EOQ= √
1.5 Pengendalian Persediaan 2 Dk
Sistem pengendalian persediaan dapat (1)
didefinisikan sebagai serangkaian kebijakan
h
pengendalian untuk menentukan tingkat persediaan
Keterangan :
yang harus dijaga, kapan pesanan untuk menambah
D : Kebutuhan
persediaan harus dilakukan dan berapa besar
K : Biaya Pesan
pesanan harus diadakan. [3]
H : Biaya simpan
Pengendalian persediaan adalah aktivitas yang
mengatur ketersediaan produk untuk pelanggan.
Tom Jos et al menyatakan bahwa pengendalian 2. ISI PENELITIAN
persediaan adalah fungsi paling penting dari 2.1 Analisis Sistem Persediaan PT. Propack
manajemen persediaan dan membentuk pusat saraf Kreasi Mandiri Dengan MRP
dalam organisasi manajemen persediaan manapun. Analisis Sistem persediaan di PT. Propack
[4] Kreasi Mandiri ini akan digambarkan dengan
tahapan model. Tahapan model ini digambarkan
1.6 Material Requirement Planning (MRP)
MRP adalah prosedur logis, aturan keputusan
dan teknik pencatatan terkomputerisasi yang
dirancang untuk menterjemahkan “Jadwal Induk
Produksi” atau MPS (Master Production
Schedulling) menjadi “Kebutuhan Bersih” atau NR
(Net Requirement) untuk semua sistem. Sistem MRP
dikembangkan untuk membantu perusahaan
manufaktur mengatasi kebutuhan akan item – item- pada gambar berikut ini:
tem dependent secara lebih baik dan efisien. Selain Gambar 1 Model Sistem Persediaan
itu, sistem MRP didesain untuk melepaskan pesanan
– pesanan dalam produksi dan pembelian untk 1. Estimasi Permintaan Produk Jadi
mengatur aliran bahan baku dan persediaan dalam Tahap ini adalah tahapan awal dari pengendalian
proses sehingga sesuai dengan jadwal produksi persediaan bahan baku. Dimana tahap pencatatan
untuk produk akhir.Hal ini memungkinkan atau pendataan banyaknya jumlah permintaan
perusahaan memelihara tingkat minimum dari item – produk jadi berdasarkan permintaan pelanggan.
item yang kebutuhannya dependent, tetapi tetap Dalam kasus ini akan diambil dua sample dari
dapat menjamin terpenuhinya jadwal produksi untuk data pembelian produk jadi yang dilakukan oleh
produk akhirnya. Sistem MRP juga dikenal sebagai pelanggan PT. Propack Kreasi Mandiri. Data yang
perencanaan kebutuhan berdasarkan tahapan waktu diambil sebagai sample yaitu pemesanan produk
(“time-phases requirements planning”). [5] paling banyak pada awal bulan Februari 2019.
Untuk lebih rincinya akan dijelaskan pada tablel 1
1.7 Netting sebagai berikut:
Netting adalah proses perhitungan menetapkan
jumlah kebutuhan bersih, yang besarnya merupakan
Tabel 1 Rincian Pesanan Produk Jadi Minggu
Pertama Februari 2019
2. Perencanaan Agregat
Dalam tahapan ini akan dilakukan penentuan
bahan baku apa saja yang digunakan untuk membuat
suatu produk jadi yang akan diproduksi.
d. Orders (Pesanan)
Orders atau pesanan-pesanan adalah pemesanan
kebutuhan-kebutuhan yang diperoleh dari pihak lain.
Tabel 3. Hasil Rekapitulasi BOM Pesanan PT. Tabel 3.5 dibawah ini adalah Orders bahan baku
AMSTRONG untuk pesanan produk jadi yang telah dipesan oleh
pelanggan di minggu pertama bulan Februari 2019
oleh PT. Propack Kreasi Mandiri.
EOQ =
√2 Dk =
√2 x 980 x 30000 =
h 627,5
306 Sheet
b. Menghitung frekuensi pemesanan
D 980
F= = = 3,1 = 3
4. Material Requirement Planning (MRP) EOQ 306
Dalam tahapan ini akan dilakukan perhitungan c. Menghitung jarak tiap pesanan dengan rumus :
jumlah kebutuhan bahan baku serta besarnya 7
T= = 2.3 = 2 Hari
pesanan individu yang optimal. Proses ini akan 3
dilakukan dengan menggunakan perhitungan netting Hasil rekapitulasi proses lotting dengan metode
dan lotting. Perhitungan teknik lotting ini nantinya EOQ untuk bahan baku penyusun CB.
akan dilakukan dengan menggunakan metode MATEMATIKA PERMAINAN sebanyak 980
Economic Order Quantity (EOQ). Berikut Carton Box.
merupakan tahapan-tahapan MRP yang merupakan Tabel 8. Rekapitulasi Proses Lotting CB.
tahapan dari proses MRP. MATEMATIKA PERMAINAN
a. Netting
Berikut ini salah satu contoh proses netting untuk
bahan baku Sheet Medium:
GR – All = (NR)
2020 m – 258 m = 1762 m
3. PENUTUP
Pada bab ini akan dibahas kembali tentang
kesimpulan yang berisi hasil-hasil yang diperoleh
setelah dilakukan analisis, desain, dan implementasi
dari perancangan perangkat lunak yang dibangun
dan telah dikembangkan serta saran-saran yang akan
memberikan catatan penting dan kemungkinan
perbaikan yang perlu dilakukan untuk
pengembangan perangkat lunak selanjutnya.
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan dari analisis
dan pengujian yang telah dilakukan, maka dapat
diperoleh sebuah kesimpulan terhadap Sistem
Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Bahan
Baku PT. Propack Kreasi Mandiri ini adalah sebagai
berikut :
1. Sistem perencanaan pengendalian persediaan
bahan baku yang telah dibangun dengan
perhitungan pemesanan bahan baku
menggunakan metode EOQ, dapat membantu
[1] A. Kadir, Pengenalan Sistem Informasi, Yogyakarta, Indonesia: ANDI, 2003.
[2] J. H. Mustakini, Analisis & Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi
Bisnis, Yogyakarta: Andi, 2005.
[3] A. Susanto, Sistem Informasi Manajemen : Konsep dan Pengembangan, Bandung: Lingga Jaya, 2004.
[4] R. Susanto, "Raw material inventory control analysis with economic order quantity method," IOP
Conference Series: Materials Science and Engineering, vol. 407, no. 1, p. 1, 2018.
[5] A. H. Nasution, Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Edisi 1, Graha Ilmu, 2003.
[6] R. S. Pressman, Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi Edisi 7, 2010. A.-B. Bin Ladjamudin,
Analisis dan Desain Sistem Informasi, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005.
[7] A.-B. Bin Ladjamudin, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005.
[8] Fathansyah, Basis Data : Revisi Kedua,
Bandung: Informatika, 2015.
[9] B. Sutedjo, Perencanaan dan Pembangunan
Sistem Informasi, Yogyakarta: Andi, 2006.
[10] B. Sunarfrihantono, PHP Dan MySQL
Untuk Web, Yogyakarta: Andi, 2002.