Penanggungjawab
Deputi Bidang TIRBR
Tim Penyusun :
Adhi Dharma Permana
Hari Setiapraja
Fadilah Hasim
Cuk Supriyadi Ali Nandar
Mulyadi Sinung Harjono
Abdul Kadir
Jimmy Maulana
Syahroni
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas Rahmat-Nya,
Kedeputian Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa, Badan Pengkajian
dan Penerapan Teknologi (TIRBR-BPPT) telah menyelesaikan penyusunan Laporan
Kinerja Tingkat Kedeputian periode tahun kerja 2018. Laporan Kinerja merupakan
salah satu dari komponen Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
yang harus dilakukan dan diwajibkan kepada seluruh instansi pemerintah secara
nasional baik untuk pemerintah Pusat (Kementerian dan Lembaga) atau Daerah.
Sasaran strategis BPPT menurut Renstra revisi 5 yaitu Menjadi lembaga unggulan
Teknologi dalam pengkajian dan penerapan teknologi untuk meningkatkan daya saing
menuju kemandirian bangsa. Pada Tahun 2018, Sasaran Program TIRBR yang
merupakan penjabaran detail dari Sasaran Strategis BPPT adalah :
10. Balai Teknologi Mesin Perkakas, Teknik Produksi dan Otomasi (BTMEPPO)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kedeputian TIRBR Tahun 2018 ini berisi
rencana, target capaian, dan realisasi capaian atas target kinerja Kedeputian TIRBR
tahun 2018 sesuai dengan Peraturan Menteri Penertiban Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (PAN dan RB) nomor 53 tahun 2014. Pada Tahun 2018, TIRBR
telah menghasilkan :
1. Inovasi teknologi :
Sertifikasi Drone Alap-alap bidang hankam;
Kapal Angkut Ikan Berpendingin bidang kemaritiman;
Kelaikan Teknologi Smart Level Crossing bidang transportasi .
2. Audit Teknologi : Audit Tek. LRT Jabodebek, Audit Metro Kapsul (TIRBR &
PKT) bidang transportasi;
3. Kliring teknologi : FS Kereta api cepat Jakarta-Surabaya bidang transportasi;
4. Jumlah layanan teknologi:
Pengujian emisi EURO 4;
Pengujian pesawat terbang nasional;
Pengujian sarana dan prasarana kereta api.
Indeks Kepuasan Masyarakat pada nilai B.
LAMPIRAN .............................................................................................................................124
Tabel 1-1 Distribusi SDM berdasarkan Tingkat Pendidikan per Desember 2018. ..... 8
Tabel 1-2 Distribusi Jumlah SDM TIRBR berdasarkan Jabatan Fungsional pada
masing-masing Unit Kerja .......................................................................... 9
Tabel 2-1 Sasaran Program dan Indikator Kinerja Sasaran Program TIRBR .......... 20
Tabel 2-2 Rencana Kinerja Tahun 2018 .................................................................. 22
Tabel 3-1 Rekapitulasi Pengukuran Kinerja TIRBR ................................................. 28
Tabel 3-2 Capaian kinerja indikator kinerja sertifikasi Alap-alap. ............................. 32
Tabel 3-3 Ringkasan capaian kinerja sertifikasi Alap-alap ....................................... 34
Tabel 3-4 Perbandingan antara target inovasiSertifasi PUNA Alap-alap ................. 38
Tabel 3-5 Tabel realisasi anggaran kegiatan Sertifikasi Alap-alap tahun 2018 ........ 39
Tabel 3-6 Capaian kinerja Desain Standar Kapal Pengangkut Ikan Berpendingin .. 40
Tabel 3-7 Kapal Ikan Pembanding ........................................................................... 46
Tabel 3-8 Perbandingan capaian kinerja dengan tahun sebelumnya ...................... 49
Tabel 3-9 Perbandingan antara target inovasi kapal ikan berpendingin .................. 52
Tabel 3-10 Realisasi Anggaran Kegiatan Inovasi Teknologi (Desain Standar) Kapal
Niaga dan Kapal Ikan............................................................................... 53
Tabel 3-11 Capaian kinerja Smart Level Crossing ..................................................... 57
Tabel 3-12 Perbandingan antara target inovasi kelaikan smart level crossing
dengan realisasi kinerja indikator kinerja ................................................. 58
Tabel 3-13 Perbandingan antara target inovasi Smart Level Crossing ...................... 61
Tabel 3-14 Capaian kinerja Audit LRT Jabodebek..................................................... 64
Tabel 3-15 Capaian kinerja FS Kereta cepat Jakarta Surabaya ................................ 71
Tabel 3-16 Perbandingan antara target kliring teknologi FS kereta cepat Jakarta
Surabaya dengan realisasi indikator kinerja ............................................ 76
Tabel 3-17 Capaian kinerja Layanan Teknologi di bidang TIRBR ............................. 78
Tabel 3-18 Perbandingan antara target dengan realisasi kinerja tahun ini. ............... 82
Tabel 3-19 Capaian kinerja indikator kinerja Audit Metro Kapsul. ............................ 107
Tabel 3-20 Capaian kinerja survey Indek Kepuasan Masyarat ................................ 114
Tabel 3-21 Realisasi anggaran tahun 2016, 2017 & 2018. ...................................... 118
Tabel 3-22 Realisasi Anggaran TIRBR Tahun 2018 ................................................ 119
Tabel 3-23 Komposisi Anggaran TIRBR Tahun 2018 .............................................. 120
a. Gambaran Umum
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun (RPJPN)
2005 – 2025 disebutkan bahwa persaingan yang makin tinggi pada masa yang
akan datang menuntut peningkatan penguasaan dan pemanfaatan ilmu
pengetahuan dan teknologi (Iptek) dalam rangka menghadapi perkembangan
global menuju ekonomi berbasis Iptek. Dalam rangka meningkatkan
kemampuan dan penerapan Iptek nasional, tantangan yang dihadapi adalah
perlu adanya peningkatan kontribusi Iptek untuk memenuhi hajat hidup
bangsa; menciptakan rasa aman; memenuhi kebutuhan kesehatan dasar,
energi, dan pangan; memperkuat sinergi kebijakan Iptek dengan kebijakan
sektor lain; mengembangkan budaya Iptek di kalangan masyarakat;
meningkatkan komitmen bangsa terhadap pengembangan Iptek; mengatasi
degradasi fungsi lingkungan; mengantisipasi dan menanggulangi bencana
alam; serta meningkatkan ketersediaan dan kualitas sumber daya Iptek, baik
Sumber Daya Manusia (SDM), sarana dan prasarana, maupun pembiayaan
Iptek.
Kondisi geo-ekonomi global saat ini dan ke depan akan merupakan tantangan
sekaligus peluang bagi perekonomian Indonesia dalam lima tahun ke depan.
Peningkatan daya saing perekonomian Indonesia menjadi hal utama yang
perlu menjadi perhatian.Titik berat peningkatan daya saing perekonomian perlu
diarahkan pada peningkatan infrastruktur dan ketersediaan energi,
peningkatan iklim investasi dan iklim usaha, serta tata kelola birokrasi yang
lebih efisien.Peningkatan daya saing perekonomian ini perlu didukung oleh
kebijakan pemerintah daerah yang kondusif, yang tidak menciptakan rente
ekonomi maupun ekonomi biaya tinggi. Peningkatan infrastruktur akan
dititikberatkan pada upaya untuk meningkatkan konektivitas nasional,
sehingga integrasi domestik ini akan meningkatkan efisiensi ekonomi dan
kelancaran arus barang dan jasa antar wilayah di Indonesia.
c. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengkajian
dan Penerapan Teknologi, Kepala BPPT mempunyai tugas :
1) Memimpin BPPT sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
d. Profil SDM
Kedeputian TIRBR mempunyai sumber daya manusia (SDM) per 31
Desember 2018 secara keseluruhan berjumlah 629 orang dengan komposisi
Tabel 1-1 Distribusi SDM berdasarkan Tingkat Pendidikan per Desember 2018.
Tabel 1-2 Distribusi Jumlah SDM TIRBR berdasarkan Jabatan Fungsional pada
masing-masing Unit Kerja
Gambar 1-2 menunjukkan usia pegawai di lingkungan TIRBR.
USIA PEGAWAI
18 87
193
171
160
Sesuai peraturan perundang undangan yang berlaku, pada bulan Maret 2018
BPPT telah menyusun rencana strategis (Renstra) sebagai dokumen
perencanaan lima tahunan untuk periode tahun 2015-2019. Kemudian Renstra
BPPT tahun 2015-2019 ini menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Kinerja
Tahunan (RKT), RencanaKerja BPPT (Renja), dan Rencana Kerja dan
Anggaran BPPT (RKA K/L). Pelaksanaan dan Pemantauan terhadap program
dan kegiatan dilakukan melalui indikator kinerja dan targetnya.Terkait dengan
perencanaan kinerja dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP), Renstra BPPT tahun 2015-2019 ini menjadi acuan dalam membuat
Perjanjian Kinerja (PK), dan kemudian Perjanjian Kinerja ini yang akan
dijadikan acuan dalam melakukan pengukuran kinerja dan pelaporan kinerja.
Sejalan dengan waktu dan perkembangan situasi nasional serta kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang ditindaklanjuti dengan perubahan struktur
organisasi BPPT pada September 2015, sesuai Peraturan Kepala Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi Nomor 12 Tahun 2017 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengkajian dan PenerapanTeknologi, maka
dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi serta Sasaran Strategis BPPT,
dilakukan perbaikan dan penyempurnaan (revisi) Renstra BPPT 2015-2019,
yang kemudian berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi Nomor 012 Tahun 2016 ditetapkan Rencana Strategis
BPPT Tahun 2015-2019, Revisi 1.
Sesuai perkembangan yang terjadi, dan setelah diadakan penajaman
terhadap Renstra BPPT Tahun 2015-2019 Revisi 1, dipandang perlu
mengadakan penggantian terhadap Renstra BPPT Tahun 2015-2019 Revisi 1,
yang kemudian berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi Nomor 017 Tahun 2016 ditetapkan Rencana Strategis
BPPT Tahun 2015-2019, Revisi 2. Dalam hal ini kedeputian TIRBR juga telah
menselaraskan Renstra kedeputiannya sesuai dengan Revisi Renstra yang
telah dilakukan oleh lembaga melalui penyelarasan Renstra Deputi TIRBR
b. Tujuan
Dalam rangka mewujudkan visi dan menjalankan misi BPPT
Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi untuk menghasilkan
inovasi teknologi, audit teknologi, kliring teknologi, alih teknologi, dan
layanan teknologi ke dalam program-program yang mendukung
pembangunan nasional dan pembangunan bidang yang akan
dilaksanakan, maka di tetapkan tujuan TIRBR tahun 2015-2019 yang
memiliki indikator dan terukur di jabarkan menjadi tiga hal pokok yaitu:
a) jumlah Inovasi Teknologi di Bidang TIRBR untuk Mendukung
Peningkatan Daya Saing Menuju Kemandirian Bangsa;
b) Jumlah Audit Teknologi, Kliring Teknologi, Alih Teknologi dan
Layanan Teknologi di Bidang TIRBR untuk Peningkatan Daya
Saing Menuju Kemandirian Bangsa;
c) Indeks Kepuasan Masyarakat.
TARGET
SASARAN PROGRAM IKSP SATUAN
2018 2019
Jumlah Inovasi
Inovasi 3 3
Termanfaatkannya inovasi Teknologi
Tabel 2-1 Sasaran Program dan Indikator Kinerja Sasaran Program TIRBR
1 2 3 4
1 2 3 4
Bidang TIRBR untuk
Peningkatan Daya Saing Indeks Kepuasan Masyarakat B
Menuju Kemandirian
Bangsa
1 2 3 4 5 6 7
1 Termanfaatkannya Inovasi 1. Sertifikasi Drone Alap-alap 1 Inovasi 1 100
Teknologi di Bidang 2. Kapal Angkut Ikan 1 Inovasi 1 100
TIRBR untuk Mendukung Berpendingin
Peningkatan Daya Saing 3. Kelaikan Teknologi Smart 1 Inovasi 1 100
Menuju Kemandirian Bangsa Level Crossing
2 Termanfaatkannya Audit 1. Audit Tek. LRT Jabodebek 1 Audit Teknologi 1 100
Teknologi, Kliring Teknologi,
Alih Teknologi dan Layanan 2. FS Kereta api cepat 1 Kliring teknologi 1 100
Teknologi di Bidang TIRBR Jakarta-Surabaya
untuk Peningkatan Daya Saing 1. Pengujian emisi EURO 4 1 Layanan 1 100
Menuju Kemandirian 2. Pengujian pesawat terbang 1 1 100
Bangsa nasional
3. Pengujian sarana dan 1 1 100
prasarana kereta api
1 2 3 4 5 6 7
3 Terwujudnya Audit Teknologi, 1. Audit Metro Kapsul (TIRBR 1 Audit Teknologi 1 100
Kliring Teknologi, Alih & PKT)
Teknologi Dan Layanan
Teknologi di Bidang TIRBR
Indeks Kepuasan B Nilai IKM B B
untuk Peningkatan Daya Saing
Masyarakat
Menuju Kemandirian
Bangsa
Sasaran Program
Termanfaatkannya Inovasi Teknologi di BidangTIRBR untuk Mendukung
Peningkatan Daya Saing Menuju Kemandirian Bangsa
Indikator Kinerja:
Jumlah Inovasi Teknologi
Target :
3 Inovasi Teknologi
Penjelasan Target Indikator Kegiatan:
1. Jumlah Inovasi untuk Sertifikasi Drone Alap-alap.
2. Jumlah Inovasi untuk Kapal Angkut Ikan Berpendingin.
3. Jumlah Inovasi untuk Kelaikan Teknologi Smart Level Crossing.
Program/ Kegiatan Capaian Kinerja Bukti Pendukung
Outcome
PPT Bidang Hankam Diperolehnya sertifikat Type Certificate (TC).
PUNA Alap-Alap BPPT oleh Certificate of
IMAA: Airworthinness (CoA).
Type Certificate (TC). 2 prototipe dan hasil uji
Certificate of terbang
Airworthinness (CoA).
a) Berat MTOW : 31 kg
b) Altitude : 12.000 ft (sea level)
c) Endurance : 5 jam
d) Jarak jangkau : 100 km.
e) Tipe Engine Genoah : 5 HP + Alternator.
Diproduksinya PUNA
Alap-Alap oleh Industri
Mendukung
Kemandirian Bangsa
Dalam Bidang Pesawat
2015 2016 2017 2018 2019 Udara Nir Awak / UAV.
2016
Faktor Eksternal:
o Adanya kerjasama dengan institusi dan industri mitra,
berkoordinasi dan saling mengisi sesuai kompetensi.
Realisasi
Prosentase = x 100%
Target
Capaian
1 Inovasi Teknologi
Kinerja = x 100% = 100%
1 Inovasi Teknologi
Indikator
Target Realisasi % Program Mitra
Kinerja
Pengkajian dan Kementeri
Jumlah
Penerapan an
Inovasi 1 Inovasi 1 Inovasi 100
Teknologi Pertahana
Teknologi
Bidang Hankam n
Realisasi Prosentase
Pagu Anggaran Pagu Anggaran
Penggunaan Penggunaan
Awal Akhir
Anggaran Anggaran
4.861.719.000 4.861.719.000 4.661.480.210 95,88%
Prosentasen Penggunaan Anggaran :
Realisasi
Prosentase Penggunaan Anggaran = ------------------------- X 100%
Pagu Akhir
4.661.480.210
Prosentase Penggunaan Anggaran = ------------------------- X 100 % = 95,88 %
4.861.719.000
Tabel 3-5 Tabel realisasi anggaran kegiatan Sertifikasi Alap-alap tahun 2018
Sasaran Strategis :
Termanfaatkannya Inovasi Teknologi di Bidang TIRBR untuk Mendukung
Peningkatan Daya Saing Menuju Kemandirian Bangsa
Indikator Kinerja Utama (IKU) :
Kapal Angkut Ikan Berpendingin
Penjelasan IKU :
Kegiatan desain kapal ikan 60 GT dilaksanakan dalam rangka memenuhi
kebutuhan Kementerian Kelautan dan Perikanan – Direktorat Jenderal
Perikanan Tangkap meminta kepada BPPT untuk mendapatkan standar
desain kapal yang memiliki kemampuan operasional yang handal, stabilitas
yang tinggi sesuai dengan karakeristik perairan Indonesia. Desain kapal ini
telah melalui tahapan desain awal, pengujian skala model fisik di
laboratorium hidrodinamika untuk penentuan daya mesin serta desain
Approval Key
Drawing Kapal
Ikan 60 GT oleh
PT. Biro Klasifikasi
Desain Standar Kapal
Indonesia
PPT Bidang Maritim Ikan 60 GT
(Persero) No.
B3930/SV
101/PRB/1G-18
tertanggal 02
Nopember 2018).
Indikator Kinerja
Program :
2017 2018 2019 Desain Standar
Kapal Angkut Ikan
Berpendingin
Prosentase Realisasi
= x 100%
Capaian Kinerja Target
1 Inovasi Teknologi
= x 100% = 100%
1 Inovasi Teknologi
Indikator
Target Realisasi % Program Mitra
Kinerja
Kementeri
Pengkajian dan
an
Jumlah Penerapan
Kelautan
Inovasi 1 Inovasi 1 Inovasi 100 Teknologi
dan
Teknologi Rekayasa
Perikanan
Industri Maritim
(KKP)
TARGET REALISASI
PAGU AWAL REALISASI
ANGGARAN ANGGARAN
2018 ANGGARAN
(Rp) (Rp)
Tabel 3-12 Perbandingan antara target inovasi kelaikan smart level crossing dengan
realisasi kinerja indikator kinerja
Program/
Indikator Kinerja Target Realisasi % Mitra
Kegiatan
jumlah inovasi 1 kelaikan 1 kelaikan 100 Transportasi KemenHub,
teknologi di Teknologi Teknologi massal PT. KAI
bidang TIRBR SLC SLC berbasis rel
untuk
mendukung
peningkatan daya
saing menuju
kemandirian
bangsa
Prosentase Realisasi
= x 100%
Capaian Kinerja Target
1 Inovasi Teknologi
= x 100% = 100%
1 Inovasi Teknologi
Sasaran Program :
Termanfaatkannya audit teknologi, kliring teknologi, alih teknologi dan
layanan teknologi di bidang TIRBR untuk peningkatan daya saing menuju
kemandirian bangsa
Indikator Kinerja Program (IKP) :
Jumlah Audit Teknologi LRT JABODEBEK
Penjelasan IKU :
LRT merupakan alternative untuk transportasi masal yang efisien untuk
kawasan JABODEBEK. Audit teknologi LRT JABODEBEK bertujuan untuk
dapat memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif terhadap aset
teknologi sehingga tingkat kesesuaian antara teknologi dengan kriteria
dan/atau standar yang telah ditetapkan untuk implementasi metro kapsul.
Target :
Jumlah Audit Teknologi LRT JABODEBEK
Capaian Kinerja
Program/Kegiatan Bukti Pendukung
Outcome/Output
PPT Bidang 1 audit teknologi LRT Hasil audit teknologi & Serah
Teknologi JABODEBEK terima dokumen terhadap
Transportasi PT. INKA
Indikator
KInerja
Program :
2015 2016 2017 2018 2019 Audit
Teknologi LRT
Jabodebek
Sasaran Program :
Termanfaatkannya audit teknologi, kliring teknologi, alih teknologi dan layanan
teknologi di bidang TIRBR untuk peningkatan daya saing menuju kemandirian bangsa
Indikator Kinerja Program (IKP) :
Jumlah kliring Teknologi FS Kereta cepat Jakarta Surabaya
Penjelasan IKP :
FS kereta cepat Jakarta-Surabaya difokuskan untuk menyiapkan kajian teknis jalur
kereta api sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 11 Tahun 2012
Tentang Tata Cara Penetapan Trase Jalur Kereta Api, AMDAL dan Penyusunan
Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah.
Target :
Jumlah FS Kereta api cepat Jakarta-Surabaya
Capaian Kinerja
Program/Kegiatan Bukti Pendukung
Outcome/Output
Layanan Teknologi bidang 1 FS Kereta Cepat Hasil FS yang
TIRBR untuk peningkatan Jakarta-Surabaya diserahkan kepada
daya saing menuju KemenHUB
kemandirian bangsa.
Indikator
KInerja :
FS Kereta
2015 2016 2017 2018 2019 Cepat Jakarta
Surabaya
Capaian Kegiatan
= x 100%
Prosentase Target Kegiatan
Tabel 3-16 Perbandingan antara target kliring teknologi FS kereta cepat Jakarta
Surabaya dengan realisasi indikator kinerja
Sasaran Program
yaitu Termanfaatkannya Audit Teknologi, Kliring Teknologi, Alih Teknologi dan
Layanan Teknologi untuk mendukung peningkatan daya saing menuju kemandirian
bangsa
Indikator Kinerja:
Jumlah Layanan Teknologi
Target :
3 layanan teknologi
d. Target kegiatan.
Permen KLHK No20/2017 mewajibkan penerapan kebijakan
Euro4 untuk kendaraan bensin pada bulan November 2018 dan
untuk kendaraan diesel baru diwajibkan pada Tahun 2021.
Sehingga untuk kendaraan dengan bahan bakar bensin, pada
sejak awal sampai dengan sebelum November Tahun 2018
Tabel 3-18 Perbandingan antara target dengan realisasi kinerja tahun ini.
a. N219 Amphibi
Pesawat bermesin kembar ini merupakan karya anak bangsa dan
merupakan program pengembangan pesawat terbang nasional.
Pesawat yang dirancang untuk untuk bisa lepas landas dan
mendarat pada landasan pacu yang pendek ini telah berhasil
melakukan terbang perdananya pada tanggal 16 Agustus 2018.
Gambar 3-15 Model N219 Amphibi dalam seksi uji dengan posisi
upside-up menggunakan wing struts.
b. R-80
Pada tahun 2018 ini, pengujian aerodinamika untuk model
pesawat regional R-80 dilakukan untuk melihat karakteristik
aerodinamika khususnya bagian ekor. Pengujian dilakukan pada
Bulan November dan Desember.
Model isolated tail R-80 dipasang secara upside-down di seksi uji
ILST menggunakan central strut. Ada tiga pengujian yang
dilakukan pada pengujian ini yaitu: pengukuran distribusi tekanan,
hinge moment dan visualisasi aliran (flow visualization). Pengujian
menghasilkan 109 polar data valid.
Gambar 3-19 Model R-122 dalam seksi uji ILST dengan sting
support.
Gambar 3-20 Model konfigurasi lengkap YFYK (ANKA-2) di seksi uji ILST.
YFYK merupakan UAV baru Turkish Aerospace.
I. Uji statis & dinamis bantalan beton KA Tipe 1067, Tipe 1435
dan Bantalan Beton MRT
Pengujian bantalan beton dan system penambat tipe 1067 &
1435 sesuai standard AREMA 2016 yang bertujuan untuk
mengetahui kemampuan bantalan beton dan system
penambat dalam menerima beban operasinya.
Jenis-jenis pengujian meliputi :
a. Design Test Tie 1, terdiri dari :
- Uji momen negative dudukan rel A & B
- Uji momen positive dudukan rel A & B
- Uji momen negative tengah bentang
- Uji momen positive tengah bentang
- Uji dinamis 3 juta siklus dudukan rel B
- Uji geser wire & beban ultimate dudukan rel A
b. Design Test Tie 2, terdiri dari :
- Uji cabut insert
- Uji torsi insert
- Uji angkat system penambat
- Uji impedansi
c. Design Test Tie 3, terdiri dari :
- Uji pad awal
- Uji angkat system penambat awal
- Uji longitudinal system penambat awal
Faktor External
Faktor lain yang mendukung keberhasilan pencapaian
keberasilan diantaranya adanya mitra kerja BUMN
yang sangat mendukung seperti PT INKA, PT KAI, dan
beberapa mitra swasta lainnya yang tetap setia
mempercayakan BPPT untuk melakukan pengujian
kekuatan struktur yang diperlukan oleh kalangan
industri tersebut.
2. Teknologi/Peralatan.
Adanya peralatan uji yang berusia tua atau peralatan
yang teknologinya kadaluarsa akan sangat
berpengaruh terhadap penurunan kenerja
3. Alternatif Solusi yang telah dilakukan :
Sertifikasi dan peningkatan kemampuan pegawai.
Pemeliharaan, perbaikan, penggantian dan
pengadaan baru peralatan uji
Sasaran Program
Terwujudnya Audit Teknologi, Kliring Teknologi, Alih Teknologi dan Layanan
Teknologi untuk mendukung peningkatan daya saing menuju kemandirian
bangsa
Indikator Kinerja:
Jumlah Audit, Indek Kepuasan Masyarakat
Target :
1 Audit Teknologi, IKM Katagori B
Penjelasan Target Indikator Kegiatan:
1. Jumlah Audit Teknologi Metro Kapsul , dengan target 1 audit teknologi.
2. Indek Kepuasan Masyarakat, dengan target katagori B.
Program/ Kegiatan Capaian Kinerja Outcome Bukti Pendukung
Audit
Teknologi
2015 2016 2017 2018 2019
Metro
Kapsul
Perencanaan Audit
Teknologi
Sasaran Program
Terwujudnya Audit Teknologi, Kliring Teknologi, Alih Teknologi dan Layanan
Teknologi untuk mendukung peningkatan daya saing menuju kemandirian
bangsa
Indikator Kinerja:
Indek Kepuasan Masyarakat
Target :
, IKM Katagori B
Penjelasan Target IKP :
Indeks Kepuasan Masyarakat yang di ukur adalah berdasarkan PermenPAN
No.14 Tahun 2017. Survey ini bertujuan untuk menjamin data dan kualitas
hasil pengujian serta menetapkan Sistem Manajemen Mutu yang
terdokumentasi secara konsisten, didukung oleh personil yang memiliki
kemampuan yang terstandar dan terlatih dengan alat uji yang memenuhi
standar metoda yang ditetapkan sesuai dengan ISO yang dimiliki.
Program/ Kegiatan Capaian Kinerja Bukti Pendukung
Outcome
Layanan Jasa Indek Kepuasan Survey Kepuasan
Teknologi di bidang Masyarakat Katagori B Pelanggan
TIRBR
Realisasi
Pagu Anggaran Pagu Sisa
No Tahun Penggunaan %
Awal Anggaran Akhir Anggaran
Anggaran
Sesuai dengan amanat pemerintah melalui Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Permenpan 53 Tahun 2014
Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu
Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan peraturan pemerintah (PP) No. 8
Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, maka
Kedeputian Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa (TIRBR) menyusun
Laporan Kinerja Unit Organisasi Eselon I Tahun 2018 yang merupakan
pertanggungjawaban atas kinerja Unit Organisasi dalam rangka mencapai tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis TIRBR Tahun 2015 –2019
yang terdiri dari sasaran program dan indikator kinerja Program yang sudah
dilaksanakan pada tahun 2018.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Kedeputian TIRBR Tahun 2018 dan dilanjutkan
dengan evaluasi kinerja atas sasaran-sasaran program yang telah ditetapkan, maka
dapat disampaikan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
4.1 Kesimpulan
4.1.1. Sasaran Program dengan indikator kinerja program yaitu
Termanfaatkanya Inovasi Teknologi di bidang TIRBR untuk Mendukung
Peningkatan Daya Saing Menuju Kemandirian Bangsa yang di ukur
dengan indikator kinerja Jumlah inovasi di bidang TIRBR yaitu :
a. Sertifikasi Drone Alap-alap.
b. Kapal Angkut Ikan Berpendingin.
c. Kelaikan Teknologi Smart Level Crossing
Prosentase tingkat capaian kinerjanya adalah sebesar ( x 100%) = 100%.
4.2 Rekomendasi
Berdasarkan hasil pengukuran capaian dan evaluasi kinerja Kedeputian TIRBR
tahun 2018, dan untuk meningkatkan kinerja pada tahun-tahun yang akan
datang perlu dilakukan beberapa langkah strategis antara lain:
1. Perencanaan kinerja, target, anggaran, pengadaan barang dan jasa perlu
dilakukan dengan lebih cermat lagi dengan mempertimbangkan waktu
pengadaan dan juga pemotongan anggaran yang akan dilakukan. Hal ini
untuk menghindari terjadinya penyimpangan-penyimpangan dalam
perencanaan dan revisi kegiatan yang tidak terprediksi, sehingga
pelaksanaan kegiatan masih tetap dalam scenario yang ditentukan.
2. Revitalisasi sarana dan prasarana yang telah dilakukan untuk beberapa
fasilitas di TIRBR perlu dilakukan secara berkelanjutan untuk menjamin
fasilitas berada pada kondisi optimum dengan teknologi yang terupdate. Hal
ini diperlukan untuk menjaga keakuratan hasil pengujian sehingga capaian
pelayanan prima sesuai dengan ISO 17025 maupun target Indek Kepuasan
Masyarakat dapat lebih di tingkatkan lagi
3. Meningkatkan kerjasama dengan instansi pemerintah, swasta, perguruan
tinggi dan mitra luar negeri, berkoordinasi dan saling mengisi sesuai
kompetensi agar kegiatan dapat berjalan dengan baik seperti yang telah
direncanakan.
4. Merencanakan kebutuhan SDM serta peningkatan kemampuan teknis dan
kompetensi SDM melalui pendidikan dan pelatihan guna mengurangi gap
antara generasi serta mengisi ruang kosong yang ditinggalkan karena
purnabakti serta pengaturan alokasi beban kerja yang sesuai dengan
kemampuan SDM.
5. Pemeliharaan dan perbaikan peralatan uji dilakukan secara teratur agar
selalu dalam kondisi 100% untuk menjamin keakuratan hasil pengujian
sesuai ISO yang dimiliki.
1 Pembukaan
Rapat dibuka Leader Project Manager PT INTI / Bpk Dadang Mukti
2 Agenda
1. Audio Teknologi
2. Sertifikasi Produk
3. E-Katalog LKPP
4. Lainnya
3 Pembahasan
1. Audit Teknologi
Audit dilakukan oleh BPPT, dan jadwal pelaksanaannya akan disampaikan Rabu,
19 September 2018. BPPT akan mengirimkan daftar dokumen yang diperlukan
untuk proses audit ke PT INTI.
PT INTI diminta mempersiapkan seluruh kelengkapan dokumen pendukung
proses audit teknologi.
2. Sertifikasi Produk
PT INTI akan mengajukan sertifikasi produk dengan aturan acuan sebagai berikut:
1. Peraturan Menteri nomor 44 tahun 2018 Poin 5.4 mengenai pengamanan
perlintasan sebidang
2. Peraturan Direktur Jenderal Perkeretaapian KA.405 tahun 2016 tentang tata
cara dan prosedur pengesahan kualitas system dan komponen fasilitas
pengoperasian kereta api.
3. E-Katalog LKPP
Sesuai dengan peraturan terbaru dari LKPP, User (Kemenhub / DJKA) yang harus
mengajukan surat permohonan produk terlebih dahulu.
PT INTI akan mengirimkan spesifikasi teksnis produk, brosur produk, & gambar
desain.
4. Lainnya
Kemenhub meminta PT INTI untuk membalas / menindaklanjuti surat yang telah
dikirimkan pada 7 September 2018.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG
PENINGKATAN KESELAMATAN PERLINTASAN SEBIDANG
ANTARA JALUR KERETA API DENGAN JALAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Perlintasan Sebidang adalah perpotongan antara jalan
dengan jalur kereta api.
2. Jalur Kereta Api adalah jalur yang terdiri atas rangkaian
petak jalan rel yang meliputi ruang manfaat jalur kereta
api, ruang milik jalur kereta api, dan ruang pengawasan
jalur kereta api, termasuk bagian atas dan bawahnya
yang diperuntukkan bagi lalu lintas kereta api.
3. Jalan Rel adalah satu kesatuan konstruksi yang terbuat
dari baja, beton, atau konstruksi lain yang terletak di
permukaan, di bawah, dan di atas tanah atau bergantung
beserta perangkatnya yang mengarahkan jalannya kereta
api.
4. Ruang Manfaat Jalur Kereta Api adalah jalan rel dan
bidang tanah di kiri dan kanan jalan rel beserta ruang di
kiri, kanan, atas, dan bawah yang digunakan untuk
konstruksi jalan rel dan penempatan fasilitas operasi
kereta api serta bangunan pelengkap lainnya.
5. Ruang Milik Jalur Kereta Api adalah bidang tanah di kiri
dan di kanan ruang manfaat jalur kereta api yang
digunakan untuk pengamanan konstruksi jalan rel.
6. Ruang Pengawasan Jalur Kereta Api adalah bidang tanah
atau bidang lain di kiri dan di kanan ruang milik jalur
kereta api untuk pengamanan dan kelancaran operasi
kereta api.
- 5 -
BAB II
PENGELOLAAN PERLINTASAN SEBIDANG
Bagian Kesatu
Kriteria Perlintasan Sebidang
Pasal 2
(1) Untuk menjamin keselamatan perjalanan kereta api dan
keselamatan masyarakat pengguna Jalan, Perlintasan
Sebidang yang telah beroperasi sebelum Peraturan
Menteri ini berlaku dan belum dilengkapi dengan
Peralatan Keselamatan Perlintasan Sebidang, harus
dilakukan pengelolaan oleh:
a. Menteri, untuk Jalan nasional;
b. gubernur, untuk Jalan provinsi;
c. bupati/wali kota, untuk Jalan kabupaten/kota dan
Jalan desa; dan
d. badan hukum atau lembaga, untuk Jalan khusus
yang digunakan oleh badan hukum atau lembaga.
(2) Pengelolaan Perlintasan Sebidang sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan untuk:
a. Perlintasan Sebidang yang telah diberi Nomor JPL
oleh penyelenggara prasarana perkeretaapian yang
belum dijaga dan/atau tidak berpintu;
b. Perlintasan Sebidang yang tidak memiliki
Nomor JPL, tidak dijaga, dan/atau tidak berpintu
dengan lebar Jalan lebih dari 2 m (dua meter); dan
c. Perlintasan Sebidang yang telah diberi dan/atau
belum diberi Nomor JPL, serta sudah dijaga yang
belum memenuhi aspek keselamatan.
- 198 -
LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR PM 94 TAHUN 2018
TENTANG
PENINGKATAN KESELAMATAN PERLINTASAN
SEBIDANG ANTARA JALUR KERETA API
DENGAN JALAN
T i a n g 5 In c
- 200 -
Isyarat Lampu,
Isyarat Suara dan V M S P V S is te m
Is y a ra t L a m p u
E
1
0 .3 7 3 m
B a ta s j a la n B a ta s ja la n
JiL
B a d a n ja la n '■ P o n d a s i
«■ ■»
- 201
A lat P endeteksi
K ereta Api
- 202 -
P e n g e n d ali U ta m a
Panjang Tiang max 4 m
di tambah 0.5 m untuk PV
Sistem
- 203 -
R u m ija
MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL .................................................................................................................................... iv
BAB I ........................................................................................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang......................................................................................................................... 1
1.2. Tujuan ..................................................................................................................................... 2
1.3. Lingkup Kegiatan ..................................................................................................................... 2
BAB II ....................................................................................................................................................... 3
2.1. Standard .................................................................................................................................. 3
2.2. Terminologi ............................................................................................................................. 3
2.3. Sistem Life Cycle...................................................................................................................... 8
2.4. Organisasi RAMS di PT. INKA ................................................................................................ 13
2.5. Perencanaan RAM (RAM PLAN) ............................................................................................ 14
2.6. Perencanaan Keselamatan (SAFETY PLAN) Kajian RAM - LRT............................................... 15
BAB III .................................................................................................................................................... 16
BAB IV.................................................................................................................................................... 19
BAB V..................................................................................................................................................... 24
5.1. Persyaratan Subsistem Bogie [12] ........................................................................................ 24
5.2. Persyaratan Subsistem Door [11] ......................................................................................... 25
5.3. Persayaratan Subsistem AC [13] ........................................................................................... 28
5.4. Persyaratan Subsistem Pemipaan [15] ................................................................................. 30
5.5. Persyaratan Subsistem Wiring [14]....................................................................................... 31
BAB VI.................................................................................................................................................... 34
6.1. Reliabilitas Availability Maintainability (RAM) Subsistem .................................................... 34
6.2. Analisa RAM Subsistem Bogie ............................................................................................... 40
6.2.1. Desain Subsistem Bogie ................................................................................................ 40
6.2.2. FMEA (Failure Mode Effect Analysis) Subsistem Bogie................................................. 49
6.2.3. Analisa Reliabilitas Subsistem Bogie ............................................................................. 50
6.2.4. Analisa Availability ........................................................................................................ 54
6.2.5. Analisa Maintainability.................................................................................................. 57
6.3. Analisa RAM Subsistem Door ................................................................................................ 60
6.3.1. Skematik Diagram Subsistem Door ............................................................................... 60
6.3.2. FMEA (Failure Mode Effect Analysis) Subsistem Door.................................................. 62
6.3.3. Analisa Reliabilitas ........................................................................................................ 63
6.3.4. Analisa Availability ........................................................................................................ 67
6.3.5. Analisa Maintainability.................................................................................................. 70
i
RAMS - LRT
ii
RAMS - LRT
DAFTAR GAMBAR
iii
RAMS - LRT
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Pembagian Sistem, Subsistem, Subsubsistem dan Komponen dalam LRT ...................... 5
Tabel 2. Aktivitas RAM dan Safety LRT ....................................................................................................... 9
Tabel 3. RAM PLAN Kajian RAM - LRT ....................................................................................................... 14
Tabel 4. SAFETY PLAN Kajian RAM - LRT ................................................................................................ 15
Tabel 5. Hasil Verifikasi RAM - LRT ............................................................................................................ 20
Tabel 6. Hasil Verifikasi RAM - LRT ............................................................................................................ 21
Tabel 7. Hasil Verifikasi Aktivitas Safety ................................................................................................... 22
Tabel 8. Hasil Verifikasi Aktivitas Safety ................................................................................................... 23
Tabel 9. Spesifikasi Komponen AC ............................................................................................................. 28
Tabel 10. Contoh Form dalam Preventive Maintenance [17] ................................................................ 36
Tabel 11. Contoh Corrective Maintenance [17] ........................................................................................ 36
Tabel 12 Kategori Frekuensi Gangguan [2] .............................................................................................. 37
Tabel 13 Kategori Severity [2] ...................................................................................................................... 38
Tabel 14 Risk Matriks [2] .................................................................................................................................. 38
Tabel 15 Nilai Risk Matrix [2] ........................................................................................................................ 39
Tabel 16 Kategori Deteksi [16]...................................................................................................................... 39
Tabel 17. Parameter Reliabilitas Subsistem Bogie [7] ........................................................................... 51
Tabel 18. Urutan Reliabilitas Komponen Subsistem Bogie [7] ............................................................ 52
Tabel 19. Langkah Untuk Meningkatkan Nilai Reliabilitas Subsistem Bogie ................................... 53
Tabel 20. Data Parameter Availability [7] ................................................................................................... 54
Tabel 21. Langkah Untuk Meningkatkan Nilai Availability Subsistem Bogie ................................... 56
Tabel 22. Data Parameter Maintainability Subsistem Bogie [7] ........................................................... 57
Tabel 23. Nilai Initial Maintainability Subsistem Bogie [7] .................................................................... 57
Tabel 24. Langkah Untuk Meningkatkan Nilai Maintainability Subsistem Bogie ............................ 59
Tabel 25. Parameter Reliabilitas Subsistem Door [9] ............................................................................. 63
Tabel 26. Urutan Reliabilitas Komponen Subsistem Door [9] .............................................................. 65
Tabel 27. Langkah Untuk Meningkatkan Nilai Reliabilitas Subsistem Door ..................................... 66
Tabel 28. Data Parameter Availability [9] ................................................................................................... 67
Tabel 29. Nilai Availability Komponen ...................................................................................................... 67
Tabel 30. Langkah Untuk Meningkatkan Nilai Availability Subsistem Door ..................................... 69
Tabel 31. Data Parameter Maintainability .................................................................................................. 70
Tabel 32. Hasil Perhitungan Maintainability Subsistem Door .............................................................. 70
Tabel 33. Langkah Untuk Meningkatkan Nilai Maintainability Subsistem Door .............................. 72
Tabel 34. Parameter Reliabilitas Subsistem AC [6] ................................................................................ 75
Tabel 35. Urutan Reliabilitas Komponen Subsistem AC [6] ................................................................. 76
iv
RAMS - LRT
v
RAMS - LRT
vi
BUKU 2
1
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN ......................................................................................................................................................................................................................................... 3
2. FMEA AC ........................................................................................................................................................................................................................................... 6
2
BUKU 3
i
PENDAHULUAN
FMEA – SAFETY LRT merupakan alat untuk menganalisa potensi jenis-jenis gangguan, efek gangguan, serta tindakan pencegahan pada komponen/ subsistem, dalam
buku 2 ini fokus padaFMEA – SAFETY terkait dengan subsistem Bogie, subsistem Door, subsistem AC, subsistem Piping dan subsistem wiring. Dalam pembuatan FMEA
ini mendapat masukan dari PT. INKA berdasarkan pengalaman lapangannya. FMEA – SAFETY LRT ini disusun tidak seluruh subsubsistem disusun FMEA nya hanya
beberapa subsubsistem yang dijadikan sebagai contoh. Adapun detail subsistem dan subsubsistem yang menjadi bagian dalam pembuatan FMEA adalah sebagai
berikut :
1. Subsistem Bogie
2. Subsistem Door
3. Subsistem AC
4. Subsistem Piping ( subsubsistem Brake Control Piping, subsubsistem Current Collector Device Piping, subsubsistem Door Piping, dan subsubsistem Air
Suspension Piping )
5. Subsistem Wiring ( lingkupnya wiring sampai dengan panel sistem propulsi dan wiring sampai dengan panel AC )
Dalam FMEA ini penentuan nilai Severity (S), Frekuensi/ Occurance (F) dan Deteksi (D) berdasarkan expert judgement, sehingga nilai Risk Priority Number (RPN)
merupakan perkalian S x F x D, artinya semakin besar nilai RPN maka perlu dilakukan reduksi untuk meningkatkan keselamatan subsistem secara teoritis.
ii
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN ........................................................................................................................................................................................................................................... ii
2. FMEA AC ........................................................................................................................................................................................................................................... 2
iii
ASET REGISTER
LRT JABODEBEK
BUKU 4
ASET REGISTER
Spesifikasi :
1. Berbasis web
2. PHP 5
4. Server CentOS
Persyaratan :
Tujuan :
Masukkan username dan password untuk masuk ke dalam sistem. Setelah berhasil
login maka akan tampil halamn utama Aset Register yang terdiri dari 3 menu yaitu
1. Komponen
2. FMEA
3. Logout
SPJ-19/D1/INKA/2018
24/PKS/PB/BPPT/III/2018
TAHUN 2019
1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala, karena atas kehendak-Nya telah selesai
disusun Laporan Akhir Program Kereta Api Ringan/Light Rail Transit (LRT) Terintegrasi di
wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi (JABODEBEK) oleh team LRT yang merupakan
hasil kerjsama antara BPPT dengan mitra kerja ITB, ITS, UNS & UI.
Laporan akhir ini memberikan gambaran secara menyeluruh sesuai ruang lingkup kerjasama
antara BPPT dengan PT INKA mengenai hasil kegiatan pelaksanaan pendampingan BPPT
dalam kegiatan pembangunan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit (LRT) Terintegrasi di
wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi (JABODEBEK). Dokumen ini merupakan bentuk
pertanggung-jawaban pelaksanaan kegiatan LRT terhadap hasil dari sasaran yang telah
dicapai hingga akhir Tahun 2018. Kontrak kerjasama pengkajian dan penerapan teknologi di
bidang teknologi perkeretaapian ini telah dimulai sejak ditanda tanganinya kontrak kerjasama
antara BPPT dgn PT INKA pada tanggal 13 Maret 2018 dengan tujuan untuk menunjang
pengembangan dan pembangunan industri perkeretaapian nasional, khususnya untuk
menunjang proyek pembangunan sarana Light Rail Transit (LRT) Jabodebek yang dikerjakan
oleh PT. INKA (Persero).
Kegiatan pengkajian dan penerapan teknologi ini telah selesai melaksanakan beberapa
kegiatan utama, yaitu 1. Review Desain, Verifikasi & Validasi Desain sampai dengan
pengujian; 2. Perhitungan Reliability, Availability, Maintainability & Safety (RAMS); 3.
Controlling Project Management; dan 4. Pengawasan terhadap Quality Process. Dalam
laporan akhir ini disampaikan secara rinci dan jelas terkait dengan hasil kegiatan sesuai
dengan ruang lingkup, tujuan, manfaat serta alur penerapannya di PT INKA.
Akhir kata, semoga Laporan Akhir ini dapat memberi gambaran yang jelas mengenai proyek
pembangunan sarana Light Rail Transit (LRT) Jabodebek ini sebagai dasar didalam menilai
dan mengevaluasi hasil desain, proses manufaktur sampai dengan pengujian pada komponen
LRT yang telah dilaksanakan di PT INKA.
Tim Penyusun
2
DAFTAR ISI
3.2 Review Engineering Design & Transfer Technogy Mask of Car ............................ 23
3
4.1.1 V-Cycle .......................................................................................................... 41
4.2.1 Tujuan............................................................................................................ 45
5.2 Advokasi dan Pengukuran Sistem HVAC dan Insulasi Panas ............................... 57
5.3.1 Tujuan............................................................................................................ 59
4
5.3.5 Kesimpulan .................................................................................................... 63
5
BAB 7 INTEGRASI SARANA & PRASARANA ................................................................. 85
6
LAMPIRAN
AN KEREttA APi
.Sc
a Madya (lv/d)
NIP.196210051989031001
Tembusan:
1. Direktur Jenderal Perkeretaapian;
2. Deputi Bidang Teknologi lndustri Rancang Bangun
dan Rekayasa BPPT.
LAMPIRAN
KONTR,AK PESANAN
LAYANAN JASA TEKNOLOGI
Nomor 260/SPtfi PJT/BT2MP/08/'l I
Tanggal 09 Agustus 2018
&
1 Pemesan
lnstansr/Perusahaan PT. Astra Daihatsu Motor Telpone 021-6510300 ext 5215
NPWP Fax 021 -651 0606
Alamat Jl. Gaya Motor lll No.6 Person Bapak Toni Prasetyo
Sunter ll No.5 Sunter Jakarta Utara
2 Jenis Pemesanan
I xanurasl
[Pensuiian
Lab
[lnsitu I Lasa/Konsuttasi
ILain-tain
3 Rincian Pemesanan
{
Kode
No. Uraian Pekerjaan Volume Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
Akun
425289 Uii Emisi Euro 4 Merek DAIHATSU
1 Tipe F653RV-GMRFJ'1.3 (4X2l, MIT '1 Unit 15,400,000 15,400,000
) Tipe F653RV-GQRFJ 1.3 (4X2}. N't 1 Unit 15,400,000 15,400,000
Jumlah 30,800,000
Terbilang : Tiga Puluh Juta Delapan Ribu Rupiah
Catatan:
Eiaya diatas adalah net, tdk termasuk biaya pengiriman-uang dan laln sebagainya;
Biaya diatas tidak dikenakan PPN dan PPh, sesuai surat DirJen. Pajak No. SE-28/PJ.4/1996.
a. Pembayaran sebesar 100%, dibayarkan pada saat serah terima pesanan (Laporanisertilikat);
b. Pembayaran tunai kepada Bendaharawan BT2MP atau dikirim melalui rekeningBT2MP-BPPT(biayakirin/[ansferadalahbiayatersendiri danmenjadi
tanggung Jawab Pengirim.
5 Kerahasiaan:
BT2lvlPmenjamin kerahasiaandata milik Pelanggan, termasukdatahasil pengkajian/pengujianikalibrasi yangdilakukandanditerbit(anhanyauntukPelanggan
yang bersangkutan.
6 Benda Uii
a. Segala Kerusakan benda u,i selama proses Pengujian/Kalibrasi tjdak dapat dibebankan kepada BT2MP
b. Hilangnya benda uji, Komponen benda uji maupun tidak berfungsinya benda uji tidak dapat claim kan kepada BT2MP setelah berita serah
tenma benda ujl dilakukan
w
Pesanan, Pemesan,
Dr ( 'Ttvr^ f )
i6nnfi ;mitEms_T-_,r'!@-
JI
LAMPIRAN
BALAI TEKNOLOGI
HIDRODINAMIKA
BPPT
Hidrodinamika Kampus ITS Surabay-
Website bth.bppt.go.id
:
Tabel 2.Rekapitulasi Hasil Survey Tahun 2018
Balai Teknologi Hidrodinamika - BPPT
NILAI
NILAI UNSUR INTERVAL
NO. UNSUR PELAYANAN PELAYANAN KONVERSI KINERJA
PER UNSUR
PELAYANAN
1. U1 28 3.5 0.219
2. U2 27 3.375 0.211
3. U3 28 3.5 0.219
4. U4 29 3.625 0.227
5. U5 29 3.625 0.227
6. U6 32 4.00 0.250
7. U7 27 3.375 0.211 3.447
8. U8 27 3.375 0.211 Jika di konversikan
9. U9 31 3.875 0.242 Menjadi
Keterangan:
Ul ski U16 =Unsur Pelayanan yang dinilai oleh responden
Nilai Rata-rata Tertimbang = 0.0625
Nilai Indeks = 3.447
Hasil yang diperoleh pada Tabel 3. Menunjukkan nilai IKM unit pelayanan publik Balai
Teknologi Hidrodinamika - BPPT sebesar 86.914 kemudian nilai ini dibandingkan dengan nilai
interval konversi IKM, mutu pelayanan dan kinerja unit pelayanan pada Tabel 4. Nilai IKM
sebesar 86.914 termasuk dalam kategori mutu pelayanan A dengan kinerja Sangat Balk
Secara umum basil survey IKM menggambarkan bahwa kineija unit pelayanan publik
BTH sudah Sangat Baik, namun bila dilihat dari nilai masing-masing unsur pelayanan, ada
unsur pelayanan yang masih harus terus ditingkatkan.
BTH beserta jajarannya terus berupaya melakukan perbaikan dan peningkatan sumber
daya yang dimiliki secara berkesinambungan dan konsisten agar sasaran mutu dapat
ditingkatkan. Berbagai cara dilakukan oleh "Pemberi Pelayanan Publik" yaitu pegawai BTH
yang mempunyai tugas dan fungsi melakukan pelayanan publik sesuai peraturan perundang-
undangan guna memenuhi harapan "Penerima Pelayanan Publik". Diharapkan "Pemberi
Pelayanan Publik" dapat melaksanakan tugas secara professional sehingga akan meningkatkan
nilai terhadap unsur Kesesuaian antara biaya yang dibayarkan dengan biaya yang telah
ditetapkan dimasa mendatang.
13
I LAPORAN INDEK KEPUASAN MASYARAKAT DI BTH TAHUN 2018
- ... .
TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN No. Dok :
BALAI TEKNOLOGI
Customer Satisfaction Index (CSI) Tanggal : 12 CM (t441 iL 1 2014
HIDRODINAMIKA
\
5.
dalam memberikan pelayanan Jasa Teknologi di BTH - BPPT ?
6. Bagaimana pendapat saudara tentang Kemampuan petugas dalam
memberikan pelayanan Jasa Teknologi di BTH - BPPT ? V
7. Bagaimana pendapat saudara tentang kecepatan pelayanan Jasa
Teknologi di BTH - BPPT ? v.../
8. Bagaimana pendapat saudara tentang keadilan untuk mendapatkan
N./
pelayanan jasa Teknologi di BTH - BPPT ?
9.
Bagaimana pendapat saudara tentang kesopanan dan keramahan
petugas dalam memberikan pelayanan jasa teknologi di BTH - BPPT 7
10. Bagaimana pendapat saudara tentang kewajaran biaya untuk
V
mendapatkan pelayanan jasa teknologi di BTH - BPPT ?
11. Bagaimana pendapat saudara tentang kesesuaian antara biaya yang
dibayarkan dengan biaya yang telah ditetapkan ?
12. Bagaimana pendapat saudara tentang ketepatan pelaksanaan
V
pekerjaan terhadap jadual waktu pelayanan di BTH - BPPT ?
13. Bagaimana pendapat saudara tentang kenyamanan di Iingkungan unit
pelayanan BTH - BPPT ?
✓
14. Bagaimana pendapat saudara tentang keamanan pelayanan di BTH -
BPPT?
15. Bagaimana pendapat saudara tentang ketersediaan fasilitas dalam
mendukung Iayanan jasa teknologi di BTH - BPPT ? ✓
( )
Form: 06/BR-PS/16 Rev.00
TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN No. Dok :
BALAI TEKNOLOGI
Customer Satisfaction Index (CSI) Tanggal : 19 Maret 2018
HIDRODINAMIKA
Nama Lengkap : VyA p1\1,■ krefw ∎vi K Ben Tanda ✓ pacia kolom
Jabatan : Vik9t-t,1-3 1 ski 4 sesuai penilaian
Perusahaan/lnstansi : pi 14,,,,,,, _ 1 : Tidak Baik
r- " r‘/. e).•40-I.A6t A
Bidang Usaha 2 : Kurang Baik
Pelanggan Yth. 3 : Baik
Berilah penilaian mengenai tinqkat kepuasanterhadap beberapa aspek layanan Balai
Teknologi Hidrodinamika - BPPT (skala 1 sid 4), setelah pekerjaan 4 : Sangat Baik
selesai/diserahterimakan. Mohan diisi lengkap dan disampaikan secara langsung atau
melalui Fax: (62-31) 5948066. Tenmakasih
1 2 3 4
NO ASPEK PENILAIAN tor .. ,, ,
..
•
e's 1 .,....,5,,, .' ....0
( fib )
Form: 06/BR-PS/16 Rev.00
BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI
BALAI BESAR TEKNOLOGI AERODINAMIKA AEROELASTIKA DAN AEROAKUSTIKA
(National Laboratory for Aerodynamics Aeroelastics and Aeroacoustics Technology)
JAWABAN RESPONDEN
No. NAMA PELANGGAN (RESPONDEN)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
6 N219 Amphibi PT DI 4 3 4 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3
9 PT.Sanden Indonesia 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3
Jumlah 34 30 31 30 32 28 29 32 34 31 33 29 31 30
Nilai Rata Rata (NRR) Per Unsur 3,78 3,33 3,44 3,33 3,56 3,11 3,22 3,56 3,78 3,44 3,67 3,22 3,44 3,33
NRR tertimbang per unsur = NRR 0,27 0,24 0,24 0,24 0,25 0,22 0,23 0,25 0,27 0,24 0,26 0,23 0,24 0,24
KETERANGAN:
1. Nilai Rata Rata (NRR) Per Unsur = Jumlah nilai per unsur : Jumlah kuesioner yang terisi
2. NRR tertimbang per unsur = NRR per unsur x 0,071 (14 unsur pelayanan dg bobot sama)
DAFTAR PERTANYAAN/PERNYATAAN:
1 Prosedur untuk mendapatkan layanan teknologi di BBTA3 mudah dipahami oleh pelanggan.
2 Proses layanan teknologi yang diberikan BBTA3 sesuai dengan persyaratan yang diminta oleh pelanggan.
3 Petugas yang ditunjuk untuk memberikan layanan dapat dikenali dengan jelas oleh pelanggan.
4 BBTA3 selalu menjaga hasil layanan teknologi tetap berkualitas (valid).
5 Petugas memberikan layanan dengan penuh tanggung jawab.
6 Kemampuan petugas pelaksana layanan teknologi sudah memadai.
7 Petugas pemberi layanan bekerja dengan cepat, sesuai harapan pelanggan.
8 Petugas layanan bersikap adil kepada pelanggan dalam memberikan layanannya.
9 Petugas bersikap sopan dan ramah kepada pelanggan.
10 Biaya layanan yang ditetapkan BBTA3 sudah wajar.
11 Pelanggan membayar biaya layanan sesuai dengan nilai yang telah ditetapkan oleh BBTA3.
12 Layanan yang diberikan selalu tepat waktu sesuai perjanjian yang telah ditetapkan.
13 Pelanggan merasa nyaman berada di ruang tunggu dan di lingkungan BBTA3.
14 Kondisi keamanan di BBTA3 sudah baik.
BBTA3-BPPTKawasan PUSPIPTEK Gedung No. 240, Setu, Tangerang Selatan, Banten, Indonesia, 15314
Telepon (021) 756 0902 Faksimile (021) 756 0901, Website http://bbta3.bppt.go.id