METODE PEMBAHASAN
Klasifikasi PLTA
Berdasarkan Tujuan
Hal ini disebabkan karena fungsi yang berbeda-beda misalnya untuk
menyuplai air, irigasi, kontrol banjjir dan lain sebagainya disamping produksi
utamanya yaitu energi listrik
Berdasarkan keadaan hidraulik
Suatu dasar klasifikasi pada pembangkit listrik tenaga air adalah
memperhatikan prinsip dasar hidraulika saat perencanaannya.Ada empat jenis
pembangkit yang menggunakan prinsip ini yaitu
1. pembangkit listrik tenaga air konvesional yaitu pembangkit yang
mengguanakn kekuatan air secara wajar yang diperoleh dari pengaliran air
dan sungai.
2. pembangkit listrik dengan pemopaan kembali ke air kolam penampungan
yaitu pembangkitan menggunakan konsep perputaran kembali air dengan
yang sama dengan mempergunakan pompa, yang dialakukan saat
pembangkit melayani permintaan tenaga listrik yang tidak begitu berat.
3. pembangkit listrik tenaga air pasang surut yaitu gerak naik dan turun air
laut menunjukkan adanya sumber tenaga yang tidak terbatas.
4. pembangkit listrik tenaga air yang ditekan yaitu dengan mengalihkan
sebuah sumber air yang besar seperti air laut yang masuk ke sebuah
penururnan topografis yang alamiah,yang didistribusikan dalam
pengoperasian ketinggian tekanan air untuk membangkitkan tenaga listrik.
Jenis PLTA Yang dipakai musi yaitu PLTA Jenis Run Of River yang
dimana memanfaatkan aliran air sungai yang sebagian dilewatkan pada suatu
saluran, memutar turbin dan kemudian dibuang kembali menuju sungai induk.
PLTA Dapat dibagi dua jenis yaitu : tipe waduk dan tipe aliran langsung.
Tipe waduk dapat berupa bendungan dan keluaran danau, sedangkan tipe aliran
langsung dapat berupa aliran langsung sungai ( non off river), dan aliran langsung
bendungan pendek ( run off with low head dam ) . kapasitas PLTA Diseluruh
dunia ada sekitar 675.000 MW, Setara dengan 3,6 milyar barel minyak atau sama
dengan 24% kebutuhan listrik dunia yang digunakan oleh lebih 1 milyar orang.
1. jumlah air yang tersedia,yang merupakan fungsi dari jatuh hujan dan atau
salju.
2. Tinggi terjun yang dapat dimanfaatkan, hal mana tergantung dari topografi
daerah tersebut.
3. Jarak lokasi yang dapat dimanfaatkan terhadap adanya pusat-pusat beban
atau jaringan transmisi.
KESIMPULAN
Pada dasarnya PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) bekerja dengan cara
mengubah energi potensial (dari DAM atau air terjun) menjadi energi mekanik
(dengan bantuan turbin air), kemudian dari energi mekanik tersebut dikonversi
menjadi energi listrik (dengan bantuan generator). Di wilayah yang bergunung-
gunung dengan banyak sumber air, PLTA sangat ideal. Pembangkit listrik ini
biasanya disatukan dengan waduk yang digunakan untuk pertanian dan
penanggulangan banjir.
PLTA Musi merupakan PLTA dengan Jenis Run Of River yang dimana
memanfaatkan aliran air sungai yang sebagian dilewatkan pada suatu saluran,
memutar turbin dan kemudian dibuang kembali menuju sungai induk.
PLTA Musi memiliki daya sebesar 3x70 Megawaat ( MW ) atau 210
Megawatt ( MW ), yang mampu membangkitkan energi listrik sebesar 1.140 Giga
Watthour ( GWh ) pertahun.
Komponen-komponen dasar PLTA Berupa turbin, generator dan transmisi,
turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik,
generator adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi
mekanis, dan transmisi berguna untuk mengalirkan listrik dari PLTA ke rumah-
rumah atau insdustri,sebelumlistrikkita pakai tegangannya di turunkan dengan
travo step down.