Anda di halaman 1dari 26

UNIVERSITAS EKASAKTI

Bab I

Pendahuluan

1.1. Introduksi

PT. Semen Padang adalah perusahaan yang memproduksi semen

pertama di Indonesia. Perusahaan ini terletak di lndarung, Lubuk Kilangan.

Padang, Sumatera Barat. Proses pabrikasi menggunakan bahan baku

material bersumber dari hasil tambang bahan galian di Sumatera Barat.

Pabrik yang berlokasi di kelurahan Indarung, kecamatan Lubuk Kilangan.

Padang, Sumatera Barat. Wilayah pabrikasi merupakan kawasan padat

aktivitas dengan berlatar perbukitan, juga salah satu perguruan tinggi

ternama di Sumatera yaitu Univ. Andalas berada di sisi utara dari sekitar

pabrik PT. Semen Padang.

Pengolahan bahan baku harus memperhatikan dampak positif

maupun negatif bagi lingkungan, juga berdasarkan gambaran singkat

kondisi sekitar pabrik. Terkait dengan faham Assauri (2004:177), Tujuan

pengendalian secara rinci dapatlah dinyatakan sebagai usaha untuk :

Menjaga perusahaan agar tidak sampai kehabisan persediaan yang

dapat menghambat aktivitas produksi.

Menjaga agar pembentukan persediaan tidak berlebihan atau

mengurangi dari semestinya.

1
UNIVERSITAS EKASAKTI

Menjaga agar pembelian secara kecil - kecilan dapat dihindari karena

ini akan menyebabkan biaya pesanan besar.

Dari pernyataan tersebut bisa dikatakan bahwa pengolahan bahan

baku sebagai persediaan haruslah memperhatikan aspek yang mendukung

optimalisasi tujuan stratejik perusahaan. Pada PT. Semen Padang dengan

bahan baku pembuatan semen yaitu :

Limestone (batu kapur), mengandung CaCO3

Clay (tanah liat), Banyak mengandung SiO2 dan Al2O3

Pasir Silika banyak mengandung Si O2

Pasir Besi dengan kandungan Fe2O3

Mulanya semen berasal dari perpaduan antara batu kapur dan tanah

liat yang merupaka temuan oleh John Smeaton pada abad ke 18, dan di

patenkan oleh Josep Aspidin 1824 dengan nama Semen Portland, sebab

menyerupai tanah liat di Portland Island, Inggris.

Menurut SNI 15-2049-2004, Semen Portland adalah semen

hidrolisis yang dihasilkan dengan cara menggiling terak (klinker) semen

portland, terutama yang terdiri atas Kalsium Silikat yang bersifat hidrolis

dan semuanya di mixing dalam satuan dengan tambahan bentuk kristal

senyawa kalsium sulfat, dan bisa ditambah dengan senyawa lain.

2
UNIVERSITAS EKASAKTI

Uraian tersebut menjelaskan dalam pengolahan bahan baku semen

bisa dikurangi atau ditambahkan unsur senyawa lainnya. Tentunya hal

tersebut bisa menimbulkan perubahan biaya karena alternatif bahan baku

atau tambahan bahan baku untuk kuantitas dan kwalitas.

Karena sebab inilah penulis ingin menetapkan judul skripsi yaitu

"Pengaruh Perbedaan Tingkat Efisiensi dan Efektivitas Pengolahan Bahan

Baku dengan Metode EOQ dan Just In Time pada Keputusan Penetapan

Anggaran Produksi PT. Semen Padang".

3
UNIVERSITAS EKASAKTI

1.2. Rumusan Masalah

1. Mengapa Efisiensi dan Efektivitas pengolahan bahan baku

memiliki perbedaan

2. Faktor Pengolahan Bahan Baku untuk kualitas terbaik

3. Ketepatan waktu produksi pabrik mempengaruhi perolehan laba

a. berdasarkan Laporan Keuangan

b. Jurnal tentang Laporan Produksi

1.3. Pembatasan Masalah

Setelah penulis mengkaji ulang latar belakang dan rumusan masalah

mengarah pada penyebaran dan bauran ilmu pengetahuan, hal ini akan

berdampak tidak baik pada penulis. Maka dari itu saya berniat membatasi

penelitian pada Efisiensi dan Efektivitas olah bahan baku pada Keputusan

Penetapan Anggaran Produksi PT. Semen Padang.

1.4. Tujuan Penelitian

Pada awalnya penulis mengetahui penelitian pada perusahaan

berkembang yang memiliki teknologi mutakhir itu hanya perbuatan sia - sia.

Namun peneliti menyadari pada konsentrasi tertentu seperti halnya kajian

Akuntansi merujuk pada Akuntansi Manajemen memerlukan penelitian

seperti :

4
UNIVERSITAS EKASAKTI

Penelitian ini bertujuan mengimplementasikan suatu konsep

dimana penekanan biaya produksi melalui efisiensi dan efektivitas

pengolahan bahan baku bisa mempengaruhi anggaran produksi.

Memperoleh suatu metode sebagai solusi dari masalah aktivitas

pengolahan bahan baku yang mempengaruhi anggaran produksi,

dalam pencapaian tujuan stratejik perusahaan.

Memberi informasi untuk manager tentang persoalan yang muncul

pada aktifitas pengolahan bahan baku per periode produksi demi

menetapkan kebijakan terbaik untuk optimalisasi tujuan stratejik

perusahaan.

5
UNIVERSITAS EKASAKTI

Bab II

Kajian Pustaka

2.1. Landasan Teori

2.1.1 Definisi Anggaran Produksi

Tendi, Haaruuman (2007) berpendapat bahwa anggaran produksi

merupakan suatu perencanaan secara terperinci mengenai jumlah unit

produk yang akan diproduksi selama periode yang akan datang, mencakup

rencana mengenai jenis(kualitas), waktu(kapan) produksi akan

dilaksanakan. Menurut saya, anggaran produksi berkaitan dengan faktor

kebutuhan sektor produksi dari biaya yg muncul berdasarkan harga di pasar

karena suatu kompleksitas rencana produksi.

Kegiatan produksi manufaktur melibatkan pengaruh faktor

operasional perusahaan lainnya karena sifat dari industri adalah organisir.

Sistem pengendalian manajemen adalah upaya pemutakhiran organisasi.

Pada intinya strategi bisnis, yang mengidentifikasi sarana yang organisasi

bermaksud untuk mencapai tujuan organisasi, adalah penentu utama dalam

konfigurasi SPM (Ferreira dan Otley, 2009; Otley, 1999; Simons, 1995b

dalam Ferreira et al. 2009).

6
UNIVERSITAS EKASAKTI

2.1.2 Tujuan Anggaran Produksi

Suatu perusahaan beroperasi berlandaskan hukum dan prinsip

ekonomi. Sebuah anggaran produksi meningkatkan daya produktifitas

perusahaan. Tujuan anggaran produksi adalah memudahkan manajemen

melakukan perencanaan jangka panjang maupun jangka pendek terhadap

perubahan dan peningkatan nilai tujuan perusahaan. Saya sependapat

dengan Miles dan Snow (1978) dalam Ferreira et al (2009) yg membagi

empat tipologi strategi perusahaan, yaitu prospector, defender, analyzer dan

reaction. Keduanya mengartikan prospector dan defender sebagai strategi

yang ekstrim berbeda. Prospector merupakan strategi yang mengidentifikasi

dan mengembangkan produk baru serta memanfaatkan peluang pasar,

sedangkan defender adalah strategi yang cenderung mempertahankan pasar

yang telah dicapai dan produk yang stabil dengan harga yang murah (low

cost leadership). Dikemukakan sesungguhnya faktor anggaran produksi

perusahaan yg menjadi tujuan strategi perusahaan dalam meraih

keuntungan.

Dikatakan oleh Hansen & Mowen (2012) tentang beberapa

kelebihan atau manfaat anggaran bagi perusahaan yaitu:

1. Memudahkan para manager melakukan perencanaan.

2. Menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk memperbaiki

pembuatan keputusan.

3. Menyediakan standar untuk evaluasi kinerja.

4. Memperbaiki komunikasi dan koordinasi.

7
UNIVERSITAS EKASAKTI

Sudah merupakan komponen wajib bagi perusahan menetapkan

anggaran dilihat dari keutamaan dan maanfaat suatu anggaran. Keputusan

penetapan anggaran dilakukan hanya dengan persetujuan pimpinan unit

kerja dan harus diketahui penanggung jawab operasional perusahaan.

Seperti PT. Semen Padang dengan pos unit kerja Akuntansi Manajemen

bertanggung jawab pada dewan direksi perusahaan.

2.1.3 Definisi Efisiensi & Efektivitas Pengolahan Bahan Baku

Efisiensi dan efektivitas berkaitan dengan pusat pertanggung

jawaban suatu unit usaha, seperti yg disimpulkan Dearden melalui

terjemahan Agus Maulana dengan judul Sistem Pengendalian

Manajemen. Dimana efisiensi bermakna kemampuan suatu unit usaha

untuk mencapai tujuan yg diinginkan, efisiensi dikaitkan dengan tujuan

organisasi yg harus dicapai perusahaan. (Agus Maulana, 1997:46)

Kamus besar bahasa indonesia (1995:250) mengartikan efisiensi

sebagai kemampuan menjalankan tugas dengan baik dan tepat. Jadi

berdasarkan beberapa pendapat ahli tersebut bahwa antara efisiensi dan

efektivitas saling berkaitan. Suatu perusahaan memiliki schedule dan

program kerja terstruktur, untuk menuntaskannya harus memiliki ketepatan

kinerja dalam badan usaha sedangkan bahan baku adalah yg bersifat terbatas

untuk penyesuaiannya dilakukan efisiensi. Selain merupakan alternatif

efisiensi juga berorientasi AMDAL. Pada perusahaan yg menjadi objek

penelitian yaitu PT. Semen Padang, sudah sejak dahulu menerapkan dalam

SOP (Standar Operasional Prosedur).

8
UNIVERSITAS EKASAKTI

2.2. Penelitian Terdahulu

Telah banyak penelitian yg dilakukan pada sektor pengolahan

bahan baku bagi industri padat karya khususnya di PT. Semen Padang.

Penelitian mengacu pada pemecahan masalah dari pengamatan dan

pengujian terhadap pengolahan bahan baku, perubahan terhadap biaya dari

aktivitas mempengaruhi proses bahan baku menjadi barang jadi secara

langsung maupun tidak langsung. Berikut ini ada beberapa penelitian

sebelumnya.

Menurut Prima Fitrhi (2014), Persediaan bahan baku merupakan

elemen penting dalam produksi yang dilakukan oleh perusahaan untuk

menghasilkan produk. Pengendalian persediaan terhadap kuantitas bahan

baku yang dilakukan gudang juga merujuk ke proses produksi yang

dilakukan oleh pabrik. Pengendalian persediaan terhadap kuantitas bahan

baku yang dilakukan gudang juga merujuk ke proses pabrik. Pabrik pabrik

di PT. Semen Padang tersebut menggunakan baha baku pembuatan semen

diantaranya tanah liat(clay), batu kapur, batu silika, gypsum, pozzolan dan

pasir besi atau copper slag

9
UNIVERSITAS EKASAKTI

Pada penelitian tersebut dinyatakan antara bahan baku pemakaian

terbanyak adalah bahan pozzolan. Sumber data penelitian tersebut antara

lain:

data historis pemakaian bahan baku pozzolan per periode pada tahun

2012 dan 2013,

biaya pemesanan bahan baku pozzolan,

biaya penyimpanan bahan baku pozzolan dan waktu tenggang (lead

time),

penerimaan pozzolan dari pemasok ke gudang.

Prima Fithri (2014) berpendapat, pengolahan data yang dilakukan

adalah untuk menentukan pengendalian persediaan bahan baku pasir

pozzolan di tahun 2014. Hasil dan kesimpulan yang diperoleh adalah

peramalan pemakaian pozzolan di tahun 2014 akan lebih banyak dibanding

tahun-tahun sebelumnya yaitu dengan total pemakaian sebanyak

1.135.355,77 ton dan pengendalian persediaan dengan metode POQ

(PeriodicOrderQuantity) menghasilkan biaya persediaan yang lebih

minimum yaitu sebesar Rp 1.775.179.959,61.

10
UNIVERSITAS EKASAKTI

Bab III

Metode Penelitian

Mengartikan metode penelitian berdasarkan pendapat Sugiono

(2013:2) yaitu penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data

dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian terbaik adalah

secara langsung memperoleh data primer, sehingga dalam pengolahan data

dari sumber data tidak ada keraguan hasil. Namun peneliti mengalami

masalah krisisnya sumber dana dan peluang waktu penelitian. Sebab itulah

penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental.

Penelitian ini juga bersumber dari Library Research ( penelitian

Kepustakaan ) yaitu memperoleh data dengan meneliti dan mempelajari

literatur, karya ilmiah dan sumber bacaan lain yang berkaitan dengan

masalah yang diteliti untuk mendapatkan teori sebagai acuan penyusunan

skripsi.

3.1. Obyek Penelitian

Penelitian difokuskan pada anggaran produksi PT. Semen Padang

3.2. Jenis Penelitian

- Kuantitatif & Kualitatif

- Evaluatif

- Eksperimental

11
UNIVERSITAS EKASAKTI

Kuantitatif dan kualitatif sebagai dasar pengumpulan data

dimana penyesuaian jumlah data yg diperlukan memiliki

kebenarana dan akurasi yg bisa dipertanggungjawabkan. Keperluan

data berupa anggaran produksi PT. Semen Padang untuk proses

analisis.

Evaluatif berarti penerapan dari penelitian yg digunakan

untuk menentukan berhasil atau tidaknya atau memiliki

manfaat/nilai dari suatu program atau kebijakan dalam pendidikan

(McMillan & Schumache :2010).

Eksperimental yg dimaksud pada penelitian ini adalah

menyimpulkan hasil suatu perbandingan dari pengolahan data jika

memilih salah satu dari variable penelitian dengan formula yg tidak

ditentukan untuk penyelesaian persoalan. Seperti yg dikatakan oleh

Sugiyono (2011:72)metode eksperimen adalah metode penelitian

yang digunakan utuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap

yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

12
UNIVERSITAS EKASAKTI

3.3. Sumber Data dan Kebutuhan Data

Sugiyono (2013:224) meyakinkan teknik pengumpulan data

merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan

utama dari penelitian adalah mendapatkan data.

Sumber data dan kebutuhan data penelitian ini terdiri dari:

Wawancara

Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2013:231) wawancara

merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide

melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam

suatu topik tertentu.

Wawancara dilakukan dengan staff unit kerja PT. Semen

Padang dalam tempo yg singkat.

Teknik Pengamatan/Observasi,

Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2013:145) mengemukakan

bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu

proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikhologis.

Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan

dan ingatan.

13
UNIVERSITAS EKASAKTI

Pengamatan secara langsung pada annual report perusahaan

tempat penelitian, diperoleh melalui situs resmi PT. Semen

Padang, Indarung. Lubuk Kilangan, Padang.

Teknik Dokumentasi,

Menurut Sugiyono (2013:240) dokumen merupakan

catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk

tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seorang.

Dokumen bisa berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah

kehidupan (life histories), ceritera, biografi, peraturan, kebijakan.

Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup,

sketsa dan lain-lain. Dokumen bisa berupa karya misalnya karya

seni, gambar, patung, film dan lain-lain.

Penyusunan dokumen yang berkaitan menjadi bahan

rujukan dan perbandingan dalam pegolahan data yg dibutuhkan.

Triangulasi,

Teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai

teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari

berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.

Dalam proses penyeleksian data membutuhkan teknik

pengggabungan dari data yg diperoleh dari bermacam tekni

pendataan yg digunakan dalam penelitian.

14
UNIVERSITAS EKASAKTI

3.4. Analisis Data

Analisis data berarti proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan

bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat

diinformasikan kepada orang lain (Bogdan dalam Sugiyono, 2013:244).

Perusahan pembuatan semen seperti PT. Semen Padang memiliki sistem

organisasi perusahaan yg kompleks untuk diteliti dengan sumber data

bervariasi.

3.4.1 Sejarah Singkat Berdirinya PT. Semen Padang

Perseroan didirikan pada tanggal 18 Maret 1910 dengan nama NV

Nederlandsch Indische Portland Cemen Maatschappij (NV NIPCM) yang

merupakan pabrik semen pertama di Indonesia. Pada tanggal 5 Juli 1958

Perseroan dinasionalisasi oleh Pemerintah Republik Indonesia dari

Pemerintah Belanda. Selama periode ini, Perseroan mengalami proses

kebangkitan kembali melalui rehabilitasi dan pengembangan Kapasitas

pabrik Indarung I Menjadi 330.000 ton/ tahun. Pada tanggal 10 Februari

1973 (Pendirian Badan Hukum Perseroan Terbatas). Pada tahun 1995

Pemerintah mengalihkan kepemilikan sahamnya di Perseroan ke PT

Semen Gresik (Persero), Tbk bersamaan dengan pengembangan pabrik

Indarung V.

15
UNIVERSITAS EKASAKTI

3.4.2 Struktur Organisasi PT. Semen Padang

Pemegang Saham

Direktur Utama Benny Wendry


Direktur Komersial Pudjo Suseno
Direktur Produksi Agus B Nurbiantoro
Internal Audit Marpindo Sehan
Dept. Penjualan Benas Azhari
Dept. Tambang Indrieffounny Indra
Dept. Akutansi & Keuangan Dedi Zaherdi
Tim Counterpart Proyek
Proyek Strategis
Proyek Indarung VI
Minto Saksono
Dasrial
Amral Ahmad
Staf Ditugaskan ke Holdco
Donny Avianto Teguh Sutrisno
Adel Rahadi Durain Parmanoan
Benny Ismanto Ahmad Aris
Fuad Salim Tino Darusman
Departemen Pabrik
SDM Endang Persitarini
Produksi II/III Muhammad Syafitri
Produksi IV Daconi
Produksi V Firdaus
Teknik Pabrik Admartin
Jaminan Kualitas & Inovasi Hari Utama
Distribusi & Transportasi Sumarsono
Pengadaan Juke Ismara
Komunikasi & Sarana Umum Ampri Satyawan
GRC/MR Asri Mukhtar
Direktur Keuangan Tri Hartono Rianto
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Djamari Chaniago
Anggota : Suharto
Anggota : Eddy R. Rasyid
Anggota : Basril Basyar
Staf Direksi
Desri Ayunda Achiarunnas
Erwin Halmar Yenni
Chairinal Chaidir Rizaldi Gustiawan

Gambar 1.

16
UNIVERSITAS EKASAKTI

3.4.3 Pengelolaan Perusahaan

Aktivitas perusahaan saling dipengaruhi faktor operasional

produksi. PT. Semen Padang dikelola dengan baik oleh jajaran

kepemimpinan dan staf yg terlibat disetiap program kinerja. Berikut ini

adalah beberapa bentuk pengelolaan perusahaan pada sektor keuangan.

Melihat dari sustainability report tahun (2015) PT. Semen Padang

yaitu ,,Perseroan secara konsisten dan berkesinambungan melakukan

optimalisasi terhadap penerapan Good Corporate Governance (GCG)

dengan cara penguatan infrastruktur yang dimiliki, assessment GCG,

penyesuaian pedoman teknis dan prosedur yang mendukung dalam

pelaksanaan GCG yang lebih baik.

Begitu juga dengan pelaksanaan GCG di Perseroan mengacu

kepada Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/ MBU/2011 tentang

Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Pada Badan Usaha Milik

Negara, Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia yang

dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG),

Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Surat

Edaran Menteri BUMN No. S-375/MBU/.Wk/2011 tentang Kebijakan

Menteri BUMN dalam Pengurusan dan Pengawasan BUMN serta praktik-

praktik GCG yang lazim digunakan. Arah perencanaan jangka panjang

Perseroan yang berorientasi pada triple bottom line, akan dapat dicapai

apabila didukung dengan sumber daya yang memadai serta nilai dan budaya

Perseroan yang kuat.

17
UNIVERSITAS EKASAKTI

Meningkatnya pencapaian kinerja Perseroan merupakan suatu bukti

bahwa Perseroan selalu memberikan yang terbaik bagi Negeri. Produksi

semen Perseroan selama tahun 2015 mencapai 6,88 juta ton, meningkat

3,30% dibanding tahun 2014 yang tercatat sebesar 6,67 juta ton.

Peningkatan produksi semen terutama terjadi pada peningkatan produksi

semen Cement Mill Dumai yang meningkat sebesar 340.739 ton

dibandingkan dengan tahun 2014.

Sedangkan penjualan semen pada tahun 2015 sebesar 7,25 juta ton,

naik 0,70% dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 7,20 juta ton.

Kenaikan volume penjualan disebabkan oleh peningkatan penjualan semen

dipasar utama Perseroan antara lain: di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera

Barat, Riau Daratan dan Kepulauan, Bangka Belitung serta Sumatera

Selatan.

Sementara itu, untuk penjualan ekspor semen meningkat signifikan

sebesar 397.445 ton ke negara Asia bagian Selatan selama tahun 2015

dibanding ekspor selama tahun 2014 sebesar 115.703 ton. Pada tahun 2015

pendapatan yang diperoleh mencapai sebesar Rp. 6.528 miliar tumbuh

1,90% dibandingkan pendapatan 2014 sebesar Rp. 6.409 miliar. EBITDA

tahun 2015 adalah sebesar Rp. 1.261 miliar, turun 10,62% dibandingkan

dengan tahun 2014 sebesar Rp. 1.410 miliar.

18
UNIVERSITAS EKASAKTI

3.4.4 Teknik Analisis Data

1. Perbandingan

Menggunakan pertidaksamaan matematik ekonomi

sebagai berikut :

- Menentukan permintaan dengan fungsi EOQ

untuk periode produksi. Rumus

2.
=

R=Jumlah kebutuhan bahan baku per periode

S=Biaya pesanan setiap pesan

P=Harga per unit bahan baku

I=Biaya penyimpanan dalam persentase dari

persediaan rata-rata.

(P-I)=Besaran biaya penyimpanan per unit

- Perumusan JIT untuk menganalisis tingkat

efisiensi produksi

2. Persamaan

Persamaan linear berkaitan dengan perkiraan nilai


kuantitas sebagai variable penentu dari persoalan jumlah
produk yg dihasilkan setelah diketahui jumlah produksi.
Rumus dari persamaan linear adalah :

P - P1 Q - Q1 p=Harga
-------- = --------- q=jumlah produk,

P2 - P1 Q2 - Q1

19
UNIVERSITAS EKASAKTI

Bab IV

Deskripsi Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.1. Gambaran Umum PT. Semen Padang

PT Semen Padang (Perusahaan) didirikan pada tanggal 18 Maret 1910

dengan nama NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV

NIPCM) yang merupakan pabrik semen pertama di Indonesia. Kemudian pada

tanggal 5 Juli 1958 Perusahaan dinasionalisasi oleh Pemerintah Republik

Indonesia dari Pemerintah Belanda. Sehingga Perusahaan mengalami proses

kebangkitan kembali melalui rehabilitasi dan pengembangan kapasitas pabrik

Indarung I menjadi 330.000 ton/ tahun. Pengembangan kapasitas pabrik dari

teknologi proses basah menjadi proses kering dengan dibangunnya pabrik

Indarung II, III, dan IV.

Pada tahun 1995, kepemilikan saham Pemerintah beralih dari PT Semen

Padang ke PT Semen Gresik (Persero)Tbk bersamaan dengan pengembangan

pabrik Indarung V. Pemegang saham Perusahaan sekarang adalah PT

Semen Indonesia (Persero)Tbk dengan kepemilikan saham terbesar yaitu 99,99%

dan Koperasi Keluarga Besar Semen Padang dengan saham sebesar 0,01 %. PT

Semen Indonesia (Persero) Tbk sendiri sahamnya dimiliki mayoritas oleh

Pemerintah Republik Indonesia sebesar 51,01%. Pemegang saham lainnya

sebesar 48,09% dimiliki publik. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. merupakan

perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia.

20
UNIVERSITAS EKASAKTI

4.2. Struktur Departemen Produksi PT. Semen Padang

Gambar. 2

4.3. Kegiatan Produksi

Semen diproduksi dengan menggunakan persentase terak yang

sesuai dengan kebutuhan, sehingga penggunaan terak menjadi optimal.

Pada umumnya kebutuhan terak dalam proses pembuatan semen berkisar

antara 78% - 89%. Secara keseluruhan, pembuatan terak merupakan proses

yang paling intens menggunakan energi dan material. Pembuatan terak

semen menggunakan bahan baku utama terdiri dari dua jenis, yakni batu

kapur, silika, tanah liat, serta batubara sebagai bahan bakar. Terak

21
UNIVERSITAS EKASAKTI

kemudian dicampur dengan bahan-bahan lain pada perbandingan tertentu

sesuai jenis semen yang diproduksi. Pencampuran dilakukan dalam ball

mill yang digerakkan oleh tenaga listrik.

Tabel 1. Bahan Baku di Raw Mill

2014 2015 2016

8,83 8,84 8,19 (jutaan ton)

Tabel 2. Bahan Baku di Cement Mill

2014 2015 2016

203,87 227,79 203,51 (ribuan ton)

Tabel 3. Efisiensi Material

2014 2015 2016

10,27 6,67 1,54 10,54 1,53 6,89 9,71 1,50 6,46

Pemakaian Bahan Baku (juta ton)


Produksi Semen (juta ton)
Intensitas Material (ton/ton)

Semakin sedikit pemakaian terak akan semakin banyak kebutuhan bahan

pencampur. Untuk memenuhi kebutuhan itu, pabrik semen memanfaatkan

material yang dapat diperbaharui seperti biomassa yang berasal dari

22
UNIVERSITAS EKASAKTI

tumbuhan dan material daur ulang berupa bahan-bahan pembantu hasil

proses produksi maupun limbah proses industri lain.

Gambar 3.

23
UNIVERSITAS EKASAKTI

Pasar yang Dilayani

Penjualan Domestik (ton) 7.087.043 6.855.163 6.495.547

Penjualan Ekspor (ton) 115.703 397.445 395.545

Ekspor Terak (ton) - - 89.523

Total Penjualan (ton) 6.671.107 6.888.513 6.980.615

Skala Organisasi

Jumlah Total Karyawan 1.719

Jumlah Operasi

Pabrik Semen Kapasitas Produksi 7.400.000 ton/tahun

Pabrik Indarung II : 720.000 ton/tahun

Pabrik Indarung III : 860.000 ton//tahun

Pabrik Indarung IV : 1.920.000 ton/tahun

Pabrik Indarung V : 3.000.000 ton/tahun

Cement Mill Dumai : 900.000 ton/tahun

Pabrik Pengantongan

Kantor Perwakilan 14

Pendapatan (Rp miliar) 6.409 6.528 6.221

2014 2015 2016

Kapitalisasi Aset (Rp miliar) 5.908 7.393 9.211

24
UNIVERSITAS EKASAKTI

Hutang (Rp miliar) Ekuitas (Rp miliar) 4.154 4.448 4.877

Volume Produksi Semen (ton) 6.671.107 6.888.513 6.456.059

Terak (ton) 5.356.750 5.276.750 4.980.895

Efektivitas Produk dan Proses

Pertumbuhan Produksi 10 % 3,59 -6,28 -175%

Quarterly

% Utilitas Kapasitas Pabrik 10 % 97,40 84,30 87%

% Progres Fisik Proyek 10 % 100,00 97,60 98%

Quarterly

Proper Lingkungan Indarung 5 peringkat hijau hijau 100%

25
UNIVERSITAS EKASAKTI

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa isi skripsi yang saya tulis

dengan judul Pengaruh Perbedaan Tingkat Efisiensi dan Efektivitas

Pengolahan Bahan Baku dengan Metode EOQ dan Just In Time pada

Keputusan Penetapan Anggaran Produksi PT. Semen Padang adalah hasil

kerja/karya saya sendiri, kecuali kutipan yang sumbernya dicantumkan

dalam skripsi ini. Berdasarkan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 hak

cipta adalah "hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk

mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin

untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut

peraturan perundang-undangan yang berlaku" (pasal 1 butir 1), Saya

menyatakan klaim kepemilikan pembuatan skripsi ini.

Padang, 2017
Yang membuat pernyataan

Ryan Mahriza

26

Anda mungkin juga menyukai