Anda di halaman 1dari 11

J-ENSISTEC (Journal of Engineering and Sustainable Technology)

Vol. 09|No. 02, Mey 2023

OPTIMALISASI SISTEM PENJADWALAN PRODUKSI UNTUK MEMINIMALISIR


KETERLAMBATAN PRODUKSI DI PT FAHIFA PRIMA MANDIRI

Dwiky Fadillah1), Wahyudin Wahyudin2), Naufal Muhammad Rafi Fauzan3)


123
Program Studi Teknik Industri, Universitas Singaperbangsa Karawang
email: dwiky.fadillah4@gmail.com

Abstract
During the production process activities to get the best results, the production process activities need
to be well planned. Production scheduling is one way to plan the activities of the production process.
This research took place at PT Fahifa Prima Mandiri, at the time of direct research there were
Lateness in meeting product requests from consumers. The purpose of this research is to optimize the
scheduling of the production scheduling system used by the company by using the SPT, LPT, and
EDD methods to minimize Lateness. FCFS is the method used by the company with a total Lateness
of 65 days and an average Lateness of 9 days, the SPT method with a total Lateness of 51 days and
an average Lateness of 7 days, the LPT method with a total Lateness of 89 days and an average
Lateness 13 days, the EDD method with a total Lateness of 53 days and an average Lateness of 8
days. From the results of the calculation of several methods used the SPT method is the optimal
method used, with the application of this method so that the production process at the company can
be maximized.
Keywords: Production Schedulling, FCFS, SPT, LPT, EDD

1. PENDAHULUAN pekerjaan (Annisya and Saifudin 2020) dan


Seiring dengan berkembang pesatnya sektor pengambilan keputusan untuk membuat atau
industri manufaktur saat ini tentunya berpengaruh menentukan jadwal (Subroto and Herdi 2019),
terhadap persaingan yang semakin kompetitif sesuai dengan jangka waktu yang telah
antar perusahaan, dimana kondisi ini secara tidak ditentukan (Kurniawati and Karim 2016).
langsung menuntut perusahaan agar dapat Dengan sistem penjadwalan yang baik akan
bersaing memberikan produk yang dapat memberikan kemudahan dan hasil yang
memenuhi permintaan pasar serta memberikan maksimal selama kegiatan produksi
kualitas dan pelayanan yang terbaik untuk berlangsung (Bagus, Manuaba, and Kom
konsumen. Dalam melakukan kegiatan proses 2013).
produksi untuk mendapatkan hasil yang terbaik PT Fahifa Prima Mandiri merupakan
bagi perusahaan dan konsumen, maka seluruh perusahaan yang bergerak di bidang industri
aktivitas-aktivitas selama kegiatan proses produksi manufaktur yang memproduksi serta
berlangsung perlu direncanakan dengan baik. mereparasi spare part otomotif dan spare part
Penjadwalan merupakan salah satu cara untuk mesin pabrikasi dengan produk yang
merencanakan kegiatan produksi dengan dikerjakan pada periode September 2022 yaitu
mengalokasikan sumber daya yang tersedia gravity roller conveyor, shaft aventic sylinder,
(Safitri 2019), yang berfungsi untuk menentukan gear sprocket, gear mc blue, bushing teflon,
batasan-batasan pekerjaan sesuai dengan urutan gear blanks, dan roller housing bearing.

Computer Science | Industrial Engineering | Mechanic Engineering | Civil Engineering


794
J-ENSISTEC (Journal of Engineering and Sustainable Technology)
Vol. 09|No. 02, Mey 2023

Mendahului pesanan yang pertama kali datang produksi dengan tepat.


merupakan sistem yang digunakan oleh
perusahaan. Untuk industri yang beroperasi 2. METODE PENELITIAN
berdasarkan pesanan yang pertama kali datang Pendekatan untuk penelitian ini
menggunakan metode First Come First Served digambarkan pada Gambar 1 melalui
(FCFS). Metode ini merupakan penerapan penggunaan diagram alir (flowchart).
pesanan yang diterima lebih dulu diproses terlebih a. Tahap Pendahuluan, yang meliputi
dahulu. Dengan terbatasnya sumber daya dan penelitian lapangan dan tinjauan pustaka,
kapasitas produksi serta banyaknya pesanan yang adalah sebagai berikut:
diterima mengakibatkan perusahaan mengalami 1) Studi literatur, yaitu membaca karya
keterlambatan dalam mencukupi permintaan sastra berupa teori melalui buku-buku
konsumen selama proses produksi berlangsung dan publikasi-publikasi penelitian yang
yang berdampak pada keterlambatan saat membahas isu-isu terkini.
pengiriman kepada konsumen. 2) Studi lapangan, yaitu mempelajari
Metode earlist due date (EDD) yang secara langsung untuk mengetahui
digunakan dalam memberikan usulan kondisi sistem penjadwalan produksi
penjadwalan produksi dengan hasil keterlambatan yang dilakukan oleh perusahaan serta
sebesar 478 hari jauh lebih cepat dibandingkan mempelajari langsung terkait
metode yang existing perusahaan dengan hasil permasalahan yang ada.
keterlambatan sebesar 707 hari (Nursanti and b. Tahap Identifikasi Masalah, yaitu
Musfiroh 2018). Danang Sanjaya dalam mengetahui dan menyusun permasalahan
penelitiannya menggunakan metode short yang ada di latar belakang. Keterlambatan
processing time (SPT) dengan hasil penyelesaian memenuhi pesanan konsumen selama
rata-rata sebesar 23 hari dan keterlambatan rata- proses produksi berlangsung dikarenakan
rata nol pekerjaan (Sanjaya 2020). Penelitian penjadwalan produksi yang diterapkan
dengan menggunakan metode earlist due date perusahaan belum optimal merupakan
(EDD), short processing time (SPT), Campbell, permasalahan pada penelitian ini.
Dudek, and Smith (CDS) dan Nawaz, Enscore, and c. Tahap Pengumpulan Data, Penelitian ini
Ham (NEH). Hasil menunjukkan rata-rata mengumpulkan data dengan
keterlambatan sebesar 135,24 menit dan menggunakan sumber primer dan
keterlambatan dari tiga pekerjaan menjadi satu sekunder, yang meliputi:
pekerjaan . Dengan pilihan sistem penjadwalan 1) Data Primer adalah data yang
produksi yang ada, perusahaan dapat memilih satu dikumpulkan dan diukur secara
sistem untuk digunakan pada seluruh kegiatan langsung pada perusahaan yang diteliti.
proses produksi. 2) Data Sekunder mengacu pada
Rekomendasi dalam penelitian ini informasi yang dikumpulkan oleh
dimaksudkan untuk mengoptimalkan sistem peneliti dari catatan perusahaan yang
penjadwalan produksi yang digunakan oleh ada untuk periode September 2022.
perusahaan dengan memanfaatkan metode Short d. Pengolahan Data, metode yang digunakan
Processing Time (SPT), Long Processing Time dalam penelitian ini adalah Short
(LPT), dan Earliness Due Date (EDD). Kemudian Processing Time (SPT), Long Processing
lanjutkan untuk mengusulkan alternatif Time (LPT), dan Earliness Due Date
pendekatan penjadwalan produksi yang optimal (EDD). Metode tersebut untuk
yang menghasilkan jumlah penundaan paling mendapatkan hasil penjadwalan dengan
sedikit, untuk mengatasi masalah penjadwalan nilai delay yang sekecil mungkin agar

Computer Science | Industrial Engineering | Mechanic Engineering | Civil Engineering


795
J-ENSISTEC (Journal of Engineering and Sustainable Technology)
Vol. 09|No. 02, Mey 2023

penjadwalan produksi dapat ditangani secara selama melakukan proses produksi dan
efektif. dapat dijadikan bahan pertimbangan
e. Analisis dan Pembahasan, setelah didapatkan sebagai metode untuk kedepannya.
melalui pengolahan data dan selanjutnya f. Kesimpulan dan Saran, yaitu setelah hasil
dilakukan analisis dan pembahasan dengan penelitian diperoleh maka selanjutnya
bertujuan untuk mengetahui metode menyimpulkan secara keseluruhan dari
penjadwalan produksi yang tepat terkait penelitian.
permasalahan tingginya tingkat keterlambatan

Gambar 1. Flowchart Penelitian

Computer Science | Industrial Engineering | Mechanic Engineering | Civil Engineering


796
J-ENSISTEC (Journal of Engineering and Sustainable Technology)
Vol. 09|No. 02, Mey 2023

Qty Waktu Batas Akhir


No Produk keterangan
(PCS) selesai (Hari)
1 gravity roller conveyor 10 2/09/2022 3/09/2022 Tepat
2 shaft aventic sylinder 8 6/09/2022 4/09/2022 Terlambat
3 gear sprocket 10 10/09/2022 6/09/2022 Terlambat
4 gear mc blue 5 13/09/2022 4/09/2022 Terlambat
5 bushing teflon 17 19/09/2022 10/09/2022 Terlambat
6 gear blanks 5 21/09/2022 2/09/2022 Terlambat
7 roller housing bearing 100 25/09/2022 3/09/2022 Terlambat

Tabel 1. Data Permintaan Produk Periode September 202


3. HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah itu, direncanakannya pesanan
Pengumpulan data diperoleh dari hasil konsumen untuk diproses ke bagian
pengamatan yang dilakukan serta data umum produksi, akan tetapi selama proses produksi
perusahaan yaitu pada periode September 2022 berlangsung memiliki kendala yaitu
di PT Fahifa Prima Mandiri, untuk dapat keterlambatan dalam mencukupi permintaan
memproduksi serta mereparasi semua jenis konsumen. Tabel 1 berisi tabel permintaan
produk yang dipesan oleh konsumen perusahaan produk untuk bulan September 2022.
melihat data permintaan pesanan konsumen.
Berdasarkan Tabel 1 diatas metode first come pada periode September 2022 mengalami
first served (FCFS) merupakan sistem keterlambatan. Persoalan ini berfokus untuk
penjadwalan yang diterapkan oleh perusahaan memperhitungkan dan menentukan metode
untuk menyelesaikan permintaan produk. Akan penjadwalan yang optimal bagi perusahaan
tetapi terdapat keterlambatan selama proses pada periode September 2022. Berikut
produksi berlangsung penyebabnya oleh merupakan perhitungan menggunakan
beberapa hal yaitu tidak tepat dalam melakukan metode job sequencing:
penjadwalan produk, keterbatasan sumber daya 1. Perhitungan menggunakan Metode First
yang digunakan baik tenaga kerja maupun mesin Come First Served (FCFS)
produksi. Sehingga hal ini mengakibatkan Dengan melakukan pengolahan data pada
proses produksi dan reparasi mereparasi spare periode September 2022, metode FCFS
part otomotif dan spare part mesin pabrikasi dipeoleh hasil pada Tabel 2

Computer Science | Industrial Engineering | Mechanic Engineering | Civil Engineering


797
Tabel 2. Perhitungan Metode First Come First Served (FCFS)
Qty Waktu Waktu Batas Keterlambatan
No Produk proses Selesai Akhir
(Pcs) (Hari) (Hari) (Hari) (Hari)
1 gravity roller conveyor 10 2 2 3 0
2 shaft aventic sylinder 8 4 6 4 2
3 gear sprocket 10 4 10 6 4
4 gear mc blue 5 3 13 4 9
5 bushing teflon 17 6 19 10 9
6 gear blanks 5 2 21 2 19
7 roller housing bearing 100 4 25 3 22
Total 25 96 32 65
Rata-rata 13,7 9

Berdasarkan pada tabel 2 tersebut diketahui 25


= 𝑥100%
96
perhitungan waktu penyelesaian rata-rata,
utilitas, dan keterlambatan pekerjaan rata-rata = 26%
dengan metode first come first served (FCFS) Keterlambatan pekerjaan rata-rata
sebagai berikut: 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛
=
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑟𝑘𝑖𝑟𝑎𝑎𝑛
Waktu penyelesaian Rata-rata 65
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑎𝑛 =
= 7
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎
96
= 9 hari
= 2. Perhitungan menggunakan Metode Short
7
= 14 Processing Time (SPT)
Utilitas Dengan menggunakan pengolahan data,
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑟𝑜𝑠𝑒𝑠 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 pada periode September 2022 metode SPT
= dipeoleh hasil pada Tabel 3:
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑎𝑛
Tabel 3. Perhitungan Metode Short Processing Time (SPT)
Qty Waktu Waktu Batas Keterlambatan
No Produk proses Selesai Akhir
(Pcs) (Hari) (Hari) (Hari) (Hari)
1 gravity roller conveyor 5 2 2 2 0
2 shaft aventic sylinder 10 2 4 3 1
3 gear sprocket 5 3 7 4 3
4 gear mc blue 100 4 11 3 8
5 bushing teflon 10 4 15 6 9
6 gear blanks 8 4 19 4 15
7 roller housing bearing 17 6 25 10 15
Total 25 83 32 51
Rata-rata 12 7

Computer Science | Industrial Engineering | Mechanic Engineering | Civil Engineering


798
25
Berdasarkan pada tabel 3 tersebut diketahui = 𝑥100%
83
perhitungan waktu penyelesaian rata-rata,
=30%
utilitas, dan keterlambatan pekerjaan rata-rata
dengan metode short processing time (SPT) Keterlambatan pekerjaan rata-rata
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛
sebagai berikut: =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
Waktu penyelesaian rata-rata 51
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑎𝑛 =
7
=
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 = 7 hari
83
= 3. Perhitungan menggunakan metode Long
7
= 12 hari Processing Time (LPT)
Utilitas dengan melakukan pengolahan data pada
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑟𝑜𝑠𝑒𝑠 𝑘𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 periode september 2022 metode LPT dipeoleh
= hasil pada Tabel 4.:
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑎𝑛

Tabel 4. Perhitungan metode Long Processing Time (LPT)


Qty Waktu Waktu Batas Keterlambatan
No Produk proses Selesai Akhir
(Pcs) (Hari) (Hari) (Hari) (Hari)
1 gravity roller conveyor 17 6 6 10 0
2 shaft aventic sylinder 8 4 10 4 6
3 gear sprocket 10 4 14 6 8
4 gear mc blue 100 4 18 3 15
5 bushing teflon 5 3 21 4 17
6 gear blanks 10 2 23 3 20
7 roller housing bearing 5 2 25 2 23
Total 25 117 32 89
Rata-rata 17 13

Berdasarkan pada Tabel 4 tersebut diketahui = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑟𝑜𝑠𝑒𝑠 𝑘𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛


perhitungan waktu penyelesaian rata-rata, 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑎𝑛
25
utilitas, dan keterlambatan pekerjaan rata-rata = 117 𝑥100%
dengan metode long processing time (LPT) =21%
sebagai berikut:
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑎𝑛
Keterlambatan pekerjaan rata-rata
= 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 =
117 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
= 89
17 =
7
= 17 hari
= 13 hari
Utilitas
4. Perhitungan menggunakan Metode
Earliness Due Date (EDD)

Computer Science | Industrial Engineering | Mechanic Engineering | Civil Engineering


799
J-ENSISTEC (Journal of Engineering and Sustainable Technology)
Vol. 09|No. 02, Mey 2023

Dengan melakukan pengolahan data, pada dipeoleh hasil pada Tabel 5.:
periode September 2022 metode EDD

Tabel 5. Perhitungan Metode Earliness Due Date (EDD)


Qty Waktu Waktu Batas Keterlambatan
No Produk proses Selesai Akhir
(Pcs) (Hari) (Hari) (Hari) (Hari)
1 gravity roller conveyor 5 2 2 2 0
2 shaft aventic sylinder 10 2 4 3 1
3 gear sprocket 100 4 8 3 5
4 gear mc blue 8 4 12 4 8
5 bushing teflon 5 3 15 4 11
6 gear blanks 10 4 19 6 13
7 roller housing bearing 17 6 25 10 15
Total 25 85 32 53
Rata-rata 12 8

Berdasarkan pada Tabel 5 tersebut diketahui = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛


perhitungan waktu penyelesaian rata-rata, 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
53
utilitas, dan keterlambatan pekerjaan rata-rata =
7
dengan metode earliness due date (EDD) = 8 hari
sebagai berikut:
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑎𝑛
5. Perbandingan Perhitungan Metode FCFS,
= SPT, LPT dan EDD
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
85 Setelah semua perhitungan dilakukan
= maka tahap selanjutnya dengan
7
= 12 hari membandingkan serta melihat dari hasil
Utilitas perhitungan yang dilakukan menggunakan
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑟𝑜𝑠𝑒𝑠 𝑘𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 dari keempat metode tersebut untuk
=
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑎𝑛 menentukan metode mana yang paling
25 optimal digunakan. Hasil yang dibandingkan
= 𝑥100%
85 dari perhitungan antara lain, waktu
=29% penyelesaian rata-rata, utilitas serta urutan
Keterlambatan pekerjaan rata-rata pekerjaan pada tabel 6.:
Tabel 6. Perbandingan Perhitungan Metode FCFS, SPT, LPT, dan EDD
Metode
No Deskripsi
FCFS SPT LPT EDD
Waktu
1 penyelesaian 14 12 17 12
rata-rata (hari)
2 Utilitas (%) 26% 30% 21% 29%
3 Keterlambatan 9 7 13 8

Computer Science | Industrial Engineering | Mechanic Engineering | Civil Engineering


800
J-ENSISTEC (Journal of Engineering and Sustainable Technology)
Vol. 09|No. 02, Mey 2023

pekerjaan
rata-rata (hari)
gravity roller gear blanks, bushing
gear blanks,
conveyor, gravity roller teflon, shaft
gravity roller
shaft aventic conveyor, aventic, gear
conveyor,
sylinder, gear mc sprocket,
roller
gear blue, roller roller
housing
sprocket, housing housing
Urutan bearing,
4 gear mc blue, bearing, bearing,
pekerjaan shaft aventic,
bushing gear gear mc
gear mc
teflon, gear sprocket, blue, gravity
blue, gear
blanks, dan shaft aventic roller
sprocket, dan
roller sylinder, dan conveyor,
bushing
housing bushing dan gear
teflon.
bearing. teflon. blanks

Pembahasan berlebihan.
Production schedulling atau apa yang dapat Metode Job squencing merupakan metode
disebut penjadwalan produksi yaitu proses memprioritaskan tugas-tugas yang harus
mengurutkan keseluruhan pembuatan atau diselesaikan di setiap pusat kerja (Mulyati,
pengerjaan yang akan diproses pada mesin atau Numang, and Aditya Nurdiansyah 2020)
beberapa mesin (Saputra 2020), maka dari itu Beberapa kriteria pengurutan prioritas
untuk mendapatkan penjadwalan yang baik, sequencing yang biasa digunakan adalah
jenis pekerjaan (job) serta waktu proses sebagai berikut:
pekerjaan pada mesin produksi yang beroperasi a. First Come First Served (FCFS)
perlu dijadwalkan terlebih dahulu, dengan Sistem FCFS mengutamakan pesanan awal
sistem penjadwalan produksi yang baik maka yang sampai di pusat kerja, memastikan
akan meningkat efektifitas dan efisiensi selama akan diproses terlebih dahulu (Faccio,
kegiatan proses produksi berlangsung dan Nedaei, and Pilati 2018).
meningkatkan produktivitas kerja sumber daya b. Short Processing Time (SPT)
yang dimiliki perushaan. Menurut (Saputra Teknik SPT memastikan bahwa pekerjaan
2020), tujuan dari penjadwalan produksi yaitu dengan jumlah kecil atau waktu
sebagai berikut: pemrosesan singkat diselesaikan terlebih
a. Mengurangi keterlambatan pekerjaan yang dahulu, dengan tugas terpendek
memiliki batas waktu yang diselesaikan. didahulukan di urutan pertama (Fadli and
b. Hilangkan beberapa aktivitas kerja yang Sulistiyowati 2019).
terjadi ketika sumber daya terlibat dalam c. Long Processing Time (LPT)
tugas lain. Metode LPT mengutamakan penyelesaian
c. Meningkatkan pemanfaatan sumber daya, proses produksi sesuai lamanya waktu
yang menghasilkan menghasilkan pemrosesan(Kurnia, Yasra, and Methalina
pengurangan waktu pemrosesan kerja dan Afma 2013).
peningkatan output kerja. d. Earliness Due Date (EDD)
d. Membantu dalam membuat keputusan Metode EDD adalah pekerjaan yang
perencanaan kapasitas perusahaan untuk melibatkan penyortiran menurut tanggal
mencegah timbulnya biaya yang jatuh tempo atau due date (Rudyanto and

Computer Science | Industrial Engineering | Mechanic Engineering | Civil Engineering


801
J-ENSISTEC (Journal of Engineering and Sustainable Technology)
Vol. 09|No. 02, Mey 2023

Arifin 2010). metode FCFS, 12 hari saat menggunakan


Dimana perhitungan dari keempat metode metode SPT, 17 hari saat menggunakan metode
menggunakan job sequencing yag digunakan LPT, dan 12 hari jika menggunakan metode
sebagai berikut (Haizer 2005): EDD. Dengan demikian, metode SPT
a. Waktu penyelesaian rata-rata = menghasilkan rata-rata waktu penyelesaian
Total Waktu Penyelesaian terpendek yaitu sebesar 12 hari jika
Total Pekerjaan dibandingkan dengan metode FCFS, LPT, dan
b. Utilitas = EDD. Temuan grafik utilitas dapat dilihat pada
Total Waktu Proses keseluruhan Gambar 3.:
𝑥 100%
Total waktu penyelesaian
c. Keterlambatan pekerjaan rata-rata =
Total hari keterlambatan
Total Pekerjaan
Berdasarkan hasil data yang diperoleh pada
Tabel 6, metode SPT mengungguli metode
FCFS perusahaan dan dua cara lainnya yaitu
LPT dan EDD. Data tersebut menunjukkan
rata-rata waktu penyelesaian sebesar 12 hari,
utilitas 30%, dan keterlambatan pekerjaan rata-
rata sebesar 7 hari. Urutan pekerjaannya yaitu Gambar 3. Utilitas
gravity roller conveyor, shaft aventic sylinder,
gear sprocket, gear mc blue, bushing teflon, Hasil pada Gambar 3 diatas menunjukan
gear blanks, dan roller housing bearing. bahwa tingginya tingkatan persentase utilitas
Grafik waktu penyelesaian rata-rata maka bertambah cepat dan baik tingkat
ditunjukkan pada Gambar 2 sebagai penyelesaian sebuah pekerjaan. Persentase
penggambaran hasil dari perbandingan nilai utilitas menggunakan metode FCFS sebesar
yang dihitung. 26%, persentase utilitas menggunakan metode
SPT sebesar 30%, persentase utilitas
menggunakan metode LPT sebesar 25% dan
persentase utilitas menggunakan metode EDD
sebesar 29%. Dengan demikian, persentase
utilitas yang menggunakan metode SPT lebih
tinggi dibandingkan persentase utilitas yang
menggunakan metode FCFS, LPT, dan EDD
sebesar 30%.
Dari hasil perbandingan perhitungan yang
telah dilakukan, hasil grafik keterlambatan rata-
Gambar 2. Grafik Waktu Penyelesaian Rata- rata pada Gambar 4.:
rata

Hasil pada gambar 2. menunjukan bahwa


rata-rata waktu penyelesaian yang singkat dapat
mempercepat proses pelayanan dan mengurangi
persediaan produk dalam proses. Rata-rata
waktu penyelesaian 14 hari jika menggunakan

Computer Science | Industrial Engineering | Mechanic Engineering | Civil Engineering


802
J-ENSISTEC (Journal of Engineering and Sustainable Technology)
Vol. 09|No. 02, Mey 2023

yang dihasilkan di PT Fahifa Prima Mandiri dapat


berjalan maksimal. Adapun saran yang dapat
dilakukan yaitu melakukan penelitian terkait
optimalisasi penjadwalan produksi dengan
menggunakan berbagai macam metode lainnya.

5. REFERENSI
Annisya, Shita Dwi, and Joumil Aidil Saifudin.
2020. “Analisis Penjadwalan Produksi Batu
Tahan Api Dengan Menggunakan Metode
Gambar 4. Grafik keterlambatan Campbell Dudek Smith (Cds), Nawaz
Enscore Ham (Neh), Dan Palmer Untuk
Hasil pada gambar 4 menunjukkan bahwa Mengurangi Makespan Di Pt. X.” Juminten
semakin kecil tingkat keterlambatan, semakin 1(3): 165–76.
cepat waktu pengiriman. Rata-rata
Bagus, Ida, Putra Manuaba, and S Kom. 2013.
keterlambatan yang dihasilkan selama sembilan
“Sistem Penjadwalan Produksi
hari menggunakan teknik FCFS, tujuh hari
Menggunakan Metode Fuzzy Support
menggunakan metode SPT, 13 hari
Vector Machines Dan Algoritma Evolusi
menggunakan metode LPT, dan delapan hari
Fuzzy.” Smart-Green Technology in
menggunakan metode EDD. Dengan demikian,
Electrical and Information System
pendekatan SPT menghasilkan waktu tunda
(November): 14–15.
rata-rata terpendek sebesar tujuh hari jika
dibandingkan dengan metode FCFS, LPT, dan Barry, Haizer Jay & Render. 2005. Operations
EDD. Management. jakarta: Salemba Empat.
Faccio, Maurizio, Mojtaba Nedaei, and Francesco
4. KESIMPULAN DAN SARAN Pilati. 2018. “A Comparative Analysis of
Berdasarkan hasil perhitungan pada Job Scheduling for Optimum Performance
penelitian yang telah dilakukan, PT Fahifa Prima of Parallel Machines by Considering the
Mandiri menerapkan metode FCFS selama Energy Consumption.” European Journal of
melakukan proses produksi, akan tetapi metode Engineering Research and Science 3(9): 6.
yang digunakan kurang optimal bagi perusahaan
dikarenakan mengalami keterlambatan selama
melakukan proses produksi dengan total Fadli, Mohamad Rizal, and Wiwik Sulistiyowati.
keterlambatan sebesar 65 hari dan rata-rata 2019. “Optimalisasi Penjadwalan Produksi
keterlambatan sebesar sembilan hari. Dapat Pipa Di Line 18 Dengan Metode First Come
disimpulkan bahwa dibandingkan dengan hasil First Serve (Fcfs) , Earlier Due Date (Edd) ,
perhitungan tiga metode yang digunakan dalam Short Process Time (Spt) (Studi Kasus : Pt
penelitian, SPT merupakan metode yang optimal Wtur).” Jurnal Prozima 3(2): 44–54.
digunakan dengan total keterlambatan sebesar 51 Kurnia, Refdilzon Yasra, and Vera Methalina
hari dan rata-rata keterlambatan sebesar tujuh Afma. 2013. “Penjadwalan Produksi
hari, sehingga dengan adanya metode SPT ini Dengan Menggunakanmetode Campbell,
dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengatur Dudek & Smith Pada Mesin Lasermarking
ulang jadwal produksi dengan menoptimalkan Jenis Evertechuntuk
sumber daya yang ada baik itu mesin produksi Meminimalisasimakespan.” 1(2): 93–103.
yang digunakan dan tenaga kerja agar produksi

Computer Science | Industrial Engineering | Mechanic Engineering | Civil Engineering


803
J-ENSISTEC (Journal of Engineering and Sustainable Technology)
Vol. 09|No. 02, Mey 2023

Kurniawati, Dwi Agustina, and Muchammad Pada Industri Farmasi.” Jurnal Sistem
Syafii Karim. 2016. “Penjadwalan Produksi Informasi dan E-Bisnis 1(2): 39–48.
Flowshop Dengan Metode Ignall-Scharge https://jurnal.ikhafi.or.id/index.php/jusibi/ar
Dan Di CV . Bestone Indonesia.” Jurnal ticle/view/69.
Sains, Teknologi dan Industri 13(2): 229–41.
Mulyati, Erna, Irpan Numang, and Muchamad
Aditya Nurdiansyah. 2020. “Usulan Tata
Letak Gudang Dengan Metode Shared
Storage Di PT Agility International
Customer PT Herbalife Indonesia.” Jurnal
Logistik Bisnis 10(02): 36–41.
Nursanti, Ida, and Febriana Musfiroh. 2018.
“Penerapan Lean Warehouse Pada Gudang
Produk Jadi Cv. Bumi Makmur, Karang
Tengah, Wonogiri Untuk Meminimasi
Pemborosan.” Jurnal Ilmiah Teknik Industri
5(2): 129–38.
Rudyanto, Agus, and Moch Arifin. 2010.
“Penerapan Metode Earliest Due Date Pada
Penjadwalan Produksi Paving Pada Cv. Eko
Joyo.” Seminar Nasional Aplikasi Teknologi
Informasi 2010(Snati): 1907–5022.
Safitri, Rosi Indah. 2019. “Analisis Sistem
Penjadwalan Produksi Berdasarkan Pesanan
Pelanggan Dengan Metode FCFS, LPT, SPT
Dan EDD Pada PD. X.” Jurnal Optimasi
Teknik Industri (JOTI) 1(2): 26.
Sanjaya, Danang. 2020. “Penjadwalan Produksi
Anyaman Bambu Dengan Menggunakan
Metode Shortest Processing Time ( Spt )
Pada Ikm Anyaman Bambu Gunung
Tajem.” Mahasiswa Industri Galuh 1(1):
139–46.
Saputra, Destryan Dyah. 2020. “Usulan
Penerapan Theory of Constraints Guna
Mengoptimalkan Kapasitas Produksi Pada
PT XYZ.” Scientifict Journal of Industrial
Engineering 1(2): 7–11.
Subroto, W, and T Herdi. 2019. “Sistem
Pendukung Keputusan Dalam Menentukan
Prioritas Penjadwalan Produksi
Menggunakan Metode Edd (Earliest Due
Date) Dan Spt (Shortest Processing Time)

Computer Science | Industrial Engineering | Mechanic Engineering | Civil Engineering


804

Anda mungkin juga menyukai