Anda di halaman 1dari 14

BIAYA BAHAN BAKU

Makalah

Dibuat untuk memenuhi salah satu nilai tugas mata kuliah Akuntansi Biaya

Oleh

KELOMPOK III AKS 3C:

ULVIYAH.A (2204040048)

SUCI PURNAMA S (2204040049)

Dosen pengampu:

Andi Hardianti., SE. M.Ak.

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

2023
KATA PENGANTAR

‫ٱلر ِح ِيم‬
‫ٱلر ْح َم ٰـ ِن ه‬ ِ ‫بِ ْس ِم ه‬
‫ٱَّلل ه‬
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, yang atas rahmat-ya dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema
dari makalah ini adalah “Biaya bahan baku”

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya


kepada dosen mata kuliah akuntansi biaya yang memberikan tugas terhadap kami.
Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu
dalam pembuatan makalah ini.

Kami jauh dari sempurna dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka
kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini
dapat berguna bagi kami pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada
umumnya.

Palopo, 30 Sep. 23

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... 2

DAFTAR ISI .............................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 4

A. Latar belakang ................................................................................................. 4


B. Rumusan masalah ........................................................................................... 5
C. Tujuan .............................................................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................... 6

A. Pengertian biaya bahan baku ......................................................................... 6


B. Harga pokok bahan baku yang dibeli ............................................................ 8
C. Penentuan harga pokok produksi ................................................................... 9
D. Masalah-masalah khusus yang berhubungan dengan bahan baku ............... 9

BAB III PENUTUP ................................................................................................. 12

A. Simpulan ....................................................................................................... 12
B. Saran .............................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 14

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Bahan baku merupakan bahan yang akan digunakan untuk membuat suatu
produk. Menurut (Stevenson & Chuong, 2014), pengertian bahan baku adalah
sesuatu yang digunakan untuk membuat barang jadi, bahan pasti menempel
menjadi satu dengan barang jadi. Maka dari itu perlu adanya perencanaan
bahan baku yang matang agar persediaan tidak mengalami kekurangan dan
kelebihan yang membuat total biaya persedian menjadi tinggi. Dalam
perencanaan bahan baku yang perlu diperhatikan adalah memprediksi
permintaan konsumen dimasa yang akan datang agar bagian produksi sebuah
produk tidak berlebih ataupun kurang. Permintaan adalah keinginan konsumen
membeli suatu barang pada berbagai tingkat harga selama periode waktu
tertentu. Dengan kata lain, permintaan baru bisa terjadi pada saat konsumen
memiliki kebutuhan akan barang tersebut dan juga memiliki daya beli untuk
mendapatkan produk tersebut. Perencanaan dan pengendalian produksi dapat
dijadikan sebagai acuan maupun pedoman dalam melakukan kegiatan
produksi (Raharja ,2015). Dengan adanya perencanaan dan pengendalian
produksi yang baik, maka perusahaan dapat meminimalkan atau
mengantisipasi hal-hal yang bersifat merugikan perusahaan, sehingga
keuntungan yang optimal dapat diperoleh oleh perusahaan.
Kebutuhan permintaan didapat dengan meramalankan permintaan produk
yang tepat agar tidak menimbulkan ketidakpastian dalam memproduksi karena
bahan baku kurang. Untuk mengatasi masalah peramalan permintaan perlu
dilakukan prediksi kemungkinan terjadinya penurunan atau kenaikan
penjualan pada periode yang akan datang dengan menggunakan informasi
yang akurat sehingga perusahaan dapat mempersiapkan strategi-strategi yang
harus ditempuh menghadapi suatu kondisi tertentu (Rangkuti, 2005).
Berdasarkan pernyataan tersebut diperlukan suatu sistem peramalan untuk
memproyeksikan bagaimana penjualan yang akan datang. Menurut
(Makridakis, 1999) peramalan merupakan alat bantu yang penting dalam
perencanaan yang efektif dan efisien. Dibutuhkan suatu metode peramalan
yang tepat, dengan tingkat kesalahan peramalan yang kecil, yang dapat

4
memproyeksikan masa yang akan datang dengan nilai peramalan yang tidak
berbeda jauh dengan data permintaan aktualnya. Hasil peramalan dapat
digunakan untuk menyusun kegiatan produksi dan operasi perusahaan. Dalam
produksi Langkah awal adalah persediaan bahan baku itu tersedia atau tidak.
Menurut (Rangkuti, 2004) persediaan bahan baku adalah Persediaan bahan
baku mempunyai kedudukan yang penting dalam perusahaan karena
persediaan bahan baku sangat besar pengaruhnya terhadap kelancaran
produksi. persediaan bahan baku yang kurang maka kegiatan produksi akan
terhenti sehingga permintaan tidak terpenuhi. karena itu permintaan yang
seharusnya bisa terpenuhi menjadi kurang, dengan menentukan kuantitas yang
optimal serta penentuan berapa kali order dalam setahun perusahaan bisa
memproduksi dengan sesui permintaan. Dengan adanya hasil yang optimal
tersebut maka didapat kuantitas persediaan untuk menentukan dalam
pemilihan supplier bahan baku yang terbaik dengan salah satu kriterianya
adalah, harga, kualitas, kuantitas, waktu pengiriman.
B. Rumusan masalah
1. Apa saja unsur biaya yang membentuk harga pokok bahan baku yang
dibeli?
2. Bagaimana penentuan harga bahan baku yang dipakai dalam produksi?
3. Masalah-masalah khusus apa yang berhubungan dengan bahan baku?
C. Tujuan
1. Mengetahui unsur biaya yang membentuk harga pokok bahan baku yang
dibeli.
2. Mengetahui penentuan harga bahan baku yang dipakai dalam produksi.
3. Mengetahui masalah-masalah khusus yang berhubungan dengan bahan
baku.

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian biaya bahan baku
Dalam perusahaan, bahan baku terdiri dari 2 yaitu bahan baku dam bahan
baku penolong. Bahan baku sendiri memiliki definisi bahan-bahan yang
merupakan komponen utama yang membentuk keseluruhan dari produk jadi.
Sedangkan bahan baku penolong adalah bahan yang digunakan dalam proses
produksi dan nilainya kecil dan tidak dapat diidentifikasi dalam produk jadi.
Contoh: produk kaos olahraga, bahan bakunya kain kaos, dan bahan
penolongnya adalah benang. Bahan penolong ini masuk dalam komponen
biaya produksi sebagai biaya overhead pabrik. 1
Biaya bahan baku adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah bisnis
untuk menciptakan sebuah produk. Biaya bahan baku biasanya selalu berubah,
tergantung pada pasokan, jumlah permintaan dan penawaran, kondisi pasar,
dan volume produksi perusahaan.
Biaya bahan baku juga dapat mempengaruhi jumlah produksi perusahaan
dalam kurun waktu tertentu dan mempengaruhi harga produk saat dilempar ke
pasaran nantinya. Selain itu, kualitas bahan baku juga akan mempengaruhi
besarnya biaya bahan baku yang harus dikeluarkan perusahaan. 2
Dalam bahasa Inggris, biaya bahan baku disebut dengan raw materials
cost. Sebagai pebisnis atau perusahaan, sangat penting untuk dapat memahami
biaya bahan baku bisnis masing-masing. Sebab seiring berjalannya waktu
biaya bahan baku selalu mengalami perubahan. Faktor-faktor yang
memengaruhi biaya bahan baku sendiri cukup beragam mulai dari jumlah
pasokan persediaan perusahaan hingga tingkat permintaan pasar terhadap
produk.
Adapun sumber dari bahan baku bisa berasal dari alam ataupun non-
alamiah. Contoh biaya bahan baku di antaranya pembelian tembaga,
pembelian sabun pembersih, pemeliharaan berkala mesin produksi,
pembayaran listrik, dan masih banyak lagi.
1. Jenis biaya bahan baku

1
V. Wiratna sujarweni, akuntansi biaya teori dan penerapannya, (yogyakarta:PUSTAKA BARU
PRESS,2021, hal. 27-28
2
https://pintu.co.id/blog/biaya-bahan-baku

6
Ragam biaya bahan baku mengacu pada jenis daripada bahan baku itu
sendiri. Secara garis besar, bahan baku digolongkan menjadi 2 jenis yaitu
bahan baku langsung (direct raw materials) dan bahan baku tidak langsung
(indirect raw materials).
a. Bahan baku langsung
Definisi bahan baku langsung adalah setiap barang yang digunakan
secara langsung untuk menunjang proses produksi sebuah produk.
Bahan baku langsung sendiri termasuk sebagai aset lancar dan
dibebankan pada laporan laba rugi dalam Harga Pokok Penjualan
(HPP).
Adapun untuk sistematika anggarannya, biaya bahan baku langsung
akan disesuaikan dengan kebutuhan produksi perusahaan pada periode
tertentu. Mengingat kuantitas maupun kualitas dari bahan baku tidak
boleh kurang atau lebih guna memastikan setiap produk yang
diproduksi memiliki fungsi dan kualitas tinggi.
Selain itu, penyesuaian tersebut diperlukan untuk mencegah terjadinya
overstock yang dapat menurunkan nilai hingga kualitas produk.
b. Bahan baku tidak langsung
Bahan baku tidak langsung bukanlah bagian dari produk akhir,
melainkan berperan sebagai penunjang komprehensif selama operasi
produksi berlangsung. Bahan baku tidak langsung lebih mengacu pada
aset jangka panjang yang tidak mudah rusak atau dengan kata lain bisa
dimanfaatkan secara berulang kali.
Bahan baku tidak langsung dapat berupa mesin produksi, peralatan,
pabrik, dan lain sebagainya. Sistematika pengeluaran biaya bahan baku
tidak langsung mengacu pada estimasi dan tingkat depresiasi yang
terjadi pada aset tertentu.
Biasanya, estimasi waktu terjadinya depresiasi pada sebuah aset
perusahaan akan terjadi dalam kurun waktu beberapa tahun ke depan.
Dengan persentase depresiasi yang bervariasi, tergantung tingkat
penggunaan aset masing-masing perusahaan.

Rumus yag digunakan dalam menghitung biaya bahan baku adalah:


Biaya bahan baku = saldo awal bahan baku + pembelian bahan baku – saldo akhir bahan

7
2. Perbedaan biaya bahan baku dan biaya overhead
Selain biaya bahan baku, dalam bisnis juga terdapat biaya overhead.
Sekalipun sekilas terdengar sama, namun keduanya memiliki perbedaan
yang cukup signifikan.
a. Biaya bahan baku
Biaya bahan baku adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk
membeli bahan baku guna keperluan aktivitas produksi perusahaan.
Contoh biaya bahan baku di antaranya pembelian baja, pembelian
bahan makanan, biaya pengangkutan, biaya penyimpanan, dan lainnya.
b. Biaya overhead
Sedangkan, biaya overhead merupakan biaya yang mengacu pada
pengeluaran tidak langsung dalam sebuah bisnis. Biaya overhead
sendiri dikeluarkan secara berkelanjutan seiring berjalannya operasi
produksi perusahaan. Contoh biaya overhead antara lain penyewaan
keperluan bisnis, biaya iklan, biaya depresiasi, biaya upah pekerja,
pajak properti, hingga biaya lisensi bisnis. 3

B. Harga pokok bahan baku yang dibeli


Unsur dari harga pokok bahan baku yang dibeli adalah terdiri dari:
1. Harga pembelian (harga yang tercantum dalam faktur pembelian).
2. Biaya-biaya pembelian seperti biaya angkut.
3. Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menyiapkan bahan baku dalam
keadaan siap untuk diolah.
Harga pembelian dan biaya angkutan adalah unsur harga pokok yang
mudah dalam perhitungannya. Untuk perlakuan terhadap biaya angkutan in
dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Biaya angkutan diperlukan sebagai tambahan harga pokok bahan baku
yang dibeli
a. Biaya angkut dihitung berdasarkan kuantitas bahan baku
b. Biaya angkutan diperhitungkan dalam harga pokok bahan baku yang
dibeli berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka.

3
https://rederp.co.id/blog/biaya-bahan-baku-adalah/

8
C. Penentuan harga pokok produksi
Harga bahan baku dari waktu ke waktu ada kemugkinan tidak stabil, maka
dari itu persediaan bahan baku di gudang terdiri dari beberapa harga. Untuk
mengatasi masalah beberapa harga yang berbeda walaupun jenis bahan
bakunya sama, perlu dilakukan metode penentuan harga pokok bahan baku
pada saat akan memproduksi barang. Metode tersebut adalah:
1. Metode masuk pertama keluar pertama(first-in first-out/FIFO
method)
Metode ini menentukan biaya bahan baku dengan anggapan bahwa harga
pokok per satuan bahan baku yang pertama masuk ke dalam gudang,
digunakan untuk menentukan harga bahan baku yang pertama kali di
pakai.
2. Metode masuk terakhir keluar pertama (last-in first-out/LIFO method)
Metode ini menentukan biaya bahan baku dengan anggapan bahwa harga
pokok per satuan bahan baku yang masuk terakhir di gudang, digunakan
untuk menentukan harga bahan baku yang pertama kali di pakai.
3. Metode rata-rata bergerak (moving average method)
Metode ini menghitung harga pokok rata-ratanya dengan cara membagi
total harga pokok dengan jumlah harga per satuannya. Setiap kali terjadi
pembelian yang harga pokok persatuannya berbeda dengan harga pokok
satuan barang yang ada di gudang, harus dilakukan perhitungan harga
pokok rata-rata per satuan yang baru.

D. Masalah-masalah khusus yang berhubungan dengan bahan baku


Beberapa masalah yang berkaitan dengan bahan baku yang sering terjadi
adalah sebagai berikut:
1. Sisa bahan
Ketika memproses bahan mentah menjadi barang jadi, tidak bahan baku
terpakai semua, ada bahan-bahan sisa. Namun sisa tersebut tidak dapat
digunakan lagi. Apabila sisa bahan baku tidak mempunyai nilai atau tidak
dapat dijual, hal ini berakibat harga bahan baku yang dibebankan ke
produk jadi menjadi lebih tinggi. Jika sisa bahan mempunyai nilai artinya
bisa terjual, maka perlakuan hasil penjualan sisa bahan tersebut dapat
9
sebagai pengurangan biaya bahan baku pesanan yang menghasilkan sisa
bahan tersebut, sebagai pengurangan biaya overhead pabrik yang
sesungguhnya terjadi, atau sebagai penghasil di luar usaha.
2. Produk rusak
Produk rusak merupakan produk yang tidak memenuhi standar yang telah
ditetapkan, kemungkinannya produk tersebut sudah tidak dapat diperbaiki,
padahal produk tersebut sudah menggunakan unsur biaya produksi untuk
memproduksinya. Unsur biaya produksi tersebut adalah bahan baku, biaya
tenaga kerja dan biaya overhead pabrik. Perlakuan produk rusak
berdasarkan sifat dan sebab tersebut adalah sebagai berikut:
a. Apabila produk rusak terjadi karena kesulitan dalam pengerjaannya
sehingga produk yang dihasilkan ada beberapa yang rusak. Jika terjadi
seperti hal tersebut maka harga pokok produk rusak dibebankan
sebagai penambahan tambahan harga pokok produk yang baik dalam
pesanan yang bersangkutan. Jika produk rusak tersebut masih dapat
dijual, maka hasil uang penjualan dapat mengurangi biaya produksi
yang menghasilkan produk rusak tadi. Maka hasil penjualannya
diperlakukan sebagai pengurang biaya produksi yang menghasilkan
produk rusak tersebut.
b. Apabila produk rusak karena hal yang wajar terjadi, maka kerugian
yang timbul karena adanya kerusakan akan dibebankan kepada produk
secara keseluruhan kedalam biaya overhead pabrik.
3. Produk cacat
produk cacat adalah produk yang tidak memenuhi standar yang telah
ditetapkan, sehingga membutuhkan perbaikan atau revisi produk kembali.
Untuk memperbaiki produk tersebut dibutuhkan biaya perbaikan agar
produk tersebut dapat sesuai standar yang ditetapkan. Perlakuan terhadap
biaya pengerjaan kembali produk cacat adalah mirip dengan yang telah
dibicarakan dalam produk rusak.
a. Apabila produk cacat terjadi karena kesulitan dalam pengerjaannya
sehingga produk yang dihasilkan ada beberapa yang rusak. Jika terjadi
seperti hal tersebut maka harga pokok produk cacat dibebankan
sebagai penambahan tambahan harga pokok produk yang baik dalam
pesanan yang bersangkutan. Jika produk cacat tersebut masih dapat
10
dijual, maka hasil uang penjualan dapat mengurangi biaya produksi
yang menghasilkan produk cacat tadi. Maka hasil penjualannya
diperlakukan sebagai pengurang biaya produksi yang menghasilkan
produk cacat tersebut.
b. Apabila produk cacat karena hal yang wajar terjadi, maka kerugian
yang timbul karena adanya kecacatan akan dibebankan kepada produk
secara keseluruhan kedalam biaya overhead pabrik.4

4
Akuntansi biaya. Hal. 31-41

11
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Bahan baku merupakan bahan yang akan digunakan untuk membuat suatu
produk. bahan baku terdiri dari 2 yaitu bahan baku dam bahan baku penolong.
Bahan baku sendiri memiliki definisi bahan-bahan yang merupakan komponen
utama yang membentuk keseluruhan dari produk jadi. Sedangkan bahan baku
penolong adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi dan nilainya
kecil dan tidak dapat diidentifikasi dalam produk jadi.
Unsur dari harga pokok bahan baku yang dibeli adalah terdiri dari:
1. Harga pembelian (harga yang tercantum dalam faktur pembelian).
2. Biaya-biaya pembelian seperti biaya angkut.
3. Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menyiapkan bahan baku dalam
keadaan siap untuk diolah.
Untuk mengatasi masalah beberapa harga yang berbeda walaupun jenis
bahan bakunya sama, perlu dilakukan metode penentuan harga pokok bahan
baku pada saat akan memproduksi barang. Metode tersebut adalah:
1. Metode masuk pertama keluar pertama atau first-in first-out method
(FIFO)
2. Metode masuk terakhir keluar pertama atau last-in first-out method (LIFO)
3. Metode rata-rata bergerak atau moving average method
Beberapa masalah khusus yang berkaitan dengan bahan baku yang sering
terjadi adalah:
1. Sisa bahan
2. Produk rusak
3. Produk cacat

B. Saran
Dengan yang kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
pembahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan makalah ini.

12
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dapat memberikan
kritik dan saran mengenai makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna
bagi penulis khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Azzahra, narulita. 2023. Biaya bahan baku adalah: pengertian, jenis, metode pencatatannya.
Diakses pada 30 Oktober 23 dari https://rederp.co.id/blog/biaya-bahan-baku-adalah/

Lyman,cornelia. 2023. Biaya bahan baku:pengertian, rumus, dan contohnya. Diakses


pada 30 Oktober 23 dari https://pintu.co.id/blog/biaya-bahan-baku

Wiratna Sujarweni,V. 2021. Akuntansi biaya teori dan penerapannya. Yogyakarta:


PUSTAKA BARU PRESS

14

Anda mungkin juga menyukai