Anda di halaman 1dari 29

p

TUGAS AKHIR

ANALISA PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN BAKAR BIO SOLAR,


DEXLITE TERHADAP UNJUK KERJA MESIN DIESEL 4 LANGKAH
1 SILINDER

ALDIAS FAJAR ROHMANSYAH


NRP. 0316030004

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK PERMESINAN KAPAL


JURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
SURABAYA
2019
TUGAS AKHIR

ANALISA PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN BAKAR BIO SOLAR


DAN DEXLITE TERHADAP UNJUK KERJA MESIN DIESEL 4
LANGKAH 1 SILINDER

ALDIAS FAJAR ROHMANSYAH


NRP.0316030004

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMESINAN KAPAL


JURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
SURABAYA
2019

i
ANALISA PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN BAKAR
SOLAR DAN DEXLITE TERHADAP MESIN DIESEL 4
LANGKAH 1 SILINDER

Nama Mahasiswa : Aldias Fajar Rohmansyah


NRP : 0316030004

RINGKASAN
Motor diesel dengan generator ini umumnya digunakan untuk menyuplai
tenaga listrik untuk pembangkit listrik dan mesin mekanik. Walau banyak yang
sudah melakukan penelitian unjuk kerja dengan berbagai variasi. Pada penelitian
ini akan dilakukan dengan variasi penggunaan bahan bakar solar dan dexlite. Dari
penelitian ini akan mendapatkan hasil berupa daya dan sfoc yang dapat
mempengaruhi unjuk kerja dari motor diesel.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Terdapat beberapa
variasi meliputi perbandingan bahan bakar solar dan dexlite (30%-50%), variasi
beban 500 watt, 1000 watt, 1500 watt, variasi kecepatan putaran mesin 1200 rpm,
1400 rpm, 1600 rpm.

Kata kunci : Motor Diesel, variasi bahan bakar, daya generator, sfoc

ii
DAFTAR ISI

RINGKASAN ......................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. v

DAFTAR TABEL .................................................................................................. vi

BAB 1...................................................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang.......................................................................................... 1

1.2. Rumusan masalah ..................................................................................... 2

1.3. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 2

1.4. Manfaat Penelitian .................................................................................... 3

1.5. Batasan Masalah ....................................................................................... 3

BAB 2...................................................................................................................... 5

2.1. Motor Diesel ............................................................................................. 5

2.2. Cara Kerja Motor Diesel 4 langkah .......................................................... 5

2.3. Biosolar..................................................................................................... 8

2.3.1. Kelebihan dari Biosolar ............................................................. 9

2.4. Dexlite .................................................................................................... 10

2.5. Bahan Bakar Motor Diesel ..................................................................... 11

2.6. Viskositas ............................................................................................... 12

2.7. Angka Cetane ......................................................................................... 12

2.8. Berat Jenis .............................................................................................. 13

2.9. Nilai Kalor Pembakaran ......................................................................... 13

2.10. Titik Nyala (Flash Point) ........................................................................ 13

3.1. Sumber Data ........................................................................................... 15

3.2. Variabel Penelitian ................................................................................. 15

iii
3.3. Diagram Alir Penelitian .......................................................................... 16

3.4. Langkah Pelaksanaan Tugas Akhir ......................................................... 17

3.5. Spesifikasi Motor Diesel ......................................................................... 19

3.6. Tempat Penelitian ................................................................................... 20

3.7. Jadwal Pelaksanaan Tugas Akhir............................................................ 20

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Langkah Hisap......................................................................................5


Gambar 2.2 Langkah Kompresi ...............................................................................5
Gambar 2.3 Langkah Usaha .....................................................................................6
Gambar 2.4 Langkah Buang ....................................................................................6
Gambar 2.5 Spesifikasi Solar/Bio Solar...................................................................9
Gambar 2.6 Spesifikasi Dexlite / Pertamina Dex ...................................................10
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian .....................................................................14
Gambar 3.2 Sketsa Pengujian Unjuk Kerja Motor Diesel Generator ....................16
Gambar 3.3 Motor Diesel Generator ......................................................................18

v
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Unjuk Kerja Pengujian Motor Diesel Generator ................................... 16


Tabel 3.2 Rancangan Eksperimen ......................................................................... 17
Tabel 3.3 Spesifikasi Motor Diesel dan Generator................................................ 18
Tabel 3.4 Jadwal Pelaksanaan Tugas Akhir .......................................................... 18

vi
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Motor diesel merupakan salah satu jenis motor dengan pembakaran dalam
(internal combustion engine). Mesin diesel memiliki efiensi panas yang lebih baik
dibandingkan dengan motor bensin, karena dalam motor diesel memiliki kompresi
yang lebih besar dibandingkan motor bensin. Pembakaran bahan bakar dalam mesin
diesel ini terjadi ketika injektor atau nozzle menginjeksikan bahan bakar ke dalam
ruang bakar dalam tekanan tinggi. Injektor berfungsi memastikan bahwa bahan
bakar terpecah menjadi butiran-butiran kecil dan tersebar. Saat penginjeksian bahan
bakar mempengaruhi langkah awal kerja dari motor diesel, oleh karena itu tekanan
pada injektor harus semaksimal mungkin untuk langakah awal / start.
Motor diesel generator ini umumnya digunakan untuk pembangkit listrik
dan mesin mekanik. Mesin diesel sendiri banyak dijumpai pada aplikasi industri,
mobil dan alat konstruksi. Selain itu, mesin diesel generator banyak dimanfaatkan
untuk kebutuhan listrik di bidang pertambangan, kelautan konstruksi, kehutanan,
pertanian, bawah tanah, telekomunikasi, dan rumah sakit. Dan banyak juga motor
diesel generator ini untuk emergency power.
Dengan dihasilkan energi listrik yang didapat dari perubahan energi
mekanik, maka motor dilengkapi dengan alat governor. Alat ini digunakan untuk
mensuplai bahan bakar sehingga putaran mesin selalu pada putaran yang
diinginkan. Dengan begini hasil keluaran dapat stabil, jika hasil pengeluaran tidak
stabil dapat mempengaruhi peralatan yang diaplikasikan dengan motor diesel.
Putaran mesin yang tinggi ini dapat juga menyebabkan over voltage yang bisa
merusak peralatan listrik.
Dari beberapa pernyataan diatas maka akan dilakukan pengujian performa
motor diesel generator dengan perbedaan penggunaan bahan bakar. Umumnya
bahan bakar yang digunakan motor diesel adalah solar. Solar adalah bahan bakar
jenis distilat yang digunakan untuk mesin compression ingnition (motor diesel).
Kualitas bahan bakar solar dapat ditentukan dari nilai cetan. Semakin tinggi nilai

1
cetan maka semakin mudah solar tersebut untuk dibakar. Bahan bakar solar sendiri
banyak digunakan untuk mesin – mesin diesel dengan putaran tinggi (diatas 1000
rpm).
Di Indonesia bahan bakar untuk motor diesel cukuplah banyak jenisnya,
mulai dari solar, dexlite, bio solar, pertadex. Yang membedakan bahan bakar
tersebut selain nilai cetan yakni kandungan sulfur. Beberapa bahan bakar tersebut
juga memiliki tingkatan kualitas, tetapi belum tentu kualitas dari bahan bakar
tersebut memiliki hasil yang maksimal untuk motor diesel generator yang akan
dianalisa.
Oleh karena itu akan dilakukan analisa dari penggunaan beberapa bahan
bakar dan akan dilakukan variasi terhadap bahan bakar dengan melakukan
pencampuran dari berapa persen bahan bakar “a” dan bahan bakar “b”.

1.2. Rumusan masalah


Dalam tugas akhir ini, terdapat beberapa rumusan masalah yang harus
diselesaikan adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana unjuk kerja motor diesel pada saat menggunakan bahan bakar
solar?
2. Bagaimana unjuk kerja motor diesel pada saat menggunakan bahan bakar
campuran dari solar dan dexlite?
3. Bagaimana grafik perbandingan unjuk kerja motor diesel antara bahan bakar
yang digunakan?

1.3. Tujuan Penelitian


Dalam melakukan penelitian ini memiliki tujuan yaitu :
1. Dapat mengetahui unjuk kerja motor diesel saat menggunakan bahan bakar
solar.
2. Dapat mengetahui unjuk kerja motor diesel saat menggunakan bahan bakar
campuran dari solar dan dexlite.
3. Mengetahui grafik visual pengaruh perbedaan penggunaan bahan bakar
pada motor diesel.

2
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu :
1. Bagi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Hasil dari penelitian dapat digunakan sebagai informasi bagi warga
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya dalam pemilihan bahan bakar yang
optimal untuk motor diesel generator.
2. Bagi Mahasiswa
Hasil dari penelitian dapat dijadikan acuan bagi mahasiswa dalam
melakukan penelitian selanjutnya.

1.5. Batasan Masalah


Dalam penelitian ini, batasan masalah yang digunakan sebagai acuan
pengarah diskusi penelitian sebagai berikut :
1. Aspek biaya diabaikan.
2. Dilakukan hanya pada motor diesel 4 langkah 1 silinder.
3. Bahan bakar yang digunakan solar dan dexlite.
4. Pengaruh yang ditimbulkan oleh penggunaan bahan bakar campuran solar
dan dexlite terhadap komponen mesin diabaikan.
5. Pengaruh penggunaan bahan bakar campuran solar dan dexlite terhadap
minyak pelumas mesin diesel diabaikan.
6. Pengaruh penggunaan bahan bakar campuran solar dan dexlite terhadap gas
buang yang dihasilkan oleh pembakaran diabaikan.

3
Halaman ini sengaja dikosongkan

4
BAB 2
DASAR TEORI

2.1. Motor Diesel


Mesin diesel adalah sejenis mesin pembakaran dalam; yang lebih spesifik
lagi, sebuah mesin pemicu kompresi, dimana bahan bakar dinyalakan oleh suhu
tinggi gas hasil kompresi, dan bukan dengan alat bantu penyalaan (seperti busi).
Pada kendaaran otomotif motor diesel digunakan pada mobil – mobil yang memiliki
kapasitas mesin yang besar dan juga tenaga yang besar seperti halnya truk, bus, hal
ini dikarenakan motor diesel cocok untuk penggunaan jarak jauh, motor diesel juga
lebih tahan panas dibanding motor bensin.

2.2. Cara Kerja Motor Diesel 4 langkah


Mesin diesel memiliki prinsip kerja perubahan energi dari energi panas
(kimiawi) ke energi mekanis. Energi panas berasal dari pembakaran antara bahan
bakar yang bercampur dengan udara panas bertekanan tinggi. Hasil pembakaran
tersebut akan menghasilkan daya ekspansi yang menggerakkan piston.
Berikut adalah proses kerja motor diesel 4 langkah secara singkat :
1. Langkah Hisap, yaitu waktu torak (piston) bergerak dari Titik Mati Atas
(TMA) ke Titik Mati Bawah (TMB). Udara dihisap melalui katup hisap
sedangkan katup buang tertutup.

Gambar 2.1 Langkah Hisap

5
2. Langkah Kompresi, yaitu ketika torak bergerak dari TMB ke TMA dengan
memampatkan udara yang sudah dihisap, karena katup hisap dan buang
tertutup, sehingga tekanan dan suhu udara di dalam silinder akan naik.

Gambar 2.2 Langkah Kompresi

3. Langkah Usaha, ketika katup hisap dan katup buang masih tertutup, partikel
bahan bakar yang disemprotkan oleh injektor bercampur dengan udara
panas bertekanan tinggi, sehingga terjadilah pembakaran. Ledakan hasil
pembakaran ini yang membuat torak bergerak dari TMA ke TMB.

Gambar 2.3 Langkah Usaha

4. Langkah Buang, ketika torak bergerak terus dari TMA ke TMB dengan
katup hisap tertutup dan katub buang terbuka, sehingga gas sisa pembakaran
terdorong keluar.

6
Gambar 2.4 Langkah Buang
▪ Pada saat proses pembakaran didalam silinder ada daya yang
dihasilkan, daya tersebut adalah daya pembakaran sebelum daya
memutar poros engkol. Daya ini dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan :
𝑧 𝑥 𝑃𝑖 𝑥 𝐴 𝑥 𝑠 𝑥 𝑛
IHP = ........................................................................ (2.1)
60 𝑥 75 𝑥 2

Dimana :
z = jumlah silinder pada motor
Pi = tekanan kerja rata-rata di dalam silinder (kg/cm2)
A = luasan penampang silinder (cm2)
s = langkah torak (m)
n = putaran motor permenit (rpm)
▪ Pada poros engkol juga terjadi daya yang disebut BHP (Break Horse
Power) ini adalah daya yang diukur pada poros engkol sebelum
kehilangan daya pada gearbox, altenator dan lainnya. BHP dapat
dihitung melalui persamaan :
𝑧 𝑥 𝑃𝑒 𝑥 𝐴 𝑥 𝑠 𝑥 𝑛
BHP = ...................................................................... (2.2)
60 𝑥 75 𝑥 2

Dimana :
z = jumlah silinder pada motor
Pi = tekanan kerja rata-rata pada poros engkol (kg/cm2)
A = luasan penampang silinder (cm2)
s = langkah torak (m)

7
n = putaran motor permenit (rpm)
▪ Fuel Consumption
Dalam pengujian motor diesel konsumsi bahan bakar diukur dalam
bentuk kg/hr dengan persamaan
𝑠𝑔𝑓 𝑥 𝑣𝑓 𝑥 10−3
Mf = 𝑥 3600 ............................................................. (2.3)
𝑡𝑓

Dengan ketentuan dimana :


Sgf = spesific gravity (solar dan pertamina dex/dexlite = 0,86 kg/l )
Vf = volume bahan bakar yang diuji (ml)
Tf = waktu untuk menghabiskan bahan bakar sebanyak volume uji (s)
▪ Specific Fuel Consumption (SFC)
Konsumsi bahan bakar spesifik adalah parameter kerja mesin yang
berhubungan dengan nilai ekonomis sebuah mesin, karena dengan
mengetahui hal ini dapat menghitung jumlah bahan bakar yang
dibutuhkan untuk menghasilkan sebuah daya dalam selang waktu
tertentu.
𝑀𝑓
SFC = ........................................................................................ (2.4)
𝑃

Dimana :
Mf = fuel consumption (kg/hr)
P = Daya (kW)
▪ Daya Generator
P = V x I........................................................................................ (2.5)
Dimana :
P = Daya (watt)
V = Tegangan (volt)
I = Arus listrik (ampere)

2.3. Biosolar
Biosolar merupakan bahan bakar yang dibuat khusus untuk mesin diesel.
Seperti yang diketahui biofuel itu ada yang dibuat dari minyak nabari seperti kelapa
sawit atau CPO (Crude Palam Oil). Proses ini pada dasarnya merupakan proses
transesterifikasi, dengan mereaksikan minyak nabati dengan metanol dan etanol

8
dengan katalisator soda api. Dari proses ini akan dihasilkan metil ester asam lemak
murni (FAME). FAME inilah yang akan di-blending dengan solar murni selama
beberapa menit, untuk menghasilkan biodiesel. Hasil ini dapat digunakan untuk
mengganti bahan bakar solar murni yang dihasilkan dari fosil yang diprediksi
beberapa tahun akan semakin menipis. Biodiesel ini juga memiliki beberapa jenis
seperti Biosolar jenis B-5 yaitu prosesentase penggunaan solar 95% dan 5% FAME.
2.3.1. Kelebihan dari Biosolar
Sebagai bahan bakar yang dibuat untuk pengganti bahan bakar solar
murni, biodiesel ini memiliki beberapa kelebihan untuk penggunaannya.
Berikut ini kelebihan dari biodiesel :
▪ Sifat membersihkan yang baik, membersihkan kotoran-kotoran
di jalur yang dilewati, salah satunya tanki bahan bakar.
▪ Pelumasan yang baik, membantu melumaskan terutama di
bagian ruang bakar.
▪ Kandungan sulfur tidak lebih dari 500 ppm.
▪ Ramah lingkungan.
▪ Memiliki cetane number 51 – 55 lebih tinggi dibandingkan
dengan solar murni.

9
Gambar 2.5 Spesifikasi Solar/Bio Solar

2.4. Dexlite
Dexlite adalah bahan bakar minyak yang dikelola oleh pertamina untuk
kendaraan bermesin diesel. Dexlite merupakan komposisi dari campuran bio
diesel sebanyak 20% dengan zat adiktif di dalamnya sehingga kandungan
sulfur mencapai 1.000 – 1.200, sedangkan solar biasa mengandung sulfur
sebesar 3.500. Dexlite sendiri memiliki spesifikasi sebagai berikut :

10
Gambar 2.6 Spesifikasi dexlite / pertamina dex

2.5. Bahan Bakar Motor Diesel


Bahan bakar mesin diesel sebagian besar terdiri dari senyawa hidrokarbon
dan senyawa nonhidrokarbon. Senyawa hidrokarbon yang dapat ditemukan dalam
bahan bakar diesel antara lain parafinik , naftenik, olefin dan aromatik. Sedangkan
untuk senyawa nonhidrokarbon terdiri dari senyawa yang mengandung unsur non
logam, yaitu S, N, O dan unsur logam seperti vanadium, nikel dan besi. ASTM
mengklasifikasikan bahan bakar diesel menjadi tiga tingkatan yaitu :
▪ Tingkat 1-D

11
Merupakan bahan bakar yang volatile untuk mesin dengan perubahan
kecepatan dan loading yang berfrekuensi, misalnya untuk kendaraan
bermotor.
▪ Tingkat 2-D
Merupakan bahan bakar dengan volatilitas lebih rendah untuk mesin
industri, mesin kapal laut dan lokomotif.
▪ Tingkat 3-D
Merupakan bahan bakar dengan volatilitas lebih rendah untuk mesin
berkecepatan rendah dan sedang.

2.6. Viskositas
Viskositas adalah ukuran kekentalan suatu fluida yang menunjukkan besar
kecilnya gesekan internal fluida. Viskositas fluida yang menunjukkan besar
kecilnya gaya gesek antar lapisan fluida ketika satu lapisan bergerak melewati
lapisan lain. Jika viskositas semakin tinggi maka tahanan yang didapatkan akan
semakin tinggi. Karateristik dari viskositas ini dapat juga mempengaruhi kinerja
dari injektor. Apabila viskositas ini terlalu tinggi maka akan semakin sulit untuk
injektor menyemprotkan fluida, hal ini sangat berpengaruh terhadap proses
pembakaran bahan bakar karena bahan bakar tidak bisa disemprotkan secara kabut
dengan injektor.

2.7. Angka Cetane


Angka cetane menunjukkan ignition quality atau kualitas pembakaran
dalam ruang bakar. Semakin tinggi cetane, maka semakin bagus bahan bakar diesel
tersebut.
Angka cetane yang tinggi menunjukkan bahwa bahan bakar dapat menyala
pada temperatur yang relatif rendah dan sebaliknya angka yang relatif rendah
membutuhkan temperatur yang tinggi untuk dapat menyala. Penggunaan bahan
bakar untuk mesin diesel dengan cetane yang tinggi dapat mencegah terjadinya
knocking karena begitu bahan bakar diinjeksikan ke dalam silinder pembakaran
maka bahan bakar akan langsung terbakar.

12
2.8. Berat Jenis
Berat jenis menunjukkan perbandingan berat per satuan volume, karateristik
ini berkaitan dengan nilai kalor dan daya yang dihasilkan oleh mesin diesel per
satuan volume bahan bakar. Berat jenis bahan bakar diukur dengan menggunakan
metode ASTM D287 atau ASTM D1298 dan mempunyai satuan kilogram per meter
kubik (kg/m3).

2.9. Nilai Kalor Pembakaran


Nilai kalor pembakaran menunjukkan energi kalor yang dikandung dalam
tiap satuan massa bahan bakar. Nilai kalor dapat diukur dengan bomb
kalorimeter kemudian dimasukkan dalam persamaan :
Nilai kalor (kcal/kg) = {8100C + 3400 (H-O/8)} : 100 ......................... (2.6)

2.10. Titik Nyala (Flash Point)


Titik nyala adalah titik temperatur terendah dimana bahan bakar dapat
menyala. Hal ini berkaitan dengan keamanan dalam penyimpanan dan penanganan
bahan bakar.

13
Halaman ini sengaja dikosongkan

14
BAB 3
METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan langkah-langkah yang dijadikan pedoman


untuk melakukan penelitian agar dapat memperoleh hasil yang baik dan
memperkecil kesalahan yang mungkin terjadi untuk mencapai tujuan penelitian
yang direncanakan.
Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, yaitu metode yang
bersifat dimana data yang diperoleh merupakan hasil wawancara, observasi dan
studi pustaka.

3.1. Sumber Data


Berdasarkan sumbernya, data yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumber
datanya. Data primer yang didapat meliputi :
▪ Karateristik solar dan dexlite / pertamina dex.
▪ Data hasil pengujian motor diesel.
b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari studi pustaka yang
berkaitan dengan penelitian ini. Data sekunder yang didapat meliputi :
▪ Spesifikasi motor diesel Hang Tong Fang R180.
▪ Spesifikasi generator.

3.2. Variabel Penelitian


Variabel adalah penjelasan dari suatu konsep variabel secara praktik, real
dan nyata dalam lingkup obyek yang diteliti. Adapun variabel pendukung yang ada
dalam tugas ini semuanya adalah sebagai berikut :
1. Kecepatan putaran motor diesel (rpm)
2. Beban (watt)
3. Daya (kilowatt)
4. Konsumsi bahan bakar (ml)

15
3.3. Diagram Alir Penelitian

Mulai

Solar Engine Set Up

Pra-eksperimen

Mengatur Konsentrasi
Bahan Bakar Campuran
Solar dan Dexlite (30%,
40%, 50%)

Eksperimen

Pengumpulan Data

Analisa Data

Ada Pengaruh Tidak


Terhadap Unjuk Kerja
Motor Diesel

Kesimpulan Dan Saran

Selesai

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian

16
3.4. Langkah Pelaksanaan Tugas Akhir
Secara urutan, tahapan pelaksanaan penelitian Tugas Akhir dapat diuraikan
sebagai berikut :
1. Mulai
Mulai merupakan tahapan persiapan yang harus dilakukan untuk
mengambil suatu permasalahan yang nantinya akan diangkat.
2. Engine set up
Engine set up dilakukan untuk mengatahui unjuk kerja dari motor diesel.
Pada langkah ini dilakukan untuk mengetahui unjuk kerja mula-mula
motor diesel. Pada tahap ini digunakan sebuah motor diesel 4 langkah
dengan 1 silinder. Motor diesel dicouple dengan generator.
3. Pra – eksperimen
Pra – eksperimen dilakukan untuk mengetahui unjuk kerja dari motor
diesel dengan menggunakan bahan bakar konvensional yaitu solar.
Sehingga diharapkan data yang dihasilkan dari percobaan ini dapat
digunakan sebagai data pembanding dengan data yang dihasilkan pada
tahapan eksperimen.
4. Eksperimen
Setelah melakukan pra – eksperimen, dilakukan eksperimen.
Eksperimen dilakukan untuk mengetahui unjuk kerja motor diesel
dengan menggunakan bahan bakar campuran solar dengan pertamina
dex / dexlite dengan variasi presentase pertamina dex / dexlite yang
berbeda-beda untuk selanjutnya masuk ke tanki bahan bakar.
Dilakukan uji coba pengoperasian motor diesel dengan membuat variasi
bahan bakar yaitu campuran solar dan pertamina dex / dexlite dengan
presentase 30%, 40%, dan 50%. Pengujian ini bertujuan untuk
mengetahui unjuk kerja dari motor diesel dengan menggunakan solar
dan pertamina dex / dexlite. Pengujian pada motor diesel dilakukan
dengan variasi variabel putaran motor (1200 rpm, 1400 rpm, 1600 rpm)
dan pada constand load (500 watt, 1000 watt, 1500 watt). Variasi
variabel speed pada constand load bertujuan untuk mengetahui

17
perubahan unjuk kerja motor diesel yang menggunakan bahan bakar
solar dan pertamina dex / dexlite.

Tanki
Bahan Dexlite 30%
Bakar
Dexlite 40%
Dexlite 50%

Motor Diesel Generator

Beban Panel Listrik

500 watt

1000 watt

1500 watt

Gambar 3.2 Sketsa Pengujian Unjuk Kerja Motor Diesel Generator

5. Pengumpulan Data
Pada tahap ini data-data hasil pengujian akan dianalisa untuk dikaji
sesuai dengan rumusan masalah.
Tabel 3.1 Unjuk Kerja Pengujian Motor Diesel Generator
Daya Bahan
Beban I V Mf SFC
RPM Generator Bakar
(W) (A) (A) (kg/hr) (kg/kWh)
(W) (ml/menit)

6. Analisa Data
Pada tahap ini akan dilakukan analisa terhadap data hasl dari pengujian.
Tabel 3.2 Unjuk Kerja Pengujian Motor Diesel Generator

18
Daya Bahan
Beban Mf SFC
RPM I (A) V (A) Generator Bakar
(W) (kg/hr) (kg/kWh)
(W) (ml/menit)
1200
500 1400
1600
1200
1000 1400
1600
1200
1500 1400
1600

7. Kesimpulan dan saran


Pada tahap ini dilakukan penarikan kesimpulan dari penelitian yang
telah dilakukan serta pemberian saran.

3.5. Spesifikasi Motor Diesel


Dalam pengambilan data pada penelitian ini, motor diesel yang diuji unjuk
kerjanya adalah mesin diesel 4 langkah yang terdapat di Laboratorium
Reparasi Mesin-Jurusan Teknik Permesinan Kapal, Politeknik Perkapalan
Negeri Surabaya. Adapun spesifikasinya ditunjukkan pada tabel 3.3

Gambar 3.3 Motor Diesel Generator

19
Tabel 3.3 Spesifikasi Motor Diesel dan Generator
SPESIFICATION ENGINE
Model Hang Tong Fang R180
Type 4 Cycle
Horse Power 5,6 HP / 2600 rpm
Jumlah Silinder 1 silinder
Diameter x Panjang Langkah 80 mm x 80 mm
Volume Silinder (L) 1,194
Perbandingan Kompresi 21 : 1
Weight 70 kg
GENERATOR
Model A.C Synchronous Generator
Type STC – 3,1 phase
Rating Continous
Voltage 230 volt
Ampere 5,5 A
1 Phase
Number of Phase Cycle
50/60 Hz
Speed 1500/1800 rpm
Cosɸ 1

3.6. Tempat Penelitian


Tempat yang digunakan untuk melakukan pengujian unjuk kerja motor
diesel adalah Laboratorium Reparasi Mesin Politeknik Pekapalan Negeri
Surabaya.

3.7. Jadwal Pelaksanaan Tugas Akhir


Tabel 3.4 Jadwal Pelaksanaan Tugas Akhir
No Uraian Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Menentukan
Objek Topik dan
Fokus Penelitian
2 Engine Set Up
3 Pra eksperimen,
Eksperimen dan
Pengujian
4 Pengumpulan
Data
5 Analisa Data
6 Penarikan
Kesimpulan dan
Saran

20
DAFTAR PUSTAKA

21

Anda mungkin juga menyukai