INFOTEK

MAJALAH INFORMASI TEKNOLOGI

EKOSISTEM
INOVASI
LAWAN COVID-19
BANGUN
RAPID TEST KIT
INDONESIA MAJU
MOBILE LAB BSL-2

PCR TEST KIT AI UNTUK COVID-19 EMERGENCY VENTILATOR

ISSN 2654-4121

9 772654 412003
EDISI KHUSUS TH 2020 | INFOTEK | 1
EDISI KHUSUS - 2020

tetap terhubung dengan kami di
www.bppt.go.id
d a n
BPPT_RI
2 | INFOTEK | EDISI KHUSUS TH 2020
INFO
TEK
MAJALAH INFORMASI TEKNOLOGI
EDISI KHUSUS TAHUN 2020
DARI REDAKSI
WIWI SYAFARHADIATI
Pemimpin Redaksi Majalah Infotek
Assalamualaikum Teknopren..
Semoga semua sehat dan aman dalam beraktivitas
ditengah pandemi COVID-19 yang melanda negeri kita. Kepada
Penasehat:
Kepala BPPT kalian pembaca setia Majalah Infotek, pada edisi kali ini kami
Sekretaris Utama BPPT akan menghadirkan beragam informasi menarik seputar
upaya BPPT dalam mendukung penanganan wabah COVID-19.
Penanggung Jawab:
Ardi Matutu Pada awal Maret 2020, saat Covid-19 mulai merebak, BPPT merespon
cepat dengan membentuk Task Force Riset dan Inovasi Teknologi
Pimpinan Redaksi: Penanganan Pandemi Covid-19 (TFRIC-19), yang beranggotakan lintas
Wiwi Syafarhadiati sektoral mulai dari Kementerian/Lembaga, unsur TNI, Perguruan Tinggi,
Industri dalam negeri, perusahaan farmasi, komunitas dan start up
Redaktur & Editor: bidang kesehatan sudah mampu menghasilkan banyak produk inovasi.
Surya Pratama
Dengan kompetensi, sumberdaya, peran dan kewenangan masing-
Reporter: masing pihak, TFRIC-19 telah melahirkan bermacam produk inovasi
Ade Surya Arizona | Ratna Titik | untuk mendukung langkah penanganan COVID-19 dalam hal tracing/
Sherly | Septa Adi Sasetyo tracking, detecting/testing, isolating dan treating. Inovasi itupun
sudah diproduksi massal seperti rapid test, PCR test, emergency
Fotografer: ventilator, i-Covid-19, Mobile Lab BSL-2, dan peralatan alat kesehatan
Juprianto | Agustian Fasyah | Iqbal lain seperti Artificial Intelligence (AI) untuk deteksi Covid-19.
Rizky | Baby Savira
TFRIC-19 yang diorkestrasi BPPT patut menjadi penyemangat kita
Desain / Tata Letak: akan potensi bangsa dalam membangun ekosistem inovasi nasional
Septa Adi Sasetyo yang sukses, guna menuju cita Indonesia Maju, dengan ditopang inovasi
buatan industri lokal.
Sirkulasi & Administrasi:
Yutie | Irfan | Syahrul Perlu kalian tahu juga bahwa 21 Agustus 2020, BPPT juga
memperingati hari lahir yang ke 42. Sebuah perjalanan panjang
dalam memberi pembuktian, bahwa pemerintah terus membangun
bangsa, dengan meluncurkan berbagai produk inovasi dan
Bagian Hubungan Masyarakat layanan teknologi, demi mewujudkan kemandirian nasional.
m e l a l u i m e d i a s o s i a l d i Biro Hukum Kerja Sama dan Humas
Badan Pengkajian dan Penerapan Tentunya dukungan dari Teknopren dan seluruh pengambil keputusan
Teknologi (BPPT) serta pemangku kepentingan terus menguatkan cita BPPT, yakni
BPPT RI BPPT_RI iptv.bppt.go.id penguasaan teknologi, dan Ekosistem Inovasi adalah kunci utama
Gedung B.J. Habibie Lantai 14 untuk menjaga kedaulatan tanah air kita.
Jl M.H. Thamrin No. 8
Jakarta 10340 Semoga Bangsa Indonesia semakin jaya, dan kita pun memiliki mental
untuk #BanggaBuatanIndonesia.  
Telp : 021- 316 9457
Fax : 021- 398 38729 Terima kasih, Salam Teknologi, Selamat Membaca, dan Ingat selalu
pakai masker ya.
Masukan & Saran:
humas@bppt.go.id EDISI KHUSUS TH 2020 | INFOTEK | 3
DAFTAR ISI

LIPUTAN UTAMA | 6
EKOSISTEM
INOVASI COVID-19
BPPT siap menghela Task Force Riset dan Inovasi
Teknologi untuk Penanganan COVID-19 (TFRIC19),
guna penguatan aspek lokal dalam mengatasi
wabah COVID-19 yang terus merebak.
TFRIC-19 pun menyiapkan lima rencana aksi cepat,
42 TAHUN BPPT | 40
diantaranya pengembangan rapid test kit, PCR BPPT Terus Berinovasi
test kit, AI untuk deteksi COVID-19, Penyusunan
WGS untuk vaksin merah putih, serta sarana dan
prasana alat kesehatan.
Untuk Kemajuan Bangsa
BPPT akan terus melanjutkan cita-cita Presiden Ketiga RI yang juga pendiri BPPT, B.J Habibie, untuk menjadikan
Indonesia mampu sejajar dengan negara maju lainnya, terutama dalam penguasaan dan pendayagunaan teknologi.
Pandangan transformasi Indonesia menjadi negara maju berbasis pada inovasi teknologi tidak hanya diperjuangkan
HAKTEKNAS 2020 | 50 pada masa lalu dan dilakukan pada saat ini. Namun, transformasi tersebut akan terus dilakukan untuk melangkah

Indonesia Luncurkan di masa depan.

STRANAS KECERDASAN 6 LIPUTAN UTAMA 40 LIPUTAN KHUSUS 60 : Kurangi Impor Garam,

ARTIFISIAL 2020-2045 Ekosistem Inovasi

COVID-19
Stranas KA memiliki lima bidang prioritas utama
yang akan dikembangkan, meliputi layanan 10 : Presiden Jokowi
kesehatan, reformasi birokrasi, pendidikan dan Dorong Produksi Massal
riset, ketahanan pangan, serta mobilitas dan kota Alat Kesehatan Buatan
cerdas. Lokal
13 : BPPT Raih Anugerah
Gatra 2020
14 : Rapid Diagnostic Test
PROGRAM PRIORITAS RISET COVID-19
NASIONAL | 56 18 : PCR Kit Test
PUNA MALE ELANG 22 : Mobile Lab BSL-2 BPPT
HITAM: SIAP JAGA
Usia 42 Tahun, BPPT Terus
Berinovasi Untuk Kemajuan
Bangsa
44 PIDATO PRESIDEN RI
HUT RI 75: Presiden Jokowi
cetuskan ‘kita harus bajak
momentum krisis ini’
48 HAKTEKNAS 2020
Wapres MA’RUF AMIN Ajak
Tingkatkan Inovasi Untuk
Kemandirian Bangsa
50 : Indonesia Luncurkan
STRANAS KA 2020-2045
52 SUPER PROGRAM BPPT
BPPT dan PT Garam
Resmikan Pilot Project
Garam Industri Terintegrasi
64 DIFUSI TEKNOLOGI
BPPT Hadirkan Teknologi
Arsinum di Masjid Istiqlal
66 : Diseminasi Teknologi
Tepat Guna BPPT
68 KOMERSIALISASI
TEKNOLOGI
Sago Mee, Mie Instan Sagu
Pertama di Indonesia
72 TECHNO PARK
Techno Park Pelalawan

KEDAULATAN NEGARA 30 : Citra Medik Berbasis AI Deteksi Dini Tsunami,

KR Baruna Jaya BPPT 74 REFORMASI BIROKRASI
Keberadaan PUNA MALE Elang Hitam ini, tentu 32 : 14 WGS virus SARS- Pasang CBT di Pulau Wujudkan Pemerintahan
dapat dioptimalkan guna pengawasan dalam CoV-2 Indonesia Siberut Yang Dinamis
menjaga kedaulatan NKRI, baik di wilayah darat
maupun laut, melalui pantauan udara. Penjagaan 34 : Ventilator BPPT Bantu 56 PROGRAM PRIORITAS 77 KERJA SAMA BPPT
ini diyakini pula sangat efisien dan mampu Treating Pasien Corona RISET NASIONAL Penguatan Kerjasama,
meminimalisir risiko kehilangan jiwa, PUNA MALE Elang Hitam: Tingkatkan Inovasi dan
karena dioperasikan tanpa awak. 38 : TFRIC-19 Next Siap Jaga Kedaulatan Daya Saing Indonesia
Generation Negara

4 | INFOTEK | EDISI KHUSUS TH 2020 EDISI KHUSUS TH 2020 | INFOTEK | 5

LIPUTAN UTAMA
TFRIC-19
TASK FORCE
RISET DAN INOVASI TEKNOLOGI
UNTUK PENANGANAN COVID-19
6 | INFOTEK | EDISI KHUSUS TH 2020
BPPT Galang Kerjasama
Multistakeholder dalam
Menanggulangi Pandemi
COVID-19
B
adan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
(BPPT) mendapat mandat dari Kementerian
Riset dan Teknologi (Kemenristek/
BRIN) sebagai koordinator percepatan
pengembangan produk dalam negeri, guna mengatasi
wabah Corona Virus Disease (COVID-19) yang menjadi
pandemik di Indonesia.
Dikatakan Kepala BPPT Hammam Riza, pihaknya siap
menghela Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk
Penanganan COVID-19 (TFRIC19), guna penguatan aspek
lokal dalam mengatasi wabah COVID-19 yang terus
merebak.
Diutarakan olehnya bahwa saat ini TFRIC19 berfokus
pada lima aksi cepat, dengan target produk final sebagai
berikut:
1. Pengembangan Non-PCR Diagnostic Test COVID-19
(dalam bentuk dip stick dan micro-chip),
2. Pengembangan PCR Diagnostic Test yang sesuai
dengan mutasi terbaru COVID-19,
3. Aplikasi teknologi informasi dan Artificial Intelligence
(AI) untuk mendukung diagnosa COVID-19,
4. Analisis dan penyusunan data whole genome COVID-19
origin orang Indonesia yang terinfeksi, dan
5. Memperkuat penyiapan sarana dan prasarana deteksi,
penyediaan logistik kesehatan dan ekosistem inovasi
dalam menangani pandemik COVID-19.
TFRIC-19 terdiri dari berbagai pemangku kepentingan,
sebagai koordinator adalah BPPT, dan mendapatkan
dukungan dari perwakilan Institusi Litbang (LIPI, Badan
Litbang Kesehatan, Lembaga Biologi Molekular Eijkman),
Perguruan Tinggi (ITB, UGM, UNAIR, YARSI, UNHAN,
Atma Jaya, UNDIP, UNTAG Surabaya, Universitas Islam
Bandung), Industri (PT.Biofarma, PT. Hepatika Mataram),
Rumah Sakit (FKUI-RSCM, RSUD Tangerang, RSUD Koja)
dan Asosiasi Profesi (PB IDI, PAPDI, IAIS, APIC, Asosiasi Bio
Resiko, Asosiasi Biosafety Indonesia, World Bio Haztec),
EKOSISTEM INOVASI COVID-19
dan juga start-up Nusantara Genetics dan Healtech.id.
TFRIC19 juga melibatkan pendanaan dari berbagai
pemangku kepentingan antara lain melalui East Ventures,
dan asosiasi seperti Indonesia AI Society, IA-ITB,
Kagama, IABIE, IATI, KADIN serta masyarakat luas dalam
penggalangan dana. Penggalangan dana ini dibutuhkan
untuk kebutuhan scale up production melengkapi dana
APBN pemerintah yang bersumber dari Kementerian
Ristek/BRIN, Litbangkes, BPPT, Eijkman, dan lainnya.
GUNAKAN STRAIN LOKAL
Beredarnya beberapa produk Kit Deteksi Corona virus
dari luar negeri yang akan digunakan untuk melakukan
percepatan skrining pada PDP dan ODP, merupakan salah
satu subtansi yang menjadi perhatian serius TFRIC19.
Selain perlunya Technology Clearing untuk memastikan
bahwa produk-produk tersebut memenuhi persyaratan
teknis dan sesuai dengan kondisi wabah di Indonesia,
beredarnya produk buatan luar ini kata Hammam,
menjadi “tantangan” bagi peneliti dan perekayasa dalam
negeri untuk segera bisa menghasilkan produk Kit Deteksi
COVID-19 buatan lokal.
Kit Deteksi Corona virus buatan luar tambahnya, perlu
dipastikan apa sesuai dengan kondisi wabah di tempat
kita (Indonesia). Untuk itu, TFRIC19 tengah berupaya
mengembangkan kit Deteksi Corona buatan lokal, dengan
menggunakan strain virus berasal dari orang Indonesia
yang terinfeksi COVID-19 dengan status transmisi lokal
penyebarannya.
“Virus cenderung cepat bermutasi, hasil mutasi berbeda-
beda di setiap negara. Hal inilah yang menjadi tantangan
dalam pengembangan RDT Kit. Selain cepat, RDT Kit
juga harus sesuai, sensitif dan spesifik. Rencana aksi
pengembangan Kit Deteksi COVID-19 menjadi prioritas
pertama untuk segera dilaksanakan,” tegasnya.
EDISI KHUSUS TH 2020 | INFOTEK | 7
LIPUTAN UTAMA EKOSISTEM INOVASI COVID-19

DIAGNOSTIC TEST KARYA ANAK BANGSA
TFRIC-19 dikatakan Hammam saat ini telah melakukan
akselerasi dalam pengembangan Rapid Diagnostic Test
(RDT) Kit untuk mendeteksi COVID-19, dan memperkuat
Laboratorium Uji dalam kapasitas melakukan analisis gold
standard PCR berbasiskan data kondisi virus Indonesia
saat ini. Direncanakan Kegiatan TFRIC-19 ini juga akan
dilengkapi dengan Whole Genome Sequencing untuk
keperluan pembuatan vaksin, deteksi dan epidemiologi
COVID-19 Indonesia.
“Non-PCR Diagnostic Test yang akan dikembangkan yaitu
Rapid Diagnostic Test berbasis antibodi IgG/IgM (late
detection) dan Rapid Diagnostic Test berbasis antigen
(early detection), keduanya dikembangkan menggunakan
virus yang ada di Indonesia” ungkap Hammam.
“RDT Kit yang dikembangkan secara lokal ini sangat
penting ya, karena menggunakan sampel-sampel
penderita di dalam negeri. Kami kembangkan kit ini dalam
bentuk dip stick dan micro-chip,” paparnya.
Hammam lalu menegaskan bahwa komitmen, komunikasi,
kecepatan dan kesiapan data, menjadi landasan utama EKOSISTEM INOVASI TFRIC-19
TFRIC-19 untuk bekerja dengan cepat dan akurat.
BPPT terus melakukan koordinasi lintas lembaga, dan UNTUK PENANGANAN COVID-19
koordinasi internal untuk mempersiapkan langkah-
langkah operasional pelaksanaan 5 rencana aksi di atas.
Bersamaan dengan itu, koordinasi untuk mendapatkan
penguatan dari Menteri Ristek/Kepala BRIN dan
keselarasan program dengan Gugus Tugas Percepatan
Penanganan COVID-19 juga terus dilakukan,” pungkas
Hammam.
TESTING TESTING
Mempercepat screening process masyarakat Jejaring laboratorium dan SDM untuk
menggunakan rapid diagnostic test (RDT) pengujian COVID-19 dengan metode
kit untuk memetakan dan mengelola sebaran quantitative reverse transcription
transmisi COVID-19 polymerase chain reaction (RT-qPCR)

KECERADASAN ARTIFISIAL UNTUK DETEKSI

COVID-19

Terkait penggunaan teknologi Artificial Intelligence (AI)

atau kecerdasan artifisial untuk penanganan COVID-19,
dirinci Hammam, akan dilakukan TFRIC19 melalui Sub-
tim Artificial Intelligence.
TESTING TESTING
"Riset dan inovasi penanggulangan COVID-19 dengan
TRACING DETECTION
mengembangkan sistem deteksi dini dan sistem Menyiapkan sarana Mobile
TFRIC-19 Penguatan sistem informasi dan
pendukung pengambilan keputusan memanfaatkan
teknologi yang dibangun dengan AI. Berdasarkan data KOMITMEN, KOMUNIKASI, Laboratorium Bio-Safety Level 2
(Mobile Lab BSL-2) yang akan di-
aplikasi kecerdasan artifisial untuk
mendukung penegakan diagnosa
X-Ray dan CT-Scan dari pasien yang positif dan negatif
COVID-19, akan dibangun model AI yang selanjutnya
KECEPATAN DAN KESIAPAN deploy di daerah paling membutuhkan
atau zona merah COVID-19
COVID-19

dapat digunakan untuk membantu deteksi dini pasien," DATA, MENJADI LANDASAN
terangnya.
UTAMA TFRIC-19 UNTUK
Secara khusus tim ini akan mendayagunakan AI dengan
model machine learning dan teknik terbaru deep learning BEKERJA DENGAN CEPAT DAN
untuk membangun model deteksinya, dengan validasi
dari radiolog dan dokter yang terkait.
AKURAT. SEQUENCING TREATING
"Kami harap sistem yang dikembangkan ini akan HAMMAM RIZA Analisis dan penyusunan whole Penyediaan alat kesehatan dan
melengkapi atau bersifat komplemen terhadap pengujian KEPALA BPPT genome menggunakan data penunjang kesejatan seperti emergency
berbasis PCR, maupun whole genome sequencing COVID-19 orang Indonesia yang terinfeksi ventilator, mobile hand washer, face
Indonesia," ujarnya. COVID-19 shiled, hand sanitizer, dan Biskuneo

8 | INFOTEK | EDISI KHUSUS TH 2020 EDISI KHUSUS TH 2020 | INFOTEK | 9

LIPUTAN UTAMA
Presiden RI dalam acara Peluncuran Produk Inovasi COVID-19 secara virtual, 20/05/2020
Presiden Jokowi Dorong
Produksi Massal Alat
Kesehatan Buatan Lokal
P
residen Republik Indonesia, Joko Widodo
(Jokowi) mengapresiasi terobosan yang
dilakukan Kementerian Riset dan Teknologi
dan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN)
bersama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi (BPPT) yang telah mengembangan test kit
non-PCR, PCR test kit, laboratorium bergerak dengan
bio safety level (BSL) 2 serta ventilator.
Setelah pengembangan ini, menurut Presiden Joko
Widodo, harus dilakukan produksi massal sehingga tidak
lagi tergantung pada produk-produk impor. "Saya minta
inovasi yang telah dilakukan ini mulai kita bisa produksi
10 | INFOTEK | EDISI KHUSUS TH 2020
PRESIDEN MEMINTA SELURUH
PIHAK UNTUK DAPAT
MENDUKUNG RISET DAN
INOVASI TERSEBUT. SELAIN
ITU, PRESIDEN JUGA MEMINTA
JAJARANNYA UNTUK TURUT
MENDUKUNG RISET DAN
INOVASI DENGAN PROSES
PERIZINAN YANG CEPAT DAN
MENGHUBUNGKAN HASIL RISET
YANG TELAH TERVERIFIKASI
DENGAN INDUSTRI BAIK BUMN
MAUPUN SWASTA.
JOKO WIDODO
PRESIDEN RI
Kemajuan juga terjadi pada penelitian Whole Gyenome
Sequencing (pemetaan mutasi virus). Ini tahapan yang
sangat penting dalam menuju tahap berikutnya untuk
menemukan vaksin bagi negara kita, jelas Presiden Jokowi
secara massal sehingga kita tidak bergantung lagi
produk-produk impor negara lain. Kita berharap paling
Presiden meminta seluruh pihak untuk dapat mendukung
tidak akhir Mei atau awal Juni bisa diproduksi" ujarnya
riset dan inovasi tersebut. Selain itu, Presiden juga meminta
saat memimpin rapat terbatas mengenai percepatan
jajarannya untuk turut mendukung riset dan inovasi
penanganan pandemi COVID-19 secara telekonferensi
dengan proses perizinan yang cepat dan menghubungkan
dari Istana Merdeka (11/5).
hasil riset yang telah terverifikasi dengan industri baik
BUMN maupun swasta.
Lanjutnya, Presiden Jokowi juga telah melihat adanya
kemajuan signifikan pada pengujian plasma darah untuk
Sebelumnya, BPPT bersama Task Force Riset dan Inovasi
pengobatan virus COVID-19. Rencananya metode ini akan
Teknologi untuk Penanganan Covid-19 (TFRIC19) telah
dilakukan uji klinis berskala besar di beberapa rumah
mengembangkan Non-PCR Diagnostic Test COVID-19, PCR
sakit bersama dengan uji stem cell untuk mengganti
Test Kit, dan Sistem Informasi dan Aplikasi berbasis AI.
jaringan paru-paru yang rusak.
EKOSISTEM INOVASI COVID-19
Untuk RT-PCR Test Kit bernama BioCov-19 yang
dikembangkan oleh BPPT, Nusantics Genetics, I3L, dan
divalidasi oleh Balitbangkes dan LB Eijkman. Kemudian
nantinya registrasi akan dilakukan oleh PT Biofarma,
termasuk produksi hingga distribusi. Sementara, Rapid
Diagnostic Test Kit Antibodi (RDT Kit) IgG/IgM juga tengah
masuk uji validasi.
"Betul, saat ini sedang uji validasi dengan Kementerian
Kesehatan," kata Menteri Riset Teknologi/Kepala BRIN
Bambang Brodjonegoro dalam konferensi pers virtual
(11/5). Dikatakannya, untuk rapid test ditargetkan akhir
bulan ini akan diproduksi 50 ribu hingga 100 ribu untuk
tujuan validasi. Setelahnya baru diproduksi secara massal.
Sedangkan terkait PCR test kit akhir bulan ini akan
diproduksi 50 ribu unit, hal ini untuk membantu upaya
pemerintah melakukan tes PCR secara masif sesuai
dengan target Presiden di mana ada 10.000 tes per hari.
Untuk ventilator sudah ada empat prototype ventilator
yang selesai pengujian alatnya oleh Kementerian
Kesehatan dan saat ini yang sedang menjalani uji klinis,
bahkan satu di antara empat itu yang berasal dari ITB
sudah selesai uji klinis dan diharapkan bisa segera masuk
fase produksi, ungkapnya.
Sedangkan yang lain dari UI, BPPT maupun dari PT
Dharma Swasta itu masih akan menyelesaikan uji klinis
dalam hari-hari ini sehingga kemungkinan minggu depan
produksi dalam jumlah besar sudah bisa dilakukan.
Berdasarkan perhitungan BPPT kapasitas produksi
ventilator di Indonesia mencapai 100 unit per pabrik per
minggu. BPPT juga menargetkan laboratorium Biosafety
Level (BSL) II ditargetkan beroperasi 16 Juni 2020 di
Rumah Sakit Moh. Ridwan Meuraksa, Jakarta Timur
dengan kapasitas pemeriksaan 250 sampel per hari,
pungkasnya.
EKOSISTEM INOVASI TEKNOLOGI COVID-19
Pemerintah terus menyiapkan sejumlah langkah dalam
peningkatan upaya penanganan pandemi virus corona
(COVID-19) yang terus mewabah di tanah air. Satu
diantaranya melalui peran inovasi dan teknologi yang kini
tengah difokuskan dalam sinergi kelembagaan bernama
Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan
COVID-19 (TFRIC-19) yang dipimpin oleh BPPT.
EDISI KHUSUS TH 2020 | INFOTEK | 11
LIPUTAN UTAMA
Dikatakan Kepala BPPT Hammam Riza, TFRIC-19
merupakan model ekosistem inovasi yang terbangun
karena adanya dorongan “kebutuhan” bersama, dan
karena ada rasa kebersamaan yang sangat kuat untuk
berbuat sesuatu.
Untuk itu ditegaskan olehnya, ekosistem inovasi yang
sudah terbangun ini harus diteruskan dan diberi
penguatan. Berbagai produk inovasi karya anak bangsa
pun telah dihasilkan dari sinergi ini yang memang
difokuskan untuk penanganan pandemi COVID-19.
COVID-19 telah “membangunkan” kita semua, telah
“menyadarkan” kita semua, bahwa kesiapan dan
ketahanan nasional kita, khususnya dalam menangani
penyakit menular, perlu mendapatkan perhatian serius.
Ketergantungan pada bahan, alat dan produk impor
lainnya sangat tinggi. Kita seolah tidak berdaya. Kita sangat
merasakan bangunan industri nasional kita belum kuat.
Industri hulu dan industri antara yang menopang industri
manufaktur kita, belum tumbuh, belum berkembang.
Semoga kondisi ini menjadi pembelajaran nasional yang
baik dan harus kita sikapi dengan positif, terang Hammam
saat menyampaikan pemaparan virtual kepada awak
media, di Kantor BPPT, Jakarta (20/05).
Perlu diketahui, untuk menunjukkan keseriusan dalam
menghasilkan produk inovasi yang bisa menopang upaya
pemerintah dalam mengatasi wabah ini, saat ini TFRIC-19
telah melakukan akselerasi dalam mengembangkan
produk inovasi alat kesehatan untuk mendukung
penanganan wabah COVID-19.
Lima produk inovasi tersebut telah diluncurkan oleh
Presiden RI Joko Widodo, secara virtual dari Istana
Presiden. Beberapa produk inovasi Covid-19, diantaranya
RDT Kit, PCR Test Kit, Artificial Intelligences untuk deteksi
COVID-19, Mobile Lab Bio Safety Lab lvl.2, dan Emergency
Ventilator yang merupakan Pengembangan BPPT bersama
Task Force Riset dan Inovasi Teknologi Untuk Penanganan
Covid-19.
Dalam sambutannya, Presiden memamerkan deretan alat
kesehatan yang dikembangkan dan diproduksi dalam
negeri. “Kita mampu hasilkan karya-karya yang sangat
dibutuhkan. Saya lihat sendiri, ada rapid test yang waktu
saya tanya produksi berapa, sudah kira-kira 100 ribu
(unit). PCR test kit sama, apakah sudah produksi, sudah,
apakah sudah uji, sudah 100 ribu (unit). Kemudian ada
emergency ventilator yang ini kemarin saya lihat ada karya
BPPT, ITB, UI, UGM, PT Dharma, PT Poly Jaya yang mulai
12 | INFOTEK | EDISI KHUSUS TH 2020
dan ini tinggal produksinya," urai Presiden Jokowi pada
sambutannya yang disiarkan kanal YouTube Setpres.
Terkait pernyataan Presiden Jokowi itupun Hammam
berharap agar inovasi teknologi untuk substitusi impor,
untuk ketahanan nasional, sudah saatnya menjadi
prioritas, termasuk upaya mendorong tumbuhnya
industri hulu dan industri antara. Ekosistem inovasi yang
dibangun dalam TFRIC-19 kata Hammam, merupakan
sinergi dan kerja bersama antara 11 lembaga litbang, 18
perguruan tinggi, 11 asosiasi/komunitas, 3 rumah sakit, 2
industri dan 6 start up.
“Sudah semestinya kita patut bersyukur, aksi-aksi
TFRIC-19 telah dapat dilaksanakan dengan sangat baik,
dan beberapa produk inovasi TFRIC-19 telah berhasil
kita luncurkan kepada masyarakat, dan mendapatkan
apresiasi serta dukungan penguatan hilirisasi dari Bapak
Presiden Joko Widodo dalam acara peluncuran virtual,
siang tadi,” ungkapnya.
AKSI TFRIC-19 TELAH
DILAKSANAKAN DENGAN
SANGAT BAIK, DAN
BEBERAPA PRODUK
INOVASI TFRIC-19 TELAH
BERHASIL KITA LUNCURKAN
KEPADA MASYARAKAT, DAN
MENDAPATKAN APRESIASI
SERTA DUKUNGAN PENGUATAN
HILIRISASI DARI BAPAK
PRESIDEN JOKO WIDODO
HAMMAM RIZA
KEPALA BPPT
Penuh Inovasi Tangani Covid-19,
BPPT Raih Anugerah Gatra 2020
Screenshoot Youtube Kepala BPPT Hammam Riza menerima ANUGERAH GATRA 2020 Kategori Inovasi dalam Percepatan Ekosistem
Penanggulangan COVID-19
B
adan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
(BPPT) kembali diganjar penghargaan
istimewa. Kali ini BPPT menerima
penghargaan ANUGERAH GATRA 2020 Ikonis
Nusantara. Raihan ini diterima BPPT untuk kategori
Inovasi dalam Percepatan Ekosistem Penanggulangan
COVID-19.
Anugrah GATRA 2020 ini sebagai bentuk apresiasi
GATRA Media Grup memberikan penghargaan kepada
anak bangsa yang turut berperan dalam memajukan
perekonomian dan kemajuan bangsa Indonesia.
Kepala BPPT Hammam Riza menuturkan bahwa BPPT
membentuk Task Force Riset dan Inovasi Teknologi
untuk penanganan Covid-19 (TFRIC19), yang juga
menjadi bagian dari konsorsium riset nasional untuk
penanggulangan COVID-19.
TFRIC-19 yang diorkestrasi BPPT, adalah sebuah wujud
nyata hadirnya sebuah ekosistem inovasi nasional yang
sukses.
"TFRIC-19 telah menghasilkan lima produk inovasi Alat
kesehatan, yang telah digunakan dalam mendukung
penanganan wabah COVID-19 di tanah air," kata Kepala
BPPT Hammam Riza di Kantor BPPT saat menerima
penganugerahan GATRA 2020, yang dilakukan secara
virtual, Jakarta,(27/8/2020).
EKOSISTEM INOVASI COVID-19
Dikatakan Hammam, sejak dibentuk 15 Maret 2020,
TFRIC-19 yang beranggotakan perekayasa dan peneliti
BPPT, lembaga riset pemerintah, BUMN, perguruan
tinggi, perusahaan farmasi, komunitas dan startup bidang
kesehatan sudah mampu menghasilkan banyak produk
inovasi yang sebagian sudah diproduksi massal seperti
rapid test RI-GHA dan i-Covid19, PCR test m-BioCov19,
emergency ventilator, Mobile Lab BSL-2, dan peralatan
alat kesehatan lain seperti Artificial Intelligence (AI) untuk
deteksi COVID-19.
Menurutnya, ini menjadi babak baru dalam membangun
ekosistem inovasi bidang kesehatan yang berdaya saing
dan berkelanjutan.
"Ini adalah waktu yang tepat untuk merefleksikan arti
kemerdekaan dengan membangun ekosistem inovasi
teknologi untuk menghadapi berbagai tantangan yang
muncul, dan membuktikan bahwa inovasi sebagai
landasan perencanaan pembangunan nasional," paparnya.
Penghargaan ini juga imbuhnya, menjadi motivasi kuat
bagi BPPT untuk terus berinovasi demi menghadirkan
terobosan teknologi dan kemajuan industri nasional
menjadikan kita semua bangga dengan produk buatan
Indonesia.
"Dirgahayu Indonesia, Dirgahayu BPPT ke-42, BPPT Solid
Smart Speed," tandasnya.
EDISI KHUSUS TH 2020 | INFOTEK | 13
LIPUTAN UTAMA
RI – GHA-Covid-19:
Rapid Diagnostic Test
Covid-19 Karya Anak Bangsa
P
ada awal Maret 2020, saat COVID-19 mulai
merebak, BPPT sebagai lembaga kaji terap,
bersama lembaga litbang, perguruan tinggi,
industri, asosiasi dan juga beberapa start
up company, merespon cepat dengan membentuk
Task Force Riset dan Inovasi Teknologi Penanganan
Pandemi Covid-19, yang secara singkat sudah dikenal
dengan nama TFRIC-19.
TFRIC-19 yang dikoordinasi oleh Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi (BPPT) ini merupakan bagian dari
Konsorsium Riset dan Inovasi Teknologi Penanganan
Pandemi Covid-19 Kementerian Ristek/BRIN. Ada nilai
yang terbangun dalam TFRIC-19, yaitu kebersamaan,
gotong-royong, sinergi, komitmen dan kerja keras dengan
tujuan yang sama, menghadirkan inovasi produk dalam
negeri untuk mengatasi pandemi.
Dengan kompetensi, sumberdaya, peran dan kewenangan
masing-masing pihak, aksi-aksi TFRIC-19 diwujudkan
untuk memperkuat tahapan-tahapan pengendalian dan
penanganan COVID-19, tracing/tracking, detecting/
testing, isolating dan treating.
Sekat atau barrier inovasi didobrak, kebuntuan
komunikasi dibuka, kemacetan birokrasi diurai
(debottlenecking), relaksasi regulasi dilakukan, hambatan
komersialisasi diatasi, komunikasi dengan industri dan
praktisi diperkuat. Alhamdulillah, aksi-aksi TFRIC-19
telah berhasil “membangun ekosistem inovasi” dan
menghasilkan beberapa produk yang sudah teraplikasi.
Harmoni pentahelix telah terbangun diantara
akademisi, pemerintah, industri, komunitas dan
media. Open innovation telah terwujud, sekat-sekat
dan benturan kepentingan keilmuan telah terbuka.
Alhamdulillah, pandemi COVID-19 telah menyadarkan
dan membangunkan kita semua, akan pentinganya
kebersamaan dan gotong royong membangun negeri.
14 | INFOTEK | EDISI KHUSUS TH 2020
EKOSISTEM INOVASI COVID-19
Rapid Diagnostic Test (RDT) RI-GHA-
COVID-19
Salah satu langkah penting dalam penanganan COVID-19
adalah penguatan testing. Pengujian cepat (rapid test)
menjadi pilihan. Ketergantungan produk rapid test
diagnostic (RDT) pada impor, mendorong TFRIC-19
melakukan aksi cepat pengembangan produk RDT dalam
negeri. Deteksi antibodi IgG dan IgM yang terbentuk
pada seseorang yang terinfeksi COVID-19 menjadi
pilihan pengembangan produk RDT dengan teknik
imunokromatografi.
Bersama UGM, UNAIR dan PT. Hepatika Mataram, BPPT
melakukan inovasi produk RDT tersebut. Tahapan
disain dan prototyping, validasi, registrasi dan produksi
dilakukan dalam waktu yang relatif singkat.
Produk ini telah di uji validasi pada skala laboratorium
dengan hasil nilai sensitivitas IgM 96,8% , IgG 74% (uji Kepala BPPT Hammam Riza saat konferensi pers Rapid Test RI-GHA 19 di KEMENKOPMK
pada 40 serum pasien (+) dari Balitbangkes (confirmed
RT-PCR) dan Spesifisitas IgM 98% , IgG 100% (uji pada
RI-GHA-COVID-19 diproduksi oleh PT. Hepatika Bank BNI, Pemkot Tangerang Selatan, Yayasan Budha Tsu
100 koleksi serum).
Mataram dengan kapasitas 100.000 kit per 3 bulan. Chi, RS Bayangkara, dan pihak lain, termasuk Kemenko
Untuk meningkatkan kapasitas produksi, telah terjalin PMK.
Produk ini juga dilakukan uji akurasi di beberapa Rumah
Kerjasama antara PT. Hepatika Mataram dengan PT.
Sakit (sekitar 4000 kit) di Yogyakarta (3 RS), Surakarta (1
Prodia Diagnostic Line. Harga produk RI-GHA-COVID-19 RDT RI-GHA, TFRIC-19 ini diproduksi dengan
RS), Semarang (1 RS) dan Surabaya (2 RS), dan diperkuat
adalah Rp 75.000,-/ kit. menggunakan bahan baku antigen yang masih diimpor.
dengan uji lapang (sekitar 6000 kit), yaitu uji akurasi (2
TFRIC-19 telah menyiapkan skenario, agar bahan baku
puskesmas), dan untuk skrining (23 puskesmas dan 2
Hammam juga menyebut rapid test kit telah dapat RDT ini bisa diproduksi di dalam negeri. Saat ini TFRIC
Desa di Kabupaten Sleman). Saat ini RI-GHA-COVID-19
diproduksi secara massal. Bekerja sama dengan PT Prodia, telah menyiapkan aksi pengembangan teknologi produksi
juga sedang dilakukan uji validasi di Balitbangkes
PT Tempo Scan Pasific, dan PT Padma, BPPT telah mampu antigen dalam negeri sebagai bahan baku produk Rapid
Kementrai Kesehatan (sebanyak 200 kit).
meningkatkan produksi alat rapid test hingga lebih dari 2 Test RI-GHA IgM/IgG, dengan berbasis pada desain dari
juta alat per bulan. Bila kita ingin memenuhi kebutuhan sekuen virus COVID-19 orang Indonesia. Diharapkan
RI-GHA telah mengantongi 2 Nomor Ijin Edar dari
yang proyeksinya 6 juta per bulan dengan asumsi 200 tes dengan bahan baku ini akan menunjang kemandirian
Kemenkes RI, yaitu AKD 20303020697 untuk PT.
per hari kali 30 hari. produk rapid test Covid-19 di Indonesia.
Hepatika Mataram dan AKD 20303021173 untuk PT.
Prodia Diagnostic Line.
Selain Kementrian Kesehatan, beberapa instansi, dan
pihak lain juga telah mengajukan permintaan atau
BPPT melalui Pusat Layanan Teknologi (PUSYANTEK)
pemesanan produk RI-GHA-COVID-19 ini, diantaranya
terus mendorong tahapan hilirisasi dan komersialisasi.
EDISI KHUSUS TH 2020 | INFOTEK | 15
LIPUTAN UTAMA
Menko PMK, Menristek/KepalaBRIN, dan Kepala BPPT melakukan rapid test dengan RI-GHA-19 buatan TFRIC-19 BPPT
DORONG KEMANDIRIAN BANGSA
Hampir semua negara di dunia terutama yang terkena
pandemi memerlukan banyak alat kesehatan (alkes),
seperti ventilator, alat rapid test, dan lain sebagainya. Hal
itu menjadikan peluang untuk menghasilkan produk yang
dapat mendukung percepatan penanganan COVID-19.
Pemerintah Indonesia terus mendorong pengembangan
inovasi dan produk dalam negeri, khususnya untuk
penemuan alkes terkait penanganan COVID-19. Salah
satunya yaitu penemuan alat rapid test RI-GHA COVID-19
atau Rapid Diagnostic Test IgG/IgM.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy sangat
mengapresiasi hasil temuan anak negeri berupa alat rapid
16 | INFOTEK | EDISI KHUSUS TH 2020
test tersebut. Alat itu digadang mampu menjadi solusi
atas pemenuhan kebutuhan alkes yang sudah sangat
mendesak di Indonesia.
"Tentu saja kita harus mendukung karya anak bangsa.
Kita dorong agar produk dalam negeri bisa memenuhi
kebutuhan dalam negeri kita tanpa harus tergantung
produk dari luar. Ini ada kaitannya dengan masalah mental.
Perlu ada revolusi mental untuk kita bangga dengan
produk dalam negeri kita sendiri, kita mencintai produk
dalam negeri kita sendiri, dan kita bisa menggunakan
secara penuh dengan percaya diri dengan produk dalam
negeri," ujarnya saat konferensi pers peluncuran inovasi
produk RI-GHA COVID-19 di Kantor Kemenko PMK,
Jakarta, Kamis (9/7).
Penggunaan produk dalam negeri seperti alat rapid test RI-
GHA COVID-19, ungkap Muhadjir, sesuai dengan arahan
EKOSISTEM INOVASI COVID-19
KITA HARUS MENDUKUNG RI-GHA-19 TERGOLONG
KARYA ANAK BANGSA. KITA FLEKSIBEL KARENA MAMPU
DORONG AGAR PRODUK MENDETEKSI OTG, ODP, PDP,
DALAM NEGERI BISA DAN PASCA INFEKSI DENGAN
MEMENUHI KEBUTUHAN DALAM MENGGUNAKAN SAMPEL
NEGERI KITA TANPA HARUS SERUM, PLASMA, ATAU WHOLE
TERGANTUNG PRODUK DARI BLOOD. HASILNYA PUN BISA
LUAR. INI ADA KAITANNYA DIKETAHUI SECARA CEPAT
DENGAN MASALAH MENTAL. DALAM WAKTU 15 MENIT
PERLU ADA REVOLUSI MENTAL TANPA MEMBUTUHKAN ALAT
UNTUK KITA BANGGA DENGAN TAMBAHAN MAUPUN TENAGA
PRODUK DALAM NEGERI. TERLATIH.
MUHADJIR EFFENDY BAMBANG P.S. BRODJONEGORO
MENKO PMK RI MENRISTEK/KEPALA BRIN
Presiden Jokowi. Bahwasanya regulasi yang berkaitan test yang dikembangkan bersama oleh Badan Penerapan
dengan belanja pemerintah lebih disederhanakan sesuai dan Pengkajian Teknologi (BPPT), Universitas Gadjah
dengan kebutuhan di masa yang membutuhkan sangat Mada, Universitas Airlangga, Institut Teknologi Bandung,
luar biasa ini. Universitas Mataram, dan PT Hepatika Mataram.
Selain itu, belanja pemerintah juga harus mengutamakan Alat rapid test tersebut sudah telah teruji sensitivitas
produk-produk yang ada di dalam negeri karena belanja (98%) dan spesifitasnya (96%) melalui uji laboratorium
pemerintah di dalam negeri akan memacu pertumbuhan terhadap orang Indonesia. Alat uji itu tergolong fleksibel
ekonomi. karena mampu mendeteksi OTG, ODP, PDP, dan Pasca
Infeksi dengan menggunakan sampel serum, plasma,
"Saya mohon dengan kehadiran Kepala LKPP, upaya atau whole blood. Hasilnya pun bisa diketahui secara
kita untuk menunaikan arahan Presiden bisa betul-betul cepat dalam waktu 15 menit tanpa membutuhkan alat
dilaksanakan dengan baik. Produsen juga saya minta tambahan maupun tenaga terlatih.
jangan berhenti berinovasi karena setiap produk pasti ada
kekurangan dan menuntut penyempurnaan dari waktu ke "Seperti yang telah disampaikan Pak Menko, alat ini
waktu," ungkapnya. adalah buatan anak negeri sendiri. Dengan harga yang
sangat murah yaitu Rp75 ribu maka kita harapkan alat
Pada kesempatan tersebut, Menteri Riset dan Teknologi/ ini bisa dipergunakan secara massal sehingga kita bisa
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/ mengatasi secepatnya masalah COVID-19," tandasnya.
BRIN) Bambang Brodjonegoro menjelaskan secara lebih
detail bahwa RI-GHA COVID-19 merupakan alat rapid
EDISI KHUSUS TH 2020 | INFOTEK | 17
LIPUTAN UTAMA
PCR Kit Karya Anak Bangsa,
Kolaborasi Konsorsium Riset
dan Inovasi
Kepala BPPT Hammam RIza melihat produksi PCR Test Kit di PT Bio Farma, Bandung (2/7).
K
epala Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi (BPPT) Hammam
mengapresiasi semua pihak yang dalam
Riza
waktu singkat dapat membuat PCR Test
Kit mulai dari purwarupa, sertifikasi, izin produksi
serta edar, hingga ketahap memproduksi PCR kit,
saat berkunjung ke PT. Bio Farma guna melihat
perkembangan produksi test kit Real Time Polymerase
Chain Reaction (RT-PCR) di Bandung (2/07).
Lebih lanjut dikatakan Hammam, produksi PCR kit karya
anak bangsa ini merupakan salah satu contoh nyata
ekosistem inovasi. Dimana inovasi ini berawal dari
purwarupa start up Nusantics bersama Task Force Riset
dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan COVID-19
(TFRIC19), yang pada akhirnya di scale up oleh PT
Biofarma.
Menurutnya, Ini merupakan langkah nyata dalam
mendukung penanganan COVID-19, BPPT membangun
18 | INFOTEK | EDISI KHUSUS TH 2020
sebuah sistem inovasi teknologi yang ditujukan untuk
menghadapi wabah ini.
Dengan melihat kondisi ketergantungan Indonesia ketika
menghadapi pandemi COVID-19, bahwa produk inovasi
telah menjawab tantangan itu.
Perlu diketahui, dengan target gen deteksi Sarscov-2
sesuai dengan sekuens virus Indonesia. PCR test kit ini
mempunyai sensitivitas tinggi (100%) terhadap Sarscov-2
dengan menggunakan Open system (bisa digunakan di
berbagai alat RT-PCR, memiliki kemudahan distribusi
dengan harga terjangkau).
PCR Test kit sendiri telah diproduksi secara massal
sebanyak 100.000 unit dengan memanfaatkan fasilitas
produksi PT Bio Farma, termasuk untuk proses pengujian,
packaging, dan distribusi.
EKOSISTEM INOVASI COVID-19
"BPPT bersama Bio Farma telah mampu memproduksi
alat PCR kapasitas 1.5 juta per bulan, bahkan saat ini telah
memasuki generasi kedua dengan menggunakan metode
multiplex, berbeda dengan simulfex karena tingkat
akurasi dan kecepatannya," detil Hammam.
Alat testing anak bangsa ini juga telah distribusikan
untuk uji komparasi di 10 institusi (Mikrobiologi UI, RS
Tanggerang, RSND Semarang, RSPI, Litbangkes, Eijkman,
Labkesda DKI, Labkes Provinsi Jawa Barat, Kimia Farma,
Bio Farma).
TINGKATKAN PRODUKsi
Menko bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut
B. Pandjaitan meminta agar BPPT serta Bio Farma segera
memproduksi alat tes polymerase chain reaction (PCR)
dan rapid test untuk memenuhi kebutuhan pemeriksaan
dalam negeri.
“Sekarang kita lihat BPPT dan Bio Farma untuk menyusun
list apa saja yang dibutuhkan dan impor produk apa saja
yang kita batasi,” kata Luhut dalam Rapat Koordinasi
(Rakor) daring pengembangan produk produk PCR dan
rapid test dalam negeri di Jakarta, Jumat (2/10). SECARA TEKNIS, ALAT
Menko Luhut menegaskan agar kapasitas produksi TES PCR ANAK NEGERI
domestik dapat terserap terlebih dahulu dan melakuan
impor bila produksi dalam negeri tidak mencukupi. “Oleh SUDAH BISA PRODUKSI
karena itu nanti BUMN kita dorong untuk membantu
1,5 JUTA PER BULAN,
investasi dalam bidang ini,” tukasnya.
Terkait ini, Menko Luhut meminta agar Kementrerian
DAN BISA DITINGKATKAN
Perindustrian betul-betul mendorong agar industri
industri dalam negeri bisa masuk di sektor farmasi.
3,5 JUTA PER BULAN
Secara teknis, disebutkan Luhut, alat tes PCR Bio Farma
LUHUT B. PANDJAITAN
sudah bisa produksi 1,5 juta dan bisa naik 3,5 juta per MENKO MARVES RI
bulan.
“Tapi yang betul-betul mesti diperhatikan adalah stok
reagen-nya. Reagen ini saya minta Pak Honesti (Dirut
SINERGI BERSAMA
Bio Farma) untuk juga produksi dalam negeri. Produksi
dalam negeri masih terbatas, sekarang bagaimana kita
BPPT selaku koordinator Task Force Riset dan Inovasi
tingkatkan kapasitas itu,” katanya. Teknologi untuk Penanganan COVID-19 (TFRIC-19)
menyambut baik keterlibatan semua pihak, mulai dari
Reagen diperlukan untuk ekstraksi yang digunakan dalam tahap ide/riset, produksi, hingga hilirisasi, terlebih
pengecekan spesimen. Reagen berisi sejumlah senyawa
dalam pengembangan PCR Test Kit yang merupakan gold
kimia untuk mendeteksi SARS-CoV-2, virus penyebab standard untuk melakukan testing virus corona sesuai
penyakit COVID-19.
dengan standar World Health Organization.
EDISI KHUSUS TH 2020 | INFOTEK | 19
LIPUTAN UTAMA
Deputi Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi
(TAB) BPPT yang merangkap sebagai Ketua TFRIC-19
Soni Solistia Wirawan menyebut PCR ini dinilai lebih
tervalidasi lantaran langsung menggunakan sample darah
orang Indonesia, bukan orang luar.
Dengan menggunakan sampel COVID-19 orang Indonesia
asli, maka menurutnya sensitivitas alat tersebut dalam
mendeteksi keberadaan virus di tubuh masyarakat
Indonesia menjadi lebih tinggi dibanding alat tes lain yang
diproduksi dari luar negeri yang menggunakan sampel
dari negara mereka sendiri.
“Punya kita ini kan di tes oleh sample COVID-19 yang
positif orang Indonesia. PCR kit itu banyak, yang nawarin
dari luar banyak. Tapi mungkin mereka PCR kit nya lebih
cocok untuk kasus covid yang ada di tempat mereka.
Misalnya di Tiongkok, mereka coba sampel positif covid di
Tiongkok, kalau di Indonesia belum tentu cocok”, ujarnya
ujarnya saat acara Sapa Indonesia di Kompas TV, April
lalu (26/04).
Sementara, Direktur Pemasaran, Penelitian dan
Pengembangan PT Bio Farma Sri Harsi Teteki mengatakan,
keunggulan PCR kit anak bangsa ini salah satunya ialah
proses distribusi dan pengadaan yang lebih cepat serta
akurasi PCR jauh lebih bagus.
Sebagai karya anak bangsa lanjut Sri, ini adalah saatnya
kolaborasi bersama untuk inovasi dan hilirisasi dari
riset ini menjadi peran penting bagi Bio farma untuk
menghadirkan PCR kit lebih cepat.
Guna menjaga kelangsungan ini dan melihat bahwa
respon yang sangat antusias membuat kami bersemangat
melakukan proses selanjutnya, tidak hanya 100 ribu
test kit saja, tapi kita akan memenuhi apa yang menjadi
kebutuhan nasional, ujarnya.
Ia menyebut, untuk proses distribusi 100 ribu test
kit, pihaknya akan melakukan sesuai dengan gerakan
Indonesia Pasti Bisa. Untuk 100 ribu pertama akan
distribusikan melalui rumah sakit dan laboratorium yang
menjadi rujukan. Adapun target distribusi dibulan Juni
dan akhir Mei yang 100 ribu, kemudian 50 ribu perminggu.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyambut dengan
baik akan diproduksinya alat PCR buatan anak negeri,
terlebih proses produksinya dilakukan di wilayah Jawa
Barat.
20 | INFOTEK | EDISI KHUSUS TH 2020
Alat tes usap m-BioCov-19 produksi lokal
PCR ini menjadi solusi yang di tunggu-tunggu, Ia berharap
semoga dengan PCR buatan dalam negeri, target
memetakan virus corona dapat diketahui sehingga bisa
melokalisir dan merespon dengan baik melalui data.
PRODUK LOKAL TEKAN HARGA PCR
Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Hammam Riza, mengatakan harga perangkat tes PCR
bisa ditekan dengan memanfaatkan produk buatan dalam
negeri. “Beli dari dalam negeri harganya Rp 250ribu.”
ujarnya pada September lalu.
Produk yang dimaksud adalah mBioCov-19, perangkat
tes PCR multiplex yang dikembangkan (TFRIC-19)
bersama PT Bio Farma (Persero). Hammam mengklaim
produk tersebut memiliki kualitas yang baik serta dapat
digunakan pada berbagai macam mesin PCR atau open
system.
Dia mengatakan Bio Farma mampu memproduksi 2
juta unit mBioCov-19 perbulan, sejak awal September.
Dengan asumsi setiap hari dilakukan tes terhadap 100
ribu spesimen. Hammam menyatakan, hampir semua
kebutuhan perangkat dalam satu bulan bisa dipenuhi
produk lokal tersebut.
Namun hingga saat ini jumlah pemesanan terhadap
produk tersebut masih minim, dia mengaku baru
menerima pemesanan sebanyak 100 ribu unit, “Masih ada
400 ribu ready stock yang belum diserap,”ujar dia.
EKOSISTEM INOVASI COVID-19
Hammam berharap pemerintah mendorong penyerapan perlengkapan dan fasilitas disiapkan secara mandiri oleh
produk buatan dalam negeri. Pasalnya tinggi harga tes rumah sakit.
usap PCR yang belakangan ramai dikeluhkan masyarakat
salah satunya dipicu oleh harga perangkat tes PCR yang Jika pemerintah masih menilai angka tersebut terlalu
tinggi. Dia memahami investasi besar yang digelontorkan mahal, Susi menilai perlu ada subsidi untk alat-alat tes
penyedia jasa tes usap PCR untuk menyediakan mesin mulai dari reagen, mesin, perangkat, hingga alat pelengkap
PCR. Tapi harus ada corporate responsibility sehingga diri yang digunakan petugas pemeriksaan COVID-19.
tidak terlalu mahal, ujar dia. “Selama ini, kami semua beli sendiri. Kalau mau dipukul
rata, kami minta bantuan,“ kata dia.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Rumah Sakit Swasta
Indonesia, Iing Ichsan Hanafi, mengatakan harga tes PCR
menjadi penyebab mahalnya biaya tes usap (swab) yang
saat ini berkisar Rp 2-5 juta. Sebab, perangkat tes itu
harus diimpor dengan harga yang cukup tinggi. Selain
itu, kata dia, biaya pengadaan mesin untuk memproses
sampel swab test juga mahal.
Faktor lainnya yang membuat mahalnya biaya tes usap
ialah keterbatasan kapasitas laboratorium itu sebabnya
tes yang hasilnya bisa didapatkan dalam sehari bisa
lebih mahal dibandingkan dengan yang harus menunggu
selama sepekan. Biaya jasa tenaga ahli yang bekerja di
laboratorium pun termasuk dalam komponen harga.
Sekretaris Jenderal Gabungan Perusahaan Alat-
alat Kesehatan dan Laboratorium, Randy H. Teguh,
mengatakan pihaknya berusaha menawarkan alat-alat
kesehatan dengan harga wajar. “Kami bahkan mencoba
beri diskon tambahan,” ujar dia. Menurut Randy, margin
tidak selalu diartikan sebagai keuntungan, melainkan
untuk biaya opersional yang harus dikeluarkan agar lat
tersebut terkelola dengan baik.
Juru bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19,
Wiku Adisasmito menyatakan, pemerintah tengah
mempertimbangkan untuk mengatur harga tes usap PCR.
“Pasti akan memperhatikan hitungan yang rasional,” PEMERINTAH AKAN
ujar dia. Dia juga memastikan akan mendorong produk
buatan lokal dalam negeri, terutama agar harga tes dapat MENDORONG PRODUK BUATAN
terjangkau bagi masyarakat.
LOKAL DALAM NEGERI,
TERUTAMA AGAR HARGA TES
Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia, Susi
Setiawaty menyatakan, anggotanya mengusulkan tarif
dipatok Rp 1,5 juta untuk hasil pemeriksaan yang dapat DAPAT TERJANGKAU BAGI
diakses tiga hari setelah tes. “Angka itu kami usulkan
dengan asumsi ada 500 pemeriksaan sehari di rumah MASYARAKAT.
sakit” ujar dia.
WIKU ADISASMITO
Meskipun begitu, menurut dia jumlah rumah sakit
terutama yang didaerah keberatan lantaran tak
JUBIR SATGAS COVID-19
melayani pemeriksaan sebanyak itu. Belum lagi, semua
EDISI KHUSUS TH 2020 | INFOTEK | 21
LIPUTAN UTAMA
MOBILE LAB BSL-2 BPPT, TAMBAH
KAPASITAS PENGUJIAN PCR TEST
DI INDONESIA
Kepala BPPT Hammam Riza memeriksa kesiapan Mobile Lab BSL-2 DI RS Ridwan Meuraksa, Jakarta Timur.
D
i tengah terjangan pandemi Covid-19, Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
terus menunjukkan peran pentingnya.
Melalui sinergi kelembagaan bernama Task
Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk penanganan
COVID-19 (TFRIC-19), telah mewujudkan ekosistem
inovasi yang berhasil menghadirkan berbagai produk
alat kesehatan (alkes) buatan dalam negeri untuk
mengatasi wabah virus yang terus merebak.
Salah satu inovasi yang dikembangkan BPPT bersama
TFRIC-19 adalah membangun Mobile Laboratorium
Bio Safety Level-2 (BSL-2), yang hari ini digelar
pengoperasiannya untuk melakukan rangkaian swab test
22 | INFOTEK | EDISI KHUSUS TH 2020
di Rumah Sakit (RS) Ridwan Meuraksa, Jakarta Timur,
Selasa (16/06).
Kepala BPPT Hammam Riza dalam sambutannya
menyampaikan kepada Menteri Ristek/BRIN, Kepala
BNPB, KSAD, dan pimpinan lembaga lainnya bahwa,
dengan sistem yang diterapkan dan tipe reagen yang
digunakan, Mobile Lab BSL-2 ini mempunyai kapasitas
pemeriksaan sekitar 120 spesimen per 12 jam, dan
menggunakan PCR Test Kit BioCov-19 hasil inovasi
TFRIC-19.
"Mobile Lab BSL-2 ini juga dilengkapi dengan 2 swab
chamber dan telah memenuhi ketentuan World Health
PENGOPERASIAN MOBILE LAB
BSL-2 BPPT INI MENJADI
BUKTI INOVASI DALAM NEGERI
SUDAH DAPAT MENGGANTIKAN
PERMINTAAN IMPOR TERKAIT
PENANGANAN COVID-19
SEKALIGUS JUGA DALAM
RANGKA MEWUJUDKAN
TARGET TES COVID-19 YANG
DICANANGKAN PRESIDEN JOKO
WIDODO
HAMMAM RIZA
KEPALA BPPT
Organization (WHO) yang mewajibkan standar minimal
Biosafety Laboratory Level 2 untuk penanganan COVID-19.
Diharapkan Mobile Lab BSL-2 ini dapat memberikan
penguatan kapasitas pemeriksaan spesimen COVID-19 di
wilayah DKI," terang Hammam.
Selain itu disebutkan, Lab Mobile BSL-2 ini juga dilengkapi
dengan aplikasi Pantau Covid (PC-19) yang akan
memudahkan masyarakat untuk melakukan swab test,
dan registrasi online, serta mendapatkan jadwal waktu
dan urutan untuk tes.
"Untuk mendukung kelengkapan data dan proses
pelaporan hasil, Lab Mobile BSL-2 ini juga dilengkapi
dengan aplikasi SIM BSL-2, suatu aplikasi perangkuman
data hasil pemeriksaan PCR yang telah mendapatkan
verifikasi dari tenaga medis dan siap untuk diteruskan ke
dalam sistem pelaporan nasional," ujar Hammam.
Perlu diketahui, Mobile Lab BSL-2 merupakan salah satu
hasil Inovasi TFRIC-19 yang patut mendapatkan apresiasi
dan menjadi kebanggaan. Laboratorium ini didisain oleh
putra putri Indonesia, dalam waktu relatif singkat.
EKOSISTEM INOVASI COVID-19
Pengembangan Mobile Lab BSL-2 ini sangat penting untuk
meningkatkan kapasitas pengujian COVID-19. Dengan
adanya laboratorium portabel seperti ini, pengujian
dapat dilakukan di berbagai daerah yang belum memiliki
laboratorium standar BSL-2.
Dengan fasilitas ini, sampel COVID-19 dapat segera
dianalisis tanpa perlu mengirimkan sampel ke pusat atau
ke kota yang lebih besar.
"Saya berharap pengoperasian Mobile Lab BSL-2 BPPT
ini menjadi bukti inovasi dalam negeri sudah dapat
menggantikan permintaan impor terkait penanganan
Covid-19 sekaligus juga dalam rangka mewujudkan target
10.000 tes COVID-19 per hari seperti yang dicanangkan
Presiden Joko Widodo," tandas Hammam.
Dalam kesempatan yang sama, Menristek/Kepala BRIN,
Bambang P.S. Brodjonegoro menyampaikan rasa bangga
dan terima kasih kepada berbagai pihak (Swasta dan
BUMN) yang sudah mempercayakan inovasi dalam negeri
untuk menggantikan permintaan impor dalam membantu
penanganan Covid-19.
“Sebenarnya kebutuhan Mobile BSL-2 ini memang
idealnya adalah untuk memenuhi kebutuhan daerah-
daerah terutama di luar Pulau Jawa yang keberadaan Lab
BSL-2 sangat sedikit dan biasanya pasti adanya di ibukota
provinsi,” ujar Menristek.
Lebih lanjut, Ia menyampaikan bahwa kadang-kadang
episentrum atau pusat penyebarannya bisa saja terjadi
tidak langsung di ibukota provinsi tapi mungkin di
daerah, kabupaten, kota yang jauh dari ibukota provinsi.
“Karena strategi saat ini adalah testing dan tracing, testing
ini menjadi sangat penting terutama untuk PCR,” ungkap
Menristek.
Karenanya, dia ingin menyampaikan kepada Kepala
Gugus Tugas dan Kemenkes, dengan Mobile BSL-2
ini, Kemenristek siap mendukung kebutuhan untuk
laboratorium yang bergerak.
Hadir pula dalam kesempatan ini, Kepala Staf TNI
Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Andika Perkasa
mengungkapkan Mobile Lab BSL-2 ini dapat mempercepat
waktu tunggu deteksi COVID-19 di berbagai daerah di
Indonesia.
TNI AD sendiri mengelola enam puluh delapan rumah
sakit di seluruh Indonesia namun sampel COVID-19 baru
bisa diperiksa di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat
(RSPAD) Gatot Subroto di Jakarta.
EDISI KHUSUS TH 2020 | INFOTEK | 23
LIPUTAN UTAMA
Menristek/Kepala BRIN meluncurkan Mobile Lab BSL-2 Gen II ke RS TNI AD Putri Hijau, Medan, bersama Kepala BPPT, KASAD TNI AD, dan
Imam Besar Masjid Istiqlal, Jakarta (24/08).
"Jadi dengan hadirnya karya BPPT satu lagi lab PCR di RS
Ridwan walaupun ini adalah penempatan, tapi saya yakin
ini bisa dimanfaatkan juga bukan hanya pasien-pasien di
DKI Jakarta tetapi juga di seluruh Indonesia yang kami
tangani, ditangani oleh 68 Rumah Sakit Angkatan Darat,"
ujar Andika.
Selain itu Andika juga menegaskan pihaknya siap
membantu pemerintah menyediakan tenaga apabila
Mobile Lab BSL-2 tersebut hendak dipindahkan ke daerah-
daerah lain yang lebih memerlukan namun kekurangan
tenaga.
"Dari kami, kami siap. Tinggal telepon saya, itu saja. Kami
siap bantu," tutur Andika.
Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19
Letnan Jenderal TNI Doni Monardo yang turut hadir
dalam sambutannya mengapresiasi BPPT yang sudah
menciptakan banyak inovasi terkait penanganan
COVID-19, namun menurutnya BPPT perlu untuk terus
menciptakan teknologi yang bersaing secara internasional.
24 | INFOTEK | EDISI KHUSUS TH 2020
“Tentunya harapan kami, BPPT tidak boleh hanya berhenti
di hasil karya yang sekarang kita nikmati tetapi harus
berkembang terus di bidang teknologi kesehatan maupun
bidang lainnya," terang Doni.
Dirinya mengapresiasi hasil yang telah dicapai oleh BPPT,
Gugus Tugas tetap memberikan dukungan dan semangat
kepada BPPT termasuk para perekayasa dan peneliti
untuk terus berkembang lebih hebat lagi.
Saya yakin akan datang inovasi lainnya, yang tidak hanya
mampu bersaing di dalam negeri, tapi juga berstandar
internasional datang dari para perekayasa dan peneliti
Indonesia,” pungkasnya.
MOBILE LAB BSL-2 GENERASI II
Tidak berpuas diri dengan inovasi yang sudah ada, BPPT
pun menghadirkan Mobile Lab BSL-2 Generasi II (BSL-2
Gen II) sebagai penyempurnaan dan upgrade fasilitas dari
mobile lab sebelumnya.
EKOSISTEM INOVASI COVID-19
Diluncurkan dua bulan setelah peluncuran perdana,
Mobile Lab BSL-2 Gen II ini memiliki biosafety cabinet
lebih besar, sehingga memiliki daya tampung lebih
banyak. Otomatis jumlah pasien atau masyarakat yang
menjalani swab juga lebih banyak.
Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan sistem kelistrikan
di Mobile Lab BSL-2 Gen II juga diperbaiki, sehingga
lebih hemat energi. Peningkatan lainnya ada pada sistem
HVAC atau heating ventilating and air conditioning dibuat
dengan tekanan negatif atau negative pressure.
Hammam mengatakan Mobile Lab BSL-2 Gen II sudah
dikirim untuk RS TNI AD di Sumatera Utara, setelah
Mobile Lab BSL-2 pertama dioperasikan di RS. Moh.
Ridwan Meuraksa, Jakarta. ’’Semoga bisa dimanfaatkan
dengan baik di sana,’’ tuturnya.
Menurut Hammam, masyarakat merespons sangat baik.
Inovasi ini sangat membantu proses swab test dalam
BANTUAN DUA LAB PCR BPPT
penanganan COVID-19. Dengan adanya Mobile BSL-2, MERUPAKAN SALAH SATU POIN
pelaksanaan swab test bisa menjangkau daerah-daerah
tertentu. Kemudian sampel swab test tidak perlu dibawa PENTING DALAM PENANGANAN
ke laboratorium, bisa langsung diuji di lokasi pengetesan.
PENYAKIT COVID-19, DAN
Hammam Riza menyebut, Mobile Lab BSL-2 seudah SEMOGA BISA MELENGKAPI
PENGADAAN LABORATORIUM
dipesan oleh beberapa pihak. Di antaranya Bank BNI,
Lembaga Pengelola dana Pendidikan (LPDP), dan Badan
Kerja Sama Internasional Jepang (JICA).
PCR DI 20 RUMAH SAKIT MILIK
"Masing-masing instansi itu memesan satu unit Mobile Lab
BSL-2. Selanjutnya juga ada rencana pembuatan sepuluh
TNI AD YANG TERSEBAR DARI
SABANG SAMPAI MERAUKE
unit Mobile Lab BSL-2 Gugus Tugas COVID-19. Sampai
saat ini pihaknya tengah menjalani proses negosiasi
dengan Gugus Tugas COVID-19," terangnya. ANDIKA PERKASA
Dikatakan Hammam, meskipun Mobile Lab BSL-2
KEPALA STAFF TNI AD
wujudnya kontainer, tapi memiliki standar keamanan "Bantuan dua lab PCR ini merupakan salah satu poin
laboratorium pada umumnya. Seperti standar keamanan penting dalam penanganan penyakit COVID-19, dan
supaya virus tidak menular kepada petugas yang semoga bisa melengkapi pengadaan laboratorium PCR di
melakukan pengujian. Kemudian memiliki kemampuan 20 rumah sakit milik TNI AD yang tersebar dari Sabang
untuk mencegah virus tidak menyebar ke lingkungan. sampai Merauke," ujarnya.
"Mobile Lab BSL-2 BPPT memiliki kemampuan dan sudah Lebih lanjut, dia mengemukakan, betapa penting
dilengkapi dengan teknologi untuk memusnahkan limbah kecepatan yang diinisiasi oleh BPPT. Tidak hanya
virus yang sudah tidak digunakan. Kami pastikan ini kolaborasi yang penting dalam penanganan Covid-19.
aman," tegas Hammam.
"Betapa speed yang dilakukan oleh para profesor, para
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI relawan BPPT yang smart ini sangat membantu realita
Andika Perkasa mengucapkan terima kasih kepada BPPT di lapangan. Dan ini nyata ini fakta bukan cerita karena
atas dikirimkannya Mobile Lab BSL-2 Gen II ke di RS Putri kami memang memerlukan (Mobile Lab BSL-2 -red)," kata
Hijau milik TNI AD yang berada di Medan, Sumatra Utara. Andika.
EDISI KHUSUS TH 2020 | INFOTEK | 25
LIPUTAN UTAMA
MOBILE LAB BSL-2 LAYANI MASYARAKAT
TANGSEL, SEKARANG SUDAH 600 SPESIMEN PER
24 JAM.
BPPT terus mendukung upaya penanganan laju
penyebaran dan peningkatan virus SARS-CoV-2 atau
Corona Virus Disease-19 (COVID-19), yang sampai saat
ini masih meresahkan kita semua dan belum menunjukan
tren penurunan.
Hal ini ditunjukkan dengan kehadiran inovasi Mobile Lab
BSL-2, yang ditempatkan di Labkesda Dinas Kesehatan
Tangerang Selatan, (30/08).
Kepala BPPT Hammam Riza dalam sambutannya
menyampaikan bahwa Mobile lab BSL-2 BPPT saat ini
dimanfaatkan untuk melakukan pengujian sampel terduga
COVID-19.
"Dengan kapasitas pengujian hingga 600 sampel per
24 jam, diharapkan mobile lab BSL-2 BPPT ini dapat
meningkatkan kapasitas pengujian sampel terduga
COVID-19 di Indonesia," ungkap Hammam
usai acara serah terima Mobile Lab BSL-
2 ke PT Bank BNI (Persero).
Salah satu kunci penanganan
wabah COVID-19 di
Indonesia adalah
peningkatan
kapasitas
tracing
26 | INFOTEK | EDISI KHUSUS TH 2020
melalui peningkatan jumlah pengujian sampel terduga
COVID-19.
Dikatakan Hammam, pengujian sampel dengan
metoda polymerase chain reaction (PCR) telah menjadi
golden standard di dunia, karena tingkat akurasi dan
sensitivitasnya yang tinggi. Pemerintah telah menunjuk
beberapa laboratorium yang mampu melakukan pengujian
dengan metoda ini sebagai laboratorium rujukan.
Sebagaimana yang telah dinyatakan oleh World Health
Organization (WHO) dan Kementerian Kesehatan RI,
pengujian sampel terduga COVID-19 dengan metoda PCR
harus dilakukan di laboratorium yang memenuhi standar
keamanan hayati level-2, atau BSL-2, guna menjamin
keamanan personil penguji dan lingkungan sekeliling
laboratorium.
"Menyoroti kebutuhan laboratorium seperti ini untuk
penanganan wabah COVID-19 di Indonesia, BPPT
melakukan kerekayasaan untuk menghasilkan inovasi
berupa sebuah laboratorium dengan standar BSL-2
yang aman dan akurat untuk pengujian sampel terduga
COVID-19, serta dapat dipindah-operasikan dengan
mudah ke berbagai daerah yang membutuhkan, dengan
didesain dan dibangun sepenuhnya oleh tangan para
perekayasa/peneliti BPPT dan mitranya yang tergabung
dalam Task Force Riset dan Inovasi untuk Penanganan
COVID-19 (TFRIC-19)," urainya.
Mobile Lab BSL-2 lanjutnya, dibangun dengan
berdasarkan 3 konsep: mobile, aman, dan
akurat, serta telah divalidasi oleh Asosiasi
Biorisiko Indonesia. Ia pun memberi
apresiasi kepada PT BNI (Persero) yang
telah memanfaatkan produk Mobile Lab
BSL-2 karya anak bangsa, untuk mendukung
upaya peningkatan kapasitas pengujian
Nasional untuk percepatan deteksi dan
skrining terhadap dampak penyebaran
pandemik COVID-19 di Indonesia.
Perlu diketahui Mobile Lab BSL-
2 ini sebelumnya telah diresmikan
operasionalnya oleh Menteri Riset dan
Teknologi dan disaksikan antara lain
oleh Ketua Gugus Tugas Pengendalian
COVID-19 Nasional dan Panglima TNI
Angkatan Darat pada Juni 2020 lalu
di RS. Moh. Ridwan Meuraksa, Jakarta
Timur.
Mobile Lab BSL-2 GEN II di LABKESDA TANGSEL
KEHADIRAN MOBILE LAB
BSL-2 BPPT MEMBANTU
KAMI MELAKUKAN SCREENING
DAN TRACING UNTUK
MENGHADIRKAN RASA AMAN
DAN NYAMAN MASYARAKAT
DALAM MELAKSANAKAN
AKTIVITAS DI ERA KEBIASAAN
BARU
AIRIN RACHMI
WALIKOTA TANGSEL
Lebih lanjut sebagai rangkaian acara, pada kesempatan ini
BPPT juga melakukan penandatangan Kerjasama dengan
BUMN PT. PINDAD (Persero) dalam hal Pengembangan
dan Penerapan Teknologi dalam mengembangkan Mobile
Laboratory Biosafety Level 2.
"Kerjasama ini dilakukan guna mewujudkan ekosistem
riset, inovasi dan industrialisasi. Sehingga kita ke depan
dapat bangga memanfaatkan alat kesehatan produksi
dalam negeri, sekaligus turut mendukung percepatan
penanganan COVID-19 dan memperkuat daya saing
industri nasional," tegasnya.
Hadir dalam kesempatan yang sama, Menteri Riset dan
Teknologi / Kepala BRIN Bambang P.S. Brodjonegoro,
memberikan apresiasi kepada BPPT yang dalam waktu
singkat dapat mewujudkan ide menjadi sebuah inovasi
dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang
tinggi dalam Mobile Lab BSL-2.
EKOSISTEM INOVASI COVID-19
"Salah satu inovasi dalam waktu yang cepat dan bermanfaat
langsung ke masyarakat. Mobile Lab BSL-2 BPPT ini bisa
dilokasikan di tempat yang paling membutuhkan, jika
di tempat tersebut sudah tidak rawan COVID-19, bisa
langsung dipindahkan ke lokasi rawan selanjutnya. Ini
sesuai dengan karakter penyebaran virus corona yang
cepat dan masif," terangnya.
Menteri Bambang juga telah meminta kepada Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk
memprioritaskan Mobile Lab BSL-2 BPPT dalam
pengadaan sarana penanganan COVID-19 di Indonesia,
karena inovasi ini merupakan hasil karya anak bangsa dan
TKDN-nya tinggi, dibandingkan harus melakukan impor
teknologi serupa.
"Target Presiden RI untuk melakukan 20 ribu tes perhari
sudah kita capai, pastinya target ini akan dinaikkan
menjadi 30 ribu tes per hari, karena jumlah tes Indonesia
masih masih berada di level menengah. Mau tidak mau kita
membutuhkan banyak PCR Test yang membutuhkan lab
untuk memprosesnya. Saya kira Mobile Lab BSL-2 BPPT
bisa ditempatkan di daerah yang paling membutuhkan,"
tegasnya.
Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi menyambut
baik kehadiran Mobile Lab BSL-2 di daerahnya, karena
tingginya permintaan masyarakat Tangerang Selatan
untuk diberikan layanan rapid test dan PCR test di
daerahnya.
"Saat ini kita sedang melaksanakan recovery
perekonomian, jadi penting sekali melakukan screening
dan tracing untuk menghadirkan rasa aman dan nyaman
bagi masyarakat Tangerang Selatan ketika melaksanakan
aktivitasnya di era kebiasaan baru ini," ujar Airin.
Dirinya berharap kerja sama dengan BPPT yang telah
terjalin baik selama ini dapat terus ditingkatkan untuk
memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Kota
Tangerang Selatan.
CAPAI 1000 SPESIMEN PERHARI, MOBILE LAB
BSL-2 HADIR DI MEDAN
BPPT terus mendukung upaya pemerintah dalam
penanganan laju penyebaran dan peningkatan virus
SARS-CoV-2 atau Corona Virus Disease-19 (COVID-19) di
seluruh Indonesia dengan menghadirkan inovasi Mobile
Laboratory Biosafety Level-2 (Mobile Lab BSL-2) di RS
Tingkat II Putri Hijau, Medan, Sumatera Utara (16/10).
EDISI KHUSUS TH 2020 | INFOTEK | 27
LIPUTAN UTAMA
Suasana di dalam Mobile Lab BSL-2 BPPT
Salah satu kunci penanganan pandemi COVID-19 di
Indonesia adalah terus melakukan testing, tracing, dan
treating untuk memetakan pola dan sumber penyebaran
untuk menekan penyebaran.
Kepala BPPT menggarisbawahi pentingnya Indonesia
untuk meningkatkan kapasitas tracing melalui pengujian
sampel, terutama menggunakan metode polymerase chain
reaction (PCR) atau sering disebut Swab Test.
"Swab Test telah menjadi golden standard di dunia, karena
tingkat akurasi dan sensitivitasnya yang tinggi. Namun,
minimnya fasilitas serta keterbatasan kapasitas pengujian
menyebabkan hasil tes membutuhkan waktu yang lama,"
terangnya.
Dirinya menyebut Mobile Lab BSL-2 yang akan
dioperasikan di Kota Medan ini merupakan salah satu
solusi teknologi untuk menghadirkan laboratorium
dengan standar biorisiko tingkat dua, dan mampu
dipindah operasikan dengan mudah ke berbagai daerah
yang membutuhkan.
"Mobile, aman, dan akurat. Tiga konsep itu merupakan
DNA dari lahirnya Mobile Lab BSL-2, dan merupakan
28 | INFOTEK | EDISI KHUSUS TH 2020
EKOSISTEM INOVASI COVID-19
kami mendapatkan kehormatan untuk melayani warga
Medan dan sekitarnya," terang Kepala BPPT.
Lebih lanjut Hammam mengatakan bahwa BPPT saat ini
sedang mengembangkan Mobile Lab BSL-2 generasi tiga
dengan bentuk bus. Konsep bus sengaja dipilih karena
lebih mudah menyusuri akses jalan nasional.
"Kita sempurnakan lagi, setelah kapasitasnya dinaikkan,
sekarang kita sesuaikan dengan akses jalan raya Indonesia.
Ini untuk mengakomodir kebutuhan di daerah yang paling
membutuhkan. Biasanya mereka tidak memiliki fasilitas
lab berstandar biosafety level-2, dan jauh menuju kota
besar. Kita akan deploy ke daerah-daerah tersebut.," tutup
Hammam.
Dalam kegiatan serah terima Mobile Lab BSL-2 dari Kepala
BPPT ke RS Putri Hijau, Panglima Kodam I Bukit Barisan
Mayjen TNI Irwansyah menyambut baik kedatangan
MENYAMBUT BAIK KEDATANGAN
LAB MOBILE YANG MAMPU
MENAMBAH KAPASITAS
hasil desain serta manufaktur para perekayasa BPPT,"
TRACING. TERLEBIH DAERAH
imbuhnya. MEDAN, DELI SERDANG, DAN
Dia menekankan Mobile Lab BSL-2 telah divalidasi oleh BINJAI TERMASUK DALAM
Asosiasi Biorisiko Indonesia, serta memiliki konsep open
system, sehingga kompatibel dengan PCR test yang beredar ZONA MERAH.
di pasar, sehingga tidak khawatir akan kekurangan stok
reagen. Menariknya, lab bergerak ini diungkap Hammam, MAYJEN TNI IRWANSYAH
mampu melakukan 1000 tes spesimen per 24 jam. PANGDAM I BUKIT BARISAN
"Mobile Lab BSL-2 ini telah kami tingkatkan kapasitasnya
dari semula hanya 300 tes per 24 jam, menjadi 1000 tes,"
terangnya. reagen produksi anak bangsa ini sudah siap beroperasi
melayani masyarakat Sumatera Utara," harapnya.
Penambahan kapasitas yang cukup signifikan ini tidak
terlepas dari salah satu produk inovasi Task Force Riset Kepala RS Putri Hijau Kolonel Ckm dr. Irsan Basyroel
dan Inovasi Teknologi Untuk Penanganan Covid-19 Render gambar Mobile Lab BSL-2 Gen3, Tipe Bus mengatakan penyerahan Mobile Lab BSL-2 kepada kami
(TFRIC-19), yaitu pengembangan next-gen PCR Test Kit merupakan dorongan dan semangat bagi insan kesehatan
m-Biocov19 dengan konsep multiplex, hasil kerja sama untuk lebih meningkatkan kemampuan melawan pandemi
lab mobile yang mampu menambah kapasitas tracing.
BPPT bersama PT Biofarma (Persero). COVID-19.
Terlebih menurutnya, daerah Medan, Deli Serdang, dan
Binjai termasuk dalam zona merah.
"Ekosistem inovasi berkonsep pentahelix dalam "Semoga lab bergerak ini dapat memaksimalkan peran
TFRIC-19 memungkinkan hasil ide dan riset dapat testing, tracing, dan treating kepada seluruh anggota TNI
"Saya mengapresiasi inovasi Mobile Lab BSL-2 BPPT.
dikomersialisasikan dengan cepat, sehingga manfaatnya dan masyarakat umum," pungkasnya.
Semoga pekan depan, kombinasi dari lab mobile dan
segera dirasakan langsung oleh masyarakat. Alhamdulillah,
EDISI KHUSUS TH 2020 | INFOTEK | 29
LIPUTAN UTAMA
B
adan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
(BPPT) meluncurkan sistem citra medik
berbasis kecerdasan buatan Artificial
Intelligence (AI) untuk membantu deteksi
COVID-19 di Indonesia.
Sistem deteksi dini COVID-19 berbasis kecerdasan
artifisial tersebut memanfaatkan data X-Ray dan CT-
scan dari pasien positif dan negatif COVID-19. Proses
analisis akan menggunakan model machine learning dan
deep learning. Pengelolaan citra medis berbasis AI akan
diluncurkan di beberapa rumah sakit untuk dipakai
radiolog pada 18 Mei 2020.
Pengelolaan citra medis berbasis AI untuk mengolah data
X-ray dan CT-scan diharapkan dapat menjadi alat bantu
dan pemandu penegakan diagnosis pada pasien-pasien
suspect COVID-19," kata Kepala BPPT Hammam Riza.
Adapun sistem citra medis tersebut bersifat komplemen
terhadap deteksi berbasis Polymerase Chain Reaction
(PCR). Dengan AI, maka hasil pemeriksaan bisa didapat
2-3 menit.
Ada delapan rumah sakit yang menjadi target,
seperti Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto
30 | INFOTEK | EDISI KHUSUS TH 2020
Deteksi
Covid-19,
BPPT
Luncurkan
Citra Medik
Berbasis AI
Mangunkusumo, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja,
Rumah Sakit Umum Zainal Abidin Aceh. Nantinya, citra
medik itu akan menjadi sistem pendukung keputusan
dalam upaya membantu radiolog dan dokter menegakkan
diagnosis COVID-19. Pengelolaan citra medis ini akan
membantu radiolog dan dokter dalam mempercepat
proses diagnosis Covid-19.
"Masih ada sejumlah tantangan yakni tidak semua rumah
sakit memiliki mesin CT-scan dan X-Ray, data CT-scan dan
X-ray dari dalam negeri sedang dikumpulkan dan data
pasien bersifat anonim dan perlu dijaga kerahasiaannya,"
tuturnya.
AI untuk DETEKSI COVID-19
Terkait penggunaan teknologi Artificial Intelligence (AI)
untuk penanganan COVID-19, dirinci Hammam, sub-
tim Artificial Intelligence Task Force Riset dan Inovasi
Teknologi untuk Penanganan COVID-19 (TFRIC 19) telah
ditunjang oleh sumberdaya yang mumpuni.
Perlu diketahui, sub tim AI inipun beranggotakan para
pakar di bidang teknologi informasi khususnya AI dari
berbagai unsur yakni BPPT, TNI AU, ITB, UGM, UNHAN,
Universitas Negeri Surabaya, Politeknik Negeri Malang,
Halaman antarmuka COVID-19 Radiology Platform
Unika Atma Jaya, UNTAG Surabaya, Start-Up Neurabot
Lab, Asosiasi Profesi PB IDI,PAPDI, Indonesia AI Society,
Healthcare.id, IABIE, INAPR dan APIC didukung oleh
dokter ahli untuk interpretasi Radiologi dari RSUD-Koja
dan FKUI-RSCM.
Hal ini dilakukan dengan model machine learning dan
teknik terbaru deep learning untuk membangun model
deteksi berbasis AI, dibantu dengan teknik AI berbasis
Knowledge Growing System sebagai Decision Support
System (DSS) dengan validasi dari radiolog dan dokter
yang terkait guna menjadi landasan pengambilan
keputusan dan kebijakan oleh pejabat yang berwenang.
Model AI berdasarkan dataset CT-Scan dan X-ray yang
dikumpulkan baik dari luar negeri maupun dalam
negeri, secara umum prosesnya adalah sebagai berikut:
1) akuisisi data citra melalui platform data-mining, 2)
anotasi oleh radiolog, 3) pengembangan model AI melalui
supervised training, 4) validasi oleh radiolog/dokter dan
penyempurnaan model, 5) deployment system di Cloud.
Dengan menggunakan sistem berbasis AI ini dalam
menegakkan diagnosis COVID-19 diharapkan dapat
menyelesaikannya.
Perangkat lunak berbasis AI yang dikembangkan saat
ini merupakan Versi 0.5. Pada versi ini model AI dengan
machine learning dibangun berdasarkan dataset CT-Scan
dari luar negeri, diantaranya dari IEEE, Cornell University,
dan Italia.
Dengan pendekatan machine learning ini telah berhasil
dilakukan segmentasi lapang paru. Dari segmentasi
lapang paru ini, selanjutnya diperoleh segmentasi
EKOSISTEM INOVASI COVID-19
tampakan radiologig yang berupa GGO (Ground Glass
Opacity) dan konsolidasi. Kedua tampakan radiologis ini
dipandang sebagai tampakan yang sering muncul pada
pasien COVID-19.
Dari GGO dan konsolidasi yang diperoleh ini selanjutnya
dilakukan ekstraksi fitur berupa rasio luasan area, posisi,
dan banyaknya sebaran GGO dan konsolidasi, untuk
selanjutnya diterapkan ke algoritma machine learning
untuk mendeteksi COVID-19 dari data CT-Scan.
Pendekatan deep learning diterapkan untuk deteksi
COVID-19 dari data X-Ray. Algoritma yang digunakan
berbasis pada Convolutional Neural Networks. Dengan
pendekatan ini citra X-Ray dapat diklasifikasi berdasarkan
tampakan radiologis disertai dengan tingkat/nilai
probabilitas yang menyatakan tingkat keyakinan
tampakan radiologis diklasifikasi.
Untuk dapat menerima data CT-Scan dan data X-Ray serta
data-data non-image dalam jumlah besar, telah dibangun
platform data mining. Platform ini sedang dalam proses
untuk dihubungkan dengan RS-online, yang merupakan
pusat data rumah-sakit nasional.
Sistem pendukung pengambilan keputusan untuk deteksi
COVID-19 sedang dalam proses pengembangan. Sistem ini
menghasilkan rekomendasi yang dapat digunakan dokter
dalam menegakkan diagnosis COVID-19, berdasarkan
data-data citra dan data klinis lainnya.
Diharapkan sistem yang dikembangkan ini akan
melengkapi atau bersifat komplemen terhadap pengujian
berbasis PCR, maupun whole genome sequencing COVID-19
Indonesia.
EDISI KHUSUS TH 2020 | INFOTEK | 31
LIPUTAN UTAMA
14 WGS virus SARS-CoV-2
penyebab COVID-19 di
Indonesia dideteksi TFRIC-19
B
adan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
(BPPT) dan Task Force Riset Inovasi Teknologi
untuk Penanganan COVID-19 (TFRIC-19)
mendeteksi 14 urutan keseluruhan genom
atau whole genome sequencing (WGS) dari virus SARS-
CoV-2 penyebab COVID-19 yang beredar di Indonesia.
"Ada 12 data WGS baru yang berhasil kami temukan lagi.
Ini melengkapi dua data dari TFRIC-19 yang sebelumnya
telah dikirimkan ke bank data dunia atau Global Initiative
on Sharing ALL Influenza Data (GISAID). Jadi ada 14
data WGS dari kami yang dapat dimanfaatkan untuk
mendukung pengembangan vaksin COVID-19," kata
Kepala BPPT Hammam Riza.
Data WGS tersebut bermanfaat untuk memberikan
gambaran profil genetik virus SARS-CoV-2 yang
bersirkulasi di Indonesia.
Ia mengatakan dengan kian banyaknya data WGS yang
dimiliki oleh Indonesia, maka semakin menambah
pemahaman dan pengetahuan tentang virus itu khususnya
dalam mengetahui transmisi virus di Indonesia dan
pengembangan obat hingga vaksin untuk mendukung
penanganan COVID-19.
Dengan adanya 14 WGS baru yang ditemukan BPPT
bersama TFRIC-19, kata dia, maka Indonesia telah
memiliki total 44 koleksi data.
Ia mengemukakan bahwa 44 data WGS dari Indonesia
yang telah terkumpul itu ditemukan oleh Lembaga Biologi
Molekuler Eijkman sebanyak 10 WGS, LIPI sebanyak dua
WGS, Universitas Gadjah Mada sebanyak empat WGS,
Institut of Tropical Disease Universitas Airlangga sebanyak
14 WGS, serta BPPT bersama TFRIC-19 sebanyak 14 WGS.
Hammam menjelaskan bahwa BPPT dan TFRIC-19 akan
terus berupaya untuk menambah jumlah data WGS dari
Indonesia.
32 | INFOTEK | EDISI KHUSUS TH 2020
"Semakin banyak WGS yang kita submit (kumpulkan) ke
GISAID, maka informasi dan data terkait dengan virus
SARS-CoV-2 dan mutasinya di Indonesia dapat diketahui
secara global," katanya.
Perlu diketahui bahwa BPPT diamanatkan sebagai
koordinator percepatan pengembangan produk dalam
negeri, guna mengatasi wabah COVID-19 yang menjadi
pandemik di Indonesia melalui TFRIC19, guna penguatan
tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) dalam mengatasi
wabah COVID-19 yang terus merebak.
TFRIC-19 terdiri dari banyak pakar lintas institusi.
Adapun Tim WGS yang merupakan Sub Task Force 4 dari
TFRIC-19 (Analisis dan Penyusunan Data Whole Genome
COVID-19 Origin Orang Indonesia yang Terinfeksi),
yang dipimpin oleh Dr. Marselina Tan (SITH-ITB) dan
didukung oleh tim dari SITH-ITB dan SF-ITB, FK-UNPAD,
PTFM BPPT, Labkes Prov Jabar, Balitbangkes, Sayurbox,
Universitas YARSI, Wakayama College.
SUB TASK FORCE 4 TFRIC-19
Tugas dari Sub TF 4 ini adalah untuk melakukan analisis
WGS dari sampel COVID-19. Analisis ini diperlukan
dalam penelitian dan pengembangan di bidang terapi,
vaksin maupun diagnostik sehingga di masa depan dapat
dilakukan pencegahan dan penanganan infeksi COVID-19
dengan lebih baik lagi.
Awalnya sampel direncanakan diambil dari berbagai
daerah yang dapat mewakili sampel COVID-19 dari
Indonesia. Namun, dalam perjalanannya terdapat
hambatan teknis sehingga sampel hanya bisa diperoleh
dari Laboratorium Kesehatan (Labkes) Provinsi Jawa
Barat. Tim WGS dalam hal ini sangat diuntungkan, karena
adanya dukungan penuh dari Gubernur Jawa Barat,
sehingga proses pengambilan sampel berjalan dengan
lancar.
Filogenetik WGS sample yang berhasil disequence oleh tim TFRIC-19. (gambar: SITH ITB)
Adapun pelaksanaan proyek ini berlangsung di tiga
laboratorium yaitu; Laboratorium Kesehatan Provinsi
Jawa Barat untuk rekrutmen pasien dan isolasi RNA,
Laboratorium Genetika Molekuler Fakultas Kedokteran
Universitas Padjadjaran untuk pembuatan cDNA dan
analisis Next Generation Sequencing (MisSeq, Ilumina),
dan Laboratorium di ITB untuk analisis bioinformatic.
Pada bulan Juni-Juli 2020, sejumlah 141 sampel positif
dari pasien COVID-19 dengan Ct value 20-35 berhasil
dikumpulkan. Setelah melewati seleksi yang ketat,
terdapat 24 sampel yang kualitas dan kuantitasnya
memenuhi kriteria yang ditentukan untuk analisis lebih
lanjut. Dari ke-24 sampel tersebut dua sampel yang
berhasil di sequencing (full coverage). Bertepatan dengan
Harteknas (10 Agustus 2020), kedua sampel tersebut
berhasil dipublikasikan di GISAID, suatu badan yang
memuat data base dari virus COVID-19.
Analisis bioinformatik menunjukkan bahwa kedua sampel
tersebut termasuk ke dalam clade GH, sama seperti sampel
Indonesia yang berasal dari Tropical Disease Center,
Universitas Airlangga. Hal ini cukup berbeda dengan
sampel-sampel dari Indonesia yang sudah dipublikasikan
EKOSISTEM INOVASI COVID-19
sebelumnya. Sampel-sampel terdahulu yang berasal
dari Lembaga Eijkman dan juga Tropical Disease Center,
Universitas Airlangga, mengelompok dalam clade L.
Hasil analisis bioinformatik menggunakan program
BLAST menunjukkan bahwa sampel tersebut memiliki
kekerabatan yang dekat dengan virus yang berasal dari
Saudi Arabia, USA dan India.
Analisis bioinformatik lebih lanjut menunjukkan adanya
13 titik pada urutan genome sampel Jabar yang berbeda
dengan sampel virus yang berasal dari Wuhan, Cina.
Dalam hal ini, tim masih mempelajari apakah perbedaan
tersebut akan signifikan mempengaruhi disease outcome
dari pasien atau tidak.
Dua hal menarik yang bisa dipelajari lebih lanjut adalah,
yang pertama apakah perbedaan sampel Jabar dengan
sampel Indonesia pada umumnya mempengaruhi tingkat
keparahan penyakit pada pasien, seperti telah diketahui
Jabar memiliki tingkat mortalitas yang lebih rendah dari
DKI dan Jawa Timur. Kedua, apakah terjadi pergeseran
sirkulasi virus yang terdapat di Indonesia. Kedua masukan
tersebut dapat dijawab dengan pengambilan sampel yang
lebih banyak dan representative untuk di sequencing.
EDISI KHUSUS TH 2020 | INFOTEK | 33
LIPUTAN UTAMA EKOSISTEM INOVASI COVID-19

Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hampir

mencapai 100 persen,” tegasnya.

Dirinya pun mengungkapkan tim di BPPT juga

menambahkan inovasi dan modifikasi untuk
memaksimalkan fungsi dari ventilator portabel ini.
Diantaranya, penambahan pengamanan (over pressure
relief valve), penambahan kapasitas tekanan PEEP sekitar
10-20cm H2O, hingga penambahan penganturan fraksi gas
oksigen (FIO2) yang mendukung sistem multi ventilator.

“Ventilator ini telah dilengkapi sensor dan sistem

kontrol untuk memenuhi fungsi dan keamanan dalam
pengoperasiannya. Ditambah ventilator ini telah
mendukung sistem multi ventilator yang memungkinkan
untuk dipakai lebih dari satu pasien,” urai Hammam. PADA SITUASI NORMAL,
Ventilator portabel yang pertama sudah diuji oleh DIBUTUHKAN MINIMAL SATU
dokter dan Kementerian Kesehatan. Selanjutnya, akan
diuji coba di rumah sakit (RS). Saat ini, BPPT sedang
TAHUN ANGGARAN UNTUK
menyelesaikan purwarupa ventilator portabel sebelum MENDORONG INOVASI,
usulan sertifikasinya diajukan pada Balai Pengamanan
Fasilitas Kesehatan (BPFK) Kementerian Kesehatan. NAMUN DALAM SITUASI
Setelah mendapat sertifikasi, ventilator portabel ini akan
diproduksi massal oleh industri nasional untuk memenuhi TERDESAK, INDONESIA MAMPU
kebutuhan rumah sakit.
MENGHASILKAN LIMA JENIS
GANDENG BUMN DAN SWASTA VENTILATOR YANG SUDAH
Kepala BPPT Hammam Riza meninjau produksi Ventilator BPPT3S-LEN di PT LEN Industri, Bandung
BPPT meluncurkan produk lokal ventilator pada 25 April.
MULAI MASUK TAHAP PRODUKSI
DAN YANG BERMANFAAT BAGI
Ventilator bppt Bantu
Dua perusahaan, yakni BUMN dan swasta, memproduksi

PENANGANAN PASIEN COVID-19.

alat bantu pernafasan itu sebanyak 300 unit per pekan
atau 1.200 unit per bulan.

TREATING Pasien Corona Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan pihaknya

meluncurkan ventilator produk lokal dengan tingkat
BAMBANG P.S. BRODJONEGORO
MENRISTEK / KEPALA BRIN

B
adan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
(BPPT) mengembangkan ventilator portabel
untuk membantu pasien terinfeksi virus
Corona (COVID-19) yang mengalami
gangguan pernapasan. Alat kesehatan ini akan
diproduksi massal bersama dengan swasta dan
perusahaan BUMN.
Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan ventilator
portabel ini akan siap diproduksi massal dalam waktu dua
minggu, dan akan diperuntukan untuk pasien COVID-19
non intensive care unit (ICU).
“Kebutuhan ventilator saat ini menjadi krusial lantaran
banyak pasien COVID-19 yang membutuhkan. Kami
di BPPT mengembangkan ventilator portabel untuk
membantu jumlah alat yang dibutuhkan di tiap rumah
sakit rujukan COVID-19,” terang Hammam usai konferensi
pers di Gedung BNPB, Jakarta, Senin (06/04).
Hammam pun menjelaskan ventilator portabel ini
berbasis bagging bag atau yang umum dikenal dengan
ambu bag. Ventilator ini mengadopsi desain open source
ventilator yang dikembangkan di Eropa dengan modifikasi
menyesuaikan material dan komponen yang ada di lokal.
“Kita mengadopsi model yang ada di Eropa, namun kita
sesuaikan dengan bahan yang ada di Indonesia sehingga
kandungan komponen dalam negeri (TKDN) hampir 100
persen, kata Hammam, di Jakarta, (15/04).
Dia membeberkan produksi ventilator dalam negeri yang
diinisiasi oleh BPPT bersama dua perusahaan, yakni dari
BUMN dan swasta dapat menghasilkan 300 ventilator
selama sepekan. Dengan demikian, dalam sebulan BPPT
dapat membuat 1.200 ventilator untuk memenuhi
ketersediaan dalam negeri dalam masa pandemi
COVID-19.
Seperti diketahui, ketersediaan ventilator untuk
penanganan COVID-19 sebanyak 8.000 unit. Padahal,
ketersediaan ventilator dalam negeri menjadi upaya
strategis untuk menekan angka kematian akibat COVID-19
KECEPATAN INOVASI KALA PANDEMI
Menteri Riset Teknologi / Kepala BRIN Bambang P.S.
Brodjonegoro mengatakan situasi pandemi COVID-19
menyisakan hikmah bagi berbagai lini, termasuk dalam
dunia riset Indonesia.
Di mana pada situasi normal, dibutuhkan minimal satu
tahun anggaran untuk mendorong inovasi, namun dalam
situasi terdesak, Indonesia mampu menghasilkan lima
jenis ventilator yang sudah mulai masuk tahap produksi
dan yang bermanfaat bagi penanganan pasien COVID-19.

34 | INFOTEK | EDISI KHUSUS TH 2020 EDISI KHUSUS TH 2020 | INFOTEK | 35

LIPUTAN UTAMA EKOSISTEM INOVASI COVID-19

"Bayangkan, riset dan inovasi yang biasanya di proposal
dilakukan minimal dalam satu tahun anggaran, ini hanya
dalam hitungan tiga bulan, sudah menghasilkan produk-
produk inovasi yang berkualitas, luar biasa dan sangat
dibutuhkan bangsa Indonesia, yang pada saat yang sama,
bangsa lain juga sedang berlomba-lomba membuatnya,"
kata Bambang dalam keterangan tertulisnya (20/06).
Dari lima ventilator yang telah mengantongi izin edar
dari Kementerian Kesehatan, setelah lulus uji sertifikasi
dari Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK)
Kementerian Kesehatan. Dua diantaranya adalah
pengembangan dari BPPT melalu TFRIC-19, yakni
BPPT3S-LEN dan DHARCOV-23S.
BPPT3S-LEN merupakan ventilator berbasis Ambu Bag
dan CAM dikembangkan Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi (BPPT) bersama PT LEN.
BPPT3S-LEN mendapatkan Nomor Izin Edar Alat
Kesehatan KEMENKES RI ADK 20403020870 dan sekarang
PT LEN sedang proses produksi 100 unit ventilator.
Kemudian, DHARCOV-23S adalah Ventilator Emergency
CMV dan CPAP berbasis pneumatic DHARCOV 23S.
Ventilator ini dikembangkan oleh BPPT bekerjasama
dengan PT Dharma Precission Tools.
"Pengembangan ventilator karya anak bangsa ini sudah
dimulai sejak Maret lalu. Selain BPPT, ada 17 tim dari
sejumlah universitas, perusahaan, dan lembaga riset
yang mengembangkan alat bantu pernapasan", dikatakan
Kepala BPPT Hammam Riza dalam sambutannya.
"Ventilator buatan BPPT-LEN termasuk yang paling
cepat mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan.
Dengan demikian ventilator ini bisa segera diproduksi
dan diedarkan untuk membantu penanganan COVID-19 di
Indonesia," ungkap Hammam.
Hammam menegaskan kita dapat membuktikan tantangan
inovasi tidak hanya berujung pada jurang kematian
teknologi, melalui sinergi kita buktikan dapat melahirkan
inovasi karya anak bangsa seperti emergency ventilator
ini.
Kami terus berupaya mendorong karya anak bangsa
seperti inovasi emergency ventilator BPPT3S-LEN,
untuk dihilirisasi kepada masyarakat guna membantu
penanganan COVID-19 di Indonesia, dan tidak akan
berhenti di sini, kita akan terus berupaya melahirkan
ekosistem inovasi, urai Hammam.
KERJASAMA ANTARA
Produksi ventilator BPPT3S-LEN dilakukan oleh BPPT
bersama PT Len Industri (Persero), merupakan upaya BPPT TELAH TERBUKTI
untuk mencukupi kebutuhan alat bantu pernapasan di
seluruh rumah sakit di Indonesia.
MENGHASILKAN PRODUK
INOVASI YANG BISA
Senada dengan Kepala BPPT, Direktur Utama PT. LEN
Zakky Gamal Yasin mengatakan, kerjasama antara BPPT DIMANFAATKAN OLEH
telah terbukti menghasilkan produk inovasi yang bisa
dimanfaatkan oleh masyarakat, salah satunya produksi MASYARAKAT, SALAH SATUNYA
emergency ventilator BPPT3S-LEN hasil pengembangan
BPPT.
PRODUKSI EMERGENCY
VENTILATOR BPPT3S-LEN
Kedepan Zakky berharap, kerjasama bersama BPPT dapat
terus berjalan dan terus mendukung semua program HASIL PENGEMBANGAN BPPT
inovasi dapat dihilirisasi ke masyarakat.
ZAKKY GAMAL YASIN
DIREKTUR UTAMA PT. LEN INDUSTRI

Alat ini mendapatkan Nomor Izin Edar Alat Kesehatan

KEMENKES RI AKD 20403020892.

Dharcov-23S sendiri telah memasuki fase produksi massal.

Total unit dalam tahap pertama yang akan diproduksi
adalah sebanyak 200 unit ventilator.

Sampai Jumat, 19 Juni 2020 lalu, sebanyak 100 unit selesai

diproduksi dan terkalibrasi, sedangkan sisanya akan
selesai pada akhir pekan ketiga bulan Juni 2020.

Selain kedua ventilator tersebut, BPPT bekerja sama

dengan PT Polijaya juga sedang mengembangkan BPPT3S-
Poly yang masih dalam uji sertifikasi.

TINJAU KESIAPAN
Mejawab tantangan kebutuhan alat kesehatan untuk
pasien COVID-19, Kepala BPPT Hammam Riza meninjau
kesiapan emergency ventilator (alat bantu pernapasan)
yang diproduksi di Lembaga Elektronika Nasional (LEN)
Bandung, (2/07).

36 | INFOTEK | EDISI KHUSUS TH 2020 EDISI KHUSUS TH 2020 | INFOTEK | 37

LIPUTAN UTAMA
TFRIC-19 Next Generation:
Potensi Pengembangan Ekosistem Riset dan Inovasi
Teknologi untuk Indonesia Hari Ini dan Masa Depan
Kepala BPPT memaparkan inovasi kesehatan penanggulangan COVID-19. hasil ekosistem inovasi TFRIC-19
Oleh Tauhid Nur Azhar dan Hammam Riza
B
Beberapa catatan disini bersifat evaluasi dan
foresight dari perjalanan Task Force Riset
dan Inovasi Teknologi untuk Penanggulangan
COVID-19 (TFRIC-19) generasi pertama,
yang digagas oleh BPPT sejak 15 Maret 2020.
Disini tertoreh semangat 'Solid, Smart, Speed', dan 'kaji
terap' dalam menghasilkan karya inovasi, yang meliputi
pengembangan metoda diagnostik berbasis imunologi
dan biologi molekuler; analisis citra medis dengan
menerapkan kecerdasan artifisial; pemetaan genom
virus melalui metoda whole genome sequencing (WGS);
pembuatan ventilator darurat; penyusunan standar
pengujian material alat pelindung diri (APD); piranti
pendukung penerapan protokol Kesehatan (mobile
handwasher, hand sanitizer), asupan imunomodulator;
piranti lunak pemantauan OTG, PDP PC-19 dan SimBSL-2,
sampai pengembangan unit laboratorium berstandar
BSL-2 bergerak.
38 | INFOTEK | EDISI KHUSUS TH 2020
Ruh dari setiap produk inovasi tersebut adalah memutus
mata rantai pandemi secara rasional dan tepat sasaran.
Proses testing dan detecting yang diikuti tracing diimbangi
dengan upaya preventif (isolating) dan upaya untuk
mencari solusi konstruktif (treating).
Data genomik virus dapat digunakan sebagai referensi
untuk mengembangkan alat deteksi, obat, dan vaksin. Peta
kerentanan dapat menjadi acuan perumusan kebijakan
terkait upaya mitigasi terhadap pandemi. Demikian
sekilas gambaran ringkas dari keluaran TFRIC-19 generasi
pertama.
Hari ini kita mendapati kenyataan bahwa pandemi
COVID-19 masih terus berlangsung dan upaya
pengembangan vaksin serta berbagai regimen pengobatan
juga masih terus diakselerasi dengan semangat tinggi.
Kita juga mendapati kenyataan bahwa pendekatan
berbasis ekosistem dengan kesatuan visi-misi dalam
mencari solusi menghadapi pandemi telah melahirkan
sebuah genre baru kolaborasi dalam mensinergikan
potensi, bahkan lintas institusi, lintas disiplin ilmu, dan
juga lintas generasi.
Mengacu pada materi Prof. Sofia Mubarika dalam
serial Webinar TFRIC-19, ini adalah momentum
kebangkitan nasional kedua. Tentu momentum ini
harus dijaga kelembamannya agar terus dapat bergulir
dan menghasilkan solusi inovatif dalam menghadapi
permasalahan bangsa menghadapi virus SARS-Cov-2.
Apa yang telah dan akan terjadi karena pandemik
COVID-19? Dari aspek kesehatan kita masih melihat
tingginya kebutuhan akan proses testing untuk membantu
proses isolasi dan pencegahan transmisi. Di sisi lain terjadi
peningkatan kebutuhan kapasitas layanan kesehatan.
Tak dapat dipungkiri bahwa pandemi telah mengakibatkan
proses layanan non-COVID juga mengalami kesulitan.
Aktivitas pasien dan tenaga medis menjadi sangat terbatas.
Padahal masalah kesehatan di Indonesia ini kompleks dan
beragam. Untuk itu perlu dilakukan inventarisasi berbagai
solusi terintegrasi yang dapat membantu mengoptimalkan
kembali layanan kesehatan dasar yang amat dibutuhkan
masyarakat. Untuk itu terbetuklah pemikiran bahwa ke
depan TFRIC-19 Next Generation dapat berkontribusi
dengan mendorong lahirnya inovasi teknologi, antara lain:
Unit layanan kesehatan remote area berbasis teknologi
telemedicine dengan konsep interoperabilitas
menggunakan perangkat diagnostik seperti digital
radiography DR/DDR/RSFD, USG, EKG, piranti
laboratorium klinik dll. Peralatan ini menyediakan data
yang dapat dianalisis oleh sistem pemandu diagnostik
berbasis kecerdasan artifisial.
Unit ini dapat bersifat lokal (statis), maupun mobile
(dinamis). Unit ini juga dapat dilengkapi dengan pembaca
surface plasmon resonance (SPR) atau juga metoda deteksi
portable seperti GeNose UGM untuk skrining adanya
penularan SARS-CoV-2. Pengembangan unit fasyankes
dinamik untuk daerah terluar, terdepan, terpencil ini
dapat mengacu pada pengalaman pengembangan unit
mobile lab BSL-2 di Sub TF-5.
Pengembangan sistem integrator data medis (kesehatan)
nasional yang dapat dimulai dari pengembangan sistem
analisis data kerentanan berbasis Knowledge Growing
System (KGS) yang merupakan produk Sub TF-3.
Piranti lunak analisis yang mendukung proses
pengambilan keputusan (Decision Support System) dapat
EKOSISTEM INOVASI COVID-19
menjadi pintu masuk untuk mengintegrasikan data yang
tersedia saat ini, yang masih tersebar dan sebagian belum
terstruktur.
Penggunaan AI dalam perumusan kebijakan
pengembangan fasyankes, logistik, sumber daya manusia,
sampai strategi epidemiologi pada saat diterapkan (misal
di Kemenkes, Kemenko PMK, dan KSP) akan "memaksa"
restrukturisasi data mulai dari fasilitas kesehatan tingkat
primer (FKTP) hingga satuan terkecil (puskesmas).
Secara paralel dapat dikembangkan model Electronic
Medical Record (EMR) berbasis Block Chain sebagai model
pengelolaan data medis secara terintegrasi. Penerapan
yang dapat meningkatkan efektifitas administrasi,
manajemen, dan mekanisme layanan kesehatan sampai
aktuaria (sistem penjaminan kesehatan) dapat menjadi
model dalam upaya pengintegrasian data medis nasional.
Mengembangkan aplikasi berbasis kecerdasan artifisal
dalam ranah Bioinformatika untuk merancang bahan baku
obat, vaksin, pemanfaatan bahan alam, sampai precision
medicine (miRNA-eksosom, dll).
Pengembangan aplikasi nasional ini bermodal kapasitas
dan inovasi terkini yang ada di Sub TF-1, 2, 3, dan 4 serta
di Pusat Teknologi Bioindustri (PTB) dan Pusat Teknologi
Farmasi dan Medika (PTFM), dan juga Pusat Teknologi
Informasi dan Komunikasi (PTIK) BPPT.
Pengembangan imunomodulator berbasis microbiome
yang dibutuhkan sebagai salah satu aspek proteksi
di masa pandemi, juga untuk mencegah terjadinya
berbagai penyakit metabolik degeneratif. Hasilnya dapat
diintegrasikan dengan produk inovasi generasi pertama
seperti BiskuNeo dan Purula. Sementara potensi ini dapat
ditingkatkan hasilnya dengan sinergi Nusantics, PTFM,
dan PTB BPPT.
Pengembangan desain dan produksi aptamer untuk panel
kit pemeriksaan antigen dan protein terkait beberapa
penyakit endemik di Indonesia. Keberhasilan tim Sub
TF-1 dalam pengembangan microchip SPR bersama mitra
(PT. TMC) berbasis antibodi IgY dan aptamer, membuka
peluang pembuatan panel deteksi dini berbagai penyakit
di Indonesia, baik yang dibaca melalui sistem lateral flow
immunoassay maupun SPR. Potensi yang ada tentu saja
tim Sub TF-1, 2, dan 4 serta PTFM BPPT.
Demikian sedikit ulasan dan usulan terkait dengan apa
yang telah kita kerjakan bersama dalam TFRIC-19 versi
pertama, dan gambaran apa saja yang sekiranya mungkin
untuk dikembangkan di masa depan.
EDISI KHUSUS TH 2020 | INFOTEK | 39
LIPUTAN KHUSUS
Usia 42 Tahun, BPPT Terus
Berinovasi Untuk Kemajuan
Bangsa
K
epala Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi (BPPT), Hammam Riza
mengatakan, pihaknya Hal itu dikatakannya
dalam perayaan hari jadi BPPT ke-42, Senin
(24/8).
"Beliau berpesan, jangan pernah berhenti berjuang
sampai kita masuk ke dimensi yang lain," kata Hammam,
saat memberikan sambutannya (24/8).
BPPT berpandangan, transformasi Indonesia menjadi
negara maju berbasis pada inovasi teknologi tidak hanya
diperjuangkan pada masa lalu dan dilakukan pada saat ini.
Namun, transformasi tersebut akan terus dilakukan untuk
melangkah di masa depan.
"Kami dari BPPT akan terus melanjutkan cita-cita mulia
beliau, menjadikan Indonesia mampu sejajar dengan
negara maju lainnya, terutama dalam penguasaan dan
pendayagunaan teknologi," kata Hammam menambahkan.
Ia melanjutkan, UU Nomor 11 Tahun 2019 tentang Sistem
Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Sisnas Iptek)
menjadi tonggak sejarah penting dalam pembangunan
Iptek di Indonesia. Adanya UU Sisnas Iptek semakin
memperkokoh BPPT sebagai lembaga riset dan inovasi.
"BPPT mempunyai tujuh peran strategis yaitu
perekayasaan, audit teknologi, kliring teknologi, alih
teknologi, intermediasi teknologi, difusi iptek, dan
komersialisasi teknologi," kata dia lagi.
Untuk menghadirkan inovasi dan layanan teknologi
terbaik demi mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045,
menurut Hammam, membutuhkan kolaborasi semua
pemangku kepentingan, dalam sebuah ekosistem inovasi.
Ekosistem inovasi pentahelix mengusung pola kerja
sama antara pemerintah, industri/bisnis, akademisi,
hingga dukungan komunitas maupun media massa, yang
merupakan pemangku kepentingan penyelenggara Iptek
40 | INFOTEK | EDISI KHUSUS TH 2020
HUT 42 BPPT
TRANSFORMASI INDONESIA
MENJADI NEGARA MAJU
BERBASIS PADA INOVASI
TEKNOLOGI TIDAK HANYA
DIPERJUANGKAN PADA MASA
LALU DAN DILAKUKAN PADA
SAAT INI. NAMUN AKAN TERUS
DILAKUKAN UNTUK MELANGKAH
DI MASA DEPAN. Kepala BPPT dalam HUT 42 BPPT
HAMMAM RIZA komunitas, TFRIC-19 telah menghasilkan lima produk
KEPALA BPPT inovasi Alat kesehatan, yang telah digunakan dalam Membangun ekosistem inovasi nasional, ditekankan
mendukung penanganan wabah Covid-19 di tanah air. Hammam, haruslah menjadi hal fundamental, menuju visi
Indonesia Emas 2045, yaitu Indonesia yang maju mandiri
dalam menghasilkan produk inovasi buatan Indonesia.
Di usia ke-42 sebut Hammam, BPPT dengan bangga adil dan makmur. Indonesia yang berdaya saing, untuk
mempersembahkan terobosan baru produk inovasi dari menjadi negara yang besar berbasis ekonomi inovasi.
Pembangunan ekosistem inovasi nasional ini pun sudah
TFRIC-19 yang terdiri dari RDT iCOVID-19, Bahan Baku
dicontohkan BPPT dalam pembentukan Task Force
RDT Protein Rekombinan, Biosensor SPR, PCR Test Kit “Ekosistem inovasi nasional harus menjadi fondasi
Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan Pandemi
multiplex Biocov-19, Aplikasi Artificial Intelligence (KA) pembangunan nasional, karena dari situ akan tercipta
Covid-19 (TFRIC-19).
COVID-19 berbasis citra medis X-Ray dan CT-Scan, Set banyak lompatan inovasi, yang berujung pada produk
Data Whole Gnome Sequence yg diakui global, dan Mobile inovasi buatan Indonesia yang bisa menjadi produk global.
"Di masa COVID-19, BPPT tidak berpangku tangan dalam
Laboratory BSL-2 Next Generation. Itulah yang akan membuat kita bangga buatan Indonesia,
menanggulangi penyebaran pandemi. BPPT terpanggil
seperti tema peringatan 75 tahun kemerdekaan Republik
untuk bergerak cepat dengan mengerahkan seluruh
BPPT juga berperan penting dalam melaksanakan dan Indonesia,” paparnya.
kemampuannya untuk berkontribusi menghasilkan
mendukung Program Prioritas (Flagship) Riset dan Inovasi
inovasi teknologi dalam melaksanakan testing, tracing,
Nasional dan Penugasan Nasional melalui pengkajian dan Pelaksanaan transformasi digital merupakan salah satu
, treating, detecting dan isolating. Kita semua itu melalui
penerapan teknologi Indonesia Tsunami Early Warning upaya strategis yang harus dilakukan. Presiden Joko
TFRIC-19," terangnya.
System (Ina TEWS), Puna Male “Elang Hitam”, Garam Widodo dalam pidato kenegaraan menginginkan platform
Industri Terintegrasi, PLT Panas Bumi, PLTSa, PLT Biogas, teknologi digital yang berkembang dan dimanfaatkan
Hammam menuturkan bahwa TFRIC-19 yang diorkestrasi
Charging Station untuk KBL, Peningkatan TKDN, Sistem masyarakat Indonesia turut memberikan kontribusi
BPPT adalah sebuah wujud nyata keberhasilan ekosistem
Pemerintahan Berbasis Elektronik, Pengolahan Sampah dalam kemajuan bangsa dan negara.
inovasi nasional. Dengan anggota yang berasal dari
dan Limbah, Bahan Baku Obat, Teknologi Tepat Guna
8 institusi litbang pemerintah, 18 perguruan tinggi,
Pangan dan disrupsi frontier technology masa depan. BPPT, kata Hammam, baru saja meluncurkan Strategi
4 industri nasional, 6 startup, 3 rumah sakit, dan 15
EDISI KHUSUS TH 2020 | INFOTEK | 41
LIPUTAN KHUSUS
Menristek/Kepala BRIN memberikan paparan dalam HUT 42 BPPT
Nasional Kecerdasan Artifisial (KA) 2020-2045. Stranas
KA yang diluncurkan pada 10 Agustus 2020 oleh Wakil
Presiden RI Ma'ruf Amin dan Menristek Bambang P.S.
Brodjonegoro, berisikan lima bidang prioritas utama
yang meliputi layanan kesehatan, reformasi birokrasi,
pendidikan dan riset, ketahanan pangan, serta mobilitas
dan kota cerdas.
“Kami juga mendukung transformasi digital menyongsong
Revolusi Industri 4.0. Transformasi digital ini ditandai
dengan adanya 41 aplikasi digital yang dimiliki BPPT
yang digunakan untuk penguatan dukungan manajemen
dan kesejahteraan pegawai, seperti aplikasi digital untuk
mencatat presensi dan kinerja pegawai yang dinamakan
Fabiola atau Face Biometric Location Authentication,”
ungkap Hammam.
Selain itu, BPPT akan meluncurkan sebuah terobosan
aplikasi identitas digital yakni i-Otentik-3000. Ini adalah
aplikasi sertifikat digital bagi seluruh pegawai BPPT. BPPT
akan menjadi instansi pemerintah pertama di Indonesia
yang melaksanakan hal tersebut.
Aplikasi ini berfungsi untuk memastikan keutuhan
dokumen yang dikirim. Selain itu, teknologi ini bisa
memastikan autentikasi dokumen dan pengirim.
Dalam kesempatan sama, Menteri Riset Teknologi/
Kepala BRIN Bambang P.S. Brodjonegoro menekankan
pentingnya konsep berakhir diawal dan berawal diakhir
42 | INFOTEK | EDISI KHUSUS TH 2020
SAYA YAKIN KEMAMPUAN
BPPT DALAM MELAKUKAN
PENGEMBANGAN PRODUK
AKAN MENJADI KEUNGGULAN
BPPT DAN JUGA KEUNGGULAN
INDONESIA KEDEPAN KARENA
DAYA SAING DITENTUKAN OLEH
PENGEMBANGAN PRODUK
BAMBANG P.S. BRODJONEGORO
MENRISTEK / KEPALA BRIN
dari B.J Habibie khususnya yang terkait adalah reverse
engineering ternyata diperlukan dan memberikan hasil
ketika ada keterbatasan waktu dan urgensi sehingga
lahirlah beberapa inovasi alat kesehatan.
Industri alat kesehatan dan bahan baku obat di Indonesia
menurut Bambang, tidak didisain untuk bisa menjamin
masyarakat Indonesia yang sehat, tetapi dengan adanya
kemampuan reverse engineering maka ketergantungan
terhadap impor bisa dikurangi
Labih lanjut diuatarakannya, ketika BPPT sudah berhasil
dengan inovasi alat kesehatan generasi pertama maka
harus ada lanjutannya yakni pengembangan produk yang
berbasis riset dan inovasi untuk meningkatkan daya saing
karenanya pengembangan produk harus menjadi fokus
utama.
"Saya yakin kemampuan BPPT dalam melakukan
pengembangan produk akan menjadi keunggulan BPPT
juga keunggulan Indonesia kedepan karena daya saing
ditentukan oleh pengembangan produk," jelas Bambang.
MITRA STRATEGIS BPPT
Seluruh permasalahan yang dihadapi bangsa ini selalu
melibatkan para perekayasa dan peneliti di BPPT terutama
dibidang transformasi teknologi dan transformasi digital,
seperti survei kelautan, isu pangan dan sebagainya, hal
BPPT BERKONTRIBUSI
MEMBANTU PEMERINTAH
DALAM PENANGANAN COVID-19
DENGAN MELAHIRKAN PRODUK
INOVASI BUATAN ANAK
BANGSA YANG SUDAH DAPAT
DIPRODUKSI SECARA MASSAL
DIDALAM NEGERI.
DONI MONARDO
KEPALA BNPB
tersebut dikatakan Sahat Manaor Panggabean Staf Ahli
Bidang Manajemen Konektivitas yang mewakili Menteri
Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi diacara
HUT BPPT ke-42, Jakarta (24/08).
Ditambahkannya, kami sangat mengapresiasi semua
prestasi yang sudah dicapai oleh BPPT terutama dalam
penanganan kasus COVID-19 ini namun ada beberapa hal
penting yang harus diperhatikan pasca COVID-19 ini.
Hal penting yang menjadi perhatian antara lain adalah
isu pangan, karena negara lain pun belum tentu akan
mengekspor bahan pangannya ke Indonesia dan dibidang
kesehatan yang sedang dikembangkan oleh BPPT juga
menjadi perhatian penting.
Diharapkan lembaga-lembaga penelitian dibawah
Kemenristek/BRIN seperti BPPT dapat memberikan
kontribusi dalam mengambil kebijakan-kebijakan
HUT 42 BPPT
ditingkat Nasional.
Sementara, Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia
Angkatan Darat (TNI AD) Jenderal Andika Perkasa
mengapresiasi keberhasilan BPPT dalam menghadirkan
produk inovasi. Ia juga menyampaikan TNI AD
memerlukan upaya ekstra dalam penanganan COVID-19,
seperti laboratorium PCR. TNI AD saat ini mempunyai 68
rumah sakit dan baru mempunyai enam yang memiliki
laboratorium PCR.
Ditambahkan Andika, seluruh rumah sakit kami bukannya
tidak merawat pasien COVID-19, dan pasien yang dirawat
bukan hanya prajurit atau PNS. Akan tetapi rumah sakit
rujukan pasien COVID-19 sudah ditentukan di tiap-tiap
daerah. Namun praktiknya, orang yang sakit belum tentu
tahu bahwa dirinya terkena Covid-19, dan selalu mencari
RS terdekat, sehingga seluruh rumah sakit kami pasti
merawat pasien COVID-19.
Lanjut Andika, kemampuan untuk identifikasi melalui
PCR test ini yang jauh dari sempurna, saat ini TNI AD
baru punya satu yakni di RSPAD. Laboratorium kedua
ini merupakan pinjaman dari BPPT yang berada di RS
Ridwan Meuraksa.
Dikesempatan tersebut Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo secara
virtual menyampaikan bahwa BPPT sudah sejak lama
menjadi mitra BNPB dalam memberikan kontribusi nyata
penanganan bencana khususnya terkait kebakaran hutan
dan lahan terutama dengan memanfaatkan Teknologi
Modifikasi Cuaca (TMC).
Dimasa pandemi pun BPPT berkontribusi membantu
Pemerintah dalam penanganan COVID-19 dengan
melahirkan produk inovasi buatan anak bangsa yang
sudah diluncurkan oleh Presiden RI pada 20 Mei 2020
yang bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional
dengan produk-produk yang sudah dapat diproduksi
secara massal didalam negeri,
“Selamat Ulang Tahun ke-42 BPPT, teruslah berinovasi
sebagai solusi untuk kemajuan Indonesia”, tutup Doni.
Sebagai informasi, di acara tersebut juga dilakukan
penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU)
antara BPPT dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan MoU
antara BPPT dan PT Tempo Scan Pacific Tbk.
EDISI KHUSUS TH 2020 | INFOTEK | 43
PIDATO PRESIDEN RI
HUT RI 75: Presiden Jokowi
cetuskan 'kita harus bajak
momentum krisis ini'
P KITA HARUS BAJAK MOMENTUM
residen Joko Widodo menyampaikan pidato
kenegaraan dengan suasana yang berbeda
pada tahun ini. Tak seperti tahun-tahun
sebelumnya, ruang sidang di Kompleks
Parlemen, Jumat (14/8/2020), tak lagi terisi penuh
oleh anggota DPR dan para tamu undangan lainnya.
Jumlah anggota DPR dan tamu yang hadir secara fisik
dibatasi agar bisa menerapkan jaga jarak. Lebih banyak
anggota DPR dan para tamu yang menyaksikan acara
tahunan tersebut secara virtual.
Semua itu tak lain karena pandemi COVID-19. Pidato
kenegaraan Presiden Jokowi pun tak jauh dari urusan
penanganan pandemi. Berikut rangkumannya:
DAMPAK COVID-19
Di awal pidato, Presiden Jokowi membahas mengenai
banyaknya kursi kosong di ruang sidang tersebut.
"Semestinya, seluruh kursi di ruang sidang ini terisi penuh,
tanpa ada satu kursi pun yang kosong. Semestinya, sejak
dua minggu yang lalu, berbagai lomba dan kerumunan
penuh kegembiraan, karnaval-karnaval perayaan
peringatan hari kemerdekaan diadakan, menyelimuti
suasana bulan kemerdekaan ke-75 tahun Indonesia
merdeka," kata dia.
Namun, semua yang sudah direncanakan tersebut harus
berubah total karena efek pandemi COVID-19. Meski
demikian, Jokowi mengingatkan bahwa semua ini tidak
boleh mengurangi rasa syukur dalam memperingati 75
tahun Indonesia Merdeka.
SELURUH DUNIA TERDAMPAK
Presiden Jokowi menyebutkan, sebanyak 215 negara,
tanpa terkecuali, sedang menghadapi masa sulit di tengah
pandemi COVID-19.
Mengutip WHO, sampai dengan tanggal 13 Agustus
kemarin, terdapat lebih dari 20,4 juta kasus di seluruh
44 | INFOTEK | EDISI KHUSUS TH 2020
dunia, dengan jumlah kematian di dunia sebanyak
744.000 jiwa.
"Semua negara, negara miskin, negara berkembang,
termasuk negara-negara maju, semuanya sedang
mengalami kemunduran karena terpapar COVID-19," kata
dia.
Krisis perekonomian dunia juga terparah dalam sejarah.
Pada kuartal pertama 2020, pertumbuhan ekonomi
negara kita masih plus 2,97 persen, tetapi di kuartal kedua
kita minus 5,32 persen.
Ekonomi negara-negara maju bahkan minus belasan
persen, sampai minus 17-20 persen.
BAJAK MOMENTUM KRISIS
Namun, Presiden Jokowi justru menilai kemunduran
banyak negara besar ini bisa menjadi peluang dan
momentum bagi kita untuk mengejar ketertinggalan.
Ibarat komputer, Presiden Jokowi menyebut
perekonomian semua negara saat ini sedang macet,
sedang hang. Semua negara harus menjalani proses
mati komputer sesaat, harus melakukan restart, harus
melakukan rebooting.
"Dan semua negara mempunyai kesempatan men-setting
ulang semua sistemnya," kata dia.
Presiden Jokowi menyambut hangat seruan para ulama,
para pemuka agama, dan tokoh-tokoh budaya agar
menjadikan momentum musibah pandemi ini sebagai
sebuah kebangkitan baru. Kebangkitan untuk melakukan
sebuah lompatan besar.
Ia menilai, inilah saatnya Indonesia membenahi diri
secara fundamental, melakukan transformasi besar,
menjalankan strategi besar.
HUT KE - 75 RI, INDONESIA MAJU
KRISIS INI. KITA HARUS
SERENTAK DAN SEREMPAK
MEMANFAATKAN MOMENTUM
INI. MENJADIKAN INDONESIA
SETARA DENGAN NEGARA-
NEGARA MAJU. MENJADIKAN
INDONESIA MAJU YANG KITA
CITA-CITAKAN
JOKO WIDODO
PRESIDEN RI
Presiden RI Joko Widodo memberikan pidato dalam rangka HUT ke-75 Kemerdekaan RI pada sidang tahunan MPR dan Sidang Bersama
DPR-DPD di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2020). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Strategi besar di bidang ekonomi, hukum, pemerintahan, Lalu, pemerintah menyiapkan rumah sakit, rumah isolasi,
sosial, kebudayaan, termasuk kesehatan dan pendidikan. obat- obatan, alat kesehatan, dan mendisiplinkan protokol
kesehatan.
"Jangan sia-siakan pelajaran yang diberikan oleh krisis.
Jangan biarkan krisis membuahkan kemunduran. Justru, "Semuanya harus dilakukan secara cepat, dalam waktu
momentum krisis ini harus kita bajak untuk melakukan yang sangat singkat," kata Presiden Jokowi.
lompatan kemajuan," kata dia.
Ketika krisis kesehatan tersebut berdampak pada
perekonomian nasional, Indonesia juga cepat bergerak.
LANGKAH TANGANI KRISIS
Presiden Jokowi lalu menjabarkan sejumlah upaya yang
Pemerintah memberikan bantuan sosial bagi masyarakat
dilakukan pemerintah untuk menangani krisis kesehatan.
melalui bantuan sembako, bansos tunai, subsidi dan
diskon tarif listrik, BLT Desa, dan subsidi gaji.
Pertama, pemerintah mengevakuasi warga negara
Indonesia dari wilayah pandemi COVID-19 di Tiongkok.
EDISI KHUSUS TH 2020 | INFOTEK | 45
PIDATO PRESIDEN RI
Juga membantu UMKM untuk memperoleh restrukturisasi
kredit, memperoleh banpres produktif berupa bantuan
modal darurat, dan membantu pembelian produk-produk
mereka. Lalu, membantu tenaga kerja yang menjadi
korban PHK, antara lain melalui bantuan sosial dan Kartu
Prakerja.
"Sesuatu yang tidak mudah. Sesuatu yang tidak mudah,"
kata Presiden Jokowi.
Untuk itu semua, pemerintah cepat melakukan perubahan
rumusan program. Menyesuaikan program kerja dengan
situasi terkini.
Melakukan realokasi anggaran dalam waktu singkat.
Menerbitkan Perppu Nomor 1 Tahun 2020, yang kemudian
disetujui oleh DPR menjadi UU Nomor 2 Tahun 2020.
TERIMA KASIH KE TENAGA KESEHATAN
Presiden Jokowi menyebutkan, perjuangan untuk
menghambat penyebaran COVID-19, mengobati yang
sakit, dan mencegah kematian sudah luar biasa dilakukan.
Atas nama rakyat, bangsa dan negara, Presiden Jokowi
menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-
tingginya kepada para dokter, perawat, serta seluruh
petugas di rumah sakit. Juga petugas di laboratorium, di
klinik-klinik kesehatan, dan di rumah isolasi.
Tak lupa, Presiden Jokowi juga berterima kepada tokoh
masyarakat, para relawan, awak media, aparat TNI dan
Polri, para ASN di pusat dan di daerah.
Ia menyebut, dengan peristiwa pandemi ini, maka
reformasi fundamental di sektor kesehatan juga harus
kita percepat.
Orientasi pada pencegahan penyakit dan pola hidup
sehat harus diutamakan. Penguatan kapasitas SDM,
pengembangan rumah sakit dan balai kesehatan, serta
industri obat dan alat kesehatan harus diprioritaskan.
"Ketahanan dan kapasitas pelayanan kesehatan harus kita
tingkatkan secara besar-besaran," kata Presiden Jokowi.
PANGAN DAN ENERGI
Selain sektor kesehatan, Presiden Jokowi juga bicara
soal pangan dan energi. Menurut dia, efisiensi produksi
pangan, peningkatan nilai tambah bagi petani, penguatan
koperasi, dan metode korporasi petani akan terus
ditingkatkan.
46 | INFOTEK | EDISI KHUSUS TH 2020
"Food estate atau lumbung pangan sedang dibangun untuk
memperkuat cadangan pangan nasional," kata Presiden
Jokowi.
Saat ini sedang dikembangkan food estate di Provinsi
Kalimantan Tengah dan Provinsi Sumatera Utara, dan
akan dilakukan kemudian di beberapa daerah lain, yang
merupakan sinergi antara pemerintah, pelaku swasta, dan
masyarakat sebagai pemilik lahan maupun sebagai tenaga
kerja.
Upaya besar juga telah dan sedang dilakukan dalam
membangun kemandirian energi. Tahun 2019, Indonesia
sudah berhasil memproduksi dan menggunakan biodiesel
20 persen (B20). Dan, tahun ini dimulai dengan B30,
sehingga mampu menekan nilai impor minyak di tahun
2019.
Pertamina bekerja sama dengan para peneliti pun telah
berhasil menciptakan katalis untuk pembuatan D100,
yaitu bahan bakar diesel yang 100 persen dibuat dari
minyak kelapa sawit.
"Ini akan menyerap minimal satu juta ton sawit produksi
petani untuk kapasitas produksi 20.000 barrel per hari,"
kata Jokowi.
Hilirisasi bahan mentah yang lain juga terus dilakukan
secara besar-besaran, misalnya Batu bara diolah menjadi
methanol dan gas. Biji nikel juga telah bisa diolah
menjadi ferro nikel, stainless steel slab, lembaran baja,
dan dikembangkan menjadi bahan utama untuk baterai
lithium.
Investasi dan tenaga kerja
Prinsip yang sama, lanjut Presiden Jokowi, juga digunakan
dalam membangun kawasan-kawasan industri lain,
termasuk pembangunan super koridor ekonomi pantai
utara Jawa.
Kawasan Industri Batang serta Subang-Majalengka
sedang dikembangkan dalam waktu singkat, dirancang
untuk mampu mengundang investasi berkualitas, yang
bersinergi dengan UMKM kita, yang memberikan nilai
tambah signifikan untuk perekonomian nasional, serta
menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.
Kawasan industri serupa juga akan dibangun di berbagai
daerah di seluruh Indonesia, yang selalu bersinergi
dengan kewirausahaan masyarakat dan UMKM, untuk
menyediakan kesempatan kerja bagi generasi muda
yang belum bekerja, dan meningkatkan pemerataan
pembangunan di seluruh pelosok negeri.
Oleh karena itu, ekosistem nasional yang kondusif bagi
perluasan kesempatan kerja yang berkualitas harus kita
bangun. Penataan regulasi harus kita lakukan.
"Regulasi yang tumpang tindih, yang merumitkan, yang
menjebak semua pihak dalam risiko, harus kita sudahi,"
kata dia.
Semua ini dedikasikan untuk perekonomian nasional
yang adil. Untuk kepentingan yang sudah bekerja,
untuk kepentingan yang sedang mencari kerja, untuk
mengentaskan kemiskinan dengan menyediakan
kesempatan kerja yang berkualitas seluas-luasnya.
"Kita ingin semua harus bekerja. Kita ingin semua
sejahtera," kata dia.
Hukum dan demokrasi
Presiden Jokowi menekankan, di era pandemi COVID-19
ini seluruh komponen negara harus bekerja cepat dan
fleksibel untuk mengatasi berbagai dampak yang timbul.
Namun, ia menegaskan bahwa kerja cepat itu bukan
berarti mengesampingkan upaya penegakan hukum,
pemberantasan korupsi dan prinsip demokrasi.
"Fleksibilitas yang tinggi dan birokrasi yang sederhana
tidak bisa dipertukarkan dengan kepastian hukum,
antikorupsi, dan demokrasi," kata Presiden Jokowi.
Menurut dia, semua kebijakan harus mengedepankan
ramah lingkungan dan perlindungan HAM. Kecepatan dan
ketepatan tidak bisa dipertukarkan dengan kecerobohan
dan kesewenang-wenangan.
Ia menegaskan pemerintah tidak pernah main-main
dengan upaya pemberantasan korupsi. Upaya pencegahan
harus ditingkatkan melalui tata kelola yang sederhana,
transparan, dan efisien.
"Hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu," kata dia.
Penegakan nilai-nilai demokrasi juga tidak bisa ditawar.
Demokrasi harus tetap berjalan dengan baik, tanpa
mengganggu kecepatan kerja dan kepastian hukum, serta
budaya adiluhung bangsa Indonesia.
HUT KE - 75 RI, INDONESIA MAJU
"Agenda Pilkada 2020 harus tetap berjalan dengan disiplin
tinggi dalam menjalankan protokol kesehatan," ucap dia.
Presiden Jokowi juga ingin semua platform teknologi harus
mendukung transformasi kemajuan bangsa. Peran media-
digital yang saat ini sangat besar harus diarahkan untuk
membangun nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan.
"Semestinya, perilaku media tidak dikendalikan untuk
mendulang click dan menumpuk jumlah like, tapi
seharusnya didorong untuk menumpuk kontribusi bagi
kemanusiaan dan kepentingan bangsa," kata dia.
Presiden Jokowi menyebut, demokrasi memang menjamin
kebebasan, namun kebebasan yang menghargai hak orang
lain. Jangan ada yang merasa paling benar sendiri, dan
yang lain dipersalahkan
"Jangan ada yang merasa paling agamis sendiri. Jangan
ada yang merasa paling Pancasilais sendiri," katanya.
25 tahun lagi
Menutup pidatonya, Presiden Jokowi menyebut masih
banyak langkah-langkah besar yang harus dilakukan oleh
Indonesia.
Masih tersedia waktu 25 tahun lagi bagi kita untuk
menyiapkan seabad Indonesia merdeka, untuk
membangun Indonesia yang kita cita-citakan.
Target saat ini bukan hanya lepas dari pandemi, bukan
hanya keluar dari krisis. Langkah kita adalah melakukan
lompatan besar memanfaatkan momentum krisis yang
saat ini sedang terjadi.
Krisis memberikan momentum untuk mengejar
ketertinggalan, untuk melakukan lompatan transformasi
besar, dengan melaksanakan strategi besar.
Ia lalu kembali mengajak semua pihak untuk bersama-
sama bisa membajak momentum krisis.
"Kita harus bajak momentum krisis ini. Kita harus
serentak dan serempak memanfaatkan momentum ini.
Menjadikan Indonesia setara dengan negara-negara maju.
Menjadikan Indonesia maju yang kita cita-citakan," ujar
Presiden Jokowi.
Disadur dari Kompas.com
Penulis : Ihsanuddin - Kompas
Editor : Fabian Januarius Kuwado - Kompas
EDISI KHUSUS TH 2020 | INFOTEK | 47
HAKTEKNAS 2020
Wapres MA'RUF AMIN Ajak
Tingkatkan Inovasi Untuk
Kemandirian Bangsa
P
enelitian, pengembangan, pengkajian dan
penerapan (litbangjirap) harus menjadi arus
utama dalam meningkatkan kemandirian
bangsa dengan meningkatkan inovasi
dalam negeri dan bangga akan produk Indonesia.
Aktivitas-aktivitas litbangjirap juga diharapkan
dapat menggunakan kandungan lokal, kata Wakil
Presiden RI Ma’ruf Amin saat membuka peringatan
Hari Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-25 dengan
tema Inovasi Indonesia Sebagai Solusi.
Lebih lanjut dikatakan Wapres, bahwa kunci
penting kesuksesan adalah terus meningkatkan dan
mengintensifkan kolaborasi antar lembaga penelitian dan
pengembangan pemerintah pusat, pemerintah daerah,
swasta industri dan masyarakat.
Koordinasi Ristek/BRIN menurut Wapres mulai
memperlihatkan hasil yang baik, hal ini juga dilakukan
seiring dengan upaya pengembangan dan implementasi
teknologi tepat guna sesuai potensi daerah yang disertai
dengan peningkatan anggaran untuk penelitian dan
pengembangan dari berbagai sumber.
Karenanya, penting untuk terus meningkatkan dan
mengintensifkan kolaborasi lembaga penelitian
pengembangan pengkajian dan penerapan, peneliti di
berbagai perguruan tinggi, Kementerian/Lembaga di
pusat maupun daerah, swasta-industri dan masyarakat,
ujar Wapres.
Diharapkan, berbagai produk riset dan inovasi karya
putra-putri bangsa terus digalakkan dengan semangat
kemandirian sebagai bangsa menuju negara maju dengan
pendapatan tinggi pada tahun 2045.
Sebagai lokomotif pengembangan riset dan teknologi di
Indonesia harus terus mendorong dan memfasilitasi para
peneliti dan inventor untuk terus berkarya menghasilkan
produk-produk unggulan yang inovatif, karena nilai
tambah yang dihasilkan dari produk inovasi sudah
terbukti mampu meningkatkan ekonomi suatu bangsa
dan sudah dibuktikan oleh negara-negara maju, jelasnya.
48 | INFOTEK | EDISI KHUSUS TH 2020
Sementara, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala BRIN
Bambang P.S Brodjonegoro menyebut, 10 Agustus 2020
menjadi langkah baru perjalanan seperempat abad
kebangkitan teknologi nasional. Hakteknas tahun ini
menjadi momentum penguatan kolaborasi triple helix
dalam mewujudkan kemandirian nasional dan menjadikan
inovasi sebagai solusi berbagai persoalan bangsa.
Tujuan lain dari peringatan Hakteknas adalah untuk
menumbuh kembangkan kesadaran masyarakat tentang
perlunya budaya ilmu pengetahuan dan teknologi serta
inovasi dalam kehidupan sehari-hari guna meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dengan memperkuat kolaborasi,
pungkasnya.
“HAKTEKNAS tahun 2020 ini fokus menampilkan
kontribusi keunggulan riset dan inovasi kita untuk
kemandirian bangsa Indonesia. Menjadi tekad kita semua
untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri, maju, dan
sejahtera. Mari sukseskan transformasi Indonesia dari
negara berbasis sumber daya alam menjadi negara
berbasis inovasi,” ungkap Menristek/Kepala BRIN dalam
acara Peringatan HAKTEKNAS ke-25 yang diselenggarakan
dalam bentuk tatap muka terbatas di Auditorium Gedung
BJ Habibie, Kemenristek/BRIN, Jakarta, Senin (10/8).
Setelah meluncurkan produk-produk inovasi penanganan
COVID-19, Kemenristek/BRIN bersama pemangku
kepentingan terkait terus berupaya agar produk-produk
inovasi mampu menjadi solusi berbagai masalah di
masyarakat.
Produk-produk hasil penelitian, pengembangan,
pengkajian, dan penerapan (litbangjirap) pun terus
didorong agar sampai ke tahapan komersialisasi. Dengan
itu, produk-produk tersebut dapat diproduksi secara
massal oleh industri/UMKM.
Oleh karena itu, kata Menristek, penguatan kolaborasi
antara sisi pelaku litbangjirap dengan pelaku usaha terus
diperkuat.
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin dan Menristek/BRIN Bambang P.S. Brodjonegoro dalam Gelaran Hakteknas 2020. Foto: Kemenristek/BRIN
“Berbagai upaya kita lakukan untuk terus memperkuat
program hilirisasi hasil-hasil riset. Sehingga akhirnya
dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat atas
produk inovasi dalam negeri hasil riset dan rekayasa anak
bangsa,” ujar Menristek/Kepala BRIN.
Bambang menjelaskan, terdapat 4 dari 49 Prioritas Riset
Nasional yang telah dikembangkan oleh Kemenristek/
BRIN dan dalam proses masuk kedalam Proyek Strategis
Nasional. Di antaranya Katalis Merah Putih, Garam Industri
Terintegrasi, PUNA MALE Kombatan, dan Pesawat N219A.
Sebagai upaya mendukung Kemandirian Energi Nasional,
Katalis Merah-Putih merupakan teknologi untuk
mengolah minyak sawit menjadi bensin, solar, maupun
avtur untuk mengurangi impor BBM. Kandungan bahan
bakar fosil dapat digantikan oleh biohidrokarbon 100%
dari minyak sawit dengan Katalis Merah Putih.
"Dengan keberhasilan ini, Indonesia sudah bisa dan
mampu bila ingin meningkatkan produksinya dari B30
menjadi B30D10 atau bahkan B30D20," kata Bambang.
Selanjutnya, sebagai upaya Swasembada Garam Nasional
2021 (substitusi impor garam industri dan bahan baku
obat), saat ini sudah dilakukan trial production pilot plant
pabrik garam industri terintegrasi di Manyar, Gresik,
hasil kerjasama antara BPPT dengan PT Garam. Dengan
kapasitas 40 ribu ton/tahun, ia menghasilkan garam
industri dengan harga 2-4 kali lipat lebih tinggi dari garam
krosok yang murah.
Pabrik ini sudah menerapkan Internet of Things dan
direncanakan akan diresmikan pada September 2020.
Pabrik Garam industri ini akan terintegrasi dengan pabrik
INOVASI INDONESIA SEBAGAI SOLUSI
pengolahan hasil samping produksi dan limbah cair
penggaraman dengan kapasitas 10 ribu liter per tahun
sehingga dapat menghasilkan produk bahan baku obat/
farmasi dan minuman isotonik.
Berikutnya adalah Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) jenis
Medium Altitude Long Endurance (MALE) Elang Hitam.
PUNA berkemampuan terbang selama 24 jam dengan
dilengkapi senjata yang merupakan pengembangan
Konsorsium PUNA MALE dan diproduksi oleh PT.
Dirgantara Indonesia.
Pesawat ini berfungsi dalam sistem pertahanan maritim,
sebagai: penginderaan, pemantauan, pengawasan,
pengintaian dan intelijen (P4I), serta penindakan
terhadap ancaman maritim. Saat ini, PUNA MALE Elang
Hitam sedang dalam proses memperoleh Sertifikat Tipe
dari Indonesia Military Airworthiness Authority (IMAA).
Untuk mendukung program Tol Laut, Kemenristek/BRIN
juga mengembangkan pesawat angkut berjenis Amphibi
N219A dengan teknologi composite (smart, light, and green
technology). Pesawat N219A memiliki komponen desain
bentuk float yang optimum untuk perairan di Indonesia.
Pesawat ini difungsikan untuk berbagai keperluan, seperti:
pesawat penumpang, kargo, charter industri lepas pantai,
SAR dan bencana, hingga pelayanan kesehatan (ambulans
udara).
Peringatan Hakteknas tahun ini ditandai pula dengan juga
peluncuran katalog/website e-katalog produk inovasi di
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
(LKPP), serta Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial
(Artificial Intelligence).
EDISI KHUSUS TH 2020 | INFOTEK | 49
HAKTEKNAS 2020
Indonesia Luncurkan
STRANAS KA 2020-2045
A
rtificial Intelligence (AI) menjadi salah satu
inovasi teknologi di era modern. Beberapa
negara maju seperti Amerika, Australia,
dan Singapura menjadi negara yang turut
mengembangkan teknologi yang satu ini.
Tidak mau ketinggalan, sebagai bentuk memperingati
Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas),
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pun
meluncurkan Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial
Tahun 2020-2045” atau Stranas KA.
Peluncuran ini ditandai dengan penyerahan dokumen
digital Stranas KA dari Kepala BPPT Hammam Riza kepada
Menristek/Kepala BRIN Bambang P.S. Brodjonegoro,
disaksikan oleh Wakil Presiden RI K.H. Ma'ruf Amin, di Gd.
B.J. Habibie, Jakarta, Senin (10/08).
Proyek ini direncanakan akan berlangsung dari tahun ini
hingga 2045 dan terbagi untuk sektor publik dan sektor
industri unggulan nasional.
Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan Stranas KA
Kepala BPPT Hammam Riza menyerahkan dokumen digital Stranas KA Tahun 2020-2045 kepada Menristek/Kepala BRIN Bambang P.S. merupakan arah kebijakan nasional dalam pengembangan
Brodjonegoro, disaksikan oleh Wakil Presiden RI K.H. Ma'ruf Amin, di Gd. B.J. Habibie, Jakarta, Senin (10/08). teknologi kecerdasan artifisial. Pemanfaatan teknologi
kecerdasan artifisial diyakini akan meningkatkan
produktivitas bisnis, efisiensi pemanfaatan sumber daya
manusia, dan mendorong inovasi di berbagai sektor.
"Ini juga selaras dengan arahan Presiden RI Joko Widodo
PEMANFAATAN TEKNOLOGI KECERDASAN ARTIFISIAL (KA) dalam beberapa kesempatan yang menginginkan
penerapan teknologi AI untuk membantu pemerintah
BERTUJUAN UNTUK MEMBERIKAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS dalam hal-hal bersifat teknis, dan memungkinkan
mempercepat serta meringankan tugas birokrasi," terang
BAGI BISNIS, UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DARI Hammam.
EFISIENSI INVESTASI PEMANFAATAN SUMBER DAYA MANUSIA, DAN Dilanjutkannya, berdasarkan Konsorsium Nasional atau
MENDORONG INOVASI DI BERBAGAI SEKTOR kerjasama internasional, melalui Stranas KA, pemerintah
memilih lima bidang prioritas utama yang akan
dikembangkan.
HAMMAM RIZA
KEPALA BPPT Stranas KA akan meliputi layanan kesehatan, reformasi
birokrasi, pendidikan dan riset, ketahanan pangan, serta
mobilitas dan kota cerdas.
50 | INFOTEK | EDISI KHUSUS TH 2020
STRANAS KA 2020-2045
"Salah satu contoh dari kelima prioritas ini dapat
ditemukan dalam bidang kesehatan, di mana BPPT telah
menggunakannya untuk membantu dalam mendeteksi
COVID-19 melalui citra medis," ungkapnya.
Menurut Hammam, Indonesia memiliki beberapa
tantangan untuk mengembangkan kecerdasan buatan.
Di antaranya, kesiapan regulasi yang mengatur etika
penggunaan, kesiapan tenaga kerja, kesiapan infrastruktur
dan data pendukung pemodelan, serta kesiapan industri
dan sektor publik dalam mengadopsi inovasi kecerdasan
buatan.
Stranas KA disusun oleh BPPT berdasarkan konsep
Quadruple Helix (Quadhelix) yang dianggap dapat
membangun SDM unggul.
Menurut Hammam, Quadhelix banyak digunakan secara
global, salah satunya, project CLIQ (Creating Local
Innovation in Quadhelix)—suatu model inovasi yang
menekankan pada kerja sama antara empat unsur yaitu
pemerintah, industri, lembaga pendidikan, dan komunitas.
Model Quadhelix dapat digunakan sebagai model inovasi
dengan konsep kustomisasi yang disesuaikan dengan
kondisi sumber daya lokal. Diharapkan ada semacam
kolaborasi efektif sehingga bisa terbentuk ekosistem
belajar dan berinovasi.
"Malah bisa menjadi Pentahelix bila media massa ikut
berpartisipasi membangun inovasi karya anak bangsa
di bidang kecerdasan artifisial baik dari riset maupun
inovasi industri," kata dia.
Stranas KA akan diperkuat dengan peraturan presiden
tentang strategi Indonesia dalam penggunaan kecerdasan
artifisial diseluruh aspek yang meliputi bidang
pengembangan talenta AI, Etika dan kajian kebijakan AI,
Infrastruktur dan Data AI, Riset dan Inovasi Industri AI,
serta program Prioritas dan Quickwin implementasi AI.
Peraturan Presiden ini direncanakan keluar di tahun ini.
"Dengan ini kini Indonesia secara resmi memasuki
dunia kecerdasan artifisial dan tentunya diharapkan
dapat sejajar dengan negara lain yang telah lebih dahulu
menerapkannya," pungkas Hammam.
EDISI KHUSUS TH 2020 | INFOTEK | 51
SUPER PROGRAM BPPT
Deteksi Dini Tsunami,
KR Baruna Jaya BPPT Pasang
CBT di Pulau Siberut
Tangkapan layar aktivitas tim BPPT di Kapal Riset Baruna Jaya III saat pemasangan alat deteksi tsunami di perairan Siberut (25/7/2020).
B
adan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
melalui Balai Teknologi Survei Kelautan
(BTSK BPPT) melakukan teleconfrence
dengan Kapal Riset (KR) Baruna Jaya III yang
sedang memasang Cable Base Tsunameter (CBT) di
Pulau Siberut (25/07).
Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan, Kapal Riset
Baruna Jaya III saat ini sedang melaksanakan tugas me-
recovery kabel CBT lama dan men-deploy kabel CBT baru
dalam rangka inovasi teknologi pendeteksi tsunami
berbasis kabel optik bawah laut.
Pengembangan teknologi CBT hybrid ini merupakan
kerjasama BPPT dengan Pittsburgh University, Woods
Hole Oceanography Institute USA, ITB, dan Universitas
Andalas.
52 | INFOTEK | EDISI KHUSUS TH 2020
Inovasi Teknologi ini juga merupakan upaya membangun
sistem peringatan dini tsunami dengan pendekatan
teknologi baru yaitu kombinasi antara kabel optic dan
tanpa kabel (hybrid CBT) dalam sistem komunikasi dan
pengiriman data.
Dalam sistem komunikasi, lanjut dia, CBT memanfaatkan
transmisi data dengan fiber optic maupun wireless,
yang memanfaatkan lapisan termoklin dalam air laut.
Tujuannya untuk merambatkan gelombang, sehingga
berbentuk seperti base station di dasar laut.
“Kalau berhasil, inovasi ini menjadi salah satu metode
yang akan kita gunakan dalam membangun teknologi
pendeteksi dini gempa dan tsunami. Bukan hanya di
Indonesia, tapi juga secara global,” imbuh Hammam.
KALAU BERHASIL, INOVASI
CBT HYBRID MENJADI SALAH
SATU METODE YANG AKAN KITA
GUNAKAN DALAM MEMBANGUN
TEKNOLOGI PENDETEKSI DINI
GEMPA DAN TSUNAMI. BUKAN
HANYA DI INDONESIA, TAPI
JUGA SECARA GLOBAL
HAMMAM RIZA
KEPALA BPPT
Selain itu, Super Program BPPT yakni pengembangan
teknologi CBT hybrid untuk penguatan Ina TEWS, BPPT
juga sedang dalam proses transformasi digital di seluruh
unit-unit kerja.
Dalam menghadapi era transformasi digital seperti yang
terus didengungkan Presiden RI Joko Widodo. KR Baruna
Jaya III juga dilengkapi sistem kamera pengawas (CCTV)
yang handal, sehingga proses monitoring dan pengambilan
data survei, dapat dilakukan secara daring walau dari
tengah lautan serta dapat memonitor upaya pemasangan
kabel bawah laut dari aplikasi daring tersebut, ujarnya.
EFISIENSI
Deputi Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam Yudi
Antasena menjelaskan, CBT yang dipasang di lepas pantai
Siberut panjangnya tujuh kilometer, namun ujung terluar
kabel akan terhubung secara akustik dengan sensor lain
di dasar laut.
INA-TEWS
"Jadi kita pakai sensor dasar laut dan dihubungkan di darat
dengan stasiun penerima di Siberut, baru disambungkan
ke BPPT," kata Yudi.
Sensor nirkabel yang bekerja seperti stasiun pemancar
(Base Transceiver Station/BTS) dipasang di dasar laut
pada kedalaman 800 meter hingga 4.000 meter dan akan
mengirimkan data dengan cepat hingga 20 hingga 30 km
dari ujung CBT.
Kalau teknologi CBT hibrida tersebut terbukti efektif
untuk peringatan dini tsunami, maka anggaran untuk
membangun sistem peringatan dini tsunami Indonesia
(Indonesia Tsunami Early Warning System/Ina-TEWS)
akan lebih efisien.
"Prinsipnya mengurangi penggunaan buoy tsunami,
yang faktor non-teknisnya yakni vandalisme banyak.
Vandalisme buoy EWS tsunami ini terjadi di perairan
dunia, bahkan di Amerika Serikat sana mencapai 30
persen," kata Yudi.​​​​​​​
Dikesempatan yang sama, Kepala Balai Teknologi
Survey Kelautan BPPT M. Ilyas menambahkan bahwa
Balai yang dipimpinnya sebagai salah satu unit yang
diberikan tanggung jawab untuk program tsunami buoy
berkomitmen untuk me-recovery dan men-develop CBT
yang berada di Pulau Siberut.
Diharapkan kegiatan dalam membangun teknologi
sistem peringatan dini tsunami secara nasional guna
mewujudkan pelaksanaan transformasi digital sehingga
menghasilkan inovasi dibidang kebencanaan melalui
transformasi digital di bidang kelautan.
Menurut peneliti dari Institut Teknologi Bandung Harkunti
Pertiwi Rahayu, penggabungan teknologi pendeteksi
tsunami dengan kabel optik bawah laut dan sistem sensor
akustik nirkabel tersebut akan memperkuat EWS di hulu.
Harapannya, Harkunti mengatakan, teknologi tersebut
lebih akurat dalam menyampaikan data-data pendukung
mitigasi bencana.
Ia menjelaskan, teknologi CBT hibrida tersebut tidak
hanya akan membawa manfaat bagi masyarakat pesisir
Indonesia tetapi juga warga kawasan pesisir di 28 negara
lain yang menghadap ke Samudera Hindia.
Harkunti menambahkan, teknologi tersebut manfaatnya
akan terasa bila masyarakat dan pemerintah daerah
responsif terhadap peringatan dini.
EDISI KHUSUS TH 2020 | INFOTEK | 53
SUPER PROGRAM BPPT
Mendeteksi tsunami lewat kanal akustik
"Saya orang paling gugup di ruangan ini," kata Lee Freitag,
insinyur senior dari The Woods Hole Oceanographic
Institution dalam percakapan melalui aplikasi zoom pada
Sabtu pagi (25/7), saat siaran langsung pemasangan
teknologi hibrida kabel pendeteksi tsunami dari tim
Kapal Riset Baruna Jaya III milik Badan Pengkajian
dan Penerapan Teknologi (BPPT) di perairan Siberut,
Mentawai, Sumatera Barat.
Ahli akustik bawah air itu kemudian mengatakan bahwa
sehari sebelumnya ia dan tim sudah melakukan pengetesan
untuk memastikan kembali alat pendeteksi tsunami yang
menggabungkan cable base tsunameter (CBT) dengan
kabel dan sensor nirkabel untuk deteksi tsunami yang
akan dipasang di lepas pantai Pulau Siberut oleh tim dari
Kapal Riset Baruna Jaya III itu dapat berfungsi baik.
Ia menjelaskan, alat pendeteksi tsunami tersebut akan
menjadi pusat penerima data akustik jarak jauh di dalam
laut dan menyampaikan data gelombang tsunami ke
daratan.
Konsep long-range underwater sound-signaling system yang dikembangkan oleh WHOI Engineer Lee Freitag
54 | INFOTEK | EDISI KHUSUS TH 2020
INA-TEWS
"Kalau pakai kabel terlalu mahal, jadi konsep cellular di
bawah air ini yang digunakan. Jadi nanti hanya butuh
kabel di stasiun pertama dan land base station (stasiun
di darat). Nah itu nanti dikoneksikan ke stasiun lain, ke
Freitag senang teknologi yang belum pernah diaplikasikan
bottom pressure recorder (pencatat tekanan dasar) dan
tersebut dapat digunakan di perairan Siberut, yang berada
lain-lain, (datanya) bisa di-delivery (dikirim) hingga ke
dekat dengan segmen Megathrust Mentawai-Siberut.
kantor pusat BPPT. Banyak metering yang bisa digunakan
untuk itu, bisa GSM atau satelit," kata Wahyu.
"Teknologi yang kita jelaskan ini hasil kerja super kreatif
bersama kru Baruna Jaya. Saya akan senang sekali jika
Menurut dia, teknologi CBT hibrida tersebut merupakan
bisa bergabung di BJ (Baruna Jaya) sekarang, tapi karena
prototipe pertama di dunia dan dipasang di Mentawai.​​​​​​​
COVID-19 tidak bisa melakukan perjalanan," kata Freitag,
insinyur elektro jebolan University of Alaska yang sudah
Louise K Comfort, seorang profesor dari University of
20 tahun menggarap proyek berkaitan dengan akustik
Pittsburgh, menyebut penempatan CBT hibrida di Siberut
bawah laut.
sebagai sebuah terobosan.
Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Industri
Kehangatan perairan di Siberut memungkinkan akustik
Rancang Bangun dan Rekayasa Wahyu Widodo Pandoe
bawah air membawa data 20 bahkan 30 km, dan
menjelaskan, sistem akustik dalam teknologi hibrida
menurutnay kondisi tersebut menjadikannya lokasi
pendeteksi tsunami serupa konsepnya dengan jaringan
tepat untuk menempatkan teknologi hibrida pendeteksi
massal dalam telekomunikasi.​​​​​​​
tsunami.
Termoklin, lapisan tipis di dalam laut berkedalaman 100
hingga 200 meter yang mengalami perubahan temperatur
SAYA SENANG TEKNOLOGI Pemasangan teknologi tersebut diharapkan mendukung
ekstrem seiring perubahan kedalaman, akan dimanfaatkan INI BISA DIAPLIKASIKAN sistem peringatan dini dalam meminimalkan dampak
bencana.​​​​​​​
sebagai bidang pantul dalam sistem akustik bawah air
PERTAMAKALI DI PERAIRAN Wilayah Indonesia sendiri berada dalam Cincin Api
SIBERUT. TEKNOLOGI INI Pasifik, tempat 81 persen gempa besar yang juga dapat
HASIL KERJA SUPER KREATIF memicu tsunami terjadi.
BERSAMA KRU BARUNA JAYA. Zona gerak sesar naik yang besar atau Megathrust
Mentawai-Siberut hanya satu dari beberapa zona
SAYA AKAN SENANG SEKALI megathrust di Indonesia yang menyimpan energi besar.
Menurut para ahli gempa, tumbukan patahan di zona
JIKA BISA BERGABUNG DI tersebut bisa mengeluarkan energi dengan magnitudo 8,9
BARUNA JAYA SEKARANG, TAPI dan berpotensi menimbulkan tsunami.
KARENA COVID-19 TIDAK BISA Menurut data Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia,
gempa dengan magnitudo 8,4 terjadi di Siberut pada 1797
MELAKUKAN PERJALANAN. dan gempa dengan magnitudo 9 terjadi pada 1833 gempa
di Pagai.
LEE FREITAG Selain itu ada gempa dengan magnitudo 7,7 yang terjadi
INSINYUR SENIOR THE WOODS HOLE tahun 1935 di antara Siberut dan Nias dan tahun 2007 di
OCEANOGRAPHIC INSTITUTION antara Perairan Sipora dan Painan serta gempa dengan
magnitudo 7,7 yang memicu tsunami di Pagai tahun 2010.
Hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat
yang menyampaikan data berkenaan dengan kedatangan memastikan kapan gempa terjadi, namun tsunami yang
tsunami. Lapisan itu dimanfaatkan untuk memperpanjang mengikutinya dapat dideteksi. Oleh karena itu, penguatan
jangkauan komunikasi di bawah laut. sistem deteksi dini tsunami menjadi pilihan dalam upaya
menyelamatkan lebih banyak orang dari bencana.
EDISI KHUSUS TH 2020 | INFOTEK | 55
PROGRAM PRIORITAS RISET NASIONAL
Presiden RI Joko WIdodo meninjau Prototype PUNA MALE Elang Hitam di Pameran Industri Pertahanan (23/01).
PUNA MALE ELANG HITAM:
SIAP JAGA KEDAULATAN NEGARA
P
residen Republik Indonesia Joko Widodo di
acara rapat pimpinan dan pameran industri
pertahanan yang di gelar Kementerian
Pertahanan, di Jakarta mengatakan,
kedaulatan negara mutlak dan tak bisa ditawar atau
dinegosiasikan. Dia memerintahkan kepada seluruh
jajaran TNI dan Polri untuk bekerja keras dalam
memperkuat dan menjaga kedaulatan negara.
Presiden juga mengingatkan pentingnya kemampuan
mengatasi ancaman yang kompleks dan berimplikasi
terhadap pertahanan negara. Misalnya konflik internal,
perang asimetrik, gerilya, perang proxy, perang hybrid
yang menggabungkan strategi militer nonmiliter serta
konvensional dan nonkonvesional.
56 | INFOTEK | EDISI KHUSUS TH 2020
Dengan melihat tantangan ke depan semakin besar,
Jokowi juga menginginkan diplomasi antar negara harus
diperkuat. Disisi lain, alat pertahanan harus dipersiapkan
semakin matang untuk menegakkan kedaulatan di
kawasan Indonesia. Harus siap persenjataan untuk
melakukan penegakkan hukum di wilayah kita, tegas
Jokowi.
Pemerintah melalui BPPT terus mendorong kaji terap
teknologi dalam segala sektor, termasuk industri
pertahanan. Salah satu bukti nyata adalah pengembangan
Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) atau Drone, tipe Medium
Altitude Long Endurance (MALE) atau disebut PUNA
MALE.
ALAT PERTAHANAN HARUS
DIPERSIAPKAN SEMAKIN
MATANG UNTUK MENEGAKKAN
KEDAULATAN DI KAWASAN
INDONESIA. HARUS SIAP
PERSENJATAAN UNTUK
MELAKUKAN PENEGAKKAN
HUKUM DI WILAYAH KITA
JOKO WIDODO
PRESIDEN RI
Wahana yang diyakini mampu terbang tanpa henti
hingga 30 jam ini, memiliki pengendalian multiple UAV
secara bersamaan (simultan). Kepala BPPT Hammam
Riza mengatakan, purwarupa PUNA MALE pertama (PM
1) sudah ditarik keluar hanggar atau roll out, pada akhir
tahun 2019 lalu di PT. Dirgantara Indonesia (DI)
"Pesawat Tanpa Awak atau PUNA MALE ini hasil rancang
bangun, rekayasa dan produksi anak bangsa. Sudah di roll
out dari hanggar PT. DI Bandung, 30 Desember 2019,"
jelas Hammam di sela pameran Industri Pertahanan yang
digelar Kementerian Pertahanan RI, Kamis (23/01/2020).
Keberadaan PUNA MALE Elang Hitam ini, tentu dapat
dioptimalkan guna pengawasan dalam menjaga
kedaulatan NKRI, baik di wilayah darat maupun laut,
melalui pantauan udara. Penjagaan ini diyakini pula sangat
efisien dan mampu meminimalisir risiko kehilangan jiwa,
karena dioperasikan tanpa awak.
Lebih lanjut Hammam menekankan bahwa PUNA Elang
Hitam, merupakan solusi teknologi dalam menjawab
tantangan, terkait pengawasan kedaulatan NKRI.
"Diharapkan PUNA MALE buatan Indonesia ini, dapat
mengisi kebutuhan skuadron TNI AU dalam mengawasi
wilayah NKRI melalui wahana udara," urainya.
PUNA ELANG HITAM
"Elang Hitam" Butuh Sertifikasi Kemhan
PUNA MALE Elang Hitam, sesuai rencana
pengembangannya, akan dipersenjatai rudal dan mampu
terbang hingga 30 jam nonstop dengan ketinggian jelajah
hingga 23.000 ft.
Dikatakan Hammam, dua unit purwarupa PUNA MALE
akan dibuat lagi tahun ini. Pengintegrasian sistem senjata
pada prototype PUNA MALE itu, juga dilakukan 2020 ini.
"Kedua purwarupa Elang Hitam yakni EH-2 dan EH-3,
nantinya akan diuji kekuatan struktur di BPPT, yang juga
akan melakukan uji terbang," paparnya.
Perlu diketahui, pemanfaatan PUNA MALE ini
membutuhkan rangkaian sertifikasi. Mulai dari sertifikasi
produk militer, yang prosesnya sudah dimulai sejak
tahun 2019. Setelah itu, diperlukan Sertifikat Tipe dari
Pusat Kelaikan Kementerian Pertahanan RI (IMAA), yang
ditargetkan rampung pada akhir tahun 2021. Selanjutnya
diharapkan PUNA MALE mendapatkan sertifikasi tipe
produk militer pada tahun 2023.
Drone Elang Hitam, Asli Buatan Lokal
Kita pun boleh merasa bangga dengan MALE Elang Hitam,
karena pengembangannya memang seratus persen
dilakukan oleh putra-putri Indonesia.
Hammam kemudian menjelaskan bahwa inisiasi
pengembangan PUNA MALE ini telah dimulai sejak 2015
silam oleh Balitbang Kementerian Pertahanan (Kemhan).
Hal itu ditandai melalui kesepakatan rancangan,
kebutuhan dan tujuan (DR&O) PUNA MALE yang akan
dioperasikan oleh TNI, khususnya TNI Angkatan Udara
(AU).
"Proses perancangan dimulai dengan kegiatan preliminary
design, basic design dengan pembuatan dua kali model
terowongan angin dan hasil uji nya di tahun 2016 dan
tahun 2018," jelas Hammam.
Setelah itu, kata Hammam, dilanjutkan dengan pembuatan
engineering document and drawing tahun 2017 melalui
anggaran dari Balitbang Kemhan dan BPPT. Kemudian
pada 2017, perjanjian bersama pun dibentuk dengan
adanya Konsorsium Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA
MALE).
Anggotanya pun terdiri dari Kemhan RI yaitu Ditjen
Pothan dan Balitbang, BPPT, TNI AU (Dislitbangau),
Institut Teknologi Bandung/ITB (FTMD), BUMN melalui
EDISI KHUSUS TH 2020 | INFOTEK | 57
PROGRAM PRIORITAS RISET NASIONAL
DIPERLUKAN PERCEPATAN
AGAR PUNA MALE KOMBATAN
TERSERTIFIKASI DAN SIAP
TERBANG PADA TAHUN 2022.
DENGAN ADANYA ISU KEDAULATAN
DI NATUNA, MAKA KESIAPAN PUNA
MALE KOMBATAN INI SANGAT
DIPERLUKAN, DAN KALO BISA
SESEGERA MUNGKIN.
HAMMAM RIZA
KEPALA BPPT
PT Dirgantara Indonesia (DI) serta PT LEN Industri.
Selanjutnya pada 2019, Lembaga Penerbangan dan
Antariksa Nasional (LAPAN) pun masuk sebagai anggota
konsorsium tersebut.
Muaranya adalah pembangunan industri pertahanan,
yang akan berdampak pada peningkatan pergerakan roda
perekonomian nasional. Yang menjadi catatan penting
dalam semua proses ini adalah terkait kebijakan Tingkat
Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang harus diposisikan
sebagai kebijakan strategis.
Tentunya kebijakan ini harus dijalankan secara konsisten
untuk menghasilkan teknologi kunci pendukung MALE
seperti teknologi-teknologi Flight Control System yang
mampu Auto Take-Off Auto Landing (ATOL), Mission
System, Weapon-platform integration dan Teknologi
Komposit, Radar SAR, Inertial Navigation System (INS),
Electro-Optics Targeting System (EOTS) dan Guidance
System.
Teknologi kunci itu tidak diberikan oleh negara maju,
sehingga penguasaan di industri pendukung tentunya
harus diupayakan sendiri. Jika teknologi kunci tersebut
58 | INFOTEK | EDISI KHUSUS TH 2020
sudah dikuasai, maka akan dapat di Spin-off untuk
penerapan pada alutsista/alat peralatan pertahanan dan
keamanan (Alpalhankam) lainnya yang strategis.
"BPPT sebagai lembaga kaji terap teknologi terus berupaya
melakukan penguasaan teknologi. Inovasi Drone Elang
Hitam ini layak menjadi titik lompatan Indonesia, menjadi
negara yang memiliki Sumber Daya Manusia (SDM)
unggul, juga maju, mandiri dan berdaya saing, khususnya
dalam bidang industri pertahanan," pungkasnya.
RATAS PUNA MALE
Indonesia siap lakukan percepatan pengembangan
Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) atau Drone Elang Hitam
Kombatan, Elang Hitam (EH-4) dan EH-5. Spek tersebut
digadang untuk menyamai Drone CH-4 Rainbow buatan
Tiongkok.
Kepala BPPT Hammam Riza, usai mengikuti Ratas Kabinet
di PT PAL Surabaya (27/01) tersebut mengatakan,
Presiden menyetujui untuk percepatan program
pengembangan PUNA MALE.
"Presiden di Ratas menegaskan agar pengembangan
PUNA MALE Elang Hitam, tahun 2020 ini harus sudah bisa
di uji terbang, dan tahun 2021 sudah mendapat sertifikat
untuk diproduksi massal," ungkap Hammam disela Ratas
Kabinet, Surabaya (27/01).
Hammam kemudian menyebut bahwa pihaknya siap
melakukan akselerasi pengembangan Drone Elang Hitam.
Hal ini katanya akan dilakukan bersama Konsorsium
PUNA MALE Kombatan yang terbentuk pada tahun 2017
lalu. Adapun konsorsium itu beranggotakan Kementerian
Pertahanan yaitu Ditjen Pothan dan Balitbang, BPPT,
TNI-AU (Dislitbangau), ITB (FTMD), BUMN yaitu PT
Dirgantara Indonesia dan PT Len Industri. Pada tahun
2019, LAPAN baru masuk sebagai anggota konsorsium,
dan bersama sama ambil bagian dalam pengembangan
PUNA MALE Kombatan.
Langkah percepatan pengembangan Drone buatan
lokal imbuh Hammam, ditujukan untuk mendapatkan
PUNA MALE dengan spek Kombatan atau Unmaned
Combat Aerial Vehicle (UCAV), dalam jangka waktu yang
dipercepat dari tahun 2024 menjadi 2022.
"Diperlukan percepatan agar PUNA MALE Kombatan
tersertifikasi, dapat digeber untuk siap terbang pada
Tahun 2022. Dengan adanya isu seperti kedaulatan
di Natuna, maka kesiapan misi pesawat PUNA MALE
Kombatan ini sangat diperlukan, dan kalo bisa sesegera
mungkin," paparnya.
PERCEPATAN ELANG HITAM KOMBATAN
Kita ketahui bersama bahwa kedaulatan NKRI adalah
harga mati. Ancaman militer maupun non militer berupa
pelanggaran batas wilayah perbatasan, terorisme, dan
separatisme, kerap terjadi karena kurangnya antisipasi.
Oleh karena itu, kebutuhan akan PUNA MALE Kombatan
sangat diperlukan dalam menjaga kedaulatan NKRI.
Diungkap Deputi Teknologi Industri Rancang Bangun
dan Rekayasa BPPT Wahyu Widodo Pandoe, percepatan
pembuatan MALE Kombatan ini dilakukan dengan
melengkapi desain Drone Elang Hitam (EH-1), dengan
sistem persenjataan, menjadi desain PUNA MALE
Kombatan EH-4 dan EH-5.
"Awalnya program PUNA MALE Kombatan EH-4 dan
EH-5, targetnya tersertifikasi di Tahun 2024, dan EH-1
sampai EH-3, adalah pengembangan di tahun 2020-
2022. Dengan persetujuan Presiden Joko Widodo pada
Ratas tadi, maka Drone Elang Hitam Kombatan EH-4 dan
PUNA ELANG HITAM
EH-5, akan dikembangkan pada tahun 2020-2022 juga
bersama dengan EH-1,2,3. Disinilah terjadi percepatan
pengembangan," papar Deputi Wahyu.
Diungkap Kepala BPPT, percepatan pembuatan MALE
Kombatan ini dilakukan dengan melengkapi desain Drone
Elang Hitam (EH-1), dengan sistem persenjataan, menjadi
desain PUNA MALE Kombatan EH-4 dan EH-5.
"Awalnya program PUNA MALE Kombatan EH-4 dan
EH-5, targetnya tersertifikasi di Tahun 2024, dan EH-1
sampai EH-3, adalah pengembangan di tahun 2020-
2022. Dengan persetujuan Presiden Joko Widodo pada
Ratas tadi, maka Drone Elang Hitam Kombatan EH-4 dan
EH-5, akan dikembangkan pada tahun 2020-2022 juga
bersama dengan EH-1,2,3. Disinilah terjadi percepatan
pengembangan, sehingga tahun 2022 kita akan miliki 5
drone yang karya anak bangsa, yang setara Drone CH-4
dan CH-5 buatan Tiongkok," paparnya.
Pesawat tanpa awak Elang Hitam dirinci Wahyu,
dirancang juga dapat berfungsi sebagai pesawat PUNA
MALE ISTAR, yakni dapat digunakan untuk misi intel
atau spionase, pengawasan, mengakuisisi target, serta
mengenali targetnya.
"Jadi Drone Elang Hitam juga dilengkapi fungsi ISTAR,
yaitu Intelligence, Surveillance, Target Acquisition and
Reconnaissance, serta sistem persenjataan," ujarnya.
Dengan kelengkapan fungsi tersebut tentu Drone Elang
Hitam dapat menjadi wahana penting Indonesia, dalam
menjaga kedaulatan NKRI, baik di wilayah darat maupun
laut, melalui pantauan udara.
"Drone Elang Hitam ini akan menjadi semacam 'CCTV di
Langit Nusantara', guna menjaga kedaulatan. Khususnya
terkait pengawasan baik di wilayah darat maupun laut,
melalui pantauan udara. Khususnya untuk mengintai di
wilayah perbatasan dan pulau-pulau terluar di Indonesia.
BPPT bersama konsorsium dengan semangat merah putih
tentu siap mewujudkannya," tegas Wahyu.
Kedepan dirinya mengusulkan bahwa kita juga perlu
mulai memikirkan pengembangan sistem pertahanan
atau Alutsista Anti Drone.
"Hal ini seperti yang sudah dilakukan Turki, sistem
pertahanan anti drone nya terus dikembangkan. Seperti
dengan menggunakan laser. Kami sudah mulai melakukan
kliring atau penguasaan teknologi untuk sistem tersebut,"
pungkasnya.
EDISI KHUSUS TH 2020 | INFOTEK | 59
PROGRAM PRIORITAS RISET NASIONAL PABRIK GARAM TERINTEGRASI

Kurangi Impor
Garam, BPPT
dan PT Garam
Resmikan
Pilot Project
Garam
Industri
Terintegrasi

B
adan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
(BPPT) bekerja sama dengan PT Garam
(Persero) meresmikan Komisioning
Pilot Project Garam Industri Terintegrasi
Kapasitas 40.000Ton/tahun di Manyar, Gresik, Jawa
Timur, Jumat (20/12).

Kerja sama itu terkait peralatan produksi garam industri

dengan sistem terintegrasi. Pilot project ini ditunjang
dengan teknologi yang mampu meningkatkan kualitas
produk garam lokal dari NaCl 88 persen menjadi garam
industri dengan NaCl sebesar 98 persen.

Kepala BPPT, Hammam Riza menjelaskan, teknologi yang

dirancang oleh BPPT dapat membantu petani garam dalam
meningkatkan kualitas produk garam lokal. Sehingga,
memiliki nilai tambah dan dapat bersaing dengan garam
impor.

"Diharapkan ke depan petani garam memiliki dan

menyimpan garam dalam bentuk garam industri yang
memiliki nilai jual lebih baik dibandingkan garam krosok
yang ada selama ini," ujar Hammam di lokasi.

Kepala BPPT Hammam Riza meninjau Pilot Project Pabrik Garam Terintegrasi di Manyar, Gresik

60 | INFOTEK | EDISI KHUSUS TH 2020 EDISI KHUSUS TH 2020 | INFOTEK | 61

PROGRAM PRIORITAS RISET NASIONAL
PABRIK INI BISA
MENGHASILKAN GARAM
DENGAN BERBAGAI
TINGKAT, UNTUK BERBAGAI
KEPERLUAN. ITU LAH YANG
DISEBUT MENYELESAIKAN
MASALAH DARI AKARNYA.
INI BISA MENGURANGI
KEBERGANTUNGAN IMPOR
BAMBANG P.S. BRODJONEGORO
MENRISTEK/KEPALA BRIN
Hammam menjelaskan, impor garam Indonesia sepanjang
2018 melambung hingga 3,7 juta ton. Namun, kini garam
konsumsi yang kebutuhannya sekitar 2 juta ton per
tahun sudah dapat dipenuhi oleh produksi dalam negeri.
Sementara itu, garam industri masih 100 persen impor.
"Inovasi ini diharapkan dapat menjadi contoh untuk
implementasi di sentra produksi garam lain di seluruh
Indonesia dengan menggunakan desain BPPT ini sebagai
referensi, maka permasalahan kualitas garam lokal dapat
diselesaikan," jelasnya.
Hammam mengungkapkan, investasi pilot project
ini mencapai Rp 27 miliar. Investasi itu hanya untuk
peralatan saja. Hal itu tak jadi masalah, pasalnya sebagai
cara meningkatkan kualitas garam petani dalam negeri.
Perlu diketahui, garam krosok petani bisa dibeli dengan
harga maksimum Rp 800 per kilogram, dengan kualitas
minimum 88 persen NaCl.
"Petani yang saat ini punya garam 90 persen NaCl dapat
dengan mudah masuk ke pabrik yang sekarang berdiri di
sini. Pilot project garam industri ini memiliki kapasitas 40
ribu ton per tahun," jelasnya.
Menteri Riset dan Teknologi / Kepala Badan Riset dan
Inovasi Nasional (BRIN) Bambang P.S. Brodjonegoro
berharap, peresmian pilot project garam industri ini bisa
mengurangi kebergantungan industri terhadap garam
impor.
62 | INFOTEK | EDISI KHUSUS TH 2020
UNTUK MENYELESAIKAN
MASALAH KEBUTUHAN GARAM
DALAM NEGERI HARUS DENGAN
CARA HILIRISASI. SAAT INI, PT
GARAM DENGAN BIMBINGAN
BPPT TELAH MELAKUKAN
HILIRISASI TERSEBUT
BUDI SASONGKO
DIRUT PT GARAM
"Nantinya rumah tangga maupun perusahaan akan
dengan senang hati membeli garam dari PT Garam ini. Dan
yang lebih penting mengurangi kebergantungan impor,
karena garam yang dihasilkan mempunyai kualitas yang
sama dengan garam yang selama ini diimpor," ungkap
Bambang.
Bambang mengaku sadar dengan drama kebutuhan garam
di dalam negeri. Garam dalam negeri kerap dibenturkan
dengan impor garam untuk kebutuhan industri. Terlebih,
soal nasib para petani garam. Ia menyebut, drama itu
seolah menggambarkan pemerintah tak berpihak kepada
petani garam lantaran pemerintah melakukan impor
garam.
"Dua isu ini dibenturkan satu sama lain. Sehingga
berkesan pemerintah tidak hadir dan membiarkan begitu
saja impor dan menjatuhkan harga garam rakyat. Impor
garam industri yang membuat garam rakyat seolah-olah
tidak berharga. Ada kesan importir diuntungkan, rakyat
dirugikan," bebernya.
Bambang menjelaskan, garam lokal produksi petani
garam dalam negeri biasanya dibeli dengan harga murah,
sebab kualitas garam yang dihasilkan di bawah standar.
Garam lokal yang diproduksi dengan peralatan seadanya,
sehingga memiliki NaCl rendah. Itu yang membuat harga
jual menjadi rendah.
"Harus ada upaya meningkatkan kualitas dari garam
itu sendiri. Pabrik ini bisa menghasilkan garam dengan
berbagai tingkat, untuk berbagai keperluan. Itu lah yang
disebut menyelesaikan masalah dari akarnya. Ini bisa
mengurangi kebergantungan impor," jelasnya.
Peresmian Pilot Project Pabrik Garam Terintegrasi. Ki-Ka: Dirut PT Garam Budi Sasongko, Wagub Jatim Emil Dardak, Menristek/BRIN
Bambang P.S. Brodjonegoro, Kepala BPPT Hammam Riza, Deputi TIEM BPPT Eniya L. Dewi.
Lebih lanjut, ia menyebut PT Garam dan BPPT
memiliki tantangan untuk mencari strategi tepat dalam
memasarkan garam hasil dari pilot project ini.
"Karena importir pasti gerah. Kita harus sama-sama
berjuang mengurangi dominasi impor garam," ujar
Menteri Bambang.
Sementara itu, Direktur Utama PT Garam Budi Sasongko
berpendapat bahwa untuk menyelesaikan masalah
kebutuhan garam dalam negeri harus dengan cara
hilirisasi. Saat ini, PT Garam dengan bimbingan BPPT
telah melakukan hilirisasi tersebut.
"Alhamdulillah tiga tahun terakhir, kami berturut-turut
selama dua tahun bisa membayar deviden untuk negara
dan kami bisa meningkatkan hampir 200 persen dari
tahun-tahun sebelumnya," kata Budi.
Deputi Kepala BPPT bidang Teknologi Informasi, Energi,
dan Material,Eniya L. Dewi menekankan program garam
ini akan menjadi flagship BPPT karena memiliki dampak
ekonomi yang besar terhadap masyarakat dan industri
apabila teknologi ini mampu dijadikan masterplan untuk
semua pabrik garam di Indonesia.
PABRIK GARAM TERINTEGRASI
“Kita tidak boleh puas dengan terbangunnya pilot project
di Manyar, Gresik. Karena garam industri merupakan
Program Prioritas Riset Nasional maka saya ingatkan
untuk mampu meningkatkan spesifikasi peralatan yang
ada, apalagi tahun ini tim dari material dan polimer akan
bergabung. Saya kira ini bisa menemukan solusi untuk
masalah korosi di peralatan,” terang Eniya.
Deputi Eniya lantas memaparkan isu impor hingga 2,9
Juta Ton garam industri yang diimpor. Impor ini mau
tidak mau dilakukan, karena pihak dalam negeri belum
ada yang sanggup memenuhi kebutuhan garam industri
ini, sedangkan pihak industri harus tetap menjalankan
bisnisnya.
“Kita sebagai perekayasa di BPPT harusnya mampu
melihat ini sebagai peluang. Dengan pengalaman kita
sebelumnya yang mampu menghasilkan garam farmasi
di Kimia Farma, yang notabene standarnya lebih rumit
dibandingkan dengan garam industri,” paparnya.
Dirinya mengingatkan kembali untuk masalah
administrasi. Kita ikuti aturan yang berlaku mengenai,
jangan sampai kesalahan kecil merusakan mimpi besar
kita untuk mengurangi impor garam industri di Indonesia.
EDISI KHUSUS TH 2020 | INFOTEK | 63
DIFUSI TEKNOLOGI
BPPT Hadirkan Teknologi
Arsinum Di Masjid Istiqlal
Kepala BPPT menjelaskan peran Internet of Things dalam Arsinum 4.0 kepada Menristek/Kepala BRIN Bambang P.S. Brodjonegoro dan
Imam Besar Istiqlal Nasaruddin Umar. Foto: Jamal Suteja, Kemenristek/BRIN
P
ara pengurus dan jamaah masjid Istiqlal
bisa menikmati teknologi air siap minum
(Arsinum) karya Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi (BPPT). Satu unit
perangkat Arsinum dengan kapasitas 5.000 liter air
diresmikan bertepatan dengan peringatan HUT RI
ke-75. Menyusul berikutnya pemasangan unit kedua
yang masih dalam perakitan.
Masjid Istiqlal siap menjalankan konsep green mosque
sekaligus e-mosque. Sejumlah teknologi ramah lingkungan
segera dipasang di masjid terbesar se-ASEAN itu. Dimulai
dari pemasangan perangkat Arsinum Lite 4.0 inovasi dari
BPPT.
Penggunaan perangkat Arsinum itu diresmikan, Senin
(17/8). Dalam kesempata itu sekaligus ditandatangani
64 | INFOTEK | EDISI KHUSUS TH 2020
nota kesepahaman antara Kepala BPPT Hammam Riza
dengan Ketua Harian Badan Pengelola Masjid Istiqlal
(BPMI) sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin
Umar. Nota kesepahaman itu tentang penerapan dan
pemasyarakatan teknologi dalam rangka mendukung
tugas dan fungsi Masjid Istiqlal.
’’BPPT di Masjid Istiqlal telah menyiapkan unit Arsinum
dengan kapastias 5.000 liter,’’ katanya.
Hammam menuturkan dengan kapasitas yang besar itu,
perangkat Arsinum bisa digunakan hingga 10 ribu jamaah.
Dengan estimasi setiap jamaah mengkonsumsi air minum
sekitar 500 mili liter.
Dia menerangkan perangkat Arsinum itu dilengkapi
dengan teknologi membran reverse osmosis. Teknologi
TEKNOLOGI ARSINUM
ini dapat menghilangkan senyawa-senyawa maupun tanah gambut, yang berasal dari daerah tanah gambut
mikroorganisme. Sehingga air yang dihasilkan perangkat akan tahu persis air dari gambut itu bentuknya hitam
Arsinum itu bisa langsung dikonsumsi. Betapa jelek atau pekat tentunya tidak boleh dikonsumsi sama sekali, tapi
buruknya sumber air yang masuk, keluarannya tetap air dengan teknologi ini langsung bisa dikonsumsi," jelasnya.
siap minum.
Hammam menuturkan teknologi Arsinum sampai saat Dirinya menambahkan teknologi Arsinum luar biasa
ini sudah digunakan di lebih dari 40 lokasi di seluruh karena bisa mengubah air dalam bentuk apapun menjadi
Indonesia. Kandungan konten lokal dalam perangkat itu air siap minum. Jadi tidak hanya sekedar mengubah air,
lebih dari 76 persen. tanda kutip 'kotor menjadi bersih', tapi dalam kondisi
paling buruk bisa diubah menjadi air yang langsung bisa
Dia juga menegaskan penamaan 4.0 pada perangkat dikonsumsi.
Arsinum itu bukan gaya-gayaan atau ikut-ikutan. Tetapi
memang benar-benar menerapkan teknologi internet
of thing (IoT). Sehingga pemrosesan air di perangkat
Arsinum itu bisa dipantau secara jarak jauh.
Untuk mewujudkan Masjid Istiqlal sebagai green mosque
ke depan BPPT juga siap mendukung teknologi pengolahan
air bersih dan air limbah di lingkungan Istiqlal. Kemudian
medukung teknologi sterilisasi udara di lingkungan
masjid. Teknologi ini cocok diterapkan di tengah pandemi
COVID-19.
Hammam juga mengatakan BPPT siap mengaplikasikan
teknologi untuk menghemat penggunaan atau konsumsi
listrik di Istiqlal. Selain itu BPPT juga menyiapkan
teknologi supaya masjid Istiqlal dapat diakses dari
manapun. Sehingga bisa disebut e-mosque.
Menurut dia, masjid tidak hanya digunakan sebagai
tempat ibadah. Tetapi juga menjadi pusat kegiatan sosial,
dan perekonomian masyarakat. Selain itu masjid juga
menjadi pusat peradaban umat. Untuk itu dia mengatakan SATU ARSINUM SUDAH
BPPT selalu berupaya mendekatkan ilmu pengetahuan
TERPASANG, RENCANANYA
dan teknologi dengan masjid. Sebab teknologi adalah
salah satu wujud dari peradaban umat manusia.
NANTI ADA SATU LAGI
Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menyambut
baik kerjasama dengan BPPT itu. Dia mengatakan dalam
MELENGKAPI KOMPLEK MASJID
tempo tidak terlalu lama, perangkat Arsinum itu sudah ISTIQLAL. INI RUMAH ALLAH,
terpasang di Istiqlal. Rencananya ada satu perangkat
Arsinum lagi yang akan dipasang di komplek Masjid JANGAN SAMPAI ADA TAMU
Istiqlal. ”Ini rumah Allah. Jangan sampai ada tamu Allah
yang kehausan atau kelaparan di sini,” katanya. ALAH YANG KEHAUSAN ATAU
Menteri Riset Teknologi / Kepala BRIN Bambang
KELAPARAN DI SINI
P.S. Brodjonegoro yang turut meresmikan Arsinum
menyebutkan teknologi reverse osmosis ini manfaatnya
NASARUDDIN UMAR
luas, terlebih bagi masyarakat Indonesia yang hidup di IMAM BESAR MASJID ISTIQLAL
daerah tanah gambut.
"Saya pernah lihat teknologi ini digunakan dari air di
EDISI KHUSUS TH 2020 | INFOTEK | 65
DISEMINASI TEKNOLOGI
Penuhi Kebutuhan Air Yang Aman, BPPT
Hadirkan ARSINUM Di Kabupaten Banyumas
BPPT resmi meluncurkan hasil Inovasi teknologi berupa
instalasi pengolahan Air Siap Minum (ARSINUM) dengan
kapasitas 5 ribu liter per hari di Yayasan Al Huda Sirau,
Banyumas (22/10).
Teknologi Air Siap Minum atau Arsinum merupakan salah
satu inovasi BPPT di bidang teknologi lingkungan yang
telah diaplikasikan di lebih dari 40 lokasi dan daerah
di Indonesia dengan kandungan TKDN lebih dari 76%.
Selain itu, inovasi Arsinum BPPT dijamin kualitasnya
karena telah memenuhi standar air minum berdasarkan
Permenkes Nomor 416/MENKES/PER/IX/1990.
Sekretaris Utama BPPT Dadan Moh Nurjaman dalam
pembukaan acara tersebut mengatakan, cara kerja
Arsinum ini adalah dengan memanfaatkan sumber air
baku yang berasal dari air tanah atau sumber air lainnya
untuk diolah menjadi air yang siap untuk diminum
langsung.
66 | INFOTEK | EDISI KHUSUS TH 2020
BPPT Serahkan Emergency Ventilator Ke
Rumah Sakit Umum di Banyumas
BPPT menyerahkan salah satu produk inovasi alat
kesehatan buatan anak bangsa yaitu emergency ventilator
kepada Rumah Sakit Umum Wiradadi Husada sebagai
upaya percepatan penanganan COVID-19 di Kabupaten
Banyumas (22/10).
Sekretaris Utama BPPT Dadan Moh Nurjaman dalam
acara penyerahan tersebut mengatakan, disaat pandemi
COVID-19 mewabah, ventilator menjadi salah satu
peralatan medis yang paling sering digunakan. Pasien
yang mengalami kesulitan bernapas akan dibantu alat
tersebut supaya mendapatkan oksigen dan bisa kembali
bernapas secara normal.
Pengembangan ventilator oleh BPPT ini merupakan upaya
untuk mencukupi kebutuhan alat bantu pernapasan di
seluruh rumah sakit di Indonesia. Emergency ventilator
karya anak bangsa ini telah lolos uji sertifikasi di Balai
Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Kementerian
Kesehatan.
Diseminasi Teknologi Pertanian, Dukung
Program Ketahanan Pangan Nasional
Dalam rangka hilirisasi hasil inovasi teknologi pertanian
untuk masyarakat, BPPT mengadakan diseminasi
teknologi budidaya ikan skala kecil sampai dengan
pengenalan budidaya tanaman secara hidroponik di
Kelurahan Purwokerto Lor, Kabupaten Banyumas
(22/10).
Sekretaris Utama BPPT Dadan Moh Nurjaman saat
membuka kegiatan tersebut menyampaikan, bahwa BPPT
telah menghasilkan berbagai invensi dan inovasi unggulan
di bidang produksi pertanian perikanan dan peternakan.
“Teknologi urban farming yang meliputi budidaya
tanaman hortikultura, peternakan dan perikanan di
daerah perkotaan dapat menjadi salah satu solusi dalam
menghadapi permasalahan peningkatan kebutuhan
pangan yang dibenturkan dengan keterbatasan lahan
pertanian,” ungkapnya.
Dalam mendukung keberhasilan diseminasi teknologi
pertanian, BPPT memberikan berbagai paket inovasi
teknologi yaitu: 50 paket hidroponik, 3 unit mesin chopper
pengolahan hijauan pakan ternak, 10 unit paket bioflok
dengan bibit ikan nila monosex dan 1 unit sangrai kopi.
Sementara Kepala Bidang Bina Usaha dan Penyuluhan
Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Banyumas
Cut Fifiani menyambut baik kegiatan ini bahwa ketahanan
pangan bisa dimulai dari keluarga.
"Diseminasi teknologi pertanian merupakan hal penting
dalam rangka mengimplementasikan apa yang sudah
diamanatkan pada BPPT yaitu penerapan teknologi tepat
guna untuk masyarakat," jelasnya.
TEKNOLOGI HIDROPONIK SEBAGAI PENDUKUNG
URBAN FARMING DI BOGOR
BPPT bersama mitra kerja Komisi VII DPR RI menggelar
diseminasi atau kegiatan penyebaran hasil inovasi terkait
teknologi hidroponik guna mendukung urban farming di
Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor (22/10).
Deputi Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi
(TAB) BPPT Soni Solistia Wirawan dalam sambutannya
menyampaikan, teknologi hidropopik yang diberikan
adalah hasil desain dari Pusat Teknologi pertanian
dan Pusat Teknologi Bioindustri. Teknologi ini telah
dikembangkan oleh BPPT sejak 20 tahun yang lalu dan
akan terus dilanjutkan untuk mendukung urban farming.
Sementara, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno
berharap agar urban farming dengan menggunakan
teknologi hidroponik selain menghijaukan kota juga dapat
memperdayakan ekonomi masyarakat Kota Bogor.
Ia pun berharap, acara ini dapat menjadi kegiatan
berkelanjutan, bukan hanya hidroponik hortikultura
pangan saja tetapi juga tanaman non pangan seperti
anggrek dan tanaman hias lainnya.
EDISI KHUSUS TH 2020 | INFOTEK | 67
KOMERSIALISASI TEKNOLOGI
BPPT BERSAMA BULOG
HILIRISASIKAN Sago Mee,
Mie Instan Sagu Pertama di
Indonesia
B
adan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
(BPPT) hadirkan inovasi teknologi pangan
olahan sagu berupa mie, dengan nama
Sago Mee. Inovasi ini memberdayakan
sumberdaya pangan lokal tanaman sagu yang
SAGO MEE MERUPAKAN melimpah, untuk diolah agar dapat memberikan nilai
tambah dalam rangka mewujudkan ketahanan dan
WUJUD NYATA DARI kedaulatan pangan di Indonesia.
EKOSISTEM INOVASI, Kepala BPPT Hammam Riza mengungkapkan Sago Mee
BERSAMA-SAMA DENGAN adalah implementasi dan hilirisasi dari teknologi yang
dikembangkan oleh BPPT, khususnya dibidang pangan.
SELURUH STAKEHOLDERS Dimana setiap inovasi teknologi yang dikembangkan,
diharapkan dapat memberikan kemanfaatan bagi
MENGAWAL INOVASI masyarakat Indonesia.
TEKNOLOGI, YANG “Luas lahan sagu Indonesia sebesar 5,43 Juta Ha
MEMBERIKAN NILAI TAMBAH merupakan yang terbesar di dunia. Kemudian konsumsi
mie instan kita juga mencapai 12,6 miliar bungkus per
SUATU KOMODITAS, SAMPAI tahun, hanya kalah dari Tiongkok. Dari dua potensi ini lah
BPPT menghadirkan Sago Mee untuk memberikan nilai
KEPADA MASYARAKAT tambah dari komoditas sagu,” terang Hammam dalam
acara Pekan Sagu Nasional 2020 yang digelar di Kemenko
Perekonomian, Selasa (20/10).
HAMMAM RIZA
KEPALA BPPT Dirinya menambahkan mie instan yang beredar saat ini
masih menggunakan terigu gandum impor, data tahun
2019 impor terigu gandum sebesar 11,3 juta ton.
“Sago Mee yang berbahan baku dari sagu ini dapat
mengurangi ketergantungan impor bahan baku mie.
Inovasi pangan ini juga turut menghela pertumbuhan
ekonomi nasional, khususnya daerah penghasil sagu,
seperti Papua dan Papua Barat,” ujarnya.
Kepala BPPT mengapresiasi peran pemerintah dan
industri dalam hilirisasi teknologi. Inovasi Sago Mee
hasil perekayasa di BPPT dialih teknologikan kepada
PT Bangka Asindo Agri untuk diperbanyak dalam skala
68 | INFOTEK | EDISI KHUSUS TH 2020
TEKNOLOGI PANGAN SAGO MEE
industri. Kemudian, bekerjasama dengan Perum Bulog
untuk melakukan hilirisasi kepada masyarakat untuk
memperkuat ketahanan pangan Indonesia.
“Sago Mee merupakan wujud nyata dari ekosistem inovasi,
bersama-sama dengan seluruh stakeholders mengawal
inovasi teknologi, yang memberikan nilai tambah suatu
komoditas, sampai kepada masyarakat,” kata Hammam.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Perum
Bulog Budi Waseso mengatakan Bulog berperan sebagai
promotor dan fasilitator produk Sago Mee beserta olahan
sagu lainnya untuk mendukung program diversifikasi
pangan demi terwujudnya ketahanan pangan di Indonesia.
“Dengan kekuatan pada jaringan hilir yang dikuasai
Bulog, diperkuat jaringan penjualan penugasan PSO, serta
jaringan komersial, akan mempermudah kami dalam
melakukan penyebaran Sago Mee ke seluruh Indonesia,”
terangnya
Sementara itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang
Kartasasmita mengapresiasi kerjasama yang terjalin
antara BPPT, Perum Bulog, dan Industri dalam
menghadirkan inovasi Sago Mee, Dirinya berpesan untuk
melanjutkan program pangan sehat lainnya, khususnya
sagu untuk mendukung program ketahanan pangan
nasional.
“Komoditas sagu sudah dimasukkan dalam RPJMN 2020-
2024. Pemerintah memandang sagu sebagai bagian yang
penting dan strategis bagi ketahanan pangan nasional,
terutama menghadapi krisis pangan yang diprediksi oleh
FAO,” terang Menteri Agus.
Dalam rangka komitmen penguatan pangan sagu pada acara
Pekan Sagu Nasional ini, juga dilakukan penandatanganan
memorandum of understanding (MoU) antara Bulog
dengan BPPT mengenai komitmen pengembangan dan
penerapan teknologi untuk pengelolaan pangan lokal.
EDISI KHUSUS TH 2020 | INFOTEK | 69
KOMERSIALISASI TEKNOLOGI TEKNOLOGI PANGAN SAGO MEE

Mie Instan Sehat Dari Sagu
Deputi Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi (TAB)
BPPT Soni S. Wirawan dalam konferensi persnya
menjelaskan Sago Mee merupakan mie instan berbahan
sagu pertama di Indonesia dengan empat varian rasa,
yakni goreng, ayam bawang, kari, dan laksa bangka.
Soni menjelaskan Sago Mee merupakan mie instan bebas
gluten (gluten free). Makanan yang sehat dan baik untuk
dikonsumsi bagi penderita diabetes, orang-orang yang
diet gluten, dan orang-orang lanjut usia.
Sago Mee merupakan mie instan gluten free yang terbuat
dari sagu rumbia Bangka dengan kualitas tinggi.
Kelebihan pohon sagu rumbia di Pulau Bangka adalah
pohon sagu tumbuh di lahan bermineral. BPPT dan
LBL melakukan pengecekan kemampuan pabrik
memproduksikan mie instan dengan bahan baku sagu
rumbia yang diperoleh di Pulau Bangka.
PT Bangka Asindo Agri merupakan industri tapioka
modern yang menerapkan konsep integrated green
tapioca industry.

“Sago Mee ini memiliki indeks glikemik rendah, sehingga Dalam komisioning pabrik telah berhasil memproduksikan
baik untuk penderita diabetes. Hebatnya, mie sagu ini mie instan. Ke depannya nanti, kapasitas produksi mie
memberikan efek kenyang, tanpa membuat gemuk. Cocok instan mencapai 50 ribu pack per bulannya.
untuk yang diet,” terangnya.
Melalui inovasi yang dikembangkan PT Langit Bumi
Dari sisi karbohidrat, sagu ternyata memiliki kandungan Lestari dengan BPPT, diharapkan bisa memberikan
karbohidrat sangat tinggi. Sedangkan terigu kaya akan alternatif pangan non beras dan non terigu. Konsumsi mie
gizi lainnya seperti protein, lemak dan sifat yang dapat berbahan baku sagu ini dijamin gluten free dan high fiber.
mengembang. Sementara dari sisi keawetan, jika disimpan
dengan kadar air sama, mie sagu akan lebih tahan lama Harga jualnya pun ada dua versi, premium non MSG dan
dibanding mie terigu. biasa. Sedangkan, sasaran marketnya tertentu seperti
Dirut Bulog dan Kepala BPPT menjelaskan keunggulan Sago Mee kepada Menteri Perindustrian pada Pekan Sagu Nasional 2020.
penderita diabetes atau orang yang sensitif terhadap
Tidak seperti yang diyakini masyarakat selama ini bahwa gluten.
jika terlalu banyak mengkonsumsi mie akan berbahaya
bagi usus, mie sagu ini sama sekali tidak berbahaya bagi
usus. Kandungannya yang hanya terdiri dari karbohidrat, DENGAN KEKUATAN PADA APRESIASI KERJASAMA YANG
menjadikan mie sagu tidak memiliki efek negatif bagi
usus.
JARINGAN HILIR YANG DIKUASAI TERJALIN ANTARA BPPT,
BULOG, DIPERKUAT JARINGAN PERUM BULOG, DAN INDUSTRI
PENJUALAN PENUGASAN PSO, DALAM MENGHADIRKAN INOVASI
“Bahan Sago Mee yang merupakan pati sagu ini diketahui
mengandung resistant starch yang bertahan lama di
usus dan bermanfaat bagi mikroba di usus. Bahkan bisa
menjadi probiotik bagi usus, sehingga dapat melancarkan SERTA JARINGAN KOMERSIAL, SAGO MEE, DAN LANJUTKAN
pencernaan,” jelas Soni.
AKAN MEMPERMUDAH PROGRAM PANGAN SEHAT
ALIH TEKNOLOGI DENGAN INDUSTRI KAMI DALAM MELAKUKAN LAINNYA, KHUSUSNYA SAGU,
BPPT bersama PT Langit Bumi Lestari, anak usaha PT PENYEBARAN SAGO MEE KE UNTUK MENDUKUNG PROGRAM
Bangka Asindo Agri, berhasil mengalih teknologikan
inovasi produk makanan berbahan dasar sagu bernama
SELURUH INDONESIA KETAHANAN PANGAN NASIONAL
Sago Mee ke skala industri.
BUDI WASESO AGUS GUMIWANG KARTASASMITA
BPPT dan PT Langit Bumi Lestari berhasil membuat DIRUT PERUM BULOG MENTERI PERINDUSTRIAN
berbahan dasar sagu karena sudah menguasai teknologi
pengolahan ekstraksi pati yang efisien dan higienis. Selain
itu, tantangannya adalah membuat mi instan yang lebih
sehat karena berasal dari sagu.

70 | INFOTEK | EDISI KHUSUS TH 2020 EDISI KHUSUS TH 2020 | INFOTEK | 71

TECHNOPARK
Kepala BPPT, Menristek/BRIN, dan Bupati Pelalawan mendengarkan pemaparan pembagian tujuh zona Techo Park Pelalawan. Foto: Kemenristek/BRIN
kepala bppt dan Menristek/BRIN
pantau perkembangan
Techno Park Pelalawan
B
erdasarkan Peraturan Presiden No 2 tahun
2015 tentang RPJMN 2015-2019, BPPT diberi
tugas untuk memfasilitasi pembangunan
sembilan Science dan Techno Park di berbagai
daerah. Tugas ini merupakan bagian dari salah
satu implementasi Strategi ke-3 Agenda Prioritas
Pembangunan (Nawa Cita) ke-6 yang tertuang dalam
RPJMN 2015-2019, yakni “Pembangunan Techno Park
di kabupaten/kota oleh kementerian/lembaga sesuai
dengan kompetensi, tugas pokok dan fungsinya”.
Kabupaten Pelalawan dalam hal ini merupakan salah
satu daerah yang dipilih sebagai salah satu lokasi
pembangunan techno park tersebut. Pemilihan Kabupaten
Pelalawan sebagai salah satu lokasi pembangunan techno
park tidak terlepas dari posisi Kabupaten Pelalawan saat
itu sebagai salah satu mitra aktif yang memiliki komitmen
tinggi serta dianggap strategis bagi BPPT.
Pendampingan terhadap Techno Park Pelalawan,
disampaikan Kepala BPPT Hammam Riza dalam
kunjungannya bersama Menristek/Kepala BRIN, Jumat
72 | INFOTEK | EDISI KHUSUS TH 2020
(06/03), tidak terlepas dari proses pendampingan BPPT
terhadap peningkatan daya saing Kabupaten Pelalawan,
yang dimulai sejak tahun 2011.
Pada awalnya BPPT melakukan pendampingan
Kabupaten Pelalawan berkaitan dengan upaya percepatan
peningkatan daya saing daerah berbasis potensi daerah
melalui pendekatan penguatan Sistem Inovasi Daerah
(SIDa).
Hammam menyebut, kerjasama BPPT dengan Kabupaten
Pelalawan dapat dibagi menjadi tiga fase :
Fase Pertama, dimulai pada Juni 2011, ditandai dengan
penandatanganan kesepahaman bersama (MoU)
antara Pemerintah Kabupaten Pelalawan dan BPPT.
Fase ini dimulai dengan inisiasi Program Penguatan
Sistem Inovasi Daerah (SIDa) Kabupaten Pelalawan,
penyusunan Roadmap Penguatan Sistem Inovasi Daerah
(PSID) Kabupaten Pelalawan, bahkan sampai dengan
Revisi Perda RPJMD Pelalawan demi untuk mengadopsi
Roadmap PSID sebagai bagian dari strategi pembanguan
Kabupaten Pelalawan yang berbasiskan inovasi.
Selama tahun 2011 sampai dengan 2014, BPPT melakukan
pendampingan daya saing daerah Pelalawan antara lain
dengan mendorong munculnya klaster industri berbasis
unggulan daerah dan terbentuknya inkubator bisnis
berbasis teknologi .
Fase Kedua, ini merupakan awal dari pelaksanaan
pengembangan Techno Park Pelalawan, setelah keluarnya
Perpres No 2 tahun 2015. Dalam fase ini, Kabupaten
Pelalawan dengan anggaran belanja daerahnya,
membangun Infrastruktur pertama di Kawasan Techno
Park Pelalawan dengan membangun Sekolah Tinggi
Teknologi Pelalawan (ST2P). Pada 2016, ST2P sudah
dapat beroperasi. Bupati Harris mempunyai visi kedepan
dengan menyiapkan SDM Pelalawan agar dapat berperan
dalam pembangunan dan pengembangan Techno Park
Pelalawan.
Keberhasilan inkubator ST2P ini tidak terlepas dari
pendampingan Balai Inkubator Teknologi (BIT) BPPT yang
terbentuk sejak tahun 2001 yang peresmiannya dilakukan
oleh Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri. Saat ini BIT
telah menghasilkan kurang lebih 60 perusahaan pemula
berbasis teknologi atau start-up.
Fase ketiga, difase ini BPPT lebih menekankan pada
peran intermediasi mengingat tidak ada lagi anggaran
khusus (karena berbasis flagship) untuk pendampingan
Kabupaten Pelalawan. Namun demikian, BPPT
tetap berkomitmen untuk mendukung Pelalawan
terutama sebagai salah satu lokasi pilot project dalam
pengembangan industri Bahan Bakar Nabati (BBN)
berbasis kelapa sawit yang dapat menghasilkan green fuel
baik dalam bentuk gasoline, diesel/solar, maupun avtur.
BPPT tetap mendukung Techno Park Pelalawan untuk
dapat dikembangkan sebagai Palm Oil Valley (“Silicon
Valley” nya Kelapa Sawit) di Indonesia.
Pencapaian Pelalawan ini menurut Hammam,
membuktikan contoh nyata keberhasilan pembangunan
suatu sistem secara konsisten dan berkelanjutan.
Kabupaten Pelalawan dibawah kepemimpinan Bupati
M. Harris yang terus berkomitmen membangun sistem
inovasi di Kabupaten Pelalawan guna meningkatkan
daya saing daerah dan mensejahterakan masyarakatnya
melalui Pelalawan EMAS (Ekonomi Mandiri, Aman, dan
Sejahtera) dengan tujuh program strategisnya yaitu
Pelalawan Sehat, Pelalawan Cerdas, Pelalawan Terang,
Pelalawan Lancar, Pelalawan Makmur, Pelalawan Eksotis,
dan Pelalawan Inovatif.
PALM OIL VALLEY - PELALAWAN
Hammam berpesan agar tidak boleh berpuas diri dengan
prestasi dan capaian tersebut. Kami sangat yakin dengan
komitmen dan kemampuan sumberdaya manusia yang
dimiliki Kabupaten Pelalawan, Techno Park Pelalawan ke
depan akan menjadi kawasan sains dan teknologi (KST)
termaju di Indonesia, menuju terbangunnya World Class
Palm Oil Valley di Indonesia, pungkasnya.
Bupati Pelalawan, Muhammad Harris menjelaskan
pembangunan Techno Park Pelalawan merupakan bagian
dari perwujudan program Nawacita pemerintahan dalam
mengembangkan 100 pusat sains dan techno park.
“Pemerintahan Kabupaten Pelalawan dengan BPPT
telah mengembangkan kawasan Techno Park Pelalawan
sebagai wahana edukasi, pengembangan inovasi, dan
teknologi sawit”, ungkap Harris.
Techno Park Pelalawan, imbuhnya, merupakan kawasan
Techno Park terluas di Indonesia yang mencapai 3.754
hektar. Kawasan ini terbagi atas tujuh zona antara lain
pendidikan, riset, pemukiman, industri, konservasi,
komersial dan zona publik. Kata dia,
Bupati Harris mengatakan saat ini, investor asal Jepang,
eBioTechnology Holding Pte Ltd telah menyatakan
minatnya berinvestasi pengolahan alga di Techno Park
Pelalawan.
Menurut dia, teknologi pengolahan limbah cair
sawit menjadi alga mempunyai dampak ganda bagi
perekonomian lokal dan petani.
Dalam kunjungan tersebut Menteri Riset dan Teknologi
/Kepala BRIN, Bambang P.S. Brodjonegoro yang
didampingi oleh Kepala BPPT meresmikan Teaching
Industry Oleopangan (TIO) Sekolah Tinggi Teknologi
Pelalawan (ST2P) yang berada di kawasan techno park,
Kecamatan Langgan, Pelalawan.
"Pemerintah sangat mendukung keberadaan techno park
di Pelalawan. Apalagi dalam kawasan ini telah berdiri
ST2P sehingga akan membantu dunia pendidikan tinggi,"
ujar Menteri Bambang.
Untuk diketahui, Pelalawan, Riau, akan menjadi salah
satu dari lima techno park percontohan di Indonesia.
Keberadaan techno park ini diharapkan akan mendorong
pengembangan inovasi dan peningkatan kesejahteraan
ekonomi masyarakat sekitar.
EDISI KHUSUS TH 2020 | INFOTEK | 73
REFORMASI BIROKRASI
Dengan Semangat Reformasi
Birokrasi, Mewujudkan
Pemerintahan Yang Dinamis
Penerapan 41 Aplikasi Digital di lingkungan kerja BPPT untuk mengoptimalisasi transformasi digital
R
eformasi Birokrasi (RB) merupakan bagian
dari upaya untuk melakukan pembaharuan
dan perubahan mendasar terhadap sistem
penyelenggaraan pemerintahan yang
menyangkut aspek kelembagaan, proses bisnis dan
sumber daya manusia, kata Kepala BPPT Hammam
Riza, dalam acara Evaluasi Kegiatan Reformasi
Birokrasi BPPT Tahun 2020 yang dilakukan secara
virtual (28/09).
RB tidak mungkin bisa berjalan tanpa disertai dengan
alat untuk menggerakan reformasi birokrasi. Dalam
"Untuk mewujudkan organisasi yang dinamis harus
perjalanannya lanjut Hammam, seluruh unit kerja BPPT
didukung dengan seluruh upaya membangun RB yang
bergerak untuk melaksanakan RB melalui penguatan
merupakan sebuah terobosan bagi kita semua," ujarnya.
keseluruhan peran teknologi yang diamanatkan kepada
BPPT.
74 | INFOTEK | EDISI KHUSUS TH 2020
Di usia 41 tahun lalu, pada tahun 2019, BPPT menandai
tekad untuk menjadikan sebuah organisasi dengan
birokrasi yang transparan, akuntabel dan cepat dengan
semangat solid, smart, speed melalui penerapan
transformasi digital yang diwujudkan dalam penerapan
41 aplikasi digital.
"Kita menjadi saksi sekaligus pelaku dari 41 aplikasi
digital, terlebih dimasa pandemi ini." tutur Hammam.
Dikesempatan tersebut, Hammam juga berpesan, bila
melaksanakan RB dengan hati yang jernih dan pikiran
yang bersih maka akan mengalirlah seluruh upaya RB dan
menjadikan BPPT sebagai organisasi terbaik.
Dalam pelaksanaanya, yang menjadi tujuan dari RB
menurut Hammam yakni menciptakan birokrasi
pemerintahan yang profesional dengan karakter yang
berintegritas, berkinerja tinggi bebas dan bersih dari
korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) serta mampu
melayani publik dengan hati yang bersih dan memegang
teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur sipil negara
(ASN).
Diharapkan ini akan menjadi kekuatan BPPT di tahun
2020 dengan terus melaksanakan kemajuan teknologi
di era industri 4.0 serta sekaligus menjadi pelaku guna
memperbaiki organisasi melalui proses transformasi
digital.
"Dengan semangat reformasi birokrasi, BPPT semakin siap
melaksanakan tugas dan fungsinya dalam membangun
dan memakmurkan bangsa, serta mewujudkan tata kelola
kepemerintahan yang dinamis yang bercirikan proses
birokrasi yang cepat, responsif dan efisien dalam setiap
proses bisnis BPPT melalui penerapan 41 aplikasi digital
KITA MENJADI SAKSI di lingkungan BPPT," pungkasnya.
SEKALIGUS PELAKU DARI 41 Sementara, Sekretaris Utama BPPT Dadan Moh Nurjaman
menyampaikan, reformasi birokrasi di BPPT selama ini
APLIKASI DIGITAL, TERLEBIH terus berjalan sesuai dengan instruksi harian Kepala BPPT
agar dapat meningkatkan kualitas pelaksanaan reformasi
DIMASA PANDEMI INI. birokrasi tersebut.
HAMMAM RIZA Berbagai upaya guna meningkatkan kualitas pelaksanaan
KEPALA BPPT RB BPPT terus dilakukan secara bertahap dan terjadwal,
termasuk dalam menindaklanjuti rekomendasi Kemenpan
RB pada tahun 2019 lalu.
"Penguatan terhadap Tim Pelaksana RB sampai dengan
tingkat unit kerja telah dilakukan yang didahului dengan
penyusunan Roadmap RB BPPT 2020-2024 dan Rencana
TRANSFORMASI DIGITAL
Kerja Reformasi Birokrasi tahun 2020. Rencana kerja
telah disusun dan di breakdown sampai ke tingkat unit
kerja," urainya.
PRESIDEN MINTA PENYEDERHANAAN BIROKRASI
Sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo tentang
penyederhanaan dalam tubuh birokrasi menjadi salah
satu fokus dari lima Program Prioritas Kabinet Indonesia
Maju. Melalui SE Menteri PAN dan RB nomor 384, 390 dan
391 tahun 2019 tentang langkah strategis dan konkret
penyederhanaan birokrasi, BPPT pun melaksanakan
amanat tersebut, kata Kepala BPPT Hammam Riza saat
melantik Pejabat Fungsional yang dilakukan secara virtual
(17/06).
Dikatakan lebih lanjut, setelah melalui pelantikan pejabat
administrasi yang bertransformasi ke dalam jabatan
fungsional dengan pilihan jabatan fungsional yang
sesuai dengan lingkup pekerjaan masing-masing agar
pejabat fungsional mendapatkan angka kredit untuk
pengembangan karirnya.
Selain itu BPPT juga turut berperan dalam menyelesaikan
permasalahan yang ada yakni dengan memperkuat
ekosistem inovasi melalui membangun sinergitas bersama
pihak lain seperti perguruan tinggi, ujarnya.
Hammam juga mengajak untuk terus semangat dengan
menggelorakan dan menyemangati dalam berkiprah
di BPPT dengan menjaga dan meningkatkan semangat
Solid, Smart, Speed di setiap aktivitas kegiatan inovasi dan
layanan teknologi.
Kepada pejabat fungsional yang baru dilantik, Hammam
berharap dapat bekerja dengan sebaik-baiknya,
menyesuaikan dengan kondisi yang ada, serta tetap
mampu berkarya dan memberikan yang terbaik untuk
negeri.
Sebagai informasi, BPPT juga meraih penghargaan TOP
IT TELCO 2020 diinisiasi oleh Majalah Itech, kategori
Top Government Innovation Excellence in Assessment and
Application of Technology for Innovation 2020.
Ini merupakan bukti peningkatan kinerja, daya saing,
dan layanan dalam mendukung transformasi teknologi
di Indonesia yang merupakan bagian dari institusi yang
melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan,
pengkajian, dan penerapan untuk menjadikan inovasi
sebagai penghela pertumbuhan ekonomi.
EDISI KHUSUS TH 2020 | INFOTEK | 75
REFORMASI BIROKRASI KERJA SAMA BPPT

APLIKASI SIDUPER
Reformasi Birokrasi pada setiap Kementerian dan
Lembaga salah satunya diwujudkan melalui tata kelola
pemerintahan yang dinamis, bercirikan proses birokrasi
yang cepat, responsif dan efisien yang berbasis elektronik.
Ini merupakan salah satu upaya reformasi birokrasi
melalui implementasi atau perapan transformasi digital
yang menyeluruh, baik dari sistem hingga sumberdaya
manusia khususnya kepada Pejabat Fungsional
Perekayasa.
Untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang
dinamis, cepat, responsif & efisien di setiap lembaga
dalam proses pengembangan sumber daya aparatur,
aplikasi dan layanan berbasis digital, salah satunya
melalui pembuatan dan pengembangan aplikasi ini.
Aplikasi SIDUPER akan kemudahan bagi para perekayasa
dan tim penilai dari setiap Kementerian dan Lembaga
dalam melakukan proses pengelolaan DUPAK sampai
dengan penerbitan PAK dan surat rekomendasi.
Pengembangan transformasi digital diperlukan kolaborasi
antar Kementerian dan Lembaga baik pusat maupun
daerah. Pada aplikasi SIDUPER ini memerlukan data
pejabat fungsional perekayasa di setiap Kementerian dan Kepala Biro HKH BPPT Chaidir melaporkan kegiatan kerjasama yang telah dilakukan BPPT selama tahun 2020.
Lembaga. Dengan demikian BPPT berkolaborasi bersama

Dengan Penguatan Kerjasama,

BPPT meluncurkan Aplikasi SIDUPER, yg memudahkan
pengajuan dan penilaian Daftar Usulan Penetapan Angka
Kredit (DUPAK) bagi Jabatan Fungsional Perekayasa se-
Indonesia
Aplikasi SIDUPER merupakan salah satu aplikasi yg
berhasil memenangkan BPPT Innovative Digital Award
dari 41 Aplikasi yang dtelah iluncurkan BPPT pada HUT
Badan Kepegawaian Negara (BKN) untuk integrasi data.
Selain itu pengintegrasian data kepegawaian di BKN
ke dalam aplikasi SIDUPER secara nasional akan
memudahkan pengguna aplikasi untuk melakukan tanda
Tingkatkan Inovasi Dan Daya
Saing INDONESIA
tangan elektronik.
Diharapkan dengan adanya Aplikasi SIDUPER pengajuan

BPPT ke 41 pada tahun 2019 lalu.
BPPT ditunjuk untuk mengkoordinir pelaksanaan Sistem
Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE) berdasarkan
Perpres No. 95/2018. Sebagai instansi pembina, BPPT
saat ini telah melakukan pembuatan dan pengembangan
B
DUPAK penilaian perekayasa dapat dilakukan secara
online dan nasional, serta menjadi solusi dari penerapan adan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
less contact society di masa pandemi (BPPT) telah melakukan 90 penandatanganan
kerja sama terdiri dari 36 Memorandum
of Understanding (MoU) dan 54 Perjanjian
Kerja Sama (PKS) sampai dengan September 2020.
Melalui Undang-undang No.11 tahun 2019 tentang UU
Sistem Nasional Iptek (Sisnas Iptek) , fungsi BPPT pun
semakin kuat dalam memberikan informasi dan pelayanan
teknologi guna meningkatkan daya saing industri melalui
tujuh perannya.

"Mitra industri menjadi yang terbanyak dalam melakukan
kerja sama. Dengan sebaran distribusi kerja sama dalam
negeri terbanyak berada di pulau jawa, kata Kepala Biro
Hukum Kerjasama dan Humas (HKH) BPPT Chaidir saat
menghadiri Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan
Instrumen Pemantauan & Evaluasi Pelaksanaan
Kerja Sama Dalam dan Luar Negeri yang digagas oleh
Kementerian Riset Teknologi/BRIN, di Jakarta (20/10).
FGD tersebut bertujuan guna mendiskusikan mengenai
cara melakukan evaluasi dari beberapa program dan
penelitian kerekayasaan yang dilakukan oleh seluruh unit
kerja sama.
Chaidir pun mengungkapkan, tingginya tingkat
ketertarikan terhadap ilmu pengetahuan teknologi di
bidang industri 4.0, Deputi Teknologi Informasi Energi dan
Material (TIEM) BPPT menjadi paling banyak melakukan
kerja sama. Salah satunya pengembangan transformasi
digital dibidang informatika. Dengan penguatan kerjasama
hasil inovasi maka akan dapat di deliver secara cepat serta
Tangkapan layar aplikasi SIDUPER BPPT, dapat diakses melalui siduper.bppt.go.id dapat mengintegrasikan hasil inovasi di Indonesia.
Melalui harmoni pentahelix yang telah terbangun diantara
akademisi, pemerintah, industri, komunitas dan media
maka terbentuklah Task Force Riset dan Inovasi Teknologi
Penanganan Pandemi Covid-19 (TFRIC-19) guna
menghasilkan inovasi alat kesehatan seperti Polymerase
chain reaction (PCR) Test Kit dan alat kesehatan lain
dalam waktu singkat, ujarnya.
Selain itu, BPPT banyak melakukan kerja sama melalui
para perekayasa dengan melakukan pelaporan satu sama
lain agar dapat menghasilkan output yang maksimal.
BPPT telah memperkenalkan bagaimana sebuah kerja
sama harus dibangun sejak awal dengan menerapkan
sistem organisasi kerekayasaan sebagai salah satu ciri dari
kegiatan kaji terap yang dapat diadopsi oleh Kementerian
dan Lembaga lain untuk mengembangkan teknologi.
BPPT akan terus mendorong pola ini, agar dapat
meningkatkan keberhasilan dari output yang ingin dicapai
melalui kerja sama yang dilakukan baik dalam maupun
luar negeri, pungkasnya.

76 | INFOTEK | EDISI KHUSUS TH 2020 EDISI KHUSUS TH 2020 | INFOTEK | 77

78 | INFOTEK | EDISI KHUSUS TH 2020 EDISI KHUSUS TH 2020 | INFOTEK | 79
 TERIMA KASIH
PARA PETUGAS MEDIS
INDONESIA
yang berjuang melawan virus corona.
Semoga selalu diberikan perlindungan dan kesehatan.
Mari bersama kita bantu putus penyebaran virus corona, dengan memakai
masker yang ditentukan, rajin mencuci tangan, tetap menjaga jarak, serta
mematuhi protokol kesehatan pemerintah.

80 | INFOTEK | EDISI KHUSUS TH 2020