Anda di halaman 1dari 7

DASAR-DASAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

SEBAGAI PENUNJANG PENGETAHUAN MAHASISWA POLITEKNIK


NEGERI SUBANG DALAM PROSES PEL AKSANAAN MAGANG DI
INDUSTRI

BASIC FUNDAMENTAL OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY


AS SUPPORTING POLITEKINK NEGERI SUBANG STUDENT IN THE
INTERNSHIP IMPLEMENTATION PROCESS IN INDUSTRY

Muhammad Fahmi¹

¹Jurusan Teknik Perawatan dan Perbaikan Mesin Program Studi Pemeliharaan Mesin Politeknik Negeri
Subang; Jl. Arif Rahman Hakim No.8 (Islamic Centre), Cigadung, Subang, Jawa Barat 41212 Indonesia.

email: fahmialons76@gmail.com

Abstrak

Pada semester 4 dan 5 di Politeknik negeri subang, mahasiswa dari berbagai jurusan melakukan proses
magang di sebuah industri. Dalam bekerja, tentu nya penting bekal keilmuan mengenai dasar-dasar K3
sebagai penunjang proses pekerjaan mahasiswa pada saat melaksanakan magang di industri, kondisi dan
keadaan yang aman dan nyaman pada saat pelaksanaan kerja di industri sangat penting untuk diterapkan
mahasiswa guna berhasilnya dalam melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik di industri yang mana
akan berpengaruh kepada penilaian instruktur pada suatu pekerjaan yang dikerjakan oleh mahasiswa
magang. Tujuan dari dibuatnya jurnal ini sebagai penunjang pengetahuan dasar mengenai K3 bagi para
mahasiswa Politeknik Negeri Subang yang akan melaksanakan proses magang di industri selama kurun
waktu yang telah ditentukan oleh pihak kampus. Pada umumnya, implementasi K3 pada suatu proses
pekerjaan bukan sebuah hal yang sulit, hanya saja banyak mahasiswa yang terkadang mengabaikan aspek
aspek K3 dalam suatu proses pekerjaan tersebut. Yang mana apabila kebiasaan tersebut tetap dibawa
pada saat proses pelaksanaan magang di industri berlangsung, maka bukan tidak mungkin hal-hal yang
tidak diinginkan bisa saja terjadi akibat kelalaian mahasiswa dalam menerapkan K3 dalam suatu proses
pekerjaan. Akibat dari hal-hal negatif yang ditumbulkan akibat kelalaian mahasiswa akan penerapan K3
pada suatu proses pekerjaan pada saat pelaksanaan magang di industri tidak hanya berakibat buruk
kepada mahasiswa, tetapi perusahaan, maupun nama baik kampus yang menjadi tercoreng.

Kata Kunci: Magang, K3, Industri, mahasiswa, penerapan, pekerjaan.


1. PENDAHULUAN
Pelaksanaan magang merupakan suatu karena merupakan upaya agar tidak terjadinya
proses ketika mahasiswa dapat bekerja di industri kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Dengan
atau instansi dengan lama waktu yang telah demikian, mahasiswa harus memahami serta
disepakati. Tujuan diadakannya program magang mengerti mengenai pentingnya penerapan K3
kepada mahasiswa oleh pihak perguruan tinggi pada saat melaksanakan suatu pekerjaan di
untuk menambah pengetahuan serta pengalaman industri. Oleh karna itu, mahasiswa harus terlebih
mahasiswa dalam dunia kerja di industri, yang dahulu mengetahui dasar dasar dari K3 guna
nanti nya akan mahasiswa temukan dan jalani memudahkan mahasiswa dalam menerapkannya
setelah lulus dari dunia perkuliahan. Magang tak saat bekerja di industri.
hanya memberi keuntungan bagi mahasiswa,
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan
tetapi pihak pihak lain seperti; kampus dan
Kerja (K3) dalam suatu proses pekerjaan dapat
perusahaan dapat merasakan keuntungan dari
menciptakan suatu kondisi yang aman, nyaman,
magangnya seorang mahasiswa di sebuah
sehat dan terhindar dari pencemaran yang
industri. Keuntungan yang didapat oleh pihak
diakibatkan suatu proses pekerjaan, yang mana
kampus yakni, dapat menjalin kerja sama dengan
nantinya seorang pekerja dapat lebih baik kinerja
perusahaan berupa MoU (memorandum of
bekerjanya yang dapat meningkatkan
understanding) yang nantinya sebagai alat bagi
produktivitasnya dalam bekerja. Kecelakaan kerja
kampus untuk menjalin kerja sama dengan
tidak hanya dapat menimbulkan korban jiwa,
perusahaan dalam jangka waktu sesuai ketentuan
proses produksi menjadi terganggu yang
bersama dan pihak kampus mendapat pengakuan
mengakibatkan perusahaan merugi secara materi
dari perusahaan bahwa mahasiswa mereka
dan berdampak buruk bagi lingkungan, yang
memang layak dan memiliki standar untuk dapat
mana dampak itu akan dirasakan juga oleh
melaksanakan program magang di perusahaan
masyarakat sekitar.
tersebut. Sedangkan bagi perusahaan,
mahasiswa magang dapat memberikan tenaga Atas pertimbangan beberapa faktor di
kerja lebih dalam pelaksanaan suatu pekerjaan atas penulis mengangkat masalah tersebut
yang nantinya akan memberikan bantuan tenaga dengan menggunakan metode studi literatur
non-karyawan bagi karyawan perusahaan dalam dengan tujuan sebagai penunjang pengetahuan
melaksanakan suatu proses pekerjaan dengan dasar mengenai K3 bagi para mahasiswa
bayaran yang tidak setinggi karyawan Politeknik Negeri Subang yang akan
perusahaan. Guna berkolerasinya keuntungan melaksanakan proses magang di industri selama
tersebut, maka dibutuhkan pengetahuan bagi kurun waktu yang telah ditentukan oleh pihak
mahasiswa sebagai bekal dalam bekerja di kampus. Jika mahasiswa magang tidak
industri. Salah satu pengetahuan penting yang memahami dasar dasar K3, maka akan
harus dimiliki seorang mahasiswa magang yakni berdampak kepada penerapannya di lapangan.
mengenai K3. Dalam hal ini, K3 menjadi salah Apabila mahasiswa magang masih mengabaikan
satu aspek penting dalam suatu proses pekerjaan dan cenderung tidak menerapkannya maka risiko
terjadinya kecelakaan kerja akan semakin besar Tentang Bendera Keselamatan dan Kesehatan
dan perusahaan akan mengalami kerugian. Kerja.
Lambang dan makna logo keselamatan dan
1.1 PENGERTIAN MAGANG
kesehatan kerja nasional Indonesia:
Menurut Undang-Undang Republik
1. Palang yang bermakna bebas dari kecelakaan
Indonesia No. 13 Pasal 1 poin 11, Pemagangan
dan sakit akibat kerja.
adalah bagian dari sistem pelatihan kerja yang
2. Roda gigi yang bermakna bekerja dengan
diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan
kesegaran jasmani dan rohani.
di lembaga pelatihan dengan bekerja secara
3. Warna putih yang bermakna bersih dan suci.
langsung di bawah bimbingan dan pengawasan
4. Warna hijau yang bermakna selamat, sehat
instruktur atau pekerja/buruh yang lebih
dan sejahtera.
berpengalaman, dalam proses produksi barang
5. Sebelas gerigi roda yang bermakna 11 Bab
dan/atau jasa di perusahaan, dalam rangka
dalam Undang-Undang Keselamatan Kerja.
menguasai keterampilan atau keahlian tertentu.
Menurut Sudjana, D. (2000: 16) “magang
merupakan salah satu unsur belajar tertua di
dunia yang sampai era informasi masih tetap
bertahan keberadaannya. Sedangkan
Sumardiono (2014:116) mengemukakan bahwa
“magang merupakan suatu proses belajar dari
seorang ahli melalui kegiatan dunia nyata”.

1.2 PENGERTIAN KESELAMATAN DAN


KESEHATAN KERJA (K3)
Gambar 1. Lambang Bendera Keselamatan
Menurut Ridley, John (1983) yang dikutip
dan Kesehatan Kerja Nasional Indonesia (Flag
oleh Boby Shiantosia ( 2000:6) “Kesehatan dan
Logo of Occupational Health and Safety)
keselamatan kerja adalah suatu kondisi dalam
pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi 2. METODOLOGI
pekerjaannya, perusahaan maupun bagi 2.1 METODE PENELITIAN
masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau
Metode yang digunakan dalam
tempat kerja tersebut “.
pengumpulan data dalam penyelsaian jurnal
Filosofi keselamatan dan kesehatan kerja
ilmiah ini menggunakan metode studi literatur
terdapat pada logo nasional keselamatan dan
yakni dengan mencari penjelasan mengenai teori
kesehatan kerja yang memiliki makna yang
yang berkaitan dengan permasalahan dan fokus
terkandung di dalamnya. Makna dari logo K3 telah
utama pembahasan jurnal ilmiah ini. Sumber atau
diatur dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja
referensi yang didapatkan melalui berbagai buku
Republik Indonesia (No: KEP. 1135/MEN/1987)
dan jurnal terkait yang kongkrit dan relefan.
2.2 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
3.2 DASAR HUKUM
Penelitian ini di laksanakan di Kampus 1
Undang-Undang No. 14 Tahun 1969
Politeknik Negeri Subang yang berlokasi di Jalan
Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Mengenai
Brigjen Katamso No.7 (Belakang RSUD),
Ketenagakerjaan
Dangdeur, Kecamatan Subang, Kabupaten
Pasal 9:
Subang.
“Tiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan
Penelitian dilaksanakan dalam kurun waktu 2
atas keselamatan, kesehatan, kesusilaan,
hari yaitu 2 Maret sampai 3 Maret 2019.
pemeliharaan moril kerja serta perlakuan yang
sesuai dengan martabat manusia dan moral
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
agama.
3.1 DEFINISI
Pasal 10:
3.1.1 SECARA FILOSOFI
Pemerintah membina norma
Keselamatan dan kesehatan kerja adalah
perlindungan tenaga kerja yang meliputi norma
suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
keselamatan kerja, norma kesehatan kerja, norma
keutuhan dan kesempurnaan jasmaniah dan
kerja, pemberian ganti kerugian, perawat dan
rokhaniyah tenaga kerja pada khususnya dan
rehabilitasi dalam hal kecelakaan kerja.
manusia pada umumnya, hasil kerja dan budaya
Undang-Undang No.1 1970 Tentang
menuju masyarakat adil dan Makmur.
Keselamatan Kerja.
(Mangkunegara, 2002:163).
Undang-Undang No. 13 Tahun 2003
3.1.2 SECARA KEILMUAN
Tentang Ketenagakerjaan.
Keselamatan dan kesehatan kerja
merupakan suatu I lmu pengetahuan dan
3.3 TUJUAN K3
penerapannya dalam usaha mencegah
1. Melindungi Keselamatan pekerja dalam
kemungkinan terjadinya kecelakaan penyakit
melakukan pekerjaannya untuk kesejahteraan
akibat kerja, kebakaran dan pencemaran
hidup dan meningkatkan produktivitas nasional.
lingkungan. (Lalu Husni, 2003:138)
2. Menjamin Keselamatan setiap orang lain yang
3.1.3 SECARA ETIMOLOGI
berada di tempat kerja.
Berdasarkan Perundang-Undangan No. 1
3. Sumber produksi terpelihara dan dipergunakan
Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja, secara
secara aman dan efisien.
etimologi keselamatan dan kesehatan kerja
4. Sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan
merupakan suatu upaya perlindungan agar
tenaga kerja yang setinggi tingginya, baik buruh,
tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan
petani, nelayan, pegawai negeri, atau pekerja-
sehat selama melakukan pekerjaan di tempat
pekerja bebas dengan demikian dimaksudkan
kerja serta bagi orang lain yang memasuki tempat
untuk kesejahteraan tenaga kerja.
kerja maupun sumber dan proses produksi dapat
5. Sebagai alat untuk meningkatkan produksi,
digunakan secara aman dan efisien dalam
yang berlandaskan kepada meningginya efisiensi
pemakaiannya.
dan daya produktivitas faktor manusia dalam Gambar 2. Siklus yang Mempengarugi Faktor
produksi. Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja
(Cycles That Affect Factors Causing
3.4 RUANG LINGKUP Occupational Accidents)
Ruang Lingkup keselamatan kerja dalam
segala tempat kerja, baik di darat, di dalam tanah, 3.6 TEORI DOMINO
dipermukaan air, di dalam air maupun udara, yang Teori domino merupakan teori yang
berada di dalam wilayah kekuasaan hukum membawa dasar untuk mendapatkan hasil
Republik Indonesia. (UU No.1/1970) investigasi yang cukup akurat pada zamannya
dan masih sering digunakan oleh beberapa
3.5 FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN perusahaan maupun individu untuk mendapatkan
Kejadian kecelakaan kerja dipengarugi hasil investigasi kecelakaan maupun insiden yang
berbagai faktor penyebab kecelakaan yang terjadi di lapangan.
terdapat pada proses produksi yang melibatkan
tenaga kerja, mesin, peralatan, serta bahan yang
digunakan berinteraksi satu sama lain dalam
bentuk proses produksi. Interaksi beberapa factor
tersebut akan mempengaruhi tingkat
keselamatan, kesehatan, serta lingkungan kerja.
Dalam hal ini, berdampak pada kecelakaan kerja,
penyakit akibat kerja, kebakaran, peledakan,
maupun pencemaran lingkungan kerja. Pada
gambar dibawah ini merupakan sebuah siklus
yang saling terhubung, gambar ini membuktikan Gambar 3. Ilustrasi Mengenai Teori Domino

bahwa dari berbagai factor penyebab kecelakaan (Ilustration About Domino Theory)

kerja semua saling berkaitan satu sama lain.


Teori domino telah banyak mengalami
perkembangan, fokus pembahasan teori domino

TENAGA KERJA pada jurnal ini merupakan hasil perkembangan


teori domino yang di kemukakan oleh Bird dan
German (1985) yang dikenal dengan LOSS
CAUSATION MODEL dengan poin utama pada

PROSES
teori ini yaitu pada LOSS – INCIDENT –
IMMADIATE CAUSES – BASIC CAUSES – LACK

ALAT BAHAN OF CONTROL.


Output yang terdapat pada Teori Domino
LINGKUNGAN
ini, yaitu:
1. Lemahnya Kontrol
Lemahnya control yang terjadi ini,
berdasarkan program yang tidak sesuai
standar kepatuhan pelaksanaan.
2. Sebab Dasar
Sebab dasar bisa terjadi atas 2 faktor
yakni; factor perorangan dan factor kerja.
3. Penyebab Langsung
Penyebab langsung pada teori domino ini
disebabkan oleh 2 penyebab, yaitu
perbuatan tak aman dan kondisi tak
aman.
4. Insiden
Insiden merupakan penyebab dari Gambar 4. Fenomena Gunung Es Gambaran
Analogi Kerugian Akibat Kecelakaan
terjadinya accident (kecelakaan yang
(Iceberg Phenomenon Analogy Pictures of
terjadi) Insiden pada teori domino ini Accidental Losses)
diakibatkan dengan kejadian dengan
Berikut penjabaran mengenai kerugian
kontak dengan energi atau bahan zat
yang terlihat maupun yang tidak terlihat
terhadap pekerja.
1. Kerugian yang terlihat:
5. Kerugian
➢ Korban Jiwa
Kerugian yang terdapat berdasarkan teori
➢ Korban Luka
domino ini yaitu; kecelakaan, kerusakan
➢ Biaya Pengobatan
yang tidak diharapkan.
➢ Kerusakan Properti

3.7 AKIBAT KECELAKAAN KERJA 2. Kerugian yang tidak terlihat:

Akibat yang ditimbulkan dari kecelakaan ➢ Tuntutan ganti rugi


kerja bisa di analogikan seperti fenomena gunung ➢ Masa depan keluarga
es, yang mana terdapat bagian gunung es yang ➢ Profit perusahaan menurun
terlihat (berada di atas permukaan air) merupakan ➢ Trauma jangka Panjang
kerugian yang dapat terlihat atas terjadinya ➢ Merusak nama baik perusahaan
kecelakaan kerja dan bagian yang tidak terlihat ➢ Rekrutmen tenaga kerja
(berada dibawah permukaan air) merupakan ➢ Biaya melatih tenaga baru
kerugian yang tidak dapat dilihat, namun dapat ➢ Turunnya nilai investasi
dirasakan efeknya dan memberikan pengaruh ➢ Proses produksi terhenti
berkelanjutan kepada perusahaan di masa-masa ➢ Pembangunan fasilitas kembali
yang akan datang.
4. PENUTUP DAFTAR PUSTRAKA
4.1 SARAN Febyana Pangkey. 2012. Penerapan Sitem
Penelitian ini menggunakan studi literatur Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
dengan berbagai referensi yang relefan Kerja (SMK3) Pada Proyek Konstruksi di
berlandaskan pendapat ahli dari tahun terdahulu Indonesia. Jurnal Studi Kasus:
hingga tahun awal 2000an. Alangkah baiknya Pembangunan Jembatan Dr. Ir. Soekarno-
pendapat ahli tersebut menggunakan pendapat Manado. Vol.(2): 102-105 .
ahli yang terbaru dengan menyesuaikan Dameyanti Sihombing. 2014. Implementasi
perkembangan akan hadirnya revolusi industri Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
4.0. Pada Proyek di Kota Bitung. Jurnal Studi
4.2 KESIMPULAN Kasus Proyek Pembangunan Pabrik
Penerapan K3 pada suatu proses Minyak PT. MNS. Vol. (2): 125-127.
pekerjaan di industri sangatlah penting, untuk Nita Febriyanti. 2016. Penerapan Keselamatan
menunjang kinerja dan memastikan serta dan Kesehatan Kerja di PT Ferron Par
meminimalisir terjadinya kecelakaan dan penyakit Pharmaceutics Bekasi. Jurnal Administrasi
akibat kerja bagi mahasiswa magang di industri. Kantor. Vol. (4): 213-215.

Anda mungkin juga menyukai