BPP TEKNOLOGI
TECHNICAL NOTES 2020
Nomor: 05/TN/ES.2.1.1/PETIMT/PPIMTE/PKT/BPPT/V/2020
TECHNICAL NOTES 5
Eksplorasi
Klaster Industri PUNA MALE di Dalam Negeri
WP.2.1
EKOSISTEM DAN KLASTER INDUSTRI PUNA
MALE
WBS.2.0
KLASTER INDUSTRI DAN TKDN MALE
KEGIATAN
PENGKAJIAN EKOSISTEM DAN TKDN INDUSTRI
MANUFAKTUR TRANSPORTASI
PROGRAM
PENGKAJIAN DAN PENERAPAN INUSTRI
MANUFAKTUR, TELEMATIKA DAN ELEKTRONIKA
0
I. KEGIATAN
Laporan ini disusun sebagai bagian kegiatan kerekeayasaan II. B.4.a yakni menyusun
technical notes yang berisikan kegiatan II.A.1.a.6).(e) yakni menginterpretasi hasil
explorasi klaster industri PUNA MALE di Dalam Negeri sebagaimana instruksi kerja
05/IS/L.2.1/PETIMT/PPIMTE/PKT/BPPT/V/2020.
1
2.3 Pembahasan
A. PUNA MALE Elang Hitam
Indonesia saat ini terus mengembangkan pesawat Nir Awak yang mampu terbang
dengan daya jelajah cukup tinggi dan waktu cukup lama. PUNA MALE Elang hitam
merupakan salah satu pesawat tanpa awak yang dikembangkan secara konsorsium
dengan target durasi terbang lebih dari 24 jam dengan ketinggian 20 ribu kaki.
Konsorsium terdiri dari PT DI, PT LEN Industri, Kementerian Pertahanan, BPPT, ITB,
dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional. Setiap instansi mengambil peran
sesuai dengan kekuatan masing-masing, seperti persenjataan yang melibatkan PT
Pindad dan persinyalan oleh PT LEN.
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bagaimana klaster industry coba dibangun
melibatkan industry dalam negeri. Proses pengembangan dilakukan mulai tahun 2020
hingga 2024 dimana masing-masing institusi mengembangkan sesuai dengan roadmap
yang telah ditetapkan. Berikut uraian instansi apa saja yang terlibat dan juga apa yang
menjadi pekerjaan dari masing-masing instansi tersebut:
1. Desain Aerodinamika/konstruksi, material, uji terowongan angin/struktur/
stabilitas, integrase system: BPPT, PT DI, ITB, Kemenhan;
2. Sistem Senjata : Kemenhan, TNI AU, PT DI, PT Len, BPPT, ITB;
3. Sertifikasi Tipe Produk Militer (IMAA): Kemenhan, TNI AU, PT DI, BPPT,
PT Len;
2
4. System Control (Data Terbang, Flight Data Recorder, Flight Control System)
& Testing Tool Development: BPPT, ITB, PT DI, PT Len;
5. Sensor & Teknologi Actuator: BPPT, ITB, PT Len;
6. Sistem Komunikasi: BPPT, TNI AU, ITB, PT Len, LAPAN;
7. Uji terbang: BPPT, TNI AU, PT DI, PT Len;
8. Sistem Misi & Operation Development: PT Len, BPPT, LAPAN, TNI AU,
ITB;
9. System propulsi, system manajemen daya: BPPT, ITB, PT DI
10. System muatan: BPPT, Kemenhan, TNI AU, PT Len.
Anggaran pembuatan pesawat tahun 2019 sebesar Rp61 miliar, dan Rp81 miliar pada
2020. Salah satu pesawat tanpa awak jenis MALE yang menjadi referensi didalam
pengembangan PUNA MALE Elang Hitam ialah produk sejenis keluaran negeri tirai
bamboo yang diwakili CH-4 Rainbow buatan China Aerospace Science and Technology
Corporation (CASC) dan Wing Loong dari Chengdu Aircraft Industry Corp (CAIG).
Berikut disajikan tabel perbandingan antara spesifikasi PUNA MALE Elang Hitam
yang sedang dikembangkan di Indonesia dengan beberapa produk sejenis yang di
antaranya telah mendapatkan predikat battle proven alias teruji perang.
Tabel Spesifikasi PUNA MALE
Purwarupa Elang Hitam versi bersenjata (kombatan) baru akan dibangun pada prototipe
ke-5 yang disebut PM5 (Protototype MALE 5). Wahana ini akan digunakan sebagai uji
3
senjata dan sertifikasi. Proses pengembangannya akan dilakukan pada 2020-2024
mendatang.
Secara bertahap, industry dalam negeri telah mampu menguasai teknologi kunci yang
menjadi syarat didalam membangun sebuah pesawat nir awak. Konsep design sudah
dirancang dan dikuasai, standar sertifikasi IMA sudah diperoleh dengan durasi terbang
6 jam, manufacturing komponen profil kecil sudah dapat dilakukan.
Komposisi pembagian komponen 35% Un-man system dan 65-70% (kontrol sistem,
komunikasi, on board State of The Art nya tidak bisa di jamming). Kedepan juga masih
harus dilakukan pengembangan untuk bisa mendesign protokol data agar tidak bisa di
hijack. Hardware FCS 100% (hard ware 20-30%) yang mahal ialah software didalamnya
(bagaimana pesawat terbang on the track) dimana hal ini BPPT sudah dapat melakukan.
International Traffic in Arms Regulations ITAR sudah didapatkan dengan reason
sebagai disaster Hardware sudah bisa dibuat mirip dengan yang dimiliki Amerika
meskipun dari sisi kemudahan dalam penggunaan masih perlu pengembangan lebih
lanjut. Hal ini menandakan bahwa state of the art juga mulai bisa dikuasai.
III. REFERENSI
2. https://www.airspace-review.com/2019/12/31/puna-male-elang-hitam-di-antara-
para-pesaingnya/
3. https://finance.detik.com/infrastruktur/d-5033364/proyek-drone-tendang-pesawat-
warisan-bj-habibie-dari-psn
4. https://mediaindonesia.com/read/detail/280555-dikenalkan-pesawat-nirawak-elang-
hitam