Anda di halaman 1dari 32

Workbook

PACE for RSD R11 – Kegiatan pengisian

Kegiatan Pengisian Pesawat Udara

DAFTAR ISI

TUJUAN PEMBELAJARAN ................................................................................................................. 2


KENDARAAN PENGISIAN ................................................................................................................... 3
PROSEDUR SEBELUM PENGISIAN ................................................................................................. 5
PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) .............................................................................. 5
PENGECEKAN KENDARAAN PENGISIAN ................................................................................. 6
STEP 1 – PERSIAPAN BERANGKAT UNTUK PENGISIAN ..................................................... 7
STEP 2 - BERKENDARA DI SISI UDARA..................................................................................... 8
STEP 3 - MENGHAMPIRI DAN POSISI PARKIR DI SISI PESAWAT .................................... 10
PROSEDUR SELAMA PENGISIAN .................................................................................................. 12
STEP 4 - PEMASANGAN PERALATAN PENGISIAN ............................................................... 12
STEP 5 – PROSES PENGISIAN .................................................................................................... 13
PROSEDUR SESUDAH PENGISIAN ............................................................................................... 15
STEP 6 – PELEPASAN PERALATAN PENGISIAN .................................................................. 15
QUALITY CONTROL PENGISIAN .................................................................................................... 17
KATEGORI QUALITY CONTROL PENGISIAN .......................................................................... 17
QC PENGISIAN BERDASARKAN WAKTU DAN TIPE KENDARAAN .................................. 18
PENGISIAN PADA KONDISI KHUSUS ........................................................................................... 19
PENGISIAN OVERWING ................................................................................................................ 19
PENGISIAN KETIKA APU PESAWAT SEDANG BEROPERASI ........................................... 22
PENGISIAN KETIKA APU PESAWAT SEDANG BEROPERASI ........................................... 23
PENGISIAN DENGAN EMERGENCY STOP TIDAK BERFUNGSI ........................................ 23
PENGISIAN DENGAN ENGINE PESAWAT MENYALA ........................................................... 24
PENGISIAN DENGAN PENUMPANG DI DALAM DAN NAIK/TURUN .................................. 25
PENGISIAN HELIKOPTER DENGAN ROTOR BERPUTAR .................................................... 26
PENGISIAN PESAWAT UDARA SELAMA CUACA BURUK .................................................. 27
PENGISIAN DENGAN SISTEM INTERLOCK TIDAK BEKERJA ........................................... 29
PENGISIAN/DEFUELING PESAWAT UDARA DI HANGGAR ................................................ 30
PROSEDUR KHUSUS ......................................................................................................................... 31
TUMPAHAN SELAMA PROSES PENGISIAN ............................................................................ 31
KEBAKARAN SELAMA PROSES PENGISIAN ......................................................................... 32
17 September 2018 1
Rev 0
Workbook
PACE for RSD R11 – Kegiatan pengisian

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai menyelesaikan training ini, peserta diharapkan dapat:
1. Memahami prosedur sebelum proses pengisian Bahan Bakar Minyak Penerbangan.

2. Memahami prosedur selama proses pengisian Bahan Bakar Minyak Penerbangan.

3. Memahami prosedur setelah proses pengisian Bahan Bakar Minyak Penerbangan.

4. Memahami prosedur quality control pengisian.

5. Memahami prosedur pengisian overwing Bahan Bakar Minyak Penerbangan.

6. Memahami prosedur pengisian pada kondisi-kondisi khusus.

7. Mampu menyerap pembelajaran dari kejadian-kejadian sebelumnya yang terkait

dengan kegiatan pengisian.

17 September 2018 2
Rev 0
Workbook
PACE for RSD R11 – Kegiatan pengisian

KENDARAAN PENGISIAN
Pengisian bahan bakar minyak penerbangan merupakan ranagkaian akhir dalam
proses pengelolaan BBMP, dalam kegiatan ini harus diyakinkan bahwa produk yang
akan diserahkan kepada pesawat udara harus memenuhi spesifikasi, ketepatan waktu
pelayanan karena menyangkut jadwal yang telah ditentukan serta aspek keselamatan
yang sangat diperlukan.

Pesawat terbang yang akan dilakukan proses pengisian terparkir pada ke lokasi non
publik area atau Apron, unsur kehati-hatian sangat diutamakan karena kita bergerak di
lokasi yang memiliki resiko tinggi.

Pengisian bahan bakar pesawat penerbangan menurut pergerakannya, saat ini


terdiri dari 2 (dua) sistem yaitu :

1. Fixed System/Hydrant System adalah suatu sistem pengisan bahan bakar pesawat
udara dimana pesawat yang akan diisi bahan bakar memarkir/menempatkannya di
dekat hydrant pit. Pada system ini penyerahan/penyaluran bahan bakar
penerbangan dari hydrant pit ke pesawat udara dapat menggunakan Hydrant
Dispenser atau Hydrant Cart.

+ Volume tak terbatas


- Pergerakan terbatas

Gambar 1. Sistem Hydrant

17 September 2018 3
Rev 0
Workbook
PACE for RSD R11 – Kegiatan pengisian

Pada beberapa bandara, terdapat juga fixed system yang berupa Refueling Station
atau stasiun pengisian pesawat udara, baik berupa Avgas maupun Avtur Station.

2. Mobile System adalah suatu sistem pengisian bahan bakar pesawat udara dimana
peralatan pengisian bahan bakar penerbangan mendatangi pesawat yang akan diisi
bahan bakar. Pada sistem ini penyerahan/penyaluran bahan bakar penerbangan ke
pesawat udara dapat menggunakan Refueller, Bridger Dispenser (Semi Refueller)
atau Troley.

+ Lebih Mobile
- Jumlah Terbatas
Gambar 2. Refueller
Pengisian pesawat pada lokasi kecil atau remote biasanya hanya menggunakan
drum dengan pompa tangan (hand pump), namun sistem tersebut juga harus
memperhatikan aspek2 keselamatan dan kualitas produk.

Pada prinsipnya pengisian bahan bakar pesawat udara menggunakan hydrant


dispenser maupun dengan refueller hampir sama. Yang membedakan diantaranya
pengisian bahan bakar pesawat udara dengan refueller harus memperhitungkan
kapasitas tangki refueller terhadap kebutuhan bahan bakar yang diperlukan pesawat
udara yang akan dilayani, sedangkan pengisian menggunakan hydrant dispenser
kebutuhan pengisian bahan bakar tidak terbatas namun perlu mempertimbangkan
ketersediaan hydrant pit. Hal lain yang membedakan antara refueller dengan hydrant
dispenser adalah pergerakan saat mendekati pesawat udara lebih mudah dibandingkan
dengan refueller dikarenakan pada umumnya refueller lebih besar, lebih panjang dan
lebih berat.

17 September 2018 4
Rev 0
Workbook
PACE for RSD R11 – Kegiatan pengisian

PROSEDUR SEBELUM PENGISIAN


PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
Alat pelindung diri (APD) adalah seperangkat peralatan yang dipakai atau dipegang
oleh orang yang bekerja dan dimaksudkan untuk melindungi orang tersebut terhadap
satu atau lebih resiko adanya potensi bahaya dalam aspek kesehatan dan keselamatan
kerja. APD ini dirancang bagi tenaga kerja untuk melindungi atau mengurangi tingkat
kecelakaan dan penyakit di tempat kerja yang dihasilkan akibat adanya paparan bahaya
secara kimiawi, radiologi, fisik, elektrik, mekanik atau bahaya lainnya.

Gambar 3. Penggunaan APD


APD dipakai sebagai upaya terakhir dalam usaha melindungi tenaga kerja, apabila
usaha secara rekayasa teknis dan administrasi tidak dapat berjalan dengan baik.
Pemakaian APD bukanlah pengganti dari kedua usaha tersebut, namun merupakan
usaha akhir. Berikut merupakan APD yang harus dipakai pada kegiatan pengisian:
1. Bump Cap
2. Ear Muff
3. Safety Glass
4. Safety Gloves
5. Safety Vest
6. Safety Shoes
7. Pakaian Anti-Static

17 September 2018 5
Rev 0
Workbook
PACE for RSD R11 – Kegiatan pengisian

PROSEDUR SEBELUM PENGISIAN


PENGECEKAN KENDARAAN PENGISIAN
Pengecekan kendaraan harus dilakukan untuk memastikan seluruh peralatan berfungsi
dengan baik dan siap dioperasikan dengan aman sebelum berangkat untuk melakukan
pengisian. Gunakan SF-119 untuk mengecek kendaraan sebelum pengisian pertama
setiap harinya. Pastikan seluruh perlengkapan yang dibutuhkan telah tersedia sebelum
meninggalkan base. Adapun aspek-aspek yang ditinjau saat pengecekan diantaranya
sesuai gambar berikut:

Gambar 4. Aspek Pengecekan Kendaraan Refueling


Terdapat peralatan keselamatan yang harus berfungsi dengan baik yaitu: deadman
control, interlock system dan APAR. Lakukan pengecekan tructive dengan prinsip ASO
(Air, Solar, Oli). Seluruh peralatan tersebut harus berfungsi baik yang didukung dengan
catatan yang lengkap dan terbaru. Jika ditemukan salah satu peralatan tersebut tidak
berfungsi atau kondisinya tidak baik, maka operator harus melaporkan pada atasannya
agar dapat ditindak lanjuti oleh fungsi terkait. T

17 September 2018 6
Rev 0
Workbook
PACE for RSD R11 – Kegiatan pengisian

PROSEDUR SEBELUM PENGISIAN


STEP 1 – PERSIAPAN BERANGKAT UNTUK PENGISIAN

Persiapan keberangkatan untuk pengisian dilakukan setelah dilakukan pengecekan


harian kendaraan dan APD telah dipakai secara lengkap dan benar. Selanjutnya ada
beberapa tahapan yang harus dilakukan sebagai berikut:

 Lakukan ABK sebelum menaiki kendaraan pengisian


 Check kondisi segel interlock system, dilarang mengemudikan kendaraan dengan
interlock yang tidak tersegel.
 Lakukan identifikasi lokasi ESB (Emergency Shutdown Button) terdekat (jika
menggunakan sistem hydrant)
 Konfirmasikan jenis bahan bakar dan jumlah yang diperlukan dengan petugas
airliner yang berwenang. Jika jumlah yang tepat belum diketahui pada awalnya,
suatu jumlah dasar harus diberikan yang nantinya dapat ditambahkan sesuai
dengan kebutuhan akhir.

(a) (b)

Gambar 5. Persiapan sebelum berangkat pengisian: (a) ABK dan (b) Seal Interlock

 Pastikan pemakaian seat belt sebelum meninggalkan base/depot.


 Lakukan brake test sesaat sebelum meniggalkan depot/base.

17 September 2018 7
Rev 0
Workbook
PACE for RSD R11 – Kegiatan pengisian

PROSEDUR SEBELUM PENGISIAN


STEP 2 - BERKENDARA DI SISI UDARA

Persyaratan kompetensi untuk mengemudi di sisi udara:

a. SIM B1/B2 yang dikeluarkan oleh kepolisian.


b. Telah mengikuti Pelatihan Driving Skill
c. Pas dan TIM yang dikeluarkan oleh Pihak berwenang di Bandara.
d. Sertifikasi RDT yang dikeluarkan oleh Direktorat Jendral Perhubungan Udara.
e. Telah mengikuti dan lulus pelatihan PACE

Berkendara di sisi udara memiliki regulasi khusus yang diatur pada SKEP/140/VI/1999.
Dalam mengendarai kendaraan di area Bandara harus selalu memperhatikan rambu-
rambu pada sisi udara dan area apron. Patuhi batas kecepatan mengemudi maksimum
sebagai berikut:

Gambar 5. Peraturan batas kecepatan mengemudi maksimum di sisi udara


Beberapa hal yang perlu diperhatikan selama berkendara di sisi apron diantaranya:

1. Pengawas regu harus meyakinkan bahwa petugas pengisian tidak dalam keadaan
mengantuk, mabuk, tidak dibawah pengaruh alkohol dan obat-obatan terlarang dan
tidak minum obat-obatan yang mengakibatkan kantuk.
2. Menggunakan sabuk pengaman selama mengemudi.
3. Lakukan test brakes sesaat sebelum meninggalkan depot/base.
17 September 2018 8
Rev 0
Workbook
PACE for RSD R11 – Kegiatan pengisian

4. Selalu mengemudi pada kecepatan yang aman dan jangan melebihi batas
kecepatan yang berlaku di Bandara. Bila tidak ada peraturan akan batas kecepatan,
maka batas kecepatan maksimum yang berlaku di area service road ditentukan 25
km/jam sedangkan untuk di area apron ditentukan seperti kecepatan berjalan
orang.

Pada saat memasuki area apron, pergerakan yang disarankan pada jarak 5 meter dari
pesawat udara adalah seperti pada gambar di bawah ini. Namun demikian,
pelaksanaannya tergantung pada kondisi area parkir sekelilingnya. Jika jarak antara
ujung sayap (wing tip) pesawat udara sangat dekat (kurang dari 5 m), maka kendaraan
pengisian tidak diperkenankan untuk melakukan pergerakan di antara sayap pesawat
udara.

Gambar 6. Pergerakan di sekitar pesawat udara

17 September 2018 9
Rev 0
Workbook
PACE for RSD R11 – Kegiatan pengisian

PROSEDUR SEBELUM PENGISIAN


STEP 3 - MENGHAMPIRI DAN POSISI PARKIR DI SISI PESAWAT

Ketika menghampiri (approaching) pesawat udara ketika akan melakukan pengisian


harus memperhatikan hal-hal berikut:

a. Pastikan bahwa petugas pengisian telah memahami parking stand plan pada
parking stand yang dituju.
b. Pastikan engine pesawat harus dalam keadaan berhenti sebelum anda
menghampiri pesawat tersebut.
c. Lampu anti-collision pesawat harus dalam keadaan mati.
d. Lakukan pengetesan rem sebelum mendekati ke pesawat kurang lebih 15 meter.
e. Dilarang menjalankan mobil mundur tanpa pemandu.

(a) (b)
Gambar 7. Posisi parkir refueling pesawat udara (a) Narrow Body (b) Wide Body

Sedangkan ketika menempatkan posisi kendaraan pengisian, harus diperhatikan hal-


hal berikut:

1. Posisikan kendaraan pengisian tersebut secara aman dan sesuai dengan Parking
Stand Plan.
2. Pesawat harus berada pada sisi pengemudi (sampel di Indonesia dimana
pengemudi berada di sisi kanan kabin, maka posisi pesawat harus pada sisi kanan
17 September 2018 10
Rev 0
Workbook
PACE for RSD R11 – Kegiatan pengisian

pengemudi) dengan kecepatan seperti orang berjalan dan lakukan pengereman


pada 5 meter dari pesawat udara. Bila ada permintaan khusus dari
pelanggan/airline mengenai posisi pergerakan kendaraan pengisian maka harus
dikomunikasikan dan dipandu pergerakannya oleh pihak airlines.
3. Jalur keluar kendaraan pengisian BBMP harus bebas dari halangan (keep exit
clear).
4. Pastikan pada saat pengisian sedang berlangsung, tidak ada kendaraan ataupun
benda yang menghalangi jalur keluar kendaraan pengisian. Jika pada saat
pengisian terdapat kendaraan yang menghalangi jalur pengsian, maka hentikan
sementara proses pengisian, sampai dengan jalur keluar kendaran pengisian
bebas.
5. Kendaraan pengisian BBMP yang akan ditempatkan di bawah sayap pesawat
haruslah memiliki bentuk yang cukup rendah sesuai fungsinya. Kendaraan tersebut
harus ditempatkan secara berhati-hati, untuk mencegah kerusakan pada pesawat.
Jika pandangan pengemudi terhalang, harus ada pemandu (guide man).
6. Ketika kendaraan berada di bawah sayap, perhatikan penempatan kendaraan
pengisian sedemikian sehingga mencegah kemungkinan sayap pesawat, jalur flap
dan permukaan lain menekan kendaraan pengisian sewaktu tinggi pesawat sedikit
menurun karena beban BBMP yang dipompakan ke dalamnya
7. Hindari zona fuel vent pesawat (minimum dalam radius 3 meter), angin keluaran
dari auxiliary power unit (APU) dan daerah-daerah bahaya lainnya.
8. Posisikan selang pengisian dan selang input Hydrant Dispenser sedemikian rupa
sehingga mengurangi resiko tabrakan oleh peralatan pemuatan bagasi atau
kendaraan pemeliharaan pesawat lainnya yang menyebabkan kerusakan.
9. Pasang rem tangan sebelum meninggalkan kabin kendaraan pengisian.
10. Pasang satu set ganjal ban (wheel chock) pada salah satu ban kendaraan.

17 September 2018 11
Rev 0
Workbook
PACE for RSD R11 – Kegiatan pengisian

PROSEDUR SELAMA PENGISIAN


STEP 4 - PEMASANGAN PERALATAN PENGISIAN

Terapkan urutan pemasangan peralatan pengisian dengan konsep “1-2-3” dan “3-2-1”
untuk pelepasan peralatan pengisian.

Gambar 8. Urutan pemasangan peralatan pengisian

 Pasang cone dan/atau bendera 4 arah


 [1] Pasang bonding cable
 [2] Pasang landyard, dual air pilot coupling dan input coupler untuk hydrant
dispenser.
 Gunakan tangga / platform pengisian untuk mengakses fueling panel.
 [3] Periksa kondisi receptacle pesawat sebelum pemasangan underwing
coupling lalu pasang underwing coupling ke male coupling pada fueling
compartment pesawat.

17 September 2018 12
Rev 0
Workbook
PACE for RSD R11 – Kegiatan pengisian

Gambar 9. Pengecekan receptacle pesawat

PROSEDUR SELAMA PENGISIAN


STEP 5 – PROSES PENGISIAN

1. Set meter arus pengisian ke angka nol dan catat angka pada pembacaan meter
totalisator pada form FD 105 sebelum melakukan penyaluran bahan bakar.
2. Buka pit valve (pengisian hydrant), buka delivery valve, tekan deadman control dan
mulai lakukan pengisian.
3. Mengamati kondisi fasilitas pengisian termasuk vent pada pesawat. Jika ada
kebocoran dalam sistem, segera hentikan pengisian pesawat udara dengan
melepaskan deadman control secepat mungkin.
4. Setelah pengisian 1000 liter lakukan visual check dengan sampel yang diambil dari
sisi outlet filter (hydrant dispenser). Pada pengecekan menggunakan CWD ambil
sampel sebanyak minimal 5 mL.

(a) (b)
Gambar 10. Quality control hydrant dispenser:
(a) setelah 1000 L - outlet filter (b) setelah pengisian - inlet filter
5. Lakukan monitoring PDG selama pengisian dan catat nilai perbedaan tekanan filter
monitor yang tertampil pada Pressure Differential Gauge (PDG).

17 September 2018 13
Rev 0
Workbook
PACE for RSD R11 – Kegiatan pengisian

Gambar 10. Pengamatan PDG selama pengisian

6. Selalu waspada akan situasi bahaya apapun yang dapat membahayakan pesawat
udara atau peralatan pengisian pesawat udara, dan segera hentikan pengisian bila
hal itu terjadi. Deadman harus selalu dioperasikan secara manual (dipegang), tidak
diperbolehkan melakukan bypass (diikat dan diganjal) terhadap handle deadman.
7. Ketika meninggalkan kendaraan pengisian (misalnya untuk meminta tandatangan
pihak airline), maupun dalam keadaan kendaraan pengisian idle (untuk waiting fuel
figure) hydrant pit valve harus dalam keadaan tertutup.
8. Setelah volume pengisian tercapai atau dinyatakan selesai oleh pihak airline yang
berwenang, lepaskan deadman control dan tutup delivery valve. Pada refueler
turunkan kecepatan motor pompa hingga ke posisi idle (refueller)

17 September 2018 14
Rev 0
Workbook
PACE for RSD R11 – Kegiatan pengisian

PROSEDUR SESUDAH PENGISIAN


STEP 6 – PELEPASAN PERALATAN PENGISIAN

1. Setelah kebutuhan bahan bakar pesawat udara terpenuhi, lepaskan selang


pengisian dari pesawat, gulung kembali, dengan memperhatikan bahwa coupling
tidak terseret dan nozzle ditempatkan secara benar. Pada Refueler, tidak
diperkenankan untuk mengosongkan isi selang dengan cara menghisap (dengan
mode defueling) BBMP karena hal ini dapat berakibat :
a. Distorsi permanen dan kerusakan internal selang;
b. Kurangnya produk melalui selang yang kosong atau semi-kosong;
c. Akan menyebabkan partikel dari strainer ujung selang (Hose end strainer)
kembali ke sistem.
2. Jika menggunakan hydrant dispenser lakukan appearance check, ambil sampel 1
(satu) liter dari saluran sebelum filter monitor (hydrant dispenser).
3. Jika sampel diminta oleh pelanggan, maka sampel harus selalu diambil dari sisi
outlet filter untuk pemeriksaan appearance atau kenampakan.
4. Melakukan langkah-langkah seperti dibawah ini sesuai dengan fasilitas pengisian
yang terdapat di lapangan
a. Tutup foot valve tangki (Refueler).
b. Kecilkan kecepatan pompa (Refueler).
c. Tutup Hydrant Pit valve dengan menarik lanyard.
d. Tutup Input coupler valve.
e. Lepaskan dan simpan selang input coupler.
5. Untuk pengisian dengan hydrant dispenser, lepas dan simpan tali landyard dan
pasang kembali tutup katup hidran dan tutup pit.
6. Lepaskan dan gulung bonding cable listrik statis.
7. Catat angka pada pembacaan meter totalisator dan hitunglah jumlah yang
dikirimkan. Bandingkan dengan jumlah yang tercantum pada register meter.
8. Lengkapi dokumentasi FD 105 dan dapatkan tanda tangan bukti dari teknisi airline
atau perwakilan pelanggan hanya setelah semua pemeriksaan telah selesai.

17 September 2018 15
Rev 0
Workbook
PACE for RSD R11 – Kegiatan pengisian

Gambar 11. Bon FD-105 – Delivery Receipt

9. Pastikan semua peralatan kendaraan pengisian telah tersimpan dengan baik


(delivery hose, input hose, landyard, bonding, platform dan tangga) dan lampu
interlock system tidak ada yang menyala. Petugas pengisian bertanggungjawab
penuh dalam menempatkan semua peralatan kembali pada posisi semula. Pastikan
tidak ada ancaman bahaya yang berpotensi menghalangi pergerakan kendaraan
pengisian.
10. Sebelum menjalankan kendaraan setelah pengisian pesawat udara, lakukan
inspeksi Atas Bawah Keliling (ABK) untuk mengecek kembali kendaraan sambil
menunjuk dan berkata (sesuai konsep Shisha Kosho)

Gambar 11. Penerapan Shisha Kosho saat ABK

17 September 2018 16
Rev 0
Workbook
PACE for RSD R11 – Kegiatan pengisian

QUALITY CONTROL PENGISIAN


Sebelum pengisian pertama setiap harinya harus dilakukan pengecekan dan pengujian
secara menyeluruh untuk memastikan bahwa produk dan peralatan telah layak untuk
digunakan. Batasan yang digunakan pada quality control saat pengisian ini yaitu BBMP
harus ”Clear, Bright, dan secara visual bebas dari partikel padat serta air tidak
terlarut pada temperature lingkungan bahan bakar”.

KATEGORI QUALITY CONTROL PENGISIAN

Quality control pengisian berdasarkan jenis pengecekannya dibagi


menjadi dua bagian, yaitu appearance check dan visual check sebagai
berikut:

a. Appearance Check
Sebuah cek lapangan untuk memastikan bahan bakar dalam keadaan baik/dapat
diterima (yaitu warna yang sesuai dan secara visual bersih dan jernih serta bebas
dari partikulat dan air terlarut pada suhu lingkungan)

b. Visual Check
Pemeriksaan Appearance/Kenampakan ditambah CWD

17 September 2018 17
Rev 0
Workbook
PACE for RSD R11 – Kegiatan pengisian

QUALITY CONTROL PENGISIAN


QC PENGISIAN BERDASARKAN WAKTU DAN TIPE KENDARAAN

Kegiatan quality control pengisian dilakukan sesuai dengan tipe kendaraan pengisian
yang digunakan. Waktu dan jenis quality control yang harus dilakukan pada kegiatan
pengisian mengacu pada tabel berikut:

Tabel 1. QC pengisian berdasarkan waktu dan tipe kendaraan

Catatan :

Jika ditemukan air dan/atau kotoran pada pengecekan tersebut lakukan tindakan berikut

1. Lakukan pengambilan sampel kedua.


2. Jika masih ditemukan, laporkan ke pihak airlines dan pengawas regu Jika sejumlah air
bebas, air tersuspensi dan/atau kotoran padat masih ditemukan, dan tidak memungkinkan
untuk melakukan pemeriksaan clear and bright dengan hasil baik, laporkan kepada pihak
airline dan pengawas regu. Kendaraan tersebut harus segera ditarik dari kegiatan
pengisian pesawat udara dan dilakukan penyelidikan untuk menentukan sumber air dan
kotoran. Sampel tersebut harus disimpan selama 1 x 24 jam atau sesuai kebutuhan.

Hasil dari quality control tersebut diisi pada Fueling Quality Statement (SF-
121/2012/AVS) dan disimpan sebagai bukti telah dilakukan pemeriksaan visual
terhadap sampel dimaksud dengan hasil clear & bright.

17 September 2018 18
Rev 0
Workbook
PACE for RSD R11 – Kegiatan pengisian

PENGISIAN PADA KONDISI KHUSUS


PENGISIAN OVERWING

Pengisian pesawat dari atas


sayap (overwing) memiliki
concern khusus dalam tahap
pelaksaannya, diantaranya :

Prosedur pengisian pesawat udara diatas sayap mengharuskan SETIDAKNYA 2 dari


3 PENGENDALIAN berikut harus dipenuhi sebelum pesawat udara yang membutuhkan
pengisian dari atas sayap dapat menerima pengisian bahan bakar. Jika hanya 1 atau
tidak ada yang dipenuhi dari persyaratan berikut, pengisian pesawat udara TIDAK
DAPAT diteruskan.

a. Pemilihan Nozzle
Semua pesawat udara yang menggunakan mesin piston, beberapa pesawat udara
kecil bermesin turbin dan sebagian besar helikopter dengan mesin turbin
menggunakan trigger nozzle untuk pengisian bahan bakar dari atas sayap. Untuk
pesawat dengan pengisian overwing cenderung tidak mudah dikenali jenis bahan
bakar yang digunakan. Akibatnya tidak jarang terjadi kecelakaan yang diakibatkan
oleh kesalahan jenis bahan bakar yang digunakan. Kesalahan ini dapat dicegah
dengan mengubah ukuran atau menyesuaikan nozzle pengisian bahan bakar
Avtur/Jet A-1 dari atas sayap sehingga tidak akan muat pada ukuran lubang tangki
Avgas yang lebih kecil, sebagai berikut:
1) Semua nozzle pengisian bahan bakar Avtur dari atas sayap yang baru dibeli
harus memiliki ukuran corong minimum diameter sebesar 67 mm (standard)
dengan opsi dapat diganti dengan corong berdiameter lebih kecil.
2) Jika lubang pengisian bahan bakar pada pesawat udara (termasuk helikopter)
dari atas sayap yang ada yang tidak sesuai ukurannya (lebih kecil) dengan jenis

17 September 2018 19
Rev 0
Workbook
PACE for RSD R11 – Kegiatan pengisian

corong di atas, maka dapat diganti dengan yang berukuran kecil. Jika pengisian
sudah selesai, corong harus diganti kembali dengan corong standard.
3) Semua nozzle pengisian bahan bakar Avgas dari atas sayap yang baru dibeli
harus memiliki ukuran corong maksimum diameter sebesar 49 mm.
4) Corong nozzle standard pengisian bahan bakar Avtur (67 mm) dari atas sayap
harus disimpan pada rak interlock pada kendaraan. Rancangan alat penyimpan
haruslah sedemikian rupa sehingga interlock tidak aktif ketika corong standard
telah terpasang pada nozzle.

(a) (b)

Gambar 13. Pemilihan nozzle (a) Avtur & (b) Avgas

b. Fuel Order
Formulir permintaan bahan bakar yang diberikan oleh airline harus mencantumkan
grade atau jenis bahan bakar yang diminta. Jika tidak tersedia, operator harus
melakukan konfirmasi jenis bahan bakar kepada pilot/pihak airline yang berwenang.
c. Label Petunjuk Jenis Bahan Bakar
Pesawat udara harus memiliki label grade bahan
bakar yang sesuai dengan grade bahan bakar pada
kendaraan pengisian pesawat udara. Jika pada
pesawat udara tidak terlihat, petugas harus
melakukan konfirmasi ke petugas airline mengenai
jenis bahan bakar yang digunakan dan akan diisikan.

17 September 2018 20
Rev 0
Workbook
PACE for RSD R11 – Kegiatan pengisian

Sentuhkan nozzle pengisian ke permukaan logam


pada bagian bibir lubang pengisian di pesawat dan
hubungkan bonding clip untuk menghindari listrik
statis.

Kecepatan pengisian dijaga tidak lebih dari 200 liter per


menit dan nozzle harus dijaga menyentuh titik pengisian.

17 September 2018 21
Rev 0
Workbook
PACE for RSD R11 – Kegiatan pengisian

PENGISIAN PADA KONDISI KHUSUS


PENGISIAN KETIKA APU PESAWAT SEDANG BEROPERASI
Jika pembuangan gas APU di dalam zona pengisian bahan bakar (area dengan radius
3 meter dari titik pengisian dan ventilasi pesawat terbang, lubang hidrant, kendaraan
penggerak dan selang yang digunakan), pengisian bahan bakar harus DIHENTIKAN
sebelum APU dapat diaktifkan.

Gambar 13. Auxiliarry Power Unit (APU) pada pesawat


1. Jika APU dihentikan selama operasi pengisian bahan bakar, maka APU tidak boleh
dinyalakan sampai aliran bahan bakar berhenti.
2. Jika pembuangan gas APU di luar zona pengisian, maka dapat dinyalakan dan
dimatikan selama pengisian tanpa perlu notifikasi.
3. Dalam keadaan gas pembuangan APU mengarah langsung ke bagian atas sayap
pesawat, pengisian overwing tidak boleh dilakukan saat APU dinyalakan.
4. Jika terjadi tumpahan, APU harus segera dihentikan dan tetap diam sampai
tumpahan dibersihkan dan tidak ada bahaya dari inflammable vapours.

17 September 2018 22
Rev 0
Workbook
PACE for RSD R11 – Kegiatan pengisian

PENGISIAN PADA KONDISI KHUSUS


PENGISIAN KETIKA APU PESAWAT SEDANG BEROPERASI
Ground Power units harus diposisikan paling tidak tiga meter dari kendaraan bahan
bakar, tiga meter dari titik pengisian pesawat dan aman dari wing tank vents.

1. Ground Power Unit (GPU) harus dimulai SEBELUM pengisian dimulai.


2. Ground Power Unit (GPU) tidak boleh diputuskan atau dioperasikan selama
pengisian bahan bakar.
3. Jika terjadi tumpahan, GPU harus segera dihentikan dan tetap diam sampai
tumpahan dibersihkan dan tidak ada bahaya uap yang mudah terbakar.
4. Pesawat yang menggunakan engine utama seperti APU (contoh: ATR42 dan
ATR72), refueling tidak dibolehkan dengan APU menyala karena adapter refueling
berada di sisi yang sama pada pesawat.

PENGISIAN DENGAN EMERGENCY STOP TIDAK BERFUNGSI

Pengisian dengan sistem hydrant pada parking


stand dimana Emergency Stop Button (ESB) tidak
tersedia tidak diperbolehkan tanpa adanya metode
alternatif untuk emergency shutdown. Metode ini
dapat berupa kontak radio antara operator pengisian
dengan lokasi yang memiliki Emergency Stop Button
yang berfungsi.

17 September 2018 23
Rev 0
Workbook
PACE for RSD R11 – Kegiatan pengisian

PENGISIAN PADA KONDISI KHUSUS


PENGISIAN DENGAN ENGINE PESAWAT MENYALA
Pengisian pesawat dengan mesin utama dinyalakan harus DIHINDARI sebisa mungkin
dan harus dilakukan hanya jika diminta secara khusus oleh pelanggan. Adapun
beberapa yang harus diperhatikan pada kondisi ini diantaranya:

1. Tanggung jawab terletak pada Maskapai Penerbangan dan harus memiliki


prosedur CAA yang disetujui dalam manual operasi mereka. Jaminan harus
didapatkan dari pihak customer.
2. Pada kondisi GPU tidak tersedia untuk menyalakan kembali engine aircraft,
permohonan pengisian dapat dilakukan dengan satu engine dinyalakan
3. Pengisian bahan bakar overwing tidak diizinkan dengan mesin berjalan
4. Semua staf pengisian bahan bakar harus diberi tahu secara khusus saat mesin
sedang menyala dan memperingatkan agar tetap aman.
5. Jika pesawat termasuk dalam tipe multi-engine, refueling diperbolehkan pada
sisi sayap yang bersebrangan dengan engine yang dinyalakan.
6. Proses selama refueling harus disaksikan secara langsung oleh perwakilan dari
pihak airline.
7. Refueller harus berada pada jarak maksimal yang dimungkinkan oleh panjang
delivery hose.
8. Pengisian harus segera dihentikan jika muncul ketidaksesuaian dan tidak boleh
dihidupkan kembali sampai dinyatakan aman,

17 September 2018 24
Rev 0
Workbook
PACE for RSD R11 – Kegiatan pengisian

PENGISIAN PADA KONDISI KHUSUS


PENGISIAN DENGAN PENUMPANG DI DALAM DAN NAIK/TURUN
Pengisian pesawat dengan penumpang di dalam harus DIHINDARI sebisa mungkin dan
harus dilakukan hanya jika diminta secara khusus oleh pelanggan. Adapun beberapa
hal yang harus diperhatikan pada kondisi ini diantaranya:

1. Tanggung jawab terletak pada Maskapai Penerbangan dan harus memiliki


prosedur CAA yang disetujui dalam manual operasi mereka.
2. Diijinkan oleh regulator bandara setempat
3. Refueling/defueling harus segera dihentikan apabila terjadi kondisi bahaya
seperti terjadi tumpahan minyak, timbul perbedaan penafsiran regulasi yang
dapat mengarah kepada timbulnya bahaya.
4. Airline harus menginformasikan keberadaan penumpang di dalam atau
naik/turun pesawat kepada petugas pengisian.
5. Penumpang harus dalam pengawasan oleh personil yang kompeten pada rute
yang aman dari operasi pengisian dan tidak diperbolehkan untuk merokok.
6. Operasi pengisian harus segera dihentikan apabila muncul keadaan yang
membahayakan (contoh: tumpahan)
7. Clausul penjaminan operasional pada kondisi ini agar dimasukan ke dalam
kontrak dengan customer.

17 September 2018 25
Rev 0
Workbook
PACE for RSD R11 – Kegiatan pengisian

PENGISIAN PADA KONDISI KHUSUS


PENGISIAN HELIKOPTER DENGAN ROTOR BERPUTAR
Pengisian helikopter dengan rotor berputar merupakan kegiatan yang berbahaya dan
memerlukan perhatian khusus. Beberapa bahaya yang mungkin terjadi pada kondisi ini
diantaranya:

a. Bertabrakan dengan rotor helikopter


b. Distraksi akibat peningkatan level kebisingan
c. Jarak yang dekat antara lubang pengisian dengan engine helikopter
d. Perputaran rotor yang terpapar pada operator pengisian dapat memicu
kesalahan karena bekerja dibawah tekanan.

Adapun beberapa mitigasi dan prosedur yang harus diikuti saat pengisian helikopter
dengan rotor berputar diantaranya:

1. Pengisian harus dilakukan minimal dengan dua operator.


2. Seluruh penumpang dan personal yang tidak berkepentingan harus dievakuasi
ke tempat yang aman selama proses pengisian.
3. Team leader harus berada pada tempat dimana ia dapat melihat dan dilihat. Pilot
dan personel pengisian mendapatkan instruksi dari tim leader selama proses
pengisian.
4. Setidaknya 2 (dua) APAR dengan kapasitas 9 kg harus disiapkan dengan akses
yang mudah dijangkau oleh operator pengisian dan team leader.
5. Manuver kendaraan pengisian di dekat helikopter dilakukan untuk menghindari
tabrakan dengan rotor helikopter.
6. Jarak minimum antara tip rotor terdekat dengan pengisian adalah 5 meter.
7. Kendaraan pengisian harus diparkirkan dengan posisi clear forward exit route.
8. Pengaturan penumpang merupakan tanggung jawab helicopter ground crew.

17 September 2018 26
Rev 0
Workbook
PACE for RSD R11 – Kegiatan pengisian

PENGISIAN PADA KONDISI KHUSUS


PENGISIAN PESAWAT UDARA SELAMA CUACA BURUK
Pengisian selama hujan lebat tidak dapat dilakukan pada pengisian overwing terkait
dengan kemungkinan air masuk kedalam tangki pesawat udara dan keselamatan
operasional. Pengisian pesawat udara pada ketinggian tidak diperbolehkan pada
kecepatan angin lebih dari 40 knot (74 km/jam).

Untuk menghindari kesulitan yang terjadi kemudian, prosedur untuk menunda pengisian
jika terjadi badai petir harus disepakati dengan pihak Bandara yang berwenang.
Tindakan yang harus diambil ketika harus mengisi bahan bakar di tengah badai petir
harus didiskusikan dan disetujui sebelumnya dengan perwakilan setempat dari setiap
pelanggan dan pihak Bandara yang berwenang.

Pengawas regu yang bertugas berwenang untuk menetapkan apakah kondisi di area
pengisian pesawat dalam keadaan aman dari petir. Jika tidak, proses refueling harus
dihentikan. Dan jika aman, maka proses refueling dapat dilakukan dengan perhatian
penuh.

Hubungi kantor Meteorologi


Bandara atau Menara Kendali
(Airport Tower) jika tidak ada
kepastian akan waktu, lama
dan besarnya badai yang
berlangsung.

17 September 2018 27
Rev 0
Workbook
PACE for RSD R11 – Kegiatan pengisian

17 September 2018 28
Rev 0
Workbook
PACE for RSD R11 – Kegiatan pengisian

PENGISIAN PADA KONDISI KHUSUS


PENGISIAN DENGAN SISTEM INTERLOCK TIDAK BEKERJA
Selama pengisian pesawat udara pesawat, semua sistem interlock dalam kendaraan
harus bekerja dengan baik. Jika kegagalan dalam sistem interlock manapun dalam
kendaraan ditemukan sebelum pengisian pesawat udara, kendaraan harus ditarik dari
penggunaan dan diperbaiki. Sistem interlock kendaraan tidak boleh dibatalkan kecuali
dalam keadaan berikut :

1. Dalam keadaan darurat, seperti kebakaran, dimana kendaraan pengisian bahan


bakar harus dikemudikan untuk memperkecil resiko meluasnya kebakaran.
2. Jika kegagalan kendaraan terjadi pada waktu pengisian pesawat udara.

Gambar 14. Interlock tidak berfungsi

Setelah sistem interlock kendaraan dibatalkan, kendaraan itu harus ditarik dari operasi
dan diperbaiki. Pimpinan tertinggi Aviation di suatu Lokasi (Operation Head) harus
diberitahu dan alasan pembatalan harus diperiksa dan catatan yang ditandatangani
harus disimpan. Jika penggunaan kendaraan dengan sistem interlock yang rusak tidak
dapat dihindari, prosedur ’Surat Pengecualian/Waiver’.

17 September 2018 29
Rev 0
Workbook
PACE for RSD R11 – Kegiatan pengisian

PENGISIAN PADA KONDISI KHUSUS


PENGISIAN/DEFUELING PESAWAT UDARA DI HANGGAR
Melaksanakan pengisian/defuelling di Hanggar atau dalam bangunan tertutup adalah
tidak diijinkan, kecuali dapat dipenuhi beberapa ketentuan sbb;

1. Ada perjanjian khusus antara


Airlines dan Otorita Bandara, dan
dibuatkan prosedur khusus yang
disetujui oleh para Pihak yaitu
Airlines, Otorita Bandara dan
Pertamina Aviation.
2. Pertanggungan jawab dan perlindungan harus diberikan oleh Airlines kepada
Pertamina Aviation.
3. Kendaraan pengisian harus tetap berada diluar hanggar.
4. Peralatan pemadam kebakaran dan peralatan jika terjadi tumpahan harus tersedia
dalam jumlah cukup dan siap pakai serta mudah diakses.
5. Pintu hangar harus selalu dalam kondisi terbuka untuk memberikan sirkulasi udara
yang cukup.
6. Selama pelaksanaan pengisian/defueling, hal yang tidak berkaitan dengan proses
tersebut harus dihentikan hingga pelaksanaan pengisian/defueling selesai.
7. Selama pelaksanaan pengisian/defueling, hanya orang yang mempunyai
kepentingan serta mendapat persetujuan dari pihak airline yang berada didalam
hangar.
8. Peralatan yang digunakan, hanya menggunakan peralatan Pertamina

17 September 2018 30
Rev 0
Workbook
PACE for RSD R11 – Kegiatan pengisian

PROSEDUR KHUSUS
TUMPAHAN SELAMA PROSES PENGISIAN
Tumpahan BBMP merupakan bahaya yang dapat menimbulkan kebakaran dan
menyebabkan kerusakan lingkungan. Ketika terjadi tumpahan, pengisian pesawat
udara segera harus dihentikan. Pihak Airliner dan Pengawas Regu yang sedang
bertugas harus segera diberitahu sehingga tindakan yang diperlukan dapat diambil
untuk melindungi pesawat, awak dan penumpangnya, serta untuk membersihkan
tumpahan itu. Adapun step-by-step yang harus dilakukan apabila ada tumpahan minyak
sebagai berikut:

STEP 1 : Hentikan pengisian/aliran bahan bakar

a. Tutup Deadman
b. Tarik Lanyard
c. Tekan Emergency Fuel Stop pada kendaraan
d. Tekan ESB (Emergency Shutdown Button) terdekat – Jika menyangkut
kebocoran pada hydrant pit valve. ESB akan mematikan pompa dan
menutup valve hydrant.

STEP 2 : Laporkan tumpahan kepada pengawas dan pihak airline.


STEP 3 : Untuk tumpahan kecil, gunakan absorbent pada spill kit.
STEP 4 : Untuk tumpahan signifikan melebihi 4 m2 laporkan kepada PK-PPK
STEP 5 : Buatkan Laporan Kejadian / Berita Acara Kronologis Kejadian setelah
penanggulanan

17 September 2018 31
Rev 0
Workbook
PACE for RSD R11 – Kegiatan pengisian

PROSEDUR KHUSUS
KEBAKARAN SELAMA PROSES PENGISIAN
Kejadian kebakaran saat proses pengisian sangatlah berbahaya dan berpotensi
merugikan dalam skala besar. Berikut ini tahapan tindakan yang harus dilakukan
apabila terdapat kebakaran selama proses pengisian:

STEP 1 : Hentikan pengisian/aliran bahan bakar


STEP 2 : Evakuasi kendaraan pengisian dari area kebakaran
STEP 3 : Lakukan penanggulangan kebakaran secepatnya dengan APAR
STEP 4 : Minta bantuan segera, terutama kepada pihak PK-PPK
STEP 5 : Laporkan kejadian kepada semua pihak terkait
STEP 6 : Minta bantuan segera, terutama kepada pihak PK-PPK

Gambar 14. Pemadaman kebakaran menggunakan APAR

17 September 2018 32
Rev 0

Anda mungkin juga menyukai