Anda di halaman 1dari 9

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN PRODUKSI

DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING


(STUDI KASUS: USAHA KECIL MENENGAH SEHATI)
Suroyah Agustin, Drs. Antok Supriyanto, M.MT, Yoppy Mirza Maulana, S.KOM
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer (STIKOM) Surabaya
Jl. Raya Kedung Baruk 98 Surabaya 60298
Email: sur.yummy@yahoo.com, sur_yummy@gmail.com, antok@Stikom.Edu, yoppy@Stikom.Edu
ABSTRAKSI
CV. New Sehati merupakan UKM (Usaha Kecil Menengah) yang bergerak di bidang produksi keripik ketela (ungu,
madu, dan selat). Produksi keripik ketela dilakukan ketika mendapatkan pemesanan dari pelanggan. Untuk memenuhi
pemesanan pelanggan UKM Sehati membutuhkan waktu minimal 2 hari sampai barang dapat diterima oleh pelanggan.
Proses produksi dilakukan berdasarkan jenis ketela dan mengikuti kebiasaan selama ini tanpa memperhitungkan
penjadwalan produksi yang tidak memiliki perhitungan perencanaan kebutuhan bahan sehingga pemesanan barang diterima
mengalami keterlambatan.
Sehingga dibutuhkan perencanaan produksi dengan metode Material Requirement Planning (MRP) yang
menjadwalkan aliran kebutuhan bahan baku sampai proses manufakturing selesai sesuai dengan pemesanan pelanggan.
Proses kerja MRP mendapatkan masukkan dari penjadwalan induk produksi atau master production schedule (MPS),
struktur produk atau bill of material (BOM), dan status inventori. Penjadwalan induk produksi mendapatkan masukan dari
data pemesanan barang oleh pelanggan dan kumpulan pemesanan oleh pelanggan ditampung pada penjadwalan induk
produksi. Dari MPS, BOM, dan status inventori MRP diproses dengan teknik lot for lot yang berfungsi untuk menentukan
jumlah bahan baku yang harus diproduksi sesuai dengan pemesanan pelanggan.
Hasil uji coba dilakukan memasukkan beberapa data pemesanan dan data bahan baku pada status inventori,
selanjutnya diproses dengan MRP dan teknik lot for lot sehingga menghasilkan perhitungan perencanaan kebutuhan bahan
baku, kebutuhan sumber bahan baku yang dibutuhkan dalam produksi barang, dan persediaan status inventori.
Kata kunci: Perencanaan produksi, material requirement planning (MRP), dan lot for lot

PENDAHULUAN
CV. New Sehati merupakan UKM (Usaha Kecil
Menengah) keripik yang didirikan oleh Bapak Achmad

Mojokerto ini adalah keripik ketela. Diantara jenis


keripik ketela yang diproduksi adalah keripik ketela
ungu, keripik ketela madu dan keripik ketela selat.

Munali dan dibantu istrinya Ibu Wahyu Nur Afiyah.

UKM Sehati dalam memenuhi permintaan pelanggan,

Usaha yang berdiri sejak tahun 2000 ini bergerak di

pada saat ini hanya

bidang manufaktur dan penjualan aneka macam kuliner

pesanan pelanggan. Pemesanan barang dibagi menjadi 2

dan oleh-oleh khas Jawa Timur. Produk unggulan UKM

daerah yaitu daerah dalam propinsi dan daerah luar

yang berlokasi di Jalan Sekarsari 2-3, Desa Kemiri

propinsi. Untuk pemesanan di daerah dalam propinsi,

Kecamatan Pacet,

barang dapat dilakukan 2 hari sampai barang diterima

melakukan produksi berdasarkan

pelanggan, selanjutnya proses produksi dilakukan 1 hari

Rancang Bangun Sistem Informasi Perencanaan Produksi dengan MRP

Page 1

setelah

pemesanan.

Proses

produksi

dilakukan

inventori akan tetapi dibutuhkan informasi jumlah

berdasarkan jenis ketela antara lain ketela ungu, ketela

persediaan yang dimiliki pada setiap periode (on hand

madu, dan ketela selat. Proses produksi dilakukan

inventory) yang digunakan untuk mengetahui jumlah

mengikuti kebiasaan selama ini yaitu melakukan kegiatan

persediaan yang ada di gudang.

produksi tanpa memperhitungkan penjadwalan produksi


sehingga pengiriman barang (finished good) sering
mengalami keterlambatan. Pengiriman barang dilakukan
pada hari ke 3 atau hari ke 4 dan distribusi barang ini

Dari observasi di UKM Sehati diketahui grafik hasil


penjualan dengan perbandingan 2 tahun yaitu tahun 2008
dan tahun 2009 yang ditunjukkan pada Gambar 1 adalah
Grafik Data Penjualan.

dilakukan melalui agen-agen kota, sehingga untuk saat


ini hanya dapat meng-handle permintaan di dalam
propinsi saja termasuk area JATIM (Jawa Timur)
sedangkan untuk daerah luar propinsi belum dapat
menerima pemesanan karena belum bisa mengatasi
permintaan tersebut.
Bagian produksi melakukan pencatatan yang bertujuan
agar dapat memprediksi kapan permintaan meningkat
atau menurun. Pencatatan tersebut belum sepenuhnya

Gambar 1 Grafik Data Penjualan

dapat membantu sehingga bagian produksi mempunyai

Perencanaan produksi yang sudah diterapkan pemilik

inisiatif lain untuk selalu memenuhi stok bahan baku.

kurang

Stok bahan baku tersebut belum membantu untuk

kekurangan barang (finished good) sehingga tidak dapat

memenuhi permintaan pelanggan, meskipun tidak ada

memuaskan pelanggan sepenuhnya dan belum bisa

kendala pada stok bahan baku, akan tetapi terdapat

mengatasi permintaan pelanggan. Bagian produksi

kendala di penjadwalan menentukan alur kebutuhan

berusaha untuk dapat memuaskan pelanggan agar

bahan baku yang mengakibatkan sering mengalami

permintaan

keterlambatan

proses

Permintaan yang dinamis menyebabkan Bagian produksi

produksi untuk memenuhi stok bahan baku tersebut

harus melakukan perencanaan produksi dan mengatur

belum

semua komponen dari manufaktur yaitu persediaan bahan

optimal

pengiriman
karena

barang
belum

sehingga

memenuhi

kriteria

memberikan

dapat

solusi

terpenuhi

karena

sering

dengan

tepat

terjadi

waktu.

perencanaan produksi yaitu penjadwalan kebutuhan

baku, waktu dan kebutuhan sumber daya manusia.

bahan baku.

Menurut Lunn (2002: 2), Material Requirement Planning

Perencanaan yang dilakukan oleh bagian produksi

(MRP) khusus digunakan untuk penjadwalan aliran

tersebut belum sepenuhnya dapat membantu sehingga

material-material hingga proses manufakturing selesai.

dari analisis permasalahan yang dilakukan, ditemukan

Dengan adanya suatu rancang bangun sistem informasi

bahwa (1) belum adanya informasi tentang kebutuhan

perencanaan produksi dengan MRP diharapkan agar

material produksi yang akan diproses, (2) sering

dapat tercapai solusi yang lebih baik. Di dalam sistem

mengalami keterlambatan jumlah produksi karena belum

MRP yang akan dibuat dibutuhkan data pemesanan yang

adanya penjadwalan, (3) tidak ada permasalahan

digunakan sebagai data utama yang akan diinputkan dan

Rancang Bangun Sistem Informasi Perencanaan Produksi dengan MRP

Page 2

dilanjutkan oleh BOM (Bill Of Material), MPS (Master

waktu yang dikehendaki, maka MRP dapat

Production Schedule), dan SI (Status Inventory). Data-

memberikan

data ini selanjutnya diproses dengan metode MRP dan

prioritas pesanan.

indikasi

untuk

melakukan

menghasilkan output berupa laporan MRP Primary


(Orders Report), laporan MPS dan laporan status
inventori.

Sistem

MRP yang

didukung

beberapa

3. Tidak membahas proses pembelian bahan


baku dan pengendalian barang.

komponen tersebut diatas memiliki fungsi yang saling


4. Tidak ada sales forecast karena tidak

ketergantungan.

meramalkan besaran order yang akan


Dengan menerapkan metode MRP di UKM Sehati
diharapkan dapat membantu bagian produksi dalam a)
menentukan perencanaan kebutuhan material yang akan

terjadi.
5. Data yang dibutuhkan sebagai inputan

diproduksi, b) perencanaan produksi dapat dilakukan

awal

dengan baik yang tidak hanya mengandalkan perkiraan

pemesanan).

adalah

purchased

order

(data

musim dan permintaan konsumen, c) persediaan tidak


sering

mengalami

keterlambatan

dan

permintaan

pelanggan dapat terpenuhi, d) dapat mengatur produksi


dengan baik yang disebabkan oleh kondisi permintaan
dinamis.

Dengan

mengacu

pada

perumusan

masalah maka tujuan yang ingin dicapai


dalam

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan maka
dirumuskan

permasalahannya

yaitu

bagaimana

membantu perusahaan dalam melakukan perencanaan


produksi

Tujuan

kebutuhan

bahan

baku

sehingga

penyusunan

tugas

akhir

yaitu

menghasilkan sistem informasi perencanaan


produksi

dengan

metode

MRP

(material

requirement planning).

dapat

memenuhi permintaan pelanggan?


.

LANDASAN TEORI

Batasan Masalah
Dalam pembuatan Tugas Akhir ini, ruang lingkup
permasalahan hanya dibatasi pada:

MRP (Material Requirement Planning)


Menurut Indrajit (2001: 51) bahwa Material Requirement

1. Hal-hal yang dibahas dalam perencanaan

Planning (MRP) adalah teknik penjadwalan yang

produksi adalah penjadwalan kebutuhan

digunakan oleh perusahaan manufaktur sebagai sarana

bahan baku yang akan diatur dalam MPS.

bagaimana setiap pekerja yang terkait melakukan


komunikasi perihal aliran material atau barang.

2. Jadwal produksi menggunakan akumulasi


harian

untuk

menghindari

Moto dari MRP adalah memperoleh material yang tepat,

permintaan

dari sumber yang tepat, untuk penempatan yang tepat,

pelanggan yang tidak dapat dihandle pada

pada waktu yang tepat. Berdasarkan MPS yang

Rancang Bangun Sistem Informasi Perencanaan Produksi dengan MRP

Page 3

diturunkan dari rencana produksi, suatu sistem MRP

merupakan suatu file yang berisi informasi status tentang

mengidentifikasi item apa yang harus dipesan, berapa

material, parts, sub-assemblies, dan produk-produk yang

banyak kuantitas item yang harus dipesan, dan bilamana

menunjukkan

waktu memesan item itu. Sebagai suatu sistem, MRP

dialokasikan (allocated quantity), waktu tunggu yang

membutuhkan 5 input seperti yang ditunjukkan dalam

direncanakan (planned lead times), ukuran (lot size), stok

Gambar 4.

pengaman, kriteria lot sizing, toleransi untuk scrap atau

kuantitas

on-hand,

kuantitas

yang

hasil, dan berbagai informasi penting lainnya yang


berkaitan dengan suatu item.
B. Proses MRP
Selanjutnya sumber informasi tersebut diolah dan
diproses oleh MRP. Sistem MRP memerlukan syarat
pendahuluan dan asumsi-asumsi tersebut telah dipenuhi,
maka MRP dapat diolah dengan Lotting (kuantitas
pesanan/ kuantitas pesanan) proses penentuan besarnya
Gambar 2 Proses Kerja MRP

ukuran jumlah pesanan yang optimal untuk sebuah item,

Sumber: PPIC, Gaspers (1998: 162)

berdasarkan kebutuhan bersih yang dihasilkan tujuannya

A. Input (Masukan) dari MRP


1.

MPS (Master Production Schedule)


Menurut Gaspers (1998: 177) bahwa MPS (Master

Production Schedule) merupakan suatu pernyataan


definitif tentang produk akhir apa yang direncanakan

untuk menentukan besarnya pesanan individu yang


optimal berdasarkan hasil dari perhitungan kebutuhan
bersih. Metoda yang umum dipakai dalam prakteknya
Lot-for-Lot (L-4-L).
C. Output MRP

perusahaan untuk produksi, berapa kuantitas yang

MRP Primary (Orders) Report

dibutuhkan, pada waktu kapan dibutuhkan, dan bilamana

Laporan utama MRP yang sering disebut secara singkat

produk itu akan diproduksi.

sebagai laporan MRP, biasanya menggunakan salah satu

2.

Struktur Produk (Product Structure) atau Bill of

format horizontal dengan waktu dalam buckets (biasanya

Materials (BOM)

dalam periode mingguan), atau format vertical dengan

Menurut Gaspersz (1998: 148) bahwa Bill of

waktu dalam tanggal (bucketless format).

Material merupakan daftar dari semua material, parts,


dan sub-assemblies, serta kuantitas dari masing-masing
yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu unit produk
atau parent assembly. MRP menggunakan BOM sebagai
basis untuk perhitungan banyaknya setiap material yang
dibutuhkan untuk setiap periode waktu.

PERANCANGAN SISTEM
A. Hasil Identifikasi
Dalam hal ini, hasil identifikasi merupakan suatu teknik

Item Master

untuk mengetahui kelemahan sistem sebelumnya dengan

Menurut Gaspersz (1998: 178) dalam hal ini item

menganalisa masalah yang terjadi di UKM Sehati

Master juga dapat diartikan sebagai status inventori yang

sehingga dapat diterapkan sistem yang sesuai kebutuhan.

3.

Rancang Bangun Sistem Informasi Perencanaan Produksi dengan MRP

Page 4

Identifikasi dilakukan dengan cara menggunakan IFD


(Information Flow Diagram)

Gambar 3 IFD (Information Flow Diagram)


Setelah melakukan identifikasi permasalahan dilakukan
analisa

permasalahan

sampai

ditemukan

solusi

permasalahan, akan tetapi dalam membuat solusi


permasalahan dibutuhkan suatu perancangan sistem yang
terdiri dari sistem flow, context diagram, DFD, dan ERD
yang berfungsi untuk membantu dalam pembuatan sistem
informasi perencanaan produksi.
B. Analisis Permasalahan
Di UKM Sehati ditemui masalah salah satunya yaitu

Gambar 4 Sistem Flow Keseluruhan


D. Context diagram

pelanggan yang sering kecewa karena jumlah barang jadi


(finished good) yang diinginkan tidak terpenuhi dan

Barang_Jadi
MPS
Koordinator_Produksi

Data_Barang_Jadi

BOM

Bukti_Nota_Pemesanan

sering mengalami keterlambatan

Pelanggan

0
Nota_Pemesanan

MRP_Pegging_Report

C. Sistem flow

MRP_Primary_Report

Sistem_Informasi_Perencanaan
_Produksi

Data_Bahan_Baku

Koordinator_Gudang
_dan_Pengadaan
Status_Inventori_Bahan_Baku

Gambar 5 Context Diagram


E. DFD (Data Flow Diagram)

Rancang Bangun Sistem Informasi Perencanaan Produksi dengan MRP

Page 5

Rec_Nota_Pemesanan

Nota_Pemesanan

NO_PEMESANAN = NO_PEMESANAN

Ambil_Informasi_Barang_Jadi
Nota_Pemesanan

MPS
KODE_MPS
NO_PEMESANAN
MINGGU_KE
BULAN
TAHUN

Bukti_Nota_Pemesanan
Membuat_Rekap_Nota_
Pemesanan
Pelanggan

+
Data_Barang_Jadi
2

KODE_MPS = KODE_MPS

Rec_Status_Inventori_Bahan_Baku

Status_Inventori

MENENTUKAN
KODE_MPS char(10)
KODE_MRP char(10)
JUM LAH
i

Data_Bahan_Baku
Status_Inventori_Bahan_Baku

char(10)
char(10)
int
int
int

KODE_MRP = KODE_MRP

Koordinator_Gudang
Koordinator_Gudang
_dan_Pengadaan
_dan_Pengadaan

Mencatat_Status_Inventori
_Bahan_Baku

Ambil_Data_Nota_Pemesanan

MPS

Ambil_Data_Bahan_Baku

Rec_MPS

Merencanakan_Kebutuhan_
Bahan_Baku_dan_Melakuka
n_Produksi

Informasi_Data_Bahan_Baku
Rec_Kebutuhan_Bahan

F.

KODE_BAHAN = KODE_BAHAN

KODE_MRP = KODE_MRP

MEMERLUKAN
KODE_BOM
char(10)
KODE_MRP
char(10)
JUM LAH_BAHAN int

STATUS_INVENTORI
KODE_BAHAN
char(10)
NAMA_BAHAN
varchar(50)
SATUAN_BAHAN varchar(50)
JM LH_BAHAN
int

Gambar 8 PDM Sistem Informasi Perencanaan Produksi

A. Implementasi Sistem
Kebutuhan sistem yang meliputi kebutuhan perangkat

Informasi_Penjadwalan

MRP

PEM ESANAN
KODE_BARANG
char(10)
NO_PEMESANAN char(10)

char(10)
char(10)
varchar(50)
int
char(2)
int
int

HASIL DAN PEMBAHASAN


Koordinator_Produksi
Koordinator_Produksi
Koordinator_Produksi

KODE_BARANG = KODE_BARANG

MRP

MPS

Informasi_BOM

NO_PEMESANAN = NO_PEMESANAN

KODE_BOM = KODE_BOM

Membuat_Penjadwalan_
Induk_Produksi

BOM

Barang_Jadi

BOM
KODE_BOM
KODE_BAHAN
SUMBER_PROD UK
KUANTITAS
IDENTIFIKASI
LEVEL
LEAD_TIM E

BOM

Informasi_Data_Bahan_Baku_Ke_BOM

MRP
KODE_MRP char(10)
GR
int
OHI
int
NR
int
POR
int
POREL
int

BARANG_JADI
KODE_BARANG char(10)
NAMA_BARANG varchar(50)

NOTA_PEMESAN AN
NO_PEMESANAN
char(10)
NO_NOTA
char(10)
NAMA_KONSUM EN varchar(50)
JM L_PEMESANAN
int
TGL_PEMESANAN
datetime
TGL_SELESAI
datetime

MRP_Primary_Report

keras telah dipasang dan perangkat lunak yang

MRP_Pegging_Report

dibutuhkan

Barang_Jadi

Informasi_Barang_Jadi

sudah

diinstal

selanjutnya

instal

file

exsistensi *.exe. aplikasi MRP. Selanjutnya dapat


dilakukan implemantasi dari sistem yaitu memasukkan

Ambil_Data_Kebutuhan_Bahan_Baku

Gambar 6 Data Flow Diagram


ERD (Entity Relation Diagram)

user sesuai dengan hak akses masing-masing koordinator


yang terlibat dalam sistem.

CDM (Context Data Model)


Memiliki

MPS
Kode_MPS
Tahun
Bulan
Minggu_Ke

Menentukan

MRP
Kode_MRP
GR
OHI
NR
POR
POREL

Nota_Pemesanan
No_Pemesanan
No_Nota
Nama_Konsumen
Jml_Pemesanan
Tgl_Pemesanan
Tgl_Selesai

BOM
Kode_BOM
Sumber_Produk
Kuantitas
Identifikasi
Level
Lead_Time

Pemesanan

Mengkonversi

Barang_Jadi
Kode_Barang
Nama_Barang

Status_Inventori
Kode_Bahan
Nama_Bahan
Satuan_Bahan
Jmlh_Bahan

Memerlukan

Gambar 7 CDM Sistem Informasi Perencanaan Produksi


MRP
PDM (Physical Data Model)

Gambar 9 Form Utama atau Form MDI

B. Analisa hasil Uji Coba


Tahap analisa hasil uji coba sistem yaitu tahap untuk
mengetahui kesesuaian perangkat lunak data yang
dimasukkan, data yang diproses sampai data hasil proses.
Berikut ini adalah data yang sudah dihitung manual

Rancang Bangun Sistem Informasi Perencanaan Produksi dengan MRP

Page 6

dengan metode MRP dan form MRP yang sudah

KESIMPULAN

dianalisa uji coba.

Dalam tugas akhir ini telah dilakukan beberapa tahap

Tabel 1 Data MRP atau Data Hasil Perhitungan


Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku

mulai

dari

identifikasi

permasalahan,

analisis

permasalahan, hingga ditemukan solusi permasalahan


dengan pengembangan sistem menggunakan SWEBOK
(software engineering body of knowledge). Beberapa
tahap ini bertujuan untuk memudahkan dalam membuat
rancang bangun sistem informasi perencanaan produksi
dengan metode Material Requirement Planning di usaha
kecil menengah Sehati. Pada tahapan akhir juga
dilakukan evaluasi yang digunakan untuk mengetahui
masing-masing fungsi, evaluasi dilakukan dengan dua
tahap antara lain: hasil uji coba sistem dan analisa hasil
uji coba. Dalam hal ini Tugas Akhir dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1.

UKM Sehati dapat melakukan perhitungan


perencanaan produksi bahan baku dengan
mudah

dibantu

oleh

sistem

informasi

perencanaan produksi menggunakan metode


2.

MRP (material requirement planning).


Informasi yang diberikan dari sistem
informasi perencanaan produksi adalah suatu
hasil perhitungan dari perencanaan kebutuhan
bahan baku yang mendapatkan masukan dari
penjadwalan induk produksi berdasarkan
pemesanan pelanggan, struktur produk bahan
baku, dan persediaan status inventori bahan

3.

baku di gudang.
Sistem informasi perencanaan produksi dengan MRP
menghasilkan tiga informasi antara lain: informasi
perencanaan kebutuhan bahan baku yaitu hasil
perhitungan MRP, informasi kebutuhan bahan baku
yang harus diproduksi apabila mengalami kekurangan

Gambar 10 Hasil Analisa Uji Coba Sistem Perhitungan

bahan baku sebelum melakukan produksi keripik

Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku

ketela barang jadi, dan informasi persedian status


inventori bahan baku di gudang.

Rancang Bangun Sistem Informasi Perencanaan Produksi dengan MRP

Page 7

SARAN
Untuk melengkapi Tugas Akhir sistem informasi
perencanaan produksi disarankan untuk pengembangan
sistem selanjutnya yang dapat membantu UKM Sehati,
antara lain:
1.

Sistem informasi perencanaan produksi dengan MRP


tidak membahas tentang pembelian bahan baku
sehingga

dapat

dikembangkan

menjadi

sistem

perencanaan produksi yang lebih kompleks, yang


2.

membahas tentang pembelian bahan baku dan biaya.


Sistem informasi perencanaan produksi dengan MRP
tidak membahas tentang kapasitas produksi. Maka
untuk sistem selanjutnya disarankan mengembangkan
sistem informasi perencanaan kapasitas yang meliputi
kapasitas SDM (sumber daya manusia), waktu dan
alat.

DAFTAR PUSTAKA

Firdaus, Alfa. 2011. Modul 10-Perencanaan Dan


Pengendalian
Produksi.
8
Januari
2011.
URL:pksm.mercubuana.ac.id/new/...modul/9204210-229664217967.doc, diakses 13 Juni 2012. 09.55
wib.
Gaspersz, Vincent. 1998. Production Planning and
Inventory Control Berdasarkan Pendekatan Sistem
Terintegrasi MRP II dan JIT Menuju Manufacturing
21. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Indrajit, R. Eko dan R. Djokopranoto. 2001.
Perkembangan Integrasi Perencanaan, DARI
MATERIALS REQUIREMENTS PLANNING (MRP)
sampai ke ENTERPRISE RESOURCE PLANNING
(ERP). Andi: Yogyakarta.
Jogiyanto. 1989. Analisis dan Desain. Penerbit Andi:
Yogyakarta.
Kholil,
Muhammad.
2008.
Perencanaan
dan
Pengendalian Produksi, 25 Januari 2008. URL:
http://thesis.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008
-1-00252-MNSI%20BAB%202.pdf, diakses 14 Mei
2012. 21.00 wib.
Leman. 1997. Metodologi Pengembangan Sistem
Informasi. PT Elex Media Komputindo: Jakarta.

Amsyah, Dzulkifli. 1997. Manajemen Sistem Informasi.


PT Gramedia Pustaka: Jakarta.

Lunn, Terry dan Susan A. Neff. 2002. MRP (Integrating


Material Requirement Planning and Modern
Business). McGraw-Hill.

Bocis, Paul dan Andrew Greasley, dkk. 2008. Business


Information Systems (Technology, Development, and
Management) 4th edition. Prentice Hall.

IEEE. 2004. Guide to the Software Engineering Body of


Knowledge. Computer Society-IEEE.

Firdaus, Alfa. 2011. Modul 8-Sistem produksi Rough cut


capacity planning (RCCP). 8 Januari 2011.
URL:pksm.mercubuana.ac.id/new/...modul/92053-8340791276821.doc, diakses 13 Juni 2012. 09.38 wib.

Rancang Bangun Sistem Informasi Perencanaan Produksi dengan MRP

Page 8

Anda mungkin juga menyukai