Anda di halaman 1dari 9

Yufri Alrahman, Kamil Mustafa & Yuana Delvika, Penerapan Metode Peramalan Produksi dan

JIME (Journal of Industrial and Manufacture Engineering), 1 (2) November 2017


ISSN 2549-6328 (Print) ISSN 2549-6336 (Online)

JIME (Journal of Industrial and Manufacture Engineering)


Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/jime Email: jime@uma.ac.id

Penerapan Metode Peramalan Produksi dan Perencanaan


Kebutuhan Bahan Baku Dengan Metode Material
Requirement Planning di PT. CJ Feed Medan

Application of Production Forecasting Method and Planning


of raw Material Requirement By Material Method
Requirement Planning at PT. CJ Feed Medan
Yufri Alrahman *1), Kamil Mustafa 2) & Yuana Delvika 3)
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Medan Area, Indonesia
* Corresponding author: yufrialrahman@gmail.com
Abstrak
PT. CJ Feed Medan adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pakan ternak.
Tujuan penelitian ini adalah Menentukan jumlah produksi pakan ternak jenis GM-1C dari peramalan
jumlah penjualan produk pakan ternak jenis tersebut sebelumnya. Dan untuk merencanakan
persediaan bahan baku untuk produksi pakan ternak jenis GM-1C dengan metode Material
Requirement Planning. Peramalan adalah proses untuk memperkirakan tingkat beberapa kebutuhan
dimasa yang akan datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi
yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa. Material Requirement
Planning adalah prosedur logis, aturan keputusan dan tehnik pencatatan terkomputerisasi yang
dirancang untuk menerjemahkan jadwal induk produksi atau MPS (Master Production Scheduling)
menjadi kebutuhan bersih atau Net Requirement untuk semua item atau komponen. Dari data
penjualan metode peramalan yang baik adalah metode siklis karena mempunyai nilai SEE yang paling
kecil. Sehingga dapat diperkirakan penjualan 10 hari terakhir di bulan oktober 2017 sebanyak 70782,
70143, 69266, 68210, 67049, 65860, 64725, 63720, 62915 dan 62365. Proses terakhir untuk
mendapatkan data akan kebutuhan bahan baku adalah pembuatan MRP report. Laporan ini merupakan
laporan secara menyeluruh akan kebutuhan bahan baku untuk produk GM-1C.

Kata Kunci : master production scheduling, material requirement planning, metode kuadratis, metode
siklis, peramalan
Abstract
PT. CJ Feed Medan is a engaged in the animal feed industry. The purpose of this study is to determine the
amount of GM-1C feed production from the forecasting of the number of sales of animal feed products of
the previous type. And to plan raw material inventory for production of GM-1C animal feed with Material
Requirement Planning method. Forecasting is a process to estimate the level of some future needs that
include the needs in quantity size, quality, time and location required in order to meet the demand for
goods or services. Material Requirement Planning is a logical procedure, decision rule and computerized
records engineering designed to translate master production schedules or MPS (Master Production
Scheduling) into Net Requirements for all items or components. From good sales data forecasting method
is cyclical method because it has the smallest SEE value. So it can be estimated sales of the last 10 days in
October 2017 as much as 70782, 70143, 69266, 68210, 67049, 65860, 64725, 63720, 62915 and 62365.
The last process to get data on raw material needs is the making of MRP report. This report is a
comprehensive report of the raw material requirements for GM-1C products.

Keywords : master production scheduling, material requirement planning, kuadratic methods, siklic
methods, forecasting

88
Yufri Alrahman, Kamil Mustafa & Yuana Delvika, Penerapan Metode Peramalan Produksi dan

How to Cite: Alrahman, Y, Delvika, Y, & Mustafa, K. (2017), Penerapan Metode Peramalan Produksi dan
Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dengan Metode Material Requirement Planning di PT.CJ Feed Medan, JIME
(Journal of Industrial and Manufacture Engineering), 1(2): 88-96

PENDAHULUAN PT. Cheil Jedang Feed Medan atau yan


PT. Cheil Jedang Feed Medan atau kurangnya persediaan produk di finish
yang biasa disebut PT. CJ Feed Medan good terutama produk GM-1C, sehingga
adalah sebuah perusahaan Multi Nasional harus diproduksi dahulu sebelum dimuat
yang berkantor pusat di Seoul, Korea mengakibatkan berkurangnya kepuasan
Selatan dan bergerak dalam bidang pelanggan. Ini disebabkan oleh
industri pakan ternak. PT. CJ Feed Medan penjadwalan produksi yang tidak
belum menggunakan sistem SAP (System menentu. Sehingga memaksa pihak
Application and Product) dan ERP manajemen melemburkan karyawannya.
(Enterprise Resource Planning) dimana Ini tentu menjadi kerugian bagi pihak
salah satu metode pengolahan bahan perusahaan.
bakunya adalah metode Material Planning Sebaliknya kalau produk tersebut
Requirement (MRP). Pada metode ini diproduksi banyak, dapat mengakibatkan
Jadwal Induk Produksi atau Mass penumpukan produk di finish good. Hal ini
Production Schedule akan diterjemahkan dapat memunculkan hama seperti kutu
kepada perencanaan tentang kebutuhan yang dapat membuat produk tersebut
bahan baku atau Raw Material yang akan tidak layak jual. Sehingga produk tersebut
dibutuhkan untuk pembuatan produk yang harus diproduksi ulang.
sudah dijadwalkan pada Mass Production Untuk itulah diperlukan sebuah
Schedule tersebut. peramalan sebelum dilakukannya proses
Penerapan perencanaan kebutuhan produksi. Peramalan atau forecasting
bahan baku dengan mengunakan metode merupakan teknik atau cara kuantitatif
Material Requirement Planning dengan dalam memperkirakan apa yang akan
baik akan membantu perusahaan untuk terjadi pada masa mendatang, dan
mampu melakukan kegiatan produksi tentunya membutuhkan data-data masa
secara optimal dan akhirnya dapat lampau sebagai acuan. Salah satu manfaat
memenuhi keinginan pelanggan dengan peramalan penjualan adalah dapat
baik. memperkirakan penjualan secara akurat
Seringnya konsumen mengeluh dari waktu ke waktu sehingga dapat dibuat
tentang lamanya proses muat pakan rencana produksi yang sesuai dengan
ternak ke truk yang diakibatkan oleh perkiraan penjualan. Tetapi peramalan

89
Yufri Alrahman, Kamil Mustafa & Yuana Delvika, Penerapan Metode Peramalan Produksi dan

akan sangat dibutuhkan bila kondisi Persaingan merupakan suatu kondisi yang
permintaan pasar bersifat kompleks dan umum terjadi hampir disemua bidang
dinamis. (Teguh: 2009) usaha baik jasa maupun industri. Hampir
Manajemen produksi atau operasi tidak ada yang monopoli, disamping itu
manggunakan peramalan dalam permintaan yang kadang sangat tidak
pembuatan keputusan-keputusan yang menentu yang menyebabkan persaingan
menyangkut proses, perencenaan diantara manufaktur semakin ketat. Oleh
kapasitas, dan layout fasilitas serta berbagi karena itu, sistem pengolahan atau
keputusan yang bersifat terus-menerus manajemen bahan baku memegang
berkenaan dengan perencanaan, peranan yang sangat penting dimana
schedulling dan persediaan. pembuatan produk sangat tergantung
Pada dasarnya setiap perusahaan pada ketersediaan bahan baku.
perlu melakukan peramalan permintaan Persediaan bahan baku yang terlalu
(demand forcasting), karena setiap sedikit justru dapat menimbulkan masalah
keputusan yang diambil saat ini (yang yang berpotensi kepada pemutusan
berkaitan dengan kegiatan produksi) akan pemesanan dari pada pihak pelanggan
mempengaruhi keadaan perusahaan di karena pihak manufaktur tidak bisa
masa yang akan datang. Suatu keputusan menyanggupi jumlah dan tanggal
yang diambil oleh perusahaan akan selalu permintaan. Sebaliknya persediaan bahan
melibatkan pihak perusahaan sendiri baku yang berlebihan justru akan
maupun konsumen dan pasar sebagai menimbulkan biaya atau cost bagi
faktor eksternal. (Suyadi: 2009) perusahaan itu sendiri, dimana hal ini
Aktivitas peramalan merupakan suatu tentunya sangat menganggu kondisi
fungsi bisnis yang berusaha keuangan dari perusahaan. (Heizer: 2009)
memperkirakan permintaan dan Dalam hal ini terdapat 3 kegunaan dari
penggunaan produk sehingga produk – peramalan, yaitu:
produk itu dapat dibuat dalam kuantitas a) Menentukan apa yang dibutuhkan
yang tepat. Dengan demikian peramalan untuk perluasan pabrik.
merupakan suatu dugaan terhadap b) Menentukan perencanaan lanjutan bagi
permintaan yang akan dating berdasarkan produk-produk yang ada untuk
pada beberapa variable peramal, sering dikerjakan dengan fasilitas-fasilitas
berdasarkan data deret waktu historis. yang ada.

90
Yufri Alrahman, Kamil Mustafa & Yuana Delvika, Penerapan Metode Peramalan Produksi dan

c) Menentukan penjadwalan jangka 2) Penentuan peramalan yang tepat


pendek produk-produk yang ada untuk Ketepatan dalam memilih metode
dikerjakanberdasarkan peralatan yang yang nantinya akan digunakan dalam
ada. (Eddy: 2007) peramalan sangatlah penting. Untuk
Adapun tujuan dari penelitian ini mengukur akurasi dari metode yang kita
adalah sebagai berikut, Menentukan pergunakan dapat menggunakan metode
jumlah produksi pakan ternak jenis GM-1C statistic standard. Dalam hal ini, penulis
dari peramalan jumlah penjualan produk menggunakan metode SEE (Standar
pakan ternak jenis tersebut sebelumnya. Estimasi Error). (Sukaria: 2009)
Untuk merencanakan persediaan bahan 3) Master Production Schedulling
baku untuk produksi pakan ternak jenis (MPS)
GM-1C dengan metode Material Merupakan ringkasan jadwal
Requirement Planning. produksi untuk produk jadi untuk periode
mendatang yang dirancang berdasarkan
METODE PENELITIAN pesanan pelanggan atau ramalan
Pengolahan data pertama kali permintaan. (Asvin:2015)
dilakukan dengan menggunakan 4) Bill of Material (BOM)
peramalan untuk menentukan jumlah Merupakan rangkaian struktur
produk yang akan diproduksi berikutnya, semua komponen yang digunakan untuk
sehingga dapat ditentukan banyak bahan memproduksi barang jadi sesuai dengan
baku yang dibutuhkan. Dengan data MPS. Secara spesifik, struktur BOM tidak
tersebut kita dapat menjadwalkan saja berisi komponen, tetapi juga memuat
persediaan bahan baku dengan metode langkah penyelesaian produk jadi.
Material Requirement Planning. Adapun (Hendra: 2009)
tahap – tahapnya pengolahan datanya 5) Netting
adalah sebagai berikut : Netting merupakan proses
1) Peramalan perhitungan kebutuhan bersih suatu item
Peramalan adalah proses untuk untuk setiap periode yang tercakup dalam
memperkirakan berapa kebutuhan di masa horizon perencanaan. Kebutuhan bersih
akan datang yang meliputi kebutuhan dapat dihitung sebagai nilai kebutuhan
dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu, kotor dikurangi jadwal penerimaan
dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka dikurangi persediaan ditangan.
memenuhi permintaan barang. 6) Exploding

91
Yufri Alrahman, Kamil Mustafa & Yuana Delvika, Penerapan Metode Peramalan Produksi dan

Exploding merupakan proses Dari grafik di atas, kita dapat


perhitungan ketiga langkah diatas yaitu melihat bahwa metode yang mendekati
Netting, Lotting dan offsetting untuk item dengan pola grafik di atas adalah metode
yang berada pada level dibawahnya. kuadratis dan metode siklis.
Sebagai contoh hasil perhitungan yang Metode Kuadratis
telah dilakukan merupakan perhitungan Dari Perhitungan menggunakan
untuk level 0. Selanjutnya akan dihitung metode kuadratis, diperoleh persamaan
untuk suatu item pada level 1 dan sebagai berikut :
demikian seterusnya untuk level y’ = 54944,66 + 953,78x – 1,06x2
dibawahnya. (Jasorman: 2007) kemudian dihitung standar estimasi error
(SEE) pada metode kuadratis sebesar
HASIL DAN PEMBAHASAN 35867,96.
Pengumpulan data permintaan Metode Siklis
konsumen yang aktual dilakukan dan Dari Perhitungan menggunakan
diperoleh di PT. CJ Feed Medan dengan metode siklis, diperoleh persamaan
mengacu pada order yang diterima dari sebagai berikut :
konsumen pada periode bulan Mei 2017. y’ = 66648,26 – 3440,19 sin – 2994,14
Sebelum melakukan peramalan,
cos
terlebih dahulu kita buat grafik dari data
kemudian dihitung standar estimasi error
peramalan yang diamati. Dari grafik
(SEE) pada metode siklis sebesar
tersebut kita dapat menentukan metode
35694,39.
peramalan apa yang mendekati dengan
Penentuan Peramalan yang tepat
pola grafik tersebut. Grafik penjualan
Dari kedua metode diatas
produk GM-1C dapat dilihat pada gambar 1
(Kuadratis dan Siklis), maka didapatkan
dibawah ini.
nilai SEE metode siklis sebesar 35694,39
lebih kecil dibandingkan metode kuadratis
yang sebesar 35867,96.
Master Production Schedulling
Dengan menggunakan persamaan
dalam metode siklis, dapat kita ramalkan
Gambar 1. Grafik Penjualan Produk GM- produksi 10 hari terakhir di bulan oktober
1C
2017, dapat dilihat pada tabel 1. di bawah
Sumber : Data Perusahaan
ini.

92
Yufri Alrahman, Kamil Mustafa & Yuana Delvika, Penerapan Metode Peramalan Produksi dan

Bill of Material
Tabel 1. Peramalan permintaan konsumen Bill of Material menunjukkan
10 hari terakhir di bulan oktober 2017 berapa besarnya jumlah kebutuhan akan
Tanggal Permintaan (Kg) material untuk membuat satu batch
20-10-2017 70782 produk GM-1C yang ditunjukkan pada
21-10-2017 70143 tingkatan struktur produk yang terakhir
23-10-2017 69266 sebagai penjabaran (turunan) dari
24-10-2017 68210 tingkatan-tingkatan diatasnya mulai dari
25-10-2017 67049 produk jadi akhir (level 0) maka berikut
26-10-2017 65860 ini diberikan data struktur produk (bill of
27-10-2017 64725 material) untuk pembuatan produk yang
28-10-2017 63720
dimaksud, dapat dilihat pada gambar 2
30-10-2017 62915
dibawah ini :
31-10-2017 62365

Sumber : Perhitungan Sendiri


Dari data di atas, bisa dibuat jadwal
induk produksi untuk 10 hari terakhir di
bulan oktober 2017. Dalam sekali mixing
produksi (1 batch) menghasilkan 3500 Kg.
Sehingga jadwal induk produksi untuk 10
hari ke depan, dapat dilihat pada tabel 2. di
bawah ini.
Tabel 2. Jadwal induk produksi GM-1C 10
hari ke depan
Tanggal JIP(Kg) Batch
20 Oktober 2017 73500 21
21 Oktober 2017 70000 20
23 Oktober 2017 66500 19
24 Oktober 2017 70000 20
25 Oktober 2017 66500 19
26 Oktober 2017 66500 19
27 Oktober 2017 63000 18
28 Oktober 2017 66500 19
30 Oktober 2017 63000 18 Gambar 2. Bill Of Material produk GM-1C
31 Oktober 2017 59500 17 Sumber : Data Perusahaan
Sumber : Perhitungan Sendiri
93
Yufri Alrahman, Kamil Mustafa & Yuana Delvika, Penerapan Metode Peramalan Produksi dan

Netting pada level dibawahnya. Sebagai contoh


Total kebutuhan bersih dihitung hasil perhitungan yang telah dilakukan
dari formula pembuatan produk GM-1C merupakan perhitungan untuk level 0.
dikalikan jumlah batch produksi. Selanjutnya akan dihitung untuk suatu
Banyaknya jumlah batch dalam jadwal item pada level 1 dan demikian seterusnya
induk produksi ada sebanyak 17, 18, 19, untuk level dibawahnya.
20 dan 21 batch. Kebutuhan materialnya Dalam hal ini, semua bahan baku
dapat dilihat pada tabel 3. berikut ini. pembuatan produk GM-1C dibuatkan MRP
reportnya. Bahan baku pembuatan GM-1C
Tabel 3. Kebutuhan bersih material untuk terdiri dari bahan baku lokal dan bahan
18 dan 19 batch baku import. bahan baku lokal biasanya
Nama 18 batch 19 batch berasal dari Jawa, Aceh, dan wilayah
Material (Kg) (Kg)
Sumatera Utara
Corn 31351 33092
Soya Bean Meal 17375 18339 Dalam perhitungan MRP report bahan
Crude Palm Oil 2747 2899
baku ini, hari minggu ataupun hari libur
Corn Gluten Meal 2008 2119
Meat Bone Meal 1584 1672 dilewatkan. Karena ketiadaan produksi
Biscuit Meal 1342 1416
ataupun penerimaan bahan baku. Lead
Rice Bran 1305 1378
Bran Pollard 1263 1333
time produksi 1 hari, sehingga bahan baku
Feed Wheat 1177 1243 harus sudah tersedia 1 hari sebelum
DCP 759 801
Fish Meal 630 665
produksi.
Bone Meal 380 401 Material Requirement Planning
Lysine 228 241
Proses terakhir untuk mendapatkan data
Lime Stone Powder 204 215
DL-Methionine 200 211 akan kebutuhan bahan baku adalah
Sodium Humate 145 152
pembuatan MRP report. Laporan ini
Salt 93 98
Poultry Minemix 74 78 merupakan laporan secara menyeluruh
Vitaplus Broiler 65 69 akan kebutuhan bahan baku untuk produk
Anti Mold 36 38
Vitamin C 20 21
GM-1C. MRP report ini berisikan tentang :
Anti Oxidant 18 19 Kebutuhan bersih bahan baku (Netting)
Sumber : Perhitungan Sendiri Status persediaan di warehouse (Stock on
Exploding Hand)
Exploding merupakan proses perhitungan Waktu ancang-ancang (Lead Time)
semua langkah diatas yaitu Netting, Lotting Ukuran pemesanan (Lot Size)
dan offsetting untuk item yang berada Rencana pemesanan (Planned Order)

94
Yufri Alrahman, Kamil Mustafa & Yuana Delvika, Penerapan Metode Peramalan Produksi dan

Pada MRP report dapat ditentukan lebih kecil daripada metode kuadratis.
jadwal pemesanan semua bahan baku yang Dengan metode siklis, dapat diramalkan
dipakai untuk produksi GM-1C. Adapun penjualan produk GM-1C berikutnya
jadwal pemesanan bahan baku untuk dengan rumus :
produksi 10 hari terakhir di bulan oktober y’ = 66648,26 – 3440,19 sin – 2994,14 cos
dilihat pada tabel 4 dibawah ini. Dari persamaan diatas dapat diketahui
Tabel 4. Jadwal pemesanan bahan bahwa peramalan penjualan 10 hari
baku 10 hari terakhir di bulan oktober terakhir di bulan oktober 2017 adalah
2017 sebesar 70782, 70143, 69266, 68210,
67049, 65860, 64725, 63720, 62915 dan
Nama Lot Size Jadwal Pemesanan
Bahan Baku (Kg) (Tanggal)
62365. Sehingga dapat diperkirakan
Corn 14000 21, 23, 24, 25, 26 dan 27 oktober jadwal induk produksinya adalah
2017
Soya Bean Meal 1000000 Tidak ada jadwal pemesanan sebanyak 17, 18, 19, 20 dan 21 batch.
Teknik peramalan dapat digunakan
Crude Palm Oil 22000 18 oktober 2017
Corn Gluten Meal 20000 Tidak ada jadwal pemesanan
Meat Bone Meal 20000 Tidak ada jadwal pemesanan untuk perencanaan produksi, sementara
Biscuit Meal 7000 18 dan 24 oktober 2017
Rice Bran 10000 24 oktober 2017 metode material requirement planning
Bran Pollard 7000 21 dan 27 oktober 2017
baik digunakan untuk merencanakan
Feed Wheat 18000 Tidak ada jadwal pemesanan
DCP 20000 Tidak ada jadwal pemesanan persediaan kebutuhan bahan baku.
Fish Meal 7000 18 oktober 2017
Bone Meal 20000 Tidak ada jadwal pemesanan
Penerapan sistem ini sebaiknya
Lysine 500 16, 18 dan 20 oktober 2017
didukung oleh semua pihak dalam
LSP 20000 19 oktober 2017
DL-Methionine 500 17 dan 19 oktober 2017 perusahaan terlebih dari pihak top
Sodium Humate 500 20 dan 24 oktober 2017
Salt 5000 19 oktober 2017
manajemen dan semua pihak yang terkait
Poultry Minemix 300 19 dan 24 oktober 2017 dalam perusahaan termasuk pihak
Vitaplus Broiler 200 17, 20 dan 24 oktober 2017
Anti Mold 500 18 oktober 2017 produksi dan pihak purchasing.
Vitamin C 200 25 oktober 2017
Anti Oxidant 200 25 oktober 2017

Sumber: Perhitungan Sendiri DAFTAR PUSTAKA


Ginting, R. 2007. Sisitem Produksi. Yogyakarta : Graha
Ilmu
SIMPULAN Heizer & Render. 2009. Manajemen Operasi Buku 1,
Jakarta : Salemba 4
Metode peramalan yang baik Herjanto, E. 2007. Manajemen Operasi Edisi Kesebelas,
digunakan untuk peramalan penjualan Jakarta : Gramedia
Kusuma, H. 2009. Perencanaan dan Pengendalian
produk GM-1C yang didapat dari data Produksi Edisi Keempat. Yogyakarta : Graha
penjualan sebelumnya adalah metode Ilmu

siklis, karena mempunyai nilai SEE yang

95
Yufri Alrahman, Kamil Mustafa & Yuana Delvika, Penerapan Metode Peramalan Produksi dan

Nasution, A. H. & Prasetyawan, Y. 2008. Perencanaan Planning (MRP) pada PT. Rohm and Haas
dan Pengendalian Produksi Edisi Pertama. Indonesia, Skripsi Strata 1 Program Studi
Yogyakarta : Graha Ilmu Teknik Industri Universitas Mercu Buana,
Prasetiyo, T. 2009. Analisa Peramalan Permintaan Jakarta
Kebutuhan Produk Muffler di PT. YMI. Skripsi Sinulingga, S. 2009. Perencanaan dan Pengendalian
Strata 1 Program Studi Teknik Industri Produksi. Yogyakarta : Graha Ilmu
Universitas Mercu Buana, Jakarta Wahyuni, A. 2015. Perencanaan Persediaan Bahan
Prawirosentoso, S. 2009. Manajemen Operasi : Baku Dengan Menggunakan Metode Material
Analisis dan Studi Kasus. Jakarta : Bumi Requirement Planning (MRP) Produk kacang
Aksara shanghai pada Perusahaan Gangsar Ngunut-
Sinaga, J. 2007. Analisa Perencanaan Bahan Baku Tulung Agung. Jurnal Teknik Industri STT
Berdasarkan Sisitem Material Requirement POMOSDA No.2 Vol 13. Hal 115-228

96

Anda mungkin juga menyukai