Anda di halaman 1dari 4

T N 9 ES 2 2 1 BL 1 1 TH 2 0 2 0

Nomor: 09/TN/ES 2.2.1/WP 2.2/KTIMPC/PPIMTE/XI/2020


TECHNICAL NOTE – TAHUN 2020

TECHNICAL NOTE 9
Analisis Data Eksplorasi mengenai
Kekuatan dan Kelemahan untuk Penyusunan SWOT

WP 2.2
Pemetaan Industri Peralatan Pendukung Non APD

WBS 2
Pemetaan Industri Peralatan Pendukung Pencegahan/
Perawatan terkait Covid 19

Kegiatan
Kajian Kebijakan Teknologi Industri
Manufaktur Pada Situasi Pandemi Covid 19 dan
Pasca Pandemi 2020

PUSAT PENGKAJIAN INDUSTRI MANUFAKTUR


TELEMATIKA DAN ELEKTRONIKA
KEDEPUTIAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN TEKNOLOGI
BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI

DIBUAT OLEH: DIPERIKSA OLEH: DISETUJUI OLEH:

Engineering Staff Leader Group Leader


Wahyu Purnawirawan Nugraheni Setiastuti Pudji Hastuti
23/11/2020 25/11/2020 01/12/2020

1
I. PENGANTAR

Berdasarkan Instruksi dari Leader, Nomor :


05/IS/L2.2/KTIMPC/PPIMTE/X/2020, Technical Note 9 (TN 9) ini merupakan
hasil pelaksanaan analisis data eksplorasi mengenai Kekuatan (Strengths) dan
Kelemahan (Weakness) untuk pengusunan SWOT.

II. HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

Sejak diperkenalkan kepada masyarakat pada bulan Juni – Juli 2020, jumlah

• Analisis SWOT
Kekuatan (Strenghts):

1. Indonesia telah memiliki SDM yang mumpuni dalam bidang penelitian dan
pengembangan baik itu dari lembaga litbang maupun dari Perguruan
Tinggi.
Langkah Strategis Kemenristek/Brin menghadapi Covid-19 melalui
pembentukan Konsorsium Riset Dan Inovasi Covid-19. Konsorsium yang
ada di Kemristek/BRIN, antara lain :
a. Bidang prioritas pencegahan (APD, suplemen, minuman herbal).
b. Bidang prioritas skrining dan diagnosis (tes kit, mobile BSL2, BSL 3, swab).
c. Bidang prioritas alkes dan pendukung (ventilator, robot).
d. Obat dan terapi (terapi convalescence (multicenter clinical trial, terapi IgY,
pengembangan vaksin, solidarity trial, obat-obatan dan stem cell).
2. Industri memiliki fasilitas produksi yang diperlukan untuk memproduksi
alat kesehatan yang diperlukan.
Sebelumnya, industri yang bergabung untuk menghasilkan produk
konsorsium TFRIC bukanlah industri alat kesehatan. Namun industri
tersebut memiliki fasilitas produksi yang diperlukan sehingga dapat
memproduksi produk alat kesehatan yang diperlukan.
3. Pemerintah berkomitmen membiayai riset.
Biaya riset untuk menghasilkan produk inovasi terkait dengan penangana
COVID19, sebagian berasal dari APBN, sebagian lagi dari penggalangan
dana dari masyarakat.
4. Sinergi yang meningkat antara lemlitbang, perguruan tinggi dan industri
untuk melakukan hilirisasi hasil riset akibat dampak COVID 19.
Hasil riset atau inovasi ini tersebar di seluruh fakultas dan sekolah, dan

2
perlu diintegrasikan untuk dihilirkan. Meski demikian, ia menekankan
bahwa produk hasil riset yang dihasilkan oleh perguruan tinggi tidak hanya
mengedepankan sisi komersial saja, tapi diharapkan mampu memenuhi
kebutuhan masyarakat luas, terutama melihat kultur masyarakat Indonesia
yang tidak bisa lepas dari budaya dan etika.

Kelemahan (Weaknesses):

1. Sebagian besar bahan baku untuk membuat produk kesehatan, khususnya


PCR test kit dan ventilator, tergantung pada produk impor.
Pandemi ini membuka mata kita bahwa Indonesia ternyata mengimpor
sebagian besar (lebih dari 90 persen) alkes dan bahan baku untuk obat-
obatan. Artinya, industri farmasi dan alat kesehatan (farmalkes) kita amat
bergantung kepada luar negeri. Konon ini sesungguhnya fenomena yang
sudah berlangsung lama dan telah menjadi keprihatinan sebagian orang.
2. Kapasitas produksi industri alat kesehatan untuk testing dan treating
sangat terbatas.
3. Produk inovasi dibuat terutama untuk merespon (memenuhi) kebutuhan
kondisi darurat saat pandemi COVID 19.
Seperti yang telah dijelaskan pada aspek kekuatan, Sebelumnya, industri
yang bergabung untuk menghasilkan produk konsorsium TFRIC bukanlah
industri alat kesehatan. Sehingga produk yang dihasilkan saat ini baru
untuk memenuhi kebutuhan pada saat pandemi.

III. REFERENSI

1. Instruction Sheet dari Leader No. 05/IS/L2.2/KTIMPC/PPIMTE/X/2020


pada tanggal 16 Oktober 2020.
2. Busono, Pratondo. 2020. Inovasi Ventilator Untuk Penanganan COVID
19. FGD Kajian Pemetaan Industri Peralatan Pendukung
Pencegahan/perawatan terkait COVID 19. 13 Agustus 2020.
3. BPPT TV. 2020. Media Gathering Kebangkitan Inovasi Alat Kesehatan
BPPT TFRIC-19. 20 Mei 2020.
https://www.youtube.com/watch?v=aV3Vjo1xwjI&t=1256s.

3
4. Hadyan, Rezha. 2020. Duh! Ternyata 94 Persen Alat Kesehatan Masih
Diimpor. 3 Oktober 2020. Diakses pada
https://ekonomi.bisnis.com/read/20201003/257/1300198/duh-ternyata-
94-persen-alat-kesehatan-masih-diimpor.
5. Suwiknyo, Edi. 2020. Bea Masuk Impor Bahan Baku Ditanggung
Pemerintah, Terbesar Bagi Pakaian APD. 28 September 2020. Diakses
pada https://ekonomi.bisnis.com/read/20200928/259/1297526/bea-
masuk-impor-bahan-baku-ditanggung-pemerintah-terbesar-bagi-pakaian-
apd
6. Rosmayanti. 2018. Dampak Kebijakan pembatasan impor Perlu
Diantisipasi. Kamis, 6 September 2018. Diakses pada
https://www.wartaekonomi.co.id/read194029/dampak-kebijakan-
pembatasan-impor-perlu-diantisipasi

Anda mungkin juga menyukai