Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

METODE PENENTUAN HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COSTING)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Manajemen

Dosen Pengampu : Ravika Mutiara Savitrah, S.E., M.S.Ak.

Disusun Oleh:

Reninda Fidia Wijayanti (204105030004)

Elisa Nadi Wahyuni (201105030009)

Erma Eva Lutfiana (201105030017)

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS ISLAM

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERU KH ACHMAD SIDDIQ

JEMBER

2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Segala Puji bagi Allah Swt yang telah memberikan kemudahan, sehingga kami dapat
meyelesaikan makalah ini tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga tetap
tercurahkan kepada baginda kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafaat-
Nya di akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah Swt atas limpahan rahmat sehat baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu menyelesaikan pembuatan
makalah dari mata kuliah Akuntansi Manajemen dengan judul “METODE PENENTUAN
HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COSTING)”.

Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak dapat menyelesaikan makalah ini tanpa
adanya bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, saya sangat berterima kasih kepada
dosen mata kuliah Akuntansi Manajemen yaitu Ibu Ravika Mutiara Savitrah, S.E., M.S.Ak.
dan teman-teman kelas Akuntansi Syariah 1 yang telah mendukung pembuatan makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Jember, 21 Maret 2022

Penulis
DAFTAR ISI

COVER...............................................................................................................

KATA PENGANTAR.......................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................

1.1 Latar Belakang................................................................................................


1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................

2.1 Karakteristik lingkungan pemesanan pekerjaan..............................................


2.2 Penentuan harga pokok normal & pembebanan overhead..............................
2.3 Menelusuri biaya pemesanan..........................................................................
2.4 Arus biaya yang melalui akun-akun................................................................

BAB III KESIMPULAN...................................................................................

3.1 Kesimpulan......................................................................................................
3.2 Saran...............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Balakang

Dalam penentuan suatu harga pokok produksi, diperlukan biaya-biaya yangberkaitan


dengan kegiatan produksi. Biaya yang terkait adalah biaya bahan baku langsung, biaya tenaga
kerja langsung, dan biaya tidak langsung (overhead). Biaya tidak langsung terdiri dari latar
berbagai macam biaya, sehingga jika perhitungannya tidak akurat, maka harga pokok
produksi pun tidak akan akurat. Agar perhitungan biaya tidak langsung akurat, dibutuhkan
salah satu metode untuk menghitungnya, yaitu metode harga pokok pesanan (Job-Order
Costing Method).

Metode Harga Pokok Pesanan atau yang biasanya dikenal dengan Job Order Costing
Method adalah suatu metode pengumpulan biaya produksi untuk menentukan harga pokok
produksi pada perusahaan atas dasar pesanan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana karakteristik lingkungan pesanan pekerjaan?


2. Bagaimana menentukan harga pokok normal dan pembebanan overhead?
3. Bagaimana menelusuri biaya pesanan dengan dokumen sumber?
4. Bagaimana arus biaya yang melalui akun-akun?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui karakteristik lingkungan pesanan pekerjaan


2. Mengetahui cara menentukan harga pokok normal dan pembebanan overhead
3. Mengetahui cara menelusuri biaya pesanan dengan dokumen sumber
4. Mengetahui arus biaya yang melalui akun-akun
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 KARAKTERISTIK LINGKUNGAN PESANAN PEKERJAAN

Perusahaan dapat dikelompokkan menjadi dua jenis utama, tergantung apakah produk
atau jasa mereka bersifat unik. Perusahaan manufaktur dan jasa yang memproduksi produk-
produk atau jasa yang unik membutuhkan sistem penentuan harga pokok pesanan.

Produk dan Penentuan Biaya Pesanan

Perusahaan-perusahaan yang berproses diindustri produk pesanan menghasilkan


beragam produk atau jasa yang agak berbeda dari satu dengan lainnya. Produk yang
terkustomisasi atau dibuat berdasarkan pesanan masuj dalam kelompok produk ini, seperti
juga jasa yang berbeda-beda dari satu pelanggan kepelanggan lainnya. Pekerjaan atau
pesanan pekerjaan adalah satu unit atau kelompok unit yang berbeda. Sebagai contoh sebuah
pekerjaan dapat berupa permodelan ulang atas dapur untuk keluarga atau seperangkat meja
yang terdiri dari 12 meja untuk ruangan baca anak-anak pada perpustakaan setempat. Proses
pesanan pekerjaan yang umum terdiri atas:

 Percetakan,
 Kontruisi,
 Pembuatan furnitur,
 Jasa medis dan gigi,
 Perbaikan mobil,
 Jasa kecantikan.

Sering kali, sebuah pekerjaan terhubung dengan pesanan pelanggan tertentu. Fitur
utama dari penentuan harga pokok pesanan adalah biaya dari satu pekerjaan berbeda dari
biaya pekerjaan lainnya dan harus ditelusuri secara terpisah.

Untuk sistem produksi berdasarkan pesanan pekerjaan, biaya-biaya diakumulasikan


berdasarkan pekerjaan. Hal ini yang membebankan biaya yang disebut dengan sistem
penentuan harga pokok pesanan.
Produksi dan Penentuan Biaya Proses

Perusahaan dalam industri proses memproduksi produk-produk yang sama atau


homogeb secara masal. Perusahan-perusahaan yang menentukan harga pokok berdasarkan
proses mengakumulasikan biaya-biaya dalam sebuah proses atau departemen untuk periode
waktu tertentu. Output daru proses untuk periode waktu tersebut kemudian dihitung. Biaya
per unit dihitung dengan membagi biaya-biaya proses dengan output yang dihasilkan dalam
suatu periode waktu.

Penentuan Harga Pokok Pesanan Penentuan Harga Pokok Proses


 Produk-produj yang bersifat homogen
 Beragam produk yang berbeda
 Biaya diakumulasikan berdasar proses
 Biaya diakumulasikan berdasarkan
atau departemen
pekerjaan
 Biaya per unit = Biaya Proses/Output
 Biaya per unit = Total Biaya
Pekerjaan/Output

Biaya Produk Dalam Penentuan Harga Pokok Pesanan

Sementara, beragam definisi dari penentuan biaya produk yang dibahas dapat
diterapkan untuk penentuan harga pokok pesanan maupun proses. Biaya produk terdiri atas
bahan baku lansung, tenaga kerja lansung, dan overhead. Bahan baku lansung dan tenaga
kerja lansung umumnya agak mudah untuk ditelusuri kemasing-masing pesanan pekerjaan,
sementara overhead, karena overhead terdiri atas semua biaya produk selain bahan baku
lansung dan tenaga kerja lansung.

2.2 PENENTUAN HARGA POKOK NORMAL DAN PEMBEBANAN OVERHEAD

Biaya per unit menjadi sangat penting karena para manajer membutuhkan informasi
biaya yang akutat atas bahan baku, tenaga kerja, dan overhead saat mengambil keputusan.
Penentuan harga pokok pesanan menggunakan sistem biaya normal akan dapat memberikan
informasi kepada perusahaan mengenai biaya per unit tepat pada saat dibutuhkan.
Penentuan Harga Pokok Aktual dan Penentuan Harga Pokok Normal

Dua cara yang umumnya digunakan dalam mengukur biaya yang terkait dengan
produksi, yaitu penentuan harga pokok aktual dan penentuan harga pokok normal.

Penentuan harga pokok aktual dalam sistem biaya aktual hanya biaya-biaya aktual
dari bahan baku lansung, tenaga kerja lansung dan overhead yang digunakan dalam
menentukan biaya per unit. Namun, terdapat beberapa permasalahaan dan mengguankan
perhitungan biaya aktual.

Menentukan biaya overhead, perhitungan biaya bahan baku lansung dan tenaga
kerja lansung per unit relatif mudah untuk ditentukan. Namun, menentukan overhead jauh
lebih sulit. Komponen-komponen overhead tidak memiliki hubungan lansung dengan unit
yang diproduksi dibandingkan dengan bahan baku lansung dan tenaga kerja lansung.

Penentuan harga pokok normal, sistem biaya normal menentukan biaya per unit
dengan menambahkan bahan baku lansung aktual, tenaga kerja lansung aktual, dan perkiraan
overhead.

Pentingnya Biaya per Unit Untuk Perusahaan Manufaktur

Biaya per unit penting untuk menilai persediaan, menentukan laba dan pengambilan
sejumlah keputusan yang penting. Pengungkalan biaya persediaan dan penentuan adalah
persyaratan pelaporan keuangan yang dihadapi perusahan pada setiap akhir periode. Untuk
melaporkan biaya persediaannya, sebuah perusahan harus mengetahui jumlah unit yang
dimiliki an biaya per unit. Beban pokok penjualan digunakan untuk menentukan laba,
membutuhkan pengetahuan atas jumlah unit yang terjual dan biaya per unitnya.

Pentingnya Biaya per Unit Untuk Perusahaan Jasa

Perusahaan jasa menggunakan biaya untuk menentukan keuntungan, kelayakan dari


pengenalan jasa-jasa baru dan sebagainya. Namun, karena perusahaan jasa tidak
menghasilkan produk fisik, maka tidak perlu menilai persediaan barang dalam proses dan
barang jadi.
Penentuan Harga Pokok Normal dan Memperkirakan Overhead

Dalam penentuan harga pokok normal. Overhead diperkirakan dan dibebankan


keproduksi. Dasar-dasar dari pembahanan overhead dapat dijelaskan dalam tiga langkah
sebagai berikut :

1. Menghitung tarif overhead yang ditentukan sebelumnya


Dihitung pada awal tahun dengan membagi perkiraan overhead tahunan dengan total
perkiraan tingkat aktivitas yang terkait atau pemicu biaya :
𝒑𝒆𝒓𝒌𝒊𝒓𝒂𝒂𝒏 𝒐𝒗𝒆𝒓𝒉𝒆𝒂𝒅 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏𝒂𝒏
𝒙=
𝒑𝒆𝒓𝒌𝒊𝒓𝒂𝒂𝒎 𝒕𝒊𝒏𝒈𝒌𝒂𝒕 𝒂𝒌𝒕𝒊𝒗𝒊𝒕𝒂𝒔 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏𝒂𝒏
Dimana,
x adalah tarif overhead yang ditentukan sebelumnya.
2. Membebankan overhead keproduksi sepanjang tahun
𝒀 = 𝑻𝒂𝒓𝒊𝒇 𝒐𝒗𝒆𝒓𝒉𝒆𝒂𝒅 𝒔𝒆𝒃𝒆𝒍𝒖𝒎𝒏𝒚𝒂 𝒙 𝒕𝒊𝒏𝒈𝒌𝒂𝒕 𝒂𝒌𝒕𝒊𝒗𝒊𝒕𝒂𝒔 𝒂𝒌𝒕𝒖𝒂𝒍
Dimana,
Y adalah overhead yang dibebankan.
3. Melakukan rekonsiliasi perbedaan antara total overhead aktual yang dikeluarkan
selama setahun dan total overhead yang dibebankan keproduksi

Tarif Overhead Departemental

Adalah jenis dari tarif overhead yang kebig dari satu, yang banyak digunakan. Tarif
ini adalah perkiraan overhead untuk sebuah departemen dibagi dengan perkiraan tingjat
aktivitas untuk departemen yang sama :

𝑷𝒆𝒌𝒊𝒓𝒂𝒂𝒏 𝑶𝒗𝒆𝒓𝒉𝒆𝒂𝒅 𝑫𝒆𝒑𝒂𝒓𝒕𝒆𝒎𝒆𝒏


𝑻𝑶𝑫 =
𝑷𝒆𝒓𝒌𝒊𝒓𝒂𝒂𝒏 𝑻𝒊𝒏𝒈𝒌𝒂𝒕 𝑨𝒌𝒕𝒊𝒗𝒊𝒕𝒂𝒔 𝑫𝒆𝒑𝒂𝒓𝒕𝒆𝒎𝒆𝒏

Biaya per Unit dalam Sistem Pesanan

Biaya per unit dari pekerjaan atau pesanan adalah total biaya dari pekerjaan dibagi
dengan jumlah unit yang ada dalam pekerjaan.

𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒃𝒊𝒂𝒚𝒂 𝒑𝒓𝒐𝒅𝒖𝒌


𝑩𝒊𝒂𝒚𝒂 𝑷𝒓𝒐𝒅𝒖𝒌 𝒑𝒆𝒓 𝑼𝒏𝒊𝒕 =
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒖𝒏𝒊𝒕
Contoh Menghitung Tarif Overhead Departemen fan Membebankan Overhead ke
Produksi

Pada awal tahun, Glasser Company memperkirakan hal-hal sebagai berikut.

Departemen Departemen Total


Perakitan Pengujian

Overhead $338.000 $630.000

Jam tenaga kerja lansung 130.000 40.000 170.000

Jam mesin 45.000 120.000 165.000

Glasser menggunakan tarif overhead departemen. Dideaprtemen perakitan, overhead


dibebankan berdasarkan jam tenaga kerja lansung. Dalam departemen pengujian, overhead
dibebankan berdasarkan jam mesin. Data aktual untuk bulan maret disajikan sebagai berikut.

Departemen Departemen Total


Perakitan Pengujian

Overhead $29.850 $58.000

Jam tenaga kerja lansung 11.700 3.450 15.150

Jam mesin 4.100 10.900 15.000

Diminta:

1. Hitunglah tarif overhead yang ditentukan sebelumnya untuk departemen perakitan


dan pengujian!
2. Hitunglah overhead yang dibebankan ke produksi disetiap departemen untuk bulan
maret!
3. Berapakah jumlah overhead setiap departemen yang dibebankan lebih besar? Atau
lebih rendah?

Penyelesaian:
𝐏𝐞𝐫𝐤𝐢𝐫𝐚𝐚𝐧 𝐎𝐯𝐞𝐫𝐡𝐞𝐚𝐝 𝐃𝐞𝐩𝐚𝐫𝐭𝐞𝐦𝐞𝐧
1. 𝐓𝐚𝐫𝐢𝐟 𝐎𝐯𝐞𝐫𝐡𝐞𝐚𝐝 𝐃𝐞𝐩𝐚𝐫𝐭𝐞𝐦𝐞𝐧 = 𝐏𝐞𝐫𝐤𝐢𝐫𝐚𝐚𝐧 𝐭𝐢𝐧𝐠𝐤𝐚𝐭 𝐚𝐤𝐭𝐢𝐯𝐢𝐭𝐚𝐬 𝐝𝐞𝐩𝐚𝐫𝐭𝐞𝐦𝐞𝐧

$338.000
Tarif Overhead Departemen Perakitan = = $2,6 perTKL
130.000
$630.000
Tarif Overhead Departemen Pengujian = = $5,25 perjam mesin
120.000

2. Overhead yang dibebankan ke perakitan pada bulan Maret = $2,6 x 11.700 = $30.420
Overhead yang dibebankan ke pengujian pada bulan Maret = $5,25 x 10.900 =
$57.225
3. Glasser Company memiliki overhead aktual departemen perakitan sebesar $29.850
dan departemen pengujiam sebesar $58.000.
Departemen Perakitan Departemen Pengujian

$29.850 $58.000
Overhad Aktual

$30.420 $57.225
Overhead dibebankan

$775
Overhead underapplied

-$570
Overhead overapplied

2.3 MENELUSURI BIAYA PESANAN DENGAN DOKUMEN SUMBER

Akuntansi untuk produksi berdasarkann pesanan dimulai dengan penyiapan dokumen


sumber yang digunakan untuk menelusuri biaya dan pesanan atau pekerjaan. Dalam
perusahaan yang memproduksi berdasarkan pesanan, dimana harga sering kali berdasar pada
biaya, sangatlah penting untuk menelusuri biaya-biaya dari sebuah pesanan secata berhati-
hati.

Kartu Biaya Pesanan (Job Order Cost Sheet)

Untuk mengetahui sebesar apa biaya yang dikeluarkan, STAN harus menelusuri
berbagai biaya. Salah satu caranya membuat kartu Biaya pesanaan setiap kali pesanan baru
ada. Contoh sederhana dari pesanan tas ransel STAN yaitu berisi total biaya dari bahan baku,
tenaga kerja, overhead untuk pesanan tunggal.

Kartu Biaya ini merupakan buku besar pembantu untuk akun barang dalam proses dan
merupakan dokumen utama untuk mengakumulasikan semua biaya yang terkait dengan
pesanan tertentu.

Contoh kartu Biaya Pesanan

Saat pesanan menjadi semakin banyak, sebuah perusahaan biasanya akan mendapat
bahwa akan lebih mudah bagi mereka untuk menomori pesanan yang diterima. Contohnya
perusahaan dapat memberikan nomor pada pesanan sebagai pesanan 13, pesanan 577 6 atau
pesanan a 67. Penomoran pesanan dapat dimulai dengan angka tahun sehingga pesanan
pertama pada 2013 adalah 2013-001 pesanan kedua adalah 2013-002 dan seterusnya.

Barang dalam proses terdiri atas semua pesanan atau pekerjaan yang belum selesai
titik dalam sistem biaya pesanan hal ini akan berarti semua pesanan yang belum selesai titik
saldo dalam barang proses pada himpunan merupakan nilai keseluruhan dari semua kartu
biaya pesanan untuk pesanan pesanan yang belum selesai.

Sistem perhitungan harga pokok pesanan harus memiliki kemampuan untuk


mengidentifikasi kuantitas dari bahan baku langsung tenaga kerja langsung dan overhead
yang dikonsumsi oleh setiap pesanan titik oleh sebab itu, dokumentasi dan prosedur
dibutuhkan untuk menghubungkan input input produksi yang digunakan oleh sebuah pesanan
dalam pesanan itu sendiri titik kebutuhan ini dipenuhi melalui penggunaan permintaan bahan
baku untuk bahan baku langsung kartu jam kerja untuk tenaga kerja langsung dan dokumen-
dokumen sumber untuk pemicu aktivitas lainnya yang mungkin digunakan dalam
membebankan overhead.

Permintaan Bahan baku ( Material Requisition )

Biaya bahan baku langsung dibebankan ke sebuah pesanan atau pekerjaan


berdasarkan dokumen sumber yang disebut dengan formulir permintaan bahan baku. Di
dalam sebuah formulir tersebut biasanya itu ada jenis, kuantitas dan harga per unit dari bahan
baku langsung yang dikeluarkan dan yang paling penting ada nomor pesanan. Dengan
menggunakan formulir ini departemen akuntansi biaya dapat memasukkan biaya dari bahan
baku langsung ke dalam kartu biaya pesanan yang.

Dalam program memasukkan biaya biaya bahan baku langsung selain memberikan
informasi yang mendasar untuk membebankan biaya bahan baku langsung ke pesanan
formulir permintaan bahan baku juga dapat memasukkan data-data lain seperti nomor
permintaan, tanggal, dan tangga dan tanda tangan. Data ini bermanfaat untuk memelihara
pengendalian yang pantas atas persediaan bahan baku langsung perusahaan titik tanda tangan
misalnya yaitu memindahkan tanggung jawab terhadap bahan baku dari bagian penyimpanan
ke pegawai yang menerima bahan baku biasanya produksi.

Kartu Jam Kerja ( Time Tickets )

Kartu jam kerja adalah alat yang digunakan untuk membebankan biaya tenaga kerja
langsung ke masing-masing pesanan titik gimana setiap hari para pegawai memasukkan kartu
jam kerja yang mengidentifikasi nama pegawai, tarif upah dan berapa lama waktu yang
dihabiskan untuk para pegawai mengerjakan sebuah pesanan titik dimana kartu yang kerja ini
akan dikumpulkan dan dikirimkan ke departemen akuntansi biaya tempat informasi tersebut
digunakan untuk memindah bukukan biaya tenaga kerja langsung ke masing-masing pesanan.

Kartu jam kerja hanya digunakan oleh tenaga kerja langsung karena tenaga kerja tidak
langsung digunakan secara bersama untuk semua pekerjaan, biaya ini adalah biaya overhead
dan dialokasikan dengan menggunakan satu atau lebih tarif overhead yang ditentukan
sebelumnya.

Semua kartu biaya pesanan yang telah selesai dapat berfungsi sebagai buku besar
pembantu untuk persediaan barang jadi titik kemudian akun barang dalam proses terdiri atas
semua kartu biaya pesanan untuk pesanan yang belum terselesaikan akun persediaan barang
jadi terdiri atas semua kartu pesanan untuk pesanan pesanan pekerjaan yang telah selesai
tetapi belum terjual. Saat barang jadi terjual dan dikirimkan, biaya yang tercatat akan ditarik
atau dihapuskan dari dari file atau berkas persediaan barang jadi titik catatan ini kemudian
menjadi dasar untuk menghitung beban pokok penjualan periode tersebut.

2.4 ARUS BIAYA YANG MELALUI AKUN-AKUN

Arus biaya menjelaskan cara biaya dihitung dari suatu titik di mana biaya terjadi
sampai ke titik di mana biaya diakui sebagai beban pada laporan laba rugi. Minat utama
dalam sistem penentuan harga pokok pesanan adalah arus dari biaya manufaktur.

Oleh karena itu, kami memulai dengan penjelasan tentang bagaimana tiga elemen
biaya manufaktur, bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan overhead mengalir
melalui barang dalam proses ke barang jadi dan akhirnya ke beban pokok penjualan.

Akuntansi untuk bahan baku


Bahan baku adalah akun persediaan ( ada di dalam laporan posisi keuangan dalam
aset lancar ). Akun bahan baku ini juga merupakan akun pengendali untuk semua bahan baku
titik setiap pembelian meningkatkan akun bahan baku.

Saat penyedia produksi membutuhkan bahan baku untuk sebuah pesanan bahan baku
diambil dari ruang penyimpanan titik biaya bahan baku dipindahkan dari akun bahan baku
dan ditambahkan ke akun barang dalam proses. Tentu saja dalam lingkungan usaha
berdasarkan pesanan bahan baku berpindah dari ruang penyimpanan ke bagian produksi
dalam pabrik dan harus ditandai dengan nama pesanan yang tepat.

Contoh perhitungannya yaitu

Saldo awal bahan baku + pembelian - bahan baku yang digunakan = saldo bahan baku

Akuntansi untuk biaya tenaga kerja langsung

Karena 2 pesanan dalam proses lama Januari, stand harus menentukan total jam
tenaga kerja yang dikeluarkan dan juga waktu kerja yang dikeluarkan untuk setiap pekerjaan.
Semisalnya tas ransel membutuhkan 60 jam dengan tarif upah rata-rata sebesar US Dollar 18
per jam sehingga total biaya tenaga kerja langsung nya $ 1080. Untuk tas kantor, total biaya
tenaga kerja langsung nya $ 450, dasarkan pada 25 jam dengan upah per jam rata-rata sebesar
18 titik nilai-nilai tersebut dipindah buku-buku kan ke setiap kartu biaya pesanan. Ikhtisar
arus biaya tenaga kerja diberikan dalam contoh tampilan dibawah ini. perhatikan bahwa biaya
tenaga kerja yang dibebankan kedua pesanan sama besarnya dengan jumlah total biaya tenaga
kerja yang dibebankan ke barang dalam proses arus biaya tenaga kerja mencerminkan hanya
biaya tenaga kerja langsung. Tenaga kerja tidak langsung dibuatkan sebagai bagian dari
Akuntansi untuk overhead

Biaya overhead dapat dibebankan dengan menggunakan tarif overhead pabrik tunggal
atau tarik departemen. Umumnya, jam tenaga kerja langsung adalah ukuran yang digunakan
untuk menghitung tarif overhead pabrik, dan tari departemen berdasarkan pada pemicu
pemicu biaya seperti jam tenaga kerja langsung jam mesin atau biaya bahan baku langsung.
Penggunaan tarif pabrik memiliki manfaat karena sederhana dan mengurangi kebutuhan
pengumpulan data untuk mengilustrasikan kedua pita tersebut asumsikan bahwa total
perkiraan biaya overhead untuk Jhonson adalah you $ 9600 dan perkiraan jam tenaga kerja
langsung adalah ibu 400 jam berdasarkan data tersebut maka tarif overhead yang ditentukan
sebelumnya menjadi sebagai berikut:

Tarif Overhead = $9.600/2400 = $ per jam tenaga kerja langsung

Akuntansi untuk biaya overhead Aktual

Biaya overhead aktual tidak akan pernah masuk ke akun barang dalam proses
prosedur umumnya adalah mencatat overhead aktual ke akun overhead control. Selanjutnya
pada akhir periode overhead aktual direkonsiliasikan dengan overhead yang dibebankan dan
apabila varian overhead tidak material varian ini akan ditutup ke beban pokok penjualan.

Biaya dari setiap pesanan terdiri atas bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan
overhead yang dibebankan titik biaya-biaya ini dimasukkan dalam kartu biaya pesanan
barang dalam proses, pada suatu waktu adalah jumlah keseluruhan dari biaya atas semua
kartu biaya pesanan yang belum terselesaikan. Saat pesanan diselesaikan pesanan harus
meninggalkan barang dalam proses dan dimasukkan ke dalam barang jadi atau beban pokok
penjualan.

Akuntansi untuk barang jadi

Saat pesanan selesai dikerjakan nilai bahan baku langsung tenaga kerja langsung dan
overhead yang dibebankan dijumlahkan untuk menghasilkan bahan pokok produksi dari
pesanan titik secara bersamaan biaya dari pesanan yang telah selesai dikerjakan dipindahkan
dari akun barang dalam proses ke akun barang jadi.

Penyelesaian sebuah pesanan pekerjaan adalah langkah penting dalam arus biaya
manufaktur titik biaya dari pesanan yang telah diselesaikan dihilangkan dari barang dalam
proses dan ditambahkan ke barang jadi dan pada akhirnya ditambahkan ke beban pokok
penjualan pada laporan laba rugi.

Akuntansi untuk beban pokok penjualan

Dalam perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan, unit-unit dapat diproduksi


untuk oelanggan tertentu, atau diproduksi dengan harapan dapat menjualnya dikemudian hari.
Jika sebuah pesanan dikerjakan khusus untuk seorang pelanggan (seperti pada tas ransel) dan
kemudian dikirimkan ke pelanggan, maka biaya dari pesanan yang telah selesai akan menjadi
beban pokok penjualan. Saat tas ransel selesai dikerjakan, Beban Pokok Penjualan meningkat
sebesar $2.320 sementara Barang Dalam Proses turun pada nilai yang sama dengan kenaikan
Beban Pokok Penjualan (pesanan sudah selesai sehingga biayanya tidak dapat tetap di Barang
Dalam Proses). Selanjutnya, penjualan diakui dengan meningkatkan, baik Pendapatan
Penjualan maupun Piutang Usaha sebesar $3.480 (biaya ditambah 50 persen dari biaya, atau
52.320+$1.160)

Laporan beban pokok penjualan biasanya disusun pada akhir setiap periode pelaporan
(misalnya, bulanan atau triwulanan). Biasanya, varian overhead tidak material sehingga
ditutup ke akun Beban Pokok Penjualan Beban pokok penjualan sebelum penyesuaian atas
varian overhead disebut dengan beban pokok penjualan normal (normal cost of goods solds).
Setelah penyesuaian terhadap varian overhead periode tersebut dilakukan, hasilnya disebut
dengan beban pokok penjualan setelah penyesuaian (adjusted cost of goods sold). Angka
terakhir ini akan muncul sebagai beban pada laporan laba rugi.
Biasanya, varian overhead ditutup ke akun Beban Pokok Penjualan pada akhir tahun.
Varian terjadi setiap bulan karena tingkat produksi yang tidak sama dan biaya overhead
aktual yang tidak sama. Setelah disetahunkan, varian bulanan tersebut harusnya saling
mengurangkan sehingga varian akhir tahunnya menjadi kecil. Namun, untuk
mengilustrasikan bagaimana varian overhead akhir tahun akan ditangani. kami akan menutup
varian overhead untuk Johnson Leathergoods pada Januari.

Perhatikan bahwa terdapat dua nilai untuk beban pokok penjualan dalam Tampilan
5.12 Beban pokok penjualan yang pertama adalah beban pokok penjualan normal yang
nilainya sebesar bahan baku langsung aktual, tenaga kerja langsung aktual, dan overhead
yang dibebankan untuk pesanan-pesanan yang telah terjual. Beban pokok penjualan yang
kedua adalah beban pokok penjualan setelah penyesuaian. Beban pokok penjualan setelah
penyesuaian sama dengan beban pokok penjualan normal ditambah atau dikurangi dengan
varian overhead. Dalam contoh ini, overhead yang dibebankan nilainya lebih rendah
(overhead aktual sebesar $415 dan lebih tinggi $75 dibandingkan dengan overhead yang
dibebankan sebesar $340), sehingga nilai tersebut (575) ditambahkan ke beban pokok
penjualan normal. Jika varian overhead memperlihatkan overhead yang dibebankan yang
nilainya lebih tinggi maka kelebihan everhead yang dibebankan akan dikurangkan dari beban
pokok penjualan normal.

Anggap bahwa tas ransel tidak dipesan oleh seorang pelanggan, tetapi diproduk
dengan harapan bahwa tas ransel akan dijual melalui kegiatan pemasaran. Oleh karena itu,
semaa tas ransel yang berjumlah 20 unit tersebut mungkin tidak akan terjual pada waktu yang
sama. Asunsikan bahwa pada 31 Januari, tas ransel terjual sebanyak 15 unit Dalam contoh
ini, nilai beban pokok penjualan adalah biaya per unit tas ransel dikalikan dengan jumlah unit
tas ransel yang terjual (5116 x 15, atau $1.740).

Kadangkala, lebih mudah untuk menggunakan versi yang lebih ringkas dari kati biaya
pesanan dalam rangka menghitung Barang Dalam Proses, Barang Jadi, dan Beban Pokok
Penjualan Akhir (Hal ini utamanya tepat saat mengerjakan pekerjaan rumah dan pertanyaan-
pertanyaan dalam ujian).

Akuntansi untuk Biaya Non-Manufaktur

Biaya manufaktur bukanlah satu-satunya biaya yang ada di sebuah perusahaan. Baya
non manufaktur atau biaya periodik jugu terjadi di perusahaan. Biaya biaya mi terdiri atas
biaya penjualan dan administrasi umum, yang tidak pernah dibebankan ke produk bukan
merupakan bagian arus biaya manufaktur.

Untuk mengilustrasikan bagaimana biaya non manufaktur dihitung, asumsikan


Johnson Leathergoods memiliki transaksi tambahan berikut ini pada Januari :

Iklan $ 75

Komisi penjualan 125

Gaji pegawai kantorn 500

Penyusutan,peralatan kantor 50

Dua transaksi yang pertama adalah beban penjualan dan dua yang terakhir adalah
beban administrasi. Oleh karena itu, akun Beban Penjualan akan meningkat sebesar $200
($75 +$125), dan akun Beban Administrasi akan meningkat sebesar $550 ($500 + $50).

Akun-akun pengendali mengakumulasikan semua beban penjualan dan administrasi


untuk suatu periode. Pada akhir periode, semua biaya ini mengalir ke laporan laba rugi
periode tersebut. Laporan laba rugi untuk Johnson Leathergoods diperlihatkan dalam
Tampilan 5.13.

Dengan penyusunan laporan laba rugi, arus biaya yang melalui akun-akun
manufaktur, penjualan, dan administrasi telah lengkap. Akuntansi aktual yang lebih terperinci
untuk arus biaya tersebut dilakukan dalam Lampiran 5A.

Alokasi biaya departemen pendukung

Baya dari sumber daya yang dimanfaatkan oleh dua atau lebih jasa atau produk disebut
dengan biaya bersama (common cost). Sebagai contoh, biaya dari departemen pemeliharaan
dimanfaatkan oleh lebih dari satu departemen produksi yang menggunakan jasa dari
departemen pemeliharaan. Bagaimana untuk membebankan biaya bersama tersebut ke
masing-masing departemen produksi adalah fokus dari lampiran ini.

Jenis-Jenis Departemen

Hampir setiap perusahaan atau pabrik memiliki departemen produksi dan departemen
pendukung
a) Departemen produksi (producing departments) adalah departemen yang bertanggung
jawab secara langsung terhadap pembuatan produk atau jasa yang dijual kepada para
pelanggan. Sebagai contoh, kantor akuntan publik (KAP) memiliki departemen-
departemen produksi yang memberikan jasa audit, pajak dan jasa konsultasi
manajemen. Dalam sebuah pabrik, departemen departemen produksi adalah
departemen yang secara langsung menghasilkan produk, sepert
b) departemen penggilingan dan perakitan. Departemen pendukung (support
departments) menyediakan jasa-jasa yang dibutuhkan oleh departemen-departemen
produksi, tetapi sebenarnya tidak iku membuat produk atau jasa yang dijual. Contoh
dari departemen pendukung adalah pemeliharaan, teknik, rumah tangga, sumber daya
manusia, dan penggandaan dokumen.

Setelah departemen produksi dan pendukung diidentifikasi, biaya overhead yang


merupakan biaya overhead yang hanya dikeluarkan oleh setiap departemen didentifikasi-
biaya ini adalah biaya overhead langsung. Sebagai contoh, biaya langsung untuk kantin
pabrik terdiri atas makanan, gaji koki dan pelayan, penyusutan mesin pencuci piring dan
kompor, serta perlengkapan (misalnya, sabun cuci untuk mesin pencuci piring, kain lap,
sendok, dan garpu plastik). Biaya langsung dari departemen produksi terdiri atas
perlengkapan, gaii penyelia dan penyusutan peralatan yang digunakan dalam departemen
tersebut. Overhead yang tidak dapat dengan mudan dibebankan ke departemen produksi atau
pendukung dibebankan ke departemen lain-lain seperti "general factory".

Setelah biaya uvedcol langsung dari setiap departemen dhentakan, imag vilanjutnya
adalah membebankan staye departemen pendukung ke departemen produk Biaya-bia, a ini
dibebankar ke departemen produksi dengan menggunakan faktor-faktor penyebab atau causal
factors (fakivi penicu atau driver) yang mengukar konsumsi dari layanan. Bagian dari biaya
departemen pendukung untuk setiap departemen produksi ditambahkan ke biara overhead
langsung departemen produks. Total perkiraan overhead ini kemudian dibagi dengan pemicu
tingkatan unit untuk memperoleh tarif overhead yang ditentukan sebelumnya untuk setiap
departemen produksi. Tarif overheed dihitung hanya untuk departemen produks karena
produk-produk hanya melalui departemen-departemen produksi. Tampilan 5.15
mengikhtisarkan langkah-langkah yang telah disebutkan sebelumnya. Langkah sampai
dijelaskan dalam lampiran ini: Langkah 5 dan 6 dijelaskan dalam Comerstone 53 di bab ini.
KEPUTUSAN BERETIKA Pertimbangan tentang penghentian departemen pendukung
harus dirahasiakan. Praktik profesional beretika mensyaratkan hal im dan lebih bear Sebagai
contoh, sangat menggiurkan dapat menggunakan informasi rahasia tentang penghentiar
sebuah departemen pendukung untuk memberik keuntungan yang tidak adi untuk seorang
teman atau saudara yang mungkin menjadi pemilik dari perusahaan jasa di luar perusahaan
yang pada dasarnya akan menggantikan departemen pendukung.

Langkah-Langkah untuk Menentukan Biaya Produk Menggunakan Tarif Overhead


Departemen yang Ditentukan Sebelumnya

1) Kelompokkan bagian-bagian dari perusahaan menjadi beberapa departemen


2) Klasifikasikan setiap departemen sebagai departemen pendukung atau departemen
produksi.
3) Telusuri semua biaya overhead dalam perusahaan ke departemen pendukung atau
epartemen produksi.
4) Bebankan biaya-biaya departemen pendukung ke departemen produksi dengan
menggunakan pemicu-pemicu yang mengukur konsumsi dari layanan yang diberikan
oleh departemen pendukung.
5) Hitunglah tarif overhead yang ditentukan sebelumnya untuk departemen-departemen
produksi.
6) Bebankan biaya overhead ke unit atau masing-masing produk dengan menggunakan
tant overhead yang ditentukan sebelumnya.

Metode Alokasi Biaya Departemen Pendukung

Untuk menghitung tarif overhead departemen (berlawanan dengan tarif overhead


pabrik), perlu untuk mengalokasikan biaya departemen-departemen pendukung ke
departemen-departemen produksi. Tiga metode untuk membebankan dari departemen-
departemen pendukung ke departemen departemen produksi adalah metode langsung, metode
sekuensial, dan metode resiprokal. Dalam menentukan metode alokast biaya departemen
pendukungan manakah yang akan digunakan, perusahaan harus menentukan sejauh mana
interaksi departemen pendukung dan biaya seria manfaat dari setiap metode. Dalam tiga
bagian berikut ini, metode langsung, sekuensial. dan resiproical dibanas.

Metode Langsung
Metode langsung adalah metode yang paling sederhana dan merupakan cara yang
paling mudah dalam membebankan biaya departemen pendukung. Metode langsung (direct
method) mengabaikan interaksi di antara rtemen-departemen pendukung dan membebankan
biaya departemen pendukung hanya ke departemen-departemen produksi. Tidak ada biaya
dari satu departemen pendukung diberikan ke departemen pendukung lainnya. Oleh karena
itu, tidak ada interaksi antardepartemen pendukung yang diakui. Tampilan 5.16
mengilustrasikan cara untuk mengalokasikan biaya departemen pendukung ke departemen
produksi dengan menggunakan metode langsung.

Metode alokasi sekuensial atau bertahap

Metode ini tidak sepenuhnya memperhitungkan interaksi departemen pendukung.


Alokasi biaya dilakukan secara bertahap, mengikuti prosedur urutan yang ditetapkan
sebelumnya. Umumnya, tahapan ditentukan dengan mengurutkan departemen-departemen
pendukung berdasarkan jumlah layanan yang diberikan, dari yang terbesar hingga yang
terkecil, dimana tingkat layanan diukur oleh biaya lansung dari departemen pendukung.

Metode alokasi resiprokal

Dengan metode ini, pemanfaatan departemen pendukung oleh departemen pendukung


lainnya diperhitungkan dalam menentukan total biaya dari setiap departemen pendukung,
dimana total biaya mencerminkan interaksi diantara departemen-departemen pendukung.
Selanjutnya, total biaya departemen pendukung yang baru dialokasikan kedepeartemen-
departemen produksi. Metode ini memperhitungkan secara penuh atas interaksi antar
departemen pendukung dengan menggunakan sistem persamaan linier simultan. Metode ini
tidak banyak digunakan karena rumit. Metode ini tidak akan diberikan ilustrasi, tetapi
oenjelasan lebih lanjut diberikan pada mata ajar lanjutan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
 Perusahaan dapat dikelompokkan menjadi dua jenis utama, tergantung apakah
produk atau jasa mereka bersifat unik. Perusahaan manufaktur dan jasa yang
memproduksi produk-produk atau jasa yang unik membutuhkan sistem
penentuan harga pokok pesanan. Proses pesanan pekerjaan yang umum terdiri
atas: Percetakan, Kontruisi, Pembuatan furnitur, Jasa medis dan gigi,
Perbaikan mobil, Jasa kecantikan.
 Fitur utama dari penentuan harga pokok pesanan adalah biaya dari satu
pekerjaan berbeda dari biaya pekerjaan lainnya dan harus ditelusuri secara
terpisah. Untuk sistem produksi berdasarkan pesanan pekerjaan, biaya-biaya
diakumulasikan berdasarkan pekerjaan. Hal ini yang membebankan biaya
yang disebut dengan sistem penentuan harga pokok pesanan.
 Biaya produk terdiri atas bahan baku lansung, tenaga kerja lansung, dan
overhead. Bahan baku lansung dan tenaga kerja lansung umumnya agak
mudah untuk ditelusuri kemasing-masing pesanan pekerjaan, sementara
overhead, karena overhead terdiri atas semua biaya produk selain bahan baku
lansung dan tenaga kerja lansung.
 Biaya per unit menjadi sangat penting karena para manajer membutuhkan
informasi biaya yang akutat atas bahan baku, tenaga kerja, dan overhead saat
mengambil keputusan. Penentuan harga pokok pesanan menggunakan sistem
biaya normal akan dapat memberikan informasi kepada perusahaan mengenai
biaya per unit tepat pada saat dibutuhkan. Dua cara yang umumnya digunakan
dalam mengukur biaya yang terkait dengan produksi, yaitu penentuan harga
pokok aktual dan penentuan harga pokok normal. Biaya per unit penting untuk
menilai persediaan, menentukan laba dan pengambilan sejumlah keputusan
yang penting.
 Akuntansi dapat digunakan untuk overhead, biaya overhead aktual dan untuk
barang jadi.
 Untuk menghitung tarif overhead departemen (berlawanan dengan tarif
overhead pabrik), perlu untuk mengalokasikan biaya departemen-departemen
pendukung ke departemen-departemen produksi. Tiga metode untuk
membebankan dari departemen-departemen pendukung ke departemen
departemen produksi adalah metode langsung, metode sekuensial, dan metode
resiprokal.
3.2 Saran
Kami sebagai penulis tentunya menyadari jika makalah kami masih kurang
sempurna, maka dari itu kmai mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar
makalah kami dapat lebih baik lagi. Dan juga kami mengharapkan agar makalah kami
dapat menjadi bahan belajar bagi para pelajar maupun mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Maryane M, Mowen, dkk. 2017. Dasar-Dasar Akuntansi Manajerial. Jakarta: Salemba


Empat

Anda mungkin juga menyukai