PENDAHULUAN
Keberadaan Pelindo 3 tak lepas dari wilayah Indonesia yang terbentuk atas
jajaran pulau-pulau dari Sabang sampai Merauke. Sebagai jembatan penghubung
antar pulau maupun antar negara, peranan pelabuhan sangat penting dalam
keberlangsungan dan kelancaran arus distibusi logistik. Pelayanan terbaik dan
maksimal merupakan komitmen Pelindo 3 untuk mejaga kelancaran arus logistik
nasional. Komitmen itu tertuang dalam visi perusahaan Berkomitmen Memacu
Integrasi Logistik dengan Layanan Jasa Pelabuhan yang Prima. Mendukung visi
tersebut, Pelindo 3 menetapkan strategi-strategi yang dituangkan dalam Rencana
Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) yang dievaluasi setiap 4 (empat) tahun sekali.
Pelindo 3 memiliki komitmen yang kuat dalam mewujudkan visi dan misi
perusahaan. Oleh karenanya, setiap tindakan yang diambil oleh perusahaan selalu
mengacu pada tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).
1
Perusahaan juga menerbitkan pedoman etika dan perilaku (Code of Conduct)
sebagai acuan bagi seluruh insan Pelindo 3 mulai dari Komisaris, Direksi, hingga
Pegawai untuk beretika dan berperilaku dalam proses bisnis serta berperilaku
dengan pihak eksternal.
Perangkat lain yang mendukung Pelindo 3 dalam meraih visi dan misi
perusahaan adalah penghayatan nilai-nilai Budaya Perusahaan. Sebagai
perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa, mengutamakan kepuasan pelanggan
adalah menjadi prioritas. Customer Focus menjadi budaya perusahaan yang
pertama harus tertanam dalam diri setiap insan Pelindo 3, dilanjutkan oleh Care
dan budaya perusahaan yang ketiga adalah Integrity.
Kini, Pelindo 3 menjadi salah satu BUMN besar di Indonesia dengan tingkat
jumlah aset yang meningkat setiap tahunnya. Pelindo 3 juga menjadi segelintir
BUMN yang memasuki pasar global. Hal ini membuktikan bahwa Pelindo 3
memiliki daya saing yang tinggi dan menjadi perusahaan berkelas internasional.
1.2. Tujuan
1.2. Manfaat
2
d. Menyajikan hasil-hasil yang diperoleh selama kerja praktek dalam bentuk
Waktu
Tempat
Adapun tempat pelaksaan Praktek Kerja Lapangan yaitu di P.T Pelabuhan
Indonesia III (PERSERO) Cabang Tanjung Emas ,Semarang
BAB II
3
Nama Perusahaan : PT. PELABUHAN INDONESIA III(PERSERO)CABANG
TANJUNG EMAS SEMARANG
Alamat : jl. Coaster No 10 A, Semarang 50174 Jawa Tengah
Indonesia
Jenis Usaha : Bongkar Muat ,Terminal Penumpang
Didirikan : Abad ke-19
Luas Wilayah : Kurang Lebih 500 ha
Hasil bongkar muat : Kayu Log , Batu bara, Pasir
Peralatan Produksi : Luffing crane ,Exsavator, froklip,wheel Loder
Lain lain : Jam Kerja selama 24 jam terbagi dalam 3 shift
Menurut data tahun 1970 1983 , kenaikan arus barang rata rata tiap tahun
naik sebesar 10% . Mengingat keterbatasan fasilitas pelabuhan , maka pemerintah
menetapkan untuk mengembangkan pelabuhan semarang . Rencana
pengembangan pelabuhan ( MATER PLAN ) dibagi 3 tahapan .
4
Setelah proyek pembangunan tahap 1 selesi dan diresmikan oleh presiden
Soeharto pada tanggal 23 November 1985 , pelabuhan secara resmi diberi nama
PELABUHAN TANJUNG EMAS .Tahap 2 berupa pembangunan dermaga
PETI KEMAS sepanjang 345m dengan fasilitas alat bongkar muat Container
berupa 4 Unit Gantry Crane dan 8 Unit RTG kemudian juga selesai dalam periode
1995 1997 . Proyek tahap 2 mengarahkan TANJUNG EMAS sebagai salah satu
pelabuhan Container diINDONESIA sebagai perwujudan partisipasi dalam
millennium ke3 dan globalisasi tujuannya untuk mewujudkan multimoda
transportasi yang terpadu telah dioprasikan DRY PORT Solo Jebres secara
penuh .
5
CABANG TANJUNG EMAS
6
dengan adanya struktur organisasi diatas menambahkan wawasan bagi kami yang
PKL di PT Pelindo.
7
pukul 08.00 WIB sampai 17.00 WIB dari hari Senin sampai Kamis, jika hari
Jumat mulai pukul 07.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB, antara lain :
BAB III
PELAKSANAAN PKL
8
3.1. Pelaksanaan PKL
Adapun waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yaitu dari tanggal
13 Februari 13 April 2017 yang bertempat di PT. Pelindo III (Persero) Cabang
Tanjung Emas Semarang. Kegiatan PKL yang berlangsung selama kurang lebih
dua bulan tersebut terlaksana dengan lancar tanpa ada kendala yang berarti.
Selama kami melaksanakan PKL banyak hal-hal yang belum kami ketahui selama
belajar di bangku kuliah, hal ini tentu saja membuka lebar pandangan kami
terhadap dunia industri. Kami berusaha semaksimal mungkin dalam kegiatan
tersebut dengan harapan bisa membantu menyelesaikan masalah-masalah yang
ada dan tentu saja dengan bantuan pembimbing industri.
Hari pertama dan kedua kami melakukan orientasi lingkungan pelabuhan dan
perkenalan dengan para karyawan yang ada di Divisi Teknik, selama seminggu
pertama kami perkenalan berbagai bagian-bagian pelabuhan mulai dari pelabuhan
dalam, pelabuhan nusantara, terminal penumpang dan RO - RO, pelabuhan
samudra, dan bagian lainnya. Walaupun yang kami teliti hanya di beberapa
pelabuhan tetapi paling tidak kami sudah mengenal proses alur bongkar muat
kayu log yang dijelaskan langsung oleh pembimbing industri. Tahap awal dari
bongkar muat kayu log yang berada di pelabuhan dalam , kita sebagai mahasiswa
teknik mesin, hanya mempelajari bagaimana cara memindah kayu log dari
tongkang kedarat, dengan menggunakan alat berat Luffing crane dengan kapasitas
beban muat 20Ton.
Selanjutnya pada minggu ketiga dan keempat kami berfokus di kantor devisi
teknik untuk mempelajari alat berat yang bisa dibilang paling penting perannya
9
dalam proses bongkar muat. Kami mempelajari engine ganset C15 , bagian
bagian harbour, juga mempelajari bagaimana mengetahui seling yang baik, lalu
mempelajari pentingnya system kelistrikan PLC pada Luffing Crane dan fungsi
pentingnya bagi kelancaran proses bongkar muat. Di pelabuhan dalam terdapat 2
unit Luffing Crane dengan 2 tipe yang sama tersebut cara pengoperasiannya
kurang lebih sama. Untuk prinsip kerja alat berat Luffing Crane pentingnya adalah
system kelistrikan pada ganset C15, system pada hidrolic ,dan yang terpenting
dalam alat berat tersebut adalah sytem kendali yang berada dalam system
kelistrikan PLC.
Untuk cara mengidupkan engine ganset C15 dan system kelistrikan PLC kami
dijelaskan oleh mekanik yang berpengalaman, dijelaskan bahwa Luffing Crane ini
digerakkan dengan dengan system kelistrikan PLC yang disuplay dengan ganset
C15. Luffing Crane yang di operasikan ini berperan untuk memindahkan kayu
log dari kapal tongkang ke darat.
Crane adalah alat pengangkat dan pemindah material yang bekerja dengan
perinsip kerja tali, crane digunakan untuk angkat muatan secara vertikal dan
gerak kearah horisontal bergerak secara bersama dan menurunkan muatan ke
10
tempat yang dituju dengan mekanisme pergerakan crane secara dua derajat
kebebasan. Luffing Crane Merupakan jenis lain dari alat bongkar muat di
pelabuhan. Berbentuk seperti crane kapal, namun terletak di dermaga. Beberapa
menggunakan rel atau roda sebagai sarana untuk berpindah tempat,alat ini dapat
digunakan untuk berbagai jenis cargo, seperti container, bag carge, maupun curah
kering (dengan penambahan alat tertentu).
Faktor luar yang harus diperhatikan dalam menentukan kapasitas alat adalah:
11
atau memutar drum penggulung kabel baja yang bekerja menarik atau mengulur
kabel baja. Kemudian dari drum penggulung tersebut diteruskan kesistem puli.
Setelah itu kabel baja tersebut padaujungnya dipasang kait, yang fungsinya untuk
menaruh muatan yang akan dipindahkan. Apabila maumelakukan pengangkatan
atau penurunan muatan maka kita tinggal menghidupkan motor penggerakyang
akan memutar drum penggulung kabel baja tersebut.
Biasanya sebuah caren dengan jib berengsel akan cenderung memiliki Hook
sistem kerjanya bergerak keatas dan kebawah ,sebagai pengeraknya adalah jib.
Sebuah tingkat luffing crane adalah seperti bangau umumnya, tetapi dengan
mekanisme tambahan untuk menjaga tingkat hook saat luffing, sistem kerja
12
luffing crane sama seperti crane-crane yang ada diproyek pembangunan, yang
memili jantung kekuatan pada sistem hydrolicnya, dan bagian bagian pada luffing
crane meliputi , seperti motor traveling, hook, tali baja (seling), engine ganset
C15, sistem kelistrikan PLC, cabin operator, sistem hidrolic, motor balance.
Bagian-bagian tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda dan memiliki
kepentingan yang berbeda-beda, sebagai berikut saya akan mengenalkan luffing
crane yang berwujud gambar dan bagian-bagian pada luffing crane :
Merupakan bagian dari tower crane yang panjang dan bisa berputar
secara horisontal sebesar 360 atau sering disebut lengan luffing crane
yang berfungsi untuk mengangkat material atau alat bantu pada proyek
dengan bantuan kabel baja (sling). Jib, merupakan lengan luffing crane
yang terdiri dari elemen-elemen besi yang tersusun menjadi satu bagian
rangka batang. Pemasangan jib harus sesuai dengan keperluan dan
persyaratannya, baik dengan panjang yang standard maupun yang
mencapai maksimum. Pemasangan jib ini, selanjutnya mempengaruhi
terhadap beban yang diangkat. Untuk tiap panjang jib tertentu, ada batasan
beban maksimum.
13
Gambar 3.1 Jib dan boom
14
Gambar 3.2 Hook dan sling
15
Gambar 3.3 Cabin
d) Slewing Mechanism
Slewing mechanism adalah bagian yang bertugas untuk memutar tower
crane.
16
Gambar 3.4 Slewing Mechanism
e) Tower Top
Tower top adalah bagian puncak dari crane.
17
Gambar 3.5 Tower top
f) PLC
adalah sistem elektronik yang beroperasi secara digital, untuk system
kendali kelistrikan di luffing crane.
18
Gambar 3.6 PLC Luffing Crane
g) Genset C 15
Genset adalah sebuah perangkat yang berfungsi menghasilkan daya
listrik.
19
Gambar 3.7 Genset C 15
h) Sistem Hidrolik
Sistem hidrolik merupakan suatu bentuk perubahan atau pemindah
daya dengan menggunakan media pengantar berupa fluida cair untuk
memperoleh daya yang lebih besar dari daya awal yang dikerluarkan.
20
Gambar 3.8 Sistem Hidrolik
i) Motor
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi
energi mekanik. Alat yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi
mekanik menjadi energi listrik disebut generator atau dynamo.
21
Gambar 3.9 Motor
22
Gambar 3.10 Kontruksi Level Lufing Crane
23
No Waktu Poin pemliharaan
Pemriksaan
1 Kapasitas Oli
2 Suhu Oli
5 Pressure valev
8 Slewing Bearing
11 Sea Lashing
12 Hooktackle block
Pemeriksaan
2 minggu
(per 250jam)
14 Condensed moisture to be dropped
17 Cleaning of breathers
20 Slipring assembly
25
Pompa menghisap oli hidrolik yang tersimpan di dalam oil Tank dan
mendorongnya menuju actuator (penggerak). Directional control valve berfungsi
untuk mengubah arah aliran oli hidrolik yang menuju actuator sehingga actuator
dapat bergerak bolak-balik (maju-mundur pada cylinder boom, berputar searah-
berlawanan arah jarum jam bila actuatornya berupa motor pada system winch atau
swivel/swing). Bila directional control valve pada posisi netral ( handle di posisi
tengah) maka oli akan dibuang ke oil tank kembali dan tidak keactuator.
26
Kecepatan motor semata-mata tergantung pada buangan (discharge)
dari pompa variable.
Bagian sirkuit pengontrol minyak pengontrol pompa Berlaku
untuk pengontrol pompa, sama seperti untuk hoisting gear dan slewing
gear.
3) Sirkuit Slewing gear
Pompa slewing gear memberikan minyak hidrolic ke motor
slewing gear dari motor aliran minyak dikembalikan ke pompa. Jenis
pompa slewing juga adalah jenis pompa perpindahan variable
A4VG125EP.
Motor slewing gear adalah motor perpindahan variable dengan
langkah torak tetap. Debit dalam cm3/putaran adalah tetap.
Untuk mengontrol pompa slewing gear kedua sisi tekanan tinggi
dan tekanan rendah berubah tergantung pada arah dimana crane
diperlukan berputar untuk menyesuaikan terhadap sudut kemiringan
kapal.
b) Pendingin minyak Hidrolik
Lahkah kedua pompa kembar adalah menarik minyak dari tangka
memberikan itu melalui filter dan mendinginkan rumah pompa dan dari sana
kembali ke tangki. Untuk menghindari tekanan tinggi ketika memulai dengan
minyak dingin, bypass valve dengan kebutuhan untuk musim semi 3 bar dipasang
di saluran tersebut.
Komponen sistem pendingin terdiri motor listrik dengan kipas/fan pendingin
dan dengan radiator sarang lebah.Setelah melewati radiator sarang lebah udara
dibuang keudara terbuaka melalui flap knalpot. Minyak hidrolik dengan cepat
menghangat hingga suhu oprasi yang cocok, ventilator hanya diaktifkan oleh
sensor suhu ketika suhu minyak dalam tangka mencapai sekitar 50 C.
c) Tangki minyak hidrolik
Tangki oli hidrolik memiliki volume minyak maksimum 500 liter.
Tingkat/level minyak dapat diperiksa dengan dua gelas penduga tingkat/level
minyak harus selalu berada diantara dua gelas penduga tersebut.
27
Selain filter udara disediakan yang memungkinkan pergantian udara ketingkat
minyak bervariasi dibagian bawah tangka dipasang drain yang digunakan untuk
mengosongkan tangka sebagain atau seluruhnya.
d) Pengisian
Tingkat/level minyak tertinggi dalam tangka adalah puncak melalui mengisi
saringan dan tutup dengan kopling penutup berupa katup non-return valve. Setiap
crane dilengkapi dengan pompa pengisi yang dioprasikan secara manual dan
selang yang cocok dengan kopling penutup pada pompa di satu sisi dan disisi lain.
e) Inspeksi dan pemeliharaan
Komponen hidrolik telah dirancang dan tidak akan bermasalah untuk oprasi
lama tanpa masalah. Peralatan ini hanya membutuhkan pemeliharaan sangat
sedikit. Namun sedikit perhatian dibutuhkan agar dapat dioprasikan bebas. Dari
pengalaman praktis menunjukan bahwa hinggal 80% semua gangguan oprasi
disebabkan karena kotoran, pemeliharaan yang buruk dan cairan hidrolik yang
tidak cocok.
f) Tingkat/level minyak
Tingkat/level minyak harus sering diperiksa. Karena dengan kenaikan
temperature oprasi, penumpukan udara terlarut dan terjadi kegagalan pompa
karena kavitasu dapat membuat permukaan cairan turun di bawah tanda batas
minimum. Pemeriksaan level oli sebelum memulai sistem hidrolik.
g) Suhu minyak
Suhu oprasi tergantung pada beberapa faktorseperti jenis oprasi,siklus oprasi
mesin, sirkuit dll. Dalam praktiknya suhu minyak biasanya antara 40C sampai
90C.
Suhu minyak pada reservoir harus dipantau terus menerus. Suhu meningkat
secara bertahap dapat menunjukan adanya kontaminasi, adanya sumbatan atau
terjadinya keausan komponen logam dll.
h) Kondisi minyak
Pelumasan cairan tergantung pada sejumlah factor seperti suhu,lingkungan
kotor,tekanan oprasi,kelembaban dll.
28
i) Mencegah dan memperbaiki kebocoran
Pemeriksaan sistem hidrolik secara teratur untuk meneliti kebocoran.
Kebocoran dapat ditemukan hanya jika permukaan eksternal dari sistem hidrolik
tetap bersih. Selang bocor harus segera diganti. Ganti cincin 0 jika kebocoran
ditemukan di flens atau kopling kompresi yamg menggunakan 0 sebagai elemen
perapat.
j) Penggantian minyak
Tangki harus diperiksa dan dibersihkan dari endapan minyak (oil sludge)
sebelum mengisi ulang dan filter cartridge harus diganti pada waktu yang sama.
k) Pemeriksaan lainnya
Dengan sedikit perhatian kerusakan dapat diidentifikasi sebelum menjadi
serius. Hal ini berlaku baik ketika dioprasikan, hal yang perlu diperhatikan:
1) Kebocoran eksternal
2) Kontaminasi
3) Kerusakan khusus nya selang
4) Seara dari pompa, motor, kopling, mounting
29
BAB IV
4.1 Kesimpulan
2. Luffing Crane Merupakan jenis lain dari alat bongkar muat di pelabuhan
yang di gunakan untuk memindahkan kayu log dari tongkang ke darat.
4.2 Saran
Saran yang dapat diberikan penulis untuk melengkapi karya tulis ini adalah :
1. Semua pihak yang terkait antara mekanik dan operator harus saling
membantu agar menunjang perawatan alat berat supaya teteap dapat
digunakan dengan baik.
2. Mengutamakan keselamatan kerja agar tidak terjadi hal hal yang tidak
diinginkan seperti mengunakan helm safety, sepatu safety dan lain lain
harus selalu digunakan agar menunjang keselamatan kerja.
30