVII. Juga hadir Dewan Pertimbangan mendapatkan siraman rohani dengan mendengarkan
PAPDI, yakni Prof. Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD, tausiah dari Ustadz Agung Waspodo, SE, MPP.INTERNIS
halo

K-HOM, FINASIM, FACP dan Prof. Dr. dr. Idrus Alwi, SpPD,

Edisi XXXI, September 2019 // HALO INTERNIS 45


KABAR PAPDI

Ketua Umum PB PAPDI, dr. Sally Aman Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP.
memberikan sambutan saat pelaksanaan PAPDI Forum.

PAPDI FORUM

SEHAT DAN BUGAR


SAAT BERPUASA
M
Amankah bagi enjelang bulan Kesehatan DKI tentang bagaimana
penderita diabetes dan Ramadhan 1440 mempersiapkan diri agar dapat
hipertensi menjalankan H, Pengurus Besar melaksanakan ibadah puasa Ramadhan
Perhimpunan Dokter dengan baik dan aman, khususnya bagi
ibadah puasa? Dan, Spesialis Penyakit orang-orang yang mengalami penyakit
bagaimana caranya Dalam Indonesia (PB PAPDI) cq. Bidang diabetes dan hipertensi.
agar tetap bisa berolah Humas, Publikasi dan Pengabdian
raga ketika sedang Masyarakat mengadakan acara PAPDI Pada sesi pembukaan, Ketua Umum
berpuasa? Untuk FORUM yang bertajuk “Sehat dan PB PAPDI, dr. Sally Aman Nasution,
Bugar Saat Berpuasa”. Kegiatan yang SpPD, K-KV, FINASIM, FACP dalam kata
memberikan edukasi sambutannya mengutarakan bahwa
kepada masyarakat, berlangsung pada hari Kamis, 2 Mei
2019 di Hotel Ibis Senen, Jakarta topik “Puasa” selalu menjadi topik
PAPDI FORUM hadir ini ditujukan untuk mengedukasi yang favorit setiap tahunnya, karena
membahas topik ini masyarakat dan tenaga kesehatan yang menyajikan informasi yang sangat
sampai tuntas. bertugas di Puskesmas maupun Dinas diperlukan oleh banyak orang. “Puasa

46 HALO INTERNIS // Edisi XXXI, September 2019


KABAR PAPDI

dr. Arif Mansjoer, SpPD, K-KV, FINASIM, KIC, M.Epid


selaku MC sekaligus moderator.
dr. Wismandari, SpPD, K-EMD, FINASIM menyampaikan topik
tentang “Puasa Aman Untuk Pasien Diabetes”.

itu wajib. Tetapi orang-orang dengan


penyakit tertentu membutuhkan
informasi bagaimana agar ibadahnya
tetap jalan dan kesehatan tetap
terjaga,” tutur Sally.
Kepada peserta Sally berpesan, agar
informasi yang diperoleh dalam PAPDI
Forum ini hendaknya disebarluaskan
ke masyarakat luas, paling tidak kepada
keluarga dan tetangga. “Ini sharing
ilmu dan pengetahuan. Kita sampaikan
yang kita ketahui kepada keluarga dan
tetangga,” imbuhnya.
dr. Aida Lydia, PhD, SpPD, K-GH, FINASIM membawakan tema “Kontrol
PANTAU GULA DARAH Hipertensi, Cegah Kerusakan Organ”.

Acara dipandu oleh dr. Arif Mansjoer, yang harus disesuaikan dengan kondisi gula sewaktu menunjukkan gula
SpPD, K-KV, FINASIM, KIC, M.Epid berpuasa. Ada obat-obat tertentu— darah terlalu tinggi di atas 300mg/
selaku MC sekaligus moderator, seperti glimepiride atau gliklazid—yang dL (hiperglikemia), maka penderita
dan menghadirkan tiga narasumber biasanya dikonsumsi pagi hari, maka diabetes harus segera minum obat
yang pakar di bidangnya. Pembicara selama bulan Ramadhan dimodifikasi untuk menurunkan kembali kadar
pertama, dr. Wismandari, SpPD, waktu pemakaiannya menjadi gulanya. Intinya selama berpuasa, jaga
K-EMD, FINASIM menyampaikan malam hari saat berbuka puasa. Ini dan pastikan kadar gula darah selalu
topik tentang “Puasa Aman Untuk untuk menghindari munculnya efek diambang normal.
Pasien Diabetes”. Sebelum memasuki hipoglikemia (kondisi ketika kadar gula
bulan suci Ramadhan, pasien-pasien darah tubuh (glukosa) terlalu rendah, Wismandari menyarankan bagi para
diabetes sangat disarankan untuk yaitu di bawah 70mg/dL). Kondisi pasien diabetes untuk melakukan
berkonsultasi dengan dokternya untuk hipoglikemia tidak boleh dibiarkan, pemantauan gula darah mandiri
mengetahui apakah dirinya termasuk harus ditangani dengan cepat. Bila pada waktu-waktu “rawan”, yakni
dalam kategori aman berpuasa. terlambat, dapat membahayakan bagi pada waktu sahur, pagi, tengah hari,
Karena memang ada kondisi-kondisi penyandang diabetes. siang atau sore hari, sebelum iftar
tertentu pada pasien diabetes yang (berbuka), dua jam setelah iftar, dan
tidak dibolehkan berpuasa karena Wismandari pun berpesan, agar kapan saja ketika merasakan adanya
bisa membahayakan kesehatannya. selama Ramadhan penderita diabetes gejala hipoglikemia dan hiperglikemia.
“Penyandang diabetes akan aman perlu beberapa kali memeriksa kadar Pemeriksaan gula darah mandiri ini
berpuasa bila kondisi stabil, penyakit gula darah. Untuk menghindari efek sangat penting, karena ketika berpuasa
terkontrol, tidak ada infeksi akut,” hipoglikemia, jika gula darah terlalu risiko terjadi gula darah rendah
tutur Wismandari. rendah, maka penderita diabetes (hipoglikemia) adalah 7,5 kali lebih
harus segera menyudahi puasanya. besar dibanding ketika tidak berpuasa.
Konsultasi dengan dokter juga Segera berbuka dengan makanan Adapun risiko munculnya gula darah
diperlukan untuk mencarikan formula atau minuman yang manis. Begitu tinggi (hiperglikemia) 5 kali lebih besar
baru pemakaian obat-obat diabetes pula sebaliknya jika hasil pemeriksaan dibanding tidak berpuasa. Dan, penting

Edisi XXXI, September 2019 // HALO INTERNIS 47


KABAR PAPDI

pula dijaga pula selama berpuasa


adalah asupan cairan. “Konsumsi
cairan harus cukup yaitu 7-8 gelas
setiap hari,” ujar Wismandari.
KONTROL HIPERTENSI
Pembicara kedua dr. Aida Lydia, PhD,
SpPD, K-GH, FINASIM membawakan
tema “Kontrol Hipertensi, Cegah
Kerusakan Organ”. Aida menjelaskan
bahwa puasa Ramadhan aman bahkan
baik untuk penderita hipertensi.
Seseorang dikatakan menderita
hipertensi ketika tekanan darahnya
menunjukkan angka yang tinggi, Foto bersama peserta dan pembicara usai acara.
yaitu di atas 140/90 mmHg. Angka
140 menunjukkan tingkat tekanan
ketika jantung memompa darah ke informasi yang keliru. Justru dengan “Jadi ada penelitian
seluruh tubuh atau biasa disebut tidak minum obat, tekanan darah yang menggambarkan
tekanan sistolik. Sementara angka 90 menjadi tidak terkontrol. “Yang tekanan darahnya juga
berarti tingkat tekanan saat jantung merusak ginjal adalah hipertensi, bisa turun walaupun
beristirahat sejenak (relaksasi) sebelum bukan obat,” ungkap Aida.
turunnya tidak terlalu
kembali memompa lagi, atau kerap
disebut tekanan diastolik. Sementara Hipertensi juga dapat dipicu oleh banyak, itu lebih
tekanan darah normal orang dewasa stres. Ketika Ramadhan, orang giat mengurangi stres,”
berkisar pada angka 120/80 mmHg. beribadah. Ibadah mendatangkan
ketentraman dan damai di hati,
Aida menghimbau orang-orang sehingga bisa meredam stres dan mengurangi stres,” ujarnya.
yang sudah terdiagnosis menderita membuat tekanan darah menjadi
hipertensi agar rutin mengonsumsi turun. Salah satu ibadah banyak AKTIVITAS FISIK
obat hipertensi, seperti amlodipine, dikerjakan di bulan Ramadhan adalah
setiap hari. Ini sangat berguna untuk shalat sunah yang didahului dengan Topik ketiga dalam PAPDI Forum
mengontrol tekanan darah agar terjaga berwudhu. Aida mengungkapkan ini membahas tentang “Bugar saat
dalam ambang normal. Tekanan bahwa berdasarkan penelitian Berpuasa pada Penderita Penyakit
darah yang terkontrol akan sangat diketahui bahwa ternyata berwudhu Kronis” disampaikan oleh dr. Ira
bermanfaat melindungi kesehatan dapat menurunkan tekanan darah Mistivani, SpKFR (K). Menurut Ira,
organ-organ vital tubuh, seperti sesaat. “Jadi ada penelitian yang orang berpuasa tetap bisa dan boleh
jantung dan ginjal. Informasi yang menggambarkan tekanan darahnya melakukan olahraga, tetapi ada hal-
menyebutkan minum obat setiap juga bisa turun walaupun turunnya hal yang perlu diperhatikan, agar
hari bisa merusak ginjal, merupakan tidak terlalu banyak, itu lebih tubuh tetap fit, terutama bagi yang

48 HALO INTERNIS // Edisi XXXI, September 2019


KABAR PAPDI

menderita penyakit kronis seperti panas. Dan jangan pula terlalu banyak • Meningkatkan metabolik.
diabetes. melakukan aktivitas inaktif, seperti
duduk dan tidur telalu lalu lama. • Memperbaiki sirkulasi
Sebagai contoh, olah raga fisik • Memperbaiki jantung, paru-
sebaiknya dilakukan sekitar 30-60 Bagi yang tidak sempat melakukan
paru, dan kapasitas aerobik.
menit sebelum berbuka pusa. Tetapi olah raga, jangan khawatir, ada
hal ini tidak disarankan bagi penderita penggantinya yaitu tunaikan salat • Meningkatkan kemampuan
diabetes, karena merupakan waktu tarawih. Ira menyebutkan gerakan- konsentrasi.
yang rawan dimana gula darah gerakan salat, seperti rukuk dan
sujud kemudian berdiri, memberikan
• Mencegah osteoporosis.
biasanya dalam kondisi rendah. Atau,
dapat juga memilih waktu berolah manfaat yang diperoleh dengan
raga di malam hari, dengan catatan menunaikan salat tarawih, yaitu:
Karena akan memakan waktu yang
paling cepat dilakukan dalam rentang cukup lama, Ira menyarankan agar
waktu 3 jam setelah berbuka puasa, • Membantu membakar kalori.
menyiapkan persediaan air minum
dimana saat itu proses pencernaan • Gerakan-gerakan sholat, ketika hendak menunaikan salat
makanan di dalam perut sudah selesai. seperti rukuk dan sujud tarawih. Untuk berjaga-jaga supaya
Ira mengingatkan, sebaiknya hindari kemudian berdiri, dapat tidak kehausan. INTERNIS
halo

melakukan latihan atau aktivitas membantu mempertahankan


fisik yang terlalu berat di malam tonus otot dan fleksibilitas
hari, terutama dalam kondisi udara sendi.

PEMANTAUAN
GULA DARAH MANDIRI
1. Sahur
2. Pagi
3. Tengah hari 12 Midday 12.00
4. Siang/sore
5. Sebelum iftar
6. Dua jam setelah iftar 3
7. Kapan saja jika ada gejala

2 4

Morning Afternoon
Suhoor/Dawn Iftar/Sunset
5
7

Morning Evening
1 6

12 Midnight 00.00

Edisi XXXI, September 2019 // HALO INTERNIS 49


KABAR PAPDI

PERLU
EVALUASI EIMED

PENAMBAHAN MATERI
Program pelatihan Emergency in Internal Medicine (EIMED) yang
diselenggarakan oleh Badan Khusus EIMIED, PAPDI mendapat sambutan positif
dari kalangan medis di berbagai daerah di Indonesia. Pada setiap sesi pelatihan,
peserta selalu mencapai target dan terlihat antusias mengikutinya.

Suasana pelatihan EIMED di Semarang. Suasana pelatihan EIMED di Semarang.

Foto bersama peserta EIMED di Semarang. Foto bersama peserta EIMED di Surakarta.

I
lmu kegawatdaruratan di bidang Penyakit Dalam kegawatdaruratan Penyakit Dalam. Untuk mendukung
memang sangat diperlukan oleh para tenaga medis yang pelatihan EIMED ini peserta dibekali buku Panduan EIMED.
bertugas di Instalasi Gawat Darurat (IGD), karena kasus- Buku ini juga dapat dijadikan pegangan oleh para dokter di
kasus kegawatdaruratan Penyakit Dalam cukup banyak Indonesia.
terjadi. Contohnya kasus perdarahan saluran cerna,
ketoasidosis diabetik, dan koma hipoglikemik. Pelatihan Pada bulan April lalu, pelatihan EIMED dilaksanakan di dua
EIMED memberi perbekalan kepada para dokter untuk bisa kota, Surakarta dan Semarang. Pelatihan EIMED di Surakarta
menangani masasalah-masalah di atas dengan tepat. diadakan tanggal 12-14 April 2019 di Hotel Sunan Surakarta
dengan peserta berjumlah 33 orang Dokter Umum. Acara
Pelatihan EIMED dilaksanakan secara reguler dan bergilir ini dibuka oleh Ketua PAPDI Cabang Surakarta, dr. Tatar
di beberapa kota di Indonesia. Biasanya paket pelatihan Sumandjar, SpPD, K-PTI, FINASIM. Badan Khusus EIMED
berlangsung selama tiga hari dengan mendatangkan PAPDI menurunkan tiga orang instruktur, yakni Dr. dr. Arief
instruktur-instruktur yang mumpuni di bidang Nurudhin, SpPD, K-R, FINASIM; dr. Arifin, SpPD, FINASIM,

50 HALO INTERNIS // Edisi XXXI, September 2019


KABAR PAPDI

1 2 “Secara umum
peserta memberikan
tanggapan positif dan
masukan-masukan,
misalkan terkait
dengan materi dan
tempat pelaksanaan,”

pelatihan selalu diadakan evaluasi


berdasarkan feedback dari peserta.
“Secara umum peserta memberikan
tanggapan positif dan masukan-
masukan, misalkan terkait dengan
materi dan tempat pelaksanaan,” kata
Muhadi.
Sejauh ini target peserta tercapai
sesuai dengan yang direncanakan,
Suasana pelatihan EIMED di Surakarta.
yakni para Dokter Umum yang
bertugas di IGD. Dan ternyata, peserta
pelatihan EIMED ini berasal dari
latar belakang yang bervariasi, mulai
dari dokter umum yang bekerja di
rumah sakit yang memiliki fasilitas
lengkap, sampai ada yang bertugas
di Puskesmas rawat jalan, bahkan di
Rumah Sakit Khusus. Ini menunjukkan
adanya kesadaran dan kepedulian
untuk memiliki ilmu dan keahlian
dalam penanganan kegawatdarautan
Penyakit Dalam, demi memberikan
pelayanan kesehatan yang baik bagi
masyarakat.
Mengenai materi, menurut
Muhadi, ke depan akan dirumuskan
beberapa topik atau tema yang perlu
ditambahkan untuk memperkuat
materi pelatihan, seperti topik-topik
mengenai endokrinologi, penanganan
intoksikasi, skill tindakan kardioversi
dan defibrilasi. Selain itu juga
Sesi penyampaian materi oleh pembicara saat berlangsungnya EIMED di Surakarta. dipertimbangkan penambahan waktu
pelatihan yang disesuaikan dengan
topik-topik yang diberikan.
KIC; dan dr. Ika Trisnawati, SpPD, K-P, oleh empat instruktur, yaitu dr.
FINASIM, MSc. Panitia dari pusat yang Andreas Arie Setiawan, SpPD, K-KV; Setelah Semarang, pelatihan EIMED
hadir pada cara ini adalah dr. Arif dr. Rakhma Yanti Helmi, SpPD, K-R, diselenggarakan di Purwokerto (7-9 Juli
Mansjoer, SpPD, K-KV, FINASIM, KIC, FINASIM; dr. Ayudyah Nurani, SpPD, 2019). Kemudian berlanjut di Bandung
M.Epid. K-GH; dan dr. Muhadi, SpPD, K-KV, (19-21 Juli), Medan (2-4 Agustus), dan
FINASIM, M.Epid. Malang (30 Agustus-1 September).
Selanjutnya, pelatihan EIMED diadakan Setelah itu masih ada sesi-sesi
tanggal 26-28 April 2019 di Hotel UMPAN BALIK pelatihan lainnya sepanjang tahun
Novotel Semarang dengan peserta 2019 ini. Pendaftaran dan informasi
berjumlah 33 Dokter Umum. Kegiatan Menurut Ketua Bidang Khusus
lengkap mengenai pelatihan EIMED
dibuka oleh Ketua PAPDI Cabang Emergency in Internal Medicine
dapat dilihat di website PAPDI (www.
Semarang, Dr. dr. Lestariningsih, SpPD, (EIMED) PAPDI, dr. Muhadi, SpPD,
papdi.or.id).INTERNIS
halo

K-GH, FINASIM. Pelatihan dibawakan K-KV, FINASIM, M.Epid, setiap selesai

Edisi XXXI, September 2019 // HALO INTERNIS 51


KABAR PAPDI

Vaccinology Training
FOR ADULT

P
erhimpunan Dokter Spesialis merupakan salah satu program khusus belum ditanggung oleh Badan
Penyakit Dalam Indonesia PB PAPDI yang diperuntukkan bagi Penyelenggara Kesejahteraan Sosial
(PAPDI) melalui Badan kalangan medis guna menggiatkan (BPJS) Kesehatan.
Khusus Satgas Imunisasi terlaksananya imunisasi dewasa di
Dewasa PAPDI mengadakan Indonesia. Saat ini belum banyak Sebelumnya, Badan Khusus Satgas
kegiatan Vaccinology Training for masyarakat menyadari bahwa orang Imunisasi Dewasa PAPDI juga telah
Adult pada tanggal 20 April 2019 di dewasa dan lansia (lanjut usia) juga mengadakan Vaccinology Training for
Sector Restaurant Grand Beach Bali memerlukan vaksin, sebab pada orang Adult di Lumire Hotel and Convention
Hotel, Sanur Denpasar, Bali. Kegiatan dewasa dan lansia daya tahan atau Center Jakarta Pusat tanggal 28
ini diikuti oleh 80 peserta, dengan kekebalan tubuh sudah mulai menurun Maret 2019. Pesertanya mencapai 70
menghadirkan 7 narasumber, yaitu: sehingga gampang menderita penyakit orang. Training ini dibawakan oleh 6
infeksi. narasumber, yaitu:
1. Dr. dr. Iris Rengganis, SpPD, K-AI,
FINASIM 1. Dr. dr. Iris Rengganis, SpPD, K-AI,
FINASIM
2. Dr. dr. Sukamto Koesnoe, SpPD, Sebagai contoh, vaksin influenza
K-AI, FINASIM 2. Dr. dr. Sukamto Koesnoe, SpPD,
diperlukan bukan hanya untuk sekadar
K-AI, FINASIM
3. dr. Erwanto Budi Winulyo, SpPD, mencegah flu pada dewasa dan
K-AI, FINASIM lansia. Lebih dari itu, influenza dapat 3. dr. Erwanto Budi Winulyo, SpPD,
menimbulkan peradangan. Dengan K-AI, FINASIM
4. dr. Suzy Maria, SpPD mengurangi kejadian influenza,
maka peradangan-peradangan yang 4. dr. Suzy Maria, SpPD
5. dr. Benget Saragih, M.Epid
memicu penyakit-penyakit lain 5. Dr. dr. Hindra Irawan Satari SpA
6. dr. Ketut Suardamana, SpPD, juga dapat dicegah. Selain vaksin (K)
K-AI, FINASIM influenza, beberapa vaksin yang dapat
diberikan kepada orang dewasa dan 6. dr. Benget Saragih, M.Epid
7. dr. I Gusti Putu Suka Aryana ,
SpPD, K-Ger, FINASIM lansia adalah vaksin pneumokokus,
vaksin zoster. Vaksin-vaksin ini bisa
Vaccinology Training for Adult didapatkan di rumah sakit, namun

52 HALO INTERNIS // Edisi XXXI, September 2019


KABAR PAPDI

PENDAFTARAN
FINASIM 2019
P
engurus Besar Perhimpunan KOPAPDI XVIII Tahun 2021 di • Fotokopi bukti keaktifan
Dokter Spesialis Penyakit Semarang. mengikuti kegiatan
Dalam Indonesia (PB PAPDI) organisasi profesi (sebagai
membuka program Fellow the >> Formulir aplikasi dapat FINASIM ketua atau pengurus) dan
Indonesian Society of Internal 2019 diunduh melalui website atau kegiatan organisasi
Medicine (FINASIM) untuk periode www. papdi.or.id kemasyarakatan/
tahun 2019. >> Adapun dokumen yang harus pengabdian masyarakat
disertakan sebagai persyaratan dan atau kegiatan
>> Pendaftaran dimulai tanggal 24 pendaftaran adalah: kepanitiaan dalam rumah
Juni 2019 hingga 4 September sakit atau organisasi
2019. • Formulir aplikasi FINASIM
2019 yang sudah diisi. • Dua Surat Referensi
>> Anggota PAPDI yang ingin
• Fotokopi kartu anggota • Melakukan pembayaran
mendaftar dapat mengirimkan
PAPDI terbaru (terdaftar iuran rutin keanggotaan
Formulir Aplikasi serta berkas
sebagai anggota PAPDI/ PAPDI
lengkap persyaratan melalui
pos, dan paling lambat diterima lulus menjadi Internis • Foto diri 4 x 6 sebanyak
PB PAPDI pada tanggal 4 minimal 3 tahun yang lalu) 2 lembar (dalam bentuk
September 2019. (Formulir softcopy atau hardcopy)
dan berkas administrasi yang • Foto Kopi Ijasah Spesialis
diterima Sekretariat setelah dan atau Subspesialis • Pembayaran untuk
tanggal 4 September 2019 tidak • Foto kopi Sertifikat Kegiatan konvokasi FINASIM
akan diproses). Ilmiah (minimal 1 kali kepada PB PAPDI sebesar
nasional dan minimal 3 kali Rp.2.750.000,- dibayar
>> Hasil seleksi FINASIM 2019 setelah dinyatakan lulus
akan diumumkan pada saat regional/ wilayah dalam 3
tahun terakhir) seleksi FINASIM
Pembukaan PIN PAPDI XVII >> Informasi lebih lanjut dapat
di Surabaya pada tanggal 4 • Foto kopi Sertifikat Kegiatan dilihat di www.papdi.or.id
Oktober 2019. Akademik
>> Konvokasi FINASIM yang telah • Foto kopi daftar publikasi
lulus seleksi tahun 2019-2021 ilmiah/penelitian
akan diadakan pada saat

Edisi XXXI, September 2019 // HALO INTERNIS 53


AGENDA

AGENDA KEGIATAN ILMIAH


BIDANG ILMU PENYAKIT DALAM
Tahun 2019

No Tanggal Kegiatan Tempat Pendaftaran


1. 28 Symposium PGU VII Pangeran Beach’s SEKRETARIAT
September 2019 Padang Gastroentero – Hotel Padang Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK Unand/
Hepatologi Update VII RSUP Dr. M Jamil Padang
Jl. Perintis Kemerdekaan Padang
Telp (751) 37771
Email: gehidpadang@gmail.com

2. 4-6 PIN XVII PAPDI Hotel Shangri-La SEKRETARIAT


Oktober 2019 Pertemuan Ilmiah Nasional Surabaya Rumah PAPDI
Jl. Salemba I No 22 C-D, Senen,
Jakarta Pusat
Telp. 021 – 31928025, 31928026
Call Center: 0816 1748 9717
Website: www.papdi.or.id

3. 14 – 16 PIT – KONKER Grand Inna Hotel SEKETARIAT


November 2019 PENEFRI 2019 Padang PIT KONKER PERNEFRI 2019
Jl. Perintis Kemerdekaan Padang
Telp. 0813 1120 8508
CP:
Dr.Rizkianto Immanuel 0813 7447 8482
Dr.Widodo Adi Presetyo 0852 9622 1267
Dr.Ramadhan AP 0852 6346 8417

4. 16 – 17 28Th Jakarta Diabetes Meeting Hotel Sheraton Grand Divisi Metabolik – Endokrin
November 2019 Jakarta Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/
Gandaria City RSCM
Jakarta Jl. Diponegoro No.71, RW.5, Kenari,
Senen, RW.5, Kenari, Senen, Kota Jakarta
Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
10430
Telp. (021) 1500135

54 HALO INTERNIS // Edisi XXXI, September 2019


INFO CABANG

Edisi XXXI, September 2019 // HALO INTERNIS 55


INFO CABANG

PELANTIKAN PENGURUS
PAPDI CABANG
PERIODE 2018-2021 Pelantikan PAPDI Cabang Jakarta Raya.

Pelantikan PAPDI Cabang Bali. Pelantikan PAPDI Cabang Banten. Pelantikan PAPDI Cabang Jakarta Raya.

P
engurus Besar Perhimpunan membicarakan persoalan-persoalan Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP
Dokter Spesialis Penyakit yang dihadapi para internis di daerah telah melantik dan mengukuhkan
Dalam Indonesia (PB PAPDI) untuk menjadi bahan masukan bagi Pengurus PAPDI Cabang Kalimantan
telah melantik sejumlah PB PAPDI dalam menjalankan roda Tengah periode 2018-2021, dengan
pengurus PAPDI Cabang organisasi ke depan. ketua terpilih dr. Suyanto, SpPD,
di berbagai daerah untuk periode FINASIM. Pelantikan ini berlangsung
kepengurusan 2018-2021. Prosesi Selamat bekerja kami ucapkan kepada pada tanggal 23 Februari 2019,
pelantikan berlangsung dengan para Pengurus PAPDI Cabang periode bertempat di Hotel Aquarius Boutique
khidmat, dengan disaksikan oleh 2018-2021 terpilih. Mari bersama- Palangka Raya dan disaksikan oleh
Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sama kita satukan langkah, berjuang Ketua IDI Wilayah Kalimantan Tengah,
setempat. demi kemajuan dan kejayaan PAPDI. dr. Mikko Uriamapas Ludjen, SpOG,
M.Kes. Adapun SK Susunan Pengurus
Momen pelantikan ini sekaligus PAPDI CABANG KALIMANTAN PAPDI Cabang Kalimantan Tengah
menjadi ajang silaturahmi dan diskusi TENGAH periode 2018-2021 dibacakan oleh
antara Pengurus Pusat dengan Sekjen PB PAPDI, Dr. dr. Eka Ginanjar,
Pengurus Cabang, terutama dalam Ketua Umum PB PAPDI, dr. Sally A.
SpPD, K-KV, FINASIM, FACP, FICA. Saat

56 HALO INTERNIS // Edisi XXXI, September 2019


INFO CABANG

Pelantikan PAPDI Cabang Kalimantan Barat. Pelantikan PAPDI Cabang Lampung.

Pelantikan PAPDI Cabang Sumatera Utara. Pelantikan PAPDI Cabang Sumatera Selatan.

ini PAPDI Cabang Kalimantan Tengah Hotel Aston, Palembang, Sumatera Randu, Bandar Lampung dengan dr.
memiliki 32 orang anggota. Selatan menjadi saksi telah dilantiknya Lukman Pura, SpPD, K-GH, FINASIM,
kepengurusan baru PAPDI Cabang MHSM sebagai ketua. SK Susunan
PAPDI CABANG KALIMANTAN Sumatera Selatan periode 2018-2021 Pengurus PAPDI Cabang Lampung
BARAT pada Sabtu, 23 Maret 2019 oleh periode 2018-2021 dibacakan
Ketua Umum PB PAPDI, dr. Sally A. oleh Wakil Sekretaris Jenderal PB
Pengurus PAPDI Cabang Kalimantan Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP. PAPDI, dr. Adityo Susilo, SpPD, K-PTI,
Barat periode 2018-2021 telah resmi SK Susunan Pengurus PAPDI Cabang FINASIM. Ketua IDI Wilayah Lampung,
dilantik oleh Ketua Umum PB PAPDI Sumatera Selatan dibacakan langsung Dr. dr. Asep Sukohar, M.Kes hadir
periode 2018-2021, dr. Sally A. oleh dibacakan oleh Wakil Ketua I PB menyaksikan pelantikan ini. Hingga
Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP PAPDI, dr. Ika Prasetya Wijaya, SpPD, tulisan ini diturunkan, PAPDI Cabang
pada hari Minggu, 17 Maret 2019 di K-KV, FINASIM, FACP, FICA. Dengan Lampung tercatat memiliki 65 orang
Hotel Hotel Ibis, Pontianak Kalimantan demikian, dr. Zen Ahmad, SpPD, K-P, anggota
Barat. Dalam prosesi pelantikan, FINASIM sebagai ketua terpilih resmi
Sekjen PB PAPDI, Dr. dr. Eka Ginanjar, mempimpin 141 orang anggota PAPDI PAPDI CABANG SUMATERA UTARA
SpPD, K-KV, FINASIM, FACP, FICA di wilayah kerjanya. Prosesi pelantikan
membacakan SK Sususan Pengurus ini turut disaksikan oleh Ketua IDI Ketua PAPDI Cabang Sumatera Utama
PAPDI Cabang Kaliman Barat periode Wilayah Sumatera Selatan, dr. KH. Rizal Peride 2018-2021, dr. Mardianto,
2018-2021, dengan ketua terpilih dr. Sanif, SpOG (K). SpPD, K-EMD, FINASIM, beserta jajaran
Budiman Gunawan, SpPD, FINASIM. pengurus lainnya telah resmi dilantik
Momen bersejarah ini disaksikan oleh PAPDI CABANG LAMPUNG oleh Ketua Umum PB PAPDI, dr. Sally A.
Ketua IDI Wilayah Kalimantan Barat, dr. Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP
Rifka, MM. Saat ini PAPDi Kalimantat Pengurus PAPDI Cabang Lampung pada Sabtu, 20 April 2019 di Hotel
Barat menaungi 41 anggota. periode 2018-2021 telah resmi dilantik JW Marriott Medan, Sumatera Utara.
oleh Ketua Umum PB PAPDI, dr. Sally A. Pembacaan SK Susunan Pengurus
PAPDI CABANG SUMATERA Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP PAPDI Cabang Sumatera Utara periode
SELATAN pada Minggu 7 April 2019 di Hotel 2018 -2021 dibawakan oleh Sekjen

Edisi XXXI, September 2019 // HALO INTERNIS 57


INFO CABANG

PB PAPDI, Dr. dr. Eka Ginanjar, SpPD,


K-KV, FINASIM, FACP, FICA. Acara
pelantikan ini dihadiri oleh Ketua
IDI Wilayah Sumatera Utara, dr. Edy
Ardiansyah, Sp.OG (K). Hingga saat ini
PAPDI Cabang Sumatera Utara tercatat
memiliki 259 orang anggota. 
PAPDI CABANG BALI
Ketua Umum PB PAPDI, dr. Sally A.
Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP,
melantik Pengurus PAPDI Cabang Bali
periode 2018-2021 pada Minggu,
21 April 2019 di Prime Plaza Hotel
Sanur Bali. SK Susunan Pengurus Pelantikan PAPDI Cabang Semarang.
PAPDI Cabang Bali periode 2018-2021
dibacakan oleh Sekjen PB PAPDI, Dr.
dr. Eka Ginanjar, SpPD, K-KV, FINASIM,
FACP, FICA. Kegiatan ini dihadiri oleh
Ketua IDI Wilayah Bali, dr. I Gede Putra
Suteja. Dengan pelantikan ini, ketua
terpilih dr. I Gusti Putu Suka Aryana,
SpPD, K-Ger, FINASIM resmi memimpin
142 internis di Provinsi Bali.
PAPDI CABANG KALIMANTAN
SELATAN
Ketua terpilih PAPDI Cabang
Kalimantan Selatan, dr. Abimanyu,
SpPD, K-GEH, FINASIM berserta jajara
Pengurus PAPDI Cabang Kalimantan
Selatan periode 2018-2021 telah Pelantikan PAPDI Cabang Kalimantan Selatan.
resmi dilantik dan dikukuhkan oleh
Ketua Umum PB PAPDI, dr. Sally A.
Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP Jakarta Raya periode 20182021
pada Sabtu 27 April 2019 di Hotel dibacakan oleh Wakil Ketua II PB
Tulip, Banjarmasin Kalimantan Selatan. PAPDI, dr. Edy Rizal Wahyudi, SpPD,
SK Susunan Pengurus PAPDI Cabang K-Ger, FINASIM. Saat ini PAPDI Cabang
Kalimantan Selatan periode 2018-2021 Jakarta Raya tercatat memiliki 693
dibacakan oleh Sekretaris Jenderal anggota.
PB PAPDI, Dr. dr. Eka Ginanjar, SpPD,
K-KV, FINASIM, FACP, FICA. Prosesi PAPDI CABANG SEMARANG
pelantikan ini dihadiri pula oleh Ketua Ketua Umum PB PAPDI, dr. Sally A.
IDI Wilayah Kalimantan Selatan, Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP
dr. Mohammad Rudiansyah, SpPD, melantik Pengurus PAPDI Cabang
K-GH, FINASIM, M.Kes. PAPDI Cabang Semarang periode 2018-2021 pada
Kalimantan Selatan saat ini menaungi Minggu, 5 Mei 2019 di Hotel Gumaya
60 anggota. Semarang. SK Susunan Pengurus PAPDI
PAPDI CABANG JAKARTA RAYA Cabang Semarang periode 2018-2021
dibacakan oleh Sekretaris Jenderal PB
Ketua Umum PB PAPDI, dr. Sally A. PAPDI, dr. Eka Ginanjar, SpPD, K-KV,
Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP FINASIM, FACP, FICA dengan disaksikan
melantik Pengurus PAPDI Cabang oleh Ketua IDI Wilayah Jawa Tengah,
Jakarta Raya (PAPDI JAYA) periode dr. Djoko Handojo, M.Si.Med, SpB,
2018-2021 pada Sabtu 4 Mei 2019 di SpB(K).Onk, FICS. Dengan pelantikan Ketua Umum PB PAPDI, dr. Sally A.
Hotel Tribata Jakarta Selatan, dengan ini, ketua terpilih, Dr. dr. Hery Djagat Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP.
ketua terpilih dr. Ika Prasetya Wijaya, Purnomo, SpPD, K-GEH, FINASIM resmi
SpPD, K-KV, FINASIM, FACP, FICA. SK memimpin 255 orang anggota PAPDI di
Susunan Pengurus PAPDI Cabang wilayah kerjanya.INTERNIS
halo

58 HALO INTERNIS // Edisi XXXI, September 2019


INFO CABANG

PAPDI CABANG BANTEN

BANTUAN UNTUK KORBAN BANJIR

P
APDI Cabang Banten Mereka sangat membutuhkan bantuan
menggalang aksi sosial guna makanan, pakaian, dan obat-obatan.
membantu korban banjir
bandang yang melanda Tanggal 30 Mei 2019 Tim Tanggap
Kabupaten Lebak, Provinsi Bencana PAPDI Cabang Banten turun
Banten. Peristiwa naas terjadi pada langsung ke lapangan memberikan
tanggal 22 Mei 2019 malam. Tiga bantuan berupa obat-obatan, selimut,
sungai besar di Kabupapetn Lebak— dan berbagai perlengkapan lainnya
yakni Sungai Cibeurih, Ciberang, dan yang dibutuhkan para pengungsi.
Cilaki—meluap. Empat kecamatan Penyerahan bantuan ini diwakili oleh
terkena dampak, yakni Kecamatan dr. Eka  Dharma Sastra, SpPD, FINASIM
Sajira, Muncang, Sobang dan Cimarga. dan dr. Irfan maulani, SpPD. INTERNIS
halo

Ratusan rumah terendam air, bahkan


banyak rumah yang hanyut terbawa
arus sungai. Akibatnya ribuan warga
terpaksa mengungsi ke tempat-
tempat penampungan sementara.

Edisi XXXI, September 2019 // HALO INTERNIS 59


INFO CABANG

PAPDI CABANG BOGOR

HIDUP SEHAT SADAR HIPERTENSI

sekitar 550 orang masyarakat awam Acara ini dibuka oleh Kepala Dinas
dan 32 internis. Kegiatan yang dimulai Kesehatan Kota Bogor diwakili oleh
pukul 06.00 pagi ini dibuka oleh Wakil dr. Armen, dari Dinas Kesehatan
Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim. Kota Bogor bersama dengan Ketua
Dedie mengajak seluruh masyarakat IDI Kota Bogor dr. Zaenal Arifin, SpS
untuk mencegah penyakit hipertensi dan Ketua PAPDI Cabang Bogor, Dr.
dengan menjalankan pola hidup sehat Erwanto Budi Winulyo, Sp.PD, K-AI,
dan melakukan pengecekan darah FINASIM. Seminar ini menghadirkan
secara rutin. Pola hidup sehat dapat dua orang narasumber, yakni dr.
dilakukan dengan cara rajin olahraga HM. Sedijono, SpPD, K-Ger, FINASIM
dan banyak mengkonsumsi makanan membawakan topik Hipertensi dan
bergizi. dr. Taolin Agustinus, SpPD, K-GEH,
FINASIM membawakan topik Diabetes
Data dari Dinas Kesehatan Kota Melitus Sebagai Komorbid Hipertensi.


Bogor yang menyebutkan pederita Bertindak sebagai moderator dr.
hipertensi di Kota Bogor mencapai Erwanto Budi W, SpPD, K-AI, FINASIM
Hidup Sehat Sadar Hipertensi”. 47.000 orang. Karena itulah Dedie dan dr. Winy Katarina, SpPD, FINASIM.
Itulah tema peringatan Hari sangat mendukung upaya pencegahan
Hipertensi Sedunia (World yang dilakukan PAPDI dan Dinas Peringatan Hari Hipertensi Sedunia
Hypertension Day), yang digelar Kesehatan Kota Bogor dengan terus yang dikomandoi oleh Ketua Pelaksana
PAPDI Cabang Bogor bekerja mensosialisasikan pola hidup sehat. dr. Yeti Hariyati, SpPD ini berlangsung
sama dengan Ikatan Dokter Indonesia Selain gencar menggalakkan program dengan semarak dan interaktif.
(IDI) Cabang Bogor, dan Dinas Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Di penghujung acara, rangkaian
Kesehatan Kota Bogor pada tanggal (Germas), Pemerintah Kota Bogor juga kegiatan ditutup dengan konsultasi
4 Mei 2019. Kegiatan ini dimeriahkan menyediakan fasilitas olah raga untuk dan pemeriksaan kesehatan gratis.
dengan acara senam massal yang masyarakat Bogor, seperti Lapangan Pada momen peringatan World
kemudian dilanjutkan dengan seminar Sempur, Jogging Track seputaran Hypertension Day ini PAPDI Cabang
awam tentang hipertensi dan diabetes. Kebun Raya Bogor dan GOR Pajajaran. Bogor juga berpartisipasi dalam acara
Dialog Interaktif mengenai Hipertensi
Senam massal diadakan di halaman Adapun seminar awam selenggarakan bersama RRI. INTERNIS
halo

Kantor Balai Kota Bogor, diikuti oleh di Gedung Kemuning Gading, Bogor.

60 HALO INTERNIS // Edisi XXXI, September 2019


INFO CABANG

PAPDI CABANG MALANG


Hypertension in Daily Practice

P
APDI Cabang Malang bekerja Gunawan, SpPD,
sama dengan IDI Cabang K-GH, FINASIM.
Malang dan PERNEFRI Cabang Pada kesempatan
Malang, Perhimpunan APEL ini Dr. dr. Atma
PRIMA (Asosiasi Pelayanan Gunawan, SpPD,
Primer Malang) dan PKFI Malang K-GH, FINASIM
menggelar diskusi panel bertemakan didaulat menjadi
“Permasalahan Hipertensi dalam pembicara
Praktik Sehari-hari di Unit Layanan utama, dan
Primer.” Kegiatan ini diadakan tanggal membawakan
25 Mei 2019 di di ruang Srikandi - topik
Persada Hospital Malang. Adapun
tema di atas di atas sengaja dipilih
mengingat di lapangan masih banyak berjudul “Hypertension in Daily Peserta diskusi panel ini mencapai
ditemui kendala terkait dengan Practice”. Pembicara berikutnya dr. 55 orang dokter dari Unit Pelayanan
penanganan kasus hipertensi pada Nur Samsu, SpPD, K-GH, FINASIM Primer se-Malang Raya. Acara
pasien di Unit Layanan Primer. menyampaikan topik “CKD in Primary berlangsung sekitar 4 jam, mulai pukul
Health Care”. Diskusi panel ini dipimpin 09.00-13.00 wib. Acara ditutup oleh
Acara diskusi panel dibuka oleh oleh moderator dari staf muda divisi
Perwakilan IDI Cabang Malang yaitu Ketua PAPDI Cabang Malang, Dr. dr.
Nefrologi dan Hipertensi Dept/SMF Atma Gunawan, SpPD, K-GH, FINASIM.
dr. Hernowo, Perwakilan Perhimpunan Ilmu Penyakit Dalam RSUD, dr. Saiful halo

APEL PRIMA dr. Farida dan Ketua Anwar Malang, dr. Achmad Rifai.
INTERNIS

PAPDI Cabang Malang Dr. dr. Atma

PAPDI CABANG YOGYAKARTA

Edukasi Hipertensi
masyarakat tentang
hipertensi. Kegiatan
edukasi dilaksanakan
dari tanggal 15-17 Mei
2019 di RSUP Dr. Sardjito
dengan narasumber
dr. Metalia Puspitasari
SpPD, M.Sc dan dr. Tri
Widodo, SpPD.
Materi edukasi
menekankan pentingnya
melakukan pengukuran
tekanan darah pada
setiap individu,

D
bagaimana melakukan
alam rangka memperingati pengukuran tekanan darah yang benar,
Hari Hipertensi Sedunia yang serta risiko-risiko yang akan muncul
diperingati setiap tanggal jika tekanan darah tidak terkontrol.
17 Mei, Pernefri korwil Selain kegiatan di rumah sakit, kegiatan
Yogyakarta bekerjasama edukasi juga dilakukan melalui siara
dr. Tri Widodo, SpPD dengan PAPDI Cabang Yogyakarta radio sehingga tersebar ke masyarakat
dan RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta luas di wilayah Yogyakarta dan
melaksanakan edukasi kepada sekitarnya. INTERNIS
halo

Edisi XXXI, September 2019 // HALO INTERNIS 61


INFO CABANG

PIT 8 PAPDI BANTEN

New Paradigm in Internal Medicine


Kegiatan PIT ke 8 PAPDI Banten ini terdiri dari workshop dan
simposium, dengan tema-teman beragam dalam lingkup
Ilmu Penyakit Dalam, diikuti oleh sebanyak 602 peserta,
yang terdiri dari Dokter Umum dan Dokter Spesialis Penyakit
Dalam.
Beberapa judul simposium yang dipresentasikan pada acara
ini adalah :
• Direct Oral Anticoagulant for Stroke Prevention in

P
Atrial Fibrillation
APDI Cabang Banten mengadakan Simposium Pekan • Nutrition Management for Patient with Chronic
Ilmiah Tahunan (PIT) ke 8 PAPDI BANTEN. Acara Kidney Disease
ini dilaksanakan selama 2 hari, tanggal 6-7 April • VTE Prophylaxis in Medical Hospitalized Patients
2019, bertempat di Hotel Horison Grand Serpong
• Sindrom Koroner Akut dan Henti Jantung
dengan tema “New Paradigm in Internal Medicine
to Improve Physician Knowledge and Competencies”. Acara • Update Management in Asthma
ini dibuka secara resmi oleh Ketua PB PAPDI, dr. Sally Aman • Pendekatan Nyeri Sendi
Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP bersama Ketua PAPDI • Diagnosis Kasus Keganasan yang Sering Ditemukan
Banten, dr. Edison Yantje Parulian Saragih, SpPD, FINASIM sehari-hari
dan Ketua IDI Wilayah Banten, dr. Budi Suhendar, SpF, DFM.

PIT PAPDI SUMATERA SELATAN 2019

Peran Ilmu Penyakit Dalam di Era Milenial

P
erhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Indonesia (PAPDI) Cabang Sumatera Selatan
bekerjasama dengan Bagian Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya/Rumah
Sakit Umum Pusat Darah Mohammad Hoesin
menyelenggarakan Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) 2019,
dengan tema “Peran Ilmu Penyakit Dalam di Era Milenial”.
Acara PIT PAPDI SUMSEL 2019 dilaksanakan 25-27 April
2019, Hotel Novotel Palembang.
Peserta terdiri dari Dokter Umum dan Dokter Spesialis
Penyakit Dalam. Acara terbagi dalam dua sesi, yaitu sesi
workshop (25 April 2019) dan sesi simposium (26-27 April
2019). Beberapa judul simposium yang dipresentasikan
pada acara PIT PAPDI Sumsel 2019 adalah:
• Nutrisi pada Penyakit Ginjal Kronik
• Diagnosis dan Penatalaksanaan terkini TB sensitive
obat
• Peran Antioksidan dalam tatalaksana Penyakit
Kardiovaskular
• Vaksinasi Dewasa
• Diagnosis dan tatalaksana PAD
• Antibiotika dalam tatalaksana Sepsis
• Tatalaksana ACS terkini.

62 HALO INTERNIS // Edisi XXXI, September 2019


INFO CABANG

PIT BALI 2019

The Challenge of ISIM in The Future

P
APDI Cabang Bali bekerjasama dengan Departemen
Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana menyelenggarakan acara Simposium
Pertemuan Ilmiah Tahunan PAPDI Bali (PIT PAPDI
Bali 2019) dengan tema : The Challenge of ISIM
to Face of the Industrial Revolution Era, ASEAN Economic
Community & Globalization in the Future, yang dilaksanakan
pada 21 April 2019 di Prime Plaza Hotel, Sanur, Bali.
Acara PIT PAPDI Bali dibuka secara resmi oleh Ketua Umum
PB PAPDI, dr. Sally Aman Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM,
FACP, didampingi oleh Ketua PAPDI Bali, dr. IGP Suka
Aryana, SpPD, K-Ger, FINASIM, kemudian Ketua Panitia PIT
PAPDI Bali 2019, dr. Gde Somayana, SpPD dan Ketua Ikatan
Dokter Indonesia Wilayah Bali, dr. I Gede Putra Suteja, serta • Vaccine for Adult and Elderly
disaksikan oleh peserta PIT PAPDI Bali 2019 yang berjumlah
• The Role of Hemodiafiltration on Chronic Kidney
209 orang. Peserta terdiri dari Dokter Umum dan Dokter
Disease
Spesialis Penyakit Dalam.
• A Practical Guide to Initiate and Intensify Insulin
Berikut ini beberapa topik simposium pada PIT Bali 2019: Therapy
• The Update Management of Hyperuricemia : Focus
• The Treatment of Chronic Hepatitis B
on Febuxostat

PIT PAPDI KALIMANTAN SELATAN 2019

Penanganan Terintegrasi
Penyakit cerebral Kardiovaskular

P
erhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Indonesia (PAPDI) Cabang Kalimantan Selatan
menyelenggarakan Temu Ilmiah Tahunan (PIT) 2019,
dengan tema “Penanganan Terintegrasi Penyakit
Cerebral Kardiovaskular”. Acara ini dilaksanakan
pada Sabtu, 27 April 2019, Hotel Golden Tulip Banjarmasin,
Kalimantan Selatan. Hadir Ketua Umum PB PAPDI, dr. Sally
Aman Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP dan Wakil Ketua
I PB PAPDI, dr. Ika Prasetya Wijaya, SpPD, K-KV, FINASIM,
FACP, FICA
Para peserta, yang terdiri dari Dokter Umum dan Dokter
Spesialis Penyakit Dalam, mengikuti berbagai sesi
simposium dengan topik-topik yang beragam. Antara lain:
• Penyakit Jantung pada Geriatri
• Pengelolaan Atrial Fibriasi
• Pengelolaan N-STEMI terkini
• Penatalaksanaan Gastropati OAINS
• Indikasi Operatif pada Stroke Hemoragik
• Heart Failure pada Geriatri

Edisi XXXI, September 2019 // HALO INTERNIS 63


INFO CABANG

GATHERING PAPDI CABANG SURABAYA

SEMANGAT MENGABDI
DAN BERKARYA

P
APDI CABANG SURABAYA dan para alumni gathering ini pun sudah terasa sejak awal perjalanan
Program Studi Ilmu Penyakit Dalam Fakultas menuju Semarang dengan menggunakan Kereta Api.
Kedokteran Universitas Airlangga berkumpul Sepanjang acara, para peserta menyatu dalam kebersamaan
bersama selama tiga hari di Semarang, Jawa Tengah menyuarakan semangat untuk terus mengabdi dan berkarya
untuk mengadakan acara gathering. Kegiatan bagi bangsa dan masyarakat Indonesia. INTERNIS
halo

yang diadakan tanggal 28-30 Juni 2019 ini berlangsung


dengan suasana ceria, penuh keakraban. Keseruan acara (sumber: Airlangga Internal Medicine @internaunair)

64 HALO INTERNIS // Edisi XXXI, September 2019


Jeda
Setiap orang perlu melakukan jeda dalam hidupnya.
Beralih sejenak dari rutinitas, untuk me-refresh diri.
Jeda yang paling simple adalah melakukan hobi.
Bila tersedia waktu yang cukup panjang,
jalan-jalan dan berlibur boleh dilakoni.

Edisi XXXI, September 2019 // HALO INTERNIS 65


JEDA

MINUMAN LEGENDARIS
F
enomena media sosial Bir Pletok merupakan minuman
memang telah mengubah khasnya orang Betawi. Warnanya
berbagai hal dalam hidup ini. merah seperti anggur. Tidak perlu
Dalam soal makanan atau khawatir dengan warnanya tersebut,
minuman misalnya, banyak karena bukan dari pewarna buatan
orang membelinya bukan lagi karena tetapi dari kayu secang. Dibuat dari
kandungan gizinya. Tetapi lebih karena campuran beberapa rempah seperti
viralnya produk tersebut di media jahe, serai dan daun pandan wangi
sosial. Maka tidak heran, belakangan menjadikan minuman ini kaya senyawa
kita sering melihat di sebuah mall, antioksidan yang sangat baik bagi
sebuah antrian panjang mengular kesehatan tubuh.
hanya untuk membeli produk yang
katanya lagi nge-hits. Bahkan mereka Senyawa penghalau radikal bebas yang
rela berdiri berjam-jam untuk ada dalam minuman ini antara lain:
mendapatkan segelas minuman antosianin dari kayu secang, gingerol
kekinian yang bernuansa “luar negeri”, dari jahe, shogaol dan zingerone dari
misalnya minuman asal Thailand. rempah-rempah lainnya. Minuman
ini juga memiliki khasiat untuk
Sebetulnya Indonesia memiliki memperlancar peredaran darah pada
khazanah kuliner minuman yang tubuh. Sampai sekarang, bir pletok pun
sangat banyak ragamnya. Sayang, menjadi minuman khas Betawi yang
kurang terekspos ke kalangan milenial. biasanya disuguhkan saat pesta-pesta
Terkesan sebagai minuman “zaman seperti khitanan atau pernikahan.
old” sehingga kurang dicari oleh
anak-anak “zaman now”. Padahal Menurut sejarahwan Universitas
dari segi rasa, tak kalah greget, plus Indonesia (UI), JJ Rizal, keberadaan
bermanfaat pula bagi kesehatan Bir Pletok ini mulai dikenal saat
karena terbuat dari bahan-bahan alam penjajahan Belanda di bumi Pertiwi
yang menyehatkan. ini. Saat itu, ada beberapa kalangan
masyarakat lokal yang sudah membaur
Nah berikut ini sedikit ulasan tentang dengan bangsa Belanda. Saat ada
minuman-minuman legendaris perayaan atau pesta biasanya mereka
Nusantara yang sebetulnya tetap cocok biasanya turut diundang. Sebagaimana
menjadi minuman masa kini. Andai lazimnya orang barat, dalam acara
dikemas secara modern dan dijajakan tersebut biasanya ada ritual minum
di mall-mall ternama, minuman bir dan anggur. Tentu saja sebagai
legendaris bisa menjadi minuman orang muslim, kebiasaan mengonsumsi
favorit pula. minuman haram ini tidak bisa diikuti.
Bir Pletok Tetapi orang Betawi selalu punya
solusi. Mau ikut bergaya barat tetapi
Jangan salah ya, walaupun namanya tidak melanggar syariat agama. Maka
bir, minuman ini tidak ada sangkut terciptalah minuman, berwarna
pautnya dengan alkohol. Alias bukan merah bak anggur tetapi dari bahan-
minuman beralkohol, dan tentu saja bahan asli negeri sendiri. Agar sama,
tidak memabukkan. Malah, sebaliknya minuman tersebut diberi nama bir
bir ini diklaim sebagai minuman yang juga. Bir Pletok.
menyehatkan.

66 HALO INTERNIS // Edisi XXXI, September 2019


JEDA

Pletok sendiri sebenarnya merupakan Wedang ronde memiliki 3 jenis


suara yang keluar saat tutup botol hidangan. Pertama, ronde tanpa isi
anggur dibuka,‘pletok’. Suara inilah yang hanya terdiri dari air jahe manis
yang menginspirasi orang Betawi dan ronde itu sendiri. Kedua, ronde
menamai minuman tersebut dangan dengan sajian manis dengan kuah yang
Bir Pletok. Sebelum disajikan, tawar ditambah isian ketan. Ketiga,
campuran minuman ini dikocok ronde dengan isian ubi dan kuah gula
dalam tabung atau botol hingga aren atau jahe.
berbuih halus. Saat dituang di gelas,
tampilannya sangat mirip bir. Kopi Kawa Daun

Wedang Ronde Konon minuman ini tercipta gara-


gara kekejaman penjajah Belanda di
Banyak orang mengenal minuman bumi Minang (Sumatera Barat). Sama
yang satu ini berasal dari Jawa Tengah. dengan di daerah lain di Indonesia,
Memang tidak salah. Tetapi yang ketika menjajah Belanda juga
sebenarnya, wedang ini bukan benar- melakukan apa yang dinamakan tanam
benar asli dari pulau Jawa. Konon paksa di wilayah Sumatera Barat.
minuman ini berasal dari Tiongkok, Masyarakat Minang dipaksa untuk
dengan nama orisinalnya Tangyuan. menanam kopi, tetapi hasil panennya
Diperkirakan Wedang Ronde masuk seluruhnya harus diserahkan ke
ke Indonesia sejak tahun 400 Masehi, Belanda. Tidak boleh ada tersisa sedikit
dibawa oleh para saudagar China pun. Sejak dulu buah ini memang
ketika melakukan perdagangan dengan merupakan komoditas yang bernilai
masyarakat Nusantara. tinggi dan sangat penting Belanda.
Ketika masuk ke Indonesia, Tangyuan Akibatnya, masyarakat pribumi
disebut orang Jawa sebagai Wedang tidak bisa menikmati kopi yang
Guyub. Wedang berarti air hangat mereka panen di tanah mereka
dan Guyub bermakna kebersamaan sendiri. Sungguh menyedihkan.
atau keakraban. Nama ini kemudian Padahal mereka sudah merawatnya
bergeser saat orang Belanda menjajah dari mulai menanamnya hingga
kita. Rupanya orang Eropa pun kemudian berbuah, tetapi tidak bisa
menggemari minuman ini. Melihat menikmatinya. Untuk mengobati
isi minuman yang bulat-bulat, orang kerinduan akan nikmatnya secangkir
Belanda menyebutnya Ronde, yang kopi, masyarakat di kawasan itu
dalam bahasa Belanda berarti bulat. akhirnya mengolah daunnya menjadi
Jadilah nama Wedang Ronde hingga minuman.
sekarang.
Karena bukan diseduh dari bijinya,
Antara Tangyuan dengan Wedang warna minuman Kopi kawa daun lebih
Ronde sebenarnya ada perbedaan. cenderung seperti air teh. Aroma
Kalau Tangyuan hanya berasa manis dan rasanya juga menjadi seperti
dan hangat saja, Wedang Ronde seduhan kopi ringan dengan sedikit
rasanya sudah lebih bernuansa nuansa teh di dalamnya. Tetapi inilah
Nuantara dengan rempahnya, yakni yang kemudian menjadi keunikan dan
rasa jahe plus manis gula Jawa. Jadi kekhasannya.
bisa dikatakan kalau Wedang Ronde
ini merupakan Tangyuan yang sudah Keunikan lainnya, Kopi kawa
disesuaikan dengan lidah Nusantara. daun biasanya disajikan dengan
menggunakan ‘gelas’ batok kelapa.
Dalam penyajiannya, Wedang Ronde Awalnya, bukan karena mencari
memiliki isi bulat yang berwarna- keunikan, tetapi karena memang susah
warni. Ada warna hijau, merah, dan mendapatkan gelas keramik pada masa
putih. Konon warna-warna ini juga itu. Tetapi, lagi-lagi, ini malah menjadi
ada filosofinya. Warna merah adalah kekhasan tersendiri, selain ternyata
lambang dari keberanian, hijau membuat aroma kopi kawa daun
merupakan karunia, dan putih berarti semakin eksotis.
hati nan bersih. Sedangkan air jahe
merupakan lambang kehangatan Untuk mendapatkan racikan yang
Wedang Ronde dan rasa manis sebagai simbol dari enak, tentu bukan menggunakan
keberkahan. sembarang daun. Yang paling ideal

Edisi XXXI, September 2019 // HALO INTERNIS 67


JEDA

adalah daun kopi tua yang sudah Khususnya di Sumatera Barat sudah
bewarna kekuning-kuningan yang banyak dijumpai kedai-kedai kopi
hampir gugur ke tanah. Setelah kawa daun ini. Sepanjang jalan dari
dipetik, daun ini dijemur dulu di kota Payakumbuh-Bukittinggi hingga
bawah sinar matahari sekitar satu Kota Padang Panjang banyak dijumpai
jam. Kemudian dikeringkan lagi di atas kedai kopi ini. Bahkan kini kopi kawa
tungku perapian. Proses pengeringan daun ini juga sudah mulai tampil
juga tidak boleh terlalu lama, hanya dengan berbagai variasinya. Misalnya
beberapa jam saja. Tujuannya agar dicampur susu atau lainnya.
daun bisa disimpan untuk beberapa
hari dan bisa dikeringkan kembali di Wedang Bajigur
atas perapian saat akan benar-benar
diseduh. Saat akan diseduh inilah daun Walaupun merupakan minuman khas
masyarakat Pasundan, bukan berarti Bir Pletok
kopi harus benar-benar kering hingga
bisa disajikan seperti serbuk teh. untuk menikmatinya harus pergi ke
Bandung atau kota-kota lainnya di Jawa
Kalau dulu sempat di sebut sebagai Barat. Jangan khawatir, saat ini Bajigur
minumannya kaum jelata, kini sudah dapat ditemukan di mana saja.
kopi kawa daun sudah naik kelas. Di berbagai kota di Indonesia, dari yang

68 HALO INTERNIS // Edisi XXXI, September 2019


JEDA

Kopi Kawa Daun.

Wedang Bajigur

kelas kaki lima hingga yang bintang Wedang Bajigur ini biasanya disajikan
lima. saat masih hangat bersama hidangan
lain seperti pisang rebus, ubi rebus
Wedang Bajigur terbuat dari bahan dan kacang rebus. Sajian ini sangat pas
dasar kopi, gula aren dan santan. Cara untuk menemani kita saat berkumpul
meraciknya, kopi di campur garam, bersama keluarga atau teman,
gula aren dan santan yang di aduk khususnya saat cuaca dingin.
sampai rata. Kemudian dipanaskan
dengan api sedang, sambil diaduk Selain sebagai minuman yang nikmat,
sampai mendidih. Untuk menambah ternyata Bajigur juga dipercaya bisa
aroma dan rasa biasanya di tambahkan meningkatkan nafsu makan. Bahkan
vanili, jahe atau kayu manis. Setelah minuman ini bisa juga mencegah
mendidih lalu dimasukan irisan kolang ataupun mengusir beberapa penyakit.
kaling, serutan kelapa atau roti sebagai Tentu ini berkaitan dengan bahannya
bahan tambahan. yang dari rempah-rempah alami. INTERNIS
halo

Memiliki rasa yang manis dan gurih,


minuman ini sangat cocok untuk
menjadi teman ketika bersantai.

Edisi XXXI, September 2019 // HALO INTERNIS 69


JEDA

Ketika Semua Orang


Bisa Jualan
Berkembangnya marketplace di Indonesia telah
membuka jalan bagi semua orang untuk memiliki
bisnis sendiri, tidak terkecuali para profesional
dokter. Hmmmm, tertarik menjadi “dokterpreneur”?
Kini saatnya!

S
ering belanja online? Bagi Kendati demikan, para pembeli tetap Jadi intinya, semua orang bisa menjadi
yang senang berbelanja, ini harus berhati-hati dengan bujuk rayu pengusaha apapun latar belakangnya,
mudah dan menyenangkan. penawaran produk yang sekiranya tidak terkecuali profesional dokter.
Di dunia online hampir tidak masuk logika. Kini ada istilah dokterpreneur, sebutan
semua jenis produk ada, untuk kalangan profesional dokter
banyak pula pilihannya. Pembeli bisa Sekarang ini dunia bisnis online telah yang juga memiliki usaha bernilai
membandingkan harga dari satu toko berkembang sedemikian rupa dan ekonomi. Dengan modal yang tidak
dengan toko lain untuk jenis barang semakin menggeliat. Tidak hanya terlalu besar, bisnis online membuka
yang sama tanpa perlu menawar dan “memanjakan” pembeli, melainkan jalan bagi seorang dokter untuk
mengeluarkan tenaga ekstra, karena juga memberikan berbagai fasilitas menjadi dokterpreneur.
cukup dilakukan sambil duduk-duduk yang memudahkan para penjual dalam
santai atau sambil bekerja dengan menjalankan usaha. Sehingga muncul MARKETPLACE
memainkan jemari mengutak-atik istilah “semua orang bisa berjualan
keyboard komputer atau layar di bisnis online.” Bahkan orang-orang Salah satu yang membuat bisnis online
handphone. menjadi mudah dijalani adalah karena
yang termasuk kelompok “gaptek”
ada dan berkembangnya market place
alias gagap dengan teknologi pun bisa
Memang ada faktor keamanan yang di Indonesia. Sebetulnya aktivitas jual
sukses menjalankan bisnis online.
perlu dicermati ketika berbelanja beli secara online di Indonesia sudah
Kuncinya ada dua, yaitu mau dan mau. mulai menggeliat sejak tahun 2010-an,
secara online agar tidak tertipu oleh, Mau belajar dan mau mempraktikan
tapi kini pengamanan transaksi namun menemukan momentumnya
yang dipelajari. ketika sebuah platform yang disebut
belanja online sudah semakin baik,
sehingga pembeli lebih terlindungi. sebagai marketplace mulai dikenal

70 HALO INTERNIS // Edisi XXXI, September 2019


JEDA

luas, khususnya dalam beberapa tahun namanya tidak asing lagi Bukalapak, juga memiliki beberapa kekurangan
terakhir. Tokopedia, Shopee, Lazada, Blibli, tanpa mengurangi sisi manfaatnya.
Elevenia, dan lainnya.
Marketplace, sederhananya adalah Nah, berikut ini kelebihan dan
situs internet yang menjadi perantara Boleh dibilang, kehadiran kekurangan marketplace yang perlu
antara penjual dan pembeli. Situs ini marketplace telah menjadi berkah diketahui oleh orang-orang yang
bertindak sebagai pihak ketiga dalam bagi banyak orang. Dengan berbagai bergelut di bisnis online.
transaksi online yang menyediakan kemudahannya, semua orang bisa
tempat berjualan dan fasilitas berjualan mencari rezeki di sini, • KELEBIHAN BERDAGANG DI
pembayaran. Dengan marketplace bahkan bagi orang yang awalnya tidak MARKET PLACE
inilah orang-orang bisa dengan mudah punya barang dagangan sekalipun.
membuka online shop (toko online). Di marketplace orang bisa menjadi • Tempat Berkumpulnya Para
Tinggal membuat akun, memberi reseller, menjualkan barang-barang Pembeli
nama tokonya dan memajang barang- orang lain. Ada banyak sekali ragam Seperti halnya sebuah pasar
barang dagangannya. Semuanya barang yang bisa dipasarkan oleh para fisik yang dijumpai di dunia
gratis, tanpa dipungut biaya. Setiap reseller untuk menambah penghasilan. nyata, marketplace adalah pasar
tahapan pembuatan toko online dan Menariknya lagi, marketplace “dunia maya” yang juga ramai
cara bertransaksi dipandu secara dilengkapi dengan sistem droship dengan para pembeli. Ini sangat
detil, sehingga tidak heran orang- yang memungkinkan penjual tidak menguntungkan bagi pedagang
orang gaptek pun bisa langsung bisa perlu memiliki stok dan melakukan karena tidak perlu repot-repot
berjualan. Saat ini sudah ada banyak pengiriman barang. Namun dibalik mengundang calon pembeli untuk
marketplace di Indonesia, yang kelebihan-kelebihannya, marketplace datang ke pasar tersebut. Yang

Edisi XXXI, September 2019 // HALO INTERNIS 71


JEDA

perlu dilakukan adalah bagaimana menghemat biaya promosi yang toko-toko online dalam jaringan
menarik para pengunjung pasar jumlahnya tidak sedikit. marketplace.
agar mau mampir ke toko dan
membeli barang yang ditawarkan. • Menyediakan Rekening • Sewa Toko Gratis
Atau dalam kasus marketplace Bersama
Jika berjualan di toko offline,
adalah bagaimana agar calon Marketplace juga menyediakan ada biaya sewa toko yang harus
pembeli tertarik masuk ke toko rekening bersama, sehingga dibayarkan setiap tahunnya.
online-nya. Para pengunjung dapat menjamin keamanan Biasanya biaya sewa toko
pasar online bisa datang dari setiap transaksi. Teknisnya, ketika lumayan mahal. Nah, biaya
mana saja, bahkan tempat yang sudah mendapatkan barang sewa di marketplace murah.
jauh sekalipun di mancanegara. yang diinginkan, pembeli akan Malah kebanyakan marketplace
mentransfer uang ke rekening memberikan layanan sewa toko
• Banyak Relasi Pedagang
bersama milik marketplace. gratis bagi para penjual. Selain
Selain banyaknya pembeli, di Setelah barang sampai ke tangan gratis, tersedia pula berbagai fitur

marketplace juga banyak penjual pembeli, pihak marketplace akan pendukung dapat dimanfaatkan
dengan berbagai macam produk mentransfer uang tersebut kepada untuk membantu kelancaran
dan jasa yang ditawarkan. penjual. Seandainya barang yang bisnis online.
Marketplace seperti Bukalapak, dibeli tidak kunjung datang,
mempunyai lebih dari 4 juta pembeli bisa membatalkan • Gratis Biaya Kirim
pelapak (pedagang). Sesama pembeliannya dan meminta Ongkos kirim alias ongkir
pedagang dapat menjalin relasi uangnya dikembalikan. Pihak merupakan salah satu item
bisnis dan bertukar informasi. marketplace akan mentransfer yang sangat penting dalam
Tidak menutup kemungkinan kembali uang yang sudah bisnis online. Besarnya ongkir
mereka bisa bekerja sama di dibayarkan itu kepada pembeli. bisa menjadi penentu jadi atau
kemudian hari. tidaknya pembeli melakukan
Dengan cara ini pembeli bisa
transaksi di toko online. Bagusnya,
• Promosi Gratis dari tenang ketika membeli barang. Ini
beberapa marketplace besar
Marketplace menimbulkan kepercayaan bagi
di Indonesia memberlakukan
pembeli ketika berbelanja di toko
Beberapa marketplace kebijakan ongkos kirim gratis
online dalam jaringan marketplace
besar di Indonesia, biasanya untuk produk-produk yang terjual
tersebut. Kepercayaan yang
mempromosikan produk-produk kepada pembeli. Ongkos kirim
tumbuh akan mendatangkan
mitranya secara gratis. Ini tentu gratis ini menjadi daya tarik
lebih banyak lagi pembeli ke
dapat membantu pedagang tersendiri, yang mengundang

72 HALO INTERNIS // Edisi XXXI, September 2019


JEDA

semakin banyak pembeli melihatnya. Fitur premium dimiliki sehingga bisa lebih dikenal
berbelanja di marketplace. ini memiliki kegunaan yang di masyarakat.
Dampaknya, omset toko-toko bisa membantu dalam proses
online pun meningkat. penjualan sehingga omzet bisa • Pembayaran Lebih Lama
naik, dan untuk itu ada harga yang Karena menggunakan rekening
• KEKURANGAN MARKETPLACE harus dibayar. Tetapi ini sifatnya bersama, maka uang dari pembeli
pilihan saja. Besaran harga yang akan ditahan dulu hingga barang
• Tingkat Persaingan Tinggi ditawarkan juga relatif. Fitur ini sampai kepada pembeli. Jadi,
Mudahnya membuka toko di menjadi pembeda antara versi untuk berjualan di marketplace,
marketplace menjadikan orang berbayar dan versi gratisan. dibutuhkan modal agar proses jual
yang mau berjualan di sana beli bisa tetap berlangsung.INTERNIS
halo

banyak sekali. Bahkan kadang- • Brand Awareness Lemah


kadang ada juga satu orang Kebanyakan pembeli yang
yang membukan beberapa toko pernah berbelanja, lebih ingat
sekaligus dengan nama berbeda. nama marketplace-nya daripada
Akibatnya persaingan antar para nama dari brand yang dibeli.
pedagang di marketplace sangat Berbeda jika menggunakan toko
tinggi, bahkan ada beberapa online sendiri, pedagang dapat
pedagang yang rela mendapatkan menonjolkan nama brand yang
keuntungan yang kecil asal bisa
laku banyak. Ada beberapa orang
yang bilang bahwa jualan online
itu lebih kejam daripada jualan
secara offline. Tetapi jika Anda bisa
mengetahui celahnya dengan baik,
maka ini tidak menjadi masalah
yang berarti, tinggal mengatur
Marketplace Di Indonesia
strategi yang terbaik agar bisa
bersaing di marketplace.
Inilah beberapa marketplace besar di Indonesia:
• Fee Marketplace
TOKOPEDIA
Ada beberapa marketplace
besar di luar negeri yang sudah Didirikan oleh William Tanuwijaya pada Februari 2009.
menerapkan fee untuk setiap Di usianya yang kesepuluh, Tokopedia merupakan
transaksi yang terjadi. Contohnya marketplace terbesar di Indonesia dengan jumlah
Amazon, eBay dan Etsy. Pedagang kunjungan per bulan mencapai 137.200.900. Tokopedia juga termasuk
perlu melakukan kalkulasi yang salah satu startup unicorn Indonesia yang valuasi pasarnya mencapai
tepat agar nantinya tidak merugi. lebih dari 1 milyar dollar Amerika.
Tetapi di Indonesia, marketplace
besar belum menerapkan fee ini. BUKALAPAK
• Kontrol Yang Lemah Didirikan oleh Ahmad Zaky pada pada 2010 di Bandung,
Jawa Barat. Pengunjungnya mencapai 115.256.600
Karena sifatnya hanya menyewa
per bulan. Bukalapak juga menyandang gelar startup
tempat saja di marketplace,
unicorn di Indonesia.
bahkan gratis, para pedagang
tidak memiliki kontrol yang SHOPEE
penuh terhadap marketplace.
Pegadang diharuskan patuh Shopee adalah marketplace asal Singapura yang sejak
kepada aturan yang dibuat oleh 2015 mulai mengekspansi pasar Asia Tenggara, termasuk
pihak marketplace. Berbeda bila Indonesia. Setelah empat tahun sejak ekspansi, Shopee
memiliki toko online sendiri, berhasil menjadi marketplace terbesar ketiga di
pedagang bisa membuat dan Indonesia. Pengunjungnya mencapai 74.995.300 per bulannya.
mengontrol penuh aturan-aturan
di tokonya. LAZADA

• Fitur Premium Di awal 2018 Lazada adalah marketplace dengan


pengunjung terbanyak. Sayangnya pada 2019 Lazada
Fitur ini sebenarnya bisa menjadi hanya mampu menduduki peringkat keempat dengan
kelemahan atau kelebihan. jumlah pengunjung sebanyak 52.044.500 per bulan.INTERNIS halo

Tergantung dari sisi mana

Edisi XXXI, September 2019 // HALO INTERNIS 73


FOKUS UTAMA

74 HALO INTERNIS // Edisi XXXI, September 2019


FINASIM
Indonesian Society of Internal Medicine

Anda mungkin juga menyukai