Anda di halaman 1dari 4

SURAT PERJANJIAN SEWA PAKAI ALAT BERAT

Pada Hari ini ............. Tanggal .............. Bulan ........... Tahun ................................................... (....-.....-............)
yang bertanda tanggan di bawah ini :

Nama :
Jabatan :
Alamat :
Telp. : +62
Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA

Nama :
Jabatan :
Alamat :.
Telp : +62
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

Kedua belah pihak telah sepakat untuk mengadakan perjanjian sewa alat berat dengan ketentuan dan syarat
yang diatur dalam pasal-pasal di bawah ini :

Pasal I
Jenis, Spesifikasi, Jumlah, Harga Sewa dan Lokasi Kerja
1. Pihak Pertama bersedia menyewakan alat kepada Pihak Kedua dan Pihak Kedua setuju untuk menyewa
alat berat kepada pihak pertama dengan jenis sebagai berikut :

No. Jenis Alat Merk Harga Sewa/Jam Jumlah Keterangan

Harga BELUM termasuk PPN sebesar 10 %.


Pemotongan dan penyetoran pajak sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku.

2. Lokasi Kerja Pihak Kedua di Proyek .......................................................................................

Pasal II
Tempat, Waktu dan Kondisi Penyerahan Alat Berat
1. Pihak Pertama bersedia menyerahkan alat berat pada Pihak Kedua di Gudang Pihak Pertama dalam kondisi
siap operasi sesuai pasal I ayat 2 setelah Pihak Kedua menyelesaikan pembayaran sesuai kesepakatan,
terhitung mulai hari ...................., tanggal............................... alat mulai bekerja.

Pasal III
Biaya Mobilisasi dan Demobilisasi
1. Biaya Mobilisasi/Demobilisasi ditanggung oleh Pihak Kedua baik dari pengambilan alat hingga
pengembalian alat.
2. Pihak Kedua menyatakan bahwa pengambilan alat berat seperti Pasal I Ayat 2 diatas menggunakan
kendaraan angkut milik Pihak Kedua.
Pasal IV
Operator dan Helper Operator
1. Gaji Operator dan Helper Operator menjadi tanggung jawab Pihak Pertama, sedangkan kebutuhan
Operator diberikan Uang Makan sebesar Rp.................... per shift (dari Jam 08 – 17) untuk lembur
Rp........................./Jam , Tempat tinggal dan Transportasi ke lokasi kerja menjadi tanggung jawab Pihak
Kedua.

Biaya Operasi, Biaya Pemeliharaan dan Biaya Perbaikan Alat

1. Selama masa penyewaan alat berat, keperluan olie, perbaikan kerusakan, penggantian sparepart dan
mekanik menjadi tanggung jawab Pihak Pertama.
2. Pemakaian BBM (Bahan Bakar Minyak) solar untuk keperluan operasi menjadi tanggung jawab Pihak
Kedua. Dan harus disiapkan sesuai dengan kerja alat seharinya.

Pasal V
Laporan Operasi Alat (Time Sheet)
1. Laporan harian operasi alat dibuat oleh operator dan ditanda tangani oleh Pengawas Kerja dari Pihak Kedua
atau atas nama penyewa alat.
2. Apabila alat standby (tidak bekerja) disebabkan karena lokasi hujan dan banjir maka dihitung /di-charge 1
hari (4 Jam Kerja).
3. Apabila alat standby (tidak bekerja) disebabkan karena tidak ada perintah kerja ke operator, pekerjaan di
hentikan pihak ketiga (massa, tokoh masyarakat, pihak berwajib, petugas pemerintah dsb), tidak ada solar
ataupun libur tanpa pemberitahuan/persetujuan kepada Pihak Pertama maka dihitung/di-charge 1 hari (8
Jam Kerja).
4. Apabila terjadi kerusakan alat, maka selama kerusakan alat, hari tidak dihitung dan akan diganti selama hari
kerusakan sampai dengan total hari mencapai hari masa sewa (lihat pasal V.5) akan tetapi jika pada saat
terjadinya kerusakan, alat sedang bekerja maka jam kerja tetap diperhitungkan dalam time sheet dan jika
telah mencapai atau lebih dari 4 jam maka dihitung 1/2 hari kerja, sedangkan jika sama atau lebih dari 6
jam maka dianggap 1 hari.
5. Perhitungan sewa adalah waktu 200 Jam atau 30 Hari Kerja (mana tercapai dahulu), untuk masing-masing
alat.

Pasal VI
Pembayaran Sewa
1. Pihak Kedua berkewajiban menyelesaikan pembayaran sewa di muka sebesar 200 Jam.
2. Jika pekerjaan sudah hampir mencapai nilai dari dana masuk selama 200 Jam dan Pihak Kedua masih akan
memperpanjang masa sewa maka harus memberitahukan kepada Pihak Pertama 2 (dua) hari sebelumnya
dan pembayaran akan dibicarakan kembali oleh kedua belah pihak.
3. Apabila pekerjaan sudah mencapai nilai dana masuk dan dalam waktu 2 (dua) hari sebelum berakhirnya
masa sewa dan tidak ada kejelasan perpanjangan sewa dari pihak kedua maka Pihak Pertama berhak
untuk menarik atau mengambil kembali alatnya dari lokasi kerja Pihak Kedua tanpa pemberitahuan apapun
juga pada saat jatuh tempo masa sewa.

Pasal VII
Keamanan Alat Berat
1. Pihak Kedua wajib untuk menyediakan security untuk menjaga keamanan alat di lokasi kerja.
2. Pihak Kedua wajib membayar ganti rugi terhadap unit kerja jika terjadi pencurian dan perusakan dalam
bentuk apapun yang dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja oleh pihak ketiga.
3. Apabila alat tenggelam/mengalami kecelakaan pada saat di lokasi kerja akibat kelalaian Pihak
Kedua/wakilnya dan atau atas perintah Pihak Kedua/wakilnya dan atau pada saat jam kerja/masa kerja
maka biaya yang timbul akibat hal tersebut akan menjadi tanggungan Pihak Kedua.
4. Sambil menunggu pergantian/sparepart yang hilang atau rusak dan atau menunggu alat berat diangkat
akibat tenggelam, hilang atau rusak (sesuai kondisi ayat 2 dan 3 pasal ini) maka Pihak Kedua dikenakan
sewa jam kerja alat perhari dan jika diperlukan maka Pihak Kedua harus membayar terlebih dahulu seperti
pemberlakuan perpanjangan alat berat.
5. Sparepart alat berat yang hilang atau rusak akibat kecelakaan atau tenggelam harus diganti Pihak Kedua
dengan kualitas yang setara ataupun atas persetujuan Pihak Pertama.
6. Jika terjadi kecelakaan kerja yang mengakibatkan adanya korban/luka pada Pihak Ketiga di lokasi pekerjaan
maka menjadi tanggung jawab Pihak Kedua, dan Pihak Kedua menjamin Pihak Pertama dari segala
tuntutan akibat kejadian tersebut, dan jika berakibat terjadinya penahanan oleh Pihak Berwajib dan atau
massa maka sewa akan berjalan seperti biasa dengan merujuk pasal V.2 perjanjian ini.

Pasal VIII
Masa Perjanjian
1. Perjanjian ini berlaku sejak ditanda tangani oleh kedua belah pihak hingga alat selesai bekerja sesuai dana
diterima selama 200 Jam atau 30 Hari mana yang tercapai dahulu, mulai dari tanggal ........................
2. Dan perjanjian sewa akan diperpanjang kembali jika ada kesepakatan oleh kedua belah pihak.
3. Pihak Kedua harus membayar terlebih dahulu sesuai kesepakatan sewa sebelum dilakukan perpanjangan
sewa.
4. Perjanjian sewa ini tetap berlaku apabila ada tambahan perpanjangan jam/hari alat dan hanya berubah
pada waktu masa sewa dan biaya sewa yang cukup dilakukan dengan perjanjian lisan, sedangkan pasal-
pasal yang lain tetap mengikat.

Pasal IX
Pemindahan, Pengambilan dan Pengunaan Alat
1. Alat tidak boleh dipindahkan oleh Pihak Kedua sebelum masa jam perjanjian sebelum habis kecuali ada
persetujuan dari Pihak Pertama.
2. Apabila Pihak Kedua akan menggunakan alat ke lokasi di luar dari perjanjian sedang masa jam alat belum
habis maka Pihak Kedua harus memberitahukan kepada Pihak Pertama sebelumnya.
3. Pihak Kedua tidak dibenarkan menyewakan kembali, meminjamkan, bekerja untuk kegiatan/bantuan social,
alat milik Pihak Pertama kepada pihak lain dan apabila terdapat hal tersebut maka perjanjian akan putus
dengan sendirinya dan semua biaya menjadi tanggung jawab Pihak Kedua kepada pihak lainnya tersebut
dan Pihak Pertama akan menarik alat dari lokasi Pihak Kedua tanpa pemberitahuan apapun dan semua
pembayaran tidak dapat ditarik oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama.
4. Untuk Bantuan/Kegiatan social setempat dapat dilakukan hanya dengan ijin Pihak Pertama dan akan
diberlakukan sewa seperti maksud perjanjian ini adanya.

Pasal X
Perselisihan
1. Jika timbul perselisihan antara Pihak Pertama dengan Pihak Kedua maka sebisa mungkin akan diselesikan
secara musyawarah dan kekeluargaan.
2. Apabila perselisihan tidak bisa diselesaikan secara musyawarah maka kedua belah pihak sepakat untuk
menyelesaikan masalah tersebut secara hukum yang berlaku.
3. Apabila terjadi kesalahpahaman diluar dari perjanjian maka Pihak Kedua dianggap lalai dan tidak
memahami isi dari perjanjian konrak dan Pihak Pertama tetap berpedoman pada kontrak dalam
menyelesaikan masalah.
Demikian surat perjanjian sewa pakai alat berat ini ditanda tangani oleh kedua belah pihak dalam rangkap 2
(Dua) bermeterai cukup dan berkekuatan hukum yang sama dan dibuat tanpa paksaan serta tekanan dari pihak
manapun.

Pihak Pertama, Pihak Kedua,

.................................... ......................................

Anda mungkin juga menyukai