Anda di halaman 1dari 90

BUKU PAND

PANDUAN
UAN
HEMODIALISA

RSUD Dr. SOEDJATI


SOEMODIHARDJO
PURWODADI
PURWODADI – GROBOGAN
2014
KATA
KATA PENGANTAR 
PENG ANTAR 

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga kami

dapa
dapatt meny
menyel
eles
esei
eika
kan
n peny
penyus
usun
unan
an buku
buku pand
pandua
uan
n hemo
hemodi
dial
alis
isis
is,, adan
adany
ya

kecend
kecenderu
erunga
ngan
n pening
peningkat
katan
an jumlah
jumlah pender
penderita
ita penyak
penyakit
it ginjal
ginjal kronik
kronik yang
yang

membutuhk
membutuhkan
an terapi dialysis,
dialysis, seharusnya
seharusnya diiringi
diiringi dengan
dengan peningkata
peningkatan
n jumlah

sarana dan kualitas dari pelayanan yang diberikan.

Dalam penyusunan buku ini, masih banyak kekurangan, oleh sebab itu

kritik
kritik dan saran
saran kami
kami harapk
harapkan
an untuk
untuk perbai
perbaikan
kan dimasa
dimasa yang
yang akan
akan datang
datang..

Semoga
Semoga buku
buku ini dapat
dapat digunakan
digunakan sebigai
sebigaiman
manaa mestiny
mestinyaa , dan membaw
membawaa

kebaikan dalam memberikan pelayanan kepada pasien penyakit ginjal kronik.


kronik.

Purwodadi, Pebruari !"#


$a. %nstalasi &emodialisa 'S(D Dr. '. Soedjati
$abupaten )robogan

Dr. BAMBANG PUDJIYANTO, Sp.D


 *%P.
 *%P. "+!!-" "+"
"+" " !!"


KATA
KATA PENGANTAR 
PENG ANTAR 

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga kami

dapa
dapatt meny
menyel
eles
esei
eika
kan
n peny
penyus
usun
unan
an buku
buku pand
pandua
uan
n hemo
hemodi
dial
alis
isis
is,, adan
adany
ya

kecend
kecenderu
erunga
ngan
n pening
peningkat
katan
an jumlah
jumlah pender
penderita
ita penyak
penyakit
it ginjal
ginjal kronik
kronik yang
yang

membutuhk
membutuhkan
an terapi dialysis,
dialysis, seharusnya
seharusnya diiringi
diiringi dengan
dengan peningkata
peningkatan
n jumlah

sarana dan kualitas dari pelayanan yang diberikan.

Dalam penyusunan buku ini, masih banyak kekurangan, oleh sebab itu

kritik
kritik dan saran
saran kami
kami harapk
harapkan
an untuk
untuk perbai
perbaikan
kan dimasa
dimasa yang
yang akan
akan datang
datang..

Semoga
Semoga buku
buku ini dapat
dapat digunakan
digunakan sebigai
sebigaiman
manaa mestiny
mestinyaa , dan membaw
membawaa

kebaikan dalam memberikan pelayanan kepada pasien penyakit ginjal kronik.


kronik.

Purwodadi, Pebruari !"#


$a. %nstalasi &emodialisa 'S(D Dr. '. Soedjati
$abupaten )robogan

Dr. BAMBANG PUDJIYANTO, Sp.D


 *%P.
 *%P. "+!!-" "+"
"+" " !!"


PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN
RSUD Dr. RADEN SOEDJATI SOEMODIHARDJO PURWODADI
/lamat 0 D%. Panjaita n *o. - Telp.
Telp. !+ 1 2"!!2, 22!# 3a4 2"2"!
P('56D/D% 1 )'676)/* #""" Email0 rsud8Soedjati9yahoo.com

KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD Dr. R. SOEDJATI PURWODADI


KABUPATEN
KABUPATEN GROBOGAN
GROBOGA N
Nomor : …… / ……. / 20!

TENTANG
PEMBER"AKUAN BUKU PANDUAN HEMODIA"ISA
RSUD Dr. R. SOEDJATI PURWODADI
KABUPATEN
KABUPATEN GROBOGAN
GROBOGA N

DIREKTUR RSUD Dr. R. SOEDJATI KABUPATEN GROBOGAN

Menimbang
Menimbang 0 a. 7ahwa dengan
dengan adanya
adanya peningkatan
peningkatan jumlah pasien gagal
ginjal kronik yang membutuhkann suatu pelayanan medis
yang bermutu, baik dari segi kualitas dan kuantitas.
 b. 7ahwa salah satu pelayanan yang dimaksud dalam butir a
adalah perlu tersedianya pelayanan hemodialysis.
c. 7ahwa untuk
untuk mendapa
mendapatkan
tkan pelayan
pelayanan
an hemodialy
hemodialysissis yang
aman dari penyakit seperti hepatitis 7 :&&;< &epatitis =
:;&=< dan ;irus human imunode>isiensy :&%;< maka perlu
disusun suatu pedoman pelayanan.
d. 7ahwa
7ahwa pedoman
pedoman pelaya
pelayanan
nan yang
yang dimask
dimaskud
ud adalah
adalah buku
buku
 panduan hemodialysis 'S(D '. Soedjati
Soedjati Purwodadi.
e. 7ahwa untuk
untuk pemberlaku
pemberlakuanan buku panduan
panduan hemodi
hemodialysis
alysis
'S(D '. Soedjati Purwodadi perlu ditetapkan dengan surat
kep
keputu
utusan
san direk
irektu
turr 'S(
'S(D '. Soed Soedja
jati
ti Purwodrwodad
adii
$abupaten )robogan

Meng
Mengin
inga
gatt 0 ". (nda
(ndangng8u
8und
ndan
ang
g '% *omo
*omorr - tahu
tahun
n "++
"++ tent
tentan
ang
g
$esehatan?
. (ndang8(nd
(ndang8(ndangang '% *omor
*omor - tahun
tahun "++ tentang
tentang Tena
Tenaga
ga
$esehatan?
-. (nda
(ndangng8(
8(nd
ndan
ang
g '% *omo
*omorr  tahu
tahun
n "+++
"+++ tent
tentan
ang
g
Pemerintah Daerah?
2. (ndang8(nd
(ndang8(ndangang '% *omor
*omor +
+ tahun !!2 tentang
tentang Praktik 
Praktik 
$edokteran?
#. Perat
Peratur
uran
an Pemeri
Pemerint
ntah
ah *omo
*omorr # tahu
tahun
n !"!
!"! tent
tentan
angg
$ewenangan Pemerintah dan $ewenangan Propinsi sebagai
Daerah 6tonom?

-
. Peraturan Menteri $esehatan '% *omor  
##@Menkes@Per@%A@"++ tentang Persetujuan Tindakan
Medis?
B. Peraturan Menteri $esehatan '% *omor  
2-@Menkes@S$@A%@"++- tentang Standar Pelayanan 'umah
Sakit dan Standar Pelayanan Medis di 'umah Sakit?
B. Peraturan Menteri $esehatan '% *omor  
+"@Menkes@Per@;%%%@"++B tentang %jin Praktek bagi Tenaga
Medis.

MEMUTUSKAN

Menetapkan 0
Pertama 0 Memberlakukan buku panduan hemodialisis 'S(D '.
Soedjati Purwodadi $abupaten )robogan

$edua 0 $eputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan dengan


ketentuan akan diubah apabila terdapat kekeliruan.

Ditetapkan di 0 Purwodadi
Pada tanggal 0 /pril !"2
Direktur 'S(D Dr. '. Soedjati
$abupaten )robogan

Dr. BAMBANG PUJIYANTO, M.K#$


 *%P. "+!!"+ "+B"" " !!"

Tembusan kepada Yth.


". 5adir (mum dan $euangan
. 5adir Pelayanan
-. $epala 7idang Pelayanan Penunjang Medik
2. $epala 7idang Pelayanan Medik
#. $epala 7idang Pelayanan$eperawatan
. $epala $omite Medik
B. $epala $omite $eperawatan
. /rsip

BAB I

2
PENDAHU"UAN

A. "ATAR BE"AKANG
Peningkatan pembangunan kesehatan di %ndonesia seharusnya diiringi
dengan perbaikan mutu pelayanan yang seimbang. /danya globalisasi yang
cepat di sektor kesehatan berdampak pada cara melakukan tindakan baik 
 berupa terapi, pemakainan alat, pemberian resep dan sebagainya, sehingga
tindakan tersebut sesuai dengan indikasi yang tepat.
/danya undang undang perlindungan konsumen serta keterkaitanya
dengan praktek kedokteran terhadap aspek medis, legal etis, psikologis, sosial
 budaya maka, perlu dibuat suatu panduan pelayanan yang bertujuan untuk 
memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. /danya kebijakan
desentralisasi dan sistim pembiayaan kesehatan untuk masyarakat miskin
maka, masyarakat miskin yang memerlukan hemodialisis dapat dilayani tanpa
 perlu membayar.
Dengan diberlakukanya undang undang perlindngan konsumen dan
(( Praktek $edokteran *o.+ Tahun !!2 yang intinya melindungi
kepentingan masyarakat menutut kualitas tenaga kesehatan.

B. TUJUAN
". (mum
Meningkatakan kualitas pelayanan pasien gagal ginjal melalui panduan
 pelayanan hemodialisis yang bero rientasi pada keselamatan dan keamanan
 pasien.
. $husus
a. Memberi acuan regulasi pelayanan hemodialisis
 b. Memberi acuan manajemen pelayanan hemodialisis
c. Memberi acuan tugas pokok dan >ungsi serta kompetensi masing
masing tenaga yang terlibat didalam pelayanan hemodialisis
d. Memberi acuan sarana prasarana yang dibutuhkan dalam pelayanan
hemodialisis
"


e. Memberi acuan pola pembiayaan yang berkaitan dengan pelayanan
hemodialisis.

%. SASARAN
(nit hemodilisa didalam rumah sakit
/nggota pro>esi yang terkait dalam pelayanan hemodialisis

-
BAB II
PANDUAN HEMODIA"ISA

A. PENGERTIAN
&emodialisis adalah menggerakkan cairan dari partikel8partikel lewat
membran semi permiabel yang mempunyai pengobatan yang bisa membantu
mengembalikan keseimbangan cairan dan elektrolit yang normal,
mengendalikan asam dan basa, dan membuang Cat8Cat toksis dari tubuh :ong
=.70 -"<. &emodilisis adalah penggerakan larutan dan air dari darah pasien
melewati membrane semi permiable :alat dialysis< ke dalam dialisat. :Tisher =
=, dkk. "++B<. &emodialisis adalah di>usi partikel larut dari satu
kompartemen cairan ke kompartemen lain melewati membran semi permeabel
:&udak, M =. "++0 -+<. Dialisis adalah suatu proses pembuangan Cat terlarut
dan cairan dari darah melewati membran semi permiabel, berdasarkan prinsip
di>usi osmosis dan ultra>ilrasi :engram, 7. "++0 "2<.
Penyakit ginjal kronik adalah suatu kondisi kerusakan ginjal yang
terjadi selama - bulan atau lebih yang di di>inisikan sebagai abnormalitas
struktural atau >ungsional ginjal dengan atau tanpa penurunan laju >iltrasi
glomerolus termasuk ketidak seimbangan komposisi Cat didalam darah atau
urin serta ada tidaknya gangguan. 3) yang kurang dari ! ml@menit@".B-m
lebih dari - bulan dengan atau tanpa kerusakan ginjal.
 Keterangan0 disebut P)$ apabila terdapat salah satu dari kriteria diatas.
(nit hemodialisis adalah tempat pelayanan hemodialisis yang terdiri
dari mesin &D didukung dengan unit pemurnian air :water treatment<
,peralatanpendukung lain serta mempunyai tenaga medis dan paramedis yang
 berserti>ikat hemodialisis, diawasi oleh dokter internis berserti>ikat
hemodialisis, disuperFisi oleh %nternis 1$onsultan )injal &ipertensi :$)&<.
(P&D%'S adalah upaya pelayanan hemodialisis didalam institusi rumah sakit
B. ETIO"OGI
&emodialisis dilakukan pada pasien yang menderita gagal ginjal
akut dan kronik dengan indikasi 0 aCootemia, simtomatis berupa ense>alopati,
 perikarditis, uremia, hiperkalemia berat. $elebihan cairan yang tidak 

2
responsiFe dengan diuretic yang tidak bisa diatasi, batu ginjal, dan sindrom
hepatorental.

%. PATO&ISIO"OGI
Terjadi gagal ginjal sehingga ginjal tidak bisa melaksanakan
>ungsinya. 3aktor8>aktor yang harus dipertimbangkan sebelum melalui
hemodialisis pada pasien gagal ginjal kronik terdiri dari keadaan oleh kadar 
kimia serum dan gejala8gejala hemodialisis biasanya dimulai ketika
kebersihan kreatin menurun dibawah "! ml@mnt, yang biasanya sebanding
dengan kadar kreatinin serum 8"! mg@d.

#
PATHWAY

D. TERAPI DIA"ISIS
". Sebagai ginjal buatan dan pada prinsipnya adalah meningkatkan
 pengendalian oleh model kinetik urea.
. Membuang produk metabolisme protein seperti urea, kreatin, dan asam
urat.
-. Membuang kelebihan air dengan mempengaruhi tekanan banding antara
darah dan bagian cairan, biasanya terdiri atas tekanan positi> dalam arus
darah dan tekanan negati> :penghisap< dalam kompartemen dialisat
:ultra>iltrasi<
2. Mempertahankan@mengembalikan sistem bu>>er tubuh.

E. PROSEDUR DIA"ISA


/lat8alat dialisis dibuat dari serabut berlekuk8lekuk dan piringan
 pararel. $omposisinya terdiri "!.!!! serabut berdiameter kecil dimana darah
 bersirkulasi melalui serabut serabut tersebut. Piringan pararel terdiri dari
lempengan8lempengan membran, disusun secara pararel yang membentuk 
kompartemen untuk darah dan dialisat. 7ahan yang digunakan 0 $uraphon,
selulosa, asetat, dan ada beberapa kopolimer sintesis berlubang8lubang kecil
:poliakrilonitril<, polimetil mettakrilat dan polisul>on. Piranti keras yang
digunakan pada kebanyakan sistem dialisis meliputi 0
o Pompa darah
o Pompa in>us untuk pemberian heparin
o /lat monitor untuk pendeteksi suhu tubuh, bila terjadi ketidakamanan,
konsentrasi dialisa, perubahan tekanan udara, dan bocoran darah. Sistem
dialisis terbaru terdiri atas unit tunggal yang mencakup alat pelepasan
dialisat dan komponen untuk memonitor darah.

&. PROSEDUR PEMASANGAN


Tingkat kompleksitas masalah8masalah yang timbul selama
hemodialisa akan beragam diantara pasien8pasien, yang meliputi tahap
 penyakit, masalah8masalah lain, keseimbangan cairan dan elektrolit. *ilai8
nilai laboratorium, temuan klinis lain, respon terhadap tindakan dialisis
sebelumnya, status emosional dan obserFasi.

G. PROSEDUR
Tindakan inisiasi hemodialisis :&D Pertama< dilakukan setelah
melalui pemeriksaan @ konsultasi dengan dokter %nternist berserti>ikat
hemodialisis. Setiap tindakan hemodialisis terdiri dari 0 persiapan pelaksanaan
0 -! menit, p,elaksanaan hemodialisis0 28#jam, eFaluasi pasca hemodialisis0
-! menit. Sehingga untuk setiap prosedur tindakan hemodialisis mulai dari
 persiapan sampai dengan waktu pasca hemodialisis antara #8  jam.
Dalam memberikan pelayanan sesuai standar pro>esi dan memperhatikan hak 
 pasien ,membuat in>ormed consent.
Setelah pengkajian pra dialisys, perawat mengembangkan tujuan dan
memeriksa keamanan peralatan, kemudian siap untuk memulai hemodialisis.
/kses ke sistem sirkulasi dicapai melalui beberapa pilihan8pilihan >istula atau

B
tandur arterioFeosa :/;< atau keteter hemodialisis dua lumen. Dua jarum
 berlubang besar :diameter "#@"< dibutuhkan untuk mengkanulasi >istula atau
tandur /;.
$ateter dua lumen yang dipasang baik pada Fena subklaFia, jugularis
interna atau >emoralis, harus dibuka dalam kondisi aseptic sesuai dengan
kebijakan institusi. Gika akses Faskuler telah ditetapkan darah mulai mengalir 
dibantu oleh pompa darah. 7agian sirkuit disposibel sebelum dialiser 
diperuntukkan sebagai aliran HarterialI keduanya untuk membedakan darah
yang masuk kedalamnya sebagai darah yang belum mencapai dialiser dan
dalam acuan untuk meletakkan jarum arterial diletakkan paling dekat dengan
anastomisis /; pada >itsula atau tandur untuk memaksimalkan aliran darah.
$antong cairan normal salin yang diklem selalu digubungkan ke sirkuit tepat
sebelum pompa darah. Pada kejadian hipotensi darah yang mengalir dari
 pasien dapat diklem sementara cairan normal salin yang diklem dibuka dan
memungkinkan dengan cepat mengin>us untuk memperbaiki tekanan darah.
Trans>usi darah dan plasma ekspander juga dapat disambungkan ke sirkuit
 pada keadaan ini dan dibiarkan untuk menetes, dibantu dengan pompa darah
tergantung peralatan yang digunakan.
". Dialiser adalah komponen paling penting selanjutnya dari sirkuit. Darah
mengalir kedalam kempartemen darah dari dialiser, tempat terjadinya
 pertukaran cairan dan sisa. Darah yang meninggalkan dialiser melewati
detektor udara dan menghentikan pompa darah bila terdetesi adanya udara.
Pada kondisi seperti ini setiap obat8obat yang akan diberikan pada dialisis
diberikan kebanyakan obat8obat ditunda pemberiannya sampai dialisis
selesai kecuali memang diperintahkan.
. Darah yang telah melewati dialisis kembali ke pasien melalui HFenosaI
atau selang post dialiser. Setelah waktu tindakan yang diresepkan, dialisis
diakhiri dengan mengklem darah dari pasien, membuka selang cairan
normal salin, dan membilas sirkuit untuk mengembalikan darah pasien.
Selang dan dialiser dibuang ke dalam perangkat akut, meskipun program
dialsisis kronik sering membeli peralatan untuk membersihkan dan
mengunakan ulang dialiser. Tindakan kewaspadaan umum harus diikuti


sepanjang tindakan dialisis karena pemajanan terhadap darah. Masker 
 pelindung wajah dan sarung tangan wajib digunakan oleh perawat yang
melakukan prosedur hemodialisis.

H. KOMPOSISI DIA"ISAT
$onsentrasi glukosa standar dari dialisat adalah !! mg@dl.
$onsentrasi natrium dan kalsium diresepkan pada situasi klinis tertentu.
%rigasi rendah kalsium dapat digunakan pada terapi hiperkalasemia akut dan
kronik. Genis dialisat dapat berupa asetat ataupun bikarbonat. Pada keadaan
tidak bekerjanya >ungsi hati, asetat diubah mol menjadi bikarbonat. /setat
dapat menyebabkan hopetensi, depresi miokardium, nausca, muntah dan sakit
kepala. Dialisat bikarbonat walaupun lebih mahal biasanya dapat mencegah
gejala8gejala tersebut. Tindakan ini merupakan terapi pilihan pada pasien
dengan gangguan perna>asan, ketidakstabilan, hemodinamika. Penyakit hati
dan asidosis metabolic berat dan pada pasien yang menjalani dialisis aliran
cepat. &emodialisa mencakup shunting@penglihatan arus darah dari tubuh
 pasien ke dialisator dimana terjadi di>usi dan ultra>iltrasi dan kembali ke
sirkulasi pasien.

+
BAB III
MENDIRIKAN UNIT HD

. T'(')*
"." Meningkatkan kualitas hidup penderita gagal ginjal kronik agar tetap akti> 
dan produkti>
". Pasien gagal ginjal dapat terdialisis secara optimal
".- (nit hemodialisis memperoleh laba usaha sesuai dengan tujuan misi dan
Fisi minimal demi kelangsungan penyelenggara hemodialisis
2. P#*+#r-)*
(nit hemodialisis didirikan terutama untuk memperbaiki dan meningkatkan
kualitas hidup penderita gagal ginjal kronik agar dapat akti> dan produkti>,
tidak sekedar memperpanjang hidup.
. P#r$)r))*
-." okasi ruang dialisys
• Dekat dengan ruang %=(@()D
• Dekat parkir mobil :jika dilantai dasar<
-. Sumber air
• /ir pam :dianjurkan<
-.- $ebutuhan air '6
• 'euse :"4< ! liter@"dialiCer 
• Desin>ectan mesin " liter@tindakan
• Tindakan dialisys "#! liter@ tindakan
-.2 $ebutuhan listrik
• " mesin "" amper J !! watt
• 'eFerse 6smosis :'6< J !! watt
• ampu ruangan dialisys :tergantung jumlah pemakaian<
• /ir conditioner :tergantung luas ruangan dan kapasi tas mesin /=<
• Dispencer air
• $ulkas kecil untuk obat8obatan
• De>ibrillator
• Stetrilisator
• Diesel@genset@(PS
• StabiliCer :listrik yang tidak stabil<

-.# Pembuangan limbah hemodialisis


• Terpisah

"!
imbah hemodialisis harus terpisah dengan pembuangan wasta>el dan
kamar mandi
imbah hemodialisis dapat disatukan dengan air reuse dialyCer dengan
septictank tersendiri, terpisah dari septictank pembuangan air besar 
:M=$<
-. SDM
• &arus ada dokter spesialis penyakit dalam konsultan ginjal hipertensi
 bertugas sebagai superFisor 

• Dokter penanggung jawab hemodialisa adalah dokter spesialis


 penyakit dalam yang berserti>ikat hemodialisis dan disahkan oleh P7
PE'*E3'%

• Dokter pelaksana adalah dokter umum yang sudah mengikuti


 pelatihan hemodialisis minimal - bulan,mendapatkan serti>ikat
terakreditasi dengan standard yang diberikan oleh P7 PE'*E3'%
• Perawat hemodialisis adalah perawat yang sudah mengikuti pelatihan
sebagai perawat ginjal intesnsi> minimal 2 bulan mendapatkan
serti>ikat yang terakreditasi oleh P7 PE'*E3'%
:"8 perawat untuk menangangi 2 mesin dialisys<
• Tenaga penunjang antara lain 0 ahli giCi, pekerja social, administrasi,
 pembantu perawat dan teknisi
-.B 'ujukan
• (ntuk klinik harus mempunyai rujukan ke rumah sakit terdekat atau
rumah sakit yang mempunyai ruang %=(

-. Pasien
• (ntuk klinik
Tidak boleh melakukan dialisys pada pasien baru@pertama kali
dinyatakan gagal ginjal :>irst treatment dialisys< dan hanya menerima
dialisys untuk pasien yang sudah dilakukan secara rutin.
-.+ $ebutuhan ruangan dialisys
 *ama ruangan ukuran minimal dalam meter 
• Tindakan dialisys :" mesin K " tempat tidur<
(ntuk 0 umum dan isolasi

""
• $onsultasi dokter@ahli giCi $epala
 perawat dialisys $erja
 pelaksana perawat :nurse station<
• 'eFerse 6smosis :pre treatment dan '6<
• 'euse :otomatis atau manual<
• SerFice mesin
• )udang cairan :konsentrat<
• Disposable lainnya
• 'uang tunggu pasien dan keluarga sesuai dengan kebutuhan
• /dministrasi
• 'uang ganti pakaian perawat pria terpisah wanita terpisah
• Toilet pasien, perawat, dokter terpisah
• 5asta>el ada " buah, minimal disetiap 2 mesin
• 5asta>el ada " buah didekat pintu masuk ruang dialis ys
• Dapur
• 'uang makan
• Perpustakaan atau ruang pertemuan
• Disposal :alat kotor<
• 'uang linen

!. P#r$-)p)* $##1'm -m'1)- 3#mo-)1-$-$


2." '6 dan mesin
• Pemeriksaan air '6 :standar //M%, periksa ke Suci>indo<0 pihaksuplier 
• Pengecekan mesin :test mesin dan kalibrasi< 0 pihak 3M=
• Pemeriksaan kualitas air terhadap
elektrolit :mesin< dari bakteri 0pihaksuplier 
• Pengecekan alat penunjang :tensi, timbangan 77, E=)< 0 pihak 'S
• %nFentaris barang yang datang dan akan dipakai 0 pihak 'S
2. 3ormulir
• =atatan asuhan keperawatan hemodialisys, resume hemodialisis
harian dan lain lain.
• 3asilitas penunjang 0 computer, >a4, printer ,alat tulis kerja.
2.- Membuat standard operasional prosedur, disesuaikan dengan kebutuhan
• Tanggung jawab dokter, perawat, dan tenaga penunjang lainnya
• /lur kerja
2.2 Membuat system pelaporan
• Emergency pasien
• $linik  membuat rujukan ke rumah sakit lain

• Gika ada complain dari pelanggan


4. P#r)5))* r')*+ -)1-$$ 6)*++'*+ ()5) p-3)7 RS8

"
#." Sterilisasi ruangan :setiap minggu<, dengan lampu ultraFiolet.
#. $ebersihan ruangan dialisys :setiap hari setelah dipakai pasien< tempat
tidur, kursi tunggu, nakhas :meja samping<, meja tindakan :oFerbed table<,
trolley, mesin hemodialisis dengan larutan cloryn "L.
9. P#r)1))* m#-$ 6T)*++'*+ J)5) p-3)7 RS8
." kalibrasi mesin setelah "#!! jam tindakan :tanggung jawab Fendor<
. kalibrasi timbangan berat badan dan tensi meter :sebulan sekali<
.- trolley emergency :dicek setiap hari<
.2 battery back up untuk oksigen dan selangnya :charge setiap hari<
.# pengecekan tabung oksigen dan selangnya :setiap hari<
. pengecekan alat sterilisasi :sebulan sekali<
. P#r)5))* A-r RO $#;)r) #r7)1) 6T)*++'*+ J)5) P-3)7 RS8
B." Setiap hari :malam hari<
• Melakukan back wash multi media
• Melakukan back wash karbon >ilter
• Melakukan back wash so>tener :pemberian garam " kg@hari<
• Pembersihan cartridge pada pre treatment dan sebelum membrane '6
• Pengecekan kestabilan tegangan listrik dan bebas kejutan
• Pencatatan pump '6 dan tekanan parameter
• Pengecakan bebas clorin sesudah back wash >ilter dengan test trip total
klorin :chloramines K >ree chlorine<
• Pengecekan kandungan =a dan Mg sesudah back wash so>tener 
dengan 0 test trip water hardness
B. Setiap bulan
• Pemeriksaan air '6 0 terhadap bakteri dan endoto4in
• Pemeriksaan air dialisat 0 terhadap bakteri, endoto4in, elektrolit
• Pembersihan tanki produk dengan :larutan bayclin " 0 "!!<
B.- Setiap  bulan
• Pemeriksaan air '6 0 sesuai parameter standar //M%
B.2 Penggantian peralatan system reFerse osmosis 0
• =atridge >ilter setiap bulan :terutama bila terjadi perubahan warna
 pada >ilter<
• Membran reFerse osmosis - tahun sekali :tergantung hasil parameter 
air '6<, jika hasilnya melebihi angka normal dari parameter maka
secepatnya harus diganti.
<. K#''3)* Po7o7
." emari obat :obat inFentaris atau obat emergency<
. emari untuk :set steril &D rutin, set sterill ganti balutan atau set steril
=;P untuk pemasangan double lument<
.- emari linen :sprei, sarung, bantal, selimut, dll<

"-
.2 emari penyimpanan dialyCer :tertutup rapat tidak tembus matahari<
.# emari dapur
. Tempat linen kotor dan linen in>eksi
.B Tempat sampah medis dan non medis
. Tempat instrument bersih :piala ginjal, gelas ukur, urinal, pispot,dll<
.+ Tempat sampah blood lines dan dialyCer
."! Tempat sampah untuk pasein
=. K#''3)* P#*'*()*+
 Tempat tidur pasien  Tiang in>use
 Trolley emergency  Trolley punksi@tindakan
 Trolley air@gallon  Timbangan diri@duduk
 7rankar  ampu tindakan
 Mesin cuci darah  k@p stabiliCer
 Dispenser air  $ulkas obat@heparin@epre4
 $ursi tunggu  $ursi perawat
 $ursi roda  Meja samping :nakhas<
 Meja tindakan@oFerbed table  Meja perawat@nurse stasion
 k@p alat sterilisasi
0. K#''3)* D-$po$)1#
 DialyCer  Pembungkus thermometer :digital<
 /;@>istula  /pron
 7lood lines  Masker
 $onsentrat  Sarung tangan steril
 Set in>use  Sarung tangan non steril
 Set darah  Plastic sampah medis dan non medis
 Perban@kassa sterill  Tissue untuk mulut
 Plester  Tissue untuk lap tangan
 Tissue toilet  Tissue untuk alas makan
 Pemotong ampul  5aslap untuk mesin, tempat tidur
 Selang oksigen  Selang suction
 Gelly E=)  Test strip residual renalin :pero4ide<
 $ertas E=)  Test strip residual clorin 
 Spuit " cc
cloramines
 Spuit - cc
 Spuit # cc
 Spuit "! cc
 Spuit ! cc
 Tes strip water hardness

. K#''3)* O) 6-$#$')-7)* #*+)* 7#-*+-*)* o7#r $##mp)8


 %n>use@injeksi

o  *ormal saline !,+L :# cc, 22 cc, o /sam trone4amet

"2
"!!! cc< o =edocard
o $alsium glucous lasi4 o Doputamin
o  *ormal saline -L :# cc< o $=l :# cc<
o De4trose #L :#!! cc< o De4trose 2!L :# cc<
o /Nuadest steril #!! cc o /Nua pro injeksi # cc
o 7icnat ,2L :"!! cc< o Primperan injeksi
o Tomit, ondosentron o Dopamin
o 'anitidine o Deladryl
o &eparin o $etorolac
o idocain injeksi@ointment o $etorolac
o Tablet
8 /dalat # mg @ "! mg o  *orFask # mg
8 *itrodisk # mg @ "#! dn o Panadol
8 Ponstan, dll
o Desin>ectan 0
8 /lcohol B!L o 7ethadine solution "!L
8 Sodium hypoclorit atau Firkon o =ritri4 acid bubuk
8 'enalin :untuk reuse dialyCer< o arutan cuci tangan
8 arutan cuci piring o arutan untuk lantai

2. K#''3)* T)m)3)*


 7antalan pasir ukuran " kg @  kg  )elas ukur plastic !!! cc
 )elas ukur "!! cc :untuk reuse<  )unting perban
 $lem besar@arteri klem  Mangkok stenlis bethadine
 Piala ginjal  Mangkok stainless :*a=l<
 Senter  Stethoscope
 Spatel  Tensi meter dinding
 Mayo tube  6ksigen dinding
 De>ibrillator  TorniNuest
 ampu A8'ay  5hite board
 Gam dinding  (rinoir  pispot
 Tangga dua susun  Tabung oksigen dorong kecil
 'ak urinal
 Perlak@alas tangan
. A1) '1-$ 7)*or
Pulpen, pensil, penggaris, penghapus pensil
Spidol B!, spidol #!!, penghapus white board
Per>orator, staples, klip, isolasi
$ertas &;S ukuran /2, map untuk status pasien
7uku registrasi, buku laporan, buku inFentaris, buku e4pedisi, dll

!. K#'')* 1-*#*


Sprei, sarung bantal

"#
Selimut tebal, selimut tipis, waslap

"
BAB I>
KEBIJAKAN RUANG DIA"YSIS

I. TUJUAN
(ntuk memberikan pemahaman dan pengertian kepada petugas di unit
hemodialisis agar pelayanan dapat dilaksanakan dengan cepat dan tepat.

II. STA&& DIA"YSIS, TERDIRI DARI


%%."Dokter %nternist konsultan ginjal hipertensi
%%.Dokter spesialis penyakit dalam bersert>ikat hemodialisis
%%.-Dokter umum berserti>ikat hemodialisis
%%.2Perawat berserti>ikat Perawat ginjal intensi>
%%.#Penunjang umum 0
• /dministrasi, ahli giCi, teknisi dialysis
• Pekerja social, dan pembantu perawat

III. DITUJUKAN UNTUK


%%%." Pasien baru
%%%. Pasien rutin
%%%.- Pasien emergency
%%%.2 Pasien cito :pasien yang harus segera dilakukan terapi dialysis<

I>. PROSEDUR
%;." Pasien baru
%;."." Pasien yang belum mempunyai sarana hubungan sirkulasi menetap
:akses Faskuler<
• Setiap pasien baru yang mendapatkan terapi hemodialysis
dianjurkan menggunakan chateter double lumen 0 chateter 
 bercabang dua untuk sementara
%;.". Pemasangan catheter double lumen dilakukan oleh Dr. bedah di
ruang operasi.
%;.".- Sebelum hemodialisis dimulai, untuk memastikan posisi :tempat<
ujung catheter double lumen dianjurkan thora4 >oto.
%;.".2 Selama terapi hemodialisis berlangsung, semua operasional
dibawah pengawasan dan tanggung jawab dokter penanggung
 jawab hemodialisis.

"B
%;.".# Penting sekali perawatan catheter double lumen secara benar 
dengan memperhatikan teknik aseptic dan teratur untuk mencegah
in>eksi.

%;. Pasien rutin


%;.." Pasien yang sudah mempunyai sarana hubungan sirkulasi menetap
:akses Fascular< disebut =%M%*6 atau )'/3T.
%;.. Pembuatan akses Faskuler ditujukan kepada pasien pre hemodiali
sis yang sudah dipersiapkan jauh hari sebelumnya, setelah
mendapatkan penjelasan dari dokter penanggung jawab
hemodialisis dan pasien menyatakan persetujuannya.
%;..- Pasien datang ke ruang hemodialisis sesuai dengan jadwal atau
dengan perjanjian sebelumnya.
%;..2 Perubahan jadwal hemodialisis harus ada pemberitahuan
sebelumnya dari pasien sendiri atau keluarganya.

%;.- Pasien emergency


%;.-." Pasien dengan keadaan gawat dan darurat selama terapi
hemodialisis, jika terlambat ditangani akan mengancam
kehidupannya atau meninggal.
%;.-. Pasien@keluarga pasien segera dianjurkan menghubungi dokter 
 penanggung jawab hemodialysis
%;.-.- Penanganan emergency dan pemberian terapi sesuai dengan
 petunjuk dan kesepakatan dari penanggung jawab dialysis
%;.-.2 Diluar terapi emergency gunakan obat inFentaris ruangan :jika
ada< dan melengkapi kembali setelah digunakan
%;.-.# Segera menghubungi keluarga pasien terdekat.
%;.-. Perawat hemodialisis wajib mencatat :mendokumentasi< secara
lengkap dan rinci setiap kejadian dan tindakan yang telah
dilakukan kepada pasien.
%;.-.B Petugas administrasi mencatat lengkap biaya pemakaian obat dan
alat tambahan lainnya untuk penagihan.

%;.2 Pasien cito hemodialisis


%;.2." Pasien yang harus segera dilakukan tindakan hemodialisis, jika
ditunda akan mengancam hidupnya.

"
%;.2. Pasien rawat jalan yang akan cito hemodialisis, dianjurkan melalui
ruang emergency terlebih dahulu untuk dilakukan pemeriksan oleh
Dr. jaga apakah diperlukan pemeriksaan laboratorium, rongent,
E$) dan lain8lain.
%;.2.- &asil dilaporkan kepada dokter penanggung jawab hemodialisis
%;.2.2 Petugas emergency segera menghubungi perawat on call
hemodialisis
%;.2.# Sesegera mungkin pasien dilakukan terapi hemodialisis

"+
PENERIMAAN PASIEN

A. A31- G-?-
Memberikan penyuluhan tentang 0
 7atasan cairan yang dianjurkan :jumlah urine @2 jam K #!! cc air<
 7atasan makanan dan buah yang harus dihindari dan dianjurkan
 Memberikan simulasi@peragaan berbagai jenis makanan dan buah8buahan

yang dianjurkan
 Memberikan plam>let sesuai dengan kebutuhan pasien.

B. P)$-#* R'-*
". Mengikuti peraturan yang berlaku :termasuk biaya dan tata tertib
hemodialisis<
a. Mendapat penjelasan tentang hemodialisis single use atau reuse
 b. Menandatangani perjanjian penggunaan hemodialisis single use atau
reuse
. Dokter pelaksana hemodialisis berserti>ikat 0
a. Melakukan pemeriksaan >isik setiap hari kepada pasien hemodialysis
 b. Menilai dan mengeFaluasi perkembangan kesehatan pasien
hemodialysis
c. Memberikan keputusan terhadap perubahan terapi hemodialysis,
sehubungan dengan peningkatan kualitas hidup pasien
d. Pasien membawa hasil laboratorium 0 &emoglobin, ureum, kreatinin,
elektrolit :*a, $=l<, calcium, posphat, albumin, ==T, 3)@T$$, dll
e. Pasien membawa hasil tertulis 0
Thora4 1 >oto, (S), 7*6, %;P, 'henogram :jika ada<
>. Pasien membawa hasil laboratorium pendukung 0
&epatitis 7 :&7; atau &bs/g<, hepatitis = :&=;<, anti &%;.
-. Dokter penanggung jawab hemodialisis berserti>ikat 0
a. Melakukan pemeriksaan keadaan umum pasien
 b. Menjelaskan man>aat tindakan dialysis
c. Membuat resep dialysis sesuai kebutuhan pasien
d. Mengkonsulkan ke dokter ahli bedah untuk pasien yang belum
mempunyai akses Faskuler tetap.
e. Memberitahukan pasien baru keperawat hemodialysis
2. Perawat hemodialysis
a. Memberikan orientasi tempat hemodialysis
 b. Menjelaskan proses hemodialysis berlangsung
c. Membuat perjanjian jadwal hemodialysis bersama pasien dan keluarga
d. Menjelaskan beberapa macam tari> hemodialysis

!
e. Memberikan motiFasi kepada pasien dan keluarga akan man>aat
 pentingnya hemodialysis secara teratur.
#. Perawat hemodialisis
a. Menjelaskan penggunaan dialyser sesuai dengan nama pasien yang
 bersangkutan
 b. Melakukan anamnesa dengan tepat dan benar 
c. Menjalankan proses isesuai dengan S6P
d. Melakukan obserFasi ketat selama tindakan hemodialisis berlangsung
e. $olaborasikan dengan dokter pelaksana hemodialisis
>. $irim pasien ke ruang %=( jika mengalami emergency
=. Prosedur
a. Pasien datang ke ruang hemodialisis
 b. Pasien dilayani sesuai jadwal hemodialisis
c. Pasien telah menandatangani surat persetujuan tindakan hemodialisis
d. Pasien telah mendapat tindakan hemodialysis sesuai dengan urutan mesin
yang sudah ditentukan
e. Pasien pulang
D. Prosedur penerimaan pasien hemodialisis
". 7erasal dari rumah sakit
. 'uang emergency, ruang perawatan :umum@%=(<
-. 'awat jalan
E. 7erasal dari uar 'umah Sakit
". $iriman dari rumah sakit lain
. Pasien tamu@traFelling :dari daerah@luar negeri<
Tindakan hemodialisis dilakukan setelah ada surat persetujuan dari keluarga
 pasien yang bertanggung jawab.

"
PENATA"AKSANAAN &EM6D%/%S%S

. TUJUAN
Memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada perawat unit hemodialisis
dalam memberikan tindakan hemodialisis sesuai dengan prosedur 
kerja@protap.

2. PENGKAJIAN
." =ek laboratorium
7lood (rea *itrogen :7(*<, kreatinin, asam urat, hemoglobin, elektrolit
:*a, $ =l< analisa gas darah, serologi :&7;, &=;, &%;< dan /PTT.
. Memulai hemodialisis :inisiasi<
8 T$$@3) O "! ml@mt dengan gejala uremia@malnutrisi
8 T$$@3) O "# ml@mt walaupun tanpa gejala :>ungsi ekskresi ginjal
sudah minimal<
8 %ndikasi khusus
• Terdapat komplikasi akut :edema paru, hiperkalemia, asidosis
metabolic berulang<
• 7ila malnutrisi :pada ))$< dengan terapi konserFati> tidak dapat
diperbaiki, anjurkan untuk dialysis.
.- EFaluasi akses Faskuler :sarana hubungan sirkulasi<
/kses Faskuler yang adekuat adalah dapat memberikan aliran darah yang
cukup atau minimal !!8-!! ml@mnt
8 =atheter double lumen :kateter lumen ganda<
8 =imino@gra>t
.2 Menentukan program hemodialisis
.2." Mesin dialysis
8 Pilihan mesin dengan menggunakan system Folumetric. /gar 
 penarikan cairan dapat tercapai sesuai dengan program yang
sudah ditentukan
8 )unakan mesin yang mempunyai pengontrol ultra>iltrasi
8 Pakailah mesin yang menggunakan bateray
:ber>ungsi sebagai cadangan saat listrik mati, mesin tetap
 bekerja<
8 Dapat melakukan seNuential (ltra>iltrasi secara otomatis
dengan pro>ile


8 Sebelum dan sesudah mesin digunakan, mesin wajib
didisin>eksi sesuai prosedur yang berlaku untuk mencegah
 penularan dari satu pasien ke pasien lainnya serta menghindari
terjadi sumbatan di dalam sirkulasi mesin karena adanya
lemak.
8 )unakan mesin dialysis yang dapat mencampur powder 
 bicarbonate secara otomatis untuk menghindari dialisat
terkontaminasi bakteri
.2. Genis cairan dialisat :konsentrat<
8 Pilihlah jenis konsentrat yang hygienis dan aman bagi pasien
dialysis, kolaborasikan dengan dokter nephrolog@interist untuk 
mendapatkan hasil dialysis yang optimal :gunakan konsentrat
 bigbag<. $arena bicarbonate yang tersedia kandungannya ,2L
.2.- Type dialyCer
/da beberapa type dialeCer berdasarkan 0
8 7ahan dialyCer
• /lamiah :celluloce, cupropan, hemophan<
• Sinthetik :polysul>one<
)unakan plysul>one dialyCer karena membrane tersebut
dapat menahan endoto4in yang berasal dari dialisat yang
tercemar 
8 Si>at membran
• Simetris :sisi darah J sisi dialisat<
• /simetris :sisi darah O sisi dialisat<
8 /liran dialyCer
• ow >lu4 dan high >lu4
$edua system aliran dialyCer dimiliki oleh dialiser 
 polysul>one
8 Sterilisasi
• ET6 :Ethelyne 64ide )as<
8 Stream :(ap panas suhu "!!=<
8 Sinar y J gamma :radiasi<
8 uas permukaan dialyCer J PD :Sur>ace area<
Menentukan clearance :pembersihan< dari Cat sisa metabolism
selama proses dialysis<
.2.2 /dekuasi hemodialysis

-
Setiap pasien yang akan menjalani terapi hemodialysis sebelumnya
diberikan resep oleh nephrology@internist untuk perencanaan
 program hemodialysis.
8 amanya dialysis idealnya antara "!8"# jam@minggu, dengan
memperhatikan kebutuhan indiFidual
8 Target $t@F yang ideal
• ", dengan ('' #L untuk :&D -4 perminggu 9 2 jam@4
&D<
• ", dengan ('' #L untuk :&D 4 perminggu 9 28#
 jam@4 &D<
8 Pengukuran >rekuensi kecukupan hemodialysis, sebaiknya
dilakukan "4@bulan minimal tiap  bulan.
.2.# /nti koagulan
Tujuan
8 /gar tidak terjadi pembekuan darah di dalam sirkuit
ekstrakorperal
8 Tidak memberikan e>ek samping dalam pemakaian jangka
 panjang.

2
$etentuan 0
a. $ontinyu :rutin< tanpa resiko perdarahan
 Sebelum &D dimulai berikan dosis awal "!!! unit
 Dilanjutkan dengan pemberian#!!8"!!! (@jam :pompa<
 b. 7erulang@intermitten
 7erikan dosis awal -!!!82!!! unit :#!8"!! unit@kg 77<
 Setiap jam berikan "!!!8!!! unit :tergantung masa

 pembekuan<
 Penilaian koagulasi
c. &eparinisasi minimal
 Pemberian secara ketat dilakukan untuk pasien berisiko

sedang
 7olus heparin #!! unit dalam -! menit
 &eparin konstans !! unit@jam
 Monitor clotting time tiap -! menit
 Pemberian heparin sampai akhir dialysis
d. Dialysis bebas heparin
 Diberikan pada pasien dengan perdarahan akti>, baru

 post operasi, trombositopenia


 Pengawasan ketat oleh perawat
 &indari pemberian trans>usi darah

J#*-$ )*- 7o)+'1)*


a. 7erat molekul besar yaitu 0 heparin
 b. 7erat molekul kecil yaitu 0
 Eno4aparin sodium :!,# 1 " mg@kg 77< disuntikkan ke

dalam selang arterial pada awal dialysis


=ontoh 0 loFeno4, >ra4iparin, inpheparin, >ragmin, dll
  *adroparin kalsium :77 O #! kg 0 !,- ml<

:77 #! 1 #+ kg 0 !,2 ml<


:77  B! kg 0 !,# ml<

. PEREN%ANAAN
-." Mengeluarkan Cat8Cat sisa hasil metabolisme :toksin< dalam darah,
seperti 0 ureum, kreatinin, dll
-. Mempertahankan dan memperbaiki elektrolit dalam tubuh, seperti 0
 potassium, sodium, clorida, kalsium, dan magnesium
-.- Mempertahankan dan memperbaiki system keseimbangan asam basa
dalam tubuh, seperti 0 7icarbonat :&=6 -<
-.2 Mengeluarkan cairan yang berlebihan :oFerload<

#
-.# Memelihara sarana hubungan sirkulasi agar tahan lama
-. Meningkatkan kualitas hidup pasien agar lebih baik dan pasien dapat
mandiri

!. INTER>ENSI
2." Membaca prosedur penanganan hemodialysis :sebelum, selama dan
sesudah hemodialysis<
2. (ntuk kasus emergency sebaiknya dikolaborasikan dengan dokter 
 penanggung jawab hemodialysis, terutama berhubungan dengan
 pemberian terapi.

4. E>A"UASI
#." Terapi hemodialysis dilakukan secara optimal terlihat dari penurunan 0
ureum, keratin, asam urat, elektrolit, phospat dan potassium pada
 pemeriksaan pre post dialysis atau dari ('' dan kt@t
#. $esinambungan elektrolit dan asam basa dalam tubuh terpenuhi
#.- $elangsungan hidup pasien lebih baik dan dapat mandiri
#.2 Sarana hubungan sirkulasi lancar dan tetap terjadi dengan baik
#.# Terapi hemodialysis dilakukan secara teratur dan sesuai prosedur


A"UR INSTRUMENT

. PENGERTIAN INSTRUMEN
/dalah alat yang umumnya terbuat dari stainless stell dan ber>ungsi sebagai
alat bantu dalam melakukan tindakan hemodialysis

2. TUJUAN A"UR INSTRUMEN


." Mencegah penularan dari bagian satu ke bagian yang lain
. Mencegah kehilangan atau tertukarnya alat instrument dari bagian satu ke
 bagian yang lain
.- Memudahkan dalam pengawasan in>eksi di lingkungan rumah sakit
.2 Memberikan pemahaman kepada petugas sterilisasi dan petugas dialysis
agar dapat memenuhi kebijakan yang telah dibuat.

. PROSEDUR
Di ruang dialysis :sesudah dipergunakan<
/lat instrument setelah dipakai dibawa ke D%SP6*/ '66M dibersihkan
dari darah dikeringkan, disterillkan ke mesin pensterill alat.

!. MA%AM@MA%AM INSTRUMENN YANG DIGUNAKAN


2." Set dialysis
%si 0 piala ginjal, mangkok, klem arteri@pinset, kassa secukupnya, kain alas
tangan, kain pembungkus
2. Set angat jahitan
%si 0 gunting, angkat jahitan, pinset chirurgic, kassa secukupnya, kain
 pembungkus
2.- Set ganti balutan
%si 0 gunting balutan, pinset anatomis, kassa secukupnya, kain
 pembungkus
2.2 Set pasang double lument
%sinya 0 sama dengan set =;P :=entral ;enous Pressure<
A"UR "INEN

. PENGERTIAN
/dalah bahan@kain yang digunakan di rumah sakit untuk memenuhi kebutuhan
alat tenun disetiap unit yang membutuhkan.

B
2. TUJUAN A"UR "INEN
." Mencegah tertukarnya linen dari bagian yang satu ke bagian yang lain
. Stock linen untuk ruang hemodialysis terpenuhi
.- Menjaga kualitas dan kebersihan linen agar tetap tahan lama
.2 Mengurangi complain dari pasien, seperti 0 kusut, robek, luntur, dsb

. TUGAS "AUNDRY 6HOUSE KEEPING8


-." Mengambil linen kotor dari ruang hemodialysis
-. Mengantar linen bersih ke ruang hemodialysis sesuai dengan stock
-.- Mencocokkan jumlah permintaan tambahan dengan stock yang tersedia
:7edakan warna kantong plastik<

!. %ARA KERJA
2." 'uang laundry :linen room<
2."." inen kotor
 Gumlah linen dihitung sesuai dengan jenisnya dan dicatat
 Proses pencucian linen dipisahkan antara umum dengan

terin>eksi
2.". inen bersih
 Disetrika sambil perhatikan ada bercak atau robek pada linen
 Dilipat rapih sesuai kebutuhan
 inen disusun sesuai kebutuhan


2. 'uang dialysis
2.." inen diantar ke ruang hemodialysis setiap pagi, sebelum pasien
dilakukan tindakan hemodialysis
2.. Masukkan linen ke dalam ruang linen, disusun dan diatur sesuai
tempatnya
2..- Menghitung linen bersamaan dengan saat memasukkan linen ke
dalam rak@lemari :jumlah linen yang diberikan sesuai dengan
 jumlah linen< J stock
2..2 Menyerahkan tanda bukti jumlah linen yang telah dikirim kepada
 petugas hemodialysis
2..# Perhitungan stock dilakukan bersama dengan petugas hemoialysis
2.. Gika tidak sesuai dengan stock, dicari penyebabnya
2..B inen yang telah dipakai pasien dibawa ke ruang disposal dan
dimasukkan ke dalam kantong plastic yang telah dibedakan
warnanya, dan dipisahkan dengan yang terkontaminasi
2.. inen kotor dikumpulkan di ruang disposal dan keesokan harinya
diambil oleh petugas laundry : setiap pagi <

+
A"UR MANAJEMEN

Wardiya Internis

Kepala Dokter Jaga


Perawat Dialysis

Perawat Pasie
pelaksana
hemodialisi

". 5ardiyan 0 Penanggung jawab


operasional pelayanan
. %nternis terlatih 0 Penanggung jawab
seluruh
seluruh kegiat
kegiatan
an hemodi
hemodialy
alysis
sis dan memoni
memonitor 
tor 
kondisi pasien
-. Dokter umum terlatih 0 Memeriksa,
memonitor dan memelihara kondisi
2. $epa
$epala
la peraw
perawat
at dialy
dialysis
sis 0 Pena
Penang
nggu
gung
ng jawa
jawab
b
operasional ruang hemodialysis
#. Perawat pelaksana 0 Pelaksana tindakan
hemodialysis
. /dministrasi 0 Melakukan
adminsitrasi pasien dan kebutuhan ruang dialysis

-!
MEMU"AI HEMODIA"ISIS
%ATHETER DOUB"E "UMEN

. TUJUAN
(ntuk melancarkan proses dialysis selama pasien masih belum mempunyai
akses cimino

2. HA"@HA"
HA"@HA" YANG
ANG HARUS
HARUS DIPERHA
DIPERHATI TIKAN
KAN
 Menjaga
Menjaga kesteri
kesterilan
lan alat8al
alat8alat
at yang
yang akan
akan diguna
digunakan
kan dan memper
memperhat
hatikan
ikan

teknik septic dan antiseptic dalam menangani pasien


 /njurkan pasien menggunakan masker saat catheter dibersihkan
 =atheter tidak boleh disentuh, dipegang atau digaruk oleh pasien

. PROSEDUR
-." Persiapan
Persiapan alat
-.".
-."."
" " bua
buahh set
set ster
sterilil ber
beris
isii
 $ain belah@duk lubang untuk diletakkan di bawah catheter
 - buah mangkok
 $assa steril B buah :secukupnya<
 $lem arteri
 Sarung tangan steril
-.".
-.". Spuit
Spuit # cc beris
berisii norma
normall saline
saline secuku
secukupny
pnyaa
-.".
-.".-
- Meja
Meja pun
pungsgsii :tro
:troll
lley
ey<<
-.".
-.".2
2 Plas
Plasti
tik
k alat
alat koto
kotorr
-.".#
.".# Perla
erlakk :ala
:alas<
s<
-.".
-.".
 Plest
Plester
er dan
dan micro
micropo pore
re,, gunt
guntin
ing
g
-.".B
.".B Mask
Maskerer,, apro
apron n
-.".
-.". arutan
arutan normal
normal saline
saline !,+L
!,+L secu
secukup
kupnya
nya
-.".
-.".+
+ " set
set cath
cathete
eterr doub
double le lum
lumenen no.
no. "
"

-. =/'/ $E'G/


/. Member
Membersih
sihkan
kan cathete
catheterr
-..
-.."
" 6bser
6bserFa
Fasi
si kea
keadaa
daann umum
umum pas
pasien
ien
-.. 6bserFasi
6bserFasi tanda8tanda
tanda8tanda Fital :tensi,
:tensi, nadi,
nadi, suhu, dan pernapasan<
pernapasan<
-..-
-..- $alau
$alau perl
perluu pasan
pasangg oksig
oksigen
en dan
dan E=)
E=) moni
monitor
tor
-..
-..2
2 7eri
7erika
kann posi
posisi
si tidu
tidurr yang
yang nyama
nyaman n
-..#
-..# Gelaska
Gelaskan
n kepada
kepada pasie
pasienn tindakan
tindakan yang
yang akan
akan dilak
dilakuka
ukan
n
-..
-.. etakk
etakkan
an perlak
perlak :alas<
:alas< dibaw
dibawahah tempat
tempat cathe
catheter
ter doubl
doublee lumen
lumen
-..
-..B
B 7uka
7ukalah
lah tutup
tutup cathete
catheterr deng
dengan
an kassa
kassa betad
betadhi
hine
ne dan lepa
lepask
skan
an
 pelan8pelan
-..
-.. Perhat
Perhatkan
kan posisi
posisi cathete
catheterr doub
double
le lumen
lumen

-"
 /pakah tertekuk Q
 /pakah letak posisi catheter berubah Q
 7agaimana keadaan e4it site, adakah perdagangan@nanahQ
-..
-..+
+ Deka
Dekatk
tkan
an alat
alat8al
8alat
at puns
punskiki ke pasi
pasien
en
-.."!
-.."! Perawat
Perawat mencuci tangan,
tangan, memakai
memakai masker
masker dan apron
apron
-..""
-.."" 7ukalah
7ukalah set punski steril,
steril, masing8masing
masing8masing mangko
mangkok k diisi dengan
dengan
 =airan normal saline !,+L
 7etadhine solution
 /lcohol B!L
-.."
-.." etakkan
etakkan spuit
spuit # atau "! cccc
-.."-
-.."- Pakailah
Pakailah sarung tangan
tangan steril, lakukan
lakukan disin>eksi
disin>eksi dengan
dengan cara 0
 Desin>eksi sekitar kulit
)unakan kassa betadhine bersihkan kulit mulai sekitar e4it
site melingkar dari arah dalam berputar kea rah luar :jika
kulit
kulit pasie
pasien
n koto
kotor,
r, tind
tindak
akan
an ini
ini dapa
dapatt diul
diulan
ang
g kembal
kembalii
dengan kassa betadhine yang baru<
 Desin>eksi sekitar catheter
)unaka
)unakann kassa
kassa betadh
betadhine
ine bersih
bersihkan
kan catheter
catheter mulai
mulai dari
dari
 pangkal e4it site sampai ujung tutup catheter searah dengan
cara tangan kiri memegang ujung catheter dengan kassa
steril dan tangan kanan memegang klem dan menjepit kassa
 betadhine
 Setelah didiesin>eksi
didiesin>eksi dengan
dengan betadhine,
betadhine, tunggu
tunggu beberapa
beberapa
saat agar larutan disin>eksi dapat ber>ungsi secara optimal.
-..
-.."2
"2 eta
etakk
kkan
an kain
kain belah
belah steri
sterill diba
dibawa
wah
h cathe
cathete
terr doub
double
le lume
lumen,
n,
ujung kain dijepit dengan klem punski kassa betadhine baru
-.."#
-.."# Tutuplah
Tutuplah sekitar
sekitar e4it site dengan
dengan kassa betadhine
betadhine baru
7. ME/
ME/$( $($/
$/** TESTES $E/
$E/*= *=/'
/'/*
/* =/T=/T&ETE
&ETE',
', DE*)
DE*)/*/*
=/'/0
-.."
-.." )unaka
)unakan
n spuit # cc atau "! cc, hisaplah
hisaplah heparin
heparin dan bekuan
bekuan
darah yang
yang berada
berada di dalam catheter
catheter lalu cairan heparin
heparin dan
 bekukan darah dibuang ke kantong
kantong plastik plumpungan.
-.."B
-.."B 7ilaslah
7ilaslah catheter dengan
dengan normal !,+L
!,+L secukupnya,
secukupnya, lakukan
lakukan test
dengan cara aspirasi dan masukkan kembali darah ke dalam
cathe
cathete
terr sambi
sambill rasak
rasakan
an lanc
lancer
er atau
atau tida
tidakn
knya
ya alira
aliran
n dara
darah
h
:tindakan ini dapat diulang sampai yakin betul bahwa aliran
sudah lancar<

-
-.."
-.." Pengetesan
Pengetesan ini dapat
dapat dilakukan
dilakukan satu persatu
persatu :selang
:selang arteri atau
selang Fenous dahulu<
-.."+
-.."+ Tutuplah
Tutuplah selang
selang catheter double
double lumen dengan
dengan masing8masing
masing8masing
spuit # cc atau "! cc atau dengan penutupnya.
Posisi selang catheter double lumen dalam keadaan terklem
:terkunci<
-..
-..!
! Tentuk
ntukan
an posi
posisi
si cath
cathet
eter
er deng
dengan
an tepa
tepatt dan
dan bena
benarr, untu
untuk 

menghindari kemacetan selama proses dialysis berlangsung.
-.."
-.." =athet
=atheter
er di>ik
di>iksasi
sasi
-..
-.. =atheter
=atheter double
double lumen siap digunak
digunakan
an kepada
kepada pasien
-..-
-..- 'endam
'endamlah
lah tutup catheter
catheter dalam mangkok
mangkok steril yang berisi
 betadhine solution :jika mempunyai tutup disposable baru,
maka tutup yang telah digunakan dapat dibuang atau disterilkan
.
-..2
-..2 /lat8alat
/lat8alat kotor diletakkan
diletakkan di ruang disposabl
disposablee dan dipisahkan
dipisahkan
dengan alat yang terkontaminasi
-..#
-..# 7ersih
7ersihkan
kan alat
alat instrum
instrument
ent dari
dari darah
darah ,diker
,dikering
ingkan
kan kemudi
kemudian
an
dimasukan ke mesin penyeteril alat.
-..
-.. Perawa
Perawatt mencuci
mencuci tangan
tangan
-..B
-..B $embalikan
$embalikan alat8alat
alat8alat yang telah digunak
digunakan
an ketempat
ketempat semula

=. ME*Y/
ME*Y/M7(*)
M7(*) $E SE/*)
SE/*) D%/Y
D%/YS%S
-..
-.. $ecilkan
$ecilkan Rb sampai
sampai "!! 'pm,
'pm, matikan
matikan pompa darah
darah
-..+
-..+ epaskan
epaskan selang arteri
arteri dari sambungan
sambungan sirkulasi
sirkulasi tertutup
tertutup
-..-!
-..-! Selang in>use dalam
dalam posisi
posisi terklem
terklem :terkunci<
:terkunci<
-..-"
-..-" Sambungkan
Sambungkan selang
selang darah arteri
arteri dengan selang
selang arteri catheter 
catheter 
double lumen :warna merah< gunakan kassa betadhine sebagai
alas untuk menyambung :hindari masuknya udara<
-..-
-..- $encangkan
$encangkan kedua selang tersebut
tersebut
-..--
-..-- 7ukalah
7ukalah klem selang
selang darah
darah dan klem catheter
catheter double
double lumen,
lumen,
lalu hidupkan pompa darah mulai dengan kecepatan "!! 'pm
-..-2
-..-2 Gika
Gika darah
darah sudah melewati
melewati bulble
bulble trap Fenous
Fenous,, klem
klem selang
selang
Fenous
Fenous dan matika
matikan
n pompa
pompa darah
darah lalu sambun
sambungka
gkan
n selang
selang
darah
darah Fenous
Fenous dengan
dengan selang
selang Fenous
Fenous sehing
sehingga
ga :warna
:warna biru<
biru<
gunaka
gunakan
n kassa
kassa betadh
betadhine
ine sebaga
sebagaii alas untuk
untuk menyam
menyambun
bung,
g,
kencangkan sambungannya.
-..-#
-..-# 7ukalah
7ukalah klem pada
pada selang darah
darah Fenous
Fenous dan klem pada
pada catheter 
catheter 
 pastikan tidak ada udara yang masuk ke dalam tubuh pasien

--
-..-
-..- &idupkan
&idupkan pompa
pompa darah mulai dengan
dengan kecepatan
kecepatan "!! 'pm lalu
naikka
naikkan
n secara
secara bertah
bertahap
ap sesuai
sesuai dengan
dengan tekanan
tekanan darah
darah dan
keluhan pasien
-..-B
-..-B Programlah
Programlah mesin
mesin sesuai dengan
dengan keadaan
keadaan pasien
pasien dan dari hasil
hasil
klinis pasien
-..-
-..- $embali
$embalikan
kan alat8al
alat8alat
at yang
yang telah
telah diguna
digunakan
kan keruan
keruang
g dispo
disposal
sal
dan bersihkan
-..-+
-..-+ Perawa
Perawatt mencuci
mencuci tangan
tangan
-..2!
-..2! 6bserFasi
6bserFasi tanda8tanda
tanda8tanda Fital
Fital dan keluhan
keluhan pasien
pasien selama proses
proses
dialysis berlangsung
-..2"
-..2" =atatlah
=atatlah semua kegiatan
kegiatan pasien
pasien dan masukkan
masukkan kedalam
kedalam status
 pasien :pendokumentasian harus lengkap dan jelas<

-2
PERAWATAN %ATHETER DOUB"E "UMEN

. TUJUAN
"." Mencegah terjadinya in>eksi
". Mencegah adanya bekuan diselang catheter double lumen
".- =atheter dapat digunakan dalam waktu tertentu
".2 /liran darah menjadi lancar sehingga proses dialysis dapat berlangsung

2. HA"@HA" YANG HARUS DIPERHATIKAN


." $esterilan alat instrument
. Prosedur kerja dengan teknik aseptic
.- Pemberian dosis heparin pekat, sesuai dengan yang tertera pada selang
catheter double lumen
.2 $eadaan catheter antara lain 0
 $ebersihan catheter, kondisi catheter tertekuk
 'embesan darah dari sambungan tutup catheter atau rembesan darah

dari e4it site


 =atheter berubah posisi, catheter lepas
.# Tanda8tanda peradangan sekitar e4it site
. $eluhan pasien

. PERSIAPAN A"AT
-." Set ganti balutan
-. Sarung tangan steril
-.- Masker, apron
-.2 7etadhine solution, alcohol B!L
-.# Micropone, transparan dressing
-. Perlak :alas plastik<
-.B Trolley dan plastik alat kotor

!. %ARA KERJA
2." Gelaskan pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Dekatkan alat8alat yang akan digunakan ke pasien
2.- etakkan alas :perlak< dibawah catheter double lumen
2.2 Perawat memakai apron, masker dan mencuci tangan
2.# Pasien memakai masker
2. epaskan balutan kotor dari badan pasien dan masukkan ke dalam plastik 
kotor
2.B 7ukalah set steril
2. %stilah masing8masing mangkok dengan 0 betadhine solution, alcohol
B!L :untuk membersihkan catheter double lumen<

-#
2.+ Pakailah sarung tangan steril
2."! akukan disin>eksi
2."!." Permukaan e4it site dan kulit, caranya 0
 7ersihkan sekitar e4ite site dan permukaan kulit dengan

klem@pinset K kassa betadhine :mulai dari darah dalam ke arah


luar buanglah kassa betadhine ke tempat plastik pembuangan
 (langi tindakan seperti diatas sampai kulit bebas dari kotoran

:lepas keropeng< J kotoran mengering


2."!. Sekitar catheter double lumen, caranya 0
 Tangan kanan memegang klem@pinset K kassa betadhine

 bersihkan sekitar catheter mulai dari e4ite site menuju tutup


catheter lakukan searah
Tangan kiri memegang catheter double lumen, buanglah kassa
 betadhine ke tempat plastik pembuangan :jika masih kotor 
 bersihkan dengan alcohol B!L<
2."" Sekitar e4ite site berikan nebacetin spray atau necabetin powder 
ditutup dengan kassa steril
2." =atheter double lumen diberikan heparin pekat sesuai anjuran yang
tertera dalam selang
2."- $encangkan tutup catheter double lumen dan klem dalam posisi
terkunci
2."2 3iksasi catheter double lumen
2."# Tutuplah seluruh catheter dengan kassa steril dan transparan
dressing
2." 7awah alat8alat kotor ke ruang disposal, pisahkan dengan alat yang
terkontaminasi
2."B 7ersihkan alat dari darah, bungkuslah dengan plastik
2." Petugas =SSD akan mengambil alat instrument ke ruang dialysis
2."+ Perawat mencuci tangan
2.! =atat dalam catatan keperawatan dialysis antara lain 0
 $eadaan e4it site :bersih@kotor, adakah kemerahan, nanah, dll<
 $elancaran catheter

-
PEMERIKSAAN BAHAN
%ATHETER DOUB"E "UMEN

. TUJUAN
 (ntuk pemeriksaan bakteriologi menentukan jenis kuman yang terdapat

 pada catheter double lumen


 (ntuk menentukan terapi yang akan diberikan sesuai dengan hasil

 pemeriksaan.

2. PENGERTIAN
Pemeriksaan bahan catheter dilakukan karena 0
 Pasien mengalami in>eksi yang menimbulkan rasa sakit sekitar e4it site
 Pemakaian catheter dalam waktu lama

. PROSEDUR
-." Persiapan alat
 Set angkat jahitan  Tempat bahan pemeriksaan :bocal<
 Sarung tangan steril  3ormulir pemeriksaan
 7etadhine solution  Stecky label
 $assa steril secukupnya  Masker
 Transparan dressing
 /las :perlak<
-. =ara kerja
 Gelaskan pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
 7erikan pasien posisi nyaman
 6bserFasi tanda8tanda Fital, catat dalam lembaran tindakan pasien
 Dekatkan trolley ke pasien
 Pasanglah alas :perlak< dibawah tempat catheter double lumen
 Perawat mencuci tangan dan pakailah masker 
 7ukalah set steril angkat jahitan diatas trolley, isilah mangkok dengan

 betadhine solution
 etakkan kassa steril dan sarung tangan steril diatas set steril
 Siapkan tempat bahan pemeriksaan :bocal< di trolley tindakan
 7ukalah balutan catheter double lumen
 Perawat memakai sarung tangan steril
 Tangan kiri memegang kassa steril dan catheter double lumen
 Tangan kanan memegang kassa steril sambil menekan e4it site
 Tariklah catheter double lumen pelan8pelan dengan tangan kiri
 /sisten perawat membantu membuka bocal

-B
 Perawat menggunting ujung catheter double lumen dan dimasukkan ke

dalam bocal steril


 Tekanlah e4it site dengan kassa betadhine cukup lama
 7ukalah kassa pada e4it site dan perhatikan adanya perdarahan, jika

darah tidak ada maka tutuplah e4it site dengan kassa betadhine dan
transparan dressing
 6bserFasi tanda8tanda Fital pasien dan catat dalam lembaran tindakan

 pasien
 Perawat mencuci tangan dan kembalikan alat8alat ketempat semula
 =antumkan etiket pada bocal pemeriksaan antara lain 0
Tanggal pemeriksaan, nama pasien, ruangan, dan nama dokter yang
merawat
  Genis bahan catheter yang diperiksa al 0
7akteri :kultur<
 $irimkan bahan pemeriksaan beserta >ormulir ke laboratorium

setempat

-
PERSIAPAN PASIEN MEMU"AI HEMODIA"ISIS

. TUJUAN
"." Memperoleh data pasien sebelum dilakukan hemodialysis
". Menentukan program hemodialysis
".- Pasien nyaman dan proses hemodialysis dapat segera dilakukan

2. KEBIJAKAN
." Pasien dengan /'3 :/cut 'enal 3ailure<
. Pasien dengan ='3 :=hronic 'enal 3ailure<
.- Pasien dengan ES'D :End State 'enal Deseases<
.2 Pasien mempunyai akses Fascular :catheter double lumen, cimino, gra>t<

. PERSIAPAN
-." Thermometer
-. Tensi meter
-.- E=) monitor
-.2 6ksigen
-.# /lat tulis
-. =atatan obserFasi :status pasien<
-.B $acamata, masker, apron, sarung tangan
-. Timbangan berat badan

!. PROSEDUR
2." 6bserFasi keadaan umum pasien
2. Gika keadaan umum baik, anjurkan pasien mencuci tangan
2.- Pasien timbang berat badan
2.2 /njurkan pasien berbaring ditempat tidur@dikursi tindakan dialysis
2.# Posisi mesin cuci darah disesuaikan dengan posisi cimino
:jika cimino ada ditangan kiri, maka posisi mesin di sebelah kiri dan
sebaliknya<
2. 7erikan pasien posisi yang nyaman
2.B akukan pemeriksaan
 Tanda8tanda Fital :tensi, nadi, pernapasan, dan suhu badan<
 /namneses riwayat hemodialisis yang lalu
 $aji keluhan pasien hari ini
 Gika sesak, k@p pasang oksigen
 Gika ada keluhan sakit dada atau riwayat sakit jantung :pasang E=)<
2. Tentukan daerah punksi atau cimino
k@p dengarkan dengan stetoskop untuk memastikan desiran cimino
2.+ Gelaskan ke pasien bahwa tindakan akan dimulai
2."! etakkan perlak atau kain alas pada bagian bawah tangan pasien
2.""Dekatkan alat8alat punksi ke tempat pasien

-+
2." Perawat mencuci tangan
2."- Pakailah apron, masker, kacamata dan sarung tangan untuk 
memulai tindakan
2."2 Memulai punksi cimino

2!
PEMASANGAN %IMINO 6 SHUNT 8

. TUJUAN
(ntuk menambah aliran darah pada dinding pembuluh darah Fena, agar 
mendapatkan aliran darah minimal !! 1 -!! ml@menit sehingga memudahkan
 pada proses dialysis

2. DE&INISI
=imino :shunt< adalah suatu proses penyambungan dua darah yaitu pembuluh
darah arteri dengan pembuluh darah Fena
etakkan penyambungan cimino :shunt< pada 0
 /rteri 7rachialis dengan ;ena =ephalica
 /rteri 'adialis dengan ;ena =ephalica
 /rteri 7rachialis dengan ;ena 7asalica

. KEBIJAKAN
Pasien baru dengan chronic renal >ailure @ ES'D
Pasien rutin hemodialysis

!. SYARAT PEMBUATAN %IMINO


6perasi cimino pada tangan yang tidak digunakan untuk bekerja
Dokter bedah Faskuler yang melakukan operasio cimino

4. PROSEDUR
#." Persiapan sebelum operasi
 Gelaskan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
 Pasien atau keluarga yang bertanggung jawab menandatangani surat

 persetujuan tindakan operasi cimino


 6bserFasi tanda8tanda Fital :tensi, nadi, pernapasan, suhu<
 Pasien diantar ke ruang bedah oleh perawat dan keluarga
#. 'uang bedah
 Pasien dilakukan operasi cimino oleh dokter bedah , dengan

narcose@pembiusan umum atau local tergantung keadaan umum


 pasien.
 Penyambungan pembuluh darah ada beberapa system, antara lain 0
o End to end :ujung dengan ujung<
o End to side :ujung dengan sisi<
o Side to side :sisi dengan sisi<

2"
 Tangan tempat cimino dibalut dengan elastic perban
 Pasien kembali ke ruangan
#.- Sesudah operasi :ruang perawatan<
 Dokter membuat gambar system penyambungan cimino dan

memberikan tanda@petunjuk pada pembuluh darah :arah mana arteri


line dan arah mana Fenous line< untuk memudahkan punksi dan
tanda8tanda Fital pasien.
 6bserFasi keadaan umum dan tanda8tanda Fital pasien
 Perhatikan perdarahan pada balutan cimino dan keluhan pasien
 Tujuan perawatan cimino untuk mencegah terjadinya in>eksi, stenosis

trombo embolik dan aneurisma, antara lain 0


o /njurkan tangan yang ada cimino ditinggikan dengan " bantal
o Gika ada perdarahan, laporkan ke dokter bedah Faskuler
o Dengarkan desiran cimino 4 sehari dengan stetoskop, cacat
dalam status pasien.
o Gika desiran kurang jelas atau bertambah pelan, laporkan ke
dokter bedah Fascular
 arangan tempat cimino
o Gangan untuk mengukur tekanan darah :tensi<
o Gangan untuk ambil darah :sample darah<
o Gangan memakai jam tangan, gelang dan sejenisnya
o Gangan membawa barang berat di tempat cimino
o Gangan mengenakan pakaian yang berlengan ketat di tempat
cimino
o Gangan tertindih, tertekuk dan digaruk pada tempat cimino
 $apan cimino dapat digunakan untuk proses dialysis
o /liran pembuluh darah lancar, ditandai dengan desiran cimino
 jelas
o Pembuluh darah teraba jelas dan besar
o uka jahitan kering, sudah angkat jahitan
o Digunakan setelah minimal " bulan sesudah operasi
o Sebelum operasi dimulai, anjurkan pasien menggunakan catheter 
double lumen

2
MEMU"AI PUNKSI %IMINO

. TUJUAN
(ntuk mengetahui hasil anatomose@penyambungan darah ber>ungsi dengan
 baik dan dapat digunakan selama proses dialysis

2. PROSEDUR
." Persiapan alat
 " set dialysis terdiri dari 0 " duk steril, " piala ginjal,  mangkok 

:berisi normal saline dan betadhine solution<, " klem arteri, B kassa
sterl dan duk pembungkus set tersebut.
 7etadhine solution alcohol B!L
 Spuit # cc atau "! cc spuit insulin berisi #!! u 1 "!!! u heparin :k@p

untuk /; 1 >istula<
 " sarung tangan steril,  /; 1 >istula, micropone
 Masker, apron, kacamata tindakan
 )elas ukur  liter, plastic untuk tempat sampah
 Trolley tindakan
. =ara kerja
 Pasien datang ke ruang dialysis sesuai jadwal
 Pasien mencuci tangan dan timbang berat badan
 7erikan posisi tidur nyaman
 6bserFasi tanda8tanda Fital, catat dalam catatan keperawatan
 Gelaskan kepada pasien bahwa tindakan akan dimulai
 'aba desiran cimino, apakah desiran jelas
 Tentukan daerah punksi arteri dan Fena
 etakkan alas bawah tangan yang akan dipunksi
 Dekatkan alat8alat yang akan digunakan ke pasien
 Perawat mencuci tangan, memakai apron, masker, kacamata
 7ukalah set dialysis, letakkan /;8>itsula, spuit dan sarung tangan di

atas set tersebut.


 Tuangkan normal saline !,+L dan betadhine solution ke dalam

mangkok steril
 Siapkan micropone, k@p heparin masukkan dalam spuit insulin
 Perawat memakai sarung tangan steril
 Mulailah melakukan disi>eksi daerah cimino pada arteri dan Fenous

dengan cara 0

2-
o Tangan kanan memegang klem arteri dan menjepit " buah tu>er 
 betadhine
o 6leskan tu>>er betadhine pada daerah cimino dan Fenous line
dengan memutar dari dalam ke arah luar 
o Masukkan tu>>er kotor ke dalam plastic kotor
o 7ersihkan kembali cimino dan Fena dengan kassa alcohol caranya
sama seperti di atas, sampai bersih dan letakkan kassa kotor pada
 plastic
o etakkan kain alas steril dibawah tangan yang telah di disin>eksi
 etakkan kain alas steril dibawah tangan yang telah didisin>eksi
 %silah spuit # cc atau "! cc dengan normal saline secukupnya dan

 bilaslah /;8>itsula
 akukan punksi Fenous pada cimino :arterial lines< dengan jarak 8"!

cm dari anastomose, bilas /;8>itsula sampai bersih lalu tutuplah /;8


>itsula
 %silah spuit # cc atau "! cc dengan normal saline secukupnya dan

 bilaslah /;8>itsula
 akukan punksi Fenous pada pembuluh Fenous line, caranya sama

seperti diatas
 Selesai punksi cimino, alat8alat kotor dimasukkan ke dalam disposal
 7edakan dengan alat yang terkontaminasi, bersihkan dari darah

masukkan ke dalam kantong plastic


 Set dialysis yang telah dipakai akan diambil oleh petugas =SSD

MENYAMBUNG B"OOD "INE DENGAN A>@&ITSU"A

. TUJUAN
(ntuk memulai proses hemodialysis

2. PROSEDUR
2. M#*)m'*+ S#1)*+ &-$'1) Ar#r-)1 D#*+)* S#1)*+ D)r)3 Ar#r-)1
a. Matikan pompa darah@blood pump
 b. $lem selang in>use
c. Masing8masing kedua ujung selang darah arteri dan >itsula diswab
dengan kassa betadhine sebagai desin>ektan lalu sambung dan
kencangkan

22
d. (jung selang darah Fenous masukkan ke dalam gelas ukur atau
drainage bag :jika ada<
e. &idupkan pompa darah dan tekan tombol  atau F mulai "!! 'pm
>. Perhatikan aliran cimino apakah lancer, >iksasi selang darah dengan
micropone, jika liran cimino tidak lancer rubahlah posisi jarum >itsula
atau posisi tangan
g. Perhatikan darah di buble trap tidak boleh penuh :kosong<, sebaliknya
terisi  bagian
h. =airan normal saline yang tersisa, ditampung dalam gelas
ukur@drainage bag disebut0 cairan sisa priming
i. Setelah darah mengisi semua selang darah dan dialyCer matikan pompa
darah
2.2 M#*)m'*+ S#1)*+ D)r)3 >#*o'$ D#*+)* &-$'1) >#*o'$
a. Sambungkan ujung selang darah Fenous keujung /; >itsula Fenous
:outlet< kedua ujungnya diberi kassa betadhine sebagai disin>ektan
 b. Masing8masing sambungan dikencangkan
c. 7ukalah kelm pada selang arteri dan Fenous, sedangkan selang in>use
tetap ditutup
d. Pastikan tidak ada udara pada selang Fenous, lalu hidupkan pompa
darah mulai dari "!! 'pm tingkatkan sesuai dengan keadaan pasien
e. Tekan tombol 6* pada menu (3, pada layar monitor terbaca
D%/YS%S
. Selama proses &D berlangsung ada B lampu hijau yang menyala antara
lain 0 ")mp' Mo*-or, O*, D-)1$-$ S)r, H#p)r-*, U  &1o5

. %ATATAN
a. Saat proses dialysis 0 blood line merah J kedialiCer :arteri< berada diatas
 b. Setelah selesai tindakan, kembalikan alat8alat disposal
c. Perawat mencuci tangan
d. 6bserFasi tanda8tanda Fital, masukkan hasilnya ke dalam catatan dialysis

2#
PROGRAM DIA"YSIS

. TUJUAN
"." Mencapai target ultra>iltrasi, antara lain dengan cara 0
 Membuang kelebihan cairan dalam tubuh
 7erat badan tercapai sesuai dengan dry weight@77 kering
". Membuang Cat sisa metabolism dalam tubuh
".- Membuang kelebihan potassium dalam darah
".2 Mengatasi asidosis metabolic
".# Memberikan keseimbangan elektrolit
". (ntuk mendapatkan hasil dialysis yang optimal seperti 0
 ('' :(rea 'educiton 'atio< minimal #L
 $t@; ". :&D - 4 seminggu< lamanya &D 2 1 # jam pertindakan
 $t@; ". :&D  4 seminggu< lamanya &D 2 1 # jam pertindakan
 %dealnya "!8"# jam@minggu
".B $eluhan tidak ada, kondisi pasien menjadi lebih baik

2. PROSEDUR
2. M#m'1)- pro+r)m m#$-* B
a. akukan reset data : *o.B."< untuk menghapus data
Tekan tombol con>irm, layar akan otomatis menunjukkan angka nol
:!< pada (; Folume, (3', (3' dan time le>t
 b. =ara membuat program dialysis
 Tekan tombol (3) J untuk menunjukkan target cairan yang akan

ditarik
 Tekan tombol time le>t J untuk menunjukkan waktu dialysis
 (3' akan otomati> menghitung sendiri, sesuai dengan (3) dan

time le>t yang sudah deprogram


c. Sambungkan blood lines dan /;8>itsula, tekan tombol 6* di menu
(3

d. Pemakaian consentrate disesuaikan dengan kebutuhan pasien 0


: jangan merubah base Na+ karena teknisi sudah mengatur sesuai
dengan angka yang berada di gallon *a J "2! mmol<
Untuk menghitung kebutuhan natrium, caranya :
 :&asil *aKpost &D 4 < 1 hasil *a K pre &D
 Tentukan konsentrate yang dikehendaki, lalu tekan con>irm
e. Tombol temperature, untuk mengatur suhu mesin antara -! != 1 
-B!=
>. Pro>il ultra >iltrasi disesuaikan dengan keadaan pasien

2
g. Pro>il sodium sebaiknya harus sepengetahuan dokter yang ber8
tanggung jawab. $arena selama proses dialysis berlangsung dapat
terjadi perubahan konsentrat sodium di dalam dialysat. Pemakaian
sodium dapat dinaikkan atau diturunkan sesuai kebutuhan pasien dan
sebaiknya dilakukan pemeriksaan laboratorium terhadap plasma
sodium untuk mendeteksi apakah kebutuhan sodium di dalam darah
sudah terpenuhi.
h. Pemakaia bicarbonate mulai dari :8" s.d 8< dan :K" s@d K< dapat
dipergunakan tergantung hasil bicorbonat dalam darah :&=6 -<.
Pemakaian ini harus sepengetahuan dokter, penambahan bocorbonat
 pada dialisat, hanya dimiliki oleh mesin >resensius dengan kandungan
sodium bicarbonate powder sebanyak ,2L
i. %cek kembali Rd :kecepatan dialisat< standar #!! cc@menit
(ntuk mendapatkan hasil dialysis yang lebih baik, tingkatkan Rd !!
cc@menit dan Rb :kecepatan darah<  #! 'pm.

2.2 M#m'1)- pro+r)m m#$-* S :


a. Menghapus data
akukan reset data :untuk menghapus data<, tempat reset data ada di
menu layar utama akan terlihat (3 Folume, (3', (3', (3) dan
time le>t akan menunjukkan angka nol :!<
 b. Membuat program dialysis
• Menu (3 berisi 0
o Tekan tombol (3, dilayar akan terlihat (3 goal J jumlah cairan
yang akan ditarik
o (3 time le>t J waktu yang dibutuhkan untuk dialysis
o (3' akan otomatis menghitung sendiri sesuai dengan (3) dan
time li>t
o (3 pro>il J model pilihan dalam penarikan cairan, cukup dengan
menentukan angka pro>il yang dikehendaki
o (3 Folume akan otomatis tampil sesuai dengan jumlah air yang
sudah keluar. Gika program telah selesai tekan tombol con>irm
o Sambungkan blood line dengan /; >istula, tekan tombol 6* pada
mcu (3

2B
o %S68(3, digunakan ketika akan melakukan tindakan seNuential
(ltra>iltrasi :%S6 (3< J %solated (ltra>iltrasi, yaitu 0 penarikan
cairan tubuh di luar tindakan &D.
• Menu dialysis berisi 0
o Dilution 0 pencairan dalam konsentrate " K -2
o Pemakaian consentrate disesuaikan dengan kebutuhan pasien0
: jangan merubah Base Na+, karena teknisi sudah mengatur sesuai
dengan angka yang berada di gallon *a J "2! mmol<
(ntuk menghitung kebutuhan natrium, caranya 0
6H)$-1 N)C po$ HD 28  H)$-1 N) C pr# HD
T#*'7)* 7o*$#r) )*+ -7#3#*)7-, #7)* omo1 %o*#.
")1' ;o*-rm.
o Pemakaian tombol 7icarbonat mulai dari :8" s@d 8< dan :K" s@d
K<, pemakaian bicarbonate tergantung hasil darah :&=6 -< dan
harus diketahui oleh dokter. $ebutuhan bicarbonate dialysis, hanya
dimiliki oleh 3resenius dengan kandungan sodium bicarbonate
 powder ,2L
o /turlah tombol temperatur
o =ek ulang Rd, standar #!! cc@menit
Gika pasien menginginkan Rd !! cc@mnt dan Rb  #! 'pm,
maka akan mendapatkan hasil dialysis yang lebih baik
(ntuk pro>il sodium sebaiknya harus sepengetahuan dokter yang
 bertanggung jawab, karena kebutuhan plasma sodium pada pasien
dialysis dapat terjadi peningkatan atau penurunan, tergantung dari
menu pro>il yang dikehendaki. Perubahan sodium ini terjadi dalam
dialisat. Sebaiknya pemeriksaan laboratorium tetap dilakukan
terhadap sodium, untuk mendeteksi apakah kebutuhan sodium
 pasien sudah terpenuhi atau sesuai dengan yang dikehendaki.
Standar penggunaan sodium 0 untuk menentukan nilai awal
 pemakaian sodium yang dikehendaki.

2
PENGAMATAN SE"AMA DIA"YSIS

. TUJUAN
"." Proses dialysis berjalan lancar
". Masalah pasien segera teratasi
".- Mencegah komplikasi berlanjut
".2 Pasien merasa nyaman dan aman

2. PROSEDUR
." Pengamatan DialiCer, meliputi 0
  *ama pasien dan dialyCer yang akan dipakai harus sama
 Gika dialyCer direuse setelah dibilas dengan normal saline !,+L harus

sudah bebas dari >ormalin atau renalin dengan menggunakan test strip
residual >ormaldehyde dan test trip residual pero4ide :renalin<
. Pengamatan pasien, meliputi 0
 Sebelum dialysis  melakukan pemeriksaan >isik secara teliti, mulai
kepala sampai kaki
 Minimal setiap jam   obserFasi tanda8tanda Fital :tekanan darah, k@p<
heart rate, nadi, pernapasan dan suhu< sesuaikan dengan kondisi
 pasien.
 6bserFasi Faskuler access dan pembuluh darah Fena :apakah ada

rembesan darah, pembekakan, hematoma<


 6bserFasi keluhan pasien 0
o $aji@anamneses kebutuhan pasien
o Mencari penyebab timbulnya masalah
o Mengatasi masalah yang ada dengan memberikan pendekatan atau
membantu kebutuhannya.
 Perawat cepat tanggap dengan masalah pasien
 Memberikan rasa nyaman :menciptakan lingkungan yang tenang<

.- Pengamatan mesin, terdiri dari 0


 Sambungan /F8>itsula dengan blood lines dan sebaliknya
 7lood line ke dialyCer dan sebaliknya
 Sambungan tekanan arteri dengan mesin dialysis
 Sambungan tekanan Fenous dengan mesin dialysis
 Genis konsentrate yang digunakan
 Selama proses dialysis semua klem terbuka, kecuali klem in>use harus

tertutup

2+
 7uble trap terisi  bagian, jangan sampai kosong
 Gangan ada udara di sepanjang sirkulasi darah dan dialyCer
 6bserFasi kecepatan pompa darah :Rb< cocokkan dengan e>ekti>itas

 blood >low, akurasi U #8"! L antara Rb dengan e>ekti>itas


 6bserFasi tekanan arteri :apakah lancar darah menuju dialyCer<

7eberapa >aktor yang mempengaruhi tekanan arteri adalah 0


o Pembuluh darah pasien :aliran darah<
o (kuran dari pada jarum >itsula
o Posisi@letak jarum >itsula
o $ecepatan pompa darah
 6bserFasi tekanan Fena :apakah ada hambatan pada tempat masuknya

darah menuju ke pasien<


Tekanan Fena dipengaruhi oleh 0
o Pembuluh darah Fena pasien kecil
o 7ekuan darah :kloting< pada buble trap Fenous
o Terjadi pembengkakan :hematoma< pada Fena
o 7lood lines tertekuk
o Tekanan Fena turun jika kecepatan darah dibawah "!! 'pm
 6bserFasi TMP :Trans Membran Pressure<
Tekanan TMP dipengaruhi oleh 0
o Perbedaan tekanan diantara kompartemen darah dengan dialisate
o 7ekuan darah :kloting< di dialyCer
o Gika sut>ace area dialyCer kecil, (3' akan besar maka
menimbulkan TMP V
 6bserFasi ultra >iltrasi goal :total jumlah penarikan cairan selama

dialysis<
(3) dipengaruhi oleh 0
o %ntake :minum in>use, Coned, cairan priming<
o Selisih timbangan berat badan datang dengan berat badan kering
:dry weight<
o Pengkajian pasien :sesak na>as, batuk8batuk, slym, oFerload<
o $linis pasien :edema anasarka, acites, dll<
 Time le>t :lamanya dialysis<
o 3rekuensi dialysis
:"4@minggu 9 # jam atau 4minggu 9 # jam<
:-4@minggu 9 28# jam<
o 5aktu seNuential :%so (3 J %soload (ltra>iltrasi<, teori bahwa
waktu tindakan seNuential harus diluar waktu proses dialysis.

#!
o 5aktu selama dialysis sangat mempengaruhi hasil dialysis yang
adekuat
 Temperature mesin
Suhu mesin yang diperbolehkan - != 1 -B!=
Suhu mesin sekitar -#,# != 1 - != dapat mengatasi pasien hipotensi
 Standar konsentrate
$onsentrate dapat dinaikkan atau diturunkan secara manual, sesuai
kebutuhan pasien.
 Pemakaian bicarbonate
Dapat diatur sesuai dengan hasil darah bicarbonate :&=6-<, asalkan
menggunakan bi87ag sebagai konsentrate

#"
MENGAKHIRI DIA"YSIS PASIEN

. TUJUAN
(ntuk menghentikan@menyelesiakan proses dialysis

2. KEBIJAKAN
." 5aktu dialysis sudah selesai
. $eadaan umum pasien semakin menurun :ditandai dengan TT;
abnormal<
.- )angguan P* :listrik mati yang tidak ada batasan<
.2 )angguan mesin yang tidak bias diatasi saat proses dialysis berlangsung

. PERSIAPAN
-." Piala ginjal
-. $assa steril
-.- 7etadhine solution
-.2 Sarung tangan tidak steril
-.# Perban gulung
-. 7and /id :pelekat<
-.B )unting
-. *ebacetin powder anti biotic
-.+ Termometer
-."! Microprone
-.""Perawat memakai kaca mata, apron, masker

!. PROSEDUR
2." Sebelum # menit selesai, pasien diobserFasi TT; :T, *, S<
2. $ecilkan kecepatan aliran darah :pompa darah< sampai "!! 'pm
2.- Perawat mencuci tangan
2.2 Perawat memakai apron, masker, kaca mata, sarung tangan tidak steril
2.# Mesin menunjukkan (3) reached J (3) sudah tercapai :angka (3
Folume J angkat (3)<
2. Gika proses &D sudah selesai, posisi mesin akan terbaca H'ein>usionI
tekan con>irm :pompa darah mati secara otomatis<
2.B Tekan tombl dialysis start
2. (ntuk mengakhiri dialysis, matikann pompa darah :blood pump<
2.+ $lem >itsula arteri dan selang darah arteri
2."! =abutlah >itsula inlet :arteri<, tekan bekas tusukan dengan kassa
 betadhine
2.""7ilas >itsula, selang darah dialyCer dengan normal saline !,+L sampai
 bersih dan gunakan Rb "!! 'pm. Gika buble outlet sudah bersih, mesin

#
akan tertulis HDialysis E*DI dan empity bi87ag lalu tekan tombol
con>irm.
2." =abutlah >itsula outlet :Fenous< tekan bekas tusukan dengan kassa
 betadhine
2."- Gika tidak ada darah bekas tusukan, maka berilah nebacetin powder 
:k@p< dan tutuplah dengan band aid
2."2 $@p berilah perban gulung pada luka tusukan  >iksasi
2."# 6bserFasi tanda8tanda Fital pasien, timbang 77
2." $embalikan alat8alat ketempat semula, perawat mencuci tangan

#-
MENGGANTI DIA"YSIS BO%OR

. TUJUAN
"." Melindungi darah pasien dari kontaminasi microbial air dialisat berpindah
keruang@kompartemen darah
". Mencegah banyaknya darah yang terbuang
".- Memberi rasa aman pada pasien

2. PENGERTIAN
$ebocoran dialyCer saat terjadi karena salah satu atau sebagian serabut
membrane dialyCer lepas dari tempatnya, sehingga mengakibatkan darah
keluar dari kompartemen darah ke kompartemen dialiCat

. KEBIJAKAN
-." $ebocoran kecil
:tidak tampak jelas adanya darah mengalir ke selang dialisat<
Tekan tombil oFerride
-. $ebocoran besar
:darah tampak jelas mengalir ke selang dialisat<
Segera ganti dialyCer yang baru tanpa darah dikembalikan ke pasien

!. PROSEDUR
2." Persiapan alat
 Petugas 0 kacamata, masker, apron, sarung tangan non steril
  Blood leak test trip, untuk mengetes kebocoran darah dalam dialyCer
  Dialyzer baru, type sesuai kebutuhan pasien
 $assa steril atau swab alcohol  arteri klem besar piala ginjal
 Tempat sampah, normal saline  liter, in>use set

2. =ara melakukan test kebocoran darah pada dialyCer


 Petugas memakai pelindung seperti dianjurkan diatas
 /mbilah piala ginjal, buka shunt coFer :by pass<
 epaskan selang dialisat warna merah :dari ginjal<
 Tampunglah air dari dialyCer bocor dengan piala ginjal secukupnya
 $embalikan selang dialisat ke tempat semula
 /mbilah satu lembar test trip blood leak
 =elupkan tes trip kedalam pila ginjal dan cocokkan dengan standar 

warna yang terdapat pada botol test trip

#2
 Gika hasil test trip blood leak negatiFe
/rtinya tidak ada kebocoran darah pada dialyCer dan tekan tombol
oFerride
 Gika hasil test trip blood leak prositi>
/rtinya ada darah yang melewati membrane dialiser dan kebocoran
dialyCer terjadi
2.- =ara mengganti dialyCer
 Petugas memakai pelindung yang dianjurkan seperti di atas
 $ecilkan Rb "!! rpm, lakukan by pass dengan membuka shunt coFer
 epaskan kedua selang dialisat dari dialiseer yang bocor
 Pasanglah kedua selang dialisat ketempat dialiser baru
:saat pergantian dialyCer letakkan tempat sampah dibawahnya<
 Tutuplah dialyCer bocor dengan penutup dialyCer
 akukan priming dialiser baru sebanyak  liter, dengan cara 0
o Sambungkan normal saline ke selang in>use
o Sambungkan selang in>use ke dialiser baru
:perhatikan ujung selang in>use tidak menyentuh tangan<
o /lirkan normal saline ke dialiser sebanyak  liter dan bebaskan
dialiser dari udara
 Matikan pompa darah, gunakan arteri klem " bahwa untuk mengklem

arteri line dan " bh untuk mengklem Fenous line


 Pasanglah arteri line dan Fenous line ketempat dialiser baru

:perhatikan aliran darah berlawanan arah dengan aliran dialisat<


 7uang dialyCer bocor ke dalam tempat sampah
 epaskan kedua arteri klem dari selang darah
 Selang in>use dari dialyCer baru kembali ke tempat selang arteri lines
 &idupkan pompa darah :Rb< mulai "!! rpm
 Sementara bagian arterial posisi dibawah sama seperti saat priming
:tujuannya untuk membebaskan dialiser dari udara<
 Setelah dialiser bebas dari udara, kembalikan dialiser ke posisi seperti

semula
  *aikkan Rb :pompa darah< secara bertahap sesuai kebutuhan pasien
 $embalikan alat8alat ketempat semula dan perawat mencuci tangan.
 =atat dengan lengkap prosedur di atas dalam lembar catatan

keperawatan dialysis

##
BAB >
PEN%EGAHAN IN&EKSI

. PENGERTIAN IN&EKSI
Masuknya kuman atau bibit penyakit ke dalam tubuh :sirkulasi darah< yang
menimbulkan pembekakan :tumor<, kemerahan :rubor<, nyeri :dolor<, panas
:calor< >ungsio laesa :gangguan >ungsi<

2. PASIEN YANG TERIN&EKSI


." Pasien dengan hepatitis 7 :&7;<
. Pasien dengan &%;
.- Pasien dengan M'S/ :Methilichillin 'esisstant Staphilococcus /ureus<
.2 Pasien dengan ;'E :;ancomycin 'esistant Enterococci<

. DATA
-." =enter >or diseases control and preFention :=D=<
-. &ealth =are 3inancing /dministrattion :&=3/<
-.- 3ood Drug /dministration :3D/<

!. PENYEBAB TIMBU"NYA IN&EKSI


2." 7erhubungan langsung dengan darah
2. 7erhubungan dengan keluarnya cairan tubuh :sekresi< pembuangan
kotoran dari badan :ekskresi< yang membawa bibit penyakit menular
2.- ;askular akses digunakan dalam jangka panjang
2.2 Menerima berbagai macam penyakit yang dilaksanakan secara bersama8
sama dalam tindakan dialysis
2.# /lat8alat yang digunakan tidak steril
2. Data tahan tubuh menurun, mudah terkena in>eksi
2.B Sistem keluar masuknya barang melewati ruangan dialysis
2. %n>eksi bakteri menjadi penyebab meningkatnya angka kesakitan dan
kematian :morbidity dan mortality<
4. TUJUAN PENGAWASAN IN&EKSI
#." Mengerti standard tindakan pencegahan
#. Menetapkan kebijakan untuk pencegahan in>eksi
#.- Mencegah terjadinya penularan melalui
 Pekerja kesehatan :dokter dan perawat< dengan pasien dan sebaliknya
 Peralatan medis yang digunakan harus steril :aseptic<
 ingkungan kerja :ruangan, linen< dan cara kerja yang baik
#.2 Mencegah penyebaran kuman penyakit maupun timbulnya in>eksi
nosokomial di dalam ruangan dialysis

#
9. PROSEDUR
." Petugas dialysis
 Pakaian seragam petugas digunakan hanya untuk diruangan dialysis
 Pakaian seragam petugas dialysis tidak boleh menutupi telapak tangan

dan menyentuh lantai


 Pakailah apron selama berada di ruang dialysis
 Pakailah kacamata, masker, sarung tangan jika akan menolong pasien
 =uci tangan selama - menit sebelum dan sesudah menolong pasien
 Gangan menggunakan perhiasan di tangan saat bertugas di ruang
dialysis
 $enakan sepatu seragam selama berada di ruang dialysis
 Periksa darah terhadap hepatitis, &%;, M'S/, ;'E
. Mencuci tangan
 5asta>el harus terlihat jelas oleh petugas dialysis, pasien dan keluarga

 pasien
 " bahwa wasta>el disetiap 2 mesin dialysis
 $ran wasta>el yang dapat digerakkan oleh siku tangan tanpa harus

memutar dengan jari tangan


 5adah cairan desin>ectan untuk mencuci tangan menggunakan cara

ditekan
 Sediakan gambar proses mencuci tangan dengan sistematis dan benar 

dan letakkan diatas wasta>el


 akukan pembilasan dengan posisi jari tangan ke arah atas
 $eringkan tangan dengan handuk tissue :disposable<
 Disetiap wasta>el sediakan 0 sarung tangan, tissue handuk, larutan

desin>ektan, artikel, kran air, kran putar dengan siku, tempat sampah
 pelembab untuk tangan, masker
 $alau perlu pasanglah artikel yang menarik untuk dibaca, letakkan

dekat dengan wasta>el


.- ingkungan tempat kerja
 Masukkan alat8alat kotor ke tempat pembuangan yang tersedia
 )unakan cairan desin>ectan dalam bentuk spray untuk membersihkan

wilayah ruang dialysis


 )unakan handuk tissue untuk membersihkan wilayah ruang dial ysis
 )unakan sarung tangan non steril setiap membersihkan darah diarea

dialysis
 7ersihkan area dialysis sebelum dan sesudah proses dialysis
 7ersihkan alat8alat yang digunakan pasien yaitu 0

#B
oTrolley tindakan
o Tempat tidur
o $ursi
o Meja pasien :nakhas<
o Mesin dialysis
 7ebaskan tempat dialysis dan nurse station :sta>> dialysis< dari

makanan dan minuman


 Sterilisasi ruangan dialysis minimal setiap " bulan sekali
 Sediakan tempat sampah sesuai dengan jenisnya untuk dibakar di

incinerator, antara lain 0


o Sampai jarum@ampul@>lacon
o Sampah blood lines dan dialyCer
o Sampah gallon dan pembungkus kemasan
 Pisahkan linen umum dengan linen terin>eksi
 Siapkan ruangan untuk pasien umum dan pasien isolasi
.2 /lat Medis
 Pisahkan mesin untuk kasus8kasus tertentu, jika tidak mempunyai

larutan desin>ectan yang tepat


 Penularan penyakit melalui mesin dialysis antara lain kepada 0
=oppler :hanson connector<, saat melakukan desin>ectan terjadi
sirkuasi pada sirkuit mesin :loop<
 akukan desin>ectan mesin setiap selesai tindakan dialysis :bagian

dalam dan bagian luar mesin<


 7ersihkan alat8alat medis yang telah digunakan pasien seperti 0
Stetoskope, manset, gunting, klem, tempat tidur, kursi, lemari samping
:nakhas< dengan sodium hypoclorid " 0 "!
 )unakan set &D dalam bentuk disposable@single use dan pastikan set

&D yang akan digunakan sudah steril


 Setiap memasukkan obat atau mengambil darah melalui blood lines

gunakan swab alcohol B!L


 )unakan spuit@jarum suntik disposable
.# Tempat pembersihan dialiser
 Manual
o Pisahkan tempat pembersihan dialyCer untuk umum dan yang
terin>eksi
o Sisipkan larutan sterilisasi yang tepat dan sesuai kebutuhan pasien
o Dahulukan pembersihan dialyCer umum, kemudian dialyCer yang
terin>eksi

#
o 'endam tutup dialyCer dengan laturan sterilisasi dan larutkan
diganti setiap hari.
 6tomatis
o Pisahkan dialyCer umum dan terin>eksi
o Dahulukan pembersihan dialyCer umum
o 'endam tutup dialiser dengan larutan sterilisasi dan larutan diganti
setiap hari
 emari reuse :tempat penyimpanan dialyCer yang telah dibersihkan<
Penyimpanan dialyCer dipisahkan antara dialyCer umum dengan
dialyCer terin>eksi
. Penagwasan /ir 'eFerse 6smosis :'6<
 $ualiats air
o Periksa air secara berkala minimal  bulan sekali terhadap bakteri
dan endoto4in
 Pemipaan
o Tutuplah pipa@kran air dengan rapat pada tempat yang tidak 
digunakan, bakteri akan banyak tumbuh di tempat terbuka
o )unakan system pemipaan secara loop :berputar< untuk mencegah
 pertumbuhan bio >ilm :lumut< dan bakteri di dalam pipa.
 Tanki penampungan air '6 :air produksi<
o 7ersihkan@kuraslah secara rutin tanki air produk minimal  bulan
sekali, dan berikan larutan desin>ektan sodium hyprocloride " 0
"!!
o 7ilas sampai bersih dan lakukan pengetesan air tanki terhadap
clorin untuk memastikan apakah air di tanki produk sudah bebas
dari clorin
.B Pasien
 Setiap pasien baru atau pasien yang telah berkunjung dari rumah sakit

lain, maka wajib diperiksa ulang laboratorium terhadap hepatitis 7,


hepatitis =, anti &%;, M'S/, dan ;'E
 Pemeriksaan ulang seperti diatas minimal "4@ bulan untuk pasien

rutin
 Setiap akan trans>use lakukan screering darah terhadap :anti &bs/g

anti &=; dan anti &%;< pada masing8masing kantong darah


 akukan Faksinasi untuk semua pasien yang rentan hepatitis 7,

hepatitis =, anti &%;, M'S/, dan ;'E

#+
 Pemeriksaan ulang seperti diatas minimal "4 @  bulan untuk pasien

rutin
 Setiap akan trans>use lakukan screening darah terhadap :anti &bs/g,

anti &=; dan /nti &%;< pada masing8masing kantong darah.


 akukan Faksinasi untuk semua pasien yang rentan hepatitis 7
 Test anti &7s pada "8 bulan sesudah pemberian dosis terakhir
 Gika anti &7s O "! ml (@ml, dipertimbangkan yang rentan, Faksinasi

ulang dengan tambahan - dosisi dan test ulang untuk anti &7s.
 Gika anti &7s  "! ml (@ml, dipertimbangkan kebal :tahan< dan test

ulang
 7erikan dosis boster dari Faksinasi jika anti &7s O "! ml (@ml dan

teruskan untuk test ulang lagi.


. Gadwal Faksinasi hepatitis 7 :secara %M J %ntra Muscular :untuk pasien
dan sta>> dialysis<
$elompok Dosis ;olume Gadwal 7ulan
Pasien   tahun
 Sebelum dialysis "! Wg ".! ml !.".
 Dialysis 2! Wg ".! ml !.".
Pasien O ! tahun # Wg !.# ml !.".
Pasien  ! tahun "! Wg ".! ml !.".

!
BAB >I
KEBIJAKAN IN&EKSI KONTRO"
UNTUK HEPATITIS B, %, DAN HI>, DI UNIT HD

. TUJUAN
Menyusun panduan untuk pencegahan penularan in>eksi terhadap pasien dan
sta>>

2. SASARAN
Menjamin petugas kesehatan untuk melindungi pasien dari resiko in>eksi
silang terhadap &epatitis 7@=@&%;
Menjamin tidak adanya resiko untuk pengunjung dari@ke unit yang tidak 
mempunyai in>eksi silang
Mempertimbangkan keamanan di lingkungan kerja

. JANGKAUAN
 Pasisn yang menjalani hemodialisys di unit hemodialisys
 Petugas@sta>> kesehatan yang bekerja di unit hemodialisis
 Semua yang berkaitan dengan prosedur kerja dalam lingkungan terapi

 pengganti ginjal merupakan awal dan akhir dari terapi hemodialisys


 Petugas@sta>> dan perawat secara umum

!. %ARA KERJA
2." Mencuci tangan
Sebelum menangani pasien, tangan harus dicuci sepenuhnya dengan
larutan yang tepat untuk cuci tangan dan harus mengikuti petunjuk 
 prosedur tetap jika akan memakai sarung lain
2. Menggosok tangan dengan alcohol@he4ol
Sediakan alcohol dalam botol untuk menggosok tangan, sebaiknya
tersedia untuk masing8masing indiFidu di meja pasien@trolley yang
digunakan sta>> ketika tidak memungkinkan untuk mencuci tangan dan
diantara pasien.
2.- Perlindungan sta>>
Melakukan semua prosedur didalam unit dialysis untuk mem8
 pertimbangkan resiko tinggi. Standar Tindakan Pengecekan :STP< harus
teliti dan hati8hati termasuk untuk semua sta>>.
2.-." Mengenakan pelindung

"
 Pelindung masker@kacamata harus dipakai sebagai pelindung
 penangkal semburan atau percikan dari darah yang mungkin
dapat terjadi selama prosedur berlangsung
 /nggota sta>> yang akan memakai apron@tidak menyerap dan
sekali pakai buang :disposible< sesuai dengan standard
 pencegahan dan keseluruhan, tidak ada batasan seperti pada
 prosedur dibawah ini 0
• Permulaan punksi dan mengakiri dialysis
• Menyambung Fascular akses
• Membuang selang darah karena terjadi beku atau bocor
• $etika resirkulasi pasien :diputus sementara dari mesin<
 /pron harus segera diganti setelah tercemar darah atau cairan

tubuh
 /pron harus diganti diantara masing8masing pasien dan
 prosedur
2.-. Sarung tangan sekali pakai buang@disposable
 Tersedia sarung tangan mudah dijangkau
 Sarung tangan digunakan anggota sta>> untuk perlindungan

ketika melakukan prosedur yang kemungkinan


membahayakan
 Sta>> harus mencuci tangan
• Setelah menggunakan sarung tangan
• Menyentuh dari masing8masing pasien untuk mencegah
 penularan silang atau gunakan H&EA6I diantara pasien
 7uanglah sarung tangan ketika prosedur terganggu
:menerima telepon, kembali menghubungi petugas<
 )anti sarung tangan 0
• Sesudah melakukan prosedur
• 7erhubungan dengan pasien
• Sebelum menyentuh mesin dialysis dan alat lainnya
 Pakailah sarung tangan di dalam memenuhi kebijakan
standard pencegahan dan gunakan prosedur dibawah ini 0
• Memindahkan selang darah dari dialysis dan pasien
• Menangani selang darah berisi darah
• Menangani selang yang tercemar darah atau cairan tubuh
• Membuang urine dan cairan tubuh
• Test glukosa
• Menangangi pemeriksaan darah


• Menyuntik dan memberikan obat ke dalam selang
darah@bubble traps
• $etika mengukur tekanan darah
• Melakukan prosedur punksi@kanulasi
• Menyentuh selang mesin dialysis untuk mengatur >low
rate
• Memutuskan dan menyambung selang
2.-.- Makan, minum atau memperbaiki kontak lens@kacamata, jangan
dilakukan di dalam unit, makanan seharusnya tidak disimpan di
dalam unit kecuali di lemari tertutup
2.-.2 ;aksin hepatitis 7
 Semua sta>> siapa saja yang berhubungan dengan darah dan

cairan tubuh dianjurkan mendapat Faksin hepatitis 7


 Screening rutin untuk sta>>, /ntibody &epatitis 7 mungkin
diperlukan untuk menyakinkan tingkatan perlindungan :tiap 
 bulan atau setahun sekali<
 Program Faksinasi termasuk pasien dan semua yang
membutuhkan dialysis dan tidak ada tingkatan perlindungan
terhadap antibody hepatitis 7
2.-.# Semua tusukan dan luka goresan harus dilindungi dengan balutan
tahan air

4. P#m#1-3)r))* 7# p)$-#*
#." %solasi@memisahkan
Mengingat isolasi lebih terjamin untuk mesin, jika memungkinkann
sampai status negatiFe. (ntuk mencegah penularan sebaiknya cukup
 prosedur desin>ektan@
#."." Pasien &7s/g positi>
 Pasien test permulaan antigen hepatitis 7 :&7s/g< positi>,

dianjurkan dipisah dari pasien negatiFe


 Pisahkan ruangan atau jauhkan lokasi dari mereka
 Memisahkan pasien &7s/g positi> negatiFe atau tempatkan
 pasien dengan antibody imun &; :hepatitis 7< diantara pasien
 Setelah digunakan pasien hepatitis 7, terakhir tmpat

dibersihkan.
#.". /nti &=; atau &%;

-
 Mesin tidak diisolasi atau dipisahkan adalah persyaratan
untuk anti &=; positi> atau pasien &%;
:waled reed army medical center  /nCS* :!!"<
a< Pasien in>eksi dengan lebih dari satu Firus, contoh 0 &7;
dan &=; atau &7; dan &%; harus diobati sebagai
 penyebar @ pembawa dari &7;, yang sangat terin>eksi
 b< %nstrument dibersihkan dan didesin>ektan, terutama
 permukaan alat yang masih sisa.
#. Tugas anggota sta>>
 Menugaskan anggota sta>> untuk merawat pasien jika memungkinkan
 Sebaliknya memulai dialysis pada pasien yang terin>eksi
#.- Pasien
 (ntuk mencegah resiko kesadaran penuh control
 Semua luka@sisi tusukan pada pasien harus dilindungi dengan balutan

rapat sampai perdarahan berhenti


 Semua pasien yang memerlukan kanulasi harus mendapat
 pendidikan, penting sekali membersihkan dan mencuci lengen
dengan tepat pada tempat punksi /;3@/;) sebelum kanulasi dimulai
 Semua pasien :siapa saja< yang akan menyentuh sisi jarum harus

memakai sarung tangan dan segera membuangnya sebelum


menyentuh permukaan lain di dalam unit
 Mereka dianjurkan mencuci tangan sesudah menghentikan

 perdarahan.

9. M#mp#r1)7'7)* #mp) -)1$-$


6bjekti> 0 menyediakan tempat perawatan untuk keamanan dan
kenyamanan para sta>> dan pasien
Tempat dialysis mudah sebagai penghubung saat terjadi emergency dan
cukup tempat untuk resusitasi saat membawa keluar pasien dialysis
Tempat ini akan menjadi batas HpercikanI penularan diantara pasien
Dianjurkan  meter diantara tiap kursi pasien
 Tempat sikat@tempat cuci tangan
o =ukup tempat untuk cuci tangan
o Dianjurkan " tempat cuci tangan untuk 2 pasien di unit tersebut

. A1) )* P#r$#-))*


B." /lat

2
 /lat yang digunakan untuk pasien hepatitis 7 tidak boleh tertukar 

dengan pasien lain dalam ruangan atau di unit dialysis tanpa


desin>ectan yang sesuai protocol
 Dibawah ini ada beberapa alat yang berlabel jelas atau dikhususkan

untuk pasien &7;


o Mesin dialysis
o Tanda didalam unit
o Tensi meter
 Semua pasien dianjurkan membawa miliknya sendiri seperti monitor 

tekanan darah untuk unit jika memungkinkan


o TourniNuet indiFidu
o Plester indiFidu
 %ni tanggungjawab dari tiap indiFidu sebagai anggota sta>> untuk 

menyakinkan bahwa mereka menjalankan sesuai anjuran untuk 


menjaga keamanan.
 7eberapa aspek penting dalam lingkungan dibawah ini 0
o Prosedur in>eksi control yang baik
o $ebersihan secara umum
o $erapihan sekitar tempat tindakan
o Tempat dan persediaan ditatap rapi
o Tempat kerja cukup untuk melakukan prosedur
o =ukup cahaya@penerangan
o $esibukan kerja
o &anya orang tertentu yang ditunjuk bertugas dalam unit
o /kses yang mudah untuk persediaan barang8barang seperti 0
 Mengenakan perlindungan
 Tempat jarum
 Tempat sampah
 Tempat linen
 Garak
o Garak tiap tempat dialysis dapat memuat kursi dan mesin dialysis
sebagai ruang kerja untuk  sta>> dialysis
o Termometer
o Pasien harus mempunyai bo4 indiFidu yang berisi tourniNuet
 plester
B. Persediaan steril@stock
7eberapa barang yang dibawa pasien ke tempat dialysis penularan dengan
darah dan cairan tubuh lainnya pembawa untuk pasien lainnya secara
langsung dari penularan tangan para anggota sta>>

#
 &anya membawa secukupnya persediaan steril yang akan digunakan

dari pasien untuk pasien


 Persediaan steril@disposable akan dibuang dan tidak digunakan untuk 

 pasien lain
 Persediaan yang sama di trolley dan persediaan steril tidak akan berada

 pada tempat pasien yang serologi positi> untuk menghindari penularan


dari darah
 Persediaan steril tidak akan berlebihan stock atau menyimpan di

tempat dialysis
 Semua persediaan steril, linen, persediaan trolley@tempat penyimpanan

harus dilindungi dari debu setiap waktu


 Persediaan non steril akun disimpan didalam ruangan tempat kotor
 (nit dialysis tidak boleh mengerjakan reuse
B.- 7arang non disposable
7arang yang bukan disposable hanya digunakan untuk sekali pakai pasien
:single patient< atau dibersihkan dan didesin>ectan sebelum dibawa ke
tempat pasien lainnya.
7eberapa barang non disposable yang akan dipakai hanya untuk satu
 pasien 0
 TourniNuet, plester
 Mesin tekanan darah dan thermometer


<. M#m#r$-37)* D)* M#*#$-*#7)* A1), P#r$#-))* B)r)*+ D)*
P#rm'7))* "-*+7'*+)*
<. Ar#) "-*+7'*+)*
Sebagai besar kemungkinan sumber pencemaran berada dimana banyak 
sekali@seringkali terjadi sentuhan, seperti 0
 Permukaan bagian luar :e4ternal< dari mesin dialysis
 $ontrol panel dari mesin dialysis
 Prosedur trolley
 'esiko kehidupan pada tempat pembuangan@tempat jarum.
 Tempat barang diatas trolley dan mesin dialysis.
 Manset tensi meter, stetoscope.
 Meja perawat, gorden, kain kassa.
 antai, rak, catatan pasien@map.
 7otol betadinlhe4ol.

<.2 M#$-* H#mo-)1$-$ 6B)+-)* "')r8


 &= +! :l 0 !< alat &D dianjurkan dibersihkan pada unit hemodialysis.

Permukaan luar mesin dialysis dan bagian yang penting dibersihkan


dengan membutuhkan perawatan khusus seperti dibawah ini yang
terdapat di mesin0
o Sisi dialisat, sambungan dialisat :pangkal dialisat<
o Sisi bikarbonat, Transducer pada arteri dan Fena.
o Deteksi udara :air detektor<, pompa heparin, pompa darah.
 Percikan darah diatas permukaan mesin harus segera dibersihkan

dengan bleach@Sodium &ypochloride :" 0 "!!<.

<. M#$-* H#mo-)1$-$ 6B)-)* D)1)m8


 Desin>ektan mesin dialysis
 Mesin dialysis akan e>ekti> didesin>ektan sesudah tiap pasien, sesuai

dengan petunjuk dari mesin.


 Prosedur pembilasan, desin>ektan dan pembuangan dilakukan sesudah

tiap dialysis berlaku untuk semua pasien.


 Mesin dialysis digunakan untuk tindakan pasien yang sudah diketahui

hepatitis 7 positi> atau yang belum diketahui statusnya atau dengan


anti &=; positi> digunakan pada pasien lainnya tetapi harus di bleach
sesudah digunakan.

B
 Gika terdapat kebocoran darah di dalam sistem sirkulasi, biasanya

 pembilasan dan prosedur desin>ektan akan dilakukan  4 sebelum


sistem digunakan pada pasien yang berbeda.
 Tekanan Transducer 
Saringan tekanan transducer pelindung@penangkal harus digunakan
untuk mencegah pencemaran dari kedua komponen arteri dan Fena
dari mesin dialysis.
8 %ni harus diganti dan ditempatkan kembali ketika basah atau
tercemar dengan darah.
8 Memberitahukan teknisi jika terjadi kebocoran darah bagian dalam
isolasi yang membutuhkan penggantian sebelum mesin dipakai
untuk pasien berikutnya.
<.! M#() D)* K'r$- U*'7 D-)1$-$
 3urniture ini harus dibersihkan sesudah diantara pasien dengan &= +!.
 aporkan setiap ada basah di kursi.

<.4 P#m')*+)* Y)*+ B#r)3))


 Semua buangan obat harus dibuang pada kantong double kuning. Tiap

ikatan kantong harus dipisahkan. 7uangan obat termasuk semua alat


disposable yang digunakan termasuk selang darah, dialiCer dan
kemasan balutan.
 Tempat konsentrat /cid harus dikosongkan dan dikempeskan ditutup,

dikunci kencang untuk dibuang@dikubur dalam ruangan pembuangan


:disposal< untuk dikumpulkan.
 $antong priming harus dikosongkan dan dikubur :ditenggelamkan<.
 7agian luar harus tertutup loop :melin'kar< untuk dihuang kedalam

kantong double kuning.


 $antong pengisian darah di buang kedalam kantong double sampah

dan dikubur.
 Pembuangan yang berbahaya hanya ditujukan untuk pemakaian pasien

hepatitis positi>@pasien yang tidak diketahui statusnya.


 Gangan digunakan disekitar unit, gunakan untuk pasien negatiFe

lainnya

<.9 B#*) T)()m P#m')*+)* B#*) T)()m


 Sta>> melakukan prosedur pada instrument benda tajam yang telah

digunakan secara pribadi dan bertanggung jawab untuk keamanan


 pembuangan benda tajam yang dipakai.
 7enda tajam harus dibuang secepatnya. setelah digunakan masukan

 pada tempat Fang ditunjuk.


 Tempat benda tajam harus dibawa ke tempat dimana prosedur 

dilakukan
 Gangan menutup jarum

T#mp) p#m')*+)*
 Tempat benda tajam tidak boleh melebihi dari pada @- bagian
 7enda tajam jangan dipaksakan dimasukkan pada tempat sampah yang

sudah penuh.
 Mereka harus menjamin segel@terkunci ketika penuh dan pembuangan

dikumpulkan untuk dibuang.


 Gika ada darah di atas pennukaan tempat wadah jarum harus

dibersihkan dengan Sodium &ipochlorid " 0 "!!.


<. K)-* P#*)r-*+/7)$$)
 $assa dapat sebagai perantara pertumbungan organisme, walaupun

tidak kelihatan darah Firus &7; dapat akti> selama B hari dalam kassa.
 $assa harus teratur diganti " bulan @  bulan sekali dalam unit

hemodialysis.

+
<.< "-*#*
Semua linen harus dibuang kedalam tempat linen sesegera setelah pasien
selesai tindakan dialysis.

=. TEST RUTIN SERO"OGY DAN IMMUNISASI :


 Semua pasien pre dialysis tergantung dari keadaan pasien akan di test

tcrhadap &7s/g :&/;<, /nti &7s, &=; dan &%; diawal dan setiap 
 bulan sekali.

0. TINDAK "ANJUT :


"!." Memelihara@menyimpan laporan
 Mengembangkan dan mendata buku catatan seperti dibawah ini 0
o Status Faksinasi
o Test serology untuk Firus hepatitis :termasuk /T<
o Peristiwa yang berlawanan seperti 0
 $ebocoran darah dan tumpah.
 Tidak ber>ungsinya mesin hemodialysis.
 Memelihara laporan untuk tiap pasien seperti dibawah ini 0
o Tempat dialysis
o Mesin digunakan untuk tiap pasien
o  *ama sta>> anggota yang hadir dan yang berhubungan dengan

 pasien.
"!. aporan $ejadian
 Darah terbuang, potongan jarum, dan ketika berada di tempat, terjadi

 perubahan pasien hemodialysis.


"!.- Pendidikan dan pelatihan untuk pasien@pekerja sosial
 Pasien dan perawat dapat menjadi pendidik dalam prinsip in>eksi

kontrol untuk menburangi resiko pencemaran Firus dari dan ke sta>>.


 Pelatihan dapat menyediakan laporan protokol bagaimana
membersihkan dan mendesin>ektan atat dialysis, ruangan dialysis dan
keamanan pembuangan dari tindakan dialysis.
 Pasien akan mengerti dan menilai pelaksanaan protokol ini dan akan

mendokumentasikan.
 Semua petugas baru harus menerima pendidikan dan pelatihan

masaiah in>eksi kontrol.


 Semua petugas yang barus harus menilai kompetensi mereka dalam

 prosedur in>eksi kontrol.

B!
B"
PEMERIKSAAN AIR RO BERKA"A

. TUJUAN
"." Mengetahui kualitas air '6 agar terhindar dari pencemaran logam
:standard parameter //M%<.
". Mengetahui bakteri yang terdapat pada system '6.
".- /man untuk pasien.
".2 Mesin tahan lama.

2. PENGERTIAN
'eFerse 6smosis adalah suatu sistem pemurnian air dengan menggunakan
 beberapa >ilter atau saringan agar mendapatkan hasil air yang berkualitas
sesuai standar parameter //M% :/ssociation >or the /dFencement o> Medical
%nstrumentation<.

. KEBIJAKAN
-." Standard pemeriksaan air '6 minimal  bulan sekali :memenuhi standard
 parameter //M%<.
-. Sebelum air '6 diperiksa secara berkala, dianjurkan perawatan =angki
 produk.

!. PROSEDUR 
Pengambilan sampel air '6 K Mikrobiologi
2." Persiapan /lat0
 7otol steril ukuran #!! ml :2 buah<, untuk menampung air '6 " lite r K

Mikrobiologi " liter.


 Sarung tangan steril dan masker.
 /lkohol B!L secukupnya.
 ampu spiritus K korek api.
 Spidol, label dan perekat.
 Surat pengantar untuk petugas %aboratorium dan sertakan >ormulir 
sesuai standar parameter //M%.
2. =ara $erja0
 Tentukan tempat@kran yang akan diambil contoh air '6.
 (ntuk petugas pakailah masker.
 epaskan selang dari kran.

B
 Siram@semprotkan alcohol B!L secukupnya kearah lubang kran.
 7akarlah kran dengan lampu spiritus.
 7ukalah kran dan tampung air kc ember scbanyak mungkin.
 Petugas memakai sarung tangan steril.
 Siapkan botol steril dan miringkan kearah kran air agar air mengisi rata

ke permukaan botol sampai dimulut botol :jangan sampai penuh<.


 Tutup botol dengan rapat dan berilah perekat :leucoplast@micmpore<.
 7erilah label pada botol, cantumkan0 Tanggal, *ama 'S, 7ahan /ir 

'6, $ran *omor 7erapa.


 $irim bahan air, surat pengantar dan >ormulir ke laboratorium.
 $embaiikan alat8alat ketempat semula dan petugas mencuci tangan.

B-
KONSENSUS DIA"YSIS PERNE&RI 200

Panduan ".
Pasien dengan kreatinin serum   mg@d dan atau T$$ :Tes $lirens $reatinin<
3) :aju 3iltrasi )lomcrulus< O #! m@menit mempunyai >aktor prognosis yang
 buruk sehingga memerlukan penanganan yang khusus dan sebaiknya dirujuk ke
dokter spesialis penyakit dalam@konsultan ginjal hipertensi.

Panduan 
Pasien penyakit ginjal dan keluarga harus mendapat penjelasan yang lengkap
mengenai perjalanan alamiah penyakitnya dan risiko yang akan timbul di
kemudian hari termasuk terapi dilisis atau transplantasi.

Panduan -.
Secara ideal semua pasien dengan 3) O "# m@menit dapat mulai menjalani
dialisis. Mamun dalam pelaksanaan klinis pedoman yang dapat dipakai adalah
sebagai berikut 0
". T$$@3) O "! m@menit dengan gejala uremia@malnutrisi
. T$$@3) O # m@menit walaupun tanpa gejala
-. %ndikas khusus 0
8 Terdapat komplikasi akut :edema paru, hiperkalemia, asidosis metabolik 
 berulang<
8 Pada pasien netropati diabetik dapat dilakukan lebih awal

Panduan 2.
Terdapat kendala :indikasi kontra< dari tindakan dialisis 0
". Tidak mungkin didapatkan akses Faskular pada &D atau terdapat gangguan di
rongga peritoneum pada =/PD.
. Dialisis tidak dapat dilakukan pada keadaan
a. akses Faskular sulit
 b. %nstahilitas hemodinamik 
c. $oagulopati
d. Penyakit /lCheimer

B2
e. Demensia multi in>ark
>. Sindrom hepatorenal
g. sirosis hail lanjut dengan ense>alopati
h. keganasan lanjut
i. dll

Panduan #
Pada prinsipnya pilihan terapi pengganti pada gagal ginjal kronik didasarkan pada
 pilihan pasien, setelah pasien mendapat penjelasan jenis dialisis yang ada.
Pertimbangan lain penentuan terapi pengganti yang akan digunakan adalah adanya
indikasi kontra medik dan bedah, pertimbangan biaya serta >asilitas dialisis yang
tersedia.

Panduan .
a. Setiap pasien &D harus diberikan resep perencanaan@program &D : prescribed 
do se <.
 b. /dekuasi &D :$t@;< ditentukan dengan penukuran desis &D yang terlaksana
:delivey dose<.
c. Target $t@; yang ideal adalah ". :('' #L< untuk &D -4 per minggu
selama 2 jam per kali &D dan ". untuk &D 4 per minggu selama 28# Gam
 per kali &D.
d. 3rekuensi pengukuran adekuasi &D sebaiknya dilakukan secara berkala
:idealnya " kali tiap bulan< minimal tiap  bulan.

Panduan B.
a. Pengambilan sampel ureum harus dilakukan pra dan pasca &D pada sesi yang
sama.
 b. Sampel darah pra8&D diambil dari jarum arteri sebelum &D tanpa
kontaminasi garam atau heparin.
c. Sampel darah pasca &D diambi" dari jalur arteri  menit setelah Rb
diturunkan menjadi #! m@menit pada sesi yang sama.

Panduan .

B#
Durasi &D disesuaikan dengan kebutuhan indiFidu. Tiap &D dilakukan 28# jam
dengan 4 perminggu. 3rekuensi &D dapat diberikan -4 per minggu dengan
durasi selama 28# jam. %dealnya "!8"# jam@minggu.

Panduan +.
". /kses Faskular yang adekuat :baik< adalah akses Faskular yang dapat
memberikan aliran darah minimal !!8-!! m@menit. /kses tersebut
memerlukan perawatan agar bebas dari in>eksi, stenosis tromhoemholik dan
aneurisma.
. Pembuatan akses Faskular pada pasien pra8&D sudah dipersiapkan jauh hari
sebelumnya setelah mendapat penjelasan dari dokter dan pasien menyatakan
 persetujuannya.

Panduan "!.
Terdapat  macam askes Faskular 0
". /kses Faskular permanen.
. /kses Faskular temporer. /pabila askes Faskular permanen belum
tersedia@matur@bermasalah.

Panduan "".
". $anulasi langsung ke pembuluh darah besar :Fena >emoralis, se>alika,
radialis<.
. $anulasi dengan kateter lumen ganda yang dipasang pada Fena >emoralis.
 jugularis atau subklaFia.

Pandual "
(ntuk pasien stabil tanpa risiko perdarahan. heparin dapat diberikan secara
kontinyu 0
". Diberikan dosis awal secara bolus !!! unit.
. Tunggu -8# menit untuk memberi kesempatan heparin menyebar merata,
kemudian dialysis dimulai. Dilanjutkan dengan in>use heparin dengan
kecepatan "!!! (@jam secara kontinyu :dengan pompa<
-. Dilakukan penilaian koagulasi

B
&eparin dapat diberikan secara bolus yang berulang8ulang@intermiten 0
". 7erikan dosis bolus awal 0 -!!! 1 2!!! unit :#!8"!! unit@kg77<
. $emudian setiap jam diberikan "!!!8!!! unit, tergantung masa pembekuan
-. Dilakukan penilaian koagulasi

Panduan "-
a. &eparinisasi Minimal
Pemberian heparin secara ketat :tight@minimal heparin< dilakukan untuk 
 pasien berisiko sedang :moderate< untuk mengalami perdarahan.
&eparin minimal dilakukan dengan cara sebagai berikut 0
 Target waktu pembekuan :clothing time@=T< sebagai dasar K 2!L
 7olus heparin #!! unit dalam -! menit
ebih disukai dengan cara sebagai berikut 0 in>use heparin konstan #!8
!!! unit@jam :biasanya !! unit@jam< setelah bolus dikurangi atau tidak 
diberikan bolus awal :B#! unit? dan cek /=T@actiFated clotting time
setelah - menit<
 Monitor /=T tiap -! menit
 Pemberian heparin dilakukan sampai akhir dialysis
 b. Dialysis bebas heparin :heparin8>ree dialysis<
 Diberikan pada pasien dengan perdarahan akti>, pasien perikditis,

koagulati>, trombositopenia, perdarahan intrasesrebral, baru menjalani


operasi atau baru melakukan transpalasi ginjal
 Pengawasan ketat oleh perawat :hanya #L resiko untuk pembekuan sirkuit
secara lengkap<
 =ara 0
• 7ilas sirkuit dialysis dengan *a=l !.+L liter yang telah dicampur 
heparin -!!!8#!!! unit
• 7ilas dan keluarkan cairan tersebut diatas :jangan dimasukkan ke
dalam tubuh pasien<
• )unakan secepat mungkin aliran darah :Rb #! m@menit<
• 7ilas sirkulasi dialysis tiap "#8-! dengan cairan *a=l !.+L sebanyak 
#8!! m untuk mencegah pembekuan di jalur arteri
•  *aikkan laju ultra>iltrasi untuk mengeluarkan *a=l ekstra
• Perhatikan dialiser dan awasi tekanan Fena dengan hati8hati untuk 
mendeteksi tanda8tanda awal pembekuan darah
• &indari pemberian trans>use darah

BB
Panduan "2
Target $t@; mingguan pada =/PD :ontinous !mbulatory peritoneal Dialysis <
dan dialysis peritoneal otomatis : !utomated peritoneal dialysis atau !"D< adalah
.! dengan nilai minimum ".B@minggu. *ilai target minimum klirens kreatinin
mingguan dialysis adalah ! @minggu pada PET high dan average , sedangkann
 pada PET low dan low aFerage nilai target minimum adalah #! @minggu

Panduan "#
". $t@; total mingguan dan klirens kreatinin harus diukur 2 minggu setelah
 program dialysis dimulai namun tidak lebih cepat dari  minggu setelah
dialysis
. Pengukuran klirens kreatinin dan nilai $t@; residual harus diulang 0
a. Tiap  bulan pada pasien /PD dan tiap 28 bulan pada =/PD
 b. Gika terdapat riwayat penurunan Folume urine secara bermakna
c. Gika terdapat oFerload cairan yang tia dapat dijelaskan
d. Gika terdapat perburukan uremia secara klinis maupun biokimia
-. Pengkuran $t@; total mingguan dan klirens kreatinin harus diulang 0
a. Tiap  bulan secara berkala
 b. Gika terdapat perburukan uremia secara klinis atau biokimia
c. Dalam waktu 2 minggu setelah perubahan pada resep@perencanaan@
 program dialysis peritoncal
d. PET diulang tiap tahun atau jika terdapat tanda perubahan status transport
secara klinis
e. Pengukuran dan penilaian urea, kreatinin dan elektrolit sebaiknya
dilakukan tiap8tiap bulan

Panduan "
". Pasien sebaiknya menggunakan /PD jika 0
a. $lirens =/PD tidak adekuat
 b. Status transport tinggi :high< terutama jika berhuungan dengan ultra>iltrasi
suboptimal
c. 3aktor psikososial seperti masalah pekerjaan, sekolah atau >asilitas
 perawatan pada usia lanjut atau pasien dengan mental terbelakang
. Pasien yang mempunyai karakteristik transport membrane peritoneal low
terutama dengan >ungsi ginjal sisa yang rendah tidak cocok untuk memakai
/PD

B
Panduan "B
". Pemeliharaan >ungsi ginjal sisa merupakan aspek penting dalam
mempertahankan klirens yang optimal
. 'esep@perencanaan@program dialysis peritoneal dibuat dengan
mempertahankan ukuran tubuh, >ungsi ginjal sisa, status transport membrane,
kualitas hidup dan gaya hidup
-. Strategi untuk mencapai nilai klirens yang optimal secara empiric adalah
sebagai berikut 0
a. Meningkatkan Folume cairan =/PD dari .! menjadi .# atau -.! 
 b. Meningkatkan jumlah pertukaran pada =/PD atau siklus oFernight pada
/PD
c. Menambah satu atau dua kali pertukaran pada siang hari pada /PD
d. Memakai modalitas tidak pada transporter high dan high8aFerage
2. $lirens total sebaiknya dinilai ulang segera setelah tiap perubahan pada resep@
 perencanaan@program dialysis

Panduan "
". PET sebaiknya dilakukan 2 minggu setelah inisiasi dialysis peritoneal, namun
tidak lebih cepat dari  minggu
. PET sebaiknya diulang tiap tahun atau jika terdapat tanda8tanda klinis
 perubahan pada status transport membrane
-. Deteksi klinis dan pengobatan oFerload cairan dan hipertensi merupakan
aspek penting dalam optimalisasi adekuasi dialysis pada pasien dialysis
 peritoneal

Panduan "+
". Penanganan komplikasi harus dilakukan segera dengan cepat, tepat dan e>isien
. Dalam keadaan darurat, berikan tindakan resusitasi sesuai dengan prosedur 
yang berlaku di rumah sakit
-. Pemakaian obat8obatan darurat dengan menggunakan trolley emergency.
Sedangkan diluar obat darurat, gunakan obat inFentaris dan lengkapi kembali
setelah digunakan
2. Gika tidak ada konsultan ginjal hipertensi atau spesialis penyakit dalam dapat
meminta bantuan pada dokter jaga %=( atau dokter jaga ruangan

B+
Panduan !
". Setiap pasien baru dilakukan penilaian yang meliputi pemeriksaan >isik 
lengkap dan penunjang sebagai berikut 0
a. Darah peri>er lengkap
 b. Elektrolit darah :*a, $, =l, =a, P<
c. &7s/g
d. /nti &=;, &%;
e. 3oto dada
>. E$)@ekokardiogra>i
. 7ila tidak ada indikasi khusus, maka dilakukan pemeriksaan sesuai jadwal
 berikut ini0
8  *a. $. =a. P. (reum :tiap - bulan<
8 ST, T7=, >erritin :lihat konsensus anemia<
8 &7s/g, anti &=;, analisa gas darah, E$) :tiap  buian<
8 Ekokardiogra>i :tiap - tahun<
-. Pemeriksaan khusus yang dapat dilakukan adalah 0
8 Mg :khusus untuk aritmia< dan PT& tiap tahun
8 'adiologik, densitometer tulang dan &%; pada keadaan khusus.

Panduan "
". $adar serum kalsium total pada sampel darah pra8dialisis yang dianjurkan
adalah +8"" m@dl
. $adar >os>at serum pra8dialisis harus terkontrol dibawah 2,# mg@dl..
-. *ilai hasil perkalian kalsium dan >os>at setelah dikoreksi dengan albumin
tidak boleh melehihi B!. Pemantauan sehaiknya dilakukan secara berkala pada
semua pasien dialisis.
2. Target hormon paratiroid pada pasien &D dalah 8-4 nilai normal.
#. $adar magnesium yang dianjurkan adalah (,B!8".(# mmol@.
. $adar bikarbonat serum yang dianjurkan pada pasien &D adalah "8!
mmol@. Sedangkan pada dialysis peritoneal nilai kisarannya adalah "8-
mmol@l. Pemantauan sebaiknya dilakukan tiap - bulan.
B. Status besi dalam tubuh dikatakan cukup jika >eritin serum  "!! Wg@ dan
saturasi trans>erin  !L. Pemantauan saturasi trans>erin dilakukan tiap bulan
selama koreksi besi dan - bulan sekali bila koreksi besi telah selesai.
. Target &b pada pasien &D sebaiknya  "! Wg@d. Pemantauan dilakukan tiap
82 minggu selama terapi koreksi.
Panduan 

!
". Semua pasien dialisis dilakukan penilaian nutrisi awal :bekerja sama dengan
ahli giCi<.
. *utrien yang diberikan sebagai berikut0
 Energi 0 -# kkal@kg@hari. Pada =/PD energi dari cairan dialisat

diperhitungkan.
 Protein 0 "8" g@kg@hari :&D< ",- g@kg@hari :=/PD< :#!L dari protein

 bernilai biologis tinggi<


 $arbohidrat 0 ##8! dari total kalori.
 emak 0 -!L dari total kalori.
 /ir 0 Gumlah urine 2 jam K #!! m :kenaikan 77 diantara waktu &D O

#!L 77 kering<. Pada =/PD air disesuaikan dengan jumlah dialisat yang
keluar.
  *atrium 0 %ndiFidual, umumnya dibatasi -8# gram *a=l@hari
 $alium 0 Pada keadaan hiperkalemia asupan kalium dari buah8buahan

dibatasi.
 $alsium da Pos>at 0 =a "!!! = mg@hari, P "B mg@hari Pengikat P diberikan

 jika kadar P di atas nilai normal.


-. Pemantauan dan eFaluasi terhadap status giCi pasien dinilai tiap  bulan
melalui pemeriksaan laboratorium, antropometri, S)/ :#ubjective $lobal 
 !ssesment% dan pemantauan dan eFaluasi disesuaikan dengan status dan
kondisi pasien.
2. Mikronutrien dan atau Fitamin :Mg,Xn< diberikan sesuai dengan kebutuhan.
#. Gika terdapat penyakit penyerta lain, kebutuhan nutrisi disesuaikan dengan
kondisi klinismya0

Panduan -
". Pemakaian dialisis proses ulang harus ada persetujuan tertulis :in&ormed 
consent < dari pasien.
. Pelaksanaan DP( sesuai dengan prinsip kewaspadaan uniFersal :Universal 
 "recaution< dan sesuai prosedur manual.
-. Setiap DP( harus mempunyai Folume kompartemen darah lebih dari !L.

PENATA"AKSANAAN NUTRISI PADA GAGA" GINJA" KRONIK

D-# R#*)3 Pro#-* 6DRP8, Pro+r#$--)$ G)+)- G-*()- )* M)1*'r-$-


Maksud awal dari terapi nutrisi dalam pengelolaan gagal ginjal adalah
untuk menurunkan asupan nitrogen agar akumulasi toksin uremi dapat dikurangi.

"
3ranC ;olhard pada tahun "+" membuktikan bahwa dengan memberikan Diet
'endah Protein :D'P< sebanyak !8-! gram@hari :asupan nitrogen 8 8s gram@hari
< kenaikan toksin uremi dapat dihambat seiama beberapa bulan.
Diketahui kemudian bahwa D'P bukan saja dapat menurunkan akumulasi
toksin uremi, tetapi juga memperlambat progresiFitas gagal ginjal. 7renner 
mengajukan hipotesis yang mengatakan bahwa bFia pasien )agal )injal $ronik 
:))$< diberi asupan protein normal, akan terjadi hiper>iltrasi di glomeruli. &al
ini akan mempercepat proses glomerulos klerosis. Menurunkan kadar protein
 p+da diet akan berakibat sebaliknya. 5alser pada tahun "+B# membuktikan bahwa
 pemberian D'P serendah !8-! gram@hari dengan tambahan /sam /mino
Esensial ://E< atau asam ketoanalogusnya, selain dapat mengurangi akumuiasi
toksin uremi, dapat membuat >ungsi ginjal menjadi stabil untuk beberapa bulan
 bahkan tahun .
Dilain pihak, tanpa pemberian nutrisi yang seimbang, seorang pasien ))$ 
dapat mengalami mainutrisi baik karena asupan nutrisi yang kurang :mainutrisi
 primer< maupun akibat gangguan metabolisme yang terjadi pada ))$ :malnutrisi
sekunder< . Malnutrisi sendiri diketahui akan menimbulkan berbagai kelainan
>ungsi ginjal, antara lain penurunan dari )lomerular 3iltration 'ate :)3'<
maupun 'enal Plasma 3low :'P3< dengan akibat peninggian kadar kreatinin dan
urea nitrogen plasma. Seiain itu pemberian terapi nutrisi pada pasien gagal ginjal,
harus memperhitungkan terjadinya gangguan metabolisme pada pasien, akumulasi
toksin8tosin maupun terjadinya akumulasi cairan.
Semuanya itu menimbulkan keterbatasan didalam menyusun regimen
terapi nutrisi.

P#*+#1o1))* N'r-$- p)) GGK S##1'm M#m'1)- Pro+r)m -)1$-$

T'(')* )r- T#r)p- N'r-$- p)) GGK 


Tujuan dari terapi nutnsi pada ))$ yang belum menjalani program dialisis,
adalah 2, # 0
. M#*()+) K#$#-m)*+)* N-ro+#*
$esermbangan nitrogen menggambarkan keseimbangan metabolisme protein.
/rtinya adalah degradasi protein harus seimbang dengan asupannya Dalam
keadaan seimbang maka pada pasien yang sudah ane>rik, ekskresi kreatinin
dalam urin harus seimbang dengan creatmne generation :pembentukan
krea(mn dalam tubuh<
2. M#mp#r1)m) Pror#$-F-)$ GGK 
Pada ))$ dimana sebagian besar netron sudah rusak, netron sisa yang masih
ada akan mengalami hiperper>usi. %ni merupakan usaha kompensasi untuk 
memperbaiki >ungsi ginjal. aju >iltrasi suatu unit ne>ron disebut sebagai
Single *ephron )lomerular 3iltration 'ate :S*)3'<. $eadaan hiperper>usi
ini akan diikuti oleh hiper>iltrasi giomeruli. 7ila keadaan ini berlanjut, akan
terjadi kenaikan tekanan intraglomeruli yang selanjutnya akan mengakibatkan
 proses giomeruiosklerosis dipercepai. Makin cepat proses glomerulosklerosis
akan makin progresi> pula ))$ secara klinis.


Dari percobaan didapatkan bahwa D'P dapat menurunkan S*)3' #. Di lain
 pihak, /ndo dkk :"++< membuktikan bahwa pemberian diet protein tinggi,
yaitu ",8",# g@kg77@hari dapat menaikkan S*)3' akibat peninggian
glukagon plasma . Terbukti bahwa D'P dapat mempengaruhi progresiFitas
))$ karena e>ek langsungnya terhadap S*)3'. amanya progresiFitas
))$ dapat dihambat oleh D'P tergantung banyak >aktor antara lain akti>ltas
 penyakit dasarnya, komposisi D'P, kepatuhan pasien terhadap D'Pdan
adanya >aktor predisposisi.

. M#mp#r)3)* S)'$ N'r-$- $#;)r) Op-m)1


Terjadinya mainutrisi pada pasien gagal ginjal dipengaruhi oieh berbagai
>aktor, antara lain 0
• /supan nutrisi yang kurang atau tidak seimbang
• /danya gangguan metabolisme yang menyertai
• /danya kondrsi penyakit lain yang menyertai seperti in>eksi, stres, dan
lain8lain Terjadinya mainutrisi menimbuikan percepatan progresiFitas
 penyakit maupun penurunan daya tahan pasren. Sebaliknya
mempertahankan status nutrisi dengan baik dapat memperbaiki penyakit
yang menyertai, seperti gangguan kardioFaskular dan lain8lain.

I*-7)$- M#m'-)- T#r)p- N'r-$- p)) GGK 


Tidak ada pendapat yang seragam mengenai kapan sebaiknya dimulai terapi
nutrisi dengan D'P pada ))$. 7ila )3' masih diatas B! cc@menit, dapat
dikatakan bahwa terapi D'P belum banyak gunanya, malahan dapat memberi
 beban psikologis terhadap pasien.Terapi D'P sebaiknya dimulai pada titik kritis
dimana sudah muiai terjadi penimbunan toksin uremi. Menurut %kiCier dkk bila
)3' menurun sampai #! cc@menit akan diikuti oleh penurunan na>su makan
 pasien yang segera akan menimbulkan malnutrisi protein8kalori ditandai dengan
adanya menurunnya massa otot :muscle wasting<.

I*-7)$- I*-$-)$- D-)1$-$ #r)$)r7)* S)'$ N'r-$-


%nisiasi dialisis biasanya disepakati bila klirens kreatinin telah mencapai #
cc@menit. Tetapi untuk menghindari telah terjadinya malnutrisi sebelum inisiasi
dialisis, maka 7onomini dkk :"+B!< rnenganjurkan inisiasi dialisis lebih awal,
yaitu pada saat klirens kreatinin "! 8 "# cc@menit.

7erdasarkan panduan dari *ationai $idney 3oundation@Dialysis 6utcomes


Ruality %nitiatiFe, inisiasi program dialisis bila telah tercapai nP*/ Z protein
eNuiFalent o> total nitrogen appearance normaliCed to bodyweight[ kurang dan !,
g@kg77@hari atau kira8kira bila telah tercapai $t@; urea kurang dari .! @ minggu
:ekuiFalen dengan klirens kreatinin "2 cc@menit<. nP*/ dikalkulasi dan besarnya
urinary nitrogen output dan non8urea nitrogen losses. (iaiisis sebaiknya dimulai
sebelum terjadi malnutrisi. 7ila kadar albumin menurun sampai 2! g@liter pada
saat inisiasi dialisis surFiFal pasien akan menurun

=ara Pemberian Terapi *utrisi pada ))$ 

-
7ila keadaan memungkinkan, terapi nutrisi secara oral menjadi pilihan pertama.
Tetapi biasanya pasien dalam keadaan sakit berat dan na>su makan sangat
menurun. Pilihan berikutnya adalah dengan terapi nutrisi secara enteral
:nasogastric tube<. 7ila ini juga tidak memungkinkan baru dipikFrkan cara terapr 
 *utnsi Par8tnteral :*Pt<. Perlu diperhatikan bahwa pada pasien dengan =c$ 
sering disertai dengan keluhan gastrointestinal seperti mual dan muntah, padahal
kebutuhan akan nutrisi justru meningkat sehingga dalam banyak kasus perlu
dilakukan terapi kombinasi *PE dengan enteral atau oral agar asupan nutrisi yang
dibutuhkan dapat dipenuhi.

Genis dan Gumlah $ebutuhan *utrisi


". $alori
Pemberian kalori yang adekuat sangat penting untuk membuat keseimbangan
nitrogen menjadi positi>. Menghitung kebutuhan kalori pada ))$ lebih rumit
karena harus diperhitungkan kebutuhan kalori dari penyakit atau keadaan
klinis yang menimbulkan ))$. Total kalori yang harus diberikan adalah
 penjumlahan dari kebutuhan kalori pada keadaan basal dengan kebutuhan
kalori pada keadaan stres. Pada umumnya kalori yang dibutuhkan oleh pasien
))$ akan berkisar antara 2! #! kkal@kg77@hari. Perlu diperhatikan bahwa
 pada keadaan ))$ biasanya jumlah cairan perlu dibatasi mengingat produksi
urin yang rendah. Menurut ocatelli dkk :!!!< kalori tidak perlu diberikan
terlalu tinggi karena tidak berguna dan akan menyebabkan stress metabolic.
Gumlah kalori yang dianjurkan adalah .!8-# kkal@kg@77@hari. Sumber kalori
lain adalah lemak :lipid<. Pemberian lemak sebagai kalori sebaiknya dibatasi
hanya sekitar !8#L dari total kebutuhan kalori. 5alaupun demikian sesuai
dengan konsensus penggunaan lipid di %ndonesia, pada keadaan tertentu
 perbandingannya dapat mencapai #! L dan total kebutuhan kalori

Secara garis besar kebutuhan kalori pada ))$ dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut 0

Tabel " 0 $E7(T(&/* $/6'% P/D/ PE*DE'%T/ ))$ 


$E7(T(&/* $/6'% T6T/ J $7(T(&/* $/6'% D/S/' A
ST'EES 3/=T6' A ".#

2
$ebutuhan $alori Dasar 0
7erat 7adan 0 #! kg ## kg ! kg # kg B! kg B# kg ! kg $kal@hari 0 "-"
"2"" "#!+ "! "+2 "B2 "B

Stress 3actor 0 $elaparan !,# 8 ".!! Pasca operasi :tanpa komplikasi< ",!! 8
",!# Patah tulang ","# 8 ",-!
$eganasan ","! 8 ",2# Peritonitis ",!# 8 ",\"#

%n>eksi 7erat@Trauma multiple ",-! 8 ",##


uka 7akar 0 "!8-! L pb ",#!
-!8#! L pb ",B#
#!L pb ,!!

. Protein dan /sam /mino


Dalam menentukan pemberian protein@asam amino kepada pasien ))$ perlu
diperhaukan mengenai jumlah :dosis< dan jenis protein.

J'm1)3 6o$-$8 Pro#-*


3ranC ;olhard pada tahun "+" membuktikan bahwa dengan memberikan
D'P sebanyak !8-! gram@hari :asupan nitrogen J 8s gram@hari< kenaikan
cokcin uremi dapat dihambat selama beberapa bulan ". *amun demikian
ocatelli dkk :!!!< menganggap bahwa hampir tidak mungkin bahkan dapat
 berbahaya untuk memberikan protein terlalu rendah kepada pasien ))$ yang
 belum menjalani dialisis. Mereka menganjurkan agar protein diberikan paling
sedikit sebanyak !. gjkg@hari. Penung diperhatikan bahwa angka ini harus
disesuaikan dengan kebiasaan asupan protein pasien sebelum sakit.

J#*-$ Pro#-*
Meskipun belum diterima secara umum tetapi menurut 5einberg dkk :"+B<
 beberapa jenis asam amino mempunyai e>ek sitoprotekti> terhadap kerusakan
sei glorneruli, seperti glycine glutamate, dan cystein. Sedangkan lysine dalam
dosis tinggi mempunyai si>at ne>rotoksisitas. Pemilihan asam amino rantai
cabang dilaporkan menstimulasi sintesis protein dan menurunkan katabolisme
 protein :=era dkk, "+<. Dengan demikian secara rasional pemberran terapi
nutrisi pada gagal ginjal selalu harus merupakan kombinasi antara /sam
/mino Esensial ://E< dan /sam /mino *on8Esensial ://*8E<. Pemilihan
asam amino rantai cabang drduga lebih berman>aat.

-. $eseimbangan /sam asa dan Eiektroiit


$ebanyakan pasien ))$ mengalami juga keadaan asidosis, hiperkalemi dan
hiper>os>oremi.
$eadaan asrdosrs akan memmbuikan ?
] kcnaikan penghancuran protein :protein breakdown<
] mengurangi kadar beberapa asam amino di otot dan intraselu>ar ] menarnbah
 pelepasan kalsmm dan tulang
] menyebaniOan hiperkaiemi

#
Menurut ocatelli dkk, kadar bikarbonat plasma sebaiknya dipertahankan
sekitar "8"+ mEN@. Pemberian bikarbonat per oral tidak banyak man>aatnya,
 bila perlu dapat diberikan ^,rus.pho8binder :kalsium karbonat<. /supan >os>at
 per hari dibatasi tidak lebih can po(8!! mg.
Tabel  0 'ES(ME TE'/P% *(T'%S% P/D/ PE*DE'%T/ ))$ P'6TE%*
ltrmlah 0 F,n 8 " gj$g77lhori
Gems 0 =ampuran asam amino esensial dan non8esensial
$/ 6 '%
Gnmiah 0 .S(8_SS kkai@^gES7jhan G^r,i# 0 _,^-_li da,dn" ber,tuk lipid
EE$T'6%B 0 *atrium B! meN@. $aiium, dibatasi
3os>at #!!8!! mg@hari
>erapi *utrisi pada ))$ dengan biaiisis
7ila terapi konserFati> pada pasien ))$ tidak berhasil, maka perlu dimulai.
TP) yang dapat berupa dialisrs atau cangkok ginjal.
Tujuan Terapi *utrisi pada Diaiisis
hleskipun prinsip dasarnya sama, ada sedikit perbedaan tujuan terapi nutrisi
 pada pasien ))$ yang menjalani dialisis dengan yang tidak.

T'(')* #r)p- *'r-$- p)) -)--$-$ ))-)3 :


". Mengurangi akumulasi toksin uremi, cairan, elektrolit diluar waktu dia>isis.
. Memperbaiki status nutrisi,mencegah de>isiensi asam amino, Fitamin, dan
lain8lain.
&asil terapi nutrisi untuk jangka pendek adalah membantu mereguiasi dan
menghindari akumuiasi dari Cat toksin maupun ekses air dan elektrolit yang
seharusnya diekskresi oleh ginjal. /kumulasi air dalam tubuh dapat
mengakibatkan edema paru akut, sedangkan hiperkalemi dapat menimbulkan.

(ntuk jangka panjang diharapkan terapi nutrisi dapat menghindarkan terjadinya


mainutrisi atau gangguan metabolisme lain. /danya malnutrisi menurunkan daya
tahan dan mempermudah komplikasi in>eksi. )angguan metabolisme lemak 
antara lain hipertrigliseridemia mempermudah terjadinya aterosklerosis pada
 pasien. Terjadlnya de>isiensi kalsium dan kelebihan >os>at akan menimbuikan
keiainan tuiang :osteodistro>i renal<.

P#*))1)7$)*))* T#r)p- N'r-$- p)) D-)1-$-$


Proses dialisis membutuhkan energi yang didapatkan dengan peningkatan
katabolisme tubuh. Pada saat diaiisis terjadi juga kehiiangan asam amino meiaiui
membran semipermiabei sehingga kebutuhan nutrisi pada pasien ))$ yang
sudah menjalani dialisis menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan sebelumnya.
Perlu juga dibedakan penatalaksanaan terapi nutrisi pada pasien dengan
hemodialisis :&D< kronis dan peritoneal dialisis kronis :=ontinous /mbulatory
Peritoneal Dialysis J =/PD<. Pada =/PD prosesnya terjadi berkesinambungan
sehingga energi yang dibutuhkan lebih besar dan terjadi lebih banyak kehi>angan
 protein .
Penatalaksanaan terapi nutrisi pada pasien ))/ yang menjalani dialisis
mempunyai beberapa patokan sebagai berikut 0



Anda mungkin juga menyukai