Kelompok 3
Disusun Oleh:
Candra Bayu Permana
Dimas Febry
Evi Avitasari
Hayati Nufus
M. Afil Muafi
M. Apriliza
2017
KATA PENGANTAR
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua
khusunya para remaja dan pelajar.Penyusun juga meminta maaf apabila banyak
kesalahan dalam penyusunan makalah ini.
Penulis.
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3
Perlu diketahui bahwa dalam kegiatan produksi ada pihak yang terkait.
Pihak Pertama adalah pihak yang menghasilkan barang dan jasa yang kita
sebut sebagai produsen. Sedangkan pihak kedua adalah pihak yang
mengkonsumsi barang dan jasa yaitu konsumen.
Karenanya, tujuan produksi juga dapat dilihat secara khusus dari sudut
kepentingan pihak-pihak tersebut. Bagi pihak produsen, tujuan produksi
adalah untuk meningkatkan keuntungan serta menjaga kesinambungan
perusahaan. Sementara bagi masyarakat atau konsumen, tujuan produksi
adalah untuk menyediakan berbagai benda pemuas kebutuhan.
Dalam perancangan produk ada dua pendekatan yang digunakan yaitu sebagai
berikut:
Syarat syarat dalam penetapan skala proses produksi barang dan jasa di
antaranya sebagai berikut:
Adapun tahap tahapan di dalam penetapan skala proses produksi barang dan
jasa sebagai berikut:
a. Routing
Menetapkan dan menentukan termasuk penyusunan alat alat yang di
pergunakan. Sebelum produksi dimulai, urutan-urutan tersebut disusun
terlebih dahulu dalam route sheet.
b. Scheduling
Menetapkan dan menentukan jadwal operasi proses produksi yang
disinergikan sebagai suatu kesatuan. Jadwal ini dibuat sebelum produk
dimulai dalam bentuk master schedull yang kemudian dipecah-pecah
kedalam banyak schedull.
c. Dispatching
Menetapkan dan menentukan proses pemberian perintah untuk mulai
melaksanakan operasi proses produksi yang direncanakan di dalam
routing dan scheduling. Surat perintah ini dibuat sebelum produksi
dimulai dalam bentuk dispatchsheet. Dispatchsheet tersebut memuat
beberapa hal tentang pembuatan beberapa barang seperti berikut ini:
1. Barang dan jumlah yang diinginkan
2. Desain, ukuran, dan bahan yang akan digunakan
3. Mesin dan peralatan yang digunakan
4. Petugas yang harus mengerjakan
5. Kapan harus dimulai dan selesai
6. Kepada siapa barang tersebut dijual
d. Follow up
Menetapkan dan menentukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi
penundaan dan mendorng terkoordinasinya seluruh perencanaan operasi
proses produksi
Tata letak mesin harus disesuaikan dengan kebutuhan proses produksi yang
tentunya meliputi penyimpanan dan jalan untuk kelancaran arus bahan baku
5
a. Sifat produksi
b. Urutan proses produksi
c. Macam hasil produksi
d. Peralatan da perlengkapan yang digunakan
Pada perusahaan manufaktur terdapat dua tata letak yang secara umum
diaplikasikan dalam desain layout, yaitu :
1. Tata Letak Berdasarkan Aliran Produksi (Layout by Product) Proses
produksi yang berdasarkan aliran produksi adalah tata letak pabrik dimana
mesin-mesin dan fasilitas manufaktur yang lain diatur menurut urutan
(sequence) dari proses yang dibutuhkan untuk mengahsilkan suatu
produk. Proses pembuatan produk selalau ditentukan lebuh dahulu, yang
kemudian ditentukan urutan mesun-mesinnya. Layout berdasarkan produk
ini digunakan dalam beberapa industri yang menghasilkan produksi massa
dan produk terstandarisasi.
2. Tata Letak Berdasarkan Fungsi/Macam Proses (Layout by Process) Tata
letak berdasarkan macam proses (process/functional layout) adalah segala
mesin serta peralatan produksi yag memiliki tipe atau jenis sama
dikelompokkan dalam satu departemen, sehingga hanya terdapat satu
jenis proses pada setiap bagian. Dalam layout ini biasanya digunakan
general purpose machines dan terdapat pada industri yang berdasarkan job
order shop/batch production
3. Tata Letak berdasarkan model (Layout by Stationary) Tata letak model ini
biasanya dilakukan pada kegiatan yang mempunyai bagian besar atau
assembly besar. Disini, para operator dan perlengkapan kerjanya
didekatkan kepada bahan baku, contoh, mesin pencetak beton dalam
pembuatan gedung bertingkat, jembatan, dan sebagainya
Kelebihan:
1. Biaya per unit rendah bila produk dalam volume yang besar.
2. Pemborosan dapat diperkecil karena menggunakan tenaga mesin.
3. Biaya tenaga kerja rendah.
4. Biaya pemindahan bahan di pabrik rendah karena jaraknya lebih
pendek.
Kekurangan:
Kelebihan:
Kekurangan:
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Produksi merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang terjadi pada setiap
lapisan masyarakat. Yang mana produksi tersebut adalah suatu kegiatan yang
menghasilkan atau menambah nilai guna barang atau jasa yang mana
bertujuan sebagai memenuhi kebutuhan manusia itu sendiri.
Tujuan dari produksi tersebut salah satunya untuk memenuhi kebutuhan
manusia dan menghasilkan barang dan jasa.
3.2 Saran
sebelum mencapai tujuan yang diharapkan perlu di rencanakan dulu cara
pengelolaan faktor produksi tersebut.
11
DAFTAR PUSTAKA