TECHNICAL REPORT 2
Eksplorasi Permasalahan Pengembangan SPKLU oleh litbang dan
Industri Manufaktur
WB 2
Pengkajian Kesiapan Teknologi dan Manufaktur
WP 2.2
Pengkajian Kesiapan Manufaktur
1
I. PENGANTAR
Sebagai bagian dari Program Pengkajian dan Penerapan Industri
Manufaktur, Telematika dan Elektronika (PPIMTE) dan Kajian Klaster
Industri Komponen Lokal Penyedia Komponen SPKLU (Charging Station),
Work Package (WP) 2.2 Pengkajian Kesiapan Manufaktur merupakan
turunan kegiatan dari Work Breakdown Structer (WBS) 2.0 Pengkajian
Kesiapan Teknologi dan Manufaktur.
Ke 5 (lima) point pada pasal tersebut menunjukkan garis besar dari langkah
langah yang akan dilakukan pemerintah dalam rangka percepatan program
kendaraan bermotor listrik berbasis baterai yang akan dikembangkan di
2
Indonesia. Selain itu, Perpres ini menegaskan, bahwa perusahaan industri
komponen kendaraan bermotor dan/atau perusahaan industri komponen
kendaraan bermotor, wajib mendukung dan melakukan kerja sama dengan
industri KBL Berbasis Baterai dalam negeri, seperti industri Charging
Station.
3
6. Mengkaji fasilitas pengujian SPKLU untuk proses sertifikasi yang
belum tersedia saat ini.
2.2 Tujuan
2.3 Sasaran
4
2.4 Ruang Lingkup
III. KEGIATAN
Sesuai dengan rencanan kegiatan yang dilakukan WP 2.2 Pengkajian
Kesiapan Manufaktur Industri SPKLU dari Triwulan I sampai dengan
Triwulan IV yang telah disusun sebelumnya (lihat TR 1), maka pada Triwulan
II ini dilakukan kegiatan pengumpulan informasi data sekunder. Secara rinci
kegiatan-kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pematangan metodologi
5
d) komponen SPKLU yang sudah dibuat di dalam negeri.
6
IV. HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pematangan Metodologi
Kegiatan penyusunan instrumen dan desain survei dilakukan agar data dan
informasi yang dikumpulkan dari target survei akurat dan sesuai dengan
kebutuhan. Selain itu, telah dilakukan diskusi dengan Group Leader WBS 2
bersama Troika untuk penyempurnaan kuesioner tersebut dalam rapat
koordinasi kegiatan. Berikut adalah daftar pertanyaan yang secara garis besar
terdiri dari dua topik pertanyaan, yaitu mengenai kesiapan manufaktur pada
Tahap Persiapan Produksi dan Produksi Masal.
Tanggal : ____________________________
Nama Perusahaan/Lemlitbang : ____________________________
Nama /Jabatan Responsden : ____________________________
Lokasi : ____________________________
Level Pengukuran : Sistem/sub-sistem/komponen*
MRL (MANUFACTURING READINESS LEVEL)
__________________________________________________
__________________________________________________
__________________________________________________
7
__________________________________________________
__________________________________________________
__________________________________________________
__________________________________________________
__________________________________________________
__________________________________________________
__________________________________________________
__________________________________________________
__________________________________________________
__________________________________________________
__________________________________________________
15. Peralatan uji (QA machine) apa yang diperlukan dalam melakukan
proses produksi?
8
__________________________________________________
__________________________________________________
__________________________________________________
__________________________________________________
Quality
__________________________________________________
__________________________________________________
__________________________________________________
__________________________________________________
Cost
__________________________________________________
__________________________________________________
9
Delivery
__________________________________________________
__________________________________________________
__________________________________________________
Setidaknya terdapat lebih dari 300 (tiga ratus) industri manufaktur yang
memperoduksi SPKLU mensupply kebutuhan infrastruktur pengisian
kendaraan listrik di dunia. Sebagian besar industri yang ada melakukan
design serta menghasilkan teknologi kunci untuk peningkatan efisiensi
energi, unit control dan pengukuran kualitas daya serta system proteksi
kelistrikan.
10
Gambar Beberapa Produsen SPKLU di Dunia
11
Over temperature protection,
Lightning protection
Altitude <2000meters
Output frequency
Rated power
Measurement accuracy
Output voltage
Output current
Efficiency
12
*OCPP adalah protokol aplikasi untuk komunikasi antara stasiun pengisian
kendaraan Listrik (EV) dan sistem manajemen pusat, juga dikenal sebagai
jaringan stasiun pengisian, mirip dengan telepon seluler dan jaringan telepon
seluler.
Industri SPKLU yang ada di dunia sudah cukup banyak menghasilkan produk
dengan spesifikasi yang ditetapkan, bahkan ditambahkan beberapa fitur atau
dilakukan inovasi guna menambah nilai jual dan daya saing, seperti
penggunaan material bodi, proteksi terhadap UV, serta layanan purna jual.
Sebagian besar pabrikan SPKLU melakukan design serta memproduksi
komponen-komponennya sendiri untuk kemudian di integrasikan, adapula
industri yang melakukan integrasi ataupun manufaktur produk dengan
komponen yang berasal dari industri yang berbeda-beda, disesuaikan dengan
spesifikasi dan kebutuhan, salah satu tujuan hal ini dilakukan ialah untuk
menekan biaya produksi. Gambar dibawah menunjukan pabrikan SPKLU
Luar Negeri yang melakukan design serta pengembangan komponen untuk
kemudian di integrasikan sendiri.
13
Gambar komponen SPKLU brand Lovato Electric
4.3.1 B2TKE
Sub sistem terdiri dari main controller, display, accessories, enclosure, plug
in, protection system, data communication modul, BMS dan converter. Sub
sistem yang didesain sendiri adalah display dan enclosure. Desain panel
enclosure dilakukan sendiri.
14
Sumber : Dedi dkk (2020)
15
4.3.2 PT Powerindo Prima Perkasa
16
4.4 Hasil Kajian sementara permasalahan yang dihadapi litbangjirap
dan industri manufaktur dalam pengembangan produk SPKLU
(Charging Station) adalah sebagai berikut:
b. Masih lemahnya struktur industri hulu, dalam hal ini industri komponen
dalam negeri yang mampu memasok kebutuhan industri inti (integrator)
guna menghasilkan produk SPKLU yang tinggi nilai kandungan dalam
negeri nya.
17
sesuai dan terjamin kualitasnya. Website resmi CHAdeMO menampilkan list
produk SPKLU yang sudah tersertifikasi, sehingga pengguna kendaraan
listrik dapat memastikan fasilitas pengisian baterai yang digunakan sudah
terjamin kehandalan dan keamanannya. Untuk memperoleh sertifikat
CHAdeMO harus melalui beberapa tahapan yaitu:
18
minum/standar internasional yang telah ditetapkan, sebelum dilakukan tes
sertifikasi yang disyaratkan oleh pemegang licensi teknologi.
Pengujian produk yang saat ini telah dilakukan sediri oleh pihak industri
adalah uji fungsi, uji megger (arus bocor) dan uji dimensi sedangkan
pengujian lain dilakukan oleh Pusharlis milik PT PLN.
19
tersebut telah memenuhi persyaratan SNI. Produk peralatan tenaga listrik
yang telah memiliki sertifikat produk, dibubuhi tanda SNI, sedangkan produk
pemanfaat tenaga listrik yang telah memiliki sertifikat produk dibubuhi tanda
SNI dan tanda keselamatan.
Adapun yang terkait dengan sistem instalasi SPKLU adalah sebagai berikut:
20
Sedangkan yang terkait dengan produk SPKLU adalah sebagai berikut:
21
Gambar SNI Terkait SPKLU
PT PLN melalui SPLN D3.030: 2017 saat ini telah menerapkan Standar
Spesifikasi Peralatan Pengisian (charging) baterai untuk kendaraan listrik
yang mewajibkan semua pengguna peralatan pengisian baterai yang
digunakan dalam pengisian baterai kendaraan listrik untuk melakukan
tahapan uji yang telah ditetapkan. Standar ini juga dibuat sebagai ketentuan
persyaratan teknis pada pengadaan dan pemesanan, acuan desain dan
pembuatan bagi pabrikan serta ketentuan uji bagi pabrikan dan institusi
penguji.
Standar ini berlaku juga untuk peralatan suplai kendaraan listrik yang
disuplai dari onsite storage system misalnya baterai cadangan (buffer
battery).
22
Tabel 2. Daftar Mata Uji yang harus dipenuhi pabrikan
23
4.6.1 Pengujian Jenis
Pengujian serah terima hanya dapat dilakukan bila tipe uji jenis yang
diserahkan telah lulus uji jenis dan uji rutin sesuai dengan Tabel 2 kolom
6. Jumlah contoh pengujian serah terima sesuai Tabel 3.
24
ada sampel yang gagal. Dalam hal terjadi kegagalan pada saat uji level
inspeksi 1, maka uji serah terima harus menerapkan sepenuhnya ketentuan
level inspeksi 2. Semua sampel yang gagal pada saat penerimaan barang
harus diganti dengan barang baru yang bermutu baik.
Saat ini B2TKE – BPPT telah berhasil menghasilkan produk SPKLU hasil
pengembangan sendiri khususnya stasiun pengisian AC Tipe 2, namun
demikian sebagian besar komponen yang digunakan masih bersumber dari
industri komponen luar negeri terlebih teknologi kunci.
25
Tabel Industri Komponen SPKLU Dalam dan Luar Negeri
26
150 A (75 kW
/ 400 V)
8 PT Schneider Pushbuttons, Luar Negeri
Indonesia switches, (SE)
pilots lights
9 PT Schneider Terminal Linergy Luar Negeri
Indonesia block and passthrough (SE)
bar terminal block
- 2.5mm²
10 Eastron Basic Energy Modular Luar Negeri
Electronic Co., Meters Power Meter
Ltd
11 RCD Residual Luar Negeri
Current
Devices -
RCDs
12 PT Schneider RCBO Residual Luar Negeri
Indonesia Current
Circuit-
Breakers with
over current
protection
13 PT Schneider Surge modular surge Luar Negeri
Indonesia Protection arrester - with
Devices - remote
SPDs transfert
14 DC Power Luar Negeri
Supply 12 V
15 Bender GmbH AC Charger Luar Negeri
& Co. KG Controller
16 Bender GmbH Current Luar Negeri
& Co. KG Transformer
17 Shanghai RFID Module Luar Negeri
HuaYuan
Electronic Co.
Ltd
27
18 Litemax LCD Display Luar Negeri
19 Mini PC Luar Negeri
20 Router Luar Negeri
21 Besen Co. Ltd Charging Plug Luar Negeri
V. REKOMENDASI
Beberapa rekomendasi yang diusulkan untuk dapat dilajutkan pada Triwulan
ketiga adalah:
Verifikasi data serta survey terhadap industry inti produk SPKLU dalam
negeri;
Melengkapi peta permasalahan yang dialami litbangjirap dan industry
pengembang SPKLU;
Analisis data hasil survey; dan
Rekomendasi awal tentang peningkatan kesiapan industry manufaktur
SPKLU dalam negeri.
VI. REFERENSI
28
Laporan Kunjungan Tim (CE, GL WBS 1, GL WBS 2) ke PT Powerindo Prima
Perkasa. Februari 2021.
Permen ESDM No. 13 Tahun 2020 tentang Penyediaan Infrastruktur
Pengisian Listrik untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Direktorat Jenderal
Ketenagalistrikan. Kebijakan dan Strategi Pasokan Energi untuk Kendaraan
Bermotor Listrik. 21 Agustus2019.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Direktorat Jenderal
Ketenagalistrikan. Kesiapan dan Kecukupan Pasokan Listrik untuk Dukung
Pengembangan Kendaraan Listrik. 5 September 2019.
http://alpha.djk.esdm.go.id/index.php/detail-berita?ide=4609
https://en.wikipedia.org/wiki/Open_Charge_Point_Protocol
https://www.chademo.com/activities/certification/
https://www.b2bev.com/listings/?fwp_keyword=hyundai&fwp_category_3=electric
-vehicles-manufacturers
http://www.cnchargepoint.com/product/intelligent-ac-charging-pile.html
https://gatrik.esdm.go.id/frontend/download_index/?kode_category=sprd
http://sispk.bsn.go.id/PanitiaTeknis/DetilPantek/148
29