TUGAS AKHIR
i
ANALISA PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN BAKAR
SOLAR DAN DEXLITE TERHADAP MESIN DIESEL 4
LANGKAH 1 SILINDER
RINGKASAN
Motor diesel dengan generator ini umumnya digunakan untuk menyuplai
tenaga listrik untuk pembangkit listrik dan mesin mekanik. Walau banyak yang
sudah melakukan penelitian unjuk kerja dengan berbagai variasi. Pada penelitian
ini akan dilakukan dengan variasi penggunaan bahan bakar solar dan dexlite. Dari
penelitian ini akan mendapatkan hasil berupa daya dan sfoc yang dapat
mempengaruhi unjuk kerja dari motor diesel.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Terdapat beberapa
variasi meliputi perbandingan bahan bakar solar dan dexlite (30%-50%), variasi
beban 500 watt, 1000 watt, 1500 watt, variasi kecepatan putaran mesin 1200 rpm,
1400 rpm, 1600 rpm.
Kata kunci : Motor Diesel, variasi bahan bakar, daya generator, sfoc
ii
DAFTAR ISI
RINGKASAN ......................................................................................................... ii
BAB 1...................................................................................................................... 1
BAB 2...................................................................................................................... 5
2.3. Biosolar..................................................................................................... 8
iii
3.3. Diagram Alir Penelitian .......................................................................... 16
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
1
cetan maka semakin mudah solar tersebut untuk dibakar. Bahan bakar solar sendiri
banyak digunakan untuk mesin – mesin diesel dengan putaran tinggi (diatas 1000
rpm).
Di Indonesia bahan bakar untuk motor diesel cukuplah banyak jenisnya,
mulai dari solar, dexlite, bio solar, pertadex. Yang membedakan bahan bakar
tersebut selain nilai cetan yakni kandungan sulfur. Beberapa bahan bakar tersebut
juga memiliki tingkatan kualitas, tetapi belum tentu kualitas dari bahan bakar
tersebut memiliki hasil yang maksimal untuk motor diesel generator yang akan
dianalisa.
Oleh karena itu akan dilakukan analisa dari penggunaan beberapa bahan
bakar dan akan dilakukan variasi terhadap bahan bakar dengan melakukan
pencampuran dari berapa persen bahan bakar “a” dan bahan bakar “b”.
2
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu :
1. Bagi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Hasil dari penelitian dapat digunakan sebagai informasi bagi warga
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya dalam pemilihan bahan bakar yang
optimal untuk motor diesel generator.
2. Bagi Mahasiswa
Hasil dari penelitian dapat dijadikan acuan bagi mahasiswa dalam
melakukan penelitian selanjutnya.
3
Halaman ini sengaja dikosongkan
4
BAB 2
DASAR TEORI
5
2. Langkah Kompresi, yaitu ketika torak bergerak dari TMB ke TMA dengan
memampatkan udara yang sudah dihisap, karena katup hisap dan buang
tertutup, sehingga tekanan dan suhu udara di dalam silinder akan naik.
3. Langkah Usaha, ketika katup hisap dan katup buang masih tertutup, partikel
bahan bakar yang disemprotkan oleh injektor bercampur dengan udara
panas bertekanan tinggi, sehingga terjadilah pembakaran. Ledakan hasil
pembakaran ini yang membuat torak bergerak dari TMA ke TMB.
4. Langkah Buang, ketika torak bergerak terus dari TMA ke TMB dengan
katup hisap tertutup dan katub buang terbuka, sehingga gas sisa pembakaran
terdorong keluar.
6
Gambar 2.4 Langkah Buang
▪ Pada saat proses pembakaran didalam silinder ada daya yang
dihasilkan, daya tersebut adalah daya pembakaran sebelum daya
memutar poros engkol. Daya ini dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan :
𝑧 𝑥 𝑃𝑖 𝑥 𝐴 𝑥 𝑠 𝑥 𝑛
IHP = ........................................................................ (2.1)
60 𝑥 75 𝑥 2
Dimana :
z = jumlah silinder pada motor
Pi = tekanan kerja rata-rata di dalam silinder (kg/cm2)
A = luasan penampang silinder (cm2)
s = langkah torak (m)
n = putaran motor permenit (rpm)
▪ Pada poros engkol juga terjadi daya yang disebut BHP (Break Horse
Power) ini adalah daya yang diukur pada poros engkol sebelum
kehilangan daya pada gearbox, altenator dan lainnya. BHP dapat
dihitung melalui persamaan :
𝑧 𝑥 𝑃𝑒 𝑥 𝐴 𝑥 𝑠 𝑥 𝑛
BHP = ...................................................................... (2.2)
60 𝑥 75 𝑥 2
Dimana :
z = jumlah silinder pada motor
Pi = tekanan kerja rata-rata pada poros engkol (kg/cm2)
A = luasan penampang silinder (cm2)
s = langkah torak (m)
7
n = putaran motor permenit (rpm)
▪ Fuel Consumption
Dalam pengujian motor diesel konsumsi bahan bakar diukur dalam
bentuk kg/hr dengan persamaan
𝑠𝑔𝑓 𝑥 𝑣𝑓 𝑥 10−3
Mf = 𝑥 3600 ............................................................. (2.3)
𝑡𝑓
Dimana :
Mf = fuel consumption (kg/hr)
P = Daya (kW)
▪ Daya Generator
P = V x I........................................................................................ (2.5)
Dimana :
P = Daya (watt)
V = Tegangan (volt)
I = Arus listrik (ampere)
2.3. Biosolar
Biosolar merupakan bahan bakar yang dibuat khusus untuk mesin diesel.
Seperti yang diketahui biofuel itu ada yang dibuat dari minyak nabari seperti kelapa
sawit atau CPO (Crude Palam Oil). Proses ini pada dasarnya merupakan proses
transesterifikasi, dengan mereaksikan minyak nabati dengan metanol dan etanol
8
dengan katalisator soda api. Dari proses ini akan dihasilkan metil ester asam lemak
murni (FAME). FAME inilah yang akan di-blending dengan solar murni selama
beberapa menit, untuk menghasilkan biodiesel. Hasil ini dapat digunakan untuk
mengganti bahan bakar solar murni yang dihasilkan dari fosil yang diprediksi
beberapa tahun akan semakin menipis. Biodiesel ini juga memiliki beberapa jenis
seperti Biosolar jenis B-5 yaitu prosesentase penggunaan solar 95% dan 5% FAME.
2.3.1. Kelebihan dari Biosolar
Sebagai bahan bakar yang dibuat untuk pengganti bahan bakar solar
murni, biodiesel ini memiliki beberapa kelebihan untuk penggunaannya.
Berikut ini kelebihan dari biodiesel :
▪ Sifat membersihkan yang baik, membersihkan kotoran-kotoran
di jalur yang dilewati, salah satunya tanki bahan bakar.
▪ Pelumasan yang baik, membantu melumaskan terutama di
bagian ruang bakar.
▪ Kandungan sulfur tidak lebih dari 500 ppm.
▪ Ramah lingkungan.
▪ Memiliki cetane number 51 – 55 lebih tinggi dibandingkan
dengan solar murni.
9
Gambar 2.5 Spesifikasi Solar/Bio Solar
2.4. Dexlite
Dexlite adalah bahan bakar minyak yang dikelola oleh pertamina untuk
kendaraan bermesin diesel. Dexlite merupakan komposisi dari campuran bio
diesel sebanyak 20% dengan zat adiktif di dalamnya sehingga kandungan
sulfur mencapai 1.000 – 1.200, sedangkan solar biasa mengandung sulfur
sebesar 3.500. Dexlite sendiri memiliki spesifikasi sebagai berikut :
10
Gambar 2.6 Spesifikasi dexlite / pertamina dex
11
Merupakan bahan bakar yang volatile untuk mesin dengan perubahan
kecepatan dan loading yang berfrekuensi, misalnya untuk kendaraan
bermotor.
▪ Tingkat 2-D
Merupakan bahan bakar dengan volatilitas lebih rendah untuk mesin
industri, mesin kapal laut dan lokomotif.
▪ Tingkat 3-D
Merupakan bahan bakar dengan volatilitas lebih rendah untuk mesin
berkecepatan rendah dan sedang.
2.6. Viskositas
Viskositas adalah ukuran kekentalan suatu fluida yang menunjukkan besar
kecilnya gesekan internal fluida. Viskositas fluida yang menunjukkan besar
kecilnya gaya gesek antar lapisan fluida ketika satu lapisan bergerak melewati
lapisan lain. Jika viskositas semakin tinggi maka tahanan yang didapatkan akan
semakin tinggi. Karateristik dari viskositas ini dapat juga mempengaruhi kinerja
dari injektor. Apabila viskositas ini terlalu tinggi maka akan semakin sulit untuk
injektor menyemprotkan fluida, hal ini sangat berpengaruh terhadap proses
pembakaran bahan bakar karena bahan bakar tidak bisa disemprotkan secara kabut
dengan injektor.
12
2.8. Berat Jenis
Berat jenis menunjukkan perbandingan berat per satuan volume, karateristik
ini berkaitan dengan nilai kalor dan daya yang dihasilkan oleh mesin diesel per
satuan volume bahan bakar. Berat jenis bahan bakar diukur dengan menggunakan
metode ASTM D287 atau ASTM D1298 dan mempunyai satuan kilogram per meter
kubik (kg/m3).
13
Halaman ini sengaja dikosongkan
14
BAB 3
METODE PENELITIAN
15
3.3. Diagram Alir Penelitian
Mulai
Pra-eksperimen
Mengatur Konsentrasi
Bahan Bakar Campuran
Solar dan Dexlite (30%,
40%, 50%)
Eksperimen
Pengumpulan Data
Analisa Data
Selesai
16
3.4. Langkah Pelaksanaan Tugas Akhir
Secara urutan, tahapan pelaksanaan penelitian Tugas Akhir dapat diuraikan
sebagai berikut :
1. Mulai
Mulai merupakan tahapan persiapan yang harus dilakukan untuk
mengambil suatu permasalahan yang nantinya akan diangkat.
2. Engine set up
Engine set up dilakukan untuk mengatahui unjuk kerja dari motor diesel.
Pada langkah ini dilakukan untuk mengetahui unjuk kerja mula-mula
motor diesel. Pada tahap ini digunakan sebuah motor diesel 4 langkah
dengan 1 silinder. Motor diesel dicouple dengan generator.
3. Pra – eksperimen
Pra – eksperimen dilakukan untuk mengetahui unjuk kerja dari motor
diesel dengan menggunakan bahan bakar konvensional yaitu solar.
Sehingga diharapkan data yang dihasilkan dari percobaan ini dapat
digunakan sebagai data pembanding dengan data yang dihasilkan pada
tahapan eksperimen.
4. Eksperimen
Setelah melakukan pra – eksperimen, dilakukan eksperimen.
Eksperimen dilakukan untuk mengetahui unjuk kerja motor diesel
dengan menggunakan bahan bakar campuran solar dengan pertamina
dex / dexlite dengan variasi presentase pertamina dex / dexlite yang
berbeda-beda untuk selanjutnya masuk ke tanki bahan bakar.
Dilakukan uji coba pengoperasian motor diesel dengan membuat variasi
bahan bakar yaitu campuran solar dan pertamina dex / dexlite dengan
presentase 30%, 40%, dan 50%. Pengujian ini bertujuan untuk
mengetahui unjuk kerja dari motor diesel dengan menggunakan solar
dan pertamina dex / dexlite. Pengujian pada motor diesel dilakukan
dengan variasi variabel putaran motor (1200 rpm, 1400 rpm, 1600 rpm)
dan pada constand load (500 watt, 1000 watt, 1500 watt). Variasi
variabel speed pada constand load bertujuan untuk mengetahui
17
perubahan unjuk kerja motor diesel yang menggunakan bahan bakar
solar dan pertamina dex / dexlite.
Tanki
Bahan Dexlite 30%
Bakar
Dexlite 40%
Dexlite 50%
500 watt
1000 watt
1500 watt
5. Pengumpulan Data
Pada tahap ini data-data hasil pengujian akan dianalisa untuk dikaji
sesuai dengan rumusan masalah.
Tabel 3.1 Unjuk Kerja Pengujian Motor Diesel Generator
Daya Bahan
Beban I V Mf SFC
RPM Generator Bakar
(W) (A) (A) (kg/hr) (kg/kWh)
(W) (ml/menit)
6. Analisa Data
Pada tahap ini akan dilakukan analisa terhadap data hasl dari pengujian.
Tabel 3.2 Unjuk Kerja Pengujian Motor Diesel Generator
18
Daya Bahan
Beban Mf SFC
RPM I (A) V (A) Generator Bakar
(W) (kg/hr) (kg/kWh)
(W) (ml/menit)
1200
500 1400
1600
1200
1000 1400
1600
1200
1500 1400
1600
19
Tabel 3.3 Spesifikasi Motor Diesel dan Generator
SPESIFICATION ENGINE
Model Hang Tong Fang R180
Type 4 Cycle
Horse Power 5,6 HP / 2600 rpm
Jumlah Silinder 1 silinder
Diameter x Panjang Langkah 80 mm x 80 mm
Volume Silinder (L) 1,194
Perbandingan Kompresi 21 : 1
Weight 70 kg
GENERATOR
Model A.C Synchronous Generator
Type STC – 3,1 phase
Rating Continous
Voltage 230 volt
Ampere 5,5 A
1 Phase
Number of Phase Cycle
50/60 Hz
Speed 1500/1800 rpm
Cosɸ 1
20
DAFTAR PUSTAKA
21