Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji dan Syukur penulis ucapkan atas hadirat Allah Swt, zat Yang Maha
Indah dengan segala keindahan-Nya. Alhamdulillah berkat Rahmat dan Hidayah-Nya kamidapat
menyelesaikan tugas ini.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati izinkanlah penulis untuk menyampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berjasa
memberikan motivasi dalam rangka menyelesaikan tugas ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terkait, yang telah
membantu dalam menyelesaikan tugas ini. Semoga kebaikan yang diberikan oleh semua pihak
menjadi amal yang senantiasa mendapat balasan dan kebaikan yang berlipat ganda dari Allah
Subhana wa Ta’ala. Amin
.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam tugas ini,
untuk itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat saya harapkan.

1
ABSTRACK

CV. Tiga Berlian Jaya merupakan perushaan semi manufaktur yang bergerak dalam
pembuatan furniture. Perencanaan bahan baku sangat berpengaruh terhadap jalannya produksi.
Permasalahan yang ada pada penelitian ini terkait dengan persediaan bahan baku, dimana
terjadi keterlambatan pengiriman bahan baku. Oleh karena itu dibutuhkan suatu informasi
yang diharapkan dalam pemenuhan kebutuhan bahan baku dapat dilakukan dengan tepat
dan penentuan biaya pada persediaan dapat direncanakan seoptimal mungkin yaitu dengan
menerapkan metode Material Requirement Planning (MRP).Metode MRP digunakan dengan
menggunakan 2 metode lot sizing yang berbeda yaitu Lot for lot dan Part Period Balancing
untuk mendapatkan biaya total persediaan bahan baku seminimjum mungkin yang terdiri dari
biaya pemesanan, biaya simpan dan pembelian bahan baku.Perencanaan kebutuhan bahan
baku yang dibuat berdasarkan hasil peramalan permintaan produk kursi menunjukkan
teknik lot sizing yang paling efektif adalah lot for lot. Teknik lot for lot menghasilkan biaya
persediaan terendah sebesar Rp2.921.500,00 dibandingkan dengan teknik part periode
balancing yang mengasilkan biaya sebesar Rp3.066.280,00 dan metode yang digunakan
perusahaan sebesar Rp 6.534.000,00.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... 1

ABSTRACK .......................................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... 3

BAB I ..................................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN ................................................................................................................. 4

BAB II ................................................................................................................................... 5

METODE ............................................................................................................................... 5

2.1 Tujuan penelitian ............................................................................................................ 5

2.2 Peramalan....................................................................................................................... 5

2.3 Penyusunan mps (master production schedcule)............................................................ 5

2.4 Penyusunan Struktur Produk (Bill Of Material)........................................................ 5

2.5 bahan baku metode MRP ................................................................................................ 6

2.6 Analisis perbandingan biaya bahan baku ...................................................................... 6

BAB III FLOWCHART ........................................................................................................ 7

3.1 Pengumpulan Data .......................................................................................................... 7

3.2 Pengolahan Data ............................................................................................................. 9

3.3 Analisis .......................................................................................................................... 14

BAB IV ................................................................................................................................ 15

PENUTUP ........................................................................................................................... 15

3
BAB I
PENDAHULUAN

Persaingan yang ketat antar produsen dalam memproduksi produk yang sama, mendorong
perusahaan untuk bersaing dalam memiliki keunggulan. Dengan adanya ketidakpastian
jumlah dan waktu saaat konsumen akan membeli produk sehingga mendorong adanya
persediaan, Oleh karena itu perusahaan seharusnya memiliki pengawasan terhadap
persediaan. Hal tersebut bertujuan untuk menciptakan suatu tingkat efisiensi penggunaan
biaya dalam persediaan. Setiap industri manufaktur ataupun bukan manufaktur harus mampu
mengelola dan merencanakan setiap kegiatannya dengan baik. Pengelolaanya yang
dilakukan meliputi perencanaan kebutuhan bahan baku, perencanaan produksi, perakitan
sampai dengan produk jadi. CV. Tiga Berlian Jaya merupakan Perusahaan semi manufaktur
yang bergerak dalam pembuatan furniture atau Meubel. Produk-produk yang dihasilkan juga
sangat beragam dari mulai almari, kursi, meja, kaca hias, patung dan dll. Bahan dasar pembuatan
produk pada CV Tiga Berlian Jaya adalah Kayu jati yang didapatkan langsung dari Pacitan,
Ngawi dan Gunung Kidul. CV Tiga Berlian Jaya telah sering diundang untuk mengikuti
event pameran-pameran sehingga dari kegiatan tersebut 90% konsumen adalah orang-orang
asing yang sangat tertarik dengan desain dari produk-produk yang dihasilkan. Banyaknya
produk yang dihasilkan tentunya harus adanya pengelolaan sistem persediaan yang baik.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada CV Tiga Berlian Jaya Furniture, Model
persediaan pada Perusahaan tersebut adalah dependent atau produk produksi sesuai dengan
permintaan (make to order).

Perusahaan ini belum menerapkan atau memiliki sistem perencanaan kebutuhan material
yang baik, sehingga dalam proses produksinya sering terjadi keterlambatan produksi, dari
mulai bahan baku dipesan kemudian diproses sampai dengan proses finishing terkadang
mengakibatkan produk yang dipesan tidak jadi sesuai dengan waktu yang ditentukan. Hal ini
disebabkan karena belum adanya perhitungan waktu 3 tenggang atau (lead time) untuk
pembuatan suatu produk sampai waktu tenggang untuk masing-masing komponen
pembentuk produk tersebut. Pada penelitian ini produk yang digunakan adalah produk dari
CV.Tiga Berlian Jaya yang miliki jumlah permintaan yang paling banyak. Berdasarkan latar
belakang permasalahan diatas, penelitian ini membahas tentang perencanaan kebutuhan
bahan baku yang akan digunakan untuk membuat pesanan produksi dan pembelian. Serta
mengatur aliran bahan baku dan persediaan sehingga sesuai dengan jadwal produksi untuk
produk akhir sehingga berjalan dengan baik dengan menggunakan metode MRP sebagai
sebuah teknik permintaan terikat yang menggunakan daftar kebutuhan bahan, persediaan,
penerimaan yang diperkirakan, dan jadwal produksi induk untuk menentukan kebutuhan
material.

4
BAB II
METODE

2.1 Tujuan penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di CV Tiga Berlian Jaya di Cawas Klaten. Penelitian ini
dilakukan dalam beberapa tahap yang digambarkan dalam 1 kerangka pemecahan masalah.
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis penerapan Material Requirement Planning yang
diawali dengan menganalisis Master Production Schedule (MPS), struktur produk dan daftar
kebutuhan bahan baku, serta menganalisis besarnya jumlah pesanan optimal untuk setiap
bahan baku. Tahap pertama mengidentifikasi permasalahan persediaan bahan baku yang ada
di UKM sehingga diketahui permasalahan-permasalahan yang terjadi di CV Tiga Berlian
Jaya. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara dan observasi.
Sedangkan data yang diperlukan bill of material (BOM), Struktur Produk, Data permintaan
produk dan data actual persediaan.

2.2 Peramalan

Permalan dilakukan dengan menggunakan data permintaan masa lalu selama 2 tahun
untuk meramalkan 2 bulan kedepan yaitu agustus dan september. Pengolahan data
menggunakan POM-QM kemudian Hasil 4 peramalan dengan MAD, MAPE dan MSE terkecil
yang dipilih sebagai MPS (Master Production Schedule)

2.3 Penyusunan mps (master production schedcule)

Penyusunan JIP untuk menentukan jadwal pemesanan serta menentukan berapa banyak
bahan baku yang akan dipesan. JIP didapatkan dari peramalan data permintaan dari bulan
Agustus 2015 – Juli 2017.

2.4 Penyusunan Struktur Produk (Bill Of Material)

Struktur Produk (Bill Of Material) berisikan informasi tentang hubungan antar


komponen dalam suatu produksi. Struktur produk mengandung informasi tentang semua
item pada produk terkait level item.

5
2.5 bahan baku metode MRP

Perencanaan kebutuhan bahan baku berdasarkan metode MRP Perencanaan kebutuhan


bahan baku dilakukan dengan menggunakan metode MRP. Untuk melakukan perhitungan
dengan car mencari:

Lead Persedian di Persedian dialokasikan Kode Identifikasi berat


time tangan pengaman Tingkat barang (kg)
rendah

2.6 Analisis perbandingan biaya bahan baku

Analisis perbandingan bahan baku baku dilakukan dengan menentukan total biaya
persediaan bahan baku setiap bulan pada perusahaan sebelum diterapkan metode MRP dan
setelah diterapkan metode MRP yang meliputi biaya penyimpanan total biaya persediaan.

Minggu
1 2 3 4 5 6 7

GR
SR
POH
NR
POR
POL

GR = Gross Requirments (Kebutuhan Kotor)


SR = Scheduled Receipts (Penerimaan yang dijadwalkan)
POH = Project On Hand (Persediaan ditangan yang diproyeksikan)
OHt = (OHt-1+ SRt-1-GRt-1) (1)
Keterangan :
OHt = Persediaan awal periode t
OHt-1 = Persediaan awal periode t-1
SRt-1 = Jadwal penerimaan periode t-1
GRt-1 = Kebutuhan kotor periode t-1
NR = Net Requirments (Kebutuhan Bersih)
POR = Planned Order Receipts (Penerimaan Pemesanan Terencana)

6
BAB III FLOWCHART

Tujuan Penelitian

LOT SIZING

Analisis Data

Gambar 1. Kerangka Pemecah Masalah

3.1 Pengumpulan Data


3.1.1 Pengumpulan data yang pertama menetukan
struktur prosuk yang dipilih yaitu cowboy chair goat
skin. Seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini
perencanaan dilakukan atas item yang berada di level 0
merupakan perencanaan produksi.
Cowboy chair
goat skin LEVEL 0

LEVEL 1
Kerangka Bantalan Kursi

Lem Fox LEVEL 2


Kayu Sekrup Kulit kambing Busa

Gambar 2. Struktur Produk


Pembuatan BOM didasarkan pada struktur produk
yang telah dibuat pada langkah BOM selanjutnya level
tiap komponen, jumlah kebutuhan tiap-tiap komponen
serta sumber komponen Tabel 1. BilL Of Material

7
Level Komponen Komponenen Sumber
S Kursi Dibuat
S1 Kerangka Dibuat
S.1.1 Kayu Dibeli
S.1.2 Lem Epoxy Dibeli
S.1.3 Sekrup Dibeli
S2 Bantalan Dibeli
S 2.1 Busa Dibeli
S 2.2 Kulit Kambing Dibeli
S 2.3 Lem Fox Dibeli
3.1.2 Data Permintaan
Tabel 2. Data Permintaan Cowboy chair goat skin dari bulan
agustus 2015 – Juli 2017
DATA PERMINTAAN DATA PERMINTAAN
Periode Bulan Permintaan Satuan Periode Bulan Permintaan Satuan
1 Agustus 150 Unit 13 Agustus 160 Unit
2 September 100 Unit 14 September 200 Unit
3 Oktober 150 Unit 15 Oktober 150 Unit
4 November 100 Unit 16 Novembe 100 Unit
r
5 Desember 0 Unit 17 Desembe 120 Unit
r
6 Januari 150 Unit 18 Januari 200 Unit
7 Februari 200 Unit 19 Februari 0 Unit
8 Maret 100 Unit 20 Maret 250 Unit
9 April 150 Unit 21 April 200 Unit
10 Mei 0 Unit 22 Mei 0 Unit
11 Juni 200 Unit 23 Juni 140 Unit
12 Juli 150 Unit 24 Juli 160 Unit
3.1.3 Data harga bahan baku
Tabel 3. Harga bahan baku yang terdiri dari kayu, busa, kulit
kambing dan lem epoxy Fox
Keterangan Harga Satuan

Kayu 0,2 m(Kubik) Rp80,000.00


Busa (1 set busa) Rp7,000.00
Kulit Kambing (40x45)cm Rp20,000.00
Lem Epoxy Fox(1kg = 100 kg) Rp26,000.00
Jumlah Rp133,000.00
3.1.4 Data Inventory
Tabel 4. Data pembelian agustus 2015 – Juli 2016
Keteranga Harga Satuan Pembelian Total Biaya Item
n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kayu 0,2 m(Kubik) Rp80,000.00 155 105 155 105 0 155 205 105 155 0 205 155 1500 Rp120,000,000.00
Busa (1 set busa) Rp7,000.00 155 105 155 105 0 155 205 105 155 0 205 155 1500 Rp10,500,000.00
Kulit Kambing (40x45)cm Rp20,000.00 155 105 155 105 0 155 205 105 155 0 205 155 1500 Rp30,000,000.00
Lem Epoxy Fox(1kg = 100 Rp26,000.00 2 1 2 1 0 2 2 1 2 0 2 2 17 Rp442,000.00
kg)
Jumlah Rp133,000.00 467 316 467 316 0 467 617 316 467 0 617 467 4517 Rp160,942,000.00

8
Tabel 5. Data pembelian agustus 2016- juki 2017
Pembelian
Keterangan Harga Satuan Total Biaya Item
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Kayu 0,2 m(Kubik) Rp80,000.00 165 205 155 105 125 205 0 255 205 0 145 165 1730 Rp138,400,000.00
Busa (1 set busa) Rp7,000.00 165 205 155 105 125 205 0 255 205 0 145 165 1730 Rp12,110,000.00
Kulit Kambing (40x45)cm Rp20,000.00 165 205 155 105 125 205 0 255 205 0 145 165 1730 Rp34,600,000.00
Lem Epoxy Fox(1kg = 100 kg) Rp26,000.00 1 2 2 1 1 2 3 2 0 2 2 18 Rp468,000.00

Jumah Rp133,000.00 496 617 467 316 376 617 0 768 617 0 437 497 5208 Rp185,578,000.00

3.1.5 Data Biaya


Tabel 6. Tabel Total biaya pesan yang diperoleh dari biaya
transportasi dan biaya telepon
No Bahan baku Biaya Pemesanan/Bulan
1 Kayu Rp2,745,000.00
2 Busa Rp38,000.00
3 Lem Epoxy Fox Rp8,000.00
4 Kulit Kambing Rp46,000.00
Total Rp2,837,000.00
3.1.6 Tabel 7. Total biaya simpan didapat diperoleh dari biaya
perawatan (maintenance), kehilangan dan biaya listrik.
No Nama Bahan Biaya Simpan / Bulan
1 Kayu Rp390,000.00
2 Busa Rp18,000.00
3 Lem Epoxy Fox Rp9,000.00
4 Kulit Kambing Rp36,000.00
Jumlah Rp453,000.00

3.2 Pengolahan Data


3.1.7 Pengolahan data permintaan menggunakan POM-QM For
Windows 3.

Gambar 3. Hasil pengolahan menggunakan POM-QM For Windows


dengan metode Moving Average dan Single Exponenetial Smoothing

9
Berdasarkan plot data permintaan masa lalu pada tabel 4.2
Dapat dilihat bahwa permintaan tersebut terjadi secara acak. Menurut
Lindawati (2003) permintaan yang memiliki pola acak menggunakan
metode Moving average dan single Exponential Smoothing.
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan dengan menggunakan
metode Moving Average dan Single Exponential Smoothing diperoleh
bahwa metode yang tepat adalah Single Exponential Smoothing sebab
memiliki MAD, MAPE dan MSE paling kecil yaitu peramalan untuk
bulan Juli dan Agustus tahun 2017 157 yang didapat dari hasil
peramalan dari Output POM-QM For Windows 3
Tabel 8. Hasil peramalan permntaan bahan baku Cowboy chair goat
skin
Jumlah
Bulan Permintaan
Agustus-2017 157
September-2017 157
3.1.8 Master Production Schedule (MPS)
MPS mewakili sebuah rencana untuk pelaksanaan produksi MPS
dibuat berdasarkan hasil forecasting dan pesanan konsumen. MPS
bulanan tersebuat akan diibagi menjadi MPS harian dengan
mengasumsikan 1 bulan memiliki 30 atau 31 hari.
Tabel 9. MPS harian bulan Agustus 2017
Hari 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Produk 7 7 7 7 7 7 7 7 7

Tabel 10. Tabel harian bulan September 2017


Hari 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Produk 7 7 7 7 7 7 7 7 7

3.1.9 Perhitungan Jumlah Kebutuhan bersih


Dari data MPS harian yang juga merupakan kebutuhan kotor dapat
diketahui kebutuhan bersih (net requirement) dengan mengurangi
kebutuhan kotor (gross requirement) dengan persediaan yang dimiliki
(on hand). Kebutuhan bersih ini merupakan banyaknya produk, part

10
atau item yang harus diproduksi setiap periode untuk mengetahui
pesanan konsumen. Dengan mengasumsikan bahwa 1 bulan ada 30 -31
hari, maka dapat dibuat kebutuhan bersih untuk produk maupun part
atau item. Perhitungan bersih tersebut dilakukan dengan menggunakan
MRP.
Berdasarkan data persediaan awal dan jumlah kebutuhan kotor,
maka dapat dihitung barapa jumlah kebutuhan bersih perhari. Hasil
perhitungan kebutuhan baersih nantinya akan digunakan sebagai dasar
untuk menghitung jumlah lot setiap kali pembelian dilakukan. Hasil
akhir perhitungan jumlah bersih untuk Cowboy chair goat skin dan
tiap-tiap bahan baku.
Tabel 11.
Keterngan Perhitungan Jumlah Satuan
Kayu 0,2 m(Kubik) 0.2*157 31.4 M (kubik)
Busa (1 set busa) 1*157 157 pcs
Kulit Kambing (40x45)cm 1 potong *157 157 157 potong
Lem Epoxy Fox(1kg = 100 pcs) 2 2 kg
3.1.10 Perhitungan Lot Sizing
Setelah diketahui jumlah unit kebutuhan bersih untuk tiap-tiap
bahan baku, maka perlu direncanakan pembelian bahan baku tersebut.
Perencanaan pembelian bahan baku dilakukan dengan cara menetukan
jumlah dan wajtu pembelian yang optimal untuk tiap-tiap pembelian.
Pada penelitian ini, penentuan jumlah dan waktu pembelian masing-
masing bahan baku akan dihitung dengan menggunakan 2 metode lot
sizing Lot for lot dan Part Period . Pemilihan metode yang
menghasilkan jumlah biaya yang paling minimal diantara 2 metode
yang digunakan.
a. Perhitungan lot for lot dengan memperhityngkan biaya simpan saja
sehingga mengasumsikan bahwa biaya simpan /persediaan 0. Karena
jumlah yang disimpan sama dengan jumlah yang diproduksi.
Perhitungan dengan menggunakan POM-QM For Windows 3

11
Gambar 4. Lot for lot bahan baku Kayu

Gambar 5. Lot for lot bahan baku Busa

Gambar 6. Lot for lot bahan baku Lem Epoxy

Gambar 7. Lot for lot bahan baku Kulit kambing

12
b. Perhitungan Lot sizing dengan menggunakan Part Period Blancing

Gambar 8. Part period balancing bahan baku kayu

Gambar 9. Part period balancing bahan baku Busa

Gambar 10. Part period balancing bahan baku Lem Epoxy

Gambar 11. Part period balancing bahan baku Kulit Kambing

13
3.3 Analisis
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan dengan metode lot for
lot dan Part period balancing dapat diketahui bahwa metode lot for lot
yang terbukti lebih efiisien. Dapat dilihat pada tabel dibawah dapat
diketahui bahwa perhitungan metode lot sizing lot for lot dan lot sizing
Part period balancing yang memiliki total biaya paling rendah adalah
Metode Lot for lot yaitu Rp 2.921.500,00 Karena pada metode Part
period balancing mempertimbangkan juga biaya simpan sehingga
menambah total biaya yang dikeluarkan perusahaan lot sizing lot for lot
dapat mengefisiensi biaya persediaan bahan baku pada perusahaan. Karena
dalam perhitungan lot for lot jumlah pesananan sesuai dengan jumlah yang
sesungguhnya yang diperlukan sehingga menghasilkan tidak adanya
persediaan yang disimpan . Sehingga biay yang timbul hanya berupa biaya
pemesanan saja.
Perbandingan perhitungan yang telah dilakukan dan telah didapatkan
hasil lot for lot memiliki biaya yang paling rendah sebesar RP
2.921.500,00 sedangkan biaya yang dihasilkan perusahaan dengan
menggunakan perhitungan yang masih konvensional didapatkan hasil
sebesar Rp 6.534.000,00 sehingga dapat didimpulkan bahwa dengan
menggunakan metode lot sizing lot for lot perusahaan dapat menghemat
biatya sebesar Rp 3.612.500 setiap periode.
Tabel 12. Perbandngan hasil biaya lot for lot dan Part period balancing.
Bahan baku Metode lot sizing PPB Metode Lot sizing LFL Metode Perushaan
Kayu Rp2,893,500.00 Rp2,745,000.00 Rp6,270,000.00
Busa Rp66,500.00 Rp66,500.00 Rp112,000.00
Lem Epoxy Rp14,280.00 Rp18,000.00 Rp34,000.00
Kulit Kambing Rp92,000.00 Rp92,000.00 Rp118,000.00
Total Rp3,066,280.00 Rp2,921,500.00 Rp6,534,000.00

14
BAB IV
PENUTUP

Pada bab ini, akan menjelaskan kesimpulan dan saran untuk pengembangan
lebih lanjut dari aplikasi yang telah dibuat. Kesimpulan yang diambil berasal dari
hasil dan analisa uji coba yang telah dilakukan.

4.1 Kesimpulan
a. Aplikasi metode MRP memberikan informasi perencanaan kebutuhan bahan
(Bill Of Material), jadwal pesanan dan persediaan bahan
b. Dengan adanya sistem ini user tidak perlu menghitung stock secara manual.
Dan dengan adanya sistem ini user dapat mengetahui stock secara riil.

4.2 Saran
Sistem yang telah di terapkan dalam tugas akhir ini dapat di kembangkan lagi:
a. Untuk memudahkan user dalam mengatur keuangan dalam perusahaan sistem
ini dapat di kembangkan dengan menghubungkan dengan sistem informasi
akuntansi
b. Untuk memudahkan bagian Produksi dan bagian Gudang sistem ini dapat di
kembangkan dengan sistem informasi gudang

15

Anda mungkin juga menyukai