Anda di halaman 1dari 42

Triwulan II Tahun 2020 INOVESIA 1

2 INOVESIA Triwulan II Tahun 2020


Salam Redaksi
Sejak merebaknya pandemik Covid-19 dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat memberikan pelajaran berharga bahwa jika
di berbagai belahan dunia, termasuk dalam rangka mencegah, mendeteksi, dan para inventor dan innovator bersatu bahu
Indonesia, pemerintah telah bergerak cepat merespon pandemi Covid-19. Konsorsium membahu dalam sebuah orkestra yang
untuk menanggulanginya. Tidak hanya tersebut beranggotakan berbagai institusi padu, maka dalam waktu yang relatif sing-
berbagai upaya untuk meredam dan memu- litbangjirap baik dari LPNK, Kementerian kat, mampu menghasilkan berbagai produk
tus mata rantai penyebaran virus SARS- Teknis, perguruan tinggi, dan Industri. inovasi yang bahkan sebelumnya tidak
Cov2 sebagai penyebab Covid-19, namun Hanya dalam kurun waktu kurang dari 3 pernah kita buat dan produksi sendiri. Tentu
juga mencari solusi dari berbagai dampak bulan sejak pembentukannya, melalui siner- saja hal ini juga didukung oleh berbagai
yang ditimbulkannya, khususnya terhadap gi yang kuat lintas sektor dan lintas disiplin terobosan kebijakan dan mekanisme periji-
ekonomi masyarakat. ilmu, tidak kurang dari 57 produk inovasi nan yang mungkin selama ini menjadi salah
Kementerian Ristek/BRIN pun, sesuai telah dihasilkan. Produk-produk tersebut satu yang menghambat perkembangan
dengan tugas dan kewenangannya, segera secara resmi telah diluncurkan oleh Presi- inovasi di tanah air. Semoga saja, ekosistem
mengambil langkah-langkah strategis den Joko Widodo, bertepatan dengan Hari inovasi yang membaik di masa pandemi
dalam upaya mempercepat penggulangan Kebangkitan Nasional Tanggal 20 Mei 2020 Covid-19 ini dapat dipertahankan bahkan
Covid-19. Diawali dengan pembentukan di Jakarta. terus membaik setelah pandemi ini berlalu.
Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 pada Majalah INOVESIA edisi ke-2 yang ada di Iptek dan inovasi tentu saja kita harap-
awal Maret 2020. Konsorsium Riset dan hadapan pembaca ini, menyajikan berbagai kan mampu mempercepat penanggulangan
Inovasi Covid-19 tersebut diarahkan untuk informasi tentang program dan produk Covid-19 serta menjadi solusi atas berbagai
mengintegrasikan, menyelaraskan, meng- inovasi penanggulangan Covid-19 khususn- permasalahan yang menyertainya. Namun,
koordinasikan, dan mensinergikan program ya yang dikoordinasikan oleh Kemenristek/ perilaku hidup sehat dengan selalu mener-
riset dan inovasi guna menangani permas- BRIN melalui Konsorsium Riset dan Inovasi apkan protokol kesehatan di masyarakat
alahan Covid-19. Melalui kegiatan pene- Covid-19. juga penting. Penerapan 3M: memakai
litiaan, pengembangan, pengkajian, dan Pembaca yang Budiman, masker, mencuci tangan dengan sabun, dan
penerapan (litbangjirap) yang dilaksanakan, Dibalik musibah pandemic Covid-19 menjaga jarak tidak boleh kita abaikan.
diharapkan Konsorsium dapat menghasil- yang melanda negeri ini, ada hikmah yang Selamat membaca. Salam inovasi, salam
kan produk-produk inovasi yang dapat cukup membanggakan. Pandemi telah sehat.

Cover Story
Cover INOVESIA edisi kedua Melalui kegiatan penelitiaan,
menampilkan montase berbagai produk pengembangan, pengkajian, dan
inovasi karya Anak Bangsa. Majalah edisi penerapan (litbangjirap) yang
kali ini menyajikan berbagai informasi dilaksanakan, diharapkan Konsorsium
tentang program dan produk inovasi dapat menghasilkan produk-produk inovasi
penanggulangan Covid-19 khususnya yang dapat dimanfaatkan secara luas oleh
yang dikoordinasikan oleh Kemenristek/ masyarakat dalam rangka mencegah,
BRIN melalui Konsorsium Riset dan Inovasi mendeteksi, dan merespon pandemi
COVID-19. COVID-19.pasien terjangkit.

Triwulan II Tahun 2020 INOVESIA 3


Triwulan II | 2020
DAFTAR ISI
Pelindung

LAPORAN UTAMA
Bambang P.S. Brodjonegoro

Pembina

06
Erry Ricardo KONSORSIUM RISET
Penanggung Jawab KAWAL LAHIRNYA
Nada Marsudi INOVASI
Pimpinan Redaksi
PENANGGULANGAN
Dadan Nugraha COVID-19
Redaktur Pelaksana
Sri Partini

Penyunting Naskah
Ayu Pravita, Suryo Boediono

Distribusi
Jamal Suteja

Fotografer
Fatimah Larasati
Nugroho Adnan
Ardian Syaputra
Diky Erfan P

Kontributor
Siswantini Suryandari
Virna Setyorini

Sekretariat
Winda, Nufus Dwi.O, Paulina Anggun

Alamat Redaksi
Bagian Publikasi dan Dokumentasi
Biro Kerjasama dan Komunikasi Publlik
Gedung B.J. Habiebie Lt.18
Kementerian Riset dan Teknologi/ TAHUKAH ANDA
Badan Riset dan Inovasi Nasional
MENYULAP WISMA PUSPIPTEK UNTUK
14 TENAGA MEDIS COVID-19

Layout dan Grafis


Ageng Prasetyo
Boni Agusta, Anastasia Lintang

Nomor ISSN : 2502-7344


SK ISSN : 0005.25027344/Jl.3.1/SK.ISSN/2020.00

4 INOVESIA Triwulan II Tahun 2020


TOKOH

10
Chairin Nisa Ma’roef
JADI PENELITI KARENA
TIDAK ADA PILIHAN

TOKOH
12 Frilasita Aisyah Yudhaputri
PENELITI HARUS PINTAR CARI
SPONSOR

INOVASI
KEMENRISTEK/BRIN DANAI 17 IDE INOVATIF TERBAIK
16 LAWAN COVID-19

UMUM
18 OPTIMALISASI PERAN LBM EIJKMAN UNTUK UJI
SPESIMEN COVID-19

20 INDONESIA MEMANGGIL,
LIPI LATIH PARA “PENDETEKSI” COVID-19

22 WABAH COVID-19
HARUS DIJAWAB DENGAN INOVASI

FRONTIER RISET FOKUS RISET


INOVASI MOBILE BSL-2 BPPT
32 PUPUS KETERGANTUNGAN IMPOR 26 MENGGAET DIASPORA BERINOVASI
TANGANI PANDEMI COVID-19

STARTUP CORNER
PENEMUAN WHOLE GENOM
28 SEQUENCING SARS-COV-2
DI INDONESIA

36 INFOGRAFIS

Triwulan II Tahun 2020 INOVESIA 5


Menristek/BRIN Bambang Brodjonegoro dengan produk hasil konsorsium riset

6 INOVESIA Triwulan II Tahun 2020


KONSORSIUM RISET KAWAL LAHIRNYA
INOVASI PENANGGULANGAN COVID-19
Oleh : Sundari & Jamal
Foto : Humas BKKP Kemenristek/BRIN

Pandemi Covid-19 yang terjadi secara echinaceae, temu lawak, lada hitam, industri yang nanti akan tergabung dalam
global membuat negara-negara berlomba serai, kunyit, kayu manis, seledri, cengkeh, tim tersebut.
untuk menciptakan teknologi di bidang kulit manggis, daun kelor, kulit jeruk, dan Menteri Bambang menjelaskan saat
kesehatan untuk menanggulangi COVID-19. jambu biji. Penelitian terhadap jambu biji ini sudah ada beberapa inovasi yang
Presiden Joko Widodo pun tekah meminta sudah memiliki hasil yang potensial untuk dihasilkan oleh LPNK dalam lingkungan
Kementerian Riset dan Teknologi/Badan dilanjutkan pada uji klinis. Kemenristek/BRIN. Salah satunya dari
Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/ Prioritas Jangka Pendek juga mencakup Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
BRIN) untuk mengawal lahirnya inovasi- pengembangan Alat Pelindung Diri (APD) yang mencakup Airborne Sterilizer yang
inovasi itu. seperti masker, hand sanitizer, sterilization mampu mengeluarkan Nano Ozone yang
Kemenristek/BRIN turut berkontribusi chamber (tenda sterilisasi coronavirus) dapat menangkap dan menghancurkan
menghadapi pandemi COVID-19 di serta pengkajian terhadap sediaan bahan coronavirus di udara, Mobile Disinfection
Indonesia sesuai dengan bidang penelitian, alami sebagai peningkat imun tubuh untuk Chamber atau tenda disinfeksi coronavirus,
pengembangan, pengkajian dan penerapan mencegah COVID-19. Tidak hanya segi alat sterilisasi coronavirus untuk uang
(litbangjirap) dengan membentuk sains saja yang diteliti, tetapi aspek sosial kertas dan logam, serta alat pelindung diri
Konsorsium Riset dan Inovasi untuk humaniora, termasuk ketahanan (resiliensi) (APD) ramah lingkungan (biodegradable)
mencegah, mendeteksi, dan merespons dan perilaku masyarakat, perbandingan bagi tenaga kesehatan dalam mencegah
cepat COVID-19. Pada perkembangannya kebijakan dan manajemen COVID-19 di COVID-19, mencakup jas lab, penutup
menjadi Konsorsium COVID-19. negara lain ikut pula diteliti. kepala, dan masker.
Menteri Ristek/Kepala BRIN Bambang Analisis ekonomi makro dan mikro di LIPI saat ini juga sedang menguji
PS Brodjonegoro meresmikan Konsorsium Indonesia terkait COVID-19 juga menjadi beberapa tanaman herbal, jamu,
COVID-19 ini pada 26 Maret 2020 perhatian. Beberapa kajian mencakup maupun obat herbal ter-standard yang
melalui konferensi video yang disaksikan berbagai isu terkait COVID-19 di media potensial sebagai penguat sistem imun
masyarakat secara luas. sosial, public health modelling, serta (immunomodulator) dan obat pencegah
“Seluruh tim peneliti Kemenristek/BRIN proyeksi dan prediksi grafik dan peta spasial atau penghambat virus (antiviral) bagi
sedang bekerja keras untuk membantu dari penyebaran COVID-19 di Indonesia. COVID-19. Beberapa tanaman tersebut
mencegah, mendeteksi, dan merespon Kedua adalah prioritas Jangka mencakup jahe merah, echinaceae,
secara sepat penyakit COVID-19 di Menengah yang berfokus pada meniran, sambiloto, kayu surian, akar manis,
antaranya dengan menemukan alat deteksi pengembangan dan pengkajian Rapid Test rosella, biji anggur, bawang putih, teripang,
atau diagnosis, suplemen, obat, dan vaksin Kit untuk COVID-19 baik untuk deteksi awal serta tempe.
untuk pasien COVID-19. Ada target jangka (early detection) maupun deteksi akhir
pendek, menengah, dan panjang yang harus (late detection), pengembangan suplemen, Koordinasi litbangjirap
dicapai,” papar Menteri Bambang dalam multivitamin, dan immune modulator
video konferensi dengan media massa dari dari berbagai tanaman Indonesia. Salah Sebelum pembentukan Konsorsium
kediamannya di Jakarta, Kamis (26/3/2020) satunya jambu biji, pengembangan robot COVID-19, Kemenristek/BRIN sudah
Sebagai lembaga negara yang layanan (service robot) untuk ruangan mengkoordinasikan berbagai lembaga
diberikan mandat oleh Undang-Undang dengan infeksi virus korona yang tinggi, litbangjirap, termasuk dari lembaga
untuk menjalankan dan mengintegrasikan smart infusion pump untuk memasukkan pemerintah non kementerian (LPNK)
kegiatan litbangjirap di Indonesia, obat dalam tubuh pasien COVID-19 serta mencakup Lembaga Ilmu Pengetahuan
Kemenristek/BRIN menetapkan tiga pengembangan lainnya. Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian dan
prioritas kegiatan litbangjirap yang akan Prioritas ketiga adalah prioritas Jangka Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Tenaga
dilaksanakan oleh Konsorsium Riset dan Panjang yang berfokus pada pengkajian dan Nuklir Nasional (BATAN), dan Lembaga
Inovasi COVID-19. pengembangan obat dan vaksin, termasuk Biologi Molekuler (LBM) Eijkman dan Badan
Prioritas pertama adalah prioritas avigan, chloroquin, kina, dan sebagainya. Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Jangka Pendek yang berfokus pada Target jangka pendek , menengah, dan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan.
penelitian dan kajian sistematik terhadap panjang tersebut akan dicapai oleh Tim Dari perguruan tinggi mencakup
berbagai aspek dari COVID-19, termasuk di Konsorsium COVID-19 dengan pendanaan Universitas Indonesia, Universitas Gajah
dalamnya penelitian terkait tanaman herbal khusus dalam koordinasi Kemenristek/BRIN Mada, Institut Teknologi Bandung, Institut
yang berpotensi untuk mencegah COVID-19, dengan beberapa lembaga negara non Pertanian Bogor, Institut Teknologi
seperti jahe merah, meniran, sambiloto, kementerian (LPNK), perguruan tinggi, dan Sepuluh November, dan Universitas

Triwulan II Tahun 2020 INOVESIA 7


Airlangga. Kalangan industri farmasi dua jenis tes diagnostik. Kit pertama Riset dan Inovasi untuk penanggulangan
juga dilibatkan seperti PT Biofarma dan disebut RDT IgG IgM dan kit kedua disebut Covid-19 telah memetakan empat program
PT SOHO. Serta para peneliti diaspora RDT Micro-chip. Kit yang pertama saat ini inovasi teknologi penanggulangan
Indonesia di luar negeri untuk bekerja sudah dikembangkan oleh BPPT dan dapat Covid-19, yaitu (A) Pencegahan, (B) Skrining
sama dan bersinergi dalam menghasilkan diproduksi hingga 100.000 kit dalam waktu dan Diagnostik, (C) Alat Kesehatan dan
kajian dan inovasi yang bermanfaat dalam sebulan. Hasil tes bisa dilihat dalam waktu Pendukungnya, dan (D) Terapi.
mencegah, mendeteksi, melakukan skrining, 15 menit. Implementasi dari kelompok A yakni
menunjang diagnosis, merespon serta Kit kedua digunakan untuk deteksi awal pencegahan dengan menerapkan 3 M
mengobati COVID-19. Kelompok akademisi (early detection) dengan cara mendeteksi kepada masyarakat yakni memaka masker,
dan industri itu didukung pemerintah antigen atau bagian virus corona yang mencuci tangan dengan sabun, dan
membentuk Konsorsium COVID-19. masuk ke dalam tubuh manusia. Mengingat menjaga jarak. Sedangkan dari pemerintah
virus corona dapat bermutasi dalam adalah 3T yaitu Trace, Test, Treat.
Program pendanaan riset penderita yang berbeda, kedua kit ini Untuk kelompok B yakni skrining dan
dikembangkan khusus untuk mendeteksi diagnostik berupa pengembangan test
Selain konsorsium, Kemenristek/ virus corona yang sudah menyebar di kit berbasis pada diagnosa PCR dan Non
BRIN mempercepat kerangka hilirisasi Indonesia. PCR. BPPT selain memulai memproduksi
dengan menyelenggarakan program Hasil inovasi ini diluncurkan oleh Badan rapid test kit (non PCR) juga memproduksi
pendanaan riset dan inovasi untuk para Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), inovasi berbasis PCR diberi nama Indonesia
peneliti dan perekayasa yang melakukan sebagai sebuah kebutuhan yang mendesak. TFRIC-19, BioCov 19.
riset dan pengembangan covid-19 melalui BNPB berharap Kemenristek/BRIN bisa Untuk Kelompok C adalah alat
seleksi proposal riset. Kemeristek/BRIN menyediakan 10 ribu rapid test kit. kesehatan dan pendukungnya. Ada empat
menyediakan anggaran Rp60,6 miliar untuk “Kemenristek dalam melaksanakan dan produk inovasi pendukung kelompok C ini
menghasilkan produk-produk invensi dan mengintegrasikan kegiatan litbangjirap yaitu ventilator, Mobile Laboratory BSL (Bio
inovasi di bidang pencegahan, deteksi berupaya merespons kebutuhan mendesak Safety Level) -2 produksi BPPT, Powered
daskrining, alat kesehatan dan pendukung, penanganan Covid-19. Ditargetkan Air Purifying Respirator, dan Robot Raisa
terapi, dan sosial humaniora yang dapat pekan depan 10 ribu rapid test kit selesai Kelompok D berupa inovasi teknologi
dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat diproduksi,” terang Menteri Bambang dalam terapi termasuk pengujian suplemen, obat
dalam rangka mencegah, mendeteksi, dan konferensi pers di Kantor Graha Badan herbal, dan terapi lainnya seperti pengujian
merespons pandemi COVID-19. Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), suplemen dan obat herbal tradisional
Selain pendanaan riset, sejumlah Jakarta (5/3/2020). komersial atau jamu dan pelaksanaan
lembaga riset telah menghasilkan Rapid test kit untuk produksi massal ini, multicenter clinical trial,
produk inovasi tahap pertama di masa hasil inovasinya dikerjakan oleh konsorsium
pandemi yang sudah diserahkan ke Badan COVID-19 BPPT, Universitas Airlangga dan
Nasional Penanggulangan Bencana untuk Universitas Gadjah Mada. Rapid Test Kit
menanggulangi covid-19. Produk tersebut dengan menggunakan antibodi IgG dam
antara lain Tes Kit baik yang berbasis PCR IgM di dalam darah.
atau non PCR, handsanitizer dari LIPI-BPPT, Dalam waktu bersamaam, Balitbangkes,,
mobile handwasher dari BPPT, ventilator, Biofarma dan Lembaga Eijkman juga
robot kesehatan (Raisa) dari ITS-Unair, alat mengembangkan vaksin dan obat antii
kesehatan lain dan APD dari beberapa COVID-19 yang saat ini dalam tahapan uji
pusat riset. Beberapa produk lainnya klinis.
diluncurkan pada 20 Mei 2020 bertepatan Inovasi lainnya yang sedang digarap Berbagai lembaga penelitian dan inovasi di
dengan Hari Kebangkitan Nasional, adalah ventilator untuk pasien covid-19 bawah Kemenristek/BRIN juga bersinergi untuk
sekaligus momentum kebangkitan Inovasi yang dirancang olej BPPT, UI, ITB serta membantu penanggulanan pandemi COVID-19
Indonesia menuju kemandirian bangsa pihak swasta PT Dharma yang kini masuk dengan berbagai cara, mulai dari pelatihan
pada produk kesehatan, khususnya dalam dalam tahapan uji ketahanan dilakukan hingga menyediakan broadcast himbauan
penanganan Covid-19. oleh Badan Pengamanan Fasilitas masyarakat melalui satelit
Menteri Bambang saat dialog dengan Kesehatan Kemenkes.
perekayasa yang tergabung dalam
konsorsium Covid-19 berharap hasil-hasil
“Setelah uji ketahanan akan diuji secara
klinis sebelum bisa diproduksi massal oleh “”
Bambang Brodjonegoro
riset itu didorong untuk melahirkan inovasi mitra industri. Sehingga diharapkan dapat Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan
produk kesehatan dalam negeri bermanfaat selesai pertengahan Mei,” terang Menteri Riset Inovasi Nasional (BRIN)

untuk masyarakat luas di tengah pandemi. Bambang.

10 Ribu Rapid Tes Kit Inovasi Penanggulangan COVID-19 Untuk membantu kekurangan ventilator
di rumah sakit, BPPT dan berberapa
Inovasi dari Konsorsium COVID-19 yang Dalam mengembangkan dan perguruan tinggi mengembangkan alat
saat ini sedang dikembangkan mencakup memproduksi hasil inovasi , Tim Konsorsium bantu pernafasan dan portable ventilator.

8 INOVESIA Triwulan II Tahun 2020


hasil produk-produk konsorsium riset

Seluruhnya menggunakan komponen Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19. dilakukan minimal dalam satu tahun
lokal. Sedangkan untuk memenuhi Lima ventilator ini sudah mendapatkan izin anggaran, ini hanya dalam hitungan 3
kebutuhan tenaga laboratorium yang edar dari Kementerian Kesehatan setelah bulan.
mampu mendeteksi virus corona, LIPI juga lulus uji sertifikasi dari Balai Pengamanan “Dan sudah menghasilkan produk-
mengadakan Pelatihan Tim Pemeriksa Fasilitas Kesehatan Kementerian Kesehatan. produk inovasi yang berkualitas. Luar biasa
COVID-19 di fasilitas Bio Safety Level-3 Lima jenis ventilator itu adalah BPPT3S- dan sangat dibutuhkan bangsa Indonesia,
berstandar WHO milik LIPI. LEN, GERLIP HFNC-01, Vent-I Origin, yang pada saat yang sama, bangsa lain juga
Sebagai anggota Konsorsium COVID-19, COVENT-20 dan DHARCOV-23S sedang berlomba-lomba membuatnya,”
Lembaga Antariksa dan Penerbangan Setelah mengantongi izin edar, kelima ungkap Bambang PS Brodjonegoro.
Nasional (LAPAN) juga turut berkontribusi ventilator tersebut segera memasuki tahap Keberhasilan tersebut tidak lepas dari
melalui layanan salah satu satelit produksi massal, dan bahkan beberapa respons cepat Kemenristek/BRIN yang telah
buatannya, yaitu LAPAN-A2/LAPAN-ORARI. sudah menghasilkan ratusan produk yang membentuk Konsorsium Covid-19 dengan
Satelit ini telah mengirimkan pesan anjuran sudah dimanfaatkan oleh rumah sakit tujuan kolaborasi, kemitraan dan kerja
physical distancing atau upaya menjaga dalam membantu menyelamatkan pasien sama antara pemerintah, akademisi, swasta
jarak fisik kepada masyarakat melalui Covid-19. Menteri Bambang menyebut dan masyarakat untuk mengatasi pandemi
frekuensi radio 145.825 MHz. Pesan lain kerja cepat ini luar biasa karena umumnya bersama-sama.
terkait penanggulangan COVID-19 juga riset dan inovasi yang biasanya di proposal
dapat dikirimkan melalui satelit ini.
Dalam rangka menyediakan tempat
istirahat dan konsumsi bagi para peneliti
dan tenaga medis yang berperan dalam
penanganan COVID-19, Kemenristek/BRIN
berinisiatif menyediakan Wisma Tamu
Puspiptek di Serpong, Tangerang Selatan
sebagai tempat istirahat.
Dalam waktu sangat singkat,
Konsorsium Riset dan Inovasi telah
menghasilkan 57 produk inovatif untuk
menanggulangi pandemi covid-19. Adapun
57 produk ini telah diluncurkan pada
Hari Kebangkitan Nasional pada 20 Mei
2020 oleh Presiden Joko Widodo. Dari 57
produk inovatif ini ada lima jenis ventilator Menristek /BRIN bersma Rektor Universitas Indonesia melakukan
buatan Indonesia yang dikembangkan oleh Serah Terima Simbolis Ventilator Covent-20 UI Kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19

Triwulan II Tahun 2020 INOVESIA 9


f
Chairin Nisa Ma’roe

n e l i t i
Jadi Pe k Ada
a T i d a
Karen han
Pili
l
& Jama RIN
Sundari ristek/B
Oleh : K K P Kemen
u mas B
Foto : H

10 INOVESIA Triwulan II Tahun 2020


Chairin Nisa Ma’roef, seorang peneliti Selain menuluis jurnal internasional, “Saya melakukan (meneliti virus) ini
di bidang virology yang kini bekerja di Nami juga mendapat penghargaan dari penuh semangat dan bekerja dengan
Laboratorium BSL-3 Lembaha Eijkman Laboratorium US Namru-2 berupa Team waktu yang tepat.Saat ini Eijkman diberi
Jakarta. Nami sapaan akrab Chairin Performance Award dalam wabah SAR anugerah untukk mendeteksi COVID-19.
Nisa adalah salah satu sosok penting CoV pada 2003, dan Meritorious Honor Saat ini semua pegawai di Eijkman bekerja
peneliti yang membedah spesimen virus Award pada 2008 karena jasanya dalam lebih keras untuk menolong orang lain,”
COVID-19. Hasil deteksi virus ini sangat meningkatkan kapasitas diagnose di Lab US kata Nami.
dinantikan masyarakat, untuk mengetahui Namru-2 dn melatih kader-kader ilmuwan Ia menyebutkan di laboratorium BSL-3
apakah mereka positif COVID-19 atau di seluruh Indonesia. Eijkman terdapat orang-orang yang sangat
tidak. Ketekunannya meneliti virus ini Dalam perkembangan zaman, Nami diperlukan oleh mereka di luar sana sedang
karena kecintaannya pada profesinya dan melihat semakin banyak perempuan terjun sakit. .”Kita harus menolong orang lain. Ya
menorehkan penghargaan dari Kedutaan sebagai peneliti di bidang masing-masing. sebetulnya setiap hari saat pulang malam
Besar AS di Indonesia, saat ia menjadi tim Dan banyak perempuan peneliti yang hebat hari, badan rasanya seperti digebukin. Tapi
peneliti virus SARS. dan berperan luar biasa dan kaya wawasan. paginya saya semangat kembali bekerja.
Menjadi peneliti tidak pernah ada di Setiap hari saya bisa mendeteksi 200-300
bayangan Chairin Nisa yang akrab disapa sampel. Dan itu membuat saya semangat
Nami saat lulus dari Fakultas Farmasi karena deteksi saimpel virus ini ditunggu
Universitas Gajah Mada pada 1975. Namun banyak orang,” ungkapnya.
setelah lulus, Nami bekerja di sebuah Baginya dengan kesempatan meneliti
laboratorium dan meneliti berbagai virus. virus COVID-19 itu membuatnya semakin
Kecintaannya pada penelitian dijaga sampai menambah pengetahuan dan terus belajar
sekarang. untuk mengembangkan hal-hal baru.
Ia bekerja di Laboratorium Namru 2 Nami bersyukur masih diberi
dengan tugas melakukan identifikasi dan kesempatan untuk mengembangkan
isolasi virus. Pekerjaannya mengidentifikasi ilmunya di bidang virus untuk mendeteksi
dan teknologi isolasi virus ditekuni lebih COVID-19. Baginya sebagai peneliti, wabah
dari 30 tahun, menjadikan dia dikenal ini menjadi sebuah tantangan baginya.
sebagai ahli di bidang virologi. Ia menyebutkan tantangan perrempuan
Sangat luar biasa peran perempuan peneliti
“Saya jadi peneliti di biologi molekuler peneliti di masa pandemic memiliki
karena mereka ini selain jadi peneliti juga sebagai
memang pada saat itu tidak bisa memilih. tanggung jawab yang berat karena harus
istri dan ibu buat anak-anak. Sebagai peneliti,
Saya pada waktu itu setelah lulus ingin memikul beban ganda sebagai ibu, istri, dan
perempuan terkadang harus meninggalkan
bekerja apapun pekerjaannya, untuk peneliti. Selain itu mereka juga bertanggung
keluarga karena hatus menyelesaikan tugas
menghidupi keluarga kecil saya. Kebetulan jawab kepada keluarga dan lingkungan
penelitian. Bagi saya peneliti sekarang luar biasa
saya bekerja di laboratorium yang agar tidak terpapar virus.
dan jumlahnya semakin banyak Berbeda dengan
menangani virus Namru-2. Kebetulan “Saat semua ada di rumah, berkumpul
zaman saya dahulu
tempat saya bekerja itu melakukan bersama keluarga, saya harus tetap ke
penelitian virus di Indonesia. Saya mulai
meneliti dan menekuni pekerjaan itu sejak “”
Chairin Nisa Ma’roef
kantor Kita berada di lab berhadapan
dengan specimen virus. Dan mungkin
1976 . Dan saya menekuni bidang tissue satu dari lima specimen itu positif. Dan
Peneliti Virology
kultur,” kata Nami. saat pulang ke rumah pun harus menjaga
Keahliannya sebagai peneliti tissue keluarga dan lingkungan tidak terpapar,”
kultur ini membawa Nami menjadi kepala Baginya di tengah pandemi ini, sebuah
divisi Tissue Culture di laboratorium Namru Ia memberi contoh peneliti muda tantangan besar sedang dihadapi warga
2 Jakarta periode 1997-2008. Kemudian ia Frilasita Aisyah Yudhaputri yang merupakan dunia, yaitu disipllin menghadapi kehidupan
menjabat sebagai konsultan laboratorium juniornya, merupakan perempuan peneliti baru agar tidak tertular. Selain itu Lembaga
virologi di Lab Namru 2 Jakarta 2008- yang memiliki talenta. Selain sebagai Eijkman dengan para karyawannya bekerja
2010. Nami kemudian pindah ke Lembaga peneliti, lanjut Nami, Sisi panggilan akrab keras, ikhlas dan tidak menjadi beban
Eijkman Jakarta sebagai pakar teknologi Frilasita adalah peneliti yang pandai karena hasil kerja mereka ditunggu para
kultur virus. mencari sponsor atau grant untuk riset pasin.
“Saya menikmati sebagai peneliti virus selain menulis publikasi internasional. “Saya memberi contoh ini untuk
dari awal sampai sekarang. Ini memotivasi Di tengah pandemic COVID-19 ini, para diri sendiri. Prinsipnya saya hanya ingin
saya menggeluti profesi ini. Sedangkan peneliti virus seperti Nami dan rekan- menolong masyarakat dengan kerja ikhlas,,”
prestasi di bidang biologi molekuler ini rekannya di Lembaga Eijkman sangat terang Nami.
saya ini orang pertama penemu virus H5N1 berat. Karena pekerjaan mendeteksi virus Ia pun berpesan selama pandemic ini
di Indonesia. Tidak banyak peneliti di dan mengidentifikasinya sangat ditunggu harus menjaga kesehatan agar tidak sakit
Indonesia yang meneliti H5N1. Saya juga banyak orang. Begitu juga Nami harus apalagi terinfeksi virus corona.
orang pertama yang mengisolasi virus Zika, setiap hari berangkat ke kantor untuk “Semoga virusnya segera pergi dari
dan satu-satunya di Indonesia,” kata Nami meneliti specimen-specimen virus COVID-19 muka Bumi,” pungkasnya.
dengan perasaan bangga. yang ditunggu masyarakat.

Triwulan II Tahun 2020 INOVESIA 11


Aisyah
Frilasita
tri
Yudhapu

Peneli
ti Haru
Pintar s
Cari Sp
Oleh :
Foto :
Sunda
Huma
onsor
ri & Ja
mal
s BKKP
Kemenriste
k/BRIN

12 INOVESIA Triwulan II Tahun 2020


Peneliti muda ini sudah tidak asing lagi Sisi mengomentari kesetiaan profesi tantangan besar untuk mendeteksi virus
kiprahnya di dunia penelitiam biomolekuler. yang dilakukan oleh seniornya Chairin Nisa COVID-19. “Peranan Lembaga Eijkman
Dari keluarga peneliti, Sisi setelah lulus Ma’roef yang akrab disapa Nami ini. “Bu dan para penelitinya dalam menghadapi
dari Universitas Indonesia di bidang genetik Nami eyang buat saya. Energinya lebih COVID-19 cukup besar. Lembaga Eijkman
molekuler kemudan meneruskan di Monash banyak. Beliau ibu bagi kita semua. Bu Nami adalah salah satu lembaga yang sudah
University Australia di bidang biomedis. selalu cerewet mengingatkan kita di tim punya kapasitas untuk menghadapi
Selain sering meenjadi pembicara di forum virus untuk terus semangat. Beliau berada di COVID-19. Jadi peran Lembaga Eijkman
nasional dan internasional, peneliti yang lab BSL-3 bekerja selama 8 jam sehari dan ini berkontribusi untuk negara dalam
bekerja di Lembaga Eijkman Jakarta ini kini tidak gampang menyerah. Tidak mengenal menghadapi wabah COVID-19. Kapasitas,
menjadi coordinator proyek di Emerging lelah. Bu Nami akan berusaha sampai kemampuan SDM saat ini untuk pandemi
Virus Unit (EVRU) Lembaga Eijkman Jakarta. berhasil. Itu menjadi contoh bagi kami sudah siap. Dan menghadapi pandemi
Sisi memang sudah menggemari dunia sebagai peneliti.” adalah usaha bersama,” tegas Sisi.
penelitian karena lingkungan keluarganya Di saat pandemic, Sisi pun menjelma Setiap hari para peneliti virus yang
yang seluruhnya peneliti. “Saya memang sebagai triple agent yakni sebagai ibu, istri bekerja di laboratorium BSL-3 mampu
tertarik dengan masalah kesehatan, dan peneliti. Tugas yang diemban sangat mendeteksi 200 sampai 300 sampel virus
kedokteran. Saya mengambil bidang berat. Di rumah, ia harus memastikan per hari. Dan nantinya akan ditingkatkan
kedokteran molekuler. Saya ini termotivasi anggota keluarganya sehat dan aman. lebih dari 300 sampel. Sejak awal tahun
menekuni bidang biologi molekuler karena Sementara di dunia pekerjaan, sebagai Lembaga Eijkman memiliki konsep
pada saat S1 saya bertemu dengan ibu coordinator proyek EVRU, Sisi harus kemampuan mendeteksi potensi pandemi
Herawati Sudoyo, sosok peneliti senior. memastikan semua pekerjaan berjalan karena penyakit itu menyeran pernapasan.
Itulah yang membuat saya tertarik menjadi sesuai target “Sejak Desember kami sudah bersiap
peneliti,” kata Sisi. saat mendengar adanya COVID-19. Secara
Di tengah kesibukannya sebagai peneliti general kami sudah mempersiapkannya.
dan kini menjadi koodinator proyek di Dan saat Presiden meminta Lembaga
EVRU Eijkman, Sisi juga menulis jurnal- Eijkman untuk membantu mendeteksi
jurnal penelitian luar negeri. “Peneliti virus corona, pengobatan dan terapi
harus menulis, mencari sponsor, hingga plasma untuk COVID-19, kami sudah siap
dipublikasikan. Yang membuat semangat dengan peneliti-peneliti sesuai dengan
apabila penelitian yang saya kerjakan dari kepakarannya,” terangnya.
nol hingga tingkat nasional dan dipakai Dan seluruh elemen di Lembaga
dimana-mana,” ujar Sisi. Eijkman mulai S1 hingga S3 terjun bahu
Di masa pandemic ini, lanjut Sisi membahu sesuai dengan kepakarannya
tantangan peneliti adalah teknologi fokus pada deteksi virus COVID-19.
yang berperan sangat cepat. Di dunia Lembaga Eijkman juga terlibat memperkuat
internasional, sebelum pandemic paling Jadi saya mempunyai tiga tugas. Sebagai ibu, Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan
susah diberi tandingan. Sekarang ini dengan saya harus memberikan pengertian buat anak COVID-19 dfdi bawah Kemenristek/
teknologi kita dipacu untuk selalu aktif, mengapa saat semua orang berada di rumah BRIN. Dari seluruh sumber daya manusia
tidak lengah. justru saya harus bekerja di kantor.jelaskan mama yang dimiliki Eijkman, hanya 16 orang
“Peneliti didorong untuk terus belajar saat ini menjadi pahlawan untuk memberantas yang dianggap handal atau mumpuni
agar tidak ketinggalan, tetap punya penyakit korona.Dan semua tenaga medis mengidentifikasi virus, bekerja di Lab BSL-3,
pengetahuan baru, dan penelitian itu tidak menjadi garda depan sampai belakang untuk sedangkan di luar itu semua karyawan bahu
bisa jauh dengan jaringan,” ujar Sisi. membawa virus keluar membahu bekerja sesuai kepakarannya
Tantangan lainnya bagi peneliti saat untuk menekan penyebaran COVID-19.
ini adalah cepatnya update berita dari
berbagai negara atau dunia internasional.
“”
Chairin Nisa Ma’roef
Sisi pun berpesan kepada generasi
muda bahwa saat ini dunia memanggil para
Banyak pertanyaan dari kalangan Peneliti Virology peneliti muda di bidang biologi molekuler
masyarakat yang sangat kritis dan di luar untuk berjuang bersma-sama mengatasi
dari text book. wabah.
“Maka peneliti tidak cukup hanya “Jadi saya mempunyai tiga tugas. “Saat ini negara dan dunia memanggil
belajar dari text book saja tetapi juga Sebagai ibu, saya harus memberikan para peneliti biologi molekuler untuk
informasi-informasi berkembang saat ini,” pengertian buat anak mengapa saat semua mengatasi wabah Siapa saja pria dan
terangnya. orang berada di rumah justru saya harus wanita, memiliki kepakaran di bidang
Ia pun sangat setia dengan profesinya bekerja di kantor.jelaskan mama saat ini masing-masing untuk menghadapi pandemi
sebagai peneliti. Sisi pun mengaku menjadi pahlawan untuk memberantas ini,” harap Sisi.
memilih sebagai peneliti karena ia sangat penyakit coronxa, dan semua tenaga medis Sisi juga mengajak masyarakat untuk
menyukainya. “Saya pribadi prinsipnya menjadi garda depan sampai belakang tidak menyebarkan berita-berita tidak
apa yang kamu suka pilihlah itu dan tidak untuk membawa virus keluar,” tegasnya. benar seputar COVID-19 yang bisa membuat
pindah-pindah ke tempat lain. Ini seperti Saat terjadinya wabah COVID-19 orang panik dan sensitif.
yang saya lakukan.” secara global, Lembaga Eijkman mendapat

Triwulan II Tahun 2020 INOVESIA 13


Kementerian Riset dan Teknologi/
Badan Riset dan Inovasi Nasional bergerak
cepat dalam membantu penanggulangan
pandemi COVID-19 di Indonesia, salah
satunya dengan membentuk konsorsium
riset dan inovasi yang melibatkan
Kementerian/Lembaga, rumah sakit,
perguruan tinggi, serta industri.
Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19
tersebut memang fokus pada upaya riset
dan membuat berbagai inovasi, seperti
contohnya membantu ketersediaan bahan
obat dari ekstrak empon-empon, jambu biji
dan kulit jeruk. Atau melakukan penelitian
dan pengembangan vaksin, pembuatan
suplemen, dan alat pelindung diri (APD)
mulai dari face shield, powered air purifying
respirator, hazmat suit berbahan nanosilver.
Mereka juga mengembangkan
hand sanitizer, chamber disinfectant
berbasis ozon, mobile hand washer,
multicenter clinical trial untuk Avigan,

MENYULAP WISMA
Chloroquine Phospate, Tamiflu, Ivemercitin,
Convalescene, dan pil kina. Selain
itu, konsorsium juga mengembankan
serum plasma darah dari kasus sembuh

PUSPIPTEK UNTUK
COVID-19, Mysencheme stem cell, early
and late detection rapid test, serta portable
ventilator.

TENAGA MEDIS
Konsorsium yang dibentuk sejak
Maret 2020 tersebut ternyata tidak hanya
membantu menangani pandemi COVID-19

COVID-19
melalui aktivitas riset dan pengembangan
saja. Mereka juga turut mendukung dan
mengapresiasi para tenaga medis yang
telah merawat para pasien terinfeksi virus
Oleh : Virna & Ardian
corona baru dengan menyediakan fasilitas
Foto : Humas BKKP Kemenristek/BRIN
Wisma Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi (Puspiptek) untuk mereka
beristirahat.
Foto Wisma Puspiptek Serpong diambil dari udara
Dengan telekonferensi pada Kamis
(23/4), Menteri Riset dan Teknologi/
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional menangani COVID-19 di Tangerang Selatan Konsumsi dan alat penunjang
Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro bisa terealisir, yaitu dipergunakannya dekontaminasi virus juga tersedia bagi
sempat menyambut kedatangan Tim Medis Wisma Tamu Puspiptek untuk rumah sekitar 185 tenaga medis tersebut. Semua
Penanggulangan COVID-19 Kota Tangerang singgah bagi tenaga medis dari Tangerang fasilitas itu dapat dimanfaatkan para
Selatan di Wisma Tamu Puspiptek. Selatan selama masa penanganan pandemi tenaga medis selama masa tanggap darurat
Ia berharap fasilitas tersebut bisa ini,” ujar Bambang. berlangsung.
menjadi tempat istirahat yang nyaman dari Selain menyediakan makanan dan
segi tempat maupun penyediaan kebutuhan Fasilitas Wisma Puspiptek minuman , wisma yang berlokasi di Jalan
dasar berupa makanan dan minuman Raya Puspiptek, Setu, Tangerang Selatan,
dengan gizi baik untuk pemulihan tenaga Wisma Puspiptek yang berada di itu juga memberikan fasilitas laundry
para tenaga medis khususnya mereka Serpong, Tangerang Selatan tersebut untuk para tenaga medis yang beristirahat
yang ada di Tangerang Selatan. Faktor menyediakan 93 kamar tidur tipe deluxe di sana. Tersedia pula ruang-ruang rapat
kesehatan dan kebugaran para tenaga dan superior sebagai tempat istirahat yang yang juga dapat digunakan tenaga
kesehatan tentu akan sangat penting dalam dapat digunakan 24 jam bagi para tenaga medis yang singgah di sana jika memang
penanggulangan pandemi COVID-19. medis dari rumah sakit yang ditunjuk membutuhkannya.
“Akhirnya upaya kami untuk sedikit bisa Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Namun demikian, selama tinggal di
membantu bapak dan ibu dalan rangka Diany untuk menangani pasien COVID-19. wisma tersebut para tenaga medis tidak

14 INOVESIA Triwulan II Tahun 2020


diperbolehkan keluar masuk fasilitas
Puspiptek sendiri. Mereka akan diantar dan
jemput kendaraan dinas setempat menuju
rumah sakit tempat mereka bekerja.
Walikota Tangerang Selatan Airin
Rachmi Diany bersama Kepala Pusat
Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(Puspiptek) Sri Setiawati turut meninjau dan
menerima perwakilan para tenaga medis merespon secara cepat pandemi yang Saya ucapkan terima kasih kembali, Pak
COVID-19 tersebut di Tangerang Selatan. disebabkan penularan SARS-CoV-2. Menteri. Bahkan bisa sampai Mei. Ibu dan
Alih fungsi fasilitas Wisma Puspiptek “Alhamdulillah dengan adanya Wisma bapak perlu tahu bahwa di sini gratis, tidak
sebagai tempat peristirahatan tenaga Puspiptek dijadikan rumah singgah bagi perlu bayar sama sekali, bahkan makan
kesehatan itu merupakan salah satu bagian para tenaga medis menjadi salah satu solusi minumnya dibayari Pak Menteri,” kata Airin
dari program Konsorsium Riset dan Inovasi tentu bagi kami Pemerintah Kota untuk saat menerima Tim Medis Penanggulangan
COVID-19 Kementerian Riset dan Teknologi/ para tenaga medis dapat beristirahat, diam COVID-19 Kota Tangerang Selatan di Wisma
Badan Riset dan Inovasi Nasional untuk di sini sebelum bertemu sanak keluarga Puspiptek.
membantu mencegah, mendeteksi, dan dan tentunya sebelum bekerja kembali.

Triwulan II Tahun 2020 INOVESIA 15


KEMENRISTEK/BRIN
DANAI 17 IDE INOVATIF TERBAIK
LAWAN COVID-19
Oleh : Sundari & Jamal
Foto : Humas BKKP Kemenristek/BRIN

Di tengah pandemi COVID-19, ini tidak hanya terbatas pada aplikasi di Penghargaan Ideathon Indonesia 2020.
Kementerian Riset dan Teknologi/ ponsel, web, Internet of Things (IoT), big Tujuh belas ide tersebut akan didanai oleh
Badan Riset dan Inovasi Nasional data, artificial intelligence, perangkat LPDP dan Kemenristek/BRIN yang telah
(BRIN) mengadakan Ideathon Indonesia elektronik namun juga mencakup teknologi bekerja sama untuk program Ideathon
2020. Ideathon Indonesia 2020 adalah lainnya. Indonesia 2020. Diharapkan implementasi
kompetisi nasional pencarian inovasi Penyelenggaraan Ideathon Indonesia dan target inovasinya dapat dilakukan
yang diselenggarakan Kemenristek/BRIN dimulai dengan pendaftaran usulan pada 13 secepatnya sampai lima bulan ke depan.
bekerja sama dengan Lembaga Pengelola April 2020 dan dilanjutkan dengan tahapan
Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian pembersihan (cleaning) dari duplikasi,
Keuangan, melalui skema Penghargaan seleksi administrasi, seleksi substansi oleh
Riset Inovatif Produktif (RISPRO). Ideathon reviewer nasional, seleksi substansi lanjutan
Indonesia 2020 mengusung tema Gotong oleh panel ahli, dan presentasi akhir.
Royong Melindungi Bangsa dari COVID-19 Sebanyak 5.590 usulan masuk hanya
sebagai wujud nyata ambil bagian dalam dalam waktu satu minggu melalui laman
mendukung upaya Gugus Tugas Percepatan resmi Kemenristek/BRIN www.ristekbrin.
Penanganan COVID-19. go.id/ideathon. Dari total usulan masuk,
Inovasi yang dicari melalui Ideathon sejumlah 2.104 usulan lolos proses Kita harapkan para pemenang bisa
Indonesia 2020 berupa ide, solusi, produk, pembersihan dari duplikasi dan seleksi mewujudkan apa yang diinisiasi atau digagas
sistem, platform, atau aplikasi mobile administrasi untuk kemudian dinilai oleh menjadi sesuatu yang lebih konkret, sesuatu yang
maupun web dengan kategori gagasan 54 reviewer nasional. Satu usulan dinilai nanti bisa dipakai oleh masyarakat. Karenanya
yang mencakup namun tidak terbatas pada oleh dua reviewer. Kategori penilaian salah satu bentuk insentif bagi para pemenang
area pencegahan virus, pengendalian virus, substansi oleh reviewer meliputi komponen adalah dukungan pembiayaan agar ide tersebut
manajemen pelayanan dan perawatan tingkat inovasi (15 persen), kreativitas benar-benar bisa direalisasikan. Tentunya dalam
pasien, mitigasi masyarakat, keberlanjutan (15 persen), originalitas (15 persen), jangka waktu tertentu,
bisnis, serta metode pembelajaran jarak dampak ekonomi dan/atau sosial (15
jauh yang dapat diimplementasikan dalam
waktu dekat. Sebagai upaya percepatan
persen), kelayakan teknis (20 persen),
dan potensi implementasi (20 persen).
“”
Bambang Brodjonegoro
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan
penanggulangan wabah COVID-19. Kategori Penilaian substansi oleh reviewer nasional Riset Inovasi Nasional (BRIN)
produk yang dihasilkan dari kompetisi menghasilkan sebanyak 203 usulan yang
ini tidak hanya terbatas pada aplikasi di dinilai layak secara substansi untuk maju ke Berikut ide inovasi penerima
ponsel, web, Internet of Things (IoT), big tahap penilaian lanjutan oleh panel ahli. penghargaan Ideathon Indonesia
data, artificial intelligence, perangkat Lima orang panel ahli dari bidang fokus 2020 (urutan alfabetis):
elektronik namun juga mencakup teknologi yang berbeda menilai 203 usulan dengan
lainnya. mempertimbangkan tiga kriteria penilaian, 1. Hybrid Quadplane UAV to Help
Inovasi yang dicari melalui Ideathon yaitu logis secara saintifik, secara teknis Prevent Coronavirus Spreadness dengan
Indonesia 2020 berupa ide, solusi, produk, dapat diterapkan, dan relevan dengan isu ketua tim pengusul Adam Sultansyah dari
sistem, platform, atau aplikasi mobile COVID-19 saat ini. Dari 203 usulan yang Universitas Indonesia (UI)
maupun web dengan kategori gagasan dinilai, 32 usulan lolos penilaian panel ahli
yang mencakup namun tidak terbatas pada untuk maju presentasi akhir yang dilakukan 2. Kios Cukur Rambut Portable dengan
area pencegahan virus, pengendalian virus, secara virtual. Dari hasil presentasi akhir, ketua tim pengusul Ade Sunardi dari Institut
manajemen pelayanan dan perawatan panel ahli menetapkan 17 ide terbaik Teknologi dan Kesehatan Jakarta (ITKJ)
pasien, mitigasi masyarakat, keberlanjutan sebagai Penerima Penghargaan Ideathon
bisnis, serta metode pembelajaran jarak Indonesia 2020. 3. Implementasi Teknologi MIMO (Multi
jauh yang dapat diimplementasikan dalam Menteri Riset dan Teknologi/Badan Input Multi Output) Relay System sebagai
waktu dekat. Sebagai upaya percepatan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Inovasi Internet of Things (IoT) untuk
penanggulangan wabah COVID-19. Kategori Bambang PS Brodjonegoro mengumumkan Mendukung Proses Pembelajaran Jarak
produk yang dihasilkan dari kompetisi 17 Inovatif Idea terbaik sebagai Penerima Jauh di Area 3T dalam Situasi COVID-19

16 INOVESIA Triwulan II Tahun 2020


di Indonesia dengan ketua tim pengusul 9. Oleifera+15: Stimulan Bisnis Skala Website, Aplikasi, dan Media Sosial dengan
Apriana Toding dari Universitas Kristen Kecil Berkelanjutan pada Era Pandemi ketua tim pengusul Prananda Luffiansyah
Indonesia (UKI) Paulus Makassar COVID-19 dengan ketua tim pengusul Evron Malasan dari Institut Teknologi Bandung
Asrial dari Universitas 45 Mataram (ITB)
4. Sistem Pemantauan Tingkat
Pernafasan dan Saturasi Oksigen (SPO2) 10. ODP Tracker dengan ketua 14. GIG Economy vs COVID-19 dengan
dan Sistem Kendali Regulator Oksigen tim pengusul Fandy Setyo Utomo dari ketua tim pengusul Putri Reno Kemala Sari
Terintegrasi dengan Teknologi Internet Universitas Amikom Purwokerto dari Universitas Teknologi Sumbawa (UTS)
of Things (IoT) untuk Perawatan Pasien
COVID-19 dengan ketua tim pengusul 11. Monitoring Tanda-tanda Vital 15. Hidupkan Kaki Lima dari Online
Ayu Jati Puspitasari dari Sekolah Tinggi Pasien Rawat Inap Ruang Isolasi Pasien (HILARION) Hadir untuk Bangsa dengan
Teknologi Nuklir Badan Tenaga Nuklir Positif COVID-19 dengan ketua tim ketua tim pengusul Shera Mayangsari
Nasional (STTN BATAN) pengusul Misbah Budi Santoso dari Rumah Suwito dari Kementerian Komunikasi dan
Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Informatika (Kemenkominfo)
5. Perancangan Aplikasi Mobile Berbasis Mangunkusumo (RSUPN RSCM)
Android Curhatin Layanan Konsultasi 16. Crane Pemulasaran Jenazah
Psikologi Online Guna Pencegahan 12. SIMCOVID19: Reingeneering Website COVID-19 dengan ketua tim pengusul
Gangguan Mental di Tengah Wabah COVID19.GO.ID ke Dalam Aplikasi Smart Tri Arief Sardjono dari Institut Teknologi
COVID-19 dengan ketua tim pengusul Client Berbasis Mobile dengan ketua tim Telkom Surabaya (ITTelkom Surabaya)
Bagus Juwono Priambodo dari Institut pengusul Muhammad Yusril Hasanuddin
Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dari Universitas Muhammadiyah Malang 17. Juling Apps (Aplikasi Jualan Keliling)
(UMM) dengan ketua tim pengusul Umar Al Ikmal
6. Alat Deteksi Awal Infeksi Virus dari Universitas Telkom.
COVID-19 Berbasis Hybrid Sensor Suhu, 13. Desain Instruksi Pembuatan Alat
Database, dan Kamera Menggunakan Face Pelindung Diri Sederhana (APDS) dan
Recognition dengan ketua tim pengusul Kampanye #BIKINSENDIRI melalui Platform
Bhakti Yudho Suprapto dari Universitas
Sriwijaya (Unsri)

7. Deteksi COVID-19 pada Paru-


paru Secara Otomatis Berbasis Artificial
Intelligent dengan ketua tim pengusul
Dimas Setyo Utomo dari PT Alfabeta Solusi
Nusantara

8. Databasedonasi: Sistem Agregasi


Informasi Aksi Galang Dana Lintas Platform
Berbasis Web dengan ketua tim pengusul
Etika Pahang Krisdyan dari Institut
Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Triwulan II Tahun 2020 INOVESIA 17


salah satu kegiatan penelitian di lembaga eijkman

OPTIMALISASI PERAN
LBM EIJKMAN UNTUK
UJI SPESIMEN COVID-19
Oleh : Virna & Nufus
Foto : Humas BKKP Kemenristek/BRIN

18 INOVESIA Triwulan II Tahun 2020


Lonjakan pasien positif COVID-19 terus
terjadi di berbagai wilayah sejak kasus
pertama infeksi Severe acute respiratory
syndrome coronavirus 2 (SAR-CoV-2)
diumumkan 3 Maret 2020 di Indonesia pada
2 Maret 2020. Sesuai arahan Organisasi
Kesehatan Dunia atau WHO, langkah cepat
surveillance untuk memutus mata rantai
penyebaran virus corona baru sangat
diperlukan.
Pemerintah harus mendeteksi dengan
cepat orang-orang yang tertular virus yang
pertama kali menyebar di Wuhan, China,
pertengahan Desember 2019 tersebut
dengan melakukan tes usap atau swab
test, melacak yang pernah kontak dekat
dengan mereka yang terinfeksi, lalu segera
mengisolasi pasien positif COVID-19 agar
salah satu kegiatan penelitian di lembaga eijkman
tidak menjadi sumber penyebaran baru di
masyarakat.
Sejauh ini, identifikasi menggunakan
Polymerase Chain Reaction (PCR) menjadi sehingga mampu menaikkan kapasitas uji kenal lelah memenuhi target-target dalam
cara terakurat untuk deteksi kualitatif spesimen hingga 1.000 per hari. Tidak hanya penanganan COVID-19,” ujar Bambang.
asam nukleat dari SARS-CoV-2 dalam itu, menurut Kepala LBM Eijkman Amin
spesimen atau sampel usap nasofaring dan Soebandrio, sistem tersebut juga mampu Alur uji spesimen
orofaringeal dari pasien dengan tanda dan meminimalisir kesalahan preanalitik selama
gejala yang mengarah ke COVID-19. proses pemeriksaan sampel COVID-19. Dalam mendeteksi COVID-19, LBM
Guna mempercepat deteksi, sejak Kelebihan lainnya dari mesin tersebut Eijkman hanya melayani pemeriksaan
13 Maret 2020, Presiden Joko Widodo dapat pula mengurangi jumlah sumber daya spesimen atau sampel uji virus corona
menugaskan Lembaga Biologi Molekuler manusia yang dibutuhkan jika dibandingkan baru. Sementara tugas pemeriksaan awal
(LBM) Eijkman untuk membantu Badan dengan proses pemeriksaan PCR COVID-19 gejala klinis yang dialami pasien, riwayat
Penelitian Pengembangan Kesehatan secara manual, kata Amin. Sebagai catatan, kontak atau perjalanan, serta pengambilan
(Balitbangkes) Kementerian Kesehatan sejak 16 Maret sampai dengan Agustus spesimen dilakukan tenaga kesehatan di
memeriksa spesimen pasien yang diduga 2020, LBM Eijkman telah memeriksa lebih Fasyankes.
terinfeksi SARS-CoV-2 yang diperoleh dari 30.000 sampel yang didapat dari 278 Tenaga kesehatan akan mengambil
Fasilitas Layanan Kesehatan (Fasyankes) Fasyankes di Indonesia. spesimen dari pasien dengan kondisi yang
seperti puskesmas, klinik atau rumah sakit. “Fully automatic artinya terkendali, mengarah pada gejala COVID-19 dengan
LBM Eijkman setidaknya membutuhkan kualitasnya terjamin dan lebih cepat. Per metode usap. Dalam waktu kurang dari
waktu minimal tiga hari saat itu untuk hari ini Eijkman sudah melayani 274 fasilitas 24 jam setelah pengambilan spesimen,
memeriksa spesimen secara molecular layanan kesehatan dari seluruh Indonesia. Fasyankes akan mengirim sampel tersebut
dengan PCR, dan menginformasikan Setiap hari kami menerima 700 sampai 800 dengan ice gel bersuhu 4° Celsius dengan
hasilnya kepada dokter penanggung sampel,” kata Kepala LBM Eijkman. menyertakan surat rujukan dokter, mengisi
jawab pelayanan atau fasyankes yang Menteri Riset dan Teknologi/Kepala formulir permintaan uji laboratorium untuk
mengirimkan sampel tersebut. Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang deteksi virus LBM Eijkman, serta mengisi
Selang dua bulan penugasan tersebut, P S Brodjonegoro yang meresmikan lembar persetujuan pasien.
Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas pengoperasian Cobas 6800 System tersebut Tahap selanjutnya LBM Eijkman tentu
percepatan penanganan dampak pandemi mengatakan mesin yang digunakan LBM akan melakukan sterilisasi pada saat
COVID-19 di Istana Merdeka pada 13 Juli, Eijkman itu meningkatkan dua setengah menerima sampel dan dokumen COVID-19
meminta peningkatan pelacakan dan tes kali lipat kapasitas pengujian sampel guna mengurangi risiko penularan.
secara masif untuk menemukan kasus baru COVID-19 dalam satu hari. Sehingga jika Input data dan proses pemeriksaan
di masyarakat dengan target 30.000 tes sebelumnya dengan metode mesin Real- tabung spesimen akan dilakukan di
usap per hari. Langkah itu harus dilakukan Time Polymerase Chain Reaction (RT PCR) Biosafety Laboratory Level-3 (BSL-3)
khususnya di tujuh provinsi yang masih bisa menguji 400 sampel per hari kini bisa untuk mendeteksi SARS-CoV-2 dengan
memiliki kasus penularan tinggi seperti ditingkatkan menjadi 1.000 per hari. Quantitative Real-Time Polymerase Chain
DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tentu itu akan membantu mencapai Reaction (qRT-PCR) dan sistem Cobas 6800.
Tengah, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara uji 30.000 sampel per hari sesuai target Pada tahap akhir, tim LBM Eijkman akan
dan Papua. yang diminta Presiden. “Kemudian kita melakukan verifikasi hasil pemeriksaan
Maka pada 16 Juli, LBM Eijkman mulai harus mengejar target WHO. Dan ini lah COVID-19 sebelum diserahkan kepada
mengoperasikan Cobas 6800 Sistem, saya yakin upaya pemerintah yang tidak Fasyankes.

Triwulan II Tahun 2020 INOVESIA 19


INDONESIA MEMANGGIL,
LIPI LATIH PARA
“PENDETEKSI” COVID-19
Oleh : Virna & Ardian
Foto : WEB LIPI

Para peneliti LIPI dalam penanganan COVID-19

Cepatnya penularan virus corona baru


atau SARS-CoV-2 penyebab COVID-19
menjadi tantangan bagi setiap negara
untuk dapat mengatasinya. Pada awal masa
pandemi terjadi, Organisasi Kesehatan
Dunia atau World Health Organization
(WHO) memberi aba-aba agar setiap
negara secara aktif dan sebanyak mungkin
melakukan tes usap dengan polymerase
chain reaction (PCR), pelacakan, serta
isolasi ketat pada mereka yang terinfeksi.
Untuk dapat memenuhi standar
jumlah tes PCR yang ditetapkan WHO,
yakni 1.000 orang per 1 juta penduduk
tentu memerlukan sumber daya manusia
(SDM) yang mumpuni dan terlatih dalam berdiameter
penanganan mikroorganisme patogen hingga 200
semacam SARS-CoV-2 itu. nanometer (nm)
Ketersediaan SDM terlatih di tersebut.
garda terdepan sangat penting guna Berdasarkan
mempercepat penanganan COVID-19 di Keputusan Menteri Riset
Tanah Air. Lembaga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi/Kepala Badan
Indonesia (LIPI) menangkap tantangan Riset dan Inovasi Nasional Republik
tersebut dengan membuka program Indonesia Nomor 51/M/KPT/2020 tentang maka
Indonesia Memanggil yang khusus melatih Konsorsium Riset dan Inovasi untuk dalam upaya
mereka-mereka yang akan bertugas percepatan penanganan COVID-19 di mana melaksanaan penelitian, pengembangan,
menjadi “pendeteksi” virus yang hanya LIPI ditunjuk sebagai salah satu pelaksana pengkajian, dan penerapan riset dan inovasi

20 INOVESIA Triwulan II Tahun 2020


untuk percepatan penanganan penyakit Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan mengenai patogenesis virus, cara bekerja
menular tersebut memang membentuk LIPI, Kementerian Kesehatan, Kementerian di laboratorium Biosafety Level-2 dan
Gugus Tugas Pelaksana Riset dan Inovasi Riset dan Teknologi/Badan Riset dan 3, manajemen risiko untuk menghindari
Percepatan Penanganan COVID-19 sejak 23 Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN), Laboratory Acquired Infection (LAI),
Maret 2020. universitas, pemerintah daerah untuk pemakaian alat pelindung diri, isolasi
Gugus tugas mempunyai tugas mengikuti pelatihan Tim Pemeriksa ribonucleic acid (RNA) dan RT-PCR.
melakukan penelitian, pengembangan, COVID-19 di Fasilitas Bio Safety Level-3 Instruktur yang melatih para calon
pengkajian, dan penerapan di bidang herbal (BSL-3) yang mereka miliki di Cibinong, “pendeteksi” COVID-19 itu pun berasal
sebagai Antivirus, Rapid Diagnostic Test, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. dari LIPI, Litbangkes, INSTRAT, Asosiasi
Whole Genome Sequencing dan vaksin, Maka hingga akhir Maret 2020, mereka Biorisiko Indonesia (ABI), World Bio
alat kesehatan, alat pelindung diri dan yang memiliki latar belakang keahlian HazTech (WBHT) Singapura, dan Universitas
alat sterilisasi, teknologi informasi, dan biologi, mikrobiologi, bioteknologi, Nottingham Inggris. Tidak main-main,
ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan. zoonosis, atau kimia obat, serta memiliki mereka yang menjadi instruktur dalam
Selain itu, kegiatan lain mereka adalah pengalaman bekerja dengan metode program Indonesia Memanggil ini harus
menyelenggarakan pelatihan dalam berbasis biologi molekuler, yaitu isolasi memenuhi sejumlah kriteria, di antaranya
penanganan mikroorganisme materi genetik dan Real Time- Polymerase memiliki pengalaman riset di Fasilitas
patogen SARS-CoV-2 bagi Chain Reaction (RT-PCR) berkesempatan BSL-3 atau Animal BSL-3, memiliki sertifikat
laboratorium, rumah sakit mendaftar untuk mengikuti pelatihan pelatihan Biosafety terstandar, menguasai
dan perguruan tinggi tersebut. metode berbasis biologi molekuler, serta
seluruh Indonesia. Menurut Biosafety Officer BSL-3 LIPI Dr dapat membuat modul pelatihan secara
LIPI sengaja Masteria Yunovilsa Putra, mendekati 1.000 komprehensif.
mengundang para peserta mendaftar untuk program Indonesia Sementara peserta pelatihan harus
Pegawai Negeri Memanggil tersebut. Dan akhirnya memiliki kriteria setidaknya berpengalaman
Sipil (PNS), non pelatihan pun dilakukan dalam beberapa bekerja di Laboratorium Biosafety Level-2
PNS, kandidat tahap. dan bekerja dengan metode berbasis
Calon Pelaksanaan pelatihan di fasilitas biologi molekuler yakni isolasi materi
BSL-3 LIPI yang berstandar genetik dan RT-PCR, serta memiliki minat
WHO dan meliputi untuk bergabung bersama laboratorium
pengetahuan rujukan pemeriksaan COVID-19. Selama
pelatihan, seluruh peserta difasilitasi di
asrama Pusat Pembinaan, Pendidikan dan
Pelatihan LIPI yang ada di Cibinong, Jawa
Barat.
Peserta pelatihan secara daring dan
luring melibatkan peserta dari seluruh
Indonesia, dan diharapkan mereka
dapat langsung berkontribusi dan
berperan menjadi tim garda depan
dalam penanganan COVID-19,
utamanya terkait deteksi virus
di berbagai rumah sakit, klinik,
institusi riset dan universitas.
Mereka harus siap berjibaku
turun ke lapangan sehingga
dapat semakin banyak
membantu negara menekan
laju penyakit yang menyebar
melalui infeksi virus tersebut.

Triwulan II Tahun 2020 INOVESIA 21


Presiden Jokowi saar meluncurkan sembilan produk utama dari 55 produk hasil penelitian dan inovasi percepatan penanganan COVID-19

bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional ke-112

22 INOVESIA Triwulan II Tahun 2020


WABAH COVID-19
HARUS DIJAWAB DENGAN INOVASI
Oleh : Sundari & Jamal
Foto : Humas BKKP Kemenristek/BRIN

Presiden Republik Indonesia Joko Ini adalah momentum baru kebangkitan Menristek/Kepala BRIN Bambang
Widodo bangga dengan hasil inovasi bangsa bidang sains dan teknologi kita, khususnya Brodjonegoro dalam laporannya
Indonesia yang diciptakan sesuai dengan di bidang kesehatan,” kata Presiden Joko mengungkapkan kementeriannya
kebutuhan masyarakat di saat pandemi Widodo saat meluncurkan produk inovasi berkomitmen meyediakan dukungan
COVID-19. Hal itu dikemukanan Presiden Konsorsium Riset dan Inovasi tentang dan anggaran yang dibutuhkan agar
Jokowi saar meluncurkan sembilan produk COVID-19. inovasi dalam negeri dapat lahir untuk
utama dari 55 produk hasil penelitian dan Presiden mendorong inovasi terkait menanggulangi pandemi COVID-19.
inovasi percepatan penanganan COVID-19 penanggulangan COVID-19 dari Konsorsium “Hasil riset dan inovasi ini merupakan
bertepatan dengan Hari Kebangkitan COVID-19 harus terus didukung oleh para produk lokal bangsa Indonesia. Inovasi
Nasional ke-112, 20 Mei 2020. investor, industri, dan seluruh masyarakat Indonesia dari Indonesia untuk Indonesia
Produk-produk hasil penelitian dan agar inovasi tersebut dapat dipakai dan yang kita perlu apresiasi dan dukung
inovasi percepatan penanganan COVID-19 dicintai masyarakat. dengan berbagai cara seperti dukungan
dari Konsorsium Riset dan Inovasi tentang “Sudah saatnya dunia industri harus dana, kemudahan regulasi, sumbangsih
COVID-19 yang dibentuk dan didanai oleh berani berinvestasi, sudah saatnya ide, kerja sama produksi dalam negeri,
Kementerian Riset dan Teknologi/Badan masyarakat juga mulai mencintai produk- implementasi dan perawatan hasil riset
Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/ produk dalam negeri, dan kita harus bangga inovasi, serta apresiasi kepada stakeholders
BRIN). buatan Indonesia. Kita harus terus-menerus yang telah terlibat. Harapannya, dukungan
“Dunia sedang beradu cepat dalam memperbaiki ekosistem yang kondusif. ini muncul dari berbagai pihak, tidak hanya
menangani wabah COVID-19. Kita harus Ekosistem bagi tumbuh dan berkembangnya dari pemerintah, swasta, BUMN, akademisi,
menjawabnya dengan inovasi dan karya- inovasi dan industrialisasi serta mentalitas industri, tapi juga dari masyarakat
karya nyata yang konkret. Ini adalah bangga kepada produk dalam negeri,” Indonesia,” ungkap Menristek/Kepala BRIN
momentum baru bagi kebangkitan bangsa. ungkap Presiden Jokowi. Bambang Brodjonegoro.

Triwulan II Tahun 2020 INOVESIA 23


Sembilan produk utama dari keseluruhan produk inovasi
percepatan penanganan COVID-19 adalah:

dan perburukan penyakit COVID-19 , baik


melalui perlawanan terhadap virus maupun
upaya menekan aktivitas berlebihan dari
sistem imun dalam perannya sebagai
antiinflamasi dan imunomodulator. Kedua
produk tersebut dikembangkan oleh LIPI
dan PT Kalbe Farma bersama BNPB, UGM,
BPPT3S - Poly #BPPT3S - LEN
PDPOTJI, PDPI, RSD COVID-19 Wisma Atlet
Kemayoran BPOM, dan Balitbangkes.

PCR Test Kit

1.PCR test kit dengan nama INDONESIA


TFRIC-19 BioCov-19 yang dikembangkan
oleh BPPT, Startup Nusantics, Gerakan
#IndonesiaPastiBisa, PT Bio Farma, DHARCOV23S
Kemenkes, dan Laboratoriun Mikrobiologi
Klinik Fakultas Kedokteran Universitas 3. Tiga jenis emergency ventilator
Indonesia (FKUI). Test kit karya anak bangsa yang diberi nama Power Reauscitator
ini sudah mendapatkan izin edar dari Berbasis Ambu Bag Mode Arm (BPPT dan
Plasma Convalescence
Kemenkes dan disalurkan ke beberapa PT Poly Jaya), Power Reauscitator Berbasis
rumah sakit dan laboratoriun uji rujukan, Ambu Bag Mode Cam (BPPT dan PT LEN),
termasuk Rumah Sakit Penyakit Infeksi dan Ventilator CMV dan CPAP Berbasis 5. Plasma Convalescence dari pasien
(RSPI) Prof. Dr. Sulianti Saroso Jakarta dan Pneumatik DHARCOV 23S (BPPT dan PT COVID-19 yang sudah dipastikan sembuh
Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Dharma). Ketiga emergency ventilator ini dan memiliki antibodi melawan virus
Barat. digunakan bagi transportasi pasien dan COVID-19. Plasma ini dapat digunakan
pasien di Instalansi Gawat Darurat (IGD). untuk memperkuat imun pasien COVID-19
ITB, Unpad, dan Yayasan Pembina Masjid dan dikembangkan oleh LBM Eijkman,
(YPM) Salman ITB juga menghasilkan Kemenkes, BPOM, PT Bio Farma, RSUD Dr.
ventilator Vent-I yang sudah memiliki lolos Syaiful Anwar Malang, RSUP Dr. Sardjito
uji Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Yogyakarta, RSUD Dr. Soetomo Surabaya,
(BPFK) Kementerian Kesehatan. RSUP Dr. Kariadi Semarang, RSUD Dr.
Moewardi Surakarta, Rumah Sakit Penyakit
Infeksi (RSPI) Prof. Dr. Sulianti Saroso
Jakarta, dan Rumah Sakit Umum Pusat
(RSUP) Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar.
Izin etik dari Balitbangkes sudah keluar
untuk uji klinik. Saat ini FKUI dan RSCM
Rapid Diagnostic RDT Microchip
sedang mengumpulkan donor di serum dari
Test (RDT)
pasien yang sudah dipastikan sembuh.

Fatigon Health and


2. Dua jenis Rapid Diagnostic Test (RDT) Promuno Happiness
kit yang diberi nama RDT RI-GHA TFRIC-19
(dikembangkan oleh BPPT, UGM, Unair, PT. 4. Dua produk imunomodulator
Hepatika Mataram, Universitas Mataram, dengan merk pertama Fatigon Promuno
dan Kemenkes) dan RDT Microchip dengan kombinasi herbal mencakup jahe
(dikembangkan oleh BPPT, UGM, ITB, dan merah, meniran, sambiloto, dan sembung
Unair). RDT yang digunakan untuk deteksi yang mampu memulihkan respon imun,
Laboratorium BSL-2
IgG/IgM berbasis peptida sintesis ini dapat menekan peradangan melalui penurunan
digunakan tanpa tenaga ahli, murah, dan aktivitas sitokin, dan melawan infeksi
mampu menunjukkan hasil dalam waktu 15 virus. Merk kedua adalah Health and
menit. Happiness dengan bahan dasar jamur 6. Laboratorium Bergerak Biosafety
herbal Cordyceps militaris yang memiliki Level-2 (BSL-2) dengan nama Mobile
dua potensi terapi untuk mencegah infeksi Lab BSL-2 yang dikembangkan BPPT.

24 INOVESIA Triwulan II Tahun 2020


Laboratorium yang dapat dipindahkan Dr. Hasan Sadikin Bandung dan RS Pindad Eijkman;
dengan truk kontainer ini memenuhi Bandung. 4. Badan Tenaga Nuklir Nasional
standar WHO sebagai Laboratorium BSL-2 (BATAN);
yang siap pakai untuk Tes RT-PCR dengan 5. Lembaga Penerbangan dan
aplikasi m-BSL2 yang terintegrasi dengan Antariksa Nasional (LAPAN);
Pantau COVID-19 (PC19). 6. Badan Informasi Geospasial (BIG);
7. Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM);
8. Universitas Indonesia (UI);
9. Institut Pertanian Bogor (IPB);
10. Institut Teknologi Bandung (ITB);
11. Institut Teknologi Sepuluh
November (ITS);
Powered Air Purifying Resporator
12. Universitas Airlangga (Unair);
9. Powered Air Purifying Resporator, 13. Universitas Gadjah Mada (UGM);
Sistem (AI) Deteksi COVID-19 alat pelindung diri untuk pernafasan bagi 14. Universitas Padjadjaran (Unpad);
dokter, perawat dan tenaga kesehatan 15. Universitas Brawijaya (UB);
7. Sistem Artificial Intelligent (AI) untuk yang menangani pasien COVID-19. 16. Universitas Sebelas Maret (UNS);
Deteksi COVID-19 yang dikembangkan Prototipenya sedang menjalani uji Balai 17. Universitas Andalas (Unand);
BPPT. Sistem ini adalah pencitraan medis Pengaman Fasilitas Kesehatan (BPFK). Alat 18. Universitas Sumatera Utara (USU)
berdasarkan kecerdasan buatan untuk ini dikembangkan oleh Universitas Al-Azhar 19. Universitas Syiah Kuala (Unsyiah);
deteksi COVID-19 berdasarkan citra CT Indonesia (UAI). 20. Universitas Udayana (Unud)
Scan dan citra X-Ray. Kecerdasan buatan Konsorsium Riset dan Inovasi tentang 21. Universitas Hasanuddin (Unhas);
ini memiliki deep learning yang mampu COVID-19 yang diketuai oleh Prof. Ali 22. Universitas Sam Ratulangi
memberikan hasil klasifikasi citra x-ray dan Ghufron Mukti ini mendapat alokasi (Unsrat);
machine learning yang mampu memberikan anggaran sebesar Rp90 miliar dari 23. Universitas Trisakti;
Hasil segmentasi dari citra CT Scan. Kemenristek/BRIN dan Lembaga Pengelola 24. Universitas Telkom;
Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian 25. Universitas Al-Azhar Indonesia
Keuangan dengan rincian Rp60,6 miliar (UAI);
untuk pendanaan proposal tahap pertama 26. Institut Teknologi Kesehatan
sebanyak 134 penelitian yang saat ini sudah Jakarta (ITKJ);
menghasilkan 55 produk inovasi percepatan 27. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
penanganan COVID-19. Kemudian Rp29,4 Makariwo (STIKMAH);
miliar dari alokasi tersebut masih tersedia 28. Rumah Sakit Perguruan Tinggi
untuk mendanai proposal riset tahap Negeri (RSPTN);
kedua. Penerimaan proposal riset dan 29. Ikatan Dokter Indonesia (IDI);
inovasi percepatan penanganan COVID-19 30. Industri: PT Biofarma, PT Len,
Robot Medical Autonomus
tahap kedua ini dibuka hingga 2 Juni 2020. PT PINDAD, PT Dirgantara Indonesia, PT
(Raisa) UVC
Para peneliti, perekayasa, dan dosen dari Indofarma, Dharma Group, Labs 247 (PT Dua
8. Dua robot yang membantu tenaga seluruh Indonesia mengirimkan proposal Empat Tujuh), dan PT Chroma International;
medis. Robot pertama diberi nama Medical riset maupun inovasi terkait pencegahan, 31. Balai Penelitian dan
Assistant Robot RAISA yang dikembangkan skrining, diagnosis, pengobatan, terapi, alat Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes)
ITS dan Unair. Robot ini mampu melakukan kesehatan dan pendukung terkait COVID-19 Kementerian Kesehatan;
komunikasi dua arah berbasis antarmuka melalui email covid19@ristekbrin.go.id. 32. Indonesian Diaspora Network
antara petugas dan pasien karena Menristek Bambang juga mengapresiasi (IDN);
dilengkapi camera dan mampu membawa Kementerian Kesehatan Kemendikbud, 33. Pemerintah Daerah;
peralatan medis dan obat hingga lima Kementerian BUMN, dan Kementerian 34. Rumah sakit: Rumah Sakit Darurat
kilogram. Robot ini bertujuan mengurangi Perindustrian yang mendukung inovasi (RSD) COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran,
risiko penularan ke petugas serta sudah produk dalam negeri. Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof.
diproduksi dan digunakan di Rumah Sakit Dr. Sulianti Saroso Jakarta, RSUP Dr. M.
Universitas Airlangga (RS Unair). Robot Konsorsium yang dikoordinasikan Djamil Padang, RSUP Dr. Hasan Sadikin
kedua diberi nama Autonomous UVC Kemenristek/BRIN sejak Maret 2020 Bandung, RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta,
Mobile Robot (AUMR) yang dikembangkan yaitu RSUP Dr. Kariadi Semarang, RSUD Dr.
Universitas Telkom dan LIPI. Robot ini Soetomo Surabaya, RSUD Dr. Saiful Anwar
mampu melakukan disinfeksi dan sterilisasi 1. Badan Penerapan dan Pengkajian Malang, dan RSUD Dr. Moewardi Surakarta;
ruang isolasi pasien COVID-19 tanpa Teknologi (BPPT); 35. Perhimpunan Dokter Paru
campur tangan manusia secara langsung. 2. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PDPI);
Uji coba AUMR telah berhasil dilakukan di Indonesia (LIPI); 36. Makassar Convalescent Plasma
RSD COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, RS 3. Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Research Team.

Triwulan II Tahun 2020 INOVESIA 25


MENGGAET
DIASPORA
BERINOVASI
TANGANI PANDEMI
COVID-19
Oleh : Virna & Ardian
Foto : Humas BKKP Kemenristek/BRIN

Tidak bisa dipungkiri, pandemi ekosistem riset di Tanah Air. negara dapat pula optimal berkontribusi
COVID-19 telah mengubah cara kerja Program Skema Kolaborasi Riset-Inovasi memajukan bangsa. Selain itu, dirinya
penelitian global. Kolaborasi riset Diaspora Indonesia yang pembentukannya berharap setiap penelitian yang dilakukan
bukan saja sekedar sebuah tren, namun khusus untuk mendorong para diaspora mampu memberikan kontribusi ilmiah yang
suatu keharusan untuk mengakselerasi Indonesia mau meneliti dan bermitra signifikan bagi ilmu pengetahuan serta
munculnya berbagai teknologi dan inovasi dengan peneliti di Indonesia diharapkan menjadi solusi terhadap permasalahan
baru yang dapat mempercepat penanganan dapat melahirkan berbagai invensi dan nasional.
wabah penyakit. inovasi yang lebih baik, bermanfaat bagi “Peran peneliti salah satunya
Di Indonesia, Kementerian Riset dan Indonesia dan dunia. Dan di 2020, skema memberikan kontribusi dan solusi terhadap
Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional kolaborasi tersebut khusus diarahkan permasalahan nasional, terutama saat
mendorong terciptanya konsep penta helix untuk mendukung percepatan penanganan ini pada masalah penanganan pandemi
yang melibatkan lembaga penelitian atau pandemi COVID-19. COVID-19 di Indonesia. Tahun ini, topik
akademisi, industri, pemerintah, komunitas Menteri Riset dan Teknologi/Kepala penelitian yang diusulkan agar fokus
dan media. Tidak hanya itu, kementerian Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang mendukung penanganan permasalahan
juga berupaya menggaet diaspora untuk Permadi Soemantri Brodjonegoro berharap tersebut, dari berbagai bidang ilmu, baik
memperkuat inovasi dan membangun peneliti diaspora yang ada di banyak public health, medicine, engineering,

salah satu kegiatan peneliti Diaspora salah satu kegiatan peneliti Diaspora

26 INOVESIA Triwulan II Tahun 2020


Skema riset

Direktur Eksekutif Dana Ilmu


Pengetahuan Indonesia (DIPI) Teguh
Raharjo mengatakan Program Skema
Kolaborasi Riset-Inovasi Diaspora Indonesia
bertujuan untuk mempercepat temuan
nasional melalui kolaborasi penelitian
internasional.
Peneliti yang dapat mengusulkan
pendanaan melalui skema tersebut
adalah kelompok riset yang berasal
dari kementerian/lembaga, pemerintah
daerah, perguruan tinggi, lembaga
swadaya masyarakat, atau organisasi
kemasyarakatan yang memiliki lembaga
riset atau pengembangan atau sejenisnya di
Indonesia, dan bermitra dengan periset atau
kelompok periset diaspora, dengan fokus
penelitian di berbagai bidang yang penting
bagi masa depan Indonesia.
“Luaran penelitian yang ditargetkan
berupa artikel ilmiah dengan kategori
salah satu kegiatan peneliti Diaspora Q1 (Quartile 1), first author, kekayaan
intelektual terdaftar, prototipe teknologi
pemanfaatan big data, bagaimana Indonesia tersebar di seluruh dunia, seperti atau produk, model rekayasa sosial. Luaran
penanganan masalah ekonomi setelah di Amerika Serikat, Kanada, negara-negara penelitian harus memuat pengakuan
pandemi berakhir, ketahanan sosial Eropa, Jepang, Australia, serta Timur (acknowledgement) sebagaimana tertulis
masyarakat dan selanjutnya,” ujar Bambang Tengah. Oleh karena itu pemerintah perlu sebagai berikut: This research is partially
dalam paparan virtual peluncuran Program menyinergikan potensi-potensi yang funded by Indonesian Endowment Fund for
Skema Kolaborasi Riset-Inovasi Diaspora dimiliki para diaspora bagi kemajuan Education on behalf the Indonesian Ministry
Indonesia di awal September lalu. ilmu pengetahuan, teknologi, dan SDM of Research and Technology/National
Menurut Bambang, selama ini Indonesia,” ujar dia. Agency for Research and Innovation and
keberadaan diaspora Indonesia yang ada di llmuwan diaspora merupakan jembatan managed by Indonesian Science Fund,” ujar
berbagai negara terabaikan. Oleh karena yang akan membawa ilmuwan dalam dia.
itu, perlu upaya pemerintah menyinergikan negeri menuju gerbang pengetahuan dunia. Pengajuan proposal secara daring sudah
potensi-potensi yang mereka miliki agar Keberadaan mereka juga bisa dimanfaatkan dapat dilakukan melalui laman DIPI sejak
dapat memberikan karya terbaik untuk sebagai tempat bertanya, kata dia. 17 Februari 2020 dan ditutup 30 Mei 2020.
bangsa. Karenanya, ia mengatakan, pemerintah Guna menjalankan program
“Indonesia memiliki potensi SDM ungul perlu mengeluarkan kebijakan strategis dan diaspora tersebut, Bambang sebelumnya
yang tersebar di banyak negara. Diaspora berkelanjutan yang dapat menjembatani mengatakan pemerintah menyediakan
kepentingan diaspora dan ilmuwan dalam anggaran riset maksimal sebesar Rp2 miliar
negeri. Apabila jembatan tersebut sudah per tahun, dengan durasi tiga tahun. Dana
kokoh dibangun, dirinya meyakini budaya tersebut berasal dari pendanaan LPDP
riset nasional akan lebih berkualitas. dan dikelola oleh DIPI yang bekerjasama
Pada kesempatan yang sama, dengan Direktorat Riset dan Pengabdian
Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Masyarakat Kementerian Riset dan
Pendidikan (LPDP) Rionald Silaban berharap Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional.
skema tersebut mampu mendorong Peluncuran program secara virtual
terciptanya kolaborasi riset antara periset tersebut dihadiri perwakilan dari Kedutaan
nasional dengan diaspora dalam rangka Besar Republik Indonesia dan Konsulat
meningkatkan kualitas riset nasional. Jenderal Republik Indonesia dari negara
Sekaligus sebagai ruang kontribusi Amerika Serikat, Australia, Jepang, Korea
bagi diaspora untuk turut membangun Selatan, Singapura, Inggris, Jerman, Prancis,
kemandirian teknologi dan daya saing iptek Belanda. Selain itu diikuti pula oleh Ketua
nasional, terutama pemanfaatannya dalam Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional
hal penanggulangan COVID-19 di Indonesia. serta lebih dari 165 Diaspora Indonesia dari
berbagai negara di dunia.

Triwulan II Tahun 2020 INOVESIA 27


PENEMUAN WHOLE GENOM SEQUENCING
SARS-COV-2 DI INDONESIA
Oleh : Virna & Nufus
Foto : Humas BKKP Kemenristek/BRIN

28 INOVESIA Triwulan II Tahun 2020


Sejumlah negara di Eropa mulai Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), enam beberapa kelompok yaitu S, G, GR, GH, V, L
menghadapi gelombang kedua pandemi dari Universitas Airlangga (UNAIR), empat dan O (Others).
COVID-19. Prancis salah satunya, yang di dari Universitas Gadjah Mada (UGM), dua “Hasilnya dari 15 WGS yang telah
bulan September 2020 sempat mengalami dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan dikirimkan, diketahui sebagian besar
peningkatan angka harian lebih dari 9.000 Universitas Padjajaran (UNPAD). tipe virus yang berkembang di Indonesia,
kasus baru. Menteri Riset dan Teknologi/Kepala termasuk kelompok L yang mempunyai
Sementara di Indonesia sejak Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang kesamaan dengan Wuhan, China, satu
diumumkan pertama awal Maret 2020, Permadi Soemantri Brodjonegoro termasuk kelompok S yang sama dengan
hingga pertengahan September 2020 menjelaskan, hasil terkini penelitian Whole COVID-19 di Eropa, dan satu termasuk
belum menunjukkan tanda-tanda melandai. Genome Sequencing virus corona baru kelompok O atau jenis COVID-19 lainnya
Sebaliknya, angka harian pada Sabtu (19/9), yang telah dilakukan LBM Eijkman dan yang belum dikenali,” ujar dia.
justru menembus 4.000 kasus COVID-19 Institute Tropical Disease (ITD) Universitas
baru seiring semakin meningkatnya Airlangga dapat menjadi dasar bagi peneliti Langkah ganda
pelaksanaan tes usap di berbagai daerah. untuk tetap berinovasi dalam menciptakan
Dengan demikian jelas, pandemi vaksin COVID-19 yang tepat untuk kasus di Berdasarkan hal tersebut, Bambang
COVID-19 yang melanda dunia masih belum Indonesia. mengatakan Kementerian Riset dan
memperlihatkan tanda-tanda usai. Peneliti Teknologi/Badan Riset dan Inovasi
di berbagai negara bekerja sama dengan Nasional melakukan langkah ganda
perusahaan farmasi raksasa berlomba- dalam pengembangan vaksin COVID-19 di
lomba menemukan vaksin yang dapat Indonesia.
melumpuhkan keganasan SARS-CoV-2. Pertama, melakukan kegiatan penelitian
Namun untuk dapat mengembangkan dan produksi vaksin COVID-19 original,
vaksin tentu para peneliti harus lebih secara mandiri yang berbasis strain virus
banyak mengetahui karakteristik virus di Indonesia. Pengembangan vaksin jenis
corona baru tersebut. Salah satu caranya itu akan menggunakan metode protein
yakni menentukan asam nukleat pada rekombinan yang penelitiannya dipimpin
genom virus tersebut dengan Whole oleh LBM Eijkman.
The Whole Genome Sequencing sangat
Genome Sequencing (WGS), sehingga Kedua, melalui kerja sama luar negeri
penting untuk mengetahui klasifikasi jenis
semakin banyak gambaran karakteristik khususnya dengan perusahaan farmasi,
virus, dalam kaitannya dengan pengembangan
SARS-CoV-2 dapat diketahui. antara lain dengan China karena virus yang
vaksin di Indonesia. Sejauh ini LBM Eijkman
Data karakteristik virus SARS-CoV-2 dari menyebar di Indonesia memiliki kesamaan
sudah mengirim 10 dan Universitas Airlangga
hasil WGS tersebut tentu sangat bermanfaat dengan yang berkembang di negara
mengirimkan 5 The Whole Genome Sequencing
untuk pengembangan obat dan vaksin tersebut.
ke bank data Global Initiative on Sharing All
COVID-19 di Indonesia. Bambanga mengatakan Indonesia
Influenza Data (GISAID)
Indonesia telah mengirimkan 24 tetap akan membuka diri untuk melakukan
sequence ke Global Initiative on Sharing kerja sama dengan mitra Internasional
All Influenza Data (GISAID), sebuah institusi
yang dibuat oleh Pemerintah Jerman dan
“” lainnya, dengan mengedepankan asas
kesetaraan dan tetap diupayakan adanya
Bambang Brodjonegoro
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan transfer teknologi. Sehingga Indonesia
Internasional yang menyediakan akses Riset Inovasi Nasional (BRIN) bukan hanya menjadi tempat untuk uji
berbagi data urutan genetik virus influenza. klinis pengembangan vaksin dari luar
Sebanyak 24 Whole Genome negeri, melainkan ikut serta terlibat dalam
Sequencing itu ditemukan oleh beberapa Ia mengatakan saat ini lebih dari 60.000 mengembangkan vaksin bersama-sama.
lembaga dan universitas di Indonesia, WGS telah diterima GISAID dari berbagai
antara lain 10 dari Lembaga Biologi negara di dunia. Institusi tersebut sudah
Molekuler (LBM) Eijkman, dua dari Lembaga mengklasifikasi virus corona beru dalam

Triwulan II Tahun 2020 INOVESIA 29


30 INOVESIA Triwulan II Tahun 2020
Triwulan II Tahun 2020 INOVESIA 31
INOVASI MOBILE LAB
BSL-2 BPPT HAPUS
KETERGANTUNGAN IMPOR
Oleh : Sundari & Ardian
Foto : Humas BKKP Kemenristek/BRIN

Mobile BSL-2 (Bio Safety Level)

32 INOVESIA Triwulan II Tahun 2020


Menristek/BRIN saat melakukan uji swab

Badan Pengkajian dan Penerapan Bambang PS Brodjonegoro bangga dan Pengembangan laboratorium bergerak
Teknologi (BPPT) berhasil mengembangkan berterima kasih kepada berbagai pihak ini terutama didasari oleh kebutuhan untuk
inovasi fasilitas kesehatan pendukung uji yang sudah mempercayakan inovasi dalam menjangkau daerah-daerah yang belum
COVID-19 berupa Mobile Lab Biosafety negeri untuk menggantikan permintaan mempunyai laboratorium berstandar
Laboratory Level (BSL)-2. Laboratorium impor dalam membantu penanganan BSL-2 sebagai syarat untuk melakukan
bergerak ini dikembangkan oleh BPPT COVID-19. pemeriksaan COVID-19. Dalam Mobile Lab
untuk memenuhi ketentuan Badan BSL-2 ini, dapat dilakukan pemeriksaan
Kesehatan PBB (World Health Organization/ menggunakan Rapid Diagnostic Test
WHO) yang mewajibkan standar minimal berbasis antibodi IgG/IgM dan Real Time
BSL Level 2 untuk penanganan COVID-19. PCR COVID-19. Laboratorium ini telah
Hadirnya Mobile Lab BSL-2 ini untuk terintegrasi dengan aplikasi Pantau
mendukung terwujudnya target 10.000 tes COVID-19 yang memungkinkan pasien
COVID-19 per hari seperti yang dicanangkan dapat melihat hasil tesnya sekaligus
oleh Presiden Joko Widodo. Menteri Riset berguna untuk tenaga kesehatan dalam
dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan melakukan contact tracing kepada pasien
Inovasi Nasional, Bambang PS Brodjonegoro positif COVID-19.
meresmikan penggunaan Mobile Lan Saat ini fasilitas kesehatan Mobile Lab
BSL-2 ini untuk Rumah Sakit Mohammad Sebenarnya kebutuhan Mobile BSL-2 ini BSL-2 sudah beroperasi di Rumah Sakit
Ridwan Meuraksa Jakarta Timur, Selasa memang idealnya adalah untuk memenuhi Tingkat II Mohammad Ridwan Meuraksa
(16/6/2020) untuk mendukung target 10.000 kebutuhan daerah-daerah terutama di luar Pulau dan menangani sekitar 300 sampel
tes COVID-19. Jawa yang keberadaan Lab BSL-2 sangat sedikit. COVID-19 per harinya. Kemenristek/BRIN
Jakarta – Dalam rangka mewujudkan Dan biasanya adanya di ibukota provinsi. Kadang- telah berkoordinasi dengan Badan Nasional
target 10.000 tes COVID-19 per hari kadang episentrum atau pusat penyebarannya Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk
seperti yang dicanangkan Presiden Joko bisa saja terjadi tidak langsung di ibukota provinsi menghadirkan fasilitas ini di berbagai
Widodo, Kemenristek/BRIN meresmikan tapi mungkin di daerah, kabupaten, kota yang daerah yang membutuhkan penguatan
penggunaan fasilitas kesehatan pendukung jauh dari ibukota provinsi. Karena strategi saat kapasitas uji COVID-19. Dengan adanya
uji COVID-19 dalam bentuk Mobile Lab BSL- ini adalah testing dan tracing, testing ini menjadi fasilitas laboratorium bergerak BSL-2, maka
2 untuk Rumah Sakit Mohammad Ridwan sangat penting terutama untuk PCR. Saya ingin diharapkan uji COVID-19 baik secara Rapid
Meuraksa (RS MRM) di Jakarta Timur pada menyampaikan kepada Kepala Gugus Tugas dan Detection Test maupun Real Time PCR Test
Selasa (16/6). Laboratorium bergerak ini Kemenkes dengan produk yang sudah dihasilkan, dapat meningkat signifikan.
dikembangkan oleh Badan Pengkajian Mobile BSL-2 ini kami siap mendukung kebutuhan Pengoperasian Mobile Lab BSL-2 BPPT
dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk untuk lab yang mobile, lab yang barangkali tidak yang dilaksanakan berkat dukungan Gugus
memenuhi ketentuan World Health harus berada di tempat itu selamanya tapi berada Tugas Percepatan Penanganan COVID-19,
Organization (WHO) yang mewajibkan di tempat itu sampai kondisi COVID-19 dinyatakan TNI Angkatan Darat dan berbagai pihak
standar minimal Biosafety Laboratory Level reda untuk daerah tertentu ini menjadi langkah awal inovasi dari
2 untuk penanganan COVID-19. Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19
Pengoperasian Mobile Lab BSL-2 BPPT dari Kemenristek/BRIN mulai digunakan
ini menjadi bukti inovasi dalam negeri
mampu menggantikan permintaan impor
“”
Bambang Brodjonegoro
oleh masyarakat untuk menggantikan
ketergantungan fasilitas kesehatan impor
terkait penanganan COVID-19. Dalam Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan yang saat ini semakin terbatas.
kesempatan itu Menristek/Kepala BRIN Riset Inovasi Nasional (BRIN) “Pada hari ini kami juga akan

Triwulan II Tahun 2020 INOVESIA 33


Penandatanganan MoU dengan Para Donatur

menandatangani perjanjian kerjasama Apresiasi serupa juga dikemukanan


dengan beberapa pihak dari dunia usaha, oleh Kepala Gugus Tugas Percepatan
perusahaan swasta, BUMN, maupun Penanganan COVID-19 Letnan Jenderal TNI
filantrofi. Kita tahu mereka sangat concern Doni Monardo yang turut hadir dalam acara
dengan upaya penanganan COVID-19 tersebut. Doni Monardo mengapresiasi
dan sangat concern pada kebutuhan yang BPPT yang sudah menciptakan banyak
masih kurang, baik kebutuhan ventilator, Laboratorium ini didesain oleh putra- inovasi terkait penanganan COVID-19. Ia
kebutuhan test kit , maupun kebutuhan putri Indonesia dalam waktu relatif pendek. berharap BPPT terus menciptakan teknologi
seperti Mobile BSL-2 ini. Biasanya karena Dengan semangat kebersamaan yang tinggi yang bersaing secara internasional.
ketiadaan produknya, mereka harus impor para perekayasa berhasil mendesain Mobile
baru bisa memberikan bantuan sehingga Lab BSL-2 dalam waktu sepuluh hari dan proses
di masa pandemi COVID-19 banyak sekali manufaktur bersama mitra selama sembilan
permintaan impor, impor rapid test kit belas hari. Alhamdulillah hari ini Bapak
dan PCR test kit. Alhamdulillah kita sudah Menteri, Bapak KASAD dan hadirin semua bisa
produksi dan hari ini kami berterima kasih menyaksikan langsung Mobile BSL-2 hasil inovasi
kepada Pak Rosan dan kawan-kawan dari TFRIC-19 yang telah siap untuk dioperasikan.
Kadin, dari direksi BUMN, dari filantropi, Dengan memanfaatkan kontainer dua puluh
dan dari yayasan, siap untuk memberikan feed, laboratorium didesain untuk dua ruangan,
donasi dengan menggunakan produk yaitu anteroom dan main room yang dilengkapi Tentunya BPPT harapan kami tidak boleh
dalam negeri. Kami berterima kasih atas dengan negative pressure dan sistem interlock. hanya berhenti di hasil karya yang sekarang kita
support dan komitmen dari para donatur Fasilitas biosafety cabinet, autoclave dan PCR, nikmati tetapi harus berkembang terus di bidang
hingga kami bangga juga yang didonasi itu serta peralatan pendukung lain menjadikan Lab teknologi kesehatan maupun bidang lainnya.
adalah produk dalam negeri, bukan lagi BSL-2 ini telah memenuhi bersyaratan Biosatey Kami bangga dengan hasil yang telah dicapai
impor seperti sebelumnya,” ungkap Menteri Level 2 plus atau BSL-2 enhanced.Fasilitas kamera oleh BPPT. Dan Gugus Tugas tetap memberikan
Bambang. di dalam laboratrium dan sarana komunikasi dukungan dan semangat kepada BPPT termasuk
Pada kesempatan sama Kepala BPPT, antara petugas di dalam dan di luar laboratorium para periset dan para peneliti untuk terus
Hammam Riza menjelaskan bahwa menjadikan laboratorium menjadi lebih berkembang lebih hebat lagi. Kita berharap akan
BPPT telah berinisiatif membentuk Task lengkap, aman. Dan seluruh aktivitas di dalam lahir para peneliti dan para periset bukan hanya
Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk laboratorium bisa dimonitor dengan baik berstandar nasional tetapi juga berstandar dunia,

“” “”
Penanganan COVID-19 (TFRIC-19) dalam
rangka menciptakan inovasi berupa Mobile
Hammam Riza Doni Monardo
Lab BSL-2 dalam waktu singkat. Kepala BPPT Kepala Gugus Tugas Percepatan
Penanganan COVID-19

34 INOVESIA Triwulan II Tahun 2020


Keberadaan Mobile Lab BSL-2 ini
diapresiasi oleh Kepala Staf TNI Angkatan
Darat (KASAD) Jenderal TNI Andika Perkasa.
Menurutnya Mobile Lab BSL-2 ini dapat
mempercepat waktu tunggu deteksi
COVID-19 di berbagai daerah di Indonesia.
TNI AD sendiri mengelola 68 rumah sakit di
seluruh Indonesia namun sampel COVID-19
baru bisa diperiksa di Rumah Sakit Pusat
Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto di
Jakarta.

Penandatanganan MoU dengan Para Donatur

Pelabuhan Indonesia (JPPI), Yayasan Pundi diikuti para pejabat teras Kemenristek/BRIN
Mobile Laboratorium ini intinya menambah Amal Peduli Kasih, Yayasan Budha Tzu Chi, dan para undangan yang telah mendaftar
ketersediaan. Intinya kita bekerja sama dan Yayasan BUMN Untuk pada aplikasi Pantau COVID-19.
mendukung kerjanya Pak Doni. Yang terjadi Menristek/Kepala BRIN Bambang Hadir dalam acara ini Sekretaris
adalah ketersediaan satu lagi laboratorium Brodjonegoro sangat mengapresiasi Jenderal (Sekjen) Kementerian Kesehatan,
ini pasti sangat berarti karena kami sudah peran pihak BUMN, swasta, dan yayasan Oscar Primadi; Kepala Staf TNI Angkatan
membuktikan. Kami kebetulan punya 68 rumah yang membantu hilirisasi produk inovasi Darat (KASAD), Jenderal TNI Andika
sakit di seluruh Indonesia. Waiting time atau ke masyarakat. Kerja sama yang baik Perkasa; Kepala Gugus Tugas Percepatan
waktu menunggu antara spesimen diambil ini diharapkan akan terus terjaga demi Penanganan COVID-19 sekaligus Kepala
sampai keluar hasil itu ternyata sangat jauh dari mendorong percepatan penanganan Badan Nasional Penanggulangan Bencana
teori. Tidak usah jauh-jauh di luar Jakarta. Yang di pandemi COVID-19 di Indonesia. (BNPB), Letnan Jenderal TNI Doni Monardo;
Jakarta saja dan ini kita tidak bicara pertengahan Melengkapi acara tersebut dilaksanakan Kepala Badan Tenaga Nukilir Nasional,
Maret tapi dua minggu lalu, rumah sakit kami uji coba swab test menggunakan PCR Test Anhar Riza Antariksawan; Panglima
yang di Jakarta. Teorinya mungkin tidak menjadi yang dikembangkan oleh BPPT bersama Komando Daerah Militer (Pangdam) Jaya,
rumah sakit rujukan tetapi praktiknya tetap saja perusahaan startup Nusantics yang Mayor Jenderal TNI Eko Margiyono; Kepala
orang saat punya keluhan dan ingin diperiksa diproduksi oleh PT Bio Farma. PCR Test ini Rumah Sakit Tingkat II Mohammad Ridwan
mencari rumah sakit terdekat. Itulah yang terjadi dikembangkan menggunakan gen pasien Meuraksa (RS MRM), Kolonel Ckm Dr. drg.
di 68 rumah sakit kami. Salah satu rumah sakit COVID-19 dari Indonesia, sehingga hasilnya Puji Hartono, Sp. Ort., MARS.; Ketua Umum
kami di Jakarta, waktu menunggu antara sampel lebih sesuai dengan strain COVID-19 yang Kamar Dagang dan Industri Indonesia
diambil sampai hasil keluar itu satu minggu. menyebar di Indonesia. Menristek/Kepala (KADIN) Rosan Perkasa Roeslani; dan Kepala
Itu adalah realita sehingga kami membantu BRIN turut mengikuti swab test ini dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti.
tugas pemerintah melalui Pak Doni Monardo.
Networking yang kami punya dari 68 rumah sakit
ini kami hanya punya satu laboratorium PCR dan
itu hanya di RSPAD

“”
Hammam Riza
Kepala BPPT

Dalam acara ini juga dilakukan


penandatanganan nota kesepahaman atau
Memorandum of Understanding (MoU)
antara Kemenristek/BRIN dengan beberapa
BUMN, perusahaan swasta, dan yayasan
yang turut berkontribusi dalam hilirisasi
produk riset dan inovasi penanggulangan
COVID-19, yaitu Kamar Dagang dan Industri
Indonesia (KADIN), PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk,, PT Bank BRI (Persero) Tbk., PT
Bank BNI (Persero) Tbk., PT Jasa Peralatan

Triwulan II Tahun 2020 INOVESIA 35


36 INOVESIA Triwulan II Tahun 2020
Triwulan II Tahun 2020 INOVESIA 37
38 INOVESIA Triwulan II Tahun 2020
Triwulan II Tahun 2020 INOVESIA 39
40 INOVESIA Triwulan II Tahun 2020
Triwulan II Tahun 2020 INOVESIA 41
42 INOVESIA Triwulan II Tahun 2020

Anda mungkin juga menyukai