Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PANCASILA
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan

Disusun oleh:
Nama : Candra Bayu Permana
Kelas : XII D

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) KIMIA


PGRI KOTA SERANG
2017
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah
melimpahkan rahmat-NYA, sehingga penulis penyusun dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini. Tidak lupa shalawat serta salam selalu kita curahkan
kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad Shalallahu A’laihi Wasallam yang
telah membimbing umatnya di jalan yang benar. Makalah ini penulis susun
berdasarkan tugas dari sekolah yang bertemakan “PANCASILA”.
Dalam pembuatannya penulis mendapat banyak bantuan dari beberapa
pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada senua pihak
yang telah membantu hingga terselesainya makalah ini tepat waktu.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua khusunya
para remaja dan pelajar.Penyusun juga meminta maaf apabila banyak kesalahan
dalam penyusunan makalah ini.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Serang, Januari 2017

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................
1.3 Tujuan Masalah..........................................................................................
1.4 Manfaat Penulisan......................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................


2.1 Sejarah Lahirnya Pancasila ........................................................................
2.2 kedudukan dan fungsi pancasila di Indonesia ............................................
2.3 Isi Pancasila ..............................................................................................

BAB III PENUTUP..................................................................................................


3.1 Kesimpulan.................................................................................................
3.2 Saran...........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pancasila merupakan dasar dari negara kita, yaitu Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Pancasila diartikan sebagai lima dasar yang dijadikan
dasar terbentuknya Negara dan pandangan hidup bangsa Suatu bangsa tidak
akan dapat berdiri dengan kokoh tanpa adanya dasar Negara yang kuat dan
tidak akan dapat mengetahui dengan jelas kemana arah dan tujuan yang akan
dicapai tanpa pandangan hidup.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah sejarah lahirnya Pancasila?
2. Apakah kedudukan dan fungsi Pancasila di Indonesia?
3. Apasajakah isi dari Pancasila?

1.3 Tujuan Masalah


1. Mengtahui arti dari Pancasila
2. Mengetahui fungsi dari Pancasila
3. Memahami isi dari Pancasila

1.4 Manfaat Penulisan

1. Sebagai sumber informasi bagi pembaca yang ingin memahami Pancasila.


2. Sebagai motivasi bagi pembaca untuk Mengamalkan isi dari Pancasila

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Lahirnya Pancasila


Pembahasan mengenai Dasar Negara dilakukan pertamakali pada saat
sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia(BPUPKI) yang berlangsung pada tanggal 29 Mei sampai 1 Juni
1945. Pada sidang tersebut terdapat usulan-usulan tentang Dasar Negara,
usulan-usulan yang dikemukakan adalah :
a. Prof. Mr. Muhammad Yamin
Mengusulkan Dasar Negara dalam pidatonya tidak tertulis pada tanggal 29
Mei 1945 dalam sidang BPUPKI, yaitu:
1. Peri Kebangsaan.
2. Peri Kemanusiaan.
3. Peri Ketuhanan.
4. Peri Kerakyatan.
5. Kesejahteraan Rakyat.
Setelah selesai berpidato, Beliau menyampaikan pula usulan-sulan tertulis
naskah rancangan UUD RI. Dalam pembukaan itu tercantum rumusan 5
dasar, yaitu :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kebangsaan Persatuan Indonesia.
3. Rasa Kemanusian yang Adil dan Beradab.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
b. Prof.Mr.Dr.R Soepomo (31 Mei 1945)
1. Paham Persatuan.
2. Perhubungan Negara dan Agama.
3. Sistem Badan Permusyawaratan.
4. Sosialisasi Negara.
5. Hubungan antar Bangsa yang bersifat Asia Timur Raya
c. Ir. Soekarno (1 Juni 1945)
1. Kebangsaan Indonesia.
2. Internasionalisme atau Perikemanusiaan.
3. Mufakat atau Demokrasi.
4. Kesejahteraan Sosial.
5. Ketuhanan yang Berkebudayaan.

2
3

Karena pada sidang pertama belum dicapai mufakat, maka dibentuklah


sebuah panitia kecil yang membahas usulan-uslan yang diajukan dalam sidang
BPUPKI baik lisan maupun tulisan yang disebut Panitia Sembilan yang
diketuai oleh Ir.Soekarno. Anggota Panitia Sembilan sendiri terdiri dari tokoh
Nasional yang mewakili golongan Nasioanalis dan Islam, yaitu : Drs.
Moh.Hatta, Mr.A.A Maramis, Mr.Muh Yamin, Mr.Ahmad Soebardjo, Abdul
Kahar Muzakar, KH.Wahid Hasyim, Abi Kusno, Tjokrosoejoso dan Haji Agus
Salim.
Panitia Sembilan pada tanggal 22 Juni 1945 berhasil menyusun suatu
naskah yang kemudian disebut Piagam Jakarta, yang di dalamnya tercantum
rumusan Dasar Negara sebagai berikut :
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk- pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Lalu dengan beberapa pertimbangan dan pembahasan ulang,maka sila


pertama pada Piagam Jakarta diubah menjadi Ketuhanan yang maha esa.
Dengan demikian lahirlah Pancasila yang menjadi dasar Negara Indonesia
hingga saat ini.

2.2 Kedudukan dan Fungsi Pancasila di Negara Indonesia


Fungsi pokok Pancasila adalah sebagai Dasar Negara. Selain fungsi pokok
tersebut, Pancasila mempunyai beberapa fungsi lagi, yaitu :
1. Pandangan hidup bangsa Indonesia
Yaitu yang dijadikan pedoman hidup bangsa Indonesia dalam mencapai
kesejahteraan lahir dan batin dalam masayarakat yang heterogen (beraneka
ragam).
2. Jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia
Artinya Pancasila lahir bersama dengan lahirnya bangsa Indonesia dan
merupakan ciri khas Bangsa Indonesia dalam sikap mental maupun
tingkah lakunya sehingga dapat membedakan dengan bangsa lain.
3. Perjanjian Luhur
Artinya Pancasila telah disepakati secara Nasional sebagai dasar Negara
tanggal 18 Agustus 1945 melalui sidang PPKI(Panitia Perseapan
Kemerdekaan Indonesia).
4

4. Sumber dari segala sumber tertib hukum


Artinya bahwa segala peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia harus bersumberkan Pancasila atau tidak bertentangan dengan
Pancasila.
5. Cita-cita dan tujuan yang akan dicapai bangsa Indonesia.
Yaitu masayarakat adil dan makmur secara merata materiil dan spiritual
yang berdasarkan Pancasila.
6. Sebagai Ideologi terbuka.
Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, namun
bersifat terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi Pancasila adalah
bersifat aktual, dinamis, antisipatif, dan senantiasa mampu menyesuaikan
dengan perkembangan jaman. Keterbukaan ideologi Pancasila bukan
berarti mengubah nilai-nilai dasar Pancasila namun mengeksplisitkan
wawasannya secara lebih kongkrit, sehingga memiliki kemampuan yang
labih tajam untuk memecahkan masalah- masalah baru dan aktual. Sebagai
sautu ideologi yang bersifat terbuka maka Pancasila memeiliki dimensi
sebagai berikut :
a. Dimensi Idealistis, yaitu nilai- nilai dasar yang terkandung
dalam Pancasila yang bersifat sistematis dan rasional yaitu hakikat nlai-
nilai yang terkandung dalam lima sila pancasila : ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Maka dimensi
idealistis Pancasila bersumber pada niali- nilai filosofis yaitu filsafat
Pancasila.
b. Dimensi Normatif, yaitu nilai- nilai yang terkandung dalam
Pancasila perlu dijabarkan dalam suatu sistem normatif, sebagaimana
terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 yang memiliki kedudukan
tertinggi dalam tertib hukum Indonesia. Dalam pengertian inilah maka
Pembukaan yang di dalamnya memuat Pancasila dalam alinea IV,
berkedudukan sebagai ’staatsfundamentalnorm’(pokok kaidah negara
yang fundamental).
c. Dimensi Realistis, yaitu suatu ideologi harus mampu
mencerminkan realitas yang hidup dan berkembang dalam masyarakat.
Oleh karena itu Pancasila selalu memiliki dimensi nilai- nilai ideal serta
normaf maka Pancasila harus mampu dijabarkan dalam kehidupan
nyata sehari-hari, baik dalam kaitannya bermasayarakat maupun dalam
segala aspek penyelenggaraan negara.
Berdasarkan hakikat ideologi Pancasila yang bersifast terbuka yang
memiliki tiga dimensi tersebut maka ideologi Pancasila tidak bersifat
’utopis’ yang hanya merupakan sistem ide-ide belaka yang jauh dari
kenyataan hidup sehari- hari. Selain itu ideologi Pancasila bukan
5

merupakan doktrin belaka karena doktrin hanya dimiliki pada ideologi


yang hanya bersifat normatif dan tertutup, demikian pula ideologi
Pancasila bukanlah merupakan ideologi pragmatis yang hanya
menekankan segi praktis dan realistis belaka tanpa idelaisme yang
rasional. Maka Ideologi Pancasila yang bersifat terbuka pada hakikatnya,
nilai- nilai dasar(hakikat) sila- sila Pancasila yang bersifat tetap adapun
penjabaran dan realisasinya senantiasa dieksplisitkan secara dinamis
terbuka dan senantiasa mengikuti perkembangan zaman.
Menurut BP-7 Pusat, bahwa nilai- nilai yang terkandung dalam ideologi
terbuka tediri atas 2 jenis nilai yaitu,
1. nilai dasar, yaitu nilai- nilai yang terkandung dalam ideologi yang
berupa cita- cita, tujuan, serta alat- alat perkembangan negara yang
utama, sendi- sendi mutlak negara terutama nilai- nilai Ketuhanan,
Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, serta Keadilan, ini bersifat tetap.
2. nilai-nilai Instrumental, yaitu nilai-nilai yang berupa arahan,
kebijakan, strategi, sasaran serta lembaga pelaksanaannya, ini yang
bersifat dinamis dan terbuka yang senantiasa disesuaikan dengan
perkembangan zaman. Maka realisasi nilai- nilai instrumental inilah
yang merupakan pragsis dari ideologi. Berdasakan uraian di muka
maka Pancasila sebagai nilai dasar Ideologi negara adalah yang
bersifat tetap, adapun nilai- nilai instrumental yang merupakan
pengamalan, pengembangan dan pengayaan nilai- nilai dasar.

2.3 Isi Pancasila


Pancasila juga merupakan sarana atau wadah yang dapat mempersatukan
bangsa Indonesia, sebab Pancasila adalah falsafah, jiwa dan kepribadian
bangsa Indonesia yang mengandung nilai- nilai dan norma- norma yang
luhur. Norma- norma tersebut yaitu :
1. Norma Agama
bersumber dari Tuhan melalui utusannya yang bersisikan peraturan
hidup yang diterima sebagai perintah-perintah,larangan-larangan dan
anjuran-anjuran yang berasl dari Tuhan.Sebagian norma agama bersifat
umum,jadi berlaku bagi seluruh golongan manusia di dunia terlepas dari
agama yang dianut.

2. Norma Kesusilaan
yang dianggap sebagai aturan yang datang dari suara hati sanubari
manusia,dari bisikan kalbu atau suara batin yang diinsyafi oleh setiap
orang sebagai pedoman dalam sikap dan perbuatannya.
6

3. Norma Kesopanan
merupakan peraturan hidup yang timbul dari pergaulan segolongan
mansia dan dianggap sebagai tuntutan pergaulan sehari-hari sekelompok
masyarakat.
4. Norma Hukum
adalah aturan tertiulis maupun tidak tertulis yang berisikan perintah
atau larangan yang memaksa dan akan menimbilkan sanksi yang tegas
bagi setiap orang yang melanggarnya.
Keempat norma ini berlaku dan terdapat pada masyarakat Indonesia yang
masing-masing norma mempunyai perbedaan satu sama lain.Khusus Norma
Hukum yang dibuat oleh lembaga yang berwenang,untuk membuatnya
(negara) dan dari segi sanksinya lebih tegas dan jelas serta dapat dipaksakan
dalam pelaksanaannya.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pancasila berasal dari bahasa sansekerta, yaitu panca yang berarti lima dan
sila yang berarti sendi atau bisa diartikan dengan susila, maka pancasila
merupakan dasar aturan yang memiliki lima unsur atau secara garis besar bisa
diartikan sebagai pedoman dasar Negara Republik Indonesia untuk berbangsa
dan bernegara.
Disamping itu pancasila disebut sebagai ideologi yang mana ideologi
adalah sebuah ide konsep dan juga gagasan. Sebagai ideologi, pancasila
menjadi pedoman dan acuan kita dalam menjalankan aktivitas di segala
bidang. Ideologi secara umu diartikan sebagai sistem dasar tentang nilai-nilai
dan tujuan serta sarana-sarana pokok untuk mencapainya. Jika diterapkan
oleh negara ideologi dapat diartikan sebagai kesatuan gagasan-gagasan dasar
yang disusun secara sistematis dan dianggap menyeluruh tentang manusia dan
kehidupannya, baik sebagai individu, makhluk sosial, maupun kehidupan
berbangsa dalam bernegara.

3.2 Saran
Warganegara Indonesia merupakan sekumpulan orang yang hidup dan
tinggal di negara Indonesia Oleh karena itu sebaiknya warga negara Indonesia
harus lebih meyakini atau mempercayai, menghormati, menghargai menjaga,
memahami dan melaksanakan segala hal yang telah dilakukan oleh para
pahlawan khususnya dalam pemahaman bahwa falsafah Pancasila adalah
sebagai dasar falsafah negara Indonesia. Sehingga kekacauan yang sekarang
terjadi ini dapat diatasi dan lebih memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa
dan negara Indonesia ini.

7
DAFTAR PUSTAKA

Budiyanto. 2007. Pendidikan kewarganegaraan untuk SMA kelas XI. Jakarta :


Erlangga

http://muhammadnurianto.blogspot.co.id/2013/05/pancasila-dan-
tantangan-bangsa-kedepan.html

Anda mungkin juga menyukai