Anda di halaman 1dari 88

halo

FOKUS UTAMA
PERHIMPUNAN
DOKTER SPESIALIS
PENYAKIT DALAM
INDONESIA

NTERNIS Edisi XXXII, April 2020

PAPDI VS
COVID-19
SALAM REDAKSI

halo
PERHIMPUNAN
DOKTER SPESIALIS
PENYAKIT DALAM

PAPDI vs Covid-19
INDONESIA

INTERNIS
lalai dalam melakukan sesuatu. Di SUSUNAN REDAKSI
sini PAPDI ikut mengambil peran,
memerangi COVID-19 dengan
menyebarluaskan informasi yang Penanggung Jawab:
benar tentang penyakit ini kepada Dr. dr. Sally Aman Nasution, SpPD, K-KV,
masyarakat, juga kalangan sejawat FINASIM, FACP
Internis di seluruh Indonesia, Pemimpin Redaksi:
terutamanya menyebarkan
dr. Nadia A. Mulansari, SpPD, K-HOM,
informasi-informasi yang penting
FINASIM
mengenai kesiagsiagaan dalam
penanganan COVID-19. Redaksi Bidang Materi dan Editing:
mengulas langkah-langkah PAPDI dr. Wismandari, SpPD, K-EMD, FINASIM
dalam memerangi COVID-19 ini pada dr. Arif Mansjoer, SpPD, K-KV, FINASIM,
Rubrik Fokus Utama. KIC, MEpid
dr. Elizabeth Merry Wintery, SpPD, FINASIM
Pada edisi ini, Redaksi menghadirkan
Laporan Utama mengenai Tim Pendukung:
“Momentum PAPDI” yang Faizah Fauzan El.M, SPi, MSi, Ari Utari, S. Kom,

S
membahas upaya-upaya PAPDI M. Nawawi, SE, M. Giavani Budianto
ejak muncul pertama kali dalam menyelesaikan berbagai Koresponden PAPDI:
di Kota Wuhan, China pada problema terkait pelaksanaan
awal Januari 2020, kini wabah Cabang Jakarta Raya, Cabang Jawa Barat,
Jaminan Kesehatan Nasional Cabang Surabaya, Cabang Yogyakarta,
pandemi Coronavirus Disease (JKN). Ada harapan kepentingan-
2019 (COVID-19) telah tersebar di Cabang Sumatera Utara, Cabang Semarang,
kepentingan anggota PAPDI yang Cabang Sumatera Barat, Cabang Sulawesi
lebih dari 200 negara dan teritori. selama ini terabaikan benar-benar Utara, Cabang Sumatera Selatan, Cabang
Kasus-kasus baru terus bertambah akan terakomodir sepenuhnya oleh Makassar, Cabang Bali, Cabang Malang,
dengan korban meninggal mencapai BPJS Kesehatan. Cabang Surakarta, Cabang Riau, Cabang
lebih dari 50.000 orang. Hampir Kalimatan Timur dan Kalimantan Utara,
tidak ada negara yang tidak terjamah Sebagai sajian pamungkas, Redaksi Cabang Kalimantan Barat, Cabang Provinsi
oleh virus ini, tidak terkecuali menuliskan artikel ringan tentang Aceh, Cabang Kalimantan Selatan, Cabang
Indonesia. Kasus meninggal akibat “Jembatan Situ Gunung” yang Sulawesi Tengah, Cabang Banten, Cabang
COVID-19 di Tanah Air juga terus fenomenal dan satu-satunya se Bogor, Cabang Purwokerto, Cabang
meningkat dan belum bisa diprediksi Asia Tenggara. Banyak wisatawan Lampung, Cabang Kupang, Cabang Jambi,
kapan akan berhenti. berkunjung ke sana demi merasakan Cabang Kepulauan Riau, Cabang Gorontalo,
sensasi yang luar biasa. Cabang Cirebon, Cabang Maluku, Cabang
Dalam menghadapi wabah Tanah Papua, Cabang Maluku Utara,
COVID-19, semua orang perlu Semoga sajian-sajian informasi ini Cabang Nusa Tenggara Barat, Cabang
memiliki informasi yang cukup dan bermanfaat adanya. Akhir kata, Depok, Cabang Bengkulu, Cabang Sulawesi
valid mengenai virus ini, agar tidak Tenggara, Cabang Bangka Belitung, Cabang
selamat membaca!
berlebihan bertindak dan tidak pula Kalimantan Tengah

Sekretariat PB PAPDI:
Redaksi menerima masukan dari sejawat, baik
Muhammad Muchtar, Husni Amri,
berupa kritik, saran, kiriman naskah/artikel dan foto- Oke Fitia, Dilla Fitria, Normalita Sari,
foto kegiatan PAPDI di cabang, yang dapat dikirimkan Yunus, Supandi, Rahmi Savila
ke:
REDAKSI HALO INTERNIS Alamat:
SEKRETARIAT PB PAPDI RUMAH PAPDI
Jl. Salemba I No 22 C-D, Senen, Jakarta Pusat - 10430 Jl. Salemba I No 22 C-D, Senen,
Telp: 021-31928025, 31928026 Jakarta Pusat - 10430
Email: pb_papdi@indo.net.id Telp: 021-31928025, 31928026
Website: www.papdi.or.id Email: pb_papdi@indo.net.id
Website: www.papdi.or.id
Email Redaksi: redaksihalointernis@papdi.or.id

@PerhimpunanPAPDI @pbpapdi

Edisi XXXII, April 2020 // HALO INTERNIS 3


DAFTAR ISI

HAL. 8 - FOKUS UTAMA


PAPDI VS COVID-19

HAL. 22 - LAPORAN KHUSUS HAL. 34 - SOROT


ITIK TEMU YANG DITUNGGU TERAPI SEL PUNCA UNTUK DIABETER TIPE 2

HAL. 38 - SOROT HAL. 39 - JENDELA KOLEGIUM

4 HALO INTERNIS // Edisi XXXII, April 2020


DAFTAR ISI

Hal. 8-20
FOKUS UTAMA
• Pendatang Baru Di “Keluarga Mahkota”
• Selalu Siaga, Tahu Kapan Harus Waspada
• Bertarung Dengan Persenjataan Lengkap
• Pedoman Sholat Selama Memakai APD

Hal. 22-34
LAPORAN KHUSUS
• Momentum PAPDI
• Titik Temu Yang Ditunggu
• Pengobatan Optimal Untuk Penyakit Jantung dan
Kanker
• Kompetensi SpPD, Dijamin!

Hal. 36-40
SOROT HAL. 52 - KABAR PAPDI
• Terapi Sel Punca Untuk Diabetes Tipe 2, Hype or RAKERNAS PAPDI, BERSAMA MEMBAHAS ISU
Hope?
• Kejadian Luar Biasa DBD HANGAT SEPUTAR PROFESIONALITAS INTERNIS

Hal. 42 - 50
JENDELA KOLEGIUM
• Mengawal Pendidikan Subspesialis Menuju University
Based
• Prodi Ilmu Penyakit Dalam, Universitas Lambung
Mangkurat, Bergerak Dinamis, Membangun Kualitas

Hal. 52-68
KABAR PAPDI
• RAKERNAS PAPDI, Bersama Membahas Isu Hangat
Seputar Profesionalitas Internis
• PAPDI FORUM, Mengenal Coronavirus Dari Pakarnya
• HUT 62 TAHUN PAPDI, Jaga Kebersamaan Dan Ting-
katkan Semangat Pengabdian
• Kesan & Pesan Dari Senior
• PIN XVIII PAPDI SURABAYA, Menganalisis Penyakit
Secara Komprehensif
HAL. 56- KABAR PAPDI
• EIMED, Melampaui Target HUT 62 TAHUN PAPDI, JAGA KEBERSAMAAN
• Vaccinology Training for Adult DAN TINGKATKAN SEMANGAT PENGABDIAN
• PAPDI WEBINAR

Hal. 70-80
INFO CABANG
• Pelantikan Pengurus PAPDI Cabang
• The 1st Papua Internal Medicine Updates
• PAPDI Cabang Provinsi Aceh Roadshow Ke Aceh Barat
Dan Nagan Raya
• Bakti Sosial PAPDI Cabang Jambi Edukasi Kesehatan
Untuk Masyarakat Dan Dokter Umum
• PAPDI Cabang Semarang Peduli Banjir Demak
• PAPDI Jaya Peduli Banjir
• PAPDI Cabang Banten Pengobatan Gratis Untuk
Korban Banjir Kabupaten Lebak

Hal. 82
JEDA
• Memacu Adrenalin Di Jembatan Gantung Situ Gunung HAL. 70 - INFO CABANG

Edisi XXXII, April 2020 // HALO INTERNIS 5


Keluarga Besar
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIAS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)

Merasakan Duka Cita yang Mendalam


Atas Wafatnya
Pejuang-Pejuang Kemanusiaan

Para Tenaga Kesehatan


yang Bertugas Menangani Pasien COVID-19

Terima Kasih Tak Terhingga atas Segala Pengorbananmu


Jasa-jasamu kan selalu dikenang sepanjang masa

6 HALO INTERNIS // Edisi XXXII, April 2020


FOKUS UTAMA

Edisi XXXII, April 2020 // HALO INTERNIS 7


FOKUS UTAMA

PAPDI vs COVID-19
Musuh yang dihadapi tidak tampak oleh mata. Tapi dampak yang ditimbulkannya
merontokkan pertahanan negara-negara besar di dunia. COVID-19 akan bisa diatasi
kalau segenap stakeholder bangsa Indonesia dan negara-negara di dunia, bergerak
bersama-sama memeranginya. Dalam peperangan melawan COVID-19, PAPDI turut
andil menyiapkan “amunisi” dan berdiri di garda depan kesehatan Indonesia.

8 HALO INTERNIS // Edisi XXXII, April 2020


FOKUS UTAMA

W
abah pandemi
Coronavirus Disease
2019 atau COVID-19
semakin merebak. Dari
hari-ke hari kasusnya masih terus
bertambah secara eksponensial.
Setiap hari muncul ratusan bahkan
ribuan kasus baru di berbagai
belahan dunia. Kondisi ini terbaca
dari informasi yang dilansir who.
sprinklr.com, situs resmi World
Health Oganization (WHO) yang
khusus menampilkan data global
Presiden RI Joko Widodo
pandemi Coronavirus Diseases 2019 memberikan keterangant pers
(COVID-19). Pada tanggal 4 Februari terkait kebijakan Pemerintah Pusat
2020 kasus infeksi COVID-19 secara dan Daerah dalam menangani
global tercatat sebanyak 20.630 Covid-19, tanggal 16 Maret 2020 di
orang. Sebulan kemudian angkanya Istana Bogor.
melonjak tajam. Tanggal 1 Maret
2020 tercatat sebanyak 87.137
orang di dunia telah terkonfirmasi kematian), China (3.322 kematian), membentuk Gugus Tugas
terinfeksi COVID-19, dengan 92% dan Iran (3.160 kematian). Percepatan Penanganan COVID-19
kasus terkonsentrasi di negara yang ditetapkan melalui Keppres
China. Korban meninggal berjumlah Nomor 7 Tahun 2020 pada tanggal
2.977 jiwa, dengan 96% (2.873) dari COVID-19 DI INDONESIA 13 Maret 2020. Kasus COVID-19
korban meninggal berada di negara terus bertambah. Pada tanggal
China. Di Indonesia kasus COVID-19 17 Maret 2020 pukul 11.00 WIB,
pertama kali ditemukan pada awal kasus positif COVID-19 di Indonesia
WHO mengungkapkan, hingga Maret lalu. Presiden RI Joko Widodo meningkat menjadi 134 orang
tanggal 2 April 2020 COVID-19 didampingi Menteri Kesehatan Dr. yang tersebar di berbagai daerah,
sudah tersebar di 206 negara dan dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat,
teritori. Sementara data real time (K) pada Senin, 2 Maret 2020 siang dan Bali. Gugus Tugas Percepatan
yang dikeluarkan oleh The Center secara resmi mengumumkan ke Penanganan COVID-19 membentuk
for Systems Science and Engineering publik bahwa telah terdapat dua Tim Reaksi Cepat COVID-19 untuk
(CSSE) John Hopkins University warga negara Indonesia yang bersiaga di 135 pintu gerbang masuk
yang berkedudukan di Baltimore, terkonfirmasi positif terinfeksi ke Indonesia dan di setiap rumah
Maryland, Amerika Serikat, COVID-19. Saat itu kedua pasien sakit rujukan di seluruh Indonesia.
mencatatkan bahwa pada tanggal tengah menjalani perawatan dan Tugas utamanya melacak persebaran
2 April 2020 pukul 11.27 malam diisolasi di Rumah Sakit Penyakit virus yang berkaitan dengan klaster-
waktu setempat, secara global Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso di klaster penularan COVID-19.
korban COVID-19 telah bertambah kawasan Sunter, Jakarta Utara.
menjadi 981.211 orang. Amerika Kemudian Pemerintah menetapkan
Serikat menjadi negara dengan Setelah kejadian ini, hari demi Status Darurat Bencana COVID-19
kasus terkonfirmasi positif COVID-19 hari kasus COVID-19 di Indonesia selama 91 hari, terhitung dari
terbanyak di dunia, yaitu mencapai bertambah dengan cepat. tanggal 29 Februari 2020 sampai 29
226.374 kasus. Posisi kedua adalah Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Mei 2020, dan menambah rumah
Italia (115.242 kasus). Kemudian Pengendalian Penyakit Kemenkes, sakit rujukan untuk penanganan
berturut-turut Spanyol (110.238 Achmad Yurianto, selaku juru bicara kasus COVID-19 di luar 100 rumah
kasus), China (82.432 kasus), Jerman Pemerintah dalam penanganan sakit rujukan yang sudah disiagakan
(81.728 kasus), dan Perancis (57.807 COVID-19, menyampaikan bahwa di seluruh Indonesia. Penambahan
kasus), dan Iran (50.468 kasus). sampai tanggal 5 Maret 2019 rumah sakit tersebut di antaranya
malam, pihaknya telah menerima berupa 32 rumah sakit pemerintah,
Adapun korban meninggal dunia 227 spesimen dari 61 rumah sakit di 109 rumah sakit TNI, 53 rumah sakit
akibat COVID-19 per tanggal 2 April 25 provinsi. Dari hasil pemeriksaan, Polri, dan 65 rumah sakit BUMN
2020 tercatat sebanyak 50.230 13 kasus di antaranya dinyatakan yang tersebar di berbagai daerah di
jiwa. Sebaran korban meninggal suspect COVID-19. Indonesia.
tertinggi dialami oleh negara Italia
(13.915 kematian), disusul Spanyol Pemerintah Indonesia bergerak Presiden RI, Joko Widodo
(10.003 kematian), Amerika Serikat melakukan upaya antisipasi dan memerintahkan semua Pemerintah
(5.316 kematian), Perancis (4.032 penanganan COVID-19 dengan Daerah bersiaga dan melakukan

Edisi XXXII, April 2020 // HALO INTERNIS 9


FOKUS UTAMA

koordinasi dengan Pusat dalam


mengambil keputusan, serta
menghimbau masyarakat untuk
bersama-sama berupaya memutus
rantai penularan COVID-19 dengan
menerapkan physical distancing.
Bahwa setiap orang harus menjaga
jarak dengan orang lain agar tidak
tertular dan menularkan COVID-19.
Pada pertengahan Maret 2020
sebagian daerah di Indonesia
yang rawan dengan penyebaran
COVID-19, seperti seperti DKI Jakarta
dan Jawa Barat, membuat kebijakan
menutup kegiatan belajar di sekolah
Achmad Yurianto, juru bicara Pemerintah dalam penanganan COVID-19.
dan mengalihkannya dengan
sistem learning from home (LFH). menunjukkan ke arah infeksi wilayah-wilayah yang potensial
Instansi, lembaga, dan perusahaan- COVID-19, dapat segera dilakukan terjangkit wabah COVID-19,
perusahaan pun dihimbau untuk penanganan untuk mencegah sehingga orang-orang yang positif
menerapkan sistem work from penularan COVID-9 ke kalangan terinfeksi COVID-19 dapat terdeteksi
home (WFH) agar para pegawai yang lebih luas. Setelah itu, menurut lebih awal dan dapat diberikan
dan karyawan dapat meminimalkan Ahmad Yurianto, untuk memastikan penanganan isolasi di rumah sakit
aktivitas di luar rumah. Ini untuk bahwa yang bersangkutan benar- ketika mengalami keluhan yang
meminimalkan orang-orang benar terkonfirmasi positif cukup berat, atau menjalani isolasi
berkumpul dalam jumlah banyak di infeksi COVID-19, hasil Rapid Test mandiri di rumah sendiri ketika
satu tempat. dibawa ke laboratorium khusus, gejala yang dirasa minimal.
seperti Laboratorium Pusat
Himbauan ini didasarkan pada Pada awalnya, lonjakan kasus
Penelitian dan Pengembangan
fakta bahwa banyak orang yang COVID-19 belum terantisipasi
Kesehatan (Litbangkes) yang
positif terinfeksi COVID-19 yang dengan baik. Fasilitas rumah sakit
berlokasi Jalan Percetakan Negara,
tidak merasakan gejala apapun kurang, jumlah tenaga medis tidak
Jakarta. Litbangkes lah yang
sehingga tidak menyadari virus telah seimbang, dan perlengkapan yang
dapat memastikan bahwa yang
bersarang di tubuhnya. Kondisi ini krusial seperti alat pelindung diri
bersangkutan benar-benar positif
dapat terjadi karena memiliki daya (APD) yang dibutuhkan para tenaga
terinfeksi COVID-19, dan kemudian
tahan tubuh yang kuat. Tetapi, disini medis ketika menangani pasien tidak
terhadapnya dilakukan tindakan-
pula letak masalahnya. Sekalipun memadai jumlahnya. Sehingga, jatuh
tindakan medis maupun lainnya
tidak sakit, yang bersangkutan bisa pula korban meninggal dari kalangan
yang dianggap perlu.
menjadi carrier yang berpeluang dokter maupun perawat. Secara
besar menularkan COVID-19 kepada Pada tanggal April 2020 pukul berangsur-angsur, Pemerintah
orang lain. Bila orang-orang yang 12.00 WIB, kasus positif COVID-19 dengan dibantu oleh banyak
pada posisi carrier ini banyak dan di Indonesia sudah tersebar di 32 kalangan—baik lembaga, swasta,
terus melakukan kontak dengan provinsi dengan jumlah korban maupun perseorangan—membenahi
orang lain, maka penularan mencapai 1.790 orang. Kematian kekurangan ini. Rumah sakit darurat
COVID-19 akan semakin meluas akibat COVID-19 berjumlah 170 dibuka. APD didatangkan dari luar
dan meningkat pesat dalam waktu orang. Wilayah yang paling banyak negeri sembari mengenjot produksi
singkat. Itulah yang menyebabkan terinfeksi COVID-19 adalah DKI di dalam negeri, dan tenaga-tenaga
mengapa persebaran kasus Jakarta, dengan kasus terkonfirmasi relawan dihimpun di semua lini.
COVID-19 bergerak begitu masif positif sebanyak 897 orang dan
melintasi wilayah, lintas negara, korban meninggal mencapai 90 Tidak ada yang tahu, kapan
bahkan lintas benua hanya dalam orang. Provinsi yang juga tinggi persisnya wabah pandemi COVID-19
hitungan hari, bahkan jam. kasus positif COVID-19 adalah Jawa akan berakhir. Namun harapan itu
Barat (223 kasus) dan Banten (164 selalu ada, bahwa perperangan
Untuk menjaring kasus-kasus dengan COVID-19 akan berakhir
kasus).
positif COVID-19, Pemerintah dengan kemenangan di tangan
membuat kebijakan menerapkan Melonjaknya kasus positif manusia. Kunci kemenangan itu
Rapid Test yang lebih ditujukan COVID-19 di Indonesia di akhir adalah informasi. Jika masyarakat
untuk mereka yang dianggap Maret 2010, diduga salah satunya Indonesia dan warga dunia memiliki
suspect COVID-19. Jika hasil tes karena penerapan Rapid Test di informasi yang cukup mengenai

10 HALO INTERNIS // Edisi XXXII, April 2020


FOKUS UTAMA

COVID-19 ini, maka penanganannya


akan lebih mudah, karena semua
pihak akan berjuang dan saling
menjaga untuk melakukan hal
yang semestinya dilakukan sesuai
dengan porsi, posisi, dan peran
masing-masing. Kalangan medis
dengan perannya berada di garda
terdepan dalam melakukan
pengobatan pasien, masyarakat
dengan kesadarannya melakukan
karantina mandiri untuk memutus
rantai penularan COVID-19, serta
para birokrat dan aparat dengan
perannya sebagai pengawal
terlaksananya kebijakan-kebijakan
Pemerintah untuk mendukung
terlaksananya penanganan COVID-19
dengan sebaik mungkin, termasuk
melakukan upaya-upaya efektif Dr. dr. Sally Aman Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP
untuk memutus rantai penularan
COVID-19 dalam waktu sesingkat
mungkin. PB PAPDI dua kali mengadakan
AMUNISI PAPDI webinar mengenai kesiapsiagaan “Sejawat anggota
internis dalam menghadapi pandemi PAPDI yang saya cintai
Perhimpunan Dokter Spesialis COVID-19. Tujuannya supaya dan banggakan. Saat
Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) para internis di seluruh Indonesia ini kasus-kasus COVID-19
turut andil dalam perperangan memiliki bekal pengetahuan yang bisa memiliki gejala
melawan COVID-19 ini. Sejak cukup dalam menangani kasus
COVID-19 di daerah masing-masing,
yang sangat lebar, dari
awal, ketika kasus COVID-19 masih
beredar di sekitar Kota Wuhan, serta dapat melindungi diri agar gejala yang sangat khas
Provinsi Hubei, China—yang waktu tidak tertular dan menjadi korban hingga gejala-gejala
itu disebut Novel Coronavirus— dan wabah ini. yang memang tipikal.
PAPDI sudah mulai melontarkan Dan sebagian kasus
“amunisi” untuk menghadapi Ketua Umum Pengurus Besar tersebut bisa datang
COVID-19 dengan penyampaian Perhimpunan Dokter Spesialis pertama kali ke tempat
informasi-informasi penting kepada Penyakit Dalam Indonesia (PB sejawat para Internis.”
masyarakat awam maupun kalangan PAPDI), Dr. dr. Sally Aman Nasution,
medis. SpPD, K-KV, FINASIM, FACP dalam
himbauannya yang disiarkan di akun
Tanggal 29 Januari 2020, Pengurus sosial media PAPDI tanggal 18 Maret kasus-kasus tersebut sebaiknya
Besar Perhimpunan Dokter Spesialis 2020 mengatakan agar seluruh ditangani secara kolaboratif sejak
Penyakit Dalam Indonesia (PB anggota PAPDI dan PAPDI Muda awal demi layanan yang optimal dan
PAPDI) mengadakan PAPDI Forum untuk senantiasa waspada dan siap keamanan para tenaga medis,” kata
untuk mengedukasi masyarakat agar siaga dalam menghadapi wabah Sally
mengenal seluk beluk COVID-19, COVID-19. Kasus-kasus COVID-19
sehingga para peserta PAPDI Forum membutuhkan penanganan yang Dalam peperangan melawan musuh
dapat berjaga-jaga melindungi kolaboratif, sehingga harus dihadapi yang berbahaya dan tidak kasat
diri, keluarga, dan masyarakat di secara bersama-sama. mata ini, PAPDI menempatkan diri
lingkungannya agar tidak terular berada di garda depan bersama
COVID-19. Para peserta juga “Sejawat anggota PAPDI yang saya organisasi profesi lainnya. Dengan
diharapkan menjadi agen yang cintai dan banggakan. Saat ini kasus- bergerak bersama-sama, saling bahu
menyebarkan informasi yang benar kasus COVID-19 bisa memiliki gejala membahu, dan menguatkan ikhtiar
tentang COVID-19 ke khalayak yang yang sangat lebar, dari gejala yang dengan doa, niscaya kemenangan
lebih luas. sangat khas hingga gejala-gejala melawan COVID-19 itu akan nyata.
yang memang tipikal. Dan sebagian Ketenteraman dan kedamaian akan
Untuk kalangan medis, khususnya kasus tersebut bisa datang pertama kembali hadir di bumi Nusantara dan
para Dokter Spesialis Penyakit kali ke tempat sejawat para Internis. seluruh penjuru dunia.INTERNIS
halo

Dalam, pada bulan Maret 2020 Pada saat ini saya mengimbau agar

Edisi XXXII, April 2020 // HALO INTERNIS 11


FOKUS UTAMA

PENDATANG BARU DI
“KELUARGA MAHKOTA”
COVID-19 mencengkram dunia dengan
dampak yang sangat dahsyat.

M
ulanya COVID-19 dikenal sendiri berarti baru. Sedangkan melabeli dengan embel-embel nama
dengan sebutan Wuhan “2019” menunjukkan waktu kota, negara, ataupun hewan agar
Coronavirus atau Novel ditemukannya infeksi virus ini di tidak terjadi stigma.
Coronavirus 2019 yang Wuhan, yakni tanggal 31 Desember
disingkat menjadi 2019-nCoV. 2019. Menurut dr. Adityo Susilo, SpPD,
Sebutan ini muncul dikarenakan K-PTI, FINASIM dari Divisi Penyakit
virus ini terbilang baru dan belum Akhirnya, setelah kematian akibat Tropik Dan Infeksi, Departemen Ilmu
memiliki nama. Disebut Wuhan virus ini menembus angka 1.000 Penyakit Dalam FKUI/RSCM/RSUI,
Coronavirus karena ground zero jiwa, pada 12 Februari 2020 WHO sebetulnya Coronavirus bukanlah
infeksi virus ini berasal dari Kota mengumumkan nama penyakit ini virus yang 100 persen baru, karena
Wuhan, yang merupakan Ibukota adalah “Coronavirus Disease 2019” sebelumya sudah ada kasus SARS
Provinsi Hubei, China. Konon asal yang disingkat dengan COVID-19. (Severe Acute Respiratory Syndrome)
muasal virus ini ditularkan dari Kata Covid merupakan singkatan di China Selatan tahun 2002 dan
hewan kelelawar yang dijual di Pasar dari Coronavirus Disease, sedangkan MERS (Middle East Respiratory
Tradisional Huanan yang kemudian angka 19 merupakan singkatan Syndrome) di Saudi Arabia tahun
dikonsumsi manusia. dari 2019 yang menandakan 2013 yang juga disebabkan oleh
tahun ditemukannya virus ini. virus dari genus Coronavirus.
Disebut pula Novel Coronavirus 2019 Antara COVID dan angka 19 diberi
atau 2019-nCoV, sebagai penegasan tanda strip penghubung. Dengan Penamaan “Corona” pada genus
bahwa virus ini berbeda dengan pemberian nama COVID-19 ini WHO Coronavirus karena pada permukan
yang pernah ada. Kata “novel” hendak menegaskan tidak mau virus ini terlihat ada tonjolan-

12 HALO INTERNIS // Edisi XXXII, April 2020


FOKUS UTAMA

Akhirnya disebut Coronavirus yang dimungkinkan,” terang Adityo.


baru, tetapi tidak baru banget,
karena memang virus punya Penambahan kasus COVID-19 luar
kemampuan untuk bermutasi,” jelas biasa eksponensial. “Saya ingat
Adityo. dalam satu malam naik dari semula
40 menjadi 400. Satu malam naik
Penyakit SARS, MERS, maupun lagi jadi 600 kasus. Kemudian naik
COVID-19 merupakan penyakit jadi 1.200 kasus. Data tanggal
zoonosis yang penularannya berawal 27 Januari 2020 terdapat 2.800
dari hewan ke manusia. Kemudian kasus dan di antaranya 81 kasus
bisa pula menular antarmanusia. meninggal,” imbuhnya.
Butuh waktu untuk memastikan
bahwa betul-betul terjadi Per tanggal 6 Maret 2020,
pernularan antarmanusia ini. Adityo sebanyak 87 negara dan teritori
menjelaskan, perjalanan COVID-19 mengonformasi keberadaan
dari awal teridentifikasi sampai COVID-19 di wilayahnya. Semua
akhirnya dinyatakan dapat menular diduga merupakan kasus impor dari
dr. Adityo Susilo, SpPD, K-PTI, FINASIM dari manusia ke manusia. Wuhan. Akibat mudahnya mobilitas
masyarakat dunia via darat, laut,
“Sebetulnya PERJALANAN COVID-19 maupun udara maka COVID-19
Coronavirus ini sudah dengan cepat tersebar ke seluruh
Virus ini mulai terindentifikasi belahan dunia. Bahkan telah sampai
diketahui oleh dunia pada tangal 31 Desember 2019,
medis sejak 1970-an, ke wilayah Kanada di belahan bumi
persis pada malam tahun baru. bagian utara.
dan ternyata memiliki Tanggal 1 Januari 2020 diduga virus
banyak strain. Ada ini berasal dari Pasar Tradisional Akibat outbreak COVID-19 ini, Kota
Common Human Huanan, di mana terdapat pedagang Wuhan di-lockdown. Orang-orang
Coronavirus, dan menjual hewan illegal dan ada yang berada di Kota Wuhan tidak
kemudian tahun 2002 orang membelinya. Tanggal 7 boleh keluar dari kota tersebut, dan
ada SARS, tahun 2013 Januari 2020, Pemerintah China orang dari luar tidak diperkenankan
ada MERS. Itu semua dapat mengidentifikasinya sebagai masuk sampai batas waktu yang
Coronavirus.” Coronavirus, tetapi berbeda dengan belum ditentukan. Sejumlah negara
virus yang pernah ada. Makanya, lain juga memberlakukan aturan
disebut Novel Coronavirus. Pada ketat. Bahkan Saudi Arabia menutup
tanggal Januari 2020 dilaporkan pelayanan umrah untuk sementara
kasus infeksi virus ini ditemukan di waktu. Turis dan jamaah umrah dari
tonjoloan yang seolah-olah seperti Thailand, dan diketahui pula ada sejumlah negara yang teridentifikasi
gambar mahkota. Corona adalah orang dari Wuhan terbang ke negara menjadi wilayah penyebaran
nama lain dari crown yang berarti tersebut. Tanggal 17 Januari 2020, COVID-19 tidak diperkenankan
mahkota. Yang membuat COVID-19 ditemukan kasus serupa di Jepang. memasuki wilayah Saudi Arabia,
dianggap virus baru adalah ketika Tanggal 20 Januari 2020, Korea termasuk jamah Indonesia.
diamati di bawah mikroskop juga melaporkan kasus infeksi yang Akibatnya banyak jemaah umrah
elektron terlihat ada perbedaan sama dengan yang terjadi di Wuhan. tertahan di bandara dan terpaksa
struktur protein pada permukaan Sampai akhirnya tanggal 21 Januari dipulangkan.
virus ini dibandingkan dengan 2020 barulah Pemerintah China bisa
Coronavirus pada SARS dan MERS. menyatakan bahwa infeksi penyakit Melihat perkembangan COVID-19
ini bisa menular dari manusia ke yang semakin meresahkan,
“Sebetulnya Coronavirus ini sudah manusia. akhirnya pada tanggal 11 Maret
diketahui oleh dunia medis sejak 2020 Direktur Jenderal Organisasi
1970-an, dan ternyata memiliki “Di tanggal 21 Januari 2020 Kesehatan Dunia (WHO) Tedros
banyak strain. Ada Common Human pemerintah China menyatakan 15 Adhanom Ghebreyesus secara resmi
Coronavirus, dan kemudian tahun orang tenaga kesehatan yang tidak mengumumkan COVID-19 sebagai
2002 ada SARS, tahun 2013 ada pernah ke Wuhan dan tidak pernah pandemi. Ini menegaskan bahwa
MERS. Itu semua Coronavirus. terpapar hewan tetapi mereka COVID-19 merupakan penyakit
Artinya, Coronavirus kalau dibilang menolong orang yang sakit, ternyata menular yang tersebar dengan
baru sekali, sepertinya tidak juga. terpapar pula dengan infeksi mudah dari manusia ke manusia di
Tetapi saat ini ada Virus Corona ini. Artinya mereka (Pemerintah berbagai tempat di seluruh dunia.
yang memiliki struktur yang berbeda China) menyatakan bahwa halo
INTERNIS

dengan yang diketahui sebelumnya. penularan penyakit antarmanusia

Edisi XXXII, April 2020 // HALO INTERNIS 13


FOKUS UTAMA

SELALU SIAGA
TAHU KAPAN
HARUS WASPADA
COVID-19 masih belum dapat dikendalikan. WHO
mengubah rekomendasi penanganan COVID-19
disesuaikan dengan perkembangan kasus di lapangan.

B
erita tentang COVID-19 Lantas, bagaimana tenaga medis waspada,” ujar Martin yang menjadi
membuat nyali bergetar. Indonesia harus menyiapkan diri salah seorang narasumber dalam
Setiap jam di seluruh dunia, dalam menjalankan tugasnya? kegiatan Webinar PAPDI tanggal 20
bertambah kasus positif Dr. dr. Cleopas Martin Rumende, Maret 2020.
baru dan bertambah pula catatan SpPD, K-P, FINASIM, FCCP dari Divisi
kematian yang diakibatkannya. Pulmonologi, Departemen Ilmu DEMAM DAN FOTO THORAX
Korban meninggal bukan saja Penyakit Dalam FKUI/RSCM/RSUI Satu hal yang penting dicermati
masyarakat awam, melainkan juga mengatakan, yang perlu dilakukan oleh para dokter sekarang ini
kalangan medis yang bertugas adalah mencari tahu informasi yang adalah bahwa gejala COVID-19
memberikan pengobatan karena valid tentang COVID-19. Dengan sangat bervariasi. “Kriteria yang
tertular dari pasien. Apalagi di mengetahuinya, dapat diambil baru menjadi sangat longgar,” kata
Indonesia, angka kematian atau Case tindakan yang tepat. Tidak lengah, Martin.
Fatality Rate (CFR) berkisar di atas juga tidak berlebihan.
8 persen di atas CFR global sekitar 4 Hal yang sama diungkapkan dr.
persen. “Kita harus tahu kapan kita Adityo Susilo, SpPD, K-PTI, FINASIM

14 HALO INTERNIS // Edisi XXXII, April 2020


FOKUS UTAMA

Hasil rontgent thorax pada pasien Covid-19, terlihat lapisan putih


yang tipis menutupi sebagian paru-paru. CT Scan Thorax

“Kalau pada COVID-19, pola demam agak


siklikal. Demam turun, demam lagi selama
beberapa hari sampai menunjukan gejala
respiratory di belakang hari. Demam pada
minggu pertama, gejala respiratory muncul
pada minggu kedua,”

kalau kita berhadapan dengan COVID-19, lakukan pula rontgen


kemungkinan COVID-19. Pola thorax. Pada kondisi rontgen thorax
demamnya berbeda dengan demam memberikan hasil yang samar,
dari Divisi Penyakit Tropik Dan bacterial, kalau tidak ada pemberian kalau memungkinkan lengkapi
Infeksi, Departemen Ilmu Penyakit obat adekuat demamnya tetap dengan pemeriksaan CT Scan
Dalam FKUI/RSCM/RSUI, yang tinggi. Kalau pada COVID-19, pola thorax. Anjuran ini didasarkan pada
juga menjadi narasumber dalam demam agak siklikal. Demam turun, pengalaman dokter-dokter di China
kegiatan Webinar PAPDI tanggal 20 demam lagi selama beberapa dan dialami pula oleh Adityo dan
Maret 2020. Menurut Adityo, pada hari sampai menunjukan gejala Martin sendiri bahwa semua pasien
beberapa kasus yang ditanganinya, respiratory di belakang hari. Demam yang mengarah pada kasus positif
gejala yang dialami pasien berbeda- pada minggu pertama, gejala COVID-19 mengalami ground glass
beda. Hanya satu kesamaan di respiratory muncul pada minggu opacity (GGO) pada paru-parunya.
antara mereka, yaitu mengalami kedua,” tutur Adityo. Secara kasat mata, dari hasil CT Scan
demam. thorax terlihat ada sesuatu seperti
Karenanya, Adityo menyarankan serpihan kaca yang berserakan pada
“Dari beberapa pasien yang kami dalam mendiagnosis penyakit paru-paru pasien. Pada tahap awal,
dapatkan, demam menjadi pintu pasien agar dilakukan juga GGO ini tidak langsung kelihatan
masuk yang membuka cakrawala pemeriksaan laboratorium. Dan dengan foto rongent. Namun bila
jika ada kecurigaan mengarah pada

Edisi XXXII, April 2020 // HALO INTERNIS 15


FOKUS UTAMA

pada pada tanggal 16 Maret 2020 atau kontaminasi. Selama masa


hanya berlaku 10 hari. Tanggal 27 karantina, surveilans dilakukan
Maret 2020 Ditjen Pencegahan untuk memantau perubahan kondisi
dan Pengendalian Penyakit seseorang atau sekelompok orang.
mengeluarkan Pedoman Pencegahan
dan Pengendalian Covid-19 Revisi PENGOBATAN
ke-4, dan masih berlaku saat tulisan Untuk pasien-pasien yang sudah
ini diturunkan. terkonfirmasi positif COVID-19 harus
Hal pokok dari pedoman revisi dirawat di rumah sakit rujukan.
keempat ini antara lain menjelaskan Dokter dapat memberikan terapi
mengenai: yang bersifat suportif dengan
pemberian O2, cairan, elektrolit, dan
1. Surveilans dan Respon nutrisi. Menurut Martin, sampai saat
2. Manajemen Klinis ini belum ada obat antivirus yang
3. Pencegahan dan dapat diberikan untuk COVID-19.
Pengendalian Infeksi Jika pasien mengalami infeksi yang
4. Pengelolaan Spesimen dan berat dengan gagal napas, maka
Konfirmasi Laboratorium perlu dirawat di intensive care unit
5. Komunikasi Risiko dan (ICU) untuk mendapatkan bantuan
Dr. dr. Cleopas Martin Rumende, SpPD, Pemberdayaan Masyarakat ventilator mekanik.
K-P, FINASIM, FCCP
Pada bagian “Surveilans dan Pasien COVID-19 juga dapat
Respon” dijelaskan tentang definisi diberikan vitamin C dosis tinggi.
operasional dalam penanganan Manurut Martin, vitamin C dapat
beberapa hari kemudian dilakukan COVID-19 yang beberapa poin bermanfaat sebagai antivirus.
rontgen thorax kembali, GGO terihat Dosis vitamin yang tepat dapat
jelas. memberikan efek membunuh virus.
“CT Scan ini membantu Nah, untuk pengobatan vitamin bisa
“CT Scan ini membantu
mengarahkan kita bahwa yang
mengarahkan kita diberikan dalam bentuk infus. Untuk
kita hadapi ini viral atau bukan. bahwa yang kita hadapi tujuan pencegahan, vitamin C dapat
Klinis adalah yang utama. Tapi jika ini viral atau bukan. diberikan dalam bentuk oral.
klinis sulit karena gejalanya sangat Klinis adalah yang
HARAPAN SEMBUH
longgar, lihat hasil lab apakah ada utama. Tapi jika klinis
infeksi viral,” kata Adityo. sulit karena gejalanya Dibalik penyebarannya yang begitu
sangat longgar, lihat cepat dengan kasus terkonfirmasi
PEDOMAN REVISI KEEMPAT hasil lab apakah ada yang sangat besar, ada setitik
Martin menerangkan, Direktorat infeksi viral,” harapan yang tersembul dari wabah
Jenderal Pencegahan dan pandemi COVID-19 ini. Bahwa
Pengendalian Penyakit , Kementerian presentase kematian atau angka
Kesehatan RI telah mengeluarkan mengalami perubahan dari mortalitas yang ditimbulkannya
Pedoman Pencegahan dan pedoman yang lama. Antara lain lebih kecil dibandingkan SARS (10%)
Pengendalian Coronavirus Disease mempertegas definisi Pasien dalam dan MERS (34%). Dengan kata
(COVID-19) yang ditujukan bagi Pengawasan (PDP), Orang dalam lain, peluang sembuh dari infeksi
petugas kesehatan sebagai acuan Pemantauan (ODP), Orang Tanpa COVID-19 cukup besar. Secara
dalam melakukan kesiapsiagaan Gejala (OTG), Kasus Konfirmasi, dan global, berdasarkan data per tanggal
menghadapi COVID-19. Kontak Erat. Kegiatan surveilans 2 April 2020 di seluruh dunia
merupakan bagian tidak terpisahkan sebanyak 202.7284 orang dinyatakan
Pedoman ini disusun berdasarkan dari karantina. Upaya surveilans sembuh dari COVID-19. Di Indonesia,
rekomendasi sementara WHO. merupakan pemantauan yang pada tanggal yang sama diketahui
Disebut sementara, karena berlangsung terus menerus 112 orang sembuh dari infeksi
rekomendasi WHO sewaktu- terhadap kelompok berisiko. COVID-19.
waktu dapat berubah melihat Sedangkan karantina merupakan
perkembangan situasi di lapangan pembatasan seseorang atau Intinya adalah jaga daya tahan
yang berubah begitu cepat. Sejauh sekelompok orang dalam suatu tubuh agar virus dapat dikalahkan.
ini Pedoman Pencegahan dan wilayah termasuk wilayah yang “Kalau daya tahan tubuh baik, akan
Pengendalian COVID-19 telah diduga terinfeksi penyakit dan/atau sembuh,” tegas Martin.INTERNIS
halo

direvisi sebanyak empat kali. Malah, terkontaminasi untuk mencegah


Pedoman revisi ke-3 yang diterbitkan kemungkinan penyebaran penyakit

16 HALO INTERNIS // Edisi XXXII, April 2020


FOKUS UTAMA

Edisi XXXII, April 2020 // HALO INTERNIS 17


FOKUS UTAMA

18 HALO INTERNIS // Edisi XXXII, April 2020


FOKUS UTAMA

BERTARUNG DENGAN
PERSENJATAAN LENGKAP
langsung juga dapat terjadi
ketika ada partikel percikan
tubuh mengandung virus yang
menempel pada permukaan
benda-benda lingkungan sekitar
kemudian tersentuh oleh orang
lain, atau melalui benda-benda
yang digunakan pada orang yang
terinfeksi seperti stetoskop atau
termometer.
Tenaga medis dan paramedis
berisko tinggi tertular COVID-19.
Karenanya haruslah menggunakan
APD selengkap mungkin ketika
menangani pasien. Ketua Umum
PB PAPDI, Dr. Sally Aman Nasution,
SpPD, K-KV, FINASIM, FACP telah
menghimbau kepada seluruh
anggota PAPDI untuk mematuhi
protokol keamanan ini.

M
“Kami ingin mengucapkan
terimakasih kepada semua sejawat yang berada di garda
enghadapi kasus COVID-19 adalah sebuah
depan pelayanan kesehatan terkait wabah ini. Kepada
pertarungan antara hidup dan mati. Tenaga
sejawat Internis Pulmonologi, Internis Tropik dan Infeksi,
medis dan paramedis di manapun akan
para Internis di seluruh Indonesia, para PAPDI Muda
berjuang sekuat tenaga untuk keselamatan
yaitu adik-adik PPDS dan adik-adik dokter umum. Kepada
pasien-pasiennya. Dalam pertarungan itu, ada “hukum”
seluruh anggota PAPDI dan anggota PAPDI Muda,
yang harus dipatuhi, bentengi diri dengan persenjataan
saya mengingatkan untuk senantiasa meningkatkan
lengkap. Yang dimaksud dengan persenjataan di sini
kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi
adalah perangkat alat pelindung diri (APD).
wabah pandemik COVID-19 ini. Salah satunya dengan
COVID-19 termasuk karakteristik penyakit yang menggunakan Alat Pelindung Diri atau APD saat sejawat
penularannya secara droplet (percikan cairan tubuh)— memberikan layanan,” kata Sally.
walau beberapa pihak ada yang memperdebatkannya
Persoalannya, beberapa waktu belakangan ini
dan menduga virus ini juga ditularkan secara airborne
kekurangan APD terjadi di mana-mana. Tenaga
(melalui udara) lantaran kasusnya begitu cepat menjadi
medis terpaksa menggunakan alat seadanya yang
pandemi dunia. Tetapi World Health Organization (WHO)
mempertinggi risiko terjadinya penularan COVID-19.
dalam publikasinya tanggal 29 Maret 2020 yang berjudul
Ini tidak hanya terjadi di Indonesia, juga negara-
“Modes of transmission of virus causing COVID-19:
negara lain. Pemerintah, dibantu banyak pihak sekuat
implications for IPC precaution recommendations”
tenaga berusaha terus menerus mendatangkan APD
berdasarkan bukti yang tersedia kembali menegaskan
dan mendistribusikannya ke berbagai daerah untuk
rekomendasinya bahwa penularan COVID-19 adalah
para pejuang kemanusiaan, terutama yang berkontak
droplet.
langsung dengan pasien. Perlahan, kekurangan APD ini
Penularannya langsung dapat terjadi ketika seseorang mulai teratasi. Namun upaya pengadaan tidak boleh
berada dalam kontak dekat (radius 1 meter) dengan terhenti, harus kontinu. Karena selama wabah pandemi
orang yang memiliki gejala gangguan pernapasan COVID-19 masih berlangsung, APD yang sifatnya sekali
(misalnya, batuk atau bersin). Penularan tidak pakai itu harus selalu tersedia.INTERNIS
halo

Edisi XXXII, April 2020 // HALO INTERNIS 19


FOKUS UTAMA

PEDOMAN SHOLAT
SELAMA MEMAKAI APD

B
agi tenaga kesehatan yang beragama Islam, da- rentang waktu dua shalat yang bisa dijamak (dz-
lam situasi apapun kewajiban sholat tidak boleh huhur dan ashar serta maghrib dan isya’), maka ia
ditinggalkan. Sementara dalam keadaan me- boleh melaksanakan shalat dengan jama’.
makai APD, bersuci dari hadas seperti melakukan
6. Dalam kondisi ketika jam kerjanya berada dalam
wudhu atau tayamun tidak mungkin dilakukan. Untuk
rentang waktu shalat dan ia memiliki wudlu maka
situasi ini, Majelis Ulama Indonesia mengeluarkan Fatwa
ia boleh melaksanakan shalat dalam waktu yang
MUI Nomor 17 Tahun 2020 tentang Pedoman Kaifi-
ditentukan meski dengan tetap memakai APD yang
at Shalat Bagi Tenaga Kesehatan Yang Memakai Alat
ada.
Pelindung Diri (APD) Saat Merawat Dan Menangani
Pasien COVID-19. Berikut uraiannya. 7. Dalam kondisi sulit berwudlu, maka ia bertayamum
kemudian melaksanakan shalat.
1. Tenaga kesehatan muslim yang bertugas merawat
8. Dalam kondisi hadas dan tidak mungkin bersuci
pasien COVID-19 dengan memakai APD tetap wajib
(wudlu atau tayamum) maka ia melaksanakan
melaksanakan shalat fardhu dengan berbagai
shalat boleh dalam kondisi tidak suci dan tidak
kondisinya.
perlu mengulangi (i’adah).
2. Dalam kondisi ketika jam kerjanya sudah selesai
9. Dalam kondisi APD yang dipakai terkena najis, dan
atau sebelum mulai kerja ia masih mendapati waktu
tidak memungkinkan untuk dilepas atau disucikan
shalat, maka wajib melaksanakan shalat fardlu
maka ia melaksanakan shalat boleh dalam kondi-
sebagaimana mestinya.
si tidak suci dan mengulangi shalat (i’adah) usai
3. Dalam kondisi ia bertugas mulai sebelum masuk bertugas.
waktu zhuhur atau maghrib dan berakhir masih be-
10. Penanggung jawab bidang kesehatan wajib menga-
rada di waktu shalat ashar atau isya’ maka ia boleh
tur shift bagi tenaga kesehatan muslim yang bertu-
melaksanakan shalat dengan jama’ ta’khir.
gas dengan mempertimbangkan waktu shalat agar
4. Dalam kondisi ia bertugas mulai saat waktu dzhuhur dapat menjalankan kewajiban ibadah dan menjaga
atau maghrib dan diperkirakan tidak dapat melak- keselamatan diri.
sanakan shalat ashar atau isya maka dia boleh
11. Tenaga kesehatan menjadikan fatwa ini sebagai
melaksanakan shalat dengan jama’ taqdim.
pedoman untuk melaksanakan shalat dengan tetap
5. Dalam kondisi ketika jam kerjanya berada dalam memperhatikan aspek keselamatan diri.INTERNIS
halo

20 HALO INTERNIS // Edisi XXXII, April 2020


LAPORAN KHUSUS

MOMENTUM
PAPDI
Edisi XXXII, April 2020 // HALO INTERNIS 21
LAPORAN KHUSUS

MOMENTUM
PAPDI Sesulit apapun keadaan, selalu ada momentum
untuk memperjuangkan hak dan kebenaran.
PAPDI akan terus bergerak maju. Bersiap
menghadapi tantangan besar yang akan tiba.
Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang
sudah di depan mata.

B
elum lama ini mencuat dua
isu yang cukup menghentak
dunia kesehatan dan
pendidikan di Indonesia.
Isu-isu ini secara langsung maupun
tidak, berkaitan dengan kinerja
profesional medis di Indonesia,
tidak terkecuali para internis sebagai
tenaga kesehatan dan PAPDI sebagai
organisasi profesi yang membina
para internis di seluruh Indonesia.
Menteri Kesehatan, Dr. dr. Terawan
Agus Putranto, Sp.Rad (K),
enyoroti penyelenggaraan BPJS BPJS Kesehatan kesulitan untuk
Kesehatan yang sampai saat ini membayar klaim tersebut, karena
masih diliputi berbagai persoalan. secara akumulasi tagihan yang
Terawan, dikutip oleh berbagai dibayarkan jauh lebih besar dari
media massa, pada November penerimaan yang diperoleh dari
2019 lalu mengatakan bahwa salah iuran peserta BPJS setiap bulannya.
satu yang menyebabkan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Sementara itu dari dunia pendidikan
Kesehatan mengalami defisit adalah muncul pernyataan dari Menteri
karena pelayanan kesehatan yang Pendidikan dan Kebudayaan RI,
diberikan kepada pasien dilakukan Nadiem Anwar Makarim, BA, MBA,
secara maksimal, bukan optimal. menyangkut gelar dan kompetensi
Dalam arti, selama ini banyak yang dimiliki oleh lulusan perguruan
dokter memberikan tindakan- tinggi di Indonesia. Nadiem, pada
tindakan medis yang tidak perlu 4 Desember 2019 lalu dalam
kepada pasien, yang pada akhirnya pidatonya pada acara serah terima
membuat klaim rumah sakit kepada Rektor Universitas Indonesia
BPJS Kesehatan membengkak dan (UI) di Depok, secara gamblang

22 HALO INTERNIS // Edisi XXXII, April 2020


LAPORAN KHUSUS

masyarakat banyak yang terhambat SISI POSITIF


lantaran terbentur dengan aturan
“kaku” yang diberlakukan oleh Namun, tidak ada asap tanpa
BPJS Kesehatan? Di lapangan, para api. Tentu ada sesuatu yang
internis sering menghadapi kendala, melatarbelakangi mengapa dua
tidak bisa memberikan tindakan menteri Kabinet Indonesia Maju ini
tertentu kepada pasien berdasarkan mengeluarkan statement-statement
kompetensi yang dimilikinya, hanya yang “mengelitik”. Inilah yang perlu
karena dalam sistem BPJS Kesehatan dicermati dan diambil sisi positifnya.
tindakan tersebut tidak tercantum Bahwa memang ada persoalan dari
sebagai ranah internis. sisi pengelolaan BPJS Kesehatan dan
penyelenggaraan pendidikan yang
Kalau ada pihak-pihak tertentu yang mesti dibenahi. Ungkapan Terawan
sengaja memberikan pelayanan maupun Nadiem dapat dijadikan
maksimal untuk mengeruk catatan penting para internis untuk
keuntungan pribadi atau instansi menginstropeksi diri, agar lebih baik
tempat dia bekerja, lebih tepat lagi dalam memberikan pelayanan
dikatakan sebagai oknum. Tidak bisa kesehatan kepada masyarakat,
disamaratakan pada semua tenaga serta lebih gigih lagi dalam
medis dan rumah sakit yang menjadi mempertahankan dan meningkatkan
mitra BPJS Kesehatan. kompentesi sebagai Dokter Spesialis
Penyakit Dalam.
Adapun soal gelar yang disebut
Nadiem tidak menjamin Dari sisi PAPDI, isu ini dapat
kompetensi, dapat dipertanyakan dimanfaatkan sebagai momentum
kembali kalangan manakah untuk menyampaikan masukan
yang dimaksud? Banyak pihak kepada pihak-pihak terkait tentang
mengakui, memang ada persoalan hal-hal yang perlu diperbaiki
besar yang menyelimuti dunia dalam pelaksanaan Program
pendidikan di Indonesia selama Jaminan Kesehatan Nasional
ini. Salah satunya, banyak lulusan (JKN) yang diselenggarakan oleh
perguruan tinggi yang menganggur BPJS Kesehatan. Dengan harapan
karena kurang memiliki kreativitas pelaksanaan Program JKN kedepan
dan kemandirian. Dimana letak dapat semakin baik, dalam
salahnya? Apa yang kurang dari memberikan pelayanan kepada
mengatakan saat ini Indonesia sistem pendidikan selama ini? masyarakat maupun dalam membina
sedang memasuki era di mana kerja sama dengan para mitra. Bagi
gelar tidak menjamin kompetensi, Tetapi, boleh jadi hal tersebut PAPDI, ini juga menjadi momentum
kelulusan tidak menjamin kesiapan tidak berlaku pada semua bidang. organisasi untuk memperjuangkan
berkarya, akreditasi tidak menjamin Mungkin bisa dikatakan pendidikan hak-hak para internis yang selama ini
mutu, dan absesi (kehadiran) di bidang kedokteran termasuk belum semuanya diakomodir oleh
di dalam kelas tidak menjamin dalam pengecualian, sebab BPJS Kesehatan.
seseorang belajar. pendidikan kedokteran memiliki
aturan dan sistem pendidikan Semoga di era Kabinet Indonesia
Serta merta pernyataan-pernyataan yang berbeda dengan bidang lain. Maju ini, banyak bermunculan
ini mendapat respons beragam Termasuk dalam menentukan hal-hal baru yang berdampak
dari berbagai kalangan, bahkan kelulusan, ada standar pendidikan positif pada peningkatan kualitas
mempertanyakannya kembali untuk dan prosedur ketat yang harus sumber daya manusia dan
mendapatkan informasi yang lebih dijalani, dan tidak mungkin dapat pelayanan kesehatan di Indonesia.
jelas. Kalangan praktisi kedokteran dilalui tanpa disertai dengan Sehinga semua pihak terkait
mengemukakan pertanyaan balik, perjuangan dan kesungguhan dapat melangkah ke tahap yang
apakah benar “tuduhan” bahwa peserta didik. Sistem pendidikan lebih tinggi. Bersiap menghadapi
selama ini banyak pelayanan kedokteran di Indonesia sekarang tantangan-tantangan besar di era
kesehatan yang diberikan bersifat ini, khususnya Pendidikan Speslialis Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
maksimal alias jor-joran, bukan Penyakit Dalam, dapat memberi yang akan tiba sebentar lagi. INTERNIS
halo

optimal atau efektif? Apakah tidak jaminan bahwa kompetensi yang


sebaliknya, justru di lapangan kinerja tertulis pada sertifikat atau ijazah
para dokter dalam memberikan benar-benar melekat pada diri yang
pelayanan kesehatan kepada bersangkutan.

Edisi XXXII, April 2020 // HALO INTERNIS 23


LAPORAN KHUSUS

TITIK TEMU
YANG DITUNGGU
PAPDI telah melakukan audiensi dengan BPJS Kesehatan. Satu persoalan di
lapangan yang selama ini sangat mengganjal bagi anggota PAPDI terurai
dalam pertemuan itu. Sebuah kabar baik yang telah lama ditunggu. PAPDI telah
memainkan bargaining-nya dalam memperjuangan kepentingan para anggota.

Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PB PAPDI) elakukan audiensi dengan BPJS
Kesehatan yang diwakili Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan dr. Maya A. Rusady, M.Kes, AAK.

D
i tengah isu defisit yang SpPD, K-KV, FINASIM, FACP dalam Pertimbangan PB PAPDI Prof. Dr.
mengheboh jagad Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD,
Indonesia, PAPDI mendapat PAPDI pada tanggal 15 Februari 2020 K-HOM, FINASIM, FACP dan Prof. Dr.
kesempatan melakukan lalu. dr. Idrus Alwi, SpPD, K-KV, FINASIM,
audiensi dengan pihak Badan FACC, FESC, FAPSIC, FACP. Dari pihak
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Pertemuan ini terlaksana pada BPJS Kesehatan hadir dr. Maya A.
Kesehatan. Hal ini diungkapkan tanggal 10 Februari 2020, dihadiri Rusady, M.Kes, AAK, selaku Direktur
oleh Ketua Umum Pengurus Besar oleh Ketua Umum PB PAPDI, Ketua Jaminan Pelayanan Kesehatan, BPJS
Perhimpunan Dokter Spesialis Umum Kolegium Ilmu Penyakit Kesehatan.
Penyakit Dalam Indonesia (PB Dalam (KIPD) Dr. dr. Irsan Hasan,
PAPDI), Dr. dr. Sally Aman Nasution, SpPD, K-GEH, FINASIM, serta Dewan Menurut Sally, dalam forum ini

24 HALO INTERNIS // Edisi XXXII, April 2020


LAPORAN KHUSUS

PAPDI banyak memberi masukan.


Salah satu hal pokok yang
didiskusikan adalah mengenai
kompetensi dan kekhususan di
lingkup Spesialis Penyakit Dalam.
Dalam hal ini, BPJS Kesehatan
menujukkan respon yang positif,
cukup terbuka, dan dapat menerima
saran-saran PAPDI. “Kompetensi hal
yang sederhana, tapi indikasinya
di lapangan sangat besar. Dr. Maya
(Direktur BPJS) sudah mendapatkan
daftar kompetensi dan sertifikat
yang dikeluarkan oleh KIPD untuk
(menjamin) teman-teman dapat
menjalankan praktik secara
profesional di lapangan,” ungkap
Sally.
Audiensi dengan BPJS Kesehatan
merupakan kabar baik bagi anggota
PAPDI. Terlebih PAPDI dapat
menyampaikan kendala-kendala
yang selama ini dialami para anggota
di daerah. Di lain pihak, beraudiensi
dengan PAPDI merupakan sesuatu
yang dinanti-nanti pula oleh BPJS
Kesehatan, karena banyak persoalan
di lapangan yang membutuhkan
masukan dari PAPDI dalam
merumuskan solusinya. Jadi audiensi
ini semacam titik temu yang telah
lama diharap dan ditunggu kedua
belah pihak.
Selepas audiensi tersebut, BPJS
Kesehatan berkenan pula menjadi
narasumber dalam Rakernas
PAPDI 2020, untuk memberikan
memberikan pencerahan kepada
anggota PAPDI tentang situasi
terkini pelaksanaan Program solusi. “Nanti pusat (PB PAPDI) akan bagi masyarakat. Apa yang kita
Jaminan Kesehatan Nasional meneruskannya ke BPJS Pusat dan lakukan untuk perbaikan ke depan
(JKN). Rakernas ini dihadiri oleh daerah,” kata Sally. adalah untuk kepentingan kita
perwakilan dari 38 PAPDI Cabang bersama,” ujarnya.
yang tersebar di seluruh Indonesia. KATASTROPIK
Diharapkan para perwakilan PAPDI PAPDI dengan anggota yang
Cabang ini dapat meneruskan Di hadapan peserta Rakernas PAPDI, berjumlah lebih dari 4.000 Dokter
informasi yang diperoleh kepada Maya A. Rusady, mengungkapkan Spesialis Penyakit Dalam, adalah
rekan-rekan sejawat di daerah. kegembiraannya dapat berdialog mitra penting bagi BPJS Kesehatan
Sehingga semua anggota PAPDI langsung dengan perwakilan dalam menyukseskan program JKN.
mendapatkan informasi yang sama, internis dari seluruh Indonesia. Maya menjelaskan, saat ini jumlah
dan memahami duduk persoalan “Kami sangat senang sekali Bu penyakit katastropik meliputi 20
yang terjadi di lapangan. Namun Sally memberikan waktu berdialog persen dari keseluruhan pelayanan
seandainya nanti masih ada dengan teman-teman PAPDI. Kami kesehatan yang diberikan dalam JKN.
anggota PAPDI yang menghadapi bisa memperlihatkan data-data. Katastropik merupakan penyakit-
masalah yang belum terselesaikan, Kita bersama-sama bisa melakukan penyakit yang membutuhkan biaya
Sally menyarankan agar evaluasi dan bersepakat melakukan tinggi dalam pengobatannya serta
membicarakannya dengan Pengurus perbaikan Program JKN ke depan. memiliki komplikasi yang dapat
Pusat (PB PAPDI) untuk dicarikan Program JKN ini sangat bermanfaat mengancam jiwa. Sekitar 80 persen

Edisi XXXII, April 2020 // HALO INTERNIS 25


LAPORAN KHUSUS

penyakit katastropik. Jadi dan Tim Kendali Pembiayaan,


mayoritasnya adalah bagian bapak sengketa ini dibawa ke sidang
ibuk sekalian,” ujar Maya yang Dewan Pertimbangan Klinis.
juga memperlihatkan data-data Akhirnya Dewan Pertimbangan
pembiayaan yang dikeluarkan BPJS Klinis menetapkan, semua yang
Kesehatan pada tahun 2018. memiliki kompetensi dapat
melakukan cimino tersebut.
DISPUTE DI LAPANGAN Ketetapan ini diakomodir oleh JKN,
selanjutnya BPJS Kesehatan tinggal
Maya mengungkapkan dalam
melaksanakan pembayaran. “Apabila
penyelenggaraan JKN, adakalanya
ada ketentuannya, maka itu menjadi
terjadi dispute (perselisihan).
acuan JKN dalam melakukan
Ini umumnya berkaitan dengan
pembiayaan,” tutur Maya.
overlapping competency yang
menimbulkan kerancuan dalam Dari penjelasan Maya, tergambarkan
pembayaran jasa tenaga kesehatan, bahwa banyaknya permasalan yang
karena tidak ada ketetapan yang terjadi sebagian besar karenanya
jelas mengenai siapa yang boleh kurangnya komunikasi antara pihak-
melakukan tindakan apa. Kemudian pihak terkait dalam pelaksanaan
berkenaan pula dengan pemberian JKN. BPJS Kesehatan sendiri
obat, siapa yang boleh meresepkan menyatakan berkomitmen untuk
obat tertentu. membantu menyelesaikan persoalan
dispute, bila persoalan-persoalan
Maya mencontohkan pada kasus
ini terkomunikasikan kepada
bedah kardiovaskular, muncul
Dr. dr. Sally Aman Nasution, mereka secara lengkap. Upaya
SpPD, K-KV, FINASIM, FACP dispute tentang siapa yang
PAPDI menyampaikan kompentesi-
sesungguhnya berhak melakukan
kompetensi di lingkup Penyakit
cimino? Pihak tertentu mengatakan
Dalam kepada BPJS Kesehatan,
merekalah yang berhak, sementara
merupakan langkah tepat untuk
ada pihak lain yang mengatakan juga
mengatasi dispute yang selama ini
memiliki kompetensi melakukan itu.
merugikan internis.
Begitu pula pada kasus pemberian
“Kompetensi hal obat Tuberkulosis. Siapa yang boleh “Kalau masalah dispute, kami punya
yang sederhana, meresepkannya? Di lapangan ini komitmen untuk menyelesaikannya.
tapi indikasinya di menimbulkan perselisihan. Selama ini kendalanya terbanyak
lapangan sangat dari segi administrasi. Berkasnya
besar. Dr. Maya Menurut Maya, BPJS Kesehatan
belum lengkap tapi sudah diajukan,
tidak bisa memutuskan siapa yang
(Direktur BPJS) sudah berhak. BPJS Kesehatan dalam
sehingga tidak bisa diproses.
mendapatkan posisi bertugas membayar sesuai
Dalam hal dispute ini, kami tidak
daftar kompetensi dengan yang ditetapkan JKN.
memutuskan sendiri. Masalah ini
dan sertifikat yang kami bawa ke Tim Kendali Mutu
Adapun JKN membuat ketentuan
dan Kendali Biaya, bahkan sampai
dikeluarkan oleh KIPD berdasarkan kesepakatan yang
kepada Dewan Pertimbangan Klinis,”
untuk (menjamin) dirumuskan bersama Kementerian
tutur Maya.
teman-teman dapat Kesehatan. Maka ketika terjadi
menjalankan praktik dispute seperti kasus di atas, ada DISTRIBUSI INTERNIS
secara profesional di ruang untuk menyelesaikannya.
BPJS Kesehatan memfasilitasi pihak- Program JKN menginginkan semua
lapangan.” pihak yang memiliki kompetensi rakyat Indonesia mendapatkan
untuk mengakukan klaim dan akses pelayanan kesehatan yang
meneruskannya kepada pihak yang sama di setiap daerah. Tetapi niat
berwenang memberi keputusan. baik ini terkendala dengan belum
dari penyakit katastropik tersebut Selanjutnya BPJS kesehatan akan meratanya penyebaran tenaga
masuk dalam kategori Peyakit melaksanakan hasil keputusan kesehatan profesional ke seluruh
Dalam. Di antaranya penyakit tersebut. wilayah Indonesia. Masih banyak
jantung, kanker, stroke, dan gagal rumah sakit-rumah sakit di daerah-
ginjal. Pada kasus cimino dalam daerah yang belum memiliki
bedah kardiovaskular, akhirnya tenaga dokter spesialis, termasuk
“Total pembiayaan pada tahun didapatkan win-win sollution. Maya Spesialis Penyakit Dalam yang masih
2019 adalah Rp 104 triliun. Ini menceritakan setelah meminta terkonsentrasi di Pulau Jawa. Ini
setahun. Sekitar 20 persennya pertimbangan Tim Kendali Mutu

26 HALO INTERNIS // Edisi XXXII, April 2020


LAPORAN KHUSUS

menimbulkan persoalan lain dalam


penyelenggaraan JKN.
Kondisi ini memunculkan
pertanyaan, bagaimana bila di
daerah ditemukan kasus-kasus
penyakit dalam sementara tidak ada
internis yang menangani? Siapa yang
yang berwenang meresepkan obat
tertentu untuk pasien? Karena BPJS
Kesehatan membutuhkan kepastian
dalam mengeluarkan pembiayaan.
Pada kasus ini, pemberian clinical
privilege (kewenangan klinis) kepada
dokter yang bertugas di rumah
sakit mungkin dapat menjadi solusi.
Tapi ini hanya bersifat sementara
waktu. Jalan terbaiknya adalah
menghadirkan tenaga dokter
spesialis ke daerah-daerah yang
membutuhkan di seluruh wilayah
Indonesia, terutama daerah Program WKDS berhasil
terpencil dan perbatasan yang jauh menggerakkan para dokter spesialis “Kami berusaha
dari perkotaan. ke pelosok daerah. Banyak rumah menyebarkan
sakit di daerah terbantu. Sayangnya pelayanan kesehatan
“Kami berusaha menyebarkan
upaya pendistribusian dokter sehingga merata ke
pelayanan kesehatan sehingga
merata ke seluruh Indonesia. Tapi
spesialis ini hanya berjalan 2 tahun. seluruh Indonesia.
kalau tidak ada internis di suatu
Program WKDS disomasi oleh pihak Tapi kalau tidak ada
yang tidak setuju dengan adanya internis di suatu daerah,
daerah, apakah ada clinical privilege
ketentuan “wajib” karena merasa apakah ada clinical
terhadap dokter tertentu yang
telah menjalani pendidikan dengan
diperbolehkan memberikan resep
biaya mandiri, bukan beasiswa
privilege terhadap
tersebut? (Yang terbaik) bagaimana
dari negara. Perkara ini dibawa dokter tertentu
membagi kompetensi agar tersebar yang diperbolehkan
ke ranah hukum. Pada Desember
di seluruh wilayah Indonesia,” memberikan resep
2018 Mahkamah Agung (MA)
tandas Maya.
memutuskan pembatalan Program tersebut?”
Tidak meratanya distribusi dokter WKDS. Kemudian Pemerintah
spesialis memang sebuah “PR” besar membuatkan program pengganti
bagi Pemerintah Indonesia. Sudah dengan nama “Pemberdayaan Dalam ke daerah-daerah terpencil
pernah ada solusinya. Pada Januari Dokter Spesialis” (PDS). Bedanya harus berjalan, karena sebentar lagi
2017, Pemerintah mengeluarkan dengan WKDS, program PDS ini tidak kran MEA (Masyarakat Ekonomi
Program Wajib Kerja Dokter Spesialis diwajibkan. ASEAN) untuk tenaga kesehatan
(WKDS). Setiap lulusan pendidikan akan dibuka. Ketika masa itu tiba
PAPDI sangat mendukung program dokter-dokter asing boleh berpraktik
dokter spesialis--terutama empat
pendistribusian tenaga dokter di Indonesia.
spesialis dasar (Spesialis Penyakit
spesialis ke daerah ini. “Kepentingan
Dalam, Spesialis Anak, Spesialis
buat kita banyak. Kita masuk dalam “Kalau sampai tempat (rumah sakit
Obstetri dan Ginekologi, Spesialis
program PDS ini. Pada saat WKDS di daerah) tetap kosong tidak ada
Bedah) ditambah Spesialis
dijalankan banyak sekali daerah dokter spesialis di sana, jangan
Anestesi—diharuskan menjalani
terpencil yang bertahun-tahun tidak kaget saat MEA dibuka tempat itu
tugas pengabdian di daerah selama
pernah ada dokter spesialis dan diisi oleh dokter dari negara lain.
satu tahun. Setelah itu barulah para
operasi, kemudian jadi bisa berjalan. Ini sangat mungkin terjadi. Kami
dokter spesialis muda ini kembali
Lalu WKDS dihapus. Ini renungan himbau teman-teman dan adik-adik
ke daerah masing-masing atau ke
kita bersama,” kata Sally. PPDS untuk mengikuti program PDS
instansi tempat mereka bekerja.
ini, mengisi kekosongan di daerah,
Dan WKDS ini menjadi syarat untuk Dengan adanya perubahan hanya 1 tahun. Yang kita harus ingat,
mendapatkan Surat Tanda Registrasi dari WKDS menjadi PDS, Sally jangan sampai daerah terpencil dan
(STR) yang diperlukan untuk menghimbau agar semua anggota pulau-pulau terluar diisi oleh dokter
mengajukan izin praktik sebagai PAPDI mendukung program ini. dari negara lain. Kita hanya bisa jadi
dokter spesialis. Distribusi Dokter Spesialis Penyakit penonton saat itu,” tandas Sally.INTERNIS
halo

Edisi XXXII, April 2020 // HALO INTERNIS 27


LAPORAN KHUSUS

Pengobatan Optimal
untuk Penyakit Jantung dan Kanker
Kini tidak semua rangkaian pengobatan penyakit jantung
dan kanker ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Dalih
“pengobatan optimal” dipertanyakan.

P
enyakit-penyakit katastropik selalu menjadi TINDAKAN SESUAI KONDISI PASIEN
sorotan dalam setiap pembahasan program
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Pasalnya, Permintaan ini mengundang pertanyaan. Seperti apa
penyakit katastropik menyedot anggaran terbesar, batas optimal dalam pengobatan dalam penyakit
yakni 20 persen dari keseluruhan pembiayaan JKN setiap jantung? Kepala Divisi Kardiologi, Departemen Ilmu
tahunnya. Penyakit jantung dan kanker menempati Penyakit Dalam, Universitas Indonesia/RSUPN Cipto
rangking tertinggi dalam deretan katastropik ini. Mangunkusumo dr. Ika Prasetya Wijaya, SpPD, K-KV,
FINASIM, FACP, FICA menjelaskan, bahwa penanganan
Ada semacam permintaan yang tak tertulis dari Menteri pasien jantung disesuaikan dengan kasus yang dialami
Kesehatan agar para dokter memberikan pengobatan pasien jantung. “Tidak semua pelayanan akan diberikan
yang optimal kepada pasien, bukan maksimal. Dalam kepada pasien jantung. Itu tergantung dengan kondisi
arti, pengobatan yang diberikan sesuai dengan pasien,” tutur Ika.
kebutuhan pasien, tidak di luar atau melebihi dari
apa yang dibutuhkan. Tujuannya tak lain adalah untuk Setiap tindakan yang diambil dokter jantung tentu
menghemat biaya pengobatan, supaya defisit yang diawali dengan indikasi tertentu, dan ada alasan yang
dialami BPJS Kesehatan tidak semakin membesar. bisa dipertanggungjawabkan. Jika pasien menunjukkan

28 HALO INTERNIS // Edisi XXXII, April 2020


LAPORAN KHUSUS

lapangan. Pada kenyataannya,


menurut Ketua PAPDI Cabang
Jakarta Raya ini, dokter-dokter
bekerja tanpa ada pengawasan
dan arahan yang jelas dari BPJS
Kesehatan maupun rumah sakit.
Ketika dokter melakukan tindakan
yang diperlukan oleh pasien,
lantas dianggap berlebihan karena
tindakan tersebut di luar tanggungan
BPJS Kesehatan.
“Yang jelas saya rasa tidak ada
pengawasan dari BPJS, dari rumah
sakit. Tidak semua pemeriksaan
dan pengobatan ditanggung
BPJS. Kalau tindakan dokter tidak
ditanggung BPJS dan pasien tidak
mampu, dokter juga serba terbatas
dalam melayani pasien. Sementara
pasien juga sebenarnya tidak mau
kalau terlalu berlebihan dalam
penanganannya,” kata Ika.
Sekarang, defisit yang dialami BPJS
Kesehatan dalam pembiayaan
JKN sudah sangat besar. Rumah
sakit-rumah sakit menanggung
dampaknya. Klaim yang mereka
ajukan kepada BPJS Kesehatan,
lambat dibayarkan. Sementara
dr. Ika Prasetya Wijaya, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP, FICA biaya operasional rumah sakit
tidak bisa ditunda. Mau tidak mau,
demi kelangsungan Program JKN
rasionalitas harus digunakan. BPJS
indikasi mengalami serangan Kesehatan, baik mengenai tindakan Kesehatan perlu mengupayakan agar
jantung, maka pemasangan stent maupun pemberian obat. Tetapi aturan-aturan tentang “pelayanan
wajib dilakukan, atau dilakukan yang jelas, semua tindakan medis optimal” dapat dipahami dan
tindakan by pass bila diperlukan. yang dilakukan terhadap pasien dilaksanakan oleh tenaga kesehatan
“Jika memang pasien tidak didasarkan pada persetujuan rumah di lapangan.
mengalami keluhan tentu, dokter sakit.
tidak akan mengambil tindakan “Kita sesuaikan dengan aturan BPJS
berlebihan. Bila ada keluhan, akan “Ya, agak susah ya. Kan kita memang saja. Kalau kita melayani melebihi
ada pemeriksaan yang ditunjang tidak tahu, BPJS seperti apa aturan alokasi yang sudah ditentukan
dengan alat,” imbuh Ika yang pembiayaannya. Syarat ini, syarat BPJS, nanti rumah sakit yang
mengakui tindakan-tindakan dalam itu. Pembiayaan memang aturannya kewalahan karena tidak dipenuhi
pengobatan jantung memang (dibuat) antara rumah sakit dengan pembayarannya oleh BPJS,”ujar dr
membutuhkan biaya tinggi. BPJS. Kalau memang kemudian ada Ika.
disebut pembiayaan terlalu besar
Menurut Ika, para dokter jantung untuk pasien jantung dan dianggap BERDASARKAN PANDUAN
bekerja sesuai dengan panduan berlebihan, saya rasa mesti ada NASIONAL
nasional terhadap penanganan warning buat rumah sakitnya bahwa
pasien jantung. Itulah panduan ini sudah ada kelebihan dana,” tutur Dari sisi pengobatan penyakit
tindakan optimal. Dan setiap Ika. kanker, hal senada diutarakan oleh
dokter memiliki kemampuan yang Ketua Perimpunan Hematologi –
berbeda-beda sesuai tingkatan Semestinya ada batasan-batasan Onkologi Medik Ilmu Penyakit Dalam
ilmu yang dimiliki. Terkait dengan dalam pelayanan kesehatan Indonesia (PERHOMPEDIN), Dr. dr.
pembiayaan JKN, adakalanya JKN, BPJS Kesehatan selaku Tubagus Djumhana Atmakusuma,
dokter belum memahami aturan penyelenggara melakukan SpPD, K-HOM, FINASIM. Bahwa
yang diberlakukan oleh BPJS pengawasan terhadap praktik di dalam penanganan pasien kanker,

Edisi XXXII, April 2020 // HALO INTERNIS 29


LAPORAN KHUSUS

klaim pasien kanker antara rumah


sakit di daerah berbeda dengan di
tingkat provinsi dan tingkat nasional. “Dokter itu kan
Di rumah sakit rujukan pasien harus menangani pasien
membayar tagihan rumah sakit kanker sesuai dengan
karena ketika tidak semua biaya panduan. Di tingkat
pengobatan yang dibutuhkannya nasional sudah ada
ditanggung BPJS Kesehatan. Untuk panduan, di tingkat
bertahan meneruskan pengobatan rumah sakit juga.
di rumah sakit, tidak punya biaya. Mengapa dibuat
Untuk pulang ke daerah pun seperti itu agar KPKN
sepertinya memupus harapan
untuk sembuh, seakan semua yang
pusat dan daerah
dilakukan hanya berbuah sia-sia. di rumah sakit bisa
Dr. dr. Tubagus Djumhana Atmakusuma, berkoordinasi dengan
SpPD, K-HOM, FINASIM. “Kami sebagai dokter tentu saja baik.”
ingin memberikan yang terbaik
dokter melakukan tindakan
bagi pasien kanker, tapi sayangnya
sesuai dengan arahan Komite payudara tipe A, B atau C. Bisa
fasilitas yang diberikan pasien
Penanggulangan Kanker Nasional disebut harus detil, dan masing-
kanker oleh BPJS belum merata,
(KPKN). Panduan ini diterapkan dan masing tahapan ini ada perbedaan
sehingga mengakibatkan pelayanan
digunakan untuk semua jenis kanker, antara penanganan kelas 1 dengan
kesehatan pasien kanker tidak
baik di tingkat nasional, provinsi, kelas 2 dan 3. Termasuk pemberian
optimal. Belum lagi ada perbedaan
maupun kabupaten di masing- CT Scan, MRI Scan, PET Scan, dan
klaim untuk pelayanan yang sama di
masing rumah sakit. pemberian layanan kesehatan
rumah sakit nasional dengan rumah
“Dokter itu kan menangani pasien sakit daerah,” tutur Djumhana. lainnya,” ujar Djumhana.
kanker sesuai dengan panduan. Di Persoalan defisit yang dialami
NO BLAME CULTURE
tingkat nasional sudah ada panduan, BPJS Kesehatan dan persoalan
di tingkat rumah sakit juga. Mengapa Mengenai adanya “tuduhan” bahwa pembatasan layanan pengobatan
dibuat seperti itu agar KPKN pusat dokter memberikan tindakan pasien kanker memang harus
dan daerah di rumah sakit bisa pengobatan yang berlebihan dicarikan solusinya. Djumhana
berkoordinasi dengan baik,” tutur kepada pasien kanker sehingga menyarankan untuk tidak saling
Djumhana. menjadi salah satu penyebab menyalahkan. “Jangan salah-salahan.
tagihan rumah sakit kepada BPJS No blame culture. Pemerintah
Sejak Program JKN memberlakukan
Kesehatan membengkak, Djumhana dalam hal ini Kemenkes, seharusnya
aturan atau batasan pembiayaan,
menerangkan kecil kemungkinan bisa melakukan lagi dialog dengan
tidak semua pasien kanker
hal tersebut dilakukan. Selain BPJS Kesehatan, kalangan dokter dan
mendapatkan pelayanan yang
karena pengobatan pasien kanker rumah sakit. Tahapan pembicaraan
optimal. Kualitas pelayanan
harus mengacu pada panduan yang harus lebih terkonsentrasi dan tidak
menjadi menurun dan berkurang.
ada, fasilitas yang tersedia untuk bisa sekali jalan untuk menemukan
Beberapa tindakan medis tidak
pengobatan kanker pun masih solusi terbaik bagi pasien. Terlebih
bisa lagi diberikan kepada pasien
terbatas. Seperti untuk patologi kanker merupakan kategori penyakit
kanker karena BPJS Kesehatan tidak
penyakit kanker, tidak semua dengan pembiayaan klaim BPJS
menanggung biayanya.
rumah sakit yang ada di 34 provinsi terbesar,” tuturnya.
Pasien kanker menanggung beban Indonesia memiliki fasilitas yang
yang berbeda yang pasien penyakit sama. Djumhana berharap agar persoalan-
lain. Pasien kanker, khususnya di persoalan pembiayaan dalam
“Tentu kita sudah punya masing- program JKN dapat terselesaikan,
tingkat kabupaten, seringkali harus
masing panduan untuk pengobatan sehingga BPJS Kesehatan dapat fokus
dirujuk ke rumah sakit provinsi atau
kanker, baik dari aspek dokternya, meningkatkan kualitas layanan,
rumah sakit tingkat nasional. Karena
rumah sakit untuk semua kanker seperti memperbaiki sistem antrian.
memang fasilitas untuk pengobatan
jenis apa saja. Dokter dalam Sehingga, tidak lagi ditemukan
kanker di daerah masih sangat
mendiagnosis pasien kanker itu pasien harus datang subuh-
terbatas. Ketika dirujuk, pasien
kan harus jelas, penyakitnya apa, subuh ke rumah sakit demi untuk
terpaksa mengeluarkan biaya lebih
sub kankernya apa, stadiumnya mendapatkan pelayanan.INTERNIS
halo

untuk keperluan perjalanan dan


sudah sampai mana. Harus ada
penginapan.
diagnosis yang pasti, histologinya,
Persoalan bertambah ketika aturan seperti kanker payudara harus jelas

30 HALO INTERNIS // Edisi XXXII, April 2020


LAPORAN KHUSUS

Pelayanan Promotif dan Preventif


Harus Gencar dan Kreatif

U
ndang-undang Nomor
40 Tahun 2004 tentang
Jaminan Sosial Nasional
pada pasal 22 ayat 1, menyatakan
BPJS Kesehatan juga bertanggung
jawab untuk melaksanakan
pelayanan kesehatan promotif
dan preventif untuk peserta
Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN). Secera definisi, pelayanan
promotif adalah suatu serangkaian
kegiatan pelayanan kesehatan yang
lebih bersifat promosi kesehatan.
Sedangkan pelayanan preventif
merupakan kegiatan yang bertujuan
untuk pencegahan penyakit.
Dua kegiatan ini merupakan cara
yang efektif untuk menekan biaya
pengobatan.
Kepala Divisi Kardiologi, Departemen
Ilmu Penyakit Dalam, Universitas makanan yang berisiko ke arah penyakit diabetes,
Indonesia/RSUPN Cipto Mangunkusumo dr. Ika stroke, jantung dan lainnya, meski ada juga juga
Prasetya Wijaya, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP, faktor keturunan yang mempengaruhinya,” kata
FICA menyarankan agar Pemerintah melibatkan Ika.
banyak pihak dalam melakukan kegiatan promotif
Untuk memberikan hasil yang efektif, pelayanan
dan preventif, agar terlaksana secara kontinu.
kesehatan promotif dan preventif ini perlu
Contohnya mengampanyekan kesehatan jantung
dilakukan dengan gencar dan di bawah
dan bahaya merokok dengan mengajak peran
pengawasan, sehingga program-program yang
serta swasta melalui kegiatan Corporate Social
dijalankan bisa dievaluasi. “Pelayanan kesehatan
Responsibilty (CSR).
promotif butuh pengawasan dan gencar dilakukan.
“Selama ini tidak ada upaya pencegahan melalui Kalau tidak, tanpa evaluasi, kejadiannya akan
sosialisasi promotif dan preventif yang dilakukan selalu sama,” tutur Ika.
secara terus menerus. Akibatnya, jumlah perokok
Dalam hal ini, penting merancang konten-
di Indonesia tidak mengalami kekurangan, yang
konten program yang kreatif dan mengikuti arus
ada jumlah perokok semakin bertambah banyak
kekinian. “Sekarang kan yang diminati handphone.
pada usia yang juga semakin muda,” ucap Ika.
Masyaraka mudah melihat Youtube atau hal
Pelayanan kesehatan promotif dan preventif apa saja dari handphone. Masukkan iklan-iklan
semakin dibutuhkan dalam zaman yang serba larangan merokok. Ajak masyarakat hidup sehat,”
instan sekarang. Masyarakat hidup dengan pola tandas Ika.
yang tidak sehat. Ditambah lagi banyak kebutuhan
dapat diselesaikan dengan “memainkan jemari.
“Apalagi sekarang serba pencet handphone,
membuat tubuh malas bergerak. Layanan serba
cepat memang memudahkan tapi berisiko tubuh
tidak bergerak. Gaya hidup membuat orang-orang
terlalu mudah dan sering mengonsumsi makanan-

Edisi XXXII, April 2020 // HALO INTERNIS 31


LAPORAN KHUSUS

Kompetensi SpPD,
Dijamin!

Di dunia kerja banyak ditemukan ketidaksinkronan


antara pendidikan, kemampuan, dan pekerjaan.
Tetapi ini tidak berlaku di bidang kedokteran,
khususnya Spesialis Penyakit Dalam.

P
ernyataan Menteri Pendidikan Dokter Spesialis Penyakit Dalam biasanya di akan memilih bekerja
dan Kebudayaan RI, Nadiem (SpPD) adalah bidang yang paling sebagai dokter. Melencengnya akan
Makarim, menyoal gelar tidak sedikit mengalami perubahan jalur lebih kecil,” ungkap Irsan.
menjamin kompetensi diamini profesi. Pendidikan kedokteran
oleh sebagian kalangan. Realita melalui beberapa tahap. Pada tahap Bila ingin melanjutkan pendidikan
memang menunjukkan banyak pertama disebut sebagai Sarjana ke tahap spesialis seorang dokter
lulusan perguruan tinggi yang Kedokteran, kemudian berlanjut harus mengikuti pendidikan selama
menganggur atau bekerja tidak di pada tahap profesi menjadi dokter. 3,5 sampai 5 tahun. Menurut
bidang yang sesuai dengan gelarnya. Irsan, orang yang melanjutkan
Namun, pandangan “Mas Menteri” “Pada tahap awal, bisa saja seorang pendidikan ke Spesialis Penyakit
ini tidak berlaku pada semua Sarjana Kedokteran berbekal ijazah Dalam minimal memenuhi dua
bidang, seperti bidang kedokteran, yang dimilikinya bekerja sebagai kriteria berikut. Pertama haruslah
khususnya pendidikan Spesialis peneliti atau bekerja di perusahaan seorang dokter yang sudah memiliki
Penyakit Dalam. farmasi. Artinya tidak berpraktik Surat Tanda Registrasi (STR). Untuk
sebagai dokter. Karena untuk mendapatkan STR ini harus memiliki
Menurut Ketua Umum Kolegium berpraktik sebagai dokter dia harus sertifikat kompetensi. Dan untuk
Ilmu Penyakit Dalam (KIPD), Dr. dr, melanjutkan ke tahap berikut, mendapatkan sertifikat kompetensi
Irsan Hasan, SpPD, K-GEH, FINASIM yaitu tahap profesi sebagai dokter. harus pula memenuhi sejumlah
pendidikan dokter dan pendidikan Nah kalau sudah lulus jadi dokter, persyaratan, antara lain melayani

32 HALO INTERNIS // Edisi XXXII, April 2020


LAPORAN KHUSUS

pasien dengan jumlah dan kurun


waktu tertentu. Kedua, seseorang
yang mengambil sekolah Spesialis
Penyakit Dalam pastinya memiliki
motivasi untuk bekerja sebagai
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
atau internis. Bukan untuk bekerja di
bidang lain.
SIAP BERKARYA
Lulusan pendidikan Spesialis
Penyakit Dalam memiliki arah yang
jelas akan berkarya dan bekerja
dimana. Karena pendidikan Spesialis
Penyakit Dalam memiliki standar
minimal untuk menguji kompetensi.
Setiap calon Dokter Spesialis
Penyakit Dalam (SpPD) harus melalui
ujian board yang dinamakan Ujian
Nasional Kompetensi Nasional
Spesialis Penyakit Dalam Indonesia
(UK-DSPDI). Ujian itu tujuannya
untuk menilai Dokter SpPD mana
yang dianggap berkompeten untuk
berpraktik sebagai SpPD. Kemudian,
Dokter SpPD akan diberikan
sertifikat kompetensi kalau sudah
lulus ujian. “Jadi kalau ditanya siap
pakai atau tidak, kenyataannya
semua lulusan pendidikan SpPD
sudah siap pakai,” terang Irsan.
Metode UK-DSPDI dilaksanakan
oleh KIPD dan selalu mengalami Ketua Umum Kolegium Ilmu Penyakit Dalam (KIPD), Dr. dr. Irsan Hasan, SpPD,
K-GEH, FINASIM
perbaikan sesuai dengan
perkembangan Ilmu Penyakit Dalam.
Awal kolegium berdiri, ujiannya Kalau ini lebih baik, mungkin dalam PAPDI bukanlah sekadar kegiatan,
hanya berupa pilihan berganda. beberapa tahun lagi sistem ini bisa melainkan ada penilaian dan
Kemudian metode pilihan ganda berubah lagi,” kata Irsan. evaluasinya yang perlu disertakan
dikombinasi dengan MEQ (modified saat memperpajang sertifikat
essai question). Lalu ditambah Memang diakui setiap lulusan kompetensi (serkom).
lagi dengan ujian pasien, sehingga memiliki kualitas kompetensi yang
UK-DSPDI memiliki rangkaian ujian berbeda dari segi kemampuan LEBIH SULIT DARI
yang lengkap, ada ujian tulis dan pelayanan, knowledge, skill, MEMPERPANJANG SIM
ada pula ujian pasien. Kemudian hingga attitude. Mungkin ada
dengan berbagai pertimbangan KIPD yang kurang dalam skill tapi bagus Lebih detil lagi Irsan menjelaskan,
mengubah metode ujian menjadi dalam attitude. Atau sebaliknya, semua orang yang menjalani
objective structured clinical attitude bagus namun skill-nya pendidikan Spesialis Penyakit
examination (OSCE). kurang. Tetapi, kata Irsan, dengan Dalam harus teregistrasi, terdaftar
bertambahnya pengalaman, di Kolegium Ilmu Penyakit Dalam
Ujian OSCE dipilih karena lebih kompetensi ini akan semakin baik. (KIPD). Setelah lulus mereka
banyak skill yang bisa diujikan dan Dalam hal ini Perhimpunan Dokter akan mendapatkan sertifikat
dinilai dapat memberikan hasil yang Spesialis Penyakit Dalam, baik PB kompetensi. Setiap lima tahun
lebih objektif. Dalam ujian tulis pun PAPDI maupun KIPD terus mengawal mereka harus melapor ke
terjadi perkembangan. Sekarang dan berusaha memperbaiki KIPD untuk memperpanjang
ujian tulis menggunakan sistem kualitas kompetensi para internis sertifikasi kompetensi. Sebagian
computerized based test (CBT). “Jadi Indonesia. Antara lain dengan rutin besar SpPD memperpanjang
metode ujian juga terus mengalami mengadakan kegiatan-kegiatan sertifikasi kompetensinya. Bahkan
perubahan yang mengarah kepada ilmiah berupa simposium maupun yang sudah bekerja di bidang
perbaikan. OSCE terus kita perbaiki. workshop, seperti Pertemuan struktural pun—seperti bupati,
Soal ujian juga terus kita perbaiki. Ilmiah Nasional (PIN) PAPDI yang direktur utama atau dekan di
Ada sistem yang sedang kita pelajari. dilaksanakan satu tahun sekali. PIN perguruan tinggi—berusaha

Edisi XXXII, April 2020 // HALO INTERNIS 33


LAPORAN KHUSUS

untuk melakukan pelayanan, agar

AKREDITASI
bisa memperpanjang sertifikasi
kompetensinya.

SEBUAH CARA UNTUK


Irsan memberi analogi seperti
sekolah mengemudi. Ketika
seseorang dinyatakan lulus
dari sekolah mengemudi dan
mendapatkan sertifikat, tidak MENGEJAR PERBAIKAN
berarti dia sudah kompeten dalam
mengemudi. Makanya ada tahap
berikutnya, yaitu ujian untuk
mendapatkan Surat Izin Mengemudi

A
(SIM) oleh Kepolisian. kreditasi lembaga pendidikan kini dalam sorotan. Banyak
Sama halnya, seseorang yang lulus pertanyaan bermunculan sejak Menteri Pendidikan dan
pendidikan SpPD akan mendapatkan Kebudayaan, Nadiem Makarim, mengatakan bahwa dalam
ijazah kelulusan. Tetapi  ijazah era sekarang ini akreditasi tidak menjamin mutu pendidikan.
itu akan dievaluasi, benar-benar Kalau demikian adanya, apakah sistem akreditasi masih perlu
kompeten atau tidak, dengan ujian dipertahankan?
nasional (board). Baru setelah itu
keluarlah sertifikat kompetensi. Menurut Ketua Umum Kolegium Ilmu Penyakit Dalam (KIPD), Dr. dr.
“Nah saya merasa untuk Irsan Hasan, SpPD, K-GEH, FINASIM, penilaian akreditasi memang
memperpanjang serkom itu lebih lebih banyak melihat sisi administrasi lembaga, bukan pada
ketat dari pada untuk mendapatkan bagaimana kegiatan atau praktik pendidikan itu dilakukan dalam
SIM. Untuk SIM kalau tidak ada sehari-hari. Sisi kesegiatan atau keseharian lembaga pendidikan
pelanggaran memperpanjang SIM memang sulit dipantau, karena asesor yang bertugas melakukan
kan mudah. Tidak peduli apakah penilaian hanya datang dan berada di lokasi selama dua hari. Jadi
skill-nya masih bagus atau tidak.
Atau dari dulu memang tidak tidak cukup waktu untuk melihat bagaimana kegiatan perkuliahan
bagus mengemudinya, tetapi berlangsung dari jam ke jam, apalagi dari hari ke hari.
kebetulan hingga sekarang tidak
ada kecelakaan. Tetapi kalau mau Akreditasi menjadi semakin bias bila persiapannya dilakukan dengan
memperpanjang serkom yang ‘sistem kebut semalam’. “Pada saat akan melakukan akreditasi,
akan kembali diuji tidak sekedar semua dibuat baik. Semua syarat-syarat dipenuhi, data-data
administrasi, tetapi ditanya berapa administrasi diisi. Lalu, dapatlah akreditasi yang bagus. Tetapi
pasien yang sudah dilayani, kegiatan setelah itu loyo lagi. Nah, nanti menjelang re-akrediasi mulai
seminar apa yang sudah diikuti. (dikerjakan) lagi. Ini mungkin yang dikatakan akreditasi tidak
Apakah sudah terkumpul hingga menjamin mutu,” ujar Irsan.
250 SKP (satuan kredit partisipasi)
atau belum? Jadi, kompetensi Namun, dengan segala kelemahannya Irsan berpandangan akreditasi
itu ada syarat minimal dan itu tetap diperlukan. Sebab tujuan melakukan akreditasi adalah untuk
harus dipertahankan pada saat mempertahankan kualitas. Selain itu juga untuk mendorong orang-
mempertahankan serkom,” kata orang yang terlibat (stakeholder)—baik dosen maupun staf—untuk
Irsan.
memperbaiki diri. Dengan adanya akreditasi, semua pihak akan
Maka, berkaitan dengan penyataan berusaha memenuhi persyaratan-persyaratan yang ada dalam
Mendikbud tentang ‘lulus tidak penilaian atau borang akreditasi.
menjamin kompetensi’, Irsan
menegaskan lulusan pendidikan Untuk masa yang akan datang, Irsan menyarankan, semestinya para
Spesialis Ilmu Penyakit Dalam di asesor dapat melacak ceklis atau borang akreditasi yang baik, dan
Indonesia dapat dijamin benar- bisa mengetahui mana pengisian data yang sebenarnya atau sifatnya
benar memiliki kompetensi yang polesan saja. Dan penting sekali memperbaiki attitude sumber
seharusnya dimiliki oleh SpPD. daya manusia di lembaga-lembaga pendidikan. Bahwa yang mereka
“Kalau di sini (pendidikan Spesialis lakukan bukan semata mengejar angka akreditasi, tetapi betul-
Ilmu Penyakit Dalam) dijamin,
karena ada ujian kompetensi. betul mengejar akreditasi yang arahnya untuk perbaikan kualitas
Jadi pernyataan (Mendikbud) itu pendidikan,” tandas Irsan.INTERNIS
halo

mungkin bisa untuk bidang lain,


tetapi tidak untuk kedokteran
khususnya pendidikan Spesialis
Penyakit Dalam, baik untuk Sp1
maupun Sp2,” pungkas Irsan.INTERNIS
halo

34 HALO INTERNIS // Edisi XXXII, April 2020


SOROT

Edisi XXXII, April 2020 // HALO INTERNIS 35


SOROT

TERAPI SEL PUNCA UNTUK DIABETES TIPE 2

Hype or Hope?
Benarkah terapi sel punca benar-benar efektif untuk
mengatasi penyakit diabetes tipe 2? Jawaban sahih
mengacu pada fakta riset.

P
engembangan terapi mampu berdiferensiasi menjadi sel diferensiasinya, seperti sel punca
stem cell atau sel punca lain (differentiate). Sel ini terdapat mesenchymal, haematopoietic,
untuk tujuan pengobatan di hampir semua organ dalam neural, gastrointestinal, epidermal,
semakin gencar dilakukan. tubuh, dari mulai fase embrio hingga hepatic dan pancreatic. Sel punca
Terapi sel punca dianggap sangat dewasa. dewasa dapat diambil dari sumsum
menjanjikan, sehingga diyakini dapat tulang, darah perifer atau tali pusat,
membantu memulihkan sel-sel Berdasarkan asalnya, sel punca pembuluh darah, kulit, pulpa gigi,
tubuh yang rusak atau hilang akibat diklasifikasikan ke dalam empat jantung, saluran cerna, hati, epitel,
penyakit berat, termasuk penyakit kelompok yaitu sel punca embrionik, ovarium, testis, jaringan lemak, dan
degeneratif seperti diabetes dan sel punca fetal, sel punca infant dan masih mungkin akan bertambah lagi
lainnya. sel punca dewasa. Sel punca dewasa seiring dengan penelitian mengenai
disebut juga sel punca somatik yang sel punca
Menurut Prof. Dr. dr. Pradana mengacu pada berbagai sel tubuh
Soewondo, SpPD, K-EMD, FINASIM yang bukan sel germinal. Sel ini Sementara itu, berdasarkan
dari Divisi Metabolik Endokrin berperan dalam memelihara dan diferensiasinya, sel punca bisa dibagi
Departemen Ilmu Penyakit Dalam memperbaiki jaringan tempat sel menjadi totipotent, pluripotent,
FKUI-RSCM, stem cell atau sel punca tersebut ditemukan. multipotent, unipotent dan
punca adalah sel yang mempunyai oligopotent. Penjelasannya sebagai
kemampuan memperbarui atau Penggolongan sel punca dewasa berikut:
meregenerasi dirinya sendiri (self dilakukan berdasarkan organ atau
regenerate/self renewal) dan golongan sel yang akan menjadi alur - Totipotent, merupakan

36 HALO INTERNIS // Edisi XXXII, April 2020


SOROT

“ Nasib sel
punca tersebut
ditentukan
oleh niche atau
lingkungan mikro
lokalnya, yang
terdiri dari sel-sel
di sekitarnya dan
produk-produk “
yang disekresi dari
sel punca,

Prof. Dr. dr. Pradana Soewondo, SpPD, K-EMD, FINASIM

sel punca yang dapat lainnya adalah sel punca TERAPI SEL PUNCA UNTUK T2DM
berdiferensiasi menjadi semua saraf (neural stem cells) yang
jenis sel. Yang termasuk dalam mempunyai kemampuan Bisakah terapi sel punca diterapkan
sel punca totipoten adalah berdiferensiasi menjadi sel saraf untuk mengobati penyakit Diabetes
zigot dan morula. Sel-sel ini dan sel glia. melitus atau disebut juga kencing
merupakan sel embrionik awal manis? Diabetes melitus merupakan
yang mempunyai kemampuan - Unipotent, merupakan sel suatu kelompok penyakit metabolik
untuk membentuk berbagai punca yang hanya dapat dengan karakteristik hiperglikemia
jenis sel, termasuk di dalamnya berdiferensiasi menjadi 1 jenis yang terjadi karena kelainan sekresi
sel plasenta dan tali pusat. sel. insulin, kerja insulin, atau kedua‐
Karenanya sel punca ini duanya.
- Oligopotent, adalah
mempunyai kemampuan untuk kemampuan sel punca untuk
membentuk satu individu yang Diabetes melitus terbagi dalam dua
berdiferensiasi menjadi tipe, yakni diabetes melitus tipe 1
utuh. beberapa sel. Contohnya (T1DM) dan diabetes mellitus tipe
- Pluripotent, adalah sel punca termasuk limfoid (dewasa) atau 2 (T2DM). Diabetes melitus tipe
yang dapat berdiferensiasi stem cell myeloid. 1 merupakan jenis diabetes yang
menjadi 3 lapisan germinal khususnya menyerang anak-anak.
Lantas, bagaimana mekanisme
(ektoderm, mesoderm, dan T1DM termasuk jenis penyakit
efek dari terapi sel punca?
endoderm), tetapi tidak autoimun kronis, di mana tubuh
Hipotesis awalnya adalah sel
dapat menjadi jaringan tidak mampu memproduksi hormon
punca mempunyai fungsi perbaikan
ekstraembrionik seperti insulin dalam jumlah yang cukup,
(recovery) terhadap jaringan
plasenta dan tali pusat. Yang atau bahkan tidak memproduksinya
yang rusak dengan kemampuan
termasuk sel punca pluripoten sama sekali.
diferensiasinya. Tetapi kemudian
adalah sel punca embrionik ditemukan fakta lain. Studi terakhir
(embryonic stem cells). Sedangkan diabetes melitus tipe
menyebutkan bahwa mekanisme 2 (T2DM) umumnya terjadi pada
- Multipotent, yaitu sel punca efek yang sebenarnya adalah orang dewasa, di mana tubuh tetap
yang dapat berdiferensiasi kemampuan sel punca untuk memproduksi insulin tetapi tidak
menjadi berbagai jenis sel. mensekresikan molekul bioaktif. bekerja dengan baik sehingga kadar
Misalnya sel punca hemopoetik gula dalam darah melebihi nilai
“Nasib sel punca tersebut ditentukan
(hemopoetic stem cells) yang normal. Karenanya pasien T2DM
oleh niche atau lingkungan mikro
terdapat pada sumsum tulang membutuhkan pengobatan yang
lokalnya, yang terdiri dari sel-sel
yang mempunyai kemampuan rutin dikonsumsi setiap hari.
di sekitarnya dan produk-produk
untuk berdiferensiasi menjadi yang disekresi dari sel punca,” tutur
berbagai jenis sel yang terdapat Tetapi, ada permasalahan yang biasa
Pradana. muncul dalam pengobatan T2DM
di dalam darah seperti eritrosit,
lekosit dan trombosit. Contoh kronis. Semakin bertambahnya dosis

Edisi XXXII, April 2020 // HALO INTERNIS 37


SOROT

terhadap T2DM. Sel-sel punca ini


mendorong regenerasi sel-sel islet
melalui sekresi sitokin dan faktor
pertumbuhan di dalam pankreas.
Sel punca juga akan melindungi
sel islet endogen melalui kapasitas
pengaturan imunitasnya, atau
melalui pelemahan resistensi
insulin dengan mendorong transisi
makrofag pro-inflamatori-M1 ke
makrofag-inflamatori-M2. Juga
melalui pengurangan inflamasi
sitokin dan cemokin.
Mekanisme ini yang sudah terbukti
pada studi hewan, tetapi masih
dan kombinasi agent hipoglikemik memicu resistensi insulin dan sulit dilakukan pada manusia.
(termasuk dosis insulin yang tinggi), toxicity sel beta. “Dan kita ingin ada Meskipun bukan sebagai mekanisme
akan semakin meningkatkan efek imunomodulator dari sel punca utama, MSC yang diinjeksi di dalam
risiko terjadinya hipoglikemik dan ini,” ujarnya. pankreas, dapat berdiferensiasi
obesitas. menjadi IPC (sel penghasil insulin).
Ada beberapa sel punca yang
Oleh karenanya, tambah Pradana, sudah digunakan untuk pegobatan Semua mekanisme ini membantu
dibutuhkan terapi baru untuk diabetes. Diantaranya adalah meningkatkan kontrol gula darah
T2DM, yang antara lain harus bisa Hematopoietic Stem Cells (HSC)/ dan fungsi islet pada pasien T2DM.
memperlambat penghancuran sel Mononuclear Cells (MNC), Ada beberapa percobaan terkait
beta, memperbaiki sel beta yang Mesenchymal Stromal/Stem Cells dengan penggunaan MSC pada
rusak, mempromosikan regenerasi (MSC), Embryonic Stem Cells (ESC), pengobatan T2DM. Namun hanya
sel beta baru, dan meningkatkan dan Induced Pluripotent Stem Cells ada satu studi yang desainnya
resistensi insulin. (iPSC). “Tetapi karena alasan etik adalah RCT dan semuanya masih
yang berkaitan dengan ESC dan dalam fase studi I/II dengan
PERAN TERAPI SEL PUNCA PADA terbatasnya aplikasi iPSC, saat ini
T2DM. sejumlah kecil subjek. Meskipun
kita akan fokus pada sel punca dalam semua studi tersebut
Ada paradigma baru mengenai MNC dan MSC untuk pengobatan terlihat hasil yang positif, yakni ada
T2DM, bahwa penyakit ini diabetes,” imbuh Pradana. penurunan level glukosa dalam
tidaklah sesederhana hanya Pertanyaannya, apakah sel darah dan HbA1C, namun terdapat
mengenai resistensi insulin dan punca—dalam dalam kasus ini pula peningkatan level peptida-C
atau ketidakcukupan insulin. MNC dan MSC—mempunyai efek dan penurunan kebutuhan insulin.
Tetapi merupakan disfungsi imun. immunomodulator? Mari kita lihat. Yang menarik adalah hasil dari
Bahwa asupan kalori yang berlebih MSC atau sel punca mesenkimal, studi Liu dan sejawatnya. Setelah
dan pelepasan energi yang lebih sering juga disebut mesenchymal dilakukan pengobatan MSC, mereka
sedikit menyebabkan penumpukan stromal cells. Sel multipotent ini menemukan penurunan jumlah
lemak pada jaringan adiposa. mampu berdiferensiasi menjadi CD3+ dan CD4+ (an effector T-cells)
Ekses adiposit dan disfungsi ini sel khusus yang berkembang dan penurunan inflamasi sitokin IL
menyebabkan inflamasi adiposit dan dari mesoderm, yakni menjadi dan IL-6.
perekrutan sel-sel imun. Ini akan osteoblast, adoposit, dan kondrosit.
mengaktifkan sel-sel imun yang Satu lagi sel lain yang digunakan
selanjutnya akan memicu resistensi Ada banyak sumber untuk MSC ini; untuk pengobatan T2DM adalah
insulin. Selain itu perekrutan dan sumsum tulang, jaringan adiposa, Mononuclear Cells (MNC). Sumber
aktivasi sel imun ini juga dapat plasenta, tali pusar (umbilical cord), dari sel punca ini adalah dari sel
menyebabkan inflamasi islet yang dan jaringan gigi. Sel-sel punca ini sumsum tulang (bone marraw) dan
pada gilirannya dapat memicu bisa dengan mudah dikultur dan sel punca darat tepi (peripheral
ketidakcukupan insulin. dikembangkan secara in vitro dengan blood). MNC ini juga dikenal
stabilitas genomik yang baik. Dan memiliki efek imunomodulator.
Oleh karenanya, menurut Pradana, seperti yang disebut sebelumnya, Selain menggunakan sel punca MSC
penggunaan terapi sel punca sel punca ini mempunyai efek dan MNC adal lagi satu alternatif
untuk T2DM adalah didasarkan imunomodulator. yang digunakan, yakni dengan
pada disfungsi multiple imun dan menggunakan Umbilical Cord
inflamasi metabolik kronis yang Ada beberapa mekanisme aksi MSC Mesenchymal Stem Cells (UCMSC).

38 HALO INTERNIS // Edisi XXXII, April 2020


SOROT

Kelebihan dari UCMSC ini


antara lain: Tidak invasif, tidak Masih Tahap Penelitian
menyakitkan, tidak berbahaya bagi
donor. Jumlah MSC yang signifikan
dapat dengan mudah diambil dan

R
dikultur. Tingkat perkembangan dan umah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo atau
pertumbuhannya pun lebih cepat yang populer dengan akronim RSCM telah mulai melakukan penelitian
dengan imunogenisitas yang lebih penerapan terapi sel punca untuk psien diabetes. Pelaksanaannya
rendah dan efek imunosupresif lebih mengacu pada payung hukum Peraturan Menteri Kesehatan Republik
besar Indonesia Nomor 32 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Pelayanan Sel Punca,
dimana yang digunakan adalah sel punca mesenkimal. Adapun pelaksaannya
Gwang et al. dalam International berbentuk penelitian berbasis pelayanan terapi yang dilaksanakan selama 12
Journal of Stem Cells Vol. 12, No. bulan.
2, 2019 mempublikasikan hasil Penelitian ini dilaksanakan oleh tim riset yang berasal dari berbagai divisi di
studi terapi sel punca untuk T1DM RSCM, yakni:
dan T2DM dengan rincian sebagai
berikut: • Divisi Metabolik-Endokrin, Departemen Ilmu Penyakit Dalam.
• Divisi Hematologi dan Onkologi Medik, Departemen Ilmu Penyakit
- Percobaan dilakukan 6 kali Dalam.
untuk T1DM dan 10 kali • Divisi Kardiologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam.
untuk T2DM dengan total • Bidang Radiologi Intervensional dan Kardiovaskular, Departemen
pasien sebanyak 610 orang Radiologi.
(153 T1DM dan 457 T2DM). • Stem Cell Unit RSCM.

- Menggunakan sumber sel Kriteria pasien yang mendapatkan terapi sel punca adalah:
punca baik allogenic maupun
autologous. • Diabetes melitus tipe 2
• berusia 30-65 tahun
- Menggunakan metode • Menjalani terapi insulin atau kombinasi insulin dengan obat
akses baik IV maupun intra- antidiabetes oral.
pancreas. • Menggunakan dosis insulin T2DM sebesar >0,5 U/kgBW/hari

- Follow up 6-12 bulan. Terapi sel punca untuk pasien diabetes ini memberikan kesimpulan:
Studi ini memberikan kesimpulan 1. Terapi sel punca memiliki potensi benefit untuk pasien DM tipe 2
bahwa Terapi sel punca untuk pasien (T2DM)
DM adalah tidak efektif untuk 2. Banyak masalah yang belum terselesaikan terkait dengan terapi sel
T1DM, tetapi tampak efektif dalam punca untuk T2DM
meningkatkan fungsi sel beta pada 3. Saat ini, semua terapi sel punca pada pasien T2DM berada pada latar
T2DM. belakang penelitian, belum sebagai pengobatan rutin dan mapan
4. Perlu diteliti lebih lanjut mengenai keberhasilan pengobatan
Terapi sel punca berpontensi jangka panjang serta beberapa kemungkinan efek samping yang
memberikan manfaat bagi pasien menyertainya.
T2DM. Namun masih banyak hal
yang berkaitan dengan terapi sel
punca untuk T2DM ini yang belum
terpecahkan. Saat ini semua terapi
sel punca untuk pasien T2DM
masih dalam tahap riset, belum
menjadi pengobatan rutin dan
layanan standar. Hingga saat ini
belum ada protokol dosis terapi
yang ditetapkan. Keberhasilan
dalam jangka panjang masih perlu
investigasi lebih lanjut dengan
beberapa kemungkinan efek
sampingnya. Beberapa efek samping
yang bisa muncul antara lain: graft
versus host disease (GVHD), pra
tumor, dan gangguan pada respon
imun, saraf, maupun jantung.INTERNIS
halo

Edisi XXXII, April 2020 // HALO INTERNIS 39


SOROT

KEJADIAN
LUAR BIASA DBD
Kasus Demam Berdarah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Belitung), Kabupaten Temanggung
Dengue menyeruak dengan Menyusul Jawa Timur (22 kematian), (Provinsi Jawa Tengah), serta tiga
Jawa Tengah (16 kematian), Jawa kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara
cepat. Dalam periode Januari Barat serta Lampung masing-masing Timur (NTT) yakni Kabupaten Alor,
sampai Maret 2020 puluhan 15 kasus kematian. Kabupaten Lembata, dan Kabupaten
ribu orang dirawat di rumah Sikka. Pada awal Maret 2020
sakit. Sebanyak lebih dari Per tanggal 24 Maret 2020, lima Kabupaten Sikka menjadi sorotan
provinsi tercatat mengalami kasus nasional, karena korban meninggal
200 orang meninggal dunia. DBD tertinggi di Indonesia adalah karena DBD di NTT terbanyak terjadi
Jawa Barat (5.894 kasus), NTT (3.595 di daerah ini, yaitu mencapai 14

K
kasus), Lampung (3.408 kasus), orang.
etika masyakarat dunia Jawa Timur (2.776 kasus), dan Bali
resah menghadapi pandemi (2.173 kasus). Di wilayah lain kasus Sampai akhir Maret 2020 saat
global Coronavirus Disease DBD juga merebak, di antaranya: tulisan ini diturunkan, jumlah kasus
(Covid-19), pada saat Jawa Tengah, Bengkulu, Sulawesi DBB di Indonesia masih bertambah.
yang sama Indonesia berjibaku Tenggara, Sumatera Utara, Riau, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian
pula menghadapi penyakit Sumatera Barat, Jambi, Kalimantan Penyakit Kemenkes RI, Anung
Deman Berdarah Dengue (BDD). Barat, Kalimantan Tengah, Sugihantono, mengungkapkan,
Kementerian kesehatan mencatat Kalimantan Selatan, Kalimantan memasuki minggu kedua Maret
telah terjadi sebanyak 34.451 kasus Timur dan Sulawesi Tengah. 2020 secara nasional tren kasus DBD
DBD di Tanah Air selama periode mulai terlihat ada kecendrungan
Januari hingga Maret 2020. Dilihat dari awal Januari 2020 sedikit menurun. Meski demikian
peningkatan dan penyebaran kewaspadaan dan kesiagaan di
Pada tanggal 18 Maret 2020 korban kasus DBD terjadi begitu cepat. Di setiap daerah tetap dilakukan untuk
meninggal dunia karena DBD beberapa daerah terjadi lonjakan meminimalisir angka kematian.
mencapai 170 orang. Seminggu kasus yang signifikan dibanding Karena tidak ada yang tahu pasti
kemudian pada tanggal 24 Maret tahun sebelumnya, sehingga sampai kapan tren DBD musim hujan
2020 korban meninggal bertambah kejadian DBD ditetapkan sebagai ini akan berlangsung.INTERNIS
halo

menjadi 212 orang. Kasus kematian Kejadian Luar Biasa, seperti di


tertinggi sebanyak 39 jiwa, terjadi di Kabupaten Belitung (Provinsi Bangka

40 HALO INTERNIS // Edisi XXXII, April 2020


JENDELA KOLEGIUM

KOLEGIUM
ILMU PENYAKIT DALAM

Edisi XXXII, April 2020 // HALO INTERNIS 41


JENDELA KOLEGIUM

Kolegium Ilmu Penyakit Dalam (KIPD) membekukan


sementara waktu penerimaan mahasiswa pada
sejumlah Program Studi Subspesialis Ilmu Penyakit
Dalam yang masih menerapkan sistem hospital based.
Demi untuk menjaga kepastian hak dan kemaslahatan
para peserta didik nantinya.

MENGAWAL PENDIDIKAN SUBSPESIALIS


MENUJU UNIVERSITY BASED

P
eraturan Konsil Kedokteran dapat dilaksanakan oleh Rumah Sakit Pendidikan. Lulusannya
Indonesia (Perkonsil) institusi pendidikan yang mendapatkan ijazah dari universitas
Nomor 54 Tahun 2018 melaksanakan pendidikan yang mengelolanya. Sedangkan
tentang Registrasi Kualifikasi spesialis dengan akreditasi pada hospital based, pengelolaan
Tambahan Dokter Spesialis Dan tertinggi untuk Fakultas pendidikan dokter subspesialis
Dokter Gigi Spesialis memberi Kedokteran atau Fakultas diserahkan kepada Rumah Sakit
dampak pada perubahan struktur Kedokteran Gigi. Pendidikan berkoordinasi dengan
pendidikan dokter subspesialis di Kolegium bidang spesialis terkait.
Sebelum Perkonsil ini dikeluarkan,
Indonesia. Pada pasal 6, ayat 1 dan Hospital based disebut juga dengan
di Indonesia berlaku dua sistem
2 dinyatakan bahwa: istilah collegium based. Adapun
pendidikan dokter subspesialis,
lulusannya mendapatkan sertifikat
1. Pendidikan subspesialis yaitu mengunakan sistem hospital
kompetensi dari kolegium masing-
dilaksanakan oleh Institusi based dan university based. Yang
masing, namun tidak memiliki ijazah.
Pendidikan bekerjasama dimaksud dengan university based
dengan Kolegium dan Rumah adalah kegiatan pendidikan dokter Dalam hal ini, ijazah sangat penting
Sakit Pendidikan. subspesialis dilaksanakan oleh artinya bagi para dokter subspesialis,
institusi pendidikan (universitas) karena Konsil Kedokteran Indonesia
2. Pendidikan subspesialis hanya
bekerja sama dengan Kolegium dan (KKI) menjadikannya syarat utama

42 HALO INTERNIS // Edisi XXXII, April 2020


JENDELA KOLEGIUM

dalam mengurus Surat Tanda masing prodi untuk membentuk university based atau berbasis
Registrasi Kualifikasi Tambahan (STR program pendidikan dokter universitas.
KT) yang digunakan untuk keperluan subspesialis (Sp2). Bagi Perguruan
“Kami meminta prodi subspesialis
praktik nantinya. Tanpa ijazah, STR Tinggi Negeri yang Berbadan
yang belum university based untuk
KT tidak bisa didapatkan. Hukum (PTN BH), pengajuan izin
tidak menerima peserta didik dulu,”
pendirian program pendidikan
Menindaklanjuti Perkonsil No. kata Irsan.
dokter subspesialis cukup disahkan
54 Tahun 2018 ini, KKI telah
oleh Rektor. Tetapi bagi PTN nonBH, Bagaimana nasib para peserta didik
memberlakukan pemutihan ijazah
izin pendirian program subspesialis yang sekarang terdaftar di prodi
bagi para dokter subspesialis yang
diajukan kepada Direktorat berbasis hospital based? Irsan
menjalani pendidikan dengan skema
Pendidikan Tinggi (Dikti) dengan menjelaskan, KKI tetap mengakui
hospital based. Mereka tetap bisa
menyertakan surat persetujuan dari peserta didik yang terdaftar sampai
mengurus STR KT menggunakan
Rektor. bulan Desember. Dengan kata lain,
sertifikat dari Kolegium dan surat
para peserta didik ini nantinya tetap
keterangan dari rumah sakit tempat Ketua Umum Kolegium Ilmu
berkesempatan mendapatkan STR
bekerja. KKI menetapkan batas Penyakit Dalam (KIPD), Dr. dr. Irsan
KT dari KKI.
waktu pemutihan ijazah ini sampai Hasan, SpPD, K-GEH, FINASIM,
tanggal 20 September 2020. mengatakan KIPD akan berusaha “Konsil masih menerima (status)
membantu dan mengawal mahasiswa sampai dengan
PEMBEKUAN PENERIMAAN
strukturisasi pendidikan subspesialis Desember 2019. Namanya akan
MAHASISWA
sehingga semua program studi masuk ke Konsil dan diakui walau
Bagi program studi (prodi) menjadi university based. Dalam tanpa ijazah. Kalau ada (prodi
subspesialis yang masih proses transisi ini KIPD meminta dengan hospital based) yang
menggunakan sistem semua prodi subspesialis yang menerima mahasiswa sesudah
hospital based menggunakan hospital based Desember 2019, maka STR KT
diharuskan untuk agar tidak menerima peserta mahasiswa tersebut tidak akan
berubah sistem didik untuk sementara dikeluarkan oleh Konsil,” tutur Irsan.
pendidikannya waktu. Pembekuan
penerimaan makasiswa Sampai Februari 2020, dari 14
menjadi university Prodi Subspesialis Ilmu Penyakit
based. Perubahan ini berlaku sampai prodi
yang bersangkutan resmi Dalam yang ada di Indonesia, baru
ini membutuhkan 6 prodi yang telah mengunakan
waktu dan sangat berubah menjadi
sistem university based yang
bergantung pada ditandai dengan memiliki SK
kesiapan dan Rektor, yaitu Universitas Sriwijaya
kesigapan (Unsri), Universitas Indonesia
masing- (UI), Universitas Airlangga (UA),
Universitas Gadjah Mada (UGM),
Universitas Padjadjaran (Unpad),
dan Universitas Hasanuddin (Unhas).
Sementara tiga prodi lainnya dari
Universitas Sebelas Maret (UNS),
Universitas Syiah Kuala (Unsyiah),
dan Universitas Brawijaya (UB) saat
tulisan ini diturunkan sedang dalam
proses mendapatkan rekomendasi
KKI. Diharapkan prosesnya selesai
dalam tempo 1-2 bukan mendatang.
Berikut ini ditampilkan tabel 14
Prodi Subspesialis Ilmu Penyakit
Dalam di Indonesia dengan bidang
kekhususan dan status masing-
masing prodi.INTERNIS
halo

Ketua Umum Kolegium Ilmu


Penyakit Dalam (KIPD), Dr. dr. Irsan
Hasan, SpPD, K-GEH, FINASIM,

Edisi XXXII, April 2020 // HALO INTERNIS 43


JENDELA KOLEGIUM

DAFTAR INSTITUSI PENDIDIKAN PROGRAM STUDI


DOKTER SUBSPESIALIS PENYAKIT DALAM DI INDONESIA
Per Desember 2019

NO INSTITUSI PENDIDIKAN BIDANG KEKHUSUSAN KATEGORI STATUS


1 Fakultas Kedokteran - Alergi Imunologi - Penuh University Based
Universitas Airlangga (UA)/ - Endokrinologi Metabolik - Penuh
RS Dr. Sutomo Surabaya dan Diabetes
- Gastroenterohepatologi - Penuh
- Ginjal Hipertensi - Penuh
- Hematologi Onkologi - Sebagian
Medik
- Penyakit Tropik Infeksi - Penuh
- Reumatologi - Penuh

2 Fakultas Kedokteran - Endokrinologi Metabolik - Penuh Collegium Based


Universitas Andalas (UNAND)/ dan Diabetes
RSUP M. Jamil Padang - Gastroenterohepatologi - Sebagian
- Ginjal Hipertensi - Penuh
- Hematologi Onkologi
Medik - Penuh
- Kardiovaskular - Penuh

3 Fakultas Kedokteran Universitas - Endokrinologi Metabolik - Penuh Collegium Based


Brawijaya(UB)/ dan Diabetes
RS Saiful Anwar Malang - Gastroenterohepatologi - Penuh
- Ginjal Hipertensi - Penuh
- Hematologi Onkologi - Penuh
Medik
- Penyakit Tropik Infeksi - Penuh
- Reumatologi - Penuh

4 Fakultas Kedokteran Universitas - Endokrinologi Metabolik - Penuh Collegium Based


Diponegoro dan Diabetes
(UNDIP/ RS Dr. Kariadi - Gastroenterohepatologi - Penuh
Semarang - Geriatri - Penuh
- Ginjal Hipertensi - Penuh
- Hematologi Onkologi - Penuh
Medik
- Kardiovaskular - Penuh
- Penyakit Tropik Infeksi - Penuh
- Pulmonologi - Penuh
- Reumatologi - Penuh

5 Fakultas Kedokteran Universitas - Endokrinologi Metabolik - Penuh University Based


Gadjah Mada (UGM)/ RS Dr. dan Diabetes
Sardjito Yogyakarta - Gastroenterohepatologi - Penuh
- Geriatri - Penuh
- Ginjal Hipertensi - Penuh
- Hematologi Onkologi - Penuh
Medik
- Penyakit Tropik Infeksi - Penuh
- Pulmonologi - Penuh
- Reumatologi - Penuh

6 Fakultas Kedokteran - Endokrinologi Metabolik - Penuh University Based


Universitas Hasanudin (UNHAS)/ dan Diabetes
RS Dr. Wahidin Sudirohusodo - Gastroenterohepatologi - Sebagian
Makassar - Ginjal Hipertensi - Sebagian
- Reumatologi - Penuh
- Hematologi Onkologi - Penuh
Medik
- Penyakit Tropik Infeksi - Penuh
- Pulmonologi - Penuh

44 HALO INTERNIS // Edisi XXXII, April 2020


JENDELA KOLEGIUM

NO INSTITUSI PENDIDIKAN BIDANG KEKHUSUSAN KATEGORI STATUS


7 Fakultas Kedokteran Universitas - Alergi Imunologi Klinik - Penuh University Based
Indonesia (UI)/ - Endokrinologi Metabolik - Penuh
RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo dan Diabetes
Jakarta - Gastroenterohepatologi - Penuh
- Geriatri - Penuh
- Ginjal Hipertensi - Penuh
- Hematologi Onkologi - Penuh
Medik
- Kardiovaskular - Penuh
- Penyakit Tropik Infeksi - Penuh
- Psikosomatik - Penuh
- Pulmonologi - Penuh
- Reumatologi - Penuh

8 Fakultas Kedokteran Universitas - Endokrinologi Metabolik - Penuh University Based


Padjadjaran (UNPAD)/ dan Diabetes
RS Hasan Sadikin Bandung - Gastroenterohepatologi - Penuh
- Ginjal Hipertensi - Penuh
- Hematologi Onkologi - Penuh
Medik
- Penyakit Tropik Infeksi - Penuh
- Pulmonologi - Penuh
- Reumatologi - Penuh

9 Fakultas Kedokteran - Endokrinologi Metabolik - Penuh Collegium Based


Universitas Sam Ratulangi dan Diabetes
(UNSRAT)/RS Kandou Manado - Gastroenterohepatologi - Sebagian
- Ginjal Hipertensi - Sebagian
- Hematologi Onkologi - Sebagian
Medik
- Alergi Imunologi Klinik - Penuh

10 Fakultas Kedokteran Universitas - Alergi Imunologi Klinik - Penuh University Based


Sriwijaya (UNSRI)/ RS Moh. Hoesin - Endokrinologi Metabolik - Penuh
Palembang dan Diabetes
- Gastroenterohepatologi - Sebagian
- Ginjal Hipertensi - Penuh
- Hematologi Onkologi - Penuh
Medik
- Kardiovaskular - Penuh
- Penyakit Tropik Infeksi - Penuh
- Pulmonologi - Penuh

11 Fakultas Kedokteran Universitas - Endokrinologi Metabolik - Sebagian Collegium Based


Sumatera Utara (USU) dan Diabetes
/RS Adam Malik Medan - Gastroenterohepatologi - Penuh
- Ginjal Hipertensi - Sebagian
- Penyakit Tropik Infeksi - Penuh
- Reumatologi - Sebagian

12 Fakultas Kedokteran - Endokrinologi Metabolik - Penuh Collegium Based


Universitas Udayana (UDAYANA)/ dan Diabetes
RS Sanglah Denpasar - Gastroenterohepatologi - Penuh
- Ginjal Hipertensi - Penuh
- Hematologi Onkologi - Penuh
Medik
- Penyakit Tropik Infeksi - Penuh
- Geriatri - Penuh
13 Fakultas Kedokteran Universitas - Gastroenterohepatologi - Penuh Collegium Based
Sebelas Maret (UNS)/ - Ginjal Hipertensi - Penuh
RS Dr. Moewardi Surakarta - Penyakit Tropik Infeksi - Penuh

14 Fakultas Kedokteran Universitas - Endokrinologi Metabolik - Penuh Collegium Based


Syiah Kuala (UNSYIAH) dan Diabetes
/RS Zainal Abidin Banda Aceh - Ginjal Hipertensi - Penuh
- Kardiovaskular - Penuh

Sumber: Kolegium Ilmu Penyakit Dalam (KIPD), Februari 2020

Edisi XXXII, April 2020 // HALO INTERNIS 45


JENDELA KOLEGIUM

Prodi Ilmu Penyakit Dalam, Universitas Lambung Mangkurat

Bergerak Dinamis,
Membangun Kualitas
“Bungsu” dari “15 bersaudara” ini sedang menggeliat untuk menjadi sentra
pendidikan Spesialis Ilmu Penyakit Dalam yang berkualitas di level nasional.
Kelak lulusannya akan memiliki nilai lebih, yakni mampu memberikan solusi
kesehatan untuk masyarakat di wilayah lahan basah.

S
eptember 2018 merupakan Kedokteran Universitas Lambung yang tersedia. Setiap angkatan,
bulan yang bersejarah bagi Mangkurat/RSUD Ulin Banjarmasin, calon peserta yang mendaftar bisa
Program Studi (Prodi) Ilmu Dr. dr. Muh. Darwin Prenggono, mencapai 4-5 kali dari kapasitas yang
Penyakit Dalam (IPD), Fakultas SpPD, K-HOM, FINASIM, Prodi ada. Ini menunjukkan antusiasme
Kedokteran Universitas Lambung IPD ULM sudah memiliki empat para dokter muda untuk belajar dan
Mangkurat (ULM). Pada bulan angkatan, dan sekarang secara menimba ilmu spesialis di Prodi IPD
itulah Prodi IPD ULM yang berlokasi total sedang mendidik 17 peserta di ULM cukup besar.
di Kota Banjarmasin, Kalimantan PPDS untuk belajar menjadi Dokter
Seiring dengan kemajuan
Selatan ini resmi dibuka, dan Spesialis Penyakit Dalam.
pembangunan, tingkat
menjadi program studi pendidikan
Peserta PPDS IPD di ULM ini tidak kesejahteraan dan kesehatan rakyat
spesialis Penyakit Dalam yang ke 15
hanya berasal dari wilayah Pulau akan berubah menjadi lebih baik.
di Indonesia, sekaligus paling muda.
Kalimantan, melainkan juga dari luar Pola penyakit, masalah kesehatan,
Tidak terasa Prodi IPD ULM kini pulau. Setiap periode penerimaan, morbiditas dan mortalitas pun akan
sudah menapaki tahun kedua atau jumlah pendaftar untuk menjadi berubah pula. Ini mengakibatkan
sudah menginjak semester keempat. Peserta Pendidikan Dokter Spesialis pola penanggulangan dan
Menurut Koordinator Program Studi Ilmu Penyakit Dalam (PPDS) IPD di penanganan penyakit atau masalah
(KPS) Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas ULM selalu lebih banyak dari kuota kesehatan juga akan mengalami

Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat (ULM)

46 HALO INTERNIS // Edisi XXXII, April 2020


JENDELA KOLEGIUM

perkembangan sehingga menjadi


lebih efektif, lebih beragam, dan
lebih canggih. Di masa datang
diperlukan tenaga kesehatan yang
berkualitas, yaitu tenaga kesehatan
profesional yang didukung oleh
penguasaan ilmu dan teknologi yang
kuat dan rasional.
Karenanya menurut Darwin
Prenggono, Prodi IPD ULM
mengembangkan sistem pendidikan
yang bersifat komprehensif, yang
bertujuan untuk meningkatkan
IPD ULM - Peserta Rapat Koordinasi Pendidikan Spesialis Penyakit Dalam
kualitas Dokter Spesialis Penyakit dan Spesialis Paru
Dalam sehingga mampu
menjawab tantangan persaingan karya ilmiah berupa penulisan Namun di sisi lain lahan basah juga
di era globalisasi pada bidang tinjauan pustaka dan laporan kasus menyimpan masalah. Salah satunya
pelayanan kesehatan penyakit selama menjalani masa pendidikan adalah terdapat kendala dalam
dalam. Kurikulum pendidikan yang di Program Studi Ilmu Penyakit menjaga kelestarian sumber daya
diterapkan bersifat dinamis, yang dalam. air dan lingkungan hayati. Seringkali
dapat berubah dan berkembang di kawasan lahan basah ini proses
dari waktu ke waktu sejalan dengan MASALAH KESEHATAN DI LAHAN
pengelolaan tambang dan bahan
kemajuan dunia kedokteran dan BASAH
mineral tidak memperhatikan aspek
perubahan di masyarakat. Sehingga Prodi IPD ULM juga memiliki kelestarian lingkungan. Banyak
nantinya diharapkan setiap lulusan perhatian tinggi dengan penelitian terjadi pencemaran. Polutan-
Prodi IPD ULM mampu menempati kasus-kasus penyakit pada daerah polutan berbahaya dari produk
bidang pekerjaan yang sesuai lahan basah. Sebagaimana diketahui, olahan tambang dan industri setiap
dengan keahliannya. Universitas Lambung Mangkurat saat bisa menimbulkan dampak
“Kurikulum yang diterapkan akan (ULM) berada di wilayah Kalimantan masalah kesehatan yang serius bagi
selalu ditinjau ulang setiap tiga Selatan. Provinsi ini memiliki luas masyarakat.
tahun, sedangkan pelaksanaan 37.531 km2, dan luas tersebut Selama ini masalah kesehatan di
teknisnya dibahas setiap awal terdapat area lahan basah seluas lahan basah lebih sering dikaitkan
semester dalam rapat kerja program 382.272 ha. Lahan basah merupakan dengan kebakaran hutan dan lahan.
studi,” tutur Darwin Prenggono. daerah cekungan pada dataran Sehingga beberapa penelitian hanya
rendah yang pada musim penghujan terfokus pada dampak kebakaran
Bagaimanapun, seorang dokter tergenang cukup tinggi oleh air
spesialis harus memiliki rasa yang lahan gambut terhadap kejadian
luapan dari sungai atau air hujan. gangguan pada sistem pernafasan.
tinggi terhadap penelitian. Karena Pada musim kemarau airnya menjadi
perubahan dan perkembangan Padahal banyak sekali gangguan
kering. Kebanyakan lahan basah di kesehatan yang bisa dihubungkan
dunia kedokteran terbentuk dengan Kalimantan Selatan adalah kawasan
basis penelitian. Untuk menempa dengan perubahan ekosistem dan
rawa. sumber daya alam akibat proses
muculnya jiwa peneliti, sejak awal
Prodi IPD ULM memberlakukan Lahan basah dikenal sebagai pengolahan tambang dan industri
program penelitian bagi PPDS. area dengan kondisi tanah yang secara serampangan. Misalnya
Program ini berjenjang. Mulai cukup subur dan memiliki banyak saja pencemaran air bersih, bisa
diterapkan sejak tahap junior manfaat. Ekosistem dari lahan menyebabkan terjadinya penyakit
dengan mendapatkan materi dasar basah menyediakan air bersih, infeksi seperti diare, atau infeksi
umum dan kekhususan, serta keanekaragaman hayati, pangan, bakteri dan parasit lain.
menyelesaikan tinjauan kepustakaan berbagai material, mengendalikan Selain berdampak terjadinya
yang berhubungan dengan banjir, menyimpan cadangan air infeksi, lahan basah juga dapat
penelitian. Kemudian pada tahap tanah, dan mitigasi perubahan mempengaruhi masalah kesehatan
madya, peserta PPDS diharuskan iklim. Luasnya wilayah lahan basah lain, seperti bahan materi beracun
menyiapkan proposal serta mulai ini menjadikannya sebagai faktor yang dapat menyebabkan gangguan
menjalankan penelitian. Selanjutnya pendukung kebutuhan penduduk, atau masalah pada endokrin,
membuat tugas akhir seperti tesis. sehingga perannya cukup banyak kerusakan fungsi hepar dan ginjal,
Selain mengerjakan proposal dan dalam kehidupan penduduk di serta gangguan pada hematologi.
karya akhir, PPDS mahasiswa juga Kalimantan Selatan. Dampak yang paling sering dijumpai
mendapatkan tugas wajib membuat pada kasus lahan basah adalah

Edisi XXXII, April 2020 // HALO INTERNIS 47


JENDELA KOLEGIUM

JATUH BANGUN
polusi udara yang berdampak pada
angka kejadian kanker paru, penyakit
paru obstruksi kronik dan angka
kekambuhan reaksi alergi.
Menyadari kondisi ini, Prodi IPD
YANG BERBUAH MANIS
ULM memasukkan kondisi dan
permasalahan “lahan basah” Pelaksana Program Pendidikan
ini dalam visi misinya, dengan Dokter Spesialis Fakultas
tujuan agar Prodi IPD ULM dapat Kedokteran yang dijadikan dasar
menghasilkan SDM berkualitas yang untuk mendirikan Prodi IPD di
berperan dalam pembangunan ULM.
nasional, terutama dapat mengatasi
dan mengantisipasi permasalahan Menurut Darwin tidak mudah
kesehatan pada wilayah lahan menyiapkan program spesialis
basah, khususnya di dekat sungai ini di ULM. Butuh waktu hingga
dan pertambangan. 8 tahun untuk menyiapkannya
hingga berdiri. Proses pendirian
“Jadi sekarang kita mulai pelajari Prodi IPD ini banyak dibantu
dari basic tentang pendalaman lahan oleh Universitas Brawijaya
basah. Tentang penyakit-penyakit Malang. Banyak suka dan
apa yang terjadi akibat lahan basah. dukanya. Darwin mengenang,
Karena kita IPD, maka yang kita Dr. dr. Muh Darwin Prenggono, SpPD, betapa pontang-pantingnya
pelajari misalnya dari Hematologi, K-HOM,FINASIM ia bersama tim mengurus

S
bagaimana kondisi darahnya.
uatu hari, di sekitar tahun
Kalau di Endokrin, apa yang
terjadi pada pankreasnya. Kalau
2010, saat Dr. dr. Muh Darwin “Hampir semua
Geriatri bagaimana pengaruhnya
Prenggono, SpPD, K-HOM, proses cukup berat
FINASIM, sedang menyelesaikan tantangannya. Terutama
terhadap brain, dan lain-lain. Jadi
program Doktoralnya di MOU. Mempertemukan
ibaratnya satu kali dayung 2- 3 pulau
Universitas Brawijaya, dosen
terlampaui,” ujar Darwin. “Tapi
pembimbingnya Prof. Handono
antarrektor, dekan, dan
sekarang ini penelitiannya baru di
Kalim, bertanya, “Nanti kalau lainya adalah hal yang
level animal,” imbuhnya. tidak mudah. Harus
S3-mu selesai apa yang akan
Ke depan, masih banyak hal-hal kamu lakukan?” Belum sempat bolak-balik Banjarmasin-
yang harus dilakukan Prodi IPD Darwin menjawab, Prof. Malang. Itu kan
ULM untuk mempertahankan dan Handono melanjutkan, “Kamu memerlukan waktu dan
meningkatkan kualitas pendidikan. harus bangun ‘Penyakit Dalam’ kesabaran.”
Salah satu terpenting yang akan di sana, agar menstimulus kamu
dikejar dalam waktu dekat ini untuk terus belajar.”
adalah memperoleh akreditasi persiapan pendirian Prodi IPD
dari Lembaga Akreditasi Mandiri Kalimat terakhir pembimbingnya hingga akhirnya resmi berdiri.
Perguruan Tinggi Kesehatan (LAM- itu sebenarnya diucapkan dengan Teringat bagaimana susahnya
PTKes). Tentu target yang diincar nada datar saja. Tetapi bagi harus berurusan dengan berbagai
adalah akreditasi A, sebagaimana Darwin, seakan sebuah hentakan institusi terkait. “Hampir
yang telah dimiliki oleh 14 prodi yang membangunkannya dari semua proses cukup berat
IPD lainnya. Proses persiapannya tidur. Saat itu di Universitas tantangannya. Terutama MOU.
sudah dilakukan. Go Prodi IPD ULM! Lambung Mangkurat (ULM) Mempertemukan antarrektor,
Semoga sukses! INTERNIS
halo Banjarmasin memang sudah ada dekan, dan lainya adalah hal
Fakultas Kedokteran, tetapi yang tidak mudah. Harus bolak-
program studi spesialisnya balik Banjarmasin-Malang. Itu
belum ada, termasuk Program, kan memerlukan waktu dan
Studi Ilmu Penyakit Dalam kesabaran,” kata Darwin.
(IPD). Dari situlah bergejolak
niat Darwin untuk membangun Belum lagi harus mengadakan
program spesialis di kampus workshop-workshop dan
tempat dirinya mengabdi. membuat modul-modul
Hingga kemudian keluarlah Surat pengajaran, menyiapkan
Keputusan Rektor No. 1469/UN8/ persyaratan administratif
KP/2016, tentang Tim Koordinasi hingga menyediakan ruangan,

48 HALO INTERNIS // Edisi XXXII, April 2020


JENDELA KOLEGIUM

baik untuk perkuliahan,


pelayanan dan lainnya. Tentu
juga harus membuat sistem
untuk jalannya pendidikan IPD
nantinya. Masalah lain adalah
bagaimana menyediakan
Sumber Daya Manusianya (SDM).
Misalnya siapa saja dosen-dosen
pengampunya. Sampai sekarang,
menurut Darwin, pihaknya masih VISI & MISI
mendapat backup penuh dari PROGRAM STUDI ILMU PENYAKIT DALAM
Universitas Brawijaya. FAKULTAS KEDOKTERAN
TANTANGAN BERAT UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Prodi IPD sudah berdiri, apakah


VISI
berarti tantangan sudah selesai?
Ternyata belum. “Tantangan Menjadi Institusi Program Pendidikan Dokter Spesialis Penyakit
yang paling berat adalah Dalam terkemuka di Indonesia tahun 2027 dalam menyelenggarakan
merawat yang sudah kita Tri Dharma perguruan tinggi untuk menghasilkan lulusan yang
bangun. Tanpa jiwa pendidik, bermartabat dan berkualitas dalam mengembangkan IPTEKDOK
akan susah (merawat dan khususnya berwawasan penyakit pada lahan basah.
membangun). Kita sadari, tidak
semua staf kita mempunyai jiwa
pendidik yang kuat. Kalau sudah
seperti itu, jangankan membuat MISI
inovasi atau terobosan-terobosan
untuk kemajuan pendidikan. • Menyelenggarakan dan memantapkan program pendidikan
Sekedar untuk mempertahankan dokter spesialis Penyakit Dalam yang menghasilkan SDM
yang sudah ada juga susah. Sense berkualitas sebagai pendukung pembangunan nasional terutama
of belonging-nya rendah,” kata permasalahan kesehatan berwawasan penyakit pada lahan basah
Darwin panjang lebar. khususnya sungai dan pertambangan.

Saat ini IPD ULM sedang bersiap- • Menyelenggarakan penelitian yang menghasilkan IPTEKDOK
siap untuk mendapatkan sesuai dengan kebutuhan prioritas pembangunan nasional
akreditasi. Semua persyaratan terutama permasalahan kesehatan berwawasan penyakit pada
yang dibutuhkan sudah lahan basah khususnya sungai dan pertambangan.
disiapkan. Tentu goal-nya • Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dan
adalah mendapatkan akreditasi menyebarluaskan IPTEKDOK untuk meningkatkan kualitas hidup
yang terbaik. Makanya masyarakat terutama permasalahan kesehatan berwawasan
Darwin meminta semua pihak, penyakit pada lahan basah khususnya sungai dan pertambangan.
semua jajarannya, untuk ikut
berpartisipasi menyukseskan • Memantapkan kerjasama dengan pemerintah daerah di wilayah
“hajatan” ini dengan Kalimatan, perguruan tinggi dalam dan luar negeri, pengusaha
memberikan yang terbaik demi dan para pihak lainnya untuk peningkatan pelaksanaan Tridharma
kemajuan IPD UNLAM. Perguruan Tinggi dan Pengabdian.
“Karena kita memang belum • Mengembangkan sarana dan prasarana untuk meningkatkan Mutu
sempurna, tetapi sedang terus Program Pendidikan Dokter Spesialis Penyakit Dalam.
menuju penyempurnaan,”
ungkapnya.INTERNIS
halo
• Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam manajemen
pengelolaan Program Pendidikan dokter Spesialis Penyakit
Dalam.

Edisi XXXII, April 2020 // HALO INTERNIS 49


KELUARGA BESAR PAPDI
mengucapkan
Selamat
atas pengukuhan

GURU BESAR TETAP

kepada:

1. Prof. Dr. dr. Lucky Aziza Bawazier, SpPD, K-GH, FINASIM, FACP, SH, MH
pada Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (21 September 2019)

2. Prof. Dr. dr. Imam Subekti, SpPD, K-EMD, FINASIM


pada Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (12 Oktober 2019)

3. Prof. Dr. dr. R. A. Tuty Kuswardhani, SpPD, K-Ger, FINASIM, M.Kes


pada Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (19 Oktober 2019)

4. Prof. Dr. dr. Eva Decroli, SpPD, K-EMD, FINASIM


pada Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (11 November 2019)

5. Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, SpPD, K-AI, FINASIM


pada Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (7 Desember 2019)

6. Prof. Dr. dr. Rino Alvani Gani, SpPD, K-GEH, FINASIM


pada Fakultas Kedokteran Indonesia (7 Desember 2019)

Teruslah Berkarya
untuk Bangsa dan Negara
KABAR PAPDI

Edisi XXXII, April 2020 // HALO INTERNIS 51


KABAR PAPDI

RAKERNAS PAPDI

BERSAMA MEMBAHAS
ISU HANGAT SEPUTAR
PROFESIONALITAS INTERNIS

P
erhimpunan Dokter Spesialis “Rakernas ini berbeda dengan tahun menghadirkan tiga narasumber
Penyakit Dalam Indonesia lalu. Tahun ini banyak isu hangat dari luar. “Salah satu perbedaan
(PAPDI) telah melaksanakan yang akan kita bahas bersama. dengan Rakernas sebelumhya
Rapat Kerja Nasional Isu hangat yang berkaitan dengan adalah tahun ini kita menghadirkan
(RAKERNAS PAPDI) pada 15-16 perubahan kebijakan dan hal-hal lain tiga narasumber. Tahun-tahun
Februari 2020 di Hotel Harris Kelapa yang terkait dengan profesional kita sebelumnya hanya dua narasumber.
Gading, Jakarta. Ini merupakan sebagai internis,” ucap Sally. Ketiga narasumber ini merupakan
Rakernas PAPDI kedua dalam orang penting yang ditunggu
masa kepengurusan PB PAPDI dan Hal senada disampaikan oleh Ketua oleh kita semua, baik oleh PB dan
Kolegium Ilmu Penyakit Dalam (IPD) Umum Kolegium Ilmu Penyakit Pengurus Cabang maupun Kolegium.
periode tahun 2018-2021. Dalam (KIPD), Dr. dr. Irsan Hasan, Informasi yang disampaikan penting
SpPD, K-GEH, FINASIM. Bahwa karena saling kait mengait,” tutur
Ketua Umum Pengurus Besar banyak perubahan yang terjadi Irsan.
Perhimpunan Dokter Spesialis belakangan ini yang perlu diketahui
Penyakit Dalam Indonesia (PB oleh anggota PAPDI, seperti Tiga narasumber tersebut adalah:
PAPDI) Dr. dr. Sally Aman Nasution, perubahan peraturan berkenaan
SpPD, K-KV, FINASIM, FACP dengan penerbitan Surat Tanda 1. Prof. Dr. dr. Sukman Tulus
dalam sambutannya pada acara Registrasi Kualifikasi Tambahan (STR Putra, Sp.A (K), FACC, FESC
pembukaan mengatakan bahwa KT) yang sekarang sedang hangat (Ketua Divisi Pendidikan
Rakernas ini berbeda dengan yang diperbincangkan. Provesi, Konsil Kedokteran
sebelumnya. Banyak topik dibahas Indonesia) menyampaikan
dalam waktu dua hari. Semua Untuk memberikan informasi materi tentang Relevansi STR-
berkaitan dengan kepentingan yang lengkap tentang isu-isu Kualifikasi Tambahan (STR-KT)
organisasi dan anggota PAPDI. terkini, Dalam Rakernas ini PAPDI Sub-Spesialis & Fellowships.

52 HALO INTERNIS // Edisi XXXII, April 2020


KABAR PAPDI

Ketua Umum PB PAPDI


Dr. dr. Sally Aman Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP Dr. dr. Irsan Hasan, SpPD, K-GEH, FINASIM.

2. dr. Maya A. Rusady, M.Kes, AAK, (Direktur


Jaminan Pelayanan Kesehatan, BPJS Kesehatan)
menyampaikan materi tentang Pelayanan
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Lingkup
Profesi Spesialis Penyakit Dalam.
3. dr. Tri Hesty Widyastoeti, SpM, MPH, (Direktur
Pelayanan Kesehatan Rujukan, Kementerian
Kesehatan RI) menyampaikan materi tentang
Regulasi Pelayanan Kesehatan.
Selain Pengurus Besar (PB PAPDI) dan Pengurus KIPD,
Rakernas PAPDI ini juga dihadiri oleh para perwakilan
dari PAPDI Cabang, Seminat dalam lingkup IPD, Program Prof. Dr. dr. Sukman Tulus Putra,
Studi IPD. Saat ini anggota PAPDI berjumlah 4.424 SpA (K), FACC, FESC
orang yang tersebar di 38 cabang. Ketua Umum PB
PAPDI mengharapkan informasi-informasi penting yang
dipaparkan ketiga narasumber di atas, tersampaikan
kepada anggota-anggota PAPDI di seluruh cabang.
“Kita harapkan (informasi yang kita peroleh) dapat
disampaikan kita harapkan nanti bisa disampaikan
kepada anggota di daerah,” imbuh Sally.
Dalam RAKERNAS PAPDI 2020 Ketua Umum PB PAPDI
& Ketua Umum KIPD, serta ketua-ketua bidang dalam
struktur organgisasi PAPDI mempresentasikan laporan
singkat tentang program kerja dan kegiatan-kegiatan
kegiatan penting organisasi yang sudah dan akan
dilaksanakan.
Pada kesempatan ini, Sally menegaskan kembali visi
yang diemban PB PAPDI yakni Menjadi organisasi profesi
di bidang Ilmu Penyakit Dalam yang profesional dan
bertaraf Internasional tahun 2021. “Kami tidak berani
mencantumkan hal yang muluk. Hal yang mendasar,
realisasinya susah-susah gampang. Tapi kalau semua
anggota yang jumlahnya 4.424 orang bisa bersama-
sama, maka Insya Allah bisa,” ucapnya.INTERNIS
halo

Edisi XXXII, April 2020 // HALO INTERNIS 53


KABAR PAPDI

PAPDI FORUM

MENGENAL CORONAVIRUS
DARI PAKARNYA
Sejak kasus infeksi Coronavirus muncul dan ramai diperbincangkan, PAPDI
sudah menaruh perhatian serius terhadap penyakit ini. Pada Januari 2020
PAPDI bergerak membagikan informasi yang benar seputar Coronavirus kepada
masyarakat, agar banyak orang mendapatkan informasi yang benar dari
sumber terpercaya, dan dapat melakukan antisipasi sebagaimana mestinya.

dr. Adityo Susilo, SpPD, K-PTI, FIINASIM (kiri)


menjelaskan gambaran umum tentang Virus Corona.

M
erebaknya wabah Novel Perhimpunan Dokter Spesialis Cleopas Martin Rumende, SpPD,
Coronavirus (2019- Penyakit Dalam Indonesia (PB K-P, FINASIM, FCCP dari Divisi
nCoV) yang bermula di PAPDI) cq. Bidang Humas, Publikasi Pulmonologi, Departemen Ilmu
wilayah Wuhan di China dan Pengabdian Masyarakat Penyakit Dalam FKUI/RSCM/
kemudian menyebar di beberapa menyelenggarakan kegiatan PAPDI RSUI. Ketiga, dr. Siti Nadia Tarmizi,
negara lain, telah menimbulkan FORUM, khusus membahas seluk M.Epid, Direktur Pencegahan
ketakutan di kalangan masyarakat beluk Viruscorona. Kegiatan ini dan Pengendalian Penyakit Tular
dunia, termasuk di Indonesia. diadakan di Hotel Ibis Senen, Jakarta Vektor dan Zoonotik, Kementerian
Keresahan semakin bertambah Pusat pada tanggal 29 Januari 2020, Kesehatan RI.
dengan banyak beredarnya dengan peserta dari masyarakat
Seminar kesehatan ini dibuka oleh
berita-berita hoax atau informasi awam dan tenaga kesehatan yang
Ketua Umum PB PAPDI, Dr. dr.
yang tidak didasarkan pada bukti bertugas di Puskesmas dan Dinas
Sally Aman Nasution, SpPD, K-KV,
dan fakta yang benar tentang Kesehatan DKI Jakarta.
FINASIM, FACP dan dipimpin oleh
Coronavirus.
Kegiatan ini mendatangkan tiga moderator dr. Nadia Ayu Mulansari,
Agar masyarakat tidak mudah panik narasumber. Pertama, dr. Adityo SpPD, K-HOM, FINASIM. Pada
dan mendapatkan informasi yang Susilo, SpPD, K-PTI, FINASIM dari sesi pertama, dr. Adityo Susilo,
benar tentang Coronavirus sehingga Divisi Penyakit Tropik Dan Infeksi, SpPD, K-PTI, FINASIM menjelaskan
dapat melakukan upaya antisipasi Departemen Ilmu Penyakit Dalam gambaran umum tentang Mengenal
yang tepat, maka Pengurus Besar FKUI/RSCM/RSUI. Kedua, Dr. dr. Infeksi Novel Coronavirus. Apa

54 HALO INTERNIS // Edisi XXXII, April 2020


KABAR PAPDI

• Menyiapkan 10 rumah rutin, terutama sebelum


sakit rujukan untuk memegang mulut, hidung dan
penanganan Penyakit mata; serta setelah memegang
Infeksi Emerging. instalasi publik.
• Melakukan pendataan 3. Mencuci tangan dengan air dan
ulang terkait sumber daya sabun cair serta bilas setidaknya
Dr. dr. Cleopas Martin Rumende, SpPD, K-P, yang ada di rumah sakit-
FINASIM, FCCP 20 detik. Cuci dengan air dan
rumah sakit tersebut. keringkan dengan handuk atau
• Telah menyiapkan kertas sekali pakai.
Pedoman Kesiapsiagaan
4. Jika tidak ada fasilitas cuci
Menghadapi Infeksi Novel
tangan, dapat menggunakan
Coronavirus (2019-nCoV)
alkohol 70-80% handrub.
yang meliputi deteksi,
manajemen klinis, 5. Menutup mulut dan hidung
pemeriksaan laboratorium, dengan tissue ketika bersin atau
dan komunikasi risiko. batuk.
• Membuat materi edukasi 6. Hindari kontak dengan hewan
bagi masyarakat untuk liar atau peternakan (mengolah/
disebarluaskan melalui mengkonsumsi/lainnya).
berbagai media.
7. Laporkan ke Puskesmas/Dinkes
sebenarnya Coronavirus ini dan • Memasang 195 thermal scanner bila ada kematian mendadak
bagaimana penularannya kepada di 135 pintu masuk negara. pada ternak.
manusia. EDUKASI PHBS 8. Ketika memiliki gejala saluran
Pada sesi kedua, Dr. dr. Cleopas napas, gunakan masker dan
Pada kesempatan ini, dr. Siti Nadia
Martin Rumende, SpPD, K-P, berobat ke fasyankes.
Tarmizi, M.Epid menekankan
FINASIM, FCCP membahas Tanda
Coronavirus dapat ditanggulangi Acara ini dihadiri oleh 102 peserta.
dan Gejala Novel Coronavirus.
dengan imunitas tubuh yang baik. Mereka antusias mengajukan
Tanda-tanda yang mesti diwaspadai
Karenanya masyarakat sangat pertanyaaan kepada narasumber
tertulas Corobavirus di antaranya:
disarankan mempraktikkan Pola dalam sesi tanya jawab. Dan
>> Mengalami Infeksi Saluran Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) agar berharap, kegiatan edukasi
Pernafasan Akut (ISPA) berat terhindar dari penyakit-penyakit seperti ini rutin diseleggarakan
tanpa penyebab yang jelas. infeksi. Yakni: agar masyarakat mendapatkan
Tanda ini timbul dalam 10 pencerahan dan informasi yang
1. Jaga Kondisi tubuh sehingga
hari terakhir dengan gejala benar dan terpercaya dari pakar-
imunitas baik.
demam >38oC dan batuk yang pakar kesehatan yang kompeten di
membutuhkan rawat inap. 2. Melakukan kebersihan tangan bidangnya.INTERNIS
halo

>> Muncul gejala ISPA, dimana


14 hari sebelum timbulnya
penyakit memiliki salah satu
dari kriteria berikut:
• Melakukan kontak dengan
pasien terinfeksi 2019-
nCoV, atau
• Kontak dengan fasilitas
kesehatan yang menangani
2019-nCoV.
Pembicara ketiga, dr. Siti Nadia
Tarmizi, M.Epid (Direktur
Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik
Kemkes RI) menyampaikan
tentang Kesiapan Kemkes dalam
Menghadapi Outbreak Novel Dari kiri-kanan: dr. Nadia Ayu Mulansari, SpPD, K-HOM, FINASIM, dr. Adityo
Susilo, SpPD, K-PTI, FINASIM, Dr. dr. Cleopas Martin Rumende, SpPD, K-P,
Coronavirus. Antara lain: FINASIM, FCCP, dan dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid

Edisi XXXII, April 2020 // HALO INTERNIS 55


KABAR PAPDI

HUT 62 TAHUN PAPDI

JAGA KEBERSAMAAN DAN TINGKATKAN


SEMANGAT PENGABDIAN

Go PAPDI …… Go PAPDI … Go
Go PAPDI ……. Go PAPDI …Go
PAPDI 62 Sukses !!!!

H
ari itu Minggu pagi 24 November 2019, yel-yel Ketua Umum PB PAPDI, Dr. dr. Sally Aman Nasution,
“Go PAPDI Go” berkumandang di tengah area SpPD, K-KV, FINASIM, FACP, memberikan sambutan, dan
lapangan Kota Tua Jakarta. Segenap keluarga mengucapkan terima kasih kepada semua Pengurus
besar PAPDI berkumpul bersama dalam rangka PB PAPDI, Pengurus PAPDI Cabang, juga para panitia
memperingati Hari Ulang Tahun Perhimpunan Dokter dan peserta pendidikan dokter spesialis (PPDS) Ilmu
Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) ke 62 tahun. Penyakit Dalam yang sudah bekerja keras meyukseskan
acara peringatan HUT PAPDI ini. Terselip juga pesan agar
Suasana terasa akrab penuh kekeluargaan. Keceriaan
keluarga besar PAPDI senantiasa menjaga kekompakkan
terpancar di setiap wajah. Semua semangat untuk
terus memperkuat persaudaraan. Karena tu merupakan
menyemarakkan acara. Agenda pertama di hari itu
modal besar bagi PAPDI untuk maju.
adalah Fun Bike, bernostalgia dengan sepeda tempo
dulu. Rombongan Keluarga PAPDI bersama-sama “Syukur alhamdulillah, PAPDI sudah mencapai usia 62
mengendarai sepeda ontel warna-warni, berkeliling tahun. Organisasi ini besar bukan karena ketuanya,
mengitari Taman Wisata Fatahillah Kota Tua Jakarta. tetapi karena kita semua, anggota dan PAPDI Cabang
Seusai bersepeda, para peserta Fun Bike membuat bersatu. Mudah-mudahan kebersamaan kita bisa terus
lingkaran di tengah lapangan dan aktif dalam permainan berlanjut. Tetaplah menjaga kolektif kolegial agar PAPDI
games yang seru. dapat berjalan on the track,” ujar Sally.
Keluarga Besar PAPDI melepas lelah di Café Batavia, Ketua Umum Kolegium Ilmu Penyakit Dalam (KIPD),
yang juga berada di kawasan Kota Tua. Disinilah digelar Dr. dr. Irsan Hasan, SpPD, K-GEH, FINASIM, dalam
puncak acara, yakni Tasyakuran 62 Tahun PAPDI. sambutannya menyampaikan agar para angota PAPDI
Para internis menyaksikan tayangan video tapak tilas tetap semangat menjalankan tugas dalam memberikan
perjalanan PAPDI yang didirikan pada tanggal 16 pelayanan kesehatan bagi masyarakat. “Saya sangat
November 1957 hingga menjadi organisasi besar seperti mengapresiasi kegiatan ini, karena suasananya bergitu
sekarang. akrab. Ditambah lagi ada pemutaran video tapak tilas

56 HALO INTERNIS // Edisi XXXII, April 2020


KABAR PAPDI

“Mudah-mudahan
kebersamaan kita bisa terus
berlanjut. Tetaplah menjaga
kolektif kolegial agar PAPDI
dapat berjalan on the track,”

PAPDI. Semoga kebersamaan ini dapat meningkatkan


semangat pengabdian kita,” tutur Irsan.
Suasana semakin akrab, ketika para mantan Ketua Potong tumpeng oleh Ketua Umum PB PAPDI, Dr. dr. Sally
Umum PB PAPDI dan Kolegium IPD—yakni Prof. dr. Aman Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP
Slamet Suyono, SpPD, K-EMD, FINASIM; Prof. Dr. dr. Aru
Wisaksono Sudoyo, SpPD, K-HOM, FINASIM, FACP; Prof. Potongan tumpeng yang pertama diberikan kepada Prof
dr. Zubairi Djoerban, SpPD, K-HOM, FINASIM; dan Prof. Slamet, sebagai Ketua PB PAPDI terdahulu sekaligus
Dr. dr. Siti Setiati, SpPD, K-Ger, FINASIM, MEpid—turut yang paling senior di antara kalangan internis yang hadir.
berbicara menyampaikan kesan dan pesan kepada Kemudian berturut-turut kepada Prof. Aru Sudoyo, Prof.
Keluarga Besar PAPDI. Zubairi, dan Prof. Siti Setiati. Potongan tumpeng spesial
diberikan kepada Ketua PAPDI Cabang Tanah Papua,
Acara puncak yang ditunggu-tunggu pun tiba. Ketua sebagai peserta yang datang dari tempat paling jauh.
Umum PB PAPDI dengan didampingi Ketua Umum
Kolegium IPD serta jajaran pengurus dan para senior Selanjutnya, pembacaan doa yang dibawakan oleh dr.
PAPDI memotong tumpeng ulang tahun yang disambut Muhadi, SpPD, K-KV, FINASIM, MEpid. Acara berakhir
dengan nyanyian dan tepuk tangan meriah. “Dengan dengan ramah tamah. Hadirin menyantap hidangan yang
mengucap bismillah, tumpeng ini kita potong sebagai telah disediakan sambil bernostalgia mendengarkan
simbolis tasyakuran HUT PAPDI ke 62,” ujar Sally. hiburan musik dan lagu-lagu nuansa tahun 90-an. INTERNIS
halo

Edisi XXXII, April 2020 // HALO INTERNIS 57


HUT 62 TAHUN PAPDI - GALERI

58 HALO INTERNIS // Edisi XXXII, April 2020


KABAR PAPDI

KESAN & PESAN


DARI SENIOR
kuratif juga sangat perlu diperhatikan dan
dipelajari, karena yang sakit itu berjuta orang.
Jadi, bukan hanya terfokus pada aspek preventif
saja. Semoga ke depan PAPDI semakin kompak
dan memberikan kontribusi yang bermakna bagi
bangsa Indonesia.

Prof. dr. Zubairi Djoerban, SpPD, K-HOM,


FINASIM
Saya menjadi Ketua
Prof. Dr. dr. Aru W Sudoyo, SpPD, K-HOM, KIPD sekitar 13 tahun
FINASIM, FACP yang lalu. Saya
senang sekali hari
Selamat Ulang Tahun PAPDI. Sudah 62 tahun. ini ada kegiatan
Insya Allah di masa mendatang akan semakin bersepeda. Kita
kuat dan berkali lipat lebih maju dari sekarang. SDM yang mahal.
Organisasi kita bermula tahun 1957, dari kumpul- Saya sangat
kumpul hingga sekarang kita menjadi raksasa menganjurkan
yang disegani, yang dimintai pendapatnya oleh untuk berolah
Kemenkes. raga minimal 150
Melihat sepak terjang Dr. Sally dan Dr. Irsan, kita menit perminggu.
dilihat seperti guru, yang dipandang. Perhimpunan Kebiasaan berolah raga mulai digalakkan
kita bisa besar karena kita memiliki arah yang jelas. dari anggota PAPDI sendiri.
Kita adalah kelompok yang merdeka. Mari bangun
negara kita agar maju. Prof. dr. Slamet Suyono, SpPD, K-EMD,
FINASIM
Saya sangat bangga
Prof. Dr. dr. Siti Setiati , SpPD, K-Ger, dengan organisasi kita
FINASIM, M.Epid yang sudah berumur
62 tahun. Selamat
Saya merasa PAPDI terus kepada Dr. Sally yang
berevolusi. Sekarang sekarang ini menjabat
kelihatannya makin bagus sebagai Ketua.
dalam bekerja sama dan Semoga Dr. Sally
kekompakan. Saya senang dapat kibarkan PAPDI
PAPDI semakin guyup kita ke seluruh dunia.
(rukun). Saya pun senang Saya lihat PAPDI
hari ini melihat PPDS makin lama makin
(yang menjadi panitia bagus. Kita harus bisa berbuat sedemikian rupa
acara) dengan pede sampai ke level bawah, sehingga seluruh bangsa
bisa perintah-perintah Indonesia bisa menerima kita.
konsulen.
(Dalam memberikan pelayanan kesehatan)
Melalui PAPDI kita bisa berikan kita harus kembali ke bentuk piramida.
sumbangsih kepada negara, dengan memberikan Serius menangani rujukan, (polanya) haruslah
masukan-masukan yang positif. Bahwa aspek seperti piramida, bukan piramida terbalik.
Alhamdulillah, itu sudah terlaksana.

Edisi XXXII, April 2020 // HALO INTERNIS 59


KABAR PAPDI

PAPDI Cabang di Seluruh Indonesia turut merayakan HUT ke-62 PAPDI


yang jatuh pada tangal 16 November 2019 lalu. Berbagai rangaian
kegiatan digelar di daerah masing-masing dengan nuansa pengabdian
yang penuh keakraban. Mulai dari acara potong tumpeng, jalan sehat,
sepeda santai, family gathering, bakti sosial, dan simposium untuk
masyarakat awam.
Berikut beberapa dokumentansi perayaan puncak HUT PAPDI ke-62
PAPDI di berbagai daerah di Indonesia.

Bakti sosial dan santunan ke panti jompo PAPDI Cabang RIAU.

Perayaan HUT ke-62


PAPDI di Jambi.
DI di Padang.
Perayaan HUT ke-62 PAP

antan Barat.
Perayaan HUT ke-62 PAPDI di Pontianak Kalim

60 HALO INTERNIS // Edisi XXXII, April 2020


KABAR PAPDI

antan Barat.
Perayaan HUT ke-62 PAPDI di Pontianak Kalim

Perayaan HUT ke-62 PAPDI di Jambi.

Perayaan HUT ke-62 PAPDI di Jambi.

Cabang RIAU.
Bakti sosial dan santunan ke panti jompo PAPDI

Bakti sosial dan santunan ke panti jompo PAPDI Cabang RIAU.

Perayaan HUT ke-62 PAPDI di Pont


ianak Kalimantan Barat.

Edisi XXXII, April 2020 // HALO INTERNIS 61


KABAR PAPDI

PIN XVII PAPDI SURABAYA

MENGANALISIS PENYAKIT SECARA


KOMPREHENSIF
P
enyelenggaraan Pertemuan Ilmiah Nasional dalam konferensi pers menjelaskan bahwa tema ini
(PIN) XVII PAPDI yang berlangsung di Surabaya membahas berbagai isu mengenai kemajuan paling
pada tanggal 4-6 Oktober 2019 berjalan sukses. mutakhir di bidang Penyakit Dalam. Hampir semua
Kegiatan ini mendapat respon yang sangat baik subspesialisasi di bidang Penyakit Dalam mengalami
dari para anggota PAPDI maupun sejawat dokter umum pembaharuan. Di antara pokok bahasan yang banyak
dan spesialis lain di Indonesia. Lebih dari dari 1.800 dibahas mengenai penanganan tiga isu penyakit yang
peserta tercatat melakukan registrasi ulang pada hari banyak dialami masyarakat, yakni diabetes, jantung, dan
pertama kegiatan PIN. Jumlah ini di luar narasumber dan gagal ginjal.
panitia yang berkisar 200 orang.
Sally juga menjelaskan bahwa penyakit-penyakit
Kegiatan ilmiah yang diadakan di Hotel Shangri La yang diderita pasien umumnya tidak bersifat tunggal,
Surabaya ini mengusung tema ‘Update in Diagnostic melainkan satu sama lain dapat saling berkaitan.
Procedure and Treatment in Internal Medicine: Towards Karenanya, topik-topik yang dihadirkan dikemas secara
Evidence Based Competency’. Ketua Umum PB PAPDI, komprehensif. Contoh, terdapat pembahasan tentang
Dr. dr. Sally Aman Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP ‘Penatalaksanaan Pasien Gangguan Kolesterol pada

62 HALO INTERNIS // Edisi XXXII, April 2020


KABAR PAPDI

Pasien Diabates’ dan ‘Pilihan Pengobatan Hipertensi


pada Pasien Gagal Ginjal’.
“Topik-topik yang disajikan tidak semua tunggal. Hampir
jarang topik, misalnya, diabetes melitus atau hipertensi
saja,” ungkap Sally dalam konferensi pers di Hotel
Shangri-La Surabaya, Jumat (4/10/2019).
Dengan pembahasan yang komprehensif, para dokter
diajak menganalisis penyakit secara komprehensif pula,
tidak terkotak-kotak. Contoh, saat memberikan obat
kepada pasien diabetes, juga perlu diperhatikan kondisi
ginjalnya.
PIN XVII PAPDI ini menghadirkan puluhan sesi workshop
yang dapat memberikan ruang interaktif bagi para
Dokter Umum dan Dokter Spesialis Penyakit Dalam
untuk menambah kemampuan klinisnya. Selain kegiatan
symposium dan workshop, penyelengaraan PIN XVII
PAPDI 2019 juga dimeriahkan dengan kegiatan Fun
Run. Untuk mengakrabkan hubungan intern keluarga
besar PAPDI, diselenggarakan pula kegiatan Scientific
Competetition of Internal Medicine (SCIM). Kegiatan ini
merupakan ajang kompetisi ilmiah yang digelar dalam
dua kategori, yaitu kompetesisi antarcabang PAPDI dan
kompeteisi antarprodi IPD se Indonesia. Dalam ajang ini,
anggota PAPDI dan peserta Pendidikan Dokter Spesialis
(PPDS) Ilmu Penyakit Dalam dapat saling kenal dan
berinteraksi.
PIN XVIII PAPDI PADANG 2020
Kegiatan Pertemuan Ilmiah Nasional merupakan
agenda runtin yang dilaksanakan PAPDI setiap tahun.
Pelaksanaanya digelar secaar bergantian di kota-kota
yang berbeda. Pada tahun 2020 ini, PIN XVIII PAPDI
akan diselenggarakan di Kota Padang pada tanggal 2-4
Oktober 2020, bertempat di Hotel Grand Inna Padang.
Untuk penyelenggaraannya, PB PAPDI bekerja sama
dengan PAPDI Cabang Sumatera Barat. Saat ini berbagai
persiapan sudah dilakukan.
Segera daftarkan diri untuk mengikuti PIN XVIII PAPDI
Padang. Jangan sampai terlewatkan. Akan banyak
manfaat yang dapat dibawa pulang, untuk diri sendiri
dan masyarakat luas.INTERNIS
halo

Edisi XXXII, April 2020 // HALO INTERNIS 63


KABAR PAPDI

Pelatihan EIMED di Banda Aceh.

EMERGENCY IN INTERNAL MEDICINE (EIMED)

MELAMPAUI TARGET
B
adan Khusus Emergency in kursus maupun TOT (Training peserta per kelas. Kursus EIMED
Internal Medicine (EIMED) forTrainer). Kursus EIMED terbagi untuk Dokter Umum antara lain
PAPDI berhasil mewujudkan untuk dua kalangan, dokter umum telah diadakan di kota Padang (11-
program-program yang dan sejawat internis. Sedangkan 13 Oktober2019), Banda Aceh (1-3
direncanakan sepanjang tahun kegiatan TOT dikhususkan bagi para November 2019), Bandar Lampung
2019, bahkan melebihi target yang internis saja. (15-17 November 2019), dan
ditetapkan. Hal ini diutarakan Tanjung Pinang (29 November- 1
Pada tahun 2019, Badan Khusus
Ketua Badan Khusus EIMED PAPDI, Desember 2019).
EIMED telah melaksanakan 13
dr. Muhadi, SpPD, K-KV, FINASIM,
Kursus EIMED untuk kalangan Untuk mendukung kegiatan kursus
M.Epid dalam Rapat Kerja Nasional
Dokter Umum, yang diselenggarakan dan TOT ini, PAPDI diperkuat oleh
(Rakernas) PAPDI 2020, tanggal 15
di berbagai kota di Indonesia. Ini 40 orang instruktur EIMED yang
Februari 2020 lalu di Jakarta.
lebih banyak dari target awal yang berasal dari berbagai daerah
Badan Khusus EIMED bertugas di tetapkan 8 kali kegiatan. Setiap di Indonesia. Tersebarnya para
melaksanakan program-program kursus biasanya dilaksanakan selama instruktur ini memudahkan PAPDI
pelatihan kegawatdaruratan dalam 3 hari, dan diikuti oleh sekitar 30 dalam menyebarluaskan ilmu
bidang Penyakit Dalam, berupa

64 HALO INTERNIS // Edisi XXXII, April 2020


KABAR PAPDI

Pelatihan EIMED
di Tj. Pinang
Pelatihan EIMED di Padang.

Pelatihan EIMED di Padang.

Pelatihan EIMED di Tj. Pinang

Pelatihan EIMED di Lampung.


anda Aceh.
Pelatihan EIMED di B

kegawatdaruratan dalam bidang


Penyakit Dalam ke kalangan tenaga
kesehatan di daerah. Dalam setiap
sesi pelatihan diturunkan beberapa
instruktur.
PAPDI telah menyiapkan rancangan
program pelatihan EIMED sepanjang
tahun 2020. Informasi lengkapnya
tersaji di website resmi PAPDI, www.
papdi.or.id. Silahkan daftarkan diri
untuk kegiatan pelatihan EIMED di
kota terdekat Anda.INTERNIS
halo

Edisi XXXII, April 2020 // HALO INTERNIS 65


KABAR PAPDI

Vaccinology Training
for Adult
Jakarta – Depok - Surabaya

Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD, K-AI,


FINASIM saat memberikan materi Vaccinology
Training for Adult di Hotel Ibis Styles Tanah Abang

P
erhimpunan Dokter Spesialis Dalam empat bulan terakhir, Badan and How to Build Immunization
Penyakit Dalam Indonesia Khusus Satgas Imunisasi Dewasa Clinic
(PAPDI) melalui Badan Khusus PAPDI telah mengadakan tiga kali
2. Prof. Dr. dr. Iris Rengganis,
Satgas Imunisasi Dewasa Vaccinology Training for Adult. Pada
SpPD, K-AI, FINASIM dengan
PAPDI aktif mengadakan kegiatan tanggal 2 Februari 2020, training
materi Vaccination Procedures
Vaccinology Training for Adult di dilaksanakan di Rumah Sakit
(schedule, administration,
berbagai kota di Indonesia. Kegiatan Universitas Indonesia, Depok, Jawa
storage, safety, vaccination
merupakan bagian dari upaya PAPDI Barat. Kegiatan ini dihadiri oleh 80
spesial condition)
untuk meningkatkan kepedulian dan peserta dari kalangan dokter.
kesadaran masyarakat dan praktisi 3. Dr. dr. Alvina Widhani,
Pada training ini terdapat delapan
kesehatan terhadap pentingnya SpPD, K-AI, FINASIM dengan
narasumber yang membawakan
memberikan imunisasi kepada orang materi Vaccination in Special
topik-topik berbeda. Materi training
dewasa dan lansia. Hal ini didasari Condition
disampaikan oleh pakar yang
semakin bertambahnya usia, daya
kompeten di bidangnya. Mereka 4. dr. Erwanto Budi Winulyo,
tubuh mulai menurun. Vaksin dapat
adalah: SpPD, K-AI, FINASIM dengan
membantu memperkuat imunitas
tubuh sehingga orang dewasa dan materi Adverse Event Following
1. Dr. dr. Sukamto, SpPD, K-AI,
Immunization
lansia dapat terhindari dari penyakit FINASIM dengan materi Adult
infeksi. Vaccination Recommendation 5. dr. Suzy Maria, SpPD dengan

66 HALO INTERNIS // Edisi XXXII, April 2020


KABAR PAPDI

Foto bersama peserta dan narasumber


selesai acara.

materi Immunology of Vaccine
and Various Types of Adult Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, SpPD, K-AI, FINASIM
Vaccines
6. dr. Adityo Susilo, SpPD,
K-PTI, FINASIM dengan
materi Vaccination for Traveler
7. dr. Jefri Sitorus (KKP
Tanjung Priok) dengan
materi International
Certification of Vaccination
Regulation
8. dr. Anshari Saifuddin Hasibuan,
SpPD dengan materi Vaccination
for Hajj and Umrah

Sebelumnya, tanggal 24 November


2019, Badan Khusus Satgas
Imunisasi Dewasa PAPDI juga telah dr. Suzy Maria, SpPD
mengadakan Vaccinology Training
for Adult di Hotel Ibis Styles Tanah
Abang, Jakarta. Narasumbernya: materi Adult Vaccination 5. dr. Suzy Maria, SpPD, dengan
Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, Recommendation and How to materi Traveler Vaccines
SpPD, K-AI, FINASIM; Prof. Dr. dr. Iris Build Immunization Clinic
6. dr. Benget Saragih, M.Epid,
Rengganis, SpPD, K-AI, FINASIM; Dr. 2. Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, dengan materi IHR dan ICV
dr. Sukamto Koesnoe, SpPD, K-AI, SpPD, K-AI, FINASIM, dengan Regulation
FINASIM; dr. Erwanto Budi Winulyo, materi Vaccination Procedures
SpPD, K-AI, FINASIM; dr. Suzy Kegiatan ini diikuti oleh 85 peserta,
(schedule, administration,
Maria, SpPD; dr. Anshari Saifuddin dan dipandu oleh MC dr. Berlian dari
storage, safety, vaccination
Hasibuan, SpPD; dan dr. Benget Perhimpunan Klinik dan Fasilitas
spesial condition)
Saragih, M.Epid. Kesehatan Primer Indonesia (PKFI)
3. Dr. dr. Sukamto Koesnoe, Surabaya.INTERNIS
halo

Dan, pada 8 Desember 2019 SpPD, K-AI, FINASIM, dengan


juga diadakan Vaccinology materi Adverse Event Following
Training for Adult di Hotel Suite Immunization
Surabaya, dengan menghadirkan 6
narasumber. Yakni: 4. Dr. dr. Gatot Soegiarto, SpPD,
K-AI, FINASIM, dengan materi
1. Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, Immunology of Vaccine and
SpPD, K-AI, FINASIM, dengan Various Types of Adult Vaccines

Edisi XXXII, April 2020 // HALO INTERNIS 67


KABAR PAPDI

Ginanjar, SpPD, K-KV, FINASIM,


FACP, FICA, MARS.
 Webinar Comprehensive
Management of Hypertension:
Focused on RAA System tanggal
10 Maret 2020. Narasumber
dari kanan ke kiri: Prof. Dr. dr. Idrus Alwi, SpPD,
Prof. Dr. dr. Idrus Alwi, SpPD, K-KV, FINASIM, FACC, FESC, FAPSIC, FACP;
dr. Aida Lydia, PhD, SpPD, K-GH, FINASIM; dan K-KV, FINASIM, FACC, FESC,
Dr. dr Sally A. Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP. FAPSIC, FACP dan dr. Aida Lydia,
PhD, SpPD, K-GH, FINASIM,
dengan moderator Dr. dr. Sally

PAPDI WEBINAR
Aman Nasution, SpPD, K-KV,
FINASIM, FACP.
 Webinar World Kidney Day
2020 tanggal 18 Maret 2020.
Narasumber dr. Ni Made

T
Hustrini, SpPD, K-GH dan Dr. dr.
anggal 14 Januari 2020, Kegiatan PAPDI WEBINAR Tri Juli Edi Tarigan, SpPD, K-EMD,
Perhimpunan Dokter merupakan terobosan jitu untuk FINASIM, dengan moderator
Spesialis Penyakit Dalam mempermudah sharing dan transfer Dr. dr. Rudy Hidayat, SpPD, K-R
Indonesia (PAPDI) ilmu dari pakar-pakar penyakit FINASIM.
mengadakan kegiatan perdana dalam kepada para anggota PAPDI
PAPDI WEBINAR bagi para sejawat yang tersebar di seluruh Indonesia,  Webinar Variasi Gambaran Klinis
internis. Webinar adalah suatu terutama yang bertugas di pelosok COVID-19: Update Diagnosis
seminar online, yang diadakan daerah. Selama ini keterbatasan dari dan Tata Laksana tanggal 20
dengan mengandalkan teknologi segi waktu dan biaya, kerap menjadi Maret 2020. Narasumber dr.
internet. Melalui webinar, kegiatan kendala bagi internis di daerah Adityo Susilo, SpPD, K-PTI,
ilmiah seperti seminar, talkshow, untuk mengikuti kegiatan-kegiatan FINASIM dan Dr. dr. Cleopas
maupun diskusi dapat dilakukan seminar yang umumnya diadakan di Martin Rumende, SpPD,
tanpa harus bertatap muka secara kota-kota besar. Dengan webinar, K-P, FINASIM, FCCP, dengan
langsung. sejawat internis di mana saja berada moderator Dr. dr. Sally Aman
dapat menimba ilmu tanpa harus Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM,
PAPDI WEBINAR perdana membahas meninggalkan tempat tugasnya. FACP.
tema Comprehensive Management
of Hypertension as Cardiovascular Hingga minggu pertama April  Webinar COVID-19 pada
Risk: Focus on Sympathetic 2020, kegiatan PAPDI WEBINAR Populasi Rentan: Usia Lanjut
Overdrive dengan narasumber Ketua telah diadakan sebanyak lima dan Imunokompromais tanggal
Umum PB PAPDI, Dr. dr. Sally Aman kali, membahas topik-topik sesuai 6 April 2020. Narasumber
Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM, dengan perkembangan dan situasi dr. Edy Rizal Wahyudi SpPD,
FACP. Pemaparan ilmiah ini disiarkan terkini, yaitu: K-Ger, FINASIM dan Dr. dr.
secara langsung dari Rumah PAPDI Evy Yunihastuti, SpPD, K-AI,
yang beralamat di Jl. Salemba I  Webinar Kesiapsiagaan FINASIM, dengan moderator dr.
No.22 C-D Jakarta Pusat, dengan Internis Menghadapi Pandemi Ika Prasetya Wijaya , SpPD, K-KV,
dipandu oleh moderator Dr. dr. Eka Coronavirus disease (Covid-19) FINASIM, FACP, FICA.
Ginanjar, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP, tanggal 4 Maret 2020. Jadwal dan topik PAPDI WEBINAR
FICA, MARS yang juga merupakan Narasumber dr. Adityo Susilo, selanjutnya dapat dilihat pada
Sekretaris Jenderal PB PAPDI. SpPD, K-PTI, FINASIM dan Dr. media sosial Instagram PAPDI. Ayo
Tayangan perdana ini diikuti oleh dr. Cleopas Martin Rumende, daftarkan diri, jangan lewatkan
sekitar 500 peserta yang online SpPD, K-P, FINASIM, FCCP. kesempatan emas menimba ilmu
secara bersamaan. Moderatornya Dr. dr. Eka langsung dari pakarnya.INTERNIS
halo

68 HALO INTERNIS // Edisi XXXII, April 2020


INFO CABANG

Edisi XXXII, April 2020 // HALO INTERNIS 69


INFO CABANG

Pelantikan PAPDI Cabang Provinsi Aceh

PELANTIKAN PENGURUS
PAPDI CABANG

P
engurus Besar Perhimpunan dihadapi para internis di lapangan. PAPDI CABANG SULAWESI
Dokter Spesialis Penyakit Setiap daerah memiliki karakteristik TENGGARA
Dalam Indonesia (PB tersendiri, sehingga seringkali
PAPDI) telah melantik para persoalan yang dihadapi berbeda Ketua Umum PB PAPDI, Dr. dr.
Pengurus PAPDI Cabang di sejumlah dengan yang dialami sejawat di Sally A. Nasution, SpPD, K-KV,
daerah untuk masa kepengurusan tempat lain. Informasi-informasi FINASIM, FACP telah melantik dan
2018-2021. Prosesi pelantikan yang diperoleh dari forum diskusi mengukuhkan Pengurus PAPDI
berlangsung khidmat dan disaksikan ini menjadi bahan masukan yang Cabang Sulawesi Tenggara periode
oleh Pengurus Ikatan Dokter berharga bagi PB PAPDI dalam 2018-2021 pada 13 Oktober 2019
Indonesia (IDI) setempat. menjalankan roda organisasi ke di Hotel Plaza Iin, Kendari, Sulawesi
depan. Tenggara. Dari 18 anggota PAPDI
Momen pelantikan ini sekaligus yang ada di Sulawesi Tenggara,
dimanfaatkan oleh PB PAPDI untuk Selamat dan sukses kami ucapkan terpilihlah sebagai Ketua dr. M. Yusuf
bersilaturahmi dan berdiskusi kepada semua Pengurus PAPDI Hamra, SpPD, FINASIM, M.Sc. Surat
dengan Pengurus Cabang dan Cabang terpilih. Selamat bekerja, Keputusan (SK) Susunan Pengurus
anggota PAPDI di daerah, terutama mari kita satukan langkah dibacakan oleh Sekretaris Jenderal
membahas berbagai persoalan yang memajukan PAPDI. PB PAPDI, Dr. dr. Eka Ginanjar,

70 HALO INTERNIS // Edisi XXXII, April 2020


INFO CABANG

Pelantikan PAPDI Cabang Yogyakarta Pelantikan PAPDI Cabang Sulawesi Utara

Pelantikan PAPDI Cabang Gorontalo Pelantikan PAPDI Cabang Sumatera Barat

SpPD, K-KV, FINASIM, FACP, FICA. menjadi saksi atas dilantik dan Pengurus dibacakan oleh Sekretaris
Pelantikan ini disaksikan oleh Ketua dikukuhkan Pengurus PAPDI Cabang Jenderal PB PAPDI, Dr. dr. Eka
IDI Wilayah Sulawesi Tenggara, dr. La Gorontalo periode 2018-2021 Ginanjar, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP,
Ode Rabiulawal, Sp.B, KBD. pada tanggal 2 November 2019 FICA. Kegiatan ini turut disaksikan
oleh Ketua Umum PB PAPDI, Dr. oleh IDI Wilayah DI Yogyakarta,
PAPDI CABANG JAWA BARAT
dr. Sally A. Nasution, SpPD, K-KV, dr. Joko Murdiyanto, Sp.An., MPH.
Dr. dr. Rudi Supriyadi, SpPD, K-GH, FINASIM, FACP. Dalam proses Saat ini PAPDI Cabang Yogyakarta
FINASIM, M.Kes telah dilantik dan pelantikan, Wakil Ketua I PB PAPDI, memiliki kekuatan 174 orang
dikukuhkan sebagai Ketua PAPDI dr. Ika Prasetya Wijaya, SpPD, K-KV, anggota.
Cabang Jawa Barat periode 2018- FINASIM, FACP, FICA membacakan
PAPDI CABANG SUMATERA BARAT
2021 pada tanggal 27 Oktober 2019 SK Susunan Pengurus, dengan Ketua
di Hotel Hilton, Bandung, Jawa terpilih dr. Alexander Welliangan, Ketua Umum PB PAPDI, Dr. dr. Sally
Barat. Pelantikan dan pengukuhan SpPD, FINASIM. Sekarang PAPDI A. Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM,
diberikan langsung oleh Ketua Cabang Gorontalo tercatat memiliki FACP melantik dr. Akmal Mufriady
Umum PB PAPDI, Dr. dr. Sally A. 22 orang anggota. Acara pelantikan Hanif, SpPD, K-KV, FINASIM, MARS
Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP ini dihadiri oleh Ketua IDI Wilayah beserta jajarannya menjadi Pengurus
dengan disaksikan oleh Ketua IDI Gorontalo, dr. Irianto Dunda, Sp.S. PAPDI Cabang Sumatera Barat untuk
Wilayah Jawa Barat, dr. Eka Mulyana, PAPDI CABANG YOGYAKARTA masa bakti kepengurusan 2018-
SpOT, FICS, M.Kes, SH, MH.Kes. SK 2021. Pelantikan ini berlangsung
Susunan Pengurus PAPDI Cabang Minggu, 10 November 2019, di di Grand Inna Hotel Padang,
Jawab periode 2018-2021 dibacakan bertempat di Hotel Amabrukmo Sumatera Barat tanggal 17
oleh Sekretaris Jenderal PB PAPDI, Yogyakarta, Ketua Umum PB PAPDI, November 2019, disaksikan oleh
Dr. dr. Eka Ginanjar, SpPD, K-KV, Dr. dr. Sally A. Nasution, SpPD, IDI Wilayah Sumatera Barat, dr.
FINASIM, FACP, FICA. Sekarang ini, K-KV, FINASIM, FACP melantik dan Pom Harry Satria, SpOG(K). SK
PAPDI Cabang Jawa Barat tercatat mengukuhkan ketua terpilih dr. Susunan Pengurus dibacakan oleh
memiliki 283 anggota. R. Bowo Pramono, SpPD, K-EMD, Sekretaris Jenderal PB PAPDI, Dr. dr.
FINASIM beserta jajarannya sebagai Eka Ginanjar, SpPD, K-KV, FINASIM,
PAPDI CABANG GORONTALO
Pengurus PAPDI Cabang Yogyakarta FACP, FICA. Di Sumatera Barat ini,
Hotel Horison Nayumi Gorontalo periode 2018-2021. SK Susunan PAPDI memiliki anggota sebanyak
102 orang.

Edisi XXXII, April 2020 // HALO INTERNIS 71


INFO CABANG

Pelantikan PAPDI Cabang Kupang

PAPDI CABANG PROVINSI ACEH FINASIM, FACP melantik Pengurus


PAPDI Cabang Bengkulu periode
Ketua terpilih PAPDI Cabang Provinsi 2018-2021 dengan , dr. Rasmijon,
Aceh, Dr. dr. Muhammad Diah SpPD, K-KV, FINASIM sebagai ketua
Yusuf, SpPD, K-KV, FINASIM, FCIC terpilih. Pembacaan SK Susunan
beserta jajarannya telah resmi Pengurus PAPDI Cabang Bengkulu
dilantik dan dikukuhkan sebagai dibacakan oleh Wakil Sekretaris
Pengurus PAPDI Cabang Provinsi Jenderal PB PAPDI, dr. Adityo Susilo,
Aceh untuk periode 2018-2021. SpPD, K-PTI, FINASIM. Pelantikan ini
Prosesi pelantikan ini dilakukan oleh turut disaksikan oleh Ketua Ikatan Pelantikan Pemgurus PAPDI Cabang NTB
Ketua Umum PB PAPDI, Dr. dr. Sally Dokter Indonesia Wilayah Bengkulu,
A. Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM, dr. H. Syafriadi, MM. Hingga saat
FACP di Ketua Umum PB PAPDI, ini, anggota PAPDI Cabang Bengkulu
pada tanggal 29 November 2019 di berjumlah 30 orang.
Hotel Hermes Palace Banda Aceh,
dan dilaksanakan bersamaan dalam PAPDI CABANG SULAWESI UTARA
rangkaian acara Internal PAPDI
Sabtu, 18 Januari 2020 menjadi
Provinsi Aceh The 9th Aceh Internal
momen yang penting bagi PAPDI
Medicine Symposia (AIMS) . Pada
Cabang Sulawesi Utara. Hari itu
kesempatan ini Sekretaris Jenderal
bertempat di Hotel Four Points
PB PAPDI, Dr. dr. Eka Ginanjar,
Manado, dilaksanakan pelantikan
SpPD, K-KV, FINASIM, FACP, FICA
Pengurus PAPDI Cabang Sulawesi
membacakan SK Susunan Pengurus.
Utara Periode 2018-2021 oleh
Kegiatan ini dihadiri oleh IDI Wilayah Pelantikan PAPDI Cabang Bengkulu
Ketua Umum PB PAPDI Dr. dr. Sally
Aceh, Dr. dr. Safrizal Rahman, M.Kes,
A. Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM,
SpOT. PAPDI Cabang Provinsi Aceh
FACP. SK Susunan Pengurus
memiliki anggota 122 anggota.
dibacakan oleh Sekretaris Jenderal
PAPDI CABANG BENGKULU PB PAPDI, Dr. dr. Eka Ginanjar, SpPD,
K-KV, FINASIM, FACP, FICA, MARS. IDI
Pada tanggal 15 Desember 2019, Wilayah Sulawesi Utara, dr. Franckie
bertempat di Hotel Santika R. R. Maramis, M.Kes.PKK, Sp.KT,
Bengkulu, Ketua Umum PB PAPDI, turut menyaksikan pelantikan ini dan
Dr. dr. Sally A. Nasution, SpPD, K-KV, memberikan ucapan selamat kepada

72 HALO INTERNIS // Edisi XXXII, April 2020


INFO CABANG

ketua terpilih, dr. Harlinda Kumaat


Haroen, SpPD, K-HOM, FINASIM
yang siap memimpin 80 internis di
daerah kerjanya.
PAPDI CABANG NUSA TENGGARA
BARAT
Ketua terpilih, dr. Haris Widita,
SpPD, K-GEH, FINASIM, bersama
jajarannya telah dilantik sebagai
Pengurus PAPDI Cabang Nusa
Tenggara Barat (NTB) periode 2018-
2021 pada tanggal 25 Januari 2020
lalu. Prosesi pelantikan dilakukan Pelantikan PAPDI Cabang Sulawesi Tenggara
oleh Ketua Umum PB PAPDI, Dr.
dr. Sally A. Nasution, SpPD, K-KV,
FINASIM, FACP, bertempat di di
Hotel Lombok Astoria Mataram. SK
Susunan Pengurus dibacakan oleh
Sekretaris Jenderal PB PAPDI, Dr. dr.
Eka Ginanjar, SpPD, K-KV, FINASIM,
FACP, FICA, MARS. Acara ini dihadiri
pula oleh IDI Wilayah Nusa Tenggara
Barat, dr. Doddy Aryo Kumboyo,
SpOG(K). Saat ini PAPDi Cabang Nusa
Tenggara Barat memiliki anggota
sebanyak 42 orang.
PAPDI CABANG KUPANG Pelantikan PAPDI Cabang Jawa Barat

Ketua Umum PB PAPDI, Dr. dr. Sally


A. Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM,
FACP telah melantik Pengurus PAPDI
Cabang Kupang periode 2018-2020
pada tanggal 23 Februari 2020 di
Hotel Aston Kupang, Nusa Tenggara
Timur, dengan ketua terpilih dr. Heri
Sutrisno Prijopranoto, SpPD, K-HOM,
FINASIM. SK Susunan Pengurus
dibacakan oleh Sekretaris Jenderal
PB PAPDI, Dr. dr. Eka Ginanjar, SpPD,
K-KV, FINASIM, FACP, FICA, MARS.
Prosesi pelantikan ini dihadiri
pula oleh Ketua IDI Wilayah Nusa Pelantikan PAPDI Cabang Maluku Utara
Tenggara Timur, dr. Andreas N.
Fernandez Lewai, SpPD, FINASIM,
MARS. Saat ini PAPDI Cabang Kupang
tercatat memiliki 45 anggota.
A. Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM,
PAPDI CABANG MALUKU UTARA FACP dengan disaksikan oleh Ketua
Pada tanggal 29 Februari 2020, IDI Wilayah Maluku Utara, dr. Alwia
Royal Resto & Function Hall Ternate, Assagaf, M.Kes. Adapun SK Susunan
Maluku Utara menjadi saksi Pengurus dibacakan oleh Sekretaris
dilantiknya Ketua terpilih dr. Edwin Jenderal PB PAPDI, Dr. dr. Eka
Ambar, SpPD beserta jajarannya Ginanjar, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP,
sebagai Pengurus PAPDI Cabang FICA, MARS. Saat ini PAPDI Cabang
Maluku Utara periode 2018-2021. Maluku Utara memiliki 19 orang
Pelantikan dilakukan langsung oleh anggota.INTERNIS
halo

Ketua Umum PB PAPDI Dr. dr. Sally

Edisi XXXII, April 2020 // HALO INTERNIS 73


INFO CABANG

THE 1st PAPUA INTERNAL MEDICINE


UPDATES
A
khirnya, momen yang gagal ginjal kronik, diagnosis dan Dasar dan tata laksana Takiaritmia.
ditunggu-tunggu pun tatalaksana hepatitis B, serta Para peserta nampak begitu antusias
tiba. “Papua Internal masalah jantung seperti diagnosis mengikuti berbagai topik yang
Medicine Updates (PIMU)” dan tatalaksana sindrom koroner dipaparkan para pembicara. Pada
berlangsung dengan sukses. Event akut,” kata Titi Mutiara. sesi tanya jawab terjalin komunikasi
yang digelar selama dua hari, pada yang cukup interaktif antara
Pembicara adalah pakar-pakar
tanggal 14-15 Desember 2019 di peserta dengan narsumber. Peserta
Penyakit Dalam berasal dari Papua
Hotel Asan Biak ini, terselenggara mengajukan pertanyaan-pertanyaan
maupun sengaja didatangkan dari
atas kerja sama PAPDI Cabang yang berkaitan dengan pengalaman
luar Papua. Mereka adalah Dr. dr.
Tanah Papua dengan Ikatan Dokter yang mereka alami selama melayani
Irsan Hasan, SpPD, K-GEH, FINASIM,
Indonesia (IDI) Cabang Biak. Bagi masyarakat Papua.
Dr. dr. Muchlis Achsan Udji Sofro,
PAPDI Tanah Papua, ini sebuah
SpPD, K-PTI, FINASIM, Dr. dr. Yenny Melalui PIMU ini, diharapkan
kebanggan, karena inilah pertama
Kandarini, SpPD, K-GH, FINASIM, dokter-dokter Papua dapat meng-
kalinya digelar kegiatan ilmiah
dr. Charles Limantoro, SpPD, K-KV, update ilmu, memiliki pengetahuan
seputar Penyakit Dalam di Tanah
FINASIM, dr. Ita Murbani H., MH.Kes, yang terbaru sehingga mampu
Papua.
SpPD, K-GH, FINASIM, dr. Riris memberikan pelayanan kesehatan
Ketua panitia The 1st Papua Internal Ayu SpPD, dan dr. Izak Reba, MH. yang sesuai dan maksimal kepada
Medicine Updates (PIMU), dr. Titi Kes, SpKF. Sebagai penghormatan, masyarakat di tengah sarana serta
Mutiara, SpPD mengatakan, tujuan kedatangan para pembicara fasilitas yang terbatas.INTERNIS
halo

dari acara symposium dan workshop disambut dengan tarian adat injak
ini adalah untuk memfasilitasi para piring atau yang dikenal sebagai
dokter sebagai tonggak kesehatan di mansorandak.
Indonesia bagian Timur.
Kegiatan hari pertama diisi dengan
“Topik yang dibawakan dalam symposium, diikuti oleh sekitar
kegiatan ini mengambil kasus sehari- 60 peserta yang datang dari
hari di Papua seperti tuberkulosis berbagai penjuru Papua. Hari kedua
resisten obat dengan komplikasi dilanjutkan dengan workshop,
DILI, HIV dan infeksi oportunistiknya, dengan peserta sekitar 30 orang.
hipertensi dan tatalaksana pasien Antara lain mempelajari tentang EKG

74 HALO INTERNIS // Edisi XXXII, April 2020


INFO CABANG

PAPDI CABANG PROVINSI ACEH

ROADSHOW KE ACEH BARAT


DAN NAGAN RAYA

P
erhimpunan Dokter Spesialis Pada tahun ini kegiatan roadshow Ada pun kegiatan bakti sosial
Penyakit Dalam Indonesia mencakup seminar medis dan dipusatkan di Puskesmas Uteun
(PAPDI) Cabang Provinsi workshop dipusatkan di Kabupaten Pulo, Kabupaten Nagan Raya
Aceh mengadakan kegiatan Aceh Barat. Seminar medis dengan mendatangkan beberapa
bakti sosial keliling (roadshow) di dan workshop ditujukan untuk dokter Subspesialis Penyakit Dalam
Kabupaten Aceh Barat dan Nagan meningkatkan pengetahuan ilmu seperti Subspesialis Kardiovaskular
Raya selama dua hari, tanggal 25-26 kedokteran bagi dokter umum dan (jantung), Subspesialis
Januari 2020. Menurut Ketua PAPDI paramedis dengan mendatangkan Gastroenterohepatologi (lambung
Cabang Provinsi Aceh Dr. dr. M. Diah dokter subspesialis penyakit dalam, dan hati), Subspesialis Endokrin-
Yusuf SpPD, K-KV, FINASIM, FCIC, sehingga dapat meningkatkan Metabolik-Diabetes, dan lain-lain.
kegiatan roadshow ini merupakan pelayanan kesehatan kepada Masyarakat menyambut kegiatan
agenda rutin yang dilakukan masyarakat di Kabupaten Aceh Barat bakti sosial ini dengan antusias.
PAPDI Cabang Provinsi Aceh setiap dan Nagan Raya. Terlihat dari jumlah kunjungan
tahunnya. Kegiatan ini melibatkan pasien berobat yang mencapai 300
“Workshop pada kegiatan ini dibagi
para Dokter Spesialis Penyakit Dalam orang.
menjadi workshop tentang luka
dan Subspesialis Penyakit Dalam dari
kaki diabetes dan workshop cara PAPDI Cabang Provinsi Aceh
seluruh kabupaten/kota di Aceh.
membaca EKG bagi dokter umum,” juga mengadakan acara ringan
Dokter Spesialis Penyakit Dalam kata Diah Yusuf. dan fun berupa sepeda santai,
yang turut serta dalam kegiatan yang digelar pada pagi di hari
Sedangkan seminar awam,
ini meliputi 11 divisi subspesialis kedua (26/01/2020). Kegiatan ini
senam diabetes, dan bakti sosial
yang terdiri dari Alergi-Imunologi, dipusatkan di Lapangan Teuku Umar,
pengobatan gratis dilaksanakan di
Gastroentero-hepatologi, Geriatri, Meulaboh, Aceh Barat dakn diikuti
Kabupaten Nagan Raya. Kegiatan ini
Ginjal-Hipertensi, Hematologi- oleh puluhan internis.INTERNIS
halo

lebih ditujukan kepada masyarakat


Onkologi Medik, Kardiovaskular
umum tentang penyakit seperti
(Jantung), EndokrinMetabolik-
tanda atau gejala serangan jantung,
Diabetes, Psikosomatik, Pulmonologi
gangguan penyakit ginjal, gangguan
(Paru), Reumatologi, Penyakit-
penyakit hati, penyakit usia tua dan
TropikInfeksi.
lain-lain.

Edisi XXXII, April 2020 // HALO INTERNIS 75


INFO CABANG

BAKTI SOSIAL PAPDI CABANG JAMBI

EDUKASI KESEHATAN UNTUK


MASYARAKAT DAN DOKTER UMUM

M
enyambut peringatan
Hari Kesehatan Nasional
(HKN) yang ke-55
dan HUT PAPDI ke-62,
Pemerintah Kabupaten Bungo
bekerja sama dengan PAPDI Cabang
Jambi mengadakan kegiatan senam
bersama dan bakti sosial pada
tanggal 9 November 2019. Senam
bersama dilaksanakan pada pagi
hari di depan Wisma Alisudin Rumah
Dinas Bupati Bungo, dan diikuti oleh
para pejabat Kabupaten Bungo dan
warga masyarakat. Kegiatan terpusat Kegiatan bakti sosial ditujukan kasih kepada Persatuan Dokter Ahli
di daerah Muara Bungo, ibu kota untuk mememberikan edukasi Penyakit dalam Provinsi Jambi yang
Kabupaten Bungo. dan pelayanan kesehatan kepada sudah mau datang ke Kabupaten
Bupati Bungo H. Mashuri. SP, ME masyarakat dan penderita diabetes. Bungo ini,” ujarnya.
dalam sambutannya menyampaikan Selain itu, di Muara Bungo ini, PAPDI
Sebuah janji diucapkan oleh
bahwa peringatan Hari Kesehatan Cabang Jambi juga mengadakan
Safarudin saat memberikan
Nasional bertujuan untuk mengajak seminar khusus untuk kalangan
sambutan. Bahwa pihaknya
masyarakat agar peduli dengan dokter umum. Hadir dalam kegiatan
akan bersungguh-sungguh
kesehatan di manapun berada. ini Ketua PAPDI Cabang Jambi, dr.
memperjuangkan pembangunan
“Kita sebagai warga Indonesia Elfiani, SpPD, FINASIM beserta
kesehatan di Kabupaten Bungo.
memang punya peran sekali didalam jajaran pengurus dan anggota PAPDI
“Insya Allah di Hari Kesehatan
kesehatan, bukan hanya jaga Cabang Jambi.
Nasional dan HUT PAPDI ini,
lingkungan kita aja, bahkan bisa juga Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten kami berkomitmen sekali untuk
dengan cara berolahraga seperti Bungo, dr. Safarudin Matondang, mengupayakan kesehatan di
senam yang kita laksanakan pagi hari mengucapkan terima kasih kepda Kabupaten Bungo dan Provinsi
ini dan kita sudah rutin sekali setiap Bupati Bungo dan Ketua PAPDI Jambi ini menjadi terdepan,” kata
hari Minggu pagi di acara Car free Cabang Jambi atas perhatian dan Safaruddin Matondang optimis.INTERNIS
halo

Day (CFD). Lari maraton, jalan sehat, kerja samanya dalam mendukung
dan yang lain sebagainya,” katanya. kegatan ini. “Saya ucapkan terima

76 HALO INTERNIS // Edisi XXXII, April 2020


INFO CABANG

PAPDI CABANG SEMARANG


PEDULI BANJIR DEMAK
Selain memberikan bantuan dalam
bentuk barang, para internis
Semarang ni juga memberikan
pelayanan pemeriksaan dan
pengobatan gratis. Warga sangat
antusias dengan acara tersebut,
terhitung sekitar 200 warga datang
untuk memeriksakan diri. Ketua
PAPDI Cabang Semarang, Dr. dr.
Hery Djagat Purnomo, SpPD,
K-GEH, FINASIM menyampaikan,
pengobatan pasca banjir seringkali
dibutuhkan warga. Umumnya warga
mengalami trauma psikis akibat
mengalami banjir selama berhari-
hari, kemudian ditambah pula
dengan munculnya keluhan penyakit.
Biasanya penyakit yang muncul
pasca banjir antara lain diare, ISPA,
dan infeksi kulit, serta ketahanan
tubuh yang menurun. Penyebabnya
karena asupan gizi yang tidak cukup

M
selama di pengungsian.
usibah banjir yang dialami sekitar empat “Maka itu kami bantu para korban banjir ini dengan
ribu kepala keluarga di Dusun Trimulyo, memeriksa kesehatan mereka. Termasuk membantu
Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak pada memberikan kebutuhan lainnya, seperti beras, gula
Januari 2020 lalu sungguh memilukan dan pasir, minyak goreng dan alat alat kelengkapan sekolah
menggugah rasa kepedulian anggota PAPDI Cabang siswa korban banjir,”ujar Hery.
Semarang. Hal ini mendorong PAPDI Cabang Semarang
Kegiatan yang berlangsung pada hari Minggu 19
di bawah koordinasi Divisi Humas dan Pengabdian
Januari 2020 tersebut berlangsung lancar dan tepat
Masyarakat, melakukan penggalangan dana dan berhasil
sasaran, berkat koordinasi yang baik antara pengurus
menghimpun lebih dari RP70 juta hanya dalam waktu
PAPDI Cabang Semarang, perangkat Desa Trimulyo,
kurang dari 1 minggu. Dana tersebut dialokasikan untuk
Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
belanja bahan pokok (beras, minyak, gula pasir) dan alat-
Kabupaten Demak, serta IDI Cabang Demak. Operasional
alat sekolah bagi warga terdampak banjir.
pelaksanaan bakti sosial menggunakan truk Fuso,
Bantuan diserahkan langsung oleh Ketua PAPDI Cabang bantuan dari Puspenerbad TNI-AD dan bis dari Pemprov
Semarang Dr.dr. Hery Djagat Purnomo SpPD, K-GH, Jawa Tengah.
FINASIM kepada Pelaksana Badan Penanggulangan
Pengurus PAPDI Cabang Semarang mengucapkan terima
Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, HM Agus
kasih atas dukungan semua pihak dalam kegiatan baksos
Nugroho LP. Penyerahan bantuan ini didampingi oleh Dr.
tersebut. Walau dirasa bantuan yang bantuan berikan
dr. Lestariningsih SpPD, K-GH, FINASIM selaku penasehat
masih jauh dari kata cukup, tetapi sambutan hangat
kepengurusan, dr. Kuntio Sri Herlambang SpPD dan
masyarakat dan kekompakan rekan-rekan internis ini
dr. Tania Tedjo SpPD, K-EMD selaku koordinator Divisi
sangat menentramkan hati.INTERNIS
halo

Humas dan Pengabdian Masyarakat, serta sejumlah


anggota PAPDI dan adik-adik residen Penyakit Dalam.

Edisi XXXII, April 2020 // HALO INTERNIS 77


INFO CABANG

PAPDI JAYA PEDULI BANJIR


P
APDI Cabang Jakarta Raya (PAPDI JAYA)
melakukan Aksi Peduli dan penggalangan dana
untuk membantu korban bencana banjir yang
melanda Jakarta pada awal tahun 2020. Dana dan
bantuan yang terhimpun telah disalurkan kepada yang
membutuhkan oleh perwakilan Pengurus PAPDI JAYA,
dr. Wismandari, SpPD, K-EMD, FINASIM pada Kamis 2
Januari 2020. Penyerahan bantuan ini dilakukan bekerja
sama dengan bekerja sama dengan Paddy Medical Relief
(PMR). Titik distribusinya berada di Jl. Pondok Labu I
RT.7/RW.7, Pondok Labu, Kecamatan Cilandak, Jakarta
Selatan.
Semoga kegiatan Aksi Peduli PAPDI JAYA ini dapat
meringankan kesulitan yang dialami masyarakat yang
terkenA dampak banjir.INTERNIS
halo

PAPDI CABANG BANTEN


PENGOBATAN GRATIS UNTUK
KORBAN BANJIR KABUPATEN LEBAK

B
anjir bandang yang melanda Kabupaten
Lebak, Provinsi Banten pada awal tahun 2020
telah menimbulkan dampak kesehatan bagi
masyarakat. Ketua Pelaksana PAPDI Cabang
Banten dr. Irfan Maulani, SpPD, FINASIM menjelaskan
banyak masyarakat mengalami penyakit infeksi saluran
pernapasan akut (ISPA), badan pegal-pegal, hingga diare.
Hal ini mendorong PAPDI Cabang Banten menggelar
bakti sosial berupa pengobatan gratis untuk para
korban bencana banjir bandang di Desa Banjaririgasi,
Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Banten.
Kegiatan ini terlaksana pada 18 Januari 2020, bekerja
sama dengan Bidang Kedokteran dan Kesehatan
(Bidokkes) Polda Banten. PAPDI Cabang Banten
menurunkan tim dokter sebanyak 12 orang, dan 13
orang perawat, dengan ketersediaan obat yang dapat
meng-cover sebanyak 200 pasien. Untuk mengantisipasi
hal-hal yang tidak diinginkan, disiagakan pula unit
ambulan untuk penanganan medis gawat darurat.
Semoga dengan kegiatan ini, warga yang terkena
dampak bencana mendapatkan manfaatnya, dan
kehadiran PAPDI semakin bermakna di tengah
masyarakat Indonesia.INTERNIS
halo

78 HALO INTERNIS // Edisi XXXII, April 2020


INFO CABANG

PAPDI CABANG KALIMANTAN TENGAH

KIDNEY HEALTH FOR EVERYONE


yang sudah cukup lama menjalani
cuci darah. Peserta Health Talk
mendapatkan siraman informasi
yang selama ini mereka butuhkan
untuk diterapkan pada diri sendiri
maupun dalam mendampingi
anggota keluarga yang mengalami
masalah ginjal. Pada sesi terakhir,
diadakan tanya jawab dengan
narasumber. Peserta pun
memanfaatkan momen ini untuk
menggali lebih dalam informasi
tentang penyakit ginjal yang kini
semakin banyak dialami masyarakat
usia muda.
Selain kegiatan Health Talk ini, PAPDI
Cabang Kalimantan Tengah juga
mengadakan roadshow ke daerah-
daerah, yang dimulai dari Palangka
Raya, Buntok, sampai Sampit.
Kegiatan yang berlangsung dari
tanggal 9 sampai 14 Maret 2020 ini
difokuskan untuk menyebarluaskan
informasi kesehatan yang benar

D
tentang ginjal. Kegiatan yang juga
alam rangka memperingati dilanjutkan dengan kata sambutan disebut sebagai “Susur Sungai PAPDI
Hari Ginjal Sedunia yang oleh Ketua Perhimpunan Nefrologi Cabang Kalimantan Tengah” ini
jatuh pada 12 Maret Indonesia (PENEFRI) Cabang Jawa dilaksanakan dengan mengandeng
2020, PAPDI Cabang Timur-Kalimantan, dr. Widodo, Ketua Perhimpunan Nefrologi
Kalimantan Tengah mengadakan SpPD, K-GH, FINASIM. Setelah Indonesia (PENEFRI) Cabang Jawa
serangkaian kegiatan yang bertujuan menikmati hiburan-tari-tarian, PAPDI Timur-Kalimantan, dr. Widodo, SpPD,
mengedukasi masyarakat tentang Cabang Kalimantan Tengah bersama K-GH, FINASIM, sebagai narasumber
bagaimana menjaga kesehatan RS Siloam mengadakan senam utama.
ginjal. Bahwa semua orang bersama, yang diikuti oleh hadirin
membutuhkan ginjal yang sehat dan masyarakat sekitar 45 orang, Peringatan Hari Ginjal Sedunia di
untuk dapat beraktivitas dengan yang rata-rata berusia antara 30-60 Kalimantan Tengah, khususnya di
baik. Ini sesuai dengan tema tahun. Kota Palangka Raya berlansung
peringatan Hari Ginjal Sedunia yang cukup semarak. Pada tanggal 12
berbunyi “Kesehatan Ginjal Bagi Menjelang siang, diadakan acara Maret 2020, bertempat di RSUD
Semua Orang, Dimana Saja, Mulai Health Talk dengan tema “Kidney dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
dari Pencegahan, Deteksi Dini dan Health For Everyone Everywhere diadakan pula kuliah umum
Akses Pelayanan Kesehatan yang From Prevention To Detection mengenai yang dibawakan oleh
Memadai”. Equitable Acces To Care”. Pada dr. Widodo, SpPD, K-GH, FINASIM.
kesempatan ini dr. Widodo, SpPD, Tujuannya untuk memberi
Seremoni Pembukaan Rangkaian K-GH, FINASIM hadir sebagai penyegaran bagi para dokter di
Kegiatan ini digelar pada hari narasumber dan dr. Suyanto, Kalimantan Tengah tentang tata
Kamis tanggal 12 Maret 2020, SpPD, FINASIM bertindak sebagai laksana pencegahan dini penyakit
bekerja sama dengan RS Siloam moderator. ginjal. Kuliah umum ini penting
Palangka Raya. Acara diawali dengan diadakan, mengingat jumlah pasien
penyampaian sambutan oleh Ketua Health Talk diawali dengan
pemutaran Video mengenai gagal ginjal di Kalimantan Tengah
PAPDI Cabang Kalimantan Tengah kian bertambah banyak. INTERNIS
halo

dr. Suyanto, SpPD, FINASIM dan kehidupan penderita gagal ginjal

Edisi XXXII, April 2020 // HALO INTERNIS 79


INFO CABANG

PAPDI CABANG KALIMANTAN BARAT

CERAMAH KESEHATAN
UNTUK AWAM

D
alam rangka memperingati
Hari Ginjal Sedunia, pada
tanggal 12 Maret 2020
PAPDI Cabang Kalimantan
Barat mengadakan ceramah
kesehatan untuk masyarakat
awam. Kegiatan ini dilaksanakan
di dua lokasi, yakni di Rumah Sakit
Kabupaten Sintang dan Rumah Sakit
di Kabupaten Melawi.
Masyarakat antusias menyimak
ceramah dari Dokter Spesialis
Penyakit Dalam ini. Selain mendapat
tambahan pengetahuan seputar
kesehatan ginjal, mereka juga dapat
bertanya tentang berbagai hal ini sangat bermanfaat dalam terpacu untuk menerapkan hidup
berkaitan dengan masalah Penyakit mengedukasi masyarakat untuk sehat untuk diri dan keluarganya.
Dalam yang mereka alami. Kegiatan memahami penyakit ginjal, sehingga halo
INTERNIS

PAPDI CABANG NUSA TENGGARA BARAT

PENYULUHAN HIPERTENSI
UNTUK MASYARAKAT LOMBOK UTARA

P
APDI Cabang Nusa Tenggara Barat mengadakan
bakti sosial untuk masyarakat Desa Sokong,
Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara,
Nusa Tenggara Barat pada 26 Januari 2020.
Daerah ini merupakan lokasi pusat gempa yang terjadi
pada tahun 2018 silam.
Kegiatan bakti sosial difokuskan pada dua hal. Pertama
memberikan penyuluhan kepada masyarakat seputar
hipertensi, yang berkaitan dengan bahaya atau
efek yang ditimbulkannya bagi kesehatan. Kedua,
mengadakan pengobatan gratis kepada para peserta
bakti sosial.
Pelaksanaan kegiatan ini dipimpin langsung oleh
Ketua PAPDI Cabang Nusa Tenggara Barat dr. Haris
Widita, SpPD, K-GEH, FINASIM, dengan melibatkan
para pengurus dan anggota PAPDI Cabang NTB lainnya,
serta bekerja sama pula dengan RSUD Kabupaten
Lombok Utara dan komunitas TMB Bumi Gora Fakultas
Kedokteran Universitas Mataram (Unram).INTERNIS
halo

80 HALO INTERNIS // Edisi XXXII, April 2020


Jeda
Setiap orang perlu melakukan jeda dalam hidupnya.
Beralih sejenak dari rutinitas, untuk me-refresh diri.
Jeda yang paling simple adalah melakukan hobi.
Bila tersedia waktu yang cukup panjang,
jalan-jalan dan berlibur boleh dilakoni.
JEDA

Memacu Adrenalin
DI JEMBATAN GANTUNG SITU GUNUNG
Pemandangannya luar biasa indah. Tantangannya
luar biasa seru. Yuk, uji nyali di jembatan gantung
terpanjang dan tinggi di Indonesia!

82 HALO INTERNIS // Edisi XXXII, April 2020


JEDA

I
ngin menikmati sejuk dan dipungkiri, rasa was-was dan takut tak terlupakan.
indahnya alam pegunungan menyergap ke dalam hati. Tahu di
Setelah berhasil sampai ke seberang,
sambil menguji adrenalin? bawah sana ada jurang dalam yang
wisatawan dapat rehat sejenak.
Kawasan Taman Wisata Alam menganga. Sontak sekujur tubuh
Tidak jauh dari ujung jembatan—
Situ Gunung adalah tempatnya. terasa ngilu dan bergetar menahan
hanya sekitar 300 meter—terdapat
Objek wisata ini berada Kecamatan rasa takut yang menghujam.
air terjun alami yang disebut Curug
Kadudampit, Kabupaten Sukabumi,
Bagi mereka yang tidak terbiasa Sawer. Curug ini telah lama menjadi
Jawa Barat, dan masuk dalam
dengan ketinggian, meniti jembatan objek wisata masyarakat Sukabumi
lingkup Taman Nasional Gede
Situ Gunung membutuhkan dan sekitarnya. Tadinya untuk
Pangrango. Gede dan Pangrango
perjuangan berat. Yakni perjuangan mencapai lokasi ini harus melewati
adalah nama dua gunung kembar
untuk menaklukan ketakutan yang rute yang panjang dengan jalan
yang tersohor di Jawa Barat,
muncul dari dalam diri. Bagi yang memutar. Keberadaan jembatan
dan menjadi salah satu destinasi
berani sekalipun, tetap merasakan gantung Situ Gunung sangat
pendakian yang favorit bagi para
sensasi yang mendebarkan saat menguntungkan bagi wisawatan,
pencinta alam.
melintasi bagian tengah jembatan. karena dengan kehadiran jembatan
Nah, di kawasan Situ Gunung Dan rasa itu memberikan kesan yang ini terbukalah jalan pintas menuju
ini terdapat jembatan gantung
(suspension bridge) yang tiada
duanya di Indonesia. Lokasinya
berjarak sekitar 600 meter dari Yang membuat adrenalin terpacu saat meniti
gerbang utama Wisata Situ Gunung. jembatan ini adalah bahwa di bawahnya
Istimewanya, jembatan—yang terdapat jurang sedalam 161 meter. Jembatan
terbuat dari susunan kayu ulin dan
kayu merbau yang didatangkan dari
ini menghubungkan dua sisi tebing yang tinggi,
Papua ini—memiliki panjangnya sehingga sungai di bawahnya terlihat kecil.
kurang lebih 243 meter dengan
lebar hanya 1,8 meter. Ini
merupakan jembatan gantung
terpanjang di Indonesia. Malah
kabarnya, terpanjang pula di Asia
Tenggara.
Yang membuat adrenalin terpacu
saat meniti jembatan ini adalah
bahwa di bawahnya terdapat jurang
sedalam 161 meter. Jembatan ini
menghubungkan dua sisi tebing
yang tinggi, sehingga sungai di
bawahnya terlihat kecil. Dari atas
jembatan, pemandangan alam
sangatlah indah. Rimba raya dan
lekukkan relief gunung Gunung
Gede dan Pangrango yang kaya
dengan keragaman hayati sangat
menyejukkan mata.
Sekitar 20 meter pertama di atas
jembatan, suasananya masih biasa.
Wisatawan banyak mengambil foto-
foto dengan wajah ceria. Namun
semakin melangkah ke tengah,
andrenalin mulai terusik. Jembatan
mulai bergoyang dan berguncang.
Terlebih bila datang terpaan angin,
guncangannya semakin kuat.
Puncaknya ketika pas berada di
tengah-tengah jembatan. Tidak bisa

Edisi XXXII, April 2020 // HALO INTERNIS 83


JEDA

Jembatan gantung Situ Gunung


ini dibangun dengan standar
keamanan yang tinggi dan setiap
pengunjung dilindungi asuransi.
Untuk memastikan keamanan dan
kenyamanan wisatawan, pihak
pengelola menerapkan sejumlah
aturan yang mesti dipatuhi oleh
siapa saja yang hendak melintasi
jembatan gantung. Peraturan ini
terpampang jelas dan rinci di area
pintu masuk jembatan.
Salah satu ketentuannya adalah
mewajibkan setiap pengunjung
mengenakan sabuk pengaman
(body harness). Ada petugas yang
membantu memakaikannya,
sehingga sabuk terpasang dengan
baik. Sabuk ini merupakan bagian
dari standar keselamatan yang
berlaku. Seandainya di tengah
jembatan terjadi guncangan,
wisatawan dapat mengaitkan
sabuk ke ram (tali pegangan) di
tepi jembatan agar posisinya tetap
seimbang. Di tengah jembatan juga
terdapat petugas yang berjaga-
jaga untuk mengantisipasi bila ada
pengunjung yang memerlukan
pertolongan. Pengunjung juga
diingatkan untuk tidak berlari atau
pun melompat-lompat di atas
jembatan.
Berhasil bolak balik melewati
jembatan gantung Situ Gunung
memberikan kepuasan tersendiri.
Banyak wisatawan merayakan
keberhasilan mereka melewati
tracking yang menegangkan
ini dengan beristirahat sejenak
meneguk makanan dan minuman
hangat khas Sunda di café sekitaran
Situ Gunung. Pengalaman yang
menegangkan tadi kini menjadi
kenangan indah dan bahan
perbincangan yang lucu. Hilang
Curug Sawer sudah ketegangan, kini tinggal cerita
seru.

Curug Sawer. Di sini wisatawan itu lagi, dan kembali merasakan Bagaimana, tertarik menguji
dapat meneguk kesegaran dengan sensasi terpacunya adrenalin di adrenalin di jembatan gantung Situ
bermain air yang sejuk khas saat jembatan bergoyang dan Gunung? Ajak teman-teman biar
pegunungan. berguncang. tambah seru! INTERNIS
halo

Pada titik ini, tantangan belumlah SABUK PENGAMAN


usai. Baru separuh jalan yang
ditempuh. Untuk pulang, wisatawan Waspada tentu harus, tetapi
harus melewati jembatan gantung tidak perlu terlalu khawatir.

84 HALO INTERNIS // Edisi XXXII, April 2020


JEDA

Berakit-Rakit
CAMPING GROUND

Situ Gunung juga memiliki area perkemahan (camping

Keliling Danau
ground) dengan paket camping yang beraneka, yang
dapat diikuti oleh kelompok kecil maupun besar dengan
rangkaian aktivitas seru dan menyenangkan. Seluruh
peralatan camping dan logistik sudah tersedia. Malam
hari terdapat pula fasilitas api unggun yang mempererat
keakraban para peserta camping.

Mereka yang bermalam di Situ Gunung akan mendapati


suasana pagi yang memukau. Hawa dingin yang
diselimuti kabut gunung perlahan-lahan berpadu dengan
sinar matahari yang memberi kehangatan. Pada saat itu,
bertebaran spot-spot foto dengan latar pemandangan
pagi hari yang menakjubkan.

Serunya lagi, di luar kegiatan perkemahan dan


gathering, para peserta dapat menjelajahi kawasan
Wisata Situ Gunung, termasuk melakukan tracking
ke Curug Sawer melewati jembatan gantung yang

H
awa sejuk langsung menyapa, seakan-akan fenomenal.halo
INTERNIS

mengucapkan “selamat datang” ketika kaki


menapaki kawasan Wisata Alam Situ Gunung di
Kecamatan Kadudampit, Sukabumi, Jawa Barat. Kawasan
ini memang berada di dataran tinggi pegunungan dan
Rute & Tiket
merupakan bagian dari Taman Nasional Gede Pangrango.

S
Secara geografis, letaknya kira-kira 850 meter di atas ejak dibukanya objek wisata jembatan gantung
permukaan laut (mdpl). Gede dan Pangrango adalah (suspension bridge) pada tahun 2017, kawasan
nama dua gunung kembar yang tersohor di Jawa Barat, Taman Wisata Alam Situ Gunung semakin ramai
dan menjadi salah satu destinasi pendakian yang favorit dikunjungi wisatawan. Terlebih lagi lokasinya tidak
bagi para pencinta alam. begitu jauh dari Jakarta. Dengan kendaraan pribadi bisa
ditempuh sekitar 2-3 jam, melewati Tol Jagorawi ke
Kawasan Situ Gunung menyimpan banyak objek wisata.
arah Ciawi, terus berlanjut ke arah Sukabumi.
Tempat ini dinamakan Situ” karena di sini terdapat
sebuah situ atau setu yang berarti danau kecil. Danau Bila menggunakan transportasi umum dapat
ini unik, di tengahnya terdapat pulau kecil. Dari pinggir mengawalinya dengan menaiki kereta ke kota Bogor.
danau hingga ke pulau tersebut terdapat jembatan yang Dari Stasiun Bogor dapat berjalan kaki ke Stasun
mengapung di atas permukaan danau. Terasa sensasi Paledang untuk naik kereta ke Sukabumi, nantinya turun
yang “menggelitik” ketika berjalan di atas jembatan di Stasiun Cisaat. Dari Cisaat ke Situ Gunung hanya
yang bergerak-gerak karena dipengaruhi riak dan berjarak sekitat 1 km. Atau, dapat pula berganti moda
gelombang air. transportasi dengan menaiki bus jurusan Bogor-Sukabumi
dan berhenti di Pasar Cibadak, kemudian berlanjut naik
Di Situ Gunung, wisatawan dapat menjelajahi danau
angkot ke Terminal Cisaat.
dengan menggunakan perahu. Tersedia pula rakit
yang terbuat dari bambu. Bermain rakit ini sangat Belakangan ini banyak wisatawan menggunakan
mengasyikan, terlebih bila menggunakannya bersama transportasi umum online. Dengan fasilitas Global
teman-teman. Satu sama lain dapat bergantian Potioning System (GPS) yang dimiliki, perjalanan menuju
menggerakkan rakit dengan alat berupa bambu panjang. kawasan Situ Gunung semakin mudah. Wisatawan dapat
diantar langsung ke lokasi.
Tidak jauh dari danau terdapat area pertunjukan
terbuka atau disebut amphitheatre, berupa panggung Biaya-biaya yang perlu disiapkan untuk berwisata ke
berukuran sedang yang terbuat dari kayu. Dilengkapi Situ Gunung ini antara lain:
dengan bangku kayu yang mengitari panggung. Biasanya
amphitheater dimanfaatkan untuk pertunjukan seni • Tiket masuk ke kawasan Taman Wisata Situ Gunung
yang digelar pada akhir pekan. Selain digunakan Rp 18.500/orang.
wisatawan untuk menonton, area ini juga dimanfaatkan
sebagai spot foto yang instagramble. • Tiket untuk Jembatan Gantung Rp 50.000 (dewasa)
dan Rp 25.000 (Anak-anak).

Edisi XXXII, April 2020 // HALO INTERNIS 85


JEDA

86 HALO INTERNIS // Edisi XXXII, Maret 2020


JEDA

Peran PAPDI dalam Regulasi dan


Pendayagunaan Dokter Spesialis
Penyakit Dalam pada Era
Universal Health Coverage (UHC)

16-19 Juli, 2020


HOTEL NOVOTEL, LAMPUNG
Sidang Organisasi Simposium Workshop
Kompetisi Ilmiah Makalah Bebas Oral & Poster Exhibition
Edisi XXXII, Maret 2020 // HALO INTERNIS 87
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)

Profesional
Amanah
Peduli
Dedikasi
Integritas

Anda mungkin juga menyukai