Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

BIAYA BERSAMA DAN BIAYA SAMPINGAN


Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Akuntansi Biaya”
Dosen Pembimbing: Ravika Mutiara Savitrah, S.E., M.S.Ak

Disusun Oleh Kelompok 7:

1. Adillah Miftahul Ni’mah 214105030039


2. Dila Ayu Lestari 214105030048
3. Deva Arya Nurmansyah Putra 214105030064
4. Farid Dianto 214105030072

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH ACHMAD SIDDIQ JEMBER
2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, kami panjatkan puja puji syukur atas kehadiratnya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayahnya, sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah yang berjudul “Biaya Bersama dan
Biaya Sampingan” dissusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi
Biaya yang dibimbing oleh Ibu Ravika Mutiara Savitrah, S.E., M.S.Ak.

Makalah ini yang berisi tentang sistem konsep biaya bersama dan biaya
sampingan, mengkalkulasi biaya bersama dan biaya sampingan, dan penyelesaian
studi kasus. Makalah ini ditulis oleh kelompok kami hingga dapa tersusun
sedemikian rupa, dan kami berterima kasih kepada para anggota kelompok atas
partisipasinya dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan mampu dalam menulis


makalah ini terdapat banyak kesalahan, oleh karena itu mohon maaf atas
kesalahan tersebut. Kami juga menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna. Kami berharap adanya kritik dan saran yang membangun dari pembaca
agar dapat meningkatkan dan membantu penulis untuk terus berkembang di masa
depan. Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga apa yang kami jelaskan
dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.

Jember, 16 November 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Cover ..............................................................................................................

Kata Pengantar ............................................................................................. i

Daftar Isi ........................................................................................................ ii

Bab I Pendahuluan ........................................................................................ 1

1.1. Latar Belakang ................................................................................ 1


1.2. Rumusan Masalah .......................................................................... 2
1.3. Tujuan Masalah .............................................................................. 2

Bab II Pembahasan ....................................................................................... 3

2.1. Sistem Konsep Biaya Bersama dan Biaya Sampingan .................... 3


2.2. Mengkalkulasi Biaya Bersama dan Biaya Sampingan .................... 5
2.3. Penyelesaian Studi Kasus 16-16 ...................................................... 8

Bab III Penutup ............................................................................................. 11

3.1. Kesimpulan ..................................................................................... 12


3.2. Daftar Pustaka.................................................................................. 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Produk bersama merupakan beberapa produk yang dihasilkan dari suatu
rangkaian atau seri produksi secara bersama atau serempak dengan menggunakan
bahan baku, tenaga kerja, dan overhead secara bersama (Bustami dan Nurlela,
2006). Produk bersama terdiri atas produk utama dan produk sampingan. Dari
proses produksi bersama tersebut akan timbul biaya produksi bersama yang terdiri
atas biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik
yang sama dalam satu kali proses produksi untuk menghasilkan berbagai jenis
produk, dimana biaya tersebut tidak dapat ditelusuri atau dipisahkan pada setiap
produknya. Oleh karena itu perusahaan perlu melakukan pengalokasian biaya
pada masing-masing produk, baik produk utama ataupun produk sampingan.
Alokasi biaya tersebut menjadi sangat penting bagi perusahaan, dimana menurut
Bustami dan Nurlela (2006) alokasi biaya tersebut nantinya dapat digunakan oleh
perusahaan untuk tujuan tertentu seperti menghitung harga pokok dan
menentukan nilai persediaan untuk tujuan pelaporan keuangan internal, untuk
mengetahui berapa besar kontribusi masing-masing produk bersama terhadap total
pendapatan perusahaan, mengetahui apakah seluruh biaya produksi yang
dibebankan pada masing-masing produk bersama sudah dihitung dengan seteliti
mungkin. Untuk melakukan pengalokasian biayaproduksi bersama diperlukan
kecermatan dan ketepatan sehingga dapatdiketahui berapa prosentase biaya
produksi bersama untuk masing-masingproduk. Perusahaan juga perlu
memperhatikan perlakuan terhadap produksampingan yang juga dihasilkan dari
proses produksi bersama tersebut, mengingat produk sampingan juga memberikan
kontribusi yang dapatmenguntungkan perusahaan apabila perlakuannya tepat,
begitu pula sebaliknya. Perusahaan yang mengolah produk bersama akan
dihadapkan pada masalah pembebanan biaya. Perusahaan harus mengalokasikan
biaya pada setiap produk yang dihasilkan secara tepat. Pada kenyataannya sulit
untuk menghitung biaya-biaya pada setiap produk yang dihasilkan. Salah satu
metode yang paling sering digunakan adalah metode nilai jual relatif. Metode ini

1
didasarkan atas pemikiran bahwa harga jual dari suatu produk merupakan
perwujudan dari biaya-biaya yang dikeluarkan dalam mengolah produk tersebut.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sistem Konsep Biaya Bersama dan Biaya Sampingan?
2. Bagaimana cara mengkalkulasi Biaya Bersama dan Biaya Sampingan?
3. Bagaimana Penyelesaian Studi Kasus 16-16 pada e-book horngren?
1.3. Tujuan Masalah
1. Menjelaskan Sistem Konsep Biaya Bersama dan Biaya Sampingan.
2. Mampu Mengkalkulasi Biaya Bersama dan Biaya Sampingan.
3. Dapat Menyelesaikan Studi Kasus 16-16 pada e-book horngren.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sistem Konsep Biaya Bersama dan Biaya Sampingan
Biaya bersama dapat diartikan sebagai biaya Overhead bersama (Joint
overhead cost) yang harus dialokasikan ke berbagai departemen baik dalam
perusahaan yang kegiatan produksinya berdasarkan pesanan maupun yang
kegiatan produksinya dilakukan secara massa. Biaya produk bersama (joint
product cost) adalah biaya yang dikeluarkan sejak saat mula-mula bahan baku
diolah sampai dengan saat berbagai macam produk dapat dipisahkan identitasnya.
Biaya produk bersama ini terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan
biaya overhead pabrik. Pengertian pertama biaya bersama tersebut diatas disebut
biaya bergabung (cost), sedangkan pengertian kedua disebut biaya bersama (Joint
cost).
Biaya bergabung adalah biaya-biaya untuk memproduksi dua atau lebih
produk yang terpisah (tidak olah bersama) dengan fasilitas sama pada saat yang
bersamaan. Biaya bergabung dan biaya bersama mempunyai saty perbedaan
pokok yaitu bahwa biaya bergabung dapat diikuti jejak alirannya ke berbagai
produk yang terpisah tersebut atas dasar sebab akibat atau dengan cara menelusuri
jejak penggunaan fasilitas. Biaya bergabung dan biaya bersama dapat dibedakan
ditinjau dari sudut alokasinya. Di lain pihak biaya bersama tidak dapat diikuti
jejak alirannya ke berbagai macam produk yang dapat dihasilkan. Dasar yang
dipakai untuk mengalokasikan biaya bergabung harus menggambarkan aliran
biaya tersebut. Biaya bersama dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi
berbagai macam produk yang dapat berupa produk bersama (joint products),
produk sampingan (by-product) dan produk sekutu (co-product). Produk bersama
adalah dua produk atau lebih yang diproduksi secara serentak dengan serangkaian
proses atau dengan proses gabungan. Nilai jual (kuantitas kali harga jual per
satuan) masing-masing produk bersama ini relatif sama, sehingga tidak ada di
antara produk-produk yang dihasilkan tersebut dianggap sebagai produk utama
ataupun produk sampingan. Produk sampingan adalah satu produk atau lebih yang
nilai jualnya relatif rendah, yang diproduksi bersama dengan produk lain yang

3
nilai jualnya lebih tinggi. Pada umumnya pembedaan antara produk bersama
dengan produk sampingan didasarkan pada nilia jual relatifnya. Jika nilia jual
produk-produk yang dihasilkan relatif sama atau setidak-tidaknya material
jumlahnya bila dibandingkan dengan seluruh pendapatan (revenues) perusahaan,
maka produk-produk tersebut merupakan produk bersama. Sebaliknya jika nilai
jual salah satu produk relatif kecil bila dibandingkan dengan total pendapatan
perusahaan, maka produk tersebut merupakan produk sampingan. Pembedaan
produk bersama dan produk sampingan atas dasar kriteria nilai jual tersebut
memungkinkan produk yang ada pada suatu saat diperlukan sebagai produk
sampingan, disaat lain dapat menjadi produk bersama, atau sebaliknya.
Karakteristik Produk bersama, Produk sampingan, dan Produk sekutu
dimana pada produk bersama dan produk sekutu memiliki karakteristik sebagai
berikut:
a. Produk bersama dan produk sekutu merupakan tujuan utama kegiatan
produksi.
b. Harga jual produk bersama atau produk sekutu yang relatif tinggi bila
dibandingkan dengan produk sampingan yang dihasilkan pada saat yang sama.
c. Dalam mengolah produk tertentu, produsen tidak dapat menghindarkan diri
untuk dapat menghasilkan semua jenis produk bersama, jika ia ingin
memproduksi hanya salah satu diantara produk bersama tersebut.
Produk sampingan dapat digolongkan sesuai dengan dapat tidaknya produk
tersebut dijual pada saat terpisah dari produk utama (main product).
a. Produk sampingan yang dapat dijual setelah terpisah dari produk utama, tanpa
memerlukan pengolahan lebih lanjut.
b. Produk sampingan yang memerlukan proses pengolahan lebih lanjut setelah
terpisah dari produk utama.
Contoh produk sampingan yang tidak memerlukan proses pengolahan lebih lanjut
setelah terpisah dari produk utamanya terdapat dalam proses penggilingan gabah.
Produk sampingan berupa menir, katul, dedak, dapat langsung dijual setelah
terpisah dari beras.

4
2.2. Mengkalkulasi Biaya Bersama dan Biaya Sampingan
Sistem perhitungan biaya bersama dan biaya sampingan itu suatu sistem atau
metode yang dibagi menjadi yaitu metode sistem biaya bersama dan metode biaya
sampingan. Masalah pembebanan biaya produksi ke masing-masing produkyang
dihasilakn agar dapat ditentukan nilai persediaan akhir dan penghasilan (laba)
bersih. Dalam hal ini terdapat beberapa metode untuk mengalokasikan biaya
bersama ke masing-masing produk sebagai berikut:
1. Metode Nilai Pasar Relatif (Metode Nilai Jual Relatif)
Metode ini mengasumsikan setiap produk yang dihasilkan secara bersama
mempunyai niali jual atau nilai pasar yang berbeda, nilai pasar yang berbeda
tersebut disebabkan karena tingkat pemakaian biaya yang berbeda pada
masing-masing produk bersama. Dalam penerapan metode nilai pasar atau
nilai jual terdapat dua variasi berdasarkan dari kondisi produk bersama
tersebut, yaitu:
a. Metode Nilai Pasar Produk Bersama Diketahui Pada Titik Pemisahan
Metode ini digunakan ketika produk bersama telah selesai diproduksi dan
produk yang diproduksi dapat diidentifikasi atau dipisahkan dalam
masing-masing produk serta harga jual sudah diketahui pada saat itu. Jika
nilai pasar diketahui pada titik pisah produk, total biaya bersama
dialokasikan diantara produk bersama dengan membagi total nilai pasar
tiap produk yang dihasilkan dengan total nilai pasar semua produk yang
dihasilkan sehingga ditemukan ratio individu dari nilai pasar terhadap total
nilai pasar. Ratio inilah yang dikalikan dengan titak biaya bersama.
Alokasi biaya bersama = Total Nilai Pasar Tiap Produk x Biaya Bersama
Total Nilai Pasar Semua Produk
1) Total nilai pasar tiap produk = Unit yang diproduksi tiap produk x
Nilai Pasar per unit untuk tiap produk
2) Total nilai pasar semua produk = Jumlah semua total nilai pasar untuk
tiap produk
b. Metode Nilai Pasar Produk Bersama Tidak Diketahui Pada Titik
Pemisahan Produk / Nilai Pasar Diketahui Setelah Titik Pisah Proses

5
Metode nilai pasar ini pada titik pisah produk mungkin tidak diketahui,
khususnya apabila tambahan proses pengolahan produksi diperlukan untuk
menjadikan produk bersangkutan berada pada kondisi siap untuk dijual.
Untuk itu perlu dilakukan sedikit modifikasi atas rumus yang disajikan
diatas dengan sebuah nilai pasar yang hipotesis pada titik pisah produk
mesti dihitung. Nilai pasar yang hipotesis itu ditentukan dengan
mengurangi tambahan biaya untuk pemrosesan dari nilia pasar dari produk
yang selesai.
Alokasi Biaya Bersama =
Total Pasar Hipotesis Tiap Produkx Biaya Bersama
Total Nilai Pasar Hipotesis Semua Produk
1) Total Nilai Pasar Hipotesis tiap Produk = (unit yang diproduksi tiap
produk x nilai pasar hipotesis untuk tiap produk) – Biaya pemrosesan
setelah titik pisah
2) Total nilai pasar hipotesis semua produk = Jumlah semua total nilai
pasar hipotesis untuk tiap produk
2. Metode Kuantitatif Unit (Metode Satuan Fisik)
Metode ini, kuantitas hasil produksi dipergunakan sebagai dasar untuk
mengalokasikan biaya bersama. Metode menghendaki bahwa produk bersama
pada akhirnya harus diukur dalam unit pengukur yang sama, apabila
mempunyai unit ppengukur yang berlainan maka dapat digunakan suatu angka
penyebut yang umum. Dalam pembebanan biaya bersama produk didasarkan
atas unit secara fisik atau output dari suatu produk diungkapkandalam satuan
misal berupa volume, bobot atau ukuran karakteristik lainnya.
Alokasi Biaya Bersama = Total Unit TiapProduk x Biaya Bersama
Untuk tiap Produk Total Unit Semua Produk
1) Total Unit Semua Produk = Jumlah semua unit yang diproduksi
3. Biaya Rata-rata Sederhana Per Unit (Metode rata-rata biaya per satuan)
Metode ini total biaya bersama dibagi dengan jumlah unit yang dihasilkan
untuk mendapatkan biaya per unit lalu biaya per unit dikalikan dengan jumlah

6
unit dari tiap yang diproduksi untuk menentukan porsi biaya bersama yang
akan dialokasikan kepada masing-masing produk.
Biaya per Unit = Total Biaya Bersama
Total Jumlah Unit yang Diproduksi
Alokasi Biaya Bersama Untuk Tiap Produk = Biaya per unit x Jumlah Unit
dari Tiap Produk yang Diproduksi
4. Metode Biaya Rata-rata Tertimbang Per Unit (Metode Rata-rata Tertimbang)
Mungkin sering ditemukan variasi yang sangat kompleks dalam produksi
produk bersama seperti kesulitan dalam produksi, jumlah waktu yang
diperlukan, atau kuantitas tenaga kerja yang dibutuhkan atau ukuran tiap unit.
Faktor-faktor yang menunjukkan bibot tiap produk, yang didasarkan pada
kompleksitas tersebut, oleh karena itu harus diperhitungkan untuk
memperoleh alokasi yang lebih tepat.
Alokasi Biaya Bersama Untuk Tiap Produk =
Total unit rata-rata tertimbang tiap produk x Biaya bersam
Total unit rata-rata tertimbang semua produk
1) Total unit rata-rata tertimbang tiap produk = jumlah unit diproduksi x
bobot
2) Total unit rata-rata tertimbang semua produk = Jumlah semua total unit
rata-rata tertimbang tiap produk
Metode akuntansi yang digunakan untuk memperlakukan produk sampingan dapat
dibagi menjadi dua golongan:
1. Metode tanpa harga pokok / Non cost Method (Metode yang hanya melakukan
pencatatan terhadap hasil penjualan produk sampingan, tanpa menghitung
harga pokok produk sampingan tersebut)
Dalam metode ini terdapat beberapa cara perlakuan terhadap hasil penjualan
produk sampingan sebagai berikut:
a. Hasil penjualan produk sampingan diperlakukan sebagai pendapatan lain-
lain / pendapatan diluar usaha.

7
b. Hasil penjualan produk sampingan diperlakukan sebagai tambahan
terhadap hasil penjualan produk utama, dengan demikian dalam cara ini
pendapatan usaha bertambah.
c. Hasil produk sampingan diperlkukan mengurangi harga pokok penjualan.
d. Hasil penjualan produk sampingan diperlakukan mengurangi total biaya
produksi.
e. Nilai pasar produk sampingan dikurangkan ke total biaya produksi
(metode nilai pasar / reversal cost method)
2. Metode Harga Pokok / Cost Method (Metode yang membebankan biaya-biaya
produksi ke produk utama dan produk sampingan)
Dalam metode ini biaya-biaya produksi dialokasikan baik ke produk utama
maupun produk sampingan. Sedangkan harga pokok produk sampingan
ditetapkan sebesar harga beli / nilai pengganti (Replacement Cost) yang
berlaku dipasar. Harga pokok tersebut dikredit perkiraan “Barang Dalam
Proses Bahan Baku”. Dengan demikian biaya produksis (bahan baku) untuk
produk utama berkurang.
2.3. Penyelesaian Studi Kasus 16-16
Alokasi biaya gabungan, penyelesaian asuransi. Ayam berkualitas tumbuh dan
mengolah ayam. Setiap ayam dibongkar menjadi lima bagian utama. Informasi
mengenai produksi bulan Juli 2014 adalah sebagai berikut:
Bagian Pound Produk Harga Jual Grosir Per
Pound saat Produksi Selesai
Hati 100 $ 0,55
Sayap 20 0,20
Paha 40 0,35
Tulang 80 0,10
Bulu 10 0,05

Bagian produksi gabungan Pada Juli 2014 adalah $ 50.


Kirimkan khusus 40 Pon hati dan 15 Pon sayap yang telah hancur dalam api. Polis
asuransi Quality Chicken memberikan penggantian untuk biaya barang yang

8
dihancurkan. Perusahaan asuransi mengizinkan Quality Chicken untuk
menggunakan metode alokasi gabungan. Titik Pisah diasumsikan pada akhir
proses produksi.
1. Hitung biaya kirimam khusus yang dimusnahkan menggunakan berikut ini:
a) Nilai jual pada metode Split off
b) Metode pengukuran fisik (Pon Produk Jadi)
2. Metode alokasi biaya bersama apa yang akan anda rekomendasikan untuk
digunakan oleh Quality Chicken? Jelaskan
Penyelesaian:
1. Biaya kiriman khusus yang dimusnahkan
a) Nilai Jual pada Metode Split off
Biaya Produksi Gabungan = $ 50
Hati = 40 Pon
Sayap = 15 Pon
Total nilai pasar tiap produk =
Unit yang diproduksi tiap produk x Nilai Pasar per unit untuk tiap produk
Hati = 40 Pon x $ 0,55 = $ 22
Sayap = 15 Pon x $ 0,20 = $ 3
Bagian Pound Produk Harga Jual Grosir Per Pound Harga Jual
saat Produksi selesai
Hati 40 $ 0,55 $ 22
Sayap 15 0,20 $3

Total nilai pasar semua produk = Jumlah semua total nilai pasar untuktiap
produk
$ 22 + $ 3 = $ 25
Alokasi biaya bersama = Total Nilai Pasar Tiap Produk x Biaya Bersama
Total Nilai Pasar Semua Produk
Alokasi biaya bersama, sebagai berikut:
Hati = $ 22 x $ 50 = $ 44
$ 25

9
Sayap = $ 3 x $ 50 = $ 6
$ 25
Jadi, Nilai Jual pada Metode Split off adalah $ 50
b) Metode Pengukuran Fisik (Pon Produk Jadi)
Biaya Produksi Gabungan = $ 50
Hati = 40 Pon
Sayap = 15 Pon
Hati = 40 Pon x $ 50 = $ 44
Sayap = 15 Pon x $ 50 = $ 6
Total Unit Semua Produk = Jumlah semua unit yang diproduksi
Total unit Semua Produk = 40 Pon + 15 Pon = 55 Pon
Alokasi Biaya Bersama = Total Unit TiapProduk x Biaya Bersama
Untuk tiap Produk Total Unit Semua Produk
Alokas Biaya Bersama Untuk tiap Produk, sebagai berikut:
Hati = 40 Pon x $ 50 = $ 36,36
55 Pon
Sayap = 15 Pon x $ 50 = $ 13,63
55 Pon
Jadi, Metode Pengukuran Fisik adalah $ 49,99
2. Pada semua metode Alokasi Bersama itu bisa digunakan yang paling tepat
untuk digunakan Quality Chicken adalah Metode Nilai Pasar Relatif (Metode
Nilai Jual Relatif) Metode ini mengasumsikan setiap produk yang dihasilkan
secara bersama mempunyai nilai jual atau nilai pasar yang berbeda, nilai pasar
yang berbeda tersebut disebabkan karena tingkat pemakaian biaya yang
berbeda pada masing-masing produk bersama. Jadi kita bisa mengetahui
penerapan metode nilai pasar atau nilai jual terdapat dua variasi yaitu, Metode
Nilai Pasar Produk Bersama Diketahui Pada Titik Pemisahan yang mana
metode ini digunakan ketika produk bersama telah selesai diproduksi dan
produk yang diproduksi dapat diidentifikasi atau dipisahkan dalam masing-
masing produk serta harga jual sudah diketahui pada saat itu. Dan Metode
Nilai Pasar Produk Bersama Tidak Diketahui Pada Titik Pemisahan Produk /

10
Nilai Pasar Diketahui Setelah Titik Pisah Proses pada metode ini Metode nilai
pasar ini pada titik pisah produk mungkin tidak diketahui, khususnya apabila
tambahan proses pengolahan produksi diperlukan untuk menjadikan produk
bersangkutan berada pada kondisi siap untuk dijual. Untuk itu perlu dilakukan
sedikit modifikasi atas rumus yang disajikan diatas dengan sebuah nilai pasar
yang hipotesis pada titik pisah produk mesti dihitung.

11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Biaya produk bersama (joint product cost) adalah biaya yang dikeluarkan
sejak saat mula-mula bahan baku diolah sampai dengan saat berbagai macam
produk dapat dipisahkan identitasnya. Biaya produk bersama ini terdiri dari biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. Pengertian pertama
biaya bersama tersebut diatas disebut biaya bergabung. Biaya bergabung adalah
biaya-biaya untuk memproduksi dua atau lebih produk yang terpisah (tidak olah
bersama) dengan fasilitas sama pada saat yang bersamaan. Biaya bersama
dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi berbagai macam produk yang
dapat berupa produk bersama (joint products), produk sampingan (by-product)
dan produk sekutu (co-product).
Dalam sistem perhitungan biayabersama dan biaya sampingan terdapat
beberapa metode untuk mengalokasikan biaya bersama yaitu metode nilai pasar
relatif (Metode Nilai Jual Relatif) terdapat dua variasi berdasarkan dari kondisi
produk bersama tersebut, yaitu: Metode Nilai Pasar Produk Bersama Diketahui
Pada Titik Pemisahan dan Metode Nilai Pasar Produk Bersama Tidak Diketahui
Pada Titik Pemisahan Produk / Nilai Pasar Diketahui Setelah Titik Pisah Proses,
metode kuantitatif unit, biaya rata-rata sederhana per unit, dan metode biaya rata-
rata tertimbang per unit.

12
DAFTAR PUSTAKA

Bustami, Bastian dan Nurlela. 2009. Akuntansi Biaya. Edisi Pertama. Jakarta.
Penerbit: Mitra Wacana Media

Carter, William K. 2009. “Cost Accounting”. Buku 1. Edisi keempat belas.


Jakarta: Salemba Empat.

Horngren, Charles T., Srikant M. Datar dan George Foster. 2008. “Akuntansi
Biaya: Penekana Manajerial”. Jilid 1. Edisi Kesebelas. Jakarta: PT.
Indeks.

Mulyadi. 2012. “Akuntansi Biaya”. Edisi Kelima. Yogyakarta: Unit Penerbitan


dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

Mulyadi, 2015. Akuntansi Biaya, yogjakarta UPP STIM YKPN.

Witjaksono, Armanto. 2006. “Akuntansi Biaya”. Edisi Pertama. Yogyakarta:


Graha Ilmu.

13

Anda mungkin juga menyukai