Anda di halaman 1dari 12

PERANCANGAN PROSES PRODUKSI

Untuk Memenuhi Mata Kuliah Manajemen Operasional


Dosen Pembimbing: M.Atoillah, S.E.,M.M..

Disusun Oleh:
Adam Muhammad Hermanzah (221124866)
Handika Bagus Candra (221124886)
Yusuf Al Qardhawi (221124442)

6MA7

PROGAM STUDI MANAJEMEN

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS WIDYA GAMA LUMAJANG

Jl. Gatot Subroto N.4, Veteran, Karangsari, Kec Sukodono


Kabupaten Lumajang, Jawa Timur
67352

2024
KATA PENGANTAR
Dengan rahmat Allah, Tuhan Yang Maha Esa, kami panjatkan puji syukur kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Manajemen
Operasional dengan judul “ Perancangan Proses Produksi”.

Tugas ini dilakukan dengan melakukan studi lapangan atau penelitian kepustakaan
terhadap sub pembahasan yang akan kita tuju untuk menganalisis materi tertentu . Kemudian
setelah mendapatkan gambaran umum mengenai materi yang ada didalam mata kuliah
Manajemen Operasional tersebut, analisis tersebut akan diterapkan didalam penugasan secara
berkelompok. Tugas Manajemen Operasional tentang berbagai materi materi dasar didalam
perkuliahan Manajemen Operasional merupakan laporan tugas yang disusun dalam rangka
menyelesaikan dan memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Operasional Progam Studi
Manajemen pada tahun 2024. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi para
pembaca pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan tugas ini, terutama kepada bapak M.Atoillah, S.E.,M.M..selaku
Dosen Manajemen Operasional Program Studi Manajemen Institute Teknologi dan Bisnis
Widya Gama Lumajang, serta kepada seluruh mahasiswa kelas 6MA7 angkatan 2024/2025.
Kami menyambut baik segala saran, perbaikan dari semua pihak demi kesempurnaan
perkuliahan yang ada.

Lumajang, 4 April, 2024

Penulis
Daftar Isi

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
Daftar Isi.....................................................................................................................................3
BAB I. PENDAHULUAN.........................................................................................................3
1.1. Latar Belakang.................................................................................................................3
1.2 Tujuan...............................................................................................................................4
1.3 Manfaat.............................................................................................................................4
BAB II. PEMBAHASAN..........................................................................................................4
2.1 Berbagai Tipe Proses Produksi.........................................................................................5
2.2 Keputusan-Keputusan Seleksi Proses...............................................................................7
2.3 Pemilihan diantara Berbagai Alternatif Pemrosesan........................................................8
2.4 Pemilihan Teknologi Perencanaan Proses........................................................................9
BAB III PENUTUP..................................................................................................................10
3.1 KESIMPULAN..............................................................................................................11
3.2 SARAN...........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11
BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Proses produksi merupakan tindakan nyata dan dapat dilihat. Salah satu masalah yang
sering dihadapi oleh manajemen dalam menyusun rencana produksi adalah persediaan yang
kurang atau persediaan produk yang terlalu besar (overstock) serta penyelesaian proses
produksi yang tidak tepat waktu. Jumlah produksi dipengaruhi oleh jumlah permintaan yang
diminta oleh pasar dan konsumen. Jumlah produksi perusahaan dan jumlah permintaan pasar
yang tidak sesuai dapat menyebabkan penumpukan persediaan barang jadi di gudang
perusahaan. Hal tersebut dapat berdampak pada kenaikan biaya penyimpanan barang jadi
yang harus dibayarkan oleh perusahaan setiap periode. Hal tersebut juga dapat menyebabkan
kerugian dalam bentuk permintaan konsumen yang tidak dapat terpenuhi oleh
perusahaan(Sains & Yogyakarta, 2021).
Oleh karena itu, peramalan menjadi tahap penting untuk melakukan perencanaan
produksi di perusahaan untuk meminimumkan kerugian yang ditanggung oleh perusahaan.
Untuk mengantisipasi ketidakcukupan kapasitas produksi, perencanaan kebutuhan kapasitas
harus dilakukan sebaik mungkin dengan biaya seminimal mungkin sehingga tidak terdapat
ketidakcukupan kapasitas dan perusahaan mendapat keuntungan yang optimal. Proses
produksi yang tidak sesuai dengan standar permintaan konsumen akan mengakibatkan
penurunan penjualan produk tersebut dan berdampak pada hilangnya kepercayaan konsumen
terhadap produsen tersebut(Wibhawa, Wiliater, & Adi, 2017).

1.2 Tujuan
 Jelaskan Berbagai tipe proses produksi
 Jelaskan Keputusan-keputusan seleksi proses
 Jelaskan Pemilihan diantara berbagai alternatif pemrosesan
 Jelaskan Pemilihan teknologi perencanaan proses

1.3 Manfaat
 Untuk mengetahui Berbagai tipe proses produksi
 Untuk mengetahui Keputusan-keputusan seleksi proses
 Untuk mengetahui Pemilihan diantara berbagai alternatif pemrosesan
 Untuk mengetahui Pemilihan teknologi perencanaan proses
BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Berbagai Tipe Proses Produksi


Jenis proses produksi dapat dibedakan menjadi 3 yaitu jenis proses produksi ditinjau
dari segi wujud proses produksi, jenis proses produksi ditinjau dari segi arus proses produksi
dan jenis proses produksi jika ditinjau dari segi keutamaan (Ahyari, 1986:62).
1. Jenis proses produksi berdasarkan wujud proses produksi.
Jika dilihat dari wujud proses produksinya, proses produksi dapat
dikategorikan menjadi 4 jenis (Ahyari, 1986:62).
a. Proses Produksi Kimiawi. Yaitu suatu proses produksi yang di dalam
pelaksanaannya dibutuhkan proses analisis atau sintesa serta senyawa kimia.
Proses produksi yang seperti ini biasa digunakan oleh perusahaan yang sifat
produknya membutuhkan adanya perubahan-perubahan kimiawi dalam
pelaksaan proses produksinya.
b. Proses Produksi Perubahan Bentuk Proses produksi perubahan bentuk
merupakan proses produksi yang di dalam proses produksinya terdapat proses
perubahan bentuk dari suatu input menjadi ouput. Dengan adanya proses
perubahan bentuk dari input, maka akan didapatkan penambahan manfaat atau
nilai apabila dibandingkan dengan input semula.
c. Proses Produksi Assembling. Proses produksi assembling merupakan proses
produksi yang di dalam proses produksinya lebih memprioritaskan pada
proses perakitan (assembling) dari komponen-komponen suatu produk.
Komponenkomponen tersebut bisa hasil dari produksi oleh perusahaan yang
bersangkutan atau membeli dari perusahaan lain.
d. Proses Produksi Transportasi. Proses produksi transportasi merupakan suatu
proses produksi dengan cara menciptakan jasa pemindahan barang ataupun
manusia. Dengan adanya jasa pemindahan barang atau manusia yang
bersangkutan akan mempunyai nilai kegunaan atau merasakan manfaatnya.
e. Proses Produksi Penciptaan Jasa Adsmnistrasi Proses produksi penciptaan jasa
administrasi adalah suatu proses produksi yang memberikan jasa administrasi
kepada perusahaan atau lembag lain yang memerlukannya. Perusahaan
semacam ini pada umunya memberi metode penyusunan, penyimpanan dan
penyajian data informasi untuk perusahaan lain yang memerlukan.
2. Jenis proses produksi ditinjau dari segi arus proses produksi.
Yang dimaksud arus proses produksi dalam hal ini yaitu aliran proses produksi
mulai dari input hingga menjadi output. Aliran proses tersebut adalah urutan
pekerjaan yang dilaksanakan dalam proses produksi mulai dari masuknya bahan baku
hingga menjadi produk akhir. Aliran proses ini sangat diperlukan adanya pengamtan
dan analisislebih lanjut untuk sebagai landasan beberapa kebijakan yang akan
digunakan perusahaan tersebut. Contohnya, aliran proses digunakan untuk menyusun
tata letak fasilitas produksi yang akan digunakan dalam proses produksi perusahaan
itu sendiri. Ditinjau dari segi arus proses produksinya, proses produksi perusahaan
dapat dipisahkan menjadi 2 (Ahyari, 1986:67).
a. Proses produksi terus menerus
Proses produksi terus menerus pada umunya disebut proses produksi
continuous. Pada proses produksi ini terdapat pola atau urutan proses yang
tidak berubah-ubah dalam proses produksinya. Pola proses produksi ini akan
selalu sama dari waktu ke waktu. Pada umunya produk yang dihasilkan berupa
produk yang standar, dimana variasi produknya relatif kecil bila dibandingkan
dengan hasil produksinya.
b. Proses produksi terputu-putus
Proses produksi terus menerus biasa disebut juga dengan proses
produksi intermittent. Dimana dalam proses produksinya teradapat beberapa
pola atau urutan proses produksi. Pola proses produksi yang digunakan
biasanya tidak selalu sama atau berubah-ubah. Variasi produk yang dihasilkan
proses produksi ini relatif besar atau banyak bila dibandingkan dengan jumlah
produksi yang dihasilkan.
3. Jenis proses produksi ditinjau dari segi keutamaan proses produksi.
Agar proses produksi berjalan dengan lancar dan mendapatkan hasil yang
optimal, maka diperlukan pengawasan proses yang baik pula. Untuk memudahkan
proses pengawasan tersebut, pada umunya sebuah perusahaan akan memisahkan jenis
proses produksi yang didasarkan pada keutamaan prosesnya. Hal ini sangat
diperlukan karena adanya perbedaan kompleksitas dari proses produksinya. Atas
dasar keutamaan proses ini, maka proses produksi dapat dipilah menjadi 2, yaitu
proses produksi utama dan proses produksi bukan utama (Ahyari, 1986:71). Yang
termasuk dalam proses produksi utama adalah sebagai berikut :
A. Proses produksi terus menerus
Pada proses produksi ini, memiliki kesamaan dengan proses produksi
terus menerus yang dintaju dari segi arus proses, yaitu arus atau aliran proses
produksi yang sama namun dibutuhkan pengawasan ekstra.
B. Proses produksi terputus-putus
Sama halnya dengan proses produksi terputus-putus jika ditinjau dari
segi arus proses produksi, namun di dalam proses terdapat beberapa hal yang
menjadi perhatian khusus, sehingga diperlukan pengawasan yang lebih dari
sekedar arus proses saja.
C. Proses Produksi proses.
Proses produksi proses merupakan proses produksi yang dalam
pengolahan bahan baku hinga menjadi produk akhir mengalami proses
persenyawaan atau pemecahan. Pelaksanaan proses produksi semacam ini
akan ditentukan oleh sifat dari bahan baku atau bahan pembantu yang
dipergunakan pada proses produksi tersebut. Misalnya, pabrik gula tebu,
pabrik minyak bumi, dan lain sebagainya.
D. Proses produksi proses yang sama.
Proses produksi ini terdapat beberapa arus dan proses produksi yang
sama, namun produk yang dihasilkan berbeda-beda. Misalnya perusahaan
sepatu, perusahaan percetakan dan lain sebagainya.
E. Proses produksi proyek khusus
Proses produksi proyek khusus merupakan proses produksi yang
digunakan karena adanya beberapa program atau kepentingan yang khusus.
Pada umumnya proses produksi seperti ini dilaksanakan jika ada permintaan
yang sifatnya khusus. Jika proses produksi dalam program yang khusus sudah
selesai, maka selesai juga proses produksi tersebut.
F. Proses produksi industri berat
Proses produksi industri berat ini tidak termasuk dalam berbagai proses
produksi di atas yang dikarenakan proses produksi tersebut memiliki aktivitas
yang sangat kompleks. Pada umunya proses produksi ini akan dipecah
menjadi berbagai sub proses yang nantinya akan dilakukan perakitan sub-sub
proses yang ada dalam proses produksi itu sendiri. Dari sub-sub proses
tersebut dapat menggunakan proses produksi yang berbeda-beda, tegantung
dari sifat dan jenis dari produk yang diproses.
2.2 Keputusan-Keputusan Seleksi Proses
Banyak keputusan-keputusan proses bersangkutan dengan kapasitas-kapasitas
peralatan atau proses alternatif untukmemproduksi tingkat keluaran tertentu. Dalam masalah
ini, analisis break even dapat digunakan untuk membantu pembuatan keputusan pemilihan
diantara berbagai proses alternatif tersebut, melalui perbandingan keuntungan-keuntungan
relatif setiap proses. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan
seleksi proses secara ringkas dapat diperinci sebagai berikut:

1. Kebutuhan Modal

Pada faktor ini memperkirakan banyaknya modal yang dibutuhkan untuk


persediaan,mesin-mesin,peralatan dan fasilitas-fasilitas lainnya. Untuk aliran garis biasanya
memerlukan modal yang lebih besar daripada aliran intermiten dan proyek.

2. Kondisi Pasar

Mencari tahu apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan pelanggan, membuat
perkiraan volume penjualan pada harga yang direncanakan apakah akan menghasilkan laba
yang diinginkan atau tidak serta melihat kondisi persaingan dimasa sekarang dan yang akan
datang.

3. Tenaga Kerja

Apakah tenaga kerja yang sudah ada sesuai dengan kebutuhan suatu jenis proses pada
biaya wajarnya? Dan bagaimana prospek tersedianya tenaga kerja diwaktu yang akan datang.

4. Bahan mentah

Memastikan bahwa bahan bak yang tersedia jumlahnya sudah memadai dan juga
memastikan apakah ada perubahan-perubahan bahan baku dalam proses produksi yang
sedang berjalan.

5. Teknologi

Perusahaan harus mempertimbangkan kemajuan teknologi baik untuk proses maupun


produk. Dipastikan untuk teknologi dapat mendukung proses produksi selama periode
tertentu.

6. Keterampilan manajemen

Pada faktor ini perusahaan diwajibkan untuk dapat menguasai dan dapat memelihara
tipe keterampilan-keterampilan manajemen yang dibutuhkan.
2.3 Pemilihan diantara Berbagai Alternatif Pemrosesan
Pengambilan keputusan adalah proses menimbang perbedaan antara pilihan lain yang
tersedia untuk menentukan kepentingan relatif dari setiap pilihan (Krisnandi
dkk,2019,hlm.78). proses seleksi biasanya dimulai dengan mengidentifikasi masalah dan
tujuannya, diikuti dengan identifikasi, pengumpulan, analisis, penentuan metode yang
diperlukan, pengembangan strategi respon yang tepat, dan strategi respon yang efektif
Pengambilan keputusan merupakan langkah penting dalam proses pengembangan
keputusan, meskipun jelas tidak membatasi pilihan hanya beberapa pilihan dalam satu waktu
(Fahmi,2016,p.2). Pengambilan keputusan yang efisien memerlukan data objektif yang andal
dan data obyektif yang akurat adalahHal ini karena setiap keputusanyang diambil akan
mempunyai dampak yang signifikan akan mempunyaidampak yang besar terhadap setiap
tahapan yang mengawali keputusantersebut , baik keputusan itu dibuat pada saat itukeputusan
atau di kemudianhari . Oleh karena itu , kita harus bisa mengambil keputusan secara holistik
dari seluruh komponennya . untuk menciptakan keputusan yang holistik dariseluruh bagian
komponen.

2.4 Pemilihan Teknologi Perencanaan Proses


Teknologi telah menjadi suatu faktor dominan dalam bisnis serta dalam kehidupan
kita. Kemajuan teknologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap manajemen operasi. ada
dua definisi umum teknologi. Sebagai manajemen operasi, kita dituntut tidak hanya menjadi
pemakai teknologi, tetapi lebih menjadi manajer teknologi. Seorang manajer teknologi tidak
dapat memilih suatu teknologi tanpa pemahaman berbagai macam teknologi yang tersedia.
Teknologi yang tersedia dapat dikelompokkan menjadi:
1. Teknologi Pabrik
Terdapat tiga tingkatan teknologi pabrik ditinjau dari apakah manusia atau mesin
yang mengendalikannya. Tingkatan pertama adalah pekerjaan tangan dimana manusia
merupakan sumber tenaga dan pengendali bagi alat-alat yang digunakan. Tingkatan kedua
adalah pekerjaan mesin, dimana mesin menyediakan tenaga tetapi manusia masih harus
mengendalikan peralatan-peralatan. Tingkatan ketiga dimana proses telah diotomatisasikan,
mesin merupakan sumber tenaga dan pengendali. Manusia berfungsi sebagai pemrogram dan
pengawas mesin.
2. Teknologi Perkantoran
Teknologi perkantoran telah berkembang sangat pesat dengan ditemukannya mesin
ketik dan mesin foto copy elektronik. Dalam kantor proses tranformasi terdiri dari kegiatan
sebagai berikut: pangangan surat-menyurat, pengetikan,pengarsipan dan penggandaan
barang-barang cetak. Dengan berkembangnya teknologi perkantoran, kegiatan-kegiatan ini
telah menajdi semakin diotomatisasikan. Teknologi perkantoran baru akan menguragi volume
kertas kerja, menurunkan biaya-biaya klerikal dan memperluas pekerjaan klerikal.
3. Industri Jasa
Teknologi pelayanan atau penyediaan jasa juga semakin otomatik, sehingga industri
jasa sekarang dipandang lebih sebagai aspek teknikal daripada humanistic maka otomatisasi
dan standarisasi menjadi mungkin. Hal ini tidak hanya dapat menghasilkan biaya-biaya yang
lebih rendah tetapi juga kualitas yang lebih seragam.
Pemilihan teknologi dapat dilakukan dengan perhitungan ROI (return on investment)
untuk memilih masing-masing alternatif dan memilih satu alternatif yang mempunyai ROI
terbesar.
BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Sains, I., & Yogyakarta, T. A. (2021). Vol . 14 No . 1 Agustus 2021 ISSN : 1979-8415
PERENCANAAN PROSES PRODUKSI PENYABLONAN T-SHIRT DENGAN
METODE AGGREGATE PLANNING HEURISTIK DI DOUBLEFIVE STORE AND
CLOTHING YOGYAKARTA ISSN : 1979-8415, 14(1), 31–35.
Wibhawa, A., Wiliater, T., & Adi, P. (2017). / Perancangan Proses Produksi Berdasarkan
CPMB di Indoice Kediri. Journal Titra, 5(1), 23–30.
https://www.collegesidekick.com/study-docs/2593299
https://www.scribd.com/document/689645295/MANAJEMEN-OPERASIONAL?
_gl=1*sk6isc*_gcl_au*MTE0MzI5MDI0OS4xNzA0ODM3NjQ3
https://www.scribd.com/presentation/480418149/PERANCANGAN-PROSES-PRODUKSI-
pptx?_gl=1*1a7qmu1*_gcl_au*MTE0MzI5MDI0OS4xNzA0ODM3NjQ3

Anda mungkin juga menyukai