HIDRODINAMIKA I
MATERI 6
HIDRODINAMIKA I
MATERI 6
MINGGU 10
Gambar 1. Daerah validitas pemakaian sejumlah teori gelombang [Le Mhaut, 1976; USACE, 2008]
d: kedalaman laut; H: tinggi gelombang; T: periode gelombang; g: percepatan gravitasi
1. PENDAHULUAN
Tidak banyak buku teks yang membahas tentang teori gelombang Stokes Orde-3. Salah satunya adalah Hsu
(1984)
Namun pembahasan rinci mengenai penurunan dapat diperoleh dalam makalah ilmiah dari Tsuchiya &
Yasuda (1981)
Pada prinsipnya penurunan teori gelombang Stokes Orde-3 adalah sebagaimana dilakukan dengan teori
gelombang Stokes Orde-2 dengan menerapkan Teori Perturbasi.
Parameter perturbasi non-dimensi di sini didefinisikan sebagai kemiringan gelombang atau wave slope, yakni:
...... (1)
Dengan mempertimbangkan pers. (1), potensial kecepatan kemudian dapat ditulis sebagai:
...... (2)
di mana fn adalah solusi f pada orde ke-n untuk Stokes Orde-3 nilai n = 3.
2. PROFIL GELOMBANG
Menurut Hsu (1984) elevasi permukaan gelombang Stokes Orde-3 (untuk perairan menengah) dapat
diaproksimasi dengan persamaan:
...... (4)
dengan:
...... (5)
dan
...... (6)
2. PANJANG GELOMBANG
Panjang gelombang Stokes Orde-3 (untuk perairan menengah) dapat diperoleh melalui iterasi dengan
persamaan:
...... (7)
atau:
...... (8)
Kecepatan partikel gelombang Stokes Orde-3 di perairan menengah dapat diperoleh dengan menerapkan
persamaan berikut,
o Pada arah horisontal:
...... (9)
o
dengan:
...... (10)
...... (11)
...... (12)
...... (13)
Percepatan partikel gelombang Stokes Orde-3 di perairan menengah akan diperoleh dari penurunan kecepatan
partikel terhadap waktu sebagai berikut,
...... (14)
o
5.1. Komputasi Elevasi Gelombang Stokes Orde-3 untuk Perairan Menengah dengan persamaan:
Perhitungan dilakukan dengan iterasi, sehingga diperoleh nilai l pada ruas kiri yang
sama dengan nilai l di ruas kanan
Nilai awal untuk iterasi diambil nilai l pada ruas kiri sama dengan nilai l0 akan
diperoleh nilai l di ruas kanan
Pada iterasi pertama belum akan didapat nilai l di ruas kiri dan kanan yang sama
Maka dilanjutkan dengan iterasi kedua, misal nilai l di ruas kiri diambil sebagai nilai
tengah dari iterasi pertama
Demikian seterusnya sehingga akan diperoleh konvergensi, nilai l pada ruas kiri
yang sama dengan nilai l di ruas kanan
Iteration to obtain l:
l-left
l-right
512,00
424,48
470,00
444,19
455,00
451,64
453,00
452,65
452,90
452,70
452,80
452,75
452,78
452,76
452,77
452,77
5.1.8. Menghitung nilai kecepatan gelombang (wave celerity) c dari hubungan c = l/T
5.1.9. Menghitung nilai koefisien f2(d /l) dan f3(d /l) dari persamaan:
5.1.10. Komputasi elevasi permukaan gelombang Stokes Orde-3 , z, dengan persamaan yang telah disampaikan
di muka.
Komputasi z dilakukan dengan tabulasi sebagai fungsi perubahan sudut osilasi untuk satu siklus, yi. q
antara 0 s/d 2p, dengan interval p/10 (agar diperoleh kurva osilasi yang relatif halus); komputasi juga
dapat dilakukan sebagai perubahan waktu t antara 0 s/d T, atau perubahan lintasan x antara 0 s/d l.
5.2. Komputasi Kecepatan Partikel Gelombang Stokes Orde-3 untuk Perairan Menengah
dengan persamaan:
o
5.2.1. Menghitung koefisien F1 , F2 dan F3 sebagai fungsi , kw , H dan d dengan memakai persamaan:
Perhitungan nilai besaran G lazimnya dilakukan untuk beberapa harga kedalaman laut, misalnya z/d = 0.0,
0.2, 0.4, 0.6, 0.8 dan 1.0
5.2.3. Menghitung besaran sinh sebagai fungsi kw , z dan d menjadi besaran H1 , H2 dan H3 d, sebagai berikut:
Perhitungan nilai besaran H juga dilakukan untuk beberapa harga kedalaman laut yang sama dengan
untuk besaran G, misalnya z/d = 0.0, 0.2, 0.4, 0.6, 0.8 dan 1.0
Komputasi u dan w dilakukan dengan tabulasi sebagai fungsi perubahan sudut osilasi untuk satu siklus, yi.
q antara 0 s/d 2p, dengan interval p/10 (agar diperoleh kurva osilasi yang relatif halus); komputasi juga
dapat dilakukan sebagai perubahan waktu t antara 0 s/d T, atau perubahan lintasan x antara 0 s/d l.
Komputasi u dan w lazimnya dilakukan untuk beberapa harga kedalaman laut, misalnya z/d = 0.0, 0.2, 0.4,
0.6, 0.8 dan 1.0; dalam hal analisis struktur maka kedalaman laut disesuaikan dengan posisi struktur di
bawah permukaan air tenang (LWL).
5.2.5. Plotting kurva elevasi kecepatan partikel gelombang Stokes Orde-3 dilakukan untuk:
Komponen u sebagai fungsi q, (dan/atau t dan/atau x) untuk berbagai kedalaman laut z
Komponen w sebagai fungsi q, (dan/atau t dan/atau x) untuk berbagai kedalaman laut z
Komponen u bersama w untuk berbagai kedalaman laut z
5.3. Komputasi Percepatan Partikel Gelombang Stokes Orde-3 untuk Perairan Menengah
dengan persamaan:
o
d=
H=
T=
g=
d/gT^2 =
H/gT^2 =
l0 =
d/l0 =
l=
kw =
c=
BU
100 ft
33 ft
10 sec
32,2 ft/s2
0,031056
0,010248
512,4777 ft
0,19513
475,20 ft
0,013222 1/ft
47,51965 ft/sec
SI
30,48 m
10,0584 m
10 sec
9,81456 m/s2
0,031056
0,010248
156,2032 m
0,19513
144,8399 m
0,04338 1/m
14,48399 m/sec
Iteration to obtain l:
l-left
l-right
512,00
459,71
485,00
471,01
478,00
473,99
476,00
474,85
475,50
475,07
475,20
475,19
475,19
475,20
475,20
475,20
Selamat
Belajar
22