Kata Kunci : master production scheduling, material requirement planning, metode kuadratis, metode
siklis, peramalan
Abstract
PT. CJ Feed Medan is a engaged in the animal feed industry. The purpose of this study is to determine the
amount of GM-1C feed production from the forecasting of the number of sales of animal feed products of
the previous type. And to plan raw material inventory for production of GM-1C animal feed with Material
Requirement Planning method. Forecasting is a process to estimate the level of some future needs that
include the needs in quantity size, quality, time and location required in order to meet the demand for
goods or services. Material Requirement Planning is a logical procedure, decision rule and computerized
records engineering designed to translate master production schedules or MPS (Master Production
Scheduling) into Net Requirements for all items or components. From good sales data forecasting method
is cyclical method because it has the smallest SEE value. So it can be estimated sales of the last 10 days in
October 2017 as much as 70782, 70143, 69266, 68210, 67049, 65860, 64725, 63720, 62915 and 62365.
The last process to get data on raw material needs is the making of MRP report. This report is a
comprehensive report of the raw material requirements for GM-1C products.
Keywords : master production scheduling, material requirement planning, kuadratic methods, siklic
methods, forecasting
88
Yufri Alrahman, Kamil Mustafa & Yuana Delvika, Penerapan Metode Peramalan Produksi dan
How to Cite: Alrahman, Y, Delvika, Y, & Mustafa, K. (2017), Penerapan Metode Peramalan Produksi dan
Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dengan Metode Material Requirement Planning di PT.CJ Feed Medan, JIME
(Journal of Industrial and Manufacture Engineering), 1(2): 88-96
89
Yufri Alrahman, Kamil Mustafa & Yuana Delvika, Penerapan Metode Peramalan Produksi dan
akan sangat dibutuhkan bila kondisi Persaingan merupakan suatu kondisi yang
permintaan pasar bersifat kompleks dan umum terjadi hampir disemua bidang
dinamis. (Teguh: 2009) usaha baik jasa maupun industri. Hampir
Manajemen produksi atau operasi tidak ada yang monopoli, disamping itu
manggunakan peramalan dalam permintaan yang kadang sangat tidak
pembuatan keputusan-keputusan yang menentu yang menyebabkan persaingan
menyangkut proses, perencenaan diantara manufaktur semakin ketat. Oleh
kapasitas, dan layout fasilitas serta berbagi karena itu, sistem pengolahan atau
keputusan yang bersifat terus-menerus manajemen bahan baku memegang
berkenaan dengan perencanaan, peranan yang sangat penting dimana
schedulling dan persediaan. pembuatan produk sangat tergantung
Pada dasarnya setiap perusahaan pada ketersediaan bahan baku.
perlu melakukan peramalan permintaan Persediaan bahan baku yang terlalu
(demand forcasting), karena setiap sedikit justru dapat menimbulkan masalah
keputusan yang diambil saat ini (yang yang berpotensi kepada pemutusan
berkaitan dengan kegiatan produksi) akan pemesanan dari pada pihak pelanggan
mempengaruhi keadaan perusahaan di karena pihak manufaktur tidak bisa
masa yang akan datang. Suatu keputusan menyanggupi jumlah dan tanggal
yang diambil oleh perusahaan akan selalu permintaan. Sebaliknya persediaan bahan
melibatkan pihak perusahaan sendiri baku yang berlebihan justru akan
maupun konsumen dan pasar sebagai menimbulkan biaya atau cost bagi
faktor eksternal. (Suyadi: 2009) perusahaan itu sendiri, dimana hal ini
Aktivitas peramalan merupakan suatu tentunya sangat menganggu kondisi
fungsi bisnis yang berusaha keuangan dari perusahaan. (Heizer: 2009)
memperkirakan permintaan dan Dalam hal ini terdapat 3 kegunaan dari
penggunaan produk sehingga produk – peramalan, yaitu:
produk itu dapat dibuat dalam kuantitas a) Menentukan apa yang dibutuhkan
yang tepat. Dengan demikian peramalan untuk perluasan pabrik.
merupakan suatu dugaan terhadap b) Menentukan perencanaan lanjutan bagi
permintaan yang akan dating berdasarkan produk-produk yang ada untuk
pada beberapa variable peramal, sering dikerjakan dengan fasilitas-fasilitas
berdasarkan data deret waktu historis. yang ada.
90
Yufri Alrahman, Kamil Mustafa & Yuana Delvika, Penerapan Metode Peramalan Produksi dan
91
Yufri Alrahman, Kamil Mustafa & Yuana Delvika, Penerapan Metode Peramalan Produksi dan
92
Yufri Alrahman, Kamil Mustafa & Yuana Delvika, Penerapan Metode Peramalan Produksi dan
Bill of Material
Tabel 1. Peramalan permintaan konsumen Bill of Material menunjukkan
10 hari terakhir di bulan oktober 2017 berapa besarnya jumlah kebutuhan akan
Tanggal Permintaan (Kg) material untuk membuat satu batch
20-10-2017 70782 produk GM-1C yang ditunjukkan pada
21-10-2017 70143 tingkatan struktur produk yang terakhir
23-10-2017 69266 sebagai penjabaran (turunan) dari
24-10-2017 68210 tingkatan-tingkatan diatasnya mulai dari
25-10-2017 67049 produk jadi akhir (level 0) maka berikut
26-10-2017 65860 ini diberikan data struktur produk (bill of
27-10-2017 64725 material) untuk pembuatan produk yang
28-10-2017 63720
dimaksud, dapat dilihat pada gambar 2
30-10-2017 62915
dibawah ini :
31-10-2017 62365
94
Yufri Alrahman, Kamil Mustafa & Yuana Delvika, Penerapan Metode Peramalan Produksi dan
Pada MRP report dapat ditentukan lebih kecil daripada metode kuadratis.
jadwal pemesanan semua bahan baku yang Dengan metode siklis, dapat diramalkan
dipakai untuk produksi GM-1C. Adapun penjualan produk GM-1C berikutnya
jadwal pemesanan bahan baku untuk dengan rumus :
produksi 10 hari terakhir di bulan oktober y’ = 66648,26 – 3440,19 sin – 2994,14 cos
dilihat pada tabel 4 dibawah ini. Dari persamaan diatas dapat diketahui
Tabel 4. Jadwal pemesanan bahan bahwa peramalan penjualan 10 hari
baku 10 hari terakhir di bulan oktober terakhir di bulan oktober 2017 adalah
2017 sebesar 70782, 70143, 69266, 68210,
67049, 65860, 64725, 63720, 62915 dan
Nama Lot Size Jadwal Pemesanan
Bahan Baku (Kg) (Tanggal)
62365. Sehingga dapat diperkirakan
Corn 14000 21, 23, 24, 25, 26 dan 27 oktober jadwal induk produksinya adalah
2017
Soya Bean Meal 1000000 Tidak ada jadwal pemesanan sebanyak 17, 18, 19, 20 dan 21 batch.
Teknik peramalan dapat digunakan
Crude Palm Oil 22000 18 oktober 2017
Corn Gluten Meal 20000 Tidak ada jadwal pemesanan
Meat Bone Meal 20000 Tidak ada jadwal pemesanan untuk perencanaan produksi, sementara
Biscuit Meal 7000 18 dan 24 oktober 2017
Rice Bran 10000 24 oktober 2017 metode material requirement planning
Bran Pollard 7000 21 dan 27 oktober 2017
baik digunakan untuk merencanakan
Feed Wheat 18000 Tidak ada jadwal pemesanan
DCP 20000 Tidak ada jadwal pemesanan persediaan kebutuhan bahan baku.
Fish Meal 7000 18 oktober 2017
Bone Meal 20000 Tidak ada jadwal pemesanan
Penerapan sistem ini sebaiknya
Lysine 500 16, 18 dan 20 oktober 2017
didukung oleh semua pihak dalam
LSP 20000 19 oktober 2017
DL-Methionine 500 17 dan 19 oktober 2017 perusahaan terlebih dari pihak top
Sodium Humate 500 20 dan 24 oktober 2017
Salt 5000 19 oktober 2017
manajemen dan semua pihak yang terkait
Poultry Minemix 300 19 dan 24 oktober 2017 dalam perusahaan termasuk pihak
Vitaplus Broiler 200 17, 20 dan 24 oktober 2017
Anti Mold 500 18 oktober 2017 produksi dan pihak purchasing.
Vitamin C 200 25 oktober 2017
Anti Oxidant 200 25 oktober 2017
95
Yufri Alrahman, Kamil Mustafa & Yuana Delvika, Penerapan Metode Peramalan Produksi dan
Nasution, A. H. & Prasetyawan, Y. 2008. Perencanaan Planning (MRP) pada PT. Rohm and Haas
dan Pengendalian Produksi Edisi Pertama. Indonesia, Skripsi Strata 1 Program Studi
Yogyakarta : Graha Ilmu Teknik Industri Universitas Mercu Buana,
Prasetiyo, T. 2009. Analisa Peramalan Permintaan Jakarta
Kebutuhan Produk Muffler di PT. YMI. Skripsi Sinulingga, S. 2009. Perencanaan dan Pengendalian
Strata 1 Program Studi Teknik Industri Produksi. Yogyakarta : Graha Ilmu
Universitas Mercu Buana, Jakarta Wahyuni, A. 2015. Perencanaan Persediaan Bahan
Prawirosentoso, S. 2009. Manajemen Operasi : Baku Dengan Menggunakan Metode Material
Analisis dan Studi Kasus. Jakarta : Bumi Requirement Planning (MRP) Produk kacang
Aksara shanghai pada Perusahaan Gangsar Ngunut-
Sinaga, J. 2007. Analisa Perencanaan Bahan Baku Tulung Agung. Jurnal Teknik Industri STT
Berdasarkan Sisitem Material Requirement POMOSDA No.2 Vol 13. Hal 115-228
96