Makalah ini disusun sebagai tugas kelompok mata kuliah Analisis Estimasi Biaya
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
Analisis Estimasi Biaya tentang ‘kalkulasi biaya proses tanpa persediaan awal’ ini
tepat waktu dan dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Kami juga
berterima kasih pada Ibu Novri selaku dosen mata kuliah Analisi Estimasi Biaya yang
telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai job costing dan process costing . Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan
datang.
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
Tujuan penulisan dalam penyusunan rumusan masalah tersebut adalah
untuk mengetahui beberapa hal berikut ini yaitu:
1. mengetahui perbedaan antara job costing dan process costing.
2. mengetahui alternatif aliran process costing.
3. mengetahui asumsi dari process costing.
4. mengetahui langkah-langkah dari process costing.
5. mengetahui definisi unit eqivalen.
6. mengetahui penyelesaian dari studi kasus job costing dan process
costing.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam beberapa hal, process costing memiliki kesamaan dan perbedaan dengan job
order costing.
1) Persamaan yang ada antara Job –Order Costing dengan Process costing adalah
sebagai berikut :
Tujuan utama dari kedua sistem tersebut adalah memebankan biaya bahan baku,
tenaga kerja dan overhead ke produk dan memberikan mekanisme penghitungan biaya
per unit. Kedua sistem menggunakan rekening yang sama termasuk overhead pabrik,
bahan baku,barang dalam proses, dan barang jadi.
2) Perbedaan antara job order costing dan proses costing
Beberapa pekerjaan yang berbeda dikerjakan dalam satu Hanya ada satu jenis produk yang diproduksi secara
periode.masing-masing pekerjaan memiliki spesifikasi
kontinyu dan jangka panjang.seluruh unit bersifat
masing-masing.
identik.
Biaya dikumpulkan untuk setiap pekerjaan. Biaya diakumulasikan per departemen
Kartu biaya adalah dokumen sumber yang digunakan Laporan produksi departemen menjadi dokumen
untuk mengendalikan pengumpulan biaya suatu sumber yang menunjukkan pengumpulan dan diposisi
pekerjaan. biaya per departemen
Biaya per unit dihitung untuk setiap pekerjaan Biaya per unit dihitung per departemen berdasarkan
berdasarkan kartu biiaya laporan produk sinmper departemen
2.3 Alternative Aliran Proces Costing
Terdapatt beberapa model aliran dalam process costing,diantaranya:
1) berurutan => setiap unit produk diproses melalui serangkaian tahap pemrosesan
yang sama
2) paralel => setiap komponen produk dikerjakan oleh departemen yang berbeda
secara simultan
3) selektif => unit produk di proses di departemen yang berbeda sesuai jenis
produk akhir
1) bahan baku langsung ditambahkan pada awal proses produksi, atau pada saat
dimulainya pekerjaan dalam departemen berikutnya pada jalur perakitan.
2) biaya konversi ditambahkan sama banyaknya di sepanjang proses produksi.
a. Biaya Konversi
Karena jumlah tenaga kerja langsung relative kecil dalam banyak industri
pemrosesan, seperti industri penyulingan minyak, alumunium, kertas kimia, dan
farmasi, biaya overhead pabrik dan tenaga kerja langsung terkadang dikombinasikan
dan disebut juga biaya konversi dengan tujuan menghitung unit ekuivalen produksi.
Operasi industri banyak dikenakan biaya konversi yang sama untuk seluruh
produksi. Unit setara dengan biaya konversi untuk menghasilkan perkalian persentase
pesanan yang selesai periode dengan jumlah unit yang bekerja adalah sebagian selesai.
Jawab:
Jurnal umum:
a) Material 22.000
Account payable 22.000
b) WIP 18.600
Factory OH 2.400
Material 21.000
c) Material 600
WIP 400
Factory OH 200
e) Payroll 38000
Accrued payroll 38000
h) WIP 16720
Factory OH applied 1672
k) Cash 69450
Account receivable 69450
Contoh soal 2:
CV Ramin Indah pada tanggal 1 Oktober 1998 mendapat pesanan untuk
membuat 20 set almari pakaian dari Asrama Asri Jati bernilai kontral Rp 4.600.000,-.
Pesanan diberikan nomer kode pesanan 354. Barang tersebut harus selesai pada tanggal
29 Oktober 1998. Berikut ini informasi yang berhubungan dengan pesanan tersebut:
1. Membeli bahan. Pada tanggal 3 Oktober 1998 perusahaan menerima bahan yang dibeli
sebagai berikut (tidak semua dipakai untuk pesanan no. 354):
220 kg kayu ramin berbagai ukuran 5.000,- Rp.1.100.000,-
10 lembar multiplek 16.000,- Rp. 160.000,-
50 galon pernis 2.500,- Rp. 25.000,-
2 kaleng lem 45.000,- Rp. 90.000,-
5 kotak paku 30.000,- Rp. 150.000,-+
Rp 1.625.000,-
2. Permintaan bahan. Pada tanggal 3 Oktober 1998 bagian produksi meminta bahan-bahan
berikut untuk mengerjakan pesanan nomer 354:
Kayu ramin 200 kg 5.000,- Rp.1.000.000,-
Multiplek 8 lembar 16.000,- Rp. 128.000,-+
Rp 1.128.000,-
3. Biaya tenaga kerja. Pada tanggal 27 Okt ringkasan perhitungan upah selama 3 minggu
sebagai berikut:
Upah langsung untuk pesanan no. 354 Rp 1.245.000,-
Upah langsung untuk pesanan no. 344 Rp 1.624.000,-
Upah tak langsung Rp 350.000,-
6. Pesanan selesai. Pesanan no. 354 pada tanggal 24 Oktober 1998 selesai dan ditransfer
ke gudang barang jadi.
7. Penjualan. Pesanan no. 354 dikirimkan ke pemesan pada tanggal 29 Oktober 1998.
Pembayaran dilakukan sehari sesudahnya. Biaya pemasaran ditaksir 5% dari harga
kontrak.
Diminta:
1. Buatlah jurnal yang dibutuhkan
2. Buatlah kartu HPP
Jawab:
1. Jurnal Umum:
a) Material 1.625.000
Account payable 1.625.000
b) WIP 1.128.000
Material 1.128.000
Factory OH 260.000
Material 260.000
c) WIP 2.869.000
Factory OH 350.000
Payroll 3.219.000
d) Factory OH 410.000
Material 410.000
WIP 3.726.400
Finished good 3.726.400
COGS 3.726.400
Finished good 3.726.400
2. Kartu HPP:
1. Pada tanggal 4 September 2004 dibeli bahan baku dan penolong dengan cara
kredit yakni sebagai berikut :
Bahan baku
Bahan penolong
Bahan penolong X1 Rp.300.000
2. Dalam pemakaian bahan baku dan penolong untuk mem proses pesanan KU-01
dan SP-02 diperoleh informasi sebagai berikut :
Bahan baku kertas dan bahan penolong X2 digunakan untuk memproses pesanan
no KU-01, sedangkan bahan baku kain dan bahan penolong X1 dipakai untuk
memproses pesanan no SP-02
3. Untuk penentuan biaya tenaga kerja yang dikeluarkan oleh departemen produksi
menggunakan dasar jam tenaga kerja langsung dengan perhitungan sbb :
Upah langsung untuk pesanan KU-01 180 jam a. Rp.5000 dan upah langsung
untuk pesanan SP-02 menghabiskan sebanyak 1000 jam a. Rp.5000,-. Se-
dangkan untuk upah tidak langsung adalah Rp. 2,9 juta.
Untuk gaji karyawan Bagian pemasaran dikeluarkan sebesar Rp. 7.500.000,- dan
gaji karyawan administrasi dan umum Rp. 4.000.000,-
4. Pencatatan Biaya Overhead Pabrik. Perusahaan dalam hal ini menggunakan tarif
BOP sebesar 160 % dari biaya tenaga kerja langsung, baik pesanan KU-01 dan
SP-02.
7. Pencatatan harga pokok produk yang dijual. Pesanan no KU-01 telah diserahkan
kepada pemesan. Dan dari penyerahan tersebut pemesan akan membayar dengan
cara kredit.
Diminta
PENYELESAIAN:
Untuk menentukan selisih BOP dicari dengan cara memban- dingkan antara jumlah
BOP yang dibebankan dengan jml seluruh BOP yang sesungguhnya terjadi.
PROCESS COSTING
Contoh soal 4
Pemotongan Perakitan
Jumlah unit barang dalam proses, persediaan awal 100 180
Jumlah unit dimulai di Departemen Pemotongan 600
Jumlah unit ditransfer ke Departemen Perakitan 500
Jumlah unit diterima dari Departemen Pemotongan 500
Jumlah unit ditransfer ke Persediaan Barang Jadi 580
Jumlah unit Barang dalam proses, persediaan akhir 200 100
Jawab:
Departemen Pemotongan:
1) Skedul Kuantitas
Persediaan awal 100
Dimulai periode ini 600 700
Ditransfer ke Dep. Perakitan 500
Persediaan akhir (60%, 20%, 40%) 200 700
2) Biaya dibebankan:
Bahan Baku 1.892
Tenaga Kerja 400
Overhead Pabrik 796 +
3.088
Biaya Ekuivalen Harga/unit
ditambahkan
Bahan Baku 13.608 500 + (200 x 60%) (1.892 + 13.608) : 620 = 25
= 620
Tenaga Kerja 5.000 500 + (200 x 20%) ( 400 + 5.000) : 540 = 10
= 540
Overhead Pabrik 7.904+ 500 + (200 x 40%) ( 796 + 7.904) : 580 = 15+
= 580
26.512 50
3) Biaya dipertanggungjawabkan
Selesai ditransfer ke Perakitan 500 x 50 = 25.000
Persediaan akhir:
Bahan Baku (200 x 60% x 25) = 3.000
Tenaga Kerja (200 x 20% x 10) = 400
Overhead Pabrik (200 x 40% x 15) = 1.200+
4.600+
29.600
Departemen Perakitan:
1) Skedul Kuantitas
Persediaan awal 180
Dimulai periode ini 500 680
Ditransfer ke Dep. Perakitan 580
Persediaan akhir (100%, 70%, 70%) 100 680
2) Biaya dibebankan:
B.dari Dep. Sebelumnya 8.320
Bahan Baku 830
Tenaga Kerja 475
Overhead Pabrik 518 +
10.143
3) Biaya dipertanggungjawabkan
Selesai ditransfer ke Perakitan 580 x 93,65 = 54.317
Persediaan akhir 100 x 49 = 4.900
Bahan Baku (100 x 100% x 11,95) = 1.195 +
Tenaga Kerja (100 x 70% x 14,9) = 1.043
Overhead Pabrik (100 x 70% x 17,8) = 1.246+
8.384+
62.701
Contoh Soal 5
Laporan Biaya Produksi; Departemen Pertama; Biaya Rata-rata
Tertimbang. Tyndol Fabricators Inc. memproduksi suatu produk didua departemen.
Produk ini dibuat dari lempengan logam yang dipotong dan dibentuk di Departemen
Pemotongan dan Pembentukan. Produk ini kemudian ditransfer ke Departemen
Perakitan, dimana bagian2 lain yang dibeli dari pemasok luar ditambahkan ke unit
dasar. Karena hanya ada satu produk yang diproduksi oleh perusahaan, maka system
perhitungan biaya berdasarkan proses yang digunakan. Perusahaan menggunakan
asumsi aliran biaya rata2 tertimbang untuk mempertanggungjawabkan persediaan
barang dalam proses. Data yang berkaitan dengan operasi bulan November di
Departemen Pemotongan dan Pembentukan adalah:
Jumlah unit di persediaan awal 800
Jumlah unit yang mulai diproses selama periode berjalan 3.200
Jumlah unit yg ditransfer ke Dep.Perakitan selama periode berjalan 3.400
Jumlah unit dipers.akhir (75% selesai u/ BB, 40% selesai u/ TK, 25% u/ BOP) 600
Biaya yang dibebankan ke Departemen: Pers.awal Ditambahkan dibulan berjalan
Bahan Baku 17.923 68.625
Tenaga Kerja langsung 2.352 14.756
BOP 3.800 29.996
Jawab:
1) Skedul Kuantitas
Persediaan awal 800
Dimulai periode ini 3.200 4.000
Ditransfer ke Dep. Perakitan 3.400
Persediaan akhir (60%, 20%, 40%) 600 4.000
2) Biaya dibebankan:
Bahan Baku 17.923
Tenaga Kerja 2.352
Overhead Pabrik 3.800 +
24.075
3) Biaya dipertanggungjawabkan
Selesai ditransfer ke Perakitan 3.400 x 36,7 = 124.780
Persediaan akhir:
Bahan Baku (600 x 75% x 22,48) = 10.116
Tenaga Kerja (600 x 40% x 4,7) = 1.128
Overhead Pabrik (600 x 25% x 9,52) = 1.428+
12.672 +
137.452
Pembentukan Pelapisan
JAWAB
Dep 1:
1) Skedul kuantitas
Pers. awal 4.000
Dimulai periode ini 21.000 25.000
Jumlah unit ditransfer 19.000
Pers. akhir(100, 30,30) 3.600
Barang cacat(100, 80,80) 2.400 25.000
2) Biaya dibebankan:
Bahan Baku 615
Tenaga Kerja 366,4
BOP 549,6
Biaya ditambahkan: Ekuivalen Harga/unit
Bahan Baku 3.885 19.000+(3.600x100%) (615+3.885):25.000 = 0,18
+(2.400x100%)
= 25.000
Tenaga Kerja 2.273,6 19.000+(3.600x30%)+ (366,4+2.273,6):22.000 = 0,12
(2.400x80%)
= 22.000
BOP 3.410,4+ 19.000+(3.600x30%)+ (549,6+3.410,4):22.000 = 0,18+
(2.400x80%)
= 22.000
11.100 0,48
3) Biaya dipertanggungjawabkan:
Barang Cacat:
Bahan baku 2.400 x 100% x 0,18 = 432
Tenaga kerja 2.400 x 80% x 0,12 = 230,4
BOP 2.400 x 80% x 0,18 = 345,6 +
1.008 +
11.100
Dep 2 :
1) Skedul kuantitas
Pers. awal 3.000
Dimulai periode ini 19.000 22.000
Jumlah unit ditransfer 15.000
Pers. akhir(100, 25, 25) 4.000
Barang cacat(100, 100, 100) 3.000 22.000
2) Biaya dibebankan:
3) Biaya dipertanggungjawabkan:
Ditransfer ke Dep. Perakitan 15.000 x 0,98 = 14.700
Pers. Akhir
Biaya dept.sblmny 4.000 x 100% x 0,478 = 1.912
Bahan baku 4.000 x 100% x 0,078 = 312
Tenaga kerja 4.000 x 25% x 0,212 = 212
BOP 4.000 x 25% x 0,212 = 212 +
2.648 +
Barang Cacat:
Biaya dept.sblmny 3.000 x 100% x 0.478 = 1.434
Bahan baku 3.000 x 100% x 0.078 = 234
Tenaga kerja 3.000 x 100% x 0.212 = 636
BOP 3.000 x 100% x 0.212 = 636 +
2.940 +
20.288
1. PT Gadjah Sakti adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang percetakan dengan
menggunakan metode harga pokok pesanan. Pada bulan September 2004 perusahaan
mendapat pesanan untuk mencetak kartu undangan sebanyak 2400 lembar dari PT Restu
dengan harga yang dibebankan adalah Rp. 2000 per lembar ,- . Pada bulan yang sama
perusahaan juga menerima pesanan sebanyak 100 spandoek dari PT Insani dengan
harga Rp. 200.000 per buah. Pesanan dari PT Restu diberi nomor KU-01 dan pesanan
dari PT Insani diberi nomor SP-02.
1. Pada tanggal 4 September 2004 dibeli bahan baku dan penolong dengan cara kredit
yakni sebagai berikut :
Bahan baku
Bahan penolong
Bahan penolong X1 Rp. 300.000
2. Dalam pemakaian bahan baku dan penolong untuk mem proses pesanan KU-01 dan
SP-02 diperoleh informasi sebagai berikut :
Bahan baku kertas dan bahan penolong X2 digunakan untuk memproses pesanan no
KU-01, sedangkan bahan baku kain dan bahan penolong X1 dipakai untuk
memproses pesanan no SP-02
3. Untuk penentuan biaya tenaga kerja yang dikeluarkan oleh departemen produksi
menggunakan dasar jam tenaga kerja langsung dengan perhitungan sbb :
Upah langsung untuk pesanan KU-01 180 jam a. Rp.5000 dan upah langsung untuk
pesanan SP-02 menghabiskan sebanyak 1000 jam a. Rp.5000,-. Se- dangkan untuk
upah tidak langsung adalah Rp. 2,9 juta.
Untuk gaji karyawan Bagian pemasaran dikeluarkan sebesar Rp. 7.500.000,- dan gaji
karyawan administrasi dan umum Rp. 4.000.000,-
4. Pencatatan Biaya Overhead Pabrik. Perusahaan dalam hal ini menggunakan tarif
BOP sebesar 160 % dari biaya tenaga kerja langsung, baik pesanan KU-01 dan SP-
02.
5. Pencatatan harga pokok produk jadi. Berdasarkan informasi untuk pesanan no KU-01
telah selesai dikerja kan
6. Pencatatan harga pokok produk dalam proses. Berdasarkan informasi diketahui
bahwa untuk pesanan no SP-02 masih dalam proses penyelesaian.
7. Pencatatan harga pokok produk yang dijual. Pesanan no KU-01 telah diserahkan
kepada pemesan. Dan dari penyerahan tersebut pemesan akan membayar dengan cara
kredit.
Diminta
PENYELESAIAN:
Selisih BOP :
Untuk menentukan selisih BOP dicari dengan cara memban- dingkan antara jumlah
BOP yang dibebankan dengan jml seluruh BOP yang sesungguhnya terjadi.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Process Costing (biaya berdasarkan proses) adalah perhitungan biaya
yang digunakan pada perusahaan yang memproduksi satu jenis produk dalam
jumlah besar dan dalam jangka panjang. Prinsip dasar: mengakumulasikan biaya
dari operasi atau departemen tertentu selama satu periode penuh (bulanan,
kuartalan, tahunan) dan kemudian membaginya dengan jumlah unit yang
diproduksi selama periode tersebutbiaya dihitung per departemen.
Job Order Costing padalah metode pengumpulan harga pokok produk di
mana biaya dikumpulkan untuk setiap pesanan atau kontrak atau jasa secara
terpisah, dan setiap pesanan atau kontrak dapat dipisahkan identitasnya.
3.2 SARAN
Demikian makalah ini kami susun dengan harapan semoga makalah ini
bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi para pembaca umumnya. Apabila
ada kekurangan dan kesalahan yang terdapat dalam makalah ini, kami mohon
kritik dan saran yang bersifat membangun dan memotivasi.
DAFTAR PUSTAKA