Bab I
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
PT. Semen Padang adalah produsen semen dengan skala besar dan
Semen Padang untuk menjaga kualitas produksi memiliki dampak positif bagi
nama baik perusahaan di pangsa pasar, dilain hal menimbulkan resiko yg serius
bahan baku tidak lagi termasuk dalam kategori pembelian seperti kandungan isi
UUD tahun 1945 menjelaskan pada Pasal 33 ayat (3) “bahwa Bumi, air, dan
menggunakan bahan baku material yang bersumber dari hasil tambang bahan
perusahaan, memiliki peranan penting dalam operasi bisnis”. karena jika ada
pesanan khusus kepada perusahaan, tahapan produksi menjadi lebih cepat dari
pada bahan baku dalam proses pemuatan. Prima (2014) juga menegaskan,
produksinya ini menyebabkan bahan baku tersebut harus selalu siap sedia
sebanyak kuantitasnya tiap periode produksi agar persediaan bahan baku ini selalu
yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam
proses produksi atau dijual”. Artinya persediaan dapat terdiri dari persediaan
bahan baku, bahan alternatif, barang dalam proses, barang jadi, dan persediaan
suku cadang.
berasal dari perpaduan antara batu kapur dan tanah liat . Berdasarkan SNI 8363-
2017, Semen Portland adalah semen hidrolisis yang dihasilkan dengan cara
menggiling terak (klinker) semen portland, terutama yang terdiri atas Kalsium
Silikat yang bersifat hidrolis dan semuanya di mixing dalam satuan dengan
tambahan bentuk kristal senyawa kalsium sulfat, dan bisa ditambah dengan
senyawa lain.
semen, melalui kerjasama dengan UPTD Balai Pengujian Mutu Bahan &
Pekerjaan Dinas Prasarana Jalan, Tata Ruang & Pemukiman Provinsi Sumbar
pada tahun 2012. Untuk selalu menjaga kualitas prima bagi produksi Semen
biasanya. Seperti bahan baku, mesin pabrik dengan kondisi di atas 70 %, alat
Bahan baku yang dibutuhkan hendaknya cukup tersedia sehingga dapat menjamin
kelancaran produksi. Akan tetapi hendaklah kuantitas persediaan itu jangan terlalu
besar agar modal yang tertanam dalam persediaan dan biaya-biaya yang
ditimbulkannya tidak terlalu besar dan jangan pula terlalu kecil karena dapat
pengolahan bahan baku semen bisa dikurangi atau ditambahkan unsur senyawa
alternatif bahan baku atau tambahan bahan baku untuk kuantitas dan kualitas yang
Karena sebab inilah penulis ingin menetapkan judul proposal skripsi yaitu
Baku dengan Metode Economic Order Quantity dan Just In Time pada
1. Apakah PT. Semen Padang telah menerapkan metode EOQ & JIT
baku ?
penyediaan dan kesiapan pengolahan bahan baku menjadi barang setengah jadi,
Setiap periode pengolahan bahan baku memiliki total kapasitas yang berbeda dari
EOQ & JIT terhadap perbedaan efisiensi dan efektivitas pengolahan bahan
baku.
1. Untuk Peneliti
manufaktur.
2. Untuk Perusahaan
3. Untuk Akademisi
sebagai berikut:
Bab III : Membahas gambaran umum PT. Semen Padang sebagai objek
dan Efektivitas Pengolahan Bahan Baku dengan Metode EOQ & JIT
penelitian.
5. Pengajuan/Penerbitan Jurnal
7. Penggandaan Skripsi
(Tujuh Juta Lima Ratus Dua Puluh Ribu Rupiah) terdiri dari :
Bab II
Tinjauan Pustaka
2.1. Definisi Efisiensi & Efektivitas Pengolahan Bahan Baku
tujuan harus dipandang sebagai suatu proses. Oleh karena itu, agar
maksimal dari system pada periode tertentu yang dapat diharapkan perusahaan
efektivitas saling mempengaruhi. Seperti jika suatu kinerja efektif maka nilai
efisiensi menurun.
ditetapkan, baik itu dalam bentuk target, sasaran jangka panjang maupun
misi organisasi.
bekerja dengan baik, sehingga mencapai hasil atau tujuan yang diharapkan”.
Kinerja efektiv dan efisiensi Semen Padang bisa ditelusuri melalui pos unit kerja
Setiap barang sebelum masuk proses merupakan bahan dasar pembuatan unit
produk diinginkan.
barang jadi menjadi wujud dari suatu produk yang dapat ditelusuri ke produk
tersebut”.
dan efektivitas saling berkaitan. Suatu perusahaan memiliki schedule dan program
kita ketahui sebagai inovasi dari efisiensi dan efektivitas adalah suatu cara untuk
Pada perusahaan yg menjadi objek penelitian yaitu PT. Semen Padang, diketahui
Prosedur).
Quantity bermakna jumlah persediaan yang dipesan pada suatu waktu yang
dalam pengadaan bahan baku”. Kelebihan dari EOQ ialah membuat suatu rencana
salah satu teknik pengendalian persediaan tertua dan paling terkenal. Teknik ini
6. Keadaan kehabisan stok (out of stock) dapat dihindari sama sekali bila
dari model EOQ adalah, model ini berakal sehat. Dengan berakal sehat (Robust)
berarti model ini memberikan jawaban yang memuaskan, bahkan dengan variasi
menentukan kuantitas unit barang yang diproduksi, khususnya PT. Semen Padang
Melalui Just In Time, sesuatu yg terkait material, mesin dan peralatan, sumber
daya manusia, modal, informasi, manajerial, proses dan lainnya yang tidak
12
memberikan nilai tambah pada produk disebut sebagai pemborosan. Nilai tambah
Sama halnya dengan prinsip Indrajid dan Pranoto dalam Grosella Hutasoit
pemborosan produksi dengan cara menerima jumlah yang tepat dari bahan
baku dan memproduksinya dalam jumlah yang tepat pada tempat yang tepat dan
waktu yang tepat pula. Jadi konsep JIT telah merujuk ke pengendalian biaya
overhead.
Artinya Just In Time dalam akuntansi sama halnya dengan orientasi waktu
yang digunakan dalam masa produksi perusahaan Semen Padang. Masa waktu
dari produksi barang. Hal ini untuk mengurangi resiko depresiasi pada aktivitas
produksi.
yang akan diproduksi selama periode yang akan datang, mencakup rencana
saya, anggaran produksi berkaitan dengan faktor kebutuhan sektor produksi dari
produksi.
(Ferreira dan Otley, 2009; Otley, 1999; Simons, 1995b dalam Ferreira et al. 2009).
operasional tahapan produksi atau barang masuk proses, namun dibatasi hanya
jangka panjang maupun jangka pendek terhadap perubahan dan peningkatan nilai
tujuan perusahaan. Saya sependapat dengan Miles dan Snow (1978) dalam
dicapai dan produk yang stabil dengan harga yang murah (low cost leadership).
tujuan strategi perusahaan dalam meraih keuntungan. Dikatakan oleh Hansen &
perusahaan yaitu:
anggaran dilakukan hanya dengan persetujuan pimpinan unit kerja dan harus
dengan pos unit kerja Akuntansi Manajemen bertanggung jawab pada dewan
direksi perusahaan.
bahan baku untuk proses produksi, seperti persediaan bahan dasar, bahan material
persediaan berkaitan dengan stock inventory, lead time dan modal investasi untuk
waktu pengiriman yang lama . Jenis penelitiannya adalah deskriptif analistis yang
breakdown yang diakibatkan menunggu spare part, dan Lead Time delivery spare
15
ini merupakan sebuah strategi dan perhitungan yang dilakukan untuk mengetahui
jumlah ekonomis spare part yang harus di order dan kapan waktu pengorderan,
dengan supplier dan OEM, sehingga service level supplier menjadi baik”.
Melihat dari penelitian Risqi Fajril (2014), Proses Pembuatan Semen ada
dua macam tahapan dalam proses pengolahan semen yg digunakan di PT. Semen
Padang, yaitu proses departemen pengolahan atau disebut proses basah, kedua
proses kering dimana proses ini adalah unit produk masuk tahapan setengah jadi
atau pada Semen Padang disebut Klinker. Kedua proses inilah nantinya dikaitkan
distribusi semen yang dilakukan PT. Semen Padang, penelitian ini diketahui
konsumen. Dalam penelitian ini tidak ada terdapat masalah dalam pendistribusian
pendistribusian semen yang berasal dari pabrik produksi PT. Semen Padang itu
hambatannya yaitu tentang kemacetan pada waktu pemuatan di pabrik PT. Semen
Padang yang diakibatkan oleh mesin-mesin produksi di pabrik PT. Semen Padang
rusak. Oleh sebab itu di harapkan perusahaan PT. Semen Padang lebih
16
semennya.
adalah masalah produksi. Salah satu cara penekanan biaya produksi adalah
perhitungan trend persediaan bahan baku, jumlah frekuensi dalam satu periode
Jumlah total biaya persediaan bahan baku jika perusahaan menetapkan kebijakan
EOQ berapa batas atau titik pemesanan bahan baku yang dibutuhkan oleh
persediaan bahan baku, mengetahui frekuensi pembelian bahan baku dan jumlah
selama masa tenggang. Analisis yang digunakan adalah metode EOQ. Penelitian
dan hasil perhitungan yang dilakukan, apabila menggunakan metode EOQ dalam
biaya. Dengan demikian berarti ada perbedaan yang sangat nyata antara
pengendalian persediaan bahan pelumas dan kimia yang diterapkan oleh PT.
Meratus Jaya Iron & Steel sudah optimal dalam menekan biaya produksi, dan
dan kimia serta menentukan biaya total persediaan yang minimal. Metode yang
dengan mengambil satu sample untuk bahan pelumas & bahan kimia, dan
persediaan yang diterapkan oleh PT. Meratus Jaya Iron & Steel dalam
pengendalian persediaan bahan pelumas & bahan kimia belum optimal. Hal ini
Rp.10.732.274,-.
menggunakan metode EOQ (Economic Order Quantity) dan POQ (Period Order
produk fire alarm system ukuran pemesanan sebesar 231 unit, frekuensi
pengaman sebesar 266 unit dan persediaan maksimum sebesar 497 unit. untuk
produk sprinkler fire system ukuran pemesanan sebesar 216 unit, frekuensi
pengaman sebesar 135 unit dan persediaan maksimum sebesar 351 unit.
18
manufaktur Ade Putri Kinanti, dkk (2016) menganalisiskan, PT. Djitoe Indonesia
produksi rokok. Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi ini adalah
tembakau, cengkeh dan saos. PT. Djitoe Indonesia Tobacco yang tidak pernah
tembakau dengan jumlah yang tidak sedikit dan menumpuk persediaan dengan
kapasitas yang berlebih. Dari hasil analisis menggunakan fishbone diagram dapat
diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kelebihan stok yang ada antara
lain man, method, money, dan material. Dengan adanya metode pengendalian
persediaan maka PT. Djitoe Indonesia Tobacco mampu menghemat biaya sampai
persediaan terhadap kuantitas bahan baku yang dilakukan gudang juga merujuk
baha baku pembuatan semen diantaranya tanah liat(clay), batu kapur, batu silika,
peramalan pemakaian pozzolan di tahun 2014 akan lebih banyak dibanding tahun-
tahun sebelumnya yaitu dengan total pemakaian sebanyak 1.135.355,77 ton dan
1.775.179.959,61.
dianggap sebagai salah satu konsumen energi yang paling besar di antara industri
data dengan analisis varians dan analisis trend, sebagian besar program
dengan realisasi. Perlu adanya peningkatan promosi kepada calon mitra binaan,
agar pengajuan syarat menjadi mitra binaan dapat dipenuhi sesuai dengan kriteria
yang telah ditentukan. Sehingga, target penyaluran pinjaman kepada mitra binaan
proses memperlihatkan hasil bahwa bahan baku produksi semen jenis PCC di PT.
Semen Padang sudah baik namun keakuratan proses pengontrolan CaO belum
baik. Setelah dikonfirmasi, diketahui bahwa data sekunder yang digunakan pada
penelitian ini adalah data sekunder yang mengandung bahan baku semen dengan
kualitas yang kurang baik dan masih butuh proses peningkatan kualitas ditahap
selanjutnya”.
biaya produksi diperlukan bagi perusahaan agar perusahaan dapat mencapai laba
20
pengendalian biaya produksinya mencakup pada biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja dan biaya overhead. Namun, pada biaya overhead dilakukan penghapusan
Disimpulkan jika alokasi biaya pada PP Srikandi Palembang belum efisien karena
realisasi biaya produksi perusahaan lebih besar dari anggaran yang telah
ditetapkan perusahaan”.
keuntungan. Hal tersebut terjadi karena varian standar harga bahan baku yg
menguntungkan.
terbesar terjadi pada biaya overhead pabrik, khususnya untuk biaya listrik PLN
dan biaya pemeliharaan, sebab pada tahun sebelumnya sudah dilakukan perbaikan
untuk instalasi pompa, sehingga untuk tahun 2011 biaya yang dikeluarkan untuk
dari sejauh mana perusahaan dapat merealisasikan anggaran yang telah ditetapkan
pada PT. Timbul Jaya, maka dapat dihitung berapa banyak unit yang harus
diproduksi oleh perusahaan tersebut. Produksi pada PT. Timbul Jaya dapat
Hal ini dapat dilihat dari data yang telah diuraikan sebelumnya, dimana
total realisasi produksi dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2009 selalu
meskipun pada tahun 2008 triwulan II dan IV serta pada tahun 2009 triwulan IV
rendah dari yang telah dianggarkan. Namun hal tersebut tidak menjadi masalah,
karena penyimpangan yang terjadi masih didalam batas toleransi yang telah
pada triwulan yang lainnya dapat menutupi Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi
anggaran produksi tetap dapat tercapai, bahkan melebihi anggaran. yang telah
ditetapkan. Disamping itu, karena realisasi penjualan PT. Timbul Jaya yang terus
mengalami peningkatan dari tahun 2008 sampai tahun 2009, maka membuat
dan analisa yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan. Pertama,
stock class inventory dengan stock class Vendor Held Stock (VHS) dan
itu, dapat juga dikatakan bahwa implementasi metode EOQ dan JIT dapat
mengurangi lead time dengan syarat: Adanya kerjasama dan keuntungan dengan
anggaran produksi disusun lebih dahulu dari anggaran penjualan. Supaya bisa
biaya produksi dimulai dari faktor anggaran produksi. Pada setiap penelitian
tentang faktor pabrikasi selalu terkait dengan bahan baku dalam keadaan tersedia.
dalam merevisi pos biaya juga faktor produksi lain yang muncul karena pengaruh
efektivitas mesin/peralatan yang diakibatkan oleh faktor six big losses tersebut.
Hal ini dapat terlihat dari frekuensi kerusakan yang terjadi pada mesin/peralatan
karena kerusakan tersebut sehingga target produksi tidak tercapai. Akibat lain
yang ditimbulkan kerusakan mesin/peralatan yaitu dalam hal kualitas produk yang
dihasilkan dimana produk yang tidak sesuai dengan standar kualitas akan dioleh
23
kembali. Oleh karena itu diperlukan langkah-langkah efektif dan efisien dalam
tersebut. TPM adalah salah satu metode yang dikembangkan di Jepang yang dapat
saja, tetapi juga kerugian lain yang disebut dengan six big losses. Salah satu tujuan
TPM adalah untuk meningkatkan efektivitas dengan cara meningktaan fungsi dan
kinerja mesin/peralatan yang digunakan dan mengeliminasi six big losses yang
mesin Kiln W1 dan W2 yang terdapat pada Pabrik Indarung II/III PT Semen
Padang”.
Mulai dari penurunan kualitas produk sampai pada kegagalan operasional pabrik.
PT. Semen Padang memiliki peran penting dalam organisir aktivitas produksi.
Karena sebab ini diperlukan penelitian khusus tentang pengaruh dari efisiensi dan
efektivitas pengolahan bahan baku, selain untuk mengetahui elemen biaya dari
faktor penghambat waktu ketuntasan periode produksi. Pada PT. Semen Padang
seperti yg tertera pada latar belakang permasalahan dalam proposal skripsi ini,
24
diketahui perusahaan Semen Padang telah menggunakan metode EOQ dan JIT
metode yg digunakan sebagai instrumen penelitian yaitu metode EOQ dan JIT.
barang jadi dan perkiraan biaya distribusi berdasarkan pesanan, maka selanjutnya
Bab III
Metode Penelitian
penelitian adalah pabrik pengolahan bahan baku semen pada PT. Semen Padang.
Lokasi pabrik pengolahan berlokasi sama dengan Kantor Pusat Semen Padang
Indarung I Menjadi 330.000 ton/ tahun. Pada tanggal 10 Februari 1973 (Pendirian
Semen Tonasa dan Thang Long Cement bergabung dibawah PT Semen Indonesia
publik.
26
Pemegang
Saham
Direktur Utama
Dewan
Komisaris
- Komisaris
Utama
-Anggota
Internal Audit
Dept. Keuangan
Dept. Tambang & Akuntansi
Dept. Penjualan Tim Counterpart
Proyek
Proyek Strategis
Dept. Produksi Proyek Indarung
Staf Ditugaskan II/III VI
Dept. Dept. Distribus & Dept. SDM
Ke Holdco
Komunikasi dan Transportasi
Sarana Umum
Dept. Produksi
IV
Dept. Teknik
Pabrik
Dept. Jaminan
Kualitas &
Inovasi
Direktur Utama :
CSR.
27
program.
CSR.
2. Melaksanakan RKA.
penyusunan program
28
CSR
Lingkungan Hidup:
eksternal.
eksternal.
29
CSR.
dan tahunan).
eksternal.
Tenaga Ahli :
survey dan penyusunan RKA, serta tugas lain yang terkait CSR
Semen Padang dikelola dengan baik oleh jajaran kepemimpinan dan staf yg
terlibat disetiap program kinerja. Berikut ini adalah beberapa bentuk pengelolaan
perusahaan pada sektor keuangan. Melihat dari sustainability report tahun (2015)
pedoman teknis dan prosedur yang mendukung dalam pelaksanaan GCG yang
lebih baik.
bahwa Perseroan selalu memberikan yang terbaik bagi Negeri. Produksi semen
Perseroan selama tahun 2015 mencapai 6,88 juta ton, meningkat 3,30% dibanding
tahun 2014 yang tercatat sebesar 6,67 juta ton. Peningkatan produksi semen
terutama terjadi pada peningkatan produksi semen Cement Mill Dumai yang
hasil suatu perbandingan dari pengolahan data jika memilih salah satu dari
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian terbaik
adalah secara langsung memperoleh data primer, sehingga dalam pengolahan data
a. Wawancara
merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui
tertentu. Wawancara dilakukan dengan staff unit kerja PT. Semen Padang
b. Teknik Pengamatan/Observasi
yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikhologis. Dua di antara
c. Teknik Dokumentasi
foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen bisa berupa karya
Jenis data yang digunakan pada penelitian adalah primer dan sekunder,
yaitu data diperoleh langsung dari PT. Semen Padang sedangkan Semen Padang
Sumber data berasal dari evaluasi dokumen dan laporan yang berkaitan
dengan variabel penelitian. Data Evaluatif terdiri dari hasil wawancara, catatan
karya ilmiah dan sumber bacaan lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti
Analisis data berarti proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain,
orang lain (Bogdan dalam Sugiyono, 2013:244). Sedangkan data yang dibutuhkan
dari PT. Semen Padang bersumber dari unit kerja akuntansi manajemen Semen
1. Perbandingan
produksi. Rumus
2. 𝑅 ⋅ 𝑆
𝐸𝑂𝑄 = √
𝑝 ⋅ 𝑖̇
rata.
sebagai berikut:
𝐷
𝑁 = 𝑄∗
D = Permintaan/Demand
𝑄*= EOQ
inti produktifitas.
costor manufacturing cost). Biaya ini diklasifikasikan dalam tiga elemen utama
Perolehan dan seluruh bahan langsung yang menjadi bagian yang integral
2. Biaya tenaga kerja langsung (direct labour cost). Merupakan upah dari
memproduksi suatu produk selain dari bahan langsung dan tenaga kerja
langsung.
berubah sehubungan dengan perubahan tingkat kegiatan untuk waktu yang akan
datang dalam relevant range tertentu. Prinsip dasar dari anggaran variabel adalah
kegiatan. Atas dasar konsep inilah biaya dapat dikatagorikan menjadi biaya tetap,
bersangkutan.
penyelenggaraan proses produksi secara periode yang akan datang, sebagai dasar
untuk penyusunan budget pembelian bahan mentah dan budget biaya bahan
mentah. Adapun bahan baku yang dipakai dalam suatu pabrik secara tradisional
dibagi menjadi bahan langsung dan bahan tak langsung (bahan alternatif). Bahan
langsung pada umumnya menyatakan semua bahan baku yang menjadi bagian
terpadu dari produksi jadi dan dapat ditetapkan langsung pada harga pokok
barang yang akan diproduksi dari waktu ke waktu selama periode yang
akan datang.
yaitu :
periode yang akan datang, yang berguna secara khusus sebagai dasar untuk
37
penyusunan budget biaya bahan mentah, penyusunan budget utang dan budget
kas.
mentah ialah :
jenis (kualitas) dan jumlah (kuantitas) bahan mentah yang dibutuhkan dari
tidak selalu tersedia dalam jumlah yang tidak banyak di pasar maka
38
yang terdapat didalam perusahaan dan masalah-masalah yang datangnya dari luar
1. Biaya bahan baku langsung (raw material cost). Biaya bahan baku adalah
besarnya nilai bahan baku yang dimasukkan ke dalam proses produksi untuk
2. Biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost). Biaya tenaga kerja adalah
pabrik adalah biaya-biaya yang terjadi di pabrik selain biaya bahan baku
Produksi
Bab IV
Deskripsi Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pendirian semen yang beroperasi di Indarung itu berawal dari penemuan batu-
batu menarik oleh seorang perwira Belanda berkebangsaan Jerman bernama Carl
Gebroeders Veth, Fa.Dunlop dan Fa.Varman & Soon. Bersama mitranya itu, ia
Amsterdam.
Pada tahun 1911, pabrik ini selesai dibangun dengan kapasitas produksi 76,5 ton
sehari. Sumber energi listrik yang digunakan untuk mengoperasikan pabrik ini,
berasal dari pembangkit listrik Rasak Bungo yang memanfaatkan air Sungai
Batu bara didatangkan dengan kereta api dari Sawahlunto ke Bukit Putus, tak jauh
kapasitas yang sama dengan klin pertama. Menjelang perang dunia II, tepatnya
pada 1939, pabrik ini mampu memproduksi 170.000 ton setahun. Angka ini
merupakan produksi tertinggi di kala itu, karena pabrik ini memiliki kapasitas
ditangani Asano Cement Jepang. Semua produksi pabrik ini digunakan untuk
Penguasaan Jepang terhadap pabrik ini hanya bertahan lebih kurang dua
dua tahun (1942-1944), karena pabrik semen ini dibom tentara sekutu dan
Pada agresi Belanda 1947-1949, pabrik ini relatif tidak berfungsi. Belanda
perusahaan yang sebelumnya menangani pabrik ini. Pada masa itu, meski
J Sadiman ditunjuk sebagai direktur utama. Pergulatan politik dalam negeri juga
terganggu ketika terjadi pergolakan PRRI. Imbasnya, di akhir 1960-an, pabrik ini
Upaya melego itu akhirnya digagalkan Harun Zain, yang saat itu menjabat
Azwar sukses melakukan revitalisasi pabrik, sehingga pabrik ini bisa kembali
Perusahaan Negara Semen Padang. Lalu pada 1971, melalui Peraturan Pemerintah
Nomor 7, status Semen Padang ditetapkan menjadi PT Persero dengan akta notaris
Semen Gresik. Usaha konsolidasi itu terealisir pada 15 September 1995. Ketiga
menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk sesuai hasil Rapat Umum Pemegang
kepemilikan saham sebesar 99,99% dan Koperasi Keluarga Besar Semen Padang
Thang Long Cement Company Vietnam resmi menjadi bagian dari PT Semen
Direktur
Produksi
Departemen
Tambang
kebutuhan terak dalam proses pembuatan semen berkisar antara 78% - 89%.
baku utama terdiri dari dua jenis, yakni batu kapur, silika, tanah liat, serta batubara
sebagai bahan bakar. Terak kemudian dicampur dengan bahan-bahan lain pada
dilakukan dalam ball mill yang digerakkan oleh tenaga listrik. Volume
pengolahan bahan baku dilihat dari tahun 2014 sampai 2016 mengalami
penurunan yang dipengaruhi efisiensi dan efektivitas produksi pada saat itu. Bisa
seperti biomassa yang berasal dari tumbuhan dan material daur ulang berupa
bahan-bahan pembantu hasil proses produksi maupun limbah proses industri lain.
46
semen. Secara efektif pabrik menghasilkan 3.000.000 ton dan efisiennya adalah
harga perolehan unit bahan baku Rp 0,- karena PT. Semen Padang adalah BUMN
dengan peraturan pertambangan bahan galian bebas biaya. Harga unit bahan baku
2 X 3.000.000,00 X 250.000.000,00
𝐸𝑂𝑄 = √
154.154.975,00
EOQ = 973.046,766
pabrik Semen Padang 60.000.000 ton dan EOQ 1000.000 maka frekwensi
60.000.000
𝑁=
1.000.000
N = 6.000.000 ton
Jadi efektivitas produksi per pabrik dalam setahun 6.000.000 ton berdasarkan
Misalkan harga mesin raw mill adalah Rp. 170.000.000,00 lalu nilai sisa
diperkirakan sebesar Rp 50.000.000,- dan umur ekonomis mesin 4 tahun, hal ini
170.000.000,00 − 50.000.000,00
𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 = √
4
48
Maka beban penyusutan per tahun adalah Rp. 30.000.000,00 dan dicatat
biaya penyusutan dengan kategori beban perawatan dan penggantian suku cadang
atau jika habis masa layak pemakaian mesin maka manager bisa memutuskan
Bab V
Kesimpulan dan Saran
Demikianlah penelitian ini saya rangkum untuk jadi pengingat dan juga
Lampiran
Pada tabel diatas bisa dilihat bahwa PT.Semen Padang telah menggunakan
metode EOQ dan JIT. Jumlah total produksi yg dihasilkan setiap tahunnya
Daftar Pustaka
www.semenpadang.co.id
Repository.unpas.ac.id/5720/
Lib.yai.ac.id/index.php?p=show_detail&id=11661
Jurnal 2009.21.0049
(http://eprints.mdp.ac.id/681/1/Jurnal%202009.21.0049%20Yuke%20Ok
talina%20Wijaya.pdf)
http://eprints.dinus.ac.id/8537/1/jurnal_11789.pdf
Analisis Kuantitas Pemesanan Ekonomis Dan Sistem Produksi Tepat Waktu Pada
https://media.neliti.com/media/publications/165486-ID-analisis-
kuantitas-pemesanan-ekonomis-da.pdf
http://eprints.polsri.ac.id/2621/3/BAB%202.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/118716-ID-evaluasi-
efektivitas-mesin-kiln-dengan-p.pdf
Perbandingan Metode Eoq (Economic Order Quantity) Dan Jit (Just In Time)
Pada Pt Indoto Tirta Mulia), Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi Nomor 05 Tahun
http://majour.maranatha.edu/index.php/maksi/article/viewFile/695/646
54
2016
Kantor
Kantor
Dengan ini saya menyatakan bahwa isi skripsi yang saya tulis dengan
Bahan Baku dengan Metode EOQ dan Just In Time pada Keputusan Penetapan
Anggaran Produksi PT. Semen Padang” adalah hasil kerja/karya saya sendiri,
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 hak cipta adalah "hak eksklusif bagi
(pasal 1 butir 1), Saya menyatakan klaim kepemilikan pembuatan skripsi ini.
Padang, 2017
Ryan Mahriza