Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH AKUNTANSI BIAYA

Disusun sebagai pemenuhan tugas Akuntansi Biaya dengan judul

“Biaya Produk Bersama”

DOSEN PENGAMPU

Anik Widiarti,S.Pd.,M.Pd

Disusun oleh :

Syifa Alya Juniar (2105010006)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM SYEKH YUSUF
TANGERANG
2023

i
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum. W.r.W.b.

Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam semoga tetap
tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih
kepada Ibu Aniek Widiarti, S.Pd.,M.Pd dosen pengampu mata kuliah Akutansi Biaya

Makalah yang berjudul “Biaya Produk Bersama” ini disusun untuk memenuhi tugas Individu
pada mata kuliah Akutansi Biaya.

Bilamana ada beberapa kesalahan yang terdapat dalam makalah ini, izinkan penulis
menghaturkan permohonan maaf. Sebab, makalah ini tiada sempurna dan masih memiliki
banyak kelemahan. Penulis juga berharap pembaca makalah ini dapat memberikan kritik dan
sarannya kepada penulis.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca untuk menambah wawasan, ilmu pengetahuan,
dan menjadi acuan untuk menulis makalah lainnya.

Tangerang, 10 Juni 2023

Penyusun

ii
Daftar Isi

Cover..............................................................................................................................i
Kata Pengantar.............................................................................................................ii
Daftar Isi........................................................................................................................iii
BAB I..............................................................................................................................1

PENDAHULUAN.........................................................................................................1

a) Latar Belakang....................................................................................................1
b) Rumusan Masalah...............................................................................................2
c) Tujuan.................................................................................................................2
d) Metode Pengumpulan data..................................................................................2

BAB II............................................................................................................................3

PEMBAHAAN..............................................................................................................3

a) Pengertian Perhitungan Harga Pokok Produk Bersama Menurut Ahli...............3


b) Akuntansi Biaya Harga Pokok Produk Bersama................................................4
c) Hasil dari Observasi............................................................................................6
d) Laporan Laba Rugi.............................................................................................6
e) Pengenalan Produk & Dokumentasi...................................................................8
f) Hasil Dokumentasi & Wawancara......................................................................9

BAB III...........................................................................................................................12

PENUTUP......................................................................................................................12

Kesimpulan ....................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Produk rumahan bakpia merupakan salah satu makanan tradisional yang memiliki
nilai budaya dan kenikmatan kuliner yang khas. Bakpia memiliki sejarah yang panjang dalam
budaya kuliner Indonesia, dan terus menjadi favorit di antara masyarakat lokal maupun
wisatawan. Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan terhadap produk bakpia rumahan
semakin meningkat, seiring dengan minat konsumen yang semakin tinggi terhadap makanan
tradisional dan produk lokal.
Sebagai produsen bakpia rumahan, penting untuk memahami karakteristik produk ini
secara mendalam. Analisis produk rumahan bakpia memberikan kesempatan untuk
mengevaluasi kualitas produk, proses produksi, dan kepuasan konsumen. Dalam konteks ini,
penelitian tentang analisis produk rumahan bakpia memiliki peran penting dalam memahami
potensi pengembangan dan peningkatan kualitas produk.
Peningkatan kualitas produk rumahan bakpia tidak hanya berdampak pada kepuasan
konsumen, tetapi juga pada keberlanjutan usaha dan pertumbuhan industri kuliner tradisional.
Dengan memahami keunggulan produk, kelemahan, dan peluang yang ada, produsen bakpia
rumahan dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk meningkatkan kualitas,
memperluas pangsa pasar, dan mempertahankan daya saing mereka di pasar yang semakin
kompetitif.
Selain itu, analisis produk rumahan bakpia juga dapat memberikan wawasan tentang
preferensi konsumen, tren pasar, dan inovasi dalam produk makanan tradisional. Dalam era
globalisasi dan kemajuan teknologi, penting bagi produsen bakpia rumahan untuk tetap
relevan dengan kebutuhan pasar yang terus berkembang.
Dengan latar belakang ini, penelitian tentang analisis produk rumahan bakpia menjadi
relevan dan penting untuk dilakukan. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat diperoleh
pemahaman yang lebih dalam tentang kualitas produk bakpia rumahan, faktor-faktor yang
mempengaruhi kepuasan konsumen, serta rekomendasi strategis untuk pengembangan dan
peningkatan produk tersebut.

1
B. Rumusan Masalah
1. Sebagai Tugas dalam Mata kuliah Akuntansi Biaya
2. Mengetahui Pengertian Harga Pokok Bersama Menurut Ahli
3. Memahami Pengaruh Biaya Tenaga kerja terhadap Kinerja Karyawan
4. Pentingnya Mengetahui Biaya-Biaya dalam Bisnis yang akan di Bangun
5. Mencapai Pengetahuan Hasil dari Observasi
C. Tujuan
Penyusunan makalah ini antara lain sebagai pemenuhan tugas pada mata kuliah Akuntansi
Biaya. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Harga Pokok
Produk Bersama Terhadap Laba yang di hasilkan oleh CV Citra Sari Bapak Didi yang
memproduksi Bakpia
D. Metode Pengumpulan Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan sumber data primer dan juga
data sekunder. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah data produksi berupa
data biaya bahan baku, data biaya tenaga kerja. Sedangkan data sekunder yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data dari sumber lain yang melakukan penelitian dengan
menggunakan metode yang sama, yang dipakai dalam penelitian ini. Metode pengumpulan
data dalam penelitian ini menggunakan metode sebagai berikut :
a. Observasi
Melakukan pengamatan langsung pada objek penelitian.
b. Wawancara
Melakukan wawancara dengan pihak terkait dengan objek penelitian, dalam hal ini
bagian yang diajak diskusi terkait hal ini adalah bagian Pemilik usaha Kulit Kembang
Tahu tersebut.
c. Studi Pustaka
Menggunakan sumber data dari buku, hasil penelitian dari peneliti lain yang
menggunakan penelitian dengan metode yang sama dengan penelitian ini

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Harga Pokok Produk Bersama menurut Para Ahli
Pada perusahaan manufaktur sering dijumpai pengolahan bahan baku sejenis menjadi
dua macam atau lebih produk yang berbeda, dimana biaya yang digunakan untuk mengolah
atau memproses bahan baku ini sulit diidentifikasikan. Biaya yang timbul untuk memproses
bahan baku sejenis menjadi produk berbeda jenis disebut biaya bersama. Karena itu perlu
diketahui apa yang dimaksud dengan biaya bersama dan sampai kapan biaya bersama dari
produk bersama dapat dipisahkan.
Biaya bersama menurut Mulyadi adalah “biaya-biaya yang dikeluarkan sejak mula-
mula bahan baku diolah sampai dengan saat berbagai macam produk dapat dipisahkan”
(Mulyadi, 2000). Sedangkan menurut Carter dan Usry, “Biaya bersama adalah biaya yang
timbul karena pemrosesan atau pabrikasi beberapa jenis barang secara bersama-sama”
(Carter, 2009).
Biaya bersama dapat diartikan sebagai biaya overhead bersama
yangharusdialokasikan ke berbagai departemen, baik dalam perusahaan yang kegiatan
produksinyaberdasarkan pesanan ataupun secara massa. Biaya Produk bersama juga bisa
diartikan sebagai biaya yang dikeluarkan sejaksaat mula-mula bahan baku diolah sampai
dengan saat berbagai macam produk dapat dipisahkanidentitasnya.
Biaya produk bersama ini terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, danbiaya
overhead pabrik. Biaya produk bersama muncul dari produksi secara simultan atas berbagai
produkdalam proses yang sama. Ketika dua atau tiga produk di produksi dari sumber
dayayangsama maka akan terbentuk biaya gabungan. Biaya gabungan terjadi sebelumtitik
pisah(split-off). Titik pisah adalah saat dihasilkannya dua atau lebih produk bersama, dimana
padasaat itu produk bersama bisa langsung dijual atau diproses lebih lanjut.
Produk Bersama adalah beberapa macam produk yang dihasilkan bersama-
samaatauserempak dengan menggunakan satu macam atau beberapa macam bahan baku,
tenagakerjadan fasilitas pabrik yang sama dan masukkan (input) tersebut tidak diikuti
jejaknyapadasetiap macam produk tertentu. Biaya produk bersama bersifat homogen untuk
seluruhproduk 2 sampai pada titik pisah. Nilai jual dari masing-masing produk bersama

3
relatif sama sehinggatidak ada produk yang dianggap sebagi produk utama dan produk
sampingan.
Dari definisi di atas dapat dikemukakan bahwa biaya bersama timbul karena adanya
pemrosesan beberapa jenis barang yang berbeda secara bersama- sama dan menggunakan
bahan baku serta fasilitas yang sama. Biaya bersama terjadi sejak bahan baku diolah sampai
dengan saat berbagai macam produk dapat dipisahkan identitasnya. Biaya bersama ini
merupakan biaya yang terjadi sampai titik timbulnya produk utama dan produk sampingan.
B. Akuntansi Biaya Harga Pokok Produk Bersama
Biaya tenaga kerja dibagi menjadi tiga kelompok utama: upah reguler, bonus lembur dan
biaya tenaga kerja.
a. Gaji dan Upah
1. Perhitungan upah dan gaji pekerja
Perusahaan memiliki cara yang berbeda dalam menghitung upah karyawannya. Salah
satu caranya adalah mengalikan gaji dengan jam kerja masing-masing karyawan.
Oleh karena itu, saat menentukan gaji karyawan, perlu dilakukan pendataan jumlah
jam kerja karyawan selama periode tertentu. Pada perusahaan yang menggunakan
metode cost order, kartu absensi dan time card merupakan dokumen terpenting untuk
pencatatan waktu kerja karyawan. Kartu absensi adalah catatan yang mencatat waktu
kehadiran karyawan, yaitu. waktu antara kehadiran dan waktu kerja. Jika jam kerja
dimulai dari jam 7 pagi. sampai pukul 14:00. Kartu absensi karyawan kemudian
menunjukkan kehadiran dan keberangkatan dari perusahaan pada setiap jam kerja.
Jika seorang karyawan hadir di perusahaan dari pukul 07.00 hingga 14.00, mereka
hadir di perusahaan selama 7 jam, yang merupakan jam normal di perusahaan mana
pun. Namun, jika karyawan tersebut bekerja lebih dari 7 jam sehari, maka waktu kerja
yang melebihi waktu kerja standar adalah lembur. Setiap akhir pekan, kartu absensi
masing-masing karyawan dikirimkan kepada orang yang menyiapkan daftar gaji. Ini
dimaksudkan sebagai dasar untuk menghitung upah mingguan setiap karyawan.
Selain kartu absensi, perusahaan juga harus menggunakan kartu waktu untuk
mencatat waktu kehadiran karyawan pabrik di berbagai pekerjaan atau produk
manufaktur. Biasanya, waktu yang dihabiskan untuk pekerjaan yang dilakukan di
pabrik dicatat di kartu kerja ini. Setiap kartu waktu karyawan kemudian dicocokkan

4
dengan waktu yang ditunjukkan pada kartu kehadiran dan kemudian diteruskan ke
departemen akuntansi biaya untuk penggajian dan pembayaran langsung. Kehadiran
time card ini sangat penting bagi perusahaan yang menghitung harga pokok
produknya dengan menggunakan metode job cost. Untuk perusahaan yang
menggunakan Activity-Based Costing, lembar waktu tenaga kerja ini tidak diperlukan
karena karyawan bekerja di departemen tertentu hari demi hari atau menghasilkan
produk yang sama sehingga alokasi biaya tenaga kerja tidak lagi diperlukan.
2. Pendaftaran upah dan gaji karyawan
Biaya pekerjaan dicatat dalam empat langkah, yaitu:
a) Tahap pertama
Atas dasar kartu absensi karyawan dan untuk karyawan di bagian produksi, di
bidang pemasaran atau di bidang administrasi dan industri umum, maka dilakukan
perhitungan gaji dan selanjutnya dilakukan perhitungan gaji karyawan.
Kemudian, berdasarkan gaji , rangkum gaji sehingga Anda dapat membagi gaji
menjadi beberapa bagian, mis. B. Produksi atau Pabrik, Manajemen dan Umum,
dan Pemasaran. Kemudian upah buruh pabrik dibagi lagi menjadi upah buruh
langsung dan buruh tidak langsung sehubungan dengan produk itu. Berdasarkan
rekapitulasi gaji dan upah ini, maka bagian akuntansi untuk selanjutnya bisa
membuat jurnal seperti di bawah ini.
Barang Dalam Proses Biaya Tenaga Kerja Rp xxx [Debit]
Biaya Overhead Pabrik Rp xxx [Debit]
Biaya Administrasi dan Umum Rp xxx [Debet]
Biaya Pemasaran Rp xxx [Debit]
Gaji dan Upah Rp xxx [Kredit]
b) Tahap kedua
Berdasarkan daftar gaji dan upah ini, lalu bagian keuangan bisa membuat bukti
kas keluar dan cek untuk pengambilan uang dan bank. Nah, berdasarkan bukti kas
keluar tersebut, maka bagian akuntansi perusahaan bisa membuat jurnal seperti di
bawah ini.
[Debit] Gaji dan Upah Rp xxx
[Kredit] Utang PPh Karyawan Rp xxx

5
[Kredit] Utang Gaji dan Upah Rp xxx
c) Tahap ketiga
Setelah cek berhasil diuangkan ke bank, maka uang hagi dan upah selanjutnya
ditempatkan pada amplop gaji dan upah pada tiap karyawan. Upah gaji tersebut
lalu diberikan oleh juru bayar pada tiap karyawan yang memang berhak.
Setiap karyawan selanjutnya memberikan tanda tangan pada daftar gaji dan upah
sebagai bukti bahwa dirinya sudah menerima gaji senilai yang tercantum.
Setelah itu, bagian akuntansi membuat jurnal seperti dibawah ini:
[Debit] Utang Gaji dan Upah Rp xxx
[Kredit] Kas Rp xxx
d) Tahap Terakhir
Penyetoran pajak penghasilan karyawan ke kas negara selanjutnya harus dijurnal
oleh bagian akuntansi seperti dibawah ini.
[Debit] Utang PPh Karyawan Rp xxx
[Kredit] Kas Rp xxx

C. Hasil Dari Observasi


Hasil dari observasi yang saya lakukan pada bisnis rumahan milik Pak Didi Suhrodi
yang berada di Kampung Babakan, Binong ini merupakan bisnis milik keluarga yang
dijalankan sekitar tahun 1997 sampai saat ini. Bisnis yang mereka jalankan bergerak
dibidang makanan berupa bakpia yang biasa dipasarkan oleh warung-warung di dalam kota
maupun di luar kota.
D. Laporan Laba dan Rugi

FOH (BAHAN PENOLONG)


Kebutuhan Kebutuhan Biaya
Keterangan Jumlah
Perhari Perbulan Persatuan
1. Biaya Listrik 120.000 2.880.000 2.880.000
2. 8 Gas (12 Kg ) 1.704.000 40.896.000 213.000.00 40.896.000
3. Toples (1000) 5000 120.000.000 5.000 120.000.000
4. Transportasi Ditanggung Pihak Toko masing - masing
Total Keseluruhan Rp. 163.776.000

6
CV CITRA SARI
LAPORAN LABA RUGI
BULAN MEI

PENDAPATAN:
- PENJUALAN Rp 650.000.000

BIAYA:
- BIAYA GAJI Rp 120.000.000
- BIAYA BAHAN BAKU Rp 276.000.000

FOH
- BIAYA LISTRIK Rp 2.880.000
- GAS Rp 40.896.000

- TOPLES Rp 120.000.000
LABA KOTOR Rp 559.776.000
LABA BERSIH Rp 90.224.000

Bisnis yang Pak Didi jalankan memiliki jumlah karyawan yang berjumlah 40 orang
untuk membantu beliau membuat bakpia, Sesuai dari keterangan beliau modal awal untuk
membuat bisnis Bakpia ini berkisar pada angka 1.00.000.000, Biaya gaji yang beliau keluarkan
untuk satu karyawan dalam sebulan sebesar 3.000.000 sehingga beliau mengeluarkan biaya
gaji perbulannya sekitar 120.000.000. Dalam proses pembuatan bakpia ini memiliki jenis
bahan utama yaitu tepung terigu, kacang hijau, dan gula pasir. Tepung terigu yang dibeli dalam
satu bulan sebanyak 600 karung dan satu karung seberat 25 kg dengan harga 200.000
perkarung, untuk kacang hijau 200 karung dan satu karung seberat 25 kg dengan harga 375.000
perkarung, Gula Pasir 120 Karung per bulan dengan harga 675.000, Biaya listrik yang di
keluarkan dalam bisnis rumahan ini sekitar 2.880.000 per bulan. Bisnis rumahan bakpia pak
didi ini mendapatkan pendapatan kotor sebanyak 559.776.000 bila di kalkulasikan dengan
biaya-biaya di atas akan mendapatkan hasil akhir sebanyak 90.224.000, berarti industi rumahan
pak didi ini mendapatkan laba bersih sebesar 90.224.000

7
E. Pengenalan Produk & Dokumentasi
a. Produk Bakpia
Bakpia adalah makanan yang terbuat dari campuran kacang hijau dengan gula yang
dibungkus dengan tepung lalu dipanggang. Bakpia biasa dibuat dari kacang hijau, karena
kacang hijau mengandung karbohidrat tinggi, sekitar 59, 9%, sehingga dapat dibuat
menjadi adonan yang baik untuk bahan isian bakpia.
Pembuatan bakpia tidak begitu sulit. Untuk pembuatan kulit bakpia, gula dan garam
dicampur lalu masukkan di dalam air diaduk hingga larut. Setelah itu masukkan tepung
terigu sedikit demi sedikit lalu diaduk hingga menjadi adonan. Proses pencampuran
semua bahan ini paling lama diperlukan waktu setengah jam sampai kalis atau semua
adonan tercampur. Isi bakpia terbuat dari kacang hijau yang dipecah dan direndam
selama 3 hari selanjutnya dicuci serta dikukus selama satu jam. Kemudian, dihaluskan
dan dimasak dengan minyak, garam, dan gula pasir. Langkah terakhir yaitu membentuk
adonan kulit yang diisi dengan kacang hijau dengan bentuk bulat pipih dan di panggang
kurang lebih 15-20 menit.
Pada bakpia ulir ini akan ada perbedaan pada bentuk bakpia. Bakpia ini 7 akan terlihat
lapisan- lapisan yang ada dan bewarna. Isian yang digunakan terbuat dari jagung yang
dihaluskan dan dimasak seperti isian bakpia pada umumnya, tetapi diberi irisan jagung
utuh agar saat dimakan akan terasa rasa jagung yang nikmat.

8
Gambar 1.1 Produk Bakpia

F. Hasil Dokumentasi Wawancara


Pewawancara : Syifa Alya
Narasumber : Oki Oktaviani
NO Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana sejarah awal mula usaha Awalnya bapak oda merupakan pedagang
bakpia ini? keliling bersama temannya dan membuka
usaha bersama. Usaha ini berdiri pada tahun
1997.
2 Berapa modal usaha yang Dulu modalnya Rp 100.000.000
dipersiapkan untuk membuka usaha
bakpia ini?
3 Modal awal membangun usaha ini Dana Sendiri tapi terdapat dana dari pihak
dari modal sendiri atau pinjaman? ketiga juga
4 Bagaimana cara membuat bakpia? Kue bakpia cara buatnya yaitu kacang ijonya
dimasak, dibersihkan kemudian direbus

9
terlebih dahulu.
Kemudian dimasak selama beberapa menit
sampai matang, langsung diadon seperti
terigu dan dicampur dengan beberapa bahan
yang lainnya.
5 Untuk perbulan produksi bakpia Kalau disini hitungannya per biji, dan disini
berapa bungkus? satu hari bisa sampai 10.000-20.000 pcs/biji.
6 Kalau harga jualnya berapa? Harganya Rp 10.000/8 biji, karena di warung
harga jualnya 1 pcs Rp 1000
7 Apakah diperjual belikan Kita jual bijian, kalau perbungkus itu Rp
perbungkus atau perbiji? 5.000
8 Untuk Jumlah biaya produksinya Untuk biaya produksi perbulannya sampai ke
secara garis besar perbulannya Rp 700.000.000, belum termasuk daging.
berapa ?
9 Ada berapa banyak peralatan yang Mesin Pia 2, Mesin Oven 3, Mixer 2, Mesin
digunakan? Giling 3 dan untuk Mesin Masak kacang ijo
ada 6 pcs.
10 Perkiraan harga peralatan dari mulai Yang pasti lebih dari Rp 1.000.000.000
produksi berapa?
11 Untuk keuntungan yang diperoleh Biasanya perbulan sekitar Rp 20.000.000-
perbulan berapa? Rp 30.0000, kalau lagi rame biasanya sampe
Rp 60.000.000
12 Kalau untuk pemasaran roti kemana Untuk pemasaran ke warung-warung di
aja ? dalam kota sampai ke luar kota.
13 Untuk penggunaan listrik menyatu Dipisah
dengan rumah atau pisah?
14 Peralatan yang menggunakan listrik Yang pasti Mesin-mesin yang saya sebutkan
apa aja ? tadi.
15 Untuk bahan baku dari bakpia Tepung Terigu, Kacang ijo dan gula pasir.
sendiri apa aja ? Dan biasanya sehari bisa 30-40 karung terigu
dan satu karung isinya 25 kg terigu.

10
16 Untuk biaya bahan baku tepung itu Untuk satu karung terigu itu Rp 200.000
berapa?
17 Untuk gaji karyawan itu per hari Perbulan, perbulannya dikisaran Rp
atau perbulan? 3000.000
18 Untuk jam kerja karyawan? Libur hanya dihari minggu
19 Bahan baku itu buat stok ? Stok sekali beli seperti terigu misalnya 150
karung untuk 1 minggu
20 Untuk biaya tenaga kerja langsung Gaji karyawan, dan biaya tenaga kerja tidak
ada? langsung seperti listrik itu Rp 700.000
21 Fasilitas Karyawan apa saja? Diberi makan satu hari sekali dan mess
22 Seiring berjalannya waktu, produksi Tergantung, kecuali kalau ada kerusakan,
ini dalam hal mesin lebih ke rugi pasti akan diservice.
atau untung?

BAB III

11
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut bahwa
Produksi kue bakpia pada Industri Rumah Tangga CV Citra Sari dilaukan proses produksi dalam
satu bulan, dengan menggunakan 3.750 Kg tepung terigu perbulannya. Nilai tambah produksi
kue pia dipengaruhi oleh besarnya nilai output, nilai sumbangan input lain dan harga bahan baku.
Hasil dari observasi yang saya lakukan pada bisnis rumahan milik Pak Didi yang berada di
Kampung Babakan, Binong ini merupakan bisnis milik keluarga yang dijalankan sekitar tahun
1997 sampai saat ini. Bisnis yang mereka jalankan bergerak dibidang makanan berupa bakpia
yang biasa dipasarkan oleh warung-warung di dalam kota maupun di luar kota.

12
DAFTAR PUSTAKA
Adisarwanto, 2000, Meningkatkan Produksi Kacang Ijo di Lahan Sawah dan Kering. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Arsyad, 2001, Agribisnis Teori dan Aplikasinya. PT Raja Grafindo, Jakarta.
Firdaus, 2010, Penentuan Produk Unggulan Kacang Hijau Sebagai Alternatif untuk
Meningkatkan Pendapatan Industri Kecil Menengah. Jurnal MP1, 2 (1): 58-69.
Rayianto,2007, Manajemen Produksi,BPEF, Yogyakarta.
Suciaty, 2004 Analisis Nilai Tambah Produksi Kacang Hijau di Desa Pabuaran Lor Kecamatan
Cileduk Kabupaten Cirebon. Jurnal Universitas Cirebon. 10 (16) 48-53.

13

Anda mungkin juga menyukai