Pembangunan PLTA Maninjau bertujuan untuk mengimbangi kebutuhan akan
listrik didaerah provinsi Sumatera Barat dan Riau, mengurangi ketergantungan akan pembangkit yang menggunakan bahan bakar minyak yang cukup mahal PLTA Maninjau menggunakan jaringan transmisi 10 kV yang sudah terinkoneksi dengan pusat-pusat pembangkit lainnya serta dengan gardu-gardu induk pada system kelistrikan Sumatera Barat PLTA Maninjau Terletak di kota Aur Malintang kabupaten Maninjau, Sumater Barat, PLTA ini membangkitkan daya listrik sebesar 4 x 17 MW atau setara 270 GWH/Tahun, yang memanfaatkan air danau Maninjau sebagai neergi penggerak turbin. Air danau dialirkan melalui sebuah terowongan dengan diameter 5 m sepanjang 18 KM melintasi bukit barisan Pembangunan PLTA Maninjau merupakan salah satu pemanfaatan potensi air danau Maninjau Daerah-daerah yang mendapat bagian adalah meliputi Sumater (AcehLampung), daerah Maninjau, Bukit tinggi, Batusangkar dan daerah pedesaan Bahan Baku Danau Rata-rata lebih dari 8,73 meter kubik per detik air segar diperoleh dari danau maninjau. Proses produksi dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Maninjau bekerja dengan cara merubah energi potensial dari bendungan (reservoir) menjadi energi mekanik dengan bantuan turbin air dan dari energy mekanik menjadi energy listrik dengan bantuan generator Kapasitas PLTA Maninjau adalah sekitar 21.5 MVA, 10 KV Pembangkit listrik tenaga air konvensional bekerja dengan cara mengalirkan air dari dam ke turbin setelah itu air dibuang. Saat ini ada teknologi baru yang dikenal dengan pumped-storage plant 1. Waduk utama (upper reservoir) seperti dam pada PLTA konvensional. Air di alirkan langsung ke turbin untuk menghasilkan listrik. 2. Waduk cadangan (lower reservoir) yaitu air yang keluar dari turbin di tamping di lower reservoir sebelum dibuang danau. Pada saat beban puncak air dalam lower reservoir akan di pompa ke upper reservoir sehingga cadangan air pada waduk utama tetap stabil. PLTA jenis pompa (pumped storage) adalah jenis PLTA yang memanfaatkan tenaga listrik berlebihan ketika musim hujan atau pada pemakaian tenaga listrik berkurang saat tengah malam Jadi, total daya terpasang 68 MW tetapi pada siang hari difungsikan dua unit saja sedangkan pada malam harinya difungsikan dua unit lainnya. Hal ini bertujuan untuk efisiensi dan efektifitas alat
generator karena jika difungsikkan secara bersamaan selama 24 jam generator
akan cepat rusak akibat penggunaan yang tidak sesuai standar. 1. Turbin Turbin yang digunakkan oleh PLTA Maninjau memiliki jenis turbin vertical francis yang merupakan turbin hidrolik dengan kecepatan putar 500 rpm. 2. Generator yang digunakkan di PLTA Maninjau merupakkan generator 3 phase dengan kapasitas 10 KV. 3. Switchyard Merupakan saluran air yang digunakan untuk mengalirkan air yang berasal dari bendungan saluran ini terhubung dengan gedung sentral. Pada saluran ini air memiliki energy kinetic yang sangat besar, karena di pengaruhi oleh tekanan air yang disebabkan ketinggian danau Maninjau. 4. Gedung sentral 5. Gedung sentral terdiri atas turbin dan generator. Turbin adalah alat yang mengubah energy kinetic menjadi energy mekanik sedangkan generator ialah alat yang digunakkan untuk merubah energy mekanik menjadi energy listrik. 2.2.4.2 Aliran Air Maninjau 1. Intake Weir Intake Weir berfungsi sebagai pemasukan air dari danau Maninjau dengan debit air maksimum 8,73 m 3/detik, walaupun debit air danau Maninjau lebih dari maksimum yang dibutuhkan, intake weir secara otomatis tetap mengambil maksimum 8,73 m 3/detik dengan luas penampang 4,2 m2 2. Terowongan 1 Dari intake weir, air disalurkan melalui terowongan 1 menuju switchyard. 3. Bangunan Katup Utama Bangunan Katup ini dipasang antara ujung-ujung pipa pesat dengan Terowongan 1. Fungsi bangunan katup utama antara lain : untuk menutupi aliran air yang masuk kedalam turbin disaat pemeliharaan katup utama dan sebagai pengaman apabila ada kebocoran pada penstock 4.Penstock Penstock berfungsi untuk mengalirkan air dari saluran pengantar ke turbin. Posisi kemiringan yang tajam dimaksudkan untuk merubah energy potensial air menjadi energy kinetic sehinnga dapat memutarkan turbin air. 5. Saluran air buang Adalah bagian akhir atau yang paling ujung dari system aliran air suatu PLTA. Air yang dialirkan dari tempat penampungan air memasuki sebuah terowongan terus ke penstock yang memiliki tekanan yang amat besar sehinnga mampu memutar turbin maka air yang tidak ada kekuatan itu dibuang melalui draft tube dan seterusnya dialirkan ke saluran pembuangan saluran air buang.
Studi Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro PLTM Madong Kabupaten Toraja Utara Provinsi Sulawesi Selatan Afif Taufiiqul Hakim 135060407111018