Anda di halaman 1dari 5

T N 3 E S 2 1 1 BL 0 3 TH 2 0 2 0

BPP TEKNOLOGI
TECHNICAL NOTES 2020

Nomor: 03/TN/ES.2.1.1/PETIMT/PPIMTE/PKT/BPPT/III/2020

TECHNICAL NOTES 3
Desain Konseptual
Industri Terkait dan Pendukung PUNA MALE

WP.2.1
EKOSISTEM DAN KLASTER INDUSTRI PUNA
MALE

WBS.2.0
KLASTER INDUSTRI DAN TKDN MALE

KEGIATAN
PENGKAJIAN EKOSISTEM DAN TKDN INDUSTRI
MANUFAKTUR TRANSPORTASI

PROGRAM
PENGKAJIAN DAN PENERAPAN INUSTRI
MANUFAKTUR, TELEMATIKA DAN ELEKTRONIKA

DIBUAT OLEH: DIPERIKSA OLEH: DISETUJUI OLEH:

Engineering Staf Leader Group Leader


Wahyu Purnawirawan Ryan Corinus D. M Bagus Anang Nugroho
Maret 2020 Maret 2020 Maret 2020

0
I. KEGIATAN
Laporan ini disusun sebagai bagian kegiatan kerekeayasaan II. B.4.a yakni menyusun
technical notes yang berisikan kegiatan II.A.1.a.1 yakni menetapkan desain
konseptual industri terkait dan pendukung PUNA MALE sebagaimana instruksi kerja
03/IS/L.2.1/PETIMT/PPIMTE/PKT/BPPT/III/2020.

II. HASIL KEGIATAN


2.1 Latar Belakang
Perkembangan PUNA-MALE (Pesawat terbang Nir-Awak - Medium Altitude Long
Endurance) setahun terakhir ini bisa dikatakan cukup menggembirakan. Meskipun
demikian sebagai produk baru berteknologi tinggi masih perlu kajian lebih lanjut.
Laporan teknis ini disusun guna menjelaskan ruang lingkup kegiatan ES 2.1.1 dalam
kegiatan WP 2.1 ekosistem dan klaster industry PUNA MALE.

2.2 Tujuan dan Lingkup Kegiatan


Tujuan umum yang akan dicapai adalah:
a) Identifikasi industri terkait dan pendukung PUNA MALE
b) Identifikasi faktor-faktor keunggulan kompetitif masing-masing industri
terkait dan pendukung PUNA MALE.
c) Strategi penguatan/ pengembangan industri masing-masing industri terkait
dan pendukung PUNA MALE.

Dalam mencapai tujuan umum diatas berdasar tinjauan manfaat bagi pelaku usaha,
ruang lingkup kegiatan ES 2.1.1 diberikan sebagai berikut:
a) Memperoleh data industri-industri yang berperan dalam ekosistem dan
klaster industri PUNA MALE.
b) Menyajikan data kelemahan dan keunggulan kompetitif dari masing-masing
industri terkait dan pendukung PUNA MALE.
c) Memberikan data masukan strategi peningkatan keunggulan kompetitif dari
masing-masing industri dan kontribusi dalam dalam ekosistem dan klaster
industri PUNA MALE .

1
2.2 Konsep Peningkatan Daya Saing Industri Pendukung dan Terkait
Keberadaan indutri terkait dan industri pendukung yang telah memiliki daya
saing global juga akan mempengaruhi daya saing industri utamanya. Industri hulu
yang memiliki daya saing global akan memasok input bagi industri utama dengan
harga yang relatif murah, mutu lebih baik, pelayanan yang cepat, pengiriman tepat
waktu dan jumlah sesuai dengan kebutuhan industri utama, sehingga industri tersebut
juga akan memiliki daya saing global yang tinggi. Begitu juga industri hilir yang
menggunakan produk industri utama sebagai bahan bakunya. Apabila industri hilir
memiliki daya saing global maka industri hilir tersebut dapat menarik industri hulunya
untuk memperoleh daya saing global.
Sebagai salah satu komponen pada diamond porter (gambar 1) tampak bahwa
industri perlu memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan dengan industry
pesaingnya. Industri perlu melakukan analisis baik faktor-faktor internal maupun
eksternal sehingga mampu mengetahui keunggulan dan kelemahan yang dimiliki dan
merumuskan strategi yang dibutuhkan untuk pengembangan lebih lanjut guna
beradaptasi dengan tuntutan pasar.

Gambar 1. Diamond Porter

2.3 Tahap Kegiatan


Sebagaimana diberikan pada gambar 2, kajian ini terdiri dari empat tahap kegiatan,
yaitu tahapan persiapan, pengumpulan data, analisis data, dan interpretasi hasil
penelitian.

2
a) Tahapan pertama dimulai dari penetapan tujuan, studi pustaka untuk
mencari literatur-literatur yang terkait. dengan topik-topik yang akan
dipilih. Hasil dari kegiatan ini adalah perumusan masalah dan rancangan
pengumpulan data.
b) Tahap kedua pada penelitian ini adalah dengan melakukan studi
pendahuluan untuk memastikan ketersediaan dari data-data yang
dibutuhkan. Selain itu, data dari perusahaan juga didapat dari opini pakar
yang diperoleh dengan cara kuesioner dan wawancara.
c) Tahap ketiga adalah pengumpulan data-data dengan pendekatan diamond
porter sub komponen industry terkait dan pendukung baik melalui
wawancara saat kunjungan langsung ataupun kuisioner yang kemudian
dianalisa menggunakan analisa SWOT.
d) Tahapan keempat yang merupakan tahap terakhir yaitu interpretasi hasil
data yang diperoleh. Hasil dari tahap akhir ini dapat dijadikan dasar
dalam membuat kesimpulan dan saran.

Gambar 2. tahapan strategi peningkatan keunggulan kompetitif industri

3
2.5 Kebutuhan Desain Kegiatan
Dalam tujuan diatas, maka ruang lingkup kegiatan diberikan pada tabel 1. Kegiatan pada
tabel 1 dilaksanakan dengan cara:
a) Studi literature
b) Indept interview dan kuisioner diperoleh baik saat kunjungan kerja, pertemuan
dengan pakar, atau kontak mail/ phoe dll

Lokasi Survai
 Industri: PT DI, PT. LEN, PT. Pindad, PT Inti

Tabel 1. Ruang Lingkup Kegiatan


Data Jenis Data Sifat Data Metode

Profil Perusahaan Sekunder Kualitatif Studi literatur


Indepth Interview
Primer Kualitatif
Faktor-faktor
berpengaruh Primer Kualitatif Indepth Interview

Kondisi internal dan Sekunder Studi literature


eksternal Kualitatif
Primer dan Indepth Interview
Kuantitatif dan Kuesioner

Perumusan Strategi Primer Kuantitatif Indepth Interview


dan Kuesioner

III. REFERENSI

1. Program Manual Pengkajian Ekosistem dan TKDN Industri Manufaktur


Transportasi Tahun 2020

2. https://katadata.co.id/analisisdata/2019/12/18/restorasi-ekosistem-riset-lahirkan-
indonesia-unggul
3. https://mikkiulzzang.blogspot.com/2013/04/prospek-faktor-pendukung-faktor.html

Anda mungkin juga menyukai