Anda di halaman 1dari 5

LEAN MANUFACTURING DAN BALANCED

SCORECARD
Sumber : Akuntansi Manajerial Hansen/Mowen

LEAN MANUFACTURING
Lean manufacturing adalah pendekatan yang didesain untuk meniadakan
buangan dan memaksimalkan nilai bagi pelanggan. Pendekatan ini memiliki
ciri pengiriman produk yang benar dalam jumlah yang benar, dengan
kualitas yang benar(tanpa cacat), pada waktu yang tepat dengan kebutuhan
pelanggan, serta dengan biaya serendah mungkin. Lean manufacturing
menambah nilai melalui pengurangan buangan.
Lean manufacturing berbeda karena lima prinsip pemikiran berikut ini :
1.
2.
3.
4.
5.

Menspesifikasikan nilai tiap produk secara tepat


Mengidentifikasi arus nilai untuk setiap produk
Menciptakan nilai tanpa gangguan
Memungkinkan pelanggan menciptakan nilai dari produsen
Mengejar kesempurnaan

Nilai Berdasarkan Produk


Nilai bagi pelanggan adalah perbedaan antara nilai yang direalisasi dengan
pengorbanan. Realisasi adalah hal yang diterima pelanggan. Pengorbanan
adalah hal yang dilepas oleh pelanggan.
Arus Nilai
Aktivitas di dalam arus nilai adalah arus bernilai tambah atau tidak bernilai
tambah. Aktivitas tidak bernilai tambah adalah sumber buangan. Aktivias ini
terdiri dari dua jenis (1)aktivitas yang dapat dihindarkan dalam jangka
pendek dan (2)aktivitas yang tidak dapat dihindarkan dalam jangka pendek
karena teknologi atau metode produksi saat ini.
Dalam pendekatan tradisional, produksi diatur berdasarkan departemen dan
produk dihasilkan dalam batch besar, berpindah dari satu departemen ke
departemen lainnya. Pendekatan ini membutuhkan perpindahan dan waktu
tunggu yang lama. Perpindahan dan waktu tunggu yang lama merupakan
sumber buangan. Lean manufacturing mengurangi waktu tunggu dan
perpindahan yang lama dan memungkinkan produksi batch kecil untuk
berbagai produk yang berbeda. Berbagai faktor utama untuk mewujudkan
hasil ini adalah menurunkan waktu penyetelan dan produksi sel.
Mengurangi waktu penyetelan memungkinkan diproduksinya batch yang
lebih kecil dengan variasi lebih banyak. Selain itu, adanya sel produksi yang

berisi semua operasi yang mirip satu sama lain akan meminimalkan waktu
perpindahan dan menjaga arus berkelanjutan antar operasi.
Pull Value
Lean manufacturing menggunakan sistem demand-pull. Tujuan lean
manufacturing adalah meniadakan buangan dengan menghasilkan produk
hanya jika dibutuhkan melalui proses produksi.
Mengejar Kesempurnaan
Untuk mencapai kesempurnaan, harus diidentifikasi dan meniadakan bentuk
buangan. Ada delapan sumber yang umumnya dianggap sebagai bentuk dan
sumber buangan yaitu :
-Produk cacat
-Produksi berlebih barang yang tidak dibutuhkan
-Persediaan barang yang menunggu diproses atau digunakan
-Pemrosesan yang tidak dibutuhkan
-Perpindahan karyawan yang tidak perlu
-Transportasi barang yang tidak perlu
-Waktu tunggu
-Desain barang dan jasa yang tidak memenuhi kebutuhan pelanggan
Pemberdayaan karyawan dengan cara meningkatkan partisipasi karyawan
juga dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi biaya secara
umum. Para manajer lean bertindak sebagai fasilitator daripada supervisor.
Selain itu, diperlukan adanya Total Quality Control, meminimalisir
persediaan, dan peniadaan aktivitas yang bernilai tambah merupakan
beberapa cara untuk mengejar kesempurnaan dalam lean manufacturing.

AKUNTANSI LEAN
Sistem tradisional tidak akan berjalan dengan baik apabila perusahaan
menggunakan lean manufacturing , sehingga diperlukan adanya perhitungan
biaya produk dan pengendalian operasional ketika berpindah ke lean
manufacturing berdasarkan arus nilai.
Arus Nilai Terfokus dan Dapat Tidaknya Ditelusurinya Biaya
Overhead
Penelusuran langsung, penelusuran penggerak, dan alokasi merupakan tiga
metode yang digunakan untuk membebankan berbagai biaya ke tiap produk.
Dari ketiga metode ini yang paling akurat dan paling cocok diterapkan dalam
lean manufacturing adalah penelusuran langsung. Lean manufacturing
meniadakan berbagai aktivitas buangan dan memotivasi para manajer arus
nilai untuk mecari berbagai cara mengurangi overhead.
Perhitungan arus Nilai untuk Multiproduk
Biaya produk arus nilai = Biaya periode arus nilai total/Unit yang dikirimkan
dalam periode tersebut

Pelaporan Arus Nilai


Biaya dikumpulkan berdasarkan arus nilai. Biaya di luar arus nilai dilaporkan
dalam kolom terpisah. Pendapatan dan biaya yang dilaporkan adalah
pendapatan dan biaya sesungguhnya untuk minggu tertentu. Untuk
menghindari distorsi kinerja minggu saat ini, pengurangan persediaan
dilaporkan secara terpisah dari kontribusi arus nilai. Menambahkan
perubahan persediaan juga memungkinkan penghasilan dinyatakan dengan
benar untuk laporan eksternal.
Pangambilan Keputusan
Pengaruh dari keputusan terkait atas profitabilitas arus nilai mungkin
merupakan satu-satunya informasi yang dibutuhkan untuk keputusan
tertentu. Namun analisis pengaruh atas profitabilitas ini juga memiliki
kelemahan.
Pengukuran Kinerja
Sistem akuntansi lean menggunakan Box Scorecard yang membandingkan
metrics operasional, kapasitas, dan keuangan dengan berbagai kinerja
minggu sebelumnya dan tingkat yang diinginkan di masa mendatang.
Pendekatan pengendalian lean menggunakan bauran ukuran keuangan dan
non keuangan untuk arus nilai.

MANAJEMEN BIAYA SIKLUS-HIDUP DAN PERAN DARI


PERHITUNGAN BIAYA TARGET
Secara sederhana, siklus hidup produk adalah waktu dimana produk hidup
dari pengonsepan hingga tidak terpakai. Biaya siklus hidup adalah semua
biaya yang berhubungan dengan produk untuk keseluruhan siklus hidupnya.
Biaya hidup keseluruhan telah menjadi fokus utama manajemen biaya siklushidup. Biaya hidup keseluruhan adalah biaya siklus-hidup suatu produk plus
biaya pasca pembelian oleh pelanggan yang meliputi operasional, dukungan,
pemeliharaan, dan pembuangan.
Jadi, manajemen biaya siklus-hidup berfokus pada aktivitas pengelolaan
rantai sehingga terbentuk keunggulan bersaing jangka panjang. Untuk
mencapai tujuan ini, para manajer harus menyeimbangkan biaya hidup
keseluruhan produk, metode pengiriman, inovasi, dan berbagai atribut
produk termasuk kinerja, keistimewaan yang ditawarkan, keandalan,
kecocokan, ketahanannya, keindahannya, dan kualitas yang dimilikinya.

BALANCED SCORECARD : KONSEP DASAR


Balanced Scorecard adalah sistem manajemen strategis yang mendefinisikan
sistem akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan strategi. Balanced
Scorecard menerjemahkan misi dan strategi organisasi dalam tujuan

operasional dan ukuran kinerja dalam empat perspektif, yaitu perspektif


keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan
pertumbuhan (infrastruktur).
Penerjemahan Strategi
Penerjemahan strategi berarti penspesifikasian tujuan, ukuran, target, dan
inisiatif tiap perspektif.

Peranan Ukuran Kinerja


Balanced Scorecard bukan hanya suatu kumpulan ukuran kinerja kritikal.
Ukuran kinerja diturunkan dari visi, strategi, dan tujuan perusahaan. Ukuranukuran ini harus diseimbangkan antara ukuran lag dan lead, objektif dan
subjektif, keuangan dan non keuangan, serta ukuran eksternal dan internal.
Perspektif Keuangan
Tujuan dan ukuran perspektif lain harus dihubungkan dengan tujuan
keuangan. Perspektif keuangan memiliki tiga tema strategis : pertumbuhan
pendapatan, penurunan biaya, dan pemanfaatan aset. Ketiga tema ini
merupakan elemen penting bagi pengembangan tujuan dan ukuran
operasional spesifik.
Perspektif Pelanggan
Perspektif pelanggan adalah sumber komponen pendapatan dari tujuan
keuangan. Perspektif ini mendefinisikan dan memilih pelanggan dan segmen
pasar di mana perusahaan memutuskan untuk bersaing. Setelah pelanggan
dan segmen didefinisikan, tujuan dan ukuran utama dikembangkan. Tujuan
dan ukuran utama adalah sesuatu yang umuk di lima organisasi. Ada lima
tujuan utama : peningkatan pangsa pasar, peningkatan retensi pelanggan,
peningkatan pelanggan baru, peningkatan kepuasan pelanggan, dan
peningkatan profitabilitas pelanggan. Penghitungan biaya berdasarkan
aktivitas adalah alat kunci dalam penilaian profitabilitas pelanggan.
Perspektif Proses
Proses adalah sarana menciptakan nilai pelanggan dan pemegang saham.
Perspektif proses mencakup identifikasi proses yang diperlukan untuk
mencapai tujuan pelanggan dan keuangan. Untuk memberikan kerangka
kerja yang diperlukan perspektif ini, rantai nilai proses didefinisikan. Rantai
nilai proses terdiri atas tiga proses : proses inovasi, operasional, dan
pascapenjualan.
Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah sumber kemampuan yang
memungkinkan penyelesaian atau pencapaian tujuan tiga perspektif lainnya.
Perspektif ini memiliki tiga tujuan utama : peningkatan kemampuan pegawai;

peningkatan motivasi, pemberdayaan, dan pelibatan pegawai; serta


peningkatan kemampuan sistem informasi.

Anda mungkin juga menyukai