Cara Merawat Rantai kapal Agar Tidak Cepat Rusak – Pemeliharaan rantai jangkar
memang tidak semudah merawat berbagai benda di sekitar kita, karena butuh cara
yang benar agar tidak mengalami kerusakan. Untuk pemeliharaannya juga harus
dilakukan secara terus menerus yakni saat kapal naik dok maupun dalam pelayaran.
Jika tidak secara terus menerus tentunya akan memberikan efek yang tidak baik pada
rantai jangkar. Lalu Bagaimana Merawat Rantai Agar Tidak Cepat Rusak?
Rantai Jangkar adalah peralatan penghubung antara kapal dengan Jangkar. Rantai
jangkar terdiri dari beberapa bagian panjang rantai yang dinamakan length atau segel.
Setiap length atau segel rantai akan disambung satu dengan yang lain serta pada
ujungnya terpasang Jangkar dan pada ujung yang dikapal terpasang pada bak rantai
(Chain Locker) anjang setiap length/segel rantai oleh klasifikasi ada yang ditentukan
27,45 m dan ada yang 25 m.
Merawat rantai jangkar yang benar harus sesuai dengan waktu, untuk itu dalam
merawat rantai jangkar bisa dilakukan dalam berbagai kegiatan seperti :
A.Waktu Perawatan
Waktu perawatan rantai jangkar bisa dilakukan pada waktu tertentu seperti :
C.Kemungkinan kerusakan
•Saat rantai jangkar akan direpasi, rantai jangkar diturunkan dahulu dan kemudian
ditata agar mudah dikerjakan.
•Setelah rantai ditata, kemudian cat lama yang melapisi rantai jangkar dipisahkan dari
rantai dengan cara dipukul menggunakan palu sampai lapisan cat terkelupas. Gambar.
Membuang cat lama pada rantai jangkar
•Kemudian rantai dibersihkan dari debu dan karat menggunakan sapu lidi.
•Setelah itu dilakukan penggeseran segel dari segel yang paling utama hingga akhir.
•pengecatan rantai menggunakan cat anti corrosive dengan teknik kuas.
Itulah beberapa langkah yang harus anda lakukan untuk merawat rantai jangkar, dan
untuk pemeliharaanya dilakukan dengan :
Jika anda membutuhkan rantai jangkar berkualitas yang tidak mudah rusak dengan
harga yang sangat terjangkau silahkan hubungi kami Toko peralatan Kapal. Kami
distributor resmi penjualan peralatan kapal terlengkap di Surabaya. Hubungi kami
untuk mendapatkan rantai jangkar berkualitas.
INFO JANGKAR
#. Jangkar dan sistem penjangkaran akan menahan gaya-gaya tersebut sehingga kapal berada pada posisi
yang stasioner.Peralatan penambat meliputi:
1. Jangkar (anchor)
4. Stopper
#. Jangkar (Anchor) merupakan bagian dari sistim tambat kapal (mooring system), termasuk Chain (rantai
jangkar), Rope (tali), Chain loker (kotak rantai) dan windlass (mesin penarik jangkar). Jangkar dan
perlengkapannya adalah susunan yang kompleks dari bagian-bagian dan mekanismenya meliputi.
1. Jangkar (anchor)
2. Rantai jangkar (anchor chain)
3. Pipa rantai jangkar (Hawse-pipe)
4. Bak penyimpan rantai jangkar (chain locker)
5. Mesin untuk mengangkat /menurunkan rantai jangkar (Windlass)
Gambar 2.1 Jangkar dan perlengkapannya
#. selain itu juga berguna untuk membantu penambatan kapal pada saat yang diperlukan. Ditinjau dari
penggunaanya maka jangkar dan perlengkapannya harus memenuhi persayaratan sebagai berikut :
3. Rantai jangkar harus diikat dengan baik dan ditempatkan sedemikian rupa sehingga dapat dilepaskan
dari sisi luar bak rantainya.
4. Peralatan jangkar termasuk bentuknya, penempatannya dan kekuatannya harus sedemikian hingga
jangkar itu dengan cepat dan mudah dilayani.
5. Harus ada jaminan, agar pada waktu mengeluarkan rantai , dapat menahan tegangan-tegangan dan
sentakan-sentakan yang timbul.
#. Kapal-kapal niaga pelayaran besar umumnya dilengkapi dengan jangkar-jangkar sebagai berikKut:
1. Jangkar Haluan : Jangkar utama yang digunakan untuk menahan kapal didasar laut dan selalu siap
terpasang pada lambung kiri dan kanan haluan kapal, dan beratnya sama. Jangkar haluan ini juga terdapat
cadangannya dan selalu siap sebagai pengganti apabila salah satu hilang dan ditempatkan dibagian muka
dekat haluan agar selalu siap bila mana diperlukan.
2. Jangkar arus : Ukurannya lebih kecil kira-kira 1/3 berat jangkar haluan . Tempatnya dibagian buritan
kapal dan digunakan seperti halnya jangkar haluan yaitu menahan buritan kapal, supaya tidak berputar
terbawa arus. Pada kapal-kapal penumpang yang besar , kadang-kadang jangkar ini ditempatkan di arlup,
(hawse pipe) apabila demikian halnya maka jangkar tersebut dinamakan jangkar buritan dan beratnya
sama dengan jangkar haluan.
3. Jangkar cemat : Jangkar yang ukurannya lebih kecil , beratnya + 1/6 jangkar haluan. Gunanya untuk
memindah jangkar haluan apabila kapal kandas (diangkut dengan skoci).
1. Conventional
2. High holding power (HHP)
3. Super high holding power (SHHP)
3. Bentuk (type)
Grapnel anchor
Fluke anchor
1. Dengan cepat menurunkan jangkar haluan, mengeluarkan/mengulur kabel rantai sesuai kedalaman yang
dibutuhkan dan menghentikan jalannya secara halus (dilakukan oleh anchoring machinery).
3. Mengikat rantai jangkar dengan pasti pada badan kapal saat membuang sauh dan dalam pelayarannya
tak ada rantai yang diberikan bergerak yang dapat membahayakan.
5. Dapat menyimpan dan menempatkan jangkar dengan mudah (berhubungan dengan desain).
Menurut bentuknya secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua yaitu:
# Disamping pembagian tersebut diatas terdapat jenis-jenis lain tetapi pemakaiannya amat jarang dan
untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu dan kapal khusus misalnya jangkar lengan banyak dan jangkar
special.
1. Jangkar yang lengannya tak bergerak tetapi dilengkapi dengan tongkat (stock)
# Umumnya hanya dipakai oleh kapal-kapal kecil sedangkan pemakaian pada kapal-kapal besar hanya
dipakai sebagai jangkar arus. Gunanya tongkat adalah untuk memaksa agar telapak jangkar masuk
kedalam laut. Pada bagian yang lurus dari tongkat terdapat “dada” yang merupakan bagian yang agak
lebar tongkat dapat tertahan pada lobangnya. Di bagian lobang untuk pengunci (spie). Dada dan spie itu
akan menahan tongkat pada lobang dalam kedudukan tegak lurus dengan batang jangkar.
Bagian-bagian jangkar :
Bagian-bagiannya adalah
sebagai berikut :
1. Mudah dilayani
2. Batang dapat lurus dimasukkan ke dalam orlupnya
3. Lengan atau sendoknya, kedua-duanya dapat masuk ke tanah
4. Kerugiannya adalah sebagai berikut :
5. Kurang kekuatan menahannya
6. Untuk kekuatan menahan yang sama jangkar berengsel lebih berat dari jangkar bertongkat (20% lebih
berat) dengan catatan berat tongkat diabaikan atau tidak diperhitungkan.
BAB III
METODE PENULISAN
Metode penulisan yang kami gunakan untuk menyusun makalah ini yaitu dengan cara :
1. Pengamatan
#. Mencari dan mengumpulkan data dilaksanakan dengan diamati mempelajari proses yang dilakukan
secara langsung. Data pengamatan yang didapat dicatat.
2. Wawancara
Data diambil dan dikumpulkan dengan cara berdialog serta wawancara kepada pihak – pihak yang
dianggap bisa memberi informasi tentang suatu pekerjaan yang dilakukan.
3. Literature
#. Pengambilan dan pengumpulan data dilakukan berdasarkan dari bahan atau literature ilmiah sebagai
penunjang kelengkapan data sesuai dengan pelaksanaan di lapangan.
4. Kamera Digital
#. Pengambilan gambar menggunakan kamera digital untuk memperjelas data yang sudah diperoleh. Data
tersebut sesuai dengan apa yang ada di lapangan.
BAB IV
PEMBAHASAN
#. Jangkar digunakan untuk membatasi gerak kapal pada waktu berlabuh di luar pelabuhan, agar kapal
tetap pada kedudukannya, meskipun mendapat tekanan oleh arus laut, angin, gelombang, dan sebagainya.
1. Jangkar – jangkar di atas kapal harus memenuhi persyaratan mengenai beratnya, jumlahnya dan
kekuatannya.
3. Rantai jangkar harus diikat dengan baik dan ditempatkan sedemikian rupa sehingga dapat dilepaskan
dari sisi luar bak rantainya.
4. Peralatan jangkar termasuk bentuknya, penempatannya dan kekuatannya sedemikian rupa sehingga
jangkar itu dengan cepat dan mudah dilayani.
5. Harus ada jaminan, agar pada waktu mengeluarkan rantai, dapat menahan tegangan – tegangan dan
sentakan – sentakan yang timbul.
Berdasarkan pada ketentuan di atas maka setiap perlengkapan jangkar mempunyai sifat – sifat sebagai
berikut :
#. Letak, jumlah dan berat jangkar.
#. Ukuran dan panjang rantai jangkar.
#. Mekanismenya.
#. Pemeriksaan dalam Pemeliharan Jangkar (anchor)
1. Jangkar diturunkan dari kapal dengan menggunakan windlass, kemudian jangkar dibersihkan dari karat
dan debu dengan cara dipukul palu sampai lapisan cat yang melindungi jangkar terkelupas lalu dibersihkan
menggunakan sapu lidi.
3. Kemudian jangkar ditimbang dan proses ini disaksikan oleh class. Proses ini menggunakan crane scale
untuk menegtahui apakah berat jangkar memenuhi.
4. syarat yang ditentukan memenuhi atau tidak, bila tidak memenuhi syarat dari class yang bersangkutan
jangkar harus diganti.
#. Rantai jangkar terdiri atas potongan – potongan antara satu segel dengan segel lainnya, dimana setiap
potongan segel panjangnya masing – masing 15 fathoms. Oleh Lloyd’s Register ditentukan bahwa satu
segel panjangnya 15 fathoms = 27,45 m atau 25 m. Kemudian oleh Germanischer Lloyd dirumuskan bahwa
15 fathoms = 25 m.
#. Pada umumnya jumlah panjang rantai jangkar yang besar berkisar antara 240 sampai dengan 330
fathoms.
#. Maximum panjang total rantai jangkar adalah 330 fathoms = 604 m. Jadi setiap jangkar panjang
maximum rantai = 302 m.
Pada kegiatan pengedokan kapal, jangkar dan rantai jangkar diturunkan, digelar diatas dock, dibersihkan
dari lumpur-lumpur kering dan binatang laut, diketok dan dilancarkan kili-kilinya dan segelnya.
Setelah dibersihkan dan pengetokan jangkar serta rantai jangkarnya, kemudian diadakan pengukuran
diameternya, pengukuran ini dipilih 3 mata rantai jangkar yang memiliki keausan besar pada tiap-tiap 27,5
m dari pengukuran tersebut di dapat diameter rantai jangkar D1 = A + B.Apabila luas penampang untuk
rantai lebih kecil dari 80% dari luas penampang sesuai perhitungan klasifikasi maka rantai diganti baru,
namun dalam prakteknya luas penampang melintang mata rantai sampai 20% masih diijinkan atau D1
>0,865D2 (diameter rantai jangkar asli).
Setelah pembersihan dan reparasi selesai dan dilaporkan ke klass untuk bisa mendapatkan statusnya
apakah perlu penggantian ataukah masih layak pakai.
Chain Locker. Mata rantai yang tak memakai ukurannya lebih besar dibandingkan dengan mata rantai
biasa.
1. Saat rantai jangkar akan direpasi, rantai jangkar diturunkan dahulu dan kemudian ditata agar mudah
dikerjakan.
2. Setelah rantai ditata, kemudian cat lama yang melapisi rantai jangkar dipisahkan dari rantai dengan cara
dipukul menggunakan palu sampai lapisan cat terkelupas.
Gambar 4.12. Membuang cat lama pada rantai jangkar
3. Kemudian rantai dibersihkan dari debu dan karat menggunakan sapu lidi.
4. Setelah itu dilakukan penggeseran segel. Bagian yang paling ujung, jadi sepanjang 15 fathoms yang
pertama pada ujungnya kerusakannya kurang. Agar kerusakan rantai-rantai itu merata, maka pada waktu
kapal didok 15 fathoms yang pertama dilepaskan lalu dipasang di bagian yang paling belakang (dengan
catatan tanda-tanda segel harus diubah).
# Jadi kedudukannya sekarang ialah 15 fathoms yang kedua menjadi 15 fathoms pertama, yang ketiga
menjadi yang kedua, begitu seterusnya. Sedangkan yang pertama menjadi 15 fathoms yang terakhir. Pada
waktu kapal naik dok berikutnya juga dilakukan hal yang sama. Jadi pada waktu naik dok yang kedua, segel
15 fathoms yang ketiga sebelum dok pertama dan segel kedua sebelum dok pertama sekarang menjadi
segel terakhir.Dengan demikian, bila kapal tersebut memiliki 10 segel (150 fathoms), mak setelah 9 kali
dok, segel pertama yang dipindahkan menjadi segel terakhir telah kembali lagi menjadi segel pertama.
5. Tahap akhir dari proses reparasi rantai jangkar ini adalah proses pengecatan rantai menggunakan cat
anti corrosive dengan teknik kuas.
1. Rantainya diketok
dengan menggunakan
palu untuk menghilangkan
karat yang menempel.
2. Setiap pengedokan
dicek diameter
ketebalannya. Apabila
diameternya berkurang
lebih dari 12% maka
harus diganti.
3. Rantainya dicat
dengan cara dispray
tetapi untuk hasil
maksimal maka
pengecatannya
dilakukan dengan
memasukannya
kedalam bak supaya
semua permukaan rantainya terkena cat.
6. Apabila ujung rantai sudah tipis maka pemasangan rantainya dibalik posisinya agar penipisan rantainya
merata dan juga menghemat biaya perawatan.
Gambar 4.16.Rantai yang belum dicat dan sudah dibersihkan dari korosi
Gambar 4.17.Rantai yang
sudah dicat AC (anti
corossion)
Ketentuan pemeliharaan
jangkar :
1. Pemeliharaan jangkar
tidak serumit perawatan
rantainya. Jangkar
tersebut hanya diketok
dengan menggunakan
palu agar lapisan
korosinya hilang.
2. Jangkar ditimbang
bobotnya supaya
beratnya sesuai dengan ketentuan BKI yaitu apabila berkurang 20% harus diganti. Dan apabila rusak
ataupun pecah maka tidak boleh dicor ulang maka harus ganti baru.
# Hawse pipe adalah pipa rantai jangkar yang menghubungkan rumah jangkar ke geladak.
Ketentuan – ketentuan penting yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
# Dalam pengangkatan jangkar dari air laut, tidak boleh membentur bagian depan kapal pada waktu kapal
dalam keadaan trim ± 5º.
# Tiang jangkar harus masuk ke lubang rantai jangkar meskipunletak telapak jangkar tidak teratur.
# Lengan / telapak jangkar harus merapat betul pada dinding kapal.
# Jangkar harus dapat turun dengan beratnya sendiri tanpa rintangan apapun.
# Dalam pelayaran jangkar jangan sampai menggantung di air.
Gambar 4.18 pipa rantai jangkar (Haws Pipe).
# Akibat dari gesekan rantai jangkar house pipe mengalami gesekan yang tidak merata terutama bagian
bawah yang tergesek oleh rantai. Penggantian hawse pipe bisa dilakukan pada bagian bawah saja dengan
konstruksi las.
1. Umumnya di dalamnya dilapisi dengan kayu untuk mencegah suara berisik pada saat lego jangkar.
2. Dasar dari chain locker dibuat berlubang untuk mengeluarkan kotoran yang dibawa jangkar dari dasar
laut.
3. Di dasar chain locker dilengkapi dengan bak dimana dasar dari semen yang miring supaya kotoran
mudah mengalir.
# Pada waktu rantai jangkar diturunkan harus dibersihkan dari Lumpur dan kemudian diukur ketebalannya
dengan ultrasonic bila ketebalan kurang dari ketentuan bisa diganti dengan yang baru. Sesudah itu ujung
rantai jangkar harus diikat kembali dengan dinding chain locker.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
# Rantai terdiri atas potongan-potongan antara satu segel (shackle) dengan segel lainnya yang berupa
potongan panjangnya masing-masing 15 fathoms (depa)Oleh Lioyd’s Register ditentukan bahwa satu segel
panjangnya 15 fathoms = 27,45 atau 25 m. kemudian oleh Germanisher Lloyd dirumuskan bahwa panjang 1
segel adalah 15 fathoms = 25 m.
# Mata rantai merupakan bagian dari rantai jangkar yang berbentuk lonjong, mata-mata rantai itu
ditengah-tengah diberi “dam” kecuali mata rantai yang berada pada ujung-ujung dari setiap panjang 15
fathoms sebelah kiri dan kanan dari segel (shackle). Dam-dam tersebut gunanya untuk menjaga agar rantai
tidak berputar. Mata rantai yang tidak memakai dam
ukurannyalebihbesarbandingkandenganmatarantaibiasa.
Segel-segel biasa (normal coneting shackle) yang menghubungkan tiap 15 fathoms panjang rantai harus
dipasang dengan lengkungnya menghadap kearah jangkarnya, agar supaya pada waktu lego jangkar tidak
merusak mata spil jangkar.
1. Rantainya diketok dengan menggunakan palu untuk menghilangkan karat yang menempel.
2. Setiap pengedokan dicek diameter ketebalannya. Apabila diameternya berkurang lebih dari 12% maka
harus diganti.
pemeliharaan jangkar :
# Pemeliharaan jangkar tidak serumit perawatan rantainya. Jangkar tersebut hanya diketok dengan
menggunakan palu agar lapisan korosinya hilang.
# Jangkar ditimbang bobotnya supaya beratnya sesuai dengan ketentuan BKI yaitu apabila berkurang 20%
harus diganti. Dan apabila rusak ataupun pecah maka tidak boleh dicor ulang maka harus ganti baru.
www.ud-samudra-jaya.com
Template Picture Window. Gambar template oleh centauria. Diberdayakan oleh Blogger.