Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MENGELOLA PROSES PRODUKSI


(Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata pelajaran Kewirausahaan)

Kelompok 3
Disusun Oleh:
 Candra Bayu Permana
 Dimas Febry
 Evi Avitasari
 Hayati Nufus
 M. Afil Muafi
 M. Apriliza

SEKOLAHMENENGAH KEJURUAN (SMK) KIMIA


PGRI KOTA SERANG

2017
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah


melimpahkan rahmat-NYA, sehingga penulis penyusun dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini. Tidak lupa shalawat serta salam selalu kita curahkan
kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad Shalallahhu’Alaihi Wasallam yang
telah membimbing umatnya di jalan yang benar. Makalah ini penulis susun
berdasarkan tugas dari sekolah yang bertemakan “Mengelola Proses Produksi”

Dalam pembuatannya penulis mendapat banyak bantuan dari beberapa


pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu hingga terselesainya makalah ini tepat waktu.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua
khusunya para remaja dan pelajar.Penyusun juga meminta maaf apabila banyak
kesalahan dalam penyusunan makalah ini.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Penulis.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................

DAFTAR ISI ...........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................

1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................

1.3 Tujuan Masalah .........................................................................................

1.4 Manfaat Penulisan .....................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Proses Produksi .......................................................................

2.2 Tujuan Produksi ........................................................................................

2.3 Perancangan Produk ..................................................................................

2.3 Jenis-Jenis Proses Produksi ........................................................................

2.4 Faktor Produksi .........................................................................................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ................................................................................................

3.2 Saran ...........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Wirausahawan harus melakukan proses produksi agar usahanya tetap


berjalan lancar. Pada perusahaan manufaktur di mana kegiatan operasional
sehari-hari yang dilakukan adalah membuat barang, maka kegiatan itu harus
dilakukan secara efisien. Sifat proses produksi adalah mengolah, yaitu
mengolah bahan baku dan bahan pembantu secara manual atau menggunakan
peralatan modern, sehingga menghasikan produk yang bernilai lebih tinggi
dari barang sebelumnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan proses produksi?


2. macam-macam proses produksi?
3. Tujuan dari proses produksi ?
4. langkah–langkah proses produksi?
5. bagaimana cara melakukan penataan mesin yang baik?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui arti dari proses produksi.


2. Mengetahui macam-macam proses produksi.
3. Mengetahui tujuan proses produksi.
4. Mengetahui langkah-langkah proses produksi.
5. Mengetahui cara melakukan penataan mesin yang baik.

1.4 Manfaat Penulisan

1. Sebagai sumber informasi bagi pembaca yang ingin mengetahui tentang


Proses Produksi.
2. Sebagai motivasi bagi pembaca untuk meneliti lebih lanjut mengenai tata
cara yang baik dalam mengelola proses produksi.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Proses Produksi

Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana


sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang
ada diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk
menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa (Assauri, 1995).

Proses juga diartikan sebagai cara, metode ataupun teknik bagaimana


produksi itu dilaksanakan. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan
dana menambah kegunaan (Utility) suatu barang dan jasa. Menurut Ahyari
(2002) proses produksi adalah suatu cara, metode ataupun teknik menambah
keguanaan suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor produksi yang
ada.

Melihat kedua definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa proses


produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan
suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti
tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi
kebutuhan manusia.

Maka dari itu, Proses Produksi merupakan kegiatan menambah faedah


(kegunaan) dari suatu benda atau menciptakan suatu benda baru (hasil)
sehingga lebih bermanfaat dalam pemenuhan kebutuhan.

Sedangkan menurut V.Gaspersz, 2004 Proses Produksi yakni suatu kegiatan


perbaikan terus-menerus yang dimulai dari sederet siklus sejak adanya ide-ide
untuk menghasilkan suatu produk, pengembanga produk, proses produksi
hingga distribusi kepada konsumen.

2.2 Tujuan Produksi

Kita dapat melihat bahwa tanpa kegiatan produksi, kebutuhan manusia


yang banyak ragamnya itu tidak dapat dipenuhi. Kemajuan dalam hal
melakukan produksi ada hubungannya dengan standar hidup. Jadi, secara
umum tujuan produksi adalah memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai
kemakmuran.

2
3

Perlu diketahui bahwa dalam kegiatan produksi ada pihak yang terkait.
Pihak Pertama adalah pihak yang menghasilkan barang dan jasa yang kita
sebut sebagai produsen. Sedangkan pihak kedua adalah pihak yang
mengkonsumsi barang dan jasa yaitu konsumen.

Karenanya, tujuan produksi juga dapat dilihat secara khusus dari sudut
kepentingan pihak-pihak tersebut. Bagi pihak produsen, tujuan produksi
adalah untuk meningkatkan keuntungan serta menjaga kesinambungan
perusahaan. Sementara bagi masyarakat atau konsumen, tujuan produksi
adalah untuk menyediakan berbagai benda pemuas kebutuhan.

2.3 Perancangan Produk

Dalam perancangan produk ada dua pendekatan yang digunakan yaitu sebagai
berikut:

a. Pendekatan pelanggan atau konsumen


Untuk pendekatan ini ,perancangan produk lebih diarahka pada
bagaimana memenuhi selera pelanggan agar mereka terpuaskan.
b. Pendekatan pesaing
Perancangan produk lebih diarahkan pada cara pesaing berupaya
meningkatkan kepuasan pelanggan untuk memenangkan
persaingan,perancangan produk lebih pada memanfaatkan kelemhan
pesaing menjadi keunggulan.

Perencanaan produk mencakup design(untuk barang),manfaat,kualitas dan


harga,ukuran(barang),keunggulan dari produk lain dll.

Adapun hal yang harus dipertimbangkan dalam menetapkan skala proses


produksi barang dan jasa adalah sebagai berikut:

1. Produk apa yang akan diproduksi


2. Kapan kegiatan proses produuksi akan dimulai
3. Berapa besarnya dana yang diperlukan
4. Berapa banyak tenaga kerja yang diperlukan
5. Peralatan apa yang diperlukan
6. Berapa tingkat persediaan bahan baku yang di perlukan
4

Syarat syarat dalam penetapan skala proses produksi barang dan jasa di
antaranya sebagai berikut:

1. Penetapan skala proses produksi barang dan jasa harus disesuaikan


dengan tujuan usaha
2. Penetapan skala proses produksi barang dan jasa harus sederhana dan
mudah dijalankan
3. Penetapan skala proses produksi barang dan jasa harus dapat memberikan
analisis dan klasifikasi tentang kegiatan operasi proses produksi

Adapun tahap tahapan di dalam penetapan skala proses produksi barang dan
jasa sebagai berikut:

a. Routing
Menetapkan dan menentukan termasuk penyusunan alat alat yang di
pergunakan. Sebelum produksi dimulai, urutan-urutan tersebut disusun
terlebih dahulu dalam route sheet.
b. Scheduling
Menetapkan dan menentukan jadwal operasi proses produksi yang
disinergikan sebagai suatu kesatuan. Jadwal ini dibuat sebelum produk
dimulai dalam bentuk master schedull yang kemudian dipecah-pecah
kedalam banyak schedull.
c. Dispatching
Menetapkan dan menentukan proses pemberian perintah untuk mulai
melaksanakan operasi proses produksi yang direncanakan di dalam
routing dan scheduling. Surat perintah ini dibuat sebelum produksi
dimulai dalam bentuk dispatchsheet. Dispatchsheet tersebut memuat
beberapa hal tentang pembuatan beberapa barang seperti berikut ini:
1. Barang dan jumlah yang diinginkan
2. Desain, ukuran, dan bahan yang akan digunakan
3. Mesin dan peralatan yang digunakan
4. Petugas yang harus mengerjakan
5. Kapan harus dimulai dan selesai
6. Kepada siapa barang tersebut dijual
d. Follow up
Menetapkan dan menentukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi
penundaan dan mendorng terkoordinasinya seluruh perencanaan operasi
proses produksi

Tata letak mesin harus disesuaikan dengan kebutuhan proses produksi yang
tentunya meliputi penyimpanan dan jalan untuk kelancaran arus bahan baku
5

di pabrik urutan dan pengerjaan harus dilakukan sampai menjadi produk


akhir.Pola pemilihan tata letak mesin antara lain dipengaruhi oleh:

a. Sifat produksi
b. Urutan proses produksi
c. Macam hasil produksi
d. Peralatan da perlengkapan yang digunakan
Pada perusahaan manufaktur terdapat dua tata letak yang secara umum
diaplikasikan dalam desain layout, yaitu :
1. Tata Letak Berdasarkan Aliran Produksi (Layout by Product) Proses
produksi yang berdasarkan aliran produksi adalah tata letak pabrik dimana
mesin-mesin dan fasilitas manufaktur yang lain diatur menurut urutan
(sequence) dari proses yang dibutuhkan untuk mengahsilkan suatu
produk. Proses pembuatan produk selalau ditentukan lebuh dahulu, yang
kemudian ditentukan urutan mesun-mesinnya. Layout berdasarkan produk
ini digunakan dalam beberapa industri yang menghasilkan produksi massa
dan produk terstandarisasi.
2. Tata Letak Berdasarkan Fungsi/Macam Proses (Layout by Process) Tata
letak berdasarkan macam proses (process/functional layout) adalah segala
mesin serta peralatan produksi yag memiliki tipe atau jenis sama
dikelompokkan dalam satu departemen, sehingga hanya terdapat satu
jenis proses pada setiap bagian. Dalam layout ini biasanya digunakan
general purpose machines dan terdapat pada industri yang berdasarkan job
order shop/batch production
3. Tata Letak berdasarkan model (Layout by Stationary) Tata letak model ini
biasanya dilakukan pada kegiatan yang mempunyai bagian besar atau
assembly besar. Disini, para operator dan perlengkapan kerjanya
didekatkan kepada bahan baku, contoh, mesin pencetak beton dalam
pembuatan gedung bertingkat, jembatan, dan sebagainya

2.4 Jenis-jenis Proses Produksi


A. Jenis proses produksi di tinjau dari segi wujud proses produksi
a. Proses produksi kimiawi
Proses produksi kimiawi merupakan suatu proses produksi yang
menitikberatkan kepada adanya proses analisa atau sintesa serta
senyawa kimia. Contoh perusahaan obat-obatan, perusahaan tambang
minyak.
b. Proses produksi perubahan bentuk
6

Proses perubahan bentuk adalah proses produksi dimana dalam


pelaksanaannya menitikberatkan pada perubahan masukan (input)
menjadi keluaran (output) sehingga didapatkan penambahan manfaat
atau faedah dari barang tersebut. Contohnya perusahaan mebel,
perusahaan garmen.
c. Proses produksi assembling
Proses produksi assembling merupakan suatu proses produksi yang
dalam pelaksanaan produksinya lebih mengutamakan pada proses
penggabungan dari komponen-komponen produk dalam perusahaan
yang bersangkutan atau membeli komponen produk yang dibeli dari
perusahaan lain. Contohnya perusahaan yang memproduksi peralatan
elektronika, perakitan mobil.
d. Proses produksi transportasi
Proses produksi transportasi merupakan suatu proses produksi
dengan jalan menciptakan jasa pemindahan tempat dari barang ataupun
manusia. Dengan adanya pemindahan tempat tersebut maka barang
atau manusia yang bersangkutan ini akan mempunyai kegunaan atau
merasakan adanya tambahan manfaat. Contohnya perusahaan kereta
api, perusahaan angkutan.
e. Proses produksi penciptaan jasa administrasi
Proses produksi penciptaan jasa administrasi adalah suatu proses
produksi yang memberikan jasa administrasi kepada perusahaan-
perusahaan yang lain atau lembaga-lembaga yang memerlukannya.
Pemberian metode penyusunan, penyimpanan dan penyajian data serta
informasi yang diperlukan oleh masing-masing perusahaan yang
memerlukannya merupakan jasa yang diproduksi oleh perusahaan-
perusahaan semacam ini. Contohnya lembaga konsultan manajemen
dan akuntansi, biro konsultan manajemen.
B. Jenis proses produksi ditinjau dari segi arus proses produksi
a. Proses produksi terus menerus (Continous processes)
Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi yang
mempunyai pola atau urutan yang selalu sama dalam pelaksanaan
proses produksi di dalam perusahaan. Proses produksi secara kontinu
dilakukan pada industri dengan skala produksi besar. Contoh industri
yang melakukan produksi secara kontinu adalah industri gelas. Gelas
dipanaskan sehingga berbentuk lunak dan kemudian dialirkan ke mesin
pencetak untuk dibentuk. Proses pencairan dan pencetakan
berlangsung secara terus menerus tanpa terhenti. Proses produksi pada
umumnya dihentikan berdasarkan keperluan perawatan dan perbaikan.
Secara rutin (bisa sebulan sekali, enam bulan sekali, atau setahun
7

sekali) proses produksi dihentikan dan dilakukan perawatan dan


pemeriksaan menyeluruh (overhaul) terhadap alat-alat proses.
Pada proses produksi secara kontinu umum digunakan sistem yang
terotomatisasi. Dengan bantuan PLC (Programmable Logic
Controller) atau pengontrol otomatis lain, kesalahan proses produksi
akibat kecerobohan manusia dapat dikurangi sehingga proses produksi
dapat berlangsung terus menerus dengan kondisi yang stabil atau
bahkan mendekati tunak (semua keadaan konstan dan tidak berubah).
Ciri-ciri :
1. Produksi dalam jumlah besar, variasi produk sangat kecil dan
sudah distandarisir.
2. Menggunakan product lay out atau departmentation by product.
3. Mesin bersifat khusus.
4. Operator tidak mempunyai keahlian yang tinggi.
5. Salah satu mesin/ peralatan rusak atau terhenti, seluruh proses
produksi terhenti.
6. Tenaga kerja sedikit.
7. Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses kecil.
8. Dibutuhkan maintenance specialist yang berpengetahuan dan
pengalaman yang banyak.

Kelebihan:

1. Biaya per unit rendah bila produk dalam volume yang besar.
2. Pemborosan dapat diperkecil karena menggunakan tenaga mesin.
3. Biaya tenaga kerja rendah.
4. Biaya pemindahan bahan di pabrik rendah karena jaraknya lebih
pendek.

Kekurangan:

1. Terdapat kesulitan dalam perubahan produk.


2. Proses produksi mudah terhenti yang menyebabkan kemacetan
seluruh proses produksi.
3. Terdapat kesulitan menghadapi perubahan tingkat permintaan.
b. Proses produksi terputus-putus (intermitten processes)
Proses produksi terputus-putus adalah suatu proses produksi
dimana arus proses yang ada dalam perusahaan tidak selalu sama. pada
umumnya dilakukan oleh industri proses kimia dengan skala produksi
kecil atau menengah dan industri manufaktur.
Contoh dari industri yang umumnya melakukan proses produksi
secara terputus-putus adalah industri manufaktur seperti
8

industri sepatu dan industri proses kimia seperti


industri farmasi, tinta, cat, dan perekat. Pada proses produksi terputus-
putus tinta dan cat, dikenal teknik colour-run. Teknik ini berlangsung
dengan memproduksi warna paling muda terlebih dahulu, seperti
misalnya kuning muda, dilanjutkan dengan warna yang lebih tua,
seperti misalnya jingga, kemudian merah dan seterusnya hingga
mencapai warna hitam dan proses produksi diulang lagi. Dengan
menggunakan teknik ini, pencucian dan rekonfigurasi mesin antar
partai dapat diminimalkan. Namun demikian, warna putih (yaitu warna
opaque, bukan transparan), adalah satu-satunya warna yang tidak dapat
diproduksi dengan menggunakan teknik ini karena pigmen putih dapat
memengaruhi warna lain.
Ciri-ciri:
1. Produk yang dihasilkan dalam jumlah kecil, variasi sangat besar.
2. Menggunakan mesin-mesin bersifat umum dan kurang otomatis.
3. Operator mempunyai keahlian yang tinggi.
4. Proses produksi tidak mudah terhenti walaupun terjadi kerusakan
di salah satu mesin.
5. Menimbulkan pengawasan yang lebih sukar.
6. Persediaan bahan mentah tinggi.
7. Membutuhkan tempat yang besar.

Kelebihan:

Fleksibilitas yang tinggi dalam menghadapi perubahan produk yang


berhubungan dengan mesin bersifat umum yaitu system pemindahan
menggunakan tenaga manusia, diperoleh penghematan uang dalam
investasi mesin yang bersifat umum dan proses produksi tidak mudah
terhenti, walaupun ada kerusakan di salah satu mesin.

Kekurangan:

1. Dibutuhkan scheduling dan routing yang banyak karena produk


berbeda tergantung pemesanan.
2. Pengawasan produksi sangat sukar dilakukan.
3. Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses cukup besar.
4. Biaya tenaga kerja dan pemindahan bahan sangat tinggi, karena
menggunakan banyak tenaga kerja dan mempunyai tenaga ahli.
c. Proses produksi campuran
Proses produksi ini merupakan penggabungan dari proses produksi
terus-menerus dan terputus-putus. Penggabungan ini digunakan
9

berdasarkan kenyataan bahwa setiap perusahaan berusaha untuk


memanfaatkan kapasitas secara penuh.

C. Jenis proses produksi ditinjau dari segi keutamaan proses produksi


Pada umumnya manajemen perusahaan akan mengadakan pemisahan jenis
proses produksi dalam perusahaan atas dasar keutamaan proses produksi
dalam perusahaan yang bersangkutan yaitu proses produksi utama dan
proses produksi bukan utama.
1. Proses produksi utama
merupakan proses produksi dimana proses produksi tersebut sesuai
dengan tujuan didirikannya perusahaan yang bersangkutan. Jadi
merupakan kegiatan inti perusahaan. Yang termasuk dalam kelompok
ini antara lain:
a. Proses Produksi Terus Menerus, yakni proses produksi dimana
terdapat pola atau urutan proses produksi yang pasti dan tidak
berubah-ubah dari waktu ke waktu.
b. Proses Produksi terputus-Putus, yakni proses produksi dimana
terdapat beberapa pola atau urutan pelaksanaan produksi. Pola
pelaksanaan produksi yang digunakan hari atau bulan ini sangat
mungkin akan berbeda dengan pola atau urutan pelaksanaan proses
produksi pada bulan yang lalu atau bulan yang akan datang.
c. Proses Produksi Proses, merupakan prosesproduksi dimana
pelaksanaan pengolahan baha baku sampai dengan barang jadi
akan melalui suatu proses persenyawaan atau pemecahan. dengan
demikian pelaksanaan proses produksi akan sangat bergantung
pada jenis bahan baku dan bahan penolong yang digunakan.
d. Proses Produksi Proses yang Sama, merupakan jenis proses
produksi dimana terdapat beberapa pekerjaan serta urutan yang
sama dalam proses produksi meski produk yang dihasilkan
berbeda-beda.
e. Proses Produksi Proyek Khusus, merupakan suatu proses produksi
yang dilaksanakan katrena adanya beberapa program khusus atau
adanya kepentingan khusus. Apabila proses produksi yang
dilaksanakan untuk program tersebut selesai, maka proses produksi
juga akan berakhir.
f. Proses Produksi Industri Berat, yaitu proses produksi dimana
terdapat berbagai macam aktivitas sehubungan dengan
penyelesaian produksi yang sangat komplek. Sedemikian
kompleknya sehingga proses tersebut dibagi menjadi subproses-
subproses.
10

2. Proses Produksi Bukan Utama


merupakan proses produksi yang dilaksanakan sehubungan dengan
adanya kepentingan khusus. Proses produksi bukan utama ini hanya
merupakan kegiatan penunjang dalam perusahaan yang bersangkutan.
yang termasuk dalam kelompok ini antara lain:
a. Penelitian
b. Model
c. Prototype
d. Percobaan
e. Demonstrasi

2.5 Faktor Produksi


Faktor produksi adalah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk memproduksi
barang dan jasa.
Faktor-faktor produksi meliputi :

a. Faktor Produksi Alam


Faktor produksi alam ialah semua kekayaan yang terdapat di alam
semesta yang dapat digunakan dalam proses produksi. Faktor produksi
alam sering pula disebut faktor produksi asli. Faktor produksi alam terdiri
atas tanah, air, sinar matahari, udara, dan barang tambang.
b. Faktor Produksi Tenaga Kerja
Faktor produksi tenaga kerja (labor) ialah faktor produksi insani secara
langsung maupun tidak langsung menjalankan kegiatan produksi. Faktor
produksi tenaga kerja dikategorikan sebagai faktor produksi asli.
Meskipun mesin-mesin telah banyak menggantikan manusia sebagai
pelaksana proses produksi, namun keberadaan manusia mutlak
diperlukan.
c. Faktor Produksi Modal
Faktor produksi modal adalah faktor penunjang dalam mempercepat
atau menambah kemampuan dalam memproduksi. Faktor produksi modal
dapat berupa mesin-mesin, alat pengangkutan, sarana pengangkutan, atau
bangunan.
d. Faktor Produksi Keahlian
Faktor produksi keahlian adalah keahlian atau keterampilan yang
digunakan seseorang dalam mengkoordinasikan dan mengelola faktor
produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Produksi merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang terjadi pada setiap
lapisan masyarakat. Yang mana produksi tersebut adalah suatu kegiatan yang
menghasilkan atau menambah nilai guna barang atau jasa yang mana
bertujuan sebagai memenuhi kebutuhan manusia itu sendiri.
Tujuan dari produksi tersebut salah satunya untuk memenuhi kebutuhan
manusia dan menghasilkan barang dan jasa.

3.2 Saran
sebelum mencapai tujuan yang diharapkan perlu di rencanakan dulu cara
pengelolaan faktor produksi tersebut.

11
DAFTAR PUSTAKA

Educational Top Studies Files. 2013. “Mengelola Proses Produksi”.


Kewirausahaan. https://Top-Sudies.blogspot.co.id. Diakses Pada 28
Oktober 2017. 14:15:12 WIB

Kewirausahaan SMK Bhakti Idhata. 2014. “Mengelola Proses Produksi”.


https://Kewirausahaan-smkbhaktiidhata25.blogspot.co.id. Diakses pada
28 Oktober 2017. 14:20:03 WIB

Tarigan, Isela. 2012. “Mengelola Proses Produksi”.


https://Tarigan30.blogspot.co.id. Diakses pada 28 oktober 2017.
14:20:19 WIB

Yanti, Jumi. 2014. “Makalah Proses Produksi Sosiologi”.


https://jumi16.blogspot.co.id. Diakses pada 28 oktober 2017. 14:29:20
WIB

Anda mungkin juga menyukai