Anda di halaman 1dari 34

UNIVERSITAS EKASAKTI

Bab I
Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

PT. Semen Padang memproduksi semen skala besar dan pertama di

Indonesia. Perusahaan ini terletak di lndarung, Lubuk Kilangan. Padang, Sumatera

Barat. Proses pabrikasi menggunakan bahan baku material bersumber dari hasil

tambang bahan galian yg merupakan SDA Sumatera Barat. Perusahaan mengalami

penurunan total kapasitas produksi pada tahun 2014. Hal ini diisukan menghambat

kinerja manajemen. Pada unit kerja akuntansi keuangan, dituntut memberikan

informasi mengenai perkiraan defisit perusahaan diperiode fluktuatif ini.

Pengolahan bahan baku harus memperhatikan dampak positif maupun negatif bagi

lingkungan, juga berdasarkan gambaran singkat kondisi sekitar pabrik. Terkait

dengan faham Assauri (2004:177), Tujuan pengendalian secara rinci dapatlah

dinyatakan sebagai usaha untuk :

 Menjaga perusahaan agar tidak sampai kehabisan persediaan yang dapat

menghambat aktivitas produksi.

 Menjaga agar pembentukan persediaan tidak berlebihan atau mengurangi dari

semestinya.

 Menjaga agar pembelian secara kecil - kecilan dapat dihindari karena ini

akan menyebabkan biaya pesanan besar.

Dari pernyataan tersebut bisa dikatakan bahwa pengolahan bahan baku

sebagai persediaan harus memperhatikan aspek yang mendukung optimalisasi

tujuan stratejik perusahaan. Mengenai pengolahan bahan pembuat semen secara

efektif berasal dari perpaduan antara batu kapur dan tanah liat yang merupakan

temuan oleh John Smeaton pada abad ke 18, dan di patenkan oleh Josep Aspidin

1
UNIVERSITAS EKASAKTI

1824 dengan nama Semen Portland, sebab menyerupai tanah liat di Portland

Island, Inggris. Menurut SNI 15-2049-2004, Semen Portland adalah semen

hidrolisis yang dihasilkan dengan cara menggiling terak (klinker) semen portland,

terutama yang terdiri atas Kalsium Silikat yang bersifat hidrolis dan semuanya di

mixing dalam satuan dengan tambahan bentuk kristal senyawa kalsium sulfat, dan

bisa ditambah dengan senyawa lain.

Manager produksi memerlukan informasi tentang spesialisasi jenis produk

yang dihasilkan pabrikasi Semen Padang untuk menentukan klasifikasi biaya

masing-masing unit produksi yaitu:

a. Portland Cement

Semua semen jenis ini merupakan perekat hidrolis yang dihasilkan

dari penggilingan terak/klinker yang kandungan utamanya kalsium silikat

dan digiling bersama-sama dengan bahan tambahan berupa kristal

senyawa kalsium sulfat. Semen Portland ini ada 4 tipe yaitu:

1) Portland Cement Type I

Semen tipe ini digunakan untuk keperluan konstruksi tipe umum yang

tidak memerlukan persyaratan khusus seperti ketahanan terhadap

sulfat, zat asam dan lain-lain. Tipe ini biasanya digunakan untuk

bangunan pemukiman, gedung-gedung bertingkat dan lain-lain.

2) Portland Cement Type II

Semen tipe ini digunakan untuk keperluan konstruksi bangunan yang

memerlukan ketahanan sulfat antara 0,10 – 0,20 % dan panas hidrasi

sedang, misalnya bangunan di pinggir laut, bangunan di bekas tanah

rawa, saluran irigasi untuk dam-dam dan landasan jembatan.

2
UNIVERSITAS EKASAKTI

3) Portland Cement Type III

Semen tipe ini digunakan untuk keperluan konstruksi bangunan yang

memerlukan kekuatan tekan awal tinggi pada fase permulaan setelah

pengikatan terjadi, misalnya untuk pembuatan jalan beton,

bangunanbangunan bertingkat tinggi, bangunan-bangunan dalam air

yang tidak memerlukan ketahanan terhadap serangan sulfat.

4) Portland Cement Type IV

Semen tipe ini digunakan untuk keperluan konstruksi bangunan

tanah/air yang mengandung sulfat melebihi 0,20 % dan sangat cocok

untuk instalasi limbah pabrik, konstruksi dalam air, jembatan,

terowongan, pelabuhan, dan pembangkit tenaga nuklir.

b. Super Masonry Cement

Semen ini dapat digunakan untuk konstruksi perumahan gedung, jalan

dan irigasi yang struktur betonnya maksimal K-255. Selain itu, dapat juga

digunakan untuk bahan baku pembuatan genteng beton, hollow brick,

paving block, tegel dan bahan bangunan lainnya.

1) Super PPC(Portland Pozzoland Cement)

Semen yang memenuhi persyaratan mutu semen Portland Pozzoland

SNI 15-0302-1994 dan ASTM C 595 M-95 a, dapat digunakan secara

luas, seperti:

a) Konstruksi beton massa (bendungan, dam, dan irigasi)

b) Konstruksi beton ketahanan terhadap serangan sulfat

c) Bangunan/instalasi kekedapan yang lebih tinggi

d) Pekerjaan pemasangan dan plesteran.

2) Oil Well Cement Class G-HSR (High Sulfate Resistant)

3
UNIVERSITAS EKASAKTI

Semen jenis ini merupakan semen khusus yang digunakan untuk

pengeboran minyak bumi dan gas alam dengan konstruksi sumur

minyak di bawah permukaan laut dan bumi dengan kedalaman

mencapai 800 kaki. OWC yang diproduksi adalah G-HSR (High

Sulfate Resistant) yang disebut juga dengan Basic OWC. Penambahan

zat addictive menjadikan semen ini dapat digunakan untuk berbagai

kedalaman dan temperatur.

3) PortlandCement CEM I 42.5 R-NA

Portland Cement CEM I 42.5 R-NA adalah tipe semen dengan

kekuatan awal yang tinggi, susut relatif pada waktu mengering serta

tahan terhadap pembekuan pada iklim dingin (Frost), dan cocok

dipakai untuk pekerjaan:

a) Konstruksi terowongan/bendungan

b) Konstruksi jalan raya dan jembatan

c) Pengecoran beton pada suhu yang dingin atau pengecoran akibat

adanya rembesan air

d) Beton yang tahan terhadap alkalis reaktif

e) Industri beton pracetak (Presast Concrete) yang membutuhkan

kekuatan tekan awal yang tinggi

f) Konstruksi umum dan cukup workable untuk aduk pemasangan dan

plesteran dengan pengerutan/penyusutan rendah (lower shrinkage).

Uraian tersebut menginformasikan dalam pengolahan bahan baku semen

bisa dikurangi atau ditambahkan unsur senyawa lainnya. Tentunya hal tersebut

bisa menimbulkan perubahan biaya karena alternatif bahan baku atau tambahan

4
UNIVERSITAS EKASAKTI

bahan baku untuk kuantitas dan kwalitas yang mempengaruhi operasional pabrik

Semen Padang.

Karena sebab inilah penulis ingin menetapkan judul skripsi yaitu

"Pengaruh Perbedaan Tingkat Efisiensi dan Efektivitas Pengolahan Bahan Baku

dengan Metode EOQ dan Just In Time pada Keputusan Penetapan Anggaran

Produksi PT. Semen Padang".

5
UNIVERSITAS EKASAKTI

1.2. Rumusan Masalah

1. Apakah Perbedaan Tingkat Efisiensi dan Efektivitas pengolahan bahan

baku mempengaruhi anggaran produksi ?

2. Faktor Pengolahan Bahan Baku manakah untuk kualitas terbaik ?

3. Akankah ketepatan waktu produksi pabrik mempengaruhi perolehan

laba?

a. berdasarkan Laporan Keuangan

b. Jurnal tentang Laporan Produksi

1.3. Batasan Masalah

Setelah penulis mengkaji ulang latar belakang dan rumusan masalah

mengarah pada penyebaran dan bauran ilmu pengetahuan, hal ini akan berdampak

tidak baik pada penulis. Maka dari itu saya berniat membatasi penelitian pada

Efisiensi dan Efektivitas olah bahan baku pada Keputusan Penetapan Anggaran

Produksi PT. Semen Padang.

1.4. Tujuan Penelitian

Mengetahui pola akuntansi pada perusahaan berkembang yang memiliki

teknologi mutakhir untuk memahami konsentrasi tertentu kajian Akuntansi

merujuk pada Akuntansi Manajemen memerlukan penelitian mendalam. Penelitian

ini juga bertujuan mengimplementasikan suatu konsep dimana penekanan biaya

produksi melalui efisiensi dan efektivitas pengolahan bahan baku mempengaruhi

anggaran produksi. Memberi informasi untuk manager tentang persoalan yang

muncul pada aktifitas pengolahan bahan baku per periode produksi demi

menetapkan kebijakan terbaik untuk optimalisasi tujuan stratejik perusahaan.

6
UNIVERSITAS EKASAKTI

1.5. Sistematika Pembahasan

Dalam pembahasan proposal penelitian ini, diuraikan gambaran singkat

mengenai urutan pembuatan perencanaan penelitian. Sistematika tersebut

adalah sebagai berikut:

Bab I, Membahas pendahuluan tentang latar belakang proposal penelitian,

Perumusan Masalah, serta Tujuan penelitian, Sistematika Pembahasan, Time

Schedule dan Biaya Penelitian.

Bab II, Membahas Tinjauan Pustaka menyangkut teori yg digunakan

untuk membahas hal yg terkait dengan penelitian yakni : motivasi kerja,

produktivitas kerja, dan kerangka konseptual.

Bab III, Membahas gambaran umum PT. Semen Padang sebagai objek

penelitian juga termasuk metode penelitian.

Bab IV, Membahas tentang bagaimana Pengaruh Perbedaan Tingkat

Efisiensi dan Efektivitas Pengolahan Bahan Baku dengan Metode EOQ & JIT

terhadap Keputusan Penetapan Anggaran Produksi PT. Semen Padang terkait

hasil penelitian, analisa masalah, dan pembahasan masalah penelitian.

Bab V, Membahas tentang Kesimpulan dan Saran yg bersifat

mengingatkan pihak pemangku kepentingan untuk membuat kebijakan.

7
UNIVERSITAS EKASAKTI

Bab II
Kajian Pustaka

2.1. Definisi Anggaran Produksi

Tendi, Haaruuman (2007) berpendapat bahwa anggaran produksi

merupakan suatu perencanaan secara terperinci mengenai jumlah unit

produk yang akan diproduksi selama periode yang akan datang, mencakup

rencana mengenai jenis(kualitas), waktu(kapan) produksi akan

dilaksanakan. Menurut saya, anggaran produksi berkaitan dengan faktor

kebutuhan sektor produksi dari biaya yg muncul berdasarkan harga di pasar

karena suatu kompleksitas rencana produksi.

Kegiatan produksi manufaktur melibatkan pengaruh faktor

operasional perusahaan lainnya karena sifat dari industri adalah organisir.

Sistem pengendalian manajemen adalah upaya pemutakhiran organisasi.

Pada intinya strategi bisnis, yang mengidentifikasi sarana yang organisasi

bermaksud untuk mencapai tujuan organisasi, adalah penentu utama dalam

konfigurasi SPM (Ferreira dan Otley, 2009; Otley, 1999; Simons, 1995b

dalam Ferreira et al. 2009).

2.1.2 Tujuan Anggaran Produksi

Suatu perusahaan beroperasi berlandaskan hukum dan prinsip

ekonomi. Sebuah anggaran produksi meningkatkan daya produktifitas

perusahaan. Tujuan anggaran produksi adalah memudahkan manajemen

melakukan perencanaan jangka panjang maupun jangka pendek terhadap

perubahan dan peningkatan nilai tujuan perusahaan. Saya sependapat

dengan Miles dan Snow (1978) dalam Ferreira et al (2009) yg membagi

8
UNIVERSITAS EKASAKTI

empat tipologi strategi perusahaan, yaitu prospector, defender, analyzer

dan reaction.

Keduanya mengartikan prospector dan defender sebagai strategi

yang ekstrim berbeda. Prospector merupakan strategi yang

mengidentifikasi dan mengembangkan produk baru serta memanfaatkan

peluang pasar, sedangkan defender adalah strategi yang cenderung

mempertahankan pasar yang telah dicapai dan produk yang stabil dengan

harga yang murah (low cost leadership). Dikemukakan sesungguhnya

faktor anggaran produksi perusahaan yg menjadi tujuan strategi

perusahaan dalam meraih keuntungan.

Dikatakan oleh Hansen & Mowen (2012) tentang beberapa

kelebihan atau manfaat anggaran bagi perusahaan yaitu:

1. Memudahkan para manager melakukan perencanaan.

2. Menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk memperbaiki

pembuatan keputusan.

3. Menyediakan standar untuk evaluasi kinerja.

4. Memperbaiki komunikasi dan koordinasi.

Sudah merupakan komponen wajib bagi perusahan menetapkan

anggaran dilihat dari keutamaan dan maanfaat suatu anggaran. Keputusan

penetapan anggaran dilakukan hanya dengan persetujuan pimpinan unit

kerja dan harus diketahui penanggung jawab operasional perusahaan.

Seperti PT. Semen Padang dengan pos unit kerja Akuntansi Manajemen

bertanggung jawab pada dewan direksi perusahaan.

9
UNIVERSITAS EKASAKTI

2.1.3 Definisi Efisiensi & Efektivitas Pengolahan Bahan Baku

Efisiensi dan efektivitas berkaitan dengan pusat pertanggung

jawaban suatu unit usaha, seperti yg disimpulkan Dearden melalui

terjemahan Agus Maulana dengan judul “Sistem Pengendalian

Manajemen”. Dimana efisiensi bermakna kemampuan suatu unit usaha

untuk mencapai tujuan yg diinginkan, efisiensi dikaitkan dengan tujuan

organisasi yg harus dicapai perusahaan”. (Agus Maulana, 1997:46)

Kamus besar bahasa indonesia (1995:250) mengartikan efisiensi

sebagai kemampuan menjalankan tugas dengan baik dan tepat. Jadi

berdasarkan beberapa pendapat ahli tersebut bahwa antara efisiensi dan

efektivitas saling berkaitan. Suatu perusahaan memiliki schedule dan

program kerja terstruktur, untuk menuntaskannya harus memiliki

ketepatan kinerja dalam badan usaha sedangkan bahan baku adalah yg

bersifat terbatas untuk penyesuaiannya dilakukan efisiensi. Selain

merupakan alternatif efisiensi juga berorientasi AMDAL. Pada perusahaan

yg menjadi objek penelitian yaitu PT. Semen Padang, sudah sejak dahulu

menerapkan dalam SOP (Standar Operasional Prosedur).

2.2. Penelitian Terdahulu

Telah banyak penelitian yg dilakukan pada sektor pengolahan bahan

baku bagi industri padat karya khususnya di PT. Semen Padang. Penelitian

mengacu pada pemecahan masalah dari pengamatan dan pengujian terhadap

pengolahan bahan baku, perubahan terhadap biaya dari aktivitas mempengaruhi

proses bahan baku menjadi barang jadi secara langsung maupun tidak langsung.

Berikut ini ada beberapa penelitian sebelumnya.

10
UNIVERSITAS EKASAKTI

Menurut Prima Fitrhi (2014), Persediaan bahan baku merupakan elemen

penting dalam produksi yang dilakukan oleh perusahaan untuk menghasilkan

produk. Pengendalian persediaan terhadap kuantitas bahan baku yang dilakukan

gudang juga merujuk ke proses produksi yang dilakukan oleh pabrik.

Pengendalian persediaan terhadap kuantitas bahan baku yang dilakukan gudang

juga merujuk ke proses pabrik. Pabrik – pabrik di PT. Semen Padang tersebut

menggunakan baha baku pembuatan semen diantaranya tanah liat(clay), batu

kapur, batu silika, gypsum, pozzolan dan pasir besi atau copper slag

Pada penelitian tersebut dinyatakan antara bahan baku pemakaian

terbanyak adalah bahan pozzolan. Sumber data penelitian tersebut antara lain:

a) data historis pemakaian bahan baku pozzolan per periode pada tahun 2012

dan 2013,

b) biaya pemesanan bahan baku pozzolan,

c) biaya penyimpanan bahan baku pozzolan dan waktu tenggang (lead time),

d) penerimaan pozzolan dari pemasok ke gudang.

Prima Fithri (2014) berpendapat, pengolahan data yang dilakukan adalah

untuk menentukan pengendalian persediaan bahan baku pasir pozzolan di tahun

2014. Hasil dan kesimpulan yang diperoleh adalah peramalan pemakaian pozzolan

di tahun 2014 akan lebih banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya yaitu dengan

total pemakaian sebanyak 1.135.355,77 ton dan pengendalian persediaan dengan

metode POQ (PeriodicOrderQuantity) menghasilkan biaya persediaan yang lebih

minimum yaitu sebesar Rp 1.775.179.959,61.

11
UNIVERSITAS EKASAKTI

Bab III
Metode Penelitian

Mengartikan metode penelitian berdasarkan pendapat Sugiono (2013:2)

yaitu penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

kegunaan tertentu. Metode penelitian terbaik adalah secara langsung memperoleh

data primer, sehingga dalam pengolahan data dari sumber data tidak ada keraguan

hasil. Namun peneliti mengalami masalah krisisnya sumber dana dan peluang

waktu penelitian. Sebab itulah penelitian ini menggunakan metode penelitian

eksperimental.

Penelitian ini juga bersumber dari Library Research ( penelitian

Kepustakaan ) yaitu memperoleh data dengan meneliti dan mempelajari literatur,

karya ilmiah dan sumber bacaan lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti

untuk mendapatkan teori sebagai acuan penyusunan skripsi.

3.1. Obyek Penelitian

Penelitian difokuskan pada anggaran produksi PT. Semen Padang

3.2. Jenis Penelitian

- Kuantitatif & Kualitatif

- Evaluatif

- Eksperimental

Kuantitatif dan kualitatif sebagai dasar pengumpulan data dimana

penyesuaian jumlah data yg diperlukan memiliki kebenarana dan akurasi

yg bisa dipertanggungjawabkan. Keperluan data berupa anggaran produksi

PT. Semen Padang untuk proses analisis.

Evaluatif berarti penerapan dari penelitian yg digunakan untuk

menentukan berhasil atau tidaknya atau memiliki manfaat/nilai dari suatu

12
UNIVERSITAS EKASAKTI

program atau kebijakan dalam pendidikan (McMillan & Schumache

:2010).

Eksperimental yg dimaksud pada penelitian ini adalah

menyimpulkan hasil suatu perbandingan dari pengolahan data jika memilih

salah satu dari variable penelitian dengan formula yg tidak ditentukan

untuk penyelesaian persoalan. Seperti yg dikatakan oleh Sugiyono

(2011:72)metode eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan

utuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam

kondisi yang terkendalikan.

3.3. Sumber Data dan Kebutuhan Data

Sugiyono (2013:224) meyakinkan teknik pengumpulan data merupakan

langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian

adalah mendapatkan data.

Sumber data dan kebutuhan data penelitian ini terdiri dari:

a. Wawancara

Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2013:231) wawancara

merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide

melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu

topik tertentu.

Wawancara dilakukan dengan staff unit kerja PT. Semen Padang

dalam tempo yg singkat.

b. Teknik Pengamatan/Observasi,

Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2013:145) mengemukakan

bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses

13
UNIVERSITAS EKASAKTI

yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikhologis. Dua di

antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.

Pengamatan secara langsung pada annual report perusahaan tempat

penelitian, diperoleh melalui situs resmi PT. Semen Padang, Indarung.

Lubuk Kilangan, Padang.

c. Teknik Dokumentasi,

Menurut Sugiyono (2013:240) dokumen merupakan catatan

peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar,

atau karya-karya monumental dari seorang. Dokumen bisa berbentuk

tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories),

ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar

misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen bisa berupa

karya misalnya karya seni, gambar, patung, film dan lain-lain.

Penyusunan dokumen yang berkaitan menjadi bahan rujukan dan

perbandingan dalam pegolahan data yg dibutuhkan.

d. Triangulasi,

Teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik

pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik

pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Dalam proses

penyeleksian data membutuhkan teknik pengggabungan dari data yg

diperoleh dari bermacam tekni pendataan yg digunakan dalam penelitian.

3.4. Analisis Data

Analisis data berarti proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain,

sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada

14
UNIVERSITAS EKASAKTI

orang lain (Bogdan dalam Sugiyono, 2013:244). Perusahan pembuatan semen

seperti PT. Semen Padang memiliki sistem organisasi perusahaan yg kompleks

untuk diteliti dengan sumber data bervariasi.

3.4.1 Sejarah Singkat Berdirinya PT. Semen Padang

Perseroan didirikan pada tanggal 18 Maret 1910 dengan nama NV

Nederlandsch Indische Portland Cemen Maatschappij (NV NIPCM) yang

merupakan pabrik semen pertama di Indonesia. Pada tanggal 5 Juli 1958

Perseroan dinasionalisasi oleh Pemerintah Republik Indonesia dari Pemerintah

Belanda. Selama periode ini, Perseroan mengalami proses kebangkitan kembali

melalui rehabilitasi dan pengembangan Kapasitas pabrik Indarung I Menjadi

330.000 ton/ tahun. Pada tanggal 10 Februari 1973 (Pendirian Badan Hukum

Perseroan Terbatas). Pada tahun 1995 Pemerintah mengalihkan kepemilikan

sahamnya di Perseroan ke PT Semen Gresik (Persero), Tbk bersamaan dengan

pengembangan pabrik Indarung V.

3.4.2 Struktur Organisasi PT. Semen Padang

15
UNIVERSITAS EKASAKTI

Gambar 1. Struktur Organisasi Sumber : Sr SP 2015

3.4.3 Pengelolaan Perusahaan

16
UNIVERSITAS EKASAKTI

Aktivitas perusahaan saling dipengaruhi faktor operasional produksi. PT.

Semen Padang dikelola dengan baik oleh jajaran kepemimpinan dan staf yg terlibat

disetiap program kinerja. Berikut ini adalah beberapa bentuk pengelolaan

perusahaan pada sektor keuangan.

Melihat dari sustainability report tahun (2015) PT. Semen Padang yaitu

“,,Perseroan secara konsisten dan berkesinambungan melakukan optimalisasi

terhadap penerapan Good Corporate Governance (GCG) dengan cara penguatan

infrastruktur yang dimiliki, assessment GCG, penyesuaian pedoman teknis dan

prosedur yang mendukung dalam pelaksanaan GCG yang lebih baik.

Begitu juga dengan pelaksanaan GCG di Perseroan mengacu kepada

Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/ MBU/2011 tentang Penerapan

Tata Kelola Perusahaan yang Baik Pada Badan Usaha Milik Negara, “Pedoman

Umum Good Corporate Governance Indonesia” yang dikeluarkan oleh Komite

Nasional Kebijakan Governance (KNKG), Undang-Undang No. 40 Tahun 2007

tentang Perseroan Terbatas, Surat Edaran Menteri BUMN No. S-

375/MBU/.Wk/2011 tentang Kebijakan Menteri BUMN dalam Pengurusan dan

Pengawasan BUMN serta praktik-praktik GCG yang lazim digunakan. Arah

perencanaan jangka panjang Perseroan yang berorientasi pada triple bottom line,

akan dapat dicapai apabila didukung dengan sumber daya yang memadai serta nilai

dan budaya Perseroan yang kuat”.

Meningkatnya pencapaian kinerja Perseroan merupakan suatu bukti bahwa

Perseroan selalu memberikan yang terbaik bagi Negeri. Produksi semen Perseroan

selama tahun 2015 mencapai 6,88 juta ton, meningkat 3,30% dibanding tahun

2014 yang tercatat sebesar 6,67 juta ton. Peningkatan produksi semen terutama

17
UNIVERSITAS EKASAKTI

terjadi pada peningkatan produksi semen Cement Mill Dumai yang meningkat

sebesar 340.739 ton dibandingkan dengan tahun 2014.

Sedangkan penjualan semen pada tahun 2015 sebesar 7,25 juta ton, naik

0,70% dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 7,20 juta ton. Kenaikan volume

penjualan disebabkan oleh peningkatan penjualan semen dipasar utama Perseroan

antara lain: di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau Daratan dan

Kepulauan, Bangka Belitung serta Sumatera Selatan.

Sementara itu, untuk penjualan ekspor semen meningkat signifikan sebesar

397.445 ton ke negara Asia bagian Selatan selama tahun 2015 dibanding ekspor

selama tahun 2014 sebesar 115.703 ton. Pada tahun 2015 pendapatan yang

diperoleh mencapai sebesar Rp. 6.528 miliar tumbuh 1,90% dibandingkan

pendapatan 2014 sebesar Rp. 6.409 miliar. EBITDA tahun 2015 adalah sebesar

Rp. 1.261 miliar, turun 10,62% dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar Rp.

1.410 miliar.

3.4.4 Teknik Analisis Data

1. Perbandingan

Menggunakan pertidaksamaan matematik ekonomi

sebagai berikut :

a) Menentukan permintaan dengan fungsi EOQ untuk

periode produksi. Rumus

2. 𝑅 ⋅ 𝑆
𝐸𝑂𝑄 = √
𝑝 ⋅ 𝑖̇

R=Jumlah kebutuhan bahan baku per periode

18
UNIVERSITAS EKASAKTI

S=Biaya pesanan setiap pesan

P=Harga per unit bahan baku

I=Biaya penyimpanan dalam persentase dari persediaan

rata-rata.

(P-I)=Besaran biaya penyimpanan per unit

b) Perumusan JIT untuk menganalisis tingkat efisiensi

produksi

2. Persamaan

Persamaan linear berkaitan dengan perkiraan nilai

kuantitas sebagai variable penentu dari persoalan jumlah produk

yg dihasilkan setelah diketahui jumlah produksi. Rumus dari

persamaan linear adalah :

P - P1 Q - Q1 p=Harga

-------- = --------- q=jumlah produk

P2 - P1 Q2 - Q1

19
UNIVERSITAS EKASAKTI

Bab IV
Deskripsi Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.1. Gambaran Umum PT. Semen Padang

PT Semen Padang (Perusahaan) didirikan pada tanggal 18 Maret 1910

dengan nama NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV

NIPCM) yang merupakan pabrik semen pertama di Indonesia. Kemudian pada

tanggal 5 Juli 1958 Perusahaan dinasionalisasi oleh Pemerintah Republik

Indonesia dari Pemerintah Belanda. Sehingga Perusahaan mengalami proses

kebangkitan kembali melalui rehabilitasi dan pengembangan kapasitas pabrik

Indarung I menjadi 330.000 ton/ tahun. Pengembangan kapasitas pabrik dari

teknologi proses basah menjadi proses kering dengan dibangunnya pabrik

Indarung II, III, dan IV.

Pada tahun 1995, kepemilikan saham Pemerintah beralih dari PT Semen

Padang ke PT Semen Gresik (Persero)Tbk bersamaan dengan pengembangan

pabrik Indarung V. Pemegang saham Perusahaan sekarang adalah PT

Semen Indonesia (Persero)Tbk dengan kepemilikan saham terbesar yaitu 99,99%

dan Koperasi Keluarga Besar Semen Padang dengan saham sebesar 0,01 %. PT

Semen Indonesia (Persero) Tbk sendiri sahamnya dimiliki mayoritas oleh

Pemerintah Republik Indonesia sebesar 51,01%. Pemegang saham lainnya sebesar

48,09% dimiliki publik. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. merupakan

perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia.

20
UNIVERSITAS EKASAKTI

4.2. Struktur Departemen Produksi PT. Semen Padang

Gambar. 2

4.3. Kegiatan Produksi

Semen diproduksi dengan menggunakan persentase terak yang sesuai

dengan kebutuhan, sehingga penggunaan terak menjadi optimal. Pada umumnya

kebutuhan terak dalam proses pembuatan semen berkisar antara 78% - 89%.

Secara keseluruhan, pembuatan terak merupakan proses yang paling intens

menggunakan energi dan material. Pembuatan terak semen menggunakan bahan

baku utama terdiri dari dua jenis, yakni batu kapur, silika, tanah liat, serta batubara

sebagai bahan bakar. Terak kemudian dicampur dengan bahan-bahan lain pada

21
UNIVERSITAS EKASAKTI

perbandingan tertentu sesuai jenis semen yang diproduksi. Pencampuran

dilakukan dalam ball mill yang digerakkan oleh tenaga listrik.

Tabel 1. Bahan Baku di Raw Mill

2014 2015 2016

8,83 8,84 8,19 (jutaan ton)

Tabel 2. Bahan Baku di Cement Mill

2014 2015 2016

203,87 227,79 203,51 (ribuan ton)

Tabel 3. Efisiensi Material

2014 2015 2016

10,27 6,67 1,54 10,54 1,53 6,89 9,71 1,50 6,46

Pemakaian Bahan Baku (juta ton)

Produksi Semen (juta ton)

22
UNIVERSITAS EKASAKTI

Intensitas Material (ton/ton)

Semakin sedikit pemakaian terak akan semakin banyak kebutuhan bahan

pencampur. Untuk memenuhi kebutuhan itu, pabrik semen memanfaatkan material

yang dapat diperbaharui seperti biomassa yang berasal dari tumbuhan dan material

daur ulang berupa bahan-bahan pembantu hasil proses produksi maupun limbah

proses industri lain.

Gambar 3.

23
UNIVERSITAS EKASAKTI

Tabel. 2 Pasar yang Dilayani

Penjualan Pesanan 2014 2015 2016

Penjualan Domestik (ton) 7.087.043 6.855.163 6.495.547

Penjualan Ekspor (ton) 115.703 397.445 395.545

Ekspor Terak (ton) - - 89.523

Total Penjualan (ton) 6.671.107 6.888.513 6.980.615

Skala Organisasi dengan Jumlah Total Karyawan 1.719

Tabel. 3 Jumlah Operasi

Pabrik Semen Kapasitas Produksi(tahun)

Pabrik Indarung I 7.400.000 ton/tahun

Pabrik Indarung II 720.000 ton/tahun

Pabrik Indarung III 860.000 ton/tahun

Pabrik Indarung IV 1.920.000 ton/tahun

Pabrik Indarung V 3.000.000 ton/tahun

24
UNIVERSITAS EKASAKTI

Cement Mill Dumai 900.000 ton/tahun

Tabel 3. Pabrik Pengantongan Kantor Perwakilan 14

Keterangan 2014 2015 2016

Pendapatan (Rp miliar) 6.409 6.528 6.221

Kapitalisasi Aset (Rp miliar) 5.908 7.393 9.211

Hutang (Rp miliar)

Ekuitas (Rp miliar) 4.154 4.448 4.877

Tabel 4. Volume Produksi

Produk 2014 2015 2016

Semen (ton) 6.671.107 6.888.513 6.456.059

Terak (ton) 5.356.750 5.276.750 4.980.895

25
UNIVERSITAS EKASAKTI

Tabel 5. Beban Penjualan

Pada tabel diatas bisa dilihat bahwa PT.Semen Padang telah

menggunakan metode EOQ dan JIT. Jumlah total produksi yg dihasilkan setiap

tahunnya bervariasi. Anggaran produksi ditentukan dari besaran maksimal dan

minimal bahan baku yg akan diproses sehingga beban biaya bisa disesuaikan.

4.5. Pembahasan

4.5.1 EOQ & JIT terhadap Produksi PT. Semen Padang

Diketahui produksi semen memiliki variasi dan spesialisasi,

menyebabkan munculnya permintaan pasar yg didominasi oleh perusahaan

kontraktor. Jika ekonomisnya jumlah pemesanan yg muncul adalah 6.000.000 ton

semen. Secara efektif pabrik menghasilkan 3.000.000 ton dan efisiennya adalah

2.000.000 ton. Biaya pesanan diakumulasikan sebesar Rp 250.000.000,- dengan

harga perolehan unit bahan baku Rp 0,- karena PT. Semen Padang adalah BUMN

26
UNIVERSITAS EKASAKTI

dengan peraturan pertambangan bahan galian bebas biaya. Harga unit bahan baku

bernilai Rp. 154.154.975,00 diperkirakan EOQ

2 X 3.000.000,00 X 250.000.000,00
𝐸𝑂𝑄 = √
154.154.975,00

EOQ = 973.046,766

Misalkan harga mesin raw mill adalah Rp. 170.000.000,00 lalu nilai

sisa diperkirakan sebesar

Rp 50.000.000,- dan umur ekonomis mesin 4 tahun, hal ini karena dalam proses

produksi akan mengakibatkan penurunan efektivitas mesin yg disebut nilai

penyusutan. Seperti :

170.000.000,00 − 50.000.000,00
𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 = √
4

Maka beban penyusutan per tahun adalah Rp. 30.000.000,00 dan dicatat dalam

jurnal sebagai berikut,

Biaya Penyusutan Mesin 30.000.000,-

Akm. Penyusutan Mesin 30.000.000,-

Pada Anggaran Produksi manajemen produksi perlu menambahkan pos biaya

penyusutan dengan kategori beban perawatan dan penggantian suku cadang atau

jika habis masa layak pemakaian mesin maka manager bisa memutuskan untuk

amortisasi mesin dan pembelian mesin baru.

27
UNIVERSITAS EKASAKTI

Bab V
Kesimpulan dan Saran

Jadi Pengaruh perbedaan tingkat efisiensi dan efektifitas pengolahan bahan

baku bisa mempengaruhi pertambahan atau pengurangan biaya produksi sehingga

manajemen perlu menambahkan fungsi pembiayaan mesin dan aktifitas

kelancaran produksi untuk mencapai tujuan strategis perusahaan.

Untuk pos terkait biaya produksi sebaiknya dilakukan identifikasi berkala

seperti pengujian peralatan dan perlengkapan juga pengawasan terhadap

keamanan kinerja tenaga kerja langsung.

Demikianlah penelitian saya rangkum utuk jadi pembelajaran dan

pengingat sebagai acuan untuk kualitas lebih baik dari persoalan serupa.

28
UNIVERSITAS EKASAKTI

Daftar Pustaka

Ahmad, Khamarudin (Dasar – dasar Konsep Biaya dan Pengambilan Keputusan’

Akuntansi Manajemen”)

Noor, Juliansyah Dr. SE. MM (Tinjauan Filosofis dan Praktis’ Manajemen”)

Hansen & Mowen

Jurnal Akuntansi 2014 UNP

29
UNIVERSITAS EKASAKTI

Tabel 6. Perubahan Aset

Biaya 1 Januari Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Desember

perolehan
2016

Tanah 53.776.702 - 4.410 - 53.772.292

Tanah 9.583.249 - - 65.617.470 75.200.719

Pertambangan

Bangunan dan 996.240.769 408.952 4.203 55.832.376 1.052.477.894

Prasarana

Mesin Pabrik 3.177.121.838 421.371 1.943.234 176.341.220 3.351.941.195

Alat Berat dan 574.460.206 106.320 22.585.820 23.466.009 575.446.715

Kendaraan

Perlengkapan 103.956.025 428.071 53.223 8.955.016 113.285.889

dan Peralatan

Kantor

Suku cadang 26.100.502 15.596.412 - - 41.696.914

Utama dan

peralatan siap

pakai

Aset dalam

Penyelesaian

30
UNIVERSITAS EKASAKTI

Tanah 112.660.853 5.215.917 (65.617.470) 52.259.300

Pertambangan

Bangunan dan 802.719.928 871.613.865 (106.739.345) 1.567.594.448

Prasarana

Mesin Pabrik 1.548.531.540 834.223.005 (133.941.897) 2.248.812.64

Alat Berat dan 9.565.407 40.089.453 (19.669.311) 29.985.549

Kendaraan

Perlengkapan 49.716.811 518.992.513 (4.244.068) 564.465.256

dan Peralatan

Kantor

Aset Sewa

Pembiayaan

Kendaraan 16.001.419 25.278.912 41.280.331

Kapal 136.752.478 53.534.851 83.217.627

Jumlah 7.617.187.727 2.312.374.791 78.125.741 9.851.436.777

31
UNIVERSITAS EKASAKTI

Gambar. 3 Laporan Aset Sumber : Annual Report SP 2015

32
UNIVERSITAS EKASAKTI

33
UNIVERSITAS EKASAKTI

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa isi skripsi yang saya tulis dengan

judul “Pengaruh Perbedaan Tingkat Efisiensi dan Efektivitas Pengolahan Bahan

Baku dengan Metode EOQ dan Just In Time pada Keputusan Penetapan

Anggaran Produksi PT. Semen Padang” adalah hasil kerja/karya saya sendiri,

kecuali kutipan yang sumbernya dicantumkan dalam skripsi ini. Berdasarkan

Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 hak cipta adalah "hak eksklusif bagi

pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak

ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi

pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang

berlaku" (pasal 1 butir 1), Saya menyatakan klaim kepemilikan pembuatan

skripsi ini.

Padang, 2017

Yang membuat pernyataan

Ryan Mahriza

34

Anda mungkin juga menyukai