2019
LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN
FISIP ADMINISTRASI PUBLIK - BISNIS
Menyetujui,
Dosen Pembimbing Lapangan
H. Suryani, S.Sos.,M.M
NPP : 19860212016
1|Page
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Kami tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk laporan ini, agar
laporan ini nantinya dapat menjadi laporan yang lebih baik lagi.
Penyusun
2|Page
DAFTAR ISI
COVER
3|Page
PENDAHULUAN
3.1. 1. Latar Belakang
Mahasiswa memiliki peran yang besar dalam proses pembangunan bangsa ini.
Sebagai Agen of Change, Mahasiswa berperan untuk melakukan perubahan-
perubahan yang dianggap perlu untuk mencapai kemajuan. Perubahan-perubahan
itu sendiri mencakup dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya dan lainnya
sesuai dengan kebutuhan bangsa. Terkait dengan hal tersebut mahasiswa
diharapkan memiliki kemampuan nyata yang dapat diterapkan dalam bidang
bisnis maupun publik. Hanya dengan belajar di bangku kuliah, tidaklah cukup
untuk membekali mahasiswa agar memiliki kemampuan yang memadai. Perlu
adanya kunjungan secara nyata sebagai pengalaman aplikatif.
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) adalah salah satu bentuk praktik sebagai agenda
rutin yang dilakukan oleh Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial
Dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Tulang Bawang Lampung. Kegiatan tersebut
diikuti oleh mahasiswa/i semester 6 dan beberapa dosen yang mendampingi. KKL
dilakukan bertujuan untuk menambah pengetahuan dan pengalaman mengenai
dunia kerja sehingga mahasiswa dapat menyelaraskan dengan teori yang sudah
didapat ditiap kunjungan yang dilakukan, selain itu para mahasiswa selanjutnya
diberikan tugas untuk melaporkan hasil kunjungan tersebut dalam bentuk laporan
utnuk mengetahui sejauh mana ilmu serta pengalaman yang diperoleh mahasiswa
dalam kegiatan KKL tersebut.
4|Page
BAPPEDA KABUPATEN SLEMAN
5|Page
nilai ekspor, tingkat pengangguran terbuka, kondisi infrastruktur dan
peluang investasi. Kontribusi sektor lokal dicapai dengan meningkatkan
jumlah desa wisata mandiri, nilai tukar petani, persentase peningkatan
produksi pertanian dan perikanan dan peningkatan nilai produksi industri.
B. MISI
Misi yang digariskan untuk pengembangan Kabupaten Sleman selama 5 tahun ke
depan adalah:
6|Page
Misi ini dimaksudkan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang
efektif, dengan cara peningkatan kualitas birokrasi menjadi birokrasi yang
profesional sehingga bisa menjadi pelayanan masayarakat. Disamping
kemampuan aparat, pelayanan masyarakat juga didukung oleh
pemanfaatan teknologi informasi yang terintegrasi yang dilakukan secara
bertahap dan berkelanjutan. Peningkatan kualitas birokrasi harus sejalan
dengan keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasi dan kepuasan
terhadap layanan aparat birokrasi dalam rangka menuju good governance.
7|Page
Misi 4 : Memantapkan dan meningkatkan kualitas pengelolaan
sumberdaya alam, penataan ruang, lingkungan hidup dan kenyamanan.
Misi dalam RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 tersebut mengacu dan
berpedoman pada RPJPD Kabupaten Sleman tahun 2006-2025 dan oleh
karenanya terdapat hubungan yang kuat antara Misi dalam RPJPD dengan Misi
dalam RPJMD.
8|Page
2. Kehati-hatian (due care) dimaksudkan bahwa dalam pengambilan
keputusan selalu didasarkan pada pertimbangan kehati-hatian (risk taking).
3. Transparansi dimaksudkan bahwa dalam pengambilan keputusan
(penetapan visi dan misi) selalu mendasarkan diri pada kebebasan dan
keterbukaan informasi dan kemanfaatannya.
4. Demokrasi: Menjunjung tinggi kebebasan mengeluarkan pendapat dalam
kehidupan masyarakat.
5. Partisipasi: Setiap warga memiliki suara yang sama dalam pembuatan
keputusan, baik secara langsung maupun melalui intermediasi institusi
legitimasi yang mewakili kepentingannya.
6. Akuntabilitas: Para pembuat keputusan dalam pemerintahan, sektor swasta
dan masyarakat (civil society) bertanggungjawab kepada publik dan
lembaga- lembaga pemangku kepentingan (stakeholders).
7. Desentralisasi: Penyerahan sebagian wewenang kabupaten kepada
pemerintah di bawahnya.
8. Keadilan: Sikap dan tindakan seorang aparatur yang memperlakukan
orang lain sesuai dengan fungsi, peran dan tanggungjawabnya dan
memperhatikan hak dan kewajiban masyarakat.
9. Integritas: Kepribadian yang dilandasi unsur kejujuran, keberanian,
kebijaksanaan, dan pertanggungjawaban sehingga menimbulkan
kepercayaan dan rasa hormat.
10. Tanggung jawab: Kesediaan menanggung sesuatu, yaitu bila salah wajib
memperbaikinya atau berani dituntut atau diperkarakan.
11. Kemandirian: Sifat, watak, dan tindakan yang jelas dan tidak bergantung
pada pihak lain.
12. Disiplin: Sikap yang selalu taat kepada aturan, norma dan prinsip-prinsip
tertentu.
13. Kerjasama: Komitmen diantara anggota organisasi untuk saling
mendukung satu sama l lain, menghindari ego sektoral yang
mementingkan bagian organisasinya sendiri.
9|Page
14. Kesetaraan: Semua bagian organisasi akan bekerja sesuai dengan fungsi
masing-masing dengan tetap memperhatikan pencapaian hasil akhir bagi
organisasi secara keseluruhan.
15. Kebersamaan dalam keragaman: Sikap dan perilaku yang secara bersama-
sama pada suatu ruang atau waktu yang sama menunjukkan tingkah laku
secara spontan demi kepentingan dan tujuan yang sama.
Kabupaten Sleman sebagai bagian dari DIY juga tidak terlepas dari isu dan
permasalahan di atas, meskipun dengan variasi dan intensitas yang berbeda.
Sebagai daerah otonom, Kabupaten Sleman masih memiliki berbagai
permasalahan seperti:
1. Tingginya laju pertumbuhan penduduk yang disebabkan tingginya
imigrasi daripada emigrasi;
2. Penyakit menular dan tidak menular semakin meningkat;
3. HIV/AIDS dan penyalahgunaan narkoba meningkat;
4. Tingginya tingkat pengangguran terbuka;
5. Indeks kualitas lingkungan rendah;
6. Tingginya alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan terbangunan
7. Pengendalian pemanfaatan ruang belum optimal;
8. Tingginya tingkat kriminalitas dan konflik SARA;
9. Proses perijinan masih lama dan berbelit-belit;
10. Daya saing produk UMKM masih rendah (RPJMD Kabupaten Sleman
2016 – 2021).
pada aras global, nasional, maupun lokal perlu mendapatkan perhatian bagi semua
stakeholder yang berkepentingan terhadap keberlanjutan pembangunan Kabupaten
Sleman yang berupaya mewujudkan masyarakat Sleman yang lebih sejahtera,
mandiri, berbudaya dan terintegrasikannya sistem e-government menuju smart
regency pada tahun 2021. Dalam hal ini, kontribusi dalam penyelesaian masalah
sekaligus pencapaian visi Kabupaten Sleman perlu dilakukan dengan melalui
penerapan, pengembangan dan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
10 | P a g e
Penerapan, pengembangan dan inovasi ilmu pengetahuan, baik yang dilakukan
oleh Pemerintah Kabupaten Sleman, perguruan tinggi maupun masyarakat luas
perlu mendasarkan pada informasi dan kebutuhan riset yang betul- betul
dibutuhkan oleh Kabupaten Sleman.
11 | P a g e
Dasar Hukum ;
1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah
Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta jo Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950;
2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional
Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
4. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sleman
Tahun 2016 – 2021:
5. memberikan arah bagi kegiatan penelitian, pengembangan dan
penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilakukan oleh
pemerintah, akademisi, lembaga penelitian dan masyarakat bagi
Kabupaten Sleman.
Definisi Dana yang akan di alokasikan untuk program dan kegiatan, dari hasil
musrenbang di kecamatan dan desa yang akan dilaksanakan oleh perangkat daerag
tahun 2019 sebesar 45 Milyar.
12 | P a g e
Tahapan Pengendalian dan evaluasi RPD yaitu :
Penetapan perda APBD TA 2019 perda nomor 13 tahun 2018 tanggal 6 desember
2018 yaitu :
1. RPJPD 5. RKA SKPD
2. KUA 6. RKPD
3. PPAS 7. APB
4. RPJMD
13 | P a g e
Kerangka Evaluasi :
1. Tujuan
2. Sasaran
3. Program
4. Kegiatan
14 | P a g e
Berdasarkan data BPS % kemiskinan masyarakat sleman, tahun 2015
berada 9,46% tahun 2016 berada 8,21% dan tahun 2017 berada 8,13%.
Mengenai program dan kegiatan nangkis masuk dalam perbup 35/2016 tentang
pedoman penyusunan APBDesa (keg. Fasilitas TPK desa dan dusun, rehab RTLH
dan MCK , pendataan kemiskinan, santunan orang miskin, fasilitas distribusi
ransta, pembinaan dan pelatihan kepada masyarakat miskin dll)
Melakukan reward bagi TPK tingkat kecamatan, desa, dusun yang kinerjanya baik
dengan penyerahan TPK award.
15 | P a g e
5 Kab Sleman 82,85 5
6 Kota Semarang 82,01 6
7 Kota Kediri 81,83 7
8 Kota Salatiga 81,68 8
9 Kodya Jakarta Timur 81,61 9
10 Kota Pandang 81,58 10
Sumber BPS
16 | P a g e
Indonesia 69,55 70,18 70,81
Kabupaten Sleman Tahun 2016 – 2021 menjadi hal yang penting untuk
dilakukan.
17 | P a g e
RANGKAIAN KEGIATAN KKL
18 | P a g e
16.30 WIB Perjalanan menuju wisata hutan pinus yogya
18.00 WIB ISHOMA
18.30 WIB Makan Malam di rumah makan
19 | P a g e
12.30 WIB Tiba di Masjid Kubah intan, Kalianda
Kamis, 8
6
Agustus 2019 13.30 WIB Tiba di Kampus UTB
PENUTUP
3.3.1. Kesimpulan
Program Kuliah Kerja Lapangan yang telah diagendakan oleh perguruan
tinggi ini bertujuan untuk memberikan pengalaman dan wawasan mengenai
kehidupan bermasyarakat. Pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan yang sudah
diikuti oleh para mahasiswa yaitu di BAPPEDA Kabupaten Sleman. Di kantor
tersebut mahasiswa dapat mengetahui inovasi Kabupaten Sleman dalam
pelayanan kepada masyarakatnya.
3.3.2. Saran
Mengenai kegiatan Kuliah Kerja Lapangan agar kedepannya lebih baik
adapun beberapa saran : Saat kunjungan di BAPPEDA Kabupaten
Sleman, materi yang diberikan sudah sangat baik, hanya saja cara
penyampaian yang belum bisa sepenuhnya menarik perhatian
mahasiswa yang mendengarkan, sehingga tidak semua peserta yang
hadir memperhatikan materi yang dijelaskan tersebut dengan seksama.
Waktu yang terbatas ditiap obyek yang dikunjungi sehingga para
mahasiswa merasa kurang puas.
20 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
https://widyahandicraft.wordpress.com/ diakses tanggal 19 November
2016
https://bappeda.slemankab.go.id/agenda-riset-daerah-2016-2021-2
https://bappeda.slemankab.go.id/profile/visi-misi
https://bappeda.slemankab.go.id/profile/httpbappeda-slemankab-go-idwp-
contentuploads201703struktur-organisasi-pdf
https://bappeda.slemankab.go.id/peta-tata-guna-lahan
21 | P a g e