Disusun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
JAKARTA
2023
Proposal Penelitian
Disusun Oleh :
Robby Indra Kusuma
2070034013
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Industri kemasan karton Box berkembang pesat karena adanya permintaan pasar
yang sangat besar. Dengan adanya permintaan pasar meningkat tentunya memicu orang
yang mempunyai modal untuk membuat sebuah perusahaan dan berlomba untuk
mendapatkan Job Order sebanyak-banyaknya. Salah satunya adalah PT. Karya Indah
Multiguna yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang kemasan Karton
Box.
Salah satu target capaian perusahaan adalah waste yang terkontrol dengan baik dan
tidak melebihi target yang ditentukan. Untuk mencapai target yang ditentukan oleh
perusahaan sebesar 2%, maka diperlukan komitmen dan konsistensi dari department
terkait untuk mencapai target yang di inginkan. Untuk mencapai tujuan yang telah
kegiatan – kegiatan produksi, dan juga harus dapat berfikir bagaimana cara
memproduksi barang secara ekonomis yang berarti mempunyai nilai yang tinggi, dan
dapat diterima oleh konsumen. Salah satu faktor yang berpengaruh dalam proses
yang terjadi pada mesin pada waktu digunakan, sehingga proses produksi
dapat berjalan pada kapasitas normal. Untuk menjaga kondisi mesin agar
yang dilakukan setelah terjadi suatu kerusakan atau kelalaian fasilitas atau
Tapi faktanya target waste belum tercapai karena masalah salah satu unit
akibat preventive maintenance pada pisau potong unit slitter belum terjadwal dan
1. Tidak ada Preventive maintenance pisau unit slitter pada mesin mesin
Corrugator.
a. Bagi mahasiswa
lapangan.
b. Bagi kampus/Fakultas
1. Sebagai tolak ukur keilmuan dan teori yang diajarkan sudah sesuai dengan
langsung dilapangan
c. Bagi perusahaan
Dalam melakukan penelitian ini, penulis hanya membatasi pada hal – hal
sebagai berikut:
produksi.
3. Penelitian hanya dilakukan pada produk karton Box NIKE dan Mesin
Corrugator.
Maintenance.
Flowchart adalah gambaran alur proses dalam bentuk diagram alir yang
Identifikasi Masalah
Pengumpulan Data :
Rumusan Masalah
Kesimpulan
S selesai
1. Pengamatan di perusahaan
Pengamatan dilakukan di mesin corrugator mengungkap mengenenai fakta yang
digunakan dan kebiasaan setiap hari yang dilakukan terhadap part tersebut.
2. Studi literasi
Dalam tahap ini, penulis melakukan Analisa terhadap downtime yang ada di PT.
sesuai permintaan pelanggan dan menurunkan waste yang ada di PT. Karya
Indah Multiguna.
4. Identifikasi Masalah
5. Rumusan Masalah
Dari hasil identifikasi masalah maka dirumuskan, kenapa belum ada preventive
Multiguna.
6. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah menurunkan waste produksi box sepatu NIKE dan
untuk menyusun laporan proposa Tugas Akhir yang dibuat. Cara pengumpulan
8. Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan cara membuat pareto diagram dan kemudian
9. Kesimpulan
Bagian ini merupakan tahap akhir dari penelitian, yang berupa penarikan
H₀ : Upaya melakukan preventive maintenance pada pisau mesin unit slitter mesin
H₁ : Dengan melakukan preventive maintenance pada pisau unit slitter pada mesin
Sistematika penulisan dalam menulis laporan Tugas Akhir ini agar lebih
terarah dan sistematis. Dalam laporan Tugas Akhir ini penulis membaginya ke
BAB 1 Pendahuluan
Dalam bab ini dikemukakan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
penulisan.
maintenance.
Dalam bab ini akan dibahas tentang hasil dari pengumpulan data yaitu data-data
Merupakan bab terakhir dari Laporan Tugas Akhir yang berisi kesimpulan dari
penulisan.
Daftar Pustaka
mulai dari nama penulis, judul tulisan, tanggal tulisan diterbitkan, dan penerbit.
Lampiran
Lampiran dalam makalah merupakan bagian dalam laporan yang berisi hal-hal
BAB II
LANDASAN TEORI
II.1 Kualitas
Kualitas merupakan salah satu aspek faktor dalam memenangkan persaingan pasar
yang semakin kompetitif. Kualitas yang baik adalah produk sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan sebelumnya. Produk yang berkualitas secara tidak langsung akan
konsumen (Hardono et al., 2019). Mutu merupakan suatu fakor yang sangat menentukan
keberhasilan produk menembus pasarnya, disamping faktor utama yang lain seperti harga
dan pelayanan. Produk yang bermutu akan memiliki daya saing yang tinggi. Mutu menjadi
Produk yang berkualitas secara tidak langsung akan berdampak pada produktivitas
perusahaan dan meminimalkan biaya produksi. Perusahaan perlu melakukan analisis dan
perbaikan secara terus menerus untuk menjaga produk yang dihasilkan sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditetapkan. (Hardono et al., 2019). Langkah yang dapat dilakukan
dalam menjaga produk yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan adalah dengan
Arti kata pengendalian menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah proses,
dengan membandingkan hasil dan sasaran secara teatur serta menyesuaikan usaha
(kegiatan) dengan hasil pengawasan. Pengendalian merupakan suatu cara atau kegiatan
yang sudah ditetapkan secara tepat untuk mendukung terwujudnya tujuan perusahaan.
Sehingga Pengendalian kualitas dapat diartikan sebagai proses yang digunakan untuk
Tujuan dasar pengendalian kualitas adalah untuk memastikan bahwa produk yang
dihasilkan sesuai dengan standar dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh
Assauri (dalam Heni Hastiti 2014:416), tujuan pengendalian kualitas adalah sebagai
1. Agar barang hasil produksi dapat mencapai standar kualitas yang ditetapkan.
menekan atau mengurangi volume kesalahan dan perbaikan, menjaga atau menaikkan
kualitas atau sesuai standar, mengurangi keluhan atau penolakan konsumen, memungkinkan
penjelasan output (output grading) dan menaikkan atau menjaga company image. Kelima
tujuan pengendalian kualitas yang dikemukakan Yamit (2002:339) tujuan tersebut sangat
Diagram pareto adalah metode dalam mengorganisasikan kesalahan, atau cacat untuk
membantu fokus atas usaha penyelesaian masalah. Berdasarkan Pareto Vilfredo, seorang
ekonomis pada Abad ke-19 Joseph M. Juran mempopulerkan pekerjaan Pareto dengan
menyatakan bahwa 80% permasalahan perusahaan merupakan hasil dari penyebab yang
hanya 20%. Pareto Diagram merupakan alat bantu peningkatan kualitas dalam
menentukan tingkat cacat yang terjadi dari beberapa masalah yang terjadi (Hardono et al.,
biaya.(Nastiti, 2019)
II.3 Pengertian Pemeliharaan (Maintenance)
mempertahankan suatu mesin atau peralatan agar tetap dalam kondisi siap untuk
beroperasi dan jika terjadi kerusakan maka diusahakan agar mesin atau peralatan
tersebut dapat dikembalikan pada kondisi yang baik. Tetapi dalam konteks yang lebih
mesin, manusia, material, cara/ metode dan uang dalam rangka mencapai kinerja, mesin
yang selalu siap beroperasi dalam rangka menghasilkal produk yang optimal.
atau mengurangi biaya operasi, tetapi juga memperbaiki keluaran dan mutu
hanya di layak di lakukan oleh seorang ahli, karena merekalah yang memahami
prinsip atau fungsi suatu desain komponen atau sifat fungsinya.(Prastiawan et al.,
2021)
Perawatan atau yang lebih dikenal dengan kata maintenance dapat didefinisikan
sebagai suatu aktivitas yang diperlukan untuk menjaga atau untuk mempertahankan
kualitas pemeliharaan suatu fasilitas agar fasilitas tersebut tetap dapat berfungsi
dengan baik dalam kondisi siap pakai (Susanto & Azwir, 2018)
Perawatan atau maintenance adalah aktivitas agar suatu komponen atau sistem yang
rusak dapat dikembalikan atau diperbaiki dalam suatu kondisi tertentu pada periode
memperbaiki fasilitas yang rusak sehingga saat akan digunakan fasilitas tersebut
dapat bekerja sesuai fungsinya dan manajemen perawatan industri adalah upaya
Teknik Perawatan Mesin Industri adalah sesuatu system kegiatan untuk menjaga,
segala sarana yang ada di dalam suatu bengkel atau industri sehingga modal/investasi
yang ditanam dapat berhasil guna dan berdaya guna tinggi secara ekonomis. Ruang
dan perlindungan dari segala macam kegiatan produksi, non produksi yang ada dalam
Tujuan pemeliharaan bukan hanya untuk menjaga kondisi mesin dan peralatan
semata. Pemeliharaan juga bertujuan untuk menjaga kemampuan produksi agar dapat
memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana produksi. Untuk lebih lengkapnya berikut
tujuan fungsi pemeliharaan menurut beberapa ahli. Tujuan utama fungsi pemeliharaan
adalah:
produksi.
2. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan
oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak terganggu.
para pekerja.
6. Mengadakan suatu kerja sama yang erat dengan fungsi-fungsi utama lainnya
dari suatu perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama perusahaan,
yaitu tingkat keuntungan atau return of invesment yang sebaik mungkin dan
adalah:
perusahaan dalam satu tahun atau dalam satu periode yang lebih singkat.
produksi untuk saat ini maupun periode yang akan datang. Penyajian menyeluruh
yang rinci dari kegiatan pemeliharaan sejak awal sampai dengan pasca proses
suatu unit mesin atau alat di dalamnya atau memperbaiki sampai pada kondisi
tertentu yang bisa diterima. Tujuan utama dari perawatan (maintenance) antara lain:
1. Untuk memperpanjang usia kegunaan asset, yaitu setiap bagian dari suatu tempat
kerja, bangunan, dan isinya. Hal ini paling penting di negara berkembang karena
yang mungkin.
Jadi tujuan utama pemeliharaan secara umum adalah untuk menjaga dan merawat
fasilitas atau peralatan serta mengadakan perbaikan dan penggantian komponen agar
peralatan dan fasilitas dapat berjalan sesuai apa yang telah direncanakan dan tidak
mengalam kerusakan. Sehingga proses produksi dapat berjalan dengan lancar dan biaya
pemeliharaan dapat dikendalikan seefisien mungkin agar tidak menimbulkan anggaran
yang besar.
Menurut Sobandi dan Kosasih (2014 : 125) di buku yang berjudul Manajemen
bermanfaat untuk perusahaan saja tetapi juga untuk karyawan dan lingkungannya.
2. Kualitas kinerja akan terus terjamin karena peralatan yang digunakan untuk
3. Pengeluaran biaya dapat dipertahankan pada batas kewajaran atau pada batas
seharusnya, karena tidak ada biaya ektra yang harus dikeluarkan untuk perbaikan
4. Produktifitas tenaga kerja meningkat karena peralatan yang terus menerus dalam
6. Konsumen menjadi loyal karena pelayanan yang selalu tepat waktu sesuai dengan
perjanjian
7. Kecelkaan kerja yang diakibatkan oleh buruknya infrastruktur bisa ditekan menjadi
zero accident.
8. Tidak memerlukan adanya persediaan tambahan untuk mengantisipasi timbulnya
9. Nilai jual kembali peralatan (jika diganti dengan teknologi baru) lebih tinggi karena
Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan dalam suatu perusahaan dapat dibedakan menjadi
beberapa, yaitu:
Merupakan perawatan yang dilakukan ketika sudah terjadi kerusakan pada mesin
atau peralatan kerja sehingga Mesin tersebut tidak dapat beroperasi secara
dilakukan ketika mesin atau peralatan yang digunakan telah rusak, perawatan ini bisa
melakukan perbaikan pada mesin tersebut, bisa juga dengan menggantikan mesin atau
bagian mesin yang perlu dilakukan perawatan. Kegiatan perawatan ini sangat
merugikan karena dapat menimbulkan biaya yang tinggi dan waktu down time yang
lama.
2. Preventive Maintenance
suatu bagian mesin atau peralatan. Kegiatan ini dapat menjamin keandalan dari
suatu bagian maupun keseluruhan bagian mesin dan juga dapat menjamin
a. Feel (rasakan)
Biasanya yang lebih berpengalaman dan jelas merasakan adanya kelainan pada
mesin yang sedang berjalan adalah operator maintenance. Apabila gejala kerusakan
dapat juga diketahui dengan jalan melihat, mendengar, meraba, dan mencium.
Maintenance man yang mendengarkan kelainan pada bunyi salah satu mesin,
sering kali dapat menentukan pada bagian mana didalam mesin tersebut terjadi
kerusakan.
b. Inspection (periksa)
diselesaikan sebagaimana mestinya. Tindakan itu dapat dilakukan secara visual atau
pada inspeksi ini, karena kelengahan sedikit saja dalam pelaksanaan inspeksi
produksi. Jadi seluruh kegiatan inspeksi perlu disusun dalam suatu program
pencatatan yang dilakukan melalui kartu pemeriksaan yaitu kartu yang berisi alat-
alat atau bagian yang harus diperiksa sesuai dengan waktu pemeriksaan yang telah
ditentukan. Pemeriksa harus memberikan penilaian, misalnya baik, sedang, atau
c. Tight (kencangkan)
getaran, gesekan, pada waktu mesin sedang berjalan, jadi semua baut pada mesin
lagi dan juga dapat memacetkan mesin disamping dapat menimbulkan kecelakaan
d. Clean (bersihkan)
maintenance karena pekerjaan mesin yang berputar dari pengotoran dapat menghindarkan
adalah pengecetan pada bagian tertentu dari suatu mesin agar dapat mencegah
timbulnya karat.
e. Adjustment (sesuaikan)
ubah. Biasanya hal ini terjadi setelah dilakukan pemasangan salah satu bagian yang
baru diperbaiki, bagian ini harus dihubungkan dengan bagian lain yang sesuai
konstruksi mesin. Apabila mesin dijalankan, kedua bagian tersebut harus distel atau
disesuaikan cara kerjanya, selain itu adanya getaran-getaran yang terus menerus
Pelumasan diadakan untuk mencegah terjadinya laju keausan dan laju kerusakan
yang terlalu cepat serta kerugian daya dan tenaga yang terlalu besar. Umumnya
yang dilumasi adalah bagian-bagian yang saling bergesekan satu sama lain.
Kemacetan
3. Corrective Maintenance
Hardono, J., Pratama, H., & Friyatna, A. (2019). Analisis Cacat Produk Green Tyre
dengan Pendekatan Seven Tools. Jurnal INTECH Teknik Industri Universitas
Serang Raya, 5(1), 1. https://doi.org/10.30656/intech.v5i1.1462
Prastiawan, A., Rarindo, H., Hendry, E., Hadi, S., & Syah Amrullah, U. (2021).
Metode RCM Untuk Sistem Perawatan Mesin Amplas Multipleks Pada Pabrik
Plywood. Jurnal Ilmiah Teknologi FST Undana, 15(2), 36–40.
Williianti. (2020). Bab ii kajian pustaka bab ii kajian pustaka 2.1. Bab Ii Kajian
Pustaka 2.1, 12(2004), 6–25.
Yulius, H., & Susanto, F. T. (2020). Usulan Biaya Preventive Maintenance Dengan
Menggunakan Metode Modularity Design Pada Mesin Ripple Mill Di Pt. Incasi
Raya Pom. Jurnal Sains Dan Teknologi: Jurnal Keilmuan Dan Aplikasi
Teknologi Industri, 20(2), 221. https://doi.org/10.36275/stsp.v20i2.304