Anda di halaman 1dari 76

halo

PERHIMPUNAN
DOKTER SPESIALIS
PENYAKIT DALAM
INDONESIA

NTERNIS Edisi XXIX, September 2018

PENERUS
TONGKAT ESTAFET
PB PAPDI & KIPD
Selamat dan Sukses
ATAS PELANTIKAN

PENGURUS BESAR
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

(PB PAPDI)
&
BADAN PENGURUS KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM

(BP KIPD)
PERIODE 2018-2021
JAKARTA, 1 SEPTEMBER 2018
SALAM REDAKSI

edisi ini. Menggambarkan momen-momen


halo
PERHIMPUNAN
DOKTER SPESIALIS
bersejarah saat nama Sally dan Irsan PENYAKIT DALAM
INDONESIA

secara aklamasi didaulat menjadi Ketua


Umum. Juga membahas rencana yang akan
dilakukan oleh PB PAPDI maupun KIPD
INTERNIS
dalam waktu dekat ini. Terselip pula ucapan
dukungan dan harapan bagi keduanya agar SUSUNAN REDAKSI
dapat menjalankan tugas dengan baik.

Pada Rubrik Sorot, dibahas berbagai Penanggung Jawab:


persoalan terkini yang dihadapi PAPDI dr. Sally Aman Nasution, SpPD, K-KV,
dan KIPD. Di antaranya mengenai FINASIM, FACP
masalah pendidikan subspesialis, berbasis
universitas dan tambahan kompetensi di Pemimpin Redaksi:
bidang kemoterapi bagi Dokter Spesialis dr. Nadia A. Mulansari, SpPD, K-HOM,
Penyakit Dalam. FINASIM
Bidang Materi dan Editing:
Rubrik Kabar PAPDI membahas tentang
dr. Wismandari, SpPD, K-EMD, FINASIM
Konvokasi FINASIM yang berlangsung Juli
dr. Arif Mansjoer, SpPD, K-KV, FINASIM,
lalu di Solo. Juga ada himbauan dari PB KIC, MEpid
Sejawat nan terhormat, PAPDI kepada anggota untuk bergabung dr. Elizabeth Merry Wintery, SpPD, FINASIM
menjadi member organisasi The American
Tim Pendukung:

S
College of Physicians (ACP). Banyak
manfaat yang akan didapatkan, terutama Faizah Fauzan El.M, SPi, MSi, Ari Utari, S. Kom,
idang Organisasi dalam acara dalam menambah wawasan dan keilmuan di M. Nawawi, SE, M. Giavani Budianto
KOPAPDI XVII di Solo yang bidang Penyakit Dalam yang dari waktu ke Koresponden PAPDI:
berlangsung pada tanggal 11-12 waktu berkembang pesat. Cabang Jakarta Raya, Cabang Jawa Barat,
Juli 2018, telah mempercayakan
Cabang Surabaya, Cabang Yogyakarta,
dr. Sally Aman Nasution, SpPD, Seperti biasa, Redaksi menghadirkan
Cabang Sumatera Utara, Cabang Semarang,
K-KV, FINASIM, FACP sebagai Ketua Rubrik Jeda sebagai selingan. Topik kali ini Cabang Sumatera Barat, Cabang Sulawesi
Umum Pengurus Besar Perhimpunan tentang mengenal “Ragam Penutup Kepala Utara, Cabang Sumatera Selatan, Cabang
Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PB Khas Nusantara”. Bahwa di setiap daerah Makassar, Cabang Bali, Cabang Malang,
PAPDI) dan dr. Irsan Hasan, SpPD, Indonesia ada tradisi mengenakan ikat Cabang Surakarta, Cabang Riau, Cabang
K-GEH, FINASIM sebagai Ketua Umum kepala atau penutup kepala, yang ternyata Kalimatan Timur dan Kalimantan Utara,
Kolegium Ilmu Penyakit Dalam (KIPD). makna dan filosofinya begitu tinggi. Selain Cabang Kalimantan Barat, Cabang Provinsi
Di tangan merekalah kini tongkat estafet itu disajikan pula bahasan “Keindahan Aceh, Cabang Kalimantan Selatan, Cabang
kepemimpinan PAPDI dan KIPD berada. dan Keajaiban Danau Toba” yang menjadi Sulawesi Tengah, Cabang Banten, Cabang
kebanggaan masyarakat Indonesia. Bogor, Cabang Purwokerto, Cabang
Pekerjaan yang mereka emban tidaklah Lampung, Cabang Kupang, Cabang Jambi,
ringan. Begitu banyak tantangan berkelebat Cabang Kepulauan Riau, Cabang Gorontalo,
Cabang Cirebon, Cabang Maluku, Cabang
di depan mata yang harus dibereskan demi
Akhir kata, selamat membaca! Tanah Papua, Cabang Maluku Utara,
kelangsungan dan kemajuan organisasi. Cabang Nusa Tenggara Barat, Cabang
Redaksi menjadikan peristiwa suksesi Depok, Cabang Bengkulu, Cabang Sulawesi
kepemimpinan di tubuh PAPDI dan KIPD Tenggara, Cabang Bangka Belitung, Cabang
pada KOPAPDI XVII di Solo bulan Juli Kalimantan Tengah
2018 lalu sebagai sajian Fokus Utama
Sekretariat PB PAPDI:
Muhammad Muchtar, Husni Amri,
Redaksi menerima masukan dari sejawat, baik beru- Oke Fitia, Dilla Fitria, Normalita Sari,
pa kritik, saran, kiriman naskah/artikel dan foto-foto Yunus, Supandi, Rahmi Savila
kegiatan PAPDI di cabang, yang dapat dikirimkan ke: Alamat:
REDAKSI HALO INTERNIS
PB PAPDI
SEKRETARIAT PB PAPDI
Jl. Salemba I No.22-D, Senen,
Jl. Salemba I No.22-D, Senen, Jakarta Pusat 10430
Jakarta Pusat 10430
Telp. +62-21-31928025, 31928026
Telp. +62-21-31928025, 31928026,
Fax: +62-21-31928028, 31928027
SMS: 085695785909 Fax: +62-21-31928028, 31928027
Email: pb_papdi@indo.net.id SMS: 085695785909
Website: www.pbpapdi.org Email: pb_papdi@indo.net.id
Website: www.pbpapdi.org
Pb Papdi Pbpapdi @pbpapdi

Edisi XXIX, September 2018 // HALO INTERNIS 3


DAFTAR
ISI

MOMEN MOMEN
Hal. 10 BERSEJARAH

Hal. 8-27
FOKUS UTAMA
• Penerus Tongkat Estafet PB PAPDI & KIPD
• dr. Irsan Hasan, SpPD, K-GEH, FINASIM, Mempertahankan
Kompetensi Penyakit Dalam
• Siap Bekerja
• Dukungan dan Harapan

Hal. 32-48
SOROT
• Menyongsong “Universal Health Coverage” 2019, Optimalkan
Pilar Preventif & Promotif
• Berkoalisi Melawan Tuberkulosis
BERKOALISI • Dokter Harus Sadar Hukum!
Hal. 34 MELAWAN TUBERKULOSIS • Pendidikan Subspesialis Berbasis Universitas
• Kompetensi Kemoterapi Solusi Untuk Pengobatan Kanker Di
Indonesia

Hal. 49
NAMA DAN PERISTIWA
• UNLAM Buka Prodi Penyakit Dalam
• Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD, K-GEH, FINASIM,
MMB, FACP, Guru Besar Tetap Universitas Indonesia

Hal. 54 Yuk, Menjadi Fellow ACP!

4 HALO INTERNIS // Edisi XXIX, September 2018


DAFTAR
ISI

dr. Sally A. Nasution, SpPD,


Hal. 14 K-KV, FINASIM, FACP

Hal. 50
AGENDA
• Agenda 2018

Hal. 51-62
KABAR PAPDI
• PAPDI FORUM, Meraih Kesempurnaan Ibadah Puasa bagi
Penderita Diabetes, Maag, dan Lansia
• Yuk, Menjadi Fellow ACP!
• Konvokasi FINASIM 2018
• Galeri KOPAPDI Surakarta 2018 Hal. 63 INFO CABANG
Hal. 63-66
INFO CABANG
• PALU IMPACT 2018
• Padang Internal Medicine Meeting (PIMM) IV
• Bogor Update in Internal Medicine 2018
• Tim PAPDI Bali Juara Ketiga “PERKI Merah Putih Cup”
• Rapat Kerja PAPDI Cabang Makassar

Hal. 67-74
JEDA
• Menikmati Keajaiban dan Keindahan Danau Toba

RAGAM PENUTUP KEPALA


Hal. 68 JEDA KHAS NUSANTARA

Edisi XXIX, September 2018 // HALO INTERNIS 5


FOKUS
FOKUS UTAMA
UTAMA

TATA NILAI PAPDI


Profesional
Amanah
Peduli
Dedikasi
Integritas

SEKRETARIAT PB PAPDI
Jl. Salemba I No.22-D, Jakarta Pusat 10430
Telp. +62-21-31928025, 31928026,
Fax Direct: +62-21-31928028, 31928027
SMS: 085695785909
Email: pb_papdi@indo.net.id
Website: www.pbpapdi.org
6 HALO INTERNIS // Edisi XXVIII,
XXIX, September
April
Pb20182018
Papdi Pbpapdi @pbpapdi
FOKUS UTAMA

FOKUS UTAMA

Edisi XXIX, September 2018 // HALO INTERNIS 7


FOKUS UTAMA

PENERUS
TONGKAT ESTAFET
PB PAPDI & KIPD
Tiada kata usai dalam berkarya dan mengabdi. Selesai satu
pekerjaan, menanti pekerjaan lain. Kaderisasi menjadi hal
mutlak yang harus dimiliki organisasi agar tetap eksis. Maka bila
saatnya tiba, seberat apapun, tongkat estafet kepemimpinan
harus siap disambut oleh sang penerus yang lebih muda.
Pemimpin terdahulu akan senantiasa mendukung dan membina.

K
ongres Nasional
Perhimpunan Dokter
Spesialis Penyakit Dalam
Indonesia (KOPAPDI) ke
XVII yang berlangsung
pada tanggal 11-15 Juli 2018 di Solo
membuahkan keputusan penting. Kongres
Nasional PAPDI telah memilih Ketua
Umum Pengurus Besar Perhimpunan
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia
(PB PAPDI) dan Ketua Umum Kolegium
Ilmu Penyakit Dalam (KIPD) yang baru,
untuk periode kepengurusan 2018-2021.

8 HALO INTERNIS // Edisi XXIX, September 2018


FOKUS UTAMA

Amanah sebagai Ketua Umum PB PAPDI untuk membesarkan profesi Spesialis Ilmu berupaya mempersatukan dan mempererat
diembankan kepada dr. Sally Aman Penyakit Dalam. KIPD merupakan Badan rasa kebersamaan antar sesama anggota,
Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP. Otonom yang dibentuk PB PAPDI. Dalam serta mengayomi cabang-cabang agar
Sebelumnya Sally menjabat sebagai sturuktur organisasi, kedudukan PB PAPDI secara bersama-sama terus aktif memajukan
Sekretaris Jenderal PB PAPDI selama dua dan KIPD berada pada posisi yang sejajar. organisasi.
periode berturut-turut (2012-2015 dan
2015-2018). Adapun jabatan Ketua Umum PB PAPDI merupakan motor penggerak Pada November 2018 ini PAPDI genap
KIPD dipercayakan kepada dr. Irsan Hasan, dalam menjalankan visi misi organisasi, berusia 61 tahun. Selama enam dasawarsa
SpPD, K-GEH, FINASIM yang juga pernah dan sekaligus berdiri pada garda terdepan banyak sekali kemajuan yang telah dicapai.
menjabat sebagai Sekretaris Jenderal KIPD dalam memperjuangkan kepentingan- Dari sisi anggota, tiap tahun jumlahnya
pada dua periode sebelumnya, 2012-2015 kepentingan anggota. PAPDI senantiasa kian bertambah banyak, dan kini hampir
dan 2015-2018. mencapai 4.000 internis. Cabang-cabang
PAPDI juga semakin berkembang. Dalam
Pengurus Besar PAPDI dan Badan setahun terakhir lahir dua cabang baru
Pengurus KIPD merupakan mitra ‘sejiwa’ yakni, PAPDI Cabang Bangka Belitung dan
yang bersama-sama memiliki kepentingan PAPDI Cabang Kalimantan Tengah.

Sedangkan KIPD memiliki area tugas di


wilayah pendidikan, yakni memastikan agar
semua Program Studi Ilmu Penyakit Dalam
di Indonesia bisa menghasilkan internis-
internis handal dengan kompetensi yang
terukur dan teruji. KIPD berupaya agar
semua Program Studi Ilmu Penyakit Dalam
yang ada di Indonesia—kini berjumlah 15
program studi—dapat menjalankan standar
pendidikan dan standar kompetensi yang
ditetapkan KIPD, sehingga menghasilkan
lulusan pendidikan Spesialis Ilmu
Penyakit Dalam dengan kualitas yang
sama. Salah satu cara mewujudkannya
adalah mendorong dan membantu semua
Prodi Ilmu Penyakit Dalam mendapatkan
akreditasi A dari Lembaga Akreditasi
Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan
(LAM-PTKes). Dan hal ini sudah terealisir
awal tahun 2018.

Ringkasnya, di satu sisi KIPD bertugas


mencetak para internis yang berkualitas.
Di sisi lain, PB PAPDI menghimpun dan
membina para internis dalam tugas dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat, serta memperjuangkan hak-hak
mereka dalam menjalankan profesinya.

Zaman terus berubah. Hal-hal baru


bermunculan. Peluang, tantangan, dan
rintangan yang datang akan semakin
bervariasi. Baik PB PAPDI maupun
KIPD telah menyerahkan tongkat estafet
kepemimpinan kepada dua sosok penerus
yang mumpuni, dr. Sally Aman Nasution,
SpPD, K-KV, FINASIM, FACP dan dr.
Irsan Hasan, SpPD, K-GEH, FINASIM.
Besar harapan di tangan keduanya,
sinergitas PAPDI dan KIPD semakin kuat,
serta kedaulatan Ilmu Penyakit Dalam dari
sisi pendidikan maupun organisasi profesi
semakin kokoh, maju, dan jaya. Semoga!
halo
INTERNIS

Edisi XXIX, September 2018 // HALO INTERNIS 9


FOKUS UTAMA

MOMEN-MOMEN
BERSEJARAH
Perwakilan semua PAPDI Cabang menjadi saksi terpilihnya Ketua
Umum PB PAPDI dan Ketua Umum KIPD periode 2018-2021.
Semua satu suara, satu tekad, satu semangat, demi kejayaan
organisasi profesi dan pendidikan Spesialis Penyakit Dalam.

Suasana sidang organisasi KOPAPDI 2018 yang


berlangsung di Hotel Alila Solo, tanggal 11-12Juli 2018.

10 HALO INTERNIS // Edisi XXIX, September 2018


FOKUS UTAMA

H
ari itu Rabu, 11 Juli 2018. Dekorasi panggung dan alunan musik Setelah semua hadirin duduk kembali,
Sekitar pukul 14.00 WB, satu gending yang mengalun syahdu memberi Pembawa Acara mempersilahkan Sekretaris
persatu anggota Pengurus kesan bahwa Solo adalah kota yang Jenderal PB PAPDI periode 2015-2018,
Besar Perhimpunan Dokter melestarikan budaya. The Spirit of Java dr. Sally A. Nasution, SpPD, K-KV,
Spesialis Penyakit Dalam terasa mengitari suasana. Terlebih ketika FINASIM, FACP tampil di atas panggung
Indonesia (PB PAPDI) beserta perwakilan pembawa acara menyampaikan kata untuk membuka kegiatan KOPAPDI XVII
seluruh PAPDI Cabang memasuki ballroom pembuka dan ucapan selamat datang dalam dan mengarahkan peserta sidang untuk
Hotel Alila, Solo. Mereka menempati dua bahasa, yakni Bahasa Indonesia dan memilih Presidium (pimpinan sidang), yang
kursi yang sudah disediakan panitia, yang Bahasa Jawa kromo. terdiri dari tiga orang ketua dan tiga orang
diurutkan berdasarkan nama atau daerah sekretaris.
asal masing-masing. Semuanya sengaja Selang tiga puluh menit kemudian, acara
datang ke Solo dari wilayah ujung barat Sidang Pleno Organisasi yang merupakan PRESIDIUM
sampai ujung timur Indonesia untuk acara pokok KOPAPDI XVII pun dimulai.
Hadirin diminta berdiri untuk bersama- Terpilih tiga orang sebagai Ketua
menjadi bagian dari perhelatan akbar
sama menyanyikan Lagu Kebangsaan Presidium, yakni dr. Mardianto, SpPD,
Kongres Nasional Perhimpunan Dokter
Indonesia Raya, yang kemudian diikuti K-EMD, FINASIM (PAPDI Cabang
Spesialis Penyakit Dalam Indonesia
dengan menyanyikan lagu Mars PAPDI. Sumatera Utara), Dr. dr. Soebagijo Adi
(KOPAPDI) ke XVII.
Soelistijo, SpPD, K-EMD, FINASIM,
FACP (PAPDI Cabang Surabaya), dan dr.
I Komang Adi Sujendra, SpPD, FINASIM
(PAPDI Cabang Sulawesi Tengah). Tiga
Sekretaris Presidium yang terpilih adalah
dr. Eka Ginanjar, SpPD, K-KV, FINASIM,
FACP, FICA (PAPDI Cabang Jakarta
Raya), Dr. dr. Arina Widya Murni, SpPD,
K-Psi, FINASIM (PAPDI Cabang Sumatera
Barat), dan dr. Jansye Cynthia Pentury,
SpPD (PAPDI Cabang Maluku).

Selanjutnya, Sekjen PB PAPDI


menyerahkan Pimpinan Sidang kepada
Ketua Presidium, dr. Mardianto, SpPD,
K-EMD, FINASIM. Dan, Sidang
Organisasi Kongres Nasional PAPDI
ke XVII resmi dibuka dengan agenda
pertama mengesahkan kuorum sidang serta
mengesahkan agenda dan tata tertib sidang.

Agenda berikutnya, penyampaian laporan


pertanggungjawaban oleh Ketua Umum
PB PAPDI periode 2015-2018, Prof. Dr.
dr. Idrus Alwi, SpPD, K-KV, FINASIM,
FACC, FESC, FAPSIC, FACP. Di bawah
kepemimpinan Idrus, PB PAPDI telah
berhasil melakukan agenda-agenda dan
program-program organisasi. Salah satu
yang berhasil dirintis PB PAPBDI adalah
membentuk Badan Khusus Emergency in
Internal Medicine (EIMED) yang bertugas
mengelola dan mengembangkan pelatihan
kegawatdaruratan penyakit dalam untuk
para tenaga medis di Instalasi Gawat
Darurat (IGD). Badan Khusus EIMED
ini menyiapkan modul dan mengadakan
pelatihan bagi para internis dari berbagai
daerah di Indonesia, yang akan menjadi
tutor untuk menyebarluaskan ilmu EIMED
ini kepada para dokter umum di daerah
masing-masing.

Edisi XXIX, September 2018 // HALO INTERNIS 11


FOKUS UTAMA

Sidang Komisi berlangsung hingga larut


malam dan berlanjut keesokan harinya.

PLENO KEDUA

Sidang Pleno Kedua dimulai pada hari


Kamis (12/7) siang. Agenda pertamanya
adalah mendengarkan rumusan hasil
Rapat Komisi. Agenda kedua, memilih
dan menetapkan tuan rumah Konferensi
Kerja (KONKER) XV PAPDI tahun 2020
dan tuan rumah Kongres Nasional PAPDI
(KOPAPDI) ke XVIII tahun 2021.

Terdapat dua cabang yang mengajukan


penawaran sebagai tuan rumah KONKER
XV PAPDI Tahun 2020, yakni PAPDI
Cabang Sumatera Barat dan PAPDI Cabang
Lampung. PAPDI Cabang Sumatera
Barat mengundurkan diri. Akhirnya
PAPDI Cabang Lampung secara otomatis
Penetapan ketua terpilih oleh Presidium Sidang. ditetapkan sebagai tuan rumah KONKER
XV PAPDI Tahun 2020.
Di masa periode kepemimpinan Idrus pula, periode 2015-2018 dinyatakan demisioner. Adapun yang mengajukan diri menjadi
PB PAPDI memetakan kondisi distribusi Sidang berlanjut dengan pembentukan tuan rumah KOPAPDI XVIII Tahun 2021
Dokter Spesalis Penyakit Dalam di seluruh komisi-komisi. Sidang Pleno diskors sebanyak 5 cabang, yaitu PAPDI Cabang
Indonesia yang masih belum merata. Data sementara waktu memberi kesempatan Sumatera Barat, PAPDI Cabang Makassar,
yang terkumpul menjadi masukan yang kepada masing-masing komisi mengadakan PAPDI Cabang Semarang, PAPDI Cabang
berharga dalam mendukung pelaksanaan rapat membahas hal-hal terkait dengan Surabaya, dan PAPDI Cabang Yogyakarta.
program Wajib kerja Dokter Spesialis kemajuan dan gerak langkah organisasi Setelah melalui presentasi dan voting yang
(WKDS) yang dicanangkan pemerintah PAPDI ke depan. seru, terpilihlah PAPDI Cabang Semarang
sejak Januari 2017. Secara keseluruhan sebagai tuan rumah KOPAPDI XV Tahun
Laporan Pertanggungjawaban Ketua Umum Berikut pembagian komisi dan materi
2021.
PB PAPDI Periode 2015-2018 diterima pembahasannya.
dengan baik oleh para anggota. AKLAMASI
1. Komisi 1, dengan Ketua dr. Atma
Sidang Organisasi juga mengagendakan Gunawan, SpPD, K-GH, FINASIM Sidang Pleno berlangsung hingga malam
laporan pertanggungjawaban Ketua Umum membahas Bidang Organisasi dan hari. Dan, sampailah pada acara puncak,
Kolegium Ilmu Penyakit Dalam (KIPD), Bidang Advokasi. yakni pemilihan Ketua Umum Pengurus
yang disampaikan oleh Prof. Dr. dr. Siti Besar Perhimpunan Dokter Spesialis
2. Komisi 2, dengan Ketua Dr. med.
Setiati, SpPD, K-Ger, FINASIM, MEpid. Penyakit Dalam Indonesia (PB PAPDI)
Benny Santosa, SpPD, K-EMD,
Di bawah komando Siti Setiati, KPID telah Periode 2018-2021 dan Ketua Umum
FINASIM membahas Bidang Humas,
melakukan banyak hal untuk peningkatan Kolegium Ilmu Penyakit Dalam (KIPD)
Publikasi dan Pengabdian Masyarakat,
kualitas dan kemajuan pendidikan Ilmu Periode 2018-2021. Ketua Presidium
Bidang Kemitraan dan Kerja Sama,
Penyakit Dalam di Indonesia. Di antaranya mempersilahkan peserta sidang mengajukan
Bidang Etik dan Medikolegal.
berhasil mengantarkan semua dari 15 nama-nama untuk dicalonkan sebagai Ketua
Program Sudi (Prodi) Ilmu Penyakit Dalam 3. Komisi 3, dengan Ketua dr. Djoko Umum PB PAPDI dan Ketua Umum KIPD.
mendapatkan akreditasi A dari Lembaga Heri Hermanto, SpPD, K-HOM,
Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Pemilihan Ketua Umum PB PAPDI
FINASIM membahas Bidang
Kesehatan (LAM-PTKes). KIPD juga tidak membutuhkan waktu yang lama.
Pengembangan Profesi serta Bidang
berhasil membuat Standar Pendidikan dan Peserta sidang hanya mengajukan satu
Penelitian dan Pengembangan.
Kompetensi Spesialis Ilmu Penyakit dan nama, yaitu dr. Sally A. Nasution, SpPD,
Subspesialis Ilmu Penyakit Dalam. Laporan 4. Komisi 4, dengan Ketua dr. Deddy K-KV, FINASIM, FACP. Ketika Ketua
pertanggungjawaban Ketua KIPD secara Nur Wachid Achadiono, SpPD, K-R, Presidium menanyakan kesediaan Sally
keseluruhan pun diterima dengan baik oleh FINASIM, M.Kes membahas Bidang untuk dicalonkan sebagai Ketua Umum PB
anggota sidang. Pendididikan Spesialis. PAPDI, yang bersangkutan menyatakan
bersedia. Maka, secara aklamasi dr. Sally
Dengan diterimanya laporan 5. Komisi 5, dengan Ketua Dr. dr. A. Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM,
pertanggungjawaban ini, maka Faridin, SpPD, K-R, FINASIM FACP terpilih dan diangkat sebagai Ketua
Kepengurusan PB PAPDI periode 2015- membahas Bidang Pendidikan Umum PB PAPDI Periode 2018-2021.
2018 dan Kepengurusan Harian KIPD Subspesialis.

12 HALO INTERNIS // Edisi XXIX, September 2018


FOKUS UTAMA

Foto bersama antara Ketua Umum PB PAPDI dan


Ketua Umum KIPD yang baru dan yang terdahulu.

Dengan kata lain, Imam menolak untuk menjadikan keduanya sebagai kandidat
dicalonkan. Dengan begitu, calon Ketua Ketua Umum PB PAPDI dan kandidat
“Ini bukan tugas yang KIPD hanya satu orang. Akhirnya secara Ketua Umum KIPD.
ringan. Terima kasih kepada aklamasi dr. Irsan Hasan, SpPD, K-GEH,
yang sudah memberikan FINASIM terpilih dan diangkat menjadi Ditetapkannya Ketua Umum PB PAPDI
kepercayaan ini.” Ketua Umum KIPD Periode 2018-2021. dan Ketua Umum KIPD Periode 2018-
2021 ini merupakan momen penting
“Masa yang akan datang sangat berat. KOPAPDI XVII yang dinanti-nanti peserta
“Ini bukan tugas yang ringan. Terima Saya meminta dengan sangat lubuk hati sidang, dan menjadi kabar gembira bagi
kasih kepada yang sudah memberikan yang paling dalam kepada Prof. Siti seluruh Keluarga Besar PAPDI dan KIPD
kepercayaan ini,” tutur Sally saat Setiati, kepada Dr. Imam, seluruh Keluarga di seluruh Indonesia. Sidang Organisasi
memberikan sambutan sepatah dua patah KIPD. Mohon saya dibantu. Mudah- KOPAPDI XVII pun berakhir sekitar pukul
kata sebagai Ketua Umum PB PAPDI yang mudahan dengan bantuan semuanya, kita 22.00 malam. Ketua Presidium menutup
baru. bisa menjalankan tugas ini dengan baik,” sidang, dan rangkaian acara Sidang
ungkap Irsan dalam sambutannya usai Organisasi KOPAPDI XVII pun selesai.
Sewaktu pemilihan Ketua Umum KIPD, terpilih sebagai Ketua Umum KIPD. Di penghujung acara, Ketua Presidium
sempat terjadi sedikit “drama”. Mayoritas meminta para Ketua Umum terpilih berdiri
peserta sidang mengusulkan dr. Irsan Isyarat terpilihnya Sally Aman Nasution di depan panggung, untuk menerima ucapan
Hasan, SpPD, K-GEH, FINASIM. Lalu, sebagai Ketua Umum PAPDI yang baru selamat dari semua hadirin.
ada pula yang mengajukan nama Dr. dr. dan Irsan Hasan sebagai Ketua Umum
Imam Subekti, SpPD, K-EMD, FINASIM. KIPD sudah terbaca sebelumnya. Pada Perhelatan akbar KOPAPDI XVII telah
Namun ketika Ketua Presidium meminta Sidang Pleno Kedua dalam agenda terselenggara dengan sukses. Kini harapan
kesediaan kedua kandidat untuk dicalonkan pembacaan hasil rumusan Sidang Komisi dan perhatian tertumpu kepada kinerja dua
sebagai Ketua Umum KIPD, Imam yang yang berlangsung Kamis (12/7) siang, dr. orang Ketua Umum yang baru. Tugas telah
merupakan Wakil Ketua KIPD terdahulu Atma Gunawan, SpPD, K-GH, FINASIM menanti. Selamat bekerja dr. Sally, selamat
justru menyatakan mendukung penuh memaparkan hasil rumusan Sidang bekerja dr. Irsan. Keluarga Besar PAPDI
juniornya, Irsan Hasan, menjadi Ketua Komisi 1. Pada saat itu Atma Gunawan beserta Keluarga Besar KIPD senantiasa
Umum KIPD untuk periode 2018-2021. menyebutkan usulan Komisi 1 untuk siap mendukung.halo
INTERNIS

Edisi XXIX, September 2018 // HALO INTERNIS 13


FOKUS UTAMA

dr. Sally A. Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP


KETUA UMUM PB PAPDI PERIODE 2018-2021

Mengutamakan Kepentingan Anggota


PROFESIONAL DAN SEJAHTERA
14 HALO INTERNIS // Edisi XXIX, September 2018
FOKUS UTAMA

Banyak “PR” yang harus mulai berlakunya era Universal Health “Clinical Pathway itu menjadi salah satu
Coverage. pegangan payer (BPJS) untuk membayar.
dikerjakan. Mewujudkan Kalau tidak ada Clinical Pathway-nya
kesejahteraan anggota dan “Tanggung jawab (sebagai Ketua Umum PB bagaimana dia mau bayar. Kaitannya seperti
menjaga profesionalitas PAPDI) itu besar. Apalagi di masa sekarang itu. Kemarin banyak missing link-nya,
dalam bekerja, adalah yang ini, tantangannya sangat banyak. Maka mungkin akses ke kemenkes dan akses
tujuan utama kita adalah (mewujudkan)
utama. ke BPJSnya. Barangkali itu nanti yang

R
kesejahteraan anggota dan bagaimana agar akan dioptimalkan lagi supaya masalah
profesional bisa dipertahankan. Banyak ini bisa terselesaikan. Minimal bisa dicari
asanya hampir tidak ada ‘PR’ yang perlu dikerjakan,” ucapnya. solusinya,” tutur Sally.
anggota Perhimpunan Dokter
Penyakit Dalam Indonesia PERSOALAN TEKNIS Mengawali langkah sebagai Ketua Umum
(PAPDI) yang tidak mengenal PB PAPDI, Sally mengharapkan dukungan
dr. Sally A. Nasution, SpPD, Pengalaman sebagai Sekjen PB PAPDI
dari segenap anggota PAPDI yang kini
K-KV, FINASIM, FACP, Ketua Umum PB selama dua periode berturut-turut membuat
jumlahnya hampir 4.000 internis, dan
PAPDI yang terpilih pada KOPAPDI XVII Sally paham banyak hal terkait hal-hal
tentunya juga dukungan dari PAPDI
di Kota Solo tanggal 11-16 Juli 2018. Sally teknis yang secara khusus berdampak
Cabang yang sudah berjumlah 38 cabang.
adalah sosok yang memiliki dedikasi tinggi. kepada kinerja dan kesejahteraan internis
Terutama dalam menghadapi tantangan dan
Kesediaannya meluangkan waktu, tenaga, sebagai penyedia jasa pelayanan kesehatan
rintangan yang dapat menggerus eksistensi
dan pikiran untuk kemajuan organisasi tidak kepada masyarakat. Sally mengungkapkan
kompetensi internis di Indonesia.
diragukan lagi. contoh, persoalan teknis terkait
implementasi program Jaminan Kesehatan “Saya sudah paham sekali, bahwa
Sally bergabung dalam organisasi PAPDI Nasional (JKN). kepengurusan PB PAPDI ini tidak bisa
melalui PAPDI Cabang Jakarta Raya berjalan tanpa dukungan sejawat dan
(PAPDI Jaya). “Saya sudah bergabung Salah satu kendala yang muncul adalah
seluruh PAPDI Cabang. Sekali lagi mohon
dengan PAPDI sejak lulus internis, yaitu belum dikeluarkannya Pedoman Nasional
dukungannya ke depan. Semoga PB PAPDI
sejak saya masih (bergabung) di PAPDI Pelayanan Kedokteran (PNPK) terkait
bisa lebih eksis dan dapat mempertahankan
Jaya,” tutur wanita yang menyelesaikan dengan bidang kerja Spesialis Penyakit
‘milik’ (kompetensi) kita atau merebut
Pendidikan Spesialis Penyakit Dalam dari Dalam oleh Kementerian Kesehatan.
kembali yang terselip-selip di tempat lain,”
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Peraturan Menteri Kesehatan RI
ujarnya sesaat setelah dipilih dan ditetapkan
Tahun 2003. Di sini Sally pernah menjabat Nomor 1438/MENKES/PER/IX/2010
sebagai Ketua Umum PB PAPDI periode
sebagai Wakil Ketua PAPDI Jakarta Raya. tentang Standar Pelayanan Kedokteran
2018-2021.halo
INTERNIS
Di dalam kepengurusan PB PAPDI, Sally menyebutkan PNPK merupakan standar
penah menjabat sebagai Wakil Sekretaris pelayanan kedokteran yang bersifat
Jenderal, yang kemudian berlanjut menjadi nasional, yang dibuat oleh organisasi
Sekretaris Jenderal PB PAPDI selama dua profesi dan disahkan oleh Menteri.
BIODATA
periode berturut-turut (2012-2015 dan PNPK ini memuat pernyataan yang
2015-2018). sistematis, dibuat berdasarkan bukti ilmiah Nama : dr. Sally A. Nasution, SpPD,
Sally, termasuk salah seorang Pengurus (scientific evidence) untuk membantu K-KV, FINASIM, FACP
Besar PAPDI yang rajin berkunjung ke dokter dan pembuat keputusan klinis TTL : Medan, 8 Agustus 1967
daerah-daerah, baik dalam rangka kegiatan tentang tata laksana penyakit atau kondisi
Suami : dr. Waluyo Dwi Cahyono,
roadshow maupun mendampingi Ketua klinis yang spesifik. Mengacu kepada
PNPK inilah masing-masing rumah sakit
SpPD, K-EMD, FINASIM
Umum PAPDI melantik Pengurus PAPDI Anak : Satrio Wicaksono
Cabang. Sebagai Sekjen, Sally banyak atau pusat pelayanan kesehatan membuat
menjalin komunikasi dengan anggota dan Panduan Praktik Klinis (PPK) yang disertai
dengan turunannya antara lain berupa Alur Pendidikan & Gelar :
para Pengurus PAPDI Cabang, sehingga
paham persoalan-persoalan yang dihadapi Klinik (Clinical Pathway). • Dokter Umum (dr), Fakultas
internis di lapangan. Informasi-informasi Kedokteran Universitas Indonesia,
Tanpa ada PNPK maka rumah sakit tahun 1992
dari daerah menjadi masukan bagi Pengurus tidak dapat menyusun PPK dan Clinical
Besar PAPDI di pusat dalam memetakan • Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Pathway. Sementara dua hal ini sangat
masalah dan mencarikan solusi untuk penting dalam melakukan kendali mutu dan
(SpPD), Fakultas Kedokteran
kepentingan anggota dan organisasi. kendali biaya di rumah sakit, sebagaimana Universitas Indonesia, tahun 2003
dijelaskan dalam Undang-Undang RI No. • Subspesialis (K-KV), Fakultas
Untuk tiga tahun ke depan, Sally
44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit. Dalam Kedokteran Universitas Indonesia,
menegaskan, di bawah kepemimpinannya
PB PAPDI akan concern pada kesejahteraan ini, pihak Badan Penyelenggara Jaminan tahun 2011
anggota, dan berupaya mengawal agar Sosial (BPJS) Kesehatan menggunaan • Fellow PAPDI (FINASIM), PB PAPDI,
para anggota dapat mempertahankan PPK dan Clinical Pathway sebagai acuan tahun 2009
profesionalitasnya di era yang banyak untuk melakukan pembayaran kepada pihak • Fellow FACP (FACP), American
tantangan ini. Apalagi tahun depan, 2019, rumah sakit. College of Physicians, tahun 2013

Edisi XXIX, September 2018 // HALO INTERNIS 15


FOKUS UTAMA

MENYATUKAN
VISI & MISI
PAPDI dan Kolegium
memiliki ranah tugas masing-
masing. Sinergitas seperti apa
yang akan dibentuk oleh PAPDI
dan Kolegium?
Ada wacana untuk
menyamakan visi misi PAPDI
dengan Kolegium. Kemudian
nanti membuat renstra sendiri-
sendiri. Jadi kalau visi misinya
sama, kan tinggal pencapaiannya
saja. Ujung-ujungnya untuk
kepentingan stake holdernya
juga, yaitu anggota.

Hal yang khusus dilakukan


PB PAPDI, terkait apa saja?
Kalau dari PB PAPDI sendiri,
yaitu bagaimana supaya
anggota bisa tetap profesional
menjalankan tugas-tugas dan
kesejahteraannya terjamin.
Mungkin dua itu yang utama.

Bagaimana bentuk
kongkritnya?
Ketua Umum PB PAPDI, dr. Sally A. Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP Bagaimana mereka tetap
profesional, kita mengupayakan
Semakin berat dan beragamnya tantangan yang dihadapi hal-hal yang mendukung (profesionalitas) itu. Salah satunya yang
profesi dan pendidikan Spesialis Ilmu Penyakit Dalam mungkin kami lakukan adalah akan lebih memprioritaskan akses
di Indonesia sekarang ini, mendorong PB PAPDI untuk ke pemangku kebijakan. Contohnya, dalam pelaksanaan JKN
(Jaminan Kesehatan Nasional) banyak diskusi ke arah sana yang
lebih menguatkan lagi sinergitas antara PAPDI dengan
keterkaitannya banyak sekali. Banyak yang mandek karena tidak
Kolegium Ilmu Penyakit Dalam. Bukan hanya sekadar disupport. Misalnya dari BPJS aturannya begini, atau dari Kemenkes
‘bekerja sama’ tetapi bergerak memperjuangkan cita-cita kurang men-support.
yang sama melalui koridor pengabdian masing-masing,
demi untuk kepentingan bersama pula. Mungkin bisa dijelaskan contoh masalah yang berkaitan
dengan JKN ini?
Contoh PNPK (Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran). Itu
kan panduan nasional. Dari PNPK dibuat PPK (Panduan Praktik

K etua Umum PB PAPDI, dr. Sally A. Nasution, SpPD, K-KV, Klinis) dan turunannya clinical pathway. PPK dan clinical pathway
FINASIM, FACP menuturkannya kepada Redaksi Halo Internis di masing-masing tempat (rumah sakit) mungkin berbeda-
dalam wawancara khusus beberapa waktu lalu. Berikut beda, tergantung dari fasilitasnya, dan kelas rumah sakit. Tetapi
petikannya. panduan kita kan sama. Nah untuk PNPK itu harus di-guiding oleh
kemenkes, karena panduan nasional itu biasanya tidak kerjakan
Dalam pidato sambutan seusai ditetapkan sebagai Ketua oleh satu profesi. Banyak profesi yang terkait membuat panduan
Umum PB PAPDI, Anda menyampaikan akan membawa bersama-sama. PNPK yang sudah diikuti PAPDI itu ada tujuh. Lima
“gerbong” besar PAPDI bersama-sama dengan Kolegium. sudah jadi, dua masih dalam proses. Tapi panduannya sendiri tidak
Dapatkah dijelaskan lebih lanjut? pernah kami dapatkan. Padahal sudah jadi, tapi tidak sampai ke
kami. Anggota kan harus memiliki itu. Ini kan hal teknis banget.
Kami dan kolegium sama-sama mendapatkan mandat dari
hasil sidang kemarin (KOPAPDI XVII). Nanti dibagi-bagi, yang Bagaimana solusinya?
mana porsi tugas PB PAPDI dan mana porsi tugas Kolegium.
Itu menjadi landasan PB PAPDI ke depan. Jadi mungkin sama Akses ke pemangku kebijakan, ini yang mungkin bisa kita
seperti kepengurusan yang lalu, kami akan membuat rencana lakukan untuk mendapatkan solusinya. halo
INTERNIS

strategis (renstra) dulu berdasarkan masalah-masalah yang harus


diselesaikan atau harus di hadapi ke depannya.

16 HALO INTERNIS // Edisi XXIX, September 2018


FOKUS UTAMA

dr. Irsan Hasan, SpPD, K-GEH, FINASIM


KETUA UMUM KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM (KIPD)

Mempertahankan Kompetensi
SPESIALIS PENYAKIT DALAM
KIPD terus berjuang mempertahankan kompetensi Ilmu
Penyakit Dalam dari “tangan-tangan” yang perlahan-
lahan menggerusnya. Pekerjaan berat yang harus
dilakukan, demi menjaga keberlangsungan kompetensi
Ilmu Penyakit Dalam di percaturan medis Indonesia.

T
erpilihnya nama dr. Irsan “Menurut saya itu merupakan salah satu
Hasan, SpPD, K-GEH, tugas berat di kolegium. Mempertahankan
FINASIM sebagai Ketua kompetensi Penyakit Dalam. Jadi, Penyakit
Umum Kolegium Ilmu Dalam ini ilmunya sangat luas. Dari
Penyakit Dalam (KIPD) sudah kepala sampai kaki. Nah, itu memang
diduga banyak orang sebelumnya. Maklum, berpotensi untuk di “ambil” secuil
pria kelahiran Padang, 28 Oktober 1963 demi secuil. Tentunya kita juga
ini dipandang cukup lama berkecimpung tidak boleh egois, mengatakan
dalam kegiatan-kegiatan KIPD. Irsan telah kita adalah yang paling jago,
bergabung dengan KIPD pada tahun 2003. padahal ada orang yang lebih jago
Dan, dalam enam tahun terakhir, Irsan dari kita. Sebaliknya, kita juga
dipercaya menjabat sebagai Sekretaris tidak mau digerus pelan-pelan
Jenderal (Sekjen) KIPD selama dua periode hingga akhirnya (kompetensi
berturut-turut (2012-2015 dan 2015-2018), itu) hilang dan Penyakit Dalam
mendampingi Prof. Dr. dr. Siti Setiati, tidak punya apa-apa. Itulah yang
SpPD, K-Ger, FINASIM, MEpid yang saya katakan berat. Mana yang
menjabat Ketua Umum KIPD di masa dua harus dipertahankan, dan mana
periode tersebut. yang—bukan dilepaskan—orang
lain diizinkan untuk bisa ikut
Irsan mengungkapkan, Ketua KIPD terlibat,” tutur Irsan.
mengemban tugas yang berat. “Saya ikut
KIPD sejak tahun 2003. Saya menyadari BIDANG BARU
beratnya tugas Ketua Kolegium,” ujarnya.
Tantangan yang dihadapi tidak sedikit Hal lain yang juga menjadi
karena bidang Ilmu Penyakit Dalam amat “PR” besar bagi KIPD adalah
luas, sehingga berpotensi tumpang tindih menyangkut pendidikan
dengan kompetensi profesi lain, terutama Subspesialis Ilmu Penyakit
menyangkut pendidikan subspesialis Ilmu Dalam. Pembenahan Program
Penyakit Dalam. Studi (Prodi) Subspesialis Ilmu
Penyakit Dalam akan menjadi
Karena itu, menurut Irsan, salah satu tugas berat KPID di masa yang
fokus KIPD ke depan adalah berkaitan akan datang. “Tampaknya
dengan upaya peningkatan kualitas tugas besar KIPD kepengurusan
pendidikan Spesialis Penyakit Dalam, dan periode berikutnya beralih pada
mempertahankan kompetensi penyakit pembenahan pendidikan subspesialis.
dalam agar tidak diambil oleh pihak-pihak Masih banyak prodi subspesialis belum
lain. Beberapa waktu belakangan ini, di terstruktur di dalam Fakultas kedokteran
Indonesia muncul spesialisasi baru dalam dan universitas,” ujar Irsan.
bidang kedokteran yang sebetulnya baik
pendidikan maupun kompetensi yang Untuk membenahi pendidikan spesialis
dihasilkannya berada dalam lingkup ilmu maupun subspesialis Penyakit Dalam,
Penyakit Dalam. Irsan akan mengubah struktur organisasi

Edisi XXIX, September 2018 // HALO INTERNIS 17


FOKUS UTAMA

Adapun Bidang Sertifikasi berkaitan dengan


perpanjangan atau pembuatan sertifikat
kompetensi baru. Tugas-tugasnya sudah
terlaksana secara rutin. Namun ke depan
akan ada perubahan, semua akan dilakukan
secara online, seperti dalam mengurus
Surat Tanda Registrasi (STR). Untuk
menyiapkan sistem registrasi online ini,
KIPD akan mengadakan pelatihan untuk
admin di tiap cabang.

Irsan menegaskan, pekerjaan besar KIPD


tidak bisa diselesaikan oleh satu atau dua
orang saja. Ini membutuhkan banyak
tenaga, waktu, dan pikiran. Karenanya
Irsan mengharapkan dukungan, bantuan,
dan kerja sama yang solid dari segenap
Keluarga Besar KIPD. “Mudah-mudahan
dengan bantuan semuanya, kita bisa
melaksanakan tugas ini dengan baik,” ucap
Irsan.

Dan yang pasti, ke depan KIPD akan lebih


memperkuat jalinan kerja sama dengan
PB PAPDI untuk memperkokoh eksistensi
bidang Ilmu Penyakit Dalam di Indonesia.
“Banyak hal yang harus diperjuangkan
oleh Kelogium dan PB PAPDI,” tutur Irsan.
Pakar Peneliti Hati ini pun memberikan
contoh. “Misalnya yang berkaitan dengan
Dr. Irsan Hasan, SpPD, K-GEH, FINASIM memberikan sambutan pertama sebagai Ketua Umum kompetensi-kompetensi. Harusnya timnya
KIPD periode 2018-2021. adalah tim bersama (Kolegium dan PB
PAPDI),” imbuhnya. halo
INTERNIS

Kolegium Ilmu Penyakit Dalam. Dibentuk Sekarang yang akan kita lakukan adalah
bidang baru dengan nama “Bidang memperbaiki dan membuatnya menjadi
Penjaminan Mutu” yang langsung di baik,” jelas Irsan.
basawah Ketua Umum Kolegium. Bidang
ini menangani urusan standarisasi dan Bidang Subspesialis bertugas membuat Biodata
akreditasi. Sementara pada struktur pendidikan Subspesialis Penyakit Dalam
organisasi yang lama standarisasi dan menjadi terstruktur. Untuk bisa terstruktur Nama : dr. Irsan Hasan, SpPD, K-GEH
akreditasi berada di bawah Bidang Spesialis terlebih dahulu harus disyahkan dulu FINASIM
(Sp) dan Bidang Sub Subspesialis (Sp2). Standar Pendidikan dan Kompetensinya. TTL : Padang, 28 Oktober 1963
Namun hingga saat tulisan ini diturunkan,
Istri : Siska Daili
Dengan begitu, dalam struktur organisasi Standar Pendidikan dan Kompetensi
KIPD yang baru terdapat 4 bidang yang Subspesialis Penyakit Dalam masih
Anak : 1) Karina Keneshia
langsung berada di bawah Ketua Umum belum disyahkan oleh Konsil Kedokteran 2) Brahmana Ariaputra
KIPD. Yakni Bidang Spesialis, Bidang Indonesia.
Subspesialis, Bidang Penjaminan Mutu, dan Pendidikan & Gelar :
Bidang Sertifikasi. “Setelah SPK itu disyahkan kita akan • Dokter Umum (dr), Fakultas
berusaha untuk membuat prodi-prodi yang Kedokteran Universitas Indonesia,
Masing-masing bidang dalam struktur belum terstruktur menjadi terstruktur. tahun 1988
organisasi KIPD ini mempunyai kegiatan Hingga saat ini yang terstruktur baru 3 dari
• Dokter Spesialis Penyakit Dalam
yang besar. Bidang Spesialis melanjutkan total 15 prodi yang sudah melaksanakan.
kegiatan yang sudah rutin dilakukan. Kemudian, kalau sudah punya standar
(SpPD), Fakultas Kedokteran
Karena kegiatan besarnya sudah hampir pendidikan dan terstruktur, harus ada Universitas Indonesia, tahun 1999
tuntas dikerjakan pada periode sebelumnya, akreditasi. Itu masuk ke dalam Bidang • Subspesialis (K-GEH), Fakultas
yaitu membuat Standar Pendidikan dan Penjaminan Mutu. Bidang ini harus Kedokteran Universitas Indonesia,
Kompetensi (SPK). Juga, mengubah mempersiapkan akreditasi untuk prodi- tahun 2006
metode ujian dari ujian pasien menjadi prodi subspesialis ini. Ini tidak mudah. • Fellow PAPDI (FINASIM), PB PAPDI,
Objective Structured Clinical Examination Lebih berat dibandingkan dengan akreditasi tahun 2009
(OSCE). “Itu semua sudah dilakukan. spesialis (Sp1),” jelas Irsan.

18 HALO INTERNIS // Edisi XXIX, September 2018


FOKUS UTAMA

Ketua Umum PB PAPDI dan Ketua Umum KIPD


bersama Menteri Kesehatan RI dalam rangkaian
acara KOPAPDI XVII di Solo 2018.

SINKRONISASI
KIPD & PB PAPDI
P
ekerjaan besar akan lebih ringan bila dihadapi dan Contoh konkretnya seperti masalah publikasi. PB PAPDI
dikerjakan bersama-sama. Inilah yang mendorong punya publikasi sendiri. Kita (KIPD) juga punya. Tetapi kita tidak
Kolegium Ilmu Penyakit Dalam (KIPD) semakin punya majalah, punyanya website. Harusnya majalah itu bisa
menguatkan sinergi dengan Pengurus Besar Perhimpunan dimanfaatkan oleh Kolegium juga. Hal lain misalnya yang berkaitan
dengan kompetensi-kompetensi. Harusnya timnya adalah tim
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PB PAPDI) dalam
bersama. Jadi sebenarnya lebih untuk menyinkronkan kedua
menghadapi tantangan-tantangan di era milenial yang organisasi ini. Karena memang mungkin dulu komunikasinya yang
semakin banyak dan beragam. kurang intens.
Ketua Umum Kolegium Ilmu Penyakit Dalam (KIPD),
Bagaimana dengan penempatan personil di kepengurusan,
dr. Irsan Hasan, SpPD, K-GEH, FINASIM mengutarakan
apakah perlu sinkronisasi juga dengan PB PAPDI?
kepada Redaksi Halo Internis, langkah-langkah awal yang
akan diambil KIPD dalam waktu dekat ini. Terutama dalam Kalau sekarang untuk penyusunan kepengurusan kita KIPD
sudah diskusi dengan dr. Sally. Dari sisi pengurus ada beberapa
menggalang kebersamaan dengan PB PAPDI. Berikut
yang kakinya dua. Misalnya di level tertinggi, di level pimpinan dr.
petikannya. Edy Rizal menjadi Sekjen di tempat saya (KIPD) dan Wakil Ketua di
PB PAPDI. Jadi harus sudah sinkron.
Apa program utama KIPD dalam waktu dekat ini?
Seperti periode-periode yang lalu, tentunya saya harus Anda sendiri, mengapa tertarik pada bidang Ilmu Penyakit
menyusun rencana strategis (renstra). Saya akan segera menyusun Dalam?
renstra dengan berbagai indikatornya. Saya mengambil Spesialis Penyakit Dalam karena pikir bisa
menolong lebih banyak orang. Sebetulnya dulu saya sempat
Dalam sambutan sebagai Ketua Umum KIPD terpilih pada tertarik dengan ilmu kebidanan. Tetapi bidang Ilmu Penyakit Dalam
KOPAPDI XVII di Solo pada bulan Juli lalu, Anda mengatakan KIPD lebih luas. Misalnya, orang tua pun bisa saya tolong.
akan berjuang bersama-sama PB PAPDI. Bisakah dijelaskan, apa
akan dilakukan bersama-sama dengan PB PAPDI? Mengapa pula memilih mendalami hepatologi?
Kalau dalam visi misi, sebenarnya sudah satu searah. Hanya Kenapa hepatologi, karena menantang. Banyak hal masih
mungkin belum betul-betul sinkron. Sekarang sudah mulai kita misteri di hepatologi ini. Masih banyak yang harus digali. Banyak
bicarakan. Misalkan pada hari Kamis (9/8) nanti kami akan rapat penyakit yang belum teratasi, seperti yang menjadi fokus saya
bersama terkait dengan program, supaya programnya jadi satu. sekarang, kanker hati. Itu angka kematiannya tinggi. Juga ada
prosedur dan tindakan-tindakannya. Itu daya tariknya. halo
INTERNIS

Apa contoh programnya seperti apa?

Edisi XXIX, September 2018 // HALO INTERNIS 19


FOKUS UTAMA

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Prof. Dr. Ilham Oetama
Marsis, SpOG bersama Ketua Umum dan Sekjen PB PAPDI serta Ketua Umum dan Sekjen KIPD.

SIAP BEKERJA
S
esudah terpilih, Ketua Umum pelantikan Pengurus Besar PAPDI dan dan melakukan perubahan sehingga tidak
Pengurus Pesar Perhimpunan Badan Pengurus KIPD berlangsung pada tertinggal dibanding kedokteran di negara
Dokter Spesialis Penyakit Dalam tanggal 1 September 2018 di Hotel Gran lain.
Indonesia (PB PAPDI) dan Ketua Melia, Jakarta.
Umum Kolegium Ilmu Penyakit “Saya beruntung yang menjadi Ketua
Dalam (KIPD) periode 2018-2021 langsung KITA HARUS BERUBAH! PAPDI dan Kolegium Ilmu Penyakit Dalam
bekerja membentuk “kabinet” masing- adalah generasi muda. Karena ke depan kita
Marsis mengapresiasi pimpinan beserta akan berubah secara cepat dan kita akan
masing.
jajaran Pengurus Besar PAPDI dan Badan masuk ke era digitalisasi. Untuk generasi
Pengurus KIPD yang kini banyak diisi saya dalam menerima perubahan ini
Terhitung sekitar satu setengah bulan
oleh kalangan muda. Dalam pidatonya biasanya agak sedikit lamban,” kata Marsis.
setelah pelaksanaan Kongres Nasional
saat pelantikan Pengurus Besar PAPDI
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit
dan Badan Pengurus KIPD periode 2018- Terlebih dengan datangnya era Masyarakat
Dalam Indonesia (KOPAPDI) ke XVII
2021, Marsis mengatakan bahwa ke depan, Ekonomi ASEAN (MEA), dimana pada
di Solo, “kabinet” baru ini dilantik secara
dunia kedokteran Indonesia harus berubah tahun 2025 Indonesia akan terbuka untuk
resmi oleh Ketua Umum Pengurus Besar
mengikuti tuntutan zaman. Dalam hal ini mobilitas para dokter dari dalam maupun
Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Prof.
kaum muda akan lebih mudah menerima luar negeri. Pertanyaannya, siapkan
Dr. Ilham Oetama Marsis, SpOG. Prosesi

20 HALO INTERNIS // Edisi XXIX, September 2018


FOKUS UTAMA

kedokteran Indonesia bersaing dalam era


pasar bebas ASEAN dan selanjutnya era
global?

“Kita harus menjawab, apakah Indonesia


mampu bersaing dalam era MEA. Karena
kita harus membuka era ASEAN sebelum
masuk ke era global. Tentunya kalau
Indonesia tidak mau tertinggal, harus
mampu menyesuaikan diri terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi. Negara
yang mampu melakukan perubahan akan
survive ke depan. Tentu, saya harapkan
Indonesia mampu,” kata Marsis.

Salah satu perubahan yang mendesak untuk


dilakukan, menurut Marsis, adalah merubah
1 skema pendidikan kedokteran. Misalkan
dengan memperpendek masa studi
pendidikan dokter spesialis dan memastikan
lulusan yang dihasilkan berkualitas baik.
Ini untuk mengejar pencapaian kebutuhan
dokter-dokter spesialis di Indonesia, yang
bila tidak tersedia akan diisi oleh dokter-
dokter dari luar negeri. “Ini PR untuk
PAPDI dan Kolegium. Tentunya kita harus
berubah ke depan,” ujar Marsis.

Selain itu, Marsis juga mendorong


pembenahan dan menguatan pendidikan
subspesialis di lingkup Ilmu Penyakit
Dalam untuk meningkatkan dan
memperkuat kompetensi para internis di
Indonesia dalam bersaing dengan dokter
asing, termasuk kemampuan dalam
mengaplikasikan teknologi canggih di
bidang kedokteran.

2 “Peranan Kolegium Ilmu Penyakit Dalam


adalah menyaring masuknya dokter asing
yang kita kenal dengan istilah equality.
Yang harus masuk haruslah setara. Tidak
boleh dibawah kualitas kompetensi
Penyakit Dalam Indonesia. Yang lebih
tinggi boleh masuk dan yang lebih rendah
tidak boleh masuk. Itu konseksuensi yang
kita terima ke depan,” imbuhnya.

SEMANGAT BARU

Arahan dari Ketua Umum PB IDI ini


mendorong para pengurus yang dilantik
untuk bersatu dengan semangat baru.
Semua bertekad, siap bekerja dengan saling
bergandengan tangan membawa PAPDI
dan KIPD semakin maju dan mampu
menghadapi segala tantangan yang ada.

Selamat bekerja Pengurus Besar PAPDI


3 dan Badan Pengurus KIPD periode 2018-
2021! halo
INTERNIS

Foto 1, 2, 3: Ketua Umum PB IDI menyematkan pin kepada Ketua Umum dan Sekjen
PB PAPDI serta Ketua Umum dan Sekjen KIPD.

Edisi XXIX, September 2018 // HALO INTERNIS 21


FOKUS UTAMA

Foto bersama :
Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PB PAPDI) Periode 2018-2021

1 2

3 4

Foto 1, 2, 3, 4: Suasana pelantikan kepengurusan PB PAPDI dan BP KIPD Periode 2018-2021

22 HALO INTERNIS // Edisi XXIX, September 2018


FOKUS UTAMA

SUSUNAN PENGURUS BESAR


PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA (PB PAPDI)
PERIODE 2018- 2021

Dewan Pertimbangan: Prof. Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD, K-HOM, FINASIM, FACP
Prof. dr. Ali Ghanie, SpPD, K-KV, FINASIM
Prof. Dr. dr. Idrus Alwi, SpPD, K-KV, FINASIM, FACC, FESC, FAPSIC, FACP
Dr. dr. Andi Fachruddin Benyamin, SpPD, K-HOM, FINASIM
dr. Pranawa, SpPD, K-GH, FINASIM
Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD, K-GEH, FINASIM, MMB, FACP

Ketua Umum: dr. Sally Aman Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP
Wakil Ketua I: dr. Ika Prasetya Wijaya, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP, FICA
Wakil Ketua II: dr. Edy Rizal Wahyudi, SpPD, K-Ger, FINASIM

Sekretaris Jenderal: dr. Eka Ginanjar, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP, FICA
Wakil Sekretaris Jenderal: dr. Adityo Susilo, SpPD, K-PTI, FINASIM

Bendahara: Dr. dr. Iris Rengganis, SpPD, K-AI, FINASIM


Wakil Bendahara: dr. Rahmah Safitri Meutia, SpPD, FINASIM

Bidang Organisasi
Ketua: Dr. dr. Sukamto Koesnoe, SpPD, K-AI, FINASIM
Anggota: dr. Muhadi, SpPD, K-KV, FINASIM, MEpid
Dr. dr. Arto Yuwono Soeroto, SpPD, K-P, FINASIM, FCCP
dr. Arnadi Taslim, SpPD, FINASIM
Dr. dr. Soebagijo Adi Soelistijo, SpPD, K-EMD, FINASIM, FACP

Bidang Advokasi
Ketua: dr. Prasetyo Widhi Buwono, SpPD, K-HOM, FINASIM
Anggota: dr. Juniara Salomo Sidabutar, SpPD
dr. Herikurniawan, SpPD
dr. Mardianto, SpPD, K-EMD, FINASIM

Bidang Kerjasama dan Kemitraan


Ketua: dr. Taolin Agustinus, SpPD, K-GEH, FINASIM
Anggota: Dr. med. Benny Santosa, SpPD, K-EMD, FINASIM
dr. Juferdy Kurniawan, SpPD, K-GEH, FINASIM
dr. R.M. Suryo Anggoro Kusumo Wibowo, SpPD, K-R
dr. I Komang Adi Sujendra, SpPD, FINASIM

Bidang Pengembangan Profesi dan Penelitian


Ketua: Dr. dr. Lugyanti Sukrisman, SpPD, K-HOM, FINASIM
Anggota: dr. Ceva Wicaksono Pitoyo, SpPD, K-P, FINASIM, KIC
Dr. dr. Andhika Rachman, SpPD, K-HOM, FINASIM
Dr. dr. Rudy Hidayat, SpPD, K-R, FINASIM
dr. Simon Salim, SpPD, K-KV, FINASIM, MKes, AIFO, FACP, FICA
dr. Ni Made Hustrini, SpPD, K-GH

Bidang Humas, Publikasi dan Pengabdian Masyarakat


Ketua: dr. Nadia Ayu Mulansari, SpPD, K-HOM, FINASIM
Anggota: dr. Arif Mansjoer, SpPD, K-KV, FINASIM, KIC, MEpid
dr. Wismandari, SpPD, K-EMD, FINASIM
dr. Elizabeth Merry Wintery, SpPD, FINASIM

Bidang Etik dan Medikolegal


Subbidang Etik: dr. Bambang Subagyo, SpPD, FINASIM, SE, MM
Subbidang Medikolegal: Dr. dr. Lucky Aziza Bawazier, SpPD, K-GH, FINASIM, FACP, SH, MH

Badan Khusus
Emergency in Internal Medicine (EIMED)
Ketua: dr. Muhadi, SpPD, K-KV, FINASIM, MEpid
Satgas Imunisasi Dewasa
Ketua: Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD, K-AI, FINASIM, FACP
Perwakilan Perhimpunan Seminat
Ketua: dr. Aida Lydia, PhD, SpPD, K-GH, FINASIM

Edisi XXIX, September 2018 // HALO INTERNIS 23


FOKUS UTAMA

Foto bersama :
Badan Pengurus Kolegium Ilmu Penyakit Dalam (BP KIPD) Periode 2018-2021

1 2

3 4

Foto 1, 2, 3, 4: Suasana rapat perdana BP KIPD kepengurusan Periode 2018-2021.

24 HALO INTERNIS // Edisi XXIX, September 2018


FOKUS UTAMA

SUSUNAN BADAN PENGURUS


KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM INDONESIA
PERIODE 2018 – 2021

Dewan Pertimbangan : Prof. Dr. dr. Siti Setiati, SpPD, K-Ger, FINASIM, MEpid
Dr. dr. Imam Subekti, SpPD, K-EMD, FINASIM
Prof. Dr. dr. Achmad Rudijanto, SpPD, K-EMD, FINASIM

Ketua Umum : dr. Irsan Hasan, SpPD, K-GEH, FINASIM


Wakil Ketua Umum : Dr. dr. Em Yunir, SpPD, K-EMD, FINASIM

Sekretaris Jenderal : dr. Edy Rizal Wahyudi, SpPD, K-Ger, FINASIM


Wakil Sekretaris Jenderal : Dr. dr. Rudy Hidayat, SpPD, K-R, FINASIM

Bendahara : dr. Erni Juwita Nelwan, PhD, SpPD, K-PTI, FINASIM, FACP

Bidang Pendidikan Spesialis


Ketua : dr. Pringgodigdo Nugroho, SpPD, K-GH, FINASIM
Anggota : Dr. dr. Aulia Rizka, SpPD, K-Ger, MPdKed
Dr. dr. Ikhwan Rinaldi, SpPD, K-HOM, FINASIM, MEpid, FACP
dr. Deddy Nur Wachid Achadiono, MKes, SpPD, K-R, FINASIM
Dr. dr. Dyah Purnamasari Sulistianingsih, SpPD, K-EMD, FINASIM

Bidang Pendidikan Subspesialis


Ketua : dr. E. Mudjaddid, SpPD, K-Psi, FINASIM
Anggota : Prof. Dr. dr. Harry Isbagio, SpPD, K-R, FINASIM
Dr. dr. Cosphiadi Irawan, SpPD, K-HOM, FINASIM
dr. Ceva Wicaksono Pitoyo, SpPD, K-P, FINASIM, KIC
dr. Tri Juli Edi Tarigan, SpPD, K-EMD, FINASIM
dr. Lusiani, SpPD, K-KV, FINASIM

Bidang Penjaminan Mutu


Ketua : dr. IGP Suka Aryana, SpPD, K-Ger, FINASIM
Anggota : dr. Sudirman Katu, SpPD, K-PTI, FINASIM
Dr. dr. Kuntjoro Harimurti, SpPD, K-Ger, MSc
dr. Robert Sinto, SpPD, K-PTI,
Bidang Sertifikasi
Ketua : dr. Ida Ayu Made Kshanti, SpPD, K-EMD, FINASIM
Anggota : dr. R.M. Suryo Anggoro Kusumo Wibowo, SpPD, K-R
dr. Ni Made Hustrini, SpPD, K-GH

Edisi XXIX, September 2018 // HALO INTERNIS 25


FOKUS UTAMA

DUKUNGAN & HARAPAN


Dukungan dan harapan mengalir untuk kepengurusan yang baru dari
seluruh penjuru Indonesia. Demi kejayaan PAPDI dan KIPD.

Prof. Dr. dr. Idrus Alwi, SpPD, K-KV, Prof. Dr. dr. Siti Setiati, SpPD, K-Ger, spesialis dan subspesialis Penyakit Dalam.
FINASIM, FACC, FESC, FAPSIC, FACP FINASIM, MEpid Bekerja sama dengan berbagai pihak dalam
(Dewan Pertimbangan PB PAPDI) (Dewan Pertimbangan KIPD) rangka pelayanan kesehatan yang lebih
baik, yang dilakukan oleh spesialis dan
subspesialis Penyakit Dalam. Dan masih
banyak lagi pekerjaan lain yang harus
dikawal dan dibereskan oleh Ketum PB
PAPDI dan Kolegium IPD.

Tapi melihat rekam jejak mereka, saya


yakin mereka bisa melakukannya. Tentu
dengan bekerja sama dengan tim yang
mereka bentuk.

Dr. dr. Ketut Suega, SpPD, K-HOM,


FINASIM
(Ketua PAPDI Cabang Bali)

Dr. Sally dan dr. Irsan, dua orang muda


yang energetik, idealis dan smart. Mereka
berdua sudah lama mengikuti dan
mengawal PB PAPDI dan Kolegium IPD.
Menjadi tangan kanan Ketua PB PAPDI
PAPDI bersama Kolegium IPD perlu duduk dan Ketua KIPD sebelumnya (Prof. Idrus Kami dari PAPDI Cabang Bali
bersama merumus Visi PAPDI dalam ranah dan saya). Jadi saya yakin mereka bisa mengucapkan Selamat kepada dr. Sally
profesi dan KIPD di ranah pendidikan, melanjutkan estafet kepemimpinan dengan dan dr. Irsan telah terpilih menjadi ketua
yang pada akhirnya semua bertujuan untuk baik. Mereka sudah tahu dan terlibat dalam umum PB PAPDI dan KIPD. Dr. Sally yang
kesejahteraan anggota. Berbagai tantangan rencana strategik dan program kerja PB lincah, smart, dan visioner serta sangat
profesi kedokteran yang kompleks menanti PAPDI dan Kolegium IPD. Jadi tinggal dekat dengan seluruh anggota sampai ke
di depan mata. Antara lain distribusi melanjutkan dan mengembangkan saja. pelosok-pelosok. Dr. Irsan yang sudah
dan sebaran dokter yang belum merata, malang melintang di Kolegium, dengan
Masih banyak tantangan ke depan tentunya. bawaan santun, cara berpikir sistematis,
sistem JKN yang belum sesuai harapan,
Khusus untuk Kolegium IPD. Bagaimana teliti dan cekatan juga dikenal sangat dekat
strategi menghadapi era globalisasi juga
menjaga kualitas pendidikan Spesialis dan dengan seluruh pengelola Prodi Spesialis
MEA, dan lain-lain. PAPDI memerlukan
Subspesialis IPD agar semua prodinya dan Subspesialis Penyakit Dalam di
roadmap dan renstra yang komprehensif
tetap terakreditasi A. Melakukan evaluasi seluruh Indonesia. Pasangan yang saling
dan berkesinambungan. Insya Allah dengan
pendidikan yang semakin baik agar lulusan melengkapi, serasi, dan harmonis menuju
semangat kebersamaan, visi dan misi yang
yang dihasilkan—baik Spesialis maupun kejayaan dan kemajuan PAPDI di segala
jelas, serta program-program yang terukur,
Subspesialis—juga memiliki kualitas yang bidang baik secara nasional maupun
PAPDI ke depan makin sukses dan jaya.
baik. Bekerja sama dengan PAPDI menjaga internasional.
dan meningkatkan kompetensi lulusan

26 HALO INTERNIS // Edisi XXIX, September 2018


FOKUS UTAMA

dr. Eko Sudarmo Dahad Prihanto, SpPD, Sally sebagai Ketua PB PAPDI dan dr. Irsan Dr. dr. Lestariningsih, SpPD, K-GH,
FINASIM sebagai Ketua Kolegium IPD. Kami yakin FINASIM
(Ketua PAPDI Cabang Maluku Utara) dengan kepengurusan sekarang PB PAPDI (Ketua PAPDI Cabang Semarang)
dan KIPD akan lebih baik dan lebih maju
lagi karena mereka kedua pemimpin telah
mempunyai pengalaman luas di bidangnya.
Kami berharap akan lebih banyak lagi
inovasi-inovasi baru yang berguna
untuk bangsa negara kita. Kami Cabang
Kalimantan Selatan siap mendukung dan
membantu sepenuhnya, dengan semboyan
“bersama kita bisa”. Semoga Allah SWT
mendengar doa kita. Amiin ya Rabbal
alamiin.

dr. I Komang Adi Sujendra, SpPD,


Kami ucapkan selamat atas terpilihnya FINASIM
dr. Sally sebagai ketum PB PAPDI dan (Ketua PAPDI Cabang Sulawesi Tengah)
dr. Irsan sebagai ketua KIPD, dan ucapan
terima kasih kepada Prof. Idrus dan Prof. Ketua PB PAPDI yang baru, dr. Sally A.
Siti yang sudah membawa PAPDI dan Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP
KIPD menjadi organisasi profesional yang adalah seorang idola PAPDIers senior
semakin diakui perannya di Indonesia. dan yunior. Bekerja secara profesional
Ketua yang baru ini menggambarkan serta pintar berorganisasi, berperan
keberhasilan proses regenerasi di PAPDI penting dalam memajukan PAPDI saat
maupun KIPD, dimana terpilih generasi mendampingi Prof. Aru dan Prof. Idrus.
muda yg kemampuannya sangat luar Dengan tanpa lelah selalu senyum,
biasa, sehingga dapat meneruskan dan nampaknya semua cabang PAPDI telah
semakin mengangkat ide-ide besar dari dikunjungi.
para perintis PAPDI maupun KIPD.
Tantangan ke depan akan semakin berat Dr. Sally sangat pas sekali didampingi dr.
baik dalam mengantisipasi perkembangan Irsan Hasan, SpPD, K-GEH, FINASIM,
dunia kedokteran maupun eksistensi Ilmu Ketua KIPD baru. Penampilannya yang
Penyakit Dalam dalam memposisikan diri tenang, muda, cerdas, penuh harapan
di kalangan profesional kesehatan yang Dr. Sally A. Nasution, SpPD, K-KV, melalui karyanya. Kami mengharapkan
lain. FINASIM, FACP adalah sosok pemimpin kedua tokoh muda ini mampu membentuk
yang memiliki komitmen serta dedikasi insan profesional SpPD.
Dengan semangat kebersamaan dalam
yang tinggi. Di bawah kepemimpinan
keluarga besar PAPDI dibawah pimpinan Kami PAPDI Cabang Semarang
beliau ke depannya, saya optimis bahwa
dr. Sally dan dr. Irsan, akan semakin mengucapkan terima kasih pada Prof. Dr.
PAPDI sebagai organisasi perhimpunan
membuat PAPDI semakin disegani. Jayalah dr. Idrus Alwi, SpPD, K-KV, FINASIM,
akan mengalami kemajuan yang semakin
PAPDI tercinta. FACC, FESC, FAPSIC, FACP yang penuh
pesat. Sepak terjang beliau selama ini tidak
diragukan lagi, cerdas, gesit, ramah, selalu inovasi. Dan, selamat bekerja buat dr. Sally
Dr. dr. Muh. Darwin Prenggono, SpPD, dan dr. Irsan.halo
meluangkan waktu dan pikirannya demi
INTERNIS
K-HOM, FINASIM
(Ketua PAPDI Cabang Kalimantan Selatan) kemajuan PAPDI. Mobilitasnya yang sangat
tinggi untuk berkunjung ke daerah-daerah,
ke semua cabang, menyebabkan beliau “PAPDI memerlukan
sangat dekat dan dicintai oleh segenap roadmap dan renstra
anggota PAPDI di seluruh tanah air. yang komprehensif dan
Demikian pula dengan dr. Irsan Hasan,
berkesinambungan. Insya
SpPD, K-GEH, FINASIM. Dedikasinya
Allah dengan semangat
terhadap kemajuan KIPD sangat tinggi. kebersamaan, visi dan misi
Sosok yang ulet dan memiliki jiwa yang jelas, serta program-
pengabdian yang tinggi. program yang terukur,
PAPDI ke depan makin
Selamat untuk beliau berdua. Semoga bisa sukses dan jaya”.
bergandengan tangan saling memperkuat
satu dengan yang lainnya sehingga mampu Prof. Dr. dr. Idrus Alwi, SpPD, K-KV, FINASIM,
Kami Cabang Kalimantan Selatan membawa PAPDI dan KIPD ke depannya FACC, FESC, FAPSIC, FACP
mengucapkan selamat atas terpilihnya dr. semakin maju.

Edisi XXIX, September 2018 // HALO INTERNIS 27


Hard GEMPA PALU, DONGGALA DAN PARIGI
News

Masjid Baiturrahman di Palu rusak diterjang


banjir tsunami, setelah gempa 7,4 SR.

Kami Butuh Internis


FOTO: ANTARAPHOTO

Lima hari pasca gempa berkekuatan magnitudo 7,4 melanda Kota Palu dan
sekitarnya, situasi penanganan medis mulai mengerucut pada kasus-kasus
kronis. Kehadiran tambahan internis sangat dibutuhkan di lapangan. Tenaga
yang ada sangat terbatas, dan sudah sangat kelelahan.

H
ari itu Jumat, 28 September WIT, air laut setinggi kurang lebih 6 meter semua yang ada, termasuk rumah-rumah,
2018. Senja, tepatnya pukul naik berpacu ke daratan, menyapu segala pepohonan, dan manusia.
18.02 WIT (17.02 WIT). yang dilaluinya.
Semburat jingga menghiasi Kepala Pusat Data Informasi dan Humas
langit Kota Palu, Kabupaten Gempa dahsyat ini tak hanya memicu Badan Nasioanal Penanggulangan
Donggala dan Parigi Provinsi Sulawesi tsunami, juga memunculkan fenomena alam Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho,
Tengah, serta daerah lain di sekitarnya. likuifaksi yang mencekam. Beberapa tempat melalui akun twitter-nya menjelaskan,
Tiba-tiba bumi berguncang hebat. Terjadi seperti di Kelurahan Petobo, Palu Selatan, munculnya lumpur dari permukaan tanah
gempa bumi dengan magnitudo 7,4. Lebih terjadi peristiwa aneh. Tanah yang keras yang menyebabkan amblasnya bangunan
keras dari gempa yang terjadi sebelumnya berubah menjadi lumpur pekat. Semua benda dan pohon akibat gempa magnitudo 7,4
di siang hari dengan magnitudo 6. di atas tanah, termasuk bangunan tinggi dan adalah fenomena likuifaksi (liquefaction).
Peringatan tsunami yang dikeluarkan Badan pohon-pohon besar, bergerak dan berpindah Likuifaksi adalah tanah berubah menjadi
Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika tempat seakan-akan berjalan sendiri. Lumpur lumpur seperti cairan dan kehilangan
(BMKG) menjadi nyata. Pada pukul 18.22 itu kemudian menarik dan menenggelamkan kekuatan.

28 HALO INTERNIS // Edisi XXIX, September 2018


HARD NEWS

Kondisi RSU Anutapura Palu yang rusak berat pasca gempa. Ketua PAPDI Cabang Sulawesi Tengah, dr. I Komang Adi Sujendra,
SpPD, FINASIM (kedua dari kiri) mendampingi Menteri Kesehatan
RI, Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Muluk, SpM (K) dan Dirjen Pelayanan
Kesehatan Kementerian Kesehatan, dr. Bambang Wibowo, SpOG (K),
MARS meninjau kondisi korban gempa di Palu.
Gempa, tsunami, dan likuifaksi Indonesia (IDI) Wilayah Sulawesi Tengah Tenggara. Terutama untuk mengaktifkan
menyebabkan bangunan-bangunan hancur. menyebutkan kebutuhan mendesak saat kembali unit pelayanan hemodialisis
Tanah dan jalan terbelah juga amblas. Ada itu adalah menghadirkan Rumah Sakit untuk pasien gagal ginjal dan pelayanan
perkampungan hilang ditelan bumi. Korban Lapangan untuk menangani korban luka penyakit kronis lainnya, seperti pelayanan
jiwa sangatlah banyak. Yang luka-luka tak dan patah-patah yang banyak jumlahnya. penyakit jantung, kanker, paru, darah
terhitung. Yang hilang tak berbilang. tinggi, diabetes, dan sebagainya yang
Lima hari setelah peristiwa gempa sempat terhenti. Unit hemodialisis di
LUMPUH TOTAL magnitudo 7,4 situasi di lapangan masih RSUD Undata menjadi tumpuan karena
berat. Komang menceritakan kepada Halo unit hemodialisis di RSU Anutapura tidak
Ketua Umum PB PAPDI, dr. Sally Aman Internis (1/10/218) melalui wawancara berfungsi, lantaran gendungnya rusak
Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP, via telepon bahwa sarana dan prasarana parah. Adapun penanganan korban-korban
mengungkapkan begitu mengetahui umum masih belum bisa digunakan. “Ini luka karena bencana dapat diatasi oleh
peristiwa gempa di Palu pihaknya yang bencananya sangat sulit diceritakan. Sangat relawan-relawan medis di posko-posko
berada di Jakarta berusaha mengontak aneh. Kalau gempa memang keras sekali. kesehatan yang tersebar di berbagai tempat.
Ketua PAPDI Cabang Sulawesi Tengah, dr. Kedua, tsunami. Ketiga, tanah terbelah,
I Komang Adi Sujendra, SpPD, FINASIM tanah naik, keluar lumpur dari dalamnya. Ketersediaan obat-obatan masih terkendala.
via telepon untuk mengetahui keadaan di Pokoknya sangat membuat ketakutan. Saya Wahyudi mengatakan gudang obat berada
sana. Namun komunikasi tidak kunjung ke rumah sakit saja yang biasanya 5 menit,  di lokasi yang terkena dampak berat gempa.
tersambung. sekarang bisa 2 jam. Di rumah sakit ini Sementara untuk memenuhi kebutuhan
saja tidak ada yang masuk kantor. Mungkin mendesak, obat-obatan dikumpulkan
Sekitar pukul 02.00 WIB dini hari Sabtu pada ketakutan dan masih dalam keadaan dari depo-depo yang ada di sekitar Palu.
tanggal 2 September 2018, Komang trauma. Kita cari ke rumahnya  tidak ada. Bantuan obat-obatan sebetulnya ada, tetapi
berhasil menghubungi Ketua Umum PB Mungkin ada yang mengungsi ke mana. barang tertahan di pelabuan. Transportasi
PAPDI dan mengabarkan situasi Palu dan Jadi kita bekerja juga sulit. Misalnya kita laut merupakan satu-satunya cara untuk
sekitarnya yang sangat menyedihkan. akan melakukan rongten, petugasnya tidak mencapai Palu. Lewat udara tidak bisa
Suasana teramat kacau. Listrik padam. ada. Orang yang membawa kuncinya tidak karena sebagian landasan pacu di Bandara
Saluran komunikasi terputus. Jalur ada. Maka terpaksa kita dobrak,” tutur Mutiara Sis Al-Jufri Palu mengalami
transportasi darat rusak parah. Orang- Komang.   kerusakan. Lewat darat terhadang
orang panik mencari sanak saudaranya oleh jalan yang rusak. Akses laut lebih
yang hilang. Korban yang ditemukan Di sela-sela gempa susulan yang masih memungkinkan, tetapi transportasi untuk
membutuhkan pertolongan medis. terasa, upaya pemulihan sudah mulai mengangkut barang dari pelabuhan sampai
Sementara semua pelayanan publik, dilakukan. Menurut dr. Andi Wahyudi pusat Kota Palu terkendala oleh kelangkaan
termasuk rumah sakit-rumah sakit lumpuh Pababbari, SpPD, FINASIM dari Rumah BBM.
total. Sakit Umum (RSU) Anutapura Palu, pada
tahap awal pemulihan pelayanan kesehatan TAMBAHAN TENAGA
Komang, yang juga merupakan Direktur difokuskan pada RSUD Undata, yang
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) merupakan rumah sakit tipe B dan menjadi Saat wawancara dilakukan (2/10/2018),
Undata Palu dan Ketua Ikatan Dokter rujukan tingkat provinsi di Sulawesi Wahyudi menyebutkan Palu membutuhkan

Edisi XXIX, September 2018 // HALO INTERNIS 29


Hard GEMPA PALU, DONGGALA DAN PARIGI
News

PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA


(PAPDI)

#PRAY
FOR PALU, DONGGALA & PARIGI
PAPDI turut berduka atas bencana gempa bumi dan tsunami yang menimpa Palu,
Donggala dan Parigi. Semoga Allah Yang Maha Kuasa melindungi saudara-saudara kita
di sana dan dijauhkan dari marabahaya. AMIN YA RABB.

Donasi dapat disalurkan melalui rekening:


PB PAPDI No Rek: 122-00-0008321-5
Bank Mandiri Jakarta RSCM

Untuk jumlah nominal yang didonasikan mohon memasukkan 3 kode akhir di nominal dengan angka 074
contoh: Rp. 1.000.074
Mohon konfirmasi pembayaran kepada: Sekretariat PB PAPDI/ Sdr. Dilla Fitria
Hp & WA: 0878 75620350

MEDIA CENTER

www.pbpapdi.org Pb Papdi Pbpapdi @pbpapdi pb_papdi@indo.net.id

Tenaga internis yang dapat bertugas pasca sudah terbiasa menghadapi bencana,” kata
gempa hanya beberapa orang saja. Bisa Sally (4/10/2018).
dimaklumi, sebagian dokter yang ada di
wilayah Palu dan Donggala juga merupakan Dan untuk mengatasi keterbatasan layanan
korban bencana. Mereka juga mengalami hemodialisis, Sally mengatakan, sudah
trauma fisik dan psikis. Ada juga dokter dan ada koordinasi antara PB PAPDI dengan
orang-orang yang memegang peran penting Makassar untuk membantu. “Saya sempat
di rumah sakit, meninggal. menanyakan ke Makassar. Mereka sudah
ready. Sebanyak 8 rumah sakit siap
PB PAPDI mencoba membantu mencarikan membantu unit hemodialisis bagi korban
solusi dengan menyebarkan informasi ini gempa Palu,” tuturnya.
kepada PAPDI Cabang di seluruh Indonesia
dan menghimbau agar berpartisipasi Dalam musibah ini, seluruh anggota PAPDI
mengirim tenaga internis ke Palu dan Cabang Sulawesi Tengah selamat. “Satu
Donggala. “Kami sudah broadcast ke orang, yakni dr. Ikhsan Liwang, SpPD,
seluruh cabang bahwa Palu membutuhkan sempat terseret arus tsunami bersama anak
tenaga internis. Supaya mereka bisa dan isteri. Alhamdulillah beliau berhasil
dr. Andi Wahyudi Pababbari, SpPD, FINASIM (Kiri) berkoordinasi dengan tim yang ada, seperti berselamat,” tutur Wahyudi. Semula,
Tim Universitas Indonesia, Universitas PAPDI Cabang Sulewesi Tengah berencana
tambahan tenaga Dokter Spesialis Penyakit Hasanuddin, Universitas Airlangga, mengadakan Rapat Kerja (Raker) pada
Dalam, karena kasus penyakit kronis sangat Universitas Brawijaya, dan lain-lain. Kami tanggal 29 September 2018. Rencana
banyak. “Kami membutuhkan internis. juga berkoordinasi dengan Tim PAPDI tersebut dengan sendirinya tidak jadi
Saya sendiri sudah kelelahan,” ungkapnya. Medical Relief dan relawan-relawan yang terlaksana. halo
INTERNIS

30 HALO INTERNIS // Edisi XXIX, September 2018


HARD NEWS

Pasien dan korban gempa dirawat di perkarangan


RSUD Undata Palu.

DONASI UNTUK
LOMBOK DAN PALU
Belum usai duka akibat gempa Barat. “Waktu itu saya menanyakan apa
bumi di Kabupaten Lombok Utara, kebutuhan mereka yang bisa kami support.
Mudah-mudahan kini teman-teman di
Nusa Tenggara Barat, terjadi pula
NTB sudah bisa recovery dan membangun
gempa Palu, Donggala dan Parigi kembali daerahnya,” tutur Sally.
di Sulawesi Tengah. Terkait hal ini,
Ketua Umum PB PAPDI, dr.Sally GEMPA DI PUSAT KOTA
Aman Nasution, SpPD, K-KV, Hal serupa juga dilakukan ketika musibah
FINASIM, FACP atas nama PB PAPDI gempa Palu terjadi pada tanggal 28
dr. Sally Aman Nasution, SpPD, K-KV,
dan pribadi, menyampaikan turut September 2018 lalu. Menurut Sally, FINASIM, FACP
belasungkawa yang mendalam atas PB PAPDI dengan cepat melakukan
kedua musibah ini. penggalangan donasi. Namun, kondisi yang
terjadi di Palu berbeda dengan di Lombok. Cabang Sulawesi Tengah. “Donasi (untuk

S
Titik gempa terjadi di pusat kota, sehingga Palu) masih kami keep. Kami menanyakan
ewaktu terjadi gempa bumi
seluruh aktivitas sosial dan ekonomi apa kebutuhan di sana. Prioritas kami
berkekuatan magnitudo 7 di
masyarakat Palu lumpuh total. Dana yang adalah membantu teman-teman di sana,
Kabupaten Lombok Utara, Provinsi
terkumpul tidak dapat dikirimkan langsung terutama untuk keperluan RSUD Undata
Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 5 Agustus
ke rekening PAPDI Cabang Sulawesi Tengah, dan RS Anutapura,” terang Sally ketika
2018, Ketua Umum PB PAPDI segera
karena aktivitas perbankan dan ekonomi di diwawancarai Halo Internis pada Kamis, 4
melakukan koordinasi dengan Ketua PAPDI
sana terhenti, sehingga dana bantuan tidak Oktober 2018.
Cabang Nusa Tenggara, dr. Haris Widita,
SpPD, K-GEH, FINASIM, untuk mengetahui bisa dimanfaatkan dengan segera. Ketika tulisan ini diturunkan, proses
situasi dan kondisi di sana. Kemudian PB evakuasi dan penanangan korban di Palu
PAPDI melakukan pengalangan donasi Alternatifnya, akan dikirimkan bantuan
dalam bentuk barang, namun akses dan sekitarnya masih berlangsung. Mari
yang diperoleh dari anggota-anggota kita doakan, mudah-mudahan kondisi
PAPDI seluruh Indonesia, maupun dari menuju kota Palu juga terhambat. Karena
itu diputuskan sementara donasi disimpan infrastruktur di Palu cepat membaik,
sumbangan pribadi. “Sumbangan tersebut sehingga donasi-donasi bisa segera
kami salurkan kepada PAPDI Cabang Nusa oleh PB PAPDI sampai bisa dipastikan
siapa yang bertanggung jawab untuk disalurkan dan dimanfaatkan secepat
Tenggara Barat, untuk penggunaannya mungkin oleh yang membutuhkan. halo
langsung diatur oleh PAPDI Nusa Tenggara memberikan bantuan tersebut ke PAPDI INTERNIS

Edisi XXIX, September 2018 // HALO INTERNIS 31


SOROT

Menyongsong “Universal Health Coverage” 2019

OPTIMALKAN PILAR
PREVENTIF & PROMOTIF
Kasus-kasus penyakit katastropik baru terus bermuncul dalam data BPJS, dengan angka
yang cenderung meningkat. Upaya promotif dan preventif dalam bidang kesehatan
perlu digaungkan untuk memberi kesadaran kepada masyarakat, bahwa sekalipun telah
tersedia asuransi, mencegah selalu lebih baik dari mengobati.

M
enteri Kesehatan RI, Universal Health Coverage merupakan Di Indonesia, Universal Health Coverage
Prof. Dr. dr. Nila Djuwita sistem penjaminan kesehatan yang dimplementasikan melalui program
F. Moeloek, SpM (K), memastikan semua orang menerima Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan
menjadi pembicara pelayanan kesehatan yang mereka butuhkan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
dalam sesi Plenary tanpa harus mengalami financial hardship. (BPJS) Kesehatan sebagai pelaksananya.
Lecture Kongres Nasional Perhimpunan Financial hardship yang dimaksud ialah Program JKN dimulai pada 1 Januari 2014.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia kesulitan ekonomi karena adanya health Dalam masa empat tahun telah terjadi
(KOPAPDI) XVII di Solo pada tanggal 14 shock ketika seseorang jatuh sakit. Selain perkembangan pesat. Jumlah peserta JKN,
Juli 2018. Nila memaparkan perkembangan perlindungan resiko keuangan, terdapat per 1 Juli 2018 sudah mencapai 199 juta
terkini tentang Universal Health Coverage tiga dimensi yang menjadi konsep penting jiwa. Ini mencakup hampir 80 persen dari
di Indonesia yang akan dilaksanakan dari cakupan Universal Health Coverage seluruh penduduk Indonesia. Diharapkan
tahun 2019. Topik ini sejalan dengan yang saling melengkapi, yaitu sejauh pada tahun 2019 nanti pesertanya mencakup
tema KOPAPDI XVII yaitu “Peningkatan mana cakupan populasi yang terlindungi seluruh penduduk Indonsia (100 persen)
Peran Dokter Spesialis Penyakit Dalam (breadth), sejauh mana cakupan pelayanan yang berjumlah sekitar 257,5 juta jiwa.
untuk Mewujudkan Pelayanan Kesehatan kesehatan (depth), dan tingkat cakupan Ini akan menempatkan Indonesia sebagai
yang Berkualitas dan Profesional dalam keuangan dari paket bantuan direct cost negara dengan peserta asuransi terbesar di
Menyongsong “Universal Health Coverage (height). dunia.
2019”.

32 HALO INTERNIS // Edisi XXIX, September 2018


SOROT

Perkembangan terbaru, dari jumlah


kepersertaan tersebut, sebanyak 92,4 juta
jiwa atau lebih dari 50 persen merupakan
peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) atau
tidak membayar, alias iurannya disubsidi
penuh oleh pemerintah. Adapun peserta
mandiri berjumlah sekitar 81 juta jiwa.

Nila mengatakan, dengan adanya JKN


masyarakat jadi lebih sadar dan berani
untuk berobat ke pusat pelayanan
kesehatan. Ini terekam dari angka
kunjungan berobat yang semakin tinggi.
Sepanjang tahun 2017, tercatat sebanyak
223,4 juta kunjungan. Di tahun 2018 ini,
sampai bulan Mei, sudah tercatat sebanyak
94,4 juta kunjungan.

KATASTROPIK

Secara keseluruhan pembiayaan atau


pemanfaatan dana yang sudah dikeluarkan
BPJS untuk JKN dari tahun 2014
hingga 2017 berjumlah Rp 250 triliun.
Penyakit yang katastropik atau penyakit
berbiaya tinggi dan secara komplikasi
dapat membahayakan jiwa penderitanya
memberi beban biaya cukup tinggi
dalam pelaksanaan JKN ini. Cakupannya
mencapai sekitar 30 persen dari total
pembiayaan yang dikeluarkan.

Sebagian besar penyakit katastropik berada


dalam lingkup Penyakit Dalam. Antara lain
kanker, gagal ginjal, stroke, thalasemia,
sirosis hepatitis, leukemia, dan hemofilia.
Ambil contoh kasus gagal ginjal. Penyakit Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Moeloek, SpM (K) beramah tamah dengan
ini mengharuskan pasiennya menjalani pengurus PAPDI dan KIPD saat menghadiri KOPAPDI XVII 2018 di Solo.
hemodialisa (cuci darah) yang biayanya
tidak murah. Nila mengungkapkan, pada Universal Health preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Untuk
tahun 2017 terdapat sebanyak 4.037.274 Coverage merupakan mengefisienkan pembiayaan, maka aspek
pasien gagal ginjal yang mengikuti pogram sistem penjaminan aspek promotif dan preventif harus lebih
JKN. Biaya yang dikeluarkan oleh BPJS kesehatan yang diperkuat. Masyarakat peserta JKN perlu
untuk membiayai cuci darah pada tersebut memastikan semua orang diedukasi tentang bagaimana menjaga
mencapai sekitar Rp 4,387 triliun. Angka- kesehatan agar tidak sampai jatuh sakit.
angka ini terus melonjak. Pada pertengahan
menerima pelayanan
Dan, kalau sudah terlanjur terkena penyakit,
tahun 2018 kasus penderita gagal ginjal
kesehatan yang mereka bagaimana mempertahankan kondisi
tercatat sebanyak 11.442.542 orang. Biaya butuhkan tanpa harus kesehatan agar tidak terjadi komplikasi
yang sudah dikeluarkan pada tahun 2018 mengalami financial yang menyebabkan kualitas hidup menurun
ini khusus untuk cuci darah saja sudah hardship. dan terpaksa mengeluarkan biaya berobat
mencapai Rp 13,553 triliun. Belum untuk yang tinggi.
penyakit katastropik lain. pembiayaan dengan tetap memperhatikan
mutu pelayanan. Seruan kendali biaya dan Nila juga menghimbau agar para internis-
Besarnya pembiayaan ini tidak diikuti kendali mutu juga dialamatkan kepada para internis di seluruh Indonesia mau bersama-
dengan kelancaran arus uang iuran yang internis, yang dalam menjalankan tugas sama mengoptimalkan upaya preventif dan
masuk. Kondisi ini merupakan salah satu di lapangan banyak menangani kasus- promotif untuk terciptanya kualitas hidup
penyebab yang mengakibatkan BPJS kasus katastropik. “Kunci kendali biaya itu yang baik. Di satu sisi, beban negara dalam
mengalami defisit. Untuk mengatasi kondisi adakah mengendalikan inefisiensi,” kata pembiayaan JKN bisa ditekan. Kedua,
ini, Menteri Kesehatan menghimbau Nila. kualitas hidup pasien dapat terjaga dengan
agar semua pihak yang terkait dengan baik. “Saya titip betul (tindakan) preventif
pelaksanaan JKN semaksimal mungkin Dalam implementasi JKN diberlakuan dan promotif ini. Ini pahalanya besar,”
berusaha melakukan efisiensi dalam prinsip managed care—promotif, tandas Nila. halo
INTERNIS

Edisi XXIX, September 2018 // HALO INTERNIS 33


SOROT

BERKOALISI MELAWAN
TUBERKULOSIS
Resah dengan perkembangan kasus Tuberkulosis
(TB) di Indonesia, sejumlah organisasi profesi
bergabung membentuk koalisi yang dinamakan
KOPI TB. Menyatukan langkah demi mewujudkan
dunia bebas TB tahun 2030.

34 HALO INTERNIS // Edisi XXIX, September 2018


SOROT

I
ndonesia sudah mulai melakukan TB. Bahwa standar
penanggulangan Tuberkulosis (TB) pengobatannya benar-benar
sejak tahun 1990. Namun hingga menggunakan International
lebih dari 25 tahun kemudian Standards for Tuberculosis
hasilnya tidak begitu memuaskan. Care (ISTC) atau pedoman
Organisasi Kesehatan dunia atau World nasional.
Health Organization (WHO), dalam
WHO Global Tuberculosis Report 2016, “Jadi harapannya dengan
menyebutkan Indonesia menempati posisi terbentuknya KOPI
kedua dengan beban TB tertinggi di dunia, TB semua satu standar,
setelah India. tidak masing-masing
menggunakan caranya
Pada tahun 2017, WHO kembali melansir sendiri-sendiri. Karena
data. Diperkirakan terdapat 1.020.000 salah satu misinya agar kita
kasus TB di Indonesia, namun yang baru bekerja melayani pasien TB
terlaporkan ke Kementerian Kesehatan sesuai standar,” ujar Arto.
sebanyak 420.000 kasus. Tren insiden
kasus TBC di Indonesia tidak pernah Sebenarnya sekitar tahun
menurun, masih banyak kasus yang belum 2004, Indonesia menempati
terjangkau dan terdeteksi. Kalaupun urutan ke 3 di dunia untuk
terdeteksi dan telah diobati, kasusnya jumlah kasus TB, setelah
belum dilaporkan, sehingga sulit memonitor India dan Cina. Namun
perkembangannya. sekarang memburuk pada
posisi kedua. Tentu ada yang
Melihat kondisi ini, pada tanggal 23 harus dievaluasi dari sisi
Oktober 2017 sebanyak 13 organisasi penanggulangan TB selama
profesi berkumpul menyatukan visi untuk ini. Harus dicari hal-hal yang
bersama-sama mengupayakan eliminasi menjadi inti persoalan di lapangan. Dr. dr. Arto Yuwono Soeroto, SpPD, K-P,
FINASIM, FCCP
kasus TB di Indonsia. Dengan inisiasi
dari Kementerian Kesehatan, mereka “Penanganan TB adalah tanggung jawab
membentuk Koalisi Organisasi Profesi semua pihak. TB tidak hanya tanggung
dalam Penggulangan Tuberkulosis (TB) di jawab segelintir pihak saja. Tanggung
Indonesia, yang disingkat dengan akronim jawab semua, namun ada yang kurang tepat Dengan dibentuknya
KOPI TB. Perhimpunan Dokter Spesialis dalam tata laksana yang selama ini kita KOPI TB, diharapkan
Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) kerjakan. Karena kenyataannya, Indonesia para anggota organisasi
termasuk di dalamnya. pernah nomor 3 dalam penanganan TB profesi yang tergabung
selama ini. Pernah juga di urutan nomor 5, dengan koalisi ini akan
Menurut Dr. dr. Arto Yuwono Soeroto, ini sebenarnya sudah baik. Namun kenapa
ikut bertanggung jawab
SpPD, K-P, FINASIM, FCCP salah kasusnya jadi tinggi lagi. Pasti ada sesuatu
seorang pendiri KOPI TB dari PAPDI, yang kurang benar dalam penanganannya,”
menuntaskan penyakit TB.
pada 23 Oktober tahun 2017 tersebut ke- tutur Arto.
13 organisasi profesi ini menandatangani
kesepakatan kerjasama koalisasi. “Misi Salah satu persoalan yang mengemuka
visinya kan jelas ya, misinya adalah agar adalah sekitar 50 persen dari kasus TB menularkan kepada 10 sampai 15 pasien
eliminasi TB di Indonesia tahun 2030 di Indonesia tidak terdeteksi. Dan tidak dalam 1 tahun. Jadi bayangkan kalau
bisa tercapai. Bukan berarti di 2030 TB semua kasus TB tercatat atau ternotifikasi. kasusnya tidak ternotifikasi, akan lebih
benar-benar hilang, tapi paling tidak kita “Jumlah penderita 1.020.000 orang dari banyak berarti penularannya,” ujarnya.
bisa mengeliminasi jumlah penderitanya. seluruh Indonesia yang terdeteksi. Sisanya
tidak terdeteksi, ini jelas satu hal yang lebih Dengan dibentuknya KOPI TB, diharapkan
Dibandingkan tahun 2014 angkanya turun para anggota organisasi profesi yang
80 persen, dan di tahun 2035 kita berharap buruk lagi. Artinya, bukan hanya terdeteksi
ke notified ya, tercatat. Kalau terdeteksi tergabung dengan koalisi ini akan ikut
TB turun hingga 90 persen dari angka di bertanggung jawab menuntaskan penyakit
tahun,” ujar Arto. kan terdeteksi sama dokter tapi tidak
ternotifikasi, artinya tidak tercatatkan,” TB. Merekalah yang sehari-hari berhadapan
STANDARISASI & NOTIFIKASI ungkap Arto. langsung dengan pasien TB, yang
diharapkan dapat melakukan notifikasi
Bergabungnya berbagai organisasi Menurutnya, kasus yang tidak ternotifikasi, dengan baik dan benar.
profesi, disebut Arto, adalah untuk bisa tidak tercatat kemungkinan besar tidak
meningkatkan keterlibatan para praktisi terobati sampai tuntas karena tidak dapat Selama ini Pemerintah melalui Kementerian
yang menjadi anggota koalisi dalam dipantau perkembangan penyakitnya. Hal Kesehatan sudah memberikan pelayanan
penanggulangan TB secara nasional. itu berisiko makin menularkan ke banyak TB di Puskesmas di seluruh Indonesia yang
Kemudian juga menjamin terlaksananya orang. “Bisa dibayangkan, karena dogma terstandar dan ternotifikasi. Namun tidak
standar dalam penanganan penderita yang berlaku 1 pasien punya potensi semua pasien TB berobat ke Puskesmas.

Edisi XXIX, September 2018 // HALO INTERNIS 35


SOROT

Dengan aturan ini diharapkan dapat


diketahui berapa besar angka kasus TB di
sektor swasta. Ini bukan sekadar upaya
menemuan kasus TB belaka, tetapi jauh
lebih penting dari itu adalah bagaimana
penderita TB itu dikawal pengobatannya
hingga tuntas dan sembuh. Pasien
dapat hidup sehat dan dirinya tidak lagi
menularkan penyakit TB kepada orang lain.

Arto menjelaskan penyakit TB


merupakan penyakit sistemik. Bukan
hanya menyangkut penyakit paru, mulai
ujung kepala hingga ujung kaki juga bisa
terkena penyakit TB. Karena itu tidak
tertutup kemungkinan koalisi ini bisa terus
berkembang. Saat ini organisasi profesi dari
bedah ortopedi dan bedah urologi belum
bergabung. Sedangkan pada prinsipnya
semua praktisi penatalaksana TB bisa
bergabung di KOPI TB.

Hal ini dipertegas dr. Ceva Wicaksono


Pitoyo, SpPD, K-P, FINASIM, KIC dari
Divisi Pulmonologi, Departemen Ilmu
Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran
Indonesia, yang mengatakan penyakit TB
bisa mengenai banyak organ, sehingga
dalam penangannya membutuhkan
keterlibatan banyak dokter spesialis.

“TB itu kebetulan kan ditangani banyak


spesialis. Karena virus TBC sendiri bisa
dr. Ceva Wicaksono Pitoyo, SpPD, K-P, FINASIM, KIC mengenai semua organ. Dengan demikian,
jika ada virusnya di ovarium, mau tidak
mau dokter kebidanan ikut terlibat. TB di
Banyak juga yang memeriksakan diri melaporkan kejadian kasus TB di sektor otak dokter syaraf harus ikut terlibat, dan
ke klinik swasta maupun praktik dokter swasta kepada institusi pemerintah yang seterusnya jika berada di organ lainnya,”
mandiri. Dokter-dokter yang bertugas menangani kesehatan seperti Puskesmas, ujarnya.
berasal dari berbagai organisasi profesi Suku Dinas Kesehatan, dan Dinas
yang berbeda. Dan mereka menatalaksana Kesehatan Daerah). Bagaimanapun, penanggulangan TB di
pasien TB dengan cara sendiri-sendiri.
Pasien diobati, tapi tidak dicatat. Inilah
yang kini diseragamkan.

“Terbentuknya KOPI TB, bertujuan supaya


GLOBAL EMERGENCY
semua (dokter) satu dalam penatalaksanaan

P
TB. Semua bisa melaksanakan standarisasi ada tahun 1992 World Health 2 kali lebih besar dari Asia Tenggara, yaitu
pelayanan kesehatan yang diberikan. Selain Organization (WHO) mencanangkan 350 per 100.000 penduduk.
itu agar (kasus TB) bisa ternotifikasi juga. kasus tuberkulosis sebagai “Global
Misalkan ada anggota PAPDI di Maluku, Emergency”. Laporan WHO tahun 2004 Diperkirakan angka kematian akibat TB
menatalaksana pasien TB yang tercatat. menyatakan bahwa terdapat 8,8 juta adalah 8.000 setiap hari dan 2-3 juta
kasus baru tuberkulosis pada tahun 2002. jiwa setiap tahun. Laporan WHO tahun
Terserah dia menatalaksanakan di rumah
Sebanyak, 3,9 juta di antaranya adalah 2004 menyebutkan bahwa jumlah
sakit atau di tempat praktiknya di rumah,” kasus BTA (Basil Tahan Asam) positif. terbesar kematian akibat TB terdapat
tutur Arto. di Asia tenggara yaitu 625.000 orang,
Sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi atau angka mortaliti sebesar 39 orang
Pencatatan kasus TB ini wajib dilakukan kuman tuberkulosis dan menurut regional per 100.000 penduduk. Angka mortaliti
oleh semua dokter yang menangani pasien WHO jumlah terbesar kasus TB terjadi di tertinggi terdapat di Afrika yaitu 83 per
TB. Aturan ini tertuang dalam Permenkes Asia tenggara, yaitu 33 % dari seluruh kasus 100.000 penduduk. Cukup tingginya
Nomor 67 tahun 2017 tentang Program TB di dunia, dan bila dilihat dari jumlah prevalensi kasus HIV/AIDS mengakibatkan
pengendalian penyakit TB, dimana salah penduduk terdapat 182 kasus per 100.000 peningkatan kasus TB yang muncul.
satu poin pentingnya adalah kewajiban penduduk. Di Afrika prevalensinya hampir (Sumber: www.klikpdpi.com)

36 HALO INTERNIS // Edisi XXIX, September 2018


SOROT

mengeliminasi TB. ‘‘Saat ini cara kerjanya dilakukan dalam upaya eliminasi kasus TB.
dengan melakukan pengawasan kepada Yaitu, pertama mengupayakan penemuan
Dengan adanya KOPI semua lini, daerah yang dulu blank spot, (case finding) kasus TB sebagai langkah
TB, setiap ada kasus kita coba pantau,” ujarnya. awal pengendalian TB. Penemuan kasus
maka laporan kasusnya DUA INDIKATOR
dalam jumlah tinggi atau banyak, justru
bisa masuk ke organisasi mengindikasikan hal yang bagus. Kemudian
profesi. Targetnya agar melakuan upaya pengelolaan penderita TB
Indikator utama pengendalian TB
(case holding) sebagai langkah lanjut.
ada penanganan yang diformulasikan dalam bentuk angka
tepat terhadap penderita Case Detection Rate (CDR) dan Idealnya, hasil penemuan kasus yang tinggi,
TB pada akhirnya dapat angka kesuksesan (Succes Rate). CDR diikuti oleh pengelolaan penderita yang
mengeliminasi TB. merupakan perkiraan kasus TB positif sukses. Inilah yang diharapkan, sehingga
baru yang ditemukan pada kurun satu rantai penularan TB dapat terputus dan
tahun dibandingkan per sekian penduduk. cita-cita dunia bebas TB terwujud. Namun,
Sedangkan angka kesuksesan adalah alangkah sayang dan sia-sianya bila kasus
Indonesia harus berhasil. Saatnya bagi jumlah penderita yang sembuh dan lengkap TB ditemukan dalam jumlah banyak namun
dokter-dokter di Indonesia untuk bisa dalam menjalani program pengobatan. Ini pasien tidak tertangani dengan baik. Inilah
bekerjasama dalam penanganan penderita dapat diketahui dengan menghitung kartu yang diperjuangkan oleh KOPI TB. Semua
TB. Organisasi KOPI ini berkembang terus pengobatan penderita TB yang sembuh dan bergerak bersama-sama, memastikan agar
dan terbuka bagi organisasi lainnya yang menyelesaikan pengobatan dengan lengkap setiap pasien TB mendapatkan pengobatan
ingin bergabung. dalam satu tahun. Angka kesuksesan di atas sampai tuntas.halo
INTERNIS
85 persen dari penderita TB positif.
“Kita berharap seperti itu bergabung, karena
dalam hal membuat pedoman nasional Indikator CDR dan angka kesuksesan ini
pelayanan kedokteran, kita juga melibatkan menggambarkan hal-hal utama yang harus
semua organisasi. Artinya semuanya punya
kasus TB. Kalau semua punya kasus TB,
alangkah baiknya bertemu dalam koalisi.

ANGGOTA KOPI TB
Cikal bakalnya memang baru 13, namun
bisa berkembang terus ke depannya,” papar
Arto.

Dengan adanya KOPI TB ini, setiap


organisasi profesi perlu memberitahukan
kepada setiap cabang-cabang agar bisa
membuat koordinasi. Setiap cabang
organisasi profesi harus punya koordinator.
Ada koordinator untuk setiap cabang.
Tujuannya, untuk bisa menyebarluaskan
kepada semua anggota masing-masing
organisasi profesi untuk bisa memperbaiki
tata laksana TB dengan baik.

“Dengan demikian, dokter bisa belajar


lebih baik lagi. Organisasi profesi membuat
kegiatan pelatihan, supaya anggotanya bisa
menangani lebih baik. Kemudian yang
lebih penting lagi sistem pelaporannya.
Setiap kali ada kasus, anggota dari
1. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) 8. Perhimpunan Ahli Mikrobiologi Klinik
setiap organisasi harus bisa melapor Indonesia (PAMKI)
kepada organisasi profesinya. Kemudian 2. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia
(PDPI) 9. Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi
laporannya bisa direkap. Selama ini ada
3. Perhimpunan Dokter Spesialis Klinik Dan Kedokteran Laboratorium
kesulitan dari sisi penemuan kasus TB, Indonesia (PDS PATKLIN)
terutama di ranah publik. Maksudnya Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI)
4. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 10. Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium
layanan kesehatan publik bukan layanan
Medik Indonesia (PATELKI)
kesehatan privat,” jelas Ceva. 5. Perhimpunan Dokter Umum Indonesia
(PDUI) 11. Persatuan Perawat Nasional Indonesia
Ceva pun berharap, dengan adanya (PPNI)
6. Perhimpunan Dokter Keluarga
KOPI TB setiap ada kasus maka laporan Indonesia (PDKI) 12. Ikatan Apoteker Indonesia (IAI)
kasusnya bisa masuk ke organisasi profesi. 7. Perhimpunan Spesialis Kedokteran 13. Perhimpunan Dokter Spesialis
Targetnya agar ada penanganan yang tepat Okupasi Indonesia (PERDOKI) Radiologi Indonesia (PDSRI)
terhadap penderita TB pada akhirnya dapat

Edisi XXIX, September 2018 // HALO INTERNIS 37


SOROT

Dokter Harus
Sadar Hukum!
Pembinaan dan sosialisasi mengenai aspek etik dan medikolegal sangat penting
dilakukan kepada para dokter, khususnya kalangan internis di Indonesia. Selain
agar lebih sadar hukum, juga untuk tetap menjunjung tinggi etika kedokteran
dalam menjalankan tugas sehari-hari.

M
asalah etika medis atau kasus besar, yang melibatkan keputusan kepada anggota. Pembinaan ini dinilai
etika profesi bukanlah Majelis Kehormatan Etik Kedokteran penting agar para anggota PAPDI lebih
hal baru dalam dunia (MKEK). sadar hukum. Dengan demikian, diharapkan
kedokteran. Masalah semua dokter dalam melaksanakan
ini sudah lama ada. “Tentang rekan-rekan dokter yang tugas dan praktiknya sehari-hari, tetap
Perbedaannya dengan tahun-tahun tersangkut kasus misalkan, di luar kasus menjunjung tinggi etika dan bekerja dengan
sebelumnya adalah saat ini masalah besar banyak ya. Dianggap kasusnya kecil, baik.
etika medis lebih terbuka. Kehadiran sehingga tidak ramai. Jadi masalah etika
media sosial mempermudah penyebaran medis ini bukanlah hal baru ya, sudah lama Bambang menjelaskan etika medikolegal
peristiwa sehingga menjadi viral di tengah terjadi,” ujar Bambang. memuat tiga aspek, yaitu aspek etik,
masyarakat. medis, dan hukum. Jadi, ada etika dan
Pengurus Besar Perhimpunan Dokter hukum di bidang kedokteran, ada pula
Menurut Ketua Subbidang Etik, Bidang Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PB etika non medis di luar bidang kedokteran,
Etik dan Medikolegal PB PAPDI, dr. PAPDI) memiliki kepedulian yang tinggi seperti etika perawat dan bidang lainnya.
Bambang Subagyo, SpPD, FINASIM, SE, terhadap masalah etik dan medikolegal Semuanya perlu dipahami oleh para dokter.
MM, sebetulnya banyak kasus etika medis ini. Karena itu PB PAPDI selain Kenyataannya masih banyak sejawat dokter
yang terjadi di negeri ini, namun tidak mengupayakan bantuan hukum bagi rekan yang kurang memahami apalagi menguasai
begitu disorot karena kasusnya kecil. Berita sejawat yang mengalami masalah etik dan masalah etika medis ini
menjadi heboh ketika menyangkut kasus- medikolegal, juga melakukan pembinaan

38 HALO INTERNIS // Edisi XXIX, September 2018


SOROT

Kesehatan yang diberikan ke masing-


masing pengurus cabang dan wilayah.

PB PAPDI sudah mengagendakan


pembinaan tentang etika medika legal
kepada para anggota. Belum lama, ini PB
PAPDI mengadakan pembinaan di Bogor.
Di Jakarta, pembinaan bisa diberikan
sebanyak 3 hingga 4 kali dalam setahun.
“Masalah etika medis ini, terus terang Biasanya setiap pembinaan diikuti oleh
masih banyak dokter yang kurang sekitar 600 dokter.
menguasai. Mengapa? Karena memang
porsi yang diberikan Fakultas Kedokteran “Paling tidak harus ikut sekali buat para
hanya sebatas pendidikan dasar saja. dokter. Cabang-cabang di luar Jakarta,
Seharusnya, saat masih duduk di bangku kalau bisa mengadakan pembinaan juga,”
kuliah, porsi tentang bidang etika medis serunya.
ini ditambah jam mata kuliahnya,” ujar
Menurut Bambang, tugas cabanglah yang
Bambang.
melakukan pembinaan kepada anggota.
Sulitnya memahami aspek etika Di tingkat pengurus besar, setahun
medikolegal ini juga karena materinya sekali diadakan pertemuan, khusus
dr. Bambang Subagyo, SpPD, FINASIM,
yang komplek. “Masalah etika medis ini SE, MM membahas etika dan medikolegal dengan
sulit dipahami, karena etika medis bukan pengurus cabang seluruh Indonesia. Yang
hanya medis murni, tapi mencakup juga tentang obat-obat baru, alat kedokteran bertanggungjawab memberikan pembinaan,
ilmu medis terapan. Dasar dari etika medis baru, dan pelajaran intensif dan sebagainya. terutama teman-teman termasuk saya yang
itu filsafat. Nah, untuk mempelajari filsafat Itu memerlukan suatu pemahaman etika mengurusi masalah ini,” ujar Bambang
tidak semua orang punya waktu luang untuk yang baru pula. Sehingga secara teratur yang sudah 5 periode membidangi masalah
mempelajarinya secara khusus. Perlu waktu kami terus berupaya mengadakan pelatihan etika medikolegal.
untuk bisa merenung,” kata Bambang. atau workshop tentang etika. Apalagi ada MASALAH ETIK ATAU HUKUM?
keharusan dari keputusan IDI (Ikatan
Minimnya pengetahuan dokter tentang Dokter Indonesia), bahwa tujuh persen Dari pengalamannya, Bambang mengetahui
masalah etika medis membuat dokter konten dari suatu kegiatan IDI termasuk munculnya kasus karena ada suatu
kesulitan memahami aturan-aturan hukum PAPDI, harus membahas tentang etika” keinginan yang tidak bisa tercapai, bisa dari
yang terkait dengan penggunaan alat-alat tutur Bambang. keinginan dokter atau keinginan pasien dan
dan teknologi baru pendukung kedokteran.
keluarganya.
Jadi, kalau ada dokter tersangkut dengan PB PAPDI melaksanakan aturan IDI
kasus etik dan medikolegal, itu umumnya tersebut. Bahwa dalam melaksanakan Misalkan keinginan dokter agar pasien
karena minimnya pengetahuan mereka setiap kegiatan ilmiah, selalu disediakan bisa ditempatkan di ICU. Tentu dengan
tentang etika medis dan asek medikolegal. waktu 15 sampai 30 menit untuk kuliah pertimbangan tertentu. Namun karena
Memang diakui Bambang, memang ada etika dan hukum, yang berhubungan pasien tersebut berasal dari golongan
juga dokter yang “nakal” tapi jumlahnya dengan kedokteran. Selain pembinaan tidak mampu, maka keinginan dokter ini
hanya sedikit. melalui kuliah umum, pembinaan juga tidak bisa disanggupi oleh pasien dan
dilakukan dengan menyosialisasikan keluarganya. Hal ini contoh kasus yang
“Kami menyadari apa yang dibekalkan dari seluruh keputusan, peraturan organisasi IDI terjadi sebelum berlakunya program
kampus tidaklah sempurna. Banyak etika dan PAPDI. Termasuk Peraturan Menteri Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang

Edisi XXIX, September 2018 // HALO INTERNIS 39


SOROT

Rapat Komisi 1 yang membahas Bidang Organisasi


dan Bidang Advokasi pada saat KOPAPDI di Solo
tanggal 11-12 Juli 2018.

diselenggarakan oleh BPJS. “Hal-hal melakukan pelanggaran etika, maka yang the rule). Dengan beban kerja yang tinggi,
seperti ini yang menyebabkan dokter tidak pertama, kalau bisa diselesaikan dulu oleh dokter harus juga bisa mengupayakan
puas. Ini salah satu contoh saja. Namun di organisasi. Kalau tidak bisa diselesaikan kesehatannya, agar tidak terlalu lelah. Ini
sisi lain, pilihan hak ada di pasien. Ini yang organisasi dengan mengupayakan damai, untuk menghindari segala kelalaian atau
kadang membuat dokter kecewa,” tutur maka akan diteruskan ke Majelis Kode kecelakaan yang mengakibatkan kerugian
Bambang. Etik Kedokteran Indonesia atau MKDKI,” pasien,” papar Lucky.
katanya.
Sekarang ini yang umum terjadi adalah SEGERA LAPORKAN
rumah sakit yang meminta dokter SALAH PAHAM
memulangkan pasien, apalagi aturan BPJS Lucky mengingatkan, jika dokter
pasien hanya bisa dirawat inap selama Ketua Subbidang Medikolegal Bidang menghadapi kasus dengan pasiennya, para
tiga hari, karena adanya antrian pasien. Etik dan Medikolegal PB PAPDI, dr. dokter diharapkan mengambil tindakan
Padahal kondisi pasien belum layak untuk Lucky Aziza Bawazier, SH, MH, SpPD, cepat dengan melaporkan masalah tersebut
dipulangkan. Ini masalah etika, dokter K-GH, FINASIM, FACP mengutarakan hal kepada PAPDI Cabang. Terutama ketika
ingin pasien dirawat dengan baik, namun yang sama. Menurutnya, jika pun terjadi mendapat somasi atau gugatan. Sesegera
terbentur aturan BPJS. kasus terhadap dokter dengan pasien atau mungkin untuk mendapatkan bantuan
keluarga pasien, umumnya yang terjadi berupa mediasi kalau memungkinkan.
Permasalahan etika tidak hanya datang dari hanyalah salah paham (komunikasi).
pasien, bisa juga dari LSM, perawat, pihak “Karena kurangnya komunikasi antara Apabila PAPDI di wilayah atau cabang
asuransi dan lainnya yang terkait dengan dokter dan pasien mengenai tindakan tidak dapat menuntaskan kasus yang
dokter. Kadang ada juga masalah dengan dokter, dan adanya pengetahuan pasien terjadi, maka PAPDI wilayah atau cabang
pemda. Sebab itu, lanjut Bambang, jika yang masih minim tentang masalah diharapkan sesegera mungkin melaporkan
timbul masalah harus dilihat dahulu, apakah kesehatan,” ungkapnya. ke PB PAPDI ataupun PB IDI melalui
terkait dengan masalah etik atau hukum. Biro Hukum, Pembelaan dan Pembinaan
“Jadi kita harus memilah-milah masalah Untuk itu, Lucky mengingatkan setiap Anggota (BHP2A).
yang ada. Kalau masalah hukum, teman- dokter yang akan menjalankan tugasnya
perlu memahami apa sebenarnya makna Jangan sampai ada menunda-nunda
teman hukum yang menangani ke MKDKI
medikolegal. Dimana setiap menjalankan pelaporan kepada PAPDI maupun IDI
(Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran
praktik kedokterannya, maka dokter setempat karena akan merugikan diri
Indonesia),” imbuhnya.
perlu terus mengingat akan tugas dan sendiri. “ PAPDI maupun IDI segera
Bambang menjelaskan, jika ada kewajibannya. Ini sesuai dengan sumpah menindaklanjuti laporan anggotanya yang
pelanggaran hukum mesti ada pelanggaran Hipokrates yang menjunjung tinggi etika. tersandung kasus, kepada pihak-pihak
etika. Tapi sebaliknya, jika ada pelanggaran terkait. Diusahakan semaksimal mungkin
etika belum tentu berkaitan dengan hukum. “Di satu sisi dokter harus terus bekerja kasus tidak berkepanjangan, dan dapat
melayani pasien, namun di sisi lain dokter diselesaikan secara musyawarah, mufakat
“Kalau ada anggota yang terduga pun harus tetap bekerja sesuai aturan (on dan damai yang menguntungkan kedua

40 HALO INTERNIS // Edisi XXIX, September 2018


SOROT

belah pihak. Apabila pihak yang menutut


menggunakan pengacara, para anggota
PAPDI juga disarankan dibantu oleh
pengacara pula,” jelas Lucky.

Bila jalan damai tidak bisa ditempuh, maka


anggota yang terkait kasus hukum harus
menyiapkan pengacara. Seandainya tidak
memiliki pengacara, dapat meminta bantuan
ke BHP2A untuk pertimbangan menunjuk
pengacara. “Selama ini para dokter dapat
menggunakan jasa hukum di setiap cabang
atau wilayah IDI melalui cabang IDI
BHP2A atau ke PAPDI cabang. Nantinya
diteruskan ke PB PAPDI apabila kasus tidak
dapat juga diselesaikan,” ujarnya.

Saat ini dari berbagai laporan kasus,


sekitar 90 persen berhasil ditangani oleh
PAPDI Cabang, PB PAPDI maupun PB
IDI (BHP2A). Sebagian besar kesepakatan
musyawarah dan damai ditempuh kedua
pihak, agar kasus tidak berkepanjangan.

Ditambahkan Lucky, sehubungan


banyaknya kasus karena masalah salah
paham antara pasien dengan dokter, PB IDI
dan Polri telah melakukan kesepakatan.
Yaitu apabila ada pengaduan dari pasien
maka pihak kepolisian akan meminta
pendapat kepada organisasi profesi terkait,
dalam hal ini IDI dan PAPDI. Dan apabila
dinilai ada pelanggaran displin dokter, maka dr. Lucky Aziza Bawazier, SH, MH, SpPD, K-GH, FINASIM, FACP
kasusnya diarahkan ke MKDKI.

“Sebab pelanggaran disiplin bukan berati Ingatkan Terus Anggota PAPDI


Agar Sadar Hukum
kasus hukum pidana atau perdata. Sehingga
biasanya, bila terbukti pelanggaran disiplin
terjadi setelah dilakukan investigasi oleh
MKDKI, cukup sanksi administratif dari
MKDKI dan pembinaan kembali dari
BHP2A,” ujar Lucky. Pembinaan anggota pembinaan terkait bidang medikolegal
dan etik. Pembinaan anggota ini tiap rapat
KADERISASI bertujuan untuk menghindari kerja disosialisasikan kepada seluruh papdi
terjadinya pelanggaran cabang. Tujuannya agar seluruh anggotanya
Diakui Bambang, sumberdaya manusia
untuk menangani bidang etika medikolegal
etika. lebih sadar hukum,” kata Lucky.

P
masih sangat sedikit. Upaya melakukan Menurutnya, tugas sebagai dokter tidaklah
pengkaderan juga sudah dilakukan. Hanya engurus PB PAPDI terus melakukan mudah, terlebih jika tekanan kerja begitu
pembinaan terhadap anggota PAPDI tinggi. Namun para dokter diharapkan bisa
saja, pilihan ada pada masing-masing
terkait dengan bidang medikolegal mengatasi tekanan itu dengan baik.
dokter, apakah mereka berminat untuk dan etik. Pembinaan ini dinilai penting agar
mendalami bidang ini. para anggota PAPDI lebih sadar hukum. “Walaupun ada berbagai tekanan yang
Dengan demikian, diharapkan semua timbul, misalnya fasilitas yang kurang,
“Memang butuh pengabdian untuk dokter dalam melaksanakan tugas dan
menjalaninya. Karena kasus tak hanya ada tenaga medis dan para medis yg tidak
praktiknya sehari-hari, tetap menjunjung memadai, maka semuanya bisa diatasi.
di Jakarta, di luar kota pun kita sambangi. tinggi etika dan bekerja dengan baik. Caranya dengan memberikan komunikasi
Kita di PB PAPDI berupaya membantu,
yang tetap baik kepada pasien dan
namun kalau kasusnya perlu penanganan Ketua Subbidang Medikolegal, BidangEtik keluarganya. Hal ini untuk menjaga agar
yang lebih serius, kita serahkan ke MKDKI dan Medikolegal PB PAPDI, dr. Lucky Aziza tidak terjadi salah komunikasi yang
dan IDI,” tutur Bambang.halo
INTERNIS Bawazier, SH, MH, SpPD, K-GH, FINASIM, berujung kepada tuntutan kepada dokter,”
FACP mengutarakan hal yang senada. ujar Lucky. halo
INTERNIS

“PB PAPDI merasa perlu melakukan

Edisi XXIX, September 2018 // HALO INTERNIS 41


SOROT

KOMPETENSI KEMOTERAPI
SOLUSI UNTUK PENGOBATAN KANKER
DI INDONESIA
Pasien kanker sangat membutuhkan kemoterapi sebagai ikhtiar untuk mendapatkan
kesembuhan. Namun tenaga medis yang memiliki keahlian dalam bidang kemoterapi
ini masih terbatas. Dengan dibukanya pendidikan yang memberikan kompetensi
kemoterapi bagi kalangan internis, ini menjadi satu solusi.

42 HALO INTERNIS // Edisi XXIX, September 2018


SOROT

Keterbatasan jumlah ahli kemoterapi dapat


disiasati dengan cara membekali para Dokter
Spesialis Penyakit Dalam dengan pendidikan yang
memberi tambahan kompetensi kemoterapi.

Menurut Prof. Dr. dr. A. Harryanto dengan Amerika, hanya memiliki sekitar
Reksodiputro, SpPD, K-HOM, FINASIM 200 ahli kemoterapi. Ini menjadi persoalan,
dari Divisi Hematologi dan Onkologi karena kemoterapi tidak bisa diberikan
Medik, Departemen Ilmu Penyakit Dalam, sembarangan, dan hanya boleh dilakukan
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, oleh orang yang ahli di bidang kemoterapi.
yang juga merupakan Ketua Perhimpunan
Hematologi Onkologi Medik Penyakit Lalu, dicari solusinya. Keterbatasan jumlah
Dalam Indonesia (Perhompedin) kanker ahli kemoterapi ini dapat disiasati dengan
akan menyebabkan daya tahan tubuh membekali para Dokter Spesialis Penyakit
memburuk karena sel-sel darah putih Dalam—yang berjumlah hampir 4.000
menjadi tidak berfungsi. Kondisi ini dapat orang—dengan pendidikan yang memberi
menyebabkan infeksi berat. tambahan kompetensi kemoterapi. Cara
ini bisa efektif karena Dokter Spesialis
“Sel penderita kanker itu gampang sekali Penyakit Dalam termasuk kalangan medis
mengalami pembekuan, sehingga mudah yang banyak terlibat dalam penanganan
terjadi penyumbatan pembuluh darah. Jika pasien-pasien kanker.
mengalami penyumbatan di paru-paru
seseorang bisa meninggal, penyumbatan Dokter Spesialis Penyakit Dalam sendiri
di otak penderita bisa mengalami stroke. sesuai dengan kompetensi yang dimiliki
Penyumbatan bisa terjadi di organ tubuh dari Kolegium Ilmu Penyakit Dalam sudah
lainnya,” jelas Harryanto. dapat memberikan kemoterapi dasar pada
beberapa jenis kanker.
Dalam menangani pasien kanker, pemberian
kemoterapi termasuk salah satu tatalaksana Oleh sebab itu, seorang Dokter Penyakit
utama yang sangat penting. Kemoterapi Dalam yang diberikan pendidikan
termasuk dalam kategori pengobatan tambahan bisa menjadi seorang ahli
sistemis. Pengobatan ini diperlukan untuk penyakit dalam yang mempunyai
membunuh sel-sel kanker, baik yang berada kompetensi dalam melakukan kemoterapi
di dalam darah, organ primer terkait, di bidang lebih banyak jenis kanker dengan
kelenjar getah bening maupun organ lain pengawasan.
yang terdampak.
ENAM BULAN
Pemberian kemoterapi itu juga
Menurut Harryanto, ada beberapa pilihan
dimaksudkan untuk membersihkan sel-sel
bagi Dokter Spesialis Penyakit Dalam
kanker karena sel kanker sifatnya menjalar

K
untuk memiliki kompetensi kemoterapi.
(mikro metastasis). Kanker bersifat
Jika yang bersangkutan hanya ingin supaya
sistemis karena menyebabkan gejala
anker merupakan penyakit bisa memberikan kemoterapi kepada pasien,
sistemis, misalkan penderita kanker jadi
yang sangat komplek. pendidikannya tidak lama, sekitar satu
lebih gampang mengalami infeksi, darah
Bisa terjadi pada seluruh semester, atau bila ditotal sekitar 6 bulan
cepat mengalami pembekuan, gangguan
organ tubuh, mulai dari lamanya. Namun nantinya dalam memberi
metabolisme belum lagi efek samping dari
ujung kepala hingga ujung kemoterapi tetap harus dalam pengawasan
kankernya sendiri.
kaki. Penanganan penderita kanker begitu ahli kemoterapi.
kompleks. Biasanya juga diikuti dengan Di Indonesia ketersediaan dokter ahli
gejala-gejala penyakit lain, seperti diabetes, “Mengapa (pemberian kemoterapi)
kemoterapi belum memadai. Harryanto
gagal ginjal, dan mengalami trombosit. perlu ketat dan perlu ada pengawas, agar
memberikan contoh. Di Amerika Serikat
Sehingga dibutuhkan koordinasi dan kerja penanganan pasiennya memperoleh hasil,
ada sekitar 4.000 ahli kemoterapi untuk 250
sama dari beberapa dokter dengan latar dan agar tidak salah prosedur. Karenanya
juta penduduk. Sementara di Indonesia,
disiplin ilmu yang berbeda. Salah satunya seorang ahli kemoterapi harus bisa
dengan jumlah penduduk yang hampir sama
Dokter Spesialis Penyakit Dalam. menentukan kapan diberikan dan kapan

Edisi XXIX, September 2018 // HALO INTERNIS 43


SOROT

tidak. Seorang penderita kanker tidak boleh


terus menerus diberikan kemoterapi sampai
penderitanya meninggal. Jika tujuannya
sembuh dan ada kemungkinan sembuh,
pemberian kemoterapi dimungkinkan.
Namun jika kemungkinan sembuhnya
kecil, ya jangan terus-terus menerus diberi
kemoterapi,” tutur Harryanto.

Jika seorang Spesialis Penyakit Dalam


ingin memiliki keahlian yang lebih baik
lagi dalam hal onkologi, maka ia dapat
mengikuti pendidikan Subspesialis
Hematologi dan Onkologi Medik dengan
masa pendidikan yang lebih panjang, sekitar
3-4 tahun. Lulusannya menjadi seorang
oncologist atau Konsultan Hematologi dan
Onkologi Medik (K-HOM).

Internis yang berminat menjalani


pendidikan selama 6 bulan untuk
mendapatkan kompetensi tambahan
kemoterapi, bisa mengatur waktu.
Harryanto mengatakan internis yang
bersangkutan tidak harus selama 6 bulan
berada di pusat pendidikan, melainkan
separuh waktu dari masa pendidikan dapat
dilakoni di tempat asal ia bekerja.

“Bagi seorang internis, dia tidak harus


terus menerus selama 6 bulan mengambil
pendidikannya di satu tempat saja.
Dia bisa sambil mengambil sebagian Prof. Dr. dr. A. Harryanto Reksodiputro, SpPD, K-HOM, FINASIM
keterampilannya di tempat dia bekerja.
Misalkan orang dari Bogor mau ke sini, tak
hal yang mutlak bagi penderita kanker. bisa mencapai kesembuhan. Namun setelah
usah harus ke Jakarta terus. Hanya untuk
Pada penderita kanker kelenjar getah bening 10 hingga 20 tahun sesudah itu bisa muncul
pendidikannya paling tidak kurang lebih 50
diberikan kemoterapi agar tujuannya bisa lagi kekambuhannya.
persennya dikerjakan di pusat pendidikan.
sembuh, namun untuk kanker paru yang
Sebagian lagi di tempat sendiri namun Itu sebabnya disebut Harryanto,
sudah dalam stadium lanjut, tak mungkin
tetap diawasi (oleh Konsultan HOM),” ujar penatalaksanaan kanker perlu dilakukan
bisa sembuh. Kemoterapi diberikan agar
Harryanto. secara tim multidisiplin mulai dari
tujuan pengobatan yang diberikan kepada
penderita kanker paru, bisa memperbaiki farmakoekonomik, sampai finansial
PENANGANAN YANG TEPAT
kualitas hidup dan meninggal dalam menyangkut dana pasien dan dana negara
Tiap-tiap jenis kanker berbeda keadaan baik tidak mengalami kesakitan melalui BPJS. “Seorang dokter harus
penanganannya. Pemberian kemoterapi yang berlebihan. mengumpulkan data-data terlebih dahulu,
pun disesuaikan dengan jenis kankernya. baru disimpulkan secara onkologi. Setelah
Kanker mata lain dengan kanker hidung, “Hal inilah yang perlu dipelajari dalam itu dia tanya oncologist-nya. Ini tujuannya
kanker hidung lain dengan kanker lidah, pendidikan kemoterapi, agar tepat sembuh atau hanya memperbaiki kualitas
kanker lidah lain dengan kanker paru- pemberian kemoterapinya. Tiap kasus akan hidup, kualitas meninggal atau stop sama
paru. Kanker paru-paru lain dengan kanker berbeda penanganan kanker, termasuk sekali,” kata Harryanto.
lainnya. Intinya, seorang internis yang pemberian kemoterapinya,” kata Harryanto.
Sebagian besar pasien kanker tidak dapat
memiliki kompetensi kemoterapi harus bisa
Hal yang juga perlu diperhatikan pada sembuh. Dalam kondisi seperti ini tujuan
menangani kemoterapi di masing-masing
pasien kanker adalah umumnya pasien utama pengobatan adalah menghambat
bagian yang terkena kanker. Namun tidak
kanker akan mengalami kekambuhan secara progresi kanker dan memperbaiki kualitas
semua internis mengambil pendidikan
berulang-ulang, atau disebut “chronic hidupnya dalam keadaan sakit. Dalam
kemoterapi untuk seluruh jenis kanker.
cancer syndrome”. Kondisi ini biasanya pengobatan kanker, aspek keselamatan
Umumnya pendidikan kemoterapi dilakoni
diikuti dengan keadaan rawan infeksi, pasien, merupakan hal yang amat penting. Di
untuk menangani 10 jenis kanker yang
trombosis, dan gangguan fungsi berbagai samping keselamatan, biaya atau cost effective
paling sering ditemui.
organ. Proses pengobatannya memakan agar penanganannya tepat diperlukan analisis
Mendapatkan penanganan yang tepat adalah waktu yang lama. Seperti, kanker payudara yang tajam dari seorang dokter.

44 HALO INTERNIS // Edisi XXIX, September 2018


SOROT

Seorang internis yang


mengambil pendidikan
kemoterapi harus bisa
mempertahankan
keilmuan dan
kompetensinya.

Makanya, dokter mesti transparan dengan


pemberian obat-obatan. Jangan sampai
diberikan obat yang harganya mahal hingga
puluhan juta rupiah, namun sebenarnya
harapan hidupnya juga tak panjang. Selain
itu dilihat juga, apakah penderita seseorang
yang punya jabatan penting yang bisa
menentukan masa depan negara, atau
seseorang yang sudah sangat tua sekali,
yang sudah tak memiliki tanggungan
hidup yang banyak. “Semua ini dibahas
oleh dokter-dokter yang terkait dalam
penanganan penderita kanker, termasuk
Dokter Spesialis Penyakit Dalam yang juga
bisa memberikan kemoterapi,” imbuhnya.

MEMPERTAHANKAN KOMPETENSI KESEPAKATAN PENDIDIKAN


KEMOTERAPI
Harryanto mengingatkan, seorang internis
yang mengambil pendidikan kemoterapi
harus bisa mempertahankan keilmuan
dan kompetensinya. Satu kali ujian
hanya berlaku untuk masa 2 tahun, lalu
keahliannya itu akan dievaluasi kembali.

P
“Kalau dia tetap mengerjakan pekerjaannya ada tangal 22 Juni 2018 Kolegium Ilmu limfoma Hodgkin dan non–Hodgkin
dan dikerjakan dengan benar diteruskan. Penyakit Dalam (KIPD), Perhimpunan dengan efek samping tingkat 0-1
Kalau tidak, akan ditarik kembali dan Dokter Hematologi Onkologi Medik dengan performa pasien ECOG 0-1
perlu dievaluasi lagi dalam pemberian Penyakit Dalam Indonesia (PERHOMPEDIN), (pasien komorbid non complicated
kemoterapinya,” ucap Harryanto. dan Pengurus Besar Perhimpunan Dokter patient). Hal ini merujuk pada tingkat
Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PB kompetensi penyakitnya yaitu 4A.
Diharapkan internis yang sudah mengambil PAPDI) membuat kesepakatan terkait (Istilah 4A menunjukkan tingkat
kompetensi tambahan nanti melanjutkan dengan pendidikan kompetensi kemoterapi kompetensi yang mampu melakukan
pendidikan menjadi Konsultan HOM. untuk kalangan internis di Indonesia. Hal semuanya, mulai dari menemukan
ini di sampaikan oleh Ketua Umum KIPD diagnosis sampai dengan mengobati
Pengobatan kanker selalu mengalami
terdahulu, Prof. Dr. dr. Siti Setiati, SpPD, hingga tuntas).
perkembangan. Dari waktu ke waktu selalu
K-Ger, FINASIM, MEpid, dalam KOPAPDI
bermunculan obat-obat baru, penemuan- 2. Tingkat kompetensi kemoterapi
XVII di Solo Bulan Juli lalu.
penemuan baru, dan terjadi pula perubahan untuk keganasan lainnya harus
protokol dalam pengobatan. Ini memberi disertai dengan pelatihan tambahan
Poin-poin kesepakatan tersebut sebagai
isyarat, internis-internis yang berminat IFO (Internist Fellow Onkologi) yang
berikut:
untuk terjun dalam dunia pengobatan diselenggarakan oleh PERHOMPEDIN.
1. Tingkat kompetensi kemoterapi
kanker, dituntut harus siap meng-update
dasar bagi Dokter Spesialis Penyakit
pengetahuan dan wawasannya setiap ada Dalam yang tertera pada Standar
3. Dalam pelaksanaan pemberian
kesempatan. INTERNIS
halo
kemoterapi tersebut, seorang SpPD
Kompetensi Dokter Spesialis Penyakit
disarankan untuk tetap berkoordinasi
Dalam adalah tetap 4A, dengan
dengan SpPD, K-HOM yang ada di
keterangan bahwa tingkat kompetensi
wilayah setempat.halo
INTERNIS
itu untuk jenis keganasan hematologi

Sumber: Laporan Ketua Umum Kolegium Ilmu Penyakit Dalam pada KOPAPDI XVII di Solo, 11 Juli 2018

Edisi XXIX, September 2018 // HALO INTERNIS 45


SOROT

Pendidikan Subspesialis Berbasis Universitas

PENDIDIKAN LEBIH TERSTRUKTUR,


KOMPETENSI LEBIH TERUKUR
Sistem Pendidikan Subspesialis Penyakit Dalam di Indonesia kini
diarahkan pada model university base. Banyak sisi positifnya,
baik bagi penyelenggara maupun peserta didik.

46 HALO INTERNIS // Edisi XXIX, September 2018


SOROT

S
emakin maju sebuah negara, (tersier), dibutuhkan kehadiran tenaga Mudjaddid.
semakin tinggi pula tingkat kesehatan dengan kompetensi yang tinggi
pelayanan kesehatan yang pula, yakni level subspesialis (Sp2). STANDAR KOMPETENSI
tersedia untuk memenuhi
Seiring dengan perkembangan zaman dan Setelah PAPDI berkembang membentuk
kebutuhan masyarakat. Tingkat
kemajuan teknologi kedokteran, kehadiran PB PAPDI, dibentuk jugalah Kolegium
pelayanan kesehatan ini berjenjang, mulai
internis dengan kompetensi subspesialis Ilmu penyakit Dalam (KIPD). Salah satu
dari tingkat primer, sekunder, sampai
semakin dibutuhkan di Indonesia. tugas Kolegium ini adalah mengurusi
tersier.
masalah pendidikan, dan membuat
Pelayanan kesehatan di tingkat primer dapat Menurut Ketua Umum Kolegium Ilmu standar kompetensi. Dari sini, Kolegium
ditangani oleh dokter umum. Sedangkan Penyakit Dalam (KIPD), dr. Irsan Hasan, membuat suatu standar yang bermula
pelayanan kesehatan level sekunder SpPD, K-GEH, FINASIM, fakta di dari perhimpunan-perhimpunan
ditangani oleh dokter spesialis (Sp1). lapangan memang menunjukkan terdapat seminat. “Sebetulnya waktu itu juga
Adapun untuk memenuhi ketersediaan kasus-kasus Penyakit Dalam yang sudah berkembang seminat. Ada
layanan kesehatan level yang lebih tinggi penanganannya tidak dapat terpenuhi keseminatan ginjal, dan lain-lain. Itu sudah
oleh standar kompetensi dokter spesialis, berkembang. Tetapi standar pendidikan dan
melainkan harus ditangani oleh kompetensi kompetensinya belum ada. Nah dimulai
dokter subspesialis (Sp2). dari situ, khususnya di Jakarta, dibuatlah
oleh Kolegium standar kompetensi untuk
Atas dasar inilah Kolegium Ilmu Penyakit Sp1. Dan kompetensi untuk Sp2 ditentukan
Dalam (KIPD) kini fokus membenahi oleh peer-nya. Kalau orang penyakit ginjal
pendidikan subspesialis, agar proses harus segini, subspesialis kardiologi harus
pendidikannya lebih terstruktur dan segini,” urai Mudjaddid.
kompetensi yang dihasilkan lebih terukur.
Kolegium membuat penyelenggaraan
Ketua Bidang Pendidikan Subspsialis pendidikan Spesialis dan Subspesialis
KIPD, dr. E. Mudjaddid, SpPD, K-Psi, Penyakit Dalam menjadi lebih terstruktur,
FINASIM, menjelaskan bahwa pendidikan atau tepatnya lebih teratur. Proses
subspesialis (Sp2) sesungguhnya adalah pendidikan tetap dilakukan di rumah sakit,
jenjang ketiga dari pendidikan dokter (3rd dan ada tim pengajar yang merupakan
degree). “Yang pertama adalah dokter, bantuan dari Fakultas Kedokteran.
kemudian Sp1 (spesialis). Kemudian kalau “Pendidikan model ini berlangsung hingga
seorang Sp1 ingin meneruskan, jenjangnya tahun 2011. Ada kerjasama antara profesi
adalah Sp2 (subspesialis),” kata Mudjaddid. (Kolegium), fakultas, dan rumah sakit,”
Dalam Bidang Penyakit Dalam terdapat ungkap Mudjaddid.
11 cabang kelimuan. Para internis dapat
memilih salah satu dari 11 cabang ilmu Pendidikan seperti ini dikenal dengan istilah
tersebut sebagai pilihan peminatan untuk hospital base (HB), hanya memberikan
mendalami pendidikan subspesialis. outcome berupa sertifikat kompetensi
Sp2. Tidak ada ijazah. Karena ijazah
Selama ini proses untuk mendapatkan gelar hanya boleh diterbitkan oleh perguruan
subspesialis yang lazim disebut “konsultan” tinggi. Sebetulnya, hospital base juga
berbeda dengan menjalankan jenjang adalah collegial base (CB), dimana
pendidikan S1. Proses ini sudah mengalami pintuk masuknya melalui Kolegium
beberapa perkembangan. Mudjaddid dan Kolegiumlah yang mengatur segala
menjelaskan, dulu sebelum PAPDI sesuatunya.
memiliki kolegium, pendidikan subspesialis
dimulai dengan magang sebagai calon staf UNIVERSITY BASE
di bidang kelimuan masing-masing.
Keluarnya Undang-undang Nomor 29
“Jadi, ketika yang senior-senior itu bekerja Tentang Praktik Kedokteran Tahun
di rumah sakit, yang juniornya ikut magang. 2004, ada isyarat bahwa seorang
Kalau si anak magang ini dianggap subspesialis harus memiliki ijasah dan
ilmunya sudah memadai oleh senior, maka sertifikat kompensi Sp2. “Artinya, di situ
dianggaplah sudah setara dengan dia. diisyaratkan bahwa orang yang ingin
Setelah dianggap lulus oleh seniornya, menjadi subspesialis harus sekolah. Itu
kemudian diberi sertifikat oleh PAPDI. terstruktur namanya. Pendidikannya itu
Jadi oleh PAPDI disebut saja bahwa si diselengarakan oleh universitas,” kata
A sudah setara dengan konsultan. Sudah Mudjaddid.
jadi konsultan. Dulu pendidikan Sp2 itu
seperti itu, dan tidak terstruktur. Pendidikan Maka kemudian Kolegium membuat
ini sebetulnya belum rapi betul,” tutur perencanaan, proposal pendidikan

Edisi XXIX, September 2018 // HALO INTERNIS 47


SOROT

subspesialis, terutama di Universitas jelas. Kalau sudah lewat dari masa 1,5 N
Indonesia. Proposal ini diajukan ke bisa di-DO (drop out),” ujarnya.
fakultas kedokteran, lalu ke universitas.
Setelah univesitas menyetujui, dibukalah Saat ini baru beberapa daerah saja yang
pendidikan subspesialis. “Itulah yang terjadi sudah menerapkan pendidikan subspesialis
di UI (Universitas Indonesia), yang pertama yang terstruktur atau berbasis universitas.
menjadi terstruktur berdasarkan legalitas Selain Jakarta (Universitas Indonesia),
universitas,” tutur Mudjadid. terdapat Padang (Universitas Andalas)
Palembang (Universitas Sriwijaya),
Pendidikan subspesialis yang melalui dan Surabaya (Unversitas Airlangga).
universitas disebut dengan istilah Tampaknya beberapa daerah lain segera
“university base” (UB). Kegiatan menyusul. Menurut Irsan antusias Program
pendidikannya dilaksanakan oleh Studi Ilmu Penyakit Dalam untuk membuka
fakultas, karena pihak universitas sudah pendidikan subspesalis cukup besar. Dalam
mendelegasikannya kepada fakultas. tiga tahun terakhir KIPD telah melakukan
Pintu masuk atau pendaftarannya haruslah beberapa kali visitasi melihat kelayakan
melalui universitas. Perbedaannya dengan prodi untuk membuka program pendidikan
hospital base adalah pintu masuknya subspesialis.
melalui Kolegium.
“Selama tiga tahun lalu banyak dilakukan
Untuk mendukung kegiatan pendidikan visitasi untuk membuka Sp2. Yang saya
subspesialis yang berbasis universitas, ingat dalam setahun terakhir, sepanjang
Kolegium berikhtiar membuat standar 2017-2018 yang divisitasi adalah Solo dr. E. Mudjaddid, SpPD, K-Psi, FINASIM
kompetensi. Lalu standar pendidikan itu (Universitas Sebelas Maret), Unsyiah
mendapatkan persetujuan dari Konsil (Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh), universitas akan dapat mengisi kebutuhan
Kedokteran Indonesia (KKI). dan Brawijaya (Universitas Brawijaya, terhadap hadirnya dokter subspesialis
Malang). Tetapi, satu sekali visitasi itu tidak bidang tertentu, minimal di provinsi yang
Standar kompetensi ini adalah adalah aturan membuka semuanya. Hanya membuka bersangkutan. Selain itu, prodi akan
pegangan yang dipakai di seluruh Indonesia (bidang subspesialis) yang dianggap terpacu untuk melakukan pendidikan dan
untuk menjadikan seorang spesialis menjadi sudah memadai untuk dibuka. Misalnya penelitian. Ini akan meningkatkan kualitas
subspesialis. Dengan catatan, bahwa yang di Unsyiah, untuk membuka subspesialis dan kapabilitas bidang itu sendiri nantinya.
menyelenggarakan pendidikan adalah gastro, kardio, dan endokrin. Jadi tidak
fakultas. “Jadi ibaratnya, Kolegium itu semuanya. Tergantung kesanggupan “Dengan mendidik, si prodi akan terpacu
membut resepnya, kemudian resep itu akan masing-masing,” urai Irsan. untuk melakukan penelitian dan pendidikan.
dibuat masakan, dan yang memasak adalah Itu akan meningkatkan bidang itu juga.
fakultas. Dimana yang menjadi dapurnya Walau keinginan untuk membuka Karena akan muncul penelitian-penelitian
adalah rumah sakit. Itu yang disebut tiga pendidikan subspesialis cukup besar, dari sana,” tandas Irsan.halo
INTERNIS

tungku sejarangan,” kata Mudjaddid. tidak semua prodi bisa melakukannya.

Dengan sistem university base, pendidikan


Kolegium mempunyai aturan pedoman
pembukaan prodi subspesialis baru yang
11 BIDANG SUBSPESIALIS
subspesialis bisa lebih terstruktur. Dalam harus dipenuhi. Sewaktu melakukan visitasi ILMU PENYAKIT DALAM
artian menjadi lebih tertib, jelas alur yang dilihat apakah syarat-syarat yang ditetapkan
dilalui, tepat waktu dalam menyelesaikan terpenuhi atau tidak. Di antaranya adalah: 1. Alergi-Immunologi Klinik (SpPD,
pendidikan, dan terjamin mutunya. Para K-AI)
peserta pendidikan subspesalis diberikan 1. Memiliki kesiapan dari sisi tenaga.
2. Gastroenterologi-Hepatologi
kelonggaran waktu untuk menyelesaikan Minimal prodi harus memilik dua
(SpPD, K-GEH)
pendidikan dengan rumusan 1,5 N. “Jadi orang tenaga konsultan.
kalau masa pendidikannya 6 semester, 3. Geriatri (SpPD, K-Ger)
tidak boleh lulus menjadi 12 semester. 2. Memiliki fasilitas penunjang. Ada 4. Ginjal - Hipertensi (SpPD, K-GH)
Paling maksimal ya 9 semester,” ungkap daftar fasilitas yang harus dimiliki.
5. Hematologi - Onkologi Medik
Mudjaddid. Yang lebih menggembirakan (SpPD, K-HOM)
3. Memiliki pasien. Harus dipastikan
lagi adalah outcome-nya. “Dimana
apakah jumlah pasiennya memadai. Ini 6. Kardiovaskular (SpPD, K-KV)
pendidikan Sp2 itu mendapatkan dua
untuk menunjukkan bahwa kehadiran 7. Endokrin – Metabolik – Diabetes
surat, yaitu ijasah dari universitas dan
dokter subspesialis bidang tersebut (SpPD, K-EMD)
sertifikat kompetensi dari Kolegium,” tutur
memang dibutuhkan oleh masyarakat
Mudjaddid.
setempat.
8. Psikosomatik (SpPD, K-Psi)
9. Pulmonologi (SpPD, K-P)
Irsan Hasan pun menguatkan hal ini.
Menurut Irsan, sebenarnya banyak 10. Reumatologi (SpPD, K-R)
“Dengan university base kualitas biasanya
sisi positif yang didapatkan dengan
lebih bagus, karena ada standarnya,
diterapkannya pendidikan subspesialis 11. Penyakit Tropik - Infeksi (SpPD,
kurikulumnya, ada ujiannya dan ada
berbasis universitas. Antara lain, K-PTI)
akreditasinya. Lama sekolah juga lebih

48 HALO INTERNIS // Edisi XXIX, September 2018


NAMA & PERISTIWA

Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD, K-GEH, FINASIM, MMB , FACP

GURU BESAR TETAP


UNIVERSITAS INDONESIA

S
elamat kepada Prof. Dr. dr. Ari
Fahrial Syam, SpPD, K-GEH,
FINASIM, MMB, FACP. Dewan
Pertimbangan Perhimpunan
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
(PAPDI) ini telah dikukuhkan sebagai Guru
Besar Tetap Universitas Indonesia bidang
ilmu kedokteran. Prosesi pengukuhan
berlangsung pada 8 September 2018 di Aula
IMERI Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia, Jakarta Pusat.

Pada pengukuhannya, Ari Fahrial


memaparkan pidato berjudul “Masa Depan
penelitian Kedokteran di Era Disrupsi dan
Kedokteran Presisi: Penelitian Bakteri

UNLAM BUKA PRODI


Helicobacter pylori di Indonesia Sebagai
Model”.

PENYAKIT DALAM
Ari Fahrial selaku Dekan FKUI juga telah
menerapkan komunikasi aktif melalui
media sosial – salah satu programnya

K
berupa kampanye Anti Hoaks terkait
pesan/produk kesehatan yang kerap
beredar khususnya di aplikasi chat abar gembira datang dari yang pertama di Kalimantan membuka
WhatsApp. Ari Fahrial juga kerap berbagi Universitas Lambung Prodi Penyakit Dalam, dan merupakan
maupun meluruskan informasi kesehatan Mangkurat (Unlam), yang ke tujuh di luar Pulau Jawa. Dengan
serta merespon isu kesehatan terkini Banjarmasin, Kalimantan kehadiran Prodi Penyakit Dalam Unlam
yang merebak dan terkadang membuat Selatan. Kementerian ini, maka sekarang di Indonesia terdapat 15
masyarakat khawatir. Riset dan Pendidikan Tinggi tertanggal Program Panyakit Dalam.
2 Februari 2018 telah memberikan izin
Ari Fahrial berharap, ke depan rekan- kepada Fakultas Kedokteran Unlam untuk Semoga dengan bertambahnya Prodi
rekan sejawat yang juga sedang bekerja di membuka Program Studi (Prodi) Penyakit Penyakit Dalam di Indonesia, kebutuhan
institusi pendidikan untuk aktif di media Dalam sebagai bagian dari Program masyarakat terhadap hadirnya Dokter
sosial khususnya dalam menyampaikan Pendidikan Dokter Spesialis. Spesialis Penyakit Dalam yang berkualitas
pesan-pesan sehat dari hasil penelitian di dapat terpenuhi.halo
INTERNIS

dunia kedokteran. Fakultas Kedokteran Unlam merupakan

Edisi XXIX, September 2018 // HALO INTERNIS 49


AGENDA

REGISTRASI &
RESERTIFIKASI ONLINE
M
ulai tanggal 1 Juli 2018 hal ini juga anggota PAPDI diharuskan
Konsil Kedokteran mengaktivasi data pribadi di portal
Indonesia (KKI) idionline (www.idionline.org).
memberlakukan
peraturan paperless Dalam teknis pelaksanaannya,
online dalam pengurusan registrasi Kolegium Ilmu Penyakit dalam (KIPD)
dan resertifikasi. Dengan sistem online akan berkoordinasi dengan IDI dan
ini pengurusan Surat Tanda Registrasi KKI tentang alur dan tata cara online
(STR) maupun resertifikasi kompetensi yang harus dilakukan oleh anggota,
harus dilakukan secara online yang verifikator cabang dan Kolegium.
terintegrasi dengan portal idionline. Untuk kelancaran registrasi online ini,
KIPD akan mengadakan pelatihan bagi
Untuk itu kepada semua anggota para admin di tiap-tiap cabang.INTERNIS
halo

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dalam

AGENDA KEGIATAN ILMIAH


BIDANG ILMU PENYAKIT DALAM
Tahun 2018
NO TANGGAL KEGIATAN TEMPAT PENDAFTARAN
1. 18 – 24 Oktober 34th World Congress of Internal Cape Town, Contak Person:
2018 Medicine (WCIM 2018) South Africa Bapak Aswin (PT Blesslink)
Hp. 08161855972
Atau, hubungi SEKRETARIAT PAPDI
Jl. Salemba I No.22-D Kenari, Senen
Jakarta Pusat 10430
Telp : 021-31928025, 31928026,

2. 2 – 4 November Pertemuan Ilmiah Nasional Hotel JW Marriott SEKRETARIAT PB PAPDI


2018 (PIN) XVI PB PAPDI Medan Jl. Salemba I No.22-D Kenari, Senen
Jakarta Pusat 10430
Telp : 021-31928025, 31928026,
Fax Direct : 021-31928028, 31928027
SMS PB PAPDI : 0856 95785909
Email : pb_papdi@indo.net.id
Website : www.pbpapdi.org
Cp. Lita 081617488717

3. 2 – 4 November 2018 Pertemuan Ilmiah Regional Patra Hotel & SERETARIAT: IRA CABANG SEMARANG
(PIR) Reumatologi 2018 Convention Bagian/ KSM Penyakit Dalam Lantai 3
Semarang FK UNDIP/RSUP D. Kariadi Semarang
Jl. Dr. Soetomo No. 16
Cp. 024-8446758
085728425720 (Nurdin)
4. 17 – 18 Desember Jakarta Diabetes Meeting (JDM Hotel Shangri La SEKRETARIAT
2018 2018) Jakarta Divisi Endokrinologi dan Metabolisme
RSCM (021-3907703)
Email : office.jdm@gmail.com;
endocrine@rad.net.id

50 HALO INTERNIS // Edisi XXIX, September 2018


KABAR PAPDI

Edisi XXIX, September 2018 // HALO INTERNIS 51


KABAR PAPDI

PAPDI FORUM
MERAIH KESEMPURNAAN IBADAH PUASA
BAGI PENDERITA DIABETES, MAAG, DAN LANSIA

Para pembicara dan moderator (kiri ke kanan: dr. Noto Dwimartutie, SpPD, K-Ger, FINASIM; Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD,
K-GEH, FINASIM, MMB, FACP; dr. Wismandari, SpPD, K-EMD, FINASIM; dan dr. Arif Mansjoer, SpPD, K-KV, FINASIM, KIC, MEpid

D
alam rangka menyambut yang diidap (DM tipe 1 atau tipe2), obat saja tubuh merasakan gejala gula darah
bulan suci Ramadhan yang digunakan, risiko hipoglikemia, rendah atau tinggi.
1439 H, Pengurus Besar komplikasi dan penyakit penyerta, faktor
Perhimpunan Dokter sosial, dan pengalaman Ramadhan ASALKAN KONDISI STABIL
Spesialis Penyakit Dalam sebelumnya.
Pembicara kedua, Noto Dwimartutie,
Indonesia (PB PAPDI) cq. Bidang Humas,
Berdasarkan enam faktor ini, pasien menerangkan “Kiat Menjalankan Ibadah
Publikasi dan Pengabdian Masyarakat
dikelompokkan dalam tiga kategori dalam Puasa Bagi Lanjut Usia”. Survei yang
menyelenggarakan simposium untuk awam
berpuasa. Pertama, kelompok berisiko dilakukan di Poliklinik Geriatri Rumah
dan tenaga kesehatan dengan tema “Meraih
sangat tinggi, yang tidak boleh berpuasa. Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN)
Kesempurnaan Ibadah Puasa dengan Tetap
Kedua, kelompok berisiko tinggi, yang Cipto Mangunkusumo Jakarta atau
Sehat Jasmani”. Kegiatan ini diadakan
dianjurkan sebaiknya tidak puasa. Ketiga, lebih dikenal dengan sebutan RSCM
pada, Rabu 9 Mei 2018 di Hotel Ibis
kelompok berisiko sedang atau rendah, menunjukkan ternyata sebanyak 95 persen
Senen, Jakarta Pusat.
yang kondisi boleh atau tidak berpuasa lansia beragama Islam yang berusia 64-83
Acara yang dimoderatori oleh dr. Arif bergentung pada toleransi individu masing- tahun ingin menjalankan ibadah puasa
Mansjoer, SpPD, K-KV, FINASIM, KIC, masing pasien. Ramadhan. Sebanyak 91 persen benar-
MEpid ini menampilkan tiga pembicara, benar menunaikan puasa. Dan 80 persen
yakni dr. Wismandari, SpPD, K-EMD, Pasien-pasien yang termasuk dalam berhasil selama sebulan penuh.
FINASIM, dr. Noto Dwimartutie, SpPD, kelompok yang diperbolehkan berpuasa
sangat disarankan untuk terlebih dahulu Telaah medis menunjukkan, orang-orang
K-Ger, FINASIM, dan Prof. Dr. dr. Ari
berkonsultasi dengan dokter agar dapat berusia lanjut aman berpuasa asalkan
Fahrial Syam, SpPD, K-GEH, FINASIM,
menyiapkan diri untuk menerapkan pola kondisi kesehatannya stabil, penyakitnya
MMB, FACP.
dan jadwal makan yang baru selama terkontrol, dan tidak ada infeksi akut yang
RISIKO HIPOGLIKEMI berpuasa. Wismandari juga mengingatkan terjadi padanya. Justru puasa memberikan
agar selama berpuasa pasien diabetes sering manfaat yang baik bagi kesehatan mereka.
Pada sesi pertama, Wismandari memonitor gula darah dengan melakukan Karena penelitian membuktikan bahwa
memaparkan tentang “Tips Berpuasa Aman tes gula darah secara mandiri atau ke puasa berpengaruh pada penurunan berat
Bagi Pasien Diabetes”. Ada karakteristik fasilitas layanan kesehatan terdekat . Paling badan dan lemak tubuh. Juga berpengaruh
yang perlu diperhatikan pada pasien tidak bagi yang berisiko ringan, melakukan menurunkan tekanan darah dan kadar lemak
diabetes untuk mengetahui apakah yang tes gula darah sebanyak 1-2 kali sehari, darah, termasuk dalam penurunan kadar
bersangkutan aman atau diperbolehkan terutama di waktu-waktu yang “rawan” kolesterol total dan LDL, dan penurunan
berpuasa. Terdapat enam faktor yang seperti, siang hari, saat iftar (berbuka), atau trigleserida. Di saat bersamaan dapat
menjadi dasar penilaian, yaitu: tipe diabetes dua jam setelah iftar. Juga di waktu kapan pula meningkatkan kolesterol HDL yang

52 HALO INTERNIS // Edisi XXIX, September 2018


KABAR PAPDI

Para pembicara dan moderator bersama dr. Sally A.


Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP (ke 2 dari
kanan)

merupakan kolesterol baik. karena akan memperparah penyakitnya. menunjukkan ada yang tidak normal
Bagaimana fakta yang sebenarnya? Ari pada saluran cerna. Di antaranya terjadi
Namun tentunya puasa bagi lansia harus Fahrial menjelaskan bahwa penyakit maag, tukak lambung atau tukak usus 12 jari,
dilakukan dengan persiapan yang matang, atau disebut dispepsia, terdiri dari dua jenis. atau terdapat polip atau kanker pada
agar manfaat puasa benar-benar diraih. Pertama, disebut dispepsia fungsional. lambung atau usus 12 jari. Juga terjadi
Perlu kiat khusus untuk memastikan Kedua, dispepsia organik. Sekitar 85 Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
asupan makanan yang disantap sewaktu persen penyakit maag yang diderita pasien yang ditandai dengan kondisi nyeri pada
berbuka dan sahur benar-benar dapat adalah jenis dispepsia fungsional. Penyakit ulu hati atau sensasi terbakar di dada akibat
memenuhi kebutuhan gizi dan cairan tubuh. ini disebabkan oleh pola makan yang tidak naiknya asam lambung menuju esofagus
Karena biasanya faktor usia menyebakan teratur, kebiasaan makan cemilan berlemak, sehingga mulut terasa pahit.
pendeteksi rasa haus dan lapar pada lansia minum kopi atau minum bersoda, merokok,
sudah menurun. Mereka tidak merasa haus dan stres. Sementara hasil pemeriksaan Tanda-tanda dispepsia organik yang harus
maupun lapar, sementara sangat berisiko endoskopi menunjukkan kondisi saluran diwaspadai di antaranya mengalami sakit
mengalami dehidrasi. pencernaan normal. maag pertama kali di atas usia 4 tahun,
berat badan menurun, anemia atau pucat,
Untuk amannya, sebaiknya sebelum mulai Penderita maag jenis dispepsia fungsional muntah darah, BAB berwarna hitam dan
melaksanakan ibadah puasa Ramadhan, dibolehkan bahkan diajurkan berpuasa. tidak bisa menelan. Penderita maag organik
lansia perlu dibawa untuk dkontrol Karena puasa membuat pola makan jangan terlalu khawatir, karena penyakit
kesehatan ke dokter. Nanti, dokter akan jadi teratur, asupan camilan, rokok, dan ini dapat diobati dengan obat-obatan
memberikan arahan yang sesuai dengan minuman bersoda jadi berkurang. Stres antiasam. “Sebagian dispepsia organik
kondisi lansia. juga dapat dihindari sebab puasa melatih dapat berpuasa dengan mengonsumsi obat-
pengendalian diri. Banyak penderita maag obat penghambat pompa proton,” ujar Ari
FUNGSIONAL DAN ORGANIK
fungsional merasa sembuh atau keluhannya Fahrial.
Sesi ketiga membahas topik Ibadah Puasa berkurang setelah berpuasa.
Kegiatan PAPDI Forum ini dihadiri
Bagi Penderita Sakit Maag serta Gangguan
Adapun yang umumnya tidak sebanyak 93 orang peserta dan diliput oleh
Pencernaan, yang dibawakan oleh Prof.
diperbolehkan berpuasa itu adalah penderita media massa cetak maupun elektronik.
Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD, K-GEH,
penyakit maag jenis dispepsia organik. Tapi Para peserta terlihat antuasias mengikuti
FINASIM, MMB, FACP. Ari Fahrial
tidak semuanya dilarang berpuasa. Sebagian acara. Mereka merasakan manfaat kegiatan
mengungkap pemahaman yang kurang tepat
ada yang diperbolehkan, tergantung edukasi kesehatan ini dan berharap dapat
mengenai penyakit maag yang dikaitkan
penyebab penyakitnya. kembali di lain kesempatan.halo
INTERNIS
dengan puasa. Ada yang mengatakan orang
berpenyakit maag tidak boleh berpuasa, Penyakit ini, pada pemeriksaan endoskopi,

Edisi XXIX, September 2018 // HALO INTERNIS 53


KABAR PAPDI

THE AMERICAN COLLEGE OF PHYSICIANS (ACP)

Yuk, Menjadi Fellow ACP!


PAPDI sudah mulai melangkah menyiapkan diri menjadi
International Chapter ACP. Jalan memang masih panjang,
namun semangat tak bisa dihadang.

P
engurus Besar Perhimpunan dengan ACP. Terutama dalam mendapatkan
Dokter Spesialis Penyakit tambahan ilmu dan pengetahuan terkini
Dalam Indonesia (PB PAPDI) seputar dunia kedokteran penyakit dalam.
menghimbau para anggota
PAPDI untuk ikut bergabung Sebagai mana diketahui, Amerika
menjadi anggota The American College merupakan salah satu pusat ilmu
of Physicians (ACP). Hal ini disampaikan pengetahuan dunia, khususnya terkait Ilmu
oleh Ketua Umum PB PAPDI, dr. Sally A. Penyakit Dalam. Bahkan banyak negara
Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP. di dunia menjadikan Amerika—dalam hal
ini American Board of Internal Medicine
Mengapa penting menjadi anggota ACP? (ABIM)—sebagai “kiblat” atau benchmark
ACP merupakan organisasi Dokter Spesialis dalam meletakkan dasar-dasar implementasi
Penyakit Dalam Amerika Serikat yang Kedokteran Penyakit Dalam di negaranya,
berskala internasional. Banyak sekali termasuk Indonesia.
manfaat yang didapatkan bila bergabung

Suasana Pertemuan The 3rd Meeting of The ACP (American College of Physicians)
SouthEast Asian (SEA) Chapter di Jakarta, pada akhir Oktober 2016.

54 HALO INTERNIS // Edisi XXIX, September 2018


KABAR PAPDI

ACP punya kepedulian yang tinggi untuk Chapter sendiri karena belum memenuhi observasi, dan turut mempraktikkan
menyebarluaskan ilmu dan informasi persyaratan. ilmunya di rumah sakit. Materi program
terkini seputar bidang penyakit dalam berkaitan dengan pencegahan, diagnosis,
yang tentunya diperoleh dari hasil riset Menurut Sally, salah satu syarat utama dan atau manajemen masalah klinis.
yang telah teruji secara ilmiah. Informasi- untuk mendirikan Chapter ACP adalah Selama menjalani program IFEP, internis
informasi terkini ini akan memperkuat di negara tersebut paling tidak terdapat mendapatkan mentor yang membimbing
keilmuan para internis yang pada ujungnya 200-300 orang Fellow ACP. Sementara saat dan membantu mereka untuk menguasai
bermanfaat bagi peningkatan pelayanan ini jumlah Fellow ACP di Indonesia per hal-hal yang dipelajari, serta memfasilitasi
kesehatan kepada masyarakat. tanggal 20 Maret 2018 baru berjumlah 16 segala sesuatunya agar ilmu dan
orang. Hal serupa juga terjadi di negara- pengalaman yang didapat bisa dipraktikkan
Sekarang anggota ACP sudah tersebar di negara Asia Tenggara lainnya yang jumlah sekembalinya nanti ke negara masing-
banyak negara. Selain memiliki perwakilan Fellow ACP-nya masih sedikit . Kemudian masing. Semua biaya yang berkait program
di setiap wilayah negara bagian (region) negara-negara ini bergabung membentuk IFEP ini ditanggung oleh ACP, alias gratis.
Amerika Serikat, ACP juga membuka chapter bersama yang dinamakan Southeast
cabang-cabang di luar negeri yang disebut Asian (SEA) Chapter. Anggotanya terdiri Program lainnya dinamakan Doctor’s
dengan istilah “International Chapter”. dari lima negara yakni: Indonesia, Dilemma. Ini merupakan program
Saat ini keanggotaan ACP tersebar di 86 Malaysia, Singapura, Filipina, dan kompetisi yang diperuntukkan bagi
region dan chapter. Thailand. kalangan residen atau peserta Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).
Beberapa International Chapter yang Keuntungan menjadi Chapter ACP Setiap chapter mengirimkan satu tim yang
dimiliki ACP adalah Bangladesh Chapter, antara lain bisa mendapatkan sharing terdiri dari 3 orang residen untuk berlaga
Carribean Chapter, India Chapter, knowledge langsung dari pakarnya. ACP dengan tim dari chapter lain. Kompetisi ini
Japan Chapter, Saudi Arabia Chapter, rutin kegiatan-kegiatan ilmiah di chapter menguji sejauh mana pengetahuan medis
dan Southeast Asian Chapter. Indonesia dengan biaya seluruhnya ditanggung yang dimiliki peserta. Bagi pemenang akan
tergabung dengan Southeast Asian Chapter. oleh ACP. Indonesia pernah menjadi tuan mendapatkan “Osler Cup” dan namanya
Indonesia belum bisa berdiri sebagai rumah pelaksanaan The 3rd Meeting of The akan dicantumkan dalam sejarah ACP.
ACP (American College of Physicians)
SouthEast Asian (SEA) Chapter, yang Persoalannya, untuk dapat mengiriman
diselenggarakan bersamaan waktunya tim Doctor’s Dilemma, Indonesia terlebih
dengan kegiatan Pertemuan Ilmiah Nasional dahulu harus bersaing dengan sesama
(PIN) ke XIV PB PAPDI di Jakarta pada anggota Southeast Asian Chapter, karena
tanggal 28-30 Oktober 2016. setiap chapter hanya boleh mengirimkan
satu tim peserta. Pertanyaan berikutnya
IFEP muncul, jika tim sudah terpilih, siapa yang
membiayai untuk berangkat ke Amerika?
ACP juga mengadakan program-program
Karena, biaya harus ditanggung oleh
yang dapat meningkatkan kualitas dan
masing-masing chapter, sementara di dalam
kompetensi personal internis di chapter
chapter terdapat beberapa negara. Inilah
masing-masing. Antara lain ada program
salah satu alasan perlunya Indonesia—
yang dinamakan ACP International
dalam hal ini PAPDI—menjadi chapter
Fellowship Exchange Program (IFEP). Ini
ACP tersendiri.
merupakan semacam program pertukaran
yang memberikan kesempatan bagi para “Masalahnya, karena ada lima anggota
internis muda dari luar Amerika Serikat agak bingung menentukan peserta
dan Kanada untuk mendapatkan dan Doctor’s Dilemma dari negara yang mana?
meningkatkan keahlian di bidang Spesialis Kemudian masalah pembiayaan. Kita
Penyakit Dalam dan subspesialis terkait. harus memberangkatkan 3 orang. Itu yang
Peserta akan tinggal di Amerika selama satu terus terang belum putus di antara negara
bulan, mengikuti pendidikan, melakukan ASEAN. Sayang bila (kesempatan ini)
dilewat. Itulah mengapa kami dari PAPDI
ingin jadi chapter sendiri. Dengan menjadi
Salah satu syarat utama chapter sendiri kan jelas, PPDS kita yang
untuk mendirikan Chapter berangkat,” tutur Sally.
ACP adalah di negara
tersebut paling tidak PERBANYAK MEMBER & FELLOW
terdapat 200-300 orang Agar Indonesia bisa menjadi menjadi
Fellow ACP. Sementara saat chapter ACP, jumlah Fellow harus
ini jumlah Fellow ACP di diperbanyak. Syarat menjadi Fellow ACP
Indonesia per tanggal 20 terlebih dahulu harus menjadi member
Maret 2018 baru berjumlah ACP, dengan menikmati segala fasilitas dan
16 orang. memenuhi segala kewajibannya. Antara

Edisi XXIX, September 2018 // HALO INTERNIS 55


KABAR PAPDI

Prof. Dr. dr. Aru W. Sudoyo, SpPD, K-HOM,


FINASIM, FACP dan dr. Sally A. Nasution,
SpPD, K-KV, FINASIM, FACP hadir sebagai
Special Representatives pada acara Internal
Medicine Meeting 2018, ACP’s Premier
Annual Meeting, berlangsung di New
Orleans, Louisiana, Amerika Serikat pada
19-21 April 2018.

lain, rutin membayar uang iuran tahunan.


Setelah dua tahun menjadi member baru
boleh mengajukan diri untuk menjadi
Fellow ACP. Syaratnya, melampirkan
rekomendasi dari dua pihak. Pertama,
rekomendasi dari internis yang sudah
menjadi Fellow of the American College of
Physicians (FACP). Kedua, rekomendasi
dari ketua organisasi profesi penyakit
dalam.
dr. Sally A. Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP.
Khusus kebijakan di Southeast Asian dan Prof. Dr. dr. Idrus Alwi, SpPD, K-KV, FINASIM, FACC, FESC, FAPSIC, FACP sewaktu
Chapter, rekomendasi ini diberikan oleh mengikuti konvokasi FACP tahun 2013.
yang berwenang di negara masing-masing.
Dalam hal ini untuk wilayah Indonesia, Walau sifatnya himbauan, sebenarnya ada fellow-nya. Semakin banyak anggota
rekomendasi bisa didapatkan dari internis upaya untuk membantu pengurusannya. PAPDI yang menjadi anggota ACP
bergelar FACP di Indonesia dan dari Ketua Pertama (himbauan ini) untuk pengurus dan memperoleh gelar FACP, kualitas
Umum PB PAPDI. dulu, dan pengurus cabang. Nanti kan keilmuan dan kompetensi para internis di
mereka (anggota PAPDI) tertarik sendiri. Indonesia akan semakin kuat. Kualitas dan
Menurut Sally, sebetulnya himbauan untuk Karena manfaatnya untuk anggota juga. kompetensi menjadi “senjata” utama dalam
menjadi member dan Fellow ACP sudah Antara lain bisa akses jurnal internasional, menghadapi era Masyarakat Ekonomi
digaungkan sejak beberapa waktu lalu. dan kalau yang masih muda bisa ikut ASEAN (MEA), yang memperbolehkan
PB PAPDI akan membantu menfasilitasi exchange program,” urai Sally. dokter-dokter asing berpratik di Indonesia.
pengurusannya. “Kita, sebenarnya pada Mari persiapkan diri sebelum tantangan itu
kepengurusan yang lalu, sudah melakukan. Yuk, menjadi member ACP dan raih gelar nyata di depan mata.halo
INTERNIS

56 HALO INTERNIS // Edisi XXIX, September 2018


KABAR PAPDI

Edisi XXIX, September 2018 // HALO INTERNIS 57


KABAR PAPDI

FELLOW OF INDONESIAN SOCIETY OF INTERNAL MEDICINE


KONVOKASI FINASIM 2018

P
erhimpunan Dokter Spesialis Pada kesempatan ini, dalam sesi Spesialis Penyakit Dalam di Indonesia
Penyakit Dalam Indonesia “Utojo Sukaton Memorial Lecture”, harus siap untuk menghadapi segala
(PAPDI) menganugerahkan Prof. Dr. dr. Aru W Sudoyo, SpPD, tantangan, ancaman, peluang-peluang yang
gelar kehormatan Fellow of K-HOM, FINASIM, FACP, President of ada.
Indonesian Society of Internal International Society of Internal Medicine
Medicine (FINASIM) kepada 513 Dokter (ISIM) yang menjadi Key Note Speaker Nah, seorang FINASIM akan mendapatkan
Spesialis Penyakit Dalam yang berasal dalam acara ini memaparkan tentang “The manfaat istimewa, yakni dapat menikmati
dari berbagai daerah di Indonesia. Future of Internal Medicine.” berbagai fasilitas tambahan, seperti bisa
Penganugerahan gelar ini berlangsung mendapatkan biaya registrasi yang lebih
dalam prosesi konvokasi yang penuh Bahwa di masa akan datang, profesi Dokter ringan pada acara-acara konferensi yang
khitmat dan semarak, pada tanggal 13 Juli Spesialis Penyakit Dalam akan mengalami diadakan organisasi.
2018 malam di Hotel Alila, Solo. perubahan-perubahani terjadi di seluruh
belahan dunia. Untuk itu, setiap Dokter Adapun pemberian gelar FINASIM ini

58 HALO INTERNIS // Edisi XXIX, September 2018


KABAR PAPDI

dr. Sally Aman Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP, memberikan


sambutan dan ucapan selamat kepada penerima gelar FINASIM.

Prof. Dr. dr. Aru W Sudoyo, SpPD, K-HOM, FINASIM, FACP, Presiden
ISIM menjadi Key Note Speaker dan memaparkan tentang “The
Future of Internal Medicine.

dr. Sally A. Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP mengalungkan


medali PAPDI kepada peserta Konvokasi FINASIM tanggal 13 Juli
2018 di Solo.

melalui proses panjang. Ada komite yang atau nasional dalam hal-hal yang 5. Menjalankan penelitian dalam ilmu
bertugas menilai layak atau tidaknya menyangkut peningkatan dalam bidang kedokteran serta aktif dalam kegiatan-
seorang internis mendapatkan gelar kesehatan, komunitas dan sosial. kegiatan yang menunjang penyakit
FINASIM. Poin-poin yang menjadi bahan dalam sebagai profesi.
pertimbangan penilaian antara lain sebagai 3. Bekerja memajukan profesinya melalui
berikut: keterlibatan dalam panitia, komite 6. Selalu mengupayakan up to date dalam
medik rumah sakit, perhimpunan pendidikan kedokteran.
1. Menjunjung tinggi dan profesi, dan organisasi dalam
mempraktekkan standar klinis dan masyarakat. 7. Ikut serta dalam kegiatan-kegiatan
idealisme etika. organisasi. halo
INTERNIS

4. Memberikan tenaganya secara sukarela


2. Menunjukkan kepemimpinan di pada kegiatan-kegiatan medik di
masyarakatnya secara regional masyarakat.

Edisi XXIX, September 2018 // HALO INTERNIS 59


KABAR PAPDI

GALERI
SUASANA RANGKAIAN SIDANG ORGANISASI KONGRES NASIONAL PAPDI KE XVII DI SOLO

TANGGAL 11-12 JULI 2018

Sidang Komisi I Sidang Komisi II

Sidang Komisi III Sidang Komisi IV

60 HALO INTERNIS // Edisi XXIX, September 2018


KABAR PAPDI

GALERI
SUASANA RANGKAIAN KEGIATAN KOPAPDI XVII TANGGAL 13 JULI 2018

Pemukulan gong oleh Wakil Wali Kota Solo, tanda acara KOPAPDI Konferensi Pers usai acara Pembukaan KOPAPDI XVII,
XVII resmi dibuka. tanggal 13 Juli 2018

Ketua Umum PAPDI secara resmi membuka pameran dalam


rangkaian kegiatan KOPAPDI XVII. Stand sekretariat PB PAPDI.

Ketua Umum PB PAPDI menjawab pertanyaan wartawan dalam Tim Humas PB PAPDI mempersiapkan buletin Halo Internis edisi
koferensi pers KOPAPDI XVII. KOPAPDI Solo.

Edisi XXIX, September 2018 // HALO INTERNIS 61


KABAR PAPDI

GALERI
SUASANA MALAM KEAKRABAN KOPAPDI XVII TANGGAL 14 JULI 2018

dr. Sally Aman Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP, membuka Malam
Keakraban KOPAPDI 2018. Suasana Malam Keakraban KOAPADI XVII 2018

Sendratari Ramayana Atraksi dari PAPDI Cabang Jakarta.

Persembahan dari PAPDI Cabang Bali. Sebuah tarian dari PAPDI Cabang Solo

62 HALO INTERNIS // Edisi XXIX, September 2018


FOKUS UTAMA

info cabang

R
ABA

LI
GJ

BA
AN

NG

AU
CAB
M

RI
BA
ATI

NG
CA

BA
GJ

CA
AN
CAB

Edisi XXIX, September 2018 // HALO INTERNIS 63


INFO CABANG

PAPDI Cabang Sulawesi Tengah


PALU IMPACT 2018
bidang kardiovaskular, ginjal hipertensi, Provinsi Sulawesi Tengah. Dalam
gastroentero-hepatologi, respirologi dan sambutannya Ketua umum PB PAPDI
penyakit kritis, hemato-onkologi medik, (periode 2015-2018) Prof. Dr. dr. Idrus
reumatologi, endokrinologi dan penyakit Alwi, Sp.PD, K-KV, FINASIM, FACC,
metabolik, psikosomatis serta medikolegal. FESC, FAPSIC, FACP mengapresiasi
kegiatan yang dilakukan oleh pengurus
Adapun rangkaian workshop terdiri dari cabang karena menjadi bukti nyata peran
workshop injeksi intra artrikuler dan PAPDI untuk lebih dekat kepada seluruh
workshop penanganan hepatitis C yang dokter terutama yang bertugas di daerah.
khusus ditujukan untuk Dokter Spesialis
Penyakit Dalam dan workshop terapi insulin Kegiatan PALU IMPACT 2018 ini
dan workshop management of dyspneu in diharapkan dapat menambah kemampuan

P
emergency setting yang ditujukan untuk dan meningkatan pengetahuan, kompetensi
erhimpunan Dokter Spesialis dokter umum. Kegiatan ini bertempat di serta profesionalisme bagi dokter spesialis
Penyakit Dalam Indonesia hotel Best Western Palu dan diikuti oleh penyakit dalam dan dokter umum
(PAPDI) Cabang Sulawesi 350 peserta, baik dokter umum maupun dalam melaksanakan pengabdiannya
Tengah pada tanggal 12-13 dokter spesialis penyakit dalam yang di masyarakat. Idrus juga berharap
Mei 2018 menggelar kegiatan berasal dari Sulawesi Tengah, Sulawesi agar kegiatan seperti ini dapat terus
simposium dan workshop Palu Internal Barat, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Ternate, berkelanjutan. Pengurus pusat akan selalu
Medicine Update in Clinical Practice Papua dan Jakarta. mendukung. halo
INTERNIS

(PALU IMPACT) 2018 dengan mengusung


Kegiatan dibuka oleh ketua umum Pengurus
tema “Peningkatan Tata Laksana Kasus
Besar PAPDI didampingi oleh Sekjen
Penyakit Dalam di Layanan Primer”. Materi
PB PAPDI serta Kepala Dinas Kesehatan
simposium meliputi tata laksana kasus di

64 HALO INTERNIS // Edisi XXIX, September 2018


INFO CABANG

PAPDI Cabang Sumatera Barat


Padang Internal Medicine Meeting (PIMM) IV
Ketua Pelaksana Kegiatan dr. Eifel Faheri, Workshop EIMED ini membahas 10 topik
SpPD, K-HOM dalam keterangan persnya kegawatdaruratan yang banyak ditangani
menjelaskan kegiatan ini bertujuan untuk di IGD dan dokter layanan primer. Mulai
meng-update perkembangan ilmu-ilmu dari tata laksana serangan asma akut,
terbaru di bidang Penyakit Dalam. Sebab manajemen terbaru sepsis, tatalaksana
ilmu kedokteran dari tahun ke tahun terus gagal jantung, manajemen ensefalopati
berkembang dan berubah, sehingga perlu hepatikum, tatalaksana nyeri akibat kanker
dipelajari oleh dokter umum yang bertugas dan lain-lain.
di puskesmas, klinik, Instalasi Gawat
Darurat, maupun Dokter Spesialis Penyakit Akmal menuturkan berdasarkan

P
Dalam. pengalamannya banyak dokter umum
yang masih gagap ketika menangani kasus
erhimpunan Dokter Spesialis
Hal ini diperkuat oleh Ketua PAPDI Cabang di IGD. Terutama dokter umum baru di
Penyakit Dalam Indonesia
Sumbar, dr. Akmal M. Hanif, SpPD, K-KV, rumah sakit swasta. Makanya dengan
(PAPDI) Cabang Sumatera Barat
MARS, FINASIM yang mengatakan mengikuti kegiatan PIMM ini, para dokter
bekerja sama dengan Fakultas
workshop ini diselenggarakan untuk meng- bisa meningkatkan kemampuan mereka.
Kedokteran Universitas
update ilmu terbaru dan keterampilan para Sebab banyak hal baru yang disampaikan
Andalas sukses menyelenggarakan Padang
dokter umum dan dokter spesialis. “Ilmu pemateri, sehingga mereka dapat terbiasa
Internal Medicine Meeting (PIMM) ke IV
jika tidak di-upadate tentu kita akan sering menghadapi berbagai kasus di IGD.
in Conjunction with Emergency In Internal
lupa, makanya sayang sekali workshop ini
Medicine (EIMED). Kegiatan berlangsung Animo para dokter mengikuti kegiatan ini
kalau dilewatkan para dokter umum dan
di Grand Inna Hotel Padang pada tanggal cukup besar. Ini terlihat dari jumlah peserta
spesialis yang ada di daerah ini,” ujarnya.
29-30 Juni 2018 yang lalu. yang Lebih dari 300 orang. halo
INTERNIS

PAPDI Cabang Bogor


Bogor Update in Internal Medicine 2018

diimplementasikan dalam praktik sehari-


hari. Beberapa topik yang dibahas, antara
lain:
• Anemia in chronic kidney disease

P
• Aspek psikosomatik pada penyakit
APDI Cabang Bogor menggelar bertempat di IPB Convention Center, kronik
serangkaian symposium dan Botani Square, Bogor. • Management ostearthritis
workshop bertajuk “Bogor • TBC extrapulmonal
Update in Internal Medicine Materi-materi yang disuguhkan sangat
2018”. Kegiatan dilaksanakan bermanfaat, memperkaya pengetahuan • Maintenance fluid therapy for dengue
selama 2 hari, tanggal 4-5 Agustus 2018, para internis dan karena dapat shock syndrome. halo
INTERNIS

Edisi XXIX, September 2018 // HALO INTERNIS 65


INFO CABANG

PAPDI Cabang Surabaya


Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB) XXXIII

P
APDI Surabaya berbasis pelayanan komprehensif.
menyelenggarakan Pendidikan
Kedokteran Berkelanjutan PKB XXXIII ini menawarkan pilihan
(PKB) XXXIII Ilmu Penyakit workshop yang beragam dengan tema yang
Dalam 2018 pada tanggal 15 aplikatif untuk menjawab tantangan saat
- 16 September 2018 di Shangri-La Hotel ini. Beberapa topik workshop dalam PKB
Surabaya. Kegiatan ini dirancang untuk XXXIII ini adalah:
memenuhi kebutuhan para internis dan
• Deep Vein Thrombosis
dapat diaplikasikan dalam tingkat layanan
• Clinical manifestation of
primer dan sekunder. Ini terkait dengan
hypothyroidism
era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
• Fluid & electrolyte imbalance in
yang memberikan tantangan kepada para
geriatric people
dokter baik di layanan primer, sekunder
• Management of obstructive pulmonary
maupun tersier untuk mampu memberikan
disease
tatalaksana secara paripurna di bidang
• Approach to the patient with
kasus penyakit dalam, sehingga para dokter
abnormal. halo
INTERNIS
dituntut untuk bisa memberikan diagnosis
yang tepat dan dan pasien mendapatkan
manajemen pelayanan kesehatan yang

RAPAT KERJA PAPDI CABANG MAKASSAR

P
erhimpunan Dokter Spesialis PAPDI Cabang Makassar kini menaungi
Penyakit Dalam (PAPDI) 147 Dokter Spesial Penyakit Dalam
Cabang Makassar menggelar yang terdistribusi di seluruh kabupaten
Rapat Kerja (Raker) Pengurus di Sulawesi Selatan. Makassar termasuk
di Malino, pada tanggal 16-18 cabang yang aktif dan bersemangat
Februari 2018. Ketua PAPDI Cabang mendukung kegiatan organisasi. Salah
Makassar, Dr. dr. Hasyim Kasim, SpPD, satunya sukses menjadi tuan rumah
K-GH, FINASIM, mengatakan kepada dalam penyelenggaraan Pertemuan Ilmiah
wartawan bahwa Raker PAPDI Cabang Nasional (PIN) XV PB PAPDI yang
Makassar kali ini fokus meng-upgrade dan dilaksanakan tahun 2017 lalu. halo
INTERNIS

meng-update pengetahuan dan keterampilan


klinis semua anggota.

PAPDI Cabang Bali


Tim PAPDI Bali Juara Ketiga “PERKI Merah Putih Cup”

T
im Futsal PAPDI Cabang Bali berhasil meraih Juara ketiga
dalam perlombaan PERKI MERAH PUTIH CUP 2018 di Bali
Futsal, Renon, Denpasar pada 22 Agustus 2018 lalu. Posisi
juara ketiga ini diraih setelah Tim PAPDI menakluk Tim
Orthopedi dengan skor 3-2.

PERKI merah putih cup merupakan kompetisi futsal tahunan yang


diadakan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia Cabang
Bali (PERKI Bali) dalam rangka perayaan Hari Kemerdekaan Republik
Indonesia. Pertandingan ini dimenangkan oleh Tim PERKI sebagai juara
pertama, Tim POGI juara 2, dan Tim PAPDI juara 3. halo
INTERNIS

66 HALO INTERNIS // Edisi XXIX, September 2018


Jeda
Setiap orang perlu melakukan jeda dalam hidupnya.
Beralih sejenak dari rutinitas, untuk me-refresh diri.
Jeda yang paling simple adalah melakukan hobi.
Bila tersedia waktu yang cukup panjang,
jalan-jalan dan berlibur boleh dilakoni.

Edisi XXIX, September 2018 // HALO INTERNIS 67


JEDA
Foto: www.indonesiakaya.com

Ragam Penutup Kepala


Kain Berang Maluku

Khas Nusantara
Secarik kain yang diikatkan ke kepala bisa
mengungkap jati diri si empunya. Keragaman
yang sangat mempesona. Sungguh luar biasa
khasanah budaya nusantara.

I
ndonesia kaya dengan budaya. Setiap kepala dari terik matahari. Padanya melekat mereka dalam kegiatan sehari-hari, seperti
daerah di nusantara memiliki budaya simbol-simbol budaya dan adat istiadat di daerah Jawa, Sunda, dan Bali.
dan tradisi tersendiri, yang berbeda yang sarat dengan nilai-nilai filosofis dan
dengan daerah lainnya, termasuk seni. Ketika Pemerintah menghembuskan
budaya dalam berpakaian. Maka, semangat kebhinnekaan untuk memperkuat
kita dapat menebak daerah asal seseorang Seiring dengan masuknya arus rasa persatuan dan kesatuan negeri, simbol-
melalui busana yang dikenakannya. modernisasi, kebiasaan mengenakan tutup simbol kedaerahan dan nilai-nilai kearifan
kepala tradisional mulai ditinggalkan. lokal yang sempat ditinggalkan muncul
Khusus busana pria, ada pelengkap pakaian Untungnya, masih ada daerah-daerah yang kembali. Tradisi memakai tutup khas daerah
berupa tutup kepala yang bentuk maupun terus mempertahankan tradisi ini, dan mulai digiatkan lagi. Kini pegawai-pegawai
namanya sangat khas. Penutup kepala ini memberi ruang bagi masyarakatnya untuk di sejumlah daerah diwajibkan mengenakan
bukanlah sekadar benda untuk melindungi mengenakan tutup kepala khas tradisi penutup kepala tradisional pada hari-hari

68 HALO INTERNIS // Edisi XXIX, September 2018


JEDA

tertentu sebagai pelengkap busana kerja.


Aturan ini berdampak positif. Gairah
kebangsaan menguat. Jati diri sebagai anak
negeri serasa terangkat.

Dampak positifnya, sekarang ini tren


mengenakan penutup kepala tradisional
meningkat. Banyak orang mencari, baik
untuk dikoleksi maupun dipakai sehari-
hari. Para wisatawan pun meliriknya
untuk dijadikan suvenir atau cindera
mata. Ekonomi di daerah ikut menggeliat
karenanya.

Nah, berikut ini beberapa penutup kepala


tradisional yang terdapat di wilayah
nusantara. Anda pun bisa mengoleksinya.
Udeng Bali.
UDENG BALI

Udeng merupakan ikat kepala yang


digunakan oleh para laki-laki Bali.
Bentuknya khas, terdiri dari beberapa
lekukan. Tiap-tiap lekukan udeng memiliki
makna. Lekuk di kanan dibuat lebih
tinggi dari pada bagian kiri, yang berarti
hendaknya yang memakai lebih banyak
melakukan hal yang baik (dharma) dari
pada berbuat buruk (adharma). Ujung
lekukan menghadap ke atas, menyimpan
makna pemikiran lurus ke atas untuk
memuja Tuhan Yang Maha Kuasa. Di
antara lekukan terdapat ikatan yang ketika Iket Sunda.
dikenakan posisinya persis di tengah-tengah
kening, ini maknanya memusatkan pikiran. (lisan), tingkah (sikap), dan raga (badan). antara lain iket barangbang semplak
Secara keseluruhan udeng Bali ini Kemudian kain segi empat itu dilipat dua (biasanya dipakai oleh para jawara) dan iket
melambangkan simbol sebagai “ngiket membentuk segitiga sama kaki dengan tiga julang ngapak (biasanya dipakai oleh para
manah” (memusatkan pikiran). Dan pikiran sudut. Ketiga sudut tersebut mencerminkan orang tua). Yang lainnya adalah iket kuda
merupakan sumber penggerak panca indera. tiga azas tritunggal kesetaraan dalam hidup ngencar, iket parekos nangka, iket parekos
kemasyarakatan, yakni tritangtu yang jengkol, dan iket parekos gedang.
Udeng Bali terdiri dari corak yang terdiri dari resi pemimpin agama, rama
berwarna-warni, bisa putih, hitam, (pemimpin rakyat) dan perebu (pemimpin Contoh iket kiwari antara lain dinamakan
bermotif batik dan lainnya. Warna dan wilayah). iket candra sumirat, iket maung leumpang,
corak menunjukkan kegunaannya. Udeng iket hanjuang nangtung, iket praktis
berwarna putih melambangkan kejernihan Iket Sunda memiliki beragam rupa parekos, iket praktis makuta wangsa, iket
dan kedamaian pikiran, sehingga digunakan atau model yang dikategorikan sesuai praktis mancala putra, dan iket batu kincir.
untuk kegiatan ibadah. Warna hitam untuk zamannya. Ada yang disebut iket buhun
(baheula/kuno) dan iket kiwari (modern/ SIGA KAILI
berkabung. Sedangkan motif batik dan
corak lainnya digunakan untuk kegiatan praktis). Iket buhun merupakan iket yang
Siga merupakan ikat kepala khas
sosial. telah menjadi warisan secara turun-temurun
masyarakat Kaili di Palu Sulawesi
dari para leluhur. Sementara iket kiwari
Tengah. Hanya kaum pria yang boleh
IKET SUNDA merupakan modifikasi iket dari orang-
mengenakannya. Siga juga sebuah
orang yang memiliki rasa kebanggaan
Di daerah Sunda, penutup kepala pria simbol kebesaran dan kebanggaan yang
terhadap budaya iket buhun. Bentuknya
disebut iket atau totopong. Iket dibentuk mencerminkan status sosial pemakainya.
masih menyerupai bentuk dan model iket
dari kain berbentuk bujur sangkar yang buhun namun telah mengalami beberapa Warna-warna siga menyimpan makna.
memiliki empat sudut. Keempat sudut itu perubahan sesuai dengan perkembangan Kuning adalah warna tertinggi. Siga
memiliki makna sebagai sudut kereteg mode dan fashion. Perubahan paling berwarna kuning hanya dapat dikenakan
haté. Dalam bahasa Sunda, kereteg berarti signifikan terlihat pada warna, corak, dan oleh para raja dan bangsawan. Siga
perasaan. Sedangkan haté berarti hati. motif yang semakin bervariasi. berwarna biru menunjukkan pemakainya
Secara keseluruhan kereteg haté diartikan adalah pemangku pejabat daerah, semisal
mengandung makna sebagai niat, ucapan Nah, yang termasuk kategori iket buhun

Edisi XXIX, September 2018 // HALO INTERNIS 69


JEDA

Paling tidak terdapat lebih dari 20 model


tanjak, yang diberi nama sesuai dengan
bentuk lipatannya. Antara lain dikenal
dengan nama Elang Menyongsong Angin,
Belalai Gajah, Setanjak Balung Raja,
Sarang Kerengga, Pucuk Pisang, Buana,
Elang Menyusur Angin, Elang Melayang,
dan Cogan Daun Kopi.

Semakin indah model tanjak dan semakin


banyak lipatan kainnya, berarti semakin
tinggi kedudukan si pemakai. Untuk
golongan bangsawan, kain tanjak dibuat
dari bahan berkualitas terbaik, lalu bagian
Tanjak Dendam Tak Sudah. Pasapu Makassar. ujungnya dibuat dengan model meninggi
dan diruncingkan, melambangkan derajat
dan kekuasaan si pemakai. Kalangan raja-
raja biasanya memakai tanjak “Dendam Tak
Sudah.” Sedangkan tanjak untuk kalangan
pendekar dibuat dengan ikatan yang lebih
rendah dan rapi, seolah-olah mencerminkan
kegagahannya.

KAIN BERANG MALUKU

Di Pulau Seram Provinsi Maluku ada


sebuah tradisi. Setiap anak laki-laki yang
sudah memasuki usia akil baligh, sekitar
Siga Kaili Palu. Tanjak Melayu Siak.
usia 15-17 tahun, diharuskan memakai kain
berang di kepalanya, dengan cara diikatkan
sehingga menutupi bagian atas kepala.
gubernur, bupati, atau perangkat pemerintah ini harus diberi kanji terlebih dahulu agar
lainnya. Sedangkan siga berwarna merah dapat tegak di atas kepala. Berang berarti merah. Kain berang adalah
dapat dipakai oleh siapa saja, tanpa kain berwarna merah. Kain ini dipakai
membedakan status dan kelas sosial di Untuk membuat pasapu, kain dilipat secara sebagai penanda yang bersangkutan sudah
masyarakat. diagonal sehingga berbentuk segitiga. Lalu menjadi lelaki dewasa dan akan dipakai
bagian bawah segitiga dilipat kembali terus, sepanjang hidupnya. Mengenakan
Zaman telah berubah. Aturan-aturan seperti membentuk kapal, dan diikatkan di ikat kepala kain berang merupakan
lokal yang meliputi siga sudah bergeser. kepala dengan pola ikatan berada di sebelah kebanggaan dan melambangkan keberanian
Kini siga telah difungsikan pula sebagai kanan kepala. bagi yang memakainya. Dulu, kain berang
suvenir dan asesoris. Siapa saja dapat wajib dipakai ketika pergi berperang.
menggunakannya, untuk dipadupadankan Seiring dengan berjalannya waktu, kaum Sekarang lebih banyak dipakai dalam
dengan pakaian, tanpa memandang status laki-laki Makassar sudah jarang memakai kegiatan-kegiatan adat.
atau kelas sosialnya lagi. pasapu. Orang-orang hanya memakainya
dalam upacara-upacara adat, menyambut Keharusan memakai kain berang ini,
PASAPU MAKASSAR tamu-tamu dari luar daerah, dan pelengkap merupakan tradisi Suku Huaulu yang
tarian tradisional. mendiami bagian utara Pulau Seram dan
Dari daerah Makassar terdapat ikat kepala Suku Naulu di bagian selatan. Kedua
yang dinamakan pasapu. Ikat kepala ini TANJAK MELAYU suku ini sebetulnya masih bersaudara,
terbuat dari serat kayu atau lontar yang sehingga adat istiadatnya hampir sama.
dipintal menjadi kain. Kemudian kain Tanjak adalah sebutan untuk penutup
Perbedaannya hanya pada cara memakai
dibuat berbentuk segi empat dengan kepala yang digunakan kaum lelaki di
kain berang. Suku Huaulu memakainya
panjang kira-kira satu meter. tanah Melayu yang tersebar di sebagian
dengan cara dibentuk bulat menyerupai
daerah Sumatera dan Kalimantan Barat.
kepala. Sedangkan di Suku Naulu, kain
Awalnya pasapu digunakan oleh banyak Tanjak berupa kain yang dililitkan ke
berang dibentuk hingga seolah-olah muncul
orang, mulai dari tentara, orang yang kepala. Tradisi mengenakan tanjak sudah
2 telinga yang lancip di bagian samping
sedang berburu, hingga kalangan kerajaan, berlangsung sejak zaman Kesultanan
atas kepala. halo
INTERNIS
termasuk Sultan Hasanuddin yang dikenal Melayu dulu. Semua kalangan dari
sebagai Pahlawan Nasional dari Makassar. rakyat jelata hingga kalangan raja-raja
Pasapu melambangkan kejantanan. Untuk memakainya. Model tanjak sangat beragam.
itu, tutup kepala ini harus berdiri dengan Model inilah menjadi pembeda status sosial
baik. Karenanya sebelum digunakan, kain pemakainya.

70 HALO INTERNIS // Edisi XXIX, September 2018


JEDA

SOLO DAN YOGYAKARTA

Secara garis besar terdapat dua jenis blangkon, yaitu blangkon


Yogyakarta dan blangkon Solo. Blangkon Yogyakarta mempunyai
mondolan (tonjolan) di bagian belakangnya. Dahulu banyak
pria Jawa berambut panjang, sehingga rambut harus digelung
terlebih dahulu sebelum ditutup dengan iket. Gelung rambut ini
menonjol lalu disembunyikan dibawah iket. Dalam filosofi orang
Jawa, rambut merepresentasikan perasaan. Rambut dibawah iket
adalah perasaan yang disembunyikan, yang harus dijaga rapat-
rapat. Menjaga perasaan sendiri demi menjaga perasaan orang
lain. Termasuk menjaga aib dan keburukan saudara maupun orang
lain. Filosofi masyarakat Jawa yang pandai menyimpan rahasia ini
tercermin dari kesehariannya dalam bertutur kata dan bertingkah
laku yang penuh dengan kiasan dan berbahasa halus.

Sedangan pada blangkon solo tidak terdapat mondolan. Bagian


belakang blangkon Solo trepes atau gepeng. Asal mulanya karena
waktu itu masyarakat Solo lebih dulu mengenal cukur rambut
lantaran pengaruh Belanda. Dari Belanda Ini pula kaum laki-laki
Solo mengenal jas yang bernama beskap. Kata beskap berasal dari
beschaafd yang berarti civilized atau berkebudayaan.

FILOSOFI BLANGKON
PERPADUAN JAGAD ALIT
& JAGAD GEDHE
T ak lengkap membahas penutup kepala tradisional tanpa
menyebut blangkon. Penutup kepala khas tradisional Jawa
ini masih lestari penggunaannya hingga sekarang. Di kota
maupun desa, banyak orang menggunakannya.
Tanpa tonjolan di bagian belakang, maka dua pucuk helai kain
di bagian belakang diikatkan ke bagian kanan dan kiri sehingga
terlihat rapi. Ini melambangkan pertemuan jagad alit dan jagad
gedhe. Dalam hal ini blangkon melambangkan jagad gedhe
(Tuhan) dan kepala melambangkan jagad alit (manusia). Blangkon
Blangkon merupakan penutup kepala yang dibuat dari batik. Konon melambangkan bahwa manusia membutuhkan kekuatan Tuhan
awalnya penutup kepala ini berbentuk kain segi empat berukuran yang Maha Kuasa dalam menjalankan perannya sebagai khalifah
kurang lebih 105 x 105 cm. Seperti halnya udeng atau iket, di muka bumi. halo
INTERNIS

digunakan dengan cara dilipat dua menjadi segitiga dan kemudian


dililitkan di kepala dengan aturan tertentu.

Ada cerita-cerita yang mengungkapkan bahwa terdapat pengaruh


nilai-nilai Islam dalam pembuatan blangkon ini. Berkaitan dengan
datangnya pedagang-pedagang dari Gujarat yang membawa agama
Islam ke Tanah Jawa. Umumnya pegadang Gujarat menggunakan
sorban yang dipakai dengan cara dililitkan ke kepala. Masyarakat
Jawa terinspirasi menggenakan tutup kepala serupa itu.

Rupanya mengenakan iket dengan segala aturannya ternyata tidak


mudah dan memakan waktu, sehingga muncul pemikiran untuk
membuat penutup kepala yang lebih praktis, yang kemudian
dinamakan blangkon. Kata blangkon sendiri berasal dari ‘blangko’
yang berarti siap pakai. Jadi, sesuai dengan namanya, blangkon
merupakan penutup kepala yang siap pakai.

Dahulu, blangkon hanya boleh dibuat oleh para seniman keraton


dengan pakem (aturan) yang baku, yang memadukan keahlian dan
keindahan. Semakin dibuat memenuhi pakem, maka blangkon itu
akan semakin tinggi nilainya. Pakem ini bukan hanya dipatuhi oleh
pembuatnya, juga oleh si pemakai.

Edisi XXIX, September 2018 // HALO INTERNIS 71


JEDA

Menikmati Keajaiban
dan Keindahan Danau Toba
Danau Toba, tempat berpadunya keindahan alam dan
keelokan budaya. Maha karya Sang Pencipta yang tiada
duanya. Siapapun pastilah terpesona.

B
Foto: http://www.dasiatravels.com

erkunjung ke Provinsi sisa letusan terakhir—Gunung Toba telah Bahkan saat kabut tebal menyelimuti
Sumatera Utara rasanya meletus sebanyak empat kali—dan gerakan permukaan danau.
tidak sempurna kalau tidak lempeng Indo Australia telah mendorong
mampir ke Danau Toba. naiknya perut bumi dari dalam danau Pendeknya, Danau Toba merupakan tempat
Pesona keindahan alamnya 33.000 tahun lalu. Daratan baru seluas 640 yang cocok untuk bersantai dan menikmati
telah menjadikannya sebagai salah satu kilometer persegi inilah yang kemudian pemandangan bersama keluarga. Dijamin,
destinasi terfavorit di Indonesia. Apalagi disebut Pulau Samosir. Pulau di tengah rasa lelah dan penat karena padatnya
sederet fasilitas penunjang telah tesedia di danau seluas 1.130 km2 tersebut. pekerjaan sehari-hari, akan langsung hilang
sana. Bahkan transportasi melalui udara pun begitu menyambangi tempat yang menawan
sudah ada, yakni Bandara Silangit. Berada di ketinggian sekitar 1 kilometer ini. Ada banyak tempat favorit yang
di atas permukaan laut dan dikelilingi menjadi tujuan para wisatawan di sini.
Ditilik dari sejarahnya menurut para Pegunungan Bukit Barisan membuat hawa
geolog, Danau Toba terjadi akibat dari Danau Toba begitu sejuk dan tentu saja PULAU SAMOSIR
letusan dahsyat Gunung Toba yang indah. Banyak pohon enau dan pinus yang
Samosir merupakan pulau yang terletak di
terjadi sekitar 74.000 tahun lalu. Aktivitas tumbuh subur di sekelilingnya semakin
tengah Danau Toba yang luasnya hampir
tektoniknya selama ribuan tahun telah menambah keeksotisan danau ini. Kemana
sama dengan Singapura. Bedanya dengan
membentuknya menjadi danau dengan saja mata memandang, yang terlihat adalah
Singapura, pulau ini menawarkan berbagai
bentuk tak bertauran. Gerakan magma dari keindahan lukisan Tuhan yang luar biasa.

72 HALO INTERNIS // Edisi XXIX, September 2018


JEDA

Pulau Samosir

Foto: https://depositphotos.com

Air terjun Sipiso-piso.

macam pesona alam yang menakjubkan. bisa mengenal dan menikmati kebudayaan resor, hotel, dan penginapan biasa. Anda
Kita bisa menemukan keindahan sawah dan adat orang Batak di Pulau Samosir. Kita bisa menemukan banyak penginapan di
bertingkat seperti yang terdapat di Bali. bisa melihat rumah adatnya, bisa belajar sepanjang daerah Tuktuk dan Ambarita
Ada juga beberapa air terjun yang perlu mengenai sejarah Batak dan berbagai yang tidak jauh dari Pelabuhan Tomok. Di
dikunjungi. Seperti Air Terjun Simangande kebudayaannya yang sangat menarik, sini kita bisa menginap sambil menikmati
dan Pangaribuan yang merupakan air terjun khususnya Batak Toba. Di pulau ini juga keindahan alam Danau Toba dan Pulau
terbesar di Pulau Samosir. Nah Air Terjun ada makam Raja Sidabutar, yang usianya Samosir.
Pangaribuan inilah yang diyakini sebagai sudah 500 tahun. Kalau beruntung, kita
tempat diturunkannya Raja Batak. juga bisa ikut menari bersama penduduk Untuk mencapai Samosir bisa melalui
setempat saat ada pertunjukan Sigale-gale pelabuhan di Parapat yaitu Pelabuhan
Di Samosir juga terdapat danau. Bahkan (patung yang bisa menari). Tidak perlu Ajibata. Ada beberapa kapal feri yang siap
ada dua, Danau Aek Natonang dan Danau khawatir, penduduk setempat selalu ramah mengantar penduduk setempat maupun
Sidihoni. Makanya kedua danau ini sering dan siap menyambut kedatangan kita. wisatawan menuju Pelabuhan Tomok
disebut sebagai “danau di atas danau”, di Pulau Samosir. Bahkan tersedia juga
yakni danau yang berada Pulau Samosir, Untuk menikmati Samosir dengan berbagai beberapa feri pengangkut kendaraan seperti
yang berada di tengah Danau Toba. keindahannya pun semakin mudah mobil dan motor menuju Samosir. Lama
dengan banyaknya penginapan, mulai dari perjalanan feri menuju Pulau Samosir
Selain wisata alam, di Samosir ini kita juga sekitar 30 menit.

Edisi XXIX, September 2018 // HALO INTERNIS 73


JEDA

PULAU SIBANDANG

Pulau Sibandang merupakan pulau terbesar


kedua yang ada di danau Toba. Pulau ini
didiami sekitar 800 kepala keluarga yang
berasal dari Marga Simare-mare, Marga
Siregar, Marga Oppusunggu, dan Marga
Rajagukguk.

Orang banyak menyebut Sibandang ini


sebagai pulau Mangga. Pulau penghasil
buah mangga. Memang, hampir seluruh
permukaan pulau ini ditumbuhi pohon
mangga. Kemana pergi di pulau ini kita
menemukan pohon mangga, dan pastinya
rasanya manis.

Keelokan alam pulau ini juga menawarkan


pemandangan yang menakjubkan. Untuk Tampak Pulau Sibandang disaat senja.
menikmatinya kita bisa mengelilingi pulai
ini, bisa dengan sepeda motor atau mobil. merupakan salah satu air terjun tertinggi di Tongging terkenal dengan pertaniannya.
Biasanya sekali berkeliling akan memakan Indonesia dan juga ikon Provinsi Sumatera Ada banyak sawah dan juga peternakan
waktu sekitar 1 jam. Hanya saja perlu Utara. Lokasinya memang agak jauh, tetapi ikan. Spesies ikan yang paling populer
berhati-haii berkendara di sana, mengingat sayang sekali kalau tidak mengunjunginya. adalah ikan nila dan ikan mas. Sebagian
kondisi jalan yang berbukit serta badan Memang kita bisa menikmati keindahannya besar masyarakat setempat mengolah ikan-
jalan yang kecil. Jangan sampai hilang dari jauh. Tetapi kalau bisa mendekati, ikan ini. Anda bisa bertemu petani ini di
fokus ketika berkendara karena saking apalagi bisa menikmati segar airnya, desa dan mereka akan dengan senang hari
terpesonanya keindahan Pulau Sibandang. pasti akan menjadi kenangan yang tak menyambutnya. halo
INTERNIS

terlupakan.
Untuk mencapai Pulau Sibandang, kita
bisa menyeberang dari pelabuhan Muara Kemudian kalau sudah puas menikmati
dengan feri kecil yang dapat berangkat Danau Toba dari atas, kita juga bisa
setiap saat hingga pukul 22.00 WIB. menikmati air Danau Toba di sini. Kita
Lama perjalanan sekitar 15 menit. Secara bisa bermain dipinggirannya, menikati
administratif Pulau Sibandang berada segar airnya. Kita juga bisa menyewa
Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli perahu untuk menjelajahi danau. Saatnya
Utara. Bisa juga berangkat melalui menikmati keelokan Danau Toba dari WAKTU YANG TEPAT
Baligeatau dari Pulau Samosir. permukaannya. BERWISATA
TONGGING

Bagi yang suka berpetualang, Danau


Toba juga menawarkan destinasi yang FAKTA SEPUTAR
B agi yang ingin merasakan pengalaman
liburan dengan berbagai aktivitas seru,
waktu yang tepat menurut .tripcanvas.
co adalah periode September – November.
sangat menantang. Tetapi anda bisa DANAU TOBA Periode ini adalah waktu paling asyik
berpetualang, menguras tenaga menjelajahi untuk mengunjungi Danau Toba, karena di
alam pengunungan. Tongging ini berada • Panjangnya mencapai 87 kilometer bulan-bulan ini biasanya diadakan Festival
pada ketinggian 1.400 meter, sehingga dan lebarnya 27 kilometer. Danau Toba, sebuah event tahunan yang
cukup menantang bagi wisatawan. Bagi • Toba merupakan danau vulkanik atau menampilkan pertunjukan seni, musik dan
yang memiliki jiwa petualang pasti tidak danau kawah terbesar di dunia. olahraga tradisional khas Sumatera Utara.
melewatkan kesempatan ini. • Merupakan danau terbesar di Di festival ini Anda juga dapat menyaksikan
Indonesia dan Asia Tenggara. beberapa atraksi menarik, seperti
Selama perjalanan ke Tongging, kita akan kompetisi perahu naga, juga fashion show.
• Jumlah air di Danau Toba cukup untuk
disuguhi pemandangan yang menakjubkan. menggenangi seluruh Kerajaan Inggris
Sementara bagi yang hanya hanya ingin
Dan ketika benar-benar berada di puncak hingga setinggi kira-kira satu meter.
menikmati liburan dengan rileks dan santai,
Tongging, kita bisa benar benar menikmati • Pulau Samosir di tengah Danau Toba bisa memilih di periode Mei – September.
pemandangan indah Danau Toba dari atas. memiliki luas 647 kilometer persegi Periode ini merupakan musim kemarau.
Lekukan keindahan pulau Samosir dari yaitu hampir sama dengan Republik Ketika itu pemandangan di sana sedang
ujung ke ujung, bisa dinikmati dari sini. Singapura. cantik-cantiknya dan liburan kita tidak akan
Sungguh menakjubkan. • Danau di atas danau terdapat di Pulau terganggu hujan. Bulan Mei bisa dibilang
Samosir, karena memiliki dua buah bulan terbaik mengingat suhu udaranya
Mengunjungi Air Terjun Sipiso-piso danau di tengah-tengah pulau yang sangat pas: tidak terlalu menyengat juga
juga merupakan kegiatan yang sangat berada di tengah Danau Toba. tidak terlalu dingin. halo
INTERNIS

direkomendasikan di Tongging. Sipiso-piso

74 HALO INTERNIS // Edisi XXIX, September 2018


Selamat
ATAS TERPILIHNYA
PAPDI CABANG LAMPUNG
SEBAGAI PENYELENGGARA

KONKER XV PAPDI TAHUN 2020


&
Selamat
ATAS TERPILIHNYA
PAPDI CABANG SEMARANG
SEBAGAI PENYELENGGARA
KOPAPDI XVIII PAPDI TAHUN 2021

Anda mungkin juga menyukai