oleh:
Penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas ijin-Nya sehingga dapat
menyusun Proposal Inovasi Daerah Tingkat Kabupaten Karawang Tahun 2022. Makalah ini
disusun sebagai salah satu tindak lanjut atas Surat Bupati Karawang Nomor:
800/6166/BKPSDM tanggal 11 November 2021, perihal: Kewajiban Membuat Inovasi Tahun
2022 PNS serta dalam rangka melaksanakan perwujudan kegiatan yang telah dilakukan PNS
dalam menjalankan TUPOKSInya di lapangan dan diharapkan menjadi inspirasi dalam upaya
menggali potensi pemberdayaan masyarakat dan lintas sektor dalam rangka upaya
peningkatan cakupan vaksinasi covid’19.
Demikian penyusunan proposal ini dibuat, semoga apa yang telah kami gagas ini bisa
bermanfaat dan meningkatkan indeks inovasi daerah Kabupaten Karawang.
Karawang, 2022
Mengetahui
Kepala ……….. Kepala ……….
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
A. IDENTITAS PENGUSUL/INOVATOR
1. Nama : EKA KARTIKA, SST., M.Kes
2. NIP : 19720823 1999201 2001
3. Pangkat/Golongan : Penata Tk I / III D
4. Jabatan : Kepala UPTD Puskesmas Pacing
5. E-mail :
6. Nomor Tlp/HP :
Diwilayah UPTD Puskesmas Pacing sejak bulan januari 2021 sampai dengan
bulan nopember 2021 terdapat .... kasus komfirmasi covid 19, beberapa
diantaranya merupakan cluster keluarga, sedangkan jumlah kematian akibat covid
19 pada periode yang sama yaitu sebanyak .... orang
1
kesehatan. Oleh karena itu, diperlukan intervensi tidak hanya dari sisi penerapan
protokol kesehatan namun juga diperlukan intervensi lain yang efektif untuk
memutuskan mata rantai penularan penyakit melalui upaya vaksinasi. Vaksinasi
merupakan upaya kesehatan masyarakat paling efektif dan efisien dalam
mencegah beberapa penyakit menular berbahaya. Vaksinasi COVID-19 bertujuan
untuk mengurangi transmisi/penularan COVID-19, menurunkan angka kesakitan
dan kematian akibat COVID-19, mencapai kekebalan kelompok di masyarakat
(herd imunity) dan melindungi masyarakat dari COVID-19 agar tetap produktif
secara sosial dan ekonomi.
Berdasarkan hal tersebut diatas maka Puskesmas Pacing berinisiatif mencanangkan suatu
kegiatan inovatif yang di namai “PELESIR DESA” (Petugas Kesehatan dan Lintas
Sektor Sisir Desa). Kegiatan utama dari inovasi ini adalah melakukan penyiriran sasaran
vaksinasi sampai ke pelosok desa untuk dilakukan vaksinasi demi mencapai Herd
Immunity.
2
C. IDENTITAS USULAN/INOVASI
1. Nama Inovasi : Pelesir Desa (Petugas Kesehatan dan Lintas Sektor
Menyisir Desa)
2. Tahapan Inovasi : Inisiatif
3. Inisiator Inovasi : PNS
4. Jenis Inovasi : Non-Digital
5. Bentuk Inovasi : Inovasi Daerah Lainnya
6. Inovasi Covid-19/
Non Covid-19 : Covid-19
7. Urusan Inovasi Daerah : Kesehatan
8. Waktu Uji Coba Inovasi : tanggal 2 sampai dengan 30 desember 2021
9. Waktu Inovasi Daerah
Diterapkan : …………… 2022
10. Rancang bangun inovasi daerah dan pokok perubahan yang akan dilakukan:
Rancang bangun inovasi yang akan disajikan dalam proposal ini adalah kegiatan
inspiratif pemberdayaan masyarakat dan lintas sektor. Sehingga output yang diharapkan
dalam inovasi ini adalah terwujudnya kerjasama lintas sektor dalam meningkatkan
capaian imunisasi covid 19, terwujudnya herd imunity dimasyarakat sehingga dapat
memutus rantai penularan covid 19, dan pada akhirnya Indonesia terlepas dari situasi
pandemic covid 19.
Perbedaan pelaksanaan pada kegiatan ini dengan kegiatan sebelumnya yaitu pada
kegiatan inovasi Pelesir Desa lebih mengutamakan kerjasama lintas sektor dan
dukungan masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan vaksinasi, selain itu pada kegiatan
ini petugas dan tim lintas sektor yang datang menelusuri setiap pelosok desa
mendatangi masyarakat untuk melakukan vaksinasi covid 19, sehingga diharapkan
dengan adanya kegiatan inovasi ini capauian vaksinasi dapat meningkat.
3
Rancang bangun inovasi ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Input/output
proses
dokumen
arsip
4
c. Meningkatkan kerjasama lintas sektor
d. Melakukan penyisiran ke setiap pelosok untuk melakukan vaksinasi covid
19
e. Meningkatkan cakupan vaksinasi covid 19
f. Terbentuknya herd imunity diwilayah kerja UPTD Puskesmas Pacing
5
LSPro. Karena proses sertifikasinya memerlukan waktu yang relatif lama sehingga
memerlukan dukungan juga dari Direktorat Standardisasi dan Pengendalian Mutu
Kementerian Perdagangan RI. Kemudian pada tahun 2021-2025 akan memfasilitasi
proses untuk mendapatkan sertifikasi dari BPOM dan MUI agar mendapatkan label
halal.
Upaya peningkatan nilai tambah garam spa/kesehatan ini menurut hasil
konsultasi dengan BPOM, tidak memerlukan ijin dari BPOM hanya cukup dengan
memiliki IUP atau NIB yang sudah dimiliki oleh Koperasi Wanita Berkah Mandiri.
Sehingga target 2020 ini adalah fasilitasi pendaftaran merk kepada Ditjen HAKI,
diversifikasi produk dengan memproduksi serta memasarkan bathbomb salt dan sabun
cair dengan kandungan magnesium hidroksida hasil ekstraksi dari air laut, kemudian
memperkuat pemasaran melalui E-commerce yang sudah ada agar mendapatkan share
awareness masyarakat Indonesia. Lalu pada tahun 2021-2025 akan membuat
diversifikasi beberapa produk yang sebagian bahannya agar dapat menyerap garam
rakyat seperti sabun cuci piring. Selanjutnya secara bersamaan akan mengurus untuk
ijin edar dengan cara berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat untuk
ijin PKRT
Profil Bisnis usulan inovasi daerah ini sebagaimana video terlampir