Anda di halaman 1dari 5

Nama : Rizki Jaka Pratama

NIM : 103 1411 062


Mata Kuliah : Teknik Tenaga Listrik

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR

METODE PEMBAHASAN

Pembangkit listrik tenaga air ( PLTA ) Musi merupakan pembangkit listrik


dengan tipe run of river yang dikendalikan dari bawah tanah. Gedung
pembangkitnya berada 400m di dalam permukaan tanah, memanfaatkan aliran
sungai musi. Daya terpasang sebesar 3x70 Megawaat ( MW ) atau 210 Megawatt
( MW ), yang mampu membangkitkan energi listrik sebesar 1.140 Giga Watthour
( GWh ) pertahun memiliki jenis Turbine Voist Alphine Techonology (Va tech)
Francis Vertical Shaft dan generator besutan Mitsubishi Electric dan merupakan
PLTA besar pertama di provinsi bengkulu.
Pembangunan PLTA Musi sendiri berdasarkan hasil studi tentang
pembangunan sumber-sumber tenaga air di suatu daerah. Sejak operasional pada
Februari 2006 lalu, sejauh ini belum ada insiden kecelakaan yang terjadi di dalam
gedung pembangkit. Menurut Yuliandra, tingkat keamanan yang terdapat di
PLTA telah mencapai tingkat maksimal dengan menerapkan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja. Dimana untuk melaksanakan pekerjaan,
pihaknya sudah harus memetakan kondisi bahaya. Kondisi kerja ada satu fasilitas
power house, dengan waktu 8 jam kerja di bawah tanah, menggunakan skema
shift operator.
PLTA Musi interkoneksi dengan delapan provinsi di Pulau Sumatera. Mulai
dari Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera
Selatan dan Lampung.
pembangunan PLTA Musi merupakan upaya PT PLN untuk memenuhi
kebutuhan pasokan listrik di seluruh wilayah Pulau Sumatera. Terlebih energi
listrik yang digunakan di Bengkulu dan Sumatera Selatan telah melebihi dari yang
dibutuhkan atau surplus. Sumatera Selatan dapat mengirimkan daya hingga 500
MW ke wilayah lain dari sisa yang digunakan. Sedangkan Kota Palembang
memiliki kelebihan daya hampir 450 MW. Dengan demikian, maka dari PLTA
Musi bisa menyalurkan sisa energi ke wilayah Sumatera bagian tengah hingga
250 MW. Apabila ada kekurangan lagi, maka masih bisa di kirim 250 MW.
PLTA Musi terdiri dari beberapa bangunan utama yang letaknya terpisah
disesuaikan dengan kegunaannya, dihubungkan oleh access road yakni Intake
Damdigunakan untuk mengambil air dari Sungai Musi bagian hulu sebelum
masuk ke inlet facility.
Power House merupakan bangunan utama PLTA Musi yang terdapat di
bawah permukaan tanah sebagai tempat turbin, generator, trafo utama dan alat
bantu pembangkit,
Main Control House (MCH) digunakan sebagai tempat kontrol utama
pembangkit, Reregulating dam berupa bendungan yang digunakan untuk
menampung air yang telah digunakan untuk menggerakkan turbin.
Fungsi RRD di PLTA Musi sangat penting sebagai pengatur besarnya air
yang harus dilepas ke arah downstream (buangan) mengingat kapasitas sungai di
downstream tidak sebanding dengan debit yang dikeluarkan oleh turbin saat unit
beroperasi.

Klasifikasi PLTA
 Berdasarkan Tujuan
Hal ini disebabkan karena fungsi yang berbeda-beda misalnya untuk
menyuplai air, irigasi, kontrol banjjir dan lain sebagainya disamping produksi
utamanya yaitu energi listrik
 Berdasarkan keadaan hidraulik
Suatu dasar klasifikasi pada pembangkit listrik tenaga air adalah
memperhatikan prinsip dasar hidraulika saat perencanaannya.Ada empat jenis
pembangkit yang menggunakan prinsip ini yaitu
1. pembangkit listrik tenaga air konvesional yaitu pembangkit yang
mengguanakn kekuatan air secara wajar yang diperoleh dari pengaliran air
dan sungai.
2. pembangkit listrik dengan pemopaan kembali ke air kolam penampungan
yaitu pembangkitan menggunakan konsep perputaran kembali air dengan
yang sama dengan mempergunakan pompa, yang dialakukan saat
pembangkit melayani permintaan tenaga listrik yang tidak begitu berat.
3. pembangkit listrik tenaga air pasang surut yaitu gerak naik dan turun air
laut menunjukkan adanya sumber tenaga yang tidak terbatas.
4. pembangkit listrik tenaga air yang ditekan yaitu dengan mengalihkan
sebuah sumber air yang besar seperti air laut yang masuk ke sebuah
penururnan topografis yang alamiah,yang didistribusikan dalam
pengoperasian ketinggian tekanan air untuk membangkitkan tenaga listrik.

Jenis PLTA Yang dipakai musi yaitu PLTA Jenis Run Of River yang
dimana memanfaatkan aliran air sungai yang sebagian dilewatkan pada suatu
saluran, memutar turbin dan kemudian dibuang kembali menuju sungai induk.

PLTA Dapat dibagi dua jenis yaitu : tipe waduk dan tipe aliran langsung.
Tipe waduk dapat berupa bendungan dan keluaran danau, sedangkan tipe aliran
langsung dapat berupa aliran langsung sungai ( non off river), dan aliran langsung
bendungan pendek ( run off with low head dam ) . kapasitas PLTA Diseluruh
dunia ada sekitar 675.000 MW, Setara dengan 3,6 milyar barel minyak atau sama
dengan 24% kebutuhan listrik dunia yang digunakan oleh lebih 1 milyar orang.

Dalam penentuan pemanfaatan suatu potensi sumber tenaga air bagi


pembangkitan tenaga listrik ditentukan oleh tiga faktor yaitu :

1. jumlah air yang tersedia,yang merupakan fungsi dari jatuh hujan dan atau
salju.
2. Tinggi terjun yang dapat dimanfaatkan, hal mana tergantung dari topografi
daerah tersebut.
3. Jarak lokasi yang dapat dimanfaatkan terhadap adanya pusat-pusat beban
atau jaringan transmisi.

Parameter yang mempengaruhi pengoperasian PLTA


 Keberadaan air
Karena untuk mengoptimalkan pengoperasian PLTA, baik dalam keadaan
musim penghujan maupun musim kemarau panjang, diperlukan perhitungan besar
volume air yang tersedia dalam waduk / dam , guna perhitungan berapa besar
debit air yang harus dialirkan melalui pintu air yang dialirkan ke turbin. Bila
terjadi banjir, berapa besar volume air yang harus dibuang keluar dari waduk /
dam melaui pintu pembuangan air, sehingga tetap terjadi keseimbangan air dalam
waduk / dam, dengan demikian dapat dihindari kerusakan bangunan waduk / dam
maupun perangkat keras pendukung lainnya.

 Konstruksi saluran Air ke turbin


Kecepatan gerakan turbin dipengaruhi oleh besar tekanan aliran air yang
dialirkan ke turbin. Besar tekanan aliran air yang dialirkan tersebut, dipengaruhi
debit air yang dialirkan beserta konstruksi dan penempatan saluran air yang
mengalirkan air tersebut. Semakin lebar diameter dan semakin tinggi pintu saluran
air dibuka, semakinbesar debit air yang dialirkan, semakin tinggi tekanan air yang
terjadi masuk ke turbin.selain hal tersebut diatas, rancangan dan peletakkan
saluran air tersebut juga mempengaruhi tekanan air yang dialirkan ke turbin.

KESIMPULAN
Pada dasarnya PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) bekerja dengan cara
mengubah energi potensial (dari DAM atau air terjun) menjadi energi mekanik
(dengan bantuan turbin air), kemudian dari energi mekanik tersebut dikonversi
menjadi energi listrik (dengan bantuan generator). Di wilayah yang bergunung-
gunung dengan banyak sumber air, PLTA sangat ideal. Pembangkit listrik ini
biasanya disatukan dengan waduk yang digunakan untuk  pertanian dan
penanggulangan banjir.
PLTA Musi merupakan PLTA dengan Jenis Run Of River yang dimana
memanfaatkan aliran air sungai yang sebagian dilewatkan pada suatu saluran,
memutar turbin dan kemudian dibuang kembali menuju sungai induk.
PLTA Musi memiliki daya sebesar 3x70 Megawaat ( MW ) atau 210
Megawatt ( MW ), yang mampu membangkitkan energi listrik sebesar 1.140 Giga
Watthour ( GWh ) pertahun.
Komponen-komponen dasar PLTA Berupa turbin, generator dan transmisi,
turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik,
generator adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi
mekanis, dan transmisi berguna untuk mengalirkan listrik dari PLTA ke rumah-
rumah atau insdustri,sebelumlistrikkita pakai tegangannya di turunkan dengan
travo step down.

Anda mungkin juga menyukai