Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN

FISIP ADMINISTRASI PUBLIK - BISNIS

DISUSUN OLEH KELOMPOK 11 :

1. DESIANA ERDIYANTI (161110060) – REG C


2. EDI WIJAYA (17112099P) – REG C
3. EMI BULKIS (161110081) – REG C
4. FADLIRIZANI (161110016) – REG C
5. ARI SUGIRTO (161110008) – REG C

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TULANG BAWANG LAMPUNG

2019
LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN
FISIP ADMINISTRASI PUBLIK - BISNIS

DISUSUN OLEH KELOMPOK 11:

1. DESIANA ERDIYANTI (161110060) – REG C


2. EDI WIJAYA (17112099P) – REG C
3. EMI BULKIS (161110081) – REG C
4. FADLIRIZANI (161110016) – REG C
5. ARI SUGIRTO (161110008) – REG C

SEMESTER : VI (ENAM) REGULAR C

Menyetujui,
Dosen Pembimbing Lapangan

H. Suryani, S.Sos.,M.M
NPP : 19860212016

1|Page
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat


sehat-Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul “BAPPEDA
KABUPATEN SLEMAN” ini sebagai laporan hasil KKL, yang merupakan salah
satu persyaratan skripsi.

Kami tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk laporan ini, agar
laporan ini nantinya dapat menjadi laporan yang lebih baik lagi.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya


kepada dosen pembimbing lapangan kami Bapak H. Suryani, S.Sos., M.M yang
telah membimbing kami dalam menulis laporan ini.

Demikian, semoga laporan ini dapat bermanfaat.Terima kasih.

Bandar Lampung, 14 Agustus 2019

Penyusun

2|Page
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR ........................................................................................... 2

DAFTAR ISI ....................................................................................................... 3


PENDAHULUAN............................................................................................. 4

3.1. 1. LATAR BELAKANG ................................................................................ 4

BAPPEDA KABUPATEN SLEMAN ......................................................... 5


RANGKAIAN KEGIATAN KKL ......................................................... 18
PENUTUP .......................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 21

3|Page
PENDAHULUAN
3.1. 1. Latar Belakang

Mahasiswa memiliki peran yang besar dalam proses pembangunan bangsa ini.
Sebagai Agen of Change, Mahasiswa berperan untuk melakukan perubahan-
perubahan yang dianggap perlu untuk mencapai kemajuan. Perubahan-perubahan
itu sendiri mencakup dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya dan lainnya
sesuai dengan kebutuhan bangsa. Terkait dengan hal tersebut mahasiswa
diharapkan memiliki kemampuan nyata yang dapat diterapkan dalam bidang
bisnis maupun publik. Hanya dengan belajar di bangku kuliah, tidaklah cukup
untuk membekali mahasiswa agar memiliki kemampuan yang memadai. Perlu
adanya kunjungan secara nyata sebagai pengalaman aplikatif.

Kuliah Kerja Lapangan (KKL) adalah salah satu bentuk praktik sebagai agenda
rutin yang dilakukan oleh Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial
Dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Tulang Bawang Lampung. Kegiatan tersebut
diikuti oleh mahasiswa/i semester 6 dan beberapa dosen yang mendampingi. KKL
dilakukan bertujuan untuk menambah pengetahuan dan pengalaman mengenai
dunia kerja sehingga mahasiswa dapat menyelaraskan dengan teori yang sudah
didapat ditiap kunjungan yang dilakukan, selain itu para mahasiswa selanjutnya
diberikan tugas untuk melaporkan hasil kunjungan tersebut dalam bentuk laporan
utnuk mengetahui sejauh mana ilmu serta pengalaman yang diperoleh mahasiswa
dalam kegiatan KKL tersebut.

4|Page
BAPPEDA KABUPATEN SLEMAN

Visi, Misi dan Nilai-nilai Organisasi


A. VISI
Visi Kabupaten Sleman tahun 2016-2021 : “Terwujudnya masyarakat
Sleman yang lebih Sejahtera, Mandiri, Berbudaya dan Terintegrasikannya
sistem e-government menuju smart regency pada tahun 2021”.

Penjabaran dari visi tersebut adalah:


Sejahtera : Suatu keadaan di mana masyarakat terpenuhi kebutuhan
dasarnya, baik kebutuhan lahir maupun batin, secara merata. Beberapa
indikator untuk mengukur pencapaian sejahtera adalah Indeks
Pembangunan Manusia, menurunnya ketimpangan ekonomi, menurunnya
angka kemiskinan, meningkatnya kualitas lingkungan hidup, dan
pertumbuhan ekonomi.

Mandiri : Suatu keadaan di mana Pemerintah Kabupaten Sleman memiliki


kemampuan mendayagunakan potensi lokal dan sumber daya yang ada,
memiliki ketahanan terhadap dinamika yang berlangsung serta
kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan masalah yang ada di
sekitarnya sehingga mampu mencari solusi dan mengoptimalkan sumber
daya dan potensi yang dimilikinya. Beberapa indikator untuk mengukur
pencapaian kemandirian adalah meningkatnya daya saing daerah,
meningkatnya kontribusi sektor lokal ekonomi daerah. Daya saing dapat
dilihat dari pertumbuhan ekonomi, kontribusi PAD terhadap pendapatan,

5|Page
nilai ekspor, tingkat pengangguran terbuka, kondisi infrastruktur dan
peluang investasi. Kontribusi sektor lokal dicapai dengan meningkatkan
jumlah desa wisata mandiri, nilai tukar petani, persentase peningkatan
produksi pertanian dan perikanan dan peningkatan nilai produksi industri.

Berbudaya : Suatu keadaan di mana di dalam masyarakat tertanam dan


terbina nilainilai tatanan dan norma yang luhur tanpa meninggalkan
warisan budaya dan seni. Beberapa indikator yang dapat mencerminkan
sikap berbudaya masyarakat adalah meningkatnya kenyamanan dan
ketertiban, kemampuan mitigasi masyarakat terhadap bencana, penanaman
nilai-nilai karakter, meningkatnya kerukunan masyarakat, meningkatnya
apresiasi masyarakat terhadap budaya, serta perempuan dan anak yang
semakin terlindungi.

Terintegrasikannya Sistem e-government : Terintegrasinya sistem e-Govt,


bahwa dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat diperlukan sistem
pelayanan yang lebih baik yang merupakan paduan sistem regulasi,
kebijakan, sikap dan perilaku, yang didukung dengan teknologi informasi
yang modern yang mampu memberikan respon dan efektivitas yang tinggi
dalam penyelenggaraan pemerintahanuntuk mewujudkan tata kelola
Pemerintahan yang baik dalam rangka menuju Smart Regency, yaitu suatu
kabupaten yang dapat memberikan layanan publik secara tepat, cepat,
mudah, murah dan terintegrasi antar unit pemerintah dengan dukungan
penggunaan teknologi informasi.

B. MISI
Misi yang digariskan untuk pengembangan Kabupaten Sleman selama 5 tahun ke
depan adalah:

Misi 1 : Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui


peningkatan kualitas birokrasi yang responsif dan penerapan e-govt yang
terintegrasi dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat.

6|Page
Misi ini dimaksudkan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang
efektif, dengan cara peningkatan kualitas birokrasi menjadi birokrasi yang
profesional sehingga bisa menjadi pelayanan masayarakat. Disamping
kemampuan aparat, pelayanan masyarakat juga didukung oleh
pemanfaatan teknologi informasi yang terintegrasi yang dilakukan secara
bertahap dan berkelanjutan. Peningkatan kualitas birokrasi harus sejalan
dengan keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasi dan kepuasan
terhadap layanan aparat birokrasi dalam rangka menuju good governance.

Misi 2 : Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang


berkualitas dan menjangkau bagi semua lapisan masyarakat.

Misi ini dimaksudkan untuk mewujudkan peningkatan pelayanan


pendidikan baik dari sisi tenaga pendidik maupun prasarana, sarana
penunjang pendidikan dan peningkatan manajeman pendidikan sesuai
standar. Di bidang kesehatan, dengan layanan kesehatan yang sudah
terakreditasi diharapkan kualitas layanan kesehatan masyarakat dapat lebih
baik. Peningkatan pelayanan pendidikan dan kesehatan diharapkan dapat
memenuhi standar pelayanan minimal yang ditetapkan dan tentu saja
terjangkau bagi seluruh masyarakat Kabupaten Sleman.

Misi 3 : Meningkatkan penguatan sistem ekonomi kerakyatan,


aksesibilitas dan kemampuan ekonomi rakyat, serta penanggulangan
kemiskinan.
Misi ini dimaksudkan untuk memberikan dukungan dan pendampingan
yang terus menerus kepada masyarakat dalam penguatan sistem ekonomi
kerakyatan yang berbasis kekuatan lokal, peningkatan infrastruktur dan
prasarana perekonomian dan peningkatan akses bagi masyarakat agar lebih
mudah berusaha, sehingga kemampuan ekonomi rakyat lebih berkembang
dan semakin kuat. Disisi lainnya penanggulangan kemiskinan dilanjutkan
secara konsisten dengan berbagai program yang bersinergi.

7|Page
Misi 4 : Memantapkan dan meningkatkan kualitas pengelolaan
sumberdaya alam, penataan ruang, lingkungan hidup dan kenyamanan.

Misi ini dimaksudkan untuk mengelola infrastruktur khususnya untuk


mewujudkan penguatan sistem ekonomi kerakyatan dan meningkatkan
kenyamanan masyarakat dengan tidak meninggalkan pengelolaan sumber
daya alam dan lingkungan hidup, sehingga perlu adanya formulasi
penataan ruang yang baik agar sinergi antara berbagai aspek dengandaya
dukung sumberdaya alam dan lingkungan yang terbatas, sehingga
memungkinkan masyarakat untuk hidup lebih sehat dan produktif.

Misi 5 : Meningkatkan kualitas budaya masyarakat dan kesetaraan gender


yang proporsional.

Misi ini dimaksudkan bahwa walaupun masyarakat Sleman berkembang


dinamis, tetapi tetap tidak meninggalkan dan kehilangan budaya lokal
yang luhur dan baik. Disamping itu terhadap pemberdayaan perempuan
tidak terbatas pada peningkatan jumlah perempuan dalam berbagai peran,
tetapi juga memperhatikan kesetaraan dengan tetap mengedepankan
perlindungan terhadap perempuan dan anak.

Misi dalam RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 tersebut mengacu dan
berpedoman pada RPJPD Kabupaten Sleman tahun 2006-2025 dan oleh
karenanya terdapat hubungan yang kuat antara Misi dalam RPJPD dengan Misi
dalam RPJMD.

C. NILAI -NILAI ORGANISASI


Nilai-nilai yang diyakini oleh Bappeda Kabupaten Sleman maupun menumbuhkan
motivasi dalam rangka untuk mencapai visi dan misi di atas adalah :
1. Profesional dimaksudkan bahwa dalam setiap pengambilan keputusan
dituntut persyaratan kerja kompetensi, integritas dan responsibilitas.

8|Page
2. Kehati-hatian (due care) dimaksudkan bahwa dalam pengambilan
keputusan selalu didasarkan pada pertimbangan kehati-hatian (risk taking).
3. Transparansi dimaksudkan bahwa dalam pengambilan keputusan
(penetapan visi dan misi) selalu mendasarkan diri pada kebebasan dan
keterbukaan informasi dan kemanfaatannya.
4. Demokrasi: Menjunjung tinggi kebebasan mengeluarkan pendapat dalam
kehidupan masyarakat.
5. Partisipasi: Setiap warga memiliki suara yang sama dalam pembuatan
keputusan, baik secara langsung maupun melalui intermediasi institusi
legitimasi yang mewakili kepentingannya.
6. Akuntabilitas: Para pembuat keputusan dalam pemerintahan, sektor swasta
dan masyarakat (civil society) bertanggungjawab kepada publik dan
lembaga- lembaga pemangku kepentingan (stakeholders).
7. Desentralisasi: Penyerahan sebagian wewenang kabupaten kepada
pemerintah di bawahnya.
8. Keadilan: Sikap dan tindakan seorang aparatur yang memperlakukan
orang lain sesuai dengan fungsi, peran dan tanggungjawabnya dan
memperhatikan hak dan kewajiban masyarakat.
9. Integritas: Kepribadian yang dilandasi unsur kejujuran, keberanian,
kebijaksanaan, dan pertanggungjawaban sehingga menimbulkan
kepercayaan dan rasa hormat.
10. Tanggung jawab: Kesediaan menanggung sesuatu, yaitu bila salah wajib
memperbaikinya atau berani dituntut atau diperkarakan.
11. Kemandirian: Sifat, watak, dan tindakan yang jelas dan tidak bergantung
pada pihak lain.
12. Disiplin: Sikap yang selalu taat kepada aturan, norma dan prinsip-prinsip
tertentu.
13. Kerjasama: Komitmen diantara anggota organisasi untuk saling
mendukung satu sama l lain, menghindari ego sektoral yang
mementingkan bagian organisasinya sendiri.

9|Page
14. Kesetaraan: Semua bagian organisasi akan bekerja sesuai dengan fungsi
masing-masing dengan tetap memperhatikan pencapaian hasil akhir bagi
organisasi secara keseluruhan.
15. Kebersamaan dalam keragaman: Sikap dan perilaku yang secara bersama-
sama pada suatu ruang atau waktu yang sama menunjukkan tingkah laku
secara spontan demi kepentingan dan tujuan yang sama.

Kabupaten Sleman sebagai bagian dari DIY juga tidak terlepas dari isu dan
permasalahan di atas, meskipun dengan variasi dan intensitas yang berbeda.
Sebagai daerah otonom, Kabupaten Sleman masih memiliki berbagai
permasalahan seperti:
1. Tingginya laju pertumbuhan penduduk yang disebabkan tingginya
imigrasi daripada emigrasi;
2. Penyakit menular dan tidak menular semakin meningkat;
3. HIV/AIDS dan penyalahgunaan narkoba meningkat;
4. Tingginya tingkat pengangguran terbuka;
5. Indeks kualitas lingkungan rendah;
6. Tingginya alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan terbangunan
7. Pengendalian pemanfaatan ruang belum optimal;
8. Tingginya tingkat kriminalitas dan konflik SARA;
9. Proses perijinan masih lama dan berbelit-belit;
10. Daya saing produk UMKM masih rendah (RPJMD Kabupaten Sleman
2016 – 2021).

pada aras global, nasional, maupun lokal perlu mendapatkan perhatian bagi semua
stakeholder yang berkepentingan terhadap keberlanjutan pembangunan Kabupaten
Sleman yang berupaya mewujudkan masyarakat Sleman yang lebih sejahtera,
mandiri, berbudaya dan terintegrasikannya sistem e-government menuju smart
regency pada tahun 2021. Dalam hal ini, kontribusi dalam penyelesaian masalah
sekaligus pencapaian visi Kabupaten Sleman perlu dilakukan dengan melalui
penerapan, pengembangan dan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi.

10 | P a g e
Penerapan, pengembangan dan inovasi ilmu pengetahuan, baik yang dilakukan
oleh Pemerintah Kabupaten Sleman, perguruan tinggi maupun masyarakat luas
perlu mendasarkan pada informasi dan kebutuhan riset yang betul- betul
dibutuhkan oleh Kabupaten Sleman.

Sturktur Organisasi Pegawai Bappeda Kabupaten Sleman :

Berikut ini Peta DIY :

11 | P a g e
Dasar Hukum ;
1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah
Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta jo Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950;
2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional
Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
4. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sleman
Tahun 2016 – 2021:
5. memberikan arah bagi kegiatan penelitian, pengembangan dan
penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilakukan oleh
pemerintah, akademisi, lembaga penelitian dan masyarakat bagi
Kabupaten Sleman.

Definisi Dana yang akan di alokasikan untuk program dan kegiatan, dari hasil
musrenbang di kecamatan dan desa yang akan dilaksanakan oleh perangkat daerag
tahun 2019 sebesar 45 Milyar.

12 | P a g e
Tahapan Pengendalian dan evaluasi RPD yaitu :

Penetapan perda APBD TA 2019 perda nomor 13 tahun 2018 tanggal 6 desember
2018 yaitu :
1. RPJPD 5. RKA SKPD
2. KUA 6. RKPD
3. PPAS 7. APB
4. RPJMD

ALOKASI APBD TAHUN 2019 terdiri dari :


1. Pendidikan 764,4 Milyar (27,29%)
2. Kesehatan 296,8 Milyar (10,60%)
3. Insfrastruktur 888 Milyar (30,91%)

13 | P a g e
Kerangka Evaluasi :
1. Tujuan
2. Sasaran
3. Program
4. Kegiatan

Tujuan Pengendalian & Evaluasi terdiri dari :


1. Konsistensi
2. Kebijakan
3. Pelaksanaan
4. Hasil

Indikator kinerja pembangunan daerah :


1. RPJPD ( RPJPN, RTRWN)
2. RPJMD ( RPKPD, RTRWD)
3. RKPD ( RPJMD)

Adapun Kerangka Evaluasi - inti akuntabilitas kinerja ( Keselarasan) meliputi :


1. Kinerja yang direncakan
2. Kinerja yang diperjanjikan
3. Kinerja yang dilaksanakan
4. Kinerja yang dilaporkan
5. Kinerja yang di evaluasi

Perbandingan % kemiskinan kab. Sleman tahun 2015 – 2017 :


 Angka kemiskinan kabupaten sleman cendrung menurun baik dari hasil
perhitungan SIM kemiskinan sleman maupun perhitungan persentase
kemiskinan BPS.
 Berdasarkan perhitungan kemiskinan di SIM BDT kab sleman jumlah KK
miskin di kab sleman ada penurunan berdasarkan verifikasi dan validasi
2015 yaitu sebesar 11,76% atau 41,023 KK, tahun 2016 menjadi 10,60 %
38,873 KK dan tahun 2017 menjadi 9,48% atau 34,128 KK.

14 | P a g e
 Berdasarkan data BPS % kemiskinan masyarakat sleman, tahun 2015
berada 9,46% tahun 2016 berada 8,21% dan tahun 2017 berada 8,13%.

Kebijakan penanggulangan kemiskinan di sleman :


 SIM kemiskinan sleman sudah terbangun sejak tahun 2010 dan terintegrasi
dengan NIK/KK dengan DISDUKCAPIL dan data sasaran
penanggulangan tahun 2018 berbasis PBDT 2015.
 Data yang diajukan dasar acuan adalah data pemutakhiran basis data
terpadu (PBDT) 2015 yang telah di verifikasikan dan validasi data dengan
penggabungan model MPM (pemutakhiran Mandiri) dan system layanan
rujukan terpadu (SLRT) dan juga pemandaan dengan data SIKng
(Kemensos).

Data tersebut digunakan untuk sasaran program kegiatan penanggulangan


kemiskinan oleh smua stakeholder baik itu pemerintahan pusat, daerah, dunia
usaha, perguruan tinggi, LSM, dan masyarakat dan dilakukan secara terpadu,
terintegrasi dan komprensif dengan satu data untuk semua.

Mengenai program dan kegiatan nangkis masuk dalam perbup 35/2016 tentang
pedoman penyusunan APBDesa (keg. Fasilitas TPK desa dan dusun, rehab RTLH
dan MCK , pendataan kemiskinan, santunan orang miskin, fasilitas distribusi
ransta, pembinaan dan pelatihan kepada masyarakat miskin dll)

Melakukan reward bagi TPK tingkat kecamatan, desa, dusun yang kinerjanya baik
dengan penyerahan TPK award.

Capaian 10 besar indeks pembangunan manusia tahun 2017 :

No. KAB/KOTA CAPAIAN RANGKING


1 Kota Yogyakarta 85,49 1
2 Kodya Jakarta Selatan 84,13 2
3 Kota Banda Aceh 83,95 3
4 Kota Denpasar 83.01 4

15 | P a g e
5 Kab Sleman 82,85 5
6 Kota Semarang 82,01 6
7 Kota Kediri 81,83 7
8 Kota Salatiga 81,68 8
9 Kodya Jakarta Timur 81,61 9
10 Kota Pandang 81,58 10
Sumber BPS

Indeks Kepuasan Masyarakat & keamanan dan ketertiban :

No. Indikator 2015 2016 2017


cakupan petugas perlindugan masyarakat
1 0,85% 0,86% 0,86%
(Linmas)
tingkat penyelesaian pelanggaran k3
2 100% 100% 100%
(ketertiban, ketentraman, keindahan)
cakupan pelayanan bencana kebakaran
3 18,04% 18,04% 36,08%
kabupaten
tingkat waktu tanggapan (response time
4 rate) daerah layanan wilayah manajemen 87,10% 84.61% 97,14%
kebakaran (WMK)
5 Persentase penegakan PERDA 100% 100% 100%

Indek Pembangunan Manusia kabupaten sleman :


Tahun
No. Uraian
2015 2016 2017
indeks penyusunan IPM
1 Angka harapan hidup (tahunan) 74,47 74,60 74,63
2 harapan lama sekolah (tahunan) 15,65 16,08 16,48
3 rata-rata lama sekolah (tahunan) 10,30 10,64 10,65
pengeluaran perkapita riil sehari
4 disesuaikan 14,562 14,921 15,365
indeks IPM
1 indeks kesehatan 0,84 0,84 0,84
2 indeks pengetahuan 0,78 0,80 0,81
3 indeks harapan lama sekolah 0,88 0,89 0,92
4 indeks rata-rata lama seklah 0,69 0,71 0,71
5 indeks pengeluaran 0,82 0,82 0,83
IPM kabupaten sleman 81,20 82,15 82,85
IPM DIY 77,59 78,38 78,89

16 | P a g e
Indonesia 69,55 70,18 70,81

Bidang pembangunan Iptek pada Agenda Riset Daerah Kabupaten


Sleman Tahun 2016 – 2021 ditetapkan sebagai berikut :

1. Bidang Pemerintahan, Kelembagaan dan Aparatur;


2. Bidang Hukum dan Regulasi;
3. Bidang Perekonomian;
4. Bidang Kesejahteraan Rakyat;
5. Bidang Infrastruktur, Lingkungan Hidup dan Tata Ruang.

Kabupaten Sleman Tahun 2016 – 2021 menjadi hal yang penting untuk
dilakukan.

17 | P a g e
RANGKAIAN KEGIATAN KKL

3.2.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Program Studi Administrasi Publik angkatan 2016
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Tulang Bawang
Lampung yang dilaksanakan pada hari Sabtu hingga Kamis yaitu dari tanggal 03
sampai 08 Agustus 2019. Kunjungan Kuliah Kerja Lapangan Program Studi
Administrasi Publik adalah Yogyakarta. Adapun rincian tempat dan waktu
pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL), yaitu :

No. Hari, tanggal Waktu Kegiatan

Peserta KKL diwilayah bandar lampung


09.00 WIB
berkumpul di halaman UTB
peserta KKL diwilayah Kalianda berkumpul di

11.30 WIB Masjid Kubah intan Kalianda

Pengkondisian peserta KKL

Sabtu, 3 12.00 WIB ISHOMA


1
Agustus 2019 12. 30 WIB Makan Siang

13.00 WIB Perjalanan menuju Pelabuhan Bakauheni

Tiba di Pelabuhan dan menyebrang ke Pelabuhan


17.30 WIB
Merak
Tiba di Jakarta dan menuju ke tempat makan
19.00 WIB
malam

04.00 WIB Istirahat Di rest Area (SPBU)

05.00 WIB ISHOMA


Minggu, 4
2 08.00 WIB Makan Pagi di rumah makan
Agustus 2019
11.30 WIB Istirahat Di rest Area (SPBU)
13.00 WIB Makan Siang
14.30 WIB Tiba dan check in Hotel Fave Yogyakarta

18 | P a g e
16.30 WIB Perjalanan menuju wisata hutan pinus yogya
18.00 WIB ISHOMA
18.30 WIB Makan Malam di rumah makan

19.00 WIB Tiba Di hotel Fave Yogya untuk beristirahat

07.00 WIB Makan Pagi di Hotel fave Yogyakarta

08.55 WIB Tiba di Kampus UGM

12.00 WIB Perjalanan Menuju ke Batik Giriloyo


Tiba di Batik Giriloyo
Senin,5 12.35 WIB ISHOMA
3
Agustus 2019 Makan siang di dapur batik giriloyo
15.00 WIB Wisata belanja di Malioboro
17.00 WIB Kembali ke Hotel Fave Yogyakarta
18.30 WIB Makan malam
19.30 WIB Tiba Di hotel Fave Yogya untuk beristirahat

07.00 WIB Makan Pagi di Hotel fave Yogyakarta

09.00 WIB Perjalanan menuju Bappeda kabupaten sleman


12.00 WIB ISHOMA
Selasa, 6 13.00 WIB Makan siang
4
Agustus 2019 14.00 WIB Perjalanan Menuju Wisata Gunung merapi
14.47 WIB Tiba di wisata Gunung Merapi
17.30 WIB Makan malam
20.00 WIB Kembali ke Hotel Fave Yogyakarta
07.00 WIB Makan Pagi di Hotel fave Yogyakarta

08.00 WIB Check out dari Hotel Fave Yogyakarta

09.00 WIB Tiba Di keraton Yogyakarta


Rabu, 7 15.00 WIB Perjalanan menuju Candi Borobudur
5
Agustus 2019 15.30 WIB Tiba di Candi Borobudur

18.30 WIB Makan Malam

19 | P a g e
12.30 WIB Tiba di Masjid Kubah intan, Kalianda
Kamis, 8
6
Agustus 2019 13.30 WIB Tiba di Kampus UTB

PENUTUP

3.3.1. Kesimpulan
Program Kuliah Kerja Lapangan yang telah diagendakan oleh perguruan
tinggi ini bertujuan untuk memberikan pengalaman dan wawasan mengenai
kehidupan bermasyarakat. Pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan yang sudah
diikuti oleh para mahasiswa yaitu di BAPPEDA Kabupaten Sleman. Di kantor
tersebut mahasiswa dapat mengetahui inovasi Kabupaten Sleman dalam
pelayanan kepada masyarakatnya.

3.3.2. Saran
 Mengenai kegiatan Kuliah Kerja Lapangan agar kedepannya lebih baik
adapun beberapa saran : Saat kunjungan di BAPPEDA Kabupaten
Sleman, materi yang diberikan sudah sangat baik, hanya saja cara
penyampaian yang belum bisa sepenuhnya menarik perhatian
mahasiswa yang mendengarkan, sehingga tidak semua peserta yang
hadir memperhatikan materi yang dijelaskan tersebut dengan seksama.
 Waktu yang terbatas ditiap obyek yang dikunjungi sehingga para
mahasiswa merasa kurang puas.

20 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
https://widyahandicraft.wordpress.com/ diakses tanggal 19 November
2016

https://bappeda.slemankab.go.id/agenda-riset-daerah-2016-2021-2

https://bappeda.slemankab.go.id/profile/visi-misi

https://bappeda.slemankab.go.id/profile/httpbappeda-slemankab-go-idwp-
contentuploads201703struktur-organisasi-pdf

https://bappeda.slemankab.go.id/peta-tata-guna-lahan

21 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai