Anda di halaman 1dari 2

Nama Reviewer: Andra Muslimin – 11825047

Judul Jurnal: Analisis Perencanaan Produksi Dan Pengendalian Bahan Baku Pakan Ternak
Di Pt Japfa Comfeed Indonesia Unit Margomulyo Surabaya.

Peneliti, Media Publikasi: Yogi Bagus Primadani, Poernomo Adi, Putu Eka Dewi K. W. -
Yogi3832@gmail.com

Pokok Penelitian / Pokok Pembahasan:

Perencanaan dan pengendalalian produksi merupakan hal yang wajib dalam sebuah industri
manufaktur. PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak di bidang agrobisnis di Indonesia dan salah satu produk terbesar adalah pakan
ternak. Dalam produksi tersebut semua harus seimbang antara jumlah ketersediaan bahan
baku, kapasitas gudang bahan baku, kapasitas mesin produksi, hasil produksi serta persediaan
produk jadi. Perencanaan produksi yang kurang akurat menjadi permasalahan yang harus
diselesaikan. Hal ini diakibatkan karena akibat yang merugikan diantaranya adalah
menimbulkan biaya lembur (overtime) dan menimbulkan permasalahan dalam pengendalian
bahan baku dimana seringkali persediaan mengalami overload sehingga menimbulkan biaya
sewa gudang. Munculnya biaya operasional yang tinggi akhirnya akan mempengaruhi daya
saing perusahaan. Pada PT. Japfa Comfeed Indonesia unit Margomulyo menggambarkan
kegiatan produksi yang kurang optimal sehingga yang akhirnya akan mempengaruhi daya
saing perusahaan.

Metode Penelitian:

Pertama, Metode Moving Avarage, tujuan utama metode ini adalah mengurangi variasi acak
permintaan yang berhubungan dengan waktu. Metode Moving Average disebut rata-rata
bergerak karena setiap data aktual permintaan yang paling terdahulu akan dikeluarkan dari
perhitungan, kemudian nilai rata-rata baru akan dihitung. Kedua, Metode Eksponential
Smooting, Metode ini terdiri dari Metode Single Exponential Smoothing dan Metode Double
Exponential Smoothing. Ukuran akurasi hasil peramalan merupakan ukuran kesalahan
peramalan yaitu mengukur tingkat perbedaan antara hasil peramalan dengan permintaan
aktual, disini saya menggunakan metode Rata-rata Kuadrat Kesalahan (Mean Square Error =
MSE). Ketiga, Jadwal Induk Produksi (MPS) yaitu perencanaan produksi menyatakan ukuran
agregat dan output manufaktur suatu perusahaan untuk implementasi dari perencanaan
produksi ini perlu pendisagregasian perencanaan produksi agregat kedalam perencanaan
untuk masing-masing produk individu. Keempat, Perencanaan Agregat dibuat untuk
menyesuaikan kemampuan produksi dalam menghadapi permintaan pasar yang tidak
menentu dengan mengoptimumkan penggunaan tenaga kerja dan peralatan produksi yang
tersedia sehingga ongkos total produski dapat ditekan seminim mungkin. Kelima, Metode
Progama Integer yaitu model dengan jumlah tenaga kerja tetap yang artinya selama horizon
perencanaan tidak terjadi penambahan atau pengurangan tenaga kerja.

Hasil:

Hasil perencanaan produksi Agregat dengan model Integer Programming diperoleh Total
ongkos produksi yang minimum adalah sebesar Rp 31.811.250.856,00. Untuk mendapatkan
Jadwal Induk Produksi harus dilakukan perencanaan produksi disagregasi terlebih dahulu.
Pada perencanaan agregasi nampak tidak operasionalnya keputusan jumlah produksi. Oleh
karena itu, perencanaan produksi disagregasi bermaksud untuk mengubah satuan agregat
kedalam satuan end item. Berdasarkan hasil perhitungan total ongkos persediaan dengan
metode Economic Order Quality (EOQ) diperoleh jumlah pemesanan optimal, frekuensi
pemesanan dan total ongkos peersediaan untuk masing-masing bahan baku yaitu tepung batu,
tepung gandum dan wheatbran untuk 12 periode atau selama 12 bulan. Dari analisi diatas,
perusahaan harus lebih detail lagi untuk merencanakan bahan baku tiap bulan, dan
diupayakan untuk 3 macam bahan baku tersebut tidak stok di gudang, sehingga ketika bahan
baku datang sudah langsung masuk produksi tanpa perlu space digudang dan menimbulkan
biaya lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai